PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara
DISUSUN OLEH : WIDA RIANDANI NIM : 6661111623
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, Juni 2015
Jangan tatap tingginya sebuah cita-cita, tapi tataplah kaki semangat yang sudah disiapkan untuk mencapainya, dan ingat impian itu tidak akan terwujud dengan sendirinya, kamu harus segera bangun dan berupaya untuk mewujudkannya “nothing impossible”
Karya ini kupersembahkan untuk: Mama dan papaku tercinta Kakak sepupuku (imel, tari, alm. Elok ira wati) Adik-adikku (ifna ananda putri & elga aulia pranada serta desy lestari) Sahabat karibku (icha, fuja, & kila) ...izinkan aku melihat kalian tersenyum bangga .....untuk sekali saja Karena perjuanganku belum berakhir sampai disini..
ABSTRAK
Wida Riandani, 6661111623, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang” Kata Kunci: Budaya Kerja, Kinerja Organisasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 28 orang dan semuanya dijadikan sampel. Uji validitas dalam penelitian ini dengan r tabel = 0,374. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah sangat kuat. Hasil perhitungan menyatakan bahwa adanya pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 0,980 dari perolehan perhitungan rumus koefisien korelasi product moment. Sehingga hipotesis yang digunakan dapat diterima. Penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah keterbukaan yang masih minimnya transparansi di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, sehingga menghasilkan kinerja yang tidak memuaskan pula. Saran peneliti berdasarkan penelitian ini adalah seharusnya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang lebih terbuka dalam informasi yang berkaitan dengan kepemiluan dan anggaran yang digunakan agar masyarakat lebih mengetahuinya secara rinci/detail sehingga tidak menyebabkan kesalahpahaman.
ABSTRACT
Wida Riandani, 6661111623, Sultan Ageng Tirtayasa University, Social and Political Sciences Faculty, Departement of Public Administration, “The Influence of Cultural Work Towards Election Commission’ Performance of Kota Serang” Keywords: Cultural Work, Organizational Performance The purpose of this study is to find out whether there is significant influence between Cultural work towards Election Commission performance of Kota Serang. The research method in this research was quantitative with associative approach. The population in this study were 28 people and all of them were sample. The validity test of this research was r table = 0,374. The results showed that influence of cultural work towards Election Commission’ performance of Kota Serang is very strong. The calculation results showed that, there is significant influence between cultural work towards Election Commission’ performance of Kota Serang by 0,980, from the calculation formula of coefficient correlation product moment. Thus the hypothesis that used can be accepted. The influence of cultural work is very strong towards Election Commission’ performent of Kota Serang is because of the transparancy, which is still become a great issue in Election Commission’ of Kota Serang. This problem causes unsatisfaction performance. The suggestions from the researchers is the Election Commission of Kota Serang should be transparant and widely open to the public for information related to electoral and budgeting, so the people knowing in detail and clearly, and it could reduces misunderstanding.
I
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan inayahNya, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan yang berjudul “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”. Penulis menyadari hanya dengan kehendak-Nyalah,
penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini. Beranjak dari ketidaksempurnaan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1. Bapak dan ibu tercinta yang dengan sabar menghadapi aku dan semua do’a-do’anya yang memberikan keberkahan dalam perjalanan hidupku hingga sejauh ini, sungguh peneliti tidak sanggup membalasnya dengan apapun. 2. Bapak Rektor Prof.Dr.H.Sholeh Hidayat, M.Pd. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
II
4. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si Sebagai Pembantu Dekan I. 5. Ibu Mia Dwianna W,M.I.Kom Sebagai Pembantu Dekan II 6. Bapak Gandung Ismanto S.Sos, M.M Sebagai Pembantu Dekan III sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Ibu Rahmawati, S.Sos, M.Si sebagai Ketua Prodi Administrasi Negara. 8. Ibu Ipah Ema Jumiati , S.Sos, M.Si sebagai Sekretaris Prodi Administrasi Negara. 9. Bapak Leo Agustino, Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar memberikan arahan dan pengetahuan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. 10. Ibu Arenawati, M.Si selaku Dosen Penguji Seminar Proposal yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis. 11. Bapak Maulana Yusuf, M.Si selaku Dosen Penguji Sidang Skripsi yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis. 12. Ibu Titi Stiawati, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu dari awal sampai akhir kuliah. 13. Seluruh Dosen dan staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan ilmu selama belajar di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 14. Bapak/ibu pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang telah memberikan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan data-data yang dibutuhkan.
III
15. Seluruh Lembaga atau instansi terkait yang sudah memberikan data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 16. Kakak sepupuku tersayang Imel, Tari, dan almarhumah elok ira wati yang senantiasa memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 17. Adik-adikku tercinta Ifna Ananda Putri dan Elga Aulia Pranada yang senantiasa menghibur peneliti dalam setiap hari, serta Desy Lestari yang selalu memberi semangat dan menemani peneliti dalam mencari data dalam penelitian ini. 18. Sahabat karibku tersayang Fuja, Icha, dan Kila yang senantiasa mendengarkan keluh kesahku dan memberikan semangat kepada peneliti serta terima kasih juga kepada saudara alam yang sudah membantu peneliti mencari literatur dalam penelitian ini. 19. Teman-teman seperjuangan ku angkatan 2011 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Jelita, Indri DP, Reni Indri, Ida, Ana, Cika, Teteh Amel, Nisa, Amel, Mayang, Nita, Vera, Ucha, Lita, Kiki, Kantina, RR Devanita, Erin, Nia, Danang, Jaka, Nendy, Tomy, Novega, Oky, Ervin, Ardi, Randi, Ubay, dan lain-lain yang sudah bersama-sama dalam menyelesaikan tugastugas kuliah selama perkuliahan serta motivasi yang diberikan kepada penulis. 20. Teman-teman KKM Kelompok 20: Dede Zihan, Elisha Farmah, Euis Destiviani, Maya Yulianti, Rifki Handayani, Sri Hastuti, Eem Tabdilah,
IV
Toto Ismunandar, Liswatun, Jhohannes, Fajar Fahtanjari yang sudah memberikan banyak pengalaman dan pembelajaran kepada penulis. 21. Kawan-kawan mahasiswa Prodi Administrasi Negara angkatan 2011, pengalaman hidup berjuang bersama menjadi sarjana tidak akan Saya lupakan. 22. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tidak lupa juga penulis memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan turut serta memperkaya dalam bidang Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, serta dapat dijadikan sebagai landasan bagi peneliti-peneliti berikutnya. Hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih terdapat banyak kesalahan berupa ejaan, tanda baca, dan urutan yang tidak sistematis, serta gagasan yang belum tepat sehingga penulis masih membutuhkan saran dan kritik para cendekia yang membangun agar dapat dijadikan sebagai masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Dengan demikian penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga apa yang telah dilakukan ini mendapat ridho-Nya. Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Serang, Juni 2015
WIDA RIANDANI
V
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Halaman
LEMBAR ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ........................................................................
i
DAFTAR ISI .......................................................................................
v
DAFTAR TABEL ...............................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................
x
DAFTAR DIAGRAM ........................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................
xxii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................
xxiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................
20
1.3 Batasan Masalah ............................................................................
20
1.4 Rumusan Masalah ..........................................................................
21
1.5 Tujuan Penelitian ...........................................................................
21
1.6 Manfaat Penelitian .........................................................................
21
1.7 Sistematika Tulisan ........................................................................
22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ...............................................................................
25
2.1.1 Budaya Organisasi ...........................................................
26
2.1.1.1 Definisi Budaya ................................................
26
VI
2.1.1.2 Definisi Organisasi ...........................................
27
2.1.1.3 Definisi Budaya Organisasi ..............................
27
2.1.1.4 Fungsi Budaya Organisasi ..................................
30
2.1.1.5 Unsur-unsur Budaya Organisasi .........................
31
2.1.1.6 Level Budaya Organisasi ....................................
31
2.1.1.7 Karakteristik Budaya Organisasi ........................
32
2.1.2 Budaya Kerja ......................................................................
32
2.1.2.1 Definisi Budaya Kerja .........................................
32
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Budaya Kerja ......................
33
2.1.2.3 Cakupan Nilai Budaya Kerja ...............................
34
2.1.3 Kinerja Organisasi...............................................................
35
2.1.3.1 Definisi Kinerja ...................................................
35
2.1.3.2 Definisi Kinerja Organisasi .................................
37
2.1.3.3 Faktor – Faktor Yang Mempengeruhi Kinerja ..
38
2.1.3.4 Penilaian Kinerja ...............................................
41
2.1.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja ...................................
43
2.1.3.6 Manfaat Penilaian Kinerja ..................................
43
2.1.3.7 Indikator Kinerja .................................................
44
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................
47
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................
48
2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ..................................................
52
3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian ...................................................
53
3.3 Lokasi Penelitian ..............................................................................
53
3.4 Variabel Penelitian ...........................................................................
53
3.4.1 Definisi Konsep ...............................................................
53
3.4.2 Definisi Operasional ........................................................
54
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................
54
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .....................................................
57
VII
3.6.1 Populasi Penelitian ..........................................................
57
3.6.2 Sampel Penelitian ............................................................
57
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................
58
3.7.1 Uji Instrumen ....................................................................
59
3.7.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas ...............................
59
3.7.1.2 Uji Koefisien Korelasi Product Moment ...........
60
3.7.1.3 Uji Koefisien Determinasi .................................
61
3.7.1.4 Uji Signifikasi (Uji t-Test) .................................
62
3.7.1.5 Uji Regresi Linier ...............................................
62
3.8 Jadwal Penelitian .............................................................................
63
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian .............................................................
65
4.1.1 Gambaran Umum Kota Serang ........................................
65
4.1.2 Gambaran Umum Komisi Pemilihan Umum Kota Serang
66
4.1.2.1 Susunan Organisasi & Uraian Kerja KPU .........
68
4.1.2.2 Uraian Kerja .......................................................
68
4.1.2.3 Tata Kerja ...........................................................
70
4.2 Deskripsi Data ..................................................................................
72
4.2.1 Identitas Responden ...........................................................
72
4.2.2 Analisis Data ......................................................................
74
4.2.2.1 Disiplin ................................................................
75
4.2.2.2 Keterbukaan .........................................................
88
4.2.2.3 Saling Menghargai ...............................................
96
4.2.2.4 Kerja Sama ...........................................................
107
4.2.2.5 Lingkungan ...........................................................
121
4.2.2.6 Kepemimpinan ......................................................
135
4.2.2.7 Struktur Organisasi ................................................ 145 4.2.2.8 Pilihan Strategi ......................................................
158
4.2.2.9 Teknologi ............................................................... 168 4.2.2.10 Kultur Organisasi ................................................. 177
VIII
4.2.2.11 Proses Organisasi ................................................. 192 4.3 Pengujian Prasyarat Statistik ................................................................ 200 4.3.1 Uji Validitas Instrumen ......................................................... 200 4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................... 204 4.3.2.1 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X .................. 204 4.3.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y ................... 205 4.3.3 Analisis Budaya Kerja .......................................................... 206 4.3.4 Analisis Kinerja Organisasi .................................................. 207 4.4 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 208 4.4.1 Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 210 4.4.2 Uji Signifikasi ........................................................................ 211 4.4.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ......................................... 213 4.5 Interpretasi Hasil Penelitian .................................................................. 217 4.6 Pembahasan ........................................................................................... 219 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 223 5.2 Saran ...................................................................................................... 224 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN IDENTITAS DIRI
IX
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Data Pemilih & TPS Dalam Pilkada 2013 8 Tabel 1.2 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pileg 2014 .......................
10
Tabel 1.3 Rekapitulasi Jumlah DPT Pilpres 2014 ..................................
11
Tabel 1.4 Jumlah Partisipasi Masyarakat Pada Pilkada 2013, Pemilu 2014 13 ` Tabel 1.5 Rekapitulasi Data Pemilih Dalam Pilpres 2014 Prov.Banten ..
14
Tabel 1.6 Waktu Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ............
15
Tabel 3.1 Skor Tiap Indikator Menurut Likert ........................................
55
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian .............................................
56
Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ................................
61
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian .....................................................................
64
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X ...............................
200
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y ...............................
202
Tabel 4.3 Statistik Reliablitas Variabel X ................................................
205
Tabel 4.4 Statistik Reliabilitas Variabel Y ..............................................
205
Tabel 4.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi .................................
210
Tabel 4.6 Nilai (b) .....................................................................................
214
Tabel 4.7 Nilai (a) ...................................................................................... 214
X
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Peneliti .................................................. 50 Gambar 4.1 Uji Signifikasi Korelasi Uji Pihak Kanan ............................... 212
XI
DAFTAR DIAGRAM
Halaman Diagram 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........
72
Diagram 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
73
Diagram 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ...............
73
Diagram 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman Secara Langsung berupa PHK ........................................
76
Diagram 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman Secara Langsung Berupa Pemotongan Gaji/Tunjangan ..
77
Diagram 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Sanksi Secara Langsung Berupa Membayar Denda ...............................
79
Diagram 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman Secara Langsung Berupa Surat Teguran .........................
80
Diagram 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan PPK Melebihi
6
Bulan
Sebelum
Hari
dan
Tanggal
Pemungutan Suara ...........................................................
82
Diagram 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota PPK di Kota Serang dengan Komposisi Perempuan Kurang dari 30% .............................................................. 83 Diagram 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota PPS Melebihi 6 Bulan Sebelum Hari dan Tanggal Pemungutan Suara ..........................................................
84
XII
Diagram 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Sebelum Pelaksanaan Pemungutan Suara Pleno Penetapan DPT ........................................... Diagram
4.12
Tanggapan
Responden
Terhadap
85
Keterlambatan
Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Lebih dari 30 Hari ................................................................................... 87 Diagram
4.13
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pempublikasian
Informasi Mengenai Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu Melalui Media Maupun Secara Langsung Kepada Masyarakat ........................................................................ 89 Diagram
4.14
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pempublikasian
Informasi Terupdate Daftar Pemilih Kota Serang Melalui Media/Website .................................................................. 90 Diagram
4.15
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pempublikasian
Informasi Mengenai Calon Pejabat Daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara Melalui Media ......... Diagram
4.16
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pempublikasian
Informasi Mengenai Anggaran Dana Kampanye ............ Diagram
4.17
Tanggapan
Responden
Terhadap
91
93
Pempublikasian
Informasi Mengenai Rincian Anggara Terupdate melalui media ................................................................................ 94 Diagram
4.18
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pempublikasian
Informasi Mengenai Rincian Anggaran Ter-update Kepada masyarakat ........................................................... 95 Diagram 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Toleransi Waktu Keterlambatan Masuk Kerja .................................. 97
XIII
Diagram 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Toleransi Waktu Dalam Penyelesaian Pekerjaan ............................. 98 Diagram 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden Dalam Penetapan Program Kerja Dan Anggaran Dana Yang Akan Digunakan ..................................................... 100 Diagram 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden Dalam Membuat Aturan Hukum .....................................
101
Diagram 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden Dalam Menentukan Teknis Penyelenggaraan Pemilu ...... 102 Diagram 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden Dalam Mensosialisasikan Serta Melakukan Pendidikan Pemilih .............................................................................. 103 Diagram 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Melakukan Pekerjaan Yang Bukan Pada Bidangnya ..........................................
105
Diagram 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Melakukan Pekerjaan Dengan Tangan Sendiri .................................................... 106 Diagram 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Dalam Menyaksikan Secara Langsung Pembuatan KPPS ........... 108 Diagram 4.28 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Desa/Lurah Dalam Merekrut Calon Anggota KPPS ............................ 109 Diagram 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden Dalam Menyaksikan Pembentukkan PPK ........................ 110 Diagram 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Responden Dalam Menyaksikan Pembentukkan PPS ......................... 111
XIV
Diagram 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Perselisih Pahaman Antar Anggota KPU Kota Serang .............................................. 112 Diagram 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara Panitia
Pemilihan
Kecamatan
Dengan
Panitia
Pemungutan Suara ............................................................. 114 Diagram 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan ......................................................................... 115 Diagram 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitai Pemungutan Suara .................................................................................. 116 Diagram 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Peselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang .................................................... 117 Diagram 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara Panitia
Pemungutan
Suara
Dengan
Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara .................................... 119 Diagram 4.37 Tanggapan Responden Terhadap Perselisihan Antara Anggota
KPU
Kota
Serang
Dengan
Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara .................................... 120 Diagram 4.38 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Distribusi Kartu Pemilih Yang Dilakukan ......................................... 122 Diagram
4.39
Tanggapan
Responden
Terhadap
Keterlambatan
Kebutuhan Distribusi Kotak Suara ................................... 123 Diagram 4.40 Tanggapan Responden Terhadap Kerusakan Surat Suara Pada Saat Pemilu .............................................................. 124
XV
Diagram 4.41 Tanggapan Responden Terhadap Kekurangan Surat Suara Pada Saat Pemilu ............................................................... 125 Diagram 4.42 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada PPK ........................................... 126 Diagram 4.43 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada PPS ............................................ 127 Diagram 4.44 Tanggapan Responden Terhadap Keterlambatan Honor YangDiberikan Kepada KPPS .......................................... 128 Diagram 4.45 Tanggapan Responden Terhadap Kesalahan Yang Dilakukan KPU Kota Serang Dalam Penyelenggaraan Pemilu ............................................................................... 130 Diagram
4.46
Tanggapan
Responden
Terhadap
Mementingkan
Kesejahteraan Pegawainya Dalam Bekerja ....................... 131 Diagram 4.47 Tanggapan Responden Terhadap Merubah Prosedur Yang Biasa Digunakan Dengan Prosedur Baru .......................... 132 Diagram 4.48 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Sesuatu Yang Membuat Semangat Bekerja ...................................
133
Diagram 4.49 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memberi Keterangan, Khususnya Kepada Masyarakat Tentang Cara Kerja KPU .................................................. 134 Diagram 4.50 Tnggapan Responden Terhadap Pemberian Masukan/Saran Kepada Pimpinan Dalam Penyelenggaraan Pemilu ......... 136 Diagram 4.51 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Kesempatan Kepada Masyarakat Untuk Memberikan Masukan/Saran Dalam mengevaluasi Pemilu ............................................................................... 137
XVI
Diagram 4.52 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Ruang Bagi Masyarakat Yang Ingin Menyampaikan Masukan/Sarannya .................................. 138 Diagram 4.53 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang
Membuat
Konsep
Kerja
Yang
Membuat
Semangat Bekerja ............................................................. 139 Diagram
4.54
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pemberian
Bonus/Reward Kepada Devisi/Bagian Yang Sukses Dalam Melakukan Pekerjaannya Dalam Pemilu .............. 141 Diagram
4.55
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pemberian
Reward/Bonus Kepada Pegawai Yang Sukses Dalam Menyelesaikan Pekerjaannya ............................................ 142 Diagram 4.56 Tanggapan Respnden Terhadap Pemberian Reward/Bonus Kepada PPK Yang Sukses Dalam Menyelenggarakan Pemilu Di Tiap-tiap Kecamatan ........................................ 143 Diagram
4.57
Tanggapan
Responden
Terhadap
Pemberian
Reward/Bonus Kepada PPS Yang Sukses Dalam Pemungutan Surat Suara Dengan Cepat Dan Tepat .......... 145 Diagram 4.58 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Pegawainya Atas Nama Kekerabatan .................................................... 146 Diagram 4.59 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Pegawainya Berdasarkan Kebutuhan Pegawai Saja .............................. 147 Diagram 4.60 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Pegawainya Berdasarkan Kemampuan Serta Bagian Yang Sedang Dibutuhkan ....................................................................... 148 Diagram 4.61 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Anggota PPK Berdasarkan Pengalaman dan Kemampuan ...................... 149
XVII
Diagram 4.62 Tanggapan Responden Terhadap Perekrutan Anggota PPS Berdasarkan Pengalaman dan Kemampuan ...................... 151 Diagram 4.63 Tanggapan Responden Mengenai Perekrutan KPPS Berdasarkan Surat Pernyataan Yang Dibuat Sesuai Ketentuan Undang-undang ............................................... 152 Diagram 4.64 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Pegawai Yang Sesuai Dengan Keahliannya ..... 153 Diagram 4.65 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Membagi
Bidang-bidang
Tertentu
Dalam
Penyelenggaraan Pemilu Berdasarkan Keahlian ............... 154 Diagram 4.66 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Diawasi Secara Langsung Cara Kerjanya Oleh Panwaslu Kota Serang ....................................................................... 155 Diagram 4.67 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Diawasi Secara Langsung Cara Kerjanya Oleh Bawaslu Provinsi Banten ................................................................. 156 Diagram 4.68
Tanggapan Responden Terhadap Memiliki Rasa Persaingan Dengan KPU Lain Dalam Penyelenggaraan Pemilu Se-Provinsi Banten ............................................... 157
Diagram 4.69 Tanggapan Responden Terhadap Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara ≤ 30 hari ............................................. 159 Diagram 4.70 Tanggapan Responden Terhadap Pengumuman Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran Selama 7 Hari berturut-turut 160 Diagram 4.71 Tanggapan Responden Terhadap Terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran Dengan Jumlah Maksimal 800 per TPS ...................................................... 161
XVIII
Diagram 4.72 Tanggapan Responden Terhadap Penyusunan Daftar Pemilih Masih Ada Yang Tidak Memiliki Nomor Induk Kependudukan .................................................................. 162 Diagram 4.73 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Jumlah Daftar Pemilih Yang Akurat ................. 163 Diagram 4.74 Tanggapan Responden Terhadap Keterlibatan Monitoring Jalannya Penyelenggaraan Pemilu Pada Kecamatan Dalam Pemungutan Suara ................................................. 164 Diagram 4.75 Tanggapan Responden Terhadap KPU kota Serang Melakukan
Evaluasi
Terhadap
Mekanisme
Penyelenggaraan Pemilu Pada tiap-tiap Kecamatan ......... 165 Diagram 4.76 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menemukan/Mendengar Terjadinya Praktik Politik Uang Dalam Pemilu .................................................................... 166 Diagram 4.77 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mendapatkan Laporan Rekening Awal Mengenai Dana Kampanye Dari Pihak Partai ............................................. 167 Diagram 4.78 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi Secara Online Dengan Masyarakat Mengenai Kepemiluan ...................................................... 169 Diagram 4.79 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi
Melalui
Telepon
Dengan
Pemilih
Mengenai Kepemiluan ...................................................... 170 Diagram 4.80 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi Dengan Media Mengenai Kepemiluan .... 171 Diagram 4.81 Tanggapan Responden Terhadap Berkomunikasi Melalui Radio Untuk Menyampaikan Mengenai Kepemiluan ...... 172
XIX
Diagram 4.82 Tanggapan Responden Terhadap Penyediaan Alat-alat Pemilu
Yang
Lengkap
Untuk
Kebutuhan
Penyelenggaraan ............................................................... 173 Diagram 4.83 Tanggapan Responden Terhadap Penyediaan Alat-alat Kantor Yang Memenuhi Kebutuhan Bekerja ................... 174 Diagram 4.84 Tanggapan Responden Terhadap Penggunaan Website atau Blog
Untuk
Mencakup
Data
Terupdate
Tentang
Kepemiluan ....................................................................... 175 Diagram 4.85 Tanggapan Responden Terhadap Menyediaan Kotak Saran Bagi
Masyarakt
Yang
Ingin
Mengeluarkan
Pendapat/Masukannya ...................................................... 176 Diagram 4.86 Tanggapan Responden Terhadap Tujuan KPU Kota Serang Yang Sudah Terealisasikan Dalam Pemilu ....................... 178 Diagram 4.87 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Pemilu Yang Sesuai Dengan Visi Dan Misi ................................................................................... 179 Diagram 4.88 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Laporan Penggunaan Dana Pemilu Dengan Kelebihan Dana Pemilu .................................................... 180 Diagram 4.89 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Laporan Penggunaan Dan Pemilu Dengan Kekurangan Dana Pemilu ................................................. 181 Diagram 4.90 Tanggapa Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Laporan Dana Pemilu Yang Lebih Dan Dikembalikan Kepada Daerah (APBD/APBN) ................ 182
XX
Diagram 4.91 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan PPK .............................................. 183 Diagram 4.92 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan PPS .............................................. 184 Diagram 4.93 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan KPPS ........................................... 185 Diagram 4.94 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan Masyarakat .................................. 186 Diagram 4.95 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana Pemilu Yang Diketahui Oleh PPK .................................... 187 Diagram 4.96 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana Pemilu Yang Diketahui Oleh PPS .................................... 188 Diagram 4.97 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana Pemilu Yang Diketahui Oleh KPPS .................................. 189 Diagram 4.98 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh Pegawai KPU Kota Serang ....................................................................... 190 Diagram 4.99 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Dana
XXI
Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh Masyarakat Kota Serang ................................................................................ 192 Diagram 4.100 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat Mengenai Pelanggaran-pelanggaran Pemilu Di Lapangan 193 Diagram 4.101 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota
Serang
Menindaklanjuti
Komplain
Dari
MasyarakatMengenai Pembagian Kartu Pemilih .............. 194 Diagram 4.102 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Pelayanan Kepada Pemilih Disabilitas Pada TPS ......................................................... 195 Diagram 4.103 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang melakukan monitoring Kepada Masyarakat Dengan Melalui Pendekatan Langsung Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang ................................. 197 Diagram 4.104 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang melakukan monitoring Tokoh-tokoh Dengan Melalui Pendekatan Langsung Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang ................................................... 198 Diagram4.105 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang memenuhi Segala Kebutuhan Pemilih Dalam Pemilu Untuk Meningkatkan
Partisipasi
Masyarakat
Kota
Serang ................................................................................ 199
XXII
DAFTAR GRAFIK
Halaman 4.1 Skor Masing-masing Indikator Variabel X ................................. ....
231
4.2 Skor Masing-masing Indikator Variabel Y ......................................
232
XXIII
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Daftar Nama Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Lampiran 3 Jawaban Responden Lampiran 4 Uji Validitas Lampiran 5 Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 6 Tabel Nilai Distribusi t Lampiran 7 Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Lampiran 9 Lembar Catatan Bimbingan Skripsi Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi merupakan sebuah fenomena dimana negara-negara di dunia secara langsung maupun tidak langsung mengharapkannya sebuah perubahan interaksi antar masyarakat yang jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya. Seiring dengan perkembangan jaman menyebabkan perlunya terdapat nilai-nilai yang menjadi pemersatu ataupun identitas suatu negara terutama dalam pemerintahan. Dengan adanya suatu budaya sebagai pemersatu ataupun identitas suatu pemerintahan, maka dapat menggambarkan pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya. Sistem di dalam pemerintahan tentunya didasari dengan adanya pemicu-pemicu (motivasi) yang diberikan dan dipelajari serta diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai generasi penerus bangsa, baik di dalam negara ataupun di dalam pemerintahan. Sebuah instansi ataupun organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan organisasi tersebut dijadikan pedoman bagi instansi atau organisasi dalam melakukan suatu pekerjaan serta menjelaskan visi dan misi dari dibentuknya organisasi tersebut. Keberhasilan yang diraih dalam mencapai suatu tujuan tersebut tentunya tidak lepas dari sumber daya yang ada di dalam suatu organisasi. Kemampuan sumber daya manusia sangat berperan di dalam
2
mengoperasikan sumber daya organisasi atau sarana prasarana yang ada di dalam suatu organisasi. Suatu Organisasi dibentuk untuk kelangsungan hidup negara dalam mencapai tujuan dari suatu negara serta mempersatukan perbedaan budaya yang ada di dalam diri dari masing-masing sumber daya manusia. Suatu organisasi sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat luas sebagai pelayanan publik yang diukur dari kinerja sumber daya manusia itu sendiri. Masing-masing individu tentunya mempunyai sifat yang berbeda-beda satu sama lain. Sifat tersebut dapat menjadi ciri khas ataupun identitas diri seseorang sehingga kita dapat mengetahui bagaimana sifat dan perilakunya. Sama halnya dengan individu, organisasi juga mempunyai sifat-sifat tertentu yang dapat menggambarkan baik tidaknya suatu organisasi tersebut. Melalui sifat-sifat itu kita dapat mengetahui bagaimana karakter dari suatu organisasi. Sifat dan perilaku dalam bekerja tersebut dapat kita sebut dengan budaya kerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu organisasi juga memiliki budaya kerja yang mengatur bagaimana anggota-anggotanya bertindak untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya Organisasi merupakan sistem nilai yang mengandung cita‐cita organisasi sebagai sistem internal dan sistem eksternal sosial. Hal itu tercermin dari isi visi, misi, dan tujuan organisasi. Budaya kerja itu tidak muncul begitu saja, tetapi harus diupayakan dengan sungguh-sungguh melalui suatu proses yang terkendali dengan melibatkan
3
semua Sumber Daya Manusia (SDM) dalam seperangkat sistem, alat dan teknik pendukung lainnya. Melaksanakan budaya kerja mempunyai arti yang sangat mendalam, karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. Disamping itu masih banyak lagi manfaat yang muncul seperti kepuasan kerja meningkat, pergaulan yang lebih akrab, disiplin meningkat, pengawasan fungsional berkurang, pemborosan berkurang, tingkat absensi menurun, terus ingin belajar, ingin memberikan terbaik bagi organisasi, dan lain-lain. Sama seperti halnya budaya kerja yang santai akan mengakibatkan pekerjaan yang tidak maksimal. Kinerja seseorang merupakan gabungan dari kemampuan, usaha dan kesempatan, yang dapat diukur dari akibat yang dihasilkannya. Oleh karena itu kinerja bukan menyangkut karakteristik pribadi yang ditunjukkan oleh seseorang, tetapi ditunjukkan dengan hasil yang diwujudkan secara berkelompok atas dasar ketentuan bersama pula. Melaksanakan budaya kerja mempunyai arti yang sangat mendalam karena akan mengubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam mengahadapi tantangan masa depan, tentunya dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Penilaian kinerja suatu organisasi perlu dilakukan dalam memastikan tercapainya suatu target yang telah ditentukan, memonitor, dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara sistem kerja dan pelaksanaan, memberikan penghargaan (reward) maupun sanksi yang obyektif atas prestasi pelaksanaan yang telah diukur sesuai sistem pengukuran yang telah ditentukan, menjadikan
4
sebagai alat komunikasi antara pegawai dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi, memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif dan mengungkapkan permasalahan yang terjadi di dalam suatu organisasi. Semakin tingginya kualitas pegawai yang dihasilkan maka yang diharapkan semakin tinggi pula kinerja organisasi, begitupun sebaliknya semakin rendah kualitas pegawai maka semakin rendah pula kinerja organisasi. Kinerja yang dimiliki oleh instansi pemerintahan hakikatnya merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Pegawai akan bersedia bekerja dengan penuh semangat apabila merasa kebutuhan baik fisik dan nonfisik terpenuhi. Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kinerja pegawai yang menjadi tujuan keberhasilannya suatu kantor. Kesadaran para pegawai ataupun pimpinannya akan pengaruh positif budaya kerja terhadap produktivitas kerja yang lebih tinggi. Objek penelitian ini adalah lingkungan kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang merupakan suatu lembaga yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan undang-undang sebagai penyelenggara Pemilihan Umum, dimana pada awal pembentukannya, KPU (Komisi Pemilihan Umum) merupakan lembaga yang beranggotakan orang-orang yang nonpartisan dan kebanyakan dari kalangan Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) merupakan bawahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat yang berfungsi untuk menyelenggarakan pemilihan umum secara berjenjang (dalam Samsul Wahidin 2008:47) termasuk Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
5
Ketentuan yang melahirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terdapat dalam pasal 22E Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam bab VIIB Pemilihan Umum yang merupakan hasil perubahan ketiga tahun 2001. Pasal 22E ayat (5) menyatakan bahwa “Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri”. Dalam hal ini, nama komisi pemilihan umum belum menunjukan nama yang pasti, namun hal ini menjadi dasar bahwa pemerintah terlepas dari Komisi Pemilihan Umum bertugas menyelenggarakan Pemilu sebagai organ yang mandiri di dalam kinerjanya. Tugas Komisi Pemilihan Umum Daerah seperti Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ini adalah: 1. Merencanakan pelaksanaan Pemilihan Umum di Kota. 2. Melaksanakan Pemilihan Umum. 3. Menetapkan hasil Pemilihan Umum. 4. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerja. 5. Mengkoordinasi kegiatan Panitia Pelaksana Pemilihan Umum dalam wilayah kerja. Berdasarkan tugas dari Komisi Pemilihan Umum Daerah tersebut termasuk tugas dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang bertugas menyelenggarakan pemilihan umum di Kota Serang, tetapi pada perencanaan pelaksanaan pemilihan umum di Kota Serang belum cukup matang yang dikarenakan masih ada hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat pemilihan
6
umum. Seperti: sulitnya menentukan Daftar Pemilih Tetap serta dalam pembagian kartu pemilih yang tidak rata, sama seperti berita yang dikutip dalam media online www.radarbanten.com yang bertuliskan bahwa “partisipasi pemilih Kota Serang masih rendah, masih banyak masyarakat Kota Serang yang belum mendapatkan kartu pemilih pada saat menjelang pemilihan umum di Kota Serang. Pada perkembangan berikutnya dasar penyelenggara pemilihan umum diatur dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2007 yang berisi tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum yang secara profesional menjadi satu-satunya yang mempunyai kewenangan dalam hal penyelenggaraan Pemilu di tanah air. Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebagai salah satu unsur Sumber Daya Manusia aparatur negara mempunyai peranan yang sebagai penentu tingkat keberhasilan penyelenggaraan pemilu baik di dalam pemilihan umum kepala daerah, pemilihan umum anggota DPR/DPD/DPRD maupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden. Pegawai yang dapat menjalankan tugasnya sebagai lembaga penyelenggara pemilu adalah pegawai yang mempunyai kompetensi dan kemampuan. Kemampuan dan keahlian pegawai dapat digambarkan dari sikap dan perilakunya yang baik dan ketaatan kepada Negara, bermoral, bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayanan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Budaya kerja yang diterapkan secara efektif dan efisien akan menghasilkan suatu pekerjaan yang baik, sehingga Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dapat menghasilkan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan
7
sebelumnya untuk mensukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum yang lebih baik lagi dibandingkan Pemilihan Umum yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pada tahun-tahun sebelumnya. Tahapan kegiatan pelaksanaan sosialisasi merupakan salah satu tahapan yang terpenting dalam setiap Pemilihan Umum, baik Pemilihan Umum DPR/DPD/DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, maupun Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, termasuk Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Serang. Dimana sosialisasi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah proses penyampaian informasi mengenai sistem, tata cara teknis, tahapan, program dan jadwal hasil Pemilu, serta yang berkaitan dengan penyelenggaraan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk melaksanakan program kerja, sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Serang tentang sosialisasi pada penyelenggaraan Pemilihan Umum. Dalam Pilkada Kota Serang tahun 2013 dengan jumlah data pemilih pada tabel berikut:
8
Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Data Pemilihan Dan TPS Dalam Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Serang Tahun 2013 No Kecamatan TPS Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Serang 353 88.558 84.691 173.249 2 Kasemen 144 34.171 32.202 66.373 3 Walantaka 128 30.642 28.979 59.621 4 Curug 85 19.880 18.028 37.908 5 Cipocok Jaya 133 30.407 28.814 59.221 6 Taktakan 136 304.406 28.741 59.147 Total 6 979 234.064 221.455 455.519 Sumber: KPU Kota Serang, Data Pengolahan Peneliti 2015 Tingkat Partisipasi Pemilih : ∑ Pemilih yang menggunakan hak pilih / ∑ DPT x 100% : 288.856 / 417.124 x 100% : 69,9% (Sumber : KPU Kota Serang, Peneliti, 2015) Dilihat dari hasil perhitungan tingkat partisipasi masyarakat di Kota Serang dapat kita lihat bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Serang sebanyak 417.124, sedangkan pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 288.856. Berarti disini masih banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya dengan berbagai macam alasannya masing-masing dengan jumlah pemilih yang tidak mengeluarkan hak pilihnya sebesar: 417.124-288.856 = 128.268 atau sebanyak 30% pemilih yang tidak mengeluarkan hak pilihnya. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada hari Senin tanggal 10 November 2014 dengan bapak Fierly Murdlyat Mabrurri, S.Ip selaku Devisi SDM, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa staregi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kurang efektif bila menggunakan sosialisasi konvensional yang dilakukan
9
dengan pemasangan poster, brosur, spanduk, banner, baliho, stiker, leafleat, bookleat, folder, billboard dan kalender yang harus mengeluarkan biaya besar dan tidak sesuai dengan banyaknya jumlah calon legislatif yang begitu banyak, misalnya pemasangan poster, brosur, spanduk, banner, baliho, stiker, leafleat, bookleat, folder, billboard yang dilakukan hanya 10 tetapi calon legislatifnya 2000 dan tentunya lebih banyak, jadi menurut beliau strategi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang sangat strategis adalah tatap muka secara langsung dengan masyarakat untuk lebih mengenal masyarakat dan dilakukan dengan tidak ada pembatasan waktu yang ditetapkan. Komisi Pemilihan Umum Kota Serang juga kurang tegas di dalam pengawasan terhadap mobilisasi partisipasi politik masyarakat yang memilih dikarenakan di mobilisasi oleh Calon Legislatif yang terjadi di dalam pemilihan umum Legislatif tahun 2014 yang seharusnya dilakukan tindakan yang tegas oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Sedangkan Jumlah Data Pemilih Pada Pemilihan Umum Legislatif (DPR/DPD/DPRD) tahun 2014 dapat dilihat dari tabel berikut:
10
Tabel 1.2 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD dan DPD Tahun 2014 Oleh KPU Kota Serang Pemilih Terdaftar Nama Jumlah No LakiPerempuan Jumlah Kecamatan TPS Laki 1.
Cipocok Jaya
31.865
29.671
61.536
175
2.
Curug
19.977
18.628
38.605
107
3.
Kasemen
34.140
32.858
66.998
181
4.
Serang
86.579
83.839
170.418
469
5.
Taktakan
29.859
28.927
58.786
169
6.
Walantaka
29.794
28.637
58.431
161
232.214
222.560
454.774
1.262
Jumlah
Sumber: KPU Kota Serang per bulan juni 2014, Peneliti 2015 Dari data di atas dapat diketahui bahwa Jumlah Daftar Pemilih Tetap di Kota Serang dalam Pelaksanaan Pemilu Legislatif tahun 2014 sebanyak 454.774 pemilih, dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 232.214 pemilih dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 222.560 pemilih. Dengan presentase tingkat partisipasi politik masyarakatnya tercatat mencapai 75.2% dan tentunya melebihi target. Sumber: KPU Kota Serang. Sebelum menetapkan Daftar Pemilih Tetap dalam pemilu legislatif tahun 2014 ini didapatkan Daftar Pemilih Terdaftar perbulan Mei tahun 2013 sebanyak 522.705 pemilih terdaftar, Daftar Pemilih Sementara perbulan Juli tahun 2013 sebanyak 497.557 pemilih, Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan perbulan Agustus tahun 2013 sebanyak 473.569 pemilih, Daftar Pemilih Khusus perbulan Maret tahun 2014 sebanyak 1.322 pemilih, dan kemudian didapatkan Daftar
11
Pemilih Tetap pada bulan Juni tahun 2014 sebanyak 454.774 pemilih. Sumber: KPU Kota Serang. Dan berikut Laporan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014: Tabel 1.3 Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Pemilih Terdaftar Nama Jumlah No LakiPerempuan Jumlah Kecamatan TPS Laki 1. Cipocok Jaya 31.844 29.640 61.484 118 2. Curug 20.068 18.720 38.788 77 3. Kasemen 33.582 32.605 66.187 142 4. Serang 87.468 84.633 172.101 332 5. Taktakan 29.579 28.801 58.380 125 6. Walantaka 29.831 28.750 58.581 121 Jumlah 232.372 223.149 455.521 915 Sumber: KPU Kota Serang Per bulan Juni 2014, Peneliti 2015 Dari data di atas dapat diketahui bahwa Jumlah Daftar Pemilih Tetap di Kota Serang dalam Pelaksanaan Pemilu Capres dan Wapres tahun 2014 sebanyak 455.521 pemilih, dengan jumlah pemilih laki-laki sebanyak 232.372 pemilih dan perempuan sebanyak 223.149 pemilih. Namun presentase tingkat partisipasi politik masyarakatnya mengalami penurunan sebanyak 8% dari hasil pemilihan umum legislatif sebelumnya, yaitu dengan presentase sebanyak 67.2%. Sumber: KPU Kota Serang. Sesuai dengan tuntutan reformasi, yang menghendaki terwujudnya pemerintah yang bersih, berwibawa, transparan, dalam menjalankan tugas pelayanan publik maupun menyelenggarakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden, pemilihan umum DPR/DPD/DPRD, pemilihan umum kepala daerah,
12
dengan tekad memerangi praktik-praktik kecurangan-kecurangan dalam Pemilu, pelanggaran-pelanggaran seperti adanya money politiks “politik uang” dan lain lain. Dengan adanya perbaikan tersebut, maka perubahan budaya yang antara lain dengan pemberian penilaian yang lebih tinggi serta penerapan kode etik, diharapkan akan merubah dan membentuk budaya baru yang lebih baik dan mengurangi bahkan menghilangkan budaya yang buruk serta meningkatkan kinerja pegawai. Dengan menginginkannya suatu perubahan, tantangan yang dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang semakin meningkat, hal ini memunculkan kebutuhan organisasi akan budaya kerja yang dapat mengarahkan dan mengembangkan pegawai untuk mengelola dan mengandalkan organisasi agar tetap konsisten dengan visi dan misi nya termasuk visi dan misi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Pada dasarnya setiap pemerintahan yang melaksanakan reformasi birokrasi menginginkan adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Seperti upaya yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang untuk meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat Kota Serang dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2014 dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai contoh upaya yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pada Pemilu tahun 2014 yaitu dengan cara mengoptimalisasikan peran serta kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang untuk mencapai target dan sasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaan Pilkada pada tahun 2013 dalam pemilihan kepala daerah Kota Serang, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mencapai tingkat partisipasi
13
masyarakat sebesar 69,90%, dan kemudian ditahun berikutnya pada Pemilu 2014 dalam pemilihan umum anggota DPR/DPD/DPRD Komisi Pemilihan Umum mencapai keberhasilan target tingkat partisipasi dengan jumlah tingkat partisipasi sebesar 75,02% diatas dari target nasional sebesar 75%, tentunya sudah lebih baik dari pilkada 2013 sebelumnya, karena pada saat itu Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sudah semaksimal mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melakukan sosialisasi secara langsung ke masyarakat. Namun lain halnya pada Pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014 jumlah tingkat partisipasi masyarakatnya menurun 8-9% hanya mencapai 66,10%, yang dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak memanfaatkan waktu sosialisasi kepada masyarakat secara maksimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.4 Jumlah Partisipasi Masyarakat pada Pilkada 2013, Pemilu 2014 NO PEMILU / TAHUN PARTISIPASI MASYARAKAT (%) 1 Pilkada / 2013 69,90 2 Pileg / 2014 75,02 3 Pilpres / 2014 66,10 Sumber: KPU Kota Serang, Pengolahan Peneliti 2015. Kota Serang dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 Kota Serang mendapatkan posisi terendah pertama dari jumlah tingkat partisipasi masyarakat sebesar 66,10% di Provinsi Banten. Dapat dilihat dari tabel berikut:
14
Tabel 1.5 Rekapitulasi Jumlah Data Pemilih Dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Provinsi Banten No A 1
2
B
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
Cilegon
Kota Serang
Kota Tang.Sel
1
2
3
4
5
6
7
8
LAKI- LAKI
463794
469387
1121894
559725
672001
146245
237939
507734
PEREMPUAN
448241
448626
1074378
552811
648736
141306
228413
509385
JUMLAH Data Penggunaan Hak Pilih
912035
918013
2196272
1112536
1320737
287551
466352
1017119
LAKI- LAKI
284959
299724
733009
355752
460284
105897
148537
340922
PEREMPUAN
320672
336221
765606
394456
473640
110490
159742
361556
JUMLAH PRESENTASE PEMILIH
605631
635945
1498615
750208
933924
216387
308279
702478
66,40
69,27
68,23
67,43
70,71
75,25
66,10
69,07
URAIAN Data Pemilih
Sumber: KPU Provinsi Banten, Peneliti 2015
Dari data pemilih di atas menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2014 daerah yang tingkat partisipasinya tinggi yaitu Kota Cilegon dengan jumlah Presentasi partisipasi pemilihnya sebanyak 75,25%, sedangkan daerah yang tingkat partisipasi pemilih yang terendah terdapat pada daerah Kota Serang dengan presentasepemilih sebanyak 66,10%. Oleh karena itu peneliti memilih Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebagai lembaga penyelenggaraan Pemilu di Kota Serang pada periode tahun 2013-2018 sebagai Objek Penelitian. Tantangan besar yang dihadapi lembaga penyelenggara Pemilu atau Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melaksanakan kinerja secara efektif dan efisien.
Karena
selama
ini
Komisi
Pemilihan
Umum
Kota
Serang
diidentifikasikan dengan identitas Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan
15
pemilihan umum berdasarkan asas-asas pemilihan umum yang demokratik, yaitu: langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dengan melibatkan partisipasi rakyat seluas-luasnya sehingga hasilnya dipercaya masyarakat. Selain itu Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan umum secara transparan dan akuntabel kepada publik, namun hal yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum khususnya sesudah maupun sebelum melakukan pemilu yaitu, Pertama: kurangnya tingkat kesadaran terhadap kedisiplinan waktu kerja yang dilakukan oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam bekerja. Waktu yang ditentukan untuk bekerja tidak dilakukan sesuai dengan waktu kerja yang sebenarnya. Seperti waktu yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam bekerja yaitu: Tabel 1.6 Waktu Kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Hari Keterangan Pukul/Jam kerja Waktu Kerja Senin – Kamis 07.30 - 16.00 Wib Jum'at 07.30 - 17.00 Wib Pemilu 24 Jam Waktu Istirahat 30 menit (waktu normal) Sumber: KPU Kota Serang, Pengolahan Peneliti 2015 Hal ini berdasarkan temuan peneliti pada objek penelitian dan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Hendra Permana, S.Sos sebagai Kasubag Umum dan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa pada dasarnya setiap organisasi birokrasi mempunyai aturan kerjanya masingmasing, seperti halnya aturan yang ditetapkan oleh Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Sehingga kurangnya pemanfaatan waktu yang digunakan oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
16
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menetapkan aturan kerja pegawainya dengan waktu kerja yaitu hari Senin sampai dengan Kamis itu memiliki waktu kerja mulai pukul 07.30 Wib sampai dengan 16.00 Wib, dan bila hari jum’at waktu kerja mulai dari pukul 07.30 Wib sampai dengan 17.00 Wib dengan waktu istirahat 30 menit. Namun, hal yang terjadi di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ini seperti yang dikatakan bapak Hendra masih ada pegawai yang kurang disiplin terhadap aturan yang ditetapkan, begitupun pada waktu kerja, tetapi itu semua kembali kepada kepribadian serta etika dari masingmasing pegawai. Kedua, adanya senioritas dalam melakukan pekerjaan di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menjelaskan siapa yang lebih berwenang dan siapa yang tidak berwenang atas pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan yang dilakukan hanya oleh pegawai yang bersangkutan saja. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Hendra Permana, S.Sos sebagai Kasubag Umum dan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang masih ada senioritas dikarenakan untuk saling menghargai kepada yang mempunyai jabatan lebih tinggi dan tentunya pekerjaan yang dilakukan hanya oleh orang tertentu saja, sesuai dengan prosedur dan bagiannya masing-masing. Sehingga pekerjaan yang dilakukan harus langsung ditangani oleh orang yang bersangkutan. Ketiga, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang bekerja secara berjenjang dengan jajaran di bawahnya, sehingga menyebabkan kurangnya pengawasan langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh jajaran di bawah Komisi
17
Pemilihan Umum Kota Serang seperti: Panitian Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, & Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Sehingga Komisi Pemilihan Umum Kota Serang hanya menerima laporan kerja dari jajarannya. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Hendra Permana, S.Sos sebagai Kasubag Umum dan Anggaran Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa karena kerja sama yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan jajarannya ini untuk membagi tugas atau pekerjaan masing-masing pada saat penyelenggaraan Pemilu, sehingga jajaran di bawah Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tersebut melaporkan semua proses yang terjadi di lapangan kepada Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Keempat, kurang tepat dalam memilih strategi sosialisasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pemilihan umum juga sangat mempengaruhi hasil dari penyelenggaraan pemilihan umum itu sendiri, seperti strategi sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pada waktu menjelang pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2014, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak melakukan sosialisasi pemilihan umum kepada masyarakat secara langsung dan hanya mengandalkan dari media. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Fierly Murdlyat Mabrurri, S.Ip selaku Devisi SDM, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan
18
Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa strategi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kurang maksimal, karena beliau mengaku bahwa pada saat pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mendapatkan iklan gratis dari media, jadi hanya menggunakan layanan dari media saja. Kelima, alat atau teknologi yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih kurang lengkap terutama alat atau teknologi yang dapat digunakan untuk menentukan daftar pemilih secara cepat dan tepat, dan menentukan daftar pemilih hanya ditentukan secara manual dalam mendata daftar pemilih, sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk menentukan Daftar Pemilih. Hal ini berdasarkan wawancara dengan Bapak Fierly Murdlyat Mabrurri, S.Ip selaku Devisi SDM, Sosialisasi, dan Pendidikan Pemilih Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, beliau mengatakan bahwa karena banyaknya penduduk yang mempunyai kartu identitas ganda, maka itu yang menyebebkan sulitnya dalam menetapkan daftar pemilih. Sehubungan dengan itu juga Komisi Pemilihan Umum Kota Serang belum memiliki alat/teknologi yang canggih untuk menentukan daftar pemilih secara tepat dan tepat, serta Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sulit dalam memonitoring pencoblosan yang dilakukan oleh pemilih pada waktu pelaksanaan pemilihan umum. Seiring dengan sistem nilai atau budaya kerja yang diterapkan dalam setiap instansi ataupun organisasi pemerintah serta dapat menciptakan budaya organisasi dan tentunya budaya kerja yang berbeda-beda yang diterapkan oleh lembaga pemerintah termasuk budaya kerja Komisi Pemilihan Umum Kota
19
Serang, dalam mewujudkan visi dan misinya sebagai lembaga pemerintah dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat sehingga dapat pula meningkatkan kualitas kerja pegawainya. Untuk dapat membangun budaya kerja yang efektif dan efisien, tentu saja mengacu pada keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi dan juga berfungsi sebagai pemersatu, perekat, identitas, citra, brand, pemacu-pemacu (motivator), pengembangan yang berbeda dengan organisasi lain yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan dapat dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil/ target yang ditetapkan. Dengan persiapan yang matang, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mulai menentukan cara yang tepat untuk menciptakan budaya kerja yang efektif dan efisien, karena bagaimanapun budaya kerja akan dapat mempengaruhi kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang serta dapat menggambarkan hasil kerja dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dimata masyarakat luas. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan tema budaya kerja, khususnya dengan mencoba mengukur seberapa besar pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Berdasarkan data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian skripsi di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Judul: “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”.
20
1.2 Identifikasi Masalah 1. Kurangnya tingkat kesadaran terhadap kedisiplinan waktu kerja yang dilakukan oleh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam bekerja. 2. Adanya senioritas dalam melakukan pekerjaan di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 3. Kurangnya pengawasan langsung terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh jajaran di bawah Komisi Pemilihan Umum Kota Serang seperti: PPK, PPS & KPPS. 4. Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kurang tepat dalam memilih strategi sosialisasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. 5. Alat atau teknologi yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kurang lengkap terutama alat atau teknologi yang dapat digunakan untuk menentukan daftar pemilih secara cepat dan tepat. 1.3 Batasan Masalah Dari uraian-uraian yang ada di latar belakang dan identifikasi masalah, maka dengan itu peneliti membatasi penelitiaanya pada “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”.
21
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka sebagai rumusan masalah yang akan dikaji adalah “Apakah terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang?” 1.5 Tujuan Penelitian Setiap bentuk tindakan atau langkah yang terencana sudah mempunyai tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan penelitian yang peneliti lakukan ini. Adapun tujuan penelitian tersebut, yaitu: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: 1.6.1
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan studi
administrasi Negara, sehingga dapat memperkaya kajian ilmiah yang perlu dijadikan bahan referensi dalam penelitian sosial lainnya yang saling berkaitan serta menguji Teori tentang Pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
22
1.6.2 Manfaat Praktis 1) Mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 2) Bagi masyarakat Kota Serang, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman baru dalam mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada. 3) Bagi Lembaga Pemerintah khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU), semoga dapat
dijadikan bahan acuan dalam upaya
meningkatkan kualitas budaya kerja dan peningkatan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah menerangkan atau menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti. Bentuk penerangan dan penjelasan diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menukik ke masalah yang spesifik dan relevan dengan judul laporan penelitian. Sumber penjelasan latar belakang masalah dapat berasal dari hasil penelitian sebelumnya, pengamatan, ataupun pengalaman pribadi (preliminary survey). Latar belakang masalah harus diuraikan secara jelas, faktual dan logis dengan didukung oleh data-data lapangan. Data yang ditulis dapat berbentuk data kuantitatif maupun data kualitatif.
23
1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, dikaitkan dengan tema/topik/judul atau variabel penelitian. 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah memfokuskan pada masalah spesifik yang akan diajukan dalam rumusan masalah. Pembatasan masalah dapat diajukan dalam bentuk pernyataan. 1.4 Rumusan Masalah Perumusan masalah bertujuan untuk memilih dan menetapkan masalah yang paling urgen yang berkaitan dengan judul penelitian. 1.5 Tujuan Penelitian Maksud tujuan penelitian dalam hal ini mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakan penelitian. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian menjelaskan manfaat yang teoritis dan praktis dari penelitian yang akan diteliti. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang menjelaskan isi dari bab per bab yang termuat dalam penelitian.
24
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1.1 Landasan Teori, 2.2 Penelitian Terdahulu, 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian, 2.4 Hipotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian, 3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian, 3.3 Lokasi Penelitian, 3.4 Variabel Penelitian : 3.4.1 Definisi Konsep, 3.4.2 Definisi Operasional, 3.5 Instrumen Penelitian, 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian, 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data, 3.8 Jadual Penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian, 4.2 Deskripsi Data, 4.3 Pengujian Persyaratan Statistik, 4.4 Pengujian Hipotesis, 4.5 Interpretasi Hasil Penelitian, 4.6 Pembahasan. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan , 5.2 Saran
25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (dalam Prof. Dr. Sugiono 2012:52). Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial. Dalam kaitannya dengan teori, kalau dalam penelitian kuantitatif itu bersifat menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian kualitatif bersifat menemukan teori. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel X Indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006:53) yaitu: disiplin, keterbukaan, saling menghargai, dan kerja sama. Peneliti memilih empat indikator budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53) ini sesuai dengan identifikasi masalah yang ditemukan peneliti di lapangan yang berkaitan dengan disiplin dan kerja sama.
26
Sedangkan variabel Y yang digunakan adalah Indikator Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: lingkungan, kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, kultur organisasi, dan proses organisasi. Peneliti memilih indikator kinerja organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) ini tentunya karena indikator kinerja organisasinya berkaitan dengan identifikasi maslah yang ditemukan peneliti di lapangan yang berkaitan dengan struktur organisasi, Pilihan strategi, teknologi, serta proses organisasi yang tentunya dapat dijadikan untuk mengukur kinerja organisasi. 2.1.1 Budaya Organisasi 2.1.1.1 Definisi Budaya Menurut Kotter dan Haskett (dalam Khairul Umam 2010:122), perhatian masyarakat akademik terhadap budaya berasal dari studi antropologi sosial yang pada akhir abad ke-19 melakukan studi terhadap masyarakat sosial yang pada akhir abad ke-19 melakukan studi terhadap masyarakat “primitif” seperti Eskimo, Afrika, dan penduduk asli Amerika. Studi tersebut mengungkapkan bahwa cara hidup anggota-anggota masyarakat ini tidak hanya berbeda dengan cara hidup masyarakat maju di Eropa dan Amerika Utara, tetapi juga berbeda di antara masing-masing masyarakat primitif tersebut. Menurut Schein (dalam Khairul Umam 2010:122) berpendapat bahwa budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, budaya diajarkan (diwariskan) kepada anggota-
27
anggota baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut. 2.1.1.2 Definisi Organisasi Organisasi (dalam Khairul Umam 2010:126) adalah tempat atau wadah orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi (uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-prasarana, data dan lain-lain) secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan. Organisasi juga merupakan wadah atau alat segenap keinginan dan kemampuan sekumpulan orang bersatu, mengikat diri dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Jika dilihat dari kegunaannya, organisasi juga merupakan salah satu fungsi budaya yaitu sebagai pengikat suatu masyarakat, berisi pola perilaku, dan lainlain. Hal ini sejalan dengan pendapat Ndraha (dalam Khairul Umam 2010:126) yang menyimpulkan pendapat beberapa pakar yang menyebutkan bahwa organisasi sebagai gejala sosial dan sebagai living orgnism. 2.1.1.3 Definisi Budaya Organisasi Budaya organisasi (dalam Adam Ibrahim Indrawijaya 2010:195) secara harfiahnya terdiri dari dua kata, yaitu budaya dan organisasi. Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta budhayah, bentuk jamak dari budhi yang artinya “akal atau segala sesuatu yang berkaitan dengan akal pikiran, nilai-nilai dan sikap mental”. Budhidaya berarti memberdayakan budi sebagaimana alam bahasa inggris dikenal culture yang artinya mengolah atau mengerjakan sesuatu yang kemudian
28
berkembang sebagai cara manusia mengaktualisasikan rasa (value), karsa (creativity), dan karya-karya (performance). Menurut Peter F. Drucker (dalam Khairul Umam 2010:128) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah pokok pernyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalahmasalah terkait seperti di atas. Menurut Phithi Sithi Amnuai (dalam Khairul Umam 2010:128) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah-masalah integrasi internal. Sedangkan menurut Schein (dalam Khairul Umam 2010:128), beliau mengatakan budaya organisasi mengacu pada suatu sistem makna bersama, dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu terhadap organisasi lain. Menurut Daniel R. Denison (dalam Khairul Umam 2010:128), mengatakan bahwa budaya organisasi adalah nilai-nilai keyakinan dan prinsip-prinsip dasar yang merupakan landasan bagi sistem dan praktik-praktik manajemen serta perilaku yang meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut. Menurut Schein (dalam Wirawan 2007:8), budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok orang selagi mereka belajar untuk menyelesaikan problem-problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal, dan berintegrasi dengan lingkungan internal.
29
Asumsi dasar tersebut telah terbukti dapat diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dianggap valid. Oleh karena itu, hal tersebut diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk mempersepsikan, berpikir, dan memiliki pemahaman yang kuat dalam hubungan problem tersebut. Mathen Davis (dalam Yayat Hayati 2008:73) memandang budaya organisasi sebagai kepribadian organisasi-organization’s “personality” sebagai hasil dan seluruh gambaran tentang organisasi yang meliputi orang-orangnya, sasaran, teknologi, ukuran, usia, persatuan pekerjaan, kebijakan dan kesuksesan. Menurut Robbins dan judge, (dalam Danang Sunyoto 2012:225) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Sistem makna bersama ini merupakan sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi oleh Greenberg dan Baron (dalam Yayat Hayati 2008:74) sebagai kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap, nilai, norma, perilaku dan harapan-harapan yang dibentuk oleh anggota-anggota organisasi. Robbins (dalam Danang Sunyoto 2012:225) memberikan tujuh karakteristik budaya organisasi sebagai berikut: 1) Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauhmana karyawan didorong agar bersikap inovatif dan berani mengambil risiko; 2) Perhatian pada hal – hal rinci/detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan kecermatan atau precision, analisis dan perhatian pada halhal detail; 3) Orientasi hasil. Sejauh mana pihak manajemen lebih fokus pada hasil daripada fokus pada teknik atau proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut;
30
4) Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut terhadap orang-orang yang ada di dalam organisasi; 5) Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim dan pada individu-individu; 6) Keagresifan atau aggressiveness. Sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif dari pada santai. 7) Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo sebagai lawan dari pertumbuhan. Ahob dkk, (dalam Khairul Umam 2010:129) mengemukakan tujuh dimensi budaya organisasi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konformitas; Tanggung Jawab; Penghargaan; Kejelasan; Kehangatan; Kepemimpinan; Bakuan Mutu.
2.1.1.4 Fungsi budaya organisasi Stephen P. Robbins dalam bukunya Organizational Behavior membagi lima fungsi budaya organisasi, sebagai berikut: a. Berperan menetapkan batas b. Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi. c. Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari pada kepentingan individual seseorang. d. Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi. e. Sebagai mekanisme control dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan. Menurut Yuki (dalam Danang Sunyoto 2012:227) budaya organisasi memiliki dua fungsi utama, yaitu: 1. Sebagai proses integrasi internal, dimana para anggota organisasi dapat bersatu, sehingga mereka akan mengerti bagaimana berinteraksi satu sama dengan yang lain. Fungsi integrasi internal ini akan memberikan seseorang
31
dan rekan kerja lainnya identitas kolektif serta memberikan pedoman bagaimana seseorang dapat bekerjasama secara efektif. 2. Sebagai proses adaptasi eksternal, dimana budaya organisasi akan menentukan bagaimana organisasi memenuhi berbagai tujuannya dan berhubungan dengan pihak luar. Fungsi ini akan memberikan tingkat adaptasi organisasi dalam merespon perubahan zaman, persaingan, inovasi, dan pelayanan terhadap konsumen. Berdasarkan uraian – uraian di atas, kesimpulannya bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai yang diyakini dan dapat dipelajari, dapat diterapkan dan dikembangkan secara terus – menerus. Budaya organisasi juga berfungsi sebagai perekat, pemersatu, identitas, citra, brand, pemicu – pemicu (motivator), pengembangan yang berbeda dengan organisasi lain yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan dapat dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil/ target yang ditetapkan. 2.1.1.5 Unsur – unsur Budaya Organisasi (dalam Khairul Umam 2010:130): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Asumsi dasar; Seperangkat nilai dan keyakinan yang dianut; Pemimpin; Pedoman mengatasi masalah; Berbagai nilai; Pewarisan; Acuan perilaku; Citra dan brand yang khas; Adaptasi.
2.1.1.6 Level budaya organisasi(dalam Khairul Umam 2010:130): 1. 2. 3. 4. 5.
Asumsi dasar; Value; Norma perilaku; Perilaku; Artefak.
32
2.1.1.7 Karakteristik Budaya Organisasi 1. Inisiatif individual. Tingkat tanggung jawab, kebebasan, dan indepedensi yang dipunyai individu. 2. Toleransi terhadap tindakan berisiko. Sejauhmana para pegawai dianjurkan bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko. 3. Arah. Sejauhmana organisasi tersebut menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan mengenai prestasi. 4. Integrasi. Tingkat sejauh mana unit – unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. 5. Dukungan dari manajemen. Tingkat sejauh mana para manajeman memberi komuniskasi yang jelas, bantuan, serta dukungan terhadap bawahan mereka. 6. Kontrol. Jumlah peraturan dan pengawasan langsung yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai. 7. Identitas. Tingkat sejauh mana para anggota mengidentifikasikan dirinya secara keseluruhan dengan organisasinya ketimbang dengan kelompok kerja tertentu atau dengan bidang keahlian dan profesional. 8. Sistem imbalan. Tingkat sejauh mana alokasi imbalan (misal, kenaikan gaji, promosi) didasarkan atas kriteria prestasi pegawaisebagai kebalikan dari senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya. 9. Toleransi terhadap konflik. Tingkat sejauh mana para pegawai didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara bebas. 10. Pola – pola komunikasi. Tingkat sejauh mana komunikasi organisasi dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal (Stephen P. Robbins 1994:480). 2.1.2
Budaya Kerja
2.1.2.1 Definisi Budaya Kerja Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan sistem nilai yang mengandung cita-cita organisasi sebagai sistem internal dan sistem eksternalsosial. Hal itu tercermin dari isi visi, misi, dan tujuan organisasi. Budaya kerja sumber daya manusia (dalam Sedarmayanti 2010:77) merupakan sikap hidup (budi+daya=budaya) serta cara hidup manusia yang didasari pandangan hidup yang bertumpu pada nilai perilaku terpuji yang berlaku
33
umum dan telah menjadi sifat, kebiasaan serta kekuatan pendorong yang memberikan daya positif pada manusia untuk senantiasa berhasil dalam bekerja. Budaya kerja (dalam Khairul Umam 2010:151) adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi, kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat, dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja”. Budaya kerja (dalam Khairul Umam 2010:151) adalah salah satu komponen kualitas manusia yang sangat melekat dengan identitas bangsa menjadi tolak ukur dasar dalam pembangunan. 2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Budaya Kerja Melaksanakan budaya kerja merupakan arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan perilaku SDM untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. Manfaat yang diperoleh, antara lain (dalam Khairul Umam 2010:152): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Menjamin hasil kerja dengan kualitas yang lebih baik; Membuka seluruh jaringan komunikasi; Keterbukaan; Kebersamaan; Kegotong-royongan; Kekeluargaan; Menemukan kesalahan dan cepat memperbaiki kesalahan; Cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan dari luar (faktor eksternal seperti pelanggan, teknologi, sosial, ekonomi, dan lain-lain); 9. Mengurangi laporan berupa data-data dan informasi yang salah dan palsu;
34
Manfaat lainnya yang diperoleh dari budaya kerja (dalam khairul umam 2010:152) yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kepuasan kerja meningkat; Pergaulan yang lebih akrab; Disiplin yang meningkat; Pengawasan fungsional berkurang; Pemborosan yang berkurang; Tingkat absensi turun; Adanya keinginan belajar terus; Keinginan memberikan yang terbaik bagi organisasi dan lain-lain.
2.1.2.3 Cakupan Nilai Budaya Kerja Cakupan makna setiap nilai budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53), antara lain: 1. Disiplin: Perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma yang berlaku di dalam maupun diluar perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, prosedur, berlalu lintas, waktu kerja, berinteraksi dengan mitra, dan sebagainya. 2. Keterbukaan: Kesiapan untuk memberi dan menerima informasi yang benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan perusahaan. 3. Saling menghargai: Perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja. 4. Kerjasama: Kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target perusahaan. Kesuksesan organisasi bermula dari adanya disiplin menerapkan nilai-nilai inti perusahaan. Konsistensi dalam menerapkan kedisiplinan dalam setiap tindakan, penegakan aturan dan kebijakan akan mendorong munculnya kondisi keterbukaan, yaitu keadaan yang selalu jauh dari prasangka negatif karena segala sesuatu disampaikan melalui fakta dan data yang akurat (informasi yang benar). Selanjutnya, situasi yang penuh dengan keterbukaan akan meningkatkan komunikasi horizontal dan vertikal, membina hubungan personal baik formal
35
maupun informal diantara jajaran manajemen, sehingga tumbuh sikap saling menghargai. Pada gilirannya setelah interaksi lintas sektoral dan antar karyawan semakin baik akan menyuburkan semangat kerjasama dalam wujud saling koordinasi manajemen atau karyawan lintas sektoral, menjaga kekompakkan manajemen, mendukung dan mengamankan setiap keputusan manajemen, serta saling mengisi dan melengkapi. Hal inilah yang menjadi tujuan bersama dalam rangka membentuk budaya kerja. Pada prinsipnya fungsi budaya kerja bertujuan untuk membangun keyakinan sumberdaya manusia atau menanamkan nilai-nilai tertentu yang melandasi atau mempengaruhi sikap dan perilaku yang konsisten serta komitmen membiasakan suatu cara kerja di lingkungan masing-masing. Dengan adanya suatu keyakinan dan komitmen kuat merefleksikan nilai-nilai tertentu, misalnya membiasakan kerja berkualitas, sesuai standar, atau sesuai ekpektasi pelanggan (organisasi), efektif atau produktif dan efisien. Berdasarkan dari uraian-uraian teori di atas maka peneliti menggunakan indikator budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53) untuk dijadikan sebagai teori yang digunakan dalam penelitian ini, karena cakupan nilai-nilai budaya kerja di kemukakan di dalamnya sangat sesuai dengan temuan-temuan masalah yang di temukan oleh peneliti pada objek penelitian. 2.1.3
Kinerja Organisasi
2.1.3.1 Definisi Kinerja
36
Menurut Campbell, et.al (dalam Khairul Umam 2010:186) menyatakan bahwa kinerja sebagai sesuatu yang tampak, yaitu individu relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran organisasi dalam mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Tercapainya kinerja yang baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula. Kinerja menurut Kane & kane, Bernardin & Russel (dalam Khairul Umam 2010:186) adalah catatan mengenai akibat-akibat yang dihasilkan pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi. Miner (dalam Khairul Umam 2010:187) mengatakan bahwa kinerja sebagai perluasan dari bertemunya individu dan harapan tentang apa yang seharusnya dilakukan individu terkait dengan suatu peran, dan kinerja tersebut merupakan evaluasi terhadap berbagai kebiasaan dalam organisasi, yang membutuhkan standarisasi yang jelas. Menurut Hadipranata (dalam Khairul Umam 2010:187) Kinerja merupakan suatu yang lazim digunakan untuk memantau produktivitas kerja sumber daya manusia, baik yang berorientasi pada produksi barang dan jasa, maupun pelayanan. Demikian pula, perwujudan kinerja yang membanggakan juga sebagai imbalan intrinsik. Hal ini akan terus berlanjut dalam bentuk kinerja berikutnya, dan seterusnya. Agar dicapai kinerja yang profesional,
hal-hal
seperti
kesukarelaan,
pengembangan
diri
pribadi,
pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan, serta partisipasi seutuhnya perlu dikembangkan. Menurut Mc.Cloy et.al (dalam Khairul Umam 2010:187) mengatakan bahwa kinerja juga bisa berarti perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan yang
37
relevan terhadap tercapainya tujuan organisasi (goal relevant action). Menurut Cherington (dalam Khairul Umam 2010:188) mengatakan bahwa kinerja menunjukkan pencapaian target kerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Pencapaian kinerja tersebut dipengaruhi oleh kecakapan dan waktu. Kinerja yang optimal akan terwujud bilamana organisasi dapat memilih karyawan yang memiliki motivasi dan kecakapan yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki motivasi dan kecapakan yang sesuai dengan pekerjaannya serta memiliki kondisi yang memungkinkan mereka agar bekerja secara maksimal. Menurut Ratundo & Sackett (dalam Khairul Umam 2010:188) mendefinisikan bahwa kinerja merupakan semua tindakan atau perilaku yang dikontrol oleh individu dan memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan dari organisasi. Dari beberapa pengertian dan kinerja yang disampaikan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu sesuai dengan peran atau tugasnya dalam periode tertentu dari organisasi tempat individu tersebut bekerja. 2.1.3.2 Definisi Kinerja Organisasi Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang
38
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi. Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya (dalam Surjadi 2009:7). Kinerja organisasi (dalam Sobandi 2006:176) merupakan sesuatu yang telah dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, output, outcome, benefit, maupun impact. 2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi (dalam Pasolong 2013:186) yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Kemampuan; Kemauan; Energi; Teknologi; Kompensasi. Kinerja
(dalam
Mahmudi
2013:20)
merupakan
suatu
konstruk
multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja adalah: 1. Faktor personal/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu;
39
2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader; 3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim; 4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh rekan dalam organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi; 5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal. Menurut Sujak (dalam Waluyo 2007:81) untuk mendorong suatu budaya positif dalam organisasi, pekerjaan harus didasarkan pada suatu pola: 1. 2. 3. 4.
Prestasi kerja adalah segala-galanya; Tidak ada satu pegawai pun yang berpredikat senior; Ketidakhadiran, kelambanan, dan sikap malas tidak akan di tolerir; Yang paling penting adalah target nyata yang membanggakan yang harus mereka hasilkan dalam pekerjaan Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Mangkunegara (dalam Khairul Umam 2010:189) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain sebagai berikut: 1. Faktor Kemampuan. Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri atas kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. 2. Faktor Motivasi. Faktor ini terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai ke arah pencapaian tujuan kerja. 3. Sikap Mental merupakan kondisi mentral yang mendorong seseoranmg untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
40
Menurut Gibson (dalam Khairul Umam 2010:190), ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu: 1. Faktor individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang. 2. Faktor psikologi : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja. 3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system). Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) yaitu : 1. Lingkungan (internal maupun eksternal), meliputi: faktor ekonomi, sosial, politik, keamanan dan hukum, yang di dalamnya organisasi beroperasi. 2. Kepemimpinan; 3. Struktur Organisasi; 4. Pilihan Strategi; 5. Teknologi; 6. Kultur organisasi; 7. Proses organisasi. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi di atas dapat dijelaskan bahwa kinerja organisasi pada dasarnya merupakan tanggung jawab setiap individu yang bekerja dalam organisasi. Tanggung jawab teerhadap manajemen kinerja sebenarnya tidak terlahir dari manajer namun dari individu. Apabila dalam organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi, bersemangat, dan memberikan kontribusi terbaik mereka terhadap organisasi, maka kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Dengan demikian, kinerja organisasi merupakan cerminan dari kinerja individu. Pada umumnya, pegawai atau karyawan bekerja dalam kelompok atau tim. Dalam organisasi model kerja tim (team work) kinerja organisasi tidak secara langsung terkait dengan kinerja
41
individu, namun terkait dengan kerja tim atau kelompok. Kinerja organisasi memang tidak semata-mata dipengaruhi oleh kinerja individual atau kinerja tim saja, namun dipengaruhi oleh faktor yang lebih luas dan kompleks, misalnya faktor lingkungan baik internal maupun eksternal. Faktor lingkungan meliputi faktor ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan hukum, yang di dalamnya organisasi beroperasi. Selain faktor lingkungan, faktor lain yang mempengaruhi kinerja organisasi adalah kepemimpinan, struktur organisasi, strategi pilihan, dukungan teknologi, kultur organisasi, dan proses organisasi. Berdasarkan dari uraian-uraian teori di atas maka peneliti menggunakan indikator kinerja organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) untuk dijadikan sebagai teori yang digunakan dalam penelitian ini, karena indikator kinerja organisasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang dikemukakan (dalam Mahmudi 2013:22) sangat berhubungan dengan penelitian ini yang diajukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu organisasi, sedangkan jika menggunakan indikator kinerja organisasi menurut Dwiyanto kurang cocok untuk diajukan penilaian kepada suatu organisasi yang dijadikan sebagai objek penelitian yaitu: Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 2.1.3.4 Penilaian Kinerja Pengukuran kinerja menurut Robertson (dalam Mahmudi 2013:6) merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas tindakan dalam
42
mencapai tujuan. Penilaian kinerja (dalam Khairul Umam 2010:190) merupakan faktor kunci dalam mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi. Penilaian kinerja (dalam Khairul Umam 2010:191) adalah cara mengukur kontribusi individu (karyawan) pada organisasi tempat mereka bekerja. Menurut Cascio, penilaian kinerja adalah sebuah gambaran stau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok. Menurut Bambang Wahyudi (dalam Khairul Umam 2010:191), Penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja (jabatan) seorang karyawan, termasuk potensi pengembangannya. Menurut Schuler dkk (dalam Pasolong 2013:182), mengatakan bahwa sistem penilaian kinerja diartikan sebagai proses penilaian kinerja. Dalam pandangan beliau bahwa proses penilaian kinerja dapat digunakan; (1) (2) (3) (4)
Pendekatan Komparatif; Standar-standar absolut; Pendekatan tujuan; Indeks yang bersifat langsung atau objektif.
Pengukuran Kinerja birokrasi menurut Mardiasmo (dalam Pasolong 2013:185), mempunyai tiga tujuan, yaitu: (1) Membantu memperbaiki kinerja pemerintahan agar kegiatan pemerintah terfokus pada tujuan dan sasaran pada unit kerja; (2) Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan; (3) Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.
43
2.1.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Syafarudin Alwi (dalam Khairul Umam 2010:191), secara teoritis, tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development. Suatu yang bersifat evaluation harus menyelesaikan: 1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi; 2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision; 3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi;
Tujuan Penilaian kinerja menurut Attwood/Dimmock (dalam Waluyo 2007:263): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Membantu meningkatkan kinerja; Menetapkan sasaran bagi kinerja perorangan; Menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan; Menyepakati rencana untuk pengembangan karyawan di masa depan; Menilai potensi di masa depan untuk kenaikan pangkat; Memberi umpan balik kepada karyawan mengenai kinerja mereka; Memberi konsultasi kepada karyawan mengenai peluang karier; Menentukan taraf kinerja karyawan untuk maksud peninjauan gaji; Mendorong pimpinan untuk berfikir cermat mengenai kinerja staf pada umumnya dan faktor yang mempengaruhinya, termasuk gaya kepemimpinan dan perilaku mereka sendiri.
Adapun yang bersifat development penilai harus menyelesaikan: 1. Prestasi real yang dicapai individu; 2. Kelemahan-kelemahan individu yang mengahambat kinerja; 3. Prestasi-prestasi yang dikembangkan. 2.1.3.6 Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi. Secara terperinci, penilaian kinerja bagi organisasi adalah:
44
Penyesuaian-penyesuaian kompensasi; Perbaikan kinerja; Kebutuhan latihan dan pengembangan; Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja; 5. Untuk kepentingan penelitian pegawai; 6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai. 1. 2. 3. 4.
2.1.3.7 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun setelah kegiatan selesai dan berfungsi. Indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari organisasi atau unit kerja yang bersangkutan menunjukan kemampuan dalam rangka dan/atau menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Sedarmayanti, 2010:198). Menurut
Kumorotomo
(dalam
Pasolong
2010:180)
menggunakan
beberapa indikator kinerja untuk dijadikan pedoman dalam menilai kinerja birokrasi publik, antara lain: a. Efisiensi, yaitu menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi pelayanan publik dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis. b. Efektivitas yaitu apakah tujuan yang didirikan organisasi pelayanan publik tersebut tercapai. Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan. c. Keadilan yaitu mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat kaitannya dengan konsep ketercukupan atau kepantasan.
45
d. Daya Tanggap yaitu organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap Negara atau pemerintah akan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Karena itu organisasi secara keseluruhan harus dapat di pertanggungjawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria daya tanggap ini. Menurut Suyadi Prawirosentono (dalam Pasolong 2013:180), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa indikator yaitu: a. Efektifitas; Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan. b. Tanggung jawab; merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang. c. Disiplin; yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja. d. Inisiatif; Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan. Dwiyanto (2006:50), menjelaskan beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu: a. Produktivitas Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit dan kemudian General Accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan satu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah satu indikator kinerja yang penting. b. Kualitas Layanan Isu mengenai kualitas layanan cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidakpuasan publik terhadap kualitas. c. Responsivitas Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan
46
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang rendah ditunjukkan dengan ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula. d. Responsibilitas Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan responsivitas. e. Akuntabilitas Akuntabilitas Publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat public yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, konsep dasar akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak publik. Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah, seperti pencapaian target. Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Suatu kegiatan organisasi publik memiliki akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Berdasarkan teori di atas kinerja pada hakekatnya adalah suatu hasil kerja yang dipandang sebagai thing done dalam suatu organisasi. Dimana kinerja pada hakekatnya merupakan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab masingmasing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
47
2.2 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian tentang “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang” yang diteliti oleh peneliti ini, maka peneliti menemukan skripsi dengan tema yang sama dengan penelitian skripsi ini yang diambil dari berbagai daerah dan Universitas diantaranya : 1. Ridwan Nurazi Nasution (2013). Ridwan Nurazi Nasution melakukan penelitian dengan jurnal berjudul “Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan & Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada pegawai Sekretariat KPU Se-Provinsi Bengkulu”, yang dilakukan pada tahun 2013. Teori – teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : teori Motivasi, teori Kepemimpinan, teori Budaya Kerja dan Teori Kinerja Pegawai. Penelitian ini adalah penelitian kausal yang dilakukan untuk mendeteksi hubungan sebab akibat di antara dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh motivasi, kepemimpinan dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai di Sekretariat KPU Se‐Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian Dari hasil olah data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa motivasi, kepemimpinan dan budaya kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai di sekretariat Komisi Pemilihan Umum Se‐Provinsi Bengkulu. Karena nilai R Square masuk pada kisaran 0,400 ‐ 0,599 maka disimpulkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan budaya kerja berpengaruh cukup baik terhadap kinerja pegawai di Sekretariat KPU Se‐Provinsi Bengkulu dengan nilai 44,1 %.
48
2. Candra Priaadidharma (2008) Candra Priaadidharma melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntan Pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk di Gresik”.
Dengan tujuan penelitian: untuk
mengetahui apakah variabel-variabel budaya kerja yang terdiri dari norm (norma perusahaan), dominant value (nilai-nilai yang dianut perusahaan), phsilosophy (filosofi perusahaan), rules (peraturan perusahaan), organizational climate (iklim kerja perusahaan), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan dibagian akuntansi pada perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuantitatif Asosiatif. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa dari hasil perhitungan uji serempak (uji-F) diketahui bahwa secara bersama-sama variabel norma perusahaan, nilai dominan perusahaan, filosofi perusahaan, peraturan perusahaan dan iklim kerja perusahaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari F hitung yang lebih besar dari pada F tabel, sehingga dapat disipulkan bahwa H1 ditolak. Sumber : diambil dari berbagai skripsi, Peneliti 2015
2.3 Kerangka Pemikiran Peneliti Berdasarkan definisi konseptual dan operasional, dapat kita ketahui bahwa kinerja merupakan suatu hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
49
dengan tanggung jawab yang telah diberikan pada waktu tertentu, suatu budaya kerja yang diterapkan oleh organisasi tertentu tidak terlepas dari pengaruh kinerja pegawai dalam organisasi. Budaya kerja identik dengan menggambarkan suatu nilai yang menjadi acuan pegawai untuk berperilaku di dalam suatu organisasi dan berkaitan pula dengan kinerja pegawai yang ada di dalam suatu organisasi. Salah satu organisasi atau lembaga pemerintah yang menerapkan budaya kerja di dalam organisasinya adalah lembaga penyelenggara Pemilu di Kota Serang yaitu Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam meningkatkan kualitas kerjanya. Di dalam penerapan budaya kerja khususnya di organisasi masih banyak hambatan yang terjadi, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM)/Pegawai. Sumber daya manusia/pegawai merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam penerapan budaya kerjanya. Apabila sumber daya manusia/pegawai pemerintahannya tidak taat kepada peraturan yang di dalamnya mencakup budaya kerja suatu organisasi, maka akan sulit untuk mencapai kinerja yang baik pula. Untuk lebih jelasnya, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kerangka berfikir, yang dapat dilihat melalui gambar berikut:
50
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Peneliti 2015 Variabel X Indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006) : 1. 2. 3. 4.
Disiplin; Keterbukaan; Saling Menghargai; Kerja Sama.
Variabel Y Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lingkungan; Kepemimpinan; Struktur Organisasi; Pilihan Strategi; Teknologi; Kultur Organisasi; Proses Organisasi.
Keterangan : Variabel X : Variabel Bebas (yang mempengaruhi) Variabel Y : Variabel Terikat (yang dipengaruhi)
2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dibuat hipotesis dari penelitian. Hipotesis (dalam Sugiyono 2012:64) adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Peneliti merumuskan hipotesis berdasarkan pengamatan lapangan, pengumpulan data di lapangan, kajian pustaka dan landasan teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi.
51
Hipotesis menggambarkan keyakinan peneliti tentang jawaban dari masalah yang akan ditelitinya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis asosiatif yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, maka hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini, yaitu : Ha :”Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”. H0: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”
52
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (dalam Sugiyono 2012:2). Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengenali dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu, yaitu valid. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif asosiatif. Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif merupakan metode penelitian yang berbentuk angka dengan cara perhitungan secara statistik dengan karakteristik masalah berupa hubungan antara dua variabel atau lebih (dalam Sugiyono 2007:12). Penelitian dengan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif asosiatif dimaksudkan untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh antara variabel atau membuat perkiraan berdasarkan hubungan antar variabel.
53
3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian Dengan memperhatikan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya maka Fokus Penelitian ini adalah terhadap adakah pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, serta Seberapa besar pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 3.3 Lokasi Penelitian Dengan melihat tema/judul penelitian ini tentang Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka peneliti menunjuk tempat penelitian atau yang menjadi lokus penelitian ini adalah Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Komisi Pemilihan Umum Kota Serang merupakan Lembaga penyelenggara pemilu baik pemilihan umum Kepala Daerah, pemilihan umum anggota DPR/DPD/DPRD ataupun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden di Kota Serang. 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1
Definisi Konsep Istilah konsep berasal dari bahasa latin coceptum, artinya sesuatu yang
dipahami. Aristoteles dalam “The classical theory of cocepts” menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga
54
sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik (diakses dalam: http://id.m.wikipedia.org/wiki/konsep,12 Februari 2015). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebasnya Budaya Kerja dan variabel terikatnya adalah Kinerja Komisi Pemilihan Umum. Dan Indikator teori yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah di atas yaitu indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006:53) yaitu: disiplin, keterbukaan, saling menghargai, kerja sama. Dan indikator Kinerja Organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: lingkungan, kepemimpinan, struktur organisasi, pilihan strategi, teknologi, kultur organisasi, dan proses organisasi. 3.4.2
Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variable
penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Dan yang menjadi variabel penelitian, variabel bebasnya “Budaya Kerja” dan dengan variabel terikatnya “Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”. 3.5 Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik, alat ukur dalam penelitian biasanya dinamankan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (dalam Sugiyono 2005:119).
55
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk kuesioner dan dibagikan dengan cara angket, dengan jumlah variabel sebanyak dua variabel atau lebih. Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang di ukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen memiliki tingkatan nilai dari sangat positif sampai sangat negatif, maupun sebaliknya dari sangat negatif sampai sangat positif. Dan untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dari setiap item instrumen diberi skor sebagai berikut: Tabel 3.1 Skor Tiap Indikator Menurut Likert JAWABAN
SKOR
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Peneliti, 2015 Berikut ini akan disajikan kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian tentang Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebagai berikut:
56
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian VARIABEL
INDIKATOR
SUB INDIKATOR
NO. ITEM INSTRUMEN
Disiplin
1. Ketegasan. 2. Ketaatan pada standar
Indikator Budaya Kerja
kerja. Keterbukaan
1. Keterbukaan Informasi.
Saling
1. Bertoleransi.
Moekijat
Menghargai
2. Saling membantu.
2006:53)
Kerja Sama
1. Kepercayaan.
(dalam
1-9
16-23
2. Kekompakkan. Lingkungan
24-34
1. Aturan Hukum. 2. Sosial.
Kepemimpinan
10-15
35-46
1. Partisipatif. 2. Kemampuan
47-54
Memotivasi Bawahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Struktur
1. Pengadaan SDM.
Organisasi
2. Pemisahan Fungsi.
Pilihan Strategi
1. Pemutakhiran
Kinerja
Daftar
Pemilih.
Organisasi
2. Penyelenggaraan
(dalam Mahmudi
55-65
66-74
Pemilu. Teknologi
2013:22)
1. Media
Komunikasi
untuk pelayanan. 2. Kelengkapan
alat
75-82
pendukung. Kultur Organisasi
1. Kesesuaian
antara
tujuan
yang
dengan
dihasilkan.
83-96
2. Evaluasi Penyelenggaraan. Proses
1. Penanganan
setiap
57
Organisasi
masalah/complain. 2. Monitoring
Partisipasi
97-102
Masyarakat.
Sumber: Peneliti, 2015 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1
Populasi Penelitian Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (dalam Sugiyono 2005:90). Penelitian ini dilakukan di Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Oleh karena itu yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah Pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dengan demikian mengingat bahwa penelitian ini mengambil locus penelitian di Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang terdiri dari 28 pegawai. 3.6.2
Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (dalam Arikunto
2006:131). Sedangkan sampel (dalam Sugiyono 2005:91) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian
58
ini, peneliti menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, (dalam Sugiyono 2012:85). Maka yang akan menjadi sampel responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 28 pegawai (seluruh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang). Sehubungan dengan jumlah keseluruhan pegawai di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Serang hanya 28 pegawai, maka peneliti menggunakan jumlah keseluruhan pegawai tersebut untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklarifikasikan, dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan beberapa proses (dalam Sugiyono 2005:207) sebagai berikut: 1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data berdasarkan kategori tertentu. 2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat. 3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data berdasarkan jenis-jenis data, serta perhitungan kualitas dan frekuensi data yang disajikan dalam bentuk tabeltabel.
59
3.7.1 Uji Instrumen Untuk membahas masalah yang terdapat dalam rumusan masalah, dapat digunakandengan teknis statistik yang digunakan untuk analisis adalah sebagai berikut: 3.7.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidak suatu kuisioner. Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan di ukur dalam penelitian serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Rumus Uji Validitas ini adalah:
r=
nxy – Ʃx Ʃy √(nƩx² - (Ʃx)²)(nƩy² - (Ʃy)²)
Keterangan: r Ʃx Ʃy Ʃxy Ʃx² Ʃy² n
= Koefisien Korelasi Product Moment = Jumlah Skor dalam sebaran X = Jumlah skor dalam sebaran Y = Jumlah hasil skor X dan Y yang berpasangan = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y = Jumlah sampel
Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (dalam Sugiyono 2005:137).
60
Pengujian
reabilitas
instrumen
dilakukan
dengan
interval
consistencydengan rumus alpha cronbach’s : ɑ = 2[ɑx² - (ɑy1²ɑy2²)] ɑx² Keterangan: ɑ ɑx² ɑy1²,ɑy²
= Koefisien reabilitas split half = Varians skor keseluruhan = Varians skor bagian pertama dan kedua
3.7.1.2 Uji Koefisien Korelasi Product Moment Tujuan analisa ini untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X yaitu “ Budaya Kerja” dengan variabel Y “Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”, atau untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut : r=
nƩxy – ƩxƩy √(nƩx² - (Ʃx)²) (nƩy² - (Ʃy)²)
Keterangan: r x y
= Koefisien Korelasi = Variabel Predictor (Budaya Kerja) = Variabel Kriteria (Kinerja KPU Kota Serang)
Selanjutnya untuk menguji apakah nilai koefisien korelasi r yang diperboleh signifikan atau tidak, perlu dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi korelasi Pearson Product Moment dapat dilakukan secara langsung dengan
61
mengkonsultasikan pada tabel r product momentdapat dilakukan secara langsung dengan mengkonsultasikan pada tabel r product momentpada taraf kesalahan 5% dengan ketentuan: -
Bila rxy < r tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak Bila rxy > r tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel yang diteliti secara representative di dalam penelitian ini, penelitian menggunakan Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi sebagai berikut: Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012:184) 3.7.1.3 Uji Koefisien Determinasi Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (Budaya Kerja) dengan variabel Y (Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang). Kemudian dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien yang ditemukan. Jadi koefisien determinasinya dengan rumus:
62
Cd = r² x 100% Keterangan: r
= Korelasi Koefisien Product Moment
3.7.1.4 Uji Signifikasi (Uji t-Test) Untuk menguji signifikasn pengaruhnya, maka harus di tes apakah korelasi antara variabel X (Budaya Kerja) dan variabel Y (Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang) signifikan atau tidak. Maka perlu dilakukan uji t dengan rumus : t = r √n – 2 √1 - r² Keterangan: t r n
= Uji t = Koefisien Korelasi = Jumlah Data
3.7.1.5 Uji Regresi Linier Regresi linier sederhana digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai independen dimanipulasi (dirubah-ubah). Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan rumus regresi linier adalah : Y = a + bx
63
Keterangan: Y a b X
= Nilai yang diprediksikan = Konstanta atau bila harga X=0 = Koefisien Regresi = Nilai variabel independen
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut: a = (Ʃyi)(ƩXi²) – (Ʃxi)(ƩxiYi) nƩXi² - (ƩXi)² b = nƩXiYi – (ƩXi)(ƩYi) nƩXi² - (ƩXi)² Keterangan: n X Y
= Jumlah responden atau sampel = Variabel Bebas = Variabel Terikat
3.8 Jadwal Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan April 2015 sebagaimana terlihat pada tabel 3.4 berikut:
64
Kegiatan Pengajuan Judul Perizinan dan Observasi Awal Pengumpulan Data Pengolahan Data Perubahan Judul Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Proposal Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan Data Penyusunan Hasil Penelitian Ujian Skripsi
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahun 2014-2015 Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sumber : Peneliti, 2015
65
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1
Gambaran Umum Kota Serang Kota Serang secara geografis terletak antara 50 99’ – 60 22’ Lintang
Selatan dan 1060 07’ – 1060 25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat sistem UTM (Universal Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 dari Barat ke Timur dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara keselatan adalah sekitar 21,7 Km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 20 km (dalam dokumen perencanaan: draf Buku Putih Sanitasi Kota Serang, website: ppsp.nawaris.info) Sebelah utara Kota Serang berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serang, begitu juga di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang. Kota Serang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan provinsi Banten, juga sebagai daerah alternative dan penyangga (hinterland) Ibukota Negara, karena dari Kota Jakarta hanya berjarak sekitar 70 km. Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan ukuran tertinggi dalam sebulan 53 mm dan rata-rata 14 hari hujan.
66
4.1.2 Gambaran Umum Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Komisi Pemilihan Umum (dalam dokumen pribadi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tahun 2015) adalah lembaga penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Memiliki sifat nasional dimaksudkan Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bersifat tetap dimaksudkan bahwa Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
atau
Kota
sebagai
lembaga
menjalankan
tugasnya
secara
berkesinambungan, meskipun keanggotaannya dibatasi oleh jabatan tertentu. Sifat mandiri dimaksudkan bahwa dalam menyelenggarakan pemilu, Komisi Pemilihan Umum bersikap mandiri, dan bebas dari pengaruh pihak manapun. Komisi Pemilihan Umum melaksanakan tugasnya semata-mata berdasarkan undangundang dan melaporkan pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Presiden dan DPR. Adapun sistem perekrutan anggota Komisi Pemilihan Umum, dimulai dari para colon anggota Komisi Pemilihan Umum yang dianggap memenuhi persyaratan diusulkan oleh Presiden untuk mendapat persetujuan dari DPR, untuk kemudian ditetapkan sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum. Untuk provinsi, para calon diajukan oleh Gubernur untuk mendapatkan persetujuan Komisi Pemilihan Umum sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi. Sedangkan untuk Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, para calon diajukan oleh Bupati/Walikota, untuk mendapat persetujuan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
67
untuk kemudian ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Adapun lama masa
jabatan keanggotaan Komisi Pemilihan Umum,
termasuk Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, adalah 5 (lima) tahun sejak pengambilan sumpah/janji. Pada umumnya konfigurasi keanggotaan Komisi Pemilihan Umum, termasuk Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, berasal dari unsur perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, tokoh masyarakat, serta keterwakilan perempuan. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum yaitu: a. Warga Negara Republik Indonesia; b. Setia kepada Pancasila sebagai dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945; c. Mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil; d. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap kesuksesan Pemilu, tegaknya demokrasi dan keadilan; e. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem kepartaian, sistem dan proses pelaksanaan pemilu, sistem perwakilan rakyat, serta memiliki kemampuan kepemimpinan; f. Berhak dipilih dan memilih; g. Berdomisili dalam wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan KTP; h. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari rumah sakit; i. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik; j. Tidak pernah dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan ancaman tindak pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; k. Tidak sedang menduduki jabatan politik, jabatan struktural, dan jabatan fungsional dalam jabatan negeri; l. Bersedia bekerja sepenuh waktu.
68
Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi Pemilihan Umum dibantu para pelaksana pemilu untuk setiap tingkatan, yaitu: Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; Panitia Pemilih Kecamatan (PPK), Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN); Panitia Pemungutan Suara; Kelompok Panitia Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN). Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan umum berdasarkan asas-asas pemilihan umum yang demokratik, yaitu, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dengan melibatkan partisipasi rakyat seluas-luasnya sehingga hasilnya dipercaya masyarakat. Selain itu Komisi Pemilihan Umum menyelenggarakan pemilihan umum secara transparan dan akuntabel kepada publik. 4.1.2.1 Susunan Organisasi dan Uraian Kerja Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, pasal 181, susunan organisasi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/kota terdiri dari: 1. 2. 3. 4.
Sub Bagian Program dan Anggaran Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi Masyarakat; Sub Bagian Hukum; Sub Bagian Umum.
4.1.2.2Uraian Kerja
69
Untuk lebih jelasnya mengenai tugas-tugas dari masing-masing sub bagian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota tersebut, akan dijabarkan sebagai berikut: 1) Sub Bagian Program dan Anggaran Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, pasal 181, Sub Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program, anggaran bersama dengan Sub Bagian Umum, pengumpulan dan pengolahan data kegiatan pemilihan umum. 2) Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi Masyarakat Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, pasal 181, Sub Bagian Teknis penyelenggaraan mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan teknis penyelenggaraan pemilihan umum dan proses administrasi dan verifikasi penggantian antar waktu. 3) Sub Bagian Hukum Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
70
Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota pasal 181, Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, pengkajian, penyuluhan, bantuan, kerjasama
antar lembaga dan penyelesaian
sengketa hukum,
pengawasan pelaksanaan rencana dan program serta melaksanakan pelayanan informasi, sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan pemilihan umum dan peningkatan partisipasi masyarakat. 4) Sub Bagian Umum Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota pasal 181, Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan penyusunan anggaran bersama dengan Sub Bagian Program, perbendaharaan, verifikasi, dan pembukuan pelaksanaan anggaran, pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, keamanan dalam, tata usaha, pengadaan dan distribusi logistik, kepegawaian, serta dokumentasi. 4.1.2.3 Tata Kerja Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
71
dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota serta dengan instansi lain di luar Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Setiap Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota,
Kepala
Bagian
dan
Kepala
Sub
Bagian
bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahnnya. Setiap Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi di lingkungan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan bahan pemberian petunjuk kepada bawahannya. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan unit organisasi wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan dan pengambilan keputusan lainnya.
72
4.2 4.2.1
Deskripsi Data Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota Serang yaitu dengan jumlah 28 pegawai. Dikarenakan populasi dalam penelitian ini sedikit, maka peneliti menggunakan seluruh populasinya sebagai sampel, sehingga penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan menggunakan metode kuantitatif asosiatif. Dalam mengisi kuesioner responden diminta untuk memberikan identitas diri sebagai penunjang data. Identitas diri tersebut meliputi: Jenis Kelamin, Status, dan Pendidikan. Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
22
6 Laki-laki
Perempuan
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan Diagram 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden adalah laki-laki sebanyak 22 orang dari sampel yang telah ditentukan,
73
sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang dari sampel yang telah ditentukan. Hal tersebut dikarenakan memang mayoritas para laki-laki yang banyak peneliti temui di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Status
13 9
6
PNS
TKS
Lain-lain
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015. Berdasarkan Diagram 4.2 di atas, maka dapat diketahui bahwa status kepegawaian di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah 13 orang yang memiliki status PNS, Tenaga Kerja Sementara dengan jumlah pegawai sebanyak 6 pegawai, dan 4 orang yang lainnya memiliki status pekerjaan sebagai Supir, satpam dan komisioner. Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
11
6 1 SMA
D3
S1
10
S2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
74
Berdasarkan Diagram 4.3 di atas dapat diketahui bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum memiliki status pendidikan dengan status pendidikan SMA sebanyak 6 orang, Sarjana Muda (D3) sebanyak 1 orang, Sarjana (S1) sebanyak 11 orang, dan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 10 orang. 4.2.2 Analisis Data Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data untuk mendeskripsikan data dari hasil observasi peneliti, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada responden yaitu: pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Hal ini diambil untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk lebih jelasnya, peneliti menguraikannya dalam bentuk grafik disertai pemaparan dan kesimpulan hasil jawaban berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang dituangkan dalam bentuk kuesioner. Kuesioner tersebut peneliti sebarkan kepada 28 pegawai yang berada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melalui 102 item pertanyaan, yaitu 34 item pertanyaan untuk variabel budaya kerja dan sebanyak 68 item pertanyaan untuk variabel kinerja organisasi, yang kemudian untuk menganalisa sejauhmana pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dengan menggunakan dua variabel penelitian, peneliti menggunakan Indikator Budaya Kerja (dalam Moekijat 2006:53) yaitu menguraikan 4 (empat) indikator yaitu: Disiplin, Keterbukaan, Saling Menghargai, Kerja Sama. Sedangkan Kinerja Organisasi menggunakan 7 Indikator Kinerja Organisasi
75
(dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: Lingkungan, Kepemimpinan, Struktur Organisasi, Pilihan Strategi, Teknologi, Kultur Organisasi, dan Proses Organisasi. Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 102 pertanyaan yang berkaitan dengan teori tersebut, terdapat 86 pertanyaan yang valid dari 102 pertanyaan. Untuk menjelaskan lebih dalam, di bawah ini adalah pemaparan analisis budaya kerja terkait dengan keempat indikator dari teori budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53) yang disesuaikan dengan apa yang ditemukan di lapangan. 4.2.2.1 Disiplin Berikut ini item pertanyaan dalam indikator Disiplin yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, yang masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.1.1
Ketegasan
Hasil jawaban responden, terdapat empat pertanyaan yang berhubungan dengan sub indikator ketegasan, antara lain: 4.2.2.1.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-1 Pertanyaan ke-1 pada kuesioner adalah sebagai berikut:
Menurut
Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
76
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai KPU Kota Serang berupa PHK? Diagram 4.4 Tanggapan responden terhadap hukuman secara langsung yang diberikan kepada pegawai KPU Kota Serang berupa PHK 25 20 15 24
10 5 0
0
0
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.4 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 24 orang atau 85,7%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa PHK, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ratarata bekerja sebagai PNS yang tidak dapat diberhentikan secara PHK, melainkan diberhentikannya hanya karena masa jabatannya sudah habis atau pensiun. Dan sebanyak 4 orang atau (14,3%) menjawab kadang-kadang, yang dikarenakan bahwa memang ada pegawai Komisi Pemilihan Umum yang diberhentikan tetapi bukan berupa PHK, hanya saja dipindahkan ke instansi pemerintah yang lain. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah
77
memberikan hukuman/sanksi berupa PHK (Pemutusan Hak Kerja), hanya saja pegawai tersebut dipindahkan ke tempat instansi yang lainnya. 4.2.2.1.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-2 Pertanyaan ke-2 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa pemotongan gaji/tunjangan? Diagram 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Hukuman/Sanksi Kepada Pegawai KPU Kota Serang Berupa Pemotongan Gaji/Tunjangan 16 14 12 10 8 6 4 2 0
15 1
2
5
5
Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.5 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57% dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,85%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa pemotongan gaji/tunjangan, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah secara resmi memberikan pemotongan terhadap
78
gaji/tunjangan karena bagi yang jabatannya sebagai PNS gaji dan tunjangannya diberikan oleh pemerintah. Namun ada responden yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 3.57% dan responden yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%, mengatakan bahwa KPU Kota Serang selalu memberikan hukuman/sanksi berupa pemotongan gaji/tunjangan bagi siapa saja mereka yang tidak mengikuti apel pagi dan ada aturan tersendiri di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan ada juga responden yang tidak menjawab sebanyak 5 orang atau (17,85%), yang dikarenakan bahwa selama responden bekerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak mengetahui apakah ada hukuman/sanksi berupa pemotongan/gaji. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah memberikan hukuman/sanksi berupa Pemotongan gaji/tunjangan yang diberikan kepada pegawai, hanya saja jika ada pegawai yang tidak dapat mengikuti aturan dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 4.2.2.1.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-3 Pertanyaan ke-3 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa membayar denda?
79
Diagram 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Pemberian Hukuman/Sanksi Kepada Pegawai KPU Kota Serang Berupa Membayar Denda 12 10 8 12
6 4
7
7
2 0
1
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.6 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa membayar denda, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang bekerja sesuai dengan peraturan dan ketentuan kerjanya. Dan sebanyak 7 orang atau (25%) menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau (3,57%) yang dikarenakan bahwa bagi pegawai yang tidak tepat waktu dalam melakukan pekerjaannya akan tetapi denda yang dibayarkan bukan berupa uang, hanya saja diperbaiki pekerjaannya di tambah dengan pekerjaan lainnya. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah memberikan hukuman/sanksi berupa membayar denda dalam bentuk uang hanya saja dalam bentuk pekerjaan kembali.
80
4.2.2.1.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-4 Pertanyaan ke-4 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa Surat Teguran? Diagram 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Hukuman/Sanksi Kepada Pegawai Kpu Kota Serang Berupa Surat Teguran
16 14 12 10 8 6 4 2 0
16 5
7 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.6 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 16 orang atau 57,14%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berupa surat teguran, itu dikarenakan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang ada pegawai yang belum pernah mendapatkan surat teguran dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang.
81
Namun, ada responden yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,85% dan yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, hal ini dikarenakan bahwa ada pegawai yang diberikan hukuman/sanksi berupa surat teguran apabila pegawai tidak masuk kerja dengan tanpa kabar berita atau tidak masuk kerja selama 6 bulan maka akan dibei surat teguran sekaligus diberhentikan. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum tidak pernah memberikan hukuman/sanksi berupa surat teguran, namun apabila pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak masuk kerja akan diberikan surat teguran. 4.2.2.1.2
Ketaatan Pada Standar Kerja
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator ketaatan pada standar kerja yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.1.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-5 Pertanyaan ke-5 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara?
82
Diagram 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota PPK Melebihi 6 Bulan Sebelum Hari & Tanggal Pemungutan Suara 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
19
3
3
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.8 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 19 orang atau 67,85%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah membentuk anggota PPK melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara, itu dikarenakan dalam aturannya di tentukan pas 6 bulan. Namun, sebanyak 3 orang atau (10,72%) menjawab selalu, yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau (10,72%) dan yang menjawab kadangkadang 3 orang atau (10,72%) itu dikarenakan bahwa menurut responden membentuk PPK yang dilakukan lebih dari 6 bulan yang dikarenakan pembentukkannya dilakukan selama 8 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara. Jadi kesimpulannya bahwa pembentukkan anggota PPK dalam aturannya adalah 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara, namun Komisi Pemilihan Umum Kota Serang membentuk anggota PPK pernah melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara.
83
4.2.2.1.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-6 Pertanyaan ke-6 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK di Kota Serang dengan komposisi perempuan kurang dari 30%? Diagram 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggpta PPK DI Kota Serang Dengan Komposisi Perempuan Kurang dari 30% 7 6 5 4 3 2 1 0
7
6
7
7
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.9 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak selalu 7 orang atau 25%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah membentuk anggota PPK di Kota Serang dengan komposisi perempuan kurang dari 30% dalam aturannya. Namun, ada responden yang menjawab selalu sebanyak 7 atau 25% dan sering menjawab 6 orang atau 21,43%, yang mengatakan bahwa anggota PPK yang dibentuk selalu kurang dari 30%, tetapi menurut responden sudah 3 kali pemilu tidak sama sekali diduduki oleh komposisi perempuan dalam
84
keanggotaannya. Jadi kesimpulannya dalam aturannya anggota PPK yang dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang diduduki dengan komposisi perempuan sekurang-kurangnya 30%, namun sudah 3 kali pemilu Komisi Pemilihan Umum Kota Serang membentuk anggota PPK tidak di isi oleh perempuan. 4.2.2.1.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-7 Pertanyaan ke-7 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPS melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara? Diagram 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pembentukkan Anggota PPS Melebihi 6 Bulan Sebelum Hari & Tanggal Pemungutan Suara 12 10 8 6 4 2 0
11 7
7
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.10 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 11 orang atau 39,28%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah membentuk anggota PPS melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan
85
suara dalam aturannya. Namun, ada responden yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, hal itu dikarenakan dalam pembentukkan PPS ini dilakukan lebih dari 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara sama halnya dengan pembentukkan PPK yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selama 8 bulan. 4.2.2.1.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-8 Pertanyaan ke-8 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami keterlambatan penetapan Daftar Pemilih Tetap sebelum pelaksanaan pemungutan suara pleno penetapan DPT di KPU Kota Serang? Diagram 4.11 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengalami Keterlambatan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Sebelum Pelaksanaan Pemungutan Suara Pleno Penetapan DPT 12 10 8 6
11
4 2
9 6
2
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
86
Berdasarkan diagram 4.11 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 7,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering mengalami keterlambatan penetapan Daftar Pemilih Tetap sebelum Pelaksanaan pemungutan suara pleno penetapan DPT, ini dikarenakan masih perlunya perbaikan-perbaikan data daftar pemilih yang belum masuk kedalam daftar pemilih tetap. Dan sebanyak 9 orang atau (31,14%) menjawab tidak pernah, dan yang dikarenakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam melakukan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, namun, masih sering dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih memerlukan revisi Daftar Pemilih Tetap. 4.2.2.1.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-9 Pertanyaan ke-9 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami keterlambatan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara lebih dari 30 hari ?
87
Diagram 4.12 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengalami Keterlambatan Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Lebih Dari 30 Hari 14 12 10 8 6 4 2 0
13 2
11 2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.12 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 7,14%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu mengalami keterlambatan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara lebih dari 30 hari, dikarena penetapannya dilakukan lebih dari 1 bulan. Namun, ada juga yang menjawab tidak pernah sebanyak 11 orang atau 39,29% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang dikarenakan bahwa memang dalam aturannya sudah diatur pembentukan Daftar Pemilih Sementara itu dibentuk dalam waktu 30 hari, tetapi kadang-kadang lebih dari 30 hari. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menetapkan Daftar Pemilih Sementara yaitu selama 30 hari, tetapi kadang-kadang lebih dari 30 hari.
88
4.2.2.2 Keterbukaan Berikut ini item pertanyaan dalam indikator Keterbukaan yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, yang masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.2.1 Keterbukaan Informasi: website, saran & kritik Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator keterbukaan informasi: website, saran & kritik, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.2.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-10 Pertanyaan ke-10 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai tata cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung kepada masyarakat?
89
Diagram 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Tata Cara Penyelenggaraan Pemilu Melalui Media Maupun Secara Langsung Kepada Masyarakat 20 15 10
17
5 0
2
1
6
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.13 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 17 orang atau 60,71% dan menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%,, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu mempublikasikan informasi mengenai tata cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung kepada masyarakat, karena menurut responden infomasi tersebut penting untuk diketahui oleh masyarakat, terutama masyarakat Kota Serang. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 1 orang atau 3,57%, karena menurut responden masyarakat sudah mengetahui tata cara penyelenggaraan pemilu karena pemilu dilakukan setiap tahunnya. Dan di media televisi juga sudah banyak sekali berita mengenai pemilu apabila sudah menjelang pemilu. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu mempublikasikan mengenai tata cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung, dan apabila
90
tidak dipublikasikanpun masyarakat sudah mengetahuinya melalui media televisi maupun melalui pemilu-pemilu sebelumnya yang sudah dilakukan sebelumnya. 4.2.2.2.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-11 Pertanyaan ke-11 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi ter-update Daftar Pemilih Kota Serang melalui media/website? Diagram 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Ter-update Daftar Pemilih Kota Serang Melalui Media/Website 15 10 5
13 5
9
0
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.14 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu mempublikasikan informasi ter-update Daftar Pemilih Kota Serang melalui media/website, karena menurut responden semua masyarakat Kota Serang berhak mengetahui jumlah Daftar Pemilih Kota Serang yang ter-upadate, untuk membuat masyarakat Kota Serang ikut partisipasi dalam pemilu, dan untuk keperluan akademisi.
91
Namun, sebanyak 9 orang atau 32,14% menjawab kadang-kadang dan sebanyak 1 orang atau 3,57% yang menjawab tidak pernah, itu dikarenakan bahwa apabila masyarakat ingin mengetahuinya maka Komisi Pemilihan Umum Kota Serang akan memberitahu. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum selalu mempublikasikan Daftar Pemilih ter-update melalui media/website untuk diketahui oleh masyarakat banyak dan akademisi. 4.2.2.2.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-12 Pertanyaan ke-12 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Calon Pejabat daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara melalui media? Diagram 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Calon Pejabat Daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara melalui media 20 15 10
17
5 0
3
7 1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
92
Berdasarkan diagram 4.15 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah mempublikasikan informasi mengenai Calon Pejabat Daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara, hal itu karena menurut responden bahwa masyarakat sudah mengetahui para calon kandidat pejabat yang di infomasikan dari masing-masing kandidat dan tim sukses masing-masing kandidat yang dilakukan melalui kampanye, jadi masing-masing pejabat daerah memiliki peran penting dalam memperkenalkan dirinya masing-masing. Dan sebanyak 4 orang atau 14,28% menjawab selalu dan sebanyak 4 orang atau 14,28% menjawab sering, itu dikarenakan
bahwa
Komisi
Pemilihan
Umum
Kota
Serang
sering
mempublikasikan informasi mengenai calon pejabat daerah, calon wakil rakyat, dan calon pejabat negara. 4.2.2.2.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-13 Pertanyaan ke-13 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Anggaran Dana Kampanye yang digunakan dalam pemilu di Kota Serang secara langsung kepada masyarakat?
93
Diagram 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Infomasi Mengenai Anggaran Dana Kampanye Yang Digunakan Dalam Pemilu Di Kota Serang 12 10 8 6 4 2 0
12 6
4
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.15 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,86%, dan menjawab tidak pernah sebanyak 6 orang atau 21,43%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Anggaran Dana Kampanye yang digunakan dalam pemilu di Kota Serang secara langsung kepada masyarakat, karena ada informasi yang dipublikasikan seperti saat pengajuan dana, dan biasanya banyak wartawan ataupun media yang meminta untuk diwawancarai, namun adapula yang tidak dipublikasikan kepada orang banyak. Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,28%, dikarenakan bahwa memang ada dana yang dipublikasikan kepada publik/masyarakat. Jadi kesimpulannya dalam pempublikasian anggaran dana kampanye yang digunakan dalam pemilu, ada yang dipublikasikan kepada masyarakat adapula yang memang tidak untuk diketaui orang banyak.
94
4.2.2.2.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-14 Pertanyaan ke-14 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu melalui media? Diagram 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Rincian Anggaran Ter-upate Yang Digunakan Dalam Tiap Pemilu Melalui Media 10 8 6 4 2 0
5
6
8
9
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.17 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang atau 32,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu melalui media, tetapi diketahui oleh PPK pada saat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memberikan anggaran untuk sosialisasi. Dan apabila masyarakat yang ingin mengetahui hanya melalui sosialisasi itu saja dan diketahui oleh media.
95
Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 6 orang atau 21,43%, yang dikarenakan bahwa memang ada rincian anggaran yang diketahui oleh melalui pemberian dana sosialisasi kepada PPK dari Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya ada rincian anggaran yang diketahui secara langsung oleh masyarakat melalui pemberian dana sosialisasi kepada PPK, namun ada juga yang tidak dipublikasikan kepada masyarakat. 4.2.2.2.1.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan Ke-15 Pertanyaan ke-15 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu secara langsung kepada masyarakat melalui media maupun langsung? Diagram 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Pempublikasian Informasi Mengenai Rincian Anggaran Ter-update Yang Digunakan Dalam Tiap Pemilu Secara Langsung Kepada Masyarakat 14 12 10 8 6 4 2 0
13 4
4
7
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
96
Berdasarkan diagram 4.18 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu secara langsung, tetapi diketahui masyarakat melalui penyerahan dana sosialisasi yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kepada PPK. Dan sebanyak 4 orang atau 14,28% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,28%, yang dikarenakan bahwa rincian anggaran ter-update dalam tiap pemilu diketahui secara langsung oleh masyarakat bagi masyarakat yang melihat pemberian dana sosialisasi kepada PPK. Jadi kesimpulannya ada rincian anggaran yang diketahui secara langsung oleh masyarakat yang melihat dalam pemberian dana sosialisasi kepada PPK. 4.2.2.3 Saling Menghargai Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.3.1 Bertoleransi Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator bertoleransi yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
97
4.2.2.3.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 16 Pertanyaan ke-16 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu keterlambatan masuk kerja? Diagram 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Toleransi Waktu Yang Diberikan Dalam Keterlambatan Masuk Kerja 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
17 3
2
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.19 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 17 orang atau 60,71% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan toleransi waktu keterlambatan masuk kerja, karena semua sudah ada aturan kerjanya. Namun, masih ada pegawai yang terlambat dalam waktu masuk kerja. Dan sebanyak 3 orang atau 10,71% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang dikarenakan bahwa memang masih ada pegawai yang terlambat dalam waktu masuk kerja, namun tidak diberikan sanksi.
98
Jadi kesimpulannya sebenarnya dalam aturan kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak ada toleransi waktu keterlambatan masuk kerja, namun masih ada pegawai yang terlambat dalam waktu masuk kerja dan menurut responden kembali kepada etika masing-masing pegawainya saja. 4.2.2.3.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 17 Pertanyaan ke-17 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan? Diagram 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Toleransi Waktu Yang Diberikan Dalam Menyelesaikan Pekerjaan 14 12 10 8 6 4 2 0
14 6
3
5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.20 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan toleransi waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, apabila pekerjaan tidak dapat selesai
99
dengan waktu yang ditentukan maka tidak ada toleransi waktu kerja lagi apabila mendekati tahapan-tahapan pemilu. Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang dikarenakan bahwa apabila di hari kerja ada pekerjaan yang tidak dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan masih ada toleransi waktu 1-2 hari, tetapi pada saat pelaksanaan tahapan dudah tidak ada toleransi waktu. Jadi kesimpulannya ada toleransi waktu penyelesaian pekerjaan apabila terjadi pada hari-hari kerja biasa, namun biloa terjadi pada saat pelaksanaan tahapan pemilu sudah tidak ada toleransi. 4.2.2.3.2
Saling Membantu
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator saling membantu yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.3.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 18 Pertanyaan ke-18 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menetapkan program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan KPU Kota Serang dalam pelaksanaan pemilu?
100
Diagram 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Membantu Menetapkan Program Kerja dan Anggaran Dana Yang Akan Digunakan Dalam Pelaksanaan Pemilu 12 10 8 12
6 4 2
6
5
5
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.21 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang ada tidak pernah membantu menetapkan program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan dalam pemilu, namun ada yang hanya sesekali saja membantu menetapkan program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan dalam pemilu jika tidak sedang tidak melakukan pekerjaan. Responden yang menjawab tidak pernah beranggapan bahwa semua pegawai yang berada di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sudah mempunyai bagiannya masing-masing. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, yang dikarenakan bahwa responden beranggapan pekerjaan yang dilakukannya sudah selesai, jadi tidak ada salahnya
101
membantu pekerjaan yang lain, itupun kalau pegawai yang lain membutuhkan bantuan. Jadi kesimpulannya pegawai Komisi Pemilihan Umum masih saling membantu antara pegawai satu dengan pegawai lainnya, apabila dibutuhkan. 4.2.2.3.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 19 Pertanyaan ke-19 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu membuat aturan hukum yang digunakan sebagai landasan untuk mencapai tujuan KPU Kota Serang? Diagram 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Membantu Membuat Aturan Hukum Yang Digunakan Sebagai Landasan Untuk Mencapai Tujuan 15 10 5 0
15 3
3
7
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.22 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang lebih mempercayakan kepada pegawai yang memiliki ahli di bidang pembuatan aturan hukum yang digunakan sebagai landasan untuk mencapai tujuan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, sehingga banyak pegawai yang tidak terlibat dalam membuat aturan hukumnya.
102
Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang dikarenakan bahwa memang mereka yang memiliki keahlian dibidang hukumlah yang membuat aturan hukum di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya dalam pembuatan aturan hukum, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dibuat oleh pegawai yang memang keahliannya. 4.2.2.3.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 20 Pertanyaan ke-20 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota
Serang,
pernahkah
anda
membantu
menentukan
teknis
penyelenggaraan pemilu? Diagram 4.23 Tanggapan Responden Terhadap Membantu Menentukan Teknis Penyelenggaraan Pemilu 15 10 5 0
2
3
8
15
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.23 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang lebih mempercayakan kepada
103
pegawai yang memiliki ahli di bidang teknik penyelenggaraan pemilu, sehingga pegawai yang lainnya hanya mengikuti teknik yang dibuat oleh ahlinya saja, sedangkan yang lain hanya membantu bila dibutuhkan. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang dikarenakan bahwa memang mereka yang memiliki keahlian dibidang hukumlah yang membuat aturan hukum di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya dalam penentuan teknik penyelenggaraan pemilu Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dibuat oleh pegawai yang memang keahliannya dan pegawai yang lainnya hanya membantu disaat dibutuhkan. 4.2.2.3.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 21 Pertanyaan ke-21 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda mensosialisasikan serta melakukan pendidikan pemilih kepada masyarakat? Diagram 4.24 Tanggapan Responden Terhadap Membantu Mensosialisasikan Serta Melakukan Pendidikan Pemilih Kepada Masyarakat 10 8 6 4 2 0
7
10 5
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
104
Berdasarkan diagram 4.24 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 10 orang atau 35,72% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung menjelang pemilu di Kota Serang, baik dari mulut kemulut maupun secara pertemuan langsung dengan masyarakat. Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab kadang-kadang, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 6 orang atau 21,43%, yang dikarenakan bahwa memang ada pegawai yang tidak ikut mensosialisasikan serta melakukan pendidikan pemilih kepada masyarakat. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering melakukan sosialisasi serta pendidikan pemilih kepada masyarakat namun, ada pegawai yang tidak ikut serta mensosialisasikannya secara langsung. 4.2.2.3.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 22 Pertanyaan ke-22 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda mengerjakan pekerjaan yang bukan pada bidang/bagian anda?
105
Diagram 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Mengerjakan Pekerjaan Yang Bukan Pada Bagiannya 12 10 8 6 4 2 0
12 5
5
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.25 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa sebagian dari pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah melakukan pekerjaan yang bukan bagiannya. Dikarenakan, menurut responden bahwa masing-masing pegawai tentunya memiliki bagian masing-masing yang tentunya sudah menjadi tanggung jawab dari masing-masing pegawai. Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, yang dikarenakan bahwa memang responden pernah mengerjakan atau membantu pekerjaan yang memang bukan pekerjaannya. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memiliki pegawai yang membantu pegawai lainnya dalam bekerja meskipun bukan bagiannya apabila dibutuhkan, namun ada juga pegawai yang beranggapan bahwa masingmasing pegawai sudah memiliki bagiannya masing-masing.
106
4.2.2.3.2.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 23 Pertanyaan ke-23 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda tidak dapat melakukan pekerjaan dengan tangan anda sendiri? Diagram 4.26 Tanggapan Responden Terhadap Tidak Dapat Melakukan Pekerjaan Dengan Tangan Sendiri 10 8 6 4 2
9
9 4
6
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.26 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang atau 32,14% dan yang menjawab selalu sebanyak 9 orang atau 32,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memiliki pegawai yang sebagian dapat melakukan pekerjaan dengan tangannya sendiri, tetapi sebagian lainnya membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab kadang-kadang, dan yang menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,29%, yang dikarenakan bahwa memang ada pegawai yang kadang-kadang membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan
107
pekerjaannya, tetapi adapula yang memang dalam melakukan pekerjaannya membutuhkan orang lain. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memiliki pegawai yang sebagaian dapat melakukan pekerjaannya sendiri tetapi ada juga yang membutuhkan bantuan pegawai lainnya dalam melakukan pekerjaan. 4.2.2.4 Kerja Sama Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.4.1 Kepercayaan Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kepercayaan yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.4.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 24 Pertanyaan ke-24 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota
Serang,
pembentukkan KPPS?
pernahkah
anda
menyaksikan
secara
langsung
108
Diagram 4.27 Tanggapan Responden Terhadap Menyaksikan Secara Langsung Pembentukkan KPPS 20 15 10 5 0
16 6
1
5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.27 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 16 orang atau 57,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menyaksikan secara langsung pembentukkan KPPS yang dibentuk oleh PPS di lapangan. Tetapi ada juga yang pernah menyaksikan pembentukkan KPPS secara langsung di lapangan. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab selalu, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3,57%, yang dikarenakan bahwa responden menyaksikan secara langsung pembentukkan anggota KPPS yang dilakukan oleh PPS. Jadi kesimpulannya ada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menyaksikan langsung pembentukkan KPPS oleh PPS di lapangan, adapun yang tidak. 4.2.2.4.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 25 Pertanyaan ke-25 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
109
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan koordinasi dengan Kepala desa/lurah dalam merekrut calon anggota KPPS? Diagram 4.28 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Koordinasi Dengan Kepala Daerah/Lurah Dalam Merekrut Calon Anggota KPPS 7 6 5 4 3 2 1 0
7
7
6 4
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.28 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 7 orang atau 25%, yang menjawab sering sebanyak 6 orang atau 21,43% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu melakukan koordinasi dengan kepala desa/lurah dalam merekrut calon anggota KPPS di Kota Serang. Sedangkan, sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah, dan yang tidak menjawab sebanyak 4 orang atau 14,29%, yang dikarenakan bahwa memang ada pegawai yang tidak mengetahui koordinasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jadi kesimpulannya Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu berkoordinasi dengan Kepala desa/lurah dalam merekrut anggota KPPS yang dilakukan oleh PPS. Namun, ada pegawai Komisi Pemilihan Umum yang tidak mengetahuinya.
110
4.2.2.4.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 26 Pertanyaan ke-26 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota
Serang,
pernahkah
anda
menyaksikan
secara
langsung
pembentukkan PPK? Diagram 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Menyaksikan Secara Langsung Pembentukkan PPK 12 10 8 6 4 2 0
11 5
7
5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.29 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 11 orang atau 39,28%. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menyaksikan secara langsung pembentukkan PPK Kota Serang. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab sering, yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%, itu dikarenakan bahwa memang mereka pernah menyaksikan langsung pembentukkan PPK Kota Serang. Jadi kesimpulannya tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum menyaksikan pembentukkan PPK Kota Serang.
111
4.2.2.4.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 27 Pertanyaan ke-27 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota
Serang,
pernahkah
anda
menyaksikan
secara
langsung
pembentukkan PPS? Diagram 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Menyaksikan Secara Langsung Pembentukkan PPS 12 10 8 6 4 2 0
10
12
5 1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.30 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab pernah namun dengan bermacam-macam pilihan yaitu: sebanyak 10 orang atau 35.71% menjawab kadang-kadang, yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3.57%, itu dikarenakan bahwa memang mereka pernah menyaksikan langsung pembentukkan PPS Kota Serang.
Sedangkan yang menjawab tidak pernah
sebanyak 12 orang atau 42.86%. Hal ini menyimpulkan bahwa tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menyaksikan secara
112
langsung pembentukkan PPS Kota Serang. Jadi kesimpulannya tidak semua pegawai Komisi Pemilihan Umum menyaksikan pembentukkan PPS Kota Serang. 4.2.2.4.2
Kekompakkan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator kekompakkan yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.4.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 28 Pertanyaan ke-28 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anggota KPU Kota Serang berselisih paham dengan anggota yang lainnya mengenai penyelenggaraan pemilu? Diagram 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Anggota KPU Kota Serang Berselisih Paham Dengan Anggota Yang Lainnya Mengenai Penyelenggaraan Pemilu 10 8 6 4 2 0
6
7
9
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
113
Berdasarkan diagram 4.31 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 9 orang atau 32,14%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25% dan yang menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43 Hal ini menyimpulkan bahwa anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah berselisih paham dengan anggota Komisi Pemilihan Umum yang lainnya. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah, karena yang responden
ketahui
tidak
pernah
terjadi
perselisihan
paham
mengenai
penyelenggaraan pemilu, yang dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Jadi kesimpulannya anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang walaupun memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu. 4.2.2.4.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 29 Pertanyaan ke-29 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia Pemungutan Suara?
114
Diagram 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Panitia Pemilihan Kecamatan Dengan Panitia Pemungutan Suara 20 15 10 5 0
17 1
2
6
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.32 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 17 orang atau 60,71%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14% dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 3,57. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia Pemungutan Suara. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu di masing-masing kecamatan. Namun, sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah dan responden yang tidak menjawab sebanyak 1 orang atau 3,57% karena yang responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham. Jadi kesimpulannya pernah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia Pemungutan Suara di Kota Serang yang berkaitan dengan perbedaan pendapat dari masing-masing anggota.
115
4.2.2.4.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 30 Pertanyaan ke-30 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan? Diagram 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan 14 12 10 8 6 4 2 0
13 1
14
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.33 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden sebanyak 14 orang atau 50% menjawab tidak pernah, karena yang responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 3,57% Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya
116
anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia Pemilihan Kecamatan, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu. 4.2.2.4.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 31 Pertanyaan ke-31 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemungutan Suara? Diagram 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemungutan Suara 20 15 19
10 5 0
2
7 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.34 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden sebanyak 19 orang atau 67,86% menjawab tidak pernah, karena yang responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau
117
7,14%, hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Suara. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masingmasing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Suara memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia Pemilihan Suara, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu. 4.2.2.4.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 32 Pertanyaan ke-32 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang? Diagram 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang 14 12 10 8 6 4 2 0
13 1
14
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
118
Berdasarkan diagram 4.35 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden sebanyak 14 orang atau 50% menjawab tidak pernah, karena yang responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 3,57% Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia Pemilihan Kecamatan, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu. 4.2.2.4.2.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 33 Pertanyaan ke-33 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara?
119
Diagram 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Perselisihan Antara Panitia Pemungutan Suara Dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
18 9 1
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.36 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden sebanyak 18 orang atau 64,29% menjawab tidak pernah, karena yang responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang sebanyak 9 orang atau 32,14%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 3,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang dikeluarkan dari masingmasing anggota dalam pemungutan suara. Jadi, kesimpulannya Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemungutan suara.
120
4.2.2.4.2.7 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 34 Pertanyaan ke-34 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara? Diagram 4.37 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Peselisihan Antara Anggota KPU Kota Serang Dengan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
19 8 1
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.37 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden sebanyak 19 orang atau 67,86% menjawab tidak pernah, karena yang responden ketahui tidak pernah terjadi perselisihan paham, dikarenakan penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar. Dan menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 3,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi perselisihan antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Menurut responden itu dikarenakan perbedaan pendapat yang
121
dikeluarkan dari masing-masing anggota mengenai penyelenggaraan pemilu. Jadi kesimpulannya anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara memiliki pendapat yang berbeda-beda dan menyebabkan berselisih paham antara anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang antara Panitia Pemilihan Kecamatan, tetapi tidak mengganggu dalam penyelenggaraan pemilu. Kemudian di bawah ini adalah pemaparan analisis kinerja organisasi terkait dengan ketujuh indikator (dalam Mahmudi 2013:22) yang ditemukan di lapangan. 4.2.2.5 Lingkungan Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.5.1 Aturan Hukum 4.2.2.5.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 35 Pertanyaan ke-35 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih yang dilakukan KPU Kota Serang kepada pemilih?
122
Diagram 4.38 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Kertelambatan Distribusi Kartu Pemilih Yang Dilakukan KPU Kota Serang 16 14 12 10 8 6 4 2 0
15 5
8
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.38 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang atau 53,57%, hal ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang kepada pemilih. Dikarenakan pada saat pemilihan umum pemilih memiliki kartu pemilih. Namun, ada responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57% dan responden yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, hal ini menyimpulkan bahwa pernah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih karena masih ada pemilih yang memilih menggunakan kartu tanda penduduk. Jadi kesimpulannya tidak pernah terjadi keterlambatan distribusi pemilih tetapi masih ada pemilih yang menggunakan kartu tanda penduduk dalam pemilihan karena tidak mendapatkan kartu pemilih.
123
4.2.2.5.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 36 Pertanyaan ke-36 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi Kotak Suara? Diagram 4.39 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Kebutuhan Distribusi Kota Suara 25 20 15
24
10 5 0
0
0
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.39 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 24 orang atau 85,7%, hal ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi kotak suara di Kota Serang, karena pemilu berjalan lancar. Dan sebanyak 4 orang atau (14,3%) menjawab kadang-kadang, yang dikarenakan pernah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi Kota Suara, namun tidak sering terjadi pada saat pemilu. Jadi kesimpulannya pernah terjadi keterlambatan distribusi Kotak Suara namun tidak terjadi pada saat pemilu di era sekarang ini.
124
4.2.2.5.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 37 Pertanyaan ke-37 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu? Diagram 4.40 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Kerusakan Surat Suara Pada Saat Pemilu 25 20 15 10 5 0
22 0
0
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.40 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 22 orang atau 78,57%, hal ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu di Kota Serang, namun terjadi kerusakan surat suara yang ditemukan lebih kepada percetakan surat suara dan itupun ditemukan sebelum hari pencoblosan. Dan sebanyak 6 orang atau (21,43%) menjawab kadang-kadang, yang dikarenakan pernah terjadi kerusakan suara lebih kepada percetakan misalnya tinta yang tidak jelas. Jadi kesimpulannya tidak pernah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu, namun itu terjadi sebelum hari pencoblosan dan kesalahan dari percetakan.
125
4.2.2.5.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 38 Pertanyaan ke-38 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kekurangan surat suara pada saat pemilu? Diagram 4.41 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Kekurangan Surat Suara Pada Saat Pemilu 20 15 20
10 5 0
4
0
2
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.41 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,43%, hal ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi kekurangan surat suara pada saat pemilu, walaupun terjadi bisa terpenuhi secepatnya. Dan sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab selalu, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau 7,14% dan tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan pernah terjadinya kekurangan surat suara, namun pada saat hari pemungutan suara dapat terpenuhi kembali. Jadi kesimpulannya pernah terjadi kekurangan surat suara tetapi, sebelum hari pemungutan suara sudah terpenuhi kembali dan tidak mengganggu pada saat penyelenggaraan.
126
4.2.2.5.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 39 Pertanyaan ke-39 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPK? Diagram 4.42 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada PPK 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
18 8 0
0
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan 2015 Berdasarkan diagram 4.42 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 18 orang atau 64,29%, hal ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPK, karena honor yang diberikan kepada PPK selalu diberikan lebih awal sebelum kegiatan yang berkaitan dengan pemilu. Dan sebanyak 8 orang atau (28,57%) menjawab kadang-kadang dan yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan honor yang diturunkan itu berjenjang jadi bisa terjadi keterlambatan honor kepada PPK tetapi tidak setiap pemilu, dan yang tidak
127
menjawab responden tidak mengetahuinya. Jadi kesimpulannya pernah terjadi keterlambatan honor kepada PPK yang disebabkan berjenjang. 4.2.2.5.1.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 40 Pertanyaan ke-40 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPS? Diagram 4.43 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada PPS 16 14 12 10 8 6 4 2 0
16 2
2
6
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.43 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 16 orang atau 57,14%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa sering terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPS, karena honor yang diberikan kepada PPS diberikan secara berjenjang mulai dari PPK, sehingga sering terjadi keterlambatan honor. Dan sebanyak 8 orang atau (28,57%) menjawab kadangkadang dan yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang tidak
128
menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan honor yang diturunkan itu berjenjang namun apabila proses pemberian honornya tidak lama maka tidak akan terjadi keterlambatan honor. Dan menurut responden yang tidak menjawab mereka mengatakan tidak mengetahuinya. 4.2.2.5.1.7 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 41 Pertanyaan ke-41 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada KPPS? Diagram 4.44 Tanggapan Responden Terhadap Terjadinya Keterlambatan Honor Yang Diberikan Kepada KPPS 12 10 8 6 4 2 0
12
10 3
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.44 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa sering terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada KPPS, karena honor yang diberikan
129
kepada PPS diberikan secara berjenjang mulai dari PPK, PPS lalu KPPS, sehingga sering terjadi keterlambatan honor. Dan sebanyak 10 orang atau 35,71% menjawab kadang-kadang dan yang tidak menjawab sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% yang dikarenakan honor yang diturunkan itu berjenjang namun apabila proses pemberian honornya tidak lama maka tidak akan terjadi keterlambatan honor. 4.2.2.5.2 Sosial Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Sosial, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.5.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 42 Pertanyaan ke-42 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan pemilu?
130
Diagram 4.45 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Kesalahan Dalam Penyelenggaraan Pemilu 14 12 10 8 6 4 2 0
14 10 4 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.45 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal ini menyimpulkan bahwa tidak pernah terjadi kesalahan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam penyelenggaraan Pemilu, karena selama ini dalam penyelenggaraan pemilu masih berjalan lancar. Dan sebanyak 10 orang atau (35,72%) menjawab selalu serta yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang atau 14,29%, dikarenakan menurut mereka masih ada kesalahan dalam penyelenggaraan pemilu, namun masih bisa diperbaiki sehingga
tidak
mengganggu jalannya pemilu. 4.2.2.5.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 43 Pertanyaan ke-43 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mementingkan kesejahteraan pegawainya dalam bekerja?
131
Diagram 4.46 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mementingkan Kesejahteraan Pegawainya Dalam Bekerja 14 12 10 8 6 4 2 0
14 5
8 1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.46 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal itu menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah mementingkan kesejahteraan pegawai, karena menurut responden yang menjawab tidak pernah yaitu mereka bekerja atas dasar kewajiban mereka bekerja dan sudah memiliki gaji masing-masing-masing. Dan sebanyak 5 orang atau (17,86%) menjawab selalu dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang karena bagi responden Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sudah memberikan ruang untuk responden bekerja dan tentunya mematuhi peraturan yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 4.2.2.5.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 44 Pertanyaan ke-44 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
132
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang merubah prosedur yang biasa digunakan dengan prosedur yang baru dibuat? Diagram 4.47 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Merubah Prosedur Yang Digunakan Dengan Prosedur Yang Baru Dibuat 14 12 10 8 6 4 2 0
14 2
5
7
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.47 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering merubah prosedur yang biasa digunakan dengan prosedur yang baru untuk membentuk cara kerja yang efektif dan lebih efisien dari sebelumnya terutama prosedur yang dibuat dalam pembentukkan PPK dan PPS. Sedangkan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawabt kadang-kadang, jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah merubah prosedur yang biasa digunakan tetapi apabila pergantian pimpinan bisa jadi prosedur yang digunakan dalam bekerja tidak berubah tetapi hanya prosenya saja yang berbeda atau dalam pembentukkan PPK dan PPS.
133
4.2.2.5.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 45 Pertanyaan ke-45 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan sesuatu yang membuat anda tidak ingin berhenti mengerjakan suatu pekerjaan? Diagram 4.48 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memberikan Sesuatu Yang Membuat Tidak Ingin Berhenti Mengerjakan Suatu Pekerjaan 25 20 15 21
10 5 0
1
0
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.48 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 21 orang atau 75%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan sesuatu yang membuat pegawai tidak ingin berhenti bekerja, bahkan responden mengatakan kalau ada keinginan untuk bekerja di tempat yang lebih baik lagi, ada juga yang mengatakan bahwa mereka bekerja hanya berdasarkan dari kewajiban mereka bekerja dan sebagai imbalannya mereka mendapatkan gaji. Dan sebanyak 6 orang atau (21,43%) menjawab kadang-kadang dan 1 orang atau
134
3,57% yang menjawab selalu, karena bagi mereka Komisi Pemilihan Umum Kota Serang telah memberi ruang untuk mereka bekerja. 4.2.2.5.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 46 Pertanyaan ke-46 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan keterangan, khususnya kepada masyarakat tentang cara kerja KPU Kota Serang? Diagram 4.49 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memberikan Keterangan, Khususnya Kepada Masyarakat Tentang Cara Kerja KPU Kota Serang 10 8 6 4 2 0
9 5
7
7
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.49 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 9 orang atau 32,14%, yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah memberikan keterangan, khususnya kepada masyarakat tentang cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dengan cara estafet atau dari mulut ke mulut sehingga sampai ke telinga masyarakat Kota Serang. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab kadang-kadang dan yang tidak
135
menjawab sebanyak 7 orang atau 25%, yang dikarenakan jarang sekali Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memberikan keterangan kepada masyarakat mengenai cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang secara langsung, paling hanya pada saat pemilu berlangsung saja ataupun berita yang dilakukan secara estafet atau dari mulut kemulut. 4.2.2.6 Kepemimpinan Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.6.1 Partisipatif Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Partisipatif yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.6.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 47 Pertanyaan ke-47 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda memberikan masukan/saran kepada pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Serang?
136
Diagram 4.50 Tanggapan Responden Terhadap Memberikan Masukan/Saran Kepada Pimpinan Dalam Penyelenggaraan Pemilu Di Kota Serang 12 10 8 6 4 2 0
11 5
8
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.50 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa rata-rata pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih sering memberikan masukan/saran kepada pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu. Namun, sebanyak 8 orang atau (28,57%) menjawab tidak pernah, itu dikarenakan masih ada responden yang mengikuti semua yang disarankan oleh pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu. 4.2.2.6.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 48 Pertanyaan ke-48 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan/saran terhadap penyelenggaraan pemilu dalam mengevaluasi pemilu di KPU Kota Serang?
137
Diagram 4.51 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberi Kesempatan Bagi Masyarakat Untuk Memberikan Masukan/Saran Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dalam Mengevaluasi Pemilu 14 12 10 8 6 4 2 0
14 9 3
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.51 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab sering sebanyak 9 orang atau 3,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan/saran terhadap penyelenggaraan pemilu dalam mengevaluasi pemilu, melalui pertemuan secara langsung kepada masyarakat. Dan sebanyak 2 orang atau (7,14%) menjawab tidak pernah, yang dikarenakan responden tidak mengetahui adanya evaluasi mengenai penyelenggaraan pemilu dengan masyarakat Kota Serang. 4.2.2.6.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 49 Pertanyaan ke-49 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan ruang
138
bagi masyarakat
yang ingin menyampaikan masukan/sarannya terhadap
penyelenggaraan pemilu? Diagram 4.52 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Ruang Bagi Masyarakat Yang Ingin Menyampaikan Masukan/Saran Terhadap Penyelenggaraan Pemilu 15 10 5 0
3
7
13
5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.52 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa memang pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memberikan ruang kepada masyarakat yang ingin menyampaikan masukan/sarannya terhadap penyelenggaraan pemilu. Seperti
contohnya,
masyarakat
memberikan
masukan
mengenai
tempat
pemungutan suara saat pemilu, maka Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menerima saran tersebut untuk dirundingkan kembali dengan jajaran yang lain. Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab tidak pernah dikarenakan menurut responden masyarakat yang ingin memberikan masukan/saran bisa langsung datang ke Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, atau bisa melalui surat.
139
4.2.2.6.2
Kemampuan Memotivasi Bawahan
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kemampuan Memotivasi Bawahan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.6.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 50 Pertanyaan ke-50 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang membuat konsep kerja yang membuat semangat anda/pegawai dalam bekerja? Diagram 4.53 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Membuat Konsep Kerja Yang Membuat Bersemangat Bekerja 14 12 10 8 6 4 2 0
14 5
3
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.53 di atas, didapatkan jawaban Mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal ini
140
menyimpulkan bahwa pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah membuat konsep kerja yang membuat semangat pegawai dalam bekerja, karena menurut responden semua yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sudah memiliki gajinya masing-masing, jadi menurut mereka semua yang diterapkan
sudah
berdasarkan
peraturan,
dan
pegawai
hanya
mentaati
peraturannya saja. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab kadang-kadang, yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, dikarenakan menurut mereka apabila konsep yang dibuat itu untuk mensukseskan pemilu maka mereka akan bersemangat dalam mneyelnggarakan pemilu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan hasil yang baik tersebut dapat menjadi kepuasan tersendiri di dalam diri masing-masing pegawai. 4.2.2.6.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 51 Pertanyaan ke-51 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses melakukan pekerjaannya dalam penyelenggaraan pemilu?
141
Diagram 4.54 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada Bagian/Devisi Yang Sukses Melakukan Pekerjaan Dalam Pemilu 20 15 10 5 0
20 3
2
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.54 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,43%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses dalam melakukan pekerjaannya dalam penyelenggaraan pemilu. Hal itu karena semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang bekerja sama untuk menyukseskan pemilu di Kota Serang dan apabila kesuksesan itu diraih maka menjadi keberhasilan bersama. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab selalu serta yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%, dikarenakan menurut responden pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan bonus apapun kepada pegawai namun, dari masing-masing devisi diberikan ucapan kebanggaan atas kesuksesan menyelenggaraan pemilu di Kota Serang.
142
4.2.2.6.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 52 Pertanyaan ke-52 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada pegawai yang sukses dalam menyelesaikan pekerjaannya? Diagram 4.55 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada Pegawai Yang Sukses Dalam Menyelesaikan Pekerjaan 25 20 15 21
10 5 0
2
1
4
Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.55 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 21 orang atau 75%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan
reward/bonus
kepada
devisi/bagian
yang
sukses
dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Hal itu karena menurut responden semua pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang wajib menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada pemberian apapun itu karena masing-masing pegawai sudah digaji. Dan sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab kadang-kadang, yang menjawab selalu
143
sebanyak 2 orang atau 7,14%, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3,57%, itu dikarenakan menurut responden pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan bonus apapun kepada pegawai namun, dari masing-masing pegawai yang dapat menyelesaikan pekerjaannya maka pegawai tersebut diberikan kepercayaan di dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. 4.2.2.6.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 53 Pertanyaan ke-53 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada PPK yang sukses dalam menyelenggarakan pemilu di tiaptiap kecamatan? Diagram 4.56 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada PPK Yang Sukses Dalam Menyelenggarakan Pemilu Ditiap-tiap Kecamatan 15 10 14 5 3
4
7
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
144
Berdasarkan diagram 4.56 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang atau 50%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan reward/bonus kepada PPK yang sukses dalam menyelenggarakan pemilu di tiap-tiap kecamatan. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab kadang-kadang, yang menjawab sering sebanyak 4 orang atau 14,28%, dan yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dikarenakan menurut responden pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan bonus apapun kepada PPK yang sukses dalam penyelenggaraan pemilu pada tiaptiap kecamatan. Namun, dari masing-masing PPK di Kecamatan diberikan berupa Piagam Penghargaan atas menyelenggarakan pemilu di Kecamatan. 4.2.2.6.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 54 Pertanyaan ke-54 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada PPS yang sukses dalam menyelesaikan pemungutan suara dengan cepat dan tepat?
145
Diagram 4.57 Tanggapan Responden Terhadap Pimpinan KPU Kota Serang Memberikan Reward/Bonus Kepada PPS Yang Sukses Dalam Menyelesaikan Pemungutan Suara Dengan Cepat Dan Tepat 20 15 10 5 0
20 3
1
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.57 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,43%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memberikan reward/bonus kepada PPS yang sukses dalam menyelenggarakan pemilu di tiap-tiap kecamatan. Dan sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab kadang-kadang, yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3,57%, dikarenakan menurut responden pimpinan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memberikan bonus apapun kepada PPS yang sukses dalam penyelenggaraan pemilu pada tiaptiap kecamatan. Namun, dari masing-masing PPS di Kecamatan diberikan berupa Piagam Penghargaan atas menyelenggarakan pemilu di Kecamatan. 4.2.2.7 Struktur Organisasi Indikator tesebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.7.1
Pengadaan SDM
146
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Pengadaan SDM yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.7.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 55 Pertanyaan ke-55 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya atas nama kekerabatan? Diagram 4.58 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Pegawai Atas Nama Kekerabatan 12 10 8 6 4 2 0
9 0
12 6 1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.58 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah melakukan rekruitment pegawainya atas nama kekerabatan, dikarenakan, semua pegawai melalui tes, terutama PNS melalui Surat Keputusan Penempatan. Dan
147
sebanyak 9 orang atau 32,14% menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang tidak menjawab sebanyak 1 orang atau 3,57%, dikarenakan menurut responden memang ada pegawai yang di rekruit atas nama kekerabatan, namun tidak banyak. Dan yang tidak menjawab karena responden tidak mengetahuinya. 4.2.2.7.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 56 Pertanyaan ke-56 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kebutuhan pegawai saja? Diagram 4.59 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Pegawainya Berdasarkan Kebutuhan Pegawai Saja 14 12 10 8 6 4 2 0
13 6
3
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.59 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43 dan sering sebanyak 3 orang. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melakukan
148
rekruitment pegawainya berdasarkan kebutuhan pegawai di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dan apabila perlu dilakukan rekruitment pegawai maka dilakukan. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden memang rekruitment pegawai hanya dilakukan berdasarkan pengajuan dari devisi tertentu. 4.2.2.7.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 57 Pertanyaan ke-57 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kemampuan serta bagian yang sedang dibutuhkan? Diagram 4.60 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Recruitment Pegawainya Berdasarkan Kemampuan Serta Bagian Yang Sedang Dibutuhkan 12 10 8 6 4 2 0
11 7
7 3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.60 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu
149
melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kemampuan serta bagian yang sedang dibutuhkan. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden memang pegawai di rekruit berdasarkan kemampuannya namun ada pegawai yang di rekruit berdasarkan kebutuhan saja tanpa melihat jenjang pendidikannya lulusan apa, ada juga pegawai yang berdasarkan pengajuan dari pemerintah. 4.2.2.7.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 58 Pertanyaan ke-58 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota PPK berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu? Diagram 4.61 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekriutment anggota PPK Berdasarkan Pengalaman Dan Kemampuannya Dalam Penyelenggaraan Pemilu 20 15 10 5 0
19 5
1
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
150
Berdasarkan diagram 4.61 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 19 orang atau 67,86%, yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 1 orang atau 3,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu melakukan rekruitment anggota PPK berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan dalam melakukan rekruitment
anggota PPK juga dilakukan berdasarkan pemahaman anggota
terhadap penyelenggaraan pemilu serta berdomisili di daerah atau kecamatan yang anggota PPK tempati, dan dengan usia minimal 25 tahun. 4.2.2.7.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 59 Pertanyaan ke-59 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota PPS berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam pemungutan suara?
151
Diagram 4.62 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Anggota PPS Berdasarkan Pengalaman & Kemampuannya Dalam Penyelenggaraan Pemilu 14 12 10 8 6 4 2 0
14 7
5
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.62 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu melakukan rekruitment anggota PPS berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan dalam melakukan rekruitment anggota PPS juga dilakukan dari anggota Komisi Pemilihan Umum yang ditunjuk dan diberi jabatan sebagai bendahara, sekretaris dan pelaksana. 4.2.2.7.1.6 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 60 Pertanyaan ke-60 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment
152
anggota KPPS berdasarkan surat pernyataan yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan? Diagram 4.63 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Rekruitment Anggota KPPS Berdasarkan Surat Pernyataan Yang Dibuat Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan 8 6 4 2 0
8
5
8 4
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.63 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu melakukan rekruitment anggota KPPS berdasarkan surat pernyataan yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan sebanyak 4 orang atau 14,39, serta sebanyak 3 orang atau 10,72% tidak menjawab, itu dikarenakan dalam melakukan rekruitment anggota KPPS juga dilakukan berdasarkan tempat domisili anggota KPPS serta yang mempunyai jabatan di tempat tinggalnya tersebut yang telah ditunjuk.
153
4.2.2.7.2
Pemisahan Fungsi
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Pemisahan Fungsi yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.7.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 61 Pertanyaan ke-61 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, KPU Kota Serang memiliki pegawai yang sesuai dengan keahliannya? Diagram 4.64 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Pegawai Yang Sesuai Dengan Keahliannya 12 10 8 6 4 2 0
12 8
7 1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.64 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,89%, yang
154
menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memiliki pegawai yang sesuai dengan keahliannya. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden memang ada pegawai yang tidak sesuai dengan keahliannya seperti: lulusan Sarjana Ekonomi ditempatkan di bagian surat-menyurat. 4.2.2.7.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 62 Pertanyaan ke-62 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membagi bidang-bidang tertentu dalam penyelenggaraan pemilu dilihat berdasarkan keahlian pegawai? Diagram 4.65 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Membagi Bidangbidang Tertentu Dalam Penyelenggaraan Pemilu Dilihat Berdasarkan Keahlian Pegawai 15 10 5 0
8
13 5
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.65 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab kadang-kadang
155
sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
Kota
penyelenggaraan
Serang
sering
pemilu
membagi
dilihat
bidang-bidang
berdasarkan
tertentu
keahliannya
dalam untuk
menyelenggarakan pemilu. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden ada pegawai yang memang tidak dibagi kedalam bidang tertentu untuk menyelenggarakan pemilu. 4.2.2.7.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 63 Pertanyaan ke-63 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara langsung oleh Panwaslu Kota Serang? Diagram 4.66 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Diawasi Cara Kerjanya Secara Langsung Oleh Panwaslu Kota Serang 10 8 6 4 2
10
8
7 3
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan 2015 Berdasarkan diagram 4.66 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 10 orang atau 35,72%, yang menjawab
156
sering sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu diawasi cara kerjanya oleh Panwaslu Kota Serang. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden Panwaslu Kota Serang mengawasi cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang hanya kalau hajat saja atau pada saat pemilu saja. 4.2.2.7.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 64 Pertanyaan ke-64 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara langsung oleh Bawaslu Provinsi Banten? Diagram 4.67 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Diawasi Cara Kerjanya Secara Langsung Oleh Bawaslu Provinsi Banten 25 20 15 10 5 0
23 3
1
19 2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.67 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 19 orang atau 67,86%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah
157
diawasi secara langsung oleh Bawaslu Provinsi Banten yang dikarenakan kalau dalam Kota/Kabupaten diawasi oleh Panwaslu Kota/Kabupaten. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab selalu, yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 3,57%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%, itu dikarenakan menurut responden bahwa Bawaslu Provinsi Banten memang mengawasi cara kerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang namun tidak secara langsung. Serta yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14% dikarenakan mereka tidak mengetahuinya. 4.2.2.7.2.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 65 Pertanyaan ke-65 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda merasa memiliki persaingan dengan KPU lain dalam penyelenggaraan pemilu se-provinsi Banten? Diagram 4.68 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Merasa Memiliki Persaingan Dengan KPU Lain Dalam Penyelenggaraan Pemilu Se-Povinsi Banten 15 10 5 0
11 2
6
8
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
158
Berdasarkan diagram 4.68 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu merasa memiliki persaingan dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang lainnya dalam penyelenggaraan pemilu se-Provinsi Banten, apalagi dalam jumlah tingkat partisipasi masyarakatnya. Dan sebanyak 8 orang atau 28,57% menjawab tidak pernah dan sebanyak 1 orang atau 3,57% yang tidak menjawab, itu dikarenakan menurut responden bahwa responden tidak pernah merasa tersaingi oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang lain, menurut responden mereka berusaha mensukseskan penyelenggaraan pemilu di Kota Serang. 4.2.2.8 Pilihan Strategi Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.8.1 Pemutakhiran Daftar Pemilih Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Pemutakhiran Daftar Pemilih, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
159
4.2.2.8.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 66 Pertanyaan ke-66 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara selama ≤30 hari? Diagram 4.69 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara Selama <30 hari 12 10 8 6 4 2 0
11 7
7
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.69 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,28%, yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara selama ≤ 30 hari. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara selama 1 bulan atau 30 hari.
160
4.2.2.8.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 67 Pertanyaan ke-67 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran selama 7 hari berturut-turut? Diagram 4.70 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran Selama 7 Hari Berturut-turut 12 10 8 6 4 2 0
11 3
8
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.70 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,28%, yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran selama 7 hari berturut-turut dikarenakan agar masyarakat Kota Serang mengetahui perkembangannya. Dan sebanyak 6 orang atau 21,43% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak selama 7 hari berturut-turut melainkan diumumkan pada saat ada perubahan daftar pemilih saja.
161
4.2.2.8.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 68 Pertanyaan ke-68 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) dengan jumlah maksimal 800 per TPS? Diagram 4.71 Tanggapan Responden Terhadap Terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) Dengan Jumlah Maksimal 800 per TPS 15 10 5 0
15 4
7 2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.71 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 15 orang atau 53,57%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa pernah terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) dengan jumlah 800 per TPS, karena memang dalam aturannya maksimal 800 per TPS. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden Daftar Pemutakhiran Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) bisa lebih dari 800
162
per TPS, dan bisa kurang dari 800 per TPS karena jumlah penduduk yang tidak tentu pada setiap pemilu. 4.2.2.8.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 69 Pertanyaan ke-69 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang dalam penyusunan Daftar Pemilih masih ada pemilih yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan? Diagram 4.72 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Dalam Penyusunan Daftar Pemilih Masih Ada Pemilih Yang Tidak Memiliki Nomor Induk Kependudukan 12 10 8 6 4 2 0
12 6
7 2
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.72 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam penyusunan Daftar Pemilih masih ada pemilih yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14%
163
menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden masyarakat bukan tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan, tetapi masih ada masyarakat yang memiliki Kartu Tanda Penduduk lebih dari satu. 4.2.2.8.1.5 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 70 Pertanyaan ke-70 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki jumlah daftar pemilih yang akurat? Diagram 4.73 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Jumlah Daftar Pemilih Yang Akurat 16 14 12 10 8 6 4 2 0
15 4
8 1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.73 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 15 orang atau 53,57%, yang menjawab sering sebanyak 8 orang atau 28,57%, dan yang menjawab selalu sebanyak 4 orang atau 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah memiliki jumlah Daftar Pemilih yang akurat, namun karena masih ada masyarakat yang memiliki kartu identitas lebih dari satu, dan
164
keterbatasan waktu membuat jumlah daftar pemilih kurang akurat. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden bahwa jumlah Daftar Pemilih Kota Serang masih kurang akurat. 4.2.2.8.2
Penyelenggaraan Pemilu
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Penyelenggaraan Pemilu, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.8.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 71 Pertanyaan ke-71 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda memonitoring jalannya penyelenggaraan pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara? Diagram 4.74 Tanggapan Responden Terhadap Memonitoring Jalanya Penyelenggaraan Pemilu Pada Kecamatan Dalam Pemungutan Suara 20 15 10 5 0
8
16 4
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
165
Berdasarkan diagram 4.74 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 16 orang atau 57,14%, hali itu karena rata-rata responden pernah memonitoring jalannya penyelenggaraan pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara. Namun, sebanyak 8 orang atau 28,57% serta sebanyak 4 orang atau 14,29% menjawab sering, hal itu dikarenakan mereka sering memonitoring jalannya penyelenggaraan pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara. 4.2.2.8.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 72 Pertanyaan ke-72 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan? Diagram 4.75 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Mekanisme Penyelenggaraan Pemilu Pada Tiap-tiap Kecamatan 12 10 8 6 4 2 0
12 6
8 2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.75 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab kadang-kadang
166
sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum
Kota
Serang
sering
melakukan
evaluasi
terhadap
mekanisme
penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak sepenuhnya melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan, hanya beberapa saja karena berkaitan dengan waktu. 4.2.2.8.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 73 Pertanyaan ke-73 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, masih adakah KPU Kota Serang menemukan terjadinya praktik politik uang dalam penyelenggaraan pemilu? Diagram 4.76 Tanggapan Responden Terhadap Masih Adakah KPU Kota Serang Menemukan Terjadinya Praktik Politik Uang Dalam Penyelenggaraan Pemilu 14 12 10 8 6 4 2 0
13 5
6
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.76 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab
167
selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering menemukan atau lebih tepatnya mendegar mengenai terjadinya prakti politik uang dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Serang. Dan sebanyak 4 orang atau 14,26% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden yang menemukan tindakan terjadinya praktik politik uang adalah tugas dari Panwaslu Kota Serang. 4.2.2.8.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 74 Pertanyaan ke-74 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mendapatkan laporan rekening awal mengenai dana kampanye dari pihak partai politik? Diagram 4.77 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mendapatkan Laporan Rekening Awal Mengenai Dana Kampanye Dari Pihak Partai Politik 12 10 8 6 4 2 0
12 7
6 1
2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.77 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab
168
sering sebanyak 7 orang atau 25%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu mendapatkan laporan rekening awal mengenai dana kampanye dari pihak partai politik dan itu juga diketahui oleh pihak Kantor Akuntan Publik (KAP). Dan sebanyak 2 orang atau 7,14% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan responden tidak mengetahui laporan rekening awal dana kampanye dari pihak partai politik. 4.2.2.9 Teknologi Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.9.1 Media Komunikasi Untuk Pelayanan Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Media Komunikasi Untuk Pelayanan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.9.1.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 75 Pertanyaan ke-75 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi secara online dengan masyarakat/pemilih mengenai kepemiluan?
169
Diagram 4.78 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi Secara Online Dengan Masyarakat/Pemilih Mengenai Kepemiluan 20 15 10 5 0
6
17 5
0
Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.78 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 17 orang atau 60,71%, yang menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah berkomunikasi secara online dengan masyarakat/ pemilih mengenai kepemiluan, karena Komisi Pemilihan Umum Kota Serang mempunyai blog khusus yang dapat dilihat oleh semua masyarakat. Namun, itu dilakukan tidak begitu sering hanya saja ketika menjelang pemilu. 4.2.2.9.1.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 76 Pertanyaan ke-76 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi melalui telefon dengan pemilih mengenai kepemiluan?
170
Diagram 4.79 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Berkomunikasi Melalui Telepon Dengan Pemilih Mengenai Kepemiluan 20 15 10 5 0
18 2
3
5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.79 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 18 orang atau 62,28%, yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 7,14%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah berkomunikasi melalui telefon dengan pemilih mengenai kepemiluan namun tidak setiap pemilu, karena bisa melalui sosialisasi secara langsung berkomunikasi dengan masyarakat/pemilih. Dan sebanyak 5 orang atau 17,86% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan menurut responden Komisi Pemilihan Umum Kota Serang berkomunikasi dengan masyarakat atau pemilih lebih efektif dari pada melalui telefon. 4.2.2.9.1.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 77 Pertanyaan ke-77 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi dengan media mengenai kepemiluan?
171
Diagram 4.80 Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Berkomunikasi Dengan Media Mengenai Kepemiluan 20 15 10 5 0
18 7
2
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.80 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 18 orang atau 64,29%, yang menjawab selalu sebanyak 7 orang atau 25% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau 7,14% Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu berkomunikasi dengan media mengenai kepemiluan, karena Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu diundang untuk menjelaskan mengenai kepemiluan. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan responden tidak pernah berkomunikasi dengan media mengenai kepemiluan. 4.2.2.9.1.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 78 Pertanyaan ke-78 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi melalui radio untuk menyampaikan informasi tentang kepemiluan?
172
Diagram 4.81 Tanggapan Responden Terhadap Pegawai Berkomunikasi Melalui Radio Untuk Menyampaikan Informasi Tentang Kepemiluan 16 14 12 10 8 6 4 2 0
16 11 0
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.81 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 16 orang atau 57,14%, dan yang menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu berkomunikasi melalui radio untuk menyampaikan informasi tentang kepemiluan. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57% menjawab tidak pernah, itu dikarenakan responden tidak pernah berkomunikasi melalui radio untuk menyampaikan informasi tentang kepemiluan. 4.2.2.9.2
Kelengkapan Alat-alat Penunjang
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kelengkapan Alat-alat Penunjang, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden.
173
4.2.2.9.2.1 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 79 Pertanyaan ke-79 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alat-alat pemilu yang lengkap untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu? Diagram 4.82 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menyediakan Alat-alat Pemilu Yang Lengkap Untuk Kebutuhan Penyelenggaraan Pemilu 20 15 10 5 0
17 8
3
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.82 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 17 orang atau 60,71%, yang menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang selalu menyediakan alat-alat pemilu untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu, namun masih ada alat-alat pemilu yang belum terpenuhi tetapi tidak mengganggu penyelenggaraan pemilu.
174
4.2.2.9.2.2 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 80 Pertanyaan ke-80 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alat-alat kantor yang memenuhi kebutuhan bekerja anda? Diagram 4.83 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menyediakan Alat-alat Kantor Yang Memenuhi Kebutuhan Bekerja Anda 14 12 10 8 6 4 2 0
14 8
6 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.83 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50%, yang menjawab sering sebanyak 8 orang atau 28,57% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menyediakan alat-alat kantor yang memenuhi kebutuhan bekerja pegawai sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan mudah. Namun, masih ada pegawai yang merasa masih belum terpenuhi alat-alat kantor untuk bekerja.
175
4.2.2.9.2.3 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 81 Pertanyaan ke-81 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menggunakan website atau blog untuk mencakup semua data ter-update tentang kepemiluan? Diagram 4.84 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Menggunakan Website atau Blog Untuk Mencakup Semua Data Ter-update Tentang Kepemiluan 10 8 6 4 2 0
9
10
9 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.84 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 10 orang atau 57,14%, yang menjawab selalu sebanyak 9 orang atau 39,29% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 9 orang atau 39,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering menggunakan website atau blog untuk mencakup semua data ter-update tentang kepemiluan, namun tidak dilakukan pada hari-hari kerja biasa.
176
4.2.2.9.2.4 Jawaban Responden Atas Pertanyaan 82 Pertanyaan ke-82 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki kotak saran bagi masyarakat yang ingin mengeluarkan pendapat/masukannya terhadap KPU Kota Serang? Diagram 4.85 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Kotak Saran Bagi Masyarakat Yang Ingin Mnegeluarkan Pendapat/Masukannya 10 8 6 4 2
8
8
9
3
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.85 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang atau 32,14%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak memiliki kotak saran bagi masyarakat yang ingin mengeluarkan pendapat/masukannya terhadap Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Sedangkan, sebanyak 8 orang atau 28,57% menjawab selalu, sebanyak 3 orang atau 10,72% menjawab sering dan sebanyak 8 orang atau 28,57% menjawab kadang-kadang, itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak memiliki kotak saran yang
177
khusus dibuatkan untuk masyarakat, namun masyarakat bisa mengirimkan pendapat serta masukannya kepada Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melalui surat maupun blog Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 4.2.2.10 Kultur Organisasi Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.10.1 Kesesuaian antara tujuan dengan yang dihasilkan Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Kesesuaian antara tujuan dengan yang dihasilkan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.10.1.1
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 83
Pertanyaan ke-83 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum
Kota
Serang,
pernahkah
KPU
Kota
penyelenggaraan pemilu yang sudah terealisasikan?
Serang
memiliki
tujuan
178
Diagram 4.86 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Tujuan Penyelenggaraan Pemilu Yang Sudah Terealisasikan 16 14 12 10 8 6 4 2 0
16 9 3
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.86 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 16 orang atau 57,14%, yang menjawab selalu sebanyak 9 orang atau 32,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sering memiliki tujuan penyelenggaraan pemilu yang sudah terealisasikan dalam pemilu. Namun, kadang-kadang masih belum teralisasikan semuanya. 4.2.2.10.1.2
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 84
Pertanyaan ke-84 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil pemilu yang sesuai dengan visi dan misi KPU Kota Serang?
179
Diagram 4.87 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Pemilu Yang Sesuai Dengan Visi Dan Misi KPU Kota Serang 12 10 8 6 4 2 0
11
12
5 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.87 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 42,86%, hal ini disimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih memiliki hasil yang belum sesuai dengan visi dan misi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang terutama pada tingkat partisipasinya masih tidak stabil. Sedangkan, yang menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,29% dan yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 17,86%, hal ini menyimpulkan bahwa masih ada visi dan misi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang belum sesuai dengan hasil yang didapatkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 4.2.2.10.1.3
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 85
Pertanyaan ke-85 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan
180
penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pengeluaran daripada masukan atau kekurangan dana pemilu? Diagram 4.88 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Laporan Penggunaan Dana Pemilu Yang Digunakan Lebih Besar Pengeluaran Daripada Masukan Atau Kekurangan Dana Pemilu 20 15 20
10 5 0
0
2
3
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.88 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 20 orang atau 71,42%, hal itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah memiliki hasil laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pengeluaran daripada masukan atau kekurangan dana pemilu. Sedangkan yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 7,14% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10,72%, hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak memiliki kekurangan dana pemilu namun, seringkali dana yang didapatkan digunakan sebaik mungkin dalam pemilu agar semuanya bisa terpenuhi. Dan yang tidak menjawab sebanyak 3 orang atau 10,72% karena responden tidak mengetahuinya.
181
4.2.2.10.1.4
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 86
Pertanyaan ke-86 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pendapatan daripada pengeluaran atau kelebihan dana pemilu? Diagram 4.89 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Laporan Penggunaan Dana Pemilu Yang Digunakan Lebih Besar Pemasukan Daripada Pengeluaran Atau Kelebihan Dana Pemilu 12 10 8 6 4 2 0
11 6
3
4
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.89 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab sering sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang atau 14,29%, hal itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah memiliki kelebihan dana pemilu berdasarkan dari hasil efisiensi perhitungan. Sedangkan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4 orang atau 14,29% dan yang tidak menjawab sebanyak 2 orang atau 7,14%, hal ini
182
menyimpulkan bahwa ada penyelenggaraan pemilu yang tidak memiliki kelebihan dana pemilu dan sesuai dengan dana yang ada. 4.2.2.10.1.5
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 87
Pertanyaan ke-87 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan dana pemilu yang lebih dan dikembalikan kepada daerah (APBD/APBN)? Diagram 4.90 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memiliki Hasil Laporan Dana Pemilu Yang Lebih Dikembalikan Kepada Daerah (APBD/APBN) 8 7 6 5 4 3 2 1 0
8 6
8 5
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.90 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sering sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab selalu sebanyak 6 orang atau 21,43% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal itu menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah memiliki kelebihan dana pemilu dan dikembalikan kepada daerah atau (APBD/APBN). Sedangkan yang menjawab tidak pernah sebanyak 8 orang
183
atau 28,57% dan yang tidak menjawab sebanyak 1 orang atau 3,57%, hal ini menyimpulkan bahwa ternyata masih ada kelebihan dana pemilu yang tidak dikembalikan. 4.2.2.10.2 Evaluasi Penyelenggaraan Berikut
ini
item
pertanyaan
dalam
sub
indikator
Evaluasi
Penyelenggaraan, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.10.2.1
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 88
Pertanyaan ke-88 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPK? Diagram 4.91 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan PPK 15 10 5 0
8
9
11 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
184
Berdasarkan diagram 4.91 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang menjawab sering sebanyak 9 orang atau 32,14%, dan yang menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPK di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang namun, tidak pada setiap pemilu. 4.2.2.10.2.2
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 89
Pertanyaan ke-89 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPS? Diagram 4.92 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan PPS 12 10 8 6 4 2 0
7
11 3
7
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.92 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang atau 39,29%, yang
185
menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%, dan yang menjawab selalu sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPS di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang namun tidak setiap pemilu. Sedangkan yang menjawab tidak pernah 7 atau 25% menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak secara resmi menghadirkan PPS dalam melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu namun, mengevaluasinya melalui PPK untuk disampaikan kepada PPS. 4.2.2.10.2.3
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 90
Pertanyaan ke-90 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan KPPS? Diagram 4.93 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan KPPS 12 10 8 6 4 2 0
12 5
5
6
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
186
Berdasarkan diagram 4.93 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 12 orang atau 42,86%, hal itu karena Komisi
Pemilihan
Umum
Kota
Serang
melakukan
evaluasi
terhadap
penyelenggaraan pemilu dengan tidak menghadirkan KPPS. Dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang atau 21,43%, yang menjawab selalu sebanyak 5 orang 28,57%, serta yang menjawab sering sebanyak 5 orang atau 17,86%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan KPPS di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 4.2.2.10.2.4
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 91
Pertanyaan ke-91 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan masyarakat? Diagram 4.94 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pemilu Dengan Menghadirkan Masyarakat 8 6 4 2 0
8
6
7
7
Sumber: Hasil Peneliti Lapangan, 2015
187
Berdasarkan diagram 4.94 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab sering sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang atau 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan masyarakat di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan sebanyak 7 orang atau 25% menjawab tidak pernah dikarenakan tidak setiap pemilu dalam melakukan evaluasi penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan masyarakat. 4.2.2.10.2.5
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 92
Pertanyaan ke-92 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPK? Diagram 4.95 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh PPK 10 8 6 4 2 0
8
8
9
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
188
Berdasarkan diagram 4.95 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 9 orang 32,14% hal ini dikarenakan yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah, pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui oleh PPK. Dan sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab selalu, sebanyak 3 orang atau 10,72% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-kadang 8 sebanyak 28,57%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu yang diketahui PPK. 4.2.2.10.2.6
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 93
Pertanyaan ke-93 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPS? Diagram 4.96 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh PPS 14 12 10 8 6 4 2 0
14 9 1
4
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
189
Berdasarkan diagram 4.96 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 14 orang 50% hal ini dikarenakan yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah, pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui oleh PPS. Dan sebanyak 9 orang atau 32,14% yang menjawab selalu, sebanyak 1 orang atau 3,57% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-kadang 4 sebanyak 14,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu yang diketahui PPS melalui PPK. 4.2.2.10.2.7
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 94
Pertanyaan ke-94 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh KPPS? Diagram 4.97 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh KPPS 15 10 5 0
15 8
2
3
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
190
Berdasarkan diagram 4.97 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 15 orang 53,57% hal ini dikarenakan yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah, pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui oleh KPPS. Dan sebanyak 8 orang atau 28,57%, yang menjawab selalu, sebanyak 2 orang atau 7,14% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadang-kadang 3 sebanyak 10,72%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu yang diketahui KPPS melalui PPS dan PPK. 4.2.2.10.2.8
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 95
Pertanyaan ke-95 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh pegawai KPU Kota Serang? Diagram 4.98 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh Pegawai KPU Kota Serang 10 5
8
4
6
10
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
191
Berdasarkan diagram 4.98 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 10 orang 35,71% hal ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang tidak pernah mengumumkan secara langsung kepada pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan sebanyak 8 orang atau 28,57% yang menjawab selalu, sebanyak 4 orang atau 14,29%, dan yang menjawab kadang-kadang 6 sebanyak 21,43%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang memang tidak pernah mengumumkan secara langsung laporan penggunaan anggaran pemilu kepada pegwainya namun, bagi pegawai Komisi Pemilihan Umum yang ingin mengetahui laporan penggunaan anggarannya dapat diketahui hanya untuk sekedar tau saja. 4.2.2.10.2.9
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 96
Pertanyaan ke-96 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh masyarakat Kota Serang?
192
Diagram 4.99 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Mengumumkan Laporan Penggunaan Anggaran Pemilu Yang Diketahui Oleh Seluruh Masyarakat Kota Serang 16 14 12 10 8 6 4 2 0
16 3
7 2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.99 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab tidak pernah sebanyak 16 orang 57,14% hal ini dikarenakan yang wajib mengetahui laporan penggunaan anggaran pemilu adalah Pemerintah, pemeriksa laporan keuangan serta Provinsi tanpa harus diketahui secara umum oleh masyarakat. Dan sebanyak 3 orang atau 10,72%, yang menjawab selalu, sebanyak 2 orang atau 7,14% yang menjawab sering, dan yang menjawab kadangkadang 7 sebanyak 25%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah mengumumkan laporan penggunaan pemilu kepada masyarakat namun, tidak secara keseluruhan. 4.2.2.11 Proses Organisasi Indikator tersebut terdiri dari 2 sub indikator, masing-masing indikatornya adalah: 4.2.2.11.1 Penanganan Setiap Masalah/Complain
193
Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Penanganan Setiap Masalah/Complain yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.11.1.1
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 97
Pertanyaan ke-97 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran-pelanggaran pemilu di lapangan langsung? Diagram 4.100 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat Mengenai Pelanggaran pelanggaran Setelah Menerima Kabar Dari Panwaslu 20 15 19
10 5 0
3
6 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.100 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab cepat sebanyak 19 orang 67,86% dan yang menjawab sangat
194
sebanyak 3 orang atau 10,72%, hal ini dikarenakan setelah Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dari Panwaslu Kota Serang mengenai terjadinya pelanggaranpelanggaran pemilu di lapangan ditindak lanjuti dengan cepat. Dan sebanyak 3 orang atau 28,57% yang menjawab sangat cepat, serta sebanyak 6 orang atau 21,43%, dan yang menjawab perlahan-lahan, disimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum akan menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di lapangan apabila sudah diketahui kebenarnya dari Panwaslu Kota Serang. 4.2.2.11.1.2
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 98
Pertanyaan ke-98 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti komplain dari masyarakat mengenai pembagian kartu pemilih? Diagram 4.101 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Komplain Dari Masyarakat Mengenai Pembagian Kartu Pemilih 12 10 8 6 4 2 0
11 3
12 2
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
195
Berdasarkan diagram 4.101 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab perlahan-lahan sebanyak 12 orang atau 42,86%, yang menjawab cepat sebanyak 3 orang atau 10,72, dan yang menjawab sangat cepat sebanyak 3 orang atau 10,72%, hal ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menindaklanjuti komplain dari masyarakat mengenai pembagian kartu pemilih yanitu secara perlahan dan berjenjang, dikarenakan informasi yang didapatkan dari KPPS lalu PPS dan baru ke Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Dan sebanyak 2 orang atau 7,14%, yang menjawab tidak cepat karena tindakan yang dilakukan secara berjenjang dan membutuhkan waktu lama. 4.2.2.11.1.3
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 99
Pertanyaan ke-99 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pelayanan kepada pemilih disabilitas pada TPS? Diagram 4.102 Tanggapan Responden Terhadap Seberapa Cepat KPU Kota Serang Menindaklanjuti Pelayanan Kepada Pemilih Disabilitas Pada TPS 15 10 5 0
14 3
9
1
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015
196
Berdasarkan diagram 4.102 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab cepat sebanyak 15 orang atau 53,57%, yang menjawab sangat cepat sebanyak 3 orang atau 10,72, dan yang menjawab perlahan-lahan sebanyak 9 orang atau 32,14%, hal ini dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang menindaklanjuti pelayanan kepada pemilih disabilitas pada TPS cepat dikarenakan agar mempermudah dalam proses pemungutan suara di TPS. Dan sebanyak 1 orang atau 3,57%, yang menjawab tidak cepat karena tindakan yang dilakukan adalah sama dengan yang normal dan berlaku adil. 4.2.2.11.2 Monitoring Partisipasi Masyarakat Berikut ini item pertanyaan dalam sub indikator Monitoring Parisipasi Masyarakat, yang dijabarkan peneliti ke dalam diagram yang disertai dengan pemaparan dan kesimpulan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 28 orang pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Diagram-diagram berikut memberikan gambaran atas jawaban dari responden. 4.2.2.11.2.1
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 100
Pertanyaan ke-100 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang?
197
Diagram 4.103 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Monitoring Kepada Masyarakat Dengan Melalui Pendekatan Langsung Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang 14 12 10 8 6 4 2 0
14
14
0
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.103 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab sama antara yang menjawab selalu sebanyak 14 orang atau 50% dengan kesimpulan bahwa, Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melakukan monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat yang dilakukan pada setiap pemilu. Namun, ada sebanyak 14 orang atau 50% yang menjawab sering, karena waktu yang digunakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam melakukan monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang tidak dilakukan secara intens pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden yang diketahui masyarakat melalui berbagai media. 4.2.2.11.2.2
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 101
Pertanyaan ke-101 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan
198
Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada tokoh-tokoh dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? Diagram 4.104 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Melakukan Monitoring Kepada Tokoh-tokoh Dengan Melalui Pendekatan Langsung Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang 14 12 10 8 6 4 2 0
13
11 4 0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.104 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab selalu sebanyak 13 orang atau 46,43% dan yang menjawab sering sebanyak 11 orang atau 39,29%. Hal ini menyimpulkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah melakukan monitoring kepada tokoh-tokoh dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang. Namun, sebanyak 4 orang atau 14,29% yang menjawab kadangkadang, yang dikarenakan tidak ke semua tokoh-tokoh masyarakat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang melakukan monitoring secara langsung.
199
4.2.2.11.2.3
Jawaban Responden Atas Pertanyaan 102
Pertanyaan ke-102 pada kuesioner adalah sebagai berikut: Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memenuhi segala kebutuhan pemilih dalam pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? Diagram 4.105 Tanggapan Responden Terhadap KPU Kota Serang Memenuhi Segala Kebutuhan Pemilih Dalam Pemilu Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kota Serang 14 12 10 8 6
13 10
4 2
3
2
0
Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2015 Berdasarkan diagram 4.105 di atas, didapatkan jawaban mayoritas responden menjawab kadang-kadang sebanyak 13 orang atau 46,43%, yang menjawab selalu sebanyak 10 orang atau 35,72%, dan yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 10,72%. Hal itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang pernah memenuhi segala kebutuhan pemilih dalam pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang, namun tidak sepenuhnya dipenuhi, hanya saja mencoba untuk melakukan pelayanan semaksimal mungkin.
200
Sedangkan, sebanyak 2 orang atau 7,14% yang menjawab tidak pernah, hal itu dikarenakan menurut responden tidak harus semua kebutuhan pemilih dipenuhi, namun hanya dipenuhi kebutuhan untuk kelangsungan pemungutan suara saja. 4.3 Pengujian Prasyaratan Statistik 4.3.1
Uji Validitas Instrumen Analisis data penelitian yang dilakukan pertama kali adalah dengan
melakukan uji validitas instrumen untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur valid. Uji validitas digunakan untuk valid tidaknya kuesioner. Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Adapun rumus yang digunakan adalah menggunakan statistik korelasi product moment . Dalam pengujian validitas, peneliti menggunakan 28 responden sebagai uji coba menghitung validitas pada variabel X. Berikut hasil uji validitas instrumen pada variabel X. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Uji Butir Pertanyaan)
No Item 1 2 3 4
rhitung
rtabel
0,24481 0,03976 0,44827 0,39289
0,374 0,374 0,374 0,374
Keputusan Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
201
5 0,3788 0,374 Valid 6 0,3898 0,374 Valid 7 0,37913 0,374 Valid 8 0,38105 0,374 Valid 9 0,34858 0,374 Tidak Valid 10 -0,7938 0,374 Tidak Valid 11 Valid 0,383352 0,374 12 Tidak Valid -0,78123 0,374 13 Valid 0,386269 0,374 14 Valid 0,391229 0,374 15 Valid 0,404467 0,374 16 Valid 0,398483 0,374 17 Valid 0,375916 0,374 18 Valid 0,383589 0,374 19 Valid 0,374395 0,374 20 Valid 0,37675 0,374 21 Valid 0,399968 0,374 22 Valid 0,386251 0,374 23 Tidak Valid -0,55218 0,374 24 Valid 0,420776 0,374 25 Valid 0,432312 0,374 26 Valid 0,653111 0,374 27 Valid 0,879576 0,374 28 Valid 0,3807 0,374 29 Valid 0,582624 0,374 30 Valid 0,536648 0,374 31 Valid 0,467738 0,374 32 Valid 0,536648 0,374 33 Valid 0,531902 0,374 34 Valid 0,543245 0,374 Sumber: Peneliti, Output Mc.Excel yang diolah, 2015 Kriteria item/butir instrumen pada variabel X yang digunakan adalah dimana jika r hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan valid, dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 28 pertanyaan yang valid
202
dari 34 pertanyaan. Selanjutnya dalam pengujian validitas, peneliti menggunakan 28 responden sebagai uji coba menghitung validitas pada variabel Y dan menggunakan statistik korelasi product moment sebagai rumus untuk menghitung validitas. Berikut ditampilkan uji validitas. Berikut ditampilkan uji validitas instrumen pada variabel Y. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Uji Butir Pertanyaan) No Item 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
rhitung
rtabel
0,418056
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
0,37495 0,387217 0,450497 0,475989 -0,80508 -0,66106 0,495701 0,41952 -0,71331 0,447141 0,513913 0,609961 0,520424 0,577889 0,781115 0,516967 0,637309 0,416474 0,482057 0,377544 0,490407
Keputusan Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
203
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
0,384046 -0,35195 -0,4082 0,555868 0,620944 0,503074 0,398623 0,731676 -0,58086 0,382756 0,403263 0,513817 -0,47053 0,673218 0,738221 0,472492 -0,4446 0,383052 0,544886 0,534405 0,376944 0,387668 0,647747 0,520622 0,456718 0,386394 0,549964 0,406668 0,396519 -0,57165 0,386394 0,741386 0,783147 0,675136 0,395217 0,386394
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
204
93 Valid 0,488469 0,374 94 Valid 0,505151 0,374 95 Valid 0,732418 0,374 96 Valid 0,760648 0,374 97 Valid 0,502283 0,374 98 Valid 0,641246 0,374 99 Valid 0,674909 0,374 100 Valid 0,491807 0,374 101 Valid 0,532774 0,374 102 Valid 0,685542 0,374 Sumber: Peneliti, Output Mc. Excel yang diolah, 2015 Kriteria item/butir instrumen pada variabel X yang digunakan adalah dimana jika r hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan valid, dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir instrumen bisa dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 59 pertanyaan yang valid dari 68 pertanyaan. 4.3.2
Uji Reliabilitas Instrumen Peneliti melakukan uji reabilitas untuk menjaga kehandalan dari sebuah
instrumen atau alat ukur. Instrumen yang dilakukan uji reabilitas adalah instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reabilitas. Dalam pengukuran reabilitas dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Statistics versi 17.0. 4.3.2.1 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X Hasil dari uji reabilitas yang telah dilakukan pada variabel X adalah nilai Alpha Cronbach sebesar 0,894. jika kita mengacu pada Siegle yang menggunakan pedoman reliability instrumen adalah sebesar 0,6 artinya 0,904 > dari 0,6 sehingga
205
instrumen variabel X yang bisa diuji bisa reliabel. Adapun uji reliabilitas data pada variabel X dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Statistik Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .904
28
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17.0, 2015 4.3.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y Hasil dari uji reabilitas yang telah dilakukan pada variabel Y adalah nilai Alpha Cronbach sebesar 0,955. jika kita mengacu pada Siegle yang menggunakan pedoman reliability instrumen adalah sebesar 0,6 artinya 0,956 > dari 0,6 sehingga instrumen variabel Y yang bisa diuji bisa reliabel. Adapun uji reliabilitas data pada variabel Y dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Statistik Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .956
59
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17,0, 2015
206
4.3.3 Analisis Budaya Kerja Setelah dilakukan analisis dari 34 instrument terkait dengan budaya kerja yang diberikan kepada responden di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka didapatkan hasil sebagai berikut: a. Bila setiap butir mendapatkan skor tertinggi, yaitu: 4x34x28 = 3808. b. Bila setiap butir mendapatkan skor terendah, yaitu: 1x34x28 = 952 Keterangan: 4 1 28 2071
= Nilai Skor Tertinggi = Nilai Skor Terendah = Jumlah Responden = Jumlah skor pengumpulan data (X)
Menurut 28 Responden mengenai analisis budaya kerja, yaitu:
Ʃ kuesioner Ʃ responden 2071 3808
100 % 100 %
= 54,38%
Dari hasil 54,38% kriteria yang diterapkan, hal ini secara kontinium dapat dibuat kategori sebagai berikut: 952
1904 2071
D
C
2856
B
3808
A
207
Keterangan: A B C D
= Sangat Baik = Baik = Kurang Baik = Tidak Baik Dari perhitungan dan gambar di atas, maka budaya kerja di Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Kota Serang terlihat kurang baik, hal ini terlihat dari jumlah presentase sebesar 54,38% dan nilai 2071 termasuk kategori Kurang Baik. 4.3.4
Analisis Kinerja Organisasi Setelah dilakukan analisis dari 68 instrumen terkait dengan kinerja
organisasi yang diberikan kepada responden di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka didapatkan hasil sebagai berikut: a. Bila setiap butir mendapatkan skor tertinggi, yaitu: 4x68x28 = 7616. b. Bila setiap butir mendapatkan skor terendah, yaitu: 1x68x28 = 1904 Keterangan: 4 = Nilai Skor Tertinggi 1 = Nilai Skor Terendah 28 = Jumlah Responden 4592 = Jumlah skor pengumpulan data (Y) Menurut 28 Responden mengenai analisis Kinerja Organisasi, yaitu: Ʃ kuesioner Ʃ responden 4592 7616
100 % 100 % = 60,29%
208
Dari hasil 60,29 % kriteria yang diterapkan, hal ini secara kontinium dapat dibuat kategori sebagai berikut: 1904
D
3808 4592
C
5712
7616
B
A
Keterangan: A B C D
= Sangat Baik = Baik = Kurang Baik = Tidak Baik
Dari perhitungan dan gambar di atas, maka Kinerja Organisasi di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang masih terlihat kurang baik, hal ini terlihat dari jumlah presentase sebesar 60,29% dan nilai 4592 termasuk kategori Kurang Baik. 4.4
Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis penelitian tersebut, maka hasil dari penelitian
ini ditarik hipotesis sebagai berikut: “terdapat pengaruh yang sangat kuat antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang”
209
Adapun tabel dan pengujian hipotesis melalui rumus korelasi product moment yang dapat dijabarkan pada hasil kuesioner yang berjumlah 28 orang responden dapat dijabarkan sebagai berikut: Dari nilai budaya kerja (X) dan nilai kinerja organisasi (Y) setelah diolah akan menghasilkan nilai Ʃx = 2071 , Ʃy = 4592 , Ʃx² = 158335, sedangkan Ʃy² = 768016, dan Ʃxy = 344682, nilai-nilai tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus pearson product moment corelation sebagai berikut:
rxy =
Ʃ
Ʃxy
√(Ʃx²)(Ʃy²) rxy = 344682 √(158335)(768016) rxy = 344682 √121603813360 344682 rxy = 348717,38 rxy = 0,980 Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif sebesar 0,980 antara budaya kerja dan kinerja organisasi di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya pengaruh maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut:
210
Tabel 4.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2012:184 Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,980. Koefisien korelasi sebesar 0,980 termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi, terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara variabel X (Budaya Kerja) dengan variabel Y (Kinerja Organisasi). Pada penelitian ini menggunakan jumlah sampel (n) sebesar 28 orang dengan taraf kesalahan 5% atau λ = 0,05, maka nilai r
tabel
sebesar 0,374. Artinya rxy hitung lebih
besar dari rxy tabel atau H0 (0,980 > 0,374) maka H0 ditolak Ha diterima. 5.4.1
Uji Koefisien Determinasi Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X (Budaya Kerja)
terhadap variabel Y (Kinerja Organisasi), kemudian dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien yang ditemukan. Jadi koefisien determinasinya adalah: Cd = r² x 100% Cd = (0,980)² x 100%
211
Cd = 96% Keterangan: r = Korelasi Koefisien Product Moment Hal ini berarti budaya kerja mempengaruhi kinerja organisasi di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96% dan sisanya 4% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. 5.4.2
Uji Signifikasi Untuk menguji signifikasi korelasi, yaitu apakah hubungan yang
ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 28 orang, maka perlu diuji signifikasinya. Adapun rumus uji signifikasi korelasi product moment, yaitu: t = r √n – 2 √1 - r² t = 0,980√28 – 2 √1 – 0,980² t = 0,980√26 √1 – 0,96 t = 4,99 0,2 t = 24,95
212
Keterangan: t r n
= nilai hitung = nilai koefisien korelasi = jumlah data pengamatan
Harga t-hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan determinasi koefisien (dk) = n – 2 = 28 – 2 = 26 dengan taraf kesalahan 5% = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test), karena nilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel atau H0 (24,95>1,706) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 4.1 Uji Signifikasi Korelasi Dengan Uji Pihak Kanan
Daerah Penolakan H0
-24,95 1,706
Daerah Penerimaan Ha
0
1,706
24,95
Sumber: Peneliti, Pengolahan Data, 2015 Berdasarkan gambar di atas maka dapat dinyatakan bahwa t-hitung jatuh pada daerah penolakan H0 maka dapat dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada pengaruh antara budaya kerja (variabel X) dan kinerja organisasi
213
(variabel Y) ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jadi, kesimpulannya koefisien korelasi antara budaya kerja dengan kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 0,980 adalah signifikan dan dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi dimana sampel berjumlah 28 orang. 5.4.3
Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk menghitung seberapa tinggi nilai variabel dependen (Y) bila nilai
variabel independen (X) dimanipulasi (diubah-ubah) maka menggunakan rumus regresi linier. Adapun rumus untuk menghitung persamaan regresi linier adalah sebagai beirkut: Y = a+bX Keterangan: Y = subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y, bila X=0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien korelasi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi melalui SPSS versi 17, maka diperoleh nilai (a) dan (b) adalah sebagai berikut:
214
Tabel 4.6 Nilai (b) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
4923.690
1
4923.690
Residual
10004.310
26
384.781
Total
14928.000
27
F
Sig.
12.796
.001
a
a. Predictors: (Constant), Budaya Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17,0, 2015 Tabel 4.7 Nilai (a) Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Budaya Kerja
Coefficients
Std. Error 91.714
20.545
.977
.273
Beta
t
.574
Sig. 4.464
.000
3.577
.001
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Sumber: Peneliti, Output SPSS 17,0, 2015. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa a = 91,714 dan b = 0,977 X, maka dimasukkan ke dalam rumus adalah sebagai berikut: Y=a+bX Y = 91,714 + 0,977 X
215
Keterangan: Y = Kinerja Organisasi X = Budaya Kerja a = konstanta sebesar 91,714 artinya jika budaya kerja (X) nilainya 0, maka kinerja organisasi (Y) nilainya positif sebesar 91,714. b = koefisien regresi sebesar 0,977, artinya jika budaya kerja (X) mengalami kenaikan 1, maka kinerja organisasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 1 diketahui dari hasil perhitungan budaya kerja sebesar 0,977. Diketahui dari hasil perhitungan budaya kerja sebesar 4x34 = 136, maka persamaan regresinya yaitu: Y = 91,714+0,977 X Y = 91,714+0,977 (136) Y = 224,586 Dari persamaan di atas dapat dibuat garis regresi dapat digambarkan berdasarkan persamaan yang telah ditemukan, yaitu sebagai berikut:
216
Grafik 4.1 Garis Regresi 224,586
150
120
Y=86,081 + 1,123X Pertemuan antara
90
Rata-rata Y dan X
60
30 91,714
136
30
60
90
120
150
180
Sumber: Peneliti, Pengolahan Data, 2015 Selanjutnya untuk menentukan pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka dilihat dari perbandingan antara skor dengan taraf kesalahan 0,05 (ɑ = 5%). Adapun ketentuan tingkat signifikasi, yaitu P value (sig) > ɑ = H0 diterima, berarti dengan kata lain diambil kesimpulan H0. P value (sig) ≤ ɑ = H0 ditolak, berarti dengan kata lain diambil kesimpulan Ha. Dilihat dari tabel koefisien di atas terlihat bahwa nilai Sig =
217
0,000, berarti nilai P value (sig): 0,05 = 0,000 < 0,05. Dari perhitungan ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. 4.5 Interpretasi Hasil Penelitian Ketentuan untuk menguji koefisien korelasi adalah r-hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) harga r-tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya bila r-hitung lebih besar dari harga r-tabel (r-hitung>r-tabel) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Ha (0,980>0,374) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Selain diperkuat dari uji koefisien korelasi, korelasi antara variabel X dan variabel Y diuji dengan uji signifikasi kortelasi. Dan hasil perhitungan terlihat bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (24,195 > 1,706) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara budaya kerja (X) terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum (Y) Kota Serang. Untuk menghitung apakah ada pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) maka menggunakan rumus regresi linier. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa persamaan linier, yaitu Y = 91,714+0,977 X. Artinya, nilai (a) adalah konstanta sebesar 86,081 berarti jika budaya kerja (X) nilainya 0, maka kinerja organisasi (Y) nilainya positif sebesar 91,714. Nilai (b) = koefisien regresi sebesar 0,977 berarti jika budaya kerja (X) mengalami kenaikan 1, maka kinerja organisasi (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,977. Dari ketentuan tingkat signifikasi, yaitu P value (sig) lebih besar dari (>) ɑ (0,05) maka
218
H0 diterima dan Ha ditolak. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa H0 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Selanjutnya dilihat dari nilai koefisien determinasi besarnya pengaruh menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel X dan variabel Y sebesar 96% dan sisanya 4% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Maka hipotesis yang dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang atau tidak terdapat perbedaan antara yang diduga dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel. Kemudian berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen pada variabel X adalah 4x34x28 = 3808, (4 = nilai dari setiap jawaban pertanyaan yang diajukan pada responden, 34 = jumlah item pertanyaan yang diajukan kepada responden, 28 = jumlah responden). Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian adalah sebesar 2071. Dengan demikian budaya kerja di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah 2071 : 3808 = 0,5438 atau 54,38% (persen). Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen pada variabel Y adalah 4x68x28 = 7616, (4 = nilai dari setiap jawaban pertanyaan yang diajukan pada responden, 34 = jumlah item pertanyaan yang diajukan kepada responden, 28 = jumlah responden). Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian adalah sebesar 4592. Dengan demikian budaya kerja di Komisi Pemilihan Umum Kota Serang adalah 4592 : 7616 = 0,6029 atau 60,29% (persen).
219
4.6 Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan oleh peneliti, maka terbukti bahwa budaya kerja berpengaruhsangat kuat dan signifikan terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: Pembahasan mengenai pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dapat dirinci dengan menjawab rumusan masalah yang tertuang pada BAB 1. Adapun rincian jawaban rumusan masalahnya adalah apakah ada pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Jawabannya adalah terdapat pengaruh yang sangat kuat dan signifikan sebesar 0,980 antara budaya kerja (variabel X) terhadap kinerja organisasi (variabel Y). Selanjutnya dengan perhitungan koefisien determinasi yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r²). Nilai koefisien adalah 0,980. Jadi, koefisien determinasinya = r² = 0,96. Hal ini berarti budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96% dan sisanya 4% ditentukan oleh faktor lain. Adapun untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus regresi linier. Dari hasil perhitungan melalui SPSS versi 17 menunjukkan bahwa H0 (0,000<0,05) maka H0 ditolak Ha diterima. Jadi, kesimpulannya adalah terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang 96%. Artinya, budaya kerja mempengaruhi kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96% dan sisanya 4% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
220
Berdasarkan pengamatan penelitian melalui presentase jawaban kuesioner dari responden dan melalui wawancara, peneliti dapat mengetahui bahwa dalam budaya kerja terdapat indikator-indikator yang dapat dijadikan tolak ukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator budaya kerja (dalam Moekijat 2006:53) yang terdiri dari: disiplin, keterbukaan, saling menghargai, dan kerja sama. Dari keempat indikator tersebut maka peneliti dapat mengetahui bahwa penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yaitu dititikberatkan oleh indikator keterbukaan yang masih kurang transparan di dalam Kantor Pemilihan Umum Kota Serang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut: Grafik 4.1 Skor Masing-masing Jawaban Dari Indikator Variabel X (Budaya Kerja) 70 60 50
56
50.4
61.6
40 33.6
30 20 10 0 Disiplin
Keterbukaan
Saling Mengahargai
Kerja Sama
Sumber: Pengolahan Data, Peneliti 2015 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator yang memiliki skor terendah yaitu dari indikator keterbukaan, dimana berarti budaya kerja yang transparan atau keterbukaan informasinya yang diterapkan di Komisi Pemilihan Umum masih kurang terbuka, sehingga menghasilkan kinerja yang tidak
221
memuaskan pula. Oleh karena itu, kesadaran para pegawai atau pimpinannya akan pengaruh positif budaya kerja terhadap produktivitas kerja yang lebih tinggi untuk menghasilkan kinerja organisasi yang lebih baik lagi. Keberhasilan suatu organisasi atau instansi ditentukan oleh kinerja organisasi itu sendiri. Pengukuran terhadap kinerja organisasi tersebut berarti dapat memberikan kesempatan bagi semua instansi untuk mengetahui tingkat kinerja instansi tersebut, serta memberi kesempatan untuk memperbaiki kinerja dari suatu organisasi. Sehingga terciptalah kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yang menginginkan segala pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan efisien, yang dikembangkan dengan menggunakan indikator kinerja organisasi (dalam Mahmudi 2013:22) yaitu: Lingkungan, Kepemimpinan, Struktur Organisasi, Pilihan Strategi, Teknologi, Kultur Organisasi, dan Proses Organisasi. Kemudian kemampuan atau keahlian para pegawai yang belum sesuai dengan standar pendidikannya, sehingga hal ini juga mengacu kepada pencapaian hasil kerja secara efisien dan efektif serta akuntabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut:
222
Grafik 4.2 Skor Masing-masing Jawaban Indikator Variabel Y (Kinerja Organisasi) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
78.4 67.2
61.6 44.8
50.4
44.8 33.6
Sumber: Pengolahan Data, Peneliti 2015 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator yang memiliki skor terendah yaitu dari indikator proses organisasi, dimana berarti kinerja organisasi dalam proses organisasi yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam menangani setiap masalah/complain yang terjadi akan ditindaklanjuti apabila adanya laporan dari Panwaslu Kota Serang. Sehingga dalam menangani masalah tersebut membutuhkan waktu secara perlahan dan secara bertahap. Demikian hasil penelitian ini, bahwa budaya kerja sangat kuat mempengaruhi kinerja organisasi. Hal ini terbukti dalam pengujian hipotesis yang dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dapat diterima, atau tidak terdapat perbedaan antara yang diduga dalam populasi dengan data yang terkumpul dari sampel. Dalam penelitian yang dilakukan sekarang pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 96%.
223
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian skripsi ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang kuat antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang sebesar 0,980 berdasarkan perolehan perhitungan
rumus
koefisien
korelasi
product
moment.
Sedangkan
berdasarkan perhitungan koefisien determinasi sebesar 96% pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dari yang diharapkan dapat diterima. 2. Berdasarkan pengamatan penelitian melalui presentase jawaban kuesioner dari responden dan melalui wawancara, peneliti dapat mengetahui bahwa penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yaitu dititikberatkan oleh indikator keterbukaan yang masih kurang transparan di dalam Kantor Pemilihan Umum Kota Serang.
224
3. Berdasarkan pengamatan penelitian melalui presentase jawaban kuesioner dari responden indikator yang memiliki skor terendah yaitu dari Variabel Y (Kinerja Organisasi) adalah indikator proses organisasi, dimana berarti kinerja organisasi dalam proses organisasi yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam menangani setiap masalah/complain yang terjadi akan ditindaklanjuti apabila adanya laporan dari Panwaslu Kota Serang. Sehingga dalam menangani masalah tersebut dilakukan dengan secara perlahan dan bertahap.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti akan menyampaikan saran yang kiranya ditanggapi untuk dipertimbangkan sebagai bahan masukan bagi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang dalam menerapkan budaya kerja terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yaitu sebagai berikut: 1. Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti dapat diketahui bahwa penyebab pengaruh budaya kerja yang sangat kuat terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Serang yaitu dititikberatkan oleh indikator keterbukaan yang masih kurang transparan, oleh karena itu Komisi Pemilihan Umum Kota Serang seharusnya lebih terbuka dalam informasi yang berkaitan dengan kepemiluan
dan
mengetahuinya kesalahpahaman.
anggaran secara
yang
digunakan
rinci/detail
sehingga
agar
masyarakat
tidak
lebih
menyebabkan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik. Yogyakarta: PT Gramedia Pustaka. Hayati, Yayat Djatmiko. 2008. Perilaku Organisasi. Bandung : Penerbit Alfabeta Ibrahim,
Adam Indrawijaya. 2010. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi“Unsur-Unsur Budaya”. Bandung : PT Refika Aditama.
Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Mangkunegara, DR. A. A. Anwar Prabu Msi. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama. Moekijat. 2006. Asas-asas Perilaku Organisasi. Bandung: CV. Mandar Maju Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: Penerbit Alfabeta. Robbins, P, Stephen. 1994. Teori Organisasi. Jakarta : Penerbit Arcan. 2008.Perilaku Organisasi (Organizational behavior). SalembaEmpat. Umam, Khairul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia Samsul Wahidin. 2008. Mengawasi Pemilihan Umum Kepala Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sunyoto, Danang SH., SE., MM. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Salemba empat. Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT Rafika Aditama. Sobandi. 2006. Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan Daerah. Bandung: Humaniora. Waluyo, S.Sos, M.Si. 2007. Manajemen Publik. Bandung: Mondar Maju. Wirawan, Sp.A, M.Si. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi: teori aplikasi dan penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
SUMBER LAIN : Nasution, Ridwan Nurazi. 2013. Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, & Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada pegawai sekretariat KPU Se-Provinsi Bengkulu). Jurnal Penelitian. Dipublikasikan. Priaadidharma. 2008. Analisis Pengaruh Budaya Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT Semen Gresik (Persero) Tbk Gresik.. Rangkuman Skripsi : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Dipublikasikan. Purnami, Dewi. 2011. Pengaruh Penerapan E-government Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Kota Cilegon. Skripsi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Laporan Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014. Laporan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tidak Dipublikasikan. Laporan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014. Laporan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tidak Dipublikasikan. Laporan Kelompok Kerja Sosialisasi Pilkada 2013. Laporan Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tidak Dipublikasikan. http://id.m.wikipedia.org/wiki/konsep (Diakses Pada hari kamis, tanggal 12 Februari 2015 Pukul. 19.19) Dokumen perencanaan: draf Buku Putih Sanitasi Kota Serang, website: ppsp.nawaris.info Dokumen pribadi Komisi Pemilihan Umum Kota Serang. Tahun 2015
KUESIONER A. PETUNJUK PENGISIAN a. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab. b. Pilihlah salah satu jawaban dengan tanda (X) yang paling sesuai dengan keadaan sebenar – benarnya. c. Semua jawaban akan dijamin kerahasiannya. B. IDENTITAS RESPONDEN Jenis Kelamin
:
Laki – Laki
Perempuan
Status
:
PNS
TKS
Pendidikan
:
SD SMP SMA Sarjana Muda (D3) Sarjana (S1) Pasca Sarjana (S2)
No. Responden
: ............................(diisi oleh peneliti)
BUDAYA KERJA (X) A. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Disiplin Sub Indikator 1. Ketegasan 1. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman secara langsung kepada pegawai KPU Kota Serang berupa PHK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 2. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa pemotongan gaji/tunjangan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 3. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa membayar denda? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 4. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan hukuman/sanksi kepada pegawai KPU Kota Serang berupa Surat Teguran? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Ketaatan Pada Standar Kerja 5. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 6. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPK di Kota Serang dengan komposisi perempuan kurang dari 30%? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 7. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membentuk anggota PPS melebihi 6 bulan sebelum hari & tanggal pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 8. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami
keterlambatan penetapan Daftar Pemilih Tetap sebelum pelaksanaan pemungutan suara pleno penetapan DPT di KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 9. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengalami keterlambatan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara lebih dari 30 hari ? c. Selalu c. Kadang-kadang d. Sering d. Tidak Pernah B. Pertanyaan yang berkaitan dengan indikator Keterbukaan Sub Indikator 1. Keterbukaan Informasi: website, saran & kritik 10. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai tata cara penyelenggaraan pemilu melalui media maupun secara langsung kepada masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 11. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi ter-update Daftar Pemilih Kota Serang melalui media/website? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 12. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Calon Pejabat daerah, Calon Wakil Rakyat, dan Calon Pejabat Negara melalui media? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 13. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai Anggaran Dana Kampanye yang digunakan dalam pemilu di Kota Serang secara langsung kepada masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 14. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu melalui media? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 15. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mempublikasikan
informasi mengenai rincian anggaran ter-update yang digunakan dalam tiap pemilu secara langsung kepada masyarakat melalui media maupun langsung? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering C. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Saling Menghargai Sub Indikator 1. Bertoleransi 16. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu keterlambatan masuk kerja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 17. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda diberikan toleransi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Saling Membantu 18. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menetapkan program kerja dan anggaran dana yang akan digunakan KPU Kota Serang dalam pelaksanaan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 19. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu membuat aturan hukum yang digunakan sebagai landasan untuk mencapai tujuan KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 20. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda membantu menentukan teknis penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 21. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda mensosialisasikan serta melakukan pendidikan pemilih kepada masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
22. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda mengerjakan pekerjaan yang bukan pada bidang/bagian anda? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 23. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda tidak dapat melakukan pekerjaan dengan tangan anda sendiri? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering D. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Kerja Sama Sub Indikator 1. Kepercayaan 24. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung pembentukkan KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 25. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan koordinasi dengan Kepala desa/lurah dalam merekrut calon anggota KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 26. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung pembentukkan PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 27. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda menyaksikan secara langsung pembentukkan PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Kekompakkan 28. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anggota KPU Kota Serang berselisih paham dengan anggota yang lainnya mengenai penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 29. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemilihan Kecamatan dengan Panitia Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
30. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 31. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 32. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 33. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara Panitia Pemungutan Suara dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 34. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi perselisihan antara anggota KPU Kota Serang dengan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah KINERJA ORGANISASI (Y) E. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Lingkungan Sub Indikator 1. Aturan Hukum 35. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan distribusi kartu pemilih yang dilakukan KPU Kota Serang kepada pemilih? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 36. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan kebutuhan distribusi Kotak Suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 37. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kerusakan surat suara pada saat pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
38. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi kekurangan surat suara pada saat pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 39. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 40. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 41. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terjadi keterlambatan honor yang diberikan kepada KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Sosial 42. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 43. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mementingkan kesejahteraan pegawainya dalam bekerja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 44. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang merubah prosedur yang biasa digunakan dengan prosedur yang baru dibuat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 45. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan sesuatu yang membuat anda tidak ingin berhenti mengerjakan suatu pekerjaan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
46. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memberikan keterangan, khususnya kepada masyarakat tentang cara kerja KPU Kota Serang? c. Selalu c. Kadang-kadang Sering d. Tidak Pernah F. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Kepemimpinan Sub Indikator 1. Partisipatif 47. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda memberikan masukan/saran kepada pimpinan dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 48. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan/saran terhadap penyelenggaraan pemilu dalam mengevaluasi pemilu di KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 49. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan/sarannya terhadap penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Kemampuan Memotivasi Bawahan 50. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang membuat konsep kerja yang membuat semangat anda/pegawai dalam bekerja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 51. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada devisi/bagian yang sukses melakukan pekerjaannya dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 52. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada pegawai yang sukses dalam menyelesaikan pekerjaannya? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
53. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada PPK yang sukses dalam menyelenggarakan pemilu di tiap-tiap kecamatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 54. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah pimpinan KPU Kota Serang memberikan reward/bonus kepada PPS yang sukses dalam menyelesaikan pemungutan suara dengan cepat dan tepat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah G. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Struktur Organisasi Sub Indikator 1. Pengadaan SDM 55. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya atas nama kekerabatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 56. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kebutuhan pegawai saja? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 57. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment pegawainya berdasarkan kemampuan serta bagian yang sedang dibutuhkan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 58. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota PPK berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 59. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota PPS berdasarkan pengalaman & kemampuannya dalam pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
60. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan rekruitment anggota KPPS berdasarkan surat pernyataan yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Pemisahan Fungsi 61. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, KPU Kota Serang memiliki pegawai yang sesuai dengan keahliannya? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 62. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang membagi bidangbidang tertentu dalam penyelenggaraan pemilu dilihat berdasarkan keahlian pegawai? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 63. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara langsung oleh Panwaslu Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 64. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang diawasi cara kerjanya secara langsung oleh Bawaslu Provinsi Banten? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 65. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda merasa memiliki persaingan dengan KPU lain dalam penyelenggaraan pemilu se-provinsi Banten? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah H. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Pilihan Strategi Sub Indikator 1. Pemutakhiran Daftar Pemilih 66. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan pemutakhiran Daftar Pemilih Sementara selama ≤30 hari? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 67. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran selama 7 hari berturut-turut?
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
68. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah terpenuhinya Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran (DPSHP) dengan jumlah maksimal 800 per TPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 69. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang dalam penyusunan Daftar Pemilih masih ada pemilih yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 70. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki jumlah daftar pemilih yang akurat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Penyelenggaraan Pemilu 71. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda memonitoring jalannya penyelenggaraan pemilu pada kecamatan dalam pemungutan suara? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 72. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap mekanisme penyelenggaraan pemilu pada tiap-tiap kecamatan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 73. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, masih adakah KPU Kota Serang menemukan terjadinya praktik politik uang dalam penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak ada 74. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mendapatkan laporan rekening awal mengenai dana kampanye dari pihak partai politik? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah I. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Teknologi Sub Indikator 1. Media Komunikasi Untuk Pelayanan
75. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi secara online dengan masyarakat/pemilih mengenai kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 76. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang berkomunikasi melalui telefon dengan pemilih mengenai kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 77. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi dengan media mengenai kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 78. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah anda berkomunikasi melalui radio untuk menyampaikan informasi tentang kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Kelengkapan Alat-alat Penunjang 79. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alatalat pemilu yang lengkap untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 80. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menyediakan alatalat kantor yang memenuhi kebutuhan bekerja anda? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 81. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang menggunakan website atau blog untuk mencakup semua data ter-update tentang kepemiluan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 82. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki kotak saran bagi masyarakat yang ingin mengeluarkan pendapat/masukannya terhadap KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
J. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Kultur Organisasi Sub Indikator 1. Kesesuaian antara tujuan dengan yang dihasilkan 83. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki tujuan penyelenggaraan pemilu yang sudah terealisasikan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 84. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil pemilu yang sesuai dengan visi dan misi KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 85. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pengeluaran daripada masukan atau kekurangan dana pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 86. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan penggunaan dana pemilu yang digunakan lebih besar pendapatan daripada pengeluaran atau kelebihan dana pemilu? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 87. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memiliki hasil laporan dana pemilu yang lebih dan dikembalikan kepada daerah (APBD/APBN)? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah Sub Indikator 2. Evaluasi Penyelenggaraan 88. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 89. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 90. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan KPPS?
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
91. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemilu dengan menghadirkan masyarakat? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 92. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPK? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 93. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh PPS? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 94. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh KPPS? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 95. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh pegawai KPU Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 96. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang mengumumkan laporan penggunaan anggaran pemilu yang diketahui oleh seluruh masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah K. Pertanyaan yang berkaitan dengan Indikator Proses Organisasi Sub Indikator 1. Penanganan Setiap Masalah/Complain 97. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran-pelanggaran pemilu di lapangan langsung? a. Sangat Cepat c. Perlahan-lahan b. Cepat d. Tidak Cepat
98. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti komplain dari masyarakat mengenai pembagian kartu pemilih? a. Sangat Cepat c. Perlahan-lahan b. Cepat d. Tidak Cepat 99. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, seberapa cepat KPU Kota Serang menindaklanjuti pelayanan kepada pemilih disabilitas pada TPS? a. Sangat Cepat c. Perlahan-lahan d. Tidak Cepat b. Cepat Sub Indikator 2. Monitoring Partisipasi Masyarakat 100. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada masyarakat dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah 101. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang melakukan monitoring kepada tokoh-tokoh dengan melalui pendekatan langsung untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah b. Sering 102. Menurut Pengalaman Saudara/i sebagai anggota ataupun pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, pernahkah KPU Kota Serang memenuhi segala kebutuhan pemilih dalam pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Serang? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah
No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Q1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
Q2 4 4 4 3 3 1 0 4 4 3 4 4 4 0 3 0 4 4 4 0 4 4 2 4 0 3 4 2
Q3 4 4 4 4 4 4 3 4 0 4 1 1 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1
Q4 3 3 1 3 3 4 1 4 1 3 3 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 1 1 1 1 1
Q5 3 1 2 1 2 4 1 4 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1
Q6 4 3 4 3 1 4 1 4 2 2 1 0 2 2 2 3 1 3 3 4 4 3 4 1 2 1 2 1
Q7 4 3 3 4 2 3 1 1 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 3 1 2 1 4 1 1 2 1 1
Q8 3 3 4 1 3 4 1 2 1 2 3 1 1 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1
Q9 3 1 3 3 3 4 1 4 3 3 3 1 2 3 1 1 3 3 1 2 1 3 1 3 3 1 1 1
Q10 4 2 1 1 1 0 3 0 1 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
Q11 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3
Q12 2 1 1 1 1 1 4 1 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Q13 2 2 4 2 3 4 4 4 4 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 4 2 2 1 1 2 3
Q1 4 2 2 3 4 3 4 4 2 4 2 3 3 2 2 1 1 2 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 3
Q15 1 1 3 4 3 4 1 2 4 1 1 4 3 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1
Q16 1 2 4 1 2 3 4 1 2 1 1 1 1 1 4 1 3 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1
Q17 2 4 4 1 1 3 1 1 3 4 1 1 1 1 3 1 4 2 1 2 4 1 4 1 2 2 1 1
Q18 3 3 1 3 4 4 4 4 1 3 1 1 1 1 3 2 1 1 4 4 2 2 2 2 1 1 1 1
Q19 2 1 1 3 4 3 2 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 2 4 1 2 1 1 1 1 1
Q20 2 1 1 3 4 3 2 2 1 2 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 3 2 1 1 2 1 1 1
Jumlah
80 2,85 7 1,55 7
78 2,78 6 1,34 3
57 2,03 6 1,26 1
46 1,64 3 1,06 2
67 2,39 3 1,22 7
58 2,07 1 1,05 2
62 2,21 4 0,99 5
62 2,21 4 1,06 7
82 2,92 9 1,48 9
78 2,78 6 0,78 7
86 3,07 1 1,30 3
66 2,35 7 1,06 2
63 2,2 5 1,1 1
55 1,96 4 1,10 5
47 1,67 9
Stedev
108 3,85 7 0,35 6
Jwbn"A"
24
15
12
5
3
7
3
2
2
17
5
17
6
5
Jwbn "B"
4
5
7
7
3
6
7
11
13
2
13
3
4
Jwbn "C"
0
2
1
0
3
7
7
6
2
1
9
1
Jwbn "D"
0
1
7
16
19
7
11
9
11
6
1
Tdk. Jwb
0
5
1
0
0
1
0
0
0
2
0
Mean
1,02
57 2,03 6 1,23 2
61 2,17 9 1,21 9
50 1,78 6 1,03 1
48 1,71 4 0,93 7
4
3
6
6
3
2
6
4
2
3
5
3
3
12
8
7
6
5
5
7
8
7
6
9
13
17
14
12
15
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Q21 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 1 3 3 2 4 2 3 4 2 1 3 3 2 1 1
Q22 1 3 4 3 4 1 4 3 4 4 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 3 1 1 2 1 2 1
Q23 2 1 1 1 1 1 2 2 3 1 3 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 1 1 4 4 3 2 2
Q24 4 4 3 2 4 1 1 4 1 4 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1
Q25 4 4 4 4 4 1 2 2 0 4 0 0 3 2 3 3 1 1 1 1 3 2 4 1 3 3 1 0
Q26 4 4 4 4 4 2 3 2 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 1 3 3 3 2 1 1
Q27 2 4 4 4 4 3 2 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1
Q28 4 4 4 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 4 3 3 3 2 4 2 1 4 2 1 1 1 2
Q29 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 0 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 0 2
Q30 2 2 4 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1
Q31 1 2 4 1 1 2 2 2 1 4 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
Q32 2 2 4 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1
Q33 2 2 4 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
Q34 2 2 4 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q35 2 2 3 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 3 1 1 1 1
Q36 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q37 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q38 4 4 2 1 4 1 1 4 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
Q39 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 0 1 1 0 1
Q40 1 1 1 1 1 1 4 0 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4
Q41 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 1 4 4
Q42 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 1 4 1 4 4 3 1 1 1 4 1 1 4 1 1
74 2,64 3 1,09 6
59 2,10 7 1,16 6
69 2,46 4 1,26 1
53 1,89 3 1,22 7
61 2,17 9 1,44 2
62 2,21 4 1,16 6
55 1,96 4 1,10 5
69 2,46 4 1,07 1
50 1,78 6 0,83 3
44 1,57 1
44 1,57 1
40 1,42 9
0,69
41 1,46 4 0,83 8
46 1,64 3
0,69
39 1,39 3 0,68 5
7
5
9
6
7
5
5
6
10
5
4
1
6
7
1
5
6
6
5
4
5
6
12
9
16
7
0
0
0
0
4
34 1,21 4 0,41 8
40 1,42 9 1,13 6
34 1,21 4 0,56 8
80 2,85 7 1,48 4
73 2,60 7
0,78
32 1,14 3 0,35 6
1,37
78 2,78 6 1,39 7
0,69
1
1
2
1
1
1
0
0
0
4
0
16
12
14
7
2
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
2
3
4
10
9
17
13
7
13
9
8
8
4
6
2
8
2
3
0
11
12
6
6
14
19
14
18
19
15
24
22
20
18
6
10
10
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
2
0
0
Q43 1 1 4 1 2 3 2 4 4 4 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1
Q44 2 1 1 1 2 1 2 1 4 1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4
Q45 1 1 1 2 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
Q46 2 4 4 4 4 4 4 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 3 2 1 1 2 3 1 3 4 4 2
Q47 3 2 4 4 2 4 2 2 1 3 1 1 1 3 4 2 2 2 2 2 3 1 4 2 2 1 1 1
Q48 2 4 3 4 2 4 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 2
Q49 2 3 3 4 3 4 2 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 4 2 2 3 1 2
Q50 1 4 4 4 4 4 2 1 3 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1
Q51 1 1 4 4 2 2 2 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1
Q52 1 1 4 4 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Q53 3 1 4 4 1 2 4 1 3 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1
Q54 1 1 4 4 1 2 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
Q55 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 1 1 1 0 1 1 1 2 1 2 1
Q56 1 4 4 4 3 3 2 2 2 1 4 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 4 2 4
Q57 1 4 4 4 4 3 2 4 3 1 4 3 2 1 4 4 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 2 4
Q58 4 1 3 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4
Q59 2 2 4 1 4 2 2 1 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4
Q60 2 4 4 4 4 3 2 4 0 2 2 0 3 3 2 1 1 1 2 3 4 1 4 3 2 4 0 2
Q61 2 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 1 3 2 4 2 2 3 2 3
Q62 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 1 3 4 3
Q63 1 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 1 2 3 3 1 4 4 3 1 3 4 4 2 4 1 1 1
Q64 1 4 4 3 1 2 2 4 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
53 1,89 3 1,13 3
79 2,82 1 1,30 7
37 1,32 1
72 2,57 1
69 2,46 4 0,79 3
64 2,28 6 0,89 7
55 1,96 4
1,2
62 2,21 4 1,06 7
1,17
44 1,57 1 1,03 4
40 1,42 9 0,87 9
52 1,85 7 1,04 4
43 1,53 6 0,99 9
51 1,82 1 0,94 5
65 2,32 1 1,05 6
82 2,92 9 1,05 2
96 3,42 9 0,99 7
89 3,17 9 0,98 3
67 2,39 3 1,34 3
78 2,78 6 0,91 7
83 2,96 4 0,88 1
0,67
5
14
1
9
5
3
1
2
0
5
4
8
5
6
7
14
7
21
0
0
0
77 2,75 1,20 6
40 1,42 9 1,06 9
3
5
3
2
3
3
0
6
11
19
14
8
8
8
10
3
9
7
3
2
1
4
1
9
3
7
5
7
5
7
13
8
1
11
14
13
6
3
4
7
4
6
13
7
1
5
8
12
5
3
3
7
8
2
5
14
20
21
14
20
12
6
3
3
2
4
1
2
7
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
3
0
0
0
2
Q65 4 1 1 0 1 1 1 1 2 2 2 4 2 4 3 4 2 1 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4
Q66 3 4 1 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 2 1 3 3 2 1 3 1
Q67 2 3 3 3 3 4 2 1 3 3 3 4 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 1 3 4 3
Q68 3 4 3 3 1 4 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 2
Q69 3 1 2 0 2 2 2 1 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4
Q70 2 3 4 4 3 4 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 2
Q71 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Q72 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2
Q73 3 3 2 1 1 2 2 1 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 4 4 3 2 4
Q74 4 4 4 3 4 4 2 4 0 4 3 4 2 2 3 1 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 0 2
Q75 4 3 3 3 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 2
Q76 2 2 4 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 2
Q77 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 1 3
Q78 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
Q79 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
Q80 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4
Q81 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3
Q82 1 4 4 4 3 3 2 1 4 1 4 4 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 4 4
Q83 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
Q84 3 4 2 4 3 4 2 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2
70 2,5 1,37 4
66 2,35 7 0,98 9
67 2,39 3 0,95 6
69 2,46 4 0,83 8
71 2,53 6 1,03 6
71 2,53 6 0,79 3
76 2,71 4 0,89 7
78 2,78 6 0,87 6
75 2,67 9 0,94 5
82 2,92 9 1,21 5
73 2,60 7 0,83 2
58 2,07 1 0,76 6
87 3,10 7 0,68 5
93 3,32 1
92 3,28 6
0,67
89 3,17 9 0,61 2
11
3
3
4
6
4
8
6
5
12
6
2
7
11
2
11
11
7
7
8
4
12
13
7
5
3
18
6
7
8
15
12
15
16
8
6
6
17
18
8
7
6
2
2
1
0
2
4
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
2
0
84
90 3,21 4
0,81
3 0,81 6
66 2,35 7 1,22 4
77
0,63
2,75 0,75 2
8
14
9
8
9
5
16
17
8
10
3
16
11
2
0
3
6
9
8
3
12
5
1
1
0
0
0
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Q85 1 1 1 3 3 1 1 2 2 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
Q86 2 0 1 0 3 1 4 2 1 1 0 0 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3
Q87 4 4 4 1 3 4 3 2 1 2 1 1 1 4 3 3 2 2 3 3 3 1 3 4 2 1 1 0
Q88 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2
Q89 1 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 1 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2
Q90 2 4 4 4 2 4 2 4 3 1 3 3 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3
Q91 1 4 4 3 3 4 2 4 4 1 4 4 3 2 2 2 3 4 2 1 1 3 2 3 1 1 1 2
Q92 1 4 4 4 3 3 2 1 4 1 4 4 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 4 4
Q93 1 4 4 4 3 4 1 1 4 1 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4
Q94 1 4 4 4 3 4 1 1 4 1 4 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 4 4
Q95 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1 2 4 2 2 2 1 1 1 1 3 3 1 3 3 2 1 1 2
Q96 1 2 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1
Q97 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2
Q98 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3
Q99 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3
Q100 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4
Q101 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4
Q102 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2 2
SKOR 248 289 324 296 281 305 227 267 244 248 221 220 205 211 244 208 209 219 210 223 229 210 248 221 217 221 206 212
32
72
66
81
66
59
71
66
61
59
66
48
81
71
76
1,143 2,571 2,357 2,893 2,357 2,107 2,536 2,357 2,179 2,107 2,357 1,714 2,893 2,536 2,714 0,705 1,501 1,224 0,832 1,129 1,166
1,17
98
93
77
3,5
3,321
2,75
1,224 1,362 1,343 1,254 1,013 0,567 0,793 0,713 0,509 0,723 1,041
0
11
6
8
7
5
8
8
9
8
8
3
3
3
3
14
13
10
2
6
8
9
3
5
6
3
1
2
4
2
19
11
15
14
11
3
3
3
5
11
11
6
7
8
4
3
6
7
6
12
9
0
4
13
20
4
8
0
7
12
7
9
14
15
10
16
0
2
1
0
0
2
3
4
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6663
X (item paruh awal) 92 88 106 83 87 92 78 90 70 90 60 58 67 63 78 60 67 73 71 78 84 71 77 64 63 55 54 52 2071
X2 8464 7744 11236 6889 7569 8464 6084 8100 4900 8100 3600 3364 4489 3969 6084 3600 4489 5329 5041 6084 7056 5041 5929 4096 3969 3025 2916 2704 158335
Y (item Paruh akhir) 156 201 218 213 194 213 149 177 174 158 161 162 138 148 166 148 142 146 139 145 145 139 171 157 154 166 152 160 4592
Y2 24336 40401 47524 45369 37636 45369 22201 31329 30276 24964 25921 26244 19044 21904 27556 21904 20164 21316 19321 21025 21025 19321 29241 24649 23716 27556 23104 25600 768016
XY 14352 17688 23108 17679 16878 19596 11622 15930 12180 14220 9660 9396 9246 9324 12948 8880 9514 10658 9869 11310 12180 9869 13167 10048 9702 9130 8208 8320 344682
STRUKTUR ORGANISASI PEGAWAI SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SERANG PROVINSI BANTEN KEADAAN : BULAN PEBRUARI TAHUN 2015 Sekretaris KARSONO, S.sos, M.Si 19720808 199303 1 006 Pembina, IV/a
Kasubag. Program dan Anggaran
HENDRA PERMANA, S.Sos 19720513 200112 1 002 Penata, III/c
Kasubag. Teknis Pemilu & Hupmas
Kasubag. Hukum
Kasubag Umum
EDI MULYADI 19640104 198502 1 003 Penata Tk. 1, III/d
H. AGUS SUPRIADI, SH, MM 19670821 198810 1 001 Penata Tk. 1, III/d
ARIF RAHMAT, SH, M.Si 19660505 199302 1 003 Penata Tk. 1, III/d
Pelaksana 1. 2. 3.
KUSWANTO,SE, MM/Penata Muda Tk.1, III/b ADE KURNIAWAN, S.IP /Penata Muda, Tk.1, III/b Raden Indra Mahendra
Pelaksana
Pelaksana 1. TOMI IRAWAN,S.KOM, M.Si 2. 3.
/Penata Muda Tk 1, III/b ERLIN HERLINA,S.Sos, M.Si/Penata Muda Tk. 1, III/b Ahmad Jamal Fajri
Pelaksana 1. 2.
DIAH NOVIANTI, SE/Penata Muda Tk. 1, III/b Randy Azhar, SH
1. 2.
RINA HERLINA,SE, M.Si /Penata Muda Tk 1, III/b LUSIAWATI,A.Md/Pengatur Tk. 1, II/d MAHFUDIN/Pengatur Muda Tk.1, II/b Indri Desdiana Sari,SE Akhmad Rojikin,SE Tri Sartono, SE
3. 4. 5. 6. 7. Untung 8. Udin 9. Deri Setiadi 10. Lili Sahab
Daftar Nama Pegawai Pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Serang No
Nama / NIP
Pangkat, Gol Ruang
Jabatan
1
Karsono, S. Sos, M. Si / NIP. 19720808 199303 1 006
2
Edi Mulyadi / NIP. 19640104 198502 1 003
Penata Tk I, III/d
Kasubag Teknis Pemilu dan HupMas
3
Arif Rahmat, SH, M.Si / NIP. 19660505 199302 1 003
Penata Tk I, III/d
Kasubag Keuangan Umum&Logistik
4
Hendra Permana, S. Sos, M.Si / 19720513 200112 1 002
5
H. Agus Supriyadi, SH, MM / NIP. 19670821 198810 1 001
6
Kuswanto, SE, MM / NIP. 19800924 200902 1 004
7
Erlin Herlina, S.Sos, M. Si / NIP . 19800630 200902 2 009
8
Rina Herlina, SE, M. Si / NIP. 19830213 200902 2 009
9
Tomi Irawan,S. Kom, M. Si / NIP. 19830526 200902 1 002
10
Diah Novianti,SE / NIP . 19831108 200902 2 004
Pembina, IV/a
Penata, III/c Penata Tk I, III/d Penata Muda Tk.1, III/b Penata Muda Tk.1, III/b Penata Muda Tk.1, III/b Penata Muda Tk.1, III/b Penata Muda Tk.1,
Sekretaris
Kasubag Program dan Data Kasubag Hukum
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana
III/b 11
Ade Kurniawan, S. IP / NIP. 19820711 200912 1 005
Penata Muda, III/b
Pelaksana
12
Lusiawati, A. Md / NIP. 19781007 200902 2 003
Pengatur Tk. 1, II/d
Pelaksana
13
Mahfudin / NIP. 19730612 200701 1 004
Pengatur Muda Tk. 1, II/b
Pelaksana
14
Akhmad Rojikin, SE
-
Tenaga Sukwan
15
Randy Azhar, SH
-
Tenaga Sukwan
16
Indri Desdiana Sari
-
Tenaga Sukwan
17
Ahmad Jamal Fajri, S. Ud
-
Tenaga Sukwan
18
Raden Indra Mahendra
-
Tenaga Sukwan
19 20 21 22 23
Tri Sartono, SE Untung Sofyan Udin Deri Setiadi Lili Sahab
-
Pramusaji Supir Satpam Satpam Satpam
Daftar Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Serang Terpilih, Ditetapkan Keanggotaannya sebagai berikut: -
Ketua
: Heri Wahidin, ST
-
Anggota
: Ali Faisal, SH, MH
-
Anggota
: Fierly Murdlyat Mabrurri, S.Ip
-
Anggota
: Hj. Durotul Bahiyah, S. Ag, MM
-
Anggota
: Akhmad Syarifudin, SE
IDENTITAS DIRI Nama
: Wida Riandani
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal Lahir: Serang, 08 Juli 1993 Kewarganegaraan
: Indonesia
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 155cm, 45kg Kesehatan
: Sangat Baik
Agama
:Islam
Pendidikan Terakhir : SMK Alamat
:Komp. Bumi Agung Permai1 Blok H6. No.9 Rt: 005/011 Serang - Banten
Telepon/HP
: 087771296206
E-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal 1998-1999
: TK Al-Irfan
1999-2005
: SDN 2 Kragilan
2005-2008
: SMPN 1 Kragilan
2008-2011
: SMKN 1 Kota Serang
2011-2015
: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang-Banten