Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Pocari Sweat Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma
Destri Andini, 11208460
LATAR BELAKANG Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Dalam perkembangan ilmu teknologi dan industri mendorong perusahaan untuk berlomba-lomba menciptakan suatu produk baik barang maupun jasa yang lebih baik. Salah satu yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pasar dalam industri makanan dan minuman di Indonesia yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah minuman isotonik. Menurut Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), sepanjang tahun 2012 nilai penjualan minuman isotonik secara nasional diperkirakan akan mencapai Rp 4,2 triliun, naik 20% dibandingkan tahun lalu sekitar Rp 3,5 triliun. Kenaikan itu terjadi akibat meningkatnya tren konsumsi minuman ringan di kalangan anak muda yang secara tidak langsung meningkatkan keputusan pembelian masyarakat terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus mampu menciptakan suatu produk yang lebih baik dari pesaingnya, karena bagaimanapun juga produk yang ditawarkan oleh perusahaan sangat mempengaruhi faktor psikologi konsumen dalam pembentukan motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat merumuskan: 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Apakah faktor motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat? Apakah faktor persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat? Apakah faktor pembelajaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat? Apakah faktor keyakinan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat? Apakah faktor sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat? Apakah faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat?
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor motivasi terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor persepsi terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor pembelajaran terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor keyakinan terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor sikap terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat. 6. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat.
METODE PENELITIAN Data dan Variabel Pada penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data primer melalui penyebaran kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Variabel yang digunakan adalah variabel bebas (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, sikap) dan variabel terikat (keputusan pembelian). Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang mengkonsumsi Pocari Sweat di lingkungan Universitas Gunadarma.
Alat analisis yang digunakan Uji Validitas dan Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), Analisis Korelasi, Analisis Regresi Linier Berganda, Koefisien Determinasi, serta Uji Statistik yang terdiri dari pengujian parsial (uji t) dan pengujian simultan (uji F).
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS • Hasil uji validitas didapat nilai correlations variabel motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap lebih besar dari R tabel untuk sampel sebanyak 30 responden dengan nilai 0,361 maka semua variabel dinyatakan valid. • Hasil pengujian reliabilitas variabel motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap masing-masing memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60 maka semua variabel dapat dikatakan reliabel. HASIL UJI ASUMSI KLASIK • Uji Normalitas
Dari grafik normal p-p plot memperlihatkan bahwa semua titik berhimpit dan mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. • Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar diatas, titik tidak terkumpul atau berpola diangka 0 dan titiktitik menyebar diatas dan dibawah, maka hal itu dinyatakan tidak terjadi Heteroskedastisitas.
• Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa hasil tolerance pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai Varians Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10. Sehingga model regresi dapat dikatakan terbebas dari asumsi klasik multikolinearitas. • Uji Autokorelasi Dari hasil uji Durbin-Watson sebesar 1,823 (mendekati 2), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. HASIL UJI ANALISIS KORELASI Dari hasil uji analisis korelasi didapat bahwa semua variabel bebas masingmasing memiliki nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari level of significant (α) 5%, maka ada hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA Persamaan regresi didapat : Y = 2,993 + 0,080 X1 + 0,042 X2 + 0,004 X3 + 0,551 X4 + 0,183 X5 Dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas bernilai Koefisien regresi yang positif. Hal ini menunjukan bila semakin besar variabel bebas yang terpenuhi maka semakin tinggi tingkat pengambilan keputusannya. HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi angka Adjusted R Square adalah 0,505 artinya 50,5% variabel terikat keputusan pembelian dibentuk oleh variabel bebas yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, sikap, dan sisanya 49,5% dibentuk oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
UJI STATISTIK • PENGUJIAN PARSIAL (Uji-t) Berdasarkan hasil pengujian model regresi, untuk variabel motivasi, persepsi, dan pembelajaran dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan pembelian, karena nilai probabilitas yang diperoleh masingmasing variabel lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,304 untuk motivasi, 0,726 variabel persepsi dan 0,973 variabel pembelajaran.
• PENGUJIAN SIMULTAN (Uji-F) Berdasarkan hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukan Fhitung sebesar 21,204 dengan probabilitas 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI SIMPULAN • Secara parsial dari kelima variabel faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap) hanya variabel keyakinan dan sikap yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat pada mahasiswa Universitas Gunadarma. • Secara bersama-sama semua variabel independen berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat pada mahasiswa Universitas Gunadarma. IMPLIKASI Untuk dapat terus bersaing didunia bisnis dimana selalu banyak persaingan yang ketat diantara perusahaan lain, maka sebaiknya pihak perusahaan Pocari Sweat meningkatkan mutu yang sudah ada. Karena dengan mutu yang baik dapat meningkatkan kesan yang baik pula didalam benak konsumen, sehingga dapat menentukan keyakinan dan sikap konsumen saat melakukan keputusan pembelian Pocari Sweat.
TERIMA KASIH
Destri Andini, 11208460