Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
PENGARUH HARGA PENAWARAN TERHADAP KINERJA PROYEK (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN : KERTOSONO – JOMBANG – MOJOKERTO – GEMPOL) Findia1) dan I Putu Artama Wiguna2) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Penerapan e-Procurement dalam proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat persaingan makin ketat sehingga tidak jarang harga penawaran jauh dibawah pagu anggaran yang tersedia. Pemilihan kontraktor yang tidak tepat akan menyebabkan banyak pekerjaan ulang (rework) dan pembongkaran (reject) sehingga akan meningkatkan probabilitas keterlambatan proyek (overruns time), pembengkakan biaya (overruns cost), kualitas yang tidak sesuai dengan spesifikasi, kecelakaan kerja, perselisihan bahkan dapat menimbulkan kebangkrutan. Penelitian dilakukan pada proyek-proyek di Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, “Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II” Surabaya (Sub Satuan kerja : Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol) yang telah selesai dikerjakan selama 3 tahun terakhir melalui pelelangan umum prakualifikasi dengan sistem gugur. Penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi variabel-variabel pengukuran kinerja proyek dengan mengacu pada studi literatur. Kemudian dilakukan penyebaran kuisioner kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). Dengan menggunakan Analisa Linear Sederhana dengan variabel dummy terhadap data-data yang diperoleh dapat diketahui apakah hipotesa diterima atau ditolak. Hasil dari analisa Regresi Liner Sederhana dengan variabel dummy adalah bahwa variabel kinerja proyek (Y) dipengaruhi oleh harga penawaran (X) dengan persamaan matematis : Y= 11.313 + 0.776X + 88.919D1 - 9.710D2 + 1.518D3 + 1.172XD1-0.148XD3. Kata kunci: Harga penawaran, Kinerja Proyek, Regresi Linear Sederhana, eprocurement.
PENDAHULUAN Proyek-proyek konstruksi yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga provinsi Jawa Timur khususnya proyek-proyek yang pelaksanaannya dibawah tanggungjawab “Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II” Surabaya, Sub Satuan kerja : Kertosono – jombang –Mojokerto – Gempol, proses pengadaan pekerjaan konstruksi dilakukan secara elektronik atau dikenal dengan eProcurement. Terdapat 20 paket pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dalam 3 tahun terakhir melalui pelelangan umum pasca kualifikasi dengan metode evaluasi sistem gugur serta metode penyampaian dokumen penawaran satu sampul .Sistem ini lebih mudah diterapkan dikalangan pemerintah sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia
ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam Perpres tersebut, terdapat pula arahan untuk menggunakan Harga Penawaran Sendiri (HPS) sebagai acuan untuk menilai harga penawaran dari kontraktor dan memilih harga penawaran yang wajar. Berdasarkan hal tersebut, metode pemilihan kontraktor menggunakan low-bid system dimana harga merupakan satu-satunya kriteria yang menjadi dasar dalam pemilihan kontraktor, tanpa memahami bagaimana pengaruh kriteria-kriteria lain terhadap pencapaian target proyek yang telah ditetapkan sering kali berdampak pada rendahnya kinerja proyek. Proyek yang dimenangkan oleh kontraktor dengan penawaran yang ekstrim rendah akan memiliki resiko kemungkinan mengalami peningkatan biaya proyek yang cukup besar (3,5 sampai 4 kali) dibandingkan dengan proyek yang dimenangkan melalui penawaran yang lebih wajar (Crowley dan Hancher,1995). Hal ini disebabkan tidak adanya bantuan data kuantitatif yang dapat menganalisa pengaruh kriteria-kriteria lain selain kriteria harga terhadap pencapaian masing-masing target proyek, serta tidak adanya parameter pengukuran yang dapat dipakai untuk mengevaluasi kualifikasi dari kontraktor terhadap masing-masing kriteria (Russel dan Skibniewski, 1988). Pemilihan Pemilihan kontraktor yang tidak tepat akan menyebabkan banyak pekerjaan ulang (rework) dan pembongkaran (reject) sehingga akan meningkatkan probabilitas keterlambatan, pembengkakan biaya (cost overruns), kualitas yang tidak sesuai dengan spesifikasi, kecelakaan kerja, perselisihan bahkan dapat menimbulkan kebangkrutan (Hatush, 1997). Sehingga Pemilihan kontraktor yang tepat dengan harga penawaran yang wajar menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh pemilik proyek dan konsultan, baik itu di sektor pemerintah maupun swasta, karena untuk mengetahui kualifikasi kontraktor merupakan hal yang rumit serta memakan biaya dan waktu yang banyak. Bila mengandalkan perusahaan penjamin (surety company) maka tidak semua target proyek dapat dicapai, terutama pemenuhan target kualitas, waktu serta keselamatan kerja (Russell,1990). Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh nilai penawaran terhadap kinerja seperti Evaluation of Competitive Bids (Larry G. Crowley and Donn E. Hancher, 1995), Pengaruh Nilai Penawaran dan Kinerja Pelaksanaan Proyek Terhadap Kualitas Pekerjaan (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah Di Surabaya) (M Awaludin Arief, 2009), Pengaruh Nilai Penawaran Kontraktor terhadap Penyelesaian Proyek (Studi Kasus Proyek P3KT-BUIP Sektor Jalan Kota Denpasar) (I Made Kusuma Putra, 2002), Model Penilaian Kewajaran Harga Penawaran Kontraktor dengan Sistem Evaluasi Nilai (Muhammad Abduh dan Reini D. Wirahadikusumah, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh harga penawaran kontraktor pemenang lelang terhadap kinerja proyek (waktu,biaya dan kualitas) pada proyek-proyek Dinas PU Bina Marga “Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Metropolitan II” surabaya (Sub Satuan kerja : Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol). DASAR TEORI Pengertian penawaran Pengertian penawaran adalah suatu usulan oleh satu pihak untuk mengerjakan sesuatu bagi kepentingan pihak lain menurut persyaratan yang telah ditentukan dan ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
disepakati bersama (Nugraha dkk, 1985). Yang dimaksud harga penawaran dalam penelitian ini adalah prosentase dari biaya pengerjaan proyek yang ditawar oleh kontraktor pelaksana dibandingkan dengan pagu anggaran proyek tersebut. Kinerja Proyek Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik (Carr R.I 1993 ). Kinerja proyek merupakan bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan membandingkan hasil kerja nyata dengan perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang disepakati oleh pihak owner dan kontraktor pelaksana. Soeharto mengemukakan suatu contoh dimana dapat terjadi bahwa dalam laporan suatu kegiatan dalam proyek berlangsung lebih cepat dari jadwal sebagaimana yang diharapkan. Akan tetapi ternyata biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. Bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian, maka dapat berakibat proyek tidak dapat diselesaiakan secara keseluruhan karena kekurangan dana. Kinerja waktu adalah membandingkan antara waktu yang telah disepakati antara owner dengan kontraktor dengan waktu aktual penyelesaian proyek. Demikian juga kinerja biaya adalah membandingkan antara biaya yang telah disepakati antara owner dengan kontraktor dengan biaya aktual proyek, bila prosentasenya makin kecil maka kinerjanya makin baik. Kualitas adalah kriteria dasar lain yang banyak dirujuk oleh peneliti sebelumnya. Namun, penilaian kualitas agak subjektif. Dalam industri konstruksi, kualitas didefinisikan sebagai totalitas fitur yang diperlukan oleh produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan tertentu atau dapat dikatakan kesesuaian untuk suatu tujuan (Parfitt dan Sanvido, 1993). Saat ini, kualitas adalah jaminan dari produk yang meyakinkan pelanggan untuk membeli atau menggunakan. Spesifikasi adalah salah satu criteria yang dianjurkan oleh Songer et al. (1996) dan Wateridge (1995). Spesifikasi didefinisikan sebagai panduan pengerjaan kepada kontraktor yang disediakan oleh klien atau perwakilan klien pada saat dimulainya pelaksanaan proyek. Ukuran spesifikasi teknis adalah sejauh mana persyaratan teknis yang ditentukan dapat dicapai. Sebenarnya, spesifikasi teknis yang disediakan hanya untuk memastikan bahwa bangunan yang dibangun dengan standar yang baik dan dengan prosedur yang benar. Pengukuran kualitas akan diukur secara subyektif dengan menggunakan skala yang akan disebutkan. METODELOGI PENELITIAN Variabel bebas pada penelitian ini adalah harga penawaran proyek yaitu nilai penawaran yang diajukan oleh kontraktor pemenang lelang pada proyek Dinas PU Bina Marga “Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Metropolitan II” surabaya (Sub Satuan kerja : Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol). Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja proyek pada proyek Dinas PU Bina Marga “Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Metropolitan II” Surabaya, (Sub Satuan kerja : Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol) yang telah selesai dikerjakan. Kinerja proyek pada penelitian ini diukur dengan dimensi kinerja terhadap waktu, biaya dan kualitas. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Riduwan (2002), menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau
ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang bertanggung jawab melaksanakan pengadaan jasa konstruksi dan melaksanakan kontrak serta mengendalikan pelaksanaan kontrak dengan penyedia jasa pada proyek-proyek jalan dan jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga “Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Metropolitan II” surabaya (Sub Satuan kerja : Kertosono – Jombang – Mojokerto – Gempol). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 responden. Dalam penelitian ini seluruh populasi akan diobservasi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode sensus dimana penelitian ini tidak menggunakan sampel. Pengumpulan data primer melalui kuisioner dimana responden memberikan penilaian kinerja proyek yang telah selesai dikerjakan. Dimana respoden adalah PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang bertanggung jawab terhadap proyek tersebut. Sedangkan untuk data sekunder didapat dari LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia pada http://www.pu.go.id berupa data pengumumam lelang (nama paket pekerjaan dan HPS) dan pemenang lelang. Dalam menganalisa data, penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear sederhana dengan variabel dummy untuk melihat seberapa besar pengaruh harga penawaran terhadap kinerja proyek. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data untuk variabel X menunjukkan nilai prosentase penawaran proyek terendah dari pagu anggaran adalah sebesar 67,21%. Sementara prosentase proyek tertinggi sebesar 99,66%. Penelitian ini dikategorikan dalam 4 (empat) kategori nilai penawaran proyek yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Untuk penentuan interval kelas dari variabel penawaran proyek adalah sebagai berikut : Nilai minimum variabel penawaran proyek : 67,21% Nilai maksimum variabel penawaran proyek : 99,66% Range (Maksimum – Minimum) : 32,45% Jumlah kelas (n) :4 Sehingga : Interval Kelas = (Maksimum – Minumum)/n = (99,66% – 67,21%)/4 = 32,45% /4 = 8,11% Berdasarkan perhitungan interval kelas diatas maka kategorisasi nilai penawaran proyek diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Prosentase penawaran proyek antara 67,21% sampai dengan 75,32% dikategorikan dalam nilai penawaran rendah. 2. Prosentase penawaran proyek antara 75,33% sampai dengan 83,43% dikategorikan dalam nilai penawaran sedang. 3. Prosentase penawaran proyek antara 83,44% sampai dengan 91,54% dikategorikan dalam nilai penawaran tinggi. 4. Prosentase penawaran proyek antara 91,55% sampai dengan 99,66% dikategorikan dalam nilai penawaran sangat tinggi.
ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
Pengaruh Harga Penawaran Terhadap Kinerja Proyek Untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel harga penawaran dengan kinerja proyek dihitung dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan variabel dummy. Berikut ini notasi yang digunakan untuk membentuk variabel dummy: Tabel 1 Notasi pembentuk variabel dummy
KATEGORI X RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI
D1 0 1 0 0
DUMMY D2 0 0 1 0
D3 0 0 0 1
Karena kategori harga penawaran ada 4 maka dummy yang digunakan adalah sebanyak 3 buah, yaitu: D1 dengan nilai : 1 untuk kategori X sedang dan 0 untuk kategori X rendah,tinggi dan sangat tinggi. D2 dengan nilai : 1 untuk kategori X tinggi dan 0 untuk kategori X rendah,sedang dan sangat tinggi. D3 dengan nilai : 1 untuk kategori X sangat tinggi dan 0 untuk kategori X rendah,sedang dan tinggi. Dari hasil analisis regresi linear sederhana dengan variabel dummy didapatkan hasil sebagai berikut. Koefisien Determinasi Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R 2 adalah 0.680, hal ini berarti 68% kinerja proyek dapat diukur dengan prosentase harga penawaran yang sudah dikoreksi dengan banyaknya variabel. Sedangkan sisanya 32% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. Standart Error of estimate (SEE) sebesar 1.97073. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 7.738 dengan probabilitas 0.001. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja proyek atau dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel prosentase harga penawaran dan variabel dummy (kategori penawaran) berpengaruh terhadap kinerja proyek dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Untuk menginterprestasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients. Berdasarkan hasil analisis, nilai thitung = 2.345, dan nilai sig = 0.036 < α = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga penawaran berpengaruh terhadap kinerja proyek.
ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
Tabel 2 Hasil Uji statistik t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
11.313
22.507
.776
.331
D1
88.919
D2
Beta .503
.624
2.031
2.345
.036
47.873
9.346
1.857
.086
-9.710
7.179
-1.363
-1.353
.199
D3
1.518
36.514
.219
.042
.967
XD1
1.172
.625
9.818
1.875
.083
XD3
-.148
.447
-2.041
-.331
.746
X
1
Std. Error
a. Dependent Variable: Y
Diperoleh hasil analisis regresi untuk hubungan antara variabel harga penawaran (X) dengan kinerja proyek (Y) dengan menggunakan variabel dummy. Y= 11.313 + 0.776X + 88.919D1 - 9.710D2 + 1.518D3 + 1.172XD1-0.148XD3 Dimana : 1. Model untuk harga penawaran dengan kategori X RENDAH X kategori rendah pada dummy D1 =0, D2=0, D3=0, sehingga model yang terbentuk : Y=11.313 + 0.776X Interpretasi model setiap penambahan prosentasi penarwaran sebesar 1% akan meningkatan kinerja sebesar 0.776 satuan, jika prosentase penawaran sebesar 10% maka akan meningkatkan kinerja sebesar 7.76 satuan. 2. Model untuk harga penawaran dengan kategori X SEDANG X kategori rendah pada dummy D1 =1, D2=0, D3=0, sehingga model yang terbentuk : Y=100.232 + 1.948X Interpretasi model setiap penambahan prosentasi penarwaran sebesar 1% akan meningkatan kinerja sebesar 1.948 satuan, jika prosentase penawaran sebesar 10% maka akan meningkatkan kinerja sebesar 19.48 satuan. 3. Model untuk harga penawaran dengan kategori X TINGGI X kategori rendah pada dummy D1 =0, D2=1, D3=0, sehingga model yang terbentuk : Y=1.603 + 0.776X Interpretasi model setiap penambahan prosentasi penarwaran sebesar 1% akan meningkatan kinerja sebesar 0.776 satuan, jika prosentase penawaran sebesar 10% maka akan meningkatkan kinerja sebesar 7.76 satuan. 4. Model untuk harga penawaran dengan kategori X SANGAT TINGGI X kategori rendah pada dummy D1 =0, D2=0, D3=1, sehingga model yang terbentuk : Y=12.831+ 0.628X Interpretasi model setiap penambahan prosentasi penarwaran sebesar 1% akan meningkatan kinerja sebesar 0.628 satuan, jika prosentase penawaran sebesar 10% maka akan meningkatkan kinerja sebesar 6.28 satuan. ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Model regresi linearnya adalah: Y= 11.313 + 0.776X + 88.919D1 - 9.710D2 + 1.518D3 + 1.172XD1-0.148XD3 2. Model yang dihasilkan secara keseluruhan adalah signifikan karena uji F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 7.738 dan p-value sebesar 0.001 yang lebih kecil dari α = 0.05. 3. Nilai adjusted R2 sebesar 0.86 menunjukkan bahwa koefisien determinasi sebesar 86% yaitu variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat secara linear sebesar 86% dan ada sebanyak 32% variabel terikat yang tidak dapat dijelaskan secara linear oleh variabel bebas tersebut. 4. Secara sendiri-sendiri variabel harga penawaran, dummy pertama, dummy kedua, dan dummy ketiga tidak berarti. Untuk memperbaiki hasil penelitian ini, disarankan untuk : 1. Pengukuran kinerja proyek sebaiknya menggunakan data sekunder sehingga hasil pengukuran lebih akurat dan dapat lebih mempresentasikan keadaan yang sebenarnya terjadi selama pelaksanaan konstruksi. DAFTAR PUSTAKA Abduh M. dan Wirahadikusumah D. Reini, (2005), ”Model Penilaian Kewajaran Harga Penawaran Kontraktor dengan Sistem Evaluasi Nilai”, Jurnal Teknik Sipil, Vol.12, No. 3 Anonim, 2010, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 TentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Anonim, 2012, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Arief, Awaludin, M. (2009), Pengaruh Nilai Penawaran dan Kinerja Pelaksanaan Proyek Terhadap Kualitas Pekerjaan (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Sarana Gedung Sekolah di Kota Surabaya), Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Program Magister Manajemen Teknologi, Surabaya. Carr . R.I ,(1993), “Cost, Schedule and Time Variance and Integration”, Journal of Construction,Engineering & Management ASCE. Crowley,Larry G. and Hancher Donn E., (1995), ”Evaluation of Competitive Bids”, Journal of Construction Engineering and Management, Vol.121, No.2, PP.238245. Hatush Z. and Skitmore, M., (1997b), “Evaluating Contractor Prequalification Data : Selection Criteria and Project Success Factor”, Journal of Construction Management and Economics, Vol.15, PP. 129-147. Nugraha, P., Nathan, I., dan Sujipto, (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 dan 2, Penerbit Karya Yudha, Surabaya.
ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya1 Februari 2014
Parfitt, M.K. and Sanvido, V.E., (1993), ”Checklist of Critical Success Factors for Building Projects”, Journal of Management in Engineering, Vol.9, No.3, 243249. Songer, A.D., Molenaar, K.R. and Robinson, G.D., (1996), “Selection Factors and Success Criteria for Design-Build in the U.S. and U.K”, Journal of Construction Procurement, Vol.2, No.2, 69-82. Riduwan, (2004), Metode dan Teknik MenyusunTesis, Alfabeta, bandung. Russell,J.S. and Skibniewski M.J., (1988), “Decision Criteria in Contractor Prequalification”, Journal of Management in Engineering, Vol.4, No.2, PP. 148164. Russell, J.S. and Skibniewski M.J., (1990), “Qualifiier-1: Contractor Prequalification Model”, Journal of Computing in Civil Engineering, Vol.4, No.1, PP. 77-90. Wateridge, J. IT, (1995), “Projects: a basis for success”, International Journal of Project Management, Vol.13, No.3, 169-172. www.pu.go.id, Full procurement, Pengumuman Pemenang Lelang.
ISBN : 978-602-97491-9-9 B-15-8