PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX, MANAJEMEN LABA, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE
Amanda Chrysanti, Diena Noviarini Universitas Negeri Jakarta
Abstract : This research aims to empirically analyze the influence of Corporate Governance Perception Index, earnings management, and industry type on environmental disclosure. Environmental Disclosure is the dependent variables in this research were measured by scoring technique based on GRI 3.1 Guidelines. For the independent variables in this research, using Corporate Governance Perception Index were measured by CGPI index score, earnings management were measured by discretionary accruals, and industry type were measured by categorial. This research uses secondary data which population are companies entered Corporate Governance Perception Index in 2009-2012. While the sampling method used was purposive sampling method which is overall 44 sample choose. This research uses multiple regression method to test the hypothesis with SPSS computer program. From the analysis performed in this research, it can be concluded that Corporate Governance Perception Index has positively and significant influence to environmental disclosure. The other hand earnings management has no significant influence to environmental disclosure. The last one industry type has negatively and significant influence to environmental disclosure. Key Words: Corporate Governance Perception Index, Earnings Management, Industry Type, and Environmental Disclosure. yang semakin menipis serta makin 1. PENDAHULUAN
buruknya
Dewasa ini, masalah lingkungan sudah
sangat
mengkhawatirkan.
Pencemaran air, pencemaran tanah, efek rumah kaca, dan bencana lingkungan lainnya merupakan contoh dari perbuatan buruk manusia terhadap alam. Salah satu tugas manusia adalah menjaga lingkungan sekitar, begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga memiliki kontribusi yang besar terhadap kondisi sumber daya alam Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
lingkungan
alam
(Fatayatiningrum dan Prabowo, 2011). Suhardjanto menyatakan
dan
Permatasari
bahwa
(2010)
permasalahan
lingkungan hidup menjadi perhatian yang serius, baik oleh konsumen, investor, maupun pemerintah. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan
dalam
menunjukkan
kontribusi mereka terhadap lingkungan adalah
dengan
pengungkapan
108
linngkungan. Pengungkapan lingkungan
governance
atau
perusahaan di Indonesia. CGPI ini akan
environmental
merupakan
salah
disclosure
satu
wujud
dari
(GCG)
memperlihatkan
pada
perusahaan-
bagaimana
keadaan
Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan-perusahaan
yang berupa suatu laporan pengungkapan
dalam menerapkan tata kelola perusahaan
informasi mengenai lingkungan.
yang baik.
Menurut
pengumuman
yang
Selain
jenis
di
Indonesia
industri
dan
dikeluarkan oleh BEI, 56 Perusahaan
kelola perusahaan yang baik,
Tercatat
ada
terlambat
menyampaikan
hal
lain
yang
tata masih
berhubungan
Laporan Tahunan (Annual Report) tahun
dengan environmental disclosure. Hal ini
2012
Tercatat
berkaitan
Laporan
menggambarkan perusahaan sebagai suatu
Tahunan (Annual Report) tahun 2013.
titik temu antara pemilik perusahaan
(www.idx.co.id)
(principal) dengan manajemen (agent).
dan
terlambat
45
Perusahaan
menyampaikan
Masyarakat dapat melihat bagaimana
Sebagai
dengan
teori
wujud
agensi
yang
pertanggungjawaban,
tindakan perusahan-perusahaan di sekitar
manajer sebagai agen akan berusaha
terhadap
memenuhi
lingkungan
dari
laporan
seluruh
keinginan
pengungkapannya. Semakin berhubungan
prinsipal
dengan lingkungan, masyarakat akan lebih
environmental
memperhatikan
laporan
tindakan corporate social responsibility
informasi lingkungan perusahaan tersebut.
dan sebagai hasilnya harga saham di pasar
bagaimana
Untuk mencapai harapan masyarakat
modal
dengan
pihak
akan
melakukan
disclosure
sebagai
meningkat kepercayaan
seiring
tersebut dibutuhkan suatu tata kelola
meningkatnya
perusahaan yang baik. Semakin baik tata
saham terhadap transparansi informasi
kelola suatu perusahaan, maka diharapkan
yang
akan semakin baik pula perusahaan dalam
Environmental
mengungkapkan informasi lingkungannya.
menjadi sinyal yang dapat mengalihkan
Pemeringkatan penerapan good corporate Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
perhatian
diungkapkan
oleh
disclosure
pemegang
pemegang
perusahaan. juga
saham
dapat
dari
109
pengawasan manipulasi laba atau isu-isu
terhadap environmental disclosure?
lainnya yang dilakukan oleh manajerial. Sudah
beberapa
kali
dilakukan
2.
KAJIAN
TEORI
DAN
penelitian terdahulu mengenai pengaruh
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
corporate governance, manajemen laba,
Menurut
Jensen
dan
Meckling
dan tipe industri terhadap environmental
(1976), teori agensi merupakan teori yang
disclosure.
mengungkapkan suatu kontrak antara
Tetapi,
hasilnya
masing
saling bertentangan. Oleh karena hal
hubungan
tersebut, peneliti
untuk
(pemilik/pemegang saham) dan agent
menguji kembali penelitian mengenai
(manajer). Sun, Habbash, Salama, &
environmental disclosure dengan topik
Hussainey (2010) menyatakan bahwa
mengenai
corporate
tergerak
“Pengaruh
Governance
Corporate
Perception
Index,
antara
principal
environmental
disclosure
merupakan sinyal yang dapat mengalihkan
Manajemen Laba, dan Tipe Industri
perhatian
terhadap Environmental Disclosure”.
pengawasan manipulasi laba atau isu-isu
Permasalahan dalam penelitian ini dapat
lainnya dan sebagai hasilnya harga saham
dirumuskan sebagai berikut:
di pasar modal akan meningkat seiring
1. Apakah
variabel
Corporate
pemegang
meningkatnya
saham
kepercayaan
dari
pemegang
Governance
Perception
Index
saham terhadap transparansi informasi
yang
dengan
GCG
yang
(CGPI)
diukur
skor
berpengaruh
terhadap
environmental disclosure? 2. Apakah variabel manajemen laba
diungkapkan
Sebagai
wujud
oleh
perusahaan.
pertanggungjawaban,
manajer sebagai agen akan berusaha memenuhi
seluruh dengan
keinginan
pihak
yang diukur dengan discretionary
prinsipal
melakukan
accrual (EM) berpengaruh terhadap
environmental disclosure sebagai tindakan
environmental disclosure?
CSR (Fatayatiningrum & Prabowo, 2011).
3. Apakah variabel tipe industri yang
Teori legitimasi menyatakan bahwa
diukur dengan kategorial berpengaruh Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
organisasi secara berkelanjutan mencari
110
cara untuk menjamin operasi mereka
Salah satu tugas utama perusahaan adalah
berada dalam batas dan norma yang
untuk melakukan apa yang diharapkan
berlaku di masyarakat (Deegan, 2009).
masyarakat
Teori
meningkatkan
legitimasi
sebuah
menjelaskan
organisasi
dalam
kegiatan
operasionalnya
menunjukan
perilaku
bahwa
dengan
harapan
kepercayaan
dapat mereka.
melakukan
Tanggung jawab lingkungan perusahaan
harus
nantinya diungkapkan ke dalam laporan
yang
konsisten
informasi
lingkungan.
Pengungkapan
dengan nilai sosial (Guthrie & Parker
informasi lingkungan berhubungan erat
(1989) dalam Ariningtika & Kiswara,
dengan
2013).
Governance
Di
dalam
teori
legitimasi
penerapan
Good
Corporate
(CGC).
Corporate
dijelaskan bahwa perusahaan harus sesuai
Governance Perception Index (CGPI)
dengan yang diharapkan masyarakat agar
adalah program riset dan pemeringkatan
perusahaan dapat hidup berkelanjutan.
penerapan good corporate governance
Menurut Pratama dan Rahardja (2013),
(GCG) pada perusahaan-perusahaan di
salah satu harapan masyarakat adalah
Indonesia.
fokus perusahaan pada tanggung jawab
Beberapa hasil penelitian terdahulu
lingkungan, sehingga diperlukan suatu tata
yang
kelola
hubungan antara corporate governance
perusahaan
yang
baik
untuk
mencapai hal tersebut.
menguatkan
bahwa
terdapat
dengan environmental disclosure adalah Cong & Freedman (2011), Frendy &
2.1. Corporate Governance Perception
Kusuma
Index dan Environmental Disclosure
Permatasari (2010), Sun et al. (2010), dan
Sesuai fokus
dengan
masyarakat
teori
legitimasi,
Fatayatiningrum
dan
&
Suhardjanto
Prabowo
&
(2011).
suatu
Peneliti akan menggunakan CGPI yang
tanggung
merupakan indeks skor GCG. Sehingga,
sehingga
hasil dari skor GCG menurut CGPI
diperlukan suatu tata kelola perusahaan
adalah nilai untuk penerapan GCG suatu
yang baik untuk mencapai hal tersebut.
perusahaan
perusahaan jawab
adalah
untuk
(2011)
pada
lingkungannya,
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
secara
keseluruhan.
111
Berdasarkan argumen di atas, maka
membangun
hipotesis penelitian ini adalah sebagai
stakeholder
berikut:
serta
H1: Corporate Governance Perception
karena
Index
lingkungan perusahaan. Dalam jangka
Berpengaruh
Terhadap
Environmental Disclosure.
2.2. Manajemen Laba dan Environmental Disclosure
disclosure
antara
dengan
dijelaskan
environmental
manajemen melalui
laba
pandangan
entrenchment
effect.
Pandangan
entrenchment
effect
menyatakan
bahwa
environmental
merupakan
yang
disclosure
perlindungan
pertahanan manajer
positif
dan mendapat
kepercayaan
mata
dukungan
dari
stakeholder
kepeduliannya
terhadap
panjang,
strategi
manajer
menghadapi
stakeholder
di
ini
memungkinkan
sebagai
tekanan
dari
hasil
dari
terdeteksinya praktik manajemen laba.
Hubungan
dapat
citra
atau
(entrenchment) yang
dapat
melakukan
bagi aktivitas
mengurangi kemakmuran
Sejalan dengan pandangan di atas hasil penelitian
yang dilakukan
Patten
&
Trompeter (2003) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara corporate environmental disclosure dan manajemen laba. Berdasarkan argumen di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H2:
Manajemen
laba
berpengaruh
terhadap environmental disclosure.
pemegang saham dari luar perusahaan seperti praktik manajemen laba (Prior, D., Surroca, J. and Tribo, J.A.,2008). Ini sesuai
dengan
teori
agensi
yang
menjelaskan hubungan antara pemegang saham
selaku
pemilik
perusahaan
(principal) dengan manajer (agent). Dengan lingkungan,
Disclosure Tipe industri didefinisikan sebagai faktor
potensial
yang
mempengaruhi
praktek pengungkapan sosial perusahaan. Berdasarkan teori legitimasi, masyarakat
mengungkapan
informasi
perusahaan
dapat
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
2.3. Tipe Industri dan Environmental
akan
mengharapkan
perusahaan
terhadap
tanggung
jawab
lingkungannya.
112
Masyarakat akan lebih berharap dengan
diambil dari situs BEI dan situs masing-
perusahaan yang berhubungan langsung
masing perusahaan serta situs lainnya
dengan lingkungannya.
yang dibutuhkan karena data tersebut
Pengkategorian
dengan
dibagi
menjadi tiga sektor primer, sekunder, dan
tersier
diharapkan
akan
lebih
memiliki karakteristik yang sesuai dengan variabel independen dalam penelitian ini. Sampel
dalam
penelitian
ini
memperlihatkan perusahaan sektor mana
diambil menggunakan teknik purposive
yang
sampling,
lebih
banyak
mengungkapkan
yaitu
informasi lingkungannya dan apakah ada
sampel dengan
hubungannya
(Sugiyono,
pengungkapan
tipe
industri
dengan
lingkungannya.
Sudah
teknik
penentuan
pertimbangan
2010:96). Adapun
tertentu kriteria
yang digunakan untuk memilih sampel
dilakukan beberapa penelitian mengenai
adalah sebagai berikut:
hal tersebut, salah satu contohnya adalah
1. Perusahaan yang terdaftar mengikuti
Frendy & Kusuma (2011)
Corporate
Governance
Perception
dan Akbas (2014). Berdasarkan argumen
Index (CGPI) oleh The Indonesian
diatas, maka hipotesis penelitian ini
Institute for Corporate Governance
adalah sebagai berikut:
(IICG) berturut-turut tahun 2009-
H3: Tipe industri berpengaruh terhadap
2012, 2. Perusahaan bukan termasuk sektor
environmental disclosure.
keuangan 3.
METODE PENELITIAN
3.1. Sampel dan Data
perusahaan
mengeluarkan
dan
mempublikasikan annual report dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
3. Perusahaan
yang
mengikuti
atau tahun
sustainability 2009-2012
report
selama
pada
website
Corporate Governance Perception Index
perusahaan dan atau website lainnya,
(CGPI) berturut-turut pada tahun 2010-
seperti Bursa Efek Indonesia, Hasil
2013. Penelitian ini menggunakan data
dari purposive sampling ini adalah,
perusahaan yang mengikuti CGPI yang
dari 17 perusahaan yang mengikuti
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
113
CGPI 4 tahun berturut-turut, ada 5
pemahaman discretionary accrual
perusahaan dari sektor keuangan,
model dari Kothari et al (2005).
dan ada 1 perusahaan yang tidak
3.
Tipe
industri
menggunakan
memiliki laporan yang dibutuhkan
pengkategorian dari pembagian jenis
secara lengkap. Sehingga, peneliti
industri oleh Bursa Efek Indonesia
akan
menggunakan
sampel
11
perusahaan selama 4 tahun, yaitu
3.3. Metode Analisis Data
jumlah akhirnya menjadi 44.
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum uji regresi linear bergada, yaitu uji normalitas,
3.2. Variabel Penelitian Variabel
dependen
environmental dengan
disclosure,
Global
adalah diproksikan
Reporting
Initiatives
heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
4.
dari 9 aspek utama lingkungan yang
seharusnya diungkapkan dalam annual report
dari
30
item
yang
direkomendasikan oleh GRI. (GRI, 2007) Variabel Corporate Index, industri.
independen Governance
manajemen
Pada tabel 4.1 statistik deskriptif terlihat dari 44 observasi, jumlah rata-rata atau mean yang didapat dari Corporate Governance Perception Index berjumlah 80,51.
Untuk
nilai
maksimum
dari
Corporate Governance Perception Index sebesar
90,58
diperoleh
dari
PT
Perception
Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun
dan
tipe
2012. Sementara untuk nilai minimum
masing-masing
dari Corporate Governance Perception
laba,
Pengukuran
adalah
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
(GRI). Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menggunakan indeks yang terdiri
multikolinearitas,
variabel tersebut adalah sebagai berikut :
Index ini dimiliki oleh PT Bakrieland
1.
Corporate Governance Perception
Development Tbk sebesar 67,39. Hasil
Index menggunakan skor CGPI
dari
analisis
statistik
deskriptif
Manajemen
menggambarkan
variabel
manajemen
2.
laba
menggunakan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
114
laba dengan jumlah rata-rata atau mean
dilakukan oleh perusahaan telah mencapai
yang
laba
53% dari keharusan yang dilakukan.
berjumlah 0,23. Untuk nilai maksimum
Dengan kata lain kualitas environmental
dari manajemen laba sebesar 1,0476
disclosure pada perusahaan cukup baik.
diperoleh dari PT Bakrie Telecom Tbk
Untuk
tahun
environmental
didapat
2009.
minimum
dari
manajemen
Sementara
dari
untuk
manajemen
laba
nilai ini
nilai
diperoleh
maximum disclosure
dari
dari
sebesar
1,0
PT Telekomunikasi
dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk sebesar
Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2010,
-0,039 tahun 2010.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada
Variabel
tipe
industri
tahun 2009-2012, PT Timah pada tahun
menggambarkan jumlah rata-rata atau
2009-2012, PT Jasa Marga pada tahun
mean yang didapat dari tipe industri
2012, dan PT Bukit Asam pada tahun
berjumlah 2,27. Untuk nilai maksimum
2010-2012.
dari tipe industri adalah tipe 3 yaitu untuk
minimum dari environmental disclosure
perusahaan jasa sebesar 54,5% atau 6
ini dimiliki oleh PT Bakrie Telecom pada
perusahaan sampel. Sementara untuk nilai
tahun 2012 sebesar 0,07.
Sementara
untuk
nilai
minimum dari tipe industri adalah tipe 2 yaitu
untuk
perusahaan
manufaktur
4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
sebesar 18,2% atau 2 perusahaan sampel.
Berdasarkan tabel 4.2.1 didapat hasil
Sedangkan untuk industri tipe 1 yaitu
perhitungan, nilai Zskewness (0.959) dan
untuk perusahaan penghasil bahan baku
Zkurtosis (-0.705) berada diantara ±1.96
sebesar 27,3% atau 3 perusahaan sampel.
yang berarti data residual terdistribusi
Hasil dari analisis statistik deskriptif terhadap
environmental
dilihat bahwa nilai signifikansi Asymp.
disclosure menunjukkan jumlah rata-rata
Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,890, nilai
atau
tersebut diatas 0,05 sehingga dapat dapat
mean
variabel
normal. Kemudian pada tabel 4.2.2 dapat
yang
didapat
dari
environmental disclosure berjumlah 0,53.
disimpulkan
bahwa
data
residual
Artinya rata-rata pengungkapan yang Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
terdistribusi secara normal. Pada tabel
115
4.2.3 dapat diketahui bahwa nilai VIF dari
Sementara untuk uji signifikansi konstanta
tiga variabel independen kurang dari 10
dan variabel independen, dalam tabel
dan nilai tolerance lebih dari 0,10.
diperoleh nilai signifkansi sebesar 0.032 <
Sehingga dapat dikatakan bahwa semua
α (0.05). Dengan demikian, hipotesis
variabel
memiliki
pertama diterima. Sementara itu, nilai
masalah multikolinearitas (tidak terjadi
beta dari hasil regresi variabel CGPI
korelasi antar Variabel).
yang terdapat pada tabel menunjukkan
independen
tidak
Lalu, pada tabel 4.2.4 Uji Glejser,
bahwa CGPI berpengaruh positif terhadap
terlihat bahwa model regresi penelitian
environmental
terbebas dari gejala Heteroskedastisitas
berdasarkan
dengan
probabilitas
perusahaan memiliki nilai CGPI atau
signifikansi variabel independennya di
tata kelola perusahaan yang semakin
atas tingkat kepercayaan 5%, yaitu 0,500
tinggi, maka akan membuat perusahaan
untuk CGPI, 0,078 untuk manajemen laba,
meningkatkan environmental disclosure.
dan tipe industri 0,167. Kemudian pada
Hasil
uji Runs Test dapat dilihat dalam tabel
hipotesis
4.2.5, nilai asymp. Signifikansi (2-tailed)
dengan penelitian Cong & Freedman
sebesar 0,286 yaitu lebih besar dari 5%
(2011). Ini juga sesuai dengan teori
atau 0,05. Ini berarti model regresi
legitimasi
terbebas dari masalah autokorelasi.
sebelumnya. Semakin baik tata kelola
semua
nilai
suatu
disclosure. penelitian
penelitian
ini
Artinya
ini
ketika
sejalan
dengan
yang dibangun peneliti dan
yang
sudah
dijelaskan
perusahaan
maka
perusahaan
semakin
ingin
memuaskan
4.3 Hasil Uji Hipotesis
tersebut
Hasil uji t yang disajikan dalam tabel
masyarakat. Karena masyarakat terfokus
4.3.1 menunjukkan variabel Corporate
dengan
Governance Perception Index (CGPI)
terhadap lingkungan, perusahaan akan
berpengaruh
meningkatkan
dan
signifikan
secara
statistik pada environmental disclosure. Nilai ttabel <
thitung (2.021< 2.215).
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
tanggung
jawab
nilai
perusahaan
pengungkapan
lingkungannya. Tabel 4.3.1 menunjukkan variabel
116
manajemen laba tidak signifikan secara
& Hussainey (2010) dan Fatayatiningrum
statistik pada environmental disclosure.
& Prabowo (2011) yang menyatakan
Nilai
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
ttabel >
thitung
(2.021
>1.017).
Sementara untuk uji signifikansi konstanta
antara
manajemen
laba
dan variabel independen, dalam tabel
environmental disclosure.
dengan
diperoleh nilai signifkansi sebesar 0.315 >
Tabel 4.3.1 menunjukkan variabel
α (0.05). Dengan demikian, hipotesis
tipe industri berpengaruh dan signifikan
kedua ditolak. Sementara itu, nilai beta
secara
dari hasil regresi variabel manajemen
disclosure. Nilai ttabel < thitung
laba menunjukkan nilai negatif. Hasil
4.873). Sementara untuk uji signifikansi
penelitian ini tidak sejalan dengan teori
konstanta dan variabel independen, dalam
agensi.
tabel diperoleh nilai signifkansi sebesar
Hasil
penelitian
mengungkapkan manajemen
bahwa
laba
justru
peningkatan
tidak
0.00<
statistik
α
pada
(0.05).
environmental
Dengan
(2.021 <
demikian,
membuat
hipotesis ketiga diterima. Sementara itu,
perusahaan untuk mengurangi ataupun
nilai beta dari hasil regresi variabel tipe
meningkatkan
industri
nilai
environmental
yang
terdapat
menunjukkan
ini
berpengaruh
negatif
penelitian sebelumnya yang dijadikan
environmental
disclosure.
acuan. Penelitian Patten dan Trompeter
berdasarkan
(2003) menemukan bahwa manajemen
perusahaan memiliki tipe industri yang
laba
semakin tinggi, maka akan membuat
tidak
sesuai dengan
berpengaruh
negatif
hasil
terhadap
penelitian
industri terhadap
ini
Artinya ketika
environmental disclosure karena pada saat
perusahaan
penelitian
maraknya
disclosure. Hasil penelitian ini sejalan
perusahaan-perusahaan yang melakukan
dengan hipotesis yang dibangun oleh
manajemen laba yang besar dan keadaan
peneliti
tersebut
sedang
politik yang kurang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sun, Habbash, Salama, Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
mengurangi
tipe
tabel
disclosure perusahaan. Hasil penelitian juga
bahwa
pada
environmental
yang beranggapan
bahwa
semakin lebih berhubungan dengan
117
lingkungan,
perusahaan
akan
lebih
mengungkapkan informasi lingkungan.
5.
KESIMPULAN,
SARAN
DAN
KETERBATASAN PENELITIAN Hasil
Ini sesuai dengan pengkategorian tipe
penelitian
menunjukkan
kecil
jenis
adanya pengaruh CGPI secara positif
semakin
lebih
dan signifikan terhadap environmental
berhubungan dengan lingkungan. Hasil
disclosure. CGPI yang baik menandakan
penelitian ini juga sejalan dengan teori
adanya tata kelola perusahaan yang baik
legitimasi
dengan
di dalam perusahaan tersebut sehingga
penelitian Frendy & Kusuma (2011) dan
akan meningkatkan keinginan perusahaan
Akbas
untuk mendapatkan legitimasi masyarakat
(2014). Sedangkan hasil penelitian ini
dengan cara melakukan pengungkapan.
tidak
Tidak terdapat pengaruh manajemen laba
industri
yang
katergori,
semakin
perusahan
dan
sesuai
konsisten
dengan
Suhardjanto
&
Permatasari (2010) dan Suhardjanto &
terhadap
Choiriyah.
Manajemen laba bukan merupakan faktor
Dari tabel 4.3.2 dapat terlihat bahwa
yang
environmental
dipertimbangkan
manajemen
melakukan
praktik
nilai Adjusted R Square sebesar 0.467,
dalam
menunjukkan
environmental
sumbangan
pengaruh
disclosure.
disclosure
variabel-variabel independen (Corporate
melakukan
Governance Perception Index, manajemen
manajemen laba, perusahaan harus tetap
laba, dan tipe industri) terhadap variabel
memberikan
dependen
stakeholders.Adanya
environmental
disclosure.
tidak
melakukan
informasi
kepada
pengaruh
tersebut
tipe
menjelaskan sebagai
variabel
disclosure. Semakin lebih berhubungan
sedangkan
dengan lingkungan, perusahaan akan lebih
sisanya sebesar 53.3% dijelaskan oleh
mengungkapkan informasi lingkungan. Ini
variabel-variabel lain yang tidak termasuk
sesuai dengan pengkategorian tipe industri
di dalam model regresi penelitian ini
untuk
mampu dependen
sebesar
46.7%,
kecil Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
data jenis
terhadap
negatif
independen
Variabel-variabel
industri
atau
karena
observasi
environmental
yang
kategori,
semakin perusahan
118
semakin
lebih
dengan
corporate governance selain skor CGPI
CGPI,
index ini, misalnya perhitungan indeks
manajemen laba, dan tipe industri secara
yang dapat dihitung sendiri oleh peneliti
bersama-sama
yang
lingkungan.
berhubungan
Adanya
pengaruh
terhadap
environmental
dapat
digunakan
untuk
semua
disclosure. Artinya, ada kombinasi antara
perusahaan. Karena proksi ini hanya dapat
CGPI, manajemen laba, dan tipe industri
dipakai untuk perusahaan yang mengikuti
yang tinggi dapat mendorong perusahaan
CGPI saja sehingga membuat sampel
untuk
menjadi semakin terbatas. Kemudian,
meningkatkan
pengungkapan
informasi lingkungan. Sampel
dalam
penelitian ini menggunakan GRI G3.1 penelitian
ini
Content Index and Checklists untuk
menggunakan seluruh perusahaan yang
menganalisis
mengikuti CGPI dari tahun 2009 hingga
disclosure
2012,
Apabila
kecuali
Saran peneliti selanjutnya
perusahaan
keuangan.
adalah untuk peneliti sebaiknya
kualitas
environmental
sebagai variabel dependen. ingin
meneliti
mengenai
environmental disclosure untuk tahun
menambah
yang lebih baru harus diperhatikan untuk
sampel. Jangan hanya perusahaan yang
menyesuaikan dengan standar terbaru
mengikuti
CGPI
dapat
Global Reporting Initiative yaitu G4
perusahaan
yang
BEI.
Guidelines. Terakhir, jumlah pengamatan
Dikarenakan perusahaan yang mengikuti
pada perusahaan sangat terbatas karena
CGPI masih sangat sedikit tiap tahunnya
pengungkapan lingkungan hanya bisa
dan tidak secara terus menerus dilakukan
dilihat dari laporan tahunan atau laporan
oleh perusahaan. Lalu, Salah satu variabel
berkelanjutan. Saran untuk pemerintah
independen dalam penelitian ini yaitu
adalah
CGPI yang diukur dengan skor CGPI
mempertimbangkan untuk menyarankan
index. Perhitungan corporate governance
bagi
dengan skor index seperti ini masih jarang
membuat laporan khusus pengungkapan
di Indonesia. Bagi peneliti selanjutnya,
lingkungan atau minimal mewajibkan
sebaiknya mencari lagi proksi lain untuk Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
perusahaan untuk membuat sustainability
saja,
tetapi
terdaftar
di
sebaiknya
perusahaan
di
Indonesia
mulai
untuk
119
report. Hal itu dikarenakan dengan tidak diwajibkannya
membuat
sustainability
report, masih banyak perusahaan yang belum
melakukannya
atas
kesadaran
sendiri. Sedangkan hanya dengan laporan tahunan saja, kadang perusahaan juga tidak mencantumkan mengenai informasi lingkungannya. Apalagi jika dibandingkan dengan negara lain, sudah banyak yang mewajibkan
setiap
perusahaan
untuk
membuat sustainability report yang pasti di
dalamnya
terdapat
pengungkapan
lingkungan.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
120
REFERENSI
Anggraini, Fr Reni Retno.“Pengungkapan
Listing di BEI tahun 2008 – 2011”.
Informasi Sosial dan Faktor-faktor
Simposium Nasional Akuntansi
yang Mempengaruhi Pengungkapan
XV. Banjarmasin. 2012.
Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris
Fatayaningrum, Desiedan Tri Jatmiko
pada Perusahaan-perusahaan yang
Wahyu
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”.
Pengaruh Manajemen Laba dan
Simposium Nasional Akuntansi
Mekanisme Corporate Governance
IX. Padang, 23-26 Agustus 2006.
Terhadap
Ariningtika,
Pradesta
dan
Endang
Prabowo.
“Analisis
Corporate
Environmental
Disclosure
Empiris
Perusahaan
pada
(Studi yang
Kiswara. “Pengaruh Praktik Tata
Terdaftar di BEI Tahun 2008-
Kelola
2009)”.
Perusahaan
yang
Baik
terhadap Pengungkapan Lingkungan
Jurnal
Universitas
Diponegoro. 2011.
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Pertambangan
yang
FE-UNJ. Pedoman Penulisan Skripsi
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sarjana. Jakarta; Fakultas Ekonomi
Tahun 2010-2011)”. Diponegoro
Universitas Negeri Jakarta. 2012.
Journal Of Accounting. Volume 2 Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1.
Frendy dan Indra Wijaya Kusuma. “The Impact of Financial, Non-Financial,
Corporate Governance Guidelines. 2007. Guidelines
on
Corporate
and
Corporate
Attributes
on
the
Governance Practice
of
Governance. Diakses tanggal 06
Global Reporting Initiative (GRI)
Februari
C.
Based Environmental Disclosure”.
Financial Accounting Theory, 3rd
Simposium Nasional Akuntansi
Edition.
XIV. Aceh.2011.
2015.
Deegan,
McGraw-Hill
Book
Company. Sydney. 2009. Ghozali, Effendi, Bahtiar, Lia Uzliawati, dan Agus Sholikhan Dewan
Multivariate
Aplikasi
Analisis
dengan
Program
Yulianto.
“Pengaruh
IBM SPSS19. Edisi 5. Badan
Komisaris
terhadap
Penerbit Universitas Diponegoro:
Environmental Perusahaan
Imam.
Disclosure Manufaktur
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
pada
Semarang. 2011.
yang
121
Corporate Governance Indonesia. Guthrie, J., and F. Ricceri.“The voluntary reporting of intellectual capital,
Jakarta. 2006. Diakses tanggal 05 Februari 2015.
comparing evidence from Hong Kong and of intellectual capital,
Pratama, Agny Gallus dan
comparing evidence from Hong
“Pengaruh
Kong and Australia”. Journal of
Governance
Intellectual Capital. Vol. 7 No. 2,
Lingkungan
pp. 254-271. 2006.
Pengungkapan
Good
the
f irm:managerial
agency
costs
behavior,
and
Vol
Kinerja terhadap Lingkungan”.
Journal
3,
pp.
305-
360.1976
Kaihatu, Thomas S. “Good Corporate
Accounting. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Prior, D., J. Surroca and J.A. Tribo. “Are
Socially
Managers
Really
Exploring
The
Responsible Ethical? Relationship
Between Earnings Management and
Governance dan Penerapannya di
Corporate
Indonesia”.
Responsibility”Corporate
Jurnal
Universitas
Ekonomi
Kristen
Petra.
Surabaya. 2006.
Good
Governance Pengungkapan
Universitas
Scott, William R. Financial Accounting Theory, 4th Edition. Prentice Hall,
Terhadap
NJ. 2006.
Lingkungan
Manufaktur
yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010
Governance : An International
Corporate
Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Social
Review. 16(3): 443-459. 2008.
Khasanah, Melani Faiqoh. “Pengaruh Mekanisme
Of
ownership
structure”. Journal Of Financial Economics,
Corporate
dan
Diponegoro Jensen, M. and W.Meckling. ”Theory of
Rahardja.
– Dian
Sugiyono.
Metode
Penelitian
Administrasi. Alfabeta: Bandung. 2010.
2012)”. Jurnal Nuswantoro
Semarang. 2014.
Suhardjanto, Djoko dan Novita Dian Permatasari.
2010.
“Pengaruh
Corporate Governance, Etnis, dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Pedoman Umum Good Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
Latar Belakang Pendidikan terhadap Environmental
Disclosure:
Studi
122
Empiris pada Perusahaan Listing di
Board Size and Board Composition
Bursa Efek Indonesia”. Kinerja
on Firms Corporate Environmental
Vol. 14 No. 2 Hal. 151 – 164.
Disclosure: A Study of Selected Firms in Nigeria”. Journal Acta
Sun, et al. “Corporate Environmental Disclosure
and
Earnings
Management:
UK
Evidence”.
Managerial
Auditing
Journal,
Vol. 25 Iss: 7, pp.679 – 700. 2010.
Universitatis Danubius Vol 7 No 5.
www.globalreporting.org (diakses pada 6 Februari www.idx.co.id
Suratno, Ignatius Bondan, Darsono, dan Siti
Mutmainah.
Environmental
“Pengaruh Performance
2015, (diakses
21:27) pada
5
Februari 2015, 07:11) www.iicg.org (diakses pada 6 Februari 2015, 22:07)
terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi Empiris
Pada
www.menlh.go.id/penegakan-hukum
Perusahaan
terhadap-kasus-pencemaran-lahan-
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Pertanian-di-kecamatan-rancaekek-
Efek Jakarta Periode 2001-2004)”.
kabupaten-bandung(diakses pada 9
Simposium Nasional Akuntansi
Februari 2015, 01:31)
IX. Padang. 2006. www.swa.co.id (diakses pada 6 Februari Uwuigbe, Uwalomwa Nil Uwuigbe, BenCaleb
Egbide,
Akanbi
2015, 22:38)
Moses
Ayokunle. 2011. “The Effect of
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
123