0
“PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP DIVIDEN PADA PT. AKR CORPORINDO TBK PERIODE 2008-2012” Helmi Woloto1, Imran R. Hambali2, Idham Masri Ishak3 Jurusan Manajemen ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu Seberapa besar Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Diveden pada PT. AKR. Corporindo Tbk, adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Diveden pada PT. AKR. Corporindo Tbk . Secara parsial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini digunakan untuk meramalkan pengaruhnya variabel yang satu dengan variabel yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X (Earning Per Share) merupakan variabel Independen (Bebas) dan Variabel Y (Dividen) merupakan Variabel dependen (Terikat). Instrument yang digunakan adalah data sekunder serta untuk menganalisis data digunakan analisis regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Dividen berpengaruh sebesar 82.1%. dan sisanya 17.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata kunci : Earning Per Share, Dividen
1
Helmi Woloto, Mahasiswa. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2 Imran R. Hambali S.Pd. SE, M,SA. Dosen, Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Idham Masri Ishak, SE. M.Si. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
1
Sebagai
Negara yang
perekonomian,maka
sedang melaksanakan pembangunan
Indonesia
senantiasa
membutuhkan
adanya
modal/dana dalam jumlah yang sangat besar, sebanding dengan pertumbuhan yang ditargetkan.Selain dari bentuk investasi langsung (barang modal dan jasa) maka pasar modal mempunyai peran yang strategis dan menjadi bagian yang penting dalam perekonomian bangsa. Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembagalembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (yang biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi, hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka, (Sundjaja dan Barlian, 2001). Pasar modal yang dalam istilah asing disebut capital market, pada hakikatnya ialah sesuatu kegiatan yang mempertemukan penjulan dan pembeli dana. Dana yang
perjual belikan itu dipergunakan
untuk jangka panjang dalam menunjang pengembangan usaha. Tempat penawaran atau penjualan dana ini dilaksanakan dalam satu lembaga yang disebut “bursa Efek” (Sundjaja dan Barlian, 2001) Keuntungan dan kerugian berinvestasi di pasar modal, pasar modal dari tahun ketahun menjadi wahana yang menarik bagi dunia usaha dan menjadi semakin penting peranannya. Bagi dunia usaha pasar modal dapat dijadikan sarana untuk menawarkan berbagai macam efek sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan dengan tingkat biaya dana yang relative murah. Keuntungan berinvestasi di pasar modal yaitu, Capital Gain, yaitu keuntungan darihasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai yang lebih tinggi dari pada nilai beli sahamnya. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang di bagikan kepada pemegang saham, Saham Perusahaan, seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya
meningkat
sejalan
dengan
waktu
dan
sejalan
dengan
perkembangan atau kinerja perusahaan. Adapun kerugiannya berinvestasi di pasar modal yaitu Capital Loss, yaitu kerugian darihasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah dari pada nilai beli saham, Opportunity loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito
2
dikurangi total hasil yang diperoleh dari total investasi. (Sundjaja dan Barlian, 2001) Melakukan penelitian terhadap perusahaan, investor sangat membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah informasi tentang Earning Per Share atau EPS suatu perusahaan yang menunjukan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. EPS merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan investor sebelum membuat keputusan investasinya disuatu perusahaan karena investor sebelum membuat keputusan investasinya disuatu perusahaan tentunya mengharapkan return yang tinggi, sehingga investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang mempunyai EPS yang tinggi. Apabila EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini akan meyebabkan harga saham perusahaan cenderung bergerak naik. Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham (Tjiptono dan Fakhrudin, 2001). Menurut Tjiptono dan Fakhrudin (2001), semakin tinggi nilai EPS akan mengembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dalam hal ini adalah capital gain dan dividen.Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi EPS, maka dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham juga akan tinggi, dan sebaliknya rendahnya EPS akan berdampak turunya nilai pembagian dividen itu sendiri Dividen adalah hasil yang diperoleh oleh pemegang saham atas penyertaan modal (saham yang dimilikinya) di dalam suatu perusahaan yang menerbitkan saham. Dividen dapat dimiliki perorangan ataupun dimiliki oleh badan, seseorang atau badan yang memiliki saham
3
di suatu perusahaan berhak memperoleh dividen, baik itu dividen dari saham biasa maupun dividen dari saham preferen sesuai dengan ketentuan yang ada. Dalam pembagian dividen oleh perusahaan, haruslah melalui
pertimbangan
yang
matang
seperti
pertimbangan
kondisi
keuangan, dan pertimbangan legalitas. Pertimbangan kondisi keuangan, ketika perusahaan akan melakukan pembagian dividen, kondisi keuangan perusahaan haruslah memungkinkan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pertimbangan legalitas, dalam membagikan dividen
kepada
para
pemegang
saham,
perusahaan
harus
memperhatikan hukum yang berlaku di diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam
bentuk
laba
ditahan
guna
pembiayaan
investasi
dimasa
mendatang. Menurut Baridwan (2007) dividen
adalah proporsi laba atau
keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Berikut ini adalah data perkembangan Earning Per Share dan Pembagian Dividen PT. AKR Corporindo, Tbk dari tahun 2008 sampai tahun 2012.
4
Tabel 1.1 Perkembangan EPS dan Pembagian Dividen Periode Tahun 20082012 PT. AKR Corporindo, Tbk.
Tahun
Earning Per Share
Dividen
(Rp)
(Rp Milyar)
2008
67.20
65.6
2009
87.54
94.6
2010
81.97
112.3
2011
133.75
1276.4
2012
153.40
154.1
Sumber : www.yahoofinance.com (Data Olahan) Perkembangan EPS dan Dividen pada PT. AKR Corporindo periode
tahun
2008
sampai
pada
tahun
2012
mengalami
fluktuasi.DataDimana, padatahun 2008 EPS bernilai 67.20 dan Dividen bernilai 65.6M dan pada tahun 2009 EPS senilai 87.54 dan Dividen 94.6M Jadi EPS dan Dividen sama-sama mengalami peningkatan.Fakta ini sesuai dengan teori yang ada, dimana jika Laba Per Lembar Saham naik maka Dividen juga ikut naik. Namun pada tahun 2010 terjadi ketidaksesuaian dengan teori yang ada. Dimana, EPS mengalami penurunan menjadi 81.97 namun Dividen mengalami kenaikan sebesar Rp 112.3.M Kemudian pada tahun 2011 EPS mengalami kenaikan yaitu bernilai 133.75, dan ini diikuti oleh peningkatan dividen juga yang bernilai Rp 1276.4.M Selanjutnya, pada tahun 2012 juga terjadi ketidaksesuaian antara EPS dan Dividen.Seperti yang terjadi pada tahun 2010. Dimana pada saat EPS mengalami kenaikan dari 133.75 menjadi
5
153.4 dan
Dividen mengalami penurunan yang sangat drastis dari Rp 1276.4.M menjadiRp 154.1 EPS juga dipengaruhi oleh beberapa faKtor seperti presentase kenaikan jumlah saham biasa yang beredar lebih besar dibadingkan presentase kenaikan laba bersih atau presentase turunya jumlah saham biasa yang beredar. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Kebijakan Pembagian Dividen Pada PT. AKR Corporindo,Tbk Periode Tahun 2008-2012” Menurut Sihombing (2008), Earning Per Share (EPS) adalah laba bersih yang diterima oleh setiap lembar saham, jika untuk modal usahanya emiten hanya mengeluarkan saham biasa (Common Stock) maka EPS dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham perusahaan yang beredar. Menurut Tandelilin (2010), “earning per share adalah laba bersih setelah bunga dan pajak yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan”. Menurut, Baridwan (2007) “laba bersih per saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan”. Tujuan perhitungan earning per share menurut Syamsudin (2009) mengatakan bahwa
“pada umumnya para pemegang saham
tertarik dengan earning per share (EPS) yang besar karena hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan”.
6
Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. dividen akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha akan menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan dereksi menganggap layak bagi perusahaan untuk memngumumkan dividen. (sartono, 2001) Syamsuddin (2011) mengatakan dividen merupakan pembayaran yang diberikan pada pemilik perusahaan atau pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan dalam perusahaan. Hubungan Laba Per Lembar Saham (EPS) Terhadap Dividen. Keuangan perusahaan yang tercantum dalam annual report (laporan tahunan) khususnya laba per lembar saham (earning per share) sangat diperhatikan dan diperlukan oleh para pemegeng saham dalam menganilisis tingkat kinerja perusahaan saat ini maupun dimasa yang akan datang. Hal tersebut dikarenakan semua hasil yang dicapai perusahaan akan berakibat langsung dalam tingkat keuntungan (dividen) yang akan didapatkan oleh para investor dimasa yang akan datang.
7
Hasil dan Pembahasan Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Earning Per Share adalah laba bersih setelah bunga dan pajak yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan”. Menurut, Baridwan (2007) “laba bersih per saham adalah
jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode
untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan”. Tujuan perhitungan earning per share menurut Syamsudin (2009) mengatakan bahwa
“pada umumnya para pemegang saham tertarik
dengan earning per share (EPS) yang besar karena hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan (Tandelilin, 2010). Sementara Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. dividen akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada usaha akan menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila dewan dereksi menganggap layak bagi perusahaan untuk memngumumkan dividen. (sartono, 2001) Hubungan antara variabel penelitian yakni tingginya EPS sebagai indikasi tinginya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham, dan sebaliknya rendahnya EPS sebagai indikasi turunya nilai pembagian dividen itu sendiri. Menurut Tjiptono dan Hendry (2001), semakin tinggi nilai EPS akan mengembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham dalam hal ini adalah capital gain dan dividen.
8
Analisis Regresi Linear sederhana merupakan suatu alat analisis yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa atau meramalkan pengaruh variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Berdasarkan analiis dapat disimpulkan model regresi dari variabel penelitian yakni Y=21,497+0,846X. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata Dividen PT. AKR Corporindo, Tbk yang diamati selama periode penelitian tahun 2008-2012 jika pengaruh dari variabel Earning Per Share diabaikan adalah sebesar LN 21,497. Koefisien Earning Per Share sebesar 0,846 berarti bahwa setiap peningkatan rasio Earning Per Share sebesar Rp. 1, maka akan meningkatkan Dividen PT. AKR Corporindo, Tbk sebesar LN 0,846. Selanjutnya, berdasarkan pengujian hipotesis ditemukan bahwa nilai t-hitung untuk variabel Earning Per Share adalah sebesar 3,713. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas n-k1 atau 5-1-1= 3 sebesar 3,182. Jika dibandingkan dengan nilai t-hitung yang diperoleh maka nilai t-hitung yang diperoleh masih jauh lebih besar dari nilai t-tabel. Selanjutnya nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,034<0,05) sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan tersdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari Earning Per Share terhadap Dividen di PT. AKR Corporindo, Tbk dan
Berdasarkan analisis kekuatan hubungan antara variabel terikat dangan variabel bebas atau analisis untuk mengetahui sebarapa besar variabel bebas menjelaskan variabel terikat ditemukan bahwa nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 0,821. Nilai ini berarti bahwa sebesar 82,1% variabilitas mengenai Dividen dapat diterangkan oleh Earning Per Share dari PT. AKR Corporindo, Tbk, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumaryati (2010) Analisis Pengaruh ROI, Cash Ratio, DER dan EPS Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008 Berdasarkan Uji F diperoleh hasil
9
bahwa variabel ROI, CR, DER dan EPS berpengaruh secara signifikan terhadap DPR, dan dengan menggunakan Uji t maka di peroleh hasil bahwa variabel yang berpengaruh secara parsial adalah variabel DER, dan yang berpengruh dominan terhadap kebijakan dividen adalah DER dengan menyumbangkan sebesar 0.288%. Sehingga hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Earning Per Share terhadap Dividen dari PT. AKR Corporindo, Tbk. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Semakin tinggi Earning Per Share dari perusahan maka semakin tinggi Dividen yang dibayarkan oleh PT. AKR Corporindo, Tbk. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari Earning Per Share terhadap Dividen pada PT. AKR Corporindo, Tbk. 2. Hasil koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.821 (82,1%). Hal ini berarti 82,1% variable Dividen dapat dijelaskan oleh variabel Earning Per Share. Sedangkan sisanya 17,8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model pengujian yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut berupa faktor internal dan eksternal dimana faktor internal adalah rasio keuangan lainnya serta faktor eksternal berupa politik, sosial dan ekonomi. Adapun hasil persamaan regresi linear Y=21,497+0,846X. 3. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Semakin tinggi earning per share maka akan semakin tinggi Dividen dari perusahaan begitu pula sebaliknya jika earning per share menurun akan menurnkan Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.
Saran
10
Adapun saran yang disajikan peneliti dengan melihat hasil penelitian yang ditemukan yakni sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap Dividen. Sehingga saran dari peneliti yakni Pihak PT. AKR Corporindo, Tbk terus meningkatkan laba dari perusahaan agar pembayaran dividen kepada para pemegang saham semakin meningkat pula. 2. PT. AKR Corporindo, Tbk terus meningkatkan inovasi terhadap produk-produk andalannya agar perusahaan mendapatkan laba yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 3. Perusahaan PT. AKR Corporindo, Tbk harus lebih efektif dalam mengembangkan kinerja keuangannya sehingga makin banyak investor yang tertarik dan perusahaan dapat lebih maju.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga & Pakarti 2008. Pengantar Pasar Modal. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Baridwan, Zaki, 2007, “Intermediate Accounting”,: Fakultas Ekonomi UGM.Yogyakarta. Beasley, Scott dan Brigham, 2000. Esential Of Managerial Finance. The Dryden Press. Florida Brigham, Eugene F dan Joel F.Houston. 2006 Dasar- Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu. Edisi Sepuluh PT. Salemba Empat. Jakarta. Darmadji, Tjiptono dan Hendry M Fakhrudin, 2001 Pasar Modal Indonesia, Salemba Empat. Jakarta. Fabozzi, Frank. 2001. Manajemen Investasi Buku Dua. Salemba Empat. Jakarta. Husnan, Suad dan pundjastuti, Enny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPPAMP YKPN. Yogyakarta Sartono Agus. 2012 Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.BPFE. Yogyakarta. Sihombing, Gregorius 2008, Kaya Pintar Jadi Trader dan Investor Saham. Yogyakarta. Sjahrial, Dermawan. 2007 Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media. Jakarta. Suandjaja Ridwan dan Barlian Inge 2001 Manajemen Keuangan Dua. Literata Lintas Media. Jakarta. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan : Teori Konsep dan Aplikasi, EKONISIA. Yogyakarta.
12
Syamsudin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Tandelilin, Eduardus, 2010, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, KANASIUS, Yogyakarta. Wild,J.J et al. 2005. Financial Statement Analysis. Salemba. Jakarta.
13