PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG LISTING DI BEI PERIODE 2009 - 2013 1
Novita Roikhatul Amalia 2 Eko Agus Alfianto
Jurusan Ilmu Administrasi Niaga Universitas Yudharta Jl. Yudharta No 7 Sengonagung Purwosari, Pasuruan 67162. Telepon : 0343-611186 Email : novita
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan food and beverage yang listing di BEI. Dimana profitabilitas di ukur dengan Return On Asset, ukuran perusahaan di ukur dengan nilai logaritma dari total asset, sedangkan struktur modal di ukur menggunakan debt Equity Ratio. Lokasi penelitian di Pojok Bursa Efek Indonesia di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria sebanyak 7 perusahaan Food and Beverage. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang didahului oleh uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan autokorelasi. Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabiltas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal secara parsial. Kata Kunci : Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. ABSTRACT This study aims to determine the effect of variable profitability and capital structure of the firm size on food and beverage company listed on the Stock Exchange. Where profitability is measured by return on assets, firm size measured by the logarithm of the value of total assets, while the capital structure is measured using the debt equity ratio. Corner location research is conducted in the Indonesia Stock Exchange in the Faculty of Economics, University of Brawijaya. The method used was purposive sampling method is the method of sampling based on certain criteria. The number of samples used in this study based on the criteria of 7 Companies Food and Beverage. The analysis used is multiple regression analysis is preceded by a test of the classical assumption of normality test, heteroscedasticity, multicollinearity test and autocorrelation. Hypothesis testing performed using the t test. The results of this study indicate that the variable profitability and firm size significantly affect thecapital structure partially. Keywords: Capital Structure, Profitability and Size Company.
58
PENDAHULUAN Dalam membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana atau dikenal dengan modal, kebutuhan dana tersebut bisa berasal dari sumber internal dan eksternal. Perusahaan yang sedang dibangun tidak akan berkembang tanpa didukung oleh modal, sehingga modal dapat dikatakan sebagai jantung dari perusahaan, kebutuhan dana suatu pe r usa haa n um um nya mer upa ka n gabungan antara hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek digunakan sumber pendanaan dari hutang jangka pendek atau hutang lancar, sedangkan kebutuhan dana jangka panjang digunakan pendanaan jangka panjang. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi. Artinya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia tersebut memiliki profitabilitas dan keuntungan yang tinggi, sehingga mampu menarik perhatian investor. Menurut Munawir (2004) profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja manajerial akan dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan menbandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan. Profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Besaran profitabilitas akan mempengaruhi keputusan manajemen untuk melakukan pendanaan dari luar atau tidak, juga akan mempengaruhi keputusan manajemen menggunakan dana dalam operasionalnya. Karena dalam setiap operasionalnya, sebuah perusahaan memerlukan dana
untuk membiayainya. Dana yang diperoleh dari profitabilitas mempengaruhi besarnya hutang atau modal dari ekstern perusahaan yang diperlukan untuk melanjutkan operasionalnya. Dengan demikian, profitabilitas sebuah perusahaan memiliki leverage (daya dorong) atau daya tarik yang tinggi bagi investor mengingat profitabilitas yang dihasilkan juga tinggi. Ukuran perusahaan menggambar kan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang besar akan mudah melakukan difersifikasi dan cenderung lebih kecil mengalami kebangkrutan. Pada perusahaan besar dengan total aktiva yang banyak akan lebih berani untuk menggunakan modal dari pinjaman dalam membelanjai seluruh aktiva, dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil ukurannya. Perusahaan yang sudah wellestablished akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula (Sartono, 2001:249). Sedangkan Kusuma dan Roekhudin (2004) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil, sehingga memungkinkan bagi perusahaan besar untuk memiliki tingkat leverage yang lebih besar dari perusahaan kecil. Besar kecilnya perusahaan sebagai tolak ukur struktur modal pada setiap perusahaan memiliki daya tarik yang kuat baik secara finansial dan profitabilitas. Sedangkan struktur modal yang di upayakan oleh seorang manajer memiliki arti yang penting dalam kelangsungan perusahaan itu sendiri. Menurut margaretha (2005:119) struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya
59
struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya.
KERANGKA TEORITIS Struktur Modal
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan menjadi hal yang penting sebagai dasar pe r tim ba nga n dalam me ne ntuka n komposisi struktur modal perusahaan. Menurut (Brigham dan Houston, 2001) variabel yang mempengaruhi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas keuangan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal diantaranya profitabilitas dan ukuran perusahaan.
Menurut Riyanto (2001) struktur modal adalah perimbangan atau perba ndingan antar a modal as ing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan adanya pengaruh perubahan stuktur modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan kebijakan dividen yang dipegang konstan. Sumber dana internal perusahaan berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambilan bagian dalam perusahaan. Menurut margaretha (2005:119) struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang jangka panjang dan modal sendiri. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal perusahaan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apa kah variabel profita bilitas berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal pada perusahaan food and beverages yang listing di Bursa efek Indonesia periode 2009-2013? 2) Apakah variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal pada perusahaan food and beverages yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013?.
Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan menurut Weston & Copeland (2002) struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Abas Kartadinata (1999) mengemukakan struktur keuangan menggambarkan susunan keseluruhan sebelah kredit neraca yang terdiri atas hutang-hutang jangka pendek, hutanghutang jangka panjang, modal saham, dan laba yang ditanam kembali. Berdasarkan definisi di atas dapat di simpulkan bahwa struktur modal adalah susunan atau perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman jangka panjang, jadi struktur modal
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menjelaskan pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas terhadap variabel struktur modal pada perusahaan food and beverages yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. 2) Menjelaskan pengaruh yang signifikan antara variabel ukuran perusahaan terhadap variabel struktur m odal pa da pe r usahaa n f ood a nd beverages yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. 60
merupakan keuangan.
bagian
dari
struktur
stabilitas pendapatan, keadaan pasar modal, susunan aktiva, kadar risiko dari aktiva, sifat manajemen, dan besarnya jumlah modal yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang digunakan adalah faktor profitabilitas dan ukuran perusahaan.
Struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Menurut Riyanto (2001) sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan dengan “kekuatan sendiri”. Sumber pendanaan internal berasal dari dana yang terkumpul dari laba yang ditahan dari kegiatan perusahaan dan depresiasi. Sedangkan sumber dana eksternal berasal dari pemilik yang merupakan komponen modal sendiri dan dana yang berasal dari para kreditur yang merupakan modal pinjaman atau hutang. Setiap pe r us a ha a n da la m m e la ks a na ka n kegiatannya selalu berupaya untuk menjaga keseimbangan finansialnya. Perusahaan akan memilih sumber dana yang paling rendah biayanya di antara berbagai alternatif sumber dana yang tersedia. Sebab, komposisi hutang dan ekuitas yang tidak optimal akan menyebabkan berkurangnya profitabilitas perusahaan dan sebal iknya.
Profitabilitas Menurut Munawir (2004) profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam periode tertentu (Riyanto, 2001). Dimana masing-masing pengukuran profitabilitas dihubungkan dengan penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Rasio profitabilitas m e r u pa ka n r a s i o y a n g m e n g u k ur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aktiva, dan modal. Ada tiga rasio yang dapat digunakan dalam rasio profitabilitas, yaitu rasio net profit margin(NPM), return on asset(ROA) dan return on equity (ROE). Net profit margin mengukur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio NPM yang rendah dapat menunjukkan ketidakefisienan manajemen. ROA menunj ukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Se da ngka n R OE mengga m bar ka n tingkat return yang dihasilkan perusahaan bagi pemegang sahamnya. Profitabilitas merupakan variabel independen penting yang mempunyai pengaruh pada struktur modal. Semakin tinggi profit suatu perusahaan maka akan semakin menurun hutangnya karena semakin banyak dana internal yang tersedia untuk mendanai investasinya (Brigham dan Houston,2001).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Dalam menentukan struktur modal yang optimal, perusahaan akan mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi struktur modal tersebut. Menurut Brigham dan Houston, faktor-faktor yang mempengaruhi s tr ukt ur m o da l a da la h: s ta bilita s penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberipinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar, kondis i inter nal per usa ha a n, da n fleksibilitas keuangan. Menurut Bambang Riyanto, ada delapan faktor utama yang mempengaruhi struktur modal yaitu: tingkat bunga, besarnya perusahaan,
Brigham dan Houston (2001) mengatakan bahwa perusahaan dengan 61
tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi me m ungkinka n untuk m em bia ya i sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yangdihasilkan secara internal. Keputusan struktur modal secara langsung juga berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Return on asset menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi in ve s t o r . D a r i te o r i d ia ta s da pa t disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk memperoleh laba/ keuntungan.
penulis menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di lihat dari total aktiva. Perusahaan yang sudah wellestablised akan lebih mudah memperoleh modal dipasar modal disbanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula (Sartono, 2001:249). Menurut Brigham dan Houston (2001:40), perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar dari pada biaya untuk penerbitan surat utang yang mendorong perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang. Namun pada saat yang sama perusahaan yang tumbuh de n ga n pe s a t s e r i n g m e n g ha da p i ketidakpastian yang lebih besar, yang cenderung mengurangi keinginan untuk menggunakan utang.
Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan dapat dia r t i ka n s e ba ga i be s a r ke c il n ya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai perusahaan, ataupun hasil nilai total aktiva dari suatu perusahaan (Bambang Riyanto, 2001). Menurut Sujianto (2001) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva jumlah penjualan, rata-rata total penjualan asset, dan rata-rata total aktiva. Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi (Ariyanto, 2002). Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (A bdul Halim, 2007). Berdasarkan uraian diatas maka maka
Ukuran perusahaan bisa dijadikan acuan untuk menilai kemungkinan kegagalan perusahaan seperti: 1. Biaya kebangkrutan adalah fungsi yang membatasi nilai perusahaan, 2. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil, dan memiliki kemungkinan unttuk bangkrut lebih kecil. Maka pernyataan ini bisa dijadikan sebagai petunjuk bahwa semakin besar ukuran perusahaan, akan memberikan kemungkinan bagi perusahaan untuk memiliki hutang yang semakin besar atau tinggi pula (Santi, 2003). Oleh sebab itu, bias diramalkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dengan struktur modal. Menurut (Mutmainah, 2003) bahwa perusahaan besar cenderung menerbitkan utang lebih besar disbanding perusahaan kecil, hal ini berarti ada hubungan antara ukuran perusahaan 62
dengan struktur modal.dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Saidi (2004), telah memberikan kesimpulan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh paling dominan terhadap struktur modal.
kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2007). Dengan demikian ukuran perusahaan akan memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Andi kartika (2009) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Dengan mempertimbangkan hubungan antar variabel ukuran perusahaan dengan struktur modal dan penelitian terdahulu, maka dapat dibuat hipotesis:
Hubungan Antara Profitabilitas dengan Struktur Modal Pada umumnya, perusahaanperusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan (Lukas, 2003). Dalam hal ini perusahaan akan cenderung memilih laba ditahan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi ROA, maka semakin kecil utang di dalam struktur modal perusahaan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ali Kesuma (2009) menunjukkan bahwa profitabilitas secara signifikan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Dengan mempertimbangkan hubungan antar variabel profitabilitas dengan struktur modal dan penelitian terdahulu, maka dapat diambil hipotesis:
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Operasional Variabel.
Dan
Definisi
Variabel dalam penelitian ini yaitu: profitabiltas, ukuran perusahaan dan struktur modal. Variabel Dependen
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (variabel independen) pada suatu model. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan yaitu struktur modal. Struktur modal (DER) merupaka n ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan biaya hutang melalui modal sendiri yang dimilikinya yang diukur melalui hutang dan total modal (equity) (Brigham dan Houston,2001). Total Debt DER = Total Equity
Hubungan Antara Ukuran Perusahaan dengan Struktur Modal Perusahaan kecil akan cenderung memiliki biaya modal sendiri dan biaya utang ja n g ka pe n de k ya n g le bi h t in g g i daripada perusahaan besar. Maka perusa haan kecil a kan ce nder ung menyukai utang jangka pendek dari pada utang jangka panjang karena biayanya lebih rendah. Demikian juga dengan perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat, sehingga lebih cenderung untuk memilih utang jangka panjang. Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka
Variabel Independen 63
Variabel independen, yaitu variabel yang bebas dan tidak terpengaruh oleh variabel lain. Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan a da la h Pr o f i ta bi li t a s da n u k u r a n perusahaan, kedua variabel independen tersebut digunakan untuk melihat adakah pengaruh perubahan nilainya terhadap nilai Debt to Equtiy Ratio.
2013. Me tode pe m ili ha n s a m pe l menggunakan Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan criteria tertentu. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel sebagai berikut: 1. Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2009 sampai dengan 2013. 2. Perusahaan Food And Beverages telah menerbitkan laporan keuangan selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2009 sampai dengan 2013. 3. Perusahaan Food And Beverages mencantumkan nilai DER, ROI, dan ukuran perusahaan pada periode tertentu yaitu tahun 20092013.
Profitabilitas Profitabilitas adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu (Riyanto,200 1). Pada pe ne litia n ini pr of ita bilita s a ka n diproxykan dengan Return on Assets (ROA) dimana ROA diukur dengan membandingakan laba setelah pajak dengan total aset (Brigham dan Houston,200 1). EAT ROA = Total Asset
Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan, terdapat 7 perusahaan dari 19 perusahaan food and beverage yang memenuhi kriteria, sehingga dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berikut tabel sampel penelitian. Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah rata-rata total penjualan pada perusahaan food and beverages yang terdaftar dalam BEI tahun 2009-2013, dalam penelitian ini mengacu pada penelitian (Krishnan dan Moyer, 1996) yang dihitung dengan diproxy dengan nilai logaritma dari total asset.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ukuran perusahaan = lognatural total asset
Nama Perusahaan PT. Akasha Wira International Tbk PT. Cahaya Kalbar Tbk PT. Delta Djakarta Tbk PT. Fast Food Indonesia Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk PT. Sekar Laut Tbk
Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di BEI dan me miliki la pora n ke ua nga n ya ng lengkapdan dipublkasikan dalam ICMD. Sedangkan sampelnya adalah perusahaan Food and Beverage selama periode penelitian antara tahun 2009 sampai
Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah dalam distribusi variabel, baik variabel terikat atau bebas mempunyai distribusi normal atau tidak.
64
Kode Perusa haan ADES CEKA DLTA FAST INDF PSDN SKLT
Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA N Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
UK_PERSH
DER
35 2.2752 .94678
35 7.0790 1.53289
35 1.0412 .91519
.065 .065
.105 .105
.242 .242
-.060 .409
-.101 .665
-.154 1.529
.996
.768
.019
a. Test distribution is Normal. b.
Calculated from data.
Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah terdapat kolerasi antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi yang signifikan antar variabel bebas maka terjadi problem multikolinearitas.
Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwasannya taraf signifikan lebih besar dari pada 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal Uji Multikolinearitas
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Tolerance
Model 1
VIF
(Constant) ROA
.966
1.035
UK_PERS
.966
1.035
a. Dependent Variable: DER
tidak mempunyai masalah dengan multikolinearitas. Uji Autokorelasi
Dari Hasil uji Miltikolinearitas diatas, daketahui bahwa nilai Varian Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10 dan tidak kurang dari 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas
Uji Autokorelasi bertujuan untuk engetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model 1
R
R Square a
.558
Adjusted R Square
.312
.274
a. Predictors: (Constant), UK_PERSH, ROI b. Dependent Variable: DER
65
Std. Error of the Estimate .77956
Durbin-Watson
1.939
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya dengan melihat pada scatter plot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak.
Hasil analisis tabel menunjukkan nilai DW hitung sebesar 1,939, untuk model regresi dengan variabel dependen struktur modal (DER). Dengan demikian,untuk model regresi ini tidak ada autokorelasi. Uji Heterokedestisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguj i apakah dalam model regresi Hasil Uji Heterokedestisitas
dibawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Regresi Linier Berganda Hasil analsis dengan menggunakan model regresi linier berganda yang telah memenuhi uji normalitas dan uji asumsi klasik variabel bebas (profitabilitas dan ukuran perusahaan) terhadap variabel terikat (harga saham), dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Dengan melihat gambar diatas dapat dilihat bahwa tidak adanya pola yang jelas, serta titik – titik menyebarkan diatas dan Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) ROA UK_PRSHN
B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
.800
.622
-.500
.134
-.517
.195
.083
.326
Nilai konstanta regresi sebesar 0,800 menunj ukkan bahwa struktur modal akan mengalami kenaikan, dengan asumsi variabel lain tetap. 2. β1 = 0,500 Nilai koofisien ROA sebesar 0,500 menunjukkan bahwa jika variabel ROA berubah satu satuan atau 1 % maka struktur modal (DER) akan
Berdasarkan hasil regresi yang ditunjukkan pada tabel diatas, dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0 , 8 0 0 – 0 ,5 0 0 R O A + 0 ,1 9 5 UK_PRSHN 1. ɑ = 0,800 66
sebesar 0,195 dengan asumsi variabel lain tetap.
naik sebesar 0,500 dengan asumsi variabel lain tetap. 3. β2 = 0,195 Nilai koofisien Ukuran Perusahaan sebesar 0,195 menunjukkan bahwa jika variabel Ukuran Perusahaan berubah satu satuan atau 1 % maka struktur modal (DER) akan naik
Hasil Uji Koofisien Determinasi (R2)
Koofisien Determinasi (R2) menunj ukkan seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Seperti pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Koofisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R .658a
R Square .312
Adjusted R Square .274
Std. Error of the Estimate .77956
Tabel 4.10 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 01,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (1999:149)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koofisien determinasi (R2) sebesar 0,312. Hal ini berarti variabel bebas dapat menjelaskan pola pergerakan variabel teerikat yakni struktur modal sebesar 31,2%, seda ngkan sisanya 68,8% dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan R (koofisien korelasi) menunj ukkan korelasi antara pengaruh profitabilitas (ROA) dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal adalah positif yaitu sebesar 31,2 % menunjukkan bahwa pengaruh atau hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat adalah rendah, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Hasil Regresi Uji t (parsial) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model ROA UK_PRSHN
B
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
T
Sig.
-.500
.134
-.517
-3.727
.001
.195
.083
.326
2.350
.024
Dari hasil uji-t yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara individual (parsial) variabel profitabilitas (ROA) dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
67
KESIMPULAN
struktur modal (DER). Hal ini disebabkan tingkat signifikansi variabel profitabilitas (ROA) sebesar 0,001 dan variabel ukuran perusahaan sebesar 0,024 sesuai dengan taraf signifikansi < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian mengenahi pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal dapat disimpulkan bahwasannya variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki kesamaan yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal, hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil uji t yang mana nilai siginifikansi variable profitabilitas dan ukuran perusahaan < 0,05.
Pengaruh Variabel Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur Modal (DER) Dengan melihat koofisien determinasi (R2) = (0,312) menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) dan ukuran perusahaan mempunyai kemampuan menjelaskan pola pergerakan harga saham sebesar 3,12%, sedangkan sisanya 6,88% dijelaskan oleh variabel lain. Dari hasil ujit da pat diketa hui ba hwa va r ia be l profitabilitas (ROA) mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji-t sebesar 0,001, artinya setiap peningkatan profitabilitas akan meningkatkan struktur modal perusahaan, dengan kata lain semakin tinggi nilai profitabilitas maka semakin t in g g i p ula s t r u kt u r m o da l s ua t u perusahaan. Variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal sesuai dengan ketentuan taraf probabilitas < 0,05.
–
Saran Setelah mengkaji hasil penelitian yang ada, maka peneliti berharap dapat memberikan kontribusi yang membangun. Saran dalam hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Investor, Diharapkan Bagi investor atau calon investor hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal baik faktor internal maupun faktor eksternal. Karena hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh dalam melakukan investasi. 2. Bagi perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hendaknya lebih meningkatkan kinerja keuangannya dalam menghasilkan laba, karena investor cenderung memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang sehat serta dapat menghasilkan laba yang stabil dan cenderung meningkat.
Pengaruh variabel Ukuran perusahaan terhadap Struktur Modal (DER) Berdasarkan penelitian dapat dilihat koofisien determinasi (R2) = (0,312) menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) dan ukuran perusahaan mempunyai kemampuan menjelaskan pola pergerakan harga saham sebesar 3,12%, sedangkan sisanya 6,88% dijelaskan oleh variabel lain. Dari hasil uji-t dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji-t sebesar 0,024, artinya jika perusahaan memiliki ukuran yang besar maka jumlah hutang akan berkurang. Variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal sesuai dengan ketentuan taraf probabilitas < 0,05.
3. Bagi Peneliti Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti variabel-variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu profitabilitas (ROA) dan ukuran perusahaan yang mungkin berpengaruh terhadap struktur modal.
68
Daftar Pustaka
Pendek. Jakarta Grasi ndo Gramedia Widiasarana Indonesia.
Andi Kartika. 2009. Faktor – factor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Ariyanto,
Munawir. 2004. Analisis laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Yogyakarta: Liberty. Mutmainah. 2003. Analisis Penerapan Per nyataan Standar Akuntansi Keuangan No 44 Akuntansi Aktifitas Pengembangan Real Estate. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya
T. 2002. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Journal Manajemen Indonesia. Vol.1, No.1, 64-71.
Riyanto . 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : BPFE.
Brigham, Eugene dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan II.Jakarta : Salemba Empat. Copeland, Thomas E. Dan Weston, J Fred. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan. Jakarta : Rineka Cipta. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. Kartadinata,
Abas. 1999. Pembelanjaan Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Saidi.
2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Per usahaan Manufactur Go Public Di BEJ TAhun 19972002. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi. Vol.11, No.1, Maret 2004.
Santi,
200 3, “ P engaru h M a n ajeme n Labadengan Kualitas Tingkat Pengungkapan laporan Keuangan Pada Industri Food And Beverages di Bursa Efek Indonesia”. Jakarta
. S ar t o n o, A g us R. 2 0 0 1. M a na je m e n Keuangan. Edisis 3. Yogyakarta: BPFE.
Kesuma, Ali. 2009. Jurnal manajemen dan Kewirausahaan. Vol.11 No 1, Kalimantan: Universitas Darwan Ali Sampit.
Sujianto. 2001. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, PT. Prestasi Pustaka Karya. Jakarta.
Kusuma, Darma. dan Roekhudin. 2004. Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan penjualan, Operating Leverage, Return On Investment, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Keuangan Pada Perusahaan Plastik yang Go Publik Di BEJ. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya. 2003. Manjemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset. Margaretha. 2005. Teori dan Aplikasi dan Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka Lukas.
69