Laporan Hasil Penelitian
PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOMIE DI KOTA MEDAN
Peneliti : Parada Manik, SE, M.M Ferry Panjaitan, SE., M.Si
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN 2012
PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Judul Penelitian
B. Bidang Ilmu C. Kategori Penelitian
: Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie di Kota Medan : Ekonomi/Manajemen : Penelitian untuk Mengembangkan Fungsi Kelembagaan Perguruan Tinggi.
Ketua Peneliti: A. Nama Lengkap & Gelar: Parada Manik, SE, M.Si. B. Jenis Kelamin : Laki-laki C. Golongan/Pangkat : IIIc/Penata D. Jabatan Fungsional : Lektor E. Jabatan Struktural : F. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen Anggota Peneliti: A. Nama Lengkap & Gelar: Ferry Panjaitan,SE.,M.Si B. Jenis Kelamin : Laki-laki C. Golongan/Pangkat : III a D. Jabatan Fungsional :E. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen Lokasi Penelitian
: Kota Medan
Lama Penelitian
: 6 Bulan (Maret 2012 s/d September 2012)
Biaya Penelitian
: Rp. 6.000.000,- (Enam Juta Rupiah)
Sumber Biaya Penelitian
: Lembaga Penelitian Rp. 2.000.000,Biaya Sendiri Rp. 4.000.000,-
Medan, 25 Agustus, 2012
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr.Ir. Parulian Simanjuntak,MA.
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian
Ketua Peneliti,
Prof. Dr.Ir. Hasan Sitorus,MSi. Parada Manik, SE, MM.
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberi berkatNya sehingga tim peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan segala kekurangannya maka peneliti juga mengharapkan masukan dari siapapun yang membaja tulisan ini. Penelitian ini membahas tentang Pengaruh harga, promosi, dan kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan Indomie di Kota Medan Pada kesempatan ini, peneliti mengicapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian penelitian ini yaitu: 1.
Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan
2.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen Medan
3.
Ketua Lembaga Penelitian Universitas HKBP Nommensen Medan
Medan, 25 Agustus 2012 Ketua Peneliti,
Parada Manik, SE, MM
i
ABSTRAK
Kualitas Pelayanan TKI ialah kegiatan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI yang memiliki dimensi kemudahan, keterjangkauan, kecepatan, dan keamanan, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga, strategi promosi dan kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mie instan di kota medan pada bulan april 2012. Karena keterbatasan waktu dan biaya maka dari sejumlah populasi yang ada diambil sebagian untuk dijadikan sample dalam penelitian, karena keterbatasan waktu dan dana peneliti menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responden. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan teknik accidental (kebetulan) dimana peneliti menentukan sampelnya dari konsumen yang datang pada saat peneliti melakukan penelitian Data dikumpulkan dengan wawancara, dan daftar pertanyaan, variabelvariabel yang diteliti menggunakan skala Likert. Daftar pertanyaan terlebih dahulu diuji dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas, pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20.0, dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dengan regresi linear berganda. Secara serempak variabel harga, promosi, dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan. Secara parsial variabel harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan, variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan dan variabel kualitas produk berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan, variabel kualitas kerja adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli Indomie di Kota Medan. Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan bahwa kemampuan variabel harga, promosi, dan kualitas produk, menjelaskan variasi yang terjadi pada keputusan membeli adalah sebesar 0.386 atau 38,6% sedangkan sisanya sebesar 61,4% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata kunci
: Harga, promosi, kualitas, keputusan membeli.
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................. DAFTAR TABEL ..................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
i ii iv v vi
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
1.2. Perumusan Masalah .........................................................
3
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................
4
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
5
2.1. Strategi Pemasarab ............................................................
5
2.2. Teori Tentang Keputusan Pembelian ................................
6
2.3. Teori Tentang Promosi .....................................................
7
2.4. Teori Tentang Harga .........................................................
10
2.5. Teori tentang kualitas........................................................
12
6.6. Penelitian terdahulu .........................................................
15
6.7. Kerangka Berpikir ............................................................
15
2.8. Hipotesis ...........................................................................
16
METODOLOGI PENELITIAN .............................................
17
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................
17
3.2. Metode Penelitian .............................................................
17
3.3. Defenisi Operasional……………………………. ............
18
3.4. Populasi dan Sampel……………………………. ............
19
3.5. Jenis dan Sumber Data ......................................................
20
3.6. Metode Pengumpulan Data ...............................................
21
3.7. Metode Analisis Data ........................................................
22
3.8. Uji Validitas
................................................................
24
3.9. Uji Asumsi Klasik .............................................................
29
BAB II
BAB III
ii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................
35
4.1. Hasil Penelitian ...............................................................
35
4.1.1
Penjelasan Variabel Penelitian Harga ...................
35
4.1.2
Penjelasan Variabel Penelitian Promosi ...............
35
4.1.3
Penjelasan Variabel Penelitian Kualitas ...............
36
4.1.4
Penjelasan Variabel Penelitian Keputusan............
37
4.2. Uji Asumsi Klasik .............................................................
37
4.3. Pembahasan
................................................................
41
KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................
47
5.1. Kesimpulan
................................................................
47
5.2. Saran fxd..
................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ .....
49
BAB V
iii
DAFTAR TABEL
Nomor
................................................................ Halaman
3.1.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel harga ...............................
24
3.2.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel promosi ..........................
25
3.3.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel kualitas ...........................
26
3.4.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel keputusan .......................
27
3.5.
Hasil Uji Reliabilitas
................................................................
28
4.1.
Penjelasan responden
atas Variabel harga .................................
35
4.2.
Penjelasan responden
atas Variabel promosi ............................
36
4.3.
Penjelasan responden
atas Variabel kualitas .............................
36
4.4.
Penjelasan responden
atas Variabel keputusan .........................
37
4.5.
Hasil Uji Multikonearitas ............................................................
40
4.6.
Hasil Uji Analisis Deskriptif ........................................................
42
4.7.
Koefisien Determinan (R) .............................................................
43
4.8. Uji Serempak ( Uji F )
................................................................
44
4.9. Uji Parsial ( Uji t )
................................................................
45
iv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
................................................................ Halaman
2.1. Kerangka Konseptual
................................................................
16
4.1.
Uji Normalitas
................................................................
38
4.2.
Uji Normalitas PP-Plot ................................................................
39
4.3.
Uji Heteroskedastisitas ................................................................
41
v
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
................................................................ Halaman
1. Kuesioner Penelitian
................................................................
51
4. Hasil Uji Statistik
................................................................
53
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi globalisasi yang sering dikatakan era dunia tanpa batas. Dengan demikian lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan juga akan menjadi semakin kompleks. Secara nasional walaupun ekspor merupakan salah satu jenis usaha yang dapat
memberikan
tambahan/ pemasukan
devisa
negara,
namun
kompleksitas persaingan yang dihadapi perusahaan tersebut akan memaksa setiap perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen. Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Demikian halnya dengan produk alkohol One med di CV. Global Surya Medika Semarang, harus berusaha keras untuk memenangkan persaingan agar bisa selalu dihati konsumen. Fokus perhatian manajemen pemasaran adalah pelanggan dan pesaing. Dalam mekanisme perusahaan dan pesaing berlomba-lomba menghasilkan dan
1
2
menawarkan “Value“ bagi pelanggannya dan perusahaan yang berhasil mengikat seorang pelanggan adalah perusahaan yang berhasil menyajikan superior value. Dalam persaingan bisnis yang bebas ini, syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus dapat menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Para pengusaha sebagai produsen tidak saja sekedar bertugas untuk menciptakan suatu produk atau jasa semata, tetapi juga disertai kemampuan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan konsumen akan suatu produk atau jasa. Pengusaha berlomba-lomba untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk dan menyusun strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat mendominasi pasar yang ada. Menurut Dharmmesta (1997), keberhasilan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan, sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang dan dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara berkesinambungan merupakan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan tersebut. Sedangkan dari pihak konsumen sendiri dituntut untuk semakin kritis dalam memilih barang kebutuhannya, karena begitu banyak pilihan di pasaran. Salah satu upaya untuk mengenali keadaan konsumen yang menjadi sasaran penjualan adalah dengan mempelajari bagaimana prilaku mereka dalam membeli suatu barang atau produk tertentu. Pada dasarnya setiap kegiatan pembeliaan yang nyata merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan kegiatan-
3
kegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu periode waktu serta pemenuhan kebutuhan tertentu. Umumnya sebelum perilaku membeli terjadi didahului oleh adanya minat atau keinginan untuk membeli yang didorong oleh suatu motif tertentu. Minat membeli antara individu yang satu dengan yang lain tidak selalu sama dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Di samping itu saat ini pihak konsumen lebih rasional dan lebih cermat dalam melakukan pembelian serta mengumpulkan informasi mengenai suatu produk atau barang yang akan dibelinya serta pemilihan tempat di mana pembelian tersebut akan dilakukan. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini digunakan judul : “Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan di Kota Medan”.
B.
Rumusan Masalah Atas dasar uraian diatas, maka penting kiranya dilakukan suatu penelitian
secara empiris yang mampu memberikan jawaban atas pertanyaan faktor –faktor apa yang mempengaruhi keputusan pembelian alkohol, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan.
2. Ada pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan
3. Ada pengaruh antara kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan
4. Aada pengaruh antara harga, promosi, dan kualitas secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan.
4
C.
Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan.
2. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan
3. Untuk menganalisis pengaruh kualitas terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan.
4. Untuk menganalisis pengaruh harga, strategi promosi dan kualitas secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Mie Instan di Kota Medan D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan-perusahaan yang memproduksikan mie instan, dalam rangka membuat harga ataupun promosi yang lebih baik. 2.
Bagi Peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang dimiliki akan bertambah luas terutama mengenai harga, promosi, strategi maupun kualitas produk.
3.
Bagi Peneliti berikutnya, sebagai referensi dalam melakukan penelitian khususnya mengenai harga, promosi, strategi maupun kualitas produk.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Strategi Pemasaran Orang awam biasanya menyamakan pemasaran dengan penjualan, perdagangan dan distribusi. Pada kenyataannya ketiganya merupakan bagian kecil dari kegiatan pemasaran. Proses pemasaran harus dimulai jauh hari sebelum organisasi mulai berproduksi sampai dengan setelah pelanggan menerima produk yang diproduksi tadi (Swastha & Handoko, 1987:129). Perusahaan yang menjalankan usahanya harus dapat menentukan strategi yang tepat agar usaha yang dilakukan dapat maju dan berkembang. Dalam pemasaran, strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan meliputi : Memilih konsumen yang dituju Mengidentifikasi keinginan konsumen Menentukan marketing mix Pada perusahaan yang berorientasi pada marketing mix strategi pemasaran yang diterapkan yakni riset dan analisis pasar, penetapan harga jual yang tepat, melakukan perbaikan dan penyesuaian mutu serta kualitas terhadap produk yang diproduksinya, melakukan kegiatan promosi agar produk lebih dikenal oleh konsumen dan menggunakan sistem distribusi yang tepat untuk memasarkan produknya. Dengan demikian maka terlihat jelas bahwa perusahaan harus melakukan berbagai macam usaha dalam melayani konsumennya. Hal ini dilakukan agar
5
6
konsumen tidak mengalihkan kebutuhannya akan produk yang diinginkan ke produk dari perusahaan
sejenis yang lain. Untuk itulah perusahaan selalu
berusaha untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen semaksimal
mungkin.
II.2 Keputusan Pembelian Sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen pada dasarnya akan melakukan suatu proses pengambilan keputusan terlebih dahulu. Proses pengambilan keputusan merupakan tahapan konsumen dalam memutuskan suatu produk tertentu yang menurutnya sudah paling baik. Minat membeli merupakan seberapa besar minat seseorang untuk membeli atau seberapa dorongan yang di miliki seseorang untuk memiliki niat membeli kembali. Dapat dikatakan minat ini akan melahirkan frekuensi pembelian oleh karena itu dimenasi minat pembelian adalah besarnya minat, merupakan “likely hood” atau seberapa besar kemungkinan terjadinya pembelian. Proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : (Kotler & Susanto, 1999) 1. Kebutuhan ( Needs ) 2. Pengakuan ( Recognition ) 3. Pencarian ( Search ) 4. Keputusan ( Decision ) 5. Evaluasi ( Evaluation )
7
Cara konsumen memilih produk dipengaruhi oleh pengalaman dan kebiasaan masa lalu yang menyenangkan. Faktor-faktor eksternal dan faktorfaktor internal dari individu, serta kekuatan pendorong (stimulus) akan menentukan respon konsumen dalam pengambilan keputusan. Dalam melakukan keputusan untuk membeli suatu produk, seorang konsumen sangat dipengaruhi oleh individu dan lingkungan. Pengaruh individu berupa : situasi, kelompok, keluarga, kebudayaan, dan ketentuan-ketentuan. Sedangkan pengaruh lingkungan berupa : proses informasi, perilaku belajar, motivasi, kepribadian dan psikografis, kepercayaan, sikap, dan komunikasi. Hasil akhir keputusan konsumen tersebut dengan kekuatan kehendak untuk membeli ( willingness to buy ), sebagai alternatif lain dari istilah keputusan pembelian ( purchase decision ).
II.3 Promosi Promosi adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi persepsi konsumen. Tujuan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen tentang perusahaan dan produknya. Tujuan melakukan promosi dapat dihubungkan dengan peran khusus setiap komponen dalam pemasaran. Promosi penjualan seperti pameran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan dalam bauran promosi (Cravens, 1995). Menurut Basu Swastha (1984) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
8
Studi Kopalle dan Lehmann (1995) dan penelitian yang dilakukan Andrews (1989) tentang pengaruh promosi terhadap kualitas produk baru menyimpulkan kepercayaan dan penilaian konsumen terhadap kualitas dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat. Promosi dapat diukur melalui daya tarik promosi, jangkauan promosi, frekuensi promosi dan efektifitas promosi. Promosi menyebabkan konsumen lebih sensitive terhadap harga dan signal promosi berpengaruh positif pada perilaku konsumen dalam pemilihan suatu produk. Mela dan Gupta (1997: 252) mengembangkan bermacam-macam model parameter yang mempengaruhi timbulnya pembelian dan kuantitas pembelian untuk mengetahui dengan pasti apakah peningkatan promosi telah mempengaruhi keputusan pembelian ulang produk dalam jangka panjang. Promosi yang dilakukan secara menarik akan memudahkan konsumen dalam menilai suatu produk karena konsumen dihadapkan pada beberapa spesifikasi produk dengan keunggulan masing-masing. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan memiliki berbagai macam tujuan yaitu :
1. Modifikasi tingkah laku Kegiatan promosi diharapkan dapat menciptakan image produk kepada masyarakat, dengan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produk yang sudah dikenalnya.
9
2. Memberitahu Kegiatan promosi juga bertujuan untuk memberitahukan keberadaan produk di masyarakat, hal ini bermanfaat terutama pada produk baru yang sedang diluncurkan di pasaran, dengan promosi diharapkan masyarkat mendapatkan informasi tentang keberadaan suatu produk. 3. Membujuk Kegiatan promosi yang efektif kepada konsumen mampu membawa manfaat persuasif (membujuk) sehingga setelah konsumen mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk yang ditawarkan diharapkan dapat berubah pola pikirnya dan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan. 4. Mengingatkan Kegiatan promosi bermanfaat pula sebagai pengingat terhadap produk perusahaan yang sudah beredar dimasyarakat tetapi selama ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat luas, hal ini dikarenakan kegiatan promosi yang tidak terencana dengan baik dalam sebuah strategi yang tepat.a
Hubungan Promosi dengan Keputusan Pembelian Studi Kopalle dan Lehmann (1995) dan penelitian yang dilakukan Andrews (1989) tentang pengaruh promosi terhadap permintaan barang menyimpulkan bahwa kepercayaan dan penilaian konsumen terhadap produk dapat dibangun dengan membina hubungan erat antara produsen dengan konsumen melalui pendekatan strategi promosi yang tepat.
10
Mela dan Gupta (1997: 252) mengembangkan bermacam-macam model parameter yang mempengaruhi timbulnya permintaan dan kuantitas pembelian untuk mengetahui dengan pasti apakah peningkatan promosi telah mempengaruhi keputusan pembelian ulang produk dalam jangka panjang yang akan meningkatkan permintaan akan produk di pasaran. Promosi yang dilakukan secara menarik akan memudahkan konsumen dalam menilai suatu produk karena konsumen dihadapkan pada beberapa spesifikasi produk dengan keunggulan masing-masing.
II.4 Harga Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen. Ketika memilih diantara merekmerek yang ada konsumen akan mengevaluasi harga secara tidak absolut akan tetapi dengan membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan transaksi pembelian. Doyle dan Saunders (1985:56) menemukan bukti empiris bahwa dengan cara mengurangi harga maka akan meningkatkan ancaman ketika harganya akan dinaikkan.
Faktor
lain
yang
menunjukkan
bahwa
konsumen
juga
mempertimbangkan harga yang lalu dan bentuk pengharapan pada harga di masa yang akan datang yang mungkin tidak optimal, apabila konsumen menunda pembelian di dalam mengantisipasi harga yang lebih rendah di masa mendatang. Namun penurunan harga pada merek berkualitas menyebabkan konsumen akan berpindah pada merek lain, akan tetapi penurunan harga pada merek yang
11
berkualitas rendah tidak akan menyebabkan konsumen berpindah pada merek yang lain dengan kualitas yang sama. Dan biasanya konsumen mempelajari informasi harga dengan dua cara, yaitu dengan disengaja atau intentional dan secara kebetulan atau insidental. Cara belajar secara disengaja berhubungan dengan pencarian yang aktif dan penghafalan harga yang ada, khususnya bagi merek-merek tertentu. Belajar secara insidental termasuk di dalamnya perbandingan secara jelas akan harga sekarang dengan harga sebelumnya yang disimpan dalam ingatan. Jadi harga juga merupakan variabel penting yang digunakan oleh konsumen krena berbagai alasan, baik karena alasan ekonomis yang akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi merupakan sala satu variabel penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, juga alasan psikologis dimana harga sering dianggap sebagai indikator kualitas dan oleh karena itu penetapan harga sering dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus sebagai instrumen kompetisi yang menentukan. Pengaruh harga memberikan gambaran baru tentang strategi komunikasi dan pemasaran untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Rumusan harga untuk kepuasan dikemukakan secara luas, bahwa ada dua prinsip mekanisme harga, yaitu potensial menandai kualitas dari sebuah produk. Penjualan produk berkualitas tinggi kemungkinan dapat ditandai oleh tingginya kualitas produk berdasarkan harga yang tinggi pula. Jika hubungan antara biaya tinggi dan kualitas tinggi diketahui, konsumen dapat menduga dari harga yang tinggi bahwa produk itu berkualitas tinggi. Xie dan Shugan (2000:230) mengungkapkan bahwa
12
konsumen yang baru lebih sensitive dalam perbandingan harga daripada konsumen yang lama dalam waktu melakukan transaksi pembelian. Hal inilah yang kadang menciptakan kesempatan untuk membedakan harga bagi pendatang baru dikaitkan dengan harga yang sangat sensitive.
II.5. Kualitas Secara umum kualitas dapat didefinisikan sebagai sesuatu keunggulan ataupun keistimewaan. Sedangkan kualitas yang dirasakan dapat didefinisikan sebagai suatu penilaian konsumen akan keunggulan ataupun keistimewaan secara menyeluruh terhadap suatu produk (Zeithaml, 1988). . Menurut pendapat lain kualitas adalah suatu bentuk penilaian yang menyeluruh atas suatu produk yang hampir sama dengan pendirian. Terdapat 2 (dua) macam kualitas yaitu : 1. Kualitas Afektif Yaitu kualitas yang dirasakan sebagai suatu bentuk penilaian yang menyeluruh atas suatu produk atau suatu penaksiran nilai yang sifatnya global. 2. Kualitas Kognitif Yaitu suatu penarikan kesimpulan tentang kualitas yang didasarkan pada isyarat-isyarat tingkat rendah dan evaluasi produk secara menyeluruh. Harapan pelanggan akan kualitas secara keseluruhan dan kualitas yang diterima yang dialami berdasarkan pengalaman yang selalu akan mempengaruhi terhadap nilai yang diterima mengenai rating yang diberikan kualitas akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
13
Untuk menyimpulkan suatu kualitas konsumen biasanya menggunakan isyarat-isyarat yang menandakan kualitas tersebut, isyarat tersebut telah dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu : 1. Isyarat Intrinsik, yaitu isyarat-isyarat yang meliputi komposisi fisik suatu produk. Contoh misalnya bentuk atau kemasan. 2. Isyarat Ekstrinsik, yaitu isyarat-isyarat yang terkait dengan produk tetapi bukan pada bagian fisik produk itu sendiri. Contohnya adalah harga, merek, iklan atau informasi. Sifat dari isyarat ekstrinsik adalah bukan produk spesifik sehingga dapat menjadi indikator umum kualitas. Kualitas produk dapat dirasakan dalam 8 (delapan) dimensi yaitu : a. Performance b. Feature c. Reliability (Kehandalan) d. Conformance (Kesesuaian) e. Durability (Keawetan) f. Serviceability g. Estetik h. Image Namun demikian beberapa pendapat menyatakan bahwa kualitas produk
tidak dapat diobservasi sampai pada produk tersebut dibeli dan
digunakan, hal itu berarti pengalaman dapat digunakan dengan baik untuk menilai kualitas suatu produk.
14
Kualitas produk sebagai keunggulan suatu produk terhadap penilaian konsumen memiliki empat indikator yaitu : a. Kemasan. b. Keawetan c. Kehandalan d. Mudah digunakan Namun demikian beberapa pendapat menyatakan bahwa kualitas produk tidak dapat diobservasi sampai pada produk tersebut dibeli dan digunakan, hal itu berarti pengalaman dapat digunakan dengan baik untuk menilai kualitas suatu produk. Kualitas dapat dijabarkan secara lebih kompleks sebagai superior atau
keunggulan, sehingga kualitas yang dipersepsikan dapat didefinisikan sebagai pernyataan konsumen tentang keunggulan atau superior produk secara keseluruhan (Zeithaml, 1988).
Secara tradisional, kualitas dapat dikatakan sebagai tanggung jawab pabrikan, namun demikian aplikasi konsep serta metode peningkatan kualitas merupakan hal yang paling utama untuk meningkatkan kinerja semua fungsi bisnis. Program peningkatan kualitas dikembangkan tidak hanya pada lini produk saja melainkan mencakup semua fungsi bisnis sehingga proses pemesanan menjadi tugas bagi peningkatan kualitas. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas harus mempunyai hubungan dengan persepsi konsumen tentang kualitas itu sendiri. Setiap kegiatan perusahaan hendaknya diarahkan pada keinginan dan kebutuhan konsumen. Karena pertimbangan dalam menentukan pilihan merek Olshancsky (1985 : 25), memandang kualitas sebagai
15
bentuk evaluasi produk secara menyeluruh. Kualitas merupakan bahan pertimbangan nilai dan kualitas merupakan proposal yang lebih tinggi dari atribut yang ada dan hanya dapat diperoleh sebelum pembelian atau dalam pencaharian atribut yang ada dan hanya dapat diperoleh dengan mengkonsumsi atau sering dikatakan sebagai atribut pengalaman.
II.6 Penelitian Terdahulu Irfan P. Wibowo (2003) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh harga, promosi, kulaitas produk dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian ritel di Plasa Andalas Padang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh harga, promosi, kualitas produk dan saluran distribsi terhadap keputusan pembelian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dengan menggunakan regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa seluruh variabel yang diteliti memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian dan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu variabel harga.
II.7 Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil telaah pustaka mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan
pembelian
alat-alat
kesehatan,
maka
dikembangkanlah kerangka pemikiran teoritis yang mendasari penelitian ini seperti yang dilihat pada gambar berikut :
16 Harga
Promosi
Keputusan Membeli
Kualitas Produk
Gambar2.1. Kerangka Konseptual II.8 Hipotesis Penelitian Dengan berdasarkan pada kerangka pemikiran teoritis tersebut diatas, maka dapat diajukan anggapan bahwa melalui variabel harga dan promosi baik secara partial maupun simultan diduga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.. Kemudian dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H1
:
Variabel harga berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.
H2
:
Variabel promosi berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.
H3
:
Variabel kulitas berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.
H4
:
Variabel harga, promosi, dan kulitas berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian produk mie instan di kota medan.
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikota madya Medan. Adapun penelitian ini dilaksanakan dari Maret 2012 s.d Agustus 2012.
III.2 Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan survey, pendekatan survey adalah kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktafakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui
status,
gejala
menentukan
kesamaan
status
dengan
cara
membandingkan dengan standard yang sudah dipilih dan atau ditentukan (Arikunto, 2005) III.2.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian berupa deskriptif kuantitatif, Nazir (2005) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
17
18
III.2.3. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini merupakan peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Yaitu antara variabel harga, promosi dan kualitas dengan keputusan pembelian produk mie instan indomie di kota medan.
III.3. Definisi Operasional 1. Keputusan pembelian Keputusan merupakan kekuatan kehendak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk mie instan di kota medan. Dalam penelitian ini keputusan pembelian produk mie instan indomie di kota medan diukur dengan menggunakan indikator : (Kotler & Susanto, 1999) a. Kualitas Produk indomie di kota medan b. Harga produk indomie di kota medan c. Strategi promosi produk indomie di kota medan 2. Promosi Menurut Basu Swastha (1984) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada
tindakan
yang
menciptakan
pertukaran
dalam
pemasaran. Indikator dari promosi yang mempengaruhi perpsepsi konsumen produk indomie di kota medan adalah:
19
a. Media promosi yang digunakan produk indomie di kota medan b. Frekuensi promosi produk indomie di kota medan c. Jangkauan 3. Harga Harga adalah satuan ukur untuk memberi nilai tambah terhadap produk atau jasa yang diperdagangkan. (Doyle dan Saunders,
1985).
Indikator harga dari produk alkohol One med adalah: a. Harga beli dibanding kualitas b. Kesesuaian harga c. Harga merek pesaing 4. Kualitas Kualitas dapat dijabarkan secara lebih kompleks sebagai superior atau keunggulan, sehingga kualitas yang dipersepsikan dapat didefinisikan sebagai pernyataan konsumen tentang keunggulan atau superior produk secara keseluruhan (Zeithaml, 1988). Indikator yang mempengaruhi kualitas adalah : a. Keawetan b. Kehandalan c. Mudah digunakan
III.4. Populasi dan sampel Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri-ciri
20
tersebut, populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek pengamatan yang minimal memiliki satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen indomie di kota medan. Mengingat populasi yang diteliti jumlahnya banyak dan adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka dalam memperoleh data untuk penelitian ini digunakan cara sampling, dimana penelitian tidak dikenakan pada semua obyek, tetapi hanya sebagian obyek. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1995:171). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mie instan di kota medan Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk mie instan di kota medan pada bulan april 2012. Karena keterbatasan waktu dan biaya maka dari sejumlah populasi yang ada diambil sebagian untuk dijadikan sample dalam penelitian. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah dengan teknik accidental (kebetulan) dimana peneliti menentukan sampelnya dari konsumen yang datang pada saat peneliti melakukan penelitian, karan keterbatasan waktu dan dana peneliti juga menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 responden.
III.5. Jenis dan Sumber Data Ada
dua
jenis
(Mulyono,2000:16) :
data
yang
digunakan
dalam
penelitian,
yaitu
21
Data Primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari jawaban para responden terhadap rangkaian pertanyaan yang digunakan oleh peneliti. Sedangkan responden yang menjawab daftar kuesioner tersebut adalah konsumen yang membeli alat-alat kesehatan dari produk one med. Data Sekunder yaitu data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti, tetapi diperoleh dari data yang diterbitkan oleh perusahaan, laporan suatu lembaga, studi kepustakaan, literatur, jurnal penelitian terdahulu, dan majalah yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti ( Algifari, 1997:164 ). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penjualan produk alat-alat kesehatan dan data pelanggan selama periode Mei – Juni 2012 di kota Medan.
III.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Metode angket dalam bentuknya mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report) atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Adapun anggapan yang dipegang peneliti dalam menggunakan metode ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya dan pernyataan subyek yang diberikan kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
22
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan menyebarkan kuesioner kepada responden mengenai : 1.
Pertanyaan tentang identitas responden, yaitu yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, dan pendidikan. Pertanyaan ini digunakan untuk menganalisa jawaban yang diberikan responden pada pertanyaan tertutup, karena taraf pendidikan akan menjadi faktor penting dalam menjawab pertanyaan tertutup.
2.
Pertanyaan
mengenai
serangkaian
data
yang berhubungan
dengan
keunggulan produk dan pemahaman pelanggan. Pertanyaan-pertanyaan dalam pertanyaan tertutup dibuat mengacu pada Skala Likert (Likert Scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1 – 5 agar mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju 1
2
3
4
5
III.7 Metode Analisis Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis ada tidaknya hubungan (korelasi) antara kualitas, harga dan strategi pemasaran dengan keputusan pembelian alat kesehatan, adalah dengan menggunakan metode korelasional. Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisa Deskriptif.
23
Analisa deskriptis adalah suatu analisa metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang keadaan responden produk One med secara objektif. Langkah-langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. Analisis deskriptif ini merupakan susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentukbentuk tabel, diagram, poligon frekuensi, ozaiv, (ogive), ukuran penempatan (median, kuartil, desil, dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata ukur, ratarata harmonik, dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi linier. (Usman, 2000) 2. Analisis Inferent Analisis inferent meliputi statistika dalam arti luas dan statistika dalam arti sempit. Statistika dalam arti luas yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan. Statistika dalam arti luas ini meliputi penyajian data, yang berarti meliputi statistik dalam arti sempit. (Usman, 1995) a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud
24
dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas yang rendah (Azwar, 2003). Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi product moment. Adapun rumus untuk mengetahui koefisien korelasi product moment (r) adalah sebagai berikut (Azwar, 2003, p.19) : ∑XY – (∑X) (∑Y) / n rxy = [∑X2 – (∑X)2 / n] [∑Y2 – (∑Y)2 / n] Keterangan : X dan Y
: Skor masing-masing variabel
n
: Banyaknya sampel
Adapun hasil uji validitas untuk setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: III.8. Pengujian validitas Instrument Variabel Harga Hasil pengujian validitas instrument variabel harga dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut:
Tabel III.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Pernyataan
1. 1. Semakin murah harga indomie, maka indomie
Corrected Item total Correlaion
Sig. (1 – tailed)
0.501
0.005
0.627
0.000
0.598
0.000
Keterangan
Valid
akan menjadi pilihan utama saya. 2. Harga indomie sesuai dengan kemampuan atau daya beli masyarakat. 3. Indomie sering melakukan potongan harga
(diskon) pada setiap pembelian indomie. Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Valid Valid
25
Berdasarkan Tabel III.1 dipeoleh hasil pengujian instrument variabel harga secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel harga yang digunakan adalah valid dan instrument ini dapat digunakan dalam penelitian, hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0,05.
2. Pengujian validitas Instrument Variabel Promosi Hasil pengujian validitas instrument variabel promosidapat dilihat pada Tabel III.2 berikut:
Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Instrument Variabel Promosi Pernyataan
4. 1. Tayangan/gambar iklan indomie lebih menarik
Corrected Item total Correlaion
Sig. (1 – tailed)
Keterangan
0.578
0.000
Valid
0.683
0.000
Valid
0.011
Valid
dibandingkan dengan iklan mie instan lain, sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli. 2. Tayangan/gambar iklan indomie lebih atraktif dibandingkan dengan iklan mie instan lain, sehingga dapat menarik perhatian calon pembeli 3. Bahasa dalam iklan indomie mudah dimengerti
0.459
4. Bahasa dalam iklan indomie sesuai dengan kenyataan produknya.
0.647
0.000
Valid
0.444
0.015
Valid
5. Frekuensi/intensitas iklan indomie di media
sering ditayangkan, sehingga indomie mudah diingat oleh masyarakat. Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
26
Berdasarkan Tabel III.2 diperoleh hasil pengujian instrument variabel promosi secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel promosiyang digunakan adalah valid dan daftar pertanyaan ini dapat digunakan dalam penelitian, hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0,05.
3. Pengujian validitas Instrumen Variabel Kualitas Produk. Hasil pengujian validitas instrumen variabel Kualitas dapat dilihat pada Tabel III.3 berikut:
Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kualitas Pernyataan
6. 1. Mie Instan Indomie bebas dari cacat.
Corrected Item total Correlaion
Sig. (1 – tailed)
Keterangan
0.647
0.000
Valid
2. Rasa Mie Instan Indomie sangat sempurna.
0.449
0.013
Valid
3. Indomie memiliki pengawat yang baik sehingga tahan lama
0.679
0.000
Valid
4. Indomie memiliki rasa yang khas sehingga indomie unggul dari mie instan yang lain.
0.453
0.012
Valid
0.444
0.014
Valid
5. Penampilan (pembungkus) indomie sangat
menarik sehingga konsumen suka membeli. Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel III.3 dipeoleh hasil pengujian instrument variabel Kualitas secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel Kualitas yang digunakan adalah valid dan
27
instrument ini dapat digunakan dalam penelitian, selain itu hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0,05. 4. Pengujian validitas Instrumen Keputusan Membeli. Hasil pengujian validitas instrumen variabel keputusan membeli dapat dilihat pada Tabel III.4 berikut:
Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Membeli Pernyataan
7. 1. Saya membeli mie instan indomie untuk memenuhi kebutuhan saya. 2. Saya membeli mie instan indomie karena ingin mencobanya. 3. Saya membeli mie instan indomie karena telah terbiasa membeli mie instan merek indomie (pernah memiliki). 4. Saya merasa keputusan membeli mie instan merek indomie adalah pilihan yang tepat
Corrected Item total Correlaion
Sig. (1 – tailed)
0.746
0.000
Valid
0.623
0.013
Valid
0.655
0.000
Valid
0.598
0.000
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel III.3 dipeoleh hasil pengujian instrument variabel keputusan membeli
Keterangan
secara keseluruhan memiliki nilai Corrected Item Total
Correlation yang lebih besar dari 0,30. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pernyataan dari variabel keputusan membeli yang digunakan adalah valid dan instrument ini dapat digunakan dalam penelitian, selain itu hal ini juga diperkuat oleh nilai signifikansi (1-tailed) yang seluruhnya dibawah 0,05. b. Uji Reliabilitas Tingi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Azwar, 2003). Pada awalnya tinggi-
28
rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai cronbach alpha (Ghozali, 2002, p.39). Dimana
apabila nilai cronbach alpha diatas 0,60 maka
variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga apabila tes terhadap pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulangulang maka jawaban responden akan sama (Ghozali, 2002, p.39). Menurut Ghozali (2005), ”Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesiner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, yaitu; 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang; 2) One Shot atau pengukuran sekali saja”. Sekaran (2000) menyatakan bahwa reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima dan seterusnya 0,8 keatas dinyatakan baik. Adapun hasil uji reliabilitas untuk keempat variabel penelitian ini adalah seperti pada Tabel 3.5 berikut: Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
1. 5. Variabel harga 2. Variabel promosi 3. Variabel kualitas produk 4. Variabel keputusan membeli Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah
Cronbach’s Alpha
0.687 0.667 0.702 0.689
N Of Items
4 6 6 5
Keterangan
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
29
III.9. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis Inferensial (kuantitatif). Dimana dalam analisis tersebut dengan menggunakan paket program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi Linear Berganda, tetapi sebelum melakukan analisis regresi linear berganda digunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah uji untuk mengukur indikasi ada tidaknya penyimpangan data melalui hasil distribusi, korelasi, variance indikator-indikator dari variabel. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak digunakan karena data observasi tidak berurutan sepanjang waktu dan tidak terkait (longitudinal), Gujarati (2003).
1). Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, dependent variable dan independent variable keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2001). Mendeteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola
30
distribusi
normal,
maka
model
regresi
memenuhi
asumsi
normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2). Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Imam Ghozali, 2001). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (lebih besar dari
0,90) hal
ini merupakan indikasi adanya
multikolinearitas. 3). Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya, adapun dasar untuk menganalisisnya adalah : a) Jika
ada
pola
tertentu
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
31
b) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Analisis Regresi Setelah melakukan uji asumsi klasik lalu menganalisis dengan metode regresi linear berganda dengan alasan variabel bebas terdiri dari beberapa variabel. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda (Djarwanto, PS, 1985). Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan: (Gujarati, 1995)
Y1 = + lXl + 2X2 + 3X3+ e .................................................(1) Keterangan : Y
:
variabel tidak bebas : Keputusan pembelian.
:
koefisien konstanta.
1, 2, 3, 4 :
koefisien variabel bebas promosi, harga, dan kualitas produk
X1, X2, X3, : variabel bebas promosi, harga, dan kualitas produk e
:
faktor pengganggu
32
d. Uji Hipotesis 1. Pengujian secara parsial (Uji t) Pengukuran uji t dimaksudkan untuk mempengaruhi apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan melihat tingkat signifikansi nilai t pada 5% rumus yang digunakan (Gujarati, 1995):
th
1 .............................................................................................2 Se 1
Keterangan: th : t hitung.
i : parameter yang diestimasi Se : standar error. Pengujian
setiap koefisien regresi dikatakan signifikan bila nilai
mutlak th tt maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai t h < tt maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak.
33
2. Pengujian secara simultan (Uji F) Untuk menguji secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat tingkat signifikansi F pada
=5%
rumus yang digunakan (Gujarati, 1995):
R2 Fh K - 12 ..........................................................................................3 1- R N K Keterangan: R : koefisien korelasi ganda. Fh : F hitung. K : jumlah variabel bebas. N : jumlah sampel yang dipakai. Pengujian setiap koefisien regresi bersama-sama dikatakan signifikan bila nilai mutlak Fh
Ft maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternative (Ha) diterima, sebaliknya dikatakan tidak signifikan bila nilai Fh < Ft maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
0
F
34
3. Uji Koefisien Determinan (R2) Koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa baik sampel menggunakan data (Gujarati, 1997). R 2 mengukur besarnya jumlah reduksi dalam variabel dependen yang diperoleh dari penggunaan variabel bebas. R2 mempunyai nilai antara 0 sampai 1, dengan nilai R2 yang tinggi berkisar antar 0,7 sampai 1. R2 yang digunakan adalah nilai adjusted R2 yang merupakan R2 yang telah disesuaikan. Adjusted R2 merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu persamaan.
variabel independen ke dalam
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. Hasil Penelitian 4.1. Penjelasan Atas Variabel Penelitian 4.1.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Harga Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel harga (X1 ) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi. Tabel 4.1. Penjelasan Responden atas Variabel Harga Item Pertanyaan 1 2 3
Sangat Tidak Setuju F % 9 4.50 1 0.50 33 16.50
Tidak Setuju F % 34 17.00 8 4.00 32 16.00
Kurang Setuju F % 85 42.50 78 39.00 78 39.00
Setuju F % 62 31.00 84 42.00 55 27.50
Sangat Setuju F % 10 5.00 29 14.50 2 1.00
Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)
Untuk pertanyaan tentang harga jawaban tersebar mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju mulai pertanyaan pertama sampai pertanyaan ketiga.
4.1.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Promosi Tanggapan/jawaban responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan peneliti untuk variabel promosi(X2) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi.
36
Tabel 4.2. Penjelasan Responden atas Variabel Promosi Item Pertanyaan 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju F % 4 2.00 1 0.50 11 5.50 5 2.50 4 2.00
Tidak Setuju F % 21 10.50 6 3.00 30 15.00 25 12.50 30 15.00
Kurang Setuju F % 61 30.50 83 41.50 52 26.00 75 37.50 55 27.50
Setuju F % 106 53.00 102 51.00 83 41.50 80 40.00 95 47.50
Sangat Setuju F % 8 4.00 8 4.00 24 12.00 14 7.00 16 8.00
Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)
Tabel diatas menunjukkan bahwa pertanyaan pertama sampa kelima paling banyak menjawab kurang setuju, setuju dan tidak setuju, sedangkan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju hanya beberapa orang saja. 4.1.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Kualitas Produk Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan variabel kualitas(X3) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi. Tabel 4.3. Penjelasan Responden atas Variabel kualitas Item Pertanyaan 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Setuju F % 8 4.00 6 3.00 4 2.00 12 6.00 5 2.50
Tidak Setuju F % 26 13.00 22 11.00 15 7.50 32 16.00 20 10.00
Kurang Setuju F % 82 41.00 86 43.00 81 40.50 77 38.50 82 41.00
Setuju F 77 75 89 69 88
% 38.50 37.50 44.50 34.50 44.00
Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)
Tabel diatas menunjukkan bahwa jawaban reponden untuk variabel kualitas tersebar mulai sangat tidak setuju sampai sangat setuju tertapi
Sangat Setuju F % 7 3.50 11 5.50 11 5.50 10 5.00 5 2.50
37
jawaban paling banyak adalah pada jawabab setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. 4.1.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Membeli Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Keputusan Membeli (Y) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi. Tabel 4.4 Penjelasan Responden atas Variabel Keputusan Membeli Item Pertanyaan 1 2 3 4
Sangat Tidak Setuju F % 12 6.00 8 4.00 7 3.50 6 3.00
Tidak Setuju F % 36 18.00 27 13.50 22 11.00 18 9.00
Kurang Setuju F % 64 32.00 77 38.50 65 32.50 71 35.50
Setuju F % 85 42.50 81 40.50 96 48.00 96 48.00
Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa jawaban yang paling banyak adalah pilihan kurang setuju dan setuju.
4.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tampilan grafik Histogram dan Grafik P-P Plot, tampilan grafik histogram terdapat pada gambar 4.2 di bawah ini dimana grafik ini memberikan pola distribusi normal karena menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan.
K
Sangat Setuju F % 3 1.50 7 3.50 10 5.00 9 4.50
38
Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)
Gambar 4.1: Uji Normal
39
Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)
Gambar 4.2: Uji Normal P-P Plot Pada gambar 4.2 grafik P-P Plot diatas ini terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolonierisitas Pengujian multikolonierisitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat collnarity statistic dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji
40
multikolonierisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Mulitikonierisitas terjadi apabila (1) nilai tolerance (Tolerance < 0.10 dan (2) Variance inflation faktor (VIF>10). Berdasarkan Tabel 4.5 di bawah ini terlihat nilai VIF untuk variabel harga, promosi, kualitas dan keputusan memilih lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai tolerance-nya lebih besar dari 0.10, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5: Hasil Uji Multikolonierisitas Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant)
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1.759
1.156
Harga
.095
.079
.069
.938
1.066
Promosi
.264
.059
.284
.769
1.300
Kualitas
.365
.058
.413
.728
1.373
1
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)
3. Uji Heteroskedastisitas Suatu asumsi penting dari model linier klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homoskedastik yaitu semua gangguan memiliki varians yang sama, Gujarati (1995). Salah
satu
cara
yang
digunakan
untuk
mendeteksi
adanya
heteroskedastisitas adalah dengan gambar scatterplot, apabila titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0, serta tidak membentuk pola maka dapat disimpulkan model regresi terhindar dari masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian terlihat pada Gambar 4.4 dibawah ini :
41
Sumber
: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)
Gambar 4.3 Uji Heteroskedartisitas Berdasarkan Gambar 4.3 di atas dari hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0, serta tidak membentuk pola maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat unsur heteroskedastisitas.
4.3. Pembahasan 1. Analisi Deskriptif Data Penelitian Data yang diperoleh dari hasil analiss deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti untuk hipotesis, baik itu variabel bebas yaitu Harga, Promosi, kualitas, serta variabel terikat yaitu keputusan memilih. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
42
Tabel 4.6. Analisis Deskripsi Penelitian Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Harga
200
5
15
9.62
1.691
Promosi
200
10
24
17.21
2.505
Kualitas
200
5
23
16.50
2.622
Keputusan
200
7
19
13.24
2.321
Valid N (listwise)
200
Sumber : Hasil Penelitian 2012 (data diolah)
Dari Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa rata-rata variabel X 1 (harga) sebesar 9,62 nilai tertinggi sebesar 15 dan nilai terendah sebesar 5, sedangkan nilai standar deviasi sebesar 1,691. Rata-rata variabel X2 (promosi) sebesar 17,21 nilai tertinggi sebesar 24 dan nilai terendah sebesar 10 sedangkan standar deviasinya sebesar 2,505. Rata-rata variabel X3 (kualitas) sebesar 16,50 nilai tertinggi sebesar 23 dan nilai terendah sebesar 5 sedangkan standar deviasinya sebesar 2,622. rata-rata variabel (keputusan memilih) sebesar 13,24 nilai tertinggi sebesar 19 dan
Y1 nilai
terendah sebesar 7 sedangkan stándar deviasinya 2,321.
2. Uji Koefisien Determinasi ( Uji R ) Uji determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model, yaitu variasi variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikatnya. Nilai koefisien deterninasi R2 dapat dilihat dalam Tabel 4.7 dibawah ini :
43
Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinan ( Uji R ) Model Summary b Model
1
R
.622 a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.386
.377
Durbin-Watson
1.832
1.570
a. Predictors: (Constant), Kualitas, Harga, Promosi b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)
Nilai R2 yang diperoleh adalah sebesar 0.386 atau 38,6% yang menunjukkan kemampuan variabel Harga, dan kualitas dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada keputusan memilih indomie di Kota Medan 38,6%, sedangkan sisanya sebesar 61,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Nilai R2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel bebas (independent variable) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependent variable) sangat terbatas. Menurut Ghozali (2005) menyatakan bahwa secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan. 3. Uji Serempak (Uji F) Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau nilai lebih kecil dari alpa 0,05 Berdasarkan Tabel 4.8 di bawah ini dapat diketahui bahwa nilai sigma 0,00 lebih kecil dari nilai alpha 0.05, sehingga keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan variabel bebas mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat maka dalam hal ini variabel harga, promosi, dan kualitas,
44
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih produk indomie di Kota Medan. Tabel 4.8 Uji Serempak ( Uji F ) ANOVAa Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
414.210
3
138.070
Residual
657.745
196
3.356
1071.955
199
Total
41.143
.000b
a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Kualitas, Harga, Promosi
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)
4. Uji Parsial (Uji t) Sama halnya dengan pengujian hipotesis uji F di atas maka untuk menguji hipotesis pengaruh variabel Harga, Promosi, dan kualitas secara parsial dilakukan uji t. Pengujian ini dilakukan dua arah, menggunakan tingkat signifikansi alpha 2,5% . Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai ttabel dengan kriteria keputusan adalah : Jika thitung < ttabel H0 diterima atau H1 ditolak Jika thitung > ttabel H0 ditolak atau H1 diterima Berdasarkan Tabel 4.9 di bawah ini dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah sebesar 1,759 dan nilai koefisien masing-masing variabel adalah sebesar 0.095 untuk X1, 0,264 untuk X2 dan sebesar 0.365 untuk X3, Maka model regresi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = 1,759 + 0.095 X1 + 0.264 X2 + 0.365 X3
45
Dimana : Y
= Keputusan Memilih
X1
= Harga
X2
= Promosi
X3
= Kualitas Tabel 4.9 Uji Parsial ( Uji t ) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error 1.759
1.156
Harga
.095
.079
Promosi
.264
Kualitas
.365
Beta 1.522
.130
.069
1.200
.232
.059
.284
4.459
.000
.058
.413
6.295
.000
1
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)
Dari Tabel 4.9 di atas ini diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai sig untuk variabel harga (0,232) lebih besar dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka Ho diterima dan H1ditolak untuk variabel harga, yang berarti bahwa harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Indomie Kota Medan. 2. Nilai sig untuk variabel promosi (0,00) lebih kecil dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka Ho ditolak dan H1diterima untuk variabel promosi, yang berarti bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Indomie di Kota Medan. 3. Nilai sig untuk variabel kualitas sebesar (0,000) lebih kecil dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka Ho ditolak dan H1diterima
46
untuk variabel kualitas, yang berarti bahwa kualitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih Kota Medan.
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara serempak variabel harga, promosi, dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan. 2. Secara parsial variabel harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan. 3. Secara parsial variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan 4. Secara parsial
variabel
kualitas produk
berpengaruh tidak
signifikan terhadap keputusan membeli Indomie di Kota Medan 5. Variabel kualitas kerja adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli Indomie di Kota Medan. 6. Koefisien Determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa kemampuan variabel harga, promosi, dan kualitas produk, menjelaskan variasi yang terjadi pada keputusan membeli adalah sebesar 0.386 atau 38,6% sedangkan sisanya sebesar 61,4% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
48
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan dan kesimpulan diatas maka diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pimpinan Indomie perlu mendesain harga yang sesuai, melakkan promosi dengan tepat dan efisien, serta tetap menjaga kualitas produk. 2. Bagi peneliti selanjutnya perlu menambahkan faktor lain yang mungkin mempengaruhi keputusan pembelian indomie seperti: lingkungan sosial, tingkat pendapatan dan lain-lain.
49
DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta Jakarta. Augusty Ferdinand. 2000. “Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik“. Program Management Diponegoro University Semarang. Andrew, J.C., 1989. The Dimensionality of Belefs Toward Advertising General. Journal Advertising. Vol. 18. h. 26-35 Azwar, Saifuddin, 2003. Reliabilitas dan Validitas. Sigma Alpha: Yogyakarta Craven, Davids W. 1995. “Pemasaran Strategi”, Jilid 1-2 (Edisi Terjemahan). Erlangga. Djarwanto, 1995. “Statistik Non Parametrik”, Bandung, Alumni. Doyle, Peter and John Saunders. 1995. “The Lead of Marketing Decision. “Journal of Marketing Research”. Edistion 22th (February). P. 54-65. Ghozali, Imam. 2001. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Badan Penerbit UNDIP: Semarang Gujarati. Damodar,1995, “Basic Econometrics”. McGraw-Hill International Editions: New York Handoko, Hani T., 1987. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Liberty: Yogyakarta. Koppale K, Preveen, and Lehman Donald R. 1995. “The Effects of Advertised Quality on Expectation about New Product Quality. Journal of Marketing Research. Vol. XIV, march. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004 Marketing Management, Edisi Pertama, Penterjemah: David Octarevia, Salemba Empat, Jakarta. -------, 2000, Marketing, Terjemahan: Herujati, jilid I, Cetakan kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mela, Carl F., Sunil Gupta and Donald R. Lehmann. 1997. The Long Term Impact of Promotion and Advertising on Sunsumer Brand Choice, Journal of Marketing Research. Vol XXXIV. P. 248 – 261
50
Nursalam. (2003). Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Jakarta: Salemba Medika Santoso Singgih. 2006. Menggunakan SPSS Untuk Statistik Non Parametrik. Penerbit PT Alex Media Komputindo, Jakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 1998. “Metode Penelitian Administrasi”, Bandung, Alfabeta. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, “Metode Penelitian Survei”, Edisi Revisi, Jakarta, penerbit LP3ES Singgih Santoso, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Usman, Husaini. 1995. Pengantar Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara