PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERAMIK MEREK PICASSO DI TOKO KERAMIK JEDDAH PADANG 1
Farouk Adhir1, Dahliana Kamener1, Yulihar Mukhtar1, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research is to find the effect of product differentiantion, brand, promotion on purchase decision of product Picasso ceramics at Jeddah store in padang.The techniques of data collection is trough guestionnaries and interview to obtain primary data. Sampling technique in this study using accidental sampling with a size of 100 respondents. The analytical tool used is multiple regression analysis and T-test statistic. From the result of the research is differentiation product, brand, promotion influence on purchase decision. The recommendationJeddah store Padang is to explain more detail about the product Picasso and how to be positioning in brain consumers. Key word : product differentiation, brand, promotion and purchase decision. PENDAHULUAN Pemasaran merupakan salah satu sistim dari kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromo-sikan barang dan jasa-jasa kepada kelompok pembeli. Pertumbuhan produksi komoditi ubin keramik di dunia seperti floor tile meningkat sangat pesat dibandingkan dengan produk keramik yang lain. Ubin keramik termasuk jenis bodi porcelain stoneware yang mempunyai penampilan teknis yang sangat baik, ditinjau dari sifat ketahanan terhadap aspek mekanis, pemakaian bahan kimia dan sebagainya. Ubin keramik merupakan bahan konstruksi bukan logam yang pada umumnya terdiri dari campuran bahan-bahan anorganik seperti oksida, nitrit, borides, silikat, dan karbida. Pembuatan ubin keramik pada umumnya diproses dengan mencampurkan material lempung dan bahan tambahan dengan air, kemudian dicetak, dikeringkan dan dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi (sintering) sampai titik lelehnya. Proses sintering merupakan tahap yang sangat penting pada produk keramik yang akan dihasilkan, karena bahan-bahan keramik dalam bentuk tepung padat diubah menjadi badan keramik yang kuat dengan pemanasan pada suhu yang sangat tinggi tersebut. Keramik adalah salah satu bahan finishing untuk melapisi lantai maupun dinding tetapi tak jarang juga yang memanfaatkan keramik hanya untuk pernak-pernik saja.Saat ini sudah muncul beragam model maupun bentuk dari keramik itu sendiri. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi yang akan membeli keramik untuk bahan lapisan finishing lantai maupun dinding. Toko keramik jeddah berdiri sekitar tahun 2005 hingga sekarang, berdirinya toko keramik jeddah berawal dari sebuah keinginan dari pemilik untuk menjadi pengusaha dan ingin mendirikan lapangan pekerjaan, maka berangkat dari itulah usaha itu terbentuk dan dengan keyakinan dan kejujuran serta kegigihan hingga berhasil seperti sekarang. Toko Jeddah adalah termasuk dalam usaha keluarga yang berdiri dari sebuah keinginan pemilik untuk meningkatkan taraf hidup keluarga. Toko jeddah bergerak dibidang bahan-bahan bangunan dan menjual macam-macam merek keramik, antara lain seperti picasso,
ikad, kita, platinum, arwana, garuda dll., berdiri sejak tahun 2005 toko jeddah keramik telah mendapat pesaing, seperti toko-toko keramik lainnya diantara lain toko keramik farhan jaya, cv harly, makkah dll. Di toko Jeddah menjual bermacam-macam merek keramik antara lain Arwana, Ikad, Picasso, Platinum, Diamond, Jupiter, Pegasus, Masterina, Garuda, dan Kita. Tetapi mengapa konsumen tertarik membeli keramik merek Picasso, apakah dipengaruhi oleh Diferensiasi produk, Merek dan Promosi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ” Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk, Merek Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Keramik Merek Picasso Di Toko Keramik Jeddah Padang “.
Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh strategi diferensiasi produk terhadap keputusan pembeli-an keramik merek Picasso di toko Jeddah keramik Padang ? 2. Bagaimana pengaruh merek terhadap keputusan pembelian keramik di toko Jeddah keramik merek Picasso Padang ? 3. Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian keramik di toko Jeddah keramik merek Picasso Padang? LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009: 184) mendefenisikan keputusan pembelian konsumen yaitu, keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut Tjiptono (2008: 19), mengemukakan bahwa keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Menurut Enggel dkk, (1994) Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Keputusan untuk membeli yang diambil oleh konsumen sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Secara rinci tahap-tahap proses keputusan pembelian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Kotler dan Armstrong, 2008) : 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Membeli 5. Perilaku Pascapembelian Diferensiasi Produk Diferensiasi adalah sebagai proses penambahan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing”manurut Kotler (2000 :328). Dengan demikian perbedaan yang diciptakan dapat menambah nilai yang bermanfaat bagi konsumen atau penggunanya. Sehingga produk yang diciptakan oleh perusahaan mempunyai nilai lebih dimasyarakat sebagai konsumen. Sehingga perusahaan yang memiliki diferensiasi yang kuat akan mendapatkan kinerja yang baik diantara pesaingnya. Dimensi Diferensiasi Produk
Menurut Kotler dan Keller (2009: 8-10), untuk mengukur diferensiasi produk dapat dibagi menjadi sembilan dimensi: 1. Bentuk. 2. Fitur. 3. Penyesuaian. 4. Kualitas kinerja. 5. Kualitas kesesuaian. 6. Ketahanan. 7. Keandalan. 8. Gaya Merek Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli.merek-merek terbaik merupakan jaminan mutu. Agar dapat memberikan gambaran lebih jelas dalam pengertian merek, berikut ini pengertian merek menurut para ahli. Pengertian merek menurut Bilson simamora (2001:149) adalah merek adalah nama, tanda, istilah, symbol, desain, atau kombinasinya yang di tujukan untuk mengidentifikasi dan mengideferinsiasi (membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang atau layanan penjual lain. Lamb et al. (2001:421) berpendapat bahwa pengertian merek adalah suatu nama, symbol, istilah, desain atau gabunagn keempatnya yang mengidentifikasi dari produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaian. Sedangkan pengertian Merek menurut Kotler dan Amstrong (2008) merek adalah suatu nama, kata, tanda, symbol atau desain atau kombinasi darii semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu. Adapun indikator merek menurut Tjiptono (2004) adalah sebagai berikut, kinerja, citra sosial, nilai, trustworthiness, dan attachmen. Promosi Menurut Lamb et al. (2001: 145) pengertian promosi adalah komonikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengikatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu response. Sedangkan pengertian promosi menurut Kotler dan Amstrong (2008) promosi adalah aktivitas mengkomonikasikan ke unggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Dalam promosi di kenal dengan bauran promosi yang merupakan seperangkat alat promosi yang di gunakan oleh perusahaan untuk mencapi tujuan Bauran perusahaan. Bauran Promosi Pengertian bauran promosi menurut Kotler dan Amstrong (2008). Bauran promosi merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualn pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang di gunakan perusahaan untuk meraih iklan dan tujuan pemasarannya. Alat-alat promosi yang di gunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Periklanan (advertising). 2. Promosi penjualan (sales promotion) 3. Hubungan masyarakat (Public Relation) 4. Penjualan personal (personal selling) 5. Pemasaran langsung (direct Marketing
Hipotesis H1: Diferensiasi Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Keramik merek Picasso Di Toko Keramik Jeddah Padang H2: Merek Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Keramik Merek Picasso Di Toko Keramik Jeddah Padang H3 : Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian keramik merek Picasso di toko keramik Jeddah Padang METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan data skunder.Data primer merupakan data yang penulis dapatkan langsung dari para pelanggan keramik merek picasso pada toko Jeddah di kota padang, sedangkan data sekunder itu sendiri adalah data yang penulis peroleh melalui laporan tertulis dengan mengolah data sesuai yang dibutuhkan. Data dan informasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber pada penyebaran kuesioner yang penulis sebarkan kepada 100 orang pelanggan keramik merk picasso pada toko Jeddah Di Kota Padang, disaat pelanggan toko keramik Jeddah telah membeli keramik Picasso. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2003) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasinya pelanggan keramik merek picasso di toko Jeddah keramik di kota padang Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari populasi (Istijanto 2005). Penentuan jumlah sampel menurut Sekaran (2006), yang memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka ukuran sampel yang ideal dan respresentatif adalah tergantung pada jumlah variable dikalikan 15 sampai 20 . Dengan demikian sampel minimal untuk penelitian ini yang memiliki variabel bebas sebanyak tiga dan variabel terikat sebanyak satu adalah 4 x 20 = 80 orang. Dalam penelitian ini akan digunakan jumlah sampel minimal sebesar 100 respondenpelanggan keramik yang membeli keramik picasso pada toko Jeddah keramik Padang. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah acciidental sampling. Dimana acciidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok dengan sumber data. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari populasi diatas adalah pelanggan keramik picasso merk pada toko Jeddah keramik Di Kota Padang yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel. (Sugiyono, 2003).
Defenisi Operasional Variabel Variabel Independent (X) 1. Diferensiasi produk (X1)
Diferensiasi produk adalah kegiatan merancang serangkaian keunikan yang berarti untuk membedakan apa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008). Adapun indikator yang digunakan menurut Kotler dan Armstrong (2008): a. Bentuk, tingkat ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk. b. Fitur, tingkat variasi fitur yang melengkapi fungsi dasar produk. c. Penyesuaian, tingkat kesesuaian produk dengan keinginan konsumen. d. Kualitas kinerja, tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. e. Kualitas kesesuaian, tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan. f. Ketahanan, ukuran umur operasi harapan produk. g. Keandalan, ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami kegagalan. h. Gaya, menggambarkan penampilan produk kepada pembeli. Gaya adalah kelebihan dalam menciptakan perbedaan yang sulit ditiru. 2. Merek(X2) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Tjiptono, 2004). Adapun indikator merek menurut Tjiptono (2004) adalah sebagai berikut : a. Kinerja. b. Citra sosial. c. Nilai. d. Trustworthiness. e. Attachmen. 3. Promosi (X3) Pengertian promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008) promosi adalah aktivitas mengkomonikasikan ke unggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.Indikator promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008) sebagai berikut : a. Periklanan (advertising). b. Promosi penjualan (sales promotion) c. Hubungan masyarakat (Public Relation) d. Penjualan personal (personal selling). e. Pemasaran langsung (direct Marketing) Variabel Dependent (Y) 1. Keputusan Pembelian Alternatif pilihan keputusan pembelian pada suatu produk, dimana situasi pada saat konsumen siap atau bertindak untuk melakukan pembelian (Kotler dan Armstrong, 2008). Adapun indicator yang digunakan untuk keputusan pembelian adalah (Kotler dan Armstrong, 2008): 1. Pengenalan masalah. 2. Pencarían informasi. 3. Evaluasi alternatif. 4. Keputusan pembelian. 5. Perilaku pasca pembelian.
Pengujian Instrumen Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benarbenar mampu mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas digunakan untuk menguji seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.Pengujian validitas tiap butir digunakananalisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yangmerupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation). Butir-butir instrumen dianggap valid apabila koefisien korelasi > r kritis 0,30 (Sugiyono dan Wibowo : 2004). Uji Reliabilitas Sekaran (2006) mengemukakan reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas dari pengukuran instrument. Dengan demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran. Selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas atau kehandalan variabel digunakan nilai Cronbach’s alpha > 0,60. Metode Analisis Data Analisa Deskriptif Variabel Penelitian Analisa ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel penelitian. Analisa ini tidak menghubung-hubungkan satu variable dengan variabel lainnya dan tidak membandingkan satu variabel dengan variable lain. Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dan pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dipakai rumus berikut: (5.SSfi ) (4.Sfi ) (3.Nfi ) (2.TSfi ) (1.STSfi ) Rata rata skor n Dimana : SS S N Fi
= Sangat Setuju = Setuju = Netral = Frekuensi
=5 =4 =3
TS STS n
= Tidak Setuju =2 = Sangat Tidak Setuju = 1 = Jumlah Responden
Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus berikut: TCR = Rata-Rata Skor x100% 5 Pengkategorian nilai pencapaian responden digunakan klasifikasi Sudjana (2005) sebagai berikut : 90% - 100% = Sangat baik 80% - 89,99% = Baik 65% - 79,99% = Cukup baik 55% - 64,99% = Kurang baik 0% 54,99% = Tidak baik Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menguji hipotesis adanya pengaruh yang signifikan antara strategi diferensiasi terhadap kepuasan pelanggan, maka digunakan alat uji statistik yaitu regresi linear berganda yang dapat dirumuskan: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana: a = Konstanta y = keputusan pembelian b1,b2,b3 = Koefisien Regresi Masing-masing variabel X1 = diferensiasi produk X2 = merek X3 = promosi e = variable pengganggu Analisa Inferensial Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Berikut ini akan dilakukan uji asumsi klasik terhadap model regresi sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal (Ghozali,2011). Menurut Ghozali (2011) untuk mendeteksi uji normalitas dapat dikakukan dengan menggunkan melalui analisa grafik. Analisa grafik ini dapat digunakan untuk menentukan normalitas dengan melihat grafik PP-Plot. Apabila titik-titik terdistribusi mengikuti garis diagonal, maka model regresi dapat dinyatakan normal (Ghozali, 2011). b. Uji Multikolonieritas Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Ghozali (2011) menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah : a. Mempunyai nilai VIF (Variance Influence Faktor) lebih kecil dari 10 b. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1 c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Dalam SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regre sion Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Gejala heteroskedastisitas tidak terjadi bila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasi-kan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar datas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Statistik Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) adalah uji yang digunakan untuk mengetahui kemampuan dari variabel independen dalam menjelaskan variasi pengaruhnya terhadap variabel dependen yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Secara umum uji koefisien determinasi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ESS R2 = TSS Dimana: ESS = Explanet sum Square (Jumlah kuadrat yang dijelaskan) TSS = Total sum Square (Jumlah total kuadrat) Uji t- Statistik Untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial atau individu. Secara umum (Gujarati, 2001) merumuskan uji t-statistik ke dalam persamaan berikut: t = b Sb Keterangan: T = Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan Sb = Standar Baku B = Koefisien Regresi Langkah-langkah uji hipotesis : H0 : b1 = b2 = b3=0 Menunjukan tidak terdapat pengaruh diferensiasi produk,merek,dan promosi dalam keputusan pembelian keramik merek picasso di toko keramik Jeddah Padang. Ha : H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠0 Menunjukan terdapat pengaruh antara diferensiasi produk,merek,dan promosi dalam keputusan pembelian keramik merek picasso ditoko Jeddah Padang. Kriteria Pengujian: a. Jika nilai signifikansi < Alpha. Maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. b. Jika nilai signifikansi > Alpha. Maka keputusannya adalah H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian Instrumen Uji Validitas Diferensiasi Produk (X1)
Berdasarkan Tabel 4.6 dibawah dapat dilihat bahwa 13 butir pernyataan memiliki nilai corrected item to total correltion antara 0,331 s/d 0,894 atau dengan kata lain bahwa 13 butir pernyataan tersebut dalam mengukur variabel diferensiasi produk memiliki nilai corrected item to total correltion lebih besar dari nilai kritis 0,30 (Sugiyono, 2003). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 13 butir pernyataan dalam mengukur variabel diferensiasi produk tersebut adalah valid. Dengan demikian tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilanjutkan. Merek (X2) Berdasarkan Tabel 4.7 dibawah dapat dilihat bahwa 17 butir pernyataan memiliki nilai corrected item to total correltion antara 0,304 s/d 0,657 atau dengan kata lain bahwa 17 butir pernyataan tersebut dalam mengukur variabel merek memiliki nilai corrected item to total correltion lebih besar dari nilai kritis 0,30 (Sugiyono, 2003). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 17 butir pernyataan dalam mengukur variabel merek tersebut adalah valid. Dengan demikian tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilakukan. Promosi (X3) Dari hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat dari 11 butir pernyataan memiliki nilai corrected item to total correlation antara 0,111 s/d 0,669. Pada butir pernyataan no 1 nilai corrected item to total correltion lebih kecil dari nilai kritis 0,30 (Sugiyono, 2003), yaitu sebesar 0,111 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan no 1 tidak valid. Sehingga hanya 10 butir pernyataan yang valid saja digunakan untuk penelitian seanjutnya. Keputusan Pembelian (Y) Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa lima butir pernyataan memiliki nilai corrected item to total correltion antara 0,450 s/d 0,877 atau dengan kata lain bahwa lima butir pernyataan tersebut dalam mengukur variabel keputusan pembelian memiliki nilai corrected item to total correltion lebih besar dari nilai kritis, yaitu 0,30 (Sugiyono, 2003). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lima butir pernyataan tersebut dalam mengukur variabel keputusan pembelian adalah valid. Dengan demikian tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilakukan. Uji Reliabilitas Dari hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat bahwa ternyata nilai Cronbach’s alpha untuk diferensiasi produk adalah sebesar 0.935, untuk merek nilai Cronbach’s alpha sebesar 0.876, promosi nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,837, sedangkan untuk keputusan pembelian nilai Cronbach’s alpha sebesar 0.882. Ini menunjukkan bahwa ke semua variabel nilai Cronbach’s alpha nya > 0,60 (Sekaran, 2006). Maka dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan yang valid tersebut reliabel. Dengan dmikian tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilakukan. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Berikut ini akan dilakukan uji asumsi klasik terhadap model regresi sebagai berikut: Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal (Ghozali,2011). Menurut Ghozali (2011) untuk mendeteksi uji normalitas dapat dikakukan dengan menggunkan melalui analisa grafik. Analisa grafik ini dapat digunakan untuk menentukan normalitas dengan melihat grafik PP-Plot. Apabila titik-titik terdistribusi
mengikuti garis diagonal, maka model regresi dapat dinyatakan normal (Ghozali, 2011). Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Gambar 4.1: Gambar 4.1 Uji Normalitas
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal. Hal ini dapat dibuktikan dimana dari gambar data menyebar mengikuti garis diagonal, sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini adalah normal. Uji Multikoleniaritas Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Ghozali (2011) menyatakan pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF (Variance Influence Faktor) lebih kecil dari 10 dan mempunyai angka Tolerance mendekati 1. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Variabel Keterangan Tolerance VIF Diferensiasi Produk (X1) 0.816 1.226 Tidak ada multikolinieritas Merek (X2) 0.645 1.551 Tidak ada multikolinieritas Promosi (X3) 0.725 1.379 Tidak ada multikolinieritas Sumber: Olahan Data Primer Dari Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai tolerance untuk semua variable jauh diatas 0,10, seperti nilai tolerance variable diferensiasi produk (0,816), merek (0,645) dan promosi (0,725). Demikian juga dengan nilai VIF, tidak satupun variable bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10, seperti nilai VIF variable diferensiasi produk (1,226), merek (1,551), dan promosi (1,379). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas atau antara sesama variable bebas dalam penelitian ini tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan demikian tahapan pengolahan data berikutnya dapat dilanjutkan. Uji Heteroskedastisitas Dalam SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regre sion Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value (Ghozali, 2011). Gejala heteroskedastisitas tidak terjadi bila memenuhi kriteria sebagai berikut, jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasi-kan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar datas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil pengujian heteroskedastisitas data melalui alat bantu SPSS dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini: Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
Dalam gambar tersebut terlihat titik-titik menyebar, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar, baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi loyalitas konsumen berdasarkan masukan dari variable bebasnya. Analisis Regresi Linier Berganda Data yang di peroleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis dan variabel yang di gunakan. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Science) versi 13.0. Uji regresi linear berganda merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat (Sekaran, 2006). Hasil analisis regresi linier berganda dapat iringkas pada Tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Terikat
Keputusan Pembelian
Konstanta dan Variabel Bebas Konstanta (a) Diferensiasi Produk (X1) Merek (X2) Promosi (X3) F R Square
Koefisien Signifikan Regresi 3,061 0,000 0,516 0,000 -0,621 0,000 0,413 0,007 12,359 0,000 0,279
Keterangan H1 Diterima H2 Diterima H3 Diterima -
Sumber: Olahan Data Primer
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang disajikan pada tabel diatas, berikut ini dapat dikemukakan persamaan regresi linier berganda: Y = 3,061 + 0,516X1 - 0,621X2 + 0,413X3 Secara statistik, persamaan regresi diatas bermakna bahwa tanpa adanya diferensiasi produk, merek dan promosi maka keputusan pembelian konsumen termasuk ke dalam kategori tinggi. Besaran koefisien regresi variabel diferensiasi produk diatas bermakna jika variable merek dan promosi nilainya tetap dan diferensiasi produk mengalami kenaikan maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami peningkatan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara diferensiasi produk dengan keputusan pembelian, semakin baik diferensiasi produk maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen. Besaran koefisien regresi variabel merek diatas bermakna jika variable diferensiasi produk dan promosi tetap dan merek mengalami kenaikan maka keputusan pembelian konsumen
akan mengalami penurunan. Koefisien bernilai negative artinya terjadi hubungan negatif antara merek dengan keputusan pembelian konsumen, semakin tidak terkenal merek maka semakin rendah keputusan pembelian konsumen. Besaran koefisien regresi variabel promosi diatas bermakna jika variable diferensiasi produk dan merek mengalami kenaikan maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara promosi dengan keputusan pembelian, semakin baik promosi maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen. Pembahasan Untuk melakukan pengujian hipotesis secara parsial (Uji-t). Dalam pengujian hipotesis, diasumsikan bahwa tingkat signifikan hipotesis alternatif yang diterima adalah kurang dari 0,05. Untuk melakukan uji hipotesis scara parsial, dapat dilihat dari ringkasan hasil analisis regresi yang disajikan pada Tabel 4.16, dengan melihat tabel tersebut, maka akan diketahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Nilai signifikan variabel diferensiasi produk adalah sebesar 0,000. nilai signifikan tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa diferensiasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang dinyatakan diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan bahwa variabel diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Pada variabel diferensiasi produk, menunjukkan konsumen menyatakan sangat setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena bentuk keramik Picasso sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. Kemudian konsumen menyatakan setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena keramik Picasso memiliki tampilan yang menarik, mutu keramik Piccaso sesuai dengan penggunaannya, keramik Picasso mampu menunjukkan style penggunanya, dan tampilan keramik Picasso mampu menunjukkan kelas sosial penggunanya. Dengan demikian, jika dimasa akan datang keramik Picasso dapat meningkatkan hal-hal yang berakitan dengan diferensiasi produk tersebut, maka hal ini akan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang dimasa yang akan datang semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bobby Yudhiarina (2009). Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Merek Terhadap Keputusan Pembelian Nilai signifikan variabel merek adalah sebesar 0,000, nilai signifikan tersebut kecil dari alpha 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variable merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang dinyatakan diterima.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan bahwa variabel merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Pada variabel merek, konsumen menyatakan sangat setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena konsumen memiliki perasaan pribadi yang positif terhadap merek keramik Picasso, dan dalam hal status dan coraknya¸merek keramik Picasso sesuai dengan kepribadian konsumen. Kemudian konsumen menyatakan setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena keramik Picasso dibuat sedemikian rupa sehingga bisa bebas dari masalah selama digunakan, dan konsumen menyatakan setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena selama pemakaian, keramik Picasso tidak mungkin rusak atau cacat. Dengan demikian, jika dimasa akan datang keramik Picasso dapat meningkatkan hal-hal yang berakitan dengan merek tersebut, maka hal ini akan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang dimasa yang akan datang semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bobby Yudhiarina (2009). Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari merek terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Nilai signifikan variabel promosi adalah sebesar 0,000, nilai signifikan tersebut kecil dari alpha 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variable promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang dinyatakan diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, ditemukan bahwa variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Pada variabel promosi, konsumen menyatakan sangat setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena keramik Picasso sering membuat kegiatan undian berhadiah. Kemudian konsumen menyatakan setuju bahwa keputusan pembelian keramik Picasso disebabkan karena sovenir yang disediakan keramik Picasso menarik dan gambar iklan yang ditawarkan menarik. Dengan demikian, jika dimasa akan datang keramik Picasso dapat meningkatkan hal-hal yang berakitan dengan promosi tersebut, maka hal ini akan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang dimasa yang akan datang semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bobby Yudhiarina (2009). Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi terhadap keputusan pembelian. PENUTUP Kesimpulan Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Variabel diferensiasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Karena hasil analisis data dengan analisi liniear berganda diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. 2. Variabel merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Karena hasil analisis data dengan analisi liniear berganda diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. 3. Variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Karena hasil analisis data dengan analisi liniear berganda diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,007. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh R² (R Square) sebesar 0,279. Hal ini berarti variasi nilai keputusan pembelian dipengaruhi sebesar 27,9% oleh variabel diferensiasi produk, merek dan promosi. Jadi, variabel diferensiasi produk, merek dan promosi, dapat menjelaskan sebesar 27,9% terhadap variabel keputusan pembelian, sedangkan sisanya sebesar 72,1% dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak masuk ke dalam model penelitian. Keterbatasan Penelitian dan Saran Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah berhasil dilaksanakan ini masih memiliki beberapa kekurangan yang disebabkan adanya keterbatasan yang peneliti miliki selama pembuatan skripsi ini. Keterbatasan tersebut meliputi: 1. Penelitian ini hanya menganilisis diferensiasi produk, merek dan promosi dan masih adanya variabel lain diluar model penelitian yang mempengaruhi terbentuknya keputusan pembelian konsumen yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 2. Sulitnya bagi peneliti untuk menentukan sampel yang benar dapat mewakili seluruh populasi sehingga mempengaruhi hasil yang ditemukan didalam penelitian ini. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengangkat judul yang sama dengan penelitian ini penulis menyarankan agar menambah variabel lain untuk dibuktikan dalam penelitian tersebut. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian yang ditemukan bisa menutupi kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini. 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mampu mencoba memper-banyak jumlah responden dan lebih selektif dalam memilih calon responden, saran ini penting untuk meningkatkan mutu dan kualitas hasil penelitian. Saran Untuk Pihak Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang memperlihatkan kesimpulan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diajukan saran-saran bagi perusahaan sebagai berikut: Dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian konsumen di masa yang akan datang, maka disarankan kepada pihak manajemen untuk terus lebih berinovasi dalam dalam segi diferensiasi produk, merek dan promosi. Hal ini disebabkan karena diferensiasi produk, merek
dan promosi memiliki pengaruh yang berarti terhadap keputusan pembelian konsumen pada keramik Picasso di toko Jeddah Padang. Selain itu untuk lebih memberikan inovasi dari variable diferensiasi produk merek dan promosi, maka disarankan kepada pihak manajemen Toko Jeddah Padang memperhatikan halhal sebagai berikut: a. Terus berinovasi untuk menciptakan bentuk keramik Picasso sesuai dengan kualitas. b. Menambah variasi warna di setiap tipe seri keseluruhan pada keramik. c. Menambah corak pada tampilan keramik Picasso sehingga lebih menarik. d. Perusahaan lebih berorientasi pada konsumen sehingga konsumen memiliki kesan yang positif dari merek keramik Picasso. e. Pihak toko Jeddah Keramik Padang harus lebih memperbanyak kegiatan undian berhadiah. f. Lebih kreatif dalam menginformasikan iklan keramik melalui media masa dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Durianto, Darmadi, dkk.2001. Strategi Menakluki Pasar Melalui Riset Ekuitas Dan Perilaku Merek. Jakarta; Bramedia Pustaka Utama. Doyle, peter. (1998). Marketing management (4th).new York: Mc Grawhill Engel, F. James, Dkk.1994.Perilaku konsumen.Jakarta:Binarupa Aksara.. Fahlefi, Ari. Resza. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Koran (Studi Kasus Pada Koran Harian Pagi Radar Tegal). Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.1 No.1 Oktober Ghozali, Imam, 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2005. Dasar-Dasar SPSS 14 dan Aplikasi. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BadanPenerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Erlangga Herwinarni, Yuniarti. 2008. Pengaruh Harga, Pelayanan dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Beijing Di Wilayah Kota Tegal. SOSEKHUM Vol. 4 No.5 November. Istijanto, M. M, M.com. 2005. Riset Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Kapferrer. J.N, (1994), strategic brand management : creating and sustaining brand equity long term, 2nd edition. London : kogan pay limited Kartajaya, Hermawan.2005.on Differentiation, diterbitkan oleh Mizan Media Utama, Bandung. KeloSantoso, Singgih. 2001. Buku latihan SPSS. Edisi kedua. Jakarta : Elex Media Komputindompok Gramedia Kotler, Philip dan Armstong, Gary. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran .Jilid I. Erlangga: Jakarta. Kotler, Philip dan Armstong, Gary.(2003). Marketing Management. 11th Editio Pearson education, Inc New Jersey. Kotler, Philip dan Armstong, Gary 2005. Dasar-dasar pemasaran jilid 1. PT indeks : Jakarta Kotler, Philip dan Armstong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran .Jilid I. Erlangga: Jakarta. Kotler Philip, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian, Jakarta : Salemba Empat. ______2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks ______2005. Manajemen edisi kesebelas diterjemahkan oleh benyamin molan. Jilid 2. Jakarta : indeks Kotler, Philip dan Keller, Kevine. Lane.2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi 13. Erlangga: Jakarta. Lamb et.al.2001.Pemasaran Buku 2.Jakarta:Salemba Empat Nunnally, Jum C. 1978. Psychometric Theory. 2nd edition. New Delhi: McGrawhill Publishing Company Limited. Sekaran, Uma, 2006. Research, Methods For Business, Edisi 4, Jakarta, Salemba. Simamora. Bilson.2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono, 2003. Statistik untuk penelitian (cetakan kelima). Bandung : CV.
Alfabeta Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10. O for windows. Cetakan Keempat : November. Bandung : Alfabeta Sumarwan, 2004 Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya. penerbit_ GI Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi offset. Tjiptono, Fandy.2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi offset. Yudhiarina, bobby. 2009. Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk Merk, Dan Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Perusahaan Rokok PT. HM. Sampoerna. Jurnal Ichsan Gorontalo. Volume 4. No. 2 Edisi mei – Juli 2009.