PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE., MMA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
LATAR BELAKANG 1. Angkatan kerja yang belum memiliki pekerjaan. 2. Pendapatan daerah belum maksimal. 3. Mengapa provinsi DKI Jakarta? PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013
RUMUSAN MASALAH 1. Apakah terdapat pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)? 2. Apakah terdapat pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)? 3. Apakah terdapat pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara simultan?
TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). 2. Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). 3. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara simultan.
PERSENTASE TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 14
12.57 12
12.16
12.15
11.4
11.05
10.8 9.67
10
8.63 8
6
4
2
0 PERSENTASE
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
11.4
12.57
12.16
12.15
11.05
10.8
9.67
8.63
PERSENTASE INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 75
74.4
74.5
73.93
74
73.4
73.5
72.92
73
72.55 72.5
72.14
72 71.5
71.57 71.28
71 70.5 70 69.5 PERSENTASE
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
71.28
71.57
72.14
72.55
72.92
73.4
73.93
74.4
PERSENTASE LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 8
7
6.44 5.95
6.5
6.23
6.73
6.53 6.11
6
5.02 5
4
3
2
1
0 PERSENTASE
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
5.95
6.44
6.23
5.02
6.5
6.73
6.53
6.11
PEMBAHASAN UJI ASUMSI KLASIK
UJI HIPOTESIS
UJI REGRESI LINIER BERGANDA
UJI ASUMSI KLASIK UJI NORMALITAS dengan UJI JARQUE-BERA 5
Series: Residuals Sample 2006 2013 Observations 8
4
Ho : error term berdistribusi normal H1 : error term tidak berdistribusi normal
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
3
2
1
2.27e-14 0.264273 0.639818 -1.242804 0.670839 -0.928085 2.421503
Jarque-Bera 1.260008 Probability 0.532590
0 -1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
UJI ASUMSI KLASIK UJI MULTIKOLINIEARITAS Variance Inflation Factors Date: 01/29/16 Time: 18:41 Sample: 2006 2013 Included observations: 8
Variable
Coefficient Variance
Uncentered VIF
Centered VIF
C IPM PDRB
392.4998 0.077927 0.332201
4983.848 5241.430 162.6141
NA 1.054699 1.054699
UJI ASUMSI KLASIK UJI AUTOKORELASI dengan UJI DURBIN-WATSON
Mean dependent var
0.393772
S.D. dependent var
0.501897
Akaike info criterion
1.782575
Schwarz criterion
1.812365
Hannan-Quinn criter.
1.581649
Durbin-Watson stat
1.521530
UJI ASUMSI KLASIK UJI HETEROSKEDASTISITAS dengan UJI WHITE Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
0.851275
Prob. F(2,5)
0.4806
Prob. ChiObs*R-squared 2.032123
Scaled explained SS
Square(2)
0.3620
Prob. Chi0.564193
Square(2)
0.7542
UJI HIPOTESIS UJI t; Indeks Pembangunan Manusia Dan Produk Domestik Regional Bruto Secara Parsial Variable
C
Coefficient Std. Error t-Statistic
87.42136
Prob.
19.81161 4.412633
0.0069
IPM
-1.032991 0.279154 -3.700434
0.0140
PDRB
-0.192770 0.576369 -0.334457
0.7516
UJI HIPOTESIS UJI F; Indeks Pembangunan Manusia Dan Produk Domestik Regional Bruto Secara Simultan R-squared
0.751919
Adjusted R-squared
0.652687
S.E. of regression
0.793747
Sum squared resid
3.150175
Log likelihood
-7.623574
F-statistic
7.577367
Prob(F-statistic)
0.030654
UJI HIPOTESIS UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R²)
R-squared
0.751919
Adjusted R-squared
0.652687
S.E. of regression
0.793747
Sum squared resid
3.150175
Log likelihood
-7.623574
F-statistic
7.577367
Prob(F-statistic)
0.030654
65,2% dijelaskan dalam variabel Indeks Pembangunan Manusia dan Produk Domestik Regional Bruto dan 34,8% tidak dijelaskan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka
UJI REGRESI LINIER BERGANDA Variable
Coefficient
Std. Error
C
87.42136
19.81161
IPM
-1.032991
0.279154
PDRB
-0.192770
0.576369
Y = 87,42136-1.032991X1-0,192770X2 Y = Tingkat Pengangguran Terbuka X1 = Indeks Pembangunan Manusia X2 = Produk Domestik Regional Bruto
KESIMPULAN 1. Terdapat pengaruh negatif (-3,700434) dan signifikan (0,0140) variabel Indeks Pembangunan Manusia secara parsial terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka. Hal ini berarti bahwa semakin menurun Indeks Pembangunan Manusia maka akan mengakibatkan semakin meningkat Pengangguran Terbuka di provinsi DKI Jakarta. 2. Terdapat pengaruh negatif (-0,334457) dan tidak signifikan (0.7516) variabel Produk Domestik Regional Bruto secara parsial terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka. Hal ini berarti bahwa semakin menurun Produk Domestik Regional Bruto maka akan mengakibatkan semakin meningkat Pengangguran Terbuka di provinsi DKI Jakarta. 3. Variabel Indeks Pembangunan Manusia dan Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh signifikan secara simultan (0.030654) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka. Jika Indeks Pembangunan Manusia dan Produk Domestik Regional Bruto menurun maka Pengangguran Terbuka akan meningkat.
SARAN
Untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka diharapkan pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama menciptakan lapangan pekerjaan dengan meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat melalui indeks pembangunan manusia dan memaksimalkan pendapatan daerah provinsi DKI Jakarta