PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD DAN BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI Desak Putu Suciwati 1), Putu Yunnita Dewi 2), I Ketut Parnata 3) 1,2,3) Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Abstract The objective of this study is to examine the effect the efficiency of working capital, liquidity, and leverage on the profitability of food and beverage companies listed on BEI. In the pool of data from 2007 – 2011, the amount of data that is used by 40 of data. Partial results show the efficiency of working capital is not significantly negatively associated with the profitability of the company amounted to 0,0002 that means rejecting H1, and the liquidity is significantly positively associated with the profitability of the company amounted to 0,0290 that means rejecting H2, and than the leverage is not significantly negatively associated with the profitability of the company amounted to 0,0806 that means rejecting H3 too. While simultaneously, the efficiency of working capital, liquidity, leverage significantly influence profitabilitas food and beverage companies listed in BEI period 2007 – 2011, which amounted 52,6%, which means H4 accepted. Keyword : efisiensi modal kerja, likuiditas, leverage, profitabilitas
PENDAHULUAN Semakin kompleknya kebutuhan manusia, semakin berkembang pula perusahaan yang bergerak di bidang food dan beverage. Ketua umum Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan pangan cenderung naik secara signifikan dalam 5 tahun terakhir ini, yaitu sekitar 7%-10%. Hal ini terlihat dari jumlah penjualan 15 perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada lima tahun terakhir ini (2007-2011). Peningkatan volume penjualan ini diikuti dengan laba perusahaan yang juga semakin meningkat. Pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan pengelolaan modal kerjanya secara efisien tanpa mengurang kemampuan kegiatan operasinya dalam mendapatkan keuntungan. Efisiensi pengelolaan modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja. Semakin tinggi perputaran modal kerja maka perusahaan semakin efisien. Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan pada masalah adanya pertukaran antara faktor likuiditas dan profitabilitas. Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata kreditur. Oleh karena terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Selain masalah pengelolaan sumber dana, perusahaan juga dihadapkan pada masalah penentuan sumber dana. Pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat dipenuhi dari sumber intern perusahaan melalui penjualan saham kepada masyarakat atau laba
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 315 - 322
317
ditahan yang tidak dibagi dan digunakan kembali sebagai modal. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapat juga dipenuhi dari sumber ekstern dengan meminjam dana kepada pihak kreditur seperti bank, lembaga keuangan bukan bank, atau dapat pula perusahaan menerbitkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat.Kebijakan pendanaan (dengan utang) yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan apabila manajemen perusahaan mampu menggunakan sumber- sumber ekonomi yang mereka miliki dengan efektif dan efesien sehingga menghasilkan tingkat profitabilitas yang baik pula. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan leverageterhadap profitabilitas perusahaan food dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. LANDASAN TEORI 1. Efisiensi Modal Kerja Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan (Hanafi, 2005). Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan menyebabkan buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan perusahaan dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Indikasi pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja yang dilihat dari perputaran modal kerja (Husnan, 1997: 98) yang dimulai dari aset kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin cepat perputarannya maka perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisiensi yang pada akhirnya rentabilitas semakin tinggi. 2. Likuiditas Henry Simamora (2001:524), mengungkapkan bahwa rasio Likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kasnya yang tidak terduga. Handono Mardiyanto (2008:100) menyatakan bahwa likuiditas yang tinggi merupakan indikator bahwa risiko perusahaan rendah. Artinya, perusahaan aman dari kemungkinan kegagalan membayar berbagai kewajiban lancar. Namun hal itu harus dicapai dengan merelakan rendahnya tingkat profitabilitas, yang akan berdampak terhadap rendahnya pertumbuhan perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan menginginkan profitabilitas yang tinggi, perusahaan harus bersedia menghadapi rendahnya likuiditas atau risiko yang kian meningkat atas kegagalan membayar kewajiban jangka pendek. 3. Leverage Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain. Leverage sering diartikan sebagai pendongkrak kinerja perusahaan dan identik dengan utang. Ibarat alat pendongkrak, di satu sisi, utang bisa membuat pertumbuhan sebuah perusahaan menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan hanya mengandalkan modalnya sendiri. Namun, jika terlalu besar nilainya, utang yang sama juga bisa membuat kondisi keuangan perusahaan menjadi tidak sehat. Lukman Syamsuddin (2004:89) menyatakan bahwa leverage biasanya digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan. Dengan memperbesar tingkat leverage berartitingkat ketidakpastian dari return yang akan diperoleh akan tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah return yang akan diperoleh. Pengaruh Efisiensi Modal … (Desak Putu Suciwati, Putu Yunnita Dewi, I Ketut Parnata)
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 315 - 322
318
4.
Profitabilitas Kinerja perusahaan dapat diukur dengan profitabilitas. Bambang Riyanto (2001)mengemukakan bahwa profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dalam penelitian Dani (2003) menggunakan analisis regresi linier berganda yang hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan faktor likuiditas, leverage dan efisiensi modal kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas PT. Modern Toolsindo. Sedangkan secara parsial hanya variabel leverage yang tidak berpengaruh positif terhadap variabel profitabilitas. Risma Haryati (2011) melakukan penelitian dengan judul pengaruh modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas pada PT. Unilever Tbk tahun 2005-2010 Hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas dengan besar pengaruh sebesar 93,8%. Sedangkan secara parsial yang memiliki pengaruh secara signifikan tehadap profitabilitas yakni variabel likuiditas dengan pengaruh positif sebesar 98,9%. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi hipotesis penelitian adalah Hipotesis 1 : Efisiensi modal kerja mempunyai hubungan positif signifikan dengan profitabilitas. Hipotesis 2 : Likuiditas mempunyai hubungan negatif signifikan dengan profitabilitas. Hipotesis 3 : Leverage mempunyai hubungan positif signifikan dengan profitabilitas. Hipotesis 4 : Efisiensi modal kerja, likuiditas, dan leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Independen (X) a. Efisiensi Modal Kerja (X1) Indikator yang digunakan untuk menghitung efisiensi modal kerja adalahworking capital turnover ratio, yaitu : Penjualan WCT = x 100% (Aktiva Lancar - Hutang Lancar)
b. Likuiditas (Quick Ratio) (X2) Indikator yang digunakan untuk menghitung likuiditas dalam penelitian ini adalah quick ratio, yaitu : Aktiva Lancar – Persediaan Quick Ratio = x 100% Hutang Lancar c. Leverage (Debt Ratio) (X3) Indikator yang digunakan untuk menghitung leverage dalam penelitian ini adalah rasio total utang terhadap total aset, yaitu : Total Utang Debt Ratio = x 100% Total Aset Pengaruh Efisiensi Modal … (Desak Putu Suciwati, Putu Yunnita Dewi, I Ketut Parnata)
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 315 - 322
319
Variabel Dependen (Y) Yang menjadi variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah profitabilitas, dengan rumus berikut : Laba Sebelum Pajak ROA =
x 100% Total Aktiva
METODE PENELITIAN Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data laporan keuangan tahunan perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 dengan mengakses pada situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Sedangkan teknik pengumpulan data adalahsampling purposive dengan kriteria berikut : 1. Perusahaan – perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lima tahun berturut – turut selama periode 2007 – 2011. 2. Perusahaan – perusahaan tersebut memiliki data yang lengkap berkenaan dengan variabel penelitian. 3. Laporan keuangan perusahaan – perusahaan tersebut harus mempunyai tahun buku yang berakhir 31 Desember. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan persamaan : Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 Keterangan: Y a X1 X2 X3
= Profitabilitas = Konstanta = Efisiensi Modal Kerja = Likuiditas = Leverage
PEMBAHASAN Perusahaan food dan beverage yang terdaftar di BEI berjumlah 15, yang memenuhi kriteria sampel berjumlah 11 perusahaan. Setelah diolah dengan SPSS ada 3 yang outlier, sehingga tersisa 8 sampel perusahaan. Secara pool data dari tahun 2007 2011, jumlah data yang digunakan sebanyak 40 data. Sebelum dilakukan teknik analisis regresi, terlebih dahulu data diuji denganuji asumsi klasik yang terdiri dari : 1. Uji Normalitas Perhitungan Kolmogorov-Smirnov test sudah menunjukkan probabilitas yang lebih besar dari 0,05 (5%) yaitu 0,945 > 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa data telah berdistribusi normal, sehingga bisa dilakukan regresi dengan model linier berganda. 2. Uji Multikolonearitas Hasilnya menunjukkan variable independen WCT, QUICK RATIO, dan DAR tidak terjadi multikolonearitas dengan ditunjukkan nilai tolerancelebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji glejser menunjukkan nilai p-value dari masing-masing variabel WCT sebesar 0,835, QUICK RATIO sebesar 0,139, dan DAR sebesar 0,586> 0,05, Pengaruh Efisiensi Modal … (Desak Putu Suciwati, Putu Yunnita Dewi, I Ketut Parnata)
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 315 - 322
320
maka seluruh variabel independen dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya heteroskedastisistas. 4. Uji Autokorelasi Deteksi autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson yang menunjukkan nilai 1,776 yang terletak diantara 4-du dan 4-dl yang berarti bebas autokorelasi. Berikut hasil analisis korelasi antara variabel independen dengan dependen : TABEL 1 HASIL UJI KOEFISIEN KORELASI Coefficients a Unstandar dized Coefficients Model 1
(C onstant) WCT QU IC K RATIO DAR
B 8,459
Std. Error 3,254
-,0002
,0004
,0290
,0060
-,0806
,0548
Standardized Coefficients Beta
t 2,599
Sig. ,013
-,0407
-,362
,719
,6284
4,803
,000
-,1922
-1,471
,150
a. Dependent Variable: R OA
Sumber: Data diolah Hubungan Efisiensi Modal Kerja dengan Profitabilitas Tabel 1di atas menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja (WCT) mempunyai hubungan negatif (-0,0002) dengan profitabilitas (ROA), tetapi tidak signifikan karena > 5%. Hubungan ini bertentangan dengan hipotesis 1 yang menyatakan efisiensi modal kerja mempunyai hubungan positif signifikan dengan profitabilitas. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada periode ini perusahaan food and beverage terlalu banyak menanggung beban perusahaan. Salah satu faktor diluar variabel penelitian yang menyebabkan ketidakefisienan ini adalah regulasi (kebijaksanaan) pemerintah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ety Mawaddah (2011) Hubungan Likuiditas dengan Profitabilitas Dari tabel 1 menunjukka bahwa likuiditas (quick ratio) mempunyai hubungan positif (0,0290) dan signifikan dengan profitabilitas (ROA) karena < 5%. Hubungan ini bertentangan dengan hipotesis alternatif 2 yang menyatakan likuiditas mempunyai hubungan negatif signifikan dengan profitabilitas. Hasil dari pengujian hipotesis ini tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Handono Mardiyanto (2008:100) bahwa likuiditas yang tinggi merupakan indikator bahwa risiko perusahaan rendah, artinya perusahaan aman dari kemungkinan kegagalan membayar berbagai kewajiban lancar. Tetapi menerima hasil penelitian Risma Haryati (2011) Hubungan leverage dengan Profitabilitas Sedangkan variabel leverage (DAR) mempunyai hubungan negatif (-0,0806) dengan profitabilitas (ROA), tetapi tidak signifikan karena > 5%. Hubungan ini bertentangan dengan hipotesis 3 yang menyatakan leverage mempunyai hubungan positif signifikan dengan profitabilitas. Jika utang tersebut dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek investasi yang produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif dan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.Hasil dari pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak bisa mengefisienkan penggunaan utangnya, sehingga berdampak terhadap menurunnya profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dani (2003)
Pengaruh Efisiensi Modal … (Desak Putu Suciwati, Putu Yunnita Dewi, I Ketut Parnata)
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 315 - 322
321
Analisis Regresi Linier Berganda Dari tabel korelasi di atas maka dapat dibuat model regresi sebagai berikut: ROA = 8,458 – 0,0002 WCT + 0,0290 QR – 0,0806 DAR + e Berikut hasil uji regresi : TABEL2 HASIL UJI REGRESI (ANOVAb) ANOVAb
Model 1
Regression
Sum of Squares 944,706
Residual Total
3
Mean Square 314,902
735,617
36
20,434
1680,324
39
df
F 15,411
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), DAR, WCT, QUICK RATIO b. Dependent Var iable: ROA
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja (WCT), likuiditas (quick ratio), leverage (DAR) berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahan food dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 dengan signifikansi 0,000 dan besarnya F-test 15,411. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat diterima. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dani (2003). Dani melakukan penelitian tentang pengaruh likuiditas, leverage dan efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas (studi kasus pada PT Modern Toolsindo Bekasi). Dalam penelitiannya Dani (2003) menggunakan analisis regresi linier berganda yang hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan faktor likuiditas, leverage dan efisiensi modal kerja terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas PT Modern Toolsindo. TABEL 3 HASIL UJI REGRESI (MODEL SUMMARY) Model Summary
Model 1
R ,750a
R Square ,562
Adjusted R Square ,526
Std. Error of the Estimate 4,52038
a. Predictors: (C onstant), DAR , WCT, QU IC K R ATIO
Tabel 3 di atas menunjukkan besarnya pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan leverage terhadap profitabilitas adalah sebesar nilai AdjustedR Square, yaitu sebesar0,526 atau 52,6% artinya bahwa variabel WCT, quick ratio, danDARberpengaruh sebesar 52,6% terhadap profitabilitas (Y), sedangkan sisanya 47,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar tiga variabel independen yang diteliti. SIMPULAN 1. Efisiensi modal kerja berhubungan negatif tidak signifikan dengan profitabilitas perusahaan food dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 sebesar 0,0002 dengan tingkat signifikansi = 0,719 yang berarti hipotesis 1 tidak diterima. Pengaruh Efisiensi Modal … (Desak Putu Suciwati, Putu Yunnita Dewi, I Ketut Parnata)
Jurnal Valid Vol. 12 No. 3, Juli 2015 : 315 - 322
322
2. Likuiditas berhubungan positif signifikan dengan profitabilitasperusahaan food dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 sebesar 0,0290 dengan tingkat signifikansi = 0,000 artinya apabila tingkat likuiditas meningkat maka tingkat profitabilitas juga meningkat dan sebaliknya. Tetapi hipotesis2 tidak diterima 3. Leverage berhubungan negatif tidak signifikan dengan profitabilitas perusahaan food dan beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 sebesar 0,0806 dengan tingkat signifikansi = 0,150 yang berarti hipotesis 3 juga tidak diterima. 4. Secara simultan Efisiensi modal kerja, likuiditas, dan leverage berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 yaitu sebesar 52,6%, sedangkan 47,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar ketiga variabel independen yang diteliti. Hal ini berarti hipotesis 4 diterima. SARAN Peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan meneliti faktorfaktor lain yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Dani, 2003. Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada PT. Modern Toolsindo Bekasi). Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : AMP-YKPN. Haryati , Risma, 2011. Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas terhadap Profitabilitas pada PT. Unilever Tbk. Husnan, Suad, 1997. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta : BPFE. Mardiyanto, Handono, 2008. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta : Grasindo. Mawaddah, Ety, 2011. “Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009”. Nurgraeni, Siwi, 2005. “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Property and Real Estate yang go publik di Bursa Efek Jakarta”. Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Jakarta : Ghalia Indonesia. Simamora, Henry, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta. Syamsudin, Lukman, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta .
Pengaruh Efisiensi Modal … (Desak Putu Suciwati, Putu Yunnita Dewi, I Ketut Parnata)