e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI PERIODE 2008-2012 Putu Yunita Saputri Dewi[1], Gede Adi Yuniarta[1], Ananta Wikrama Tungga Atmadja[2] Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 sebanyak 35 perusahaan pada periode 2008, 34 perusahaan pada periode 2009, 40 perusahaan pada periode 2010, 42 perusahaan pada tahun 2011 dan 43 perusahaan pada periode 2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh semua perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 menjadi bagian dari penelitian. Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis regresi berganda dan pengujian data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 20082012. Secara simultan hasil penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 2008-2012. Kata kunci: struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan nilai perusahaan. Abstract This study aimed at finding out the effect of capital structure, company growth and profitability on the company value listed in the LQ 45 company at the BEI in the period of 2008-2012 both partially as well as simultaneously. The study was conducted by involving 35 companies listed in the LQ-45 during the period of 2012; 42 companies in 2008, 34 during 2009, 40 different companies in the 2010, 42 companies in 2011 and 43 companies during 2012 The sample were determined based on saturated sampling involving all companies listed in the LQ-45 could become parts of this study. The analysis was made by using multiple regression analysis and the data testing was conducted in support of SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19. The results indicated that partially the capital structure, companies’ growth and profitability of every company had a positive and significant affect on the company’s values on the companies listed in the LQ 45 inBEI during the period of 2008-2012. Simultaneously the results of the study was so that positively and significantly affected on the company values of the companies listed in the LQ 45 in BEI during the period 2008-2012.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Keywords: capital structure, company growth, profitability and company’s value.
PENDAHULUAN Semakin berkembangnya dunia usaha, semakin banyak pula perusahaan yang bermunculan sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Akibat persaingan yang ada membuat perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Dalam pasar modal perusahaan saling bersaing terutama pada perusahaan yang terdapat dalam LQ 45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Persaingan tersebut membuat perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Persepsi investor sangatlah penting karena dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Nyatanya dalam melakukan keputusan investasi investor memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham (Jogiyanto, 2000). Pengetahuan investor mengenai nilai ketiga nilai tersebut sangatlah penting karena dapat membantu investor mengetahui saham mana yang tumbuh dan murah. Salah satu pendekatan saham menentukan nilai intrinsik saham adalah price book value (PBV) (Robert, 1997). Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan
dapat mencerminkan nilai perusahaan (Kusumajaya, 2011). Saat ini dunia usaha tergantung pada masalah pendanaan, dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan dari banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai adanya kemacetan kredit pada dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui (Safrida, 2008). Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, maka manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal perusahaan, dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya modal perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaaan menggambarkan semakin sejahtera pemilik perusahaan (Kusumajaya, 2011). Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Esensi trade-off theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan. Teori trade-off memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan nilai perusahaan dengan asumsi keuntungan pajak masih lebih besar dari biaya tekanan financial dan biaya keagenan. Kesimpulannya adalah penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu. Setelah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai perusahaan. Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industry yang sama (Machfoedz, 1996: 108). Agar pertumbuhan cepat tidak memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya (Susanto, 1997: 185-187). Growth dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana total aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang (Taswan, 2003). Pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang menyakini bahwa persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik dalam mengukur growth perusahaan (Putrakrisnanda, 2009). Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on equit. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan return on equity (ROE) (Sartono, 2001). Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. ROE merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE maka kinerja perusahaan semakin baik. Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati (2008) menunjukkan bahwa variabel return on equity (ROE), berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Penelitian ini mengenai bagaimana struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang terdapat pada LQ 45 pada periode 2008-2012. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Masdar Mas’ud (2008) dan Taswan (2003) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap price book value (PBV). Sehingga penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut. H1: Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Sriwadany (2006)
mengemukakan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap harga saham perusahaan, yang artinya bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan direspon positif oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga saham. Berdasarkan pernyataan tersebut penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut. H2: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan Wirawati (2008) menunjukkan bahwa variabel return on equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Sehingga peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut. H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. H4: Struktur modal, Pertumbuhan perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 selama periode 2008-2012. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) dengan variabel–variabel dalam penelitian. Data tersebut merupakan data laporan keuangan tahunan perusahaan periode 2008-2012 yang dapat diperoleh melalui website www.idx.co.id. Populasi yang digunakan adalah perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Penentuan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dimana populasi menjadi bagian sampel (Sugiyono, 2012). Sehingga sampel yang digunakan pada tahun 2008 terdapat 35 perusahaan yang mempublis laporan tahunan, tahun 2009 terdapat 34 perusahaan yang mempublis laporan tahunan, tahun 2010 terdapat 40 perusahaan yang mempublis laporan tahunan, tahun 2011 terdapat 42 perusahaan yang mempublis laporan tahunan, dan tahun 2012 terdapat 43 perusahaan yang mempublis laporan tahunan. Variabel dependen adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Prusahaan. Dengan rumus sebagai berikut. Nilai perusahaan diukur dengan price book value (PBV). PBV adalah rasio antara harga per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham PBV = Harga per lembar saham X 100% Nilai buku per lembar saham Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi terhadap variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah debt to equity ratio, pertumbuhan perusahaan dan return on equity. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER =
Total Hutang x 100% Total Ekuitas
x Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan perubahan total aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih
total aktiva yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya. P. T. A. = Total Asset t-Total asset t-1 X100% Total Asset t-1
Profitabilitas diukur dengan return on equity (ROE) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal sendiri pada perusahaan ROE
= Laba setelah pajak (EAT) X 100% Modal sendiri
Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata, deviasi standar, minimum dan maksimum. Selanjutnya uji asumsi klasik dalam pengujian persamaan regresi berganda terdapat beberapa asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu, asumsi-asumsi tersebut adalah model regresi tidak terjadi multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan data terdistribusi secara normal (Ghozali, 2007). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. uji normalitas juga dapat dideteksi dengan uji statistik dan One Sample Kolmogrov-Smirnow Test (K-S). Pengambilan keputusan dari uji K-S adalah jika nilai probabilitas signifikan K-S lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. Uji statistik akan membandingkan nilai zSkewness dan zKurtosis dari unstabdardized residual. Jika zHitung > zTabel, maka distribusi tidak normal. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Metode Durbin-Watson (DW Test). Jika nilai DW Test sudah ada, maka nilai tersebut
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) dibandingkan dengan nilai tebel dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Uji multikolinearitas bertujuan apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance ince inflation factor (VIF). Tolerance dan nilai variance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2007). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Metode ini dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Jika tidak ada variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Teknik analisis data adalah model analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis regresi sederhana dan berganda, yaitu selain mengukur pengaruh kekuatan variabel independen terhadap variable dependen, juga menunjukan arah pengaruh tersebut. Pengujian hipotesis yang pertama dilakukan dengan uji statistik F yang digunakan untuk menguji kelayakan model regresi (fit test). Dalam penelitian ini nilai signifikansi untuk uji hipotesisi adalah 10% (Uji 2 sisi), jika angka signifikansi F < α (0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen dan model dapat dikatakan layak. Uji Koefisien determinasi ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan model menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen (Ghozali, 2007). Nilai koefisien korelasi (R2) ini berkisar antara 0 < R2 < 1. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknnya pengaruh secara linier antara variabel independen dan variabel dependen. Jika angka signifikansi t < α (0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam hasil uji statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dapat dilihat nilai terendah 0.00% dan nilai tertinggi 0.98%. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai perusahaan yang positif yang diukur dengan price book value (PBV). Nilai struktur modal terendah sebesar 0.00% dan nilai tertinggi 10.33%. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya dan positif yang diukur dengan debt equity ratio (DER). Nilai perusahaan terendah sebesar 0.00% dan nilai tertinggi sebesar 15.02%. Hal ini menunjukkan sebagian besar perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia mengalami pertumbuhan perusahaan yang positif yang diukur dengan pertumbuhan aset. nilai profitabilitas terendah sebesar 0.00% dan tertinggi sebesar 33.05%, kondisi tersebut menunjukkan sebagian besar perusahaan menufaktur memiliki nilai profitabilitas yang positif yang diukur dengan return on equity (ROE). Pada uji normalitas nilai Kolmogorov-Smirnov Z untuk ketiga variabel independen dan satu untuk variabel dependen menunjukkan angka 3.357 dengan nilai probabilitas sig. 0.971, berarti nilai probabilitasnya jauh lebih besar dari 0.05 yang menandakan bahwa nilai dari variabel-variabel tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas selain dapat dilihat dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, uji normalitas juga dapat dijelaskan dengan grafik normalitas P-P Plot yang ditunjukkan pada gambar 1.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Gambar 1. Plot Normalitas Gambar 1. Normalitas P-P Plot di atas nampak bahwa titik-titik penyebaran data mengikuti garis diagonal. Dikarenakan penyebaran titik-titik tersebut
disimpulkan bahwa diantara variabel independen tidak terdapat multikolinearitas karena nilai tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berarti pengujian ini memberikan hasil yang konsisten. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Agar tidak terjadi heteroskedastisitas dalam pengamatan ini maka nilai Sig. dari masing-masing variabel haruslah lebih besar dari 0.05. pada hasil uji penelitian ini jelas nilai Sig. dari masing-masing variabel lebih besar dari 0.05, yaitu struktur modal 0.132, pertumbuhan perusahaan 0.204 dan profitabilitas 0.265, sehingga dapat dapat diartikan tidak adanya heteroskedastisitas
Tabel 1. Model Hipotesis 1 (Uji t)
Model 1 (Constant) Struktur_Modal Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized Coefficients B Std. Error .132 .024 .057 .006
mengikuti garis diagonal maka model regresi tersebut terdistribusi secara normal. Nilai Durbin Watson guna mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Nilai Durbin-Watson pada penelitian ini adalah sebesar 1.977 dan dapat dilihat dari Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%, dL = 1.733 dan dU = 1.796). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai Durbin-Watson lebih besar dari dU, yaitu 1.977 > 1.796 yang artinya tidak terjadi masalah autokorelasi. Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance ince inflation factor (VIF). Agar tidak terjadi multikolinearitas maka nilai tolerance harus lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF harus lebih kecil dari 10. Uji multikolinearitas, pada penelitian ini dapat
Standardized Coefficients Beta .538
t 5.583 8.853
Sig. .000 .000
dalam penelitian ini. Pembahasan Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi struktur modal sebesar 0.057 dengan signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penambahan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.057 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis satu (H1) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan sekaligus menjawab perumusan masalah pertama penelitian ini.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 2. Model Hipotesis 2 (Uji t)
Model 1
(Constant) Pertumbuhan_Perusahaan Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized Coefficients B Std. Error .214 .023 .036 .008
Nilai Perusahaan = 0.132 + 0.057 Struktur Modal. Dapat dilihat pada tabel 1 di atas. Pembahasan Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi pertumbuhan perusahaan sebesar 0.036 dengan signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penambahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.036 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis dua (H2) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan sekaligus menjawab perumusan masalah kedua penelitian ini. Nilai Perusahaan = 0.214 + 0.036 Pertumbuhan Perusahaan. Dapat dilihat pada tabel 2. Pembahasan Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Standardized Coefficients Beta
t 9.218 .326 4.781
Sig. .000 .000
periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai koefisien regresi profitabilitas sebesar 0.022 dengan signifikansi 0.000, yang berarti bahwa setiap adanya penambahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.022 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis tiga (H3) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan sekaligus menjawab perumusan masalah ketiga penelitian ini. Nilai Perusahaan = 0.220 + 0.022 Profitabilitas. Dapat dilihat pada tabel 3. Pembahasan Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Dapat dilihat dari nilai koefisien regresi struktur modal sebesar 0.050, koefisien regresi pertumbuhan perusahaan 0.011
Tabel 3. Model Hipotesis 3 (Uji t)
Model 1 (Constant) Profitabilitas Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized Coefficients B Std. Error .220 .022 .022 .004
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
Standardized Coefficients Beta .367
t 10.189 5.465
Sig. .000 .000
dan koefisien regresi profitabilitas 0.006 dengan signifikansi 0.05 yang berarti bahwa setiap adanya penambahan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.050 satuan. Dan setiap ada penambahan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil temuan Kusumajaya (2011), yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun
Tabel 4. Model Hipotesis 4 (Uji t)
Model 1 (Constant) Struktur_Modal Pertumbuhan_Perusahaan Profitabilitas Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized Coefficients B Std. Error .117 .025 .050 .007 .011 .015 .006 .008
peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.011 serta setiap adanya penambahan profitabilitas sebagai laba perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.006. Hal ini berarti bahwa seluruh perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia yang pada umumnya sebagai perusahaan berskala besar telah menggunakan hutang dibawah titik optimal dan peningkatan total aktiva sebanding dengan peningkatan pada perubahan total aktiva serta peningkatan pada laba perusahaan sebanding dengan peningkatan pada perubahan laba perusahaan. Nilai Perusahaan = 0.117 + 0.050 Struktur Modal + 0.011 Pertumbuhan Perusahaan + 0.006 Profitabilitas. Dapat dilihat pada tabel 4. SIMPULAN DAN SARAN Struktur modal berpengaruh positif secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia, yang berarti bahwa perusahaan tidak terlalu banyak menggunakan hutang sebagai sebagai sumber pendanaan perusahaan, melainkan menggunakan ekuitas sebagai sumber pendanaan perusahaan sehingga berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan.
Standardized Coefficients Beta .472 .097 .106
t 4.710 7.303 .707 .751
Sig. .000 .000 .481 .453
2006-2009. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti setiap pertambahan perubahan total aktiva periode penelitian ini mempengaruhi harga perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham dikalangan investor. Hasil temuan ini didukung oleh Stulz (1990) menemukan bukti bahwa perusahaan yang menghadapi kesempatan pertumbuhan yang rendah, maka rasio utang berhubungan secara positif dengan nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti semakin tinggi ROE maka semakin tinggi juga price book value sebagai ukuran dari nilai perusahaan karena investor akan membeli saham-saham dan akan lebih tertarik dengan return on equity atau bagian dari total profitabilitasnya ke pemegang saham. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil Kusumajaya (2011), bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI Tahun 2006-2009.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan masih dibawah batas optimum penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan, penambahan perubahan total aktiva perusahaan juga mempengaruhi harga perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham dikalangan investor dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham akan mempengaruhi nilai perusahaan sebagai pandangan investor untuk mempercayai kemampuan perusahaan dalam aktivitas perdagangan saham sehingga nilai pasar perlembar saham terhadap ekuitas perlembar saham akan meningkat. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis empat (H4) yang menyatakan bahwa struktur modal, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus menjawab rumusan masalah keempat penelitian ini. Berdasarkan simpulan di atas terdapat beberapa saran, yaitu penyempurnaan penelitian dimana peneliti dapat menggunakan sampel yang llebih luas dar peneliti sebelumnya seperti seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI serta periode yang panjang agar mendapatkan hasil yang lebih digeneralisir. Selain itu dapat menambahkan varibael lain yang mendukung seperti kepemilikkan manajerian, ukuran perusahaan serta perubahan nilai valuta asing. Dan untuk investor dalam melakukan investasi dapat mempertimbangkan struktur modal perusahaan dan tingkat pertumbuhan perusahaan serta tingkat profitabilitas perusahaan guna menjadi bahan pertimbangan investor dalam melakukan investasi agar dapat menerima return yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E.F., dan J. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Penerjemah Hermawan Wibowo. Edisi Kedelapan. Edisi Indonesia. Buku II. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Tesis S2, Universitas Udayana. (online), (www.google.com). Machfoedz, Mas’ud. 1996. Akuntansi Manajemen Perencanaan Dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Edisi Kelima. Buku 1. Yogyakarta: STIE-Widya Wiwaha. Putrakrisnanda. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Mnufaktur di Indonesia.(online), (www..scribd.com). Robert Ang. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia, Jakarta. Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2, Universitas Sumatera Utara. (online), (www.google.com). Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba Empat: Jakarta.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) Sartono,
R.A. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sriwardany. 2006. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan Struktur Modal Dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Thesis. (online), (www.google.com). Susanto. 1997. Manajemen Aktual TopikTopik Aktual Manajemen Dalam Riak perubahan. Jakarta: Grasindo. Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang Dan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.10 No.2. (www.google.com).