PENGARUH CASH DIVIDEND (DEVIDEN TUNAI) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT.ASTRA INTERNATIONAL,Tbk SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta
Oleh: Nama
: Desiy Suhardi Arifin
NIM
: 2009.02.2134
Jurusan
: S1 Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta 2013
1
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Life is a stuggle for life (Hidup adalah perjuangan untuk hidup)”
Waktu adalah sesuatu yang pasti dan tak akan kembali. Waktu yang telah berlalu biarlah berlalu bersama semua kesalahan dan masa lalu, tapi waktu sekarang adalah kenyataan yang harus dihadapi dan waktu yang akan datang adalah masa depan yang harus lebih baik dari hari kemarin dan hari ini. Terima kasih ya Allah atas waktu yang telah Engkau berikan kepada untukku. Demi bakti dan hormat ku kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta. Sosok yang pertama dari tujuan hidupku, yang memberikan kebahagiaan dalam jiwaku, menjadi semangat dalam hidupku, kekuatan disetiap langkahku, yang selalu membangkitkanku disaat terpuruk, yang selalu mengajarkanku arti kehidupan, yang selalu mengirim doa untuk mengiringi setiap langkahku. Semoga ini menjadi kebanggaan untuk mu sebagai tanda janji ku pada mu. Terima kasih Tuhan, Engkau telah mengirim orang tua terbaik dalam hidupku. Untuk keluarga kecil ku tercinta, pendamping hidup ku dan pangeran kecil ku. Terima kasih atas semua semanggat dan doanya. Bunda mohon maaf waktu bunda terbagi demi menyelesaikan tugas ini. Semoga ini menjadi tanda bukti bunda bisa melakukan dan menjalani peran sebagai bunda dan tetap melaksanakan kewajiban bunda. Dan tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing saya ibu Yanti. Sungguh beliau memberikan bimbingan yang berarti bagi saya dalam proses pembuatan skripsi ini.
2
3
4
5
ABSTRAKSI
Penulis memaparkan skripsi dari sebuah riset pada PT. Astra International,Tbk dengan judul “Pengaruh Cash Dividend (Deviden Tunai) terhadap Harga Saham pada PT.Astra International,Tbk”. Dalam hal ini, permasalahan yang akan bahas adalah mengenai pengaruh kebijakan dividen yang diukur dengan besarnya dividen tunai final (Cash Dividend Final) terhadap pergerakan harga sahamnya selama lima tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kebijakan dividen yang ditetapkan oleh PT. Astra International,Tbk, pengaruh antara kebijakan dividen dengan harganya serta mengukur seberapa besar pengaruh tersebut terhadap harga sahamnya menggunakan metode Regresi sederhana dan korelasi Pearson (Product Moment) serta menguji hipotesis negan uji t. Dari hasil penelitian dapat diketahu jika kebijakan deviden yang ditetapkan oleh PT. Astra International,Tbk selama lima tahun penelitian yaitu dari tahun 2007 hingga 2011 menggunkan kebijakan dividen Fleksibel dimana kebijakan didasarkan pada keadaan financial perusahan serta berdasarkan keputusan perusahaan. Dari hasil analisis korelasi antara kebijakan dividen dengan harga saham PT.Astra International,Tbk, diketahui nilai korelasi ( r ) sebesar 0.96 dan koefisien Determinasi ( r ² ) sebesar 92.16%. Artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Cash Dividen Final yang ditetapkan PT.Astra International,Tbk berpengaruh sangat kuat dengan pergerakan harga sahamnya. Karena 92.16% harga saham PT.Astra International,Tbk dipengaruhi oleh besarnya dividen yang ditetapkan sedangkan sisanya hanya hanya sebesar 7.14% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor financial, produksi, pemasaran, manajeman perusahaan, suku bunga bank,kurs valas, pesaing, inflansi, situasi ekonomi baik nasional maupun internasional.
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahNYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada STIE Ahmad Dahlan Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam memberikan masukan serta dukungan dalam menyusun skripsi ini, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Ibu Yanti Budiasih SE, MM. selaku Pembimbing 2. Ibu Husnayetti SE. MM selaku dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktunya. 3. Bapak H. Ali Chaeruddin, SE. MSi selaku ketua jurusan Manajemen 4. Segenap dosen dan staff STIE Ahmad Dahlan Jakarta yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama ini.
7
5. Pimpinan perusahaan bapak Yhoko dan seluruh staff PT. Astra International,Tbk khususnya bagian Analis dan Keuangan yang telah membantu dan memberikan data-data yang penulis butuhkan. 6. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, perhatian, semangat dan dukungan kepada penulis. 7. Kepada pendamping hidupku dan pangeran kecil ku yang selalu memberikan semangat dan dukungan penuh kasih sayang dan sabar. 8. Seluruh teman-teman mahasiswa STIE Ahmad Dahlan yang turut membantu dan memberikan dukungan. 9. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, 06 April 2013
Desiy Suhardi Arifin Penulis
8
DAFTAR ISI
Halaman Persembahan.....................................................................................
ii
Tanda Persetujuan Skripsi................................................................................
iii
Lembar Pengesahan Skripsi..............................................................................
iv
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan...................................................................
v
Abstraksi...........................................................................................................
vi
Kata Pengantar..................................................................................................
vii
Daftar Isi...........................................................................................................
viii
Daftar Tabel......................................................................................................
ix
Daftar Lampiran...............................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah................................................................................
4
1.3. Pembatasan Masalah..............................................................................
4
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................
4
1.4.1. Tujuan Penelitian...........................................................................
5
1.4.2. Kegunaan Penelitian......................................................................
5
1.5. Kerangka Berfikir...................................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Kuangan...............................................................................
9
2.1.1. Pengertian Manajemen Keuangan.................................................
9
2.1.2. Fungsi – Fungsi Manajemen Keuangan........................................
10
2.1.3. Unsur-Unsur Manajemen Keuangan.............................................
12
2.2. Saham......................................................................................................
13
2.2.1. Pengertian Saham..........................................................................
13
2.2.2 Jenis-jenis Saham……………………..…………………………
14
2.2.3. Faktor yang mempengaruhi harga saham......................................
14
2.2.4. Analisis Fundamental....................................................................
16
2.3 Dividen
18
2.3.1 Pengertian Dividen........................................................................
18
2.3.2 Bentuk-bentuk Deviden..................................................................
18
2.3.3 Prosedur Pembagian Deviden…………………………………....
24
2.3.4 Teori Kebijakan Deviden………………………………………...
27
9
2.3.5 Jenis-jenis Kebijakan Deviden…………………………………...
29
2.3.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen………
30
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan……………………………………..
36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desein Penelitian.....................................................................................
40
3.2. Objek Penelitian......................................................................................
40
3.3. Jenis dan Sumber data.............................................................................
40
3.4. Teknik Pengumpulan data.......................................................................
41
3.5. Metode Analisis Data..............................................................................
41
3.6. Metode Penelitian....................................................................................
42
3.6.1 Variabel Penelitian………………………..……………………...
44
3.6.2 Analisis Regresi Linier Sederhana………...……………………..
44
3.6.3 Analisis Korelasi Pearson (Product Moment)……………………
46
3.6.4 Analisis Koefisien Determinasi (Penentu)……………….………
47
3.6.4.1 Rumusan Hipotesis…………………………...……….. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan.................................................................
48
50
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan...........................................................
50
4.1.2. Bidang Usaha Perusahaan ............................................................
53
4.1.3. Komposisi Pemengang Saham......................................................
57
4.4.4 Kinerja Saham…………………………………………………...
58
4.2. Kebijakan Deviden yang ditetapkan perusahaan.....................................
60
4.3 Analisis Pengaruh Kebijakan dividen terhadap Harga saham Pt.Astra International,Tbk……………………………………………...
64
4.3.1 Analisis Koefisien Regresi Sederhana…………………………...
64
4.3.2 Analisis Korelasi Pearson (Product Moment)…………………… 4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi (penentu)………………………... ……………………………………..
66
4.3.4 Pengujian Hipotesis……………………………………………..
69
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan.............................................................................................
71
5.2. Saran.....................................................................................................
72
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Interprestasi Koefisien Korelasi
Tabel 4.1.
Struktur Sistem Nilai Perseroan
Tabel 4.2
Struktur Bisnis Div.Otomotif
Tabel 4.3
Struktur Bisnis Div. Jasa Keuangan
Tabel 4.4
Struktur Bisnis Div. Alat Berat dan Pertambangan
Tabel 4.5
Struktur Bisnis Div. Agribisnis
Tabel 4.6
Struktur Bisnis Div. Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik
Tabel 4.7
Struktur Bisnis Div. Teknologi Informasi
Tabel 4.8
Struktur Kepemilikan saham Perseroan
Tabel 4.9
Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2007
Tabel 4.10
Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2008
Tabel 4.11
Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2009
Tabel 4.12
Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2010
Tabel 4.13
Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2011
Tabel 4.14
Harga Rata-rata Saham ASII tahun 2007 sampai 2011
Tabel 4.15
Cash Dividend Final Priode tahun 2007 sampai 2011
Tabel 4.16
Dividend Cash Ratio PT.Astra International,Tbk Priode 2007-2011
Tabel 4.17
Besarnya Dividend dan harga saham PT.Astra International, Tbk Tahun 2007 – 2011
Tabel 4.18
Perhitungan Variabel X dan Y untuk perhitungan analisis Regresi
Tabel 4.19
Perhitungan Variabel X dan Y untuk perhitungan analisis Korelasi Priode 2007-2011 serta Nilai-nilai mencari r
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Kerangka Berfikir
Gambar 4.1
Struktur Sistem Nilai Perseroan
12
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Struktur Organisasi PT. Astra International,Tbk
2.
Ikhtisar Keuangan Konsolidasi Tahun 2007 s/d 2011
3.
Ikhtisar Saham
4.
Komposisi Pemegang Saham
5.
Riwayat Dividen
6.
Jadwal Pelaksanaan Pembagian Dividen Tunai atas PT. Astra International,Tbk (ASII)
7. ISIN Code Saham ASII 8. Daftar Riwayat Hidup 9. Surat Keterangan Riset 10. Daftar Bimbingan Skripsi
13
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki tujuan tertentu, pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan atau organisasi adalah mencari laba (Profit) dan memaksimalkan nilai perusahaan (Wealth). Dalam hal ini tujuan yang diperhitungkan oleh perusahaan atau manajemnen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham, namun untuk mencapai kemakmuran tersebut memerlukan banyak indikator untuk menjalankan roda perusahaan salah satunya adalah modal atau pendanaan. Setiap perusahaan memerlukan pendanaan yang berasal dari berbagai sumber dan upaya baik dari dalam persahaan maupun luar perusahaan. Pendanan yang diperoleh oleh dari dalam perusahaan pada umumnya berupa laba yang ditahan oleh perusahaan. Sedangkan alternatif lain selain dalam memperoleh pendanaan dari dalam perusahaan adalah alternatif yang diperoleh dari luar perusahaan biasa berupa pengeluaran surat utang, obligasi, pinjaman bank dan dapat pula dengan melakukan penjualan saham perusahaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah GoPublic. Dari hasil penjualan saham ini perusahaan dapat memperoleh pemasukan dana, dan kemudian dana tersebut akan dikelola oleh perusahaan dan sebagai timbal balik perusahaan akan memberikan deviden kepada para pemegang saham.
14
Menurut Dermawan Syahrial (2007:58) bagi para insvestor ada banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam melakukan penanaman dana dalam perusahaan. Selain melihat kinerja perusahaan, para insvestor pun sangat memperhatikan kebijakan deviden yang dilakukan oleh perusahaan. Selain deviden yang diberikan para investor pun mempertimbangkan Capital Gian yang didapatkan. Capital Gain adalah selisih keuntungan harga jual yang terjadi akibat perbedaan harga saham saat membeli dengan saat menjual saham tersebut. Sedangkan deviden yang didapat sangat bergantung dari besarnya laba/profit perusahaan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan dan hal tersebut berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut. Besarnya deviden yang dibagikan oleh perusahaan ditetapkan oleh para pemegang saham pada saat dilakukan RUPS (Rapat Umum Pemengang Saham).
Dalam
keputusan
pembagian
deviden
perusahan
harus
mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Presentase dari pendapatan yang akan dibayarkan oleh para pemegang saham sebagai “Cash Devidend” yang disebut dengan “Devidend Payout Ratio”. Deviden Payout Ratio (DPR) ditentukan oleh Laba Bersih Setelah Pajak atau disebut Earning After Tax. Harga pasar saham merupakan cerminaan nilai perusahaan dimana harga saham ditentukan oleh pasar. Jika perusahaan tersebut dianggap baik dalam arti perusahaan tersebut memberikan keuntungan yang layak dan kinerja yang baik maka nilai saham dipasaran relative baik. Sebaliknya
15
apabila perusahaan dianggap buruk maka nilai sahamnya relative rendah. Deviden diduga sering menjadi indikator prospek perusahaan oleh para insvestor. Dengan membayar deviden perusahaan akan membuat para insvestor beranggapan bahwa perusahaan memiliki harapan dalam menghasilkan laba untuk membayarkan deviden yang akan datang. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan harga saham perusahaan di pasaran. Sebaiknya jika perusahaan tidak membayarkan deviden maka para pemegang saham akan beranggapan bahwa perusahaan tidak memiliki harapan untuk membayarkan deviden pada tahun-tahun selanjutnya dan akan memperburuk harga saham dipasaran dan bad image bagi emiten saham tersebut. Dengan kebijakan deviden yang baik diharapkan dapat meningkatkan harga saham emiten di market, dan berarti nilai perusahaan dimata para insvestor akan meningkat dan akan memberikan kemakmuran terhadap para pemengang saham dan hal itu pula yang diharapkan oleh para investor. Yang menjadi perhatian penulis adalah apakah kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan berpengaruh terhadap nilai pasar saham, menginggat laba yang diperoleh oleh perusahaan selain untuk meberikan deviden
kepada
para
pemengang
sahamnnya,
juga
ditahan
untuk
diinvestasikan kembali. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin menganalisis kebijakan deviden yang dilakukan perusahaan dan pengaruhnya terhadap nilai pasar saham. Karena itu penulis memutuskan untuk mengambil judul
16
“Pengaruh Cash Dividend (Deviden Tunai) Terhadap Harga Saham pada PT.Astra International.Tbk” 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian adalah : a. Bagaimana kebijakan deviden yang dilakukan oleh PT.Astra International. b. Apakah
cash
dividend
(deviden
kas)
yang
ditetapkan
PT.Astra
International,Tbk berpengaruh terhadap harga sahamnya c. Seberapa besar pengaruh antara cash dividend (deviden kas) yang dilakukan PT.Astra International terhadap harga saham. 1.3
Pembatasan Masalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cash dividend (deviden kas) yang ditetapkan oleh perusahaan PT.Astra International,Tbk terhadap harga sahamnya maka diperlukan adanya batasan permasalahan. Adapun batasan masalah tersebut adalah dimana cash dividend (deviden kas) tersebut diukur dengan besarnya deviden kas (Cash Devidend) final per lembar saham pada lima tahun terakhir sedangkan yang menjadi indikator atau pengukur besarnya harga adalah harga rata-rata pertahunnya. Priode waktu yang diambil dalam penelitian ini adalah selama 5 (lima) tahun dari tahun 2007 hingga 2011.
1.4
Tujuan dan kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi adalah :
17
1.4.1
Tujuan dari penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui jenis kebijakan deviden apa yang di tetapkan oleh PT.Astra International,Tbk. b. Untuk mengetahui pengaruh cash dividend (deviden kas) ditetapkan terhadap harga sahamnya selama priode penelitian. c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cash dividend (deviden kas) yang ditetapkan oleh perusahaan PT.Astra International.Tbk terhadap harga saham perusahaan.
1.4.2
Kegunaan penelitian Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Dapat memperkaya konsep atau teori yang berkaitan tentang teori kebijakan deviden serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham PT.Astra International,Tbk. b. Manfaat Praktis Dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam mengkaji ulang kebijakan deviden yang ditetapkan, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan deviden dimasa yang akan datang. Sebagai bahan pertimbangan bagi
para
investor
sebelum
menanamkan
modalnya
pada
perusahaan PT.Astra International,Tbk.
18
1.5 Kerangka Berpikir Manajemen keuangan menurut Suad Husnan (2004:4) adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam aspek keuangan atau dalam kata lain Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi terhadap kegiatan perencanaan kegiatan keuangan. Dimna fungsi manajemen keuangan adalah untuk mencari dana, mangalokasikannya dan pembagian laba. Adapun bentuk dalam pembagian laba tersebut dapat berupa Deviden. Sebelum perusahaan memutuskan pembagian laba perusahaan pun menpertimbangkan laba yang ditahan yang akan digunakan kembali sebagai modal. PT.Astra International,Tbk adalah perusahan manufaktur, yang bergerak dalam 6 (enam) lini anak perusahaan, meliputi Otomotif ; Jasa Keuangan ; Alat Berat, Pertambangan dan Energi ; Agribisnis ; Teknologi Informasi ; Infrastruktur dan Logistik. Karena didukung oleh 6 (enam) lini anak perusahaan tersebut PT.Astra International,Tbk. dengan saham ASII menjadi saham
favorit
dalam
lantai
bursa.
Selain
hal
tersebut
PT.Astra
International,Tbk selalu konsisten memberikan cash dividend (deviden kas) dalam tiap tahun baik dalam bentuk deviden interim maupun deviden final, hal tersebut pula yang menjadi salah satu daya tarik peneliti dalam meneliti hubungan antara kebijakan deviden dengan harga dilantai bursa. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti dalam melakukan penelitian adalah dengan cara meninjau pergerakan harga selama lima tahun, membaginya menjadi per kuartal (per 3 bulan) dengan menghitung harga tertinggi dan terendah ditiap kuartalnya selama satu tahun,
19
setelah mengetahui harga per kuartalnya selama lima tahun peneliti menghitung harga rata-rata pertahun dengan cara menambah harga terendah (lowest price) dan tertinggi (highest price) dalam setahun kemudian membagi duanya. Dengan mengetahui harga rata-rata pertahunnya kita dapat mengetahui pergerakan harga ditiap tahunnya yang kemudian akan kita bandingkan dengan besarnya Cash Devidend Final yang diberikan oleh PT.Astra International,Tbk ditiap tahunnya. Selain kita dapat mengetahui pergerakan rata-rata harga pertahun dan Cash Final yang diberikan kita akan mengetahui jenis kebijakan yang dilakukan oleh perusahan pada tiap tahunnya. Menurut Van Horne (1995) jenis kebijakan yang di tetapkan oleh perusahaan ada 4 (empat) macam yaitu kebijakan deviden yang stabil, kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimum ditambah deviden ekstra, kebijakan yang konstan dan kebijakan deviden yang fleksibel. Dalam karya ilmiah ini, penulis membahas khusus jenis kebijakan yang ditetapkan oleh PT.Astra International,Tbk, hubungan antara kebijkana yang ditetapkan dengan pergerakan harga saham ASII selama lima tahun. Langkah terakhir adalah menganalisa apakah antara kebijakan deviden yang ditetapkan terhadap harga saham terjadi suatu hubungan yang erat. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis Regresi Linier sederhana untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau hubungan yang signifikan antara kebijakan yang ditetapkan yang diukur dengan besarnya DPS (Devidend Per Share) dalam bentuk Cash Devidend Final.
20
Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan penulis, di bawah ini suatu kerangka berpikir yang berfungsi sebagai penuntun sekaligus mencerminkan alur berfikir. Gambar 1.1 Kerangka Berfikir “Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Harga saham pada PT.Astra International.Tbk” MANAJEMEN KEUANGAN
Fungsi Manajemen Keuanagan
INVESTASI
DEVIDEN
PEMBIAYAAN
Harga Saham per lembar (Average Price per Year)
Cash dividend (deviden kas) yang ditetapkan (Cash Devidend Final)
Menguji hubungan dan pengaruh dengan korelasi Pearson (Product Moment) dan regresi linear Sederhana
Hasil analisa
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Menurut Bambang Riyanto (2001:4 ) definisi Manajemen Keuangan adalah “Keseluruhan aktivitas atau kegiatan yang bersangkut dengan usaha untuk mendapatkan dana dan mengunakan atau mengalokasikan dana tersebut “ Manajemen keuangan menurut Suad Husnan (2004:4) adalah “Manajemen keuangan
adalah
manajemen
terhadap
fungsi-fungsi
terhadap
kegiatan
perencanaan kegiatan keuangan “ Murthada Sinuraya (1998:2) menyatakan bahwa “Manajemen keuangan adalah meliputi semua aktifitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefesien mungkin guna memaksimalkan nilai pasar (Value Market) perusahaan.” Koewn Dkk (2002;15) menyatakaan bahwa “Manjemen Keuangan merupakan yang berkepentingan dengan bagaimna cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan, Konsekuansinya semua pengembalian keputusan harus difokuskan pada penciptaan kekayaan” Menurut J.Gitman (2004:4) : “Managerial finance is concerned with the duties of the financial manager in the business firm” Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen keuangan adaah suatu kegiatan dalam pemperoleh perencanaan, pendanaan,investasi yang tepat dan pengalokasiaan dana yang didapat dalam semua aktifitas perusahaan seefesien mungkin termasuk serta memaksimalkan nilai pasar perusahaan.
22
2.1.2 Fungsi –Fungsi Manajemen Keuangan Fungsi manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto (2001:4) menyatakan bahwa “Fungsi pemenuhan dana atau fungi pendanaan yang dalam pelaksanaannya manajer keuangan harus mengambil keputusan pemilihan alternatif sumber dana atau kombinasi sumber dana mana yang dipilih” Dalam kata lain fungsi manajemen keuangan dalah sebagai berikut: a. Memutuskan alternatif pembelanjaan (Financing Decision) Fungsi ini berkaitan erat dengan pengambilan keputusan didalam memilih alternatif pembiayaan yang terbaik dari sumber dana yang telah tersedia, sehingga akan diperoleh suatu kombinasi pembiayaan yang akan menciptakan suatu struktur keuangan yang paling optimal. b. Keputusan Pembagian Deviden (Devidend Decision) Dalam rangka pengambilan keputusan pembagian deviden seorang manager keuangan perlu menentukan besarnya deviden yang akan dibagikan dari laba bersih yang diperoleh sehingga dapat memakmurkan pemilik saham. a. Memutuskan pengalokasian dana (Investement Decision) Penetapan besarnya investasi dalam uang kas, piutang dagang dan persediaan merupakan
tugas
dari
manager
keuangan
untuk
memutuskan
dan
memantaunya, agar tercipta keseimbangan antara unsur rentabilitas dan likuiditas dalam perusahaan. Dalam hal ini termasuk pula pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggantian aktiva.
23
Menurut Sinuraya (1998:2) menjabarkan bahwa fungsi manajemen keuangan terdiri dari : 1. Upaya untuk mendapatkan dana (obtaining funds) bagi perusahaan yang bersangkutan 2. Penggunaan dana (use of funds) didalam perusahaan 3. Pendekatan sistematik dalam internal manajemen tentang aliran dana (flow of funds) didalam struktur perusahaan secara keseluruhan. Weston dan Coperland (1999:5) menyatakan fungsi keuangan yang pertama adalah dalam hal keputusan investasi, pembiayaan dan deviden untuk suatu organisasi. Pembagian deviden berarti memutuskan bagaimana perusahaan membayar imbalan kepada para investor atas penggunaan dana mereka. Weston dan Coperland (1999:6) menjelaskan bahwa dana yang dikumpulkan dari sumber-sumber eksternal perusahaan dan dialokasikan untuk penggunaan yang berbeda-beda. Arus dana dalam perusahaan dipantau. Imbalan untuk sumber-sumber pembiayaan ini dapat berupa hasil pengembalian (return), pembayaran kembali, produk dan jasa. Fungsi manajer keuangan yang utama adalah merencanakan, memperoleh, dan menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi yang maksimum terhadap operasi yang efesien dari suatu organisasi. Menurut Suad Husnan (2004:6) manajemen keuangan dalam kegiatannya harus mengambil beberapa keputusan yang sering disebut dengan fungsi manajemen keuangan, yaitu : 1. Penggunaan dana, disebut keputusan investasi (investment decision) 2. Memperoleh dana, disebut keputusan pendanaan (financial decision) 3. Pembagian Laba, disebut kebijakan deviden (earning decision) Keputusan investasi akan tercermin dalam sisi aktiva perusahaan. Sebaliknya keputusan pendanaan dan deviden tercermin dalam pasiva perusahaan. Keputusan
24
pendanaan dan deviden mempengaruhi struktur modal tersebut. Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan akan tercermin pada nilai perusahaan. Apabila besarnya nilai hutang konstan, maka setiap peningkatan nilai saham dengan sendirinya akan meningkatkan nilai perusahaan. 2.1.3 Unsur -Unsur Manajemen Keuangan Menurut Koewn Dkk (2002:vii) menyatakan bahwa unsur keuangan terdiri dari : a. Ruang lingkup dan lingkuangan manajemen keuangan b. Penilaian asset-aset keuangan c. Investasi dalam aktiva jangka panjang d. Struktur modal dan deviden e. Menajemn modal kerja dan topik-topik khusus dalam keuangan f. Pembahasan khusus dalam keuangan Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:5) unsur manajemen keuangan terdiri dari : a. Fungsi pembelanjaan dan pengertian-pengertian dasar dalam pembelanjaan b. Investasi modal kerja c. Investasi dalam aktiva tetap dan efek d. Pembelanjaan jangka pendek-menengah-panjang dan politik deviden e. Kapitalisasi-Ekpansi-reorganisasi f. Alat-alat analisa financial Menurut Murtada Sinuraya (1998:5), Unsur manajemen keuangan terdiri dari : a. Pembelanjaan perusahaan dan kinerja perusahaan b. Keputusan pembiayaan perusahaan c. Kebijaksanaan dan penilaian deviden d. Biaya menggunakan modal (cost of capital) e. Analisis sumber dan penggunaan dana f. Analisi terhadap struktur permodalan dan resiko keuangan
25
2.2 Saham 2.2.1 Pengertian Saham Menurut Rusdin (2006:28) menyatakan bahwa : “Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemengang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.” Suad Husnan (2004:285) menjelaskan bahwa : “Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Dari penenjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa : “Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang telah go Public dan pemengang saham tersebut memiliki hak claim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.” 2.2.2 Jenis-jenis Saham Menurut
Jogiyanto
(2006;267-268)
menyatakan
saham
berdasarkan
manfaatnya yang diperoleh pemengang saham dibedakan menjadi : a. Saham Preferen Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham. Seperti bond yang membayar bunga atas pinjaman, saham preferen juga mempunyai hasil yang tetap berupa deviden preferen. Seperti saham biasa dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klain pemegang obligasi (bond). Karakteristik saham preferen : 1) Pembayaran deviden dalam jumlah tetap.
26
2) Hak klaim terlebih dahulu dibanding saham biasa bila perusahaan di likuidasi. 3) Dapat dikonversikan manjadi saham biasa. b. Saham Biasa Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian deviden hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut mengalami likuiditas. Karakteristik saham Biasa : 1) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuditasi. 2) Hak suara profesional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada rapat umum pemengang saham. 3) Deviden, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui didalam rapat umum pemengang saham. 4) Hak tanggung jawab terbatas. Hak memesan efek terdahulu sebelum efek tersebut ditawarkankepada masyarakat. 2.2.3 Faktor yang mempengaruhi Harga saham Menurut Alwi (2003, 87) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain: 1. Faktor Internal (Lingkungan Mikro) a). Pengumuman
tentang
pemasaran,
produksi,
penjualan
seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
27
b). Pengumuman
pendanaan
(financing
announcements),
seperti
pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. c). Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya. d). Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya. e). Pengumuman
ketenagakerjaan
(labour
announcements),
seperti
negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. f). Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan devidend per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain. 2. Faktor eksternal (Lingkungan Makro) Diantaranya antara lain : a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
28
b) Pengumuman
hukum
(legal
announcements),
seperti
tuntutan
karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya. c) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading. d) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara. e) Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri. 2.2.4 Analisis Fundamental Sedangkan menurut Arifin (2005 : 116-125) mengemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kondisi fundamental emiten. Faktor fundamental merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia, kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Menurut Jogiyanto ( 2006 : 315 ) analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan data–data finansial yaitu data–data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, seperti laba, deviden yang dibagi dan sebagainya. Dengan demikian untuk menganalisis harga saham digunakan analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan
29
kondisi internal perusahaan. Salah satu komponen yang berhubungan dengan kondisi internal perusahaan adalah kinerja perusahaan yang terdiri dari Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS). ROI merupakan rasio yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROI merupakan faktor fundamental perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets). ROI yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat. Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab earning per share (EPS) ini menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Sedangkan jumlah EPS yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.
30
2.3 Deviden 2.3.1 Pengertian Deviden Deviden adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah saham yang akan dibagikan diusulkan oleh dewan direksi dan disetujui dalam rapat pemegang saham (Rusdin, 2006:73). Stice at al (2004:902) menyatakan: “Deviden adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik”. Sedangkan menurut Skousen et al (2001:757) yang dikutip oleh Manurung & Siregar (2008:3) menyatakan : ”Deviden adalah pendistribusian laba secara proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya”. Dari divinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa deviden adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan yang jumlahnya profosional sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki dimana deviden tersebut dapat dalam bentuk kas maupun lembar saham. 2.3.2 Bentuk- bentuk deviden Menurut Brealey dan Myres (2007:372) Bentuk-bentuk deviden yang akan dibagikan kepada para pemengan saham yaitu : a. Deviden Tunai (Cash Devidend) Deviden dibagikan secara berkala yaitu triwulan, semester atau tahunan. Pembayaran deviden akan mengurangi jumlah saldo laba yang ditunjukan dalam laporan keuangan.
31
b. Deviden dalam bentuk saham biasa (Stock Devidend) Bentuk lain dalam pembagian deviden adalah pengeluaran saham biasa baru, misalnya perusahaan menetapkan stock dividend 20% artinya untuk setiap pemengang saham yang memiliki 100 lembar akan memperolah 20 lembar saham baru. Dengan cara ini tidak akan terjadi cash outflow tetapi hanya pemindahan buku sejumlah uang dari laba ditahan yang dibagikan. Dengan demikian akan ditentukan oleh besarnya laba yang dimiliki. c. Deviden dari pemecahan saham biasa (Stock Split) Stock split adalah pemecahan satu saham biasa lama menjadi beberapa saham baru. Dengan dilakukannya stock split jumlah modal yang disetor tidak berubah, hanya saja jumlah saham biasa beredar akan bertambah banyak. d. Automatic Devidend Reinvestment Plan Hal ini banyak dilakukan oleh perusahaan karena dapat mengurangi biaya pengeluaran saham baru. Biasanya 10% dari total deviden akan diinvestasikan (re-investment ) kembali dalam perusahaan. Sedangkan Bambang Riyanto (2001:807) mengemukakan bahwa
bentuk
deviden yang dibayarkan perusahaan dalah sebagai berikut : a. Deviden Tunai (Cash Dividend) Deviden kas/tunai dibagikan secara berkala yaitu triwulan,enam bulan atau tahunan. Selain deviden tunai yang berkala, pemengang saham pun bisa mengharapkan Deviden Ekstra yang dibagikan oleh perusahaan namun waktu pembagiannya tidak teratur dan tidak tetap.
32
b. Deviden dalam bentuk saham biasa (Stock Devidend) Bentuk lain dalam pembagian deviden adalah pengeluaran saham biasa baru, misalnya perusahaan menetapkan stock deviden 20% artinya untuk setiap pemengang saham yang memiliki 100 lembar akan memperolah 20 lembar saham baru. Dengan cara ini tidak akan terjadi cash outflow tetapi hanya pemindahan buku sejumlah uang dari laba ditahan yang dibagikan. Dengan demikian akan ditentukan oleh besarnya laba yang dimiliki. c. Deviden dari pemecahan saham biasa (Stock Split) Stock split adalah pemecahan satu saham biasa lama menjadi beberapa saham baru. Dengan dilakukannya stock split jumlah modal yang disetor tidak berubah, hanya saja jumlah saham biasa beredar akan bertambah banyak. d. Pembelian kembali saham biasa (Repurchase of stock) Yaitu
perusahaan
membeli
kembali
sahamnya
yang
telah
beredar
dimasyarakat (Repurchase stock). Dengan pembeliaan kembali, jumlah saham beredar menurun, sehingga laba perlembar saham akan meningkat dan akhirnya deviden perlembar saham akan meningkat. Keuntungan dari Repurchase stock yaitu : (a) Perusahaan dapat mengurangi jumlah saham beredar dan mengurangi kemungkinaan perusahaan diambil alih oleh pihak lain (b) Pemilik saham yang kecewa mempunyai kesempatan menjual saham kepada perusahaan dengan harga yang menarik sehingga diharapkan dapat meningkatkan capital gain pemengang saham.
33
(c) Perusahaan dapat mengurangi biaya-biaya pengiriman, biaya proses pembutan laporan tahunan dan deviden. Dengan berkurangnya saham yang beredar pada masyarakat, Earning Per Share (EPS) akan naik. Peningkatan dalam Earning Per share akan meningkatkan kenaikan harga pasar per lembar saham.
Sebagai contoh
perusahaan Telink.Inc merencanamkan untuk membayar $ 4 juta ($ 4 per saham) dalam deviden kepada pemengan saham. Earning dan informasi harga saham sebagai berikut : _________________________________________________________________ Pendapatan bersih
$ 7.500.000
Jumlah saham
$ 1.000.000
Pendapatan per lembar saham
$
7.5
Rasio Pendapatan/harga
$
8
Harapan harga pasar perlembar setelah pembayaran deviden
$
60
(Sumber: Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. (2006) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan)
Pada rapat baru-baru ini, bebarapa anggota dewan yang juga merupakan pemengang saham mayoritas mempertanyakan keperluan dari pembayaran deviden, Mereka mempertahankan bahwa mereka tidak memeprtahankan bahwa mereka tidak memerlukan pendapatan maka mengapa tidak membiarkan perusahaan untuk menahan dana untuk investasi masa depan? Sebagai respon, menajemen berpendapat bahwa investasi yang tersedia tidaklah cukup menguntungkan untuk menjustifikasi penahanan pendapatan. Yakni required rates of return investor melebihi expected rates of renturn yang dapat diperoleh dengan tambahan $ 4 juta dalam investasi.
34
Karena melawan rencana untuk menahan keuntungan untuk kepentingan investasi, salah satu direktur telah mengusulkan bahwa $ 4 juta dapat digunakan untuk membeli kembali saham perusahaan. Dengan cara ini nilai saham seharusnya meningkat. Hasil ini didemontrasikan sebagi berikut : 1. Asumsi bahwa saham dibeli kembali oleh perusahaan pada $ 60 harga pasar (Ex-devidend price) ditambah “contemplated” deviden $ 4 per saham atau untuk $64 per saham. 2. Dengan harga $64 , 62.500 saham akan dibeli kembali ( $4 juta : $64 harga) 3. Jika laba bersih tidak dikurangi tetapi dari jumlah saham menurun sebagai hasil dari pembelian kembali, pendapatan per saham akan meningkat dari $ 7,5 sampai sampai $ 8, dihitung sebagai berikut : Pendapatan per saham
= Net Income / outstanding share
(sebelum pembelian ulang) = $ 7.500.000/1.000.000 = $ 7.5 (setelah pembelian ulang) = $ 7.500.000/(1.000.000-62.500) =$8 4. Asumsikan bahwa haraga /rasio pendapatan tetap 8, harga baru setelah pembelian akan menjadi $64, naik dari $60, diman kenaikan ini sama persisi dengan jumlah deviden yang hilang. Dalam contoh ini, pemengang saham Telink pada dasarnya menyediakan nilai sama, apakah deviden yang dibayarkan atau tidak atau saham dibeli kembali. Jika manajemen membayar deviden, investor akan memiliki saham seharga $60 ditambah $4 diterima dari deviden. Sebaliknya jika harga dibeli
35
kembali sebagai pengganti deviden, harga saham akan senilai $64 hasil ini didasarkan atas asumsi (1) harga yang dibeli kembali pada harga pas $64, (2) $7.500.000 laba bersih tidak dipengaruhi oleh pembelian kembali, (3) Price Earning Ratio 8 tidaklah berubah setelah pembelian kembali. Denagan asumsi ini, pembelian kembali saham tersedia sebagai pengganti yang sempurna untuk pembayaran deviden kepad pemenga saham. Menurut Jusuf Anwar (2008 :91-92) deviden yang dibagikan oleh perusahaan biasa mempunyai beberapa bentuk sebagai berikut : a. Deviden Tunai (Cash Dividend) Yaitu divden yang dinyatakan dan dibayarkan pasa jangka waktu tertentu dan deviden tersebut berasal dari dana yang diperleh secara legal. Deviden ini dapat bervariasi dalam jumlahnya tergantung kepada keuntungan perusahaan. b. Deviden Property (Property Dividend) Yaitu distribusi keuntungan perusahaan dalam perusahaan dalam bentuk property atau barang. c.
Deviden Likuiditas (Liquidating dividens) Yaitu distribusi kekayaan perusahaan kepada pemengan saham dalam hal ini perusahaan tersebut diliquiditasi.
d. Devidend Extra (Ekstra Dividend) Yaitu suatu pembayaran atas deviden reguler, biasanya disebabkan oelh suatu pengecualian keuntungan perusahaan selama priode deviden.
36
e. Deviden saham (Stock Dividend) Yaitu deviden yang dibayarkan salam bentuk saham. Deviden saham biasanya di wujudkan dalam bentuk prosentase dari sejumlah saham. Perusahaan biasanya cendrung memilih membagikan stock devidend untuk mempertahankan kas perusahaan tersebut. f. Deviden luar biasa (Exstra ordinary devidend) Yaitu deviden dalam bentuk dan jumlah yang tidak biasa, dibayarkan pada waktu yang tidak ditentukan sebelumnya dan berasal dari akumulasi surplus yang diperoleh perusahaan. Apabila RUPS tidak menentukan lain, maka laba bersih perseroan dibagiakan kepada pemengang saham setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan.
2.3.3 Prosedur Pembagian deviden Setelah mengetaui bentuk-bentuk deviden yang dapat dipilih perusahaan, prosedur pembagian deviden juga penting untuk dikelahui. Berikut ini merupakan prosedur Pembagian deviden yang dikemukaan oleh Handono Mardiyanto (2009:283-284) : 1. Tanggal Pengumuman (Declaration date ) Yaitu tanggal diumumkannya pembagian deviden setelah RUPS, misalnya pada RUPS tgl 19 April diumumkan bahwa deviden sebesar Rp.900,- per lembar akan dibayarkan kepada para pemengang saham yang tercatat pada tgl 6 Juni dan dibayarkan pada tgl 20 Juli.
37
2. Tanggal Pencatatan pemenga saham (holder-of-record date) Tanggal dimana perusahaan menyusun daftar pemegang saham yang berhak menerima deviden. Semisal perusahaan menetapkan pada tgl 18.00 WIB tgl 6 juni sebagai batas akhir pencatatan, semua pemilik saham yang tercatat sebelum batas akhir pencatatan pada prinsipnya akn menerima deviden. 3. Tanggal tanpa deviden (Ex Deviden date) Kendati tanggal pencatatan telah di tetapkan untuk menghindari konflik, perusahaan sekuritas biasanya menetapklan empat hari sebelum tanggal pencatatan sebagai tangga tanpa deviden (batas pemengang saham lama tetap berhak menerima deviden). 4. Tanggal pembayaran (Payment date) Pada tgl 20 juli, perusahaan mengirimkan cek kepada para pemenggang saham. Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2011:226-227) mengemukakan prosedur pembagian dibagi menjadi 4 (empat) tahap yaitu : 1. Tanggal Deklarasi (Declaration date) Yaitu tanggal diama direksi suatu perusahaan mengeluarkan pernyataan yang mendeklarasikan pembagian deviden 2. Tanggal pemilik Tercatat (Holder-Of Record Date) Yaitu tanggal diman para pemengang saham dicatat oleh perusahaan sebagai pemilik saham yang akan mendapatkan deviden.
38
3. Tanggal ExDeviden (Ex- Deviden) Yaitu tanggal dimana hak atas deviden berjalan tidak lagi dimiliki oleh suatu saham, dimana biasanya dua hari kerja sebelum tanggal pemilik tercatat. 4. Tanggal Pembayaran (Payment Date) Tanggal diman aperusahaan benar-benar mengirim cek pembayaran deviden. Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin berkembangnya dunia investasi saat ini pengumuman pembagian deviden dapat diuraikan sebagaimana dipublikasikan oleh Kustodian Sental Efek Indonesia (KSEI) No. surat KSEI9426/JKS/0512 pada tanggal 01 Mei 2012 : a. Cum date Tanggal perdangangan bursa yang memuat Deviden Tunai/Intrim di Pasar Reguler dan Pasar Negoisasi. b. Ex-Devidend Tanggal perdangangan bursa yang tidak memuat Deviden Tunai di Pasar Reguler dan Pasar Negoisasi c. Cum Date (Cash Market) Tanggal perdangangan bursa yang memuat Deviden Tunai di Pasar Tunai (Cash Market). Waktu pelaksanaan Pasar tunai pada bursa adalah hanya pada sesi petama atau Sesi 1 (satu ) yaitu pukul 09.30 WIB – 11.30 WIB. Adapun penyelesaian transaksi Pasar Tunai adalah T+0. d. Ex- Date (Cash Market) Tanggal perdangangan bursa yang tidak memuat Deviden Tunai di Pasar Tunai (Cash Market).
39
g. Recording Date Tanggal penentuan Pemengang Saham yang berhak mendapat Deviden Tunai didalam rekening efek. Pada tanggal ini perusahaan. Pada hari ini Kustodian Sentral Efek Indosia menetapkan para pemilik saham yang berhak menerima deviden sesuai dengan kepemilikan saham secara proposional.
KSEI mengeluarkan atau mendistribusikan laporan
datar
pemilik saham yang berhak memperoleh deviden sesuai dengan jumlahnya melalui sistem C-Best yang dapat diakses oleh para Anggota Bursa (Broker/Pialang) yang kemudian akan dibayarkan kepada nasabah mereka. f. Payement date Pada tanggal ini Emiten melakukan pembayaran deviden kepada para pemengang saham. Prosedur pembayaran dilakukan sepenuhnya oleh KSEI yang
kemudian
di
distribusikan
kepada
para
Anggota
Bursa
(Broker/Pialang) yang kemudian akan dibayarkan atau dikreditkan kepada nasabah mereka,melaui RDI (Rekening Dana Investor) atau biasa disebut Investor Account masing-masing nasabah sesuai dengan jumlah yang telah diterbitkan KSEI melalui Member Entitlement Report. 2.3.4 Teori Kebijakan Deviden Berikut adalah teori-teori mengenai kebijakan deviden yang umum ditemui : a. Deviden Irrelevant Theory Pendapat ini dikemukan oleh Modigliani dan Miller. Modigliani dan Miller (MM) memberikan argumentasi bahwa pembagian laba dalam
40
bentuk deviden adalah tidak relevan. MM menyatakan bahwa, Deviden Payment Ratio (DPR) hanya merupakan bagian kecil dari keputusan pendanaan perusahaan DPR tidak mempengaruhi kekayaan pemengang saham. MM beragumentasi bahwa nilai perusahaan ditentukan tersendiri oleh kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba atau kebijakan investasi. Jadi dalam rangka membagi laba perusahaan menjadi deviden dan laba yang ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam hal ini, MM berasumsi bahwa adanya pasar modal sempurna dimana tidak ada biaya transaksi, biaya pengambangan (floatation cost) dan tidak ada pajak. b. Bird in Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Gordon dan Lintner. Teori ini menganggap bahwa risiko deviden tidak sebesar risiko kenaikan nilai modal, sehingga suatu perusahaan dapat menetapkan suatu rasio pembagian deviden yang tinggi dan menawarkan hasil deviden yang tinggi guna meminimumkan biaya modalnya. c. Deviden Residual Theory Teori ini menyatakan bahwa deviden yang dibayarkan sama dengan labaaktual dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai anggaran modal perusahaan yang optimal.
41
2.3.5
Jenis-jenis Kebijakan Deviden Beberapa perusahaan memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan
besar kecilnya deviden yang di bagikan entunya setelah dipersetujui oleh anggota dewan direksi ban RUPS (Rapat UmumPemegang Saham). Menurut Van Horne (1995:27) perusahaan melakukan kebijakan deviden sebagai berikut : 1. Kebijakan deviden yang stabil Artinya jumlah deviden per lembar saham Devidend Per Shares (DPS) yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun laba per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi. Beberapa alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan deviden tersebut antara lain karena, (a) akan memberikan kesan kepada para pemodal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang dan (b) adanya golongan pemodal tertentu yang menginginkan kepastian deviden yang akan dibayarkan. 2. Kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal ditambah
deviden ekstra. Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya, dan jika terjadi peningkatan laba secara drastis atau keadaan keuangan yang lebih baik maka jumlah tersebut ditambah lagi dengan deviden ekstra.
42
3. Kebijakan deviden yang konstan Berarti jumlah deviden per lembar saham yang di bayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya. Hal ini berarti deviden dianggap mempunyai isi informasi
sebagai
indikator
prospek
perusahaan
(membaik
atau
memburuk), maka perubahan kebijakan deviden akan meningkatkan atau menurunkan harga saham hanya apabila hal tersebut ditafsirkan sebagai terjadinya perubahan prospek perusahaan. 4. Kebijakan deviden yang fleksibel
Kebijakan
deviden
yang
fleksibel
berati
besarnya
deviden
per
lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi keuangan dan kebijakan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. 2.3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden Beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden suatu perusahaan ( Martono dan Agus Hardjito, 2007 : 255-256 ) sebagai berikut : 1. Kebutuhan dana bagi perusahaan Suatu penghasilan perusahaan pasti akan terlebih dahulu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dananya baru sisanya untuk pembayaran deviden. Jadi semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar deviden. 2. Likuiditas Perusahaan Likuiditas suatu perusahaan merupakan salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan deviden. Karena deviden merupakan arus kas keluar,
43
maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. Kemudian bila manajemen suatu perusahaan ingin memelihara likuiditas agar mempunyai fleksibilitas keuangan dan mengantisipasi adanya ketidakpastian, kemungkinan perusahaan tidak akan membayar deviden dalam jumlah yang besar. 3. Kemampuan untuk meminjam Posisi likuiditas bukanlah satu-satunya cara untuk menunujukkan fleksibilitas dan perlindungan terhadap ketidakpastian. Jika suatu perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini juga merupakan fleksibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membayar deviden juga tinggi. 4. Pengendalian perusahaan Variabel penting lainnya dalam perusahaan adalah pengendalian. Bila perusahaan terlalu besar membayar devidennya, maka pengendalian perusahaan dapat berpindah tangan. Ini dikarenakan dengan membayar deviden yang terlalu tinggi maka perusahaan menaikkan modal di waktu yang akan datang melalui penjualan sahamnya untuk membiayai kesempatan investasi yang menguntungkan. Dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada kemungkinan kelompok pemegang saham tertentu tidak lagi dapat mengendalikan perusahaan karena jumlah saham yang mereka kuasai menjadi berkurang dari seluruh saham yang beredar.
44
5.
Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang Ketentuan
perlindungan
dalam
suatu
perjanjian
hutang
sering
mencamtumkan pembatasan terhadap pembayaran deviden. Pembatasan ini biasanya dinyatakan dalam persentase maksimum dari laba kumulatif. Apabila pembatasan ini dilakukan, maka manajemen perusahaan dapat menyambut baik pembatasan deviden yang dikenakan para kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak harus mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada para pemegang saham. Sedangkan Weston & Copeland (1999:195)
memberikan beberapa
pertimbangan atau faktor bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan deviden yaitu : a. Adanya undang-undang tentang kebijakan deviden. Undang-undang tentang kebijakan deviden secara umum memberikan ketentuan yang mengatur bahwa pembayaran deviden harus dibayar dari laba, baiklaba yang berjalan maupun laba tahun lalu yang ada pada pos laba ditahan di neraca. Hal penting lainnya adalah adanya larangan pembagian deviden dengan mengurangi modal. Larangan ini merupakan isyarat untuk melindungi kepentingan pemberi modal. b. Likuiditas perusahaan. Posisi likuiditas perusahaan sangat mempengaruhi kebijakan deviden. Perusahaan yang sedang mengalami kesulitan likuiditas tidak dapat membayardeviden secara tunai. Perusahaan yang sedang mengalami
45
kepailitan tidak mungkin akan membagikan deviden. Demikian pula perusahaan yang baru melakukan ekspansi kemungkinan besar memiliki tingkat likuiditas yang rendah sehingga tidak akan membagikan deviden. c. Kebutuhan untuk pelunasan hutang. Kebijakan deviden terkait dengan masalah pelunasan hutang perusahaan.Apabila manajemen memutuskan untuk melunasi hutang yang jatuh tempo maka perusahaan perlu menahan laba, sehingga perusahaan tidak akan membagikan deviden bagi pemegang saham. d. Pembatasan dalam perjanjian hutang Deviden pada masa yang akan datang hanya dapat dibayar dari laba yang diperoleh sesudah perjanjian hutang (jadi deviden tidak dapat dibayar dari laba tahun-tahun lalu). Deviden tidak dapat dibayarkan apabila modal kerja (aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar) berada dibawah suatu jumlah yang telah ditentukan. e. Tingkat ekspansi ktiva. Posisi perusahaan yang mengalami
pertumbuhan akan semakin
membutuhkan dana yang semakin besar untuk membiayai ekspansi aktivanya. Apabila kebutuhan dana di masa mendatang semakin besar maka perusahaana akan melakukan penahanan laba daripada membayarkannya sebagai deviden. Alternatif lain apabila perusahaan ingin mencari sumber pendanaan lain untuk ekspansi adalah dari pemegang saham saat ini.
46
f. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk deviden atau menggunakannya di perusahaan tersebut. g. Stabilitas laba. Stabilitas laba perusahaan mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya pembayaran deviden kepada pemegang saham. Perusahaan yang stabil dan mampu memprediksi adanya laba di tahun-tahun mendatang, berani mengumumkan tingkat deviden yang tinggi ataupun stabil. Hal ini disebabkan perusahaan tersebut mempunyai tingkat
kepastian yang tinggi dalam perolehan laba yang besar.
Dengan demikian perusahaan tersebut mempunyai tingkat persentase yang tinggi dan membagikan laba jika dibandingkan dengan perusahaan yang labanya berfluktuasi. Hal ini disebabkan perusahaan yang tidak stabil dalam perolehan laba mempunyai kecenderungan untuk
menahan
laba
dalam
jumlah
yang
tinggi
daripada
membayarkannya sebagai deviden. h. Akses ke pasar modal Sebuah perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik mempunyai akses yang mudah ke pasar modal. Perusahaan yang sudah mapan cenderung memberikan tingkat deviden yang tinggi daripada perusahaan yang baruberdiri.
47
i. Kendali perusahaan. Kendali
perusahaan
dapat
dipengaruhi
oleh
sumber-sumber
pembiayaan alternatif lain. Sumber pembiayaan yang berasal dari hutang mempunyai resiko naik turunnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Pembiayaan dengan mengeluarkan saham baru dapat mengurangi kelompok dominan dalam perusahaan tersebut. Dengan mengetahui konsekuensi penggunaan sumber-sumber tersebut maka perusahaan sering memilih menggunakan sumber internal sebagai sumber pembiayaan dalam investasi. Akibatnya penggunaan dana internal tersebut perusahaan akan membayarkan deviden yang rendah. j. Posisi pemegang saham sebagai pembayar pajak. Posisi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan mempengaruhi kebijakan pembagian deviden. Dalam perusahaan besar sering terjadi konflik kepentingan antara pemegang saham yang terkena tarif pajak tinggi dan pemegang saham dengan pajak yang rendah.Golongan pemegang saham yang terkena tarif pajak yang rendah menginginkan pembayaran deviden yang tinggi, sementara golongan pemegang saham yang terkena tarif pajak tinggi menginginkan pembayaran deviden yang rendah. Dengan adanya konflik semacam ini perusahaan dapat menjalankan kebijakan deviden dengan cara kompromi antara kedua golongan tersebut.
48
k. Pajak atas laba yang diakumulasikan secara salah Untuk mencegah pemegang saham hanya menggunakan perusahaan yang dapat digunakan untuk menghindari tarif penghasilan yang tinggi, peraturan perpajakan perusahaan menentukan suatu pajak tambahan khusus terhadap penghasilan yang diakumulasikan secara tidak benar. 2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan Sebelum menyusun penelitian penulis membutuhkan referensi yang dapat menjadi
tolak
ukur
untuk
menyempurnakan
penelitian.
Disini
penulis
menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari penelitian yang terdahulu. Judul skripsi
: Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap harga saham PT.Gudang Garam Tbk
Nama
: Herminah
No. Pokok
: 2001020736
Kelebihan: - Penjelasan permasalahan yang dijabarkan sudah sangat jelas - Penjelasan mengenai sumber laporan keuangan yang diterima dapat dimengerti Kekurangan: -
Terlalu Banyak Metode yang digunakan jadi kurang dapat dimengerti dan
terkesan keluar dari batasan masalah Berdasarkan hasil penelitian Herminah diatas secara garis besar menyimpulkan bahwa salah satu tujuan utama suatu perusahaan dalah untuk memperoleh laba. Peningkatan laba melalui peningkatan usahan membutuhkan
49
dana untuk membiayainya. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan (goPublic) adalah dengan menjual sebagian saham di pasar modal. Bagi para Investor membeli saham adalah sebagai investasi yang dapat memberikan keuntungan atau imbalan pendapatan dalam bentuk deviden dan biasa disebut dengan capital gain atau selisih pembelian saham dengan penjualan saham. Dalam keadaan Inflasi saat ini, sebagain investor lebih mnyukai pendapatan tunai sekarang (Current Yield). Kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap harga saham di pasar modal. Semakin besar deviden yang ditetapkan memberi anggapan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut menjanjikan keuntungan seterusnya. Apabila kebijakan yang diberikan kecil maka akan menbuat citra perusahaan menurun dan para investorpun akan menjual sahamnya sehingga harga saham akan menurun pula, seringkali deviden menjadi indikator prosfek perusahaan oleh para investor. Judul skripsi
: “Pengaruh kebijakan deviden terhadap harga saham pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”.
Nama
: Nurmala
Th Akademik
: 2006
Kelebihan: - Penjelasan permasalahan yang dijabarkan sudah sangat padat dan jelas - Penjelasan mengenai pemasalahan jelas dan mudah dimengerti - Mengunakan metode penelitian yang mudah dimengerti dan simple Kekurangan: - Penjabaran dalam masalah kurang banyak
50
- Tidak mencantumkan data dalah lampiran,hanya berupa refrensi data/sumber yang diperoleh. Berdasarkan penelitian Nurmala (2006) dengan judul penelitian “Pengaruh kebijakan deviden terhadap harga saham pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Adapun tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kebijakan devidend dan pengaruhnya pada perusahaan otomotif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama 5 (lima) tahun berturut-turut ( tahun 1996 sampai tahun 2000) yang mengumumkan Earning Per Share, Deviden Per Share dan Closing Prace. Setelah dilakukan peneltian di BEJ terdapat 3 perusahaan otomotif yang memenuhi kriteria yakni PT.Goodyear Indonesia,Tbk, PT.Selamat Sempurna,Tbk dan PT. Tunas Ridien,Tbk. Berdasarkan analisis yang dialakukan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa tingginya harga saham tidak mempengaruhi kebijakan deviden yang di tetapkan oleh ketiga perusahaan otomotif tersebut, karna harga saham bukannya satu-satunya faktor yang mempegaruhi kebijakan deviden. Kemungkinan faktor lain yang mempengaruhi kebijakan tersebut antara lain sempel yang diambil terlalu sedikit dan terbatas hanya pada kelompok tertentu saja, waktu priode yang digunakan dalam penelitian terlalu pendek dan adanya pajak deviden yang dianggap terlalu tinggi sehingga banyak perusahaan yang memutuskan lebih besar menahan labanya ketimbang membagikan deviden dalam jumlah besar. Kemungkinan lain adalah kondisi makro dan mikro perusahaan , kondisi makro tersebut antara pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi,
51
tingkat fiskal, kondisi sosial politik, tingkat bunga serta kondisi sosial politik luar negeri. Kondisi makro tersebut antara lain agio saham, adanya over suplai sekuritas (kelebihan penawaran saham) serta peristiwa-peristiwa dipasar modal.
52
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desein Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Ronny Kountur (2007:108), penelitian deskriptif (description research) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Penelitian deskriptif dapat pula diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena atau karakteristik individual situasi atau kelompok tertentu yang terjadi baru-baru ini secara akurat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptis digunakan semata-mata guna memberikan gambaran yang jelas tentang kebijakan deviden yang dicerminkan dengan Cash Devidend Final yang dilakukan oleh perusahaan PT.Astra International.Tbk serta pengaruhnya terhadap harga saham rata-rata pertahun selama lima tahun. 3.2 Obyek Penelitian Obyek Penelitian adalah PT.Astra International.Tbk yang berlokasi di Jl.Gaya Motor No.8, Sunter II, Sunter Jakarta Utara. 3.3 Jenis dan Sumber Data a. Data sekunder yang didapat dari dokumentasi-dokumentasi perusahaan yang diperoleh oleh penulis melalui data-data perusahaan yang telah dikelolah. Data
sekunder
dapat
diperoleh
melalui
website
resmi
PT.Astra
53
International.Tbk (www.astra.co.id), Bursa Efek Jakarta, KSEI, dan berbagai informasi dari media massa. b. Data Primer, yang didapat dengan cara wawancara terhadap bagian keuangan dan analis PT.Astra International.Tbk 3.4 Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang bersifat praktis, yaitu dengan terlibat langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. b. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Penelitian ini berguna untuk mencari keterangan-keterangan mengenai topiktopik yang berhubungan secara teoritis dengan skripsi ini. Data-data didapatkan dari buku acuan,serta tulisan-tulisan ilmiah. 3.5 Metode Analisis Data Dalam skripsi ini, sampel diperoleh dengan memilih satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Manufaktur Penulis mangambil data perusahaan tersebut dan akan menganalisanya dengan cara: a.
Analisa Kualitatif Dalam analisa ini, data yang diperoleh akan dianalisa dan disederhanakan dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti sehingga pembaca mendapatkan gambaran yang jelas tentang penjelasan atau penyelesaian dari masalah yang ada dalam penelitian ini.
54
b.
Analisa Kuantitatif Data
dianalisa
untuk
mengiterprestasikan
data
memperoleh yang
telah
arti
yang
dianalisa
lebih oleh
luas
serta
penulis
lalu
membandingkan hasil analisa tersebut dengan perumusan masalah. Selain itu, data-data kuantitatif digunakan juga untuk mempermudah penjelasan atas permasalahan penelitian ini. Akhirnya hasil analisa tersebut dihubungkan dengan teori-teori yang ada untuk diambil kesimpulan. 3.6 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini metode penelitian, metode analisis yang digunakan sebagai berikut : 1. Untuk
mengetahui
kebijakan
yang
dipergunakan
oleh
PT.Astra
International.Tbk yaitu dengan meneliti data-data sekunder yang berupa tingkat deviden selama lima tahun, dan selanjutnya menganalisis apakah jumlah deviden yang diberikan setiap tahunnya tetap atau sejumlah persentase tetap terhadap laba, atau bersifat Fleksibel sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Ciri-ciri pola kebijakan sebagai berikut : a. Apabila perusahaan menetapkan kebijakan devidend stable amount per share, maka deviden yang dibagikan perusahaan setiap tahunnya akan sama atau tetap perlembar sahamnya. b. Apabila perusahaan menetapkan kebijakan devidend contant pay out ratio, maka deviden yang diberikan berdasarkan persentase tetap dari laba bersih diperoleh perusahaan, Jadi persentasse pertumbuhan relative sama atau tetap. Menghitung Deviden Payout ratio adalah dengan membandingkan
55
deviden yang dibayarkan dengan laba bersih perusahaan setelah pajak.Cara perhitungan DPR adalah sebagai berikut :
Cash Devidend DPR = LABA BERSIH
c. Apabila perusahaan menetapkan kebijakan deviden low regular devidend plus extra, maka deviden yang dibagikan perusahaan relatif rendah ditambah dengan suatu tambahan (ekstra) pada tahun-tahun pada saat kondisi keuangan bertambah baik atau meningkat . Dengan kata lain pola (penurunan) DPS mengikuti pola peningkatan (penurunan) EPS. d. Apabila perusahaan menetapkan kebijakan deviden residual/fleksibel maka tingkat deviden yang dibagikan perusahaan setiap tahunnya berdasarkan besarnya laba residual setelah kebutuhan investasi perusahaan atau dana yg dibutuhkan telah terpenuhi. Dengan kata lain pola peningkatan (penurunan) DPS. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh harga saham terhadap kebijakan deviden pada PT.Astra International.Tbk, penulis menggunakan teknik analisis korelasi Pearson Product Moment. Menurut Sugiyono (2008 : 228) Analisis korelasi Pearson Product Moment ini mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Perhitungan ini mengisyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua variabel dan berdistribusi normal. Penulis menggunakan analisis untuk
56
mengetahui adanya hubungan antara variabel yaitu antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas atau terikat. Penulis melakukan analisa dengan menggunakan analisa regresi linier sederhana dan korelasi Pierson serta menguji kebenarannya melalui uji hipotesis. 3.6.1
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : 1) Variabel Bebas (Independent Variabel) 2) Variabel Tidak Bebas (Dependent Variabel) Menurut Husein Umar (1999:44) variabel bebas atau independent
variable merupakan variabel yang tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel tidak bebas atau terikat (variabel dependent) terantung pada variabel lain. Variabel bebas dalam skripsi ini adalah kebijakan deviden final dengan indikatornya berupa cash devidend final pe share (X). sedangkan variabel tidak bebas (Y) yang digunakan dalam skripsi ini adalah harga saham perusahaan dengan indekator harga saham rata-rata perkuartal slama priode penelitian 2006 sampai dengan tahun 2011. Adalah skala pengukuran yang digunakan untuk kedua variabel tersebut adalah skala rasio. 3.6.2
Analisis Regresi Linier Sederhana Pengertian regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2008:261)
menyatakan bahwa: ”Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan
57
fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen” Kegunaan analisis regresi linier sederhana menurut Jonathan Sarwono (2008:95) adalah : ”Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas” Bentuk persamaan regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2008:261) dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + bX
Nilai a dan b dapat diketahui dengan formula sebagai berikut :
b =
n ∑XY - (∑X)(∑Y) n (∑X²) - (∑X)²
Sedangkan nilai a dapat diperoleh dari :
a = Y - bX Dimana : Y = Variabel yang dipengaruhi variabel lain (dependent variabel) X = Variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain (independent variabel) n = Jumlah tahun yang dihitung X = Nilai X rata-rata Y = Nilai Y rata-rata
58
3.6.3
Analisis Korelasi Pearson (Product Moment) Analisis ini mengukur derajat keeratan hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Perhitungan ini mengisyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua variabel dan berdistribusi normal. Penulis menggunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment karena dalam penelitian ini penulis mempergunakan skala pengukuran rasio dan skala pengukuran rasio tersebut dapat diukur dengan analisis Korelasi Pearson Product Moment. Korelasi Pearson Produck Moment digunakan unutk mengukur apakah terdapat hubungan yang kuat antara Cash Devidend Final yang dikeluarkan PT.Astra International,Tbk terhadap harga saham PT.Astra International,Tbk. Rumus korelasi Pearson Produck Moment :
n ∑XY - ∑X∑Y
r= √ n ∑X² - ( ∑X )² √n∑Y² - (∑Y)²
Keterangan :
r = Koefisien korelasi Y = Variabel yang dipengaruhi variabel lain (dependent variabel) ( Harga saham ASII) X = Variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain (independent variabel) (Cash Devidend Final) n = Jumlah tahun yang dihitung
59
Angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Menurut J.Sarwono (2008 :481) keeratan variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
*Sumber : Jonathan Sarwono, (2008), Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Andi Publisher. Jakarta Korelasi dapat positif atau negatif. Korelasi positif menunjukan arah yang sama hubungannya antara variabel, artinya jika variabel X besar, maka variabel Y semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel X besar, maka variabel Y kecil. 3.6.4
Analisis Koefisien Determinasi (Penentu) Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase dampak variabel X
terhadap variabel Y (Cash Devidend Final terhadap harga saham) maka penulis mengunakan koefisien penentu yaitu koefisien determinasi (r²) dengan rumus sebagai berikut :
Kp = r² x 100% Secara alamiah, ada tidaknya korelasi yang signifikan antara variabel X dan Y diuji berdasarkan data empiris, hasil penelitian sample pengujian tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
60
3.6.4.1 Rumusan Hipotesis : a. Menetapkan Hipotesis Statistik Hipotesis ditetapkan yaitu Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha). Ho adalah penetapan dugaan tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, sedangkan Ha adalah penetapan dugaan ada pengaruh antara variabel X terhadap varibel Y penetapan dugaan tersebut dinyatakan sebagai berikut : Ho : ρ = 0, Cash Deviden Final PT.Astra International,Tbk
yang
dibagikan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga sahamnya. Ha : ρ ≠ 0, Cash Deviden Final PT.Astra International,Tbk
yang
dibagikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga sahamnya. b. Menetapkan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5 % ( α = 0,05 ) dengan uji dua pihak dan derajat kebebasan (degree of freedom) (dk = n -2) c. Uji Hipotesis (Uji t) Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien korelasi, maka penulis menggunakan statistik Uji t‟ dengan rumus sebagai berikut:
r√n-2 t = √ 1 - r²
61
Dimana :
t = Hasil uji tingkat signifikansi r = Koefisien Korelasi n = Jumlah tahun yang dihitung
d. Menentukan Keputusan Penerimaan Hipotesis Keputusan diambil dengan jalan membagikan nilai Thit ( t0 ) dengan t table ( t α/2 ). Jika to < - t α/2 atau to > - t α/2 maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha. Jika - t α/2 ≤ to ≤ t α/2 maka keputusannya adalah menerima Ho. Dari dua analisis diatas, dapat dilihat apakah variabel X (Cash Devidend Final yang dibagikan) memiliki hubungan dan pengaruh terhadap variabel Y (harga saham perusahaan setelah pembagian deviden).
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.Astra International,Tbk (Selanjutnya disebut Perseroan) berdiri pada tahun 1957 dengan nama PT.Astra International Incorporated.
Perseroan
didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No.67 tgl 20 Februari 1957 dan sahkan oleh Mentri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957. Pada Tahun 1990 perusahaan berubah nama menjadi PT.Astra International,Tbk. Perusahaan berdomisili di Jakarta,Indonesia, dengan berkantor pusat di Jl.Gaya Motor Raya No.8,Sunter II, Jakarta Utara. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran
Dasar
Perseroan
ruang
lingkup
kegiatan
Perseroan
adalah
perdangangan Umum, Perindustrian, Jasa Pertambangan, Pengangkutan, Pertanian, Pembangunaan dan Konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, Penjualan dan penyewaan alat-alat berat, jasa pertambangan, Pengembangan perkebunan, Jasa Keuangan dan Teknologi Informasi. Perseroan memulai usahanya pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdangan yang berpusat di Jakarta dan dimulai dengan perdangagan hasil bumi. Sejak tahun 4 April 1990 Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan harga Penawaran Perdana sebesar Rp.14.850,
63
/Lembar saham. Seiring waktu PT.Astra International,Tbk berkembang dengan pesat dan banyak melakukan diversifikasi dan pembaharuan dalam mengelola perusahan begitu pula kapasitas pasar yang dimiliki sampai dengan per 31 Desember 2011 sebesar kapasitas pasar yang dimiliki sebesar Rp 229,58 triliun. Saat ini PT.Astra International,Tbk bergerak dalam 6 (enam) bidang usaha yaitu: Otomotif ; Jasa Keuangan ; Alat Berat, Pertambangan dan Energi ; Agribisnis ; Teknologi Informasi ; Infrastruktur dan Logistik. Pada 31 Desember 2011 jumlah karyawan yang tercatat di Perseroan dan anak perusahaannya adalah 112.003 orang, meningkat sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Total jumlah karyawan, termasuk perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities mencapai 168.703, meningkat 16% dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut tersebar di 158 perusahaan. PT.Astra International,Tbk
memiliki Filosofi Perusahaan yang biasa
disebut Catur Dharma, Catur darma tersebut sebagai berikut : a. Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara b. Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan c. Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama d. Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik Selain dengan filosofi Catur Darma tersebut PT.Astra International,Tbk juga mempunya visi, adapun visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan
penekanan
pada
pertumbuhan
yang
berkelanjutan
dengan
64
pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi. 2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. Selain dari Filosofi dan Visi dalam menjalankan perusahaan PT.Astra International,Tbk pun memiliki Struktur Sistem Nilai Perseroan sebagai mana tergambar sebagai berikut : Gambar 4.1 Struktur Sistem Nilai Perseroan Astra International Good Corporate Governance Code of Conduct
Seperangkat Nilai
Seperangkat Sistem (Fungtional Policies)
AMS AHMS
Pelaku
Budaya Perusahaan
Lainnya
Etika Bisnis dan Etika Kerja Prinsip-Prinsip Dasar Astra Catur Darma
65
Keterangan : AMS
: Astra Management System (Sistem Manajemen Astra)
A H RM
: Astra Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Astra)
Lainnya
: Sistem manajemen Astra Lainnya,Contohnya Sistem Manajemen Pabrik,Manajemen Pemasaran Dan lain-ain
*Sumber ; Laporan Tahunan 2011
4.1.2 Bidang Usaha Perseroan A. Otomotif Astra menyediakan rangkaian produk-produk kendaraan bermotor roda empat dan roda dua untuk konsumen di Indonesia. Posisi terdepan Astra di pasar otomotif Indonesia diperkuat di tiap bagian rantai bisnisnya melalui kepemilikan di berbagai anak perusahaan dan afiliasi di bidang manufaktur, distribusi, layanan purna jual, pembiayaan, asuransi, serta melalui jaringan pemasok yang berkualitas. Pada struktur Bisnis dalam bidang otomotif PT.Astra International meliputi berbagai merk ternama yang dibagi menjadi Otomotif Roda 4 dan Roda 2 sampai pada Pembuat Komponen Otomotif sebagai berikut: Tabel 4.2 Struktur Bisnis Div.Otomotif
Otomotif Roda 4 • • •
Toyota Daihatsu Isuzu
Roda 2 •
Honda
66
• • • •
UD Trucks BMW Peugeot Lexus
Pembuat Komponen Otomotif •
PT Astra Otoparts Tbk (AOP)
Lain-lain •
AstraWorld
*Sumber ; Laporan Tahunan 2011
B. Jasa Keuangan Bidang usaha dalam Divisi Jasa Keuangan dibagi menjadi 5 (Lima) sektor bidang usaha yaiitu : Tabel 4.3 Struktur Bisnis Div. Jasa Keuangan Jasa Keuangan Pembiayaan Alat Berat Pembiayaan Motor • •
PT Federal International Finance (FIF)
Pembiayaan Mobil • •
PT Astra Sedaya Finance Tbk PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance)
•
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) PT Komatsu Astra Finance (KAF)
Asuransi Umum •
PT Asuransi Astra Buana
Perbankan •
PT Bank Permata Tbk
*Sumber ; Laporan Tahunan 2011
C. Alat Berat dan Pertambangan Bidang usaha dalam Divisi Alat Berat dan Pertambangan dibagi menjadi 3 (Tiga) sektor bidang usaha yaiitu :
67
Tabel 4.4 Struktur Bisnis Div. Alat Berat dan Pertambangan Alat Berat dan Pertambangan Pertambangan Mesin Konstruksi • PT Prima Multi Mineral (PMM) • PT United Tractor Tbk (UT)
• PT Tuah Turangga Agung (TTA)
Kontraktor Penambangan • PT Pamapersada Nusantara
(PAMA) *Sumber ; Laporan Tahunan 2011
Astra International bergerak di sektor alat berat dan pertambangan melalui PT United Tractors Tbk (UT). UT adalah perusahaan publik yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra International. Melalui sejumlah anak perusahaan serta kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia, UT menjalankan tiga lini bisnis yang meliputi: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan batu bara. D. Agribisnis Bidang usaha dalam Divisi Agribisnis dibagi hanya 1 (satu) sektor bidang usaha yaiitu : Tabel 4.5 Struktur Bisnis Div. Agribisnis
Agribisnis Agribisnis PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) *Sumber ; Laporan Tahunan 2011
68
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) adalah salah satu produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di Indonesia. AAL tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan Astra International sebagai pemegang saham utama sebesar 79,7%. E. Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik Bidang usaha dalam Divisi Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik dibagi hanya 2 (dua) sektor bidang usaha yaiitu : Tabel 4.6 Struktur Bisnis Div. Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik Infrastruktur dan Mata Rantai Logistik Jaringan Infrastruktur • •
PT Astratel Nusantara (Astratel) PT Intertel Nusaperdana (Intertel)
Jaringan Mata Rantai •
PT Serasi Autoraya (SERA)
*Sumber ; Laporan Tahunan 2011
Astra International menjalankan bisnis infrastruktur dan logistiknya melalui tiga anak perusahaan: PT Astratel Nusantara (Astratel) dan PT Intertel Nusaperdana (Intertel) untuk bisnis infrastruktur; serta PT Serasi Autoraya (SERA) untuk bisnis logistik. Pada tahun 2011, lini bisnis infrastruktur dan logistik memperoleh pendapatan sebesar Rp 5,3 triliun, bertambah 38% dari Rp 3,9 triliun di tahun 2010. E. Teknologi Informasi Bidang usaha dalam Divisi Teknologi Informasi dibagi hanya 2 (dua) sektor bidang usaha yaiitu :
69
Tabel 4.7 Struktur Bisnis Div. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi Solusi Teknologi Informasi
Solusi Dokumen •
•
PT Astra Graphia Tbk
PT Astra Graphia Information Technology (AGIT)
*Sumber ; Laporan Tahunan 2011
Astra International memiliki 76,87% saham PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia),
sedangkan
sisanya
sebesar
23,13%
dimiliki
oleh
masyarakat. Seluruh saham Astragraphia diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Astragraphia dikenal sebagai penyedia solusi dokumen terkemuka melalui Astra Graphia Document Solutions (AGDS) yang dijalankan langsung oleh Astragraphia, serta penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terkemuka melalui anak perusahaan, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT). 4.1.3 Komposisi Pemengang Saham Saham PT.Astra International Tbk, (ASII) tidak hanya dimiliki oleh para pemengang saham Nasional tetapi juga International baik dimiliki oleh perorangan (ritel), koporasi, yayasan, koperasi dan lain lain sebagaimana digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
70
Tabel 4.8 Struktur Kepemilikan saham Perseroan
Shareholder
Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma ( Presiden Komisaris ) Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris ) Lain (Masing-masing dibawah 5%) TOTAL *Sumber : Laporan Keuangan 2011
Jumlah saham Ditempatkan dan disetor penuh
Presentase Kepemilikan
2.028.825.504
50,11%
849.000
0,02%
610.000
0,02%
2.018.070.810
49,85%
4.048.355.314
100,00%
Jardine Cycle & Carriage Ltd (JC&C) adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan anggota Group Jardine Matheson. JC&C memiliki 50.1 % saham Astra International, serta kepemilikan di beberapa perusahaan otomotif lain di Asia Tenggara. Dibawah bendera Cycle & Carriage, JC&C mengendalikan beberpa anak perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Troung Hai Auto Corporation di Vietnam. 4.1.4 Kinerja Saham Saham ASII dikenal dengan saham yang sangat solid dan liquid. Sejak melakukan IPO pada pasar perdana pada tanggal 4 April 1990 dengan harga penawan sebesar Rp.14.850/ lembar saham, hingga tanggal 4 juni 2011 harga saham ASII menyentuh harga 58.950 per lembar saham.
71
Berikut adalah perherakan harga saham ASII priode 2007 hingga 2011. Tabel 4.9 Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2007 Kwartal Quarter I II III IV Total Harga Rata-rata = Rp.
Harga Tertinggi (Rp) 16.900 17.300 19.550 28.800 28.800
Harga Terendah (Rp) 12.500 13.050 14.800 19.150 12.500
20.650
*data diolah Tabel 4.10 Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2008 Kwartal Quarter I II III IV Total Harga Rata-rata = Rp.
Harga Tertinggi (Rp) 29.600 22.950 22.550 16.500 29.600 18.350
Harga Terendah (Rp) 22.100 17.650 15.200 7.100 7.100
*data diolah Tabel 4.11 Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2009
Kwartal Quarter I II III IV Total Harga Rata-rata = Rp.
Harga Tertinggi
Harga Terendah
(Rp)
(Rp) 16.000 25.800 34.150 35.600 35.600
10.550 14.350 22.650 29.750 10.550
23.075
*data diolah
72
Tabel 4.12 Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2010
Kwartal Quarter I II III IV Total Harga Rata-rata = Rp.
Harga Tertinggi
Harga Terendah
(Rp)
(Rp) 44.050 50.250 60.750 60.200 60.750
32.750 36.050 45.900 48.800 32.750
46.750
*data diolah Tabel 4.13 Pergerakan Harga Saham ASII Tahun 2011 Kwartal Quarter I II III IV Total Harga Rata-rata = Rp.
Harga Tertinggi
Harga Terendah
(Rp)
(Rp) 58.250 64.250 75.950 75.000 75.950
45.250 53.600 55.000 57.300 45.250
60.600
*data diolah Tabel 4.14 Harga Rata-rata Saham ASII Tahun 2007 s/d 2011 No.
Tahun
1 2007 2 2008 3 2009 4 2010 5 2011 *data dioleh
Harga Rata‐rata Pertahun (Rp) 20,650 18,350 23,075 46,750 60,600
73
4.2 Kebijakan deviden yang ditetapkan perusahaan Perusahaan menetapkan membayar deviden sebanyak 2 kali dalam setahun. Deviden Final dan deviden Interim. Jumlah deviden yang dibagikan disesuaikan dengan keuntungan dan keadaan keuangan perseroan dalam tahun yang bersangkutan tanpa mengurangi hak para pemengang saham seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Deviden tunai di setujui melalui Rapat Umum Pemengang Saham Perseroan sedangkan Deviden intrim diputuskan berdasarkan keputusan Rapat Direksi dan Persetujuan Dewan Komisaris dan dipubliksikan ke publik. Deviden kas yang dibayarkan pada tahun 2007 sampai dengan 2011 sebagai berikut : Tabel 4.15 Cash Dividend Final Priode tahun 2007 sampai 2011 Tanggal Deviden Tahun Pembayaran Kas Per Deviden Saham
Jumlah Deviden
Jumlah Saham Beredar
Laba Bersih Setelah Pajak
2007
04 July 2008
484
1.959.403.971.976 4.048.355.314
6.519.000.000.000
2008
03 July 2009
570
2.307.562.528.980 4.048.355.314
9.191.000.000.000
2009
05 July 2010
830
3.360.134.910.620 4.048.355.314 10.040.000.000.000
2010
16 Juni 2011
1.130
4.574.641.504.820 4.048.355.314 14.366.000.000.000
2011
28 Juni 2012
1.380
5.586.730.333.320 4.048.355.314 17.785.000.000.000
*data diolah *Sumber : Laporan Keuangan 2011 Untuk mengetahui mengetahui seberapa besar kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan maka kita mengukurnya dengan melakukan perhitungan dengan ratio pembayaran devidend dan perkembangan harga.
74
Apakah perusahaan menetapkan kebijakan deviden Residual, Contant Pay out Ratio, Low Reguler devidend plus extra atau deviden fleksibel. Berikut adalah perhitungan Devidend Pay out Ratio (DPR), Deviden Per Share (DPS) pertahun, serta harga rata-rata pertahun : Tabel 4.16 Devidend Cash Ratio PT.Astra International,Tbk
Cash Devidend (Rp)
Tahun
Devidend Laba Bersih Pay out (Rp) Ratio (DPR) (%)
Average Price per Year (Rp)
Devidend Per Share (DPS) Final (Rp)
2007
1,959,403,971,976
6,519,000,000,000
30.06
20,650
484
2008
2,307,562,528,980
9,191,000,000,000
25.11
18,350
570
2009
3,360,134,910,620 10,040,000,000,000
33.47
23,075
830
2010
4,574,641,504,820 14,366,000,000,000
31.84
46,750
1,130
2011
5,586,730,333,320 17,785,000,000,000
31.41
60,600
1,380
*Data diolah
*Sumber : Laporan Keuangan 2011
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa besarnya DPR selama lima tahun buku sangat berbeda-beda mengalami perubahan naik dan turun tiap tahunnya. Pada tahun 2007 besarnya DPR adalah 30,06 % dengan rata-rata harga pada tahun tersebut adalah sebesar Rp. 20.650. DPR pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 4,95% menjadi 25,11% begitu juga dengan harga rata-rata tahun Rp. 18.350. Hal ini disebabkan adanya Global Crisis yang mempengaruhi hampir semua lini anak perusahaan Astra. Pada tahun 2009 DPR mengalami peningkatan dari 25,11 % pada tahun 2008 menjadi 33,47 % di tahun 2009. Peningkatan DPR diimbangi dengan kenaikan harga rata-rata pertahun itu sebesar Rp.4.725 menjadi Rp. 23.075. Selama lima tahun tersebut DPR tertinggi adalah pada tahun 2009 sebesar 33,47 % dengan harga saham rata-rata pertahunnya adalah Rp. 23.075. sedangkan
75
harga tertinggi pada lima tahun perhitungan adalah pada tahun 2011 dimana harga rata-rata pertahun mencapai Rp.60.600 Perlembar saham, walaupun pada tahun tersebut merupakan harga tertinggi namun DPR pada tahun tersebut hanyalah 31,41% masih lebih kecil dibanding 33,47% pada tahun 2009. Selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2009 hingga 2011 DPR mengalami penurunan dari persentase tertinggi yaitu 33,47% menjadi 31,41% pada tahun 2011. Namun hal ini berbanding terbalik dengan harga saham rata-rata pertahun yang mengalami kenaikan harga di tiap tahunnya, dari harga Rp. 18.350 pada tahun 2008 hingga Rp. 60.600 pada tahun 2011. Rata-rata harga selama empat tahun terakhir Rp37.044 dan DPR rata-rata pada tiga tahun adalah 32,24 %. Dari perhitungan DPR dan perkembangan harga selama lima tahun diatas dapat kita simpulkan bahwa DPR pada saham ASII mengalami naik turun. Begitupula harga rata-rata perlembar saham selama lima tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Terlihat seiring dan sejalan antara DPR dan Average price per year dimana ada penuruanan antara DPR dan harga, pada tahun 2007 DPR sebesar 30,06% dan average price per year adalah Rp.20.650 mengalami penuruanan menjadi Rp.18.350 begitu pula dengan DPR yang mengalami penuruanan menjadi 25,11% pada tahun 2008. Namun kenaikan dan penurunan antara DPR dan Everage price per year berbanding terbalik, dapat dilihat dari tahun 2009 hingga tahun 2011. Selama tiga tahun terakhir DPR mengalami penurunan antara 1-2% pertahun namun harga rata-rata pertahun justru mengalami kenaikan dari harga Rp.23.075 naik menjadi Rp.46.750 pada tahun 2010 dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2011 menjadi Rp.60.600.
76
Jika dilihat dari ketiga elemen diatas antara DPR, Everage Price per year dan DPS selama lima tahun. DPS (Deviden Per Share) mengalami kenaikan ditiap tahunnya dari Rp.484 pada tahun 2007 menjadi Rp.570 ditahun 2008 naik kembali pada tahun 2009 menjadi Rp.830 naik kembali Rp.1.130 pada tahun 2010 dan kemudian disusul pada tahun 2011 menjadi Rp.1.380. hal ini berbanding terbalik dengan DPR dan Everage Price per year yang mengalami naik turun. Dalam kata lain fluktuasinya DPR dan Everage Price per year tidak berpengaruh terhadap DPS. 4.3 Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap Harga saham PT.Astra International, Tbk 4.3.1 Analisis Ko-efisien Regresi Sederhana Dari data – data diatas untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Devidend dan harga saham, ditetapkan model statistic melalui perhitungan regresi sederhana. Regresi sederhana digunakan untuk melihat seberapa besar keeratan hubungan antara deviden dengan harga sahamnya. Besarnya deviden dan harga saham perusahaan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.17 Besarnya Devidend dan harga saham PT.Astra International, Tbk Tahun 2007 – 2011 Tahun
Deviden Per Lembar Saham (X)
2007
484
Harga Per Lembar saham Rata-rata /th (Y) 20.650
2008
570
18.350
2009
830
23.075
2010
1.130
46.750
2011
1.380
60.000
*data diolah
77
Untuk memudahkan perhitungan, dibuatlah tabel sebagai berikut : Tabel 4.18 Perhitungan Variabel X dan Y untuk perhitungan analisis Regresi Tahun
Deviden Per Lembar Saham (X)
Harga Per Lembar saham Rata-rata (Y)
XY
X²
2007 2008 2009 2010 2011
484 570 830 1.130 1.380
20.650 18.350 23.075 46.750 60.000
9.994.600 10.459.500 19.152.250 52.827.500 82.800.000
234.256 324.900 688.900 1.276.900 1.904.400
N=5
∑X = 4.394
∑ Y= 168.825
∑ XY =175.233.850
∑X² =4.429.356
*data diolah Keterangan : X = Deviden Cash Final Y = Harga Saham N = Banyaknya data Mengunakan Rumus : b = n ∑ XY - ( ∑X ) ( ∑ Y ) n ( ∑ X2 ) - ( ∑X ) 2 =
( 5) ( 175.233.850 ) – (4.394) (168.825 ) ( 5 ) (4.429.356 ) – (4.394 ) 2
=
876.169.250 – 741.817.050 22.146.780 – 19.307.236
=
134.352.200 2.839.544
b = 47,31
untuk mencari nilai a, digunakan rumus :
a = Y – b X
78
Dengan Y
=
∑Y n
= 168.825 5 = 33.765 Dengan X
= ∑X n = 4.394 5 = 878,8
Maka a
= y–bX = 33.765 – (47,31)(878,8) = 33.765 – 41.576,02 = - 7.811,02
Dari perhitungan diatas jika kita masukan kedalam rumus regresi maka didapat sebuah persamaan Y = - 7.811,02 + 47,31 X
Setiap perubahan cash deviden final sebesar Rp.1 mengakibatkan perubahan harga saham sebesar Rp.47,31. 4.3.2 Analisis Korelasi (Pearson Product Moment) Dari data-data diatas untuk mengetahui seberapa besar pengaruh deviden terhadap harga saham, maka melalui perhitungan korelasi mengunakan metode Korelasi Pearson Product Moment Analisis ini digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara satu variabel dengan
79
variabel lainnya, dimana dalam hal ini adalah cash devidend final dengan harga sahamnya. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Cash devidend final dengan harga saham digunakan analisis korelasi dengan menentukan besarnya koefisien korelasi ( r ). Kemudian dihitung Koefisien Determinasi/penentu (r²) untuk mengetahui besarnya peranan deviden dalam mempengaruhi harga saham. Untuk mempermudah perhitungan statistik dibuat suatu tabel sebagai berikut : Tabel 4.19 Perhitungan Variabel X dan Y untuk perhitungan analisis Korelasi Priode 2007-2011 serta Nilai-nilai mencari r Tahun
Deviden Per Lembar Saham (X)
Harga Per Lembar saham Rata-rata (Y)
2007
484
20,650
9,994,600
234,256
426,422,500
2008
570
18,350
10,459,500
324,900
336,722,500
2009
830
23,075
19,152,250
688,900
532,455,625
2010
1,130
46,750
52,827,500
1,276,900
2,185,562,500
2011
1,380
60,000
82,800,000
1,904,400
3,600,000,000
N=5
∑ X= 4.394
∑ Y= 168.825
∑ XY=175.233.850
∑ X²= 4.429.356
∑ Y²= 7.081.163.125
XY
X²
Y²
*Data diolah Dari hasil perhitungan diatas maka akan diuji hipotesa sebagai berikut : Diketahui : n
= 5
∑X
= 4.394
∑Y
= 168.825
∑ XY =175.233.850
∑ X²
= 4.429.356
∑ Y²
= 7.081.163.125
80
Maka perhitungan r adalah : n ∑XY - ∑X∑Y r = √ n ∑X² - ( ∑X )² √ n∑Y² - (∑Y)² =
5 (175.233.850 ) – (4.394 )( 168.825 ) √ 5 (4.429.356 – (4.394) ² √ 5 (7.081.163.125 – (168.825) ²
=
876.169.250 – 741.817.050 √ 22.146.780 – 19.307.236
=
√ 35.405.815.625 – 28.501.880.625
134.352.200 √ 2.839.544 √6.903.935.000
=
134.352.200 (1.685,09) (83.089,92)
=
134.352.200 140.013.993
=
0.96
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara kebijakan deviden dengan harga saham melalui koefisien korelasi ( r ) hanya sebesar 0.96. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kebijakan deviden terhadap harga sangat kuat atau searah.
81
4.3.3
Analisis Koefisien Determinasi (Penentu) Untuk memperoleh seberapa besar pengaruh kebijakan deviden terhadap
harga saham PT.Astra International,Tbk dapat diketahui dengan menghitung koefisien determinasi/penentu ( r² ). Kp = (0.96) ² x 100%) = 92.16 % Berdasarkan hasil koefisien determinasi diatas, dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh kebijakan deviden PT.Astra International,Tbk dimana diukur dengan Cash Deviden Final sangat besar yaitu 92.16%, dan sebagian sisanya (7.14 %) harga saham dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor financial, produksi, pemasaran, manajeman perusahaan, suku bunga bank,kurs valas, pesaing, inflansi, situasi ekonomi baik nasional maupun internasional.
4.3.4
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara
kebijakan deviden terhadap harga saham pada PT.Astra International,Tbk digunakan uji hipotesi dengancara membandingkan nilai Ttab dengan nilai Thit. a. Nilai Ttab (t α/2) ditentukan berdasarkan tingkat signifikasi (α ) 0,10 dan derajat kebebasan (df = n-2 ) sebesar 3, maka diperoleh nilai Ttab sebesar = 2,3534 b. Untuk menghitung nilai Thit ( to ) digunakan rumus : to =
r√n–2 √1–r²
82
=
0.96 √ 5 -2 √ 1 – (0,96) ²
=
0.96 (1,73) √ 1 – 0.92
=
1,66 √0,08
=
1,66 0.28
=
5,93
Dari hasil pengujian uji t didapat Thit > Ttab yaitu 5,93 > 2,3534 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukan bahwa koefisien korelasi diatas memberikan pengaruh yang signifikan, sehingga dapat diketahui atau dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kebijakan deviden dengan harga saham.
83
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Setelah peneliti melakukan analisis terhadap cash deviden final terhadap harga saham PT.Astra International,Tbk maka dapat disimpulkan dalam beberapa hal sebagai berikut : 1. Kebijakan yang ditetapkan oleh PT.Astra International,Tbk adalah kebijakan deviden fleksibel dimana kebijakan deviden yang diberikan oleh PT.Astra International,Tbk disesuaikan dengan posisi keuangan perusahaan. Selama 5 (lima) tahun penelitian keadaan keuangan PT.Astra International,Tbk selalu meningkat di tiap tahunnya begitu pula dengan cash deviden final yang dibayarkan ditiap tahunnya. Dari keterangan dan data diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa jenis kebijakan yang ditetapkan oleh PT.Astra International,Tbk adalah kebijakan deviden Fleksibel. Menutut Bambang Riyanto (2001:204) Kebijakan Deviden yang fleksibel adalah penetapan yang Devidend Payout Ratio (DPR) yang besarnya sesuai dengan posisi financial dan kebijakan perusahaan yang bersangkutan. Hal ini tercermin dari meningkatanya Earning atau pendapatan diikuti meningkatnya DPS (Deviden Per Share) yang diberikan perusahaan. 2. Dari hasil analisis korelasi antara Cash Dividend/Deviden Tunai dengan harga saham PT.Astra International,Tbk, diketahui nilai korelasi ( r ) sebesar 0.96 dan koefisien Determinasi ( r ² ) sebesar 92.16%. Artinya
84
hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Sehingaa dapat disimpulkan bahwa Cash Deviden Final yang ditetapkan PT.Astra International,Tbk berpengaruh sangat kuat dengan pergerahan harga sahamnya. Karena 92.16% harga saham PT.Astra International,Tbk dipengaruhi oleh besarnya deviden yang ditetapkan sedangkan sisanya hanya hanya sebesar 7.14% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor financial, produksi, pemasaran, manajeman perusahaan, suku bunga bank, kurs valas, pesaing, inflansi, situasi ekonomi baik nasional maupun internasional. 3. Cash
Dividend/Deviden
Tunai
yang
ditetapkan
PT.Astra
International,Tbk terhadap peningkatan harga berpengaruh sangat kuat sebesar 0,96 atau mendekati 1. hal ini diduga karena para investor melihat perkembangan keadaan keuangan PT.Astra International,Tbk yang ditiap tahunnya mengalami meningkatan dan cenderung stabil walau diterpa badai krisis global pada tahun 2008. Oleh karena itu investor memandang perusahaan Astra merupakan perusahaan kuat dan tangguh sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu sejak saham Astra listing dalam lantai bursa pergerakan saham cendrung sangat baik sehingga memberikan capital gain yang baik pula bahkan menjadi saham favorit dan termasuk dalam saham blue chip dan LQ-45. 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian pada PT. Astra International, Tbk maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi
85
perusahaan di masa yang akan datang dalam upaya perbaikan dan peningkatan strategi perusahaan dalam hal memberikan deviden, yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan, yaitu sebagai berikut : 1. Dalam menetapkan kebijakan deviden PT.Astra International,Tbk dinilai sudah cukup baik selain memberikan Cash Deviden Final perusahaan juga memberikan cash devidend interim. Hal ini menjadi daya tarik bagi investors selain memberikan capital gain yang menjanjikan. Namun hal ini bagi sebagian investor menjadi tidak masimal dikarenakan harga perlembar saham ASII tergolong tinggi hampir mencapai Rp.80.000. hal ini menjadikan capital gain menjadi kurang maksimal bagi para investor golongan rendah. Oleh karena itu diharapkan PT.Astra International,Tbk melakukan Stock Split (Pemecahan saham) sehingga saham di pasar menjadi lebih Liquid. Sehingga terjangkau dikalangan berbagai investors.
86
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Iskandar. Z., (2003), Pasar Modal, Teori dan Aplikasi, Cetakan Pertama, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta. Anwar, Jusuf. (2008) Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi. PT Alumni, Bandung Arifin, Zaenal. (2005) Teori Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Ekonisia, Yogyakarta Brealey, Richard A, Stewart C. Myers, dan Alan J. Marcus. 2007, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan.,Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga. Jakarta. Brigham, Eugene dan Joel F. Houston. (2006) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Salemba Empat. Jakarta Gitman, Lawrence,J. (2004). Principles of Management Finance, Pearson, Boston, Husnan,Suad. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UPP AMP YKPN, Edisi ke Empat, Yogyakarta Jogiyanto, (2006). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta Jonathan Sarwono, (2008), Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Andi Publisher. Jakarta Keown,Atrhur J. dkk.(2000).Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku I. Salemba Empat. Jakarta Mardiyanto, Handono (2009). Intisari Manajemen Keuangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO), Jakarta Martono dan Agus Prajitno. (2007).Manajemen Keuangan. Ekonisia, Yogyakarta
87
Petty, Koewn, Scott dan Martin. (2002). Basic Financial Management, Edisi ketujuh, Prentice Hall, Rusdin. (2006). Pasar Modal Teori Masalah Dan Kebijakan Dalam Praktik. Alfabeta, Bandung Riyanto,Bambang.
(2001).
Dasar-dasar
Pembelanjaan
Perusahaan,
BPFE
Yogyakarta Sjahrial, Dermawan. (2007) Manajemen Keuangan Lanjutan. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media, Jakarta Sinuraya, Murthada, (2008) Teori Manajemen Keuangan, edisi kedua, penerbit : Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta. Skousen, K.F dan Smith, J.M, 2009, Akuntansi Intermediate jilid 1 & 2, edisi kesembilan, Penerbit : Erlanga, Jakarta Stice, Earl K., James D. Stice and K. Fred Skousen. (2009) Akuntansi Intermediate.Buku Satu Edisi 16. Salemba Empat, Jakarta Sugiyono, (2002), Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Umar, Husein (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Ghalia Indonesia. Jakarta Van Horne, James C & John M. Wachowicz Jr .(2009). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Salemba Empat. Jakarta Weston, J.Fred and Thomas E.Copeland. (1999), Manajemen Keuangan, Edisi Ke sembilan, Jilid 3 diterjemahkan oleh A.Jaka Wasana, Binarupa Aksara, Jakarta
88
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONAL • • • •
•
Name Place, date of Birth Sex Religion Address
• Email Address • Telp No.
: Desiy Suhardi Arifin : Tangerang, December 29 th 1987 : Women : Islam : Jl. Jombang ‐ Ciledug Raya Parigi Lama
RT.01/001 No. 44. Pondok Aren‐Tangerang :
[email protected] : +628978 2525 71/(021) 91032359
SKILLS • • • • • • • • • • •
Able to speak English both oral and written fluently Able to operate computer (Ms. word, Excel, Power point) Understand about Accounting Principle Understand about Business Management and Marketing Able to handle Administrations Able to operate C‐BEST (Central Book Entry Depository System) of KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) Able to operate ORCHID System Able to operate CIPS Application Able to operate EXALIBUR System for Securities Transactions Able to handle Corporate Actions Able to Pre‐match for securities transactions
EDUCATION BACKGROUND • • • • • •
2009‐Now 2006‐2009 2003‐2006 2000‐2003 1994‐2000 1993‐1994
Management (S1) STIE Ahmad Dahlan Business Administration (Diploma‐3) LP3I Karang Tengah Majoring Accounting SMK PGRI 11 Ciledug Junior High School SLTP N 3 Ciputat Elementary School SD N Pondok Pucung 3 Primary School TK Darul Amar
TRAINING AND WORKSHOPS •
March 2009
Nationalism and Motivation Seminar LP3I Karang Tengah “Peranan Pemuda pada Dinamika Bangsa”
89
• • • •
June 2008 January 2008 January 2007 January 2007
•
Mei 2007
•
August 2006 Juni 2006
•
Visiting Company Table Manner Beauty Class Training Islamic Training
Bursa Efek Jakarta,Sudirman Ciputra Hotel, Jakarta LP3I Karang Tengah Pesantren Darultafsir, Parung ‐ Bogor Motivation Seminar LP3I Karang Tengah “Freedom of Life” Motivation Seminar LP3I Karang Tengah “Meraih Sukses Diusia Muda“ English Course PEC Parung Serab
EXPERIENCES • • • •
Oct 2011 ‐ Now Mar 2011‐May 2011 Aug 2010‐Feb 2011 Jun 2009‐Jul 2010
•
Jun 2008 ‐ May 2009
• •
Oct 2007 ‐ May 2008 Feb 2007‐ Sep 2007
Settlement Officer at PT.AmCapital. Settlement Staff(Corporate Action) at PT.UOB Kay Hian,Tbk Settlement Staff in PT.BUKOPIN,Tbk (Custodian) Secretary and Marketing Support PT PERDANA SOLUTION TECHNOLOGY Personal Banking Officer In PT. BANK DANAMON INDONESIA,Tbk Marketing in CV. DERA MANDIRI ( Supplier Hotel and Hospital ) Tele selling and Presenter in LP3I Karang Tengah
ORGANIZATIONS • • • •
Oct 2009 ‐ 2012 Sep 2008 ‐ 2010 Sep 2006 ‐ 2007 Sep 2006 ‐ 2008
•
Sep 2006 ‐ 2008
CAS Project in The British International School, Bintaro Dewan Kehormatan BEM, LP3I Karang Tengah Coordinator English Club in LP3I Karang Tengah BEM LP3I Karang Tengah as a Leader of KUKM (Komite Unit Kegiatan Mahasiswa) Coordinator Mading LP3I Karang Tengah
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101