PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. AKR CORPORINDO, TBK. Yanualdy Koswara Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya E-mail :
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the influence of Return On Assets and Earning Per Share on Stock Price of AKR Corporindo, Tbk. The metodologies research was used descriptive analysis and correlational. This research was conducted using secondary data from Indonesia Stock Exchange Investment Gallery of Economics Faculty. The analytical method used multiple regression analysis. The F test result that Return On Assets and Earning Per Share has significant influence on Stock Price. Partially by t test concluded that Return On Assets has negative and not significantly affect the Stock Price, while the Earning Per Share has positive and significant effect on Stock Price. Keywords: return on assets, earning per share, stock price
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Return On Assets dan Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif dan metode korelasional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil menggunakan uji F menunjukan bahwa Return On Assets dan Earning Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Secara parsial dengan uji t disimpulkan bahwa Return On Assets memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan Earning Per Share memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadapa harga saham.
Kata kunci: return on assets, earning per share, harga saham
1
1. PENDAHULUAN Perkembangan era pasar bebas dan kemajuan teknologi yang pesat saat ini menciptakan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mampu bersaing untuk dapat bertahan hidup dan berkelanjutan dalam bidang usaha yang dijalani. Agar tetap dapat bertahan dan bersaing dengan kompetitornya, tentunya perusahaan harus didukung pula oleh sumber daya yang dapat menunjang kinerja perusahaan yang salah satunya ditentukan oleh sumber dana yang tersedia. Salah satu sumber yang dapat dijadikan alternatif oleh perusahaan dalam memperoleh dana yaitu pasar modal. Instrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal dengan sebutan sekuritas. Sekuritas merupakan aset finansial yang menyatakan klaim keuangan. Salah satu bentuk dari sekuritas itu sendiri yaitu saham. Saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan, di Indonesia ada beberapa sektor-sektor saham yang mampu memberikan return relatif besar karena produktifnya sektor tersebut di pasar. Salah satu sektor yang menjadi pilihan para investor dalam menanamkan modalnya yaitu sektor industri trade, services and invesment. Secara umum, kondisi perekonomian nasional dan global pada tahun 2015 mengalami tren penurunan, merosotnya ekonomi Tiongkok yang ditandai dengan kebijakan devaluasi Yuan, serta anjloknya harga minyak dunia memicu tertekannya nilai tukar Rupiah serta penurunan ekspor yang mengakibatkan melambatnya pertumbuhan sektor-sektor industri di Indonesia. Begitu pula sektor industri trade, services and invesment, dalam satu tahun terakhir (2014-2015) mengalami penurunan sebesar -3,31% (IDX Annually 2015), namun melambatnya pertumbuhan industri trade, services and invesment cenderung lebih baik dibanding dengan industri lainnya sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1 Jakarta Composite And Sectoral Indices Movement 30 Desember 2014 β 30 Desember 2015. Yang menjadi salah satu pendorong industri trade, services and invesment mencatatkan presentase yang lebih baik dibanding industri lainnya yaitu perusahaan AKR Corporindo, Tbk.
2
Gambar 1.1 Jakarta Composite And Sectoral Indices Movement 30 Desember 2014 β 30 Desember 2015 Sebelum investor menyertakan modal yang dimiliki dengan cara membeli saham suatu perusahaan, investor harus memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan di masa yang akan datang atau tidak, dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Baik atau tidaknya kinerja suatu perusahaan salah satunya dapat diketahui dengan menganalisis kondisi keuangan perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, serta laporanlaporan keuangan lainnya. Dari hasil analisa laporan keuangan tersebut investor akan dapat mengambil keputusan untuk menginvestasikan modalnya dengan membeli saham atau tidak, perilaku investor tersebut akan menentukan jumlah permintaan dan penawaran terhadap saham perusahaan sehingga dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. Salah satu yang menjadi perhatian dalam menganalisa laporan keuangan adalah rasio keuangan perusahaan. Rasio keuangan perusahaan dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu diantaranya Return On Assets, Earning Per Share, dan masih banyak rasio-rasio lainnya. Dibawah ini merupakan data nilai Return On Assets dan Earning Per Share serta pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan AKR Corporindo, Tbk periode 2012-2015.
3
Tabel 1.1 Data Nilai ROA, EPS, dan Harga Saham Perusahaan AKR Corporindo, Tbk Tahun
ROA (%)
EPS (Rp)
Harga Saham (Rp)
2012
5,25
168,59
4150
2013
4,21
167,04
4375
2014
5,34
206,99
4120
2015
6,96
262,36
7175
Sumber: IDX LQ45 2016 Dari data diatas terdapat beberapa hal yang perlu dicermati. Yang pertama yaitu nilai Return On Assets perusahaan. Return On Assets merupakan rasio yang menunjukan besarnya laba bersih yang diperoleh dari total aset yang dimiliki perusahaan. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 perusahaan mencatatkan Return On Assets sebesar 5,34%, artinya perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya 5,34% dari total aset yang dimiliki perusahaan. Angka tersebut naik dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 4,21%. Ini menunjukan manajemen mampu meningkatkan kinerjanya dalam mengelola aset yang dimiliki. Semakin besar nilai rasionya maka semakin besar dana yang dapat dikembalikan dari total aset perusahaan sehingga dapat dikatakan semakin baik pula kinerja perusahaan. Bagi investor tentunya hal tersebut merupakan kabar baik karena setiap dana yang digunakan untuk penyertaan modal dijamin dengan return pada tingkat tertentu. Selanjutnya, hal kedua yang perlu dicermati yaitu nilai Earning Per Share perusahaan. Earning Per Share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Pada tahun 2014 perusahaan mencatatkan Earning Per Share sebesar Rp. 206,99 yang artinya perusahaan dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 206,99 untuk tiap lembar saham yang dimiliki oleh investor. Nilai tersebut naik bila dibandingkan dengan Earning Per Share tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 167,04. Dengan naiknya nilai tersebut tentunya menunjukkan pula peningkatan kinerja perusahaan karena mampu memberikan laba bersih yang lebih tinggi bagi investor. Semakin tinggi laba bersih per lembar saham yang diperoleh tentunya dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya.
4
Namun berdasarkan data tersebut terdapat fenomena dimana tingginya nilai Return On Asset dan Earning Per Share yang dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham sehingga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran di pasar saham yang seharusnya mampu membuat harga saham naik, justru pada tahun 2014 harga saham perusahaan tercatat mengalami penurunan, dimana pada tahun tersebut harga saham perusahaan Rp. 4.120, nilai tersebut turun apabila dibandingkan dengan harga saham yang tercatat pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 4.375. Perubahan harga saham tersebut juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Christine Dwi Karya Susilawati yang berjudul pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45 dalam Jurnal Akuntansi (2012: Vol. 4, No. 2, Hal. 172) yang menyatakan ada pengaruh signifikan profitabilitas dengan indikator Return On Assets terhadap harga saham. Dengan kata lain meningkatnya Return On Assets akan meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan dananya keperusahaan sehingga berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan. Begitupula dengan fenomena Earning Per Share di atas, terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu yang berjudul pengaruh variabel fundamental terhadap harga saham perusahaan go public di bursa efek indonesia (BEI) periode 2003-2006 dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis (2008: Vol. 2, No. 2, Hal. 17), yang menyatakan secara simultan dan parsial ukuran pertumbuhan dengan koefisien Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return On Assets dan Earning Per Share terhadap harga saham pada PT. AKR Corporindo, Tbk. 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif dan korelasi. Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono: 2011). Sedangkan metode korelasi atau korelasional adalah suatu metode untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Nazir: 2005). 5
Teknik Pengumpulan data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang dapat mendukung penelitian ini. Untuk memperoleh data dan informasi yang dapat mendukung penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan studi kepustakaan melalui sumber sekunder yaitu buku-buku literatur, dan dokumen lain yang berupa laporan keuangan perusahaan AKR Corporindo, Tbk. pada Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data menggunakan statistik (Sugiyono: 2011). Untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham, teknik analisis data yang digunakan penulis yaitu analisis rasio keuangan dan analisis statistik. Analisis Rasio Keuangan Return On Assets (ROA) Return on total assets merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir: 2014). Rumus untuk mengukur besarnya Return on Assets (ROA) adalah sebagai berikut: π
ππ‘π’ππ ππ π΄π π ππ‘π (ROA) =
πΏπππ π ππ‘πππβ ππ’πππ πππ πππππ πππ‘ππ ππ ππ‘
Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) merupakan laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan (Eduardus: 2010). Rumus untuk mengukur besarnya Earning Per Share (EPS) adalah sebagai berikut: πΈππππππ πππ πβπππ (EPS) =
πΏπππ π ππ‘πππβ ππ’πππ πππ πππππ π½π’πππβ π πβππ πππππππ
6
Harga Saham Harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (Asep: 2001). Rumus untuk mengukur besarnya harga saham adalah sebagai berikut: Harga Saham = πΆπππ πππ πππππ Analisis Statistik Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh antara Return on Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. Dalam analisis regresi linier berganda ini tidak ada hubungan yang erat antar variabel independen. Dan peneliti hanya ingin meneliti pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Seberapa besar variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen dihitung dengan menggunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut (Sugiyono: 2012): π = πΌ + π½1 π1 + π½2 π2 + π Keterangan: πΌ
= Intercept (Konstanta)
X1
= Return On Asset
X2
= Earning Per Share
Y
= Harga Saham
B1,2 =
Koefisien
regresi
dari
masing-masing
variabel
independen,
dimana
masing-masing mempunyai interprestasi sebagai rata-rata perubahan yang diharapkan dalam respon Y (negatif/positif) per unit perubahan dalam masing-masing variabel X disebut dengan slope. Ξ΅
= Faktor Pengganggu (error).
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang dimasukan dalam penelitian terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian ternyata semua uji asumsi klasik dapat dipenuhi. Koefisien Determinasi (r2) Koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel bebas mempengaruhi variabel terikat maka digunakan koefisien determinasi yaitu kuadrat nilai korelasi di kalikan 100%. 7
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikansi, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1.
Penetapan Hipotesis Operasional
Secara Simultan Ho : ο² ο½ 0 artinya Return On Assets dan Earning Per Share berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan AKR Corporindo Tbk. Ha : ο² οΉ 0 artinya Return On Assets dan Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan AKR Corporindo Tbk. Secara Parsial H01 : Ο = 0 artinya Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Ha : Ο β 0 artinya Return On Asset (ROA) berpengaruh secara
signifikan terhadap
harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. H02 : Ο = 0 artinya Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Ha : Ο β 0 artinya Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara
signifikan terhadap
harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. 2.
Penetapan tingkat signifikansi Taraf signifikansi (Ξ±) ditetapkan sebesar 5% ini berarti kemungkinan kebenaran
hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% dengan tingkat kesalahan adalah 5%. Taraf signifikansi adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3.
Uji Signifikansi Secara simultan Secara parsial
4.
Keputusan Uji t H0 diterima jika nilai hitung statistik uji (thitung) berada didaerah penerimaan H0 dimana βttabel β€ thitung β€ ttabel.
8
H0 ditolak jika nilai hitung statistik uji (thitung) berada didaerah penolakan H0 dimana thitung> ttabel dan thitung< - ttabel. Uji F H0 ditolak atau pengaruh signifikan apabila Significance F Change < Ξ± = 0,05. H0 diterima atau pengaruh tidak signifikan apabila Significance F Change > Ξ± = 0,05. 5.
Penarikan Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan di atas maka akan
dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak. 3. PEMBAHASAN Analisi Rasio Return On Assets Pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Data nilai Return On Assets pada perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015 diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Return On Assets PT. AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Tahun 1 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Return On Assets (%) 2 8,02 7,73 5,48 8,91 5,25 4,21 5,34 6,96
Perubahan (%) 3 (3,61) (29,11) 62,59 (41,08) (19,81) 26,84 30,34
Sumber : Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan data pada Tabel 3.1 Return On Assets Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015 nilai dari Return On Assets terus mengalami perubahan yang fluktuatif. Pada tahun 2011 terjadi perubahan nilai Return On Assets paling tinggi apabila dibandingkan dengan nilai Return On Assets tahun lainnya, dimana nilai Return On Assets perusahaan meningkat sebesar 62,59% dari tahun sebelumnya atau dengan nilai Return On Assets 8,91% yang artinya setiap Rp. 1 Total asset dijamin dengan pengembalian laba
9
bersih senilai Rp. 0,0891, maka dari itu semakin tinggi nilai Return On Assets akan semakin baik. Meningkatnya nilai Return On Assets perusahaan pada tahun 2011 disebabkan oleh tingginya laba yang diperoleh perusahaan karena kemampuan manajemen dalam mengelola aset perusahaan dinilai efisien. Sedangkan, penurunan tertinggi nilai Return On Assets perusahaan terjadi pada tahun 2012 dimana terhitung perusahaan mengalami penurunan sebesar 41,08% dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau dengan nilai Return On Assets 5,25%. Penurunan tersebut disebabkan oleh rendahnya nilai laba perusahaan. Padahal apabila dibandingkan dengan tahun 2011, nilai total aset perusahaan pada tahun 2012 tercatat mengalami peningkatan sebanyak 41,88%. Peningkatan nilai total aset yang tidak diiringi dengan peningkatan laba menunjukan kemampuan manajemen dalam mengelola aset perusahaan kurang efisien. Earning Per Share Pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Data nilai Earning Per Share pada perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015 diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 Earning Per Share PT. AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Tahun 1 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Earning Per Share (Rp) 2 67,20 87,54 81,97 133,75 168,59 167,04 206,99 262,36
Perubahan (%) 3 30,27 (6,36) 63,17 26,05 (0,92) 23,92 26,75
Sumber : Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UNSIL Sama seperti hal nya data nilai Return On Assets sebelumnya, nilai Earning Per Share Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. selama periode 2008-2015 mengalami perubahan yang fluktuatif. Pada tahun 2010, nilai Earning Per Share perusahaan mengalami penurunan dengan prosentase 6,36% dari nilai Earning Per Share pada tahun 2009. Prosentase penurunan tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan nilai Earning Per Share tahun lainnya. Penurunan tersebut diakibatkan karena
10
pada tahun 2010 laba perusahaan tercatat Rp.420,091 milliar atau terhitung mengalami penurunan sebesar 10,28% dari laba tahun 2009. Sedangkan perubahan nilai Earning Per Share tertinggi terjadi pada tahun 2011, tercatat nilai Earning Per Share perusahaan Rp. 133,75 atau dengan prosentase perubahan sebesar 63,17% dari tahun 2010. Perubahan tersebut terjadi karena pada tahun 2011 perusahaan mampu mencatatkan peningkatan laba hingga 64,41% dari tahun sebelumnya. Harga Saham Pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Data Harga Saham pada perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015 merupakan harga penutupan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Harga Saham PT. AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Tahun 1 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Harga Saham (Rp) 2 720 1170 1730 3025 4150 4375 4120 7175
Perubahan (%) 3 62,5 47,86 74,85 37,19 5,42 (5,83) 74,15
Sumber : Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan data pada Tabel 3.3 Harga Saham Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015, pada tahun 2014 terjadi penurunan harga saham yang mana terhitung harga saham perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,83% dari tahun sebelumnya, dengan nilai harga saham Rp. 4.120. Penurunan harga saham tersebut merupakan satu-satunya yang terjadi selama periode 2008 sampai dengan 2015. Penurunan harga saham tersebut karena adanya sentimen negatif dari investor mengingat pada tahun 2013 perusahaan tercatat menghasilkan laba sebesar Rp.615,627 milliar, perolehan laba tersebut lebih rendah 0,52% dari tahun 2012. Sedangkan peningkatan tertinggi harga saham perusahaan terjadi pada tahun 2011 dengan nilai harga saham Rp. 3.025 atau mengalami peningkatan dengan prosentase
11
sebesar 74,85% dari tahun 2010, meningkatnya nilai harga saham tersebut merupakan yang tertinggi selama periode 2008-2015. Peningkatan harga saham tersebut diakibatkan karena frequensi perdagangan saham perusahaan yang mencapai 265.000kali atau meningkat 60,61% dari tahun 2010 yang hanya 165.000kali. Tingginya frequensi perdagangan saham menandakan tingginya permintaan akan saham perusahaan di bursa, hal ini terjadi salah satunya karena pada tahun 2011 perusahaan mencatatkan laba Rp. 511.193.000.000 atau lebih tinggi 64,41% dari tahun 2010. Analisis Statistik Analisis Statistik Deskriptif Data nilai Return On Assets, Earning Per Share dan Harga Saham perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Data Reutrn On Asset, Earning Per Share dan Harga Saham PT. AKR Corporindo, Tbk. Periode 2008-2015. Tahun
Return On Assets (%)
Earning Per Share (Rp)
1 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 8,02 7,73 5,48 8,91 5,25 4,21 5,34 6,96
3 67,20 87,54 81,97 133,75 168,59 167,04 206,99 262,36
Harga Saham (Rp) 4 720 1170 1730 3025 4150 4375 4120 7175
Sumber : Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan data pada tabel 3.4 di atas dapat dilihat pada tahun 2011 perusahaan mencatatkan nilai Return On Assets tertinggi selama periode 2008-2015 sebesar 8,91% dan nilai terendahnya 4,21% yang terjadi pada tahun 2013. Sedangkan untuk nilai tertinggi Earning Per Share perusahaan yaitu Rp.262,36 yang terjadi pada tahun 2015 dengan nilai terendah tercatat Rp.67,20 yang terjadi pada tahun 2008. Untuk harga saham perusahaan, nilai harga saham tertingginya adalah sebesar Rp.7.175 yang terjadi pada tahun 2015 dan nilai terendah harga sahamnya tercatat Rp.720 yang terjadi pada tahun 2008. Analisis Regresi Berganda Berdasarkan hasil penelitian yang dibantu dengan program komputer SPSS V.20 diperoleh output regresi linear berganda sebagai berikut: 12
Tabel 3.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model (Constant) 1
-833.388
1186.928
ROA
-42.064
140.022
EPS
30.044
3.411
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
-.702
.514
-.033
-.300
.776
.898 1.113
.962
8.809
.000
.898 1.113
a. Dependent Variable: Harga Saham
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas, persamaan regresi dalam penelitian ini adalah Y = (-833,388) β 42,064 + 30,044 + π. Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Kontanta sebesar -833,388; artinya jika Return On Assets (X1) dan Earning Per Share (X2) nilainya adalah 0, maka Harga Saham (Y) akan mengalami penurunan secara bertahap sebesar Rp.833,388. Koefisien regresi variabel Return On Assets (X1) sebesar 42,064; artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan Return On Assets mengalami kenaikan 1%, maka Harga Saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar Rp.42,064. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Return On Assets dengan Harga Saham, dengan kata lain semakin tinggi nilai Return On Assets maka Harga Saham semakin turun. Koefisien regresi variabel Earning Per Share (X2) sebesar 30,044; artinya jika variabel independent lain nilainya tetap dan Earning Per Share mengalami kenaikan 1%, maka Harga Saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar Rp.30,044. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Earning Per Share dengan Harga Saham, dengan kata lain semakin tinggi nilai Earning Per Share maka Harga Saham Semakin meningkat. Koefisien Determinasi Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai R Square. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.6 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
a
1 .973 .946 a. Predictors: (Constant), EPS, ROA
Estimate .925
13
Std. Error of the Durbin-Watson
578.933
2.753
b. Dependent Variable: Harga Saham
Dari tabel 3.6 di atas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R Square memiliki nilai sebesar 0,946. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variable bebas yaitu Return On Assets dan Earning Per Share terhadap variable terikat yaitu Harga Saham adalah sebesar 94,6% atau variasi variable bebas yang digunakan dalam model regresi mampu menjelaskan sebesar 94,6% variasi variable terikat, sedangkan sisanya 5,4% dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Simultan Hasil uji signifikansi simultan melalui program komputer SPSS V.20 dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan ANOVAa Model
Sum of
Df
Mean Square
F
Sig.
Squares
1
Regression
29623627.71
2
14811813.86
Residual
1675819.164
5
335163.833
Total
31299446.87
7
44.193
.001b
a. Dependent Variable: Harga Saham b. Predictors: (Constant), EPS, ROA
Berdasarkan tabel 3.7 diatas diperoleh nilai F hitung = 44,193 > 5,79 = F tabel dan Significance F Change = 0,001 < 0,05 = Ξ± maka H0 ditolak sehingga Ha diterima, artinya Return On Assets (ROA) dan Earning Per Share (EPS), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Uji Parsial hasil uji signifikansi parsial melalui program komputer SPSS V.20 dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini:
14
Tabel 3.8 Hasil Uji Signifikansi Parsial Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Std. Error
-833.388
1186.928
ROA
-42.064
140.022
EPS
30.044
3.411
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
-.702
.514
-.033
-.300
.776
.898
1.113
.962
8.809
.000
.898
1.113
a. Dependent Variable: Harga Saham
Berdasarkan uraian di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel Return On Assets = -0,300 > -2,571 = t tabel. Maka, H0 diterima atau Ha ditolak, artinya Secara parsial Return On Assets (ROA) berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Sedangkan, untuk variabel Earning Per Share diperoleh nilai t hitung = 8,809 > 2,571 = t tabel. Maka, H0 ditolak atau Ha diterima, artinya Secara parsial Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Pengaruh Return On Assets dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham. Dari pengujian hipotesis secara simultan yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Assets dan Earning Per Share terhadap harga saham. Besarnya pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 94,6% dengan 5,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi Murtiningsih (2013) yang meneliti tentang Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan DER terhadap Tingkat Harga Saham menyatakan bahwa ROA, ROE, NPM, EPS, DER berpengaruh terhadap harga saham secara simultan. Sedangkan Abied Lutfhi Safitri (2013) yang meneliti tentang Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Assets, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index juga menyatakan secara simultan variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap harga saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011.
15
Secara teoritis guna memastikan investasi yang dilakukan memberikan return yang optimal dimasa yang akan datang penting bagi seorang investor melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, diantaranya melalui analisis Return On Assets dan Earning Per Share. Ada tiga alasan investor harus mendasarkan kerangka pikirnya dalam berivestasi pada earning perusahaan. Pertama, karena pada dasarnya komponen tersebut bias digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsic suatu saham. Nilai intrinsik saham yang dihitung jika dibandingkan dengan harga pasar saham bersangkutan akan berguna untuk menentukan keputusan menjual atau membeli saham. Kedua, dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning. Ketiga, adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham. Beberapa penelitian empiris telah membuktikan adanya hubungan tersebut (Eduardus: 2010). Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham. Hasil perhitungan uji parsial menyatakan bahwa Secara parsial Return On Assets (ROA) berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. Selain itu, nilai koefisien variabel pada model regresi yang menunjukkan hasil negatif juga menunjukan bahwa perubahan naiknya nilai Return On Assets akan berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Elis Darnita (2013) yang meneliti tentang Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham menyatakan bahwa variabel Return On Assets (ROA) tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap harga saham. Hal ini dapat disebabkan karena selama kurun waktu delapan tahun terakhir perusahaan mencatatkan perubahan naik dan turun nilai Return On Assets yang begitu fluktuatif dan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Sedangkan Return On Assets adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan laba (Munawir: 2010). Dengan nilai Return On Assets yang fluktuatif terlebih cenderung mengalami penurununan dari tahun ke tahun, menandakan manajemen perusahaan dalam mengelola aset guna memperoleh laba kurang maksimal. Sedangkan, bagi seorang investor stabilitas perusahaan dalam mencatatkan
16
laba merupakan hal yang penting karena meminimumkan resiko berinvestasi. Karena fluktuatifnya nilai Return On Assets tersebut pula, investor tidak dapat sepenuhnya menjadikan nilai Return On Assets perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham. Hasil perhitungan uji parsial menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan AKR Corporindo, Tbk. dengan koefisiensi variabel pada model regresi bernilai positif, yang menandakan perubahan naiknya nilai Earning Per Share akan berpengaruh baik terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aditya Pratama dan Teguh Erawati (2014) yang meneliti tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham yang menyatakan bahwa Earning Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap harga saham. (Eduardus: 2010) menyatakan Earning Per Share merupakan laba yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. Bagi investor, informasi EPS merupakan informasi yang paling mendasar dan berguna karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan. Sehingga asumsinya, semakin tinggi nilai Earning Per Share perusahaan akan semakin menarik minat investor untuk berinvestasi yang dalam hal ini berinvestasi dalam bentuk saham karena setiap rupiah modal investasi yang dikeluarkan oleh investor dijamin dengan return yang optimal dikemudian hari. Dengan melihat data nilai Earning Per Share perusahaan AKR Corporindo, Tbk. yang cenderung selalu mengalami peningkatan dalam kurun waktu delapan tahun terakhir, hal tersebut tentunya menjadi kabar baik terutama bagi investor yang mengharapakan dividen atas investasi saham yang dilakukannya. 4.
PENUTUP
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan halhal sebagai berikut: 1.
Return On Assets pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. periode 2008-2015 mengalami perubahan yang fluktuatif. Arah perubahan tersebut cenderung negatif hal ini ditunjukkan dengan nilai Return On Assets yang lebih banyak mengalami
17
penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan manajemen dalam mengelola aset yang dimiliki perusahaan guna menghasilkan laba masih kurang begitu optimal. 2.
Earning Per Share pada Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. periode 2008-2015 mengalami perubahan yang fluktiatif. Dengan arah perubahan cenderung positif, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai Earning Per Share yang lebih banyak mengalami peningkatan setiap tahunnya. Perubahan tersebut tentunya tak terlepas dari meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan dari tahun ke tahun.
3.
Harga saham Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. periode 2008-2015 mengalami perubahan yang fluktuatif. Perubahan tersebut tentunya tak terlepas dari permintaan dan penawaran saham perusahaandi bursa.
4.
Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Return On Assets dan Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. periode 2008-2015. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa Return On Assets berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. periode 2008-2015. Sedangkan, Earning Per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan AKR Corporindo, Tbk. periode 2008-2015.
Saran Dengan melihat hasil penelitian sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan guna menghasilkan laba dengan lebih mengoptimalkan kembali penggunaan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan nilai Return On Assets perusahaan serta dapat menarik minat investor untuk menginvestasikan dananya di perusahaan, sehingga dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
2.
Perusahaan sebaiknya memperhatikan serta terus berusaha meningkatkan nilai Earning Per Share. Karena, semakin optimal return yang diberikan kepada investor semakin tinggi pula minat investor untuk menginvestasikan dananya di perusahaan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
3.
Penelitian terhadap harga saham tidak hanya ditinjau dari variabel Return On Assets dan Earning Per Share saja, akan tetapi dapat ditinjau dari variabel lainnya seperti
18
faktor ekonomi dalam negeri. Karena Return On Assets dan Earning Per Share bukan faktor utama yang menentukkan harga saham perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Bursa Efek Indonesia. diakses 10 Oktober 2016. IDX Yearly Statistics 2015. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/statistik.aspx. Bursa Efek Indonesia. diakses 9 Oktober 2016. LQ45. http://www.idx.co.id/idid/beranda/publikasi/lq45.aspx. Darnita, Elis. 2013. Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham. Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Murtiningsih, Dwi. 2013. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan DER Terhadap Tingkat Harga Saham. Jurnal Ilmiah USM Vol.2 No.5. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Pasaribu, Rowland., B. F. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.2 No.2. ISSN: 1978-3116. Pratama, Aditya & Teguh Erawati. 2014. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi Vol.2 No.1. Saefudin, Asep. 2001. Panduan Investasi Di Pasar Modal Indonesia (a Guidance for Investment on Indonesia Stock Market). Jakarta: BNI Securities. Safitri, Abied., L. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added Terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index. Management Analysis Journal Vol.2 No.2. ISSN: 2252-6552. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
19
CV.
Susilawati, Christine., D. K. 2012. Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ45. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.2. ISSN: 2085-8698. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori & Aplikasi. Kansius.
20
Yogyakarta: