Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302 - 0172 pp. 42- 49
8 Pages
PENGARUH DANA ZAKAT DAN TINGKATPENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINANDI PROVINSI ACEH Lisnawati1, Abubakar Hamzah2, Nasir Azis 3 1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Fakultas ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study to examine the effect of alms (zakat), education which are proxied by the average length of the school on poverty in Aceh province, in this case for all of districts and Cities in Aceh province in 2005-2008. Type data analyse of this study are panel data from 2008 until 2011 for time series data and cross section data represent of 23 districts in Aceh Province. So all totaled 92 Observation.method of analysis used in this research is a method of linear regression analysis of panel data with FEM (Fixed Effect Model). The results of this study indicate that the alms (zakat) variable is negative and significant effect on poverty level. educational variables alms(zakat), while the education variables which are proxied by the average length of the school and a significant negative effect on the level of poverty in the province of Aceh. Keywords : Poverty, alms,level of education Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh dana zakat dan tingkat pendidikan yang diproxi dengan rata-rata lama sekolah terhadap kemiskinan di Kabupaten/ Kota di Provinsi Aceh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data panel yang diwakili data dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 dan data kerat lintang (cross section) sebanyak 23 data mewakili kabupaten/kota di Provinsi Aceh sehingga menghasilkan 92 Observasi.Metode pengolahan data dengan Fixed Effect Model dan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dana zakat berpengaruh negatif namun tetapi tidak signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan variabel pendidikan yang diproksi dengan angka rata-rata lama sekolah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh. Kata kunci : Kemiskinan, dana zakat dan tingkat pendidikan
PENDAHULUAN
Kemiskinan yang merupakan masalah krusial
diharapkan.Dimana berdasarkan data statistik,
dan
Aceh
menjadi
indikator
penting
dalam
merupakan
daerah
angka
tinggi
secara
menentukan keberhasilan suatu bangsa. Masalah
kemiskinannya
ini merupakan masalah yang kompleks yang juga
nasional. Angka persentase kemiskinan Aceh
menjadi akar permasalahan lainnya seperti
tahun 2011 yang sebesar 19,57 persen masih jauh
kriminalitas, gizi buruk, kebodohan, kesehatan
dibawah rata-rata kemiskinan nasional sebesar
rendah
12,49 persen.
dan
lain-lain
yang
juga
berujung
terhambatnya pembangunan di suatu negara.
Aceh yang merupakan daerah yang menjadi
Berbagai program dan kebijakan telah dijalankan
oleh
menunjukkan
pemerintah
hasil
optimal
namun seperti
masih sangat
yang
korban konflik panjang dan tsunami yang
belum
berakibat terhambatnya pembangunan disegala
yang
bidang yang sedang dilaksanakan, hancurnya
Volume 1, No. 4, November 2013
- 42
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
sarana dan prasarana umum dan hilangnya
kosumtif
sumber-sumber perekonomian di seluruh wilayah
permanennya yaitu mengentaskan kemiskinan
Provinsi Aceh sehingga kondisi menjadi parah,
dengan memberikan zakat produktif kepada yang
namun
dan
memerlukan sebagai modal usaha.Qodri Azizy
perekonomian
(2004 :148) dalam bukunya juga menyimpulkan
tumbuh dan kondisi sedikit membaik tetapi
bahwa zakat hendaknya tidak sekedar konsumtif,
kemajuan tersebut belum mampu menutupi
maka idealnya zakat dijadikan sumber dana umat.
ketertinggalan aceh yang juga telah didera
Penggunaan zakat untuk konsumtif hanyalah
konflik yang berkepanjangan dimana angka
untuk hal-hal yang bersifat darurat.Artinya,
kemiskinan yang masih sangat tinggi masih
ketika ada mustahiq yang tidak mungkin untuk
menjadi fenomena buruk dimana masyarakat
dibimbing untuk mempunyai usaha mandiri atau
masih belum cukup mandiri dan berdaya dalam
memang untuk kepentingan mendesak, maka
ekonomi pasca rehabilitasi dan rekontruksi.
penggunaan konsumtif dapat dilakukan.
adanya
kegiatan
rehabilitasi
rekontruksi di Aceh membuat
Maka
dalam
upaya
mengatasinya
perlu
tetapi
mempunyai
tujuan
yang
Karena kemiskinan sesungguhnya bukan
penanganan yang serius efektif dan efesien juga
semata-mata
kurangnya
pendapatan
untuk
berkesinambungan.
memenuhi kebutuhan hidup atau standar hidup
Namun perubahan juga banyak dirasakan
yang layak. Karena menurut Sutrisno (2001:78)
dimana sejak tercapainya perjanjian damai dan
kemiskinan itu menyangkut kemungkinan orang
dukungan penuh bagi pelaksanaan butir-butir
atau keluarga miskin untuk melangsungkan dan
kesepakatan, kondisi keamanan jadi semakin
mengembangkan
membaik, termasuk penetapan Undang-Undang
perekonomian dalam upaya meningkatkan taraf
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
kehidupan.
Aceh
terlaksana
maka
kegiatan-kegiatan
penyelenggaraan
Dengan kesadaran masyarakat akan manfaat
pemerintahan daerah di Aceh dilakukan dengan
dari zakat yang merupakan perintah wajib bagi
prinsip otonomi seluas-luasnya untuk mengatur
pemeluk islam sebagai ibadah wajib dari harta
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan.
yang dimiliki yang kedudukannya sama seperti
Termasuk pengaturan tentang zakat juga diatur di
ibadah shalat sebagai ibadah badaniyah. Dengan
dalamnya dimana Pasal 180 ayat (1) huruf d,
potensi dana zakat yang ada tidak menutup
Pasal 191 dan Pasal 192 Undang-Undang Nomor
kemungkinan dapat membuka peluang untuk
11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh,
masyarakat dapat mendirikan usaha seperti
berkenaan dengan zakat, wakaf, dan harta agama
pabrik atau usaha lainnya dari dana tersebut
yang dikelola oleh Baitul Mal.
sehingga
zakat dapat benar-benar berperan
Zakat sendiri secara konseptual dapat
strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan
menjawab permasalahan kemiskinan yang tujuan
pengangguran jika pemanfaatannya tepat sasaran,
sebenarnya menurut Qadir (2001:83) tidak
efektif dan efesien.
sekedar 43 -
menyantuni
orang
miskin
Volume 1, No. 4,November 2013
secara
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengelolaan dana zakat di Aceh sudah menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik dari pengelolaan yang dilakukan sebelumnya yang hanya secara tradisional
berbagai
inovasi
yang
berguna
bagi
komunitasnya (Todaro, 2003:413). Untuk
dapat
melihat
mengukur
menjadi lebih
pengaruhnya salah satu indikator yang digunakan
teroganisir lagi melalui badan Baitul Mal dimana
dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan
pengelolaannya telah diatur dengan UU No.11
yang dilihat dari rata-rata lama sekolah.Dimana
Tahun 2006 dan Qanun No.10 Tahun 2007. Zakat
investasi pendidikan yang pemerintah harapkan
yang
dapat
merupakan
dana
masyarakat
yang
memperbaiki
kualitas
suatu
bangsa
diamanatkan melalui lembaga Baitul Mal untuk
terutama dalam mengatasi kemiskinan itu benar
disalurkan
terealisasi di Aceh dengan melihat indikator
sehingga
kepada asnaf
delapan yang
golongan(asnaf)
delapan
berkurang
tingkat pendidikannya rata-rata lama sekolah.
jumlahnya sehingga tujuan akhirnya zakat untuk mengurangi kemiskinan tercapai.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Adanya zakat sebagai perangkat dalam membentuk modal material dalam
upaya
Kemiskinan Kemiskinan
merupakan
situasi
serba
pemberdayaan ekonomi dan juga membentuk
kekurangan yang terjadi bukan dikehendaki oleh
kemandirian masyarakat dapat terwujud dengan
si miskin.Menurut Badan Pusat Statistik dan
pengaturan yang baik dari lembaga yang
Departemen Sosial (2002:3-4) kemiskinan adalah
mengelolanya
ketidakmampuan individu dalam memenuhi
seperti
Baitul
Mal.
dimana
diperlukan kerja sama semua pihak dalam membentuk kesadaran akan manfaat penting
kebutuhan dasar minimum untuk hidup layak. Penduduk yang pada umumnya
ditandai
yang dapat dirasakan oleh adanya zakat juga
oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas
perlu
kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta
ditumbuhkan,
juga
disertai
dengan
pengelolaan yang baik,efektif,efesien dan tepat
kesejahteraannya
yang
sasaran sehingga pemberi zakat dapat lebih
menunjukkan
adanya
mempercayakan dana zakatnya melalui lembaga
ketidakberdayaan. Kemiskinan juga disebabkan
zakat seperti Baitul Mal.
oleh terbatasnya sumber daya manusia yang
Untuk mengatasi kemiskinan dengan modal
sehingga
dapat
lingkaran
dimiliki dan dimanfaatkan terutama dari tingkat
material saja juga belum cukup namun modal
pendidikan
sumber daya manusia melalui pendidikan dan
membawa
ketrampilan juga sangat diperlukan.Peningkatan
informal yang rendah (Supriatna, 2000:196).
pendidikan dapat membantu masyarakat untuk keluar
dari
Sekelompok
lingkaran orang
setan yang
kemiskinan.
formal
maupun
kosekuensi
nonformal dan
terhadap
pendidikan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Propenas
menyebutkanberdasarkan
berpendidikan
penyebabnya kemiskinan dapat dibedakan
diharapkan akan dapat memberi manfaat kepada
menjadi dua, yaitukemiskinan kronis (chronic
masyarakat di sekelilingnya, seperti menciptakan Volume 1, No. 4, November 2013
- 44
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
poverty) yang disebabkan: (1) sikap dan
yang dikemukakan oleh Carter V. Good seperti
kebiasaanhidup
tidak
dikutip dari Djumransjah, (2004 : 24) pendidikan
(2) keterbatasan sumber daya
adalah suatu proses perkembangan kecakapan
danketerisolasian; dan (3) rendahnya taraf
seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang
pendidikan dan derajat kesehatan,terbatasnya
berlaku dalam masyarakatnya dan proses sosial
lapangan
ketidakberdayaan
di mana seseorang dipengaruhi oleh suatu
kemiskinansementara
lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah)
produktif;
masyarakat
kerja,
masyarakat, (transient
dan
dan poverty)
yang
yang
disebabkan
(1)
perubahan siklus ekonomi darikondisi normal
sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya. Menurut
menjadi krisis ekonomi; (2) perubahan yang bersifat musimanseperti kasus kemiskinan nelayan dan pertanian tanaman pangan; dan (3) bencanaalam atau dampak dari suatu kebijakan. Memenuhi kebutuhannya, tidak saja karena mereka
tidak
memiliki
asset
sebagai sumber pendapatan, tetapi juga karena str uktur sosial, ekonomi, sosial-budaya dan sosialpolitik tidak membuka peluang orang miskin
Kartasasmita
dalam
Widodo
(2006:297) kondisi kemiskinan disebabkan oleh sekurang-kurangnya
empat
penyebab,
yaitu
rendahnya taraf pendidikan. Taraf pendidikan yang
rendah
mengakibatkan
kemampuan
pengembangan terbatasdan
menyebabkan
diri sempitnyalapangan
kerja yang dapat dimasukisehingga, pendapatan yang didapat juga rendah maka berdampak juga terhadap kemiskinan.
keluar dari lingkaran kemiskinan yang tak berujung pangkal (Mubyarto, 1997 : 35). Berdasarkan
dari
indikator
Zakat dan Kemiskinan
kemiskinan
setiap negara dapat menetapkan jumlah orang miskin baik di pedesaan maupun di perkotaan. Biro Pusat Statistik menetapkan patokan 2.100 kalori per hari untuk kebutuhan minimum makanan, sedangkan pengukuran bukan makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa (Kuncoro,M 1997 :
Zakat menurut istilah bahasanya juga dapat diartikanmembersihkan dan mengembangkan, sedangkan secara hukum dapat diartikan sebagai harta yang dikeluarkan sebagai kewajiban atas harta
atau badan orang yang bersangkutan
dengan cara yang khusus. (Ali Nashif, 2002 : 2) Zakat merupakan salah satu rukun Islam,
dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
148).
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum Pendidikan.
zakat adalah wajib (fardlu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Menurut World Bank (2001), modal fisik, modal manusia dan modal alam merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan. Definisi pendidikan 45 -
Volume 1, No. 4,November 2013
Beralih kepada jenis harta dan penghasilan yang wajib dizakati dalam Qanun Aceh (Qanun Nomor10 tahun2007), dalam Pasal 18 ayat (1)
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
disebutkan ada tiga jenis zakat yaitu: zakat fitrah,
yang digunakan dapat ditulis sebagai berikut :
zakat harta dan zakat penghasilan. Sedang jenis harta yang wajib dizakati disebutkan dalam ayat (2) yang terdiri dari: a. emas perak, logam mulia lainnya dan uang perdagangan dan perusahaan; b. perindustrian; c. pertanian, perkebunan dan perikanan; d. peternakan; e. Pertambangan; f. pendapatan dan jasa;g. rikaz. Adapun harta lain yang tidak termasuk dalam salah satu jenis harta di atas, kewajiban zakatnya akan ditetapkan dengna fatwa MPU Aceh.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menganalisis
tentang
KMit=β0- DZit - β2PDit+….+εit…....( 1 ) Dengan ,i
= 1, 2, ..., N ; t = 1, 2,…., T.
Dimana: KMit β0 β1, β2 DZi t
= Kemiskinan di kabupaten iselama periode t = Konstanta = Keofesien regresi =Jumlah dana zakat yang disalurkan di kabupaten i selama periode t PDit = Tingkat pendidikan ( rata-rata lama sekolah) di kabupaten i selama periode t N = banyaknya observasi T = banyaknya waktu, Jadi, N × T = banyaknya data panel.
Untuk mempermudah dalam interpertasi model
pengaruh dana zakat yang disalurkan dan tingkat
yang diperoleh, maka
pendidikan yang diproksi dengan rata-rata lama
logaritma natural (ln) pada model sebagai
sekolah terhadap kemiskinan di Aceh selama
berikut:
digunakan transformasi
periode 2008-2011. Penelitian menggunakan data sekunder.yang diperoleh dan dikumpulkan dari
Log KM =β0 + β1 Log DZ + β2 Log PD +
kepustakaan yang berupa buku-buku, artikel, jurnal, laporan, tesis serta informasi-informasi lainnya dari instansi yang terkait dengan penelitian ini khususnya pada Badan Pusat Statistik (BPS) dan Baitul Mal Provinsi Aceh.
Eit…………..(2) Berdasarkan
dari
uraian
sebelumnya
dipaparkan, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini sebagai berikut : dana zakat dan tingkat pendidikan berpengaruh secara negatif
Analisis dengan menggunakan data panel
terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Aceh.
dengan pendekatan Fixed Effect Model. yang merupakan penggabungan dari deret berkala
HASIL PEMBAHASAN
(time series) selama empat tahun yang diwakili data dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 dan data kerat lintang (cross section) sebanyak 23 data mewakili kabupaten/kota di Provinsi Aceh
yang
berhubungan
dengan
dana
penyaluran zakat, tingkat pendidikan serta angka kemiskinan yang diperoleh dari instansi terkait yang menghasilkan 92 observasi. Maka model
Setelah melakukan beberapa pengujian untuk memilih salah satu model estimasi yang tepat dalam regresi data panel yang diantaranya Uji Chow test dan Hausman test. maka diketahui bahwa model yang sesuai untuk estimasi adalah model Fixed Effect Model. Hasil
pengolahan
data
panel
dengan
menggunakan estimasi Model Fixed Effect Model, Volume 1, No. 4, November 2013
- 46
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dengan zakat dan tingkat pendidikan sebagai variabel
mengentaskan kemiskinan.
bebas dan kemiskinan sebagai variabel terikat. Maka didapat persamaan regresi utama sebagai berikut:
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Kemiskinan Uji
LOG KM= 6,502– 0,028 LOG (DZ) – 1,316 LOG PD
signifikansi
yang
dilakukan
pada
variabel bebas dapat dilihat dari nilai p-value tstat. Dari hasil regresi didapatkan bahwa dengan
Pengaruh Zakat dan kemiskinan
tingkat signifikansi 99% (α = 0,01) variabel rata-
Variabel dana zakat menunjukkan tanda
rata lama sekolah (RRLS) memiliki p-value t-
negatif (hubungan yang berlawanan arah),
stat sebesar0.00001. Karena nilai tersebut lebih
dimana dapat diartikan apabila terjadi kenaikan
kecil dari α =0,01 Sehingga dapat diambil
pada variabel dana zakat dalam satu satuan,
kesimpulan
bahwa
maka dapat meningkatkan pendapatan asli
merupakan
variabel
daerah sebesar 0,028 persen dimana faktor
kemiskinan dari Kabupaten/Kota di Provinsi
lainnya dalam keadaan konstan atau nol. dan
Aceh secara signifikan. Kemudian perlakuan atas
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kemiskinan di Provinsi Aceh karena dari hasil
regresi didapatkan bahwa dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) variabel dana zakat (DZ) memiliki p-value t-stat sebesar 0.0203 yang lebih kecil dari α = 0,05.
variabel yang
pendidikan mempengaruhi
uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara kedua variabel merupakan hubungan yang negatif atau positif dengan melihat keofesiennya bernilai 1,316 persen. Dari angka tersebut bahwa hubungan yang terjadi antar tingkat pendidikan (Rata-rata lama sekolah) dengan kemiskinan menunjukkan hubungan negatif atau berlawanan
Hasil yang didapat sesuai dengan teori dan
arah. Jadi dapat dapat diintrepetasikan apabila
penelitian terdahulu yang menjadi landasan teori
tingkat pendidikan (rata-rata lama sekolah)
dalam
meningkat
penelitian
ini
yang
mana
zakat
mempunyai sasaran dan tujuan.Sasarannya di
selama
1
tahun
maka
angka
kemiskinan menurun sebesar 1,316 persen.
sini adalah pihak-pihak yang diperbolehkan
Yang berarti bahwa peningkatan angka rata-
menerima zakat yaitu masyarakat yang kurang
rata lama sekolah akan menurunkan kemiskinan
mampu
agar
Sedangkan
lebih
berdaya
ekonominya.
di Provinsi Aceh. Hasil tersebut sesuai dengan
adalah
meningkatkan
teori dan penelitian terdahulu yang menjadi
tujuannya
kesejahteraan perekonomian
masyarakat sehingga
dalam
dapat
bidang
landasan teori dalam penelitian ini. Menurut
memperkecil
Simmons (dalam Todaro, 1994), pendidikan di
kelompok masyarakat yang kurang mampu. Pada
banyak
akhirnya akan meningkat menjadi muzaki baru
menyelamatkan diri dari kemiskinan. Dimana
menjadi perangkat alternatif dalam
digambarkan dengan seorang miskin yang
dan
kesejahteraan 47 -
rakyat
yang
bertujuan
Volume 1, No. 4,November 2013
negara
merupakan
cara
untuk
mengharapkan pekerjaaan baik serta penghasilan
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
yang tinggi maka harus mempunyai tingkat
Provinsi Aceh dapat dijelaskan oleh variasi
pendidikan
dua variabelindependennya
yang
dikatakan bahwa
tinggi..
Sehingga
dapat
tingkat pendidikan sangat
Berdasarkan perhitungan dengan uji F
berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan
diketahui bahwa F-hitung > F-tabel. Dengan
kemiskinan.
kata
Dari persamaan tersebut dapat diketahui hasilhasil sebagai berikut: Hasil uji koefisien determinasi (R2) dana zakat, tingkat pendidikan terhadap kemiskinan di Provinsi Aceh tahun 2005-2008 menunjukkan bahwa besarnya nilai R2yaitu sebesar
lain,
hipotesis
yang
berbunyi
“Adapengaruh antara variabel dana zakat ,tingkat pendidikan (rata-rata lama sekolah) secara
simultan
terhadap
kemiskinan”,
diterima padakepercayaan 95 %.
0,545704. Hal ini berarti sebesar 54,57 persen variasi kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Aceh dapat
DAFTAR KEPUSTAKAAN
dijelaskan oleh variasi dua variabel independennya
Abdurrachman, Q., 2001. Zakat (Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial), ed.1, cet.2. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Djumransjah, H.M., 2004. Pengantar Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia Publishing Kuncoro, M., 2003.Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi.Ketiga.Yogyakarta :UPP AMP YKPN Mubyarto, 1997. E k o n o m i R a k y a t P ro g r a m I D T d a n D e m o k r a s i E k o n o m i Indonesia. Yogyakarta : ADITYA MEDIA Qodri, A., 2004.Membangun Fondasi Ekonomi Umat (Meneropong Prospek Berkembangnya Ekonomi Islam), cet. 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sutrisno, R., 2001. Pemberdayaan Masyarakat dan Upaya Pembebasan Kemiskinan. Philosophy Press bekerja sama Fakultas filsafat UGM.Yogyakarta. Supriatna, T., 2000.Strategi Pembangunan dan Kemiskinan.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Todaro, M. P. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Keenam
yakni dana zakat dan tingkat pendidikan (rata-rata lama sekolah). Sedangkan sisanya sebesar 47.52 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
KESIMPULAN
Variabel Dana zakat dan tingkat pendidikan (rata-rata lama sekolah) mempunyai pengaruh negatif terhadap penurunan kemiskinan.. Yang mana nilai koefisien regresi dari dana zakat sebesar 0,028 dapat diartikan peningkatandana zakat sebesar 1 juta rupiah maka dapat menurunkan kemiskinan sebesar 0,028 persen dan peningkatanangka rata-rata lama sekolah selama
1 tahun,
maka
akan
menurunkan
kemiskinan sebesar 1,316 persen. Uji koefisien determinasi (R2) dana zakat, tingkat
Provinsi
pendidikan
Aceh
terhadapkemiskinan
tahun
di
2005-2008
menunjukkan bahwa besarnya nilai R2yaitu sebesar 0.5457. Hal ini berarti sebesar 54,57 persen variasi kemiskinan kabupaten/kota di
Volume 1, No. 4, November 2013
- 48
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
8 Pages
ISSN 2302 - 0172 pp. 49- 56
Volume 1, No. 4, November 2013
- 49