Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity pada PerbankanJURNAL ... VISIONER & STRATEGIS Volume 2, Nomor 1, Maret 2013 ISSN: 2338-2864 p. 29-37
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
The purpose of research is to analyze the influence of Debt To Equity Ratio (DER) to Return On Equity in banks which are listed on the Indonesia Stock Exchange. Samples obtained for 10 banks that using purposive sampling. Data were taken from a note published on the Indonesia Stock Exchange from 2008-2010, and then analyzed using sigle linear regression with SPSS. The results showed the coefficient of determination (R²) of 0.795, which mean a variable debt to equity ratio has the ability to explain the effect on the variable return on equity on Banking listed in Indonesia Stock Exchange. Partial test results indicate that debt to equity ratio significantly influence the return on equity on Banking listed in Indonesia Stock Exchange. Bank managers should pay more attention to fundamental factors such Debt to Equity Ratio because has a positive influence on Return On Equity. In this case the bank should further increase the Debt to Equity Ratio that as a measure of profitability will also increase corporate performance.
Husaini Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe
Keywords: Debt to equity ratio, return on equity
Volume 2, Nomor 1, Maret 2013
29
Husaini
Pendahuluan Setiap perusahaan yang melakukan operasional di samping menggunakan modal sendiri juga menmggunakan modal asing yang bersumber dari hutang. Hutang yang digunakan baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Hutang jangka pendek biasanya digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Sementara hutang jangka panjang biasanya digunakan untuk kegiatan investasi ataupun pembelian aktiva tetap oleh perusahaan, (Hanafi, 2005). Adanya kecenderungan manajer perusahaan menggunakan hutang dengan alasan antara lain untuk menambah modal perusahaan, karena modal yang dibutuhkan relatif besar. Dari sisi lain, dengan adanya hutang dapat mengurangi risiko (risk sharing) untuk internal investor. Kondisi ini akan bernilai jika perusahaan harus melikuidasi usahaanya. Akan tetapi, dari sisi lain, dengan adanya hutang maka akan memgurangi profit sharing untuk internal investor, atau dengan kata lain besarnya Return On Equity (ROE) berupa deviden menjadi berkurang. Return On Equity diperoleh dari laba setelah pajak dibandingkan dengan total ekuitas perusahahaan. Alat ukur kinerja suatu perusahaan yang paling popular antara penanam modal dan manajer senior adalah hasil atas hak pemegang saham yaitu ROE. Semakin tinggi laba perusahaan maka akan semakin tinggi ROE yang akan diperoleh. Namun dengan adanya hutang, maka besarnya laba bersih yang diperoleh akan menurun, karena perusahan harus membayar bunga pinjaman akibatnya akan mengurangi laba bersih (net income) perusahaan. Pada akhirnya akan mengurangi bagian yang dibagikan kepada pemegang saham atau ROE akan menurun. Dari kondisi ini, peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh dari Debt To Equity Ratio terhadap Return On Equity pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. TINJAUAN Teoritis Bank merupakan suatu badan yang bergerak dalam bidang keuangan, bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. 30
Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah Negara yaitu sebagai lembaga yang menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan usaha yang akan menggerakkan perekonomian Negara. Menurut Kasmir (2004:11) mendefinisikan secara sederhana bank diartikan sebagai “Lembaga keuangan Negara yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”. Sedangkan Sinungan (2003:3) menyatakan bahwa ”Bank adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.”. Sedangkan pengertian bank menurut IAI dalam PSAK Nomor 31 Standar Akuntansi Keuangan (2004:215) adalah: “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”. Selanjutnya Hasibuan (2004:2) menyatakan bank adalah lembaga keuangan, berarti bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan semata. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Dilihat dari fungsinya pula, berbagai macam definisi tentang bank antara lain dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Bank dilihat sebagai penerima kredit, artinya bank menerima uang serta dana-dana lainnya dari masyarakat dalam bentuk; a. Simpanan atau tabungan biasa yang dapat diminta atau diambil setiap saat. b. Deposito berjangka, yang merupakan tabungan atau simpanan yang penarikannya kembali hanya dapat dilakukan setelah Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity pada Perbankan ...
jangka waktu ditentukan habis. c. Simpanan dalam rekening Koran atau giro atas nama sipenyimpangiro yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet, giro atau perintah tertulis kepeda bank. 2. Bank dilihat sebagai pemberi kredit, artinya bahwa bank melaksanakan operasi pengkreditan secara aktif. Jadi,fungsi bank terutama dilihat sebagai pemberi kredit tanpa mempermasalahkan apakah kredit itu berasal dari deposito atau tabungan yang diterimanya atau bersumber ada penciptaan kredit yang dilakukan oleh bank itu sendiri. 3. Bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat melalui sumber yang berasal modal sendiri, simpanan atau tabungan masyarakat maupun melalui penciptaan uang bank. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankkan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, yang meliputi tiga kegiatan utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa pada bank lainnya. Return on equity merupakan salah satu rasio profitabilitas yang sangat penting bagi pemegang saham pada perusahaan, karena rasio ini mengukur tingkat pengembalian keuntungan atas dana yang diinvestasikan pada perusahaan. Rasio ini merupakan komponen dari rasio neraca dan rasio laba rugi. Menurut Sartono (2001), return on equity merupakan pengembalian hasil atau ekuitas yang jumlahnya dinyatakan sebagai suatu parameter dan diperoleh atas investasi dalam saham biasa perusahaan untuk suatu periode waktu terrtentu. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2006:109) return on equity merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa, mengukur tingkat pengembalian atas invetasi dari pemegang saham biasa. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar tingkat pengembalian dana yang diberikan kepada pemegang saham. Menurut Mulyadi (2006:127) return on equity adalah perbandingan antara laba bersih dengan jumlah modal yang dilaporkan pada periode yang Volume 2, Nomor 1, Maret 2013
sama. Selanjutnya menurut Van Horne dan Wachowicz (2005:225) return on equity membandingkan laba bersih setelah pajak (earnings after tax) dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham di perusahaan. Perhitungan return on equity dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
ROE =
EAT M S
Dimana: ROE = Return On Equity EAT = Earnings After Tax MS = Modal Sendiri Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa return on equity merupakan rasio yang sangat penting bagi pemegang saham, karena rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham pada perusahaan. Semakin rendah rasio ini, semakin kecil tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang saham perusahaan. Debt To Equity Ratio, salah satu rasio yang paling banyak digunakan ialah rasio utang terhadap ekuitas. Besarnya utang yang terdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahami perimbangan antara resiko dan laba yang didapat. Utang membawa risiko karena setiap utang pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap bagi perusahaan berupa kewajiban untuk membayar beban bunga beserta cicilan kewajiban pokoknya (principal) secara periodik. Menurut Horne dan Wachowicz (2005:209) debt to equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang dan dihitung dengan membagi total utang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas pemegang saham. Menurut Kuswadi (2006) mengemukakan “Debt To Equity Ratio menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang sahamterhadap pemberi pinjaman”. Rasio ini menunjukkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi se31
Husaini
luruh kewajibannya. Perhitungan DER dilakukan dengan menggunakan rumus :
DER =
T H × 100% JMS
Dimana: DER = Debt Equity Ratio TH = Total Hutang JMS = Jumlah Modal Sendiri Dari pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara total hutang dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. H1: Debt To Equty Ratio berpengaruh Return On Equity. Dalam kerangka konseptual akan digambarkan bagaimana hubungan antara variabel independen (DER) dengan variabel dependen (ROE). Secara skematis dapat dilihat padagambar berikut ini: Debt To Equty Ratio
Return On Equity
Metode Penelitian Populasi menurut Arikunto (2002:108) adalah keseluruhan dari subjek penelitian (semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian). Populasi yang yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar dan mempublikasikan laporan keuangan melalui Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2008-2010 dengan data laporan keuangan tahun 2008-2010, maka populasinya adalah 28 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan mewakili keseluruhan populasi tersebut, Arikunto (2002:108). Dalam penelitian ini sampel diambil secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan keperluan peneliti. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah bank yang menerbitkan laporan keuangan secara berturut- turut pada tahun 2008-2010 dan 10 bank yang merupakan bank terbesar dari segi asset Desember 2010. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel sebanyak 10 bank yang memiliki asset terbesar seperti terlihat pada Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian (Arikunto, 2002:99). Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Debt To Equity Ratio (X), yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi total hutang (total debt) berdasarkan total modal sendiri (total shareholder equity). Skala pengukuran menggunakan skala rasio. 2. Return On Equity (Y), yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan memanfaatkan total equity yang dimilikinya. Skala pengukuran menggunakan skala rasio.
Tabel 1 Sampel NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE BBCA BBNI BBRI BDMW BMRI BNGA BNII BNLI PNBN BTPN
BANK Bank Central Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Danamon Tbk Bank Mandiri Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank INTL Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Pan Tbk Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk
LISTED 31 Mei 2000 25 November 1996 10 Oktober 2003 06 Dessember 1989 14 Juli 2003 29 November 1989 21 November 1989 15 Januari 1990 28 Oktober 1982 24 Januari 2008
Sumber : www.idx.co.id (Desember, 2012)
32
Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity pada Perbankan ...
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal. Menurut Ghozali (2005:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, atau variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan uji one sample kolmogrovsmirnov test. Salah satu cara untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak adalah dengan melihat hasil normalitas diketahui dari nilai signifikansi > 0,05 berarti menunjukkan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas (Nurgiyantoro dkk, 2004: 118).
Pengujian hipotesis tentang kemampuan variabel independen (DER) dalam memprediksi variabel dependen (ROE) dalam menggunakan alat analisis statistik uji t. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut : • Jika thitung < ttabel maka H1 ditolak, ini berarti variabel Debt To Equty Ratio (DER), tidak berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE). • Jika thitung > ttabel maka H1 diterima, ini berarti variabel Debt To Equty Ratio (DER), berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE). Hasil Penelitian
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Model Regresi Sederhana (Simple Regression). Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk menentukan variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen dengan persamaan sebagai berikut: Y = α+ bx + e Dimana: Y = Return On Equity (ROE) X = Debt To Equity Ratio (DER) e = Error / variabel residual α = konstanta b = Koefisien regresi dari masing- masing variabel independen
Analisis Deskriptif Variabel Debt to Equity Ratio Deskriptif data dari debt to equity ratio yang meliputi nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah dapat dilihat pada Tabel 2. Dari Tabel 2 dapat dilihat gambaran bahwa angka Debt to Equity Ratio tahun 2008 nilai tertinggi sebesar adalah 13,62 pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, nilai terendah adalah 7,02 pada Bank Pan Tbk, tahun 2009 nilai tertinggi sebesar 10,88 pada Bank Negara Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar 5,23 pada Bank Danamon Tbk, dan Tahun 2010 nilai tertinggi sebesar 10,02 pada Bank Rakyat Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar 5,40 pada Bank Danamon Tbk.
Tabel 1 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Debt to Equity Ratio Sepuluh Perusahaan Perbankan Tahun 2009-2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NAMA BANK Bank Central Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Danamon Tbk Bank Mandiri Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank INTL Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Pan Tbk Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
DEBT TO EQUITY RATIO 2009 9.55 12.07 10.01 9.09 10.75 10.09 10.42 11.75 7.02 13.62 10.44 13.62 7.02
2010 9.14 10.88 10.63 5.23 10.23 8.55 10.56 10.57 6.16 9.84 9.18 10.88 5.23
2011 8.498 6.505 10.02 5.398 9.814 9.429 9.360 8.315 7.814 9.607 8.48 10.02 5.40
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2011)
Volume 2, Nomor 1, Maret 2013
33
Husaini
Rata-rata Debt to Equity ratio sepuluh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sebesar 10,44, tahun 2009 sebesar 9,18, dan tahun 2010 sebesar 8,48. Return On Equity Deskriptif data dari return on equity yang meliputi nilai rata-rata, nilai tertinggi, dan nilai terendah seperti yang terlihat pada Tabel 3 mengambaran bahwa angka return on equity tahun 2008 nilai tertinggi sebesar adalah 0,267 pada Bank Rakyat Indonesia Tbk, nilai terendah adalah 0,073 pada Bank CIMB Niaga Tbk, tahun 2009 nilai tertinggi sebesar 0,268 pada Bank Rakyat Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar -0,012 pada Bank Internasional Indonesia Tbk, dan Tahun 2010 nilai tertinggi sebesar 0,313 pada Bank Rakyat Indonesia Tbk, nilai terendah sebesar 0,064 pada Bank Internasional Indonesia Tbk. Rata-rata Return on Equity sepuluh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sebesar 0,142, tahun 2009 sebesar 0,135, dan tahun 2010 sebesar 0,168. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov. Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov menunjukkan nilai sig pada Unstandardized Residual sebesar 0,404, nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Sehingga data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan data layak untuk diuji. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Regresi Berganda Untuk mengetahui hasil penelitian ini digunakan metode analisis regresi linier sederhana. Hasil regresi linier sederhana seperti yang terlihat pada Tabel 5, maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana adalah: Y = a + bX + e Y = -0,172 + 0,010X + e Pada persamaan dapat dilihat bahwa variabel Debt to Equity Ratio, mampu mempengaruhi Re34
turn on Equity. Nilai konstanta sebesar -0,172 artinya bahwa jika variabel Debt to Equity Ratio dianggap konstan, maka nilai rata-rata Return On Equity sebesar -0,172. Koefisien b sebesar 0,010, berarti jika nilai debt to equity ratio meningkat sebesar 1 satuan, maka return on equity akan meningkat sebesar 0,010. Untuk hasil koefisien korelasi dan determinasi dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel tersebut, koefisien korelasi (R) sebesar 0,892; yang bermakna eratnya hubungan (korelasi) antara debt to equity ratio, terhadap return on equity pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,795; artinya variabel debt to equity ratio, memiliki kemampuan dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel return on equity pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pembuktian Hipotesis Seperti yang dikemukakan pada perumusan masalah dan hipotesis, bahwa penelitian ini menganalisis pengaruh debt to equity ratio terhadap return on equity pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga digunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil untuk debt to equity ratio diperoleh thitung sebesar 2,393 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Sedangkan nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α=5%) dan df=n-k-1 (30-4-1=25) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,059, maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Dengan demikian thitung > ttabel yaitu 2,393 > 2,059, dalam pengertian debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return on equity pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1. Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,795; artinya variabel Debt to equity ratio, mampu mempengaruhi Return on Equity pada Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity pada Perbankan ...
Tabel 2 Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Return On Equity Sepuluh Perusahaan Perbankan Tahun 2008-2010 No
RETURN ON EQUITY
NAMA BANK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2008
Bank Central Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Danamon Tbk Bank Mandiri Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank INTL Indonesia Tbk Bank Permata Tbk Bank Pan Tbk Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
2009
0.248 0.079 0.267 0.145 0.174 0.073 0.097 0.107 0.088 0.140 0.142 0.267 0.073
2010
0.244 0.130 0.268 0.097 0.204 0.140 -0.012 0.099 0.085 0.091 0.135 0.268 -0.012
0.249 0.124 0.313 0.156 0.222 0.185 0.064 0.126 0.103 0.142 0.168 0.313 0.064
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2011) Tabel 4 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N
30
Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
.0000000 .03392248 .163 .145 -.163 .892 .404
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2011) Tabel 5 Hasil Regresi Linier Sederhana Unstandardized Coefficients
Model 1
B -0.172 0.010
(Constant) Debt to Equity Ratio
Standardized Coefficients
Std. Error 0.172 0.004
Beta .261
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2011) Tabel 6 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Model
R
1
0.892(a)
R Square
Adjusted R Square
0.795
Std. Error of the Estimate
0.762
0.036536
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2011) Tabel 7 Hasil Uji-t Model 1
t (Constant) Debt to Equity Ratio
Sig. -.996 2.393
.329 .025
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2011) Volume 2, Nomor 1, Maret 2013
35
Husaini
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap return on equity pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saran 1. Manajer perbankan harus lebih memperhatikan faktor fundamental perusahaan yang
36
pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Equity seperti Debt to Equity Ratio. 2. Penelitian ini hanya menggunakan ROE untuk menilai kinerja perusahaan. Untuk selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menilai rasio keuangan lainya yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan seperti ROA, ROI, EPS, deviden, dan lain-lain.
Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Equity pada Perbankan ...
Referensi Arikunto, Suharsimi, (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta. Jakarta. Brigham dan Houston, (2001), Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Ghozali, Imam, (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Halim, Abdul. (2007). Manajemen Keuangan Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia. Hanafi, M. Mamduh, 2005, Manajemen Keuangan, Penerbit BPFE. Ikatan Akuntan Indonesia.(2002). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Kasmir, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Kasmir, (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Maulida dan Ashadi (2008). Pengaruh Debt Equity Ratio, Current Ratio, dan Total Assets Turnover Terhadap Return On Equity (Studi Kasus Pada Perum Pegadaian), Mulyadi, (2006), Memahami Akuntansi Keuangan, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Riyanto, Bambang. ( 2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. Sartono, Agus .(2001). Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Empat, Yogyakarta. Sawir, Agnes, (2005), Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kelima, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sinungan, Muchdarsyah .(2003). Manajemen Dana Bank. PT Bumi Aksara. Jakarta. Van Horne, James C dan Wachowicz, John M. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi 12. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Weston dan Brigham, (2005), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta. Laporan Keuangan Perbankan, www.idx.co.id, Diakses 21 Maret 2011.
Volume 2, Nomor 1, Maret 2013
37
Husaini
38
Jurnal Visioner & Strategis