PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN DIVIDEND PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Studi Kasus pada Sepuluh Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Deavri Nur Paska NIM: 132214065
PROGAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN DIVIDEND PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Studi Kasus pada Sepuluh Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Deavri Nur Paska NIM: 132214065
PROGAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto dan Persembahan Kamu Pasti Bisa, Jika Kamu Terus Berusaha. -Penulis Aku tahu, bahwa engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanamu yang gagal. -Ayub 42:2 I have always belived that hope is that stubborn thing inside of us that insists that despite all evidence to the contrary, something better awaits us. - Barack Obama Hal yang terpenting adalah kejujuran. Mengerjakan sesuai dengan kesukaanmu, sesuai dengan kemampuanmu, dan di situ lah kesuksesan mengikutimu. - Raditya Dika
Skripsi ini ku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Bapakku, laki-laki terhebat dalam hidupku Mamaku, wanita terhebat dan tersayang dalam hidupku Kakak-kakakku tersayang dan kebanggaanku iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Return OnAssets dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham, Studi Kasus pada Sepuluh Perusahaan Perbankan di BEI”.Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini, penulis secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.
Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2.
Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si.,selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia
meluangkan
waktu,
tenaga,
pikiran,
untuk
memberikan
bimbingan, perhatian, kritik dan saran yang sangat berharga dengan penuh kesabaran dan kesungguhan hati sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan, koreksi, informasi, dan saran selama penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.
5.
Ibu Ima Kristina Yulita, SE., M.Sc., selaku anggota tim penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berguna.
6.
Bapak Drs. Laurentius Bambang Harnoto, M.Si., terimakasih untuk semua ilmu pengetahuan dan informasi-informasi yang Anda berikan kepada saya.
7.
Seluruh dosen dan staf Sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Seluruh petugas Bursa Efek Indonesia Universitas Kristen Duta Wacana yang telah membantu dalam mendapatkan data sehingga bisa terselesaikan skripsi ini.
9.
Anda Hidayat dan Ibu RA. Kusyadirah Terul Tawusi, orang tuaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa, kepercayaan dan semangat pantang menyerah dalam melewati semua tahap kehidupan yang selalu dengan sabar mendengarkan curahan hatiku yang mendorongku untuk melangkah maju.
10. Kakak-kakakku tersayang, RA. Dorothy Natalia Junamsi dan RM. Antonius Albert Mapaley yang selalu memberikan kasih sayang,
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dukungan, doa, dan ocehan yang mengobarkan semangatku untuk terselesainya skripsi ini. 11. Keluarga besar eyang RM. LY Raisul Ngaskari yang selalu memberikan semangat dan doa sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 12. Anastasia Ayu, Chrisna Irawati, dan Valentian Ade P.W yang selalu memberiku semangat serta membantuku dalam memperoleh data yang dibutuhkan selama mengerjakan skripsi ini. 13. Sydney Grashelita Mendrika, yang selalu memberiku banyak pengetahuan, pengalaman, pendengar curhatan dari awal perkuliahan hingga sekarang. 14. Teman-teman Manajemen kelas B 2013, yang selalu memberi semangat, selalu mengingatkan, dan membatu sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 15. Teman-teman Manajemen Angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan, perjuangan, suka duka dalam masa perkuliahan 4 tahun di Universitas Sanata Dharma. Terima kasih telah berperan penting dalam hidupku. Kalian, masa terindahku. 16. Teman-teman kerabat skripsi 2013. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal, pengalaman yang luar biasa serta suka duka yang telah kita alami selama ini. 17. Teman-teman OMK Gereja Brayat Minulya. Terima kasih atas dukungan, doa, dan bantuannya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. . ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .........................................
v
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .....................................
vi
KATA PENGANTAR ................................................................................
vii
DAFTAR ISI……….. .................................................................................
xi
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................
xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .............................................................
xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .........................................................
xv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang .........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ................................................................
4
D. Tujuan Penelitian......................................................................
5
E. Manfaat Penelitian....................................................................
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ..............................................................
7
A. Landasan Teori ..........................................................................
7
B. Penelitian Sebelumnya ..............................................................
23
C. Kerangka Konseptual Penelitian ...............................................
28
D. Rumusan Hipotesis ...................................................................
29
BAB III
METODE PENELITIAN ......................................................
31
A. Jenis Penelitian .........................................................................
31
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................
31
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Waktu dan Lokasi Penelitian....................................................
31
D. Variabel Penelitian ...................................................................
32
E. Definisi Operasional..................................................................
33
F. Populasi dan Sampel ................................................................
34
G. Teknik Pengambilan Sampel ....................................................
34
H. Sumber Data .............................................................................
35
I.
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
35
J.
Teknik Analisis Data ................................................................
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................
46
A. Bank Central Asia Tbk ............................................................
46
B. Bank Bukopin Tbk...................................................................
48
C. Bank Negara Indonesia Tbk ....................................................
50
D. Bank Nusantara Parahyangan Tbk ..........................................
53
E.
Bank Rakyat Indonesia Tbk ....................................................
56
F.
Bank Tabungan Negara Tbk ....................................................
59
G. Bank Danamon Indonesia Tbk ................................................
62
H. BPD Jawa Barat dan Banten Tbk ............................................
65
I.
Bank Mandiri Tbk ...................................................................
68
J.
Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.........................................
72
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................
74
A. Deskripsi Data dan Pembahasan..............................................
74
B. Analisis Data............................................................................
79
C. Pembahasan ..............................................................................
90
BABV PENUTUP .....................................................................................
96
A. Kesimpulan .....................................................................................
96
B. Saran ................................................................................................
96
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................
97
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
98
LAMPIRAN ................................................................................................
101
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul
Halaman
III. 1
Klasifikasi Nilai d .......................................................................
40
V. 1
Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian .......
75
V. 2
Rekapitulasi Data Return On Assets Tahun 2011 - 2015 ...........
76
V. 3
Rekapitulasi Data Dividend Per Share Tahun 2011 - 2015 .......
77
V. 4
Rekapitulasi Data Harga Saham Tahun 2011 - 2015 .................
78
V. 5
Uji Normalitas ............................................................................
79
V. 6
Uji Multikolinearitas ..................................................................
80
V. 7
Uji Autokorelasi .........................................................................
83
V. 8
Uji Regresi Berganda..................................................................
84
V. 9
Uji F……........ ............................................................................
85
V. 10
Uji t…………. ............................................................................
87
V. 11
Koefisien Determinasi ................................................................
90
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar
Judul
Halaman
II. 1
Investasi Langsung Dan Investasi Tidak Langsung ...................
11
II. 2
Kerangka Konseptual Penelitian ................................................
29
V. 1
Uji Heterokedastisitas .................................................................
82
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Judul
Halaman
Lampiran 1
Hasil Uji Asumsi Klasik .....................................
102
Lampiran 2
Hasil Uji Regresi Berganda ................................
104
Lampiran 3
Hasil Uji F ...........................................................
105
Lampiran 4
Hasil Uji t ............................................................
106
Lampiran 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi .........................
107
Lampiran 6
Tabel Statistik .....................................................
108
Lampiran 7
Data Return On Assets, Dividend Per Share, dan Harga Saham ................................................
xv
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUHRETURN ON ASSETS DAN DIVIDEND PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Studi Kasus pada Sepuluh Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia
Deavri Nur Paska Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama dan parsial Return On Assets dan Dividend Per Share terhadap harga saham. Populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan Perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan data time series yang terlengkap. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi.Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama dan parsial berpengaruh terhadap harga saham. Kata kunci :Return On Assets, Dividend Per Share, dan Harga Saham
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE RETURN ON ASSETS AND DIVIDEND PER SHARE INFLUENCE ON THE STOCK PRICE The study of the Ten Banking Companies in Bursa Efek Indonesia
Deavri Nur Paska Sanata Dharma University Yogyakarta 2017
The aim of this research is to know the affects of the Return on Assets and Dividend Per Share both separately and simultaneously on the stock price. The population in this research consists of 43 banking companies in Bursa Efek Indonesia (BEI). The sample in this study is ten banking companies that are listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) who have the most complete time-series data. The sampling technique used is purposive sampling and documentation technique is used for collectig data. For analyzing the data, it is used multiple regression technique. The results of this study indicates that the Return on Assets and Dividend Per Share simultaneously and separately affect the stock price. Keywords: return on assets, dividend per share, stock price
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bertemunya antara para pemodal dengan pencari modal. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Ada tiga tujuan utama diadakannya
pasar
modal:
Pertama,
mempercepat
proses
perluasan
pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan; Kedua, pemerataan pendapatan bagi masyarakat; Ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penghimpunan dana secara produktif. Bagi calon investor dalam melakukan investasi dapat menggunakan harga saham sebagai sinyal investasi. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Ada 43 perusahaan perbankan di Indonesia yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia sampai dengan Desember 2016 (www.idx.co.id). Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktorfaktor, seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (www.wikipedia.org). Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa depan. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi tentunya akan memberikan risiko yang tinggi pula. Tinggi rendahnya risiko suatu instrument terutama yang ada di pasar modal Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik suatu negara serta kondisi perusahaan itu sendiri. Untuk itu, dalam mengambil keputusan berinvestasi, ada baiknya investor melakukan analisis terlebih dahulu pada instrument investasi yang akan dipilih. Analisis ini dilakukan untuk meminimalkan risiko yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham dikemudian hari. Peningkatan harga saham menunjukkan kondisi pasar modal sedang bullish, sebaliknya jika menurun menunjukkan kondisi pasar modal sedang bearish. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka investor akan tertarik untuk menjual sahamnya. Terdapat banyak faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi harga saham atau return saham. Dua diantara faktor-faktor internal tersebut adalah Return On Assets dan Dividend Per Share. Return on Assets (ROA) merupakan satu ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan, perusahaan akan dianggap mampu memaksimalkan penggunaan asetnya dengan efisien. Kondisi ini akan menimbulkan efek positif terhadap respon para investor di pasar modal yang dapat meningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan yang memiliki Return on Assets tinggi sehingga harga saham perusahaan yang bersangkutan akan semakin meningkat. Dalam penelitian Mahadewi dan Ica (www.download.portalgaruda.org) ditemukan bahwa Return On Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham emiten LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. Dividend Per Share (DPS) adalah bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. Dividend Per Share yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik karena dapat membayarkan Dividend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Per Share dalam jumlah yang tinggi. Hal ini dapat menarik para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut naik. Dalam penelitian Hutami (2012:104) ditemukan bahwa Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industry manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006-2010. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan atas, maka penelitian ini akan diberi judul “Analisis Pengaruh Return On Assets dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap harga saham? 2. Apakah Return On Assets dan Dividend Per Share secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham? C. Pembatasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data harga saham perusahaan dalam penelitian ini adalah harga saham sepuluh perusahaan Perbankan yang listed di BEI dengan data time series yang terlengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Data Return On Assets dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan sepuluh perusahaan Perbankan yang listed di BEI dengan data time series yang terlengkap. 3. Data Dividend Per Share dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan sepuluh perusahaan Perbankan yang listed di BEI dengan data time series yang terlengkap. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap harga saham. 2. Untuk mengetahui Return On Assets dan Dividend Per Share secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Kegiatan penelitian ini, peneliti dapat menambah wawasan peneliti tentang investasi khususnya keputusan pendanaan dalam bentuk saham, serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkan selama perkuliahan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan teori serta menambah wawasan mahasiswa lain yang akan mengadakan penelitian yang serupa di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
3. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu calon investor dalam menentukan saham yang akan dipilih sebelum menanamkan modalnya dengan terlebih dahulu memperhatikan faktor-faktor internal maupun eksternal dengan tujuan mengurangi risiko yang akan dialami oleh investor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal secara umum merupakan suatu sistem keuangan yang terorganisir, termasuk di dalamnya ialah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrument keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrument derivative, dan instrument lainnya. Menurut Widoatmojo 2012:15 (www.infodanpengertian.blogspot.com) pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pasar modal adalah sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Dari beberapa pengertian pasar modal, maka dapat dikatakan pasar modal adalah tempat
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
bertemunya pembeli dan penjual dana-dana jangka panjang seperti utang, saham, dan dana jangka panjang lainnya. Menurut Sunariyah (2011:12-15) ada beberapa jenis pasar modal, yaitu: a. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar perdana adalah: “Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder”. Pengertian tersebut menunjukkan, bahwa pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan sahamsaham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan dibursa. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Peranan penjamin emisi pada pasar perdana selain menetukan harga saham, juga melaksanakan penjualan saham kepada masyarakat sebagai calon pemodal. b. Pasar Sekunder (Secondary Market) Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual. Besarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal perusahaan beserta kinerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen. Misalnya, pendapatan per lembar saham, besaran dividen yang dibagi, kinerja manajemen peusahaan, prospek perusahaan di masa yang akan datang dan lain sebagainya. Faktor lainnya yaitu faktor eksternal perusahaan yang menyangkut hal-hal di luar kemampuan perusahaan atau di luar kemampuan manajemen untuk mengendalikan. Misalnya, munculnya gejolak politik pada suatu negara, perubahan kebijakan moneter, dan laju inflasi yang tinggi. Perdagangan pasar sekunder, bila dibandingkan dengan perdagangan pasar perdana mempunyai volume perdagangan yang jauh lebih besar. c. Pasar Ketiga (Third Market) Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa (over the counter market). Bursa parallel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan. Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang disebut “trading information”. Informasi yang diberikan dalam pasar ini meliputi: harga-harga saham, jumlah transaksi, dan keterangan lainnya mengenai
surat
berharga
yang
bersangkutan.
Dalam
sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
perdagangan ini pialang dapat bertindak dalam kedudukan sebagai pedagang efek maupun sebagai perantara pedagang. d. Pasar Keempat (Fourth Market) Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale). Contohnya PT NUSAMBA mengambil-alih pemilikan
saham
PT
ASTRA
Internasional
dari
beberapa
investor/pemegang saham lainnya sehingga menguasai 15% saham yang beredar. Meskipun transaksi pengalihan saham tersebut terjadi secara langsung antara pemodal yang satu dengan pemodal yang lain, mekanisme kerja dalam pasar modal menghendaki pelaporan terhadap transaksi block sale tersebut kepada bursa efek Indonesia secara terbuka. Jadi, pada akhirnya transaksi antarpemodal tersebut juga harus dicatatkan pula di bursa efek. 2. Investasi Menurut Sunariyah (2011:4) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Hartono (2015:5) investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang untuk diinvestasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utility total. Sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud dengan investasi adalah penanaman modal yang dimasukkan ke aktiva produktif selama periode tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaanperusahaan lain. Berikut adalah gambar yang menunjukkan investasi langsung dan investasi tidak langsung (Hartono, 2015:7).
Investasi Tidak Langsung Investor
Investasi Langsung Perusahaan Investasi
Aktiva-aktiva Keuangan
Investasi Langsung
Gambar II.1 Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
a. Investasi Langsung Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial. Aktiva-aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito.Ada macam-macam investasi langsung dapat disarikan sebagai berikut ini: 1) Investasi langsung yang tidak dapat diperjual-belikan a) Tabungan b) Deposito 2) Investasi langsung dapat diperjual-belikan a) Investasi langsung di pasar uang (1) T-bill (2) Deposito yang dapat dinegoisasi b) Investasi langsung di pasar modal (1) Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities) (a) T-bond (b) Federal agency securities (c) Municipal bond
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
(d) Corporate bond (e) Convertible bond (2) Saham-saham (equity securities) (a) Saham preferen (preferred stock) (b) Saham biasa (common stock) c) Investasi langsung di pasar turunan (1) Opsi (a) Waran (warrant) (b) Opsi put (put option) (c) Opsi call (call option) (2) Futures contract b. Investasi Tidak Langsung Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Ini berarti bahwa perusahaan investasi membentuk portofolio (diharapkan portofolionya optiman) dan menjualnya eceran kepada publik dalam bentuk saham-sahamnya (Hartono, 2015:7-10). 3. Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Menurut undang-undang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
perseroan yang berlaku di Indonesia (dalam Sunariyah, 2011:125) saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Saham menyatakan bahwa pemilik saham juga termasuk pemilik sebagian perusahaan tersebut. Maka, kalau seorang investor membeli saham, ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan. Saham adalah sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:6-8) ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, yaitu: a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas: 1) Saham biasa (common stocks), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. 2) Saham preferen (preferred stocks), merupakan saham yang memiliki karakteriktik gabungan antara obligasi dan saham biasa,karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b. Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan atas: 1) Saham atas tunjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor yang lain. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. 2) Saham atas nama (registered stocks), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. c. Ditinjau
dari
kinerja
perdagangan,
maka
saham
dapat
dikategorisasikan atas: 1) Saham unggulan (blue-chip stocks), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industry sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. 2) Saham pendapatan (income stocks), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3) Saham pertumbuhan (growth stocks-well-known), yaitu sahamsaham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industry namun memiliki cirri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang popular di kalangan emiten. 4) Saham spekulatif (speculative stocks), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. 5) Saham siklikal (counter cyclical stocks), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan
masyarakat
seperti
rokok
kebutuhan sehari-hari (consumer goods).
dan
barang-barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
4. Harga Saham Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Harga saham di bursa efek ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual saham tersebut, maka harga saham tersebut akan bergerak turun. Namun dalam jangka panjang, kinerja perusahaan emiten dan pergerakan harga saham umumnya bergerak searah. Artinya, jika kinerja perusahaan baik maka harga sahamnya akan meningkat, sebaliknya, jika kinerja perusahaan memburuk maka harga sahamnya akan menurun (Widoatmodjo, 2012:31). Menurut Tandelilin (2010:103) berdasarkan hukum permintaan-penawaran, jika banyak pihak menjual saham, ceteris paribus, maka harga saham akan turun. Setiap pemegang saham memperoleh sertifikat sebagai tanda pemilikan pada perusahaan. Pada setiap sertifikat saham tercantum nama, alamat dan hak suara (voting) para pemegang saham. Nilai sertifikat dapat dibagi empat (Sunariyah, 2011:125-126): a. Nilai Nominal (Par Value), adalah harga saham pertama yang tercantum pada sertifikat badan usaha. Harga saham tersebut merupakan harga yang sudah diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham (shareholders). Harga ini tidak berubah-ubah dari yang telah ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham. Pada banyak kasus per
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
value lebih kecil daripada nilai buku. Apabila saham dijual di pasar modal kelebihan dari nilai nominal (par value) dilaporkan sebagai agio atau premium dalam neraca. b. Nilai Buku (Book Value), nilai saham akan bermacam-macam dari waktu perusahaan didirikan, nilai saham tersebut berubah karena adanya kenaikan atau penurunan harga saham dan adanya laba ditahan. Jumlah laba ditahan, par value saham, dan modal selain par value adalah nilai buku. Nilai buku untuk setiap lembar saham dihitung dari pembagian jumlah nilai buku dengan jumlah lembar saham. c. Nilai Dasar (Base Price), nilai dasar suatu saham berkaitan dengan harga saham yang bersangkutan setelah dilakukan penyesuaian karena corporate action (aksi emiten). Nilai dasar ini merupakan harga perdana saham tersebut. Nilai dasar ini juga digunakan dalam perhitungan indeks harga saham sehungga akan terus berubah jika emiten seperti stock split, right issue dan lain-lain. d. Nilai Pasar (Market Price), nilai pasar saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek. Apabila bursa efek telah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (Clossing Price). Untuk mendapatkan jumlah nilai pasar (Market Value) suatu saham yaitu dengan mengalikan harga pasar dengan jumlah saham yang dikeluarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5. Return On Asset Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:158) Return On Assets merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. Return On Assets digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas asset yang dimiliki perusahaan. Menurut Hanafi dan Halim (2014:170) analisis Return On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang ada, setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan untuk mendanai asset) dikeluarkan dari analisis. Fokus analisis Return On Assets adalah profitabilitas, indepenpen terhadap biaya modalnya. Menurut Astuti (2004:37) perusahaan mengharapkan adanya hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang digunakan. Hasil pengembalian ini dapat dibandingkan dengan penggunaan alternatif dari dana tersebut. Sebagai salah satu ukuran ke efektifan, maka semakin tinggi hasil pengembalian, semakin efektiflah perusahaan. Return On Assets dirumuskan sebagai berikut:
6. Dividend Per Share Menurut Irawati (dalam www.luqmanhakim0493.blogspot.co. id) dividen per lembar saham (DPS) adalah besarnya pembagian dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Dividen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
merupakan bagian keuntungan perusahaan menjadi hak pemegang saham. Dividen dapat berasal dari pendapatan bersih perusahaan setelah pajak (net income after tax, NIAT) atau laba ditahan (retained earning). Tidak semua laba yang diperoleh perusahaan sebagaimana tercermin dalam EPS menjadi hak investor sebagai dividen. Sebagian laba yang diperoleh perusahaan akan dicadangkan sebagai laba ditahan (retained earning). Laba ditahan tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai berbagai aktivitas perusahaan seperti ekspansi, penelitian, maupun inovasi produknya. Bagian keuntungan perusahaan yang diperuntukkan sebagai dividen dibagi dengan seluruh jumlah saham beredar di masyarakat (outstanding share) maka diperoleh dividen perlembar saham (dividen per share, DPS) (Sulistyastuti, 2002:4-5). Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut (Sunariyah, 2011:50). Menurut Kieso, Weygant, dan Warfield (2008:321-325) dividen memiliki 4 jenis: a. Dividen tunai Dividen direksi melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan dividen tunai (cash dividend), dan jika hasilnya disetujui, maka dividen segera diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan, daftar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pemegang saham terakhir harus disiapkan. Karena itu, biasanya terdapat tenggang waktu antara saat pengumuman dan pembayaran. b. Dividen properti Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas disebut sebagai dividen properti atau dividend in kind. Dividen properti dapat berupa barang dagang, real estat, atau investasi, atau bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi. Ketika dividen properti diumumkan, perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku properti pada tanggal pengumuman. c. Dividen likuidasi Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan kadang-kadang disebut sebagai dividen likuidasi (liquidating dividends), yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan dan, sejauh itu, merupakan dividen likuidasi. d. Dividen saham Dalam kasus ini, tidak ada aktiva yang dibagikan, dan setiap pemegang saham memiliki bagian kepemilikan yang sama atas perusahaan dan total nilai buku yang sama setelah dividen saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
diterbitkan. Tentu saja, nilai buku per saham menjadi lebih rendah karena jumlah saham dari setiap pemegang saham bertambah. Dividen saham (stock dividend) merupakan penerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri kepada pemegang saham atas dasar prorata. DPS dirumuskan sebagai berikut:
7. Signalling Theory Menurut Mulyawan (2015:252) signalling merupakan kegiatan pendanaan manajer yang dipercaya dapat merefleksikan nilai dari saham perusahaan. Pada umumnya pendanaan dengan utang dianggap sebagai signal positif sehingga manajer percaya bahwa saham undervalued. Manajer percaya bahwa prospek perusahaan ke depannya sangat bagus yang diindikasikan dengan harga saham perusahaan sekarang. Dalam hal ini akan menguntungkan bagi para stockholder untuk menggunakan utang dibandingkan dengan menerbitkan saham karena dianggap sebagai sinyal positif. Akan tetapi, dengan adanya penerbitan saham dianggap sebagai signal negatif sehingga manajemen percaya bahwa saham overvalued. Hal ini mengakibatkan harga saham akan menurun, underwriting cost (menerbitkan saham) tinggi sehingga pendanaan dengan penerbitan saham baru sangat mahal dibandingkan dengan penggunaan utang. Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Menurut Atmaja (1994:354) jika ada kenaikan dividen, sering diikuti kenaikkan harga saham. Sebaliknya penurunan dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun. Suatu kenaikan dividen biasanya merupakan suatu “sinyal” kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau kenaikan dividen yang dibawah kenaikan normal (biasanya) diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu mendatang. B. Penelitian Sebelumnya 1. Gusti Ayu Ketut Chandni Dewi dan Gede Merta Sudiartha (www.ojs.unud.ac.id). Pengaruh Price Earning Ratio, Dividend Payout Ratio, Ireturn on Assets, Tingkat Suku Bunga SBI, serta Kurs Dollar AS Terhadap Harga Saham. Penelitian ini menggunakan teknik metode regresi linear berganda karena metode ini dapat membuktikan hubungan dan pengaruh 2 variabel atau lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
a. Variabel PER, DPR, ROA, Tingkat Suku Bunga SBI serta Kurs Dollar AS secara serempak bersama-sama mempengaruhi Harga Saham. b. Variabel PER memiliki pengaruh negative dan signifikan dengan Harga Saham pada beberapa perusahaan manufaktur terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. c. Variabel DPR memiliki pengaruh negatif dan signifikan dengan Harga Saham pada beberapa perusahaan manufaktur terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. d. Variabel ROA tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham pada beberapa perusahaan manufaktur terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. e. Variabel Tingkat Suku Bunga SBI memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. f. Variabel Kurs Dollar AS tidak memiliki pengaruh terhadap Harga Saham pada beberapa perusahaan manufaktur terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Diantara kelima variabel bebas pada penelitian ini, yang paling berpengaruh terhadap Harga Saham adalah tingkat suku bunga SBI. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga SBI memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Karena investor memprediksi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
harga saham dimasa mendatang akan naik ketika pada saat ini tingkat suku bunga SBI meningkat. 2. Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Dividen Per Share, Return on Equity, dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linier berganda (multiple linier regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. Dividen per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Peusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. b. Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. c. Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. d. Dividen per Share, Return on Equity dan Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3. I Gusti Agung Ayu Bintang Mahadewi dan Ica Rika Candraningrat. www.download.portalgaruda.org. Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share, dan Debt Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan yaitu dengan mempelajari dan melihat laporan keuangan yang dipublikasikan pada situs resmi BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. Return On Assets secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham emiten LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. b. Earning Per Share secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham emiten LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. c. Debt Ratio secara parsial mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham emiten LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. 4. Lidya Agustina dan Sany Noviri. 2013. Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham. Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis, khususnya pengujian hipotesis kausal atau sebab akibat, yaitu hipotesis yang menyatakan hubungan suatu variabel dapat menyebabkan perubahan variabel lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
a. Variabel ROA secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Variabel EPS secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) c. Variabel Tingkat Suku Bunga SBI secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) d. Variabel Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 5. Maulan Irwadi. 2014. Pengaruh Dividen Per Share (DPS) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a. DPS secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Dari segi teori, hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat pertama dalam irrelevance Theory mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham. Teori ini menganggap bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apa-apa bagi nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
perusahaan.
Jadi,
peningkatan
atau
penurunan
dividen
oleh
perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. b. EPS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. c. EPS dan DPS secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia. C. Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual penelitian menjelaskan keterkaitan variabel penelitian ini yaitu Return On Assets dan Dividend Per Share berpengaruh terhadap harga saham sepuluh perusahaan perbankan terbesar di BEI. Variabel penelitian ini secara teori maupun empiris berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena itu, peneliti membuat kerangka penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Return On Assets Harga Saham Dividend Per Share
Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan: : berpengaruh secara parsial : berpengaruh secara bersama-sama D. Rumusan Hipotesis Menurut Martono (2014:67) hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji atau rangkuman simpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dalam signalling theory, suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagaimana investor memandang prospek keuangan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, Return On Assets dan Dividend Per Share oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan suram (Brigham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
dan Joel, 2001:36). Signalling theory adalah suatu sinyal untuk para inverstor mengenai prospek keuangan kedepannya. Jika Return On Assets dan Dividend Per Share naik, maka harga saham juga naik. Para investor menanamkan uangnya melihat dari harga sahamnya. Jika harga saham bagus maka menandakan bahwa kondisi keuangan perusahaan juga bagus dan perusahaan tersebut dapat dipercaya. Dalam penelitian Mahadewi dan Ica (www.download.portalgaruda.org) ditemukan bahwa Return On Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham Dalam penelitian Hutami (2012:104) ditemukan bahwa Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Maka hipotesis dapat dikemukakan sebagai berikut: : Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap harga saham. : Return On Assets dan Dividend Per Share secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian konklusif. Menurut Kuncoro (2011:75) penelitian konklusif adalah penelitian untuk menguji atau membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tindakan khusus selanjutnya. Penelitian ini bersifat kausalitas, yaitu penulis berupaya meneliti seberapa jauh faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi suatu variabel, sehingga tujuan analisis yang tepat adalah uji hipotesis. Uji hipotesis berguna untuk menarik suatu kesimpulan dan untuk melakukan generalisasi terhadap populasi. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Return On Assets, Dividend Per Share, dan harga saham perusahaan Perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia dengan data time series yang terlengkap. C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2017.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di ruang Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat (nilai dari orang, objek, atau kegiatan) yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 variabel, yaitu sebagai berikut: a. Variabel Bebas Variabel independen adalah variabel yang berfungsi menerangkan atau mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini ada 2 variabel independen yang digunakan, yaitu Return On Assets dan Dividend Per Share. b. Variabel Terikat Variabel dependen adalah variabel yang diterangkan atau yang mendapat pengaruh dari variabel lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel dependen yaitu harga saham. 2. Definisi Variabel a. Return On Assets Menurut Fauziah, Darminto, dan Hidayat (2014:1) Return On Assets merupakan salah satu indikator rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. b. Dividend Per Share Dividend Per Share (DPS) adalah bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. E. Definisi Operasional Untuk mengukur sejauh mana pengaruh return on assets dan dividend per share terhadap harga saham, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi operasional dari return on assets, dividend per share, dan harga saham dibawah ini: 1. Return On Assets Return On Assets yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan ukuran profitabilitas suatu perusahaan. Data Return On Assets yang digunakan adalah data tiap tahun selama periode 2011-2015. 2. Dividend Per Share Dividend Per Share yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan total pendapatan yang dibagikan, dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar dari masing-masing perusahaan. Data yang digunakan adalah data Dividend Per Share tiap tahun selama periode 2011-2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
3. Harga Saham Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan harga saham bank yang menjadi objek penelitian pada saat akhir tahun dalam periode penelitian. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Martono (2014:76) populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 2. Sampel Menurut Martono (2014:76) sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefiniskan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel yang diambil adalah 10 perusahaan perbankan terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, ukuran besaran perusahaan dilihat dari asetnya. G. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Martono (2014:81) purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria penentuan sampel adalah sebagai berikut: 1. Sampel diambil dengan ketentuan perusahaan perbankan yang listed di BEI pada periode penelitian pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. 2. Sepuluh perusahaan perbankan dengan data Return On Assets, Dividend Per Share, dan harga saham yang tidak terputus selama periode penelitian pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 H. Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data primer telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpulan data primer atau diolah lebih lanjut oleh pihak lain. Dalam penelitian ini data yang akan digunakan berupa data Return On Assets, Dividend Per Share, dan harga saham yang diperoleh di situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, www.duniainvestasi.com, www.webksei.co.id, dan Pojok BEI Universitas Kristen Duta Wacana. I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi dimana teknik ini digunakan dengan cara melihat yang ada
di
situs
resmi
Bursa
Efek
Indonesia
www.idx.co.id,
www.duniainvestasi.com, www.webksei.co.id, dan Pojok BEI Universitas Kristen Duta Wacana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
J. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah penaksir dalam regresi merupakan penaksir kolinear tak bisa terbaik. Untuk memperoleh persamaan yang paling tepat digunakan parameter regresi yang dicari dengan metode kuadrat atau Odinary Least Square (OLS). Pengujian asumsi klasik yang digunakan, yaitu: a. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak, digunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: : Data residual berdistribusi normal : Data residual tidak berdistribusi normal Kriteria penerimaan
apabila analisis Kolmogorov-Smirnov
(1-
Sample K-S) adalah sebagai berikut : 1) Apabila nilai Asymptotic Significance kurang dari 5%, berarti data residual terdistribusi tidak normal. 2) Apabila nilai Asymptotic Significance lebih besar dari 5%, berarti data residual terdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
b. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonar adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mepengaruhi variabel dependen. 2) Menganalisis korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
0,90),
maka
hal
ini
merupakan
indikasi
adanya
multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen
tidak
Multikoloniearitas
berarti dapat
bebas disebabkan
dari
multikoloniearitas.
karena
adanya
efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF >10. Jadi dapat disimpulakn bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) alat uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka hal tersebut disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut sebagai heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas.
Untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Model regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas apabila probabilitas signifikansinya di atas taraf nyata 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
d. Uji Autokorelasi Tujuan uji autokorelasi adalah menguji tentang ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier. Apabila terjadi korelasi maka menunjukkan adanya problem autokorelasi. Problem autokorelasi pada data cross section (silang waktu), masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Uji DurbinWatson. Pengambilan keputusan dalam Uji Durbin Watson adalah: 1) Menentukan Hipotesis H0 : tidak ada autokorelasi Hi : ada autokorelasi 2) Menentukan nilai α dengan d tabel (n,k) terdiri atas dl dan du. 3) Menentukan kriteria pengujian a) Tidak terjadi autokorelasi jika (4-dl)
(4-dl), koefisien korelasinya lebih kecil dari nol. d) Jika DW terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Jika n<15, pembuktian dilakukan melalui Tabel Klasifikasi Nilai d. Tabel III.1 Nilai d
Keterangan
< 1,10
Ada autokorelasi
1,10 - 1,54
Tidak ada kesimpulan
1,55 - 2,46
Tidak ada autokorelasi
2,46 - 2,90
Tidak ada kesimpulan
> 2,91
Ada autokorelasi
2. Uji Regresi Berganda Menurut Subagyo dan Djarwanto (2011:270) regresi linier berganda adalah suatu prediksi (ramalan) tentang
besarnya nilai Y
(variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (variabel independen). Hubungan antara variabel-variabel merupakan hubungan regresional yang berarti bahwa tidak ada nilai Y tertentu untuk nilai X tertentu, terdapat banyak kemungkinan nilai Y untuk nilai X tertentu karena nilai Y dipengaruhi oleh banyak variabel X. Menurut Sujarweni (2015:160) analisis regresi berganda digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Adapun rumus dari regresi linier berganda sebagai berikut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:88):
Keterangan: Y
= Harga Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
a
= Konstanta = Koefisien regresi = Return On Assets = Dividend Per Share
Menurut Subagyo dan Djarwanto (2011:270) uji hipotesis berdasarkan regresi linier berganda untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan menggunakan uji F dan uji t. Uji F dilakukan untuk mengetahui variabel independen dan variabel dependen mempunyai pengaruh yang sama atau berbeda. Pada uji F biasanya membandingkan dan
untuk membuktikan kebenaran pada hipotesis regresi
linier berganda. Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan koefisien nilai
dan uji t dilakukan dengan cara membandingkan
antara
.
dan
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dengan uji F maupun uji t adalah sebagai berikut: a. Uji F Menurut Sujarweni (2015:162) uji F adalah pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Lima tahapan melakukan uji F adalah sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:205):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
1) Menentukan hipotesis nol
dan hipotesa alternative
:
Hipotesis nol yang diuji adalah: :
=
= 0. Variabel Return On Assets dan Dividend Per Share tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap
variabel
harga
saham. Hipotesis alternatifnya (Mason, 1996:114): : minimal salah satu : tidak semua
,
,…,
≠ 0, atau
= 0. Variabel Return On Assets dan Dividend Per Share mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham
2) Menentukan taraf nyata (significant level) dengan symbol α. Taraf nyata dalam penelitian ini adalah 5%. 3) Menentukan statistik uji yang akan dipergunakan, penelitian ini menggunakan distribusi
.
4) Menentukan kriteria yang dijelaskan sebagai berikut: a) Hipotesis nol
diterima apabila
b) Hipotesis alternatif
diterima apabila
< ≥
5) Mengambil kesimpulan a) Apabila hipotesis nol
diterima, maka variabel Return On
Assets dan Dividend Per Share tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
b) Apabila hipotesis alternative
diterima, maka variabel
Return On Assets dan Dividend Per Share mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel harga saham. b. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial mampu mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t yaitu (Sunyoto, 2009:152): 1) Menentukan :
dan
= 0, artinya variabel independen (
atau
) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap Y. Keterangan: ( i =
atau
)
≠ 0, artinya variabel independen (
:
atau
) secara
parsial berpengaruh terhadap Y. Keterangan: ( i =
atau
)
2) Menentukan level of significance (α): 5% Dalam
penelitian
ini
level
of
significance
atau
tingkat
signifikannya sebesar 0,05 dengan df = n - k - 1 (k adalah jumlah variabel independen). 3) Menentukan
dengan menggunakan alat analisis atau rumus
Keterangan: =
koefisien variabel i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
= koefisien regresi variabel i sbi
= standard error dari variabel
4) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H0
Daerah kritis 5% (Ho ditolak)
Ho diterima
diterima, jika ditolak, jika
< ≥
5) Menarik kesimpulan a) Jika
diterima berarti Return On Assets dan Dividend Per
Share tidak berpengaruh positive terhadap harga saham. b) Jika
ditolak berarti Return On Assets dan Dividend Per
Share berpengaruh posive terhadap harga saham. c. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Menurut Sujarweni (2015:164) koefisien determinasi (Adjusted R Square) digunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel dependen yang disebabkan variabel independen. Jika Adjusted R Square semakin besar, maka presentase perubahan variabel dependen yang disebabkan oleh variabel independen semakin tinggi. Jika Adjusted R Square semakin kecil, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
presentase perubahan variabel dependen yang disebabkan oleh variabel independen semakin rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Bank Central Asia Tbk (BBCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, Djarum. BCA sempat mengalami krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998. Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA. Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial. Bank Central Asia berkantor pusat di Jl. MH Thamrin No. 1, Jakarta. Struktur kepemilikan saham Bank Central Asia yaitu PT Dwimuria Investama Andalan (47,15%), Anthoni Salim (1,76%), dan Masyarakat (51,09%). Bank Central Asia mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Misi a. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. b. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan financial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. c. Meningkatkan nilai francals dan nilai stakeholder BCA. B. Bank Bukopin Tbk (BBKP) Bank Bukopin (IDX: BBKP) (sebelumnya bernama Bank Umum Koperasi Indonesia pada 1970 sampai 1989) adalah bank swasta kelas menengah di Indonesia dan memfokuskan bisnis intinya pada 4 sektor, yaitu UKM, mikro, konsumer, dan komersial. Bank Bukopin didirikan pada tanggal 10 Juli 1970, sebelumnya dikenal sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia. Pada 1989, perusahaan berganti nama menjadi Bank Bukopin. Selanjutnya, pada 1993 status perusahaan berubah menjadi perseroan terbatas. Bank Bukopin menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi bank yang masuk ke kelompok bank menengah di Indonesia dari sisi aset. Seiring dengan terbukanya kesempatan dan peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas, Bank Bukopin telah mengembangkan usahanya ke segmen komersial dan konsumer. Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
pengelolaan dana yang optimal, kehandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Landasan ini memungkinkan Bank Bukopin melangkah maju dan menempatkannya sebagai suatu bank yang kredibel. Operasional Bank Bukopin kini didukung oleh lebih dari 425 outlet yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia yang terhubung secara real time online. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi nama “Swamitra”, yang kini berjumlah 543 outlet, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro. Dengan struktur permodalan yang semakin kokoh sebagai hasil pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) pada bulan Juli 2006, Bank Bukopin terus mengembangkan program operasionalnya dengan menerapkan skala prioritas sesuai strategi jangka pendek yang telah disusun dengan matang. Penerapan strategi tersebut ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah melalui jaringan yang terhubung secara nasional maupun internasional, produk yang beragam serta mutu pelayanan dengan standar yang tinggi. Keseluruhan kegiatan dan program yang dilaksanakan pada akhirnya berujung pada sasaran terciptanya citra Bank Bukopin sebagai lembaga perbankan yang terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien. Keberhasilan membangun kepercayaan tersebut akan mampu membuat Bank Bukopin tetap tumbuh memberi hasil terbaik secara berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Bank Bukopin berkantor pusat di Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51 Jakarta Timur. Struktur kepemilikan saham Bank Bukopin yaitu Kopelindo (25,66%), Bosowa Corporindo (22,42%), Negara Republik Indonesia (11,43%), dan Publik (40,48%). Bank Bukopin mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi lembaga keuangan terkemuka dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi. 2. Misi a. Memberikan solusi jasa keuangan yang unggul dan komprehensif yang memenuhi kebutuhan nasabah dalam dunia usaha, individu, dan keluarga. b. Berperan aktif dalam mengembangkan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro yang berdaya saing. c. Membangun
keterlibatan
(engagement)
karyawan
dalam
meningkatkan produktivitas untuk kesejahteraan karyawan. d. Meningkatkan nilai tambah investasi bagi pemegang saham melalui pengelolaan usaha yang pruden. C. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Bank Negara Indonesia atau BNI (IDX: BBNI) adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
(BNI), dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Achmad Baiquni. Bank Negara Indonesia (BNI) adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah, Namun sejak 2010 telah spin off (Memisahkan diri), yang dinamakan BNI Syariah. PT
Bank
Negara
Indonesia
Tbk
didirikan
oleh
Margono
Djojohadikusumo, yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu mendirikan bank sirkulasi/sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pada 1955, Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat nomor 2 tahun 1955. Dengan inovasi perbankan yang luas, menimbulkan kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan BNI. Maka, pada 1968, status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia. Pada 2013, BNI memposisikan layanannya dalam tingkat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
lebih tinggi. Bank BNI meluncurkan layanan trust bagi industri ekspor, termasuk untuk industri minyak dan gas. Jelang akhir 2015, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akhirnya resmi mengantongi izin beroperasi di Myanmar dengan membuka representatif office yang akan dibantu kantor cabang Singapura. Ini untuk memudahkan perusahaan asal Indonesia untuk berekspansi ke Myanmar. Untuk menggarap bisnis di Myanmar BNI belum akan menyasar segmen konsumer, tetapi lebih memilih menggarap segmen korporasi. Meski begitu, BNI menawarkan layanan remitansi bagi para staf kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI). Bank Negara Indonesia terpilih menjadi bank yang melayani pembayaran bagi para investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia melalui alur Layanan Izin Investasi 3 Jam yang disiapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hal ini dimungkinkan karena BNI menjadi satu-satunya bank yang sudah terkoneksi dengan layanan AHU Online milik Kementerian Hukum dan HAM. Investor, pengusaha, atau penanam modal dapat dengan mudah melakukan pembayaran PNBP ini dengan penyediaan e-channel BNI, yaitu ATM BNI, EDC Mini ATM, Corporate Internet Banking (BNIDirect) yang sudah tersedia di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat BKPM. Selain itu, BNI juga memanfaatkan keberadaan kantor-kantor cabang luar negeri, yaitu di Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Osaka, dan segera di Seoul untuk menjadi pusat informasi berinvestasi di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Bank Negara Indonesia berkantor pusat di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta. Struktur kepemilikan saham Bank Bank Negara Indonesia yaitu Negara Republik Indonesia (60%), Publik Pemegang Saham Lokal (7%), dan Publik Pemegang Saham Asing (33%) . Bank Negara Indonesia mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja. 2. Misi a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama. b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. c. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi, d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas. e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri. D. Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) Bank Nusantara Parahyangan adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perusahaan publik (terbuka) dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (Bank BNP) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 47, tanggal 18 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, SH, Notaris di Bandung. Bank BNP semula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
didirikan dengan nama PT Bank Pasar Karya Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, kemudian pada bulan Juli 1989 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum Nasional dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan jasa perbankannya lebih luas dan dapat membidik sector ekonomi yang lebih besar lagi, sekaligus berganti nama menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan. Pada Agustus 1994, untuk melayani ragam transaksi dan akses perdagangan yang lebih luas khususnya untuk transaksi valuta asing dan perdagangan luar negeri melalui transaksi ekspor dan impor, maka Bank BNP melengkapi ijin operasionalnya dengan ijin sebagai Bank Devisa. Tahun 2000 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, Bank BNP mengubah status perusahaan menjadi perusahaan publik (terbuka) dengan menawarkan 50.000.000 saham biasa kepada masyarakat dengan harga nominal Rp. 500,- per lembar sahamnya, disertai dengan penerbitan waran sejumlah 20.000.000 lembar yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta tanggal 10 Januari 2001, sehingga jumlah saham beredar saat itu menjadi sebanyak 150.000.000 saham. Modal Disetor Bank BNP bertambah pada bulan Januari 2004 sebagai akibat adanya exercise waran sebanyak 8.275.000 lembar menjadi saham biasa atas nama dengan nominal Rp. 500,- sehingga jumlah tersebut menambah jumlah saham beredar menjadi 158.275.000 saham. Dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank BNP, maka pada bulan Juli 2006 dilakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT 1) kepada pemegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
saham atas sejumlah 158.275.000 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp. 550,- per saham. Pada tanggal 17 Desember 2007, kepemilikan mayoritas saham Bank BNP telah beralih kepada ACOM CO., LTD. Japan (ACOM) dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU) melalui akuisisi saham sebanyak 75,41% saham Bank BNP, di mana ACOM menguasai 55,41% dan BTMU menguasai 20% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Bank BNP, sehingga dengan demikian keduanya menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank BNP. Pada bulan Oktober 2010 dilakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 99.963.158 Saham Biasa Atas nama dengan nilai nominal Rp. 500,setiap saham yang ditawarkan dengan Harga penawaran Rp.1000,- setiap saham. Selanjutnya per 31 Desember 2011, komposisi saham ini menjadi 75,51% saham di mana ACOM menguasai 60,31% dan BTMU menguasai 15.20% dari total 316.513.158 saham. Pada bulan Mei 2013 Bank BNP melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 260.320.724 dengan nominal Rp.500,- setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp.1.150,- setiap saham. Hasil PUT III tersebut membuat komposisi kepemilikan saham berubah di mana ACOM CO, LTD menguasai 66,15% dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd menguasai 9,35% dari total 676.833.882 saham. Bank Nusantara Parahyangan berkantor pusat di Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Bank Nusantara Parahyangan mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi salah satu bank ritel pilihan yang berskala nasional yang sehat, andal, dan terpercaya dalam menjalankan aktivitas perbankan dan jasa keuangan. 2. Misi Berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang ritel: a. Melaksanakan tata kelola usaha yang baik dan benar seiring pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang berkesinambungan. b. Menjadi mitra usaha terpercaya yang memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholder. E. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI atau Bank BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undangundang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugastugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 miliar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 miliar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 miliar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini BRI melayani seluruh nasabah melalui 9.808 unit kerja dan jaringan e-channel yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BRI mengoperasikan 7 jenjang kantor pelayanan, terdiri dari Kantor Pusat, 18 Kantor Wilayah, 453 Kantor Cabang (termasuk 3 Unit Kerja Luar Negeri), 565 Kantor Cabang Pembantu, 950 Kantor Kas, 5.144 BRI Unit, 2.212 Teras BRI, dan 465 Teras BRI Keliling. Dengan mempertimbangkan kinerja dan potensi bisnisnya selama tahun 2013, 7 Kantor Cabang Pembantu telah ditingkatkan skala usahanya menjadi Kantor Cabang, 3 Kantor Kas menjadi Kantor Cabang Pembantu dan 43 Teras BRI menjadi BRI Unit. Pada 19 Januari 2013, BRI juga meluncurkan sistem e-Tax, yaitu layanan penerimaan pajak daerah secara online melalui layanan cash management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Bank Rakyat Indonesia berkantor pusat di Jl. Jend. Sudirman Kav. 4446, Bendungan Hilir, Tanahabang Jakarta Pusat. Struktur kepemilikan saham Bank Rakyat Indonesia yaitu Nasional (Negara Republik Indonesia 60,13%; Perorangan 3,84%; Karyawan 1,12%; Koperasi 0,08%; Yayasan 0,28%; Dana Pensiun 2,18%; Asuransi 1,59%; Perseroan Terbatas 2,96%; dan Reksadana 7,37%) dan Asing (Perorangan 0,03% dan Badan Usaha 20,42%),. Bank Rakyat Indonesia mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Mewujudkan bank komersial terkemuka yang fokus pada sector pertanian dalam mendukung pengembangan agrobisnis di Indonesia. 2. Misi a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terutama sector agrobisnis untuk menunjang
peningkatan
ekonomi
masyarakat
dengan
tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan. b. Memenuhi kebutuhan pokok, jasa, dan layanan perbankan yang berkualitas, didukung oleh Sumber Daya Manusia yang professional dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Government). c. Memberikan manfaat yang optimal bagi para stakeholder. F. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Pemerintah Hindia Belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
medidik masyarakat agar gemar menabung. Posts Paar Bank kemudian terus hidup dan berkembang tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besarbesaran dalam waktu yang relative singkat (rush). Namun kemudian keadaannya keuangan Posts Paar Bank pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Posts Paar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah Bank yang bertujuan untuk menarik dana dari masyarakat melalui tabungan. Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos, tugas pertamanya adalah melakukan penukaran mata uang Jepang dengan ORI, tetapi kegiatannya tidak berumur panjang karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan duduknya semua kantor termasuk kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos sampai tahun 1949. Kantor Tabungan Pos dibuka kembali tahun 1949, dan nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak 1950, tetapi yang terpenting bagi sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 Tahun 1950 Tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
“Posts Paar Bank Indonesia” berdasarkan Staasbalt No. 295 Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk kementrian keuangan dibawah menteri urusan Bank Central. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 Tahun 1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi BTN didasarkan pada Perpu No. 4 Tahun 1956 tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964. Penegasan status BTN sebagai Bank Tabungan milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BTN menjadi BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat pendirian Posts Paar Bank (1897) sampai dengan BTN (1968) adalah bergerak dalam lingkup perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertamakalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember yang diperingati sebagai hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero). Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5 –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero) sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Organisasi adalah wadah kegiatan sejumlah manusia yang melakukan suatu kegiatan terencana dengan bekerjasama penuh kesadaran dengan terkait dalam hubungan formal dan rangkaian tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Bank Tabungan Negara berkantor pusat di Jl. Gajah Mada No. 1 Jakarta. Bank Tabungan Negara mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi Bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan. 2. Misi a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa, dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, professional, dan memiliki integritas tinggi. d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk menigkatkan Shereholder Value. e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya. G. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Didirikan pada 16 Juli 1956, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
jaringan tersebar di wilayah Aceh hingga Papua. Per 30 Juni 2016, Danamon mencatatkan aset sebesar Rp 175 triliun, didukung 1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan, terdiri dari kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam, unit Syariah, serta kantor cabang anak perusahaan, Adira. Danamon menyediakan akses ke 1.454 ATM dan 70 CDM, serta puluhan ribu ATM melalui kerja sama dengan jaringan ATM Bersama, ALTO, dan Prima yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sejalan dengan visi perusahaan yaitu “Kita Peduli dan Membantu Jutaan
Orang
Mencapai
Kesejahteraan,”
Danamon
terus
berupaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di semua segmen usahanya melalui jaringan distribusi Danamon di Indonesia. Danamon mengembangkan beragam bisnis perbankan, meliputi perbankan usaha kecil dan menengah (UKM), perbankan komersial, perbankan korporasi, perbankan ritel, perbankan konsumer, perbankan mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), pembiayaan perdagangan (trade finance), manajemen kas (cash management), layanan tresuri dan pasar modal, layanan lembaga keuangan serta perbankan syariah. Selain itu, Danamon juga menyediakan pembiayaan otomotif dan barang-barang konsumen melalui Adira Finance serta layanan asuransi umum melalui Adira Insurance. Danamon senantiasa meningkatkan produk, layanan serta penjualan silang (cross-sell) kepada nasabah dalam memperkuat hubungan dengan nasabah. Pada tahun 2015, Danamon meluncurkan layanan pembayaran e-commerce atau transaksi belanja online melalui Danamon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Online Banking, seiring meningkatnya transaksi berbelanja melalui internet yang telah menjadi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Pada tahun 2015 Danamon melalui unit usaha syariahnya, Danamon Syariah, meluncurkan produk terbaru yakni Tabungan BISA Umrah iB Tabungan. Tabungan rencana dengan akad Mudharabah (bagi hasil) dirancang khusus untuk persiapan ibadah Umrah. Sebagai bank yang berkomitmen untuk meningkatkan kesadaraan dan minat masyarakat terhadap layanan keuangan, Danamon secara konsisten melakukan berbagai inisiatif dan kegiatan edukasi perbankan serta keuangan kepada masyarakat umum. Di tahun 2015, Danamon menggelar „Pojok Bisa‟ sebagai sarana literasi keuangan. Melalui program tersebut, Danamon mengedukasi pedagang pasar mengenai pembukuan dan ibu-ibu rumah tangga tentang bagaimana mengelola keuangan rumah tangga. Danamon juga mengundang nasabah pengusaha UMKM yang sukses untuk membagikan kiat sukses mereka dalam membangun usahanya. Danamon juga memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh Yayasan Danamon Peduli, diantaranya program revitalisasi pasar rakyat melalui Program Pasar Sejahtera serta berbagai kegiatan merespon bencana melalui Cepat Tanggap Bencana. Konsistensi Danamon dalam penerapan GCG mendapat apresiasi internasional melalui penghargaan ASEAN Corporate Governance Award 2015 sebagai salah satu dari 50 emiten terbaik di Asia Tenggara dan 3 emiten terbaik di Indonesia dalam penerapan GCG yang diselenggarakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
ASEAN Capital Market Forum (ACMF). Danamon juga meraih penghargaan „Best Overall‟ dalam 7th IICD Corporate Governance Conference and Award. Bank Danamon Indonesia berkantor pusat di Jl. HR. Rasuna Said Blok C No.18 Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Struktur kepemilikan saham Bank Danamon Indonesia yaitu Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. (67,37%), JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds (6,68%), dan publik (26,05%). Bank Danamon Indonesia mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Kita peduli dan membntu jutaan orang untuk mencapai kesejahteraan. 2. Misi Danamon bertekad untuk menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka di Indonesia” yang keberadaannya diperhitungkan. Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan, dan didukung oleh teknologi kelas dunia. Aspirasi kami adalah menjadi perusahaan pilihan unutk berkarya dan dihormati oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator, dan komunitas dimana kami berada. H. BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) Bank BJB (IDX: BJBR) (dahulu dikenal dengan Bank Jabar Banten) adalah bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
berkantor pusat di Bandung. Bank ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1961 dengan bentuk perseroan terbatas (PT), kemudian dalam perkembangannya berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Saat ini Bank BJB memiliki 63 Kantor Cabang, 311 Kantor Cabang Pembantu, 330 Kantor Kas, 1202 ATM BJB, 103 Payment Point, 4 Kantor Wilayah, dan 473 Waroeng BJB. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menjadi bank devisa sejak tanggal 2 Agustus 1990. Pendirian BPD Jawa Barat dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33/1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi adalah De Erste Nederlansche Indische Shareholding N.V., sebuah bank hipotek. Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya PP tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari kas daerah sebesar Rp 2.500.000,00. Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
daerah yang bergerak di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Pada tahun 1992, aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi bank umum devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11/1995 dengan sebutan Bank Jabar beserta logo baru. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22/1998 dan akta pendirian nomor 4 tanggal 8 April 1999 berikut akta perbaikan nomor 8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan terselenggaranya jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia Nomor 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, terhitung sejak tanggal 15 April 2000, Bank Jabar menjadi BPD pertama di Indonesia yang menjalankan sistem perbankan ganda dengan memberikan layanan perbankan secara konvensional dan syariah. Pada bulan Juli 2010, Bank BJB menjadi BPD pertama di Indonesia yang melantai saham di Bursa Efek Indonesia. Bank Jawa Barat dan Banten berkantor pusat di Jl. Naripan No. 12-14 Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Bank Jawa Barat dan Banten mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia 2. Misi a. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah. I. Bank Mandiri Tbk (BMRI) PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. (IDX: BMRI) adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat “legacy banks”. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen “retail banking”. Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan “e-channel” & produk retail dengan “Time to Market” yang lebih baik. Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utama Bank Mandiri yang pertama adalah Muljohardjoko (Dirut Taspen sejak Februari 1996). Muljohardjoko menjadi Dirut Bank Mandiri selama 35 hari ketika awal-awal menjadi Dirut Taspen. Kepemimpinan Muljohardjoko di Taspen sendiri berjalan sejak Februari 1996 sampai tahun 1999. Direktur Utama Bank Mandiri yang kedua adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
kasus korupsi di bank tersebut. Agus kemudian digantikan oleh Zulkifli Zaini dan saat ini (2015) Budi Gunadi Sadikin (BGS) tengah menjadi Dirut Bank Mandiri. Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri. Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan “four-eye principle”, di mana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah “corporate” masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah “corporate” mencakup 43,86% dari total kredit. Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar di Indonesia Bank Mandiri membentuk sebuah perusahaan baru yang diberi nama Mandiri Capital, merupakan modal ventura pertama yang berbasis teknologi di Indonesia. Mandiri Capital akan menanamkan modal ke bisnis-bisnis startup yang berpotensi besar. Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah dua kantor cabang baru di di pulau Gili Trawangan dan Sengigi, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penambahan kantor cabang ini dilakukan karena melihat prospek ekonomi yang bagus di sektor pariwisata. Dengan tambahan dua cabang baru itu, saat ini perseroan sudah memiliki 2.456 kantor cabang di seluruh Indonesia. Bank Mandiri menyediakan layanan perbankan bagi Pos Indonesia untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kas. Melalui penyediaan layanan ini, Bank Mandiri akan mengelola kas Pos Indonesia seperti penyediaan likuiditas, penerimaan setoran dana, pengelolaan dana dan rekening, fasilitas cash management, serta layanan perbankan lain untuk pegawai dan mitra bisnis Pos Indonesia. Sinergi Bank Mandiri dengan Pos Indonesia telah menghasilkan banyak pengembangan bisnis, seperti pembentukan bank joint venture bersama-sama PT Taspen dengan nama Bank Mantap yang menjadi kendaraan untuk penyaluran kredit pensiunan. Mandiri dan Pos Indonesia juga berkolaborasi dalam mendukung kelancaran penyaluran PSKS melalui Layanan Keuangan Digital. Bahkan, untuk memudahkan transaksi keuangan masyarakat, sekitar 4.000 electronic data capture (EDC) Bank Mandiri telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
ditempatkan di kantor pos yang berada di berbagai wilayah Tanah Air. Selain kerjasama tersebut, Bank Mandiri juga menyediakan layanan keuangan bagi pegawai dan pensiunan PT Pos Indonesia yang saat ini tercatat memiliki sekitar 26 ribu pegawai dan 16 ribu pensiunan. Bank Mandiri berkantor pusat di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Bank Mandiri mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. 2. Misi a. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar. b. Mengembangkan sumber daya manusia professional. c. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder. d. Melaksanakan manajemen terbuka. e. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. J. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk adalah salah satu Bank Umum di Indonesia. Berdiri pada 1906 atas prakarsa 10 saudagar Pasar Baru. Pada 1913 perusahaan ini disahkan sebagai Badan Hukum berstatus “Vereeniging”. baru pada 1975 menjadi Badan Hukum dengan nama “PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906”. Mulai 1993 Bank ini mulai beroperasi sebagai bank umum. Bank Saudara mempunyai produk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
layanan berupa tabungan dan deposito, kredit dan pinjaman serta layanan perbankan lainnya. Bank Saudara mempunyai visi menjadi pelopor institusi keuangan yang menjadi bank berkinerja baik dan sehat. Serta memiliki misi memenuhi harapan stakeholder dalam usaha perbankan melalui 5 pilar yaitu menjaga kepercayaan
masyarakat,
memberikan
pelayanan
secara
personal,
peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan, melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola perusahaan (good corporate governance) yang baik dan pelopor jasa keuangan yang berkembang inovatif. Per posisi Juni 2012, Bank Saudara dimiliki oleh Arifin Panigoro (52,92 persen) pendiri Medco Grup, sebuah konglomerasi terkemuka yang memiliki fokus di bidang bisnis minyak bumi dan gas, PT Medco Intidinamika (11,03 persen), dan publik (36,05 persen). Kegiatan operasional Bank iin didukung oleh 99 kantor, 42 ATM yang terhubung dengan ATM Bersama, dan 1,544 karyawan berlokasi di Jawa dan Bali. Bank Saudara juga meraih banyak penghargaan seperti Penghargaan BEST PERFORMANCE BANKING 2011, PRODUCTIVE LOCATION CHAMPION 2011 dari Western Union, Penghargaan PERUSAHAAN TERBAIK Tahun 2010 dari Forbes Magazine dan lainnya. Bank berkantor pusat di Jl. Diponegoro No. 28 Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Pembahasan Dalam penelitian ini populasinya adalah 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 – 2015. Sedangkan sampel yang digunakan adalah 10 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2015 dan sudah memenuhi syarat perusahaan perbankan yang listed di BEI tahun 2011 – 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data, dalam hal ini data yang dipublikasikan oleh BEI berupa data laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 – 2015. Data tersebut adalah data harga saham, data Return On Assets, dan data Dividend Per Share pada tahun 2011 – 2015 yang diperoleh dari www.duniainvestasi.com,
ruang
Galeri
www.web.ksei.co.id.
74
Investasi
UKDW,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Tabel V.1 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kode BBCA BBKP BBNI BBNP BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI SDRA
Nama Emiten Bank Central Asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
1. Return On Assets Return On Assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan total asset yang digunakan perusahaan untuk operasional perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, maka diperoleh data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Tabel V.2 Rekapitulasi Data Return On Assets Tahun 2011 – 2015 Return On Assets 2011 2012 2013 2014 1. BBCA 2.83% 2.65% 2.87% 2.98% 2. BBKP 1.30% 1.26% 1.35% 0.92% 3. BBNI 1.95% 2.11% 2.34% 2.59% 4. BBNP 1.04% 1.04% 1.05% 1.02% 5. BBRI 3.21% 3.39% 3.41% 3.02% 6. BBTN 1.26% 1.22% 1.19% 0.77% 7. BDMN 2.35% 2.49% 2.19% 1.33% 8. BJBR 1.77% 1.68% 1.93% 1.47% 9. BMRI 2.22% 2.44% 2.48% 2.32% 10. SDRA 1.77% 1.56% 1.50% 0.84% Sumber: ruang Galeri Investasi UKDW No
Kode
2015 3.03% 1.02% 1.78% 0.78% 2.89% 1.08% 1.27% 1.55% 2.23% 1.32%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diinterpretasikan bahwa Return On Assets tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk di mana tahun 2011 sebesar 3.21%, tahun 2012 sebesar 3.39%, tahun 2013 sebesar 3.41%, dan tahun 2014 sebesar 3.02%. Untuk tahun 2015, Return On Assets tertinggi dimiliki Bank Central Asia Tbk yaitu sebesar 3.03%. Sedangkan Return On Assets terendah dimiliki oleh Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebesar 1.04% tahun 2011 dan 2012, pada tahun 2013 sebesar 1.05%, serta pada tahun 2015 sebesar 0.78%. Pada tahun 2014, Return On Assets terendah dimiliki oleh Bank Tabungan Negara Tbk sebesar 0.77%. 2. Dividend Per Share Dividend Per Share merupakan rasio untuk menghitung jumlah pendapatan yang dibagikan (dalam bentuk divided) untuk setiap lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
saham biasa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel V.3 Rekapitulasi Data Dividend Per Share Tahun 2011 – 2015 Dividend Per Share 2011 2012 2013 2014 1. BBCA 113.5 113.5 116 125 2. BBKP 21.6921 27.7986 31.259 30.6949 3. BBNI 65.98 62.48 113.35 145.71 4. BBNP 11.4 17 13 16 5. BBRI 70.04 122.282 225.232 257.327 6. BBTN 31.193 25.3133 38.7384 44.3575 7. BDMN 119.87 104.43 125.58 126.5 8. BJBR 59.67 61.0721 68.4637 78.1 9. BMRI 120.599 104.966 199.338 234.048 10. SDRA 9 11 18 11 Sumber: www.web.ksei.co.id No. Kode
2015 153 23.918 144.55 14 294.801 21.1132 81.5 71.6 212.913 5
Berdasarkan tabel di atas, dapat diinterpretasikan bahwa Dividend Per Share tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk di mana tahun 2012 sebesar 122.282, tahun 2013 sebesar 225.232, tahun 2014 sebesar 257.327, dan tahun 2015 sebesar 294.801. Untuk tahun 2011, Dividend Per Share tertinggi dimiliki oleh Bank Mandiri Tbk sebesar 120.599. Sedangkan Dividend Per Share terendah dimiliki oleh Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk di mana tahun 2011 sebesar 9, tahun 2012 sebesar 11, tahun 2014 sebesar 11, dan tahun 2015 sebesar 5. Pada tahun 2013, Dividend Per Share terendah dimiliki oleh Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebesar 13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
3. Harga Saham (Y) Harga saham merupakan harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel V.4 Rekapitulasi Data Harga Saham Tahun 2011 – 2015 No. Kode
2011 2012 1. BBCA 8000 9100 2. BBKP 516 552 3. BBNI 3800 3700 4. BBNP 1242 1242 5. BBRI 6750 6950 6. BBTN 1163 1450 7. BDMN 4100 5650 8. BJBR 910 1060 9. BMRI 6750 8100 10. SDRA 220 670 Sumber: www.duniainvestasi.com
Harga Saham 2013 2014 9600 13125 620 750 3950 6100 1480 2310 7250 11650 870 1205 3775 4525 890 730 7850 10775 890 1150
2015 13300 700 4990 1860 11425 1295 3200 755 9250 1100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diinterpretasikan bahwa Harga Saham tertinggi dimiliki oleh Bank Central Asia Tbk di mana tahun 2011 sebesar 8.000, tahun 2012 sebesar 9.100, tahun 2013 sebesar 9.600, tahun 2014 sebesar 13.125, dan tahun 2015 sebesar 13.300. Sedangkan Harga Saham terendah dimiliki oleh Bank Bukopin Tbk di mana tahun 2012 sebesar 552, tahun 2013 sebesar 620, dan tahun 2015 sebesar 700. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
tahun 2011, DPS terendah dimiliki oleh Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk sebesar 220. Pada tahun 2014, DPS terendah dimiliki oleh BPD Jawa Barat dan Banten Tbk sebesar 730. B. Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Metode pengujian normal atau tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sign>0,05) berarti data berdistribusi normal. Adapun hasil uji Normalitas pada tabel berikut: Tabel V.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N Normal Parametersa,,b Most Differences
Mean
Std. Deviation Extreme Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber: Lampiran 1. A
50 .0000000 1.79149373E3 .091 .091 -.072 .644 .802
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Berdasarkan tabel V.5, dapat dilihat nilai Sig. pada bagian Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,802 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa distribusi data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinenaritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikolinear atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak memiliki
masalah
multikolinear.
Metode
pengujian
uji
multikolinearitas ini adalah apabila nilai VIF tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,1. Adapun hasil uji Multikolinearitas pada tabel berikut:
Tabel V.6 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Return_On_Asset
.436
2.295
Dividend_Per_Share
.436
2.295
a. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: Lampiran 1. B Berdasarkan tabel V.6, dapat dilihat bahwa besarnya nilai VIF (Varians Inflation Factor) dari masing-masing variabel independen sebesar 2,295 dan angka tolerance sebesar 0,436. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multilonearitas karena nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
VIF lebih kecil dari 10 (2,295 < 10) dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 (0,436 > 0,1). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik apabila terjadi homoskedastisitas dalam modelnya. Metode pengujian uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat titik-titik pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara merata
tanpa
membentuk
pola
tertentu
maka
terjadi
homoskedastisitas, namun apabila titik-titik grafik Scatterplot membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Gambar V.1 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 1. C
Berdasarkan gambar V.1 dapat dilihat bahwa titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara merata dan tidak membentuk pola tertentu
yang
jelas,
maka
dapat
disimpulkan
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t – 1). Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut menunjukkan adanya problem autokorelasi. Uji autokorelasi ini adalah uji Durbin-Watson, dengan menentukan nilai dL dan dU dengan melihat Tabel Durbin-Watson,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
pada α = 5%, k = 2 diperoleh nilai dL = 1,4625 dan dU = 1,6283. Dimana nilai k menunjukkan jumlah variabel bebas dan n = 50.
Tabel V.7 Uji Autokorelasi b
Model Summary
Adjusted Model
R
1
.886
a
R Std. Error of the Durbin-
R Square
Square
Estimate
Watson
.785
.775
1829.21352
2.181
a. Predictors: (Constant), Dividend_Per_Share, Return_On_Asset b. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: Lampiran 1. D Berdasarkan tabel V.7, dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 2,181. Oleh karena itu,
tidak ditolak karena 1,6283 < 2,181
< (4 – 1,6283 = 2,3717) atau dU < DW < (4 – dU), dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dari model regresi ini. 2. Uji Regresi Berganda Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara Return On Assets, Dividend Per Share, dan harga saham dengan menggunakan SPSS 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Tabel V.8 Uji Regresi Berganda Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1
(Constant)
-2422.064
737.379
Return_On_Asset
2330.542
516.053
Dividend_Per_Share
25.780
5.472
Beta
t
Sig.
-3.285
.002
.463
4.516
.000
.483
4.711
.000
a. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: Lampiran 2 Dari hasil perhitungan tabel V.8, maka dapat dibentuk persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Dimana: Y
= Harga Saham
a
= Konstanta = Koefisien regresi = Return On Assets = Dividend Per Share Dari persamaan regresi tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa:
a. Koefisien
untuk variabel Return On Assets (
Besarnya nilai koefisien regresi
yang positif sebesar 2330,542
menunjukkan bahwa adanya hubungan yang searah antara variabel Return On Assets dengan harga saham yang artinya jika nilai Return
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
On Assets naik sebesar 1%, maka harga saham juga akan mengalami kenaikan sebesar Rp 23,30542 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. b. Koefisien
untuk variabel Dividend Per Share (
Besarnya nilai koefisien regresi
yang positif sebesar 25,780
menunjukkan bahwa adanya hubungan yang searah antara variabel Dividend Per Share dengan harga saham yang artinya jika nilai Dividend Per Share naik Rp 1, maka harga saham juga akan mengalami kenaikan sebesar Rp 25,780 dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 3. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabelvariabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel V.9 Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
85.556 .000
Regression 5.725E8
2
2.863E8
Residual
1.573E8
47
3346022.113
Total
7.298E8
49
a. Predictors: (Constant), Dividend_Per_Share, Return_On_Asset b. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: Lampiran 3
Sig. a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
a. Hipotesis nol
dan hipotesis alternatif . Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.
: tidak semua
,
= 0. Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap harga saham
b. Taraf nyata (significant level) = 5% atau α = 5% c. Statistik uji yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan distribusi
. Nilai
adalah 85.556 (lihat pada tabel V.9)
d. Kriteria yang diteliti adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis nol
diterima apabila
2) Hipotesis alternatif Nilai
diterima apabila
< ≥
dapat di cari pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05
df1 = k - 1 atau 3 – 1 = 2, dan df2= n-k atau 50 – 3 = 47. Didapat nilai sebesar 3,20. e. Mengambil kesimpulan Dapat dilihat pada tabel V.9 di atas bahwa nilai sig = 0.000 dengan nilai
sebesar 85,556 dan nilai
penelitian ini menunjukkan bahwa yang artinya
ditolak, sebaliknya
sebesar 3,20. Hasil (85,556) >
(3,20)
diterima. Hal ini berarti Return
On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
4. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi atau setidaknya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel V.10 Uji t Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1
(Constant)
-2422.064 737.379
Return_On_Asset
2330.542
516.053
Dividend_Per_Share
25.780
5.472
Beta
t
Sig.
-3.285
.002
.463
4.516
.000
.483
4.711
.000
a. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: Lampiran 4 a. Variabel Return On Assets 1) Menentukan hipotesis : b1 = 0,
artinya Return On Assets tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.
: b1 ≠ 0,
artinya Return On Assets berpengaruh terhadap harga saham.
2) Menentukan level of significance (α): Taraf signifikansi yang digunakan 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
3) Menentukan
dan
diperoleh dari output SPSS (lihat tabel V.10) dan
di
cari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 (uji satu sisi) dengan df = n-k-1 atau 50 – 3 – 1 = 46. Didapat nilai
sebesar
2,01290. 4) Kriteria pengujian diterima, jika
< ≥
ditolak, jika
. .
5) Menarik kesimpulan Dapat dilihat pada tabel V.10 di atas bahwa nilai Return On Assets
untuk
sebesar 4,516 dengan nilai signifikansi
0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai untuk Return On Assets (
maka
lebih besar dari 2,01290
ditolak. Artinya Return On Assets berpengaruh
positif terhadap harga saham. b. Variabel Dividend Per Share 1) Menentukan hipotesis : b1 = 0,
artinya Dividend Per Share tidak berpengaruh positif terhadap harga saham.
: b1 ≠ 0,
artinya Dividend Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham.
2) Menentukan level of significance (α): Taraf signifikansi yang digunakan 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
3) Menentukan
dan
diperoleh dari output SPSS (lihat tabel V.10) dan
di
cari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 (uji satu sisi) dengan df = n-k-1 atau 50 – 3 – 1 = 46. Didapat nilai
sebesar
2,01290. 4) Kriteria pengujian diterima, jika
<
.
≥
ditolak, jika
.
5) Menarik kesimpulan Dapat dilihat pada tabel V.10 di atas bahwa nilai Dividend Per Share
untuk
sebesar 4,711 dengan nilai signifikansi
0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai untuk Dividend Per Share (
maka
lebih besar dari 2,01290
ditolak. Artinya Dividend Per Share berpengaruh
positif terhadap harga saham. 5. Koefisien Determinasi Hasil uji Adjusted R Square pada penelitian ini diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0.775 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Tabel V.11 Koefisien Determinasi b
Model Summary
Adjusted Model
R
1
.886
a
R Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
.785
.775
1829.21352
a. Predictors: (Constant), Dividend_Per_Share, Return_On_Asset b. Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber: Lampiran 5 Dari Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) menunjukkan 77,5% variasi pada variabel harga saham mampu diterangkan oleh kedua variabel bebas (Return On Assets dan Dividend Per Share). Sedangkan sisanya yang sebesar 22,5% diterangkan oleh variabel lain di luar model ini. C. Pembahasan 1. Perngaruh Return On Assets terhadap harga saham Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, ditemukan bahwa Return On Assets berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan nilai sehingga
ditolak dan
(4,516) lebih besar dari
(2,01290)
diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Return On Assets mempengaruhi harga saham. Apabila variabel Return On Assets semakin tinggi, maka harga saham juga akan meningkat. Berdasarkan
pemaparan
diatas
berarti
Return
On
Assets
berpengaruh positif terhadap harga saham sudah sesuai dengan hipotesis yang telah peneliti uraikan sebelumnya. Kemampuan Return On Assets dalam memprediksi harga saham sangat dimungkinkan karena sifat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
pola Return On Assets yang dilakukan oleh perusahaan sangat tepat sehingga ada sebagian aktiva yang bekerja atau digunakan secara efisien sehingga harga saham yang diperoleh maksimal. Hubungan antara Return On Assets dengan harga saham adalah berpengaruh positif dan signifikan yang berarti bahwa Return On Assets dapat menaikkan harga saham dan signifikan. Return On Assets diperoleh dari laba sebelum pajak dan total aktiva, jika laba sebelum pajak naik dan total aktiva tetap dapat menunjukkan bahwa kondisi keuangan bagus, dengan kondisi keuangan bagus maka dapat membuat daya tarik investor untuk menanamkan uangnya. Dengan banyaknya investor yang menanamkan uangnya atau daya belinya bertambah berarti menunjukkan suatu sinyal bahwa harga saham akan naik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keuangan 10 perusahaan perbankan yaitu, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara Tbk, Bank Danamon Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, BPD Jawa Barat dan Banten Tbk, Bank Mandiri Tbk, dan Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk selama tahun 20112015 mempunyai kondisi keuangan yang baik. Berdasarkan rasio Return On Assets, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Mahadewi dan Ica (www.download.portalgaruda.org) yang menyatakan bahwa Return On Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
2. Pengaruh Dividend Per Share terhadap harga saham Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, ditemukan bahwa Dividend Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan nilai sehingga
ditolak dan
(4,711) lebih besar dari
(2,01290)
diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Dividend Per Share mempengaruhi harga saham. Apabila variabel Dividend Per Share semakin tinggi, maka harga saham juga akan meningkat. Berdasarkan pemaparan diatas berarti Dividend Per Share berpengaruh positif terhadap harga saham sudah sesuai dengan hipotesis yang telah peneliti uraikan sebelumnya. Dividend Per Share yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan investasi. Apabila Dividend Per Share yang diterima naik tentu saja hal ini akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham perusahaan tersebut akan naik di pasar modal. Dividend Per Share diperoleh dari total dividen yang dibagikan dan jumlah lembar saham yang beredar, jika total dividen yang dibagikan naik dan jumlah lembar saham yang beredar tetap menunjukkan bahwa kondisi keuangan bagus, dengan kondisi keuangan bagus maka dapat membuat daya tarik investor untuk menanamkan uangnya. Dengan banyaknya investor yang menanamkan uangnya atau daya belinya bertambah berarti menunjukkan suatu sinyal bahwa harga saham akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
naik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keuangan 10 perusahaan yaitu, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara Tbk, Bank Danamon Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, BPD Jawa Barat dan Banten Tbk, Bank Mandiri Tbk, dan Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk selama tahun 2011-2015 mempunyai kondisi keuangan yang baik. Berdasarkan rasio Dividend Per Share, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan Hutami (2012) yang hasilnya Dividend Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Dividend Per Share akan semakin tinggi pula harga saham dan sebaliknya jika Dividend Per Share yang dibagikan kepada pemegang saham semakin rendah maka harga saham juga semakin rendah. 3. Pengaruh Return On Assets dan Dividend Per Share terhadap harga saham Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Hal ini dibuktikan pada tabel V.9 diperoleh nilai
(85,556) lebih besar di banding
(3,20),
dengan tingkat signifikansi 0,000. Pada tabel V.11 mengenai Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa variabel Return On Assets dan Dividend Per Share mempengaruhi variasi perubahan harga saham sebesar 77,5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Hal ini berarti variasi perubahan harga saham sebesar 22,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel Return On Assets dan Dividend Per Share. Berdasarkan pemaparan di atas berarti Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sudah sesuai dengan hipotesis yang telah peneliti uraikan sebelumnya. Maka dari itu jika kombinasi Return On Assets tinggi dan Dividend Per Share juga tinggi secara bersama-sama akan memberikan pengaruh positif yang besar terhadap harga saham. Return On Assets diperoleh dari laba sebelum pajak dibagi total aktiva serta Dividend Per Share diperoleh dari total dividen yang dibagikan dibagi jumlah lembar saham yang beredar. Jika laba sebelum pajak dan total dividen yang dibagikan naik serta total aktiva dan jumlah lembar saham yang beredar tetap maka menunjukkan bahwa kondisi keuangan bagus. Dengan kondisi keuangan bagus maka dapat membuat daya tarik investor yang kuat untuk menanamkan uangnya. Dengan banyaknya investor yang menanamkan uangnya atau daya belinya bertambah berarti menunjukkan suatu sinyal bahwa harga saham akan naik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keuangan 10 perusahaan perbankan yaitu, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara Tbk, Bank Danamon Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, BPD Jawa Barat dan Banten Tbk, Bank Mandiri Tbk, dan Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Himpunan Saudara 1906 Tbk selama tahun 2011-2015 mempunyai kondisi keuangan yang baik. Berdasarkan analisis Return On Assets dan Dividend Per Share 10 perusahaan perbankan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik. Namun hanya ada 3 dari 10 perusahaan tersebut menduduki peringkat 3 teratas dalam hal memiliki harga saham yang cenderung naik dari tahun 2011 sampai tahun 2015 yaitu, Bank Central Asia Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan Bank Mandiri Tbk. (dapat dilihat pada tabel V.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan pada Bab V dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Return On Assets dan Dividend Per Share secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan perbankan. 2. Return On Assets dan Dividend Per Share secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan perbankan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Investor maupun Calon Investor Sebagai investor maupun calon investor saham perusahaan-perusahaan perbankan untuk menggunakan variabel Return On Assets dan Dividend Per Share sebagai variabel untuk memprediksi harga saham dan keuntungan yang dapat diperoleh dari pembelian saham tersebut. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Jumlah variabel yang diteliti hanya dua variabel bebas, sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan lebih banyak variabel bebas lainnya seperti faktor internal yaitu Earning Per Share, Return On Equity, Net
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Profit Margin, dan lain-lain. Selain itu dapat juga menggunakan faktor eksternal seperti suku bunga SBI, tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia atau kurs valuta asing. Penelitian yang menggunakan variabel lebih banyak dapat menyajikan informasi secara lengkap untuk para investor maupun calon investor. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunya beberapa keterbatasan yaitu: 1. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu Return On Assets dan Dividend Per Share karena keterbatasan waktu peneliti. 2. Penelitian ini hanya terbatas pada 10 perusahaan perbankan, karena keterbatasan data perusahaan tentang Return On Assets dan Dividend Per Share dari tahun 2011-2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Lidya & Sany Noviri. 2013. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham”.
Jurnal
Akuntansi
Vol.5 No.1, Universitas
Kristen
Maranatha Bandung. Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Atmaja, Lukas Setia. 1994. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset. Boedijoewono, Noegroho. 2007. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: STIM YKPN. Brigham, Eugene F & Joel F. Houston. 2001 (terj. Erlangga). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga Damadji, Tjiptono & Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:Salemba Empat. Dewi, Gusti Ayu Ketut Chandni & Gede Merta Sudiartha. “Pengaruh Price Earning Ratio, Dividend Payout Ratio, Ireturn OnAssets, Tingkat Suku Bunga SBI, serta Kurs Dollar AS Terhadap Harga Saham”. Jurnal Universitas Udayana Bali. (www.ojs.unud.ac.id) Fauziah, Karina, Darminto, & R. Rustam Hidayat. 2014. “Pengaruh Dividend Per Share, Return On Asset, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham”. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.11 No.1 Universitas Brawijaya Malang. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 19. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mamduh M & Abdul Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:UPP STIM YKPN Hartono, Jogiyanto. 2015. Yogyakarta:BPFE.
Teori
Portofolio
dan
Analisis
Investasi.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. “Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercata Di Bursa Efek Indonesia Periode
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
2006-2008”. Jurnal Nominal, Volume 1 Nomor 1, Universitas Negri Yogyakarta. Irwadi, Maulan. 2014. “Pengaruh Dividend Per Share (DPS) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Industri Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu (ACSY) Volume 1, No. 1, Politeknik Anika Palembang. Kieso, Donald E, Jerry J. Weygant, & Terry D. Warfield. 2008 (terj. Emil Salim). Akuntansi Intermediate. Jakarta:Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2011. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:STIE YKPN. Mahadewi, I Gusti Agung Ayu Bintang & Ica Rika Candraningrat. “Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share, dan Debt Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Universitas Udayana Bali. (www.download.portalgaruda.org) Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Mason, Robert D. 1996 (terj. Widyono Soetjipto). Teknik Statistik untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mulyawan, Setia. 2015. Manajemen Keuangan. Bandung: CV Pustaka Setia Subagyo, Pangestu & Djarwanto. 2011. Statistika Induktif. Yogyakarta: BPFE Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sujarweni, V Wiratna & Poly Endrayanto. Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu
2012.
Statistika
Untuk
Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi: Ringkasan Teori dan Soal Jawab. Yogyakarta: UAJY. Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Edisi 1. Yogyakarta: CAPS Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. Widoatmodjo, Sawidji. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Panduan bagi Pemula. Jakarta:PT Elex Media Komputindo. Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed.
Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Ruang Galeri Investasi, Universitas Duta Wacaya Yogyakarta. www.duniainvestasi.com www.idx.co.id www.luqmanhakim0493.blogspot.co.id www.web.ksei.co.id www.wikipedia.org
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
LAMPIRAN
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 1 : Hasil Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N Normal Parametersa,,b Most Differences
Mean
Std. Deviation Extreme Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber: Data SPSS, 2017
50 .0000000 1.79149373E3 .091 .091 -.072 .644 .802
B. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Return_On_Asset
.436
2.295
Dividend_Per_Share
.436
2.295
a. Dependent Variable: Harga_Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
C. Uji Heteroskedastisitas
D. Uji Autokorelasi b
Model Summary
Adjusted Model
R
1
.886
a
R Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
Durbin-Watson
.785
.775
1829.21352
2.181
a. Predictors: (Constant), Dividend_Per_Share, Return_On_Asset b. Dependent Variable: Harga_Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Lampiran 2 : Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-2422.064
737.379
Return_On_Asset
2330.542
516.053
Dividend_Per_Share
25.780
5.472
Model 1
a. Dependent Variable: Harga_Saham
T
Sig.
-3.285
.002
.463
4.516
.000
.483
4.711
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Lampiran 3 : Hasil Uji F
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
5.725E8
2
2.863E8
85.556
.000
Residual
1.573E8
47
3346022.113
Total
7.298E8
49
a. Predictors: (Constant), Dividend_Per_Share, Return_On_Asset b. Dependent Variable: Harga_Saham
a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 4 : Hasil Uji t
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-2422.064
737.379
Return_On_Asset
2330.542
516.053 5.472
Model 1
Dividend_Per_Share 25.780 a. Dependent Variable: Harga_Saham
t
Sig.
-3.285
.002
.463
4.516
.000
.483
4.711
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 5 : Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Adjusted Model
R
1
.886
a
R Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
.785
.775
1829.21352
a. Predictors: (Constant), Dividend_Per_Share, Return_On_Asset b. Dependent Variable: Harga_Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 6: Tabel Statistik A. Tabel F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
B. Tabel t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lampiran 7 : Data Return On Assets, Dividend Per Share, dan Harga Saham A. Data Return On Assets Perusahaan Perbankan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode AGRO BABP BACA BBCA BBKP BBNI BBNP BBRI BBTN BCIC BDMN BEKS BJBR BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
Nama Emiten Bank Agroniaga Tbk Bank ICB Bumiputera Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Bank Mutiara Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Bank QNB Kesawan Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Bumi Artha Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Sinarmas Tbk Bank of India Indonesia Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bank Victoria International Tbk Bank Artha Graha Internasional Tbk Bank Mayapada Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk Bank Mega Tbk Bank OCBC NISP Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
2011 0.94 -1.31 0.59 2.83 1.3 1.95 1.04 3.21 1.26 n/a 2.35 -2.46 1.77 0.17 2.22 n/a 1.9 0.7 1.14 0.68 2.31 3 1.59 0.52 1.32 0.56 1.73 1.26 1.65 1.77
2012 0.82 0.01 0.84 2.65 1.26 2.11 1.04 3.39 1.22 0.96 2.49 0.61 1.68 -0.64 2.44 1.64 2.14 1.04 1.04 1.5 2.16 3.35 1.43 0.31 1.53 1.45 2.11 n/a 1.42 1.56
ROA 2013 1.02 -1 0.99 2.87 1.35 2.34 1.05 3.41 1.19 -7.79 2.19 1.07 1.93 0.03 2.48 1.39 1.96 1.1 1.04 1.27 2.26 3.06 1.37 1.07 1.6 0.99 0.79 1.17 1.38 1.5
2014 0.97 -0.35 0.81 2.98 0.92 2.59 1.02 3.02 0.77 -5.17 1.33 -0.9 1.47 0.58 2.32 1.01 1 0.49 0.86 0.73 2.04 2.47 1.98 0.47 1.2 0.54 0.9 1.26 1.7 0.84
2015 n/a 0.07 0.75 3.03 1.02 1.78 0.78 2.89 1.08 -5.13 1.27 -5.55 1.55 0.61 2.23 0.87 0.18 0.72 0.14 0.66 -0.73 2.1 0.4 0.28 1.38 0.67 1.54 1.25 0.77 1.32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
B. Data Dividend Per Share Perusahaan Perbankan
No
21
Kode AGR O BABP BACA BBCA BBKP BBNI BBNP BBRI BBTN BCIC BDM N BEKS BJBR BKS W BMRI BNBA BNG A BNII BNLI BSIM BSW D
22 23
BTPN BVIC
24
27 28 29
INPC MAY A MCO R MEG A NISP PNBN
30
SDRA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
25 26
Nama Emiten Bank Agroniaga Tbk Bank ICB Bumiputera Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Bank Mutiara Tbk
Dividend Per Share 2012 2013 2014
2011 n/a
2015
n/a
n/a n/a n/a
n/a n/a n/a
113.5 21.692103 65.98 11.4 70.04 31.19301 n/a
113.5 27.7986 62.48 17 122.281732 25.31334 n/a
116 31.259 113.35 13 225.232 38.73843 n/a
1.379477 n/a n/a 125 30.6949 145.71 16 257.3271 44.35749 n/a
119.87
104.43
125.58
126.5 n/a 78.1
71.6
0.66
0.8155 n/a n/a 153 23.91802 144.549658 14 294.801 21.113195 n/a
Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
n/a 59.67
61.07213
n/a 68.46371
Bank QNB Kesawan Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Bumi Artha Tbk
n/a 120.59884 3
n/a 104.96609 4.65
n/a 199.33799 6.19
n/a 234.04825 6.1
n/a 212.91292 5.61
n/a n/a n/a n/a
n/a n/a n/a n/a
n/a n/a
n/a n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a n/a n/a
Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Sinarmas Tbk Bank of India Indonesia Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bank Victoria International Tbk Bank Artha Graha Internasional Tbk
n/a
7.95 n/a n/a n/a 23
31.51
81.5 n/a
14.52
14
n/a n/a
n/a n/a
n/a n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a n/a
4.9
Bank Mayapada Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk
n/a n/a
n/a
n/a
n/a
Bank Mega Tbk Bank OCBC NISP Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
n/a n/a n/a
n/a n/a n/a
n/a n/a n/a
n/a n/a n/a
27
9
11
32
18
14.36 n/a n/a 11
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
C. Data Harga Saham Perusahaan Perbankan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode AGRO BABP BACA BBCA BBKP BBNI BBNP BBRI BBTN BCIC BDMN BEKS BJBR BKSW BMRI BNBA BNGA BNII BNLI BSIM BSWD BTPN BVIC INPC MAYA MCOR MEGA NISP PNBN SDRA
Nama Emiten Bank Agroniaga Tbk Bank ICB Bumiputera Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Tabungan Negara Tbk Bank Mutiara Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Bank QNB Kesawan Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Bumi Artha Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Sinarmas Tbk Bank of India Indonesia Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bank Victoria International Tbk Bank Artha Graha Internasional Tbk Bank Mayapada Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk Bank Mega Tbk Bank OCBC NISP Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
2011 118 108 151 8.000 516 3.800 1.242 6.750 1.163 50 4.100 109 910 515 6.750 139 1.220 412 1.326 267 749 3.400 129 96 1.323 180 3.147 1.017 780 220
Harga Saham 2012 2013 2014 147 121 105 171 135 94 114 88 96 9.100 9.600 13.125 552 629 750 3.700 3.950 6.100 1.242 1.480 2.310 6.950 7.250 11.650 1.450 870 1.205 50 50 50 5.650 3.775 4.525 120 84 80 1.060 890 730 500 450 410 8.100 7.850 10.775 165 157 158 1.100 920 835 397 307 208 1.317 1.260 1.505 225 240 339 1.947 811 1.100 5.250 4.300 3.950 117 125 120 111 91 79 3.146 2.625 1.795 169 127 205 3.013 2.050 2.000 1.520 1.230 1.360 630 660 1.165 670 890 1.150
2015 97 70 205 13.300 700 4.990 1.860 11.425 1.295 50 3.200 53 755 290 9.250 190 595 171 945 394 3.595 2.400 105 64 1.950 300 3.275 1.275 820 1.100