PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI POSEL BLACKBERRY DI KOTA PADANG Oleh Try Afvan Suwandi, Lindawati, SE, M.Si, Dra, Yulihar Mukhtar, M.Si Department of Management Faculty of Economics, Bung Hatta University E-mail:
[email protected],
[email protected] Abstract Now the competitive business smartphone is very high level. Blackberry for the favorite smartphone have been down, because the new technology was used by Android. The goal of the research to improved influence brand equity on the consumer buying decision Blackberry phone cellular in Padang city. The reserve have used 100 user Blackberry phone cellular around in Padang city. The collecting of the data has doing with purposive sampling. Category of data on primary. The collecting of the data with observation questioner. The research have been using two type variable. The first variable consumer buying decision Blackberry cellular phone. Second variable independent. The independent variable consist of brand awareness, brand perceived quality, brand association and brand loyalty. The processing of the problem has the way with statistic analysts (multiple regression and t-test). The base of the test has been founding brand awareness, brand perceived quality, brand association and brand loyalty not significant effect on consumer buying decision Blackberry cellular phone in Padang city. Keyword:
Brand Awareness, Brand Perceived Quality, Brand Association and Brand Loyalty Android. Kondisi tersebut dipicu dengan
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
banyaknya
Dalam beberapa tahun terakhir
memudahkan aktfitas para penggunannya
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan
mulai dari kebutuhan dasar yaitu untuk
dan teknologi telah mendorong manusia
berkomunikasi, dan sms hingga fasilitas
menciptakan
untuk
1.1
kebutuhan
berbagai
alat
yang canggih,
pemuas
mendapatkan
yang
layanan
akan
internet
dari
dengan cepatan yang tinggi seperti proses
penggunaan ponsel hingga munculnya
transfer data yang cepat dan akurat,
ponsel cerdas seperti Blackberry , Iphone
aplikasi penunjuk jalan GPS, khusus bagi
dan android. Keberadaan berbagai jenis
pengguna Blackberry
ponsel
dengan
tersebut
akan
mulai
fasilitas
semakin
mempermudah manusia untuk melakukan berbagai
aktifitas.
Pada
saat
adanya
akan dimanjakan
fasilitas
Blackberrry
Massager (BBM).
ini
Akan setelah BBM juga terdapat
penggunaan ponsel cerdas semakin banyak
sebagai bagian dari aplikasi Android
mulai dari Blackberry , Iphone dan
reputasi Blackberry sebagai ponsel terlaris 1
dan
disenangi
masyarakat
menjadi
menurun. Untuk mengantisipasi situasi
LANDASAN TEORI 2.1
Keputusan Pembelian
tersebut Blackberry meluncurkan Z10,
Salah satu faktor yang mendorong
situasi tersebut justru tidak berdampak
terjaganya eksistensi perusahaan adalah
psitif
kemampuan
bagi
perkembangan
penjualan
perusahaan
untuk
Blackberry. Oleh sebab itu penelitian yang
menciptakan minat dalam diri konsumen.
membahas pengaruh brand equity terhadap
Menurut Kotler, Ketler (2010) keputusan
keputusan
pembelian
pembelian
konsumen
pada
ponsel Blackberry menjadii sangat penting.
merupakan
keinginan
atau
hasrat yang muncul dari dalam diri konsumen untuk membeli sebuah produk
1.2
atau jasa. Untuk mengukur keputusan
Perumusan Masalah Berdasarkan
masalah
maka
latar diangkat
belakang
pembelian maka ada lima dimensi yang
beberapa
digunakan dalam melakukan pengukuran.
perumusan masalah yang akan dibuktikan
Keputusan
di dalam penelitian ini yaitu:
konsumen memiliki kebutuhan, pencarian
1. Apakah
brand
awareness
informasi,
pembelian
pemilihan
muncul
alternatif,
berpengaruh terhadap keputusan
tindakan untuk membeli produk:
konsumen dalam membeli ponsel
1. Adanya Kebutuhan.
Blackberry di kota Padang.
2. Pencarian informasi.
2. Apakah brand perceived quality
4. Action.
konsumen dalam membeli ponsel
5. Evaluasi.
3. Apakah
brand
dan
3. Pemilihan Alternatif.
berpengaruh terhadap keputusan
Blackberry di kota Padang.
ketika
2.3
Ekuitas Merek
association
Merek mungkin merupakan sebuah
berpengaruh terhadap keputusan
kata yang simpel dan pendek tapi sebuah
konsumen dalam membeli ponsel
merek memiliki arti dan fungsi yang sangat
Blackberry di kota Padang.
vital bagi sebuah produk, karena sebuah
4. Apakah brand loyalty berpengaruh terhadap
keputusan
merek akan mampu memberikan kesan dan
konsumen
nilai tambah yang akan menjadi menjadi
dalam membeli ponsel Blackberry
simbol sebuah produk yang tentunya akan
di kota Padang.
mempertahankan
kelangsungan
hidup
dalam jangka panjang. Suhadi
(2005)
mengungkapkan
merek adalah sebutan atau klaim yang 2
diberikan orang yang membuat produk
equity yang terbentuk pada pelanggan
pada produk yang baru diselesaikan atau
Hypermarket
MATOS
siap untuk dipasarkan oleh produsen.
Warnaningtyas
(2008)
Merek
produk
penelitian tentang pasta gigi Pepsoden
tersebut masih ada, selain itu merek
pada departemen-departemen store di kota
memiliki nilai jual apabila telah dikenal
Madiun seperti Plaza Madiun, Pasar Sri
oleh masyarakat dan tidak boleh digunakan
Ratu dan Presiden Plaza. Lokajaya (2007)
oleh produk lain karena telah menjadi hak
melakukan penelitian untuk menganalisis
mutlak
pembuat
faktor kegiatan pemasaran terhadap ekuitas
produk. Jadi berdasarkan uraian tersebut
merek deterjen bubuk. Salah satu dimensi
dapat
yang di analisis baik secara deskriptif
akan
bagi
berlaku
selama
sipemilik
disimpulkan
atau
bahwa
merek
melakukan
merupakan sesuatu atribut dari suatu
maupun
produk yang akan menjelaskan eksistensi
awareness (kesadaran merek). Didalam
dari suatu produk, eksistensi tersebut
penelitian tersebut dipertegas bahwa brand
sangat ditentukan oleh sikap konsumen
awareness
berpengaruh
terhadap suatu produk dan tetap akan
signifikan
berlaku
keputusan
jika
produk
yang
bermerek
tersebut masih ada.
kuantitatif
Malang.
adalah
brand
positif
yang
terhadap
keinginan
atau
konsumen
dalam
membeli
sebuah merek deterjen bubuk, semakin
Menurut Durianto et al., (2003)
tinggi tingkat kesadaran merek yang
brand equity memperlihatkan kesatuan dari
terlihat dari top of mind, trus in brand,
item-item yang saling bekerja sama untuk
hingga
membentuk sebuah merek. Brand equity
semakin
dapat terbentuk dari empat item yang
meningkatnya niat atau pun keputusan
terdiri
brand
pembelian terhadap merek. Berdasarkan
asosiation, brand percieved quality dan
uraian ringkas tersebut maka dajukan
brand loyality.
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan
dari
brand
awarenes,
performance tinggi
of akan
brand
yang
mendorong
yaitu: 2.4
Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Pengembangan Hipotesis I Istiyono et al., (2007) didalam penelitiannya salah satu dimensi yang digunakan mengukur ekuitas merek adalah brand awareness. Yuan (2008) melakukan
H1
Ekuitas Merek yang diukur dengan brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry
2.4.2 Pengembangan Hipotesis II Istiyono et al., (2007) didalam penelitiannya
terlihat
bahwa
dimensi
penelitian yang berhubungan dengan brand 3
ekuitas merek yang diukur dengan brand
association akan mendorong keputusan
perceived quality berpengaruh signifikan
yang kuat untuk membeli Telkomnet
terhadap keputusan pembelian. Numalina
Speedy.
et al (2004) yang melakukan penelitian
penelitiannya menemukan bahwa brand
yang
association
bertujuan
mengetahui
pengaruh
Warnaningtyas
(2008)
berpengaruh
hasil
terhadap
ekuitas merek pada beberapa es krim
repurchasing (minat membeli ulang) pada
terkenal seperti Indoeskrim, dan Meiji di
konsumen konsumen yang berbelanja di
Jakarta. Didalam model penelitian tersebut
departemen store dikota Madiun. Randini
terlihat brand perceived quality terbentuk
(2010) penelitiannya yang bertujuan untuk
karena adanya referensi, pengetahuan dan
mengetahui
pengalaman
dalam
blackjack terhadap keputusan pembelian
menggunakan bank dimasa lalu, semakin
konsumen pada blackjack 21 industries
tinggi nilai kualitas persepsi yang dimiliki
Bandung. Didalam penelitian tersebut
seorang nasabah terhadap sebuah merek
salah satu dimensi yang dibahas adalah
bank akan mendorong keinginan yang kuat
brand
dalam diri nasabah untuk segera bergabung
menguatnya referensi serta pengatahuan
dengan bank tersebut. Dari uraian ringkas
konsumen
tersebut dapat diajukan sebuah hipotesis
mendorong meningkatnya kualitas persepsi
yang akan dibuktikan yaitu:
yang
H2
konsumen membeli blackjack 21 industries
yang
dominan
Ekuitas Merek yang diukur dengan brand percievied quality berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry
2.4.3 Pengembangan Hipotesis III Istiyono et al., (2007) didalam penelitiannya
terlihat
bahwa
pengaruh
association.
pada
akan
Bandung.
ekuitas
merek
Pengalaman
blackjack
menguatkan
Berdasarkan
dan
21
akan
keputusan
uraian
ringkas
tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H3
Ekuitas Merek yang diukur dengan brand association berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry
2.4.4
Pengembangan Hipotesis IV
dimensi
ketiga yang digunakan untuk mengukur ekuitas merek adalah brand association yang berhubungan dengan pengetahuan
Istiyono et al., (2007) salah satu
konsumen tentang atribut produk yang
tujuan
penelitian
mereka gunakan. Brand association yang
mengetahui
kuat akan terbentuk ketika konsumen telah
terhadap keputusan pembelian konsumen
menggunakan merek dalam jangka waktu
pada Telkomnet Speedy. Yuan (2008) hasil
yang relatif lama. Semakin kuat brand
penelitiannya menemukan bahwa brand
pengaruh
tersebut brand
adalah loyalty
4
loyalty berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian
minuman
Isotonik
konsumen Mozone.
Untuk
mempersempit
ruang
pada
lingkup
pembahasan
masalah
maka
Randini
diambil
bagian
populasi
yang
dari
(2010) didalam penelitiannya ditemukan
dianggap mewakili yaitu beberapa orang
bahwa dimensi paling tinggi dari ekuitas
diantara konsumen yang menggunakan
merek yaitu loyalitas merek berpengaruh
ponsel
positif yang signifikan terhadap keputusan
Blackberry yang berdomisili di kawasan
pembelian Blackjack 21 di kota Bandung.
kota Padang.
Temuan tersebut semakin memperkuat
smartphone
dengan
jenis
Untuk dapat menentukan sampel
teori yang menyatakan komitmen yang
yang dapat
kuat untuk terus menggunakan merek yang
digunakan metode pengambilan sampel
terbentuk karena pengalaman dan kuatnya
purposive sampling. Menurut Jogiyanto
referensi yang berhubungan dengan merek
(2005) purposive sampling adalah metode
telah meningkat keinginan dan keputusan
pengambilan
untuk terus menggunakan merek produk
kepada kriteria khusus yang ada di dalam
untuk waktu yang lebih lama. Berdasarkan
diri responden. Kriteria responden yang
uraian
digunakan di dalam penelitian ini meliputi:
ringkas
tersebut
maka
dapat
diajukan sebuah hipotesis yang akan
mewakili
sampel
populasi
yang
1. Responden perempuan
H4
disekitar kota Padang. 2. Telah
yang
3.1
Populasi dan Sampel Menurut Jogiyanto (2005) populasi
atau
berdomisili
menggunakan
merek
ponsel
Blackberry METODE PENELITIAN
didasarkan
laki-laki
dibuktikan yaitu: Ekuitas Merek yang diukur dengan brand loyalty berpengaruh terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry
maka
berbagai
pintar
jenis
dan menggunakan
ponsel cerdas jenis Blackberry lebih kurang satu tahun. 3. Responden
yang
memiliki
adalah kesatuan item item yang saling
tingkatan usia diatas 18 tahun
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan
Ukuran sampel yang digunakan
tertentu. Di dalam penelitian ini yang
pada penelitian ini berjumlah 100 orang
menjadi populasi adalah seluruh konsumen
responden
pengguna ponsel smartphone dengan jenis
sampel sebanyak 100 orang sejalan dengan
Blackberry
Sekaran (2006)
Padang.
yang berdomisili dikota
Alasan
dipilihnya
ukuran
yang mengungkapkan
jumlah sampel yang baik adalah 20 x jumlah variabel. Oleh sebab itu jumlah 5
sampel yang digunakan didalam penelitian
yang diadopsi dari Betra dan Alden (2002)
ini berjumlah (20 x jumlah variabel) yaitu
untuk brand perceived quality digunakan
berjumlah 100 orang.
tiga indikator
yaitu
perceived brand
globalness, perceived brand quality, dan perceived brand prestige. a) Perceived 3.6
Variabel Penelitian Untuk
pengujian
mengelompokan
tahapan
maka
variabel
peneliti
sebuah merek, b) Perceived brand quality adalah
penelitian
penilaian dari konsumen tentang
menjadi dua kelompok utama yaitu:
kualitas sebuah merek dan c) Perceived
3.6.1 Variabel Independen 1.
prestige
konsumen setelah menggunakan
Menurut Durianto et al., (2003)
merek.
brand awareness adalah kesadaran yang dirasakan konsumen tentang keberadaan
4. Brand Assosiation (X3)
sebuah merek. Untuk mengukur brand diadopsi
brand
merupakan prestise yang dirasakan
Brand awareness (X1)
awareness
globalness
merupakan luas daerah pemasaran
mempermudah hipotesis
brand
kuesioner
dari
Durianto et al., (2003) dimana brand awareness diukur dengan menggunakan dimensi:
Menurut Kertajaya (2005) brand association merupakan item yang menjadi ciri khas suatu merek produk yang membedakan merek tersebut dengan merek lain.
a) Mudah mengenali keunggulan dari ponsel Blackberry .
a) Guarantee. b) Personal identification.
b) Sistem jaringan Blackberry c) Fitur dan atribut yang dimiliki ponsel cerdas Blackberry . 2. Brand Percievied Quality (X2)
c) Social identification. d) Willingness to accept posible brand extention. e) Willingness recommend the brand.
Menurut Durianto et al (2003) brand
perceived
quality
merupakan
5. Brand loyalty (X4)
penilaian atau pendapat yang muncul dari
Menurut Durianto et al (2003)
dalam diri konsumen setelah menggunakan
brand loyalty adalah komitmen yang
sebuah merek. Untuk mengukur brand
terbentuk didalam diri masing-masing
perceived quality maka digunakan dimensi
konsumen untuk menggunakan sebuah 6
merek.
Untuk
mengukur
tingkatan
autokorelasi,
dan
loyalitas merek dari konsumen maka
heteroskedastisitas.
Pengujian
digunakan dimensi sebagai berikut:
dilakukan dengan menggunakan model
a) Switcher.
pengujian hipotesis
regresi berganda, dan uji t-statistik
b) Satisfied Buyers,. c) Like the brand.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
d) Habitual Buyers. e) Commited Buyers.
Kotler, Ketler (2010) keputusan pembelian merupakan rangkaian aktifitas sebuah
tindakan
pembelian terhadap merek produk yang telah diamati dan dipelajari dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengukur keputusan pembelian
konsumen
maka
4.1.1
Demografis Gender saat
penggunaan
ponsel
Blackberry tentu telah digunakan berbagai
Keputusan Pembelian (y)
melahirkan
Demografis Responden
Pada
3.6.2 Variabel Dependen
yang
4.1
diadopsi
dimensi yang berasal Husen (2005) yaitu sebagai berikut:
kalangan.
Berdasarkan
kepada
proses
tabulasi data yang telah dilakukan dapat dikelompokan
responden
berdasarkan
gender seperti terlihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Demografis Berdasarkan Gender Gender Jumlah Persen Laki – Laki 57 57 Perempuan 43 43 Total 100 100 Sumber: Hasil Olahan Data
a. Kebutuhan. b. Pencarian informasi.
Pada tabel terlihat bahwa sebagian
c. Pemilihan alternatif.
besar responden yang berpartisipasi di
d. Action.
dalam penelitian ini bergender laki-laki
e. Evaluasi.
yaitu berjumlah 57 orang responden,
3.7
sedangkan
Metode Analisis Untuk
hipotesis
melakukan
sisanya
adalah
responden
pengguna ponsel Blackberry
bergender
pengujian
perempuan yaitu berjumlah 43 orang
maka
digunakan
beberapa
responden. Pada perhitungan distribusi
analisis,
sebelum
dilakuakn
frekuensi teridentifikasi bahwa responden
pengujian hipotesis dilakukan pengujian
laki-laki adalah yang terbanyak, kondisi
instrument data yang meliputi uji validitas
tersebut terjadi karena sebagian besar laki
dan reliabilitas. Pengujian asumsi klasik
laki sangat menyukai berbagai hal yang
metode
yang terdiri pengujian multikolinearitas, 7
berhubungan
dengan
teknologi,
salah
adalah mereka yang memiliki tingkatan
satunya adalah perkembangan teknologi
usia antara 26 – 30 orang yaitu berjumlah
ponsel cerdas khususnya Blackberry .
23 orang responden. Hasil survey juga mengidentifikasi responden yang berusia antara 36 – 40 tahun yaitu berjumlah 22
4.1.2 Demografis Usia Jika dilihat dari sudut segmen pasar
orang
responden,
sedangkan
sisanya
yang dituju oleh pengguna ponsel cerdas
adalah responden yang berusia di atas 40
Blackberry adalah konsumen yang berusia
tahun yaitu berjumlah 3 orang responden.
di atas 18 tahun ke atas, menurut fakta
Identifikasi tabulasi menunjukan bahwa
yang
bahwa
konsumen
penggunaan ponsel cerdas Blackberry
terbanyak
telah digunakan seluruh tingkatan usia.
Blackberry
Berdasarkan
penyebaran
karena, usia remaja merupakan usia yang
kuesioner yang telah dilakukan diperoleh
labil penuh rasa ingin tahu, sehingga trend
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.3 di
terhadap penggunaan ponsel cerdas tentu
bawah ini:
menjadi salah satu hobi yang terjadi pada
terjadi
menunjukan
kepada
hasil
Tabel 4.3 Demografis Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persen 18 – 25 Tahun 27 27 26 – 30 Tahun 23 23 31 – 35 Tahun 25 25 36 – 40 Tahun 22 22 > 40 Tahun 3 3 Total 100 100 Sumber: Hasil Olahan Data
responden
yang
adalah
menggunakan
individu ponsel
keadaan tersebut terjadi
responden remaja. 4.1.3
Demografis Pekerjaan Beratnya rutinitas tentu mendorong
setiap individu untuk mencari berbagai hal yang prakttis. Salah satu alat pemuas kebutuhan yang tentunya dapat membantu individu dalam bekerja adalah penggunaan
Berdasarkan proses tabulasi data terlihat
remaja
terbanyak
ponsel Blackberry . Berdasarkan kepada
yang
proses penyebaran kuesioner yang telah
berpartisipasi di dalam penelitian ini
dilakukan diperoleh ragam pekerjaan yang
adalah responden yang berkategori usia
dilaksanakan responden seperti terlihat
remaja yaitu memiliki tingkatan usia antara
pada tabel 4.4 di bawah ini:
18 – 25 tahun berjumlah 27 orang responden. Kelompok responden terbanyak kedua adalah mereka yang berusia antara 31 – 35 tahun yaitu berjumlah 25 orang. Tingkatan usia responden terbanyak ketiga
Tabel 4.4 Demografis Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Persen Mahasiswa 13 13 Staf Pengajar 7 7 Wiraswasta 19 19 PNS / BUMN 11 11 8
Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Lain Lain Total
33 9 8 100
33 9 8 100
Pada Tabel 4.4 terlihat terdapat aktifitas
yang
dilaksanakan
responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini. Responden dengan aktifitas rutin sebagai pegawai swasta adalah yang terbanyak
yaitu
Demografis Pendapatan Peningkatan
kebutuhan
seorang
konsumen tentu disebabkan oleh besarnya
Sumber: Hasil Olahan Data
beragam
4.1.4
berjumlah
33
orang
responden. Kelompok responden terbanyak
pendapatan yang mereka peroleh dalam bekerja. Berdasarkan proses tabulasi data yang telah dilakukan dapat dikelompokan tingkatan
pendapatan
yang
diperoleh
responden yang ikut serta di dalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.5 di bawah ini:
kedua adalah mereka yang beraktifitas rutin sebagai wiraswasta yaitu berjumlah 19 orang. Di dalam survey teridentifikasi 13 orang responden beraktifitas sebagai mahasiswa, responden yang beraktifitas tetap sebagai ibu rumah tangga berjumlah 9 orang, begitu pun dengan responden yang memiliki tingkatan profesi yang tidak disebutkan
dalam
kuesioner
yaitu
Tabel 4.5 Demografis Berdasarkan Pendapatan Jumlah Persen Pendapatan Tdk Memiliki Pendapatan Tetap Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000 Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000 Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 > Rp 3.000.000
22 10 43 11 14 100
Total
22 10 43 11 14 100
Sumber: Hasil Olahan Data
berjumlah 8 orang responden sedangkan
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa
sisanya adalah responden dengan aktifitas
sebagian
tetap sebagai staf pengajar yaitu berjumlah
berpartisipasi
7 orang responden. Hasil penyebaran
pendapatan tetap dengan nilai antara Rp
kuesioner menunjukan penggunaan ponsel
1.500.001 – Rp 2.000.000 berjumlah 43
Blackberry lebih banyak digunakan oleh
orang, tingkatan usia terbanyak kedua yang
pegawai swasta, keadaan tersebut terjadi
berpartisipasi di dalam penelitian ini
karena untuk memperkuat ikatan bisnis
adalah
dengan klien atau rekan bisnis tentu
pendapatan tetap yaitu berjumlah 22 orang.
komunikasi dengan ponsel cerdas seperti
Hasil survey juga berhasil mengidentifikasi
Blackberry akan menambah keharmonisan
14 orang responden dengan tingkatan
dalam
fasilitas
pendapatan di atas Rp 3.000.000, selain itu
Massager yang lebih hemat
11 orang responden memiliki tingkatan
bisnis
Blackberry
seperti
adalah
besar
mereka
responden memiliki
yang
tidak
yang tingkatan
memiliki
dan praktis. 9
pendapatan antara Rp 2.000.001 – Rp
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
3.000.000
sedangkan
peneliitian yang digunakan telah memiliki
responden
yang
sisanya
memiliki
adalah tingkatan
kehandalan yang tinggi.
pendapatan antara Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000
yaitu
berjumlah
10
orang
4.3
responden. Pada tabel terlihat bahwa sebagian
besar
pendapatan
responden
yang
relatif
memiliki
Pengujian Asumsi Klasik Secara umum tahapan pengujian
asumsi klasik yang digunakan meliputi:
sedang,
terjangkaunya harga ponsel Blackberry
4.3.1
Berdasarkan Tabel 4.18 terlihat
mendorong mereka memiliki kemampuan untuk membeli ponsel Blackberry
dan
mengikuti perkembangan pernak pernik
Hasil Pengujan Multikolinearitas
bahwa masing-masing variable independen yang terdiri dari persepsi, sikap dan kepuasan masing-masing telah memiliki
dari ponsel tersebut.
tolerance di atas 0,10 dan Variance Uji Instrumen
Influence Factor (VIF) di bawah atau sama
Secara umum tahapan pengujian
dengan 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
instrument data yang digunakan sebagai
variable independen yang digunakan di
berikut:
dalam penelitian ini terbebas dari gejala
4.2.1 Uji Validitas
asumsi multikolinearitas, oleh sebab itu
4.2
Berdasarkan validitas
hasil
pengujian
dengan menggunakan model
tahapan pengolahan data dapat segera dilanjutkan.
Variimax terlihat seluruh item pertanyaan yang mendukung masing masing variabel
4.3.2
Pada terlihat bahwa masing-masing
tersebut telah dinyatakan valid, karena masing masing item pertanyaan memiliki factor loading diatas 0,40. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
Pengujian Heteroskedastisitas
item pertanyaan memiliki nilai variance yang menyebar secara tidak merata dan tidak membentuk sebuah pola yang jelas. Oleh sebab itu dapat disimpulkan baahwa
segera dilaksanakan.
seluruh
hasil
independen
yang
digunakan di dalam model penelitian ini
4.2.2 Pengujian Reliabilitas Berdasarkan
variabel
pengujian
terbebas
dari
gejala
asumsi
sehingga
tahapan
reliabilitas yang telah dilakukan terlihat
heteroskedastisitas
seluruh variabel yang diuji memiliki
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
Cronbach Alpha diatas 0,60, sehingga
dilaksanakan. 10
bersama-sama 4.4
Pengujian Hipotesis Untuk
terhadap
membuktikan
kebenaran
hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand equity terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan ponsel Blackberry pengujian
di kota Padang, Tahapan statistik
dilakukan
dengan
menggunakan model regresi berganda dan uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
berpengaruh
keputusan
signifikan
pembelian
Blackberry di kota Padang. Temuan ini menunjukan bahwa model regresi yang akan dibentuk dapat diteruskan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,095 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa brand awareness, brand perceived quality, brand association dan brand loyalty telah variasi kontribusi dalam mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Blackberry
Variabel Koefisien Penelitian Regresi (Constanta) 15,667 B awareness -0,172 B perceived quality -0,223 B association 0,285 B loyalty -0,067 F-stat 0,047 R-Square 0,095 Hasil Olahan Data SPSS
di kota
Padang sebesar 9,50% sedangkan sisanya
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis
Sumber:
ponsel
90,50% lagi dijelaskan oleh variabel lain
t-hit
Sig
-0,936 -0,311 0,905 -0,779
0,352 0,757 0,368 0,438
yang tidak digunakan di dalam penelitian ini seperti kepercayaan konsumen, sikap, kepuasan dan berbagai variabel lain yang berada diluar model. Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
Pada
Tabel
4.6
terlihat
nilai
telah dilakukan maka diajukan beberapa
signifikan yang dihasilkan pada pengujian
pembahasan hasil pengolahan data seperti
F-statistik adalah sebesar 0,047. Pada
terlihat pada sub bab di bawah ini:
tahapan pengolahan data yang dilakukan digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
4.4.1 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry
nilai signifikan yang dihasilkan berada di bawah 0,05. Oleh sebab itu keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa brand awareness, brand perceived quality, brand association dan brand loyalty secara
Pada tahapan pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan variabel brand awareness diperoleh nilai signifikan sebesar 0,352. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 11
0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,352 > α 0,05
maka
keputusannya
adalah
4.4.2 Pengaruh Brand Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry
Ho Pada tahapan pengujian hipotesis
diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry
di kota
Berdasarkan kepada hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan
Blackberry
pembelian
ponsel
di kota Padang. Hasil yang
diperoleh tidak konsisten dengan hasil penelitian terdahulu. Kondisi ini terjadi
membeli
perilaku ponsel
masyarakat Blackberry
dalam
masyarakat mencari ponsel yang memiliki fasilitas seperti Blackberry
Massager
walaupun tidak di produk oleh merek ponsel terkenal, akibatnya masyarakat ponsel
mempertimbangkan
Blackberry brand
tidak awareness
sebagai variabel yang mendorong mereka mengambil keputusan pembelian ponsel Blackberry , dalam hal ini keputusan pembelian ponsel lebih dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini seperti harga, desain, fasilitas di dalam ponsel dan berbagai variabel lainnya.
menggunakan
variabel
brand perceived quality diperoleh nilai signifikan sebesar 0,757. Di dalam tahapan
kesalahan
data sebesar
digunakan 0,05.
tingkat
Hasil
yang
diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,757 > α 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa brand perceived quality tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry di kota Padang. Berdasarkan
tidak
tergantung pada merek. Pada umumnya
pengguna
dengan
pengolahan
Padang.
karena
kedua
hasil
pengujian
hipotesis pertama ditemukan bahwa brand perceived
quality
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry di kota Padang, hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena pada umum masyarakat tidak melihat kualitas produk sebelum membeli ponsel
Blackberry
.
Dalam
hal
ini
konsumen tidak melihat merek ketika membeli
ponsel
Blackberry
. Faktor
anggaran, desain dan kemudahan untuk memperoleh ponsel lebih mempengaruhi keputusan
konsumen
untuk
membeli
ponsel. Bagi konsumen ketika keinginan mereka untuk mendapatkan fasilitas yang terdapat pada ponsel Blackberry walaupun 12
tidak memiliki merek yang berkualitas
tidak konsisten atau berkomitmen untuk
adalah
dalam
menggunakan satu merek Blackberry akan
pembelian
tetapi mereka suka berganti ganti merek
membeli ponsel merek Blackberry dikota
ponsel, hal ini terjadi karena pada umum
Padang.
konsumen lebih mencari ponsel yang
hal
yang
mempengaruhi
penting
keputusan
mampu memberikan kenyamanan lebih 4.4.3 Pengaruh Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry Pada tahapan pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai signifikan sebesar 0,368, pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengolahan data menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,368 > α 0,05 maka
kepada pelanggan seperti fitur ponsel atau kemudahan dalam penggunaan. Oleh sebab itu di dalam penelitian ini dipertegas bahwa
brand
association
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen membeli ponsel Blackberry
di Kota
Padang.
association
tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek Blackberry
di
Kota Padang. 4.4.4 Pengaruh Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
brand
Pada tahapan penguijan hipotesis keempat dengan menggunakan variabel brand loyalty diperoleh nilai signifikan sebesar 0,438. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis ketiga ditemukan bahwa brand association tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan
Blackberry
pembelian
di kota Padang. Hasil yang
terhadap asosiasi merek bukanlah variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Blackberry
di kota Padang.
Temuan
konsisten
tidak
terhadap
dengan
hipotesis yang diajukan, Kondisi ini terjadi karena pada umumnya konsumen relatif
keputusan
pembelian
ponsel
Blackberry di kota Padang.
ponsel
diperoleh menunjukan bahwa pemahaman
ini
brand loyalty tidak berpengaruh signifikan
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis keempat ditemukan bahwa brand loyalty
tidak
terhadap
berpengaruh
keputusan
Blackberry
signifikan
pembelian
ponsel
di kota Padang. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa loyalitas merek
bukanlah
mempengaruhi untuk
variabel
keputusan
menggunakan
yang
masyarakat
ponsel
merek 13
Blackberry. Hasil tersebut terjadi karena
konsumen
membeli
ponsel
pada umumnya konsumen tidak ada yang
Blackberry di Kota Padang.
berkomitmen untuk terus menggunakan
4. Hasil pengujian hipotesis keempat
satu merek ponsel Blackberry. Ketika
menunjukan bahwa brand loyalty
muncul merek ponsel Blackberry
tidak
baru
berpengaruh
signifikan
keputusan
konsumen
konsumen secara cepat ingin membeli
terhadap
produk tersebut walaupun hanya sekedar
membeli ponsel Blackberry
sebagai prestise. Kondisi ini membuat
Kota Padang.
di
brand loyalty tidak menjadi alasan bagi konsumen untuk mengambil keputusan untuk membeli ponsel Blackberry di kota Padang,
PENUTUP 5.1
5.5
Kesimpulan Kesimpulan hasil pengujian seperti
1. Hasil pengujian hipotesis pertama
awareness signifikan konsumen
bahwa tidak
brand
berpengaruh
terhadap
keputusan
membeli
ponsel
2. Hasil pengujian hipotesis kedua
perceived
bahwa
brand
quality
tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen
membeli
ponsel Blackberry di Kota Padang. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan
bahwa
assosiation
tidak
signifikan
terhadap
1. Perusahaan
disarankan
untuk
menciptakan produk yang inovatif, dengan kualitas yang tinggi, serta ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau, saran ini penting untuk meningkatkan keinginan atau
Blackberry di Kota Padang.
menunjukan
Saran yang dapat diajukan tentu dapat membarikan manfaat positif bagi:
terlihat di bawah ini yaitu:
menunjukan
Saran
brand
berpengaruh keputusan
keputusan konsumen untuk segera membeli produk. 2. Peneliti
dimasa
mendatang
disarankan
untuk
menambah
jumlah
penelitian
mencoba
dengan
sampel cara
menggunakan metode pengambilan sampel
yang
menambahkan variabel
baru
berbeda,
serta
minimal
satu
yang
belum
digunakan di dalam penelitian ini 14
seperti persepsi, sikap, kepercayaan dan berbagai variabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Betra Anthoni dan Alden. 2002. Basic of Marketing. McGraw-Hill, Irwin Durianto, Darmadi, Anton Wachidin Widjaja, dan Hendrawan Supratikno. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif Strategi, Program dan Teknik Pengukuran. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ghozali Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Universitas Dipenegoro, Semarang. Hair JR, Joseph F, William C Black dan Barry J Babin. 2010. Multivariate Data Analysis Seventh Edition. Pearson Prentice Hall. Husen
Umar. 2005. Metodologi Penelitian. Erlangga. Jakarta.
Istiyono, Epy Ponco, Ely Sapto Utomo, Emmy Indrayani. 2007. Pengaruh Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan Telkomnet Instan Terhadap Minat Pembelian Telkoment Speedy. Kampus Ghunadharma Jakarta. Proceeding PESAT Vol 2. I Nyoman Lokajaya. 2007. Analisis Faktor Kegiatan Pemasaran Terhadap Ekuitas Merek Deterjen Bubuk. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 2 Nomor 4. Universitas Kristen Petra, Surabaya
Jogiyanto, Fahrudin, 2005. Metodologi Penelitian dengan Salah Kaprah. BPFE Yogyakarta. Kasali,
Rhenal. 2001. Menciptakan Keunggulan Bersaing. Gramedia, Jakarta.
Kertajaya, Hermawan. 2002. Analisis Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka, Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2010, Marketing 13th, Penerbit: Prenhallindo, Jakarta. Randani Zulmi Tri. 2010. Pengaruh Ekuitas Merek Blackjack Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Blackjack 21 Industris Bandung. Jurnal Ekonomi Sekaran Uma. Penelitian Jakarta.
2006. Metodologi Bisnis. Erlangga,
Suhadi Indra. 2005. Bauran Pemasaran. Gramedia Pustaka. Jakarta. Yuan Yamunna Djasly. 2008. Pengaruh Kinerja Ekuitas Merek Terhadap proses Keputusan Pembelian Konsumen Minuman Isotonik Mizone pada Pelanggan Hypermarket MATOS Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen. Malang. Volume 6 Nomor 3 Desember 2008. Warnaningtyas Hartirini. 2008. Pengaruh Brand equity Terhadap Minat Membeli Ulang Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus pada Departemen-Departemen Store di Kora Madiun). Madiun. Jurnal Sosial Volume 8 Nomor 1 Maret 2008.
15