PENGARUH BIAYA BAHAN BAKU TERHADAP VOLUME PRODUKSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA JUAL (Studi Kasus Pada CV. Intan Alami Garut) Oleh : LUTFI ABDALLOH NPM : 073403067 Pembimbing : IMAN PIRMAN HIDAYAT, S.E., M.Si., Ak. RITA TRI YUSNITA, S.E., M.M. ABSTRACT This research aim to know (1) cost of raw materials, production volumes, and selling prices (2) the influence of cost of raw materials to production volumes (3) the influence of cost of raw materials partially on selling prices, the partial effect of production volumes on selling prices, the influence of cost of raw materials and production volumes simultaneously toward selling prices. In this research the author uses descriptive analytical method with the approach of A Case Study on CV. Intan Alami Garut. The research is primer data, namely the company’s financial statement for 2008-2012, with research libraries of data collection techniques. The analysis tool used was path analysis (path analysis) with a ratio measurement scale. The result showed that : (1) the condition of the cost of raw materials from the standpoint of the production volume is still quite good, while from the standpoint of the selling price is pretty good. (2) the cost of raw materials significantly influence the volume of production (3) raw material costs partially significant effect on selling prices, production volumes partially significant effect on selling prices, raw material costs and production volumes simultaneously significantly influence the selling price. Key Word : cost of raw materials, production volumes, selling prices ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) biaya bahan baku, volume produksi dan harga jual (2) pengaruh biaya bahan baku terhadap harga jual (3) pengaruh biaya bahan baku secara parsial terhadap harga jual, pengaruh volume produksi secara parsial harga jual, pengaruh biaya bahan baku dan volume produksi secara simultan terhadap harga jual. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada CV. Intan Alami Garut. Penelitian yang digunakan adalah data primer, yaitu laporan keuangan perusahaan pada tahun 2008 s/d tahun 2013, dengan teknik pengumpulan data library research. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran rasio. Hasil ini menunjukan bahwa : (1) kondisi biaya bahan baku dari sudut pandang volume produksi masih cukup baik, sedangkan dari sudut pandang harga jual sudah cukup baik. (2) biaya bahan baku berpengaruh signifikan terhadap volume produksi (3) biaya bahan baku secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga jual, volume produksi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga jual, biaya bahan baku dan volume produksi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga jual. Kata Kunci : biaya bahan baku, volume produksi, harga jual
Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia yang tidak akan pernah habisnya baik yang bersifat primer, sekunder ataupun tersier membuat perusahaan bersaing ketat guna memperoleh respon baik dari masyarakat. Terlebih perusahaan manufaktur yang selalu memproduksi barangnya sesuai dengan keinginan masyarakat/konsumen. Keadaan ini memicu pengusaha untuk menciptakan produknya yang lebih baik. Maka perusahaan harus lebih mengefektifkan setiap fungsi manajerialnya seperti: planning, organizing, directing dan controlling sehingga tujuan utama perusahaan yaitu mendapatkan laba yang sebesar-besarnya dapat dicapai. Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu manajemen yang baik, sehingga operasi perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan adanya informasi yang memadai agar dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam hal ini adalah informasi mengenai biaya-volume produksiyang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan proses produksi. Dalam memperoleh informasi mengenai biaya-volume produksi tersebut diperlukan suatu alat yaitu system informasi akuntansi biaya agar setiap perusahaan khususnya perusahaan manufaktur dapat mengetahui dengan tepat harga pokok dari jenis produksi yang dihasilkannya berikut perencanaan penyusunan biaya dan pengawasan atas efisiensi yang dicapai, sehingga biayabiaya yang timbul sejak pembelian bahan, diproduksi menjadi hasil produksi dapat diikuti melalui pencatatan dan pendistribusiannya. Dengan adanya sistem informasi akuntansi biaya maka manajemen dapat memperoleh informasi mengenai biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk tujuan pengambilan keputusan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Selain itu manajemen juga dapat menetapkan harga pokok produksi, harga pokok produk dan harga jual serta dapat mengevaluasi apakah faktor-faktor produksi digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Di wilayah Priangan Timur khususnya di daerah Garut banyak perusahaan yang sudah berkembang yang bergerak di bidang manufaktur. Dalam menentukan harga jualnya perusahaan seperti ini tidak hanya memperhitungkan harga pasaran atau kemampuan konsumen dalam membeli produknya akan tetapi ditentukan pula oleh seberapa besar jumlah volume produksidikeluarkan yang mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Oleh karena itu perusahaan akan menghitung dengan cermat besarnya biaya-volume produksiyang dikeluarkan yang akan mempengaruhi besarnya harga jual. Akan tetapi dari ketiga volume produksitersebut biaya bahan baku adalah biaya yang besarnya sering berubah-ubah bahkan perubahan yang sangat signifikan pun sering terjadi dan salah satu penyebabnya adalah faktor keadaan perekonomian negara yang mengakibatkan naik turunnya harga kebutuhan bahan baku. Salah satu perusahaan yang sedang berkembang di Kabupaten Garut adalah CV. Intan Alami yang merupakan anak perusahaan dari PT.MDL-525 GROUP dan berkedudukan di Jalan Guntur Melati No 30 Garut yang bergerak dalam industri pembuatan susu bubuk kedelai. Dalam proses produksinya, CV. Intan Alami selalu memperhitungkan berapa besar biaya bahan baku yang dikeluarkan karena besar kecilnya biaya bahan baku akan mempengaruhi besarnya volume produksi dan menjadi faktor penentu kebijakan yang diambil manajemen dalam penentuan harga jual meski cenderung harga selalu diusahakan stabil agar konsumen selalu setia untuk menggunakan produknya. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang dengan omset yang besar, CV. Intan Alami selalu memperhitungkan dengan cermat semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Harga bahan baku yang berubah ubah akan berpengaruh terhadap besarnya volume produksi. Besarnya volume produksi akhirnya akan berpengaruh pula terhadap penentuan harga jual. Namun fenomena yang terjadi di CV. CV. Intan Alami ternyata meski dengan naiknya harga bahan baku yang sangat signifikan akan tetapi manajemen mengambil
suatu kebijakan bahwa harga jual tetap dipertahankan sesuai dengan kondisi biasanya. Hal ini dikarenakan jika harga jual dinaikkan maka konsumen tidak akan mampu untuk membeli dan akan berpindah ke produk lain. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kerugian perusahaan dan agar perusahaan tetap going concern maka pimpinan perusahaan mengambil kebijakan mengurangi takaran tiap kemasan. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan CV. Intan Alami tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui seberapa besar pengaruh biaya bahan baku terhadap volume produksi dan dampaknya juga terhadap harga jual. Pada penelitian ini penulis juga mengambil referensi dari beberapa penelitian terdahulu sebagai gambaran untuk mempermudah proses penelitian, antara lain: 1. Harahap (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Faktor Produksi terhadap volume produksi CPO pada PT. Monopoli Raya.tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor produksi modal,bahan baku, tenaga kerja dan mesin terhadap volume produksi CPO pada PT.Monopoli Raya, hasil penelitian menunjukan bahwa modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin berpengaruh signifikan terhadap volume produksi. 2. Ajid Bustami (2007) mengkaji Pengaruh Anggaran Volume produksiterhadap Penetapan Harga Jual. Penelitian ini dilakukan pada CV. Panamas Ligar Perkasa Tasikmalaya. Diperoleh hasil bahwa Anggaran Volume produksimempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Penetapan Harga Jual. 3. Fitriana Agustina (2009) mengkaji Pengaruh Volume produksiterhadap Harga Jual. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Minyak Gosok Walikukun Tasikmalaya. Dengan diperoleh hasil bahwa Volume produksiberpengaruh signifikan terhadap Harga Jual. Terdapat persamaan dan perbedaan antara rencana penelitian penulis dengan beberapa penelitian yang menjadi rujukan penulis. Adapun persamaan dan perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Identifikasi Masalah Penulis Penulis dapat merumuskan identifikasi masalah, diantaranya : 1. Bagaimana biaya bahan baku , volume produksi dan harga jual pada CV. Intan Alami. 2. Bagaimana pengaruh biaya bahan baku terhadap volume produksi pada CV. Intan Alami. 3. Bagaimana pengaruh secara parsial maupun simultan antara biaya bahan baku dan volume produksi terhadap harga jual pada CV. Intan Alami. Tinjauan Pustaka Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku adalah Biaya yang terdiri dari bahan-bahan yang dikerjakan di dalam proses produksi, untuk diubah menjadi barang lain yang nantinya akan dijual (M. Munandar, 2001:250).
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa biaya bahan baku adalah semua biaya bahan yang dipakai dalam proses produksi yang tidak dapat dihilangkan untuk diubah dari bahan mentah menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan. Volume Produksi Volume produksi adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu (Agus ahyari 2002:83).
Jadi dapat disimpulkan bahwa “volume produksi adalah produksi yang dihasilkan yang dinyatakan dalam jumlah produksi banyaknya satuan fisik atau unit yang harus dicapai”. Harga Jual Harga jual adalah Jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan (Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan, 2001:633).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kerang Pemikiran Dalam perusahaan manufaktur biaya produksi merupakan sumber biaya yang terdiri dari tiga unsur biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Ketiga biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi merupakan komponen biaya terbesar dalam sebuah perusahaan pabrik, karena itu pengertian biaya produksi mengandung unsur penting. Pengertian biaya produksi itu sendiri menurut Mulyadi (2005: 14) “Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi”. Penjelasan mengenai biaya bahan baku menurut Mulyadi (2005 : 331) adalah sebagai berikut: “Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah, merupakan unsur harga pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli yang tercantum dalam faktur dari penjualan ditambah biaya angkatan, biaya-biaya pembelian lain serta biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku dalam keadaan siap untuk diolah.” Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Seperti yang diungkapkan Segel (2002 : 146) dalam kamus istilah akuntansi adalah sebagai berikut: “Direct Materials (Bahan langsung) merupakan semua bahan yang menjadi bagian integral barang jadi. Contohnya adalah baja yang dipakai untuk membuat mobil dan kayu untuk membuat alat rumah tangga. Bahan langsung merupakan bahan untuk pekerjaan dalam proses sebagai biaya yang dapat diinvestasikan”. Bahan langsung adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. (Garrison yang diterjemahkan oleh A. Totok Budisantoso, 2000:47). Contohnya adalah tepung terigu dalam roti. Maka tepung terigu adalah bahan baku yang tidak dapat dipisahkan dari roti. Artinya jika tidak ada tepung terigu maka sampai kapan pun roti tersebut tidak akan dapat diselesaikan. Sehingga biaya pembelian tepung terigu mutlak dikeluarkan. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa indikator biaya bahan baku adalah semua biaya yang tidak dapat dipisahkan dari barang yang diproduksi yang merupakan bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi. Jadi sangatlah jelas bahwa bahan baku adalah bagian yang tidak tepisahkan dari proses produksi, besar kecilnya biaya bahan baku juga akan mempengaruhi besarnya volume
produksi, karena biaya bahan baku termasuk didalam bahan dasar yang merupakan faktorfaktor yang mempengaruhi volume produksi. Volume produksi menurut Agus Ahyari (2002:83) volume produksi adalah sebagai berikut: “Jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu”. Adapun faktor-faktor yang membatasi volume produksi menurut Reksohadprodjo dan Indriyo gitosudarmo (2000:68) adalah sebagai berikut: 1. Faktor kapasitas mesin Kapasitas mesin merupakan batasan di dalam memproduksi barang dengan jumlah melebihi kemampuan mesin yang dimilikinya. Meskipun bahan dasar yang tersedia besar sekali, maka apabila jumlahnya melebihi kapasitas mesin-mesin yang dimiliki, pastilah tidak mungkin permintaan tersebut direalisasi seluruhnya. 2. Faktor bahan dasar Jumlah bahan dasar yang tersedia juga memiliki batasan dalam penentuan luas produksinya. Produksi tidak dapat dilaksanakan melebihi jumlah kemampuan bahan dasar yang tersedia. 3. Faktor uang kas yang tersedia Uang kas yang tersedia yang dimiliki perusahaan untuk keperluan produksi merupakan sumber pembiayaan segala keperluan perusahaan. Uang kas yang tersedia membatasi kemampuan perusahaan untuk memproduksi. Salah satu permasalahan dalam perusahaan manufaktur adalah penentuan besarnya harga jual. Meskipun tidak semua perusahaan manufaktur bermasalah dalam harga jual, akan tetapi penentuan harga jual harus tetap diperhatikan karena berdampak pada daya beli masyarakat. Adapun perusahaan yang tidak menghadapi persoalan dalam penentuan harga jual adalah perusahaan yang memproduksi barang sejenis dengan perusahaan lain dan telah memiliki harga pasar asli. Namun tidak demikian halnya dengan perusahaan lain, penentuan harga jual merupakan proses yang sangat penting. Kesalahan penentuan harga jual akan berakibat fatal. Jika ditentukan terlalu mahal, maka pelanggan akan enggan membeli produk perusahaan dan akan berpindah ke perusahaan lain. Sebaliknya, jika harga jual ditentukan terlalu rendah (murah), maka biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak akan tertutup sehingga perusahaan akan mengalami kerugian. Adapun pengertian harga jual menurut Hansen dan Mowen yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2001:633) adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Salah satu cara untuk menghindari terjadinya kerugian, pada pendekatan umum dalam menentukan harga adalah dengan menambahkan angka perkiraan laba (mark-up) pada angka harga pokok. Yang dimaksud dengan mark-up adalah selisih antara harga jual dengan harga pokok produk. Mark-up biasanya berupa persentase tertentu dari harga pokok produk (Krismiaji, 2002:354). Harga pokok Dengan demikian harga jual dapat ditentukan sebagai berikut: Perhitungan Harga Jualnya : Harga Jual Pokok = Harga Pokok + (Persentase Mark-up x Harga Pokok) Harga jual produk = Harga Jual Pokok : Volume Produksi Bahan baku merupakan salah satu komponan utama di dalam pembentukan suatu produk. Bagi perusahaan terutama perusahaan manufaktur, ketiadaan bahan baku akan menimbulkan terhentinya proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka kehadiran bahan baku di dalam sebuah perusahaan terutama perusahaan manufaktur adalah mutlak adanya. Menyediakan persediaan bahan baku dan menentukan besarnya harga pokok produksi serta menentukan harga jual merupakan tugas dan fungsi manajemen. Apabila perusahaan tersebut mampu menjalankan fungsi manajemen dengan baik, maka perusahaan tersebut
dianggap berhasil. Dengan tersedianya bahan baku yang memadai maka dapat memperlancar proses produksi sehingga keinginan atau permintaan konsumen akan produk tersebut akan terpenuhi. Harga pokok produksi mencakup biaya-biaya bahan baku/biaya langsung, biaya upah langsung dan biaya produksi tidak langsung. Dalam perusahaan manufaktur, semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang yang langsung dan biaya overhead pabrik akan berhubungan langsung dengan proses produksi. Jadi biaya bahan baku berpengaruh terhadap volume produksi yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur. Salah satu penentu besarnya harga jual juga ditentukan oleh harga pokok produksi sehingga kebijakan besar kecilnya harga jual yang diambil perusahaan akan selalu memperhatikan seberapa besar biaya bahan baku agar kerugian dapat dihindarkan. Semakin besarnya biaya bahan baku yang dikeluarkan akan mempengaruhi volume produksi dan penentuan harga jual. Dari berbagai uraian di atas, maka dapat diambil suatu hubungan tentang besarnya biaya bahan baku perusahaan dapat mempengaruhi volume produksi dan akan berdampak pada harga jual perusahaan tersebut. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya (Sugiyono, 2002:51). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diajukan, maka penulis memiliki hipotesis sebagai berikut : 1. Biaya bahan baku berpengaruh signifikan terhadap volume produksi 2. Biaya bahan baku dan volume produksi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap harga jual. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Adapun objek dalam penelitian ini adalah biaya bahan baku, volume produksi dan harga jual. Adapun subjek penelitian adalah Perusahaan CV. Intan Alami yang beralamat di Jalan Guntur Melati No. 30 Telp. (0262) 231478. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Operasionalisasi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penentuan biaya bahan baku terhadap volume produksi dampaknya terhadap harga jual, yang akan dioperasionalisasikan sebagai berikut : Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala Biaya Bahan Baku (X1) Volume
Biaya yang terdiri dari bahan-bahan yang - Jumlah Biaya dikerjakan di dalam proses produksi, untuk bahan baku diubah menjadi barang lain yang nantinya akan yang dipakai dijual (M. Munandar, 2001:250) untuk produksi jumlah barang atau jasa yang dihasilkan - Jumlah
Rupiah
Rasio
karton
Rasio
Produksi (X2)
barang/ produk yang di hasilkan Jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu - Harga Pokok unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas Produk barang atau jasa yang dijual atau diserahkan - Laba yang (Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh diharapkan Benyamin Molan, 2001:633)
dalam periode tertentu ( Agus ahyari 2002:83)
Harga Jual (Y)
Rupiah
Rasio
Model / Paradigma Penelitian Model / paradigma di dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana yaitu, “ Pengaruh Biaya Bahan BakuTerhadap Volume Produksi Dan Dampaknya Terhadap Harga Jual“. Jika dituangkan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut :
ε
X1 Y X2
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Dari struktur path analysis di atas, terdapat langkah-langkah yangdigunakan yaitu sebagai berikut : 1) Menghitung koefisien korelasi (r) n∑XiYi - (∑Xi) (∑Yi) r = (Sitepu, 1994:19)
√{n∑Xi2 – (∑Xi)2}{n∑Yi2 - (∑Yi)2} 2) Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut: n
ρYX = bYXi∑X2ih 1
√ h=1; i = 1, 2,.....k............................... (Sitepu, 1994:17) n
∑Y2h h=1
Keterangan : ρYX1= Koefisien jalur dari Xi terhadap Y byxi = Koefisien Regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3) Pengujian faktor residu atau sisa PYXi= √ 1- R2Y1X1X2......Xk............................................(Sitepu, 1994:23) k
Dimana : R YX1.........Xk = ∑pYX1 rYX1 4) Pengujian hipotesis operasional a) Pengujian secara simultan Ho : PYX1 = PYX2 = 0 Ha : PYX1 = PYX2 ≠ 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika F hitung > F tabel Uji signifikansi menggunakan rumus : 2
(n – k – 1) R2YX1X2....Xk F = _____________________ .......................... (Sitepu, 1994:25) k (1- R2 YX1X2....Xk) Stasistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V1 = k dan V2 = n-k-1 b) Pengujian secara parsial Hipotesis operasional: Ho : PYXi = 0 Ha : PYXi ≠ 0 Uji signifikan menggunakan satu arah, di mana kaidah keputusannya sebagai berikut : Terima H0, jika : - t ½ α ≤ t hitung ≤ t ½ α Tolak H0 jika : t hitung < - t ½ α atau t hitung > t ½ α Uji statistik menggunakan rumus : t = PYi Xi ............... (Sitepu, 1994:28) 1 – R2XiYi....Yk √ (n – k – 1)(1 – R2 XiXi...(Xi)...(Xk) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Besarnya Biaya Bahan Baku Pada CV. Intan Alami Garut Berdasarkan hasil penelitian, biaya bahan baku pada CV. Intan Alami Garut selama tahun 2008 -2012 setiap semester dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1 Analisa Biaya Bahan Baku pada CV. Intan Alami Garut Tahun 2008 – 2012 Persemester Bahan Baku Peningkatan/ Penurunan Tahun Semester (Rp) (Rp) I 143.438.490 2008 II 175.313.710 31.875.220 I 178.384.505 3.070.795 2009 II 201.156.995 22.772.490 I 261.757.800 60.690.805 2010 II 283.570.950 21.813.150 I 300.924.717 17.353.767 2011 II 303.341.783 2.417.066 I 303.727.981 386.198 2012 II 307.402.110 3.674.129 Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa biaya bahan baku pada CV. Intan Alami Garut selama periode 2008 - 2012 persemester secara umum mengalami peningkatan. Biaya bahan baku mengalami peningkatan tertinggi pada tahun 2010 semester I. Besarnya Volume Produksi Pada CV. Intan Alami Garut Berdasarkan hasil penelitian, volume produksi pada CV. Intan Alami Garut selama tahun 2008-2012 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2 Analisa Volume Produksi pada CV. Intan Alami Garut Tahun 2008–2012 Persemester Volume Peningkatan/penurunan Tahun Semester Produksi (unit) (unit) I 22.503 2008 II 23.960 1.457 I 24.242 282 2009 II 24.870 628 I 25.853 983 2010 II 25.341 (512) I 26.520 1.179 2011 II 26.734 214 I 30.395 3.661 2012 II 30.885 490 Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa volume produksi pada CV. Intan Alami Garut selama periode 2008 -2012 secara umum mengalami peningkatan. Volume produksi mengalami peningkatan tertinggi pada tahun 2012 semester I, sedangkan Volume produksi mengalami penurunan tertinggi pada tahun 2010 semester I. Besarnya Harga Jual Pada CV. Intan Alami Garut Berdasarkan hasil penelitian, Harga Jual pada CV. Intan Alami Garut selama tahun 2008-2012 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3 Analisa Harga Jual pada CV. Intan Alami Garut Tahun 2008-2012 Persemester Harga Jual Peningkatan/penurunan Tahun Semester (Rp) (Rp) I 27.300 2008 II 27.300 0 I 28.800 1.500 2009 II 28.800 0 I 31.000 2.200 2010 II 31.000 0 I 33.500 2.500 2011 II 33.500 0 I 35.000 1.500 2012 II 35.000 0 Berdasarkan tabel 3 tersebut dapat diketahui bahwa harga jual pada CV. Intan Alami Garut selama periode 2008-2012 Secara umum mengalami peningkatan. Harga jual mengalami peningkatan tertinggi pada tahun 2011 semester I. Pengaruh Biaya Bahan Baku Terhadap Volume Produksi Pada CV. Intan Alami Garut Hasil dari pengolahan data dan hasil analisis yang dapat dilihat pada lampiran menunjukan bahwa nilai korelasi sebesar 0,831 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara biaya bahan baku dengan volume produksi.
Untuk menguji hipotesis atau signifikansi pengaruh biaya bahan baku (X1) Terhadap volume produksi (X2) pada CV. Intan Alami Garut dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS.V.16 yang tersaji pada lampiran untuk variabel biaya bahan baku diperoleh nilai thitung 4,228 dengan nilai signifikansi 0,003 dan dk = (n-k-l) = 8 maka nilai ttabel = 2,306 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung (4,228) > (2,306) ttabel dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Dengan demikian hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima dengan kata lain biaya bahan baku berpengaruh signifikan terhadap volume produksi pada CV. Intan Alami Garut.
Pengaruh Biaya Bahan Baku Secara Parsial Terhadap Harga Jual Pada CV. Intan Alami Garut Berdasarkan hasil perhitungan SPSS.V.16 untuk analisa jalur (lampiran 1) Koefisien Beta () atau Koefisien Standar (Standarized Coefficients) untuk variabel X1 (biaya bahan baku) terhadap Y (harga jual) sebesar 0,551 dengan arah positif dan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,304 berarti 30,4% sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X1 (biaya bahan baku) terhadap variabel Y (harga jual) melalui variabel X2 adalah sebesar 0,426 atau sebesar 42,6% . Untuk menguji hipotesis atau signifikansi pengaruh secara parsial biaya bahan baku (X1) Terhadap harga jual (Y) pada CV. Intan Alami Garut dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS.V.16 yang tersaji pada lampiran untuk variabel biaya bahan baku diperoleh nilai thitung 3,492 dengan nilai signifikansi 0,010 dan dk = (n-k-l) = 7 maka nilai ttabel = 2,365 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung > ttabel dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi 0,010 < 0,05. Dengan demikian hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima dengan kata lain biaya bahan baku berpengaruh signifikan terhadap harga jual pada CV. Intan Alami Garut. Pengaruh Volume Produksi Secara Parsial Terhadap Harga Jual Pada CV. Intan Alami Garut Berdasarkan hasil perhitungan SPSS V.16 untuk analisa jalur (lampiran) Koefisien Beta () atau Koefisien Standar (Standarized Coefficients) untuk variabel X2 (volume produksi) terhadap Y (harga jual) sebesar 0,465 dan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,216 berarti 21,6%. Variabilitas dari variabel Y dapat dipengaruhi (diterangkan) oleh variabel X2. Artinya yaitu bahwa volume produksi berpengaruh sebesar 21,6% terhadap harga jual. Untuk menguji hipotesis atau signifikansi pengaruh secara parsial volume produksi (X2)Terhadap harga jual (Y) pada CV. Intan Alami Garut dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS V.16 yang tersaji pada lampiran untuk variabel volume produksi diperoleh nilai Thitung 2,947 dengan nilai signifikansi 0,022 dan dk = (n-k-l) = 7 maka nilai ttabel = 2,365 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung > ttabel dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi 0,022 < 0,05. Dengan demikian hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima dengan kata lain volume produksi berpengaruh signifikan terhadap harga jual pada CV. Intan Alami Garut. Pengaruh Biaya Bahan Baku dan Volume Produksi Secara Simultan Terhadap Harga Jual Pada CV. Intan Alami Garut Dari hasil pengolahan SPSS.V.16 di peroleh koefisien korelasi sebesar 0,973 sedangkan pengaruh secara simultan ( ρ YX X ) dapat dilihat pada lampiran () yaitu sebesar 0,946 artinya yaitu jika semakin meningkat biaya bahan baku yang digunakan CV. Intan 2
1
Alamisehingga volume produksi akan meningkat secara bersama-sama maka harga jualpun akan dapat dikatakan meningkat begitu juga sebaliknya. Dari hasil perhitungan SPSS.V.16 diperoleh nilai Fhitung sebesar 61,423 (lampiran). Dimana kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikan sebesar 5% maka dari tabel distribusi F-Snedecor diperoleh F ; k ; (n-k-1) = F0,05 = df1 = 7, df2 = 2 adalah sebesar 4,74 atau cukup melihat nilai sig F yaitu sebesar 0,000 yang artinya dengan lebih kecil dari 5% masih menunjukkan signifikan. Dikarenakan Fhitung 61,423 > Ftabel 4,74 dan sig F sebesar 0,000 maka Ho ditolak atau Ha diterima dengan kata lain biaya bahan baku (X1) dan volume produksi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga jual(Y). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Biaya Bahan baku yang di keluarkan oleh CV. Intan Alami tiap tahunnya cenderung naik, mengalami peningkatan biaya bahan baku paling tinggi pada tahun 2010 semester I yang di sebabkan perusahaan mengalami peningkatan harga bahan baku yang sangat tinggi disertai dengan peningkatan kuantitas bahan baku. Volume produksi yang terjadi setiap tahunnya cenderung naik, penurunan terjadi pada tahun 2010 semester I sedangkan peningkatan paling tertinggi pada tahun 2012 semester I yang di sebabkan peningkatan permintaan konsumen terhadap produksi semakin meningkat sehingga volume produksi pun meningkat. Harga jual cenderung meningkat meningkat terjadi pada tahun 2011 semester I Hal ini disebabkan oleh kenaikan itu sendiri dikarenakan adanya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung meningkat sehingga harga pokok produksi pun ikut meningkat. 2. Biaya bahan baku berpengaruh terhadap volume produksi pada CV. Intan Alami Garut cukup baik. 3. Harga jual dan volume produksi secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap harga jual pada CV. Intan Alami Garut. Saran 1. Bagi Perusahaan - Berdasarkan simpulan yang ditarik dari hasil pembahasan, maka saran yang diberikan kepada CV. Intan Alami Garut, dilihat dari korelasi yang sangat kuat biaya bahan baku, maka disarankan untuk dapat meminimalkan biaya bahan baku yang dikeluarkan sehingga dapat mengurangi kenaikan harga pokok produksi dengan tidak mengurangi kualitas produk dan menghasilkan laba yang maksimal. - Diusahakan agar perusahaan dapat menambah jumlah pegawai terutama bagian marketing agar pemasaran bisa lebih terpantau dan mendapatkan banyak masukan serta bagian administrasi dan komputerisasi agar perusahaan dapat lebih teliti dalam mengelola laporan keuangan sehingga manajemen dapat melihat kondisi perusahaan untuk kemudian mengambil kebijakan perusahaan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama disarankan untuk menambahkan variabel-variabel lain seperti biaya tenaga kerja serta biaya lain yang mempengaruhi harga pokok produksi dengan dampaknya terhadap harga jual, sehingga dapat mengetahui kendala-kendala atau kemungkinan lain yang menyebabkan terhadap penetapan harga pokok produksi dan harga jual.
DAFTAR PUSTAKA A. Totok Budisantoso. 2000, Akuntansi Manajerial. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat Ahyari, Agus. 2002. Pengendalian Produk, Edisi empat Yogyakarta: BPFE _______. 2002. Manajemen Produksi, Edisi empat Yogyakarta: BPFE Ajid Bustami.2007.Pengaruh Anggaran Biaya Produksi terhadap Penetapan Harga Jual.Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Skripsi Jurusan Akuntansi Bambang Riyanto. 2002. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Fitriana Agustian.2009. Pengaruh Biaya Produksi terhadap Harga Jual. Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Skripsi Jurusan Akuntansi Griffin W. Ricky & Ronald J. Ebert, (2006). Bisnis. Terjemahan Benyamin Molan, Jakarta: Prenhallindo Hansen & Mowen. 2001, Manajemen Biaya. Buku II. Terjemahan Benyamin Molan, Jakarta: Salemba Empat Harahap (2006) Jurnal Referensi ”pembahasan dan topik masalah penelitian” http://EfiHerawati.usu.ac.id/Downloads/files/14161/Pengaruh+faktor+produksi+terha dap+volume+produksi.ppt2008,USUe-Repository©2008 diakses pada tanggal 12 januari 2013 Herjanto, Eddy. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua. Penerbit Grasindo. Jakarta Krismiaji. 2002, Akuntansi Manajemen. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Mohammad Munandar. 2001, Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE Mohammad Nazir. 1999, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Mulyadi. 2001, Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat _______. 2005 Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN _______. 2007, Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UGM Yogyakarta. Yogyakarta : Aditya Media Nafarin.2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta Panji Anoraga. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta. Bhineka Cipta Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1 Edisi Kelima. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Edisi ke-10. Bandung: CV. ALFABETA.
