PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus tricolor L.)
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikanBilogi
Oleh : Agni HarjonoPutri NIM : 121434041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus tricolor L.)
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikanBilogi
Oleh : Agni HarjonoPutri NIM : 121434041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
“Do
the best, be good, then you will be the best”
(Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kau akan menjadi orang yang terbaik)
Semua ini saya persembahkan untuk (Alm) Ayahanda terimakasih atas limpahan kasih sayang semasa hidupnya dan memberikan rasa rindu yang berarti. Ibunda terimakasih atas limpahan do’a dan kasih sayang yang tak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik.
Ungkapan terimakasihku kepada kakak dan adikku serta keluarga dan teman-teman yang mendukung.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang selalu memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran serta petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus tricolor L.). Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, khususnya kepada: 1. Kedua orang tua saya Bapak Suharjono (alm) dan Ibu Triasiah atas segala
pengorbanan, kesabaran, do’a, dan tidak pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas. 2. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku dosen pembimbing
yang selalu memberikan semangat dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 3. Trisna Ratih Dewi PItaloka dan Malika Pertiwi selaku kakak dan adik saya
yang selalu memberikan semangat. 4. Augyt Indatmowo yang telah memberikan semangat dan menemani dalam
penelitian dari awal hingga akhir. 5. Ailin Felicia, Maria Magdalena Melina yang telah memebantu selama
proses penyusunan, pengambilan data hingga olah data. 6. Bapak dan ibu Dosen serta seluruh Staf Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2012 atas kerjasama dan bantuannya. 8. Semua pihak yang member dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi
kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 25 Februari 2017
Agni Harjono Putri
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Pengaruh Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus tricolor L.)
Agni Harjono Putri 121434041 Universitas Sanata Dharma 2017 Bayam merupakan tumbuhan yang digemari dan dikonsumsi sebagai sayuran oleh semua lapisan masyarakat. Pertambahan jumlah penduduk yang tinggi menyebabkan meningkatnya permintaan pasar akan sayuran semakin meningkat. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurang tersedianya unsur hara dalam media pertumbuhan. Oleh karena itu, penelitian ini memanfaatkan urin sapi sebagai pupuk organik cair yang difermentasi untuk memperoleh unsur hara bagi tanaman (N, P, K) yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) dan mengetahui konsentrasi pupuk organik cair urin sapi yang paling optimal dalam pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.). Penelitian ini dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor dan 3 kelompok perlakuan pupuk cair urin sapi, masing-masing kelompok terdiri dari 10 ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi pupuk organik cair urin sapi yaitu 100 ml, 200 ml, 300 ml. Data dianalisis menggunakan statistik yaitu anova dan Duncan dengan parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Pada penelitian inidapat disimpulkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair urin sapi yang berbeda dapat menyebabkan pertumbuhan bayam hijau bervariasi. Konsentrasi 100 ml pupuk organik cair urin sapi adalah dosis yang paling optimal dengan penambahan rata-rata tinggi tanaman (19,15 cm), dan jumlah daun (13,5 helai) pada tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.)
Kata kunci: Bayam hijau (Amaranthus tricolor L.), Pupuk Organik Cair, Urin Sapi
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECTS OF VARIOUS DOSES OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER OF COW URINE ON THE GROWTH OF GREEN SPINACH PLANT (Amaranthus tricolor L.) Agni Harjono Putri 121434041 Universitas Sanata Dharma 2017 Spinach was a plant that was loved and consumed as a vegetable by all levels of society. The high population growth caused increasing demand for vegetables. One of the problems faced was the lack of nutrients in the growth medium. Therefore, this study benefitted the cow urine as fermented liquid organic fertilizer to get nutrients for plants (N, P, K) which were good. This study aimed to find out the effects of supplying towards the growth of green spinach plant (Amaranthus Tricolor L.) and the concentration of the liquid organic fertilizer of cow urine which was the most optimal in the growth of green spinach plant (Amaranthus tricolor L.). This study was done experimentally using Completely Randomized Design (CRD) with one factor and three groups in the liquid cow urine, each group consisted of ten repetitions. The dependent variable in this study was the concentration of liquid organic fertilizer of cow urinewhich was 100 ml, 200 ml , 300 ml. The anova and Duncan analysis is used as data analysis test method to analysis the plant heigt, and number of leaf. Based on statistic test, the conclusion is the concentration of liquid organic fertilizer of cow urine which is different can cause the various growths of green spinach. In the concentration 100 ml, the liquid organic fertilizer of cow urine is the most optimal dose with average of number the height (19.15 cm) and number of leaf (13.5 leaf) of green spinach plant (Amaranthus tricolor L.) Keywords: Green spinach (Amaranthus tricolor L.), Liquid organic fertilizer, Cow urine
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI BAB VI HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN JUDUL .......................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .....................................................................vii KATA PENGANTAR .............................................................................viii ABSTRAK ....................................................................................................... x ABSTRACT .................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. LatarBelakang ...................................................................................... 1 B. RumusanMasalah ................................................................................. 4 C. TujuanPenelitian .................................................................................. 5 D. ManfaatPenelitian ................................................................................ 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7 A. TanamanBayam.................................................................................... 7 1. Sejarah ............................................................................................ 7 2. TaksonomidanMorfologi................................................................ 7 3. SyaratTumbuh ................................................................................ 9 4. Manfaat .Bayam ........................................................................... 10 5. Hama danPenyakit ....................................................................... 11 6. FaktorEksternaldan Internal ......................................................... 12 B. PupukOrganikCair ............................................................................. 14 C. KandunganEmpon-empon.................................................................. 16 D. Fermentasi .......................................................................................... 17 E. PenelitianRelevan ............................................................................... 20 F. KerangkaBerpikir ............................................................................... 21 G. Hipotesa.............................................................................................. 22 BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 23 A. JenisdanRancanganPenelitian ............................................................ 23 1. VariebelBebas .............................................................................. 23 2. VariebelTerikat ............................................................................ 23 3. VariebelKontrol............................................................................ 24 B. BatasanMasalah.................................................................................. 24 C. AlatdanBahan ..................................................................................... 25
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Cara Kerja .......................................................................................... 26 1. Penelitian di Lapangan ................................................................. 26 a) PembuatanPupuk .................................................................... 26 b) PenanamanBayam .................................................................. 27 E. TehnikPengumpulan Data .................................................................. 29 F. MetodeAnalisis Data .......................................................................... 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 32 A. Hasil ................................................................................................... 32 1. PertambahanTinggiTanamanBayam ............................................ 32 2. PertambahanJumlahTanamanBayam ........................................... 34 B. Pembahasan ........................................................................................ 36 1. PolaPertumbuhanTanamanBayamTiapMinggu ........................... 36 2. PengaruhPemberianKonsentrasiPupukCairUrinSapi yang BerbedaterhadapPertambahanTinggidanPertambahan JumlahDaun ................................................................................. 38 C. KeterbatasanPenelitian ....................................................................... 42 BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ................ 44 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 47 A. Kesimpulan ........................................................................................ 47 B. Saran ................................................................................................... 47 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel1.1 :ProduksiSayuranMenurutJenisTanaman, 2012 (Ton) ..................... 1 Tabel2.2 :KandunganGizidanJumlah yang DikandungBayam ...................... 10 Tabel2.3 :JumlahUnsur Hara KotoranTernakCair ......................................... 19 Tabel4.1 : Rata-rata pertambahantinggitanamantiapperlakauan .................... 33 Tabel4.2 : Rata-rata pertumbuhanjumlahdauntiapperlakuan ......................... 35 Tabel4.3 :HasilujiDuncan terhadaptinggitanaman ......................................... 36
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar2.1 :Bayamhijau .................................................................................. 6 Gambar2.2 :Reaksikimia yang terjadipadafermentasi ................................... 18 Gambar 2.3 : Kerangkaberfikir ...................................................................... 22 Gambar4.1 :Pertumbuhantinggitanamanbayam ............................................. 32 Gambar4.2 :Pertumbuhanjumlahdauntanamanbayam ................................... 34
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus ...................................................................................... 50 Lampiran 2 : RencanaPelaksanaanPembelajarn............................................. 58 Lampiran3: Datatinggimasing-masingperlakuan(cm) ................................... 92 Lampiran 4 : Data jumlahdaunmasing-masingperlakuan (helai) ................... 94 Lampiran 5 : Data tinggidanpertambahantinggi(cm) ..................................... 96 Lampiran 6 : Data pertambahanjumlahdaun (helai)....................................... 98 Lampiran 7 : HasilujiNormalitasdata tinggidanjumlahdaun ........................ 100 Lampiran 8 : HasilujiHomogenitas data tinggidanjumlahdaun ................... 101 Lampiran 9 : HasilujiAnovaterhadaptinggidanjumlahdaun ......................... 102 Lampiran10 : Data pengukuransuhuudaradan pH tanah .............................. 104 Lampiran11 :Gambarpembuatanpupukorganikcairurinsapi......................... 105 Lampiran12 :Gambartanamanbayamhijau ................................................... 107
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai upaya sudah dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi sayuran, namun demikian masih belum dapat mengimbangi permintaan pasar.. Keadaan ini dimungkinkan antara lain sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, perbaikan pendapatan dan peningkatan kesadaran gizi masyarakat. Permintaan pasar saat ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan untuk minat bayam hijau sebagai salah satu olahan dan kebutuhan gizi Selain itu di kota-kota besar tumbuh permintaan pasar yang menghendaki komoditas sayuran dengan kualitas yang baik dan dengan berbagai jenis yang lebih beragam. Tabel 1.1 Produksi sayuran menurut jenis tanaman, 2012 (Ton) Kabupaten/kota No
DIY
Jenis sayuran Bantul
1. Bawang merah 9219,1 2. Buncis 3. Kangkung 564,1 4. Bayam 297,0 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012
Sleman 39,9 483,3 1189,2 613,6
Kota -
11855,0 483,6 2120,5 1256,8
Berbagai jenis komoditas sayuran diusahakan oleh petani di daerah pinggiran perkotaan dalam luas garapan yang sempit, seperti sawi (caisim), bayam, kangkung, terong, cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, kacang panjang dan sebagainya (Soethama et al., 1998). Umumnya dalam satu penguasaan lahan, diusahakan beraneka ragam komoditas sayuran dalam
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
petakan yang berbeda, misalnya disamping diusahakan komoditas sayuran sawi hijau (caisim), ditanam juga bayam, kangkung, cabai, kacang panjang dan komoditas sayuran lainnya. Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai olahan, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang, bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi. Kelembapan udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40-60%, syarat tanah yang cocok untuk tumbuh tanaman bayam yaitu tanah dengan kondisi subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7, dan tanah tidak menggenang, suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16-20˚C (Rukmana, 1995). Salah satu hambatan dalam pembibit adalah kurang tersedianya unsur hara dalam media tumbuh pembibitan yang digunakan, khususnya pada media sapih. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dilakukan dengan pemberian pupuk pada media tersebut sehingga diharapkan pertumbuhan semai tanaman yang sehat dapat tercapai (Desiana, dkk., 2013). Urin sapi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan, kecukupan, dan efisiensi serapan hara bagi tanaman yang mengandung mikroorganisme sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik (N,P,K) dan meningkatkan hasil tanaman secara maksimal. Adanya bahan organik dalam Biourine mampu memperbaiki sifat fisika, kimia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dan
biologi
tanah.
Pemberian pupuk organik cair seperti Biourine
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tanaman bayam organik yang sehat dengan kandungan hara yang cukup tanpa penambahan pupuk anorganik (Dharmayanti, 2013) Penggunaan pupuk organik cair sebagai bahan dasar pupuk organik adalah salah satu solusi yang dapat memberikan nilai tambah bagi petani. Dengan penanganan tertentu limbah yang tadinya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, sekarang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk cair untuk menambah suplai hara bagi tanaman yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi sekaligus menambah pendapatan petani. Kelebihan dari pupuk organik adalah dapat secara tepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat (Hadisuwito, 2012). Pupuk organik umumnya merupakan pupuk lengkap karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit. Penggunaan pupuk kandang atau kompos selama ini diyakini dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan pupuk anorganik. Pupuk organik yang dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu pupuk organik cair. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang (Indrakusuma, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Berdasarkan penelitian oleh Supriyanto. (2014) yang menggunakan pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan semai jabon merah dengan parameter tinggi tanaman semai jabon merah diperoleh pada perlakuan M1 dengan dosis POC urin sapi 150 ml/l air dengan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman yairu 6,38 cm. Pada penelitian Mappanganro, dkk. (2010) yang menggunakan pupuk organik cair urin sapi terhadap tanaman stroberi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan produksi. Dengan hasil penambahan urin sapi (50 ml L-1) memberikan hasil terbaik terhadap produksi tanaman stroberi, pupuk organik cair urin sapi (6 ml L-1) dan (50 ml L-1) memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman dan jumlah daun Sedangkan pada penelitian ini menggunakan pupuk organik cair urin sapi dengan penambahan tetes tebu dan empon-empon (jahe, kunyit, kencur, lengkuas) untuk membuat aroma khas urin sapi menjadi sedikit berkurang dari aroma sebelumnya. Pupuk organik cair urin sapi yang diaplikasikan pada tanaman bayam hijau dengan parameter tinggi tanaman dan jumlah daun, diperoleh hasil dengan konsentrasi 10% yang dapat mempengaruhi dengan rata-rata tinggi tanaman (23,15 cm) dan jumlah daun (19,15 helai). B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) dalam berbagai konsentrasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Berapakah konsentrasi pupuk organik cair urin sapi yang paling optimal dalam pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.)? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalan yang diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah : 1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) dalam berbagai konsentrasi. 2. Mengetahui konsentrasi pupuk organik urin sapi yang paling optimal dalam pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan tujuan di atas adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis Merupakan suatu kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat melalui suatu wacana mengenai produksi pupuk organik cair yang berkualitas tinggi dari bahan dasar urin sapi melalui prinsip fermenatasi anaerob. 2. Bagi masyarakat Memperoleh informasi menegnai penyediaan pupuk organik cair berkualitas tinggi yang dapat dilakukan secara mandiri serta mendapatkan alternatif pemanfaatan urin sapi yang bernilai tinggi, serta setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
diterapkan dapat diketahui pupuk yang paling baik untuk pertumbuhan mikroorganisme tanah dan pertumbuhan tanaman. 3. Bagi ilmuan Membuka peluang penelitian mengenai optimalisasi produksi pupuk organik cair dari urin sapi, aplikasi pada tanaman pertanian dan pengaruh penggunaannya pada lahan pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Bayam 1. Sejarah singkat Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Kata “amaranth” dalam bahasa yunani berarti “ everlasting” (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika Tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia. 2. Taksonomi dan Morfologi Menurut taksonomi bayam hijau dapat di klasifikasikan sebagai berikut : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Sub classis
: Amaranthoideae
Ordo
: Caryophyllales
Familia
: Amaranthaceae
Genus
: Amaranthus
Spesies
: Amaranthus tricolor L.
(Rukmana, 1994)
Gambar 2.1 Bayam hijau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Secara morfologis, bagian-bagian tanaman bayam hijau dapat dideskripsikan sebagai baerikut: a) Akar Bentuk tanaman bayam adalah terma (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 sampai 2 m, berumur semusim atau lebih. Sistem perakaran menyebar dangkal pada kedalaman antara 20-40 cm dan berakar tunggang. b) Batang Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh tinggi diatas permukaan tanah. Bayam tahunan mempunyai batang yang keras berkayu dan bercabang banyak. Bayam kadangkadang berkayu dan bercabang banyak. c) Daun Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan uraturat daun yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih- putihan, sampai berwarna merah. Daun bayam liar umumnya kasap (kasar) dan kadang berduri. d) Bunga Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Bunga keluar dari ujung-ujung tanaman atau ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak. Tanaman dapat berbunga sepanjang musim. Perkawinannya bersifat uniseksual, yaitu dapat menyerbuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
sendiri maupun menyerbuk silang. Penyerbukan berlangsung dengan bantuan angin dan serangga. e) Biji Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat tua sampai mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang mempunyai warna biji putih sampai merah, misalnya bayam maksi yang bijinya merah. 3. Syarat tumbuh Tanaman bayam biasanya tumbuh di daerah tropis dan menjadi tanaman sayur yang penting bagi masyarakat di dataran rendah. Bayam merupakan tanaman yang berumur tahunan, cepat tumbuh serta mudah ditanam pada kebun ataupun ladang (Palada dan Chang, 2003). Hasil panen yang optimal ditentukan oleh pemilihan lokasi penanaman. Lokasi penanaman harus memperhatikan persyaratan tumbuh bayam, yaitu: keadaan lahan harus terbuka dan mendapat mendapat sinar matahari serta memiliki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7 dan tidak tergenang air (Rukmana, 1995). Bayam sangat toleran terhadap besarnya perubahan keadaan iklim. Faktor- faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman antara lain: ketinggian tempat, sinar matahari, suhu, dan kelembaban. Bayam dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Ketinggian tempat yang optimum untuk pertumbuhan bayam yaitu kurang dari 1400 m dpl. Kondisi iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayam adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
curah hujan yang mencapai lebih dari 1500 mm/tahun, cahaya matahari penuh, suhu udara berkisar 17-28°C, serta kelembaban udara 40-60% (Lestari, 2009). 4. Manfaat bayam Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan memiliki banyak vitamin A atau niacin, bayam mencegah penyakit mata, memperkuat system kekebalan tubuh dan memiliki sifat anti-kanker. sayuran ini juga dapat bermanfaat untuk metabolisme tulang. Karena sifatnya yang rendah kalori membuat bayam sebagai makanan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan gizi dari 100 gram bayam dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Jumlah kandungan gizi pada bayam hijau Kandungan Gizi
Jumlah
Kalori
20,74 kkal
Lemak
0,30 g
Kolesterol
10 mg
Sodium
69 mg
Karbohidrat
0,61 g
Serat
2,58 g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Kandungan Gizi
Jumlah
Gula
0,47 g
Protein
2.63 g
Vitamin A
589,17 ug
Vitamin C
40 mg
Vitamin B12
120 ug
Vitamin B3
1,38 mg
Kalsium
117 mg
Besi
2,70 mg
Sumber : Rukmana, 1994 5. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman bayam Menurut Widjaya (1996) hama yang menyerang bayam, yaitu: a) Serangga ulat daun (Spodoptera plusia hymenia) yang menyerang tanaman bayam ini biasanya dijumpai dengan gejala seperti daun berlubang-lubang. Hama ini dapat diberantas dengan pertisida/cukup dengan menggoyangkan tanaman. b) Serangga kutu daun (Myzus persicae sp.) dengan gejala daun rusak, berlubang
dan
layu.
Hama
ini
dapat
diberantas
dengan
pestisida/cukup dengan menggoyangkan tanaman. c) Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus) sering dijumpai pada tanaman bayam dengan gejala daun rusak, berlubang dan layu. Hama ini dapat diberantas pestisida/cukup dengan menggoyangkan tanaman. d) Serangga lalat (Liriomyza sp.)
sering ditemukan merusak daun
bayam. Obat pemberantasnya sama dengan yang disebutkan diatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
e) Rebah kecambah Penyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang muda maupun daun bayam. Pengendalian: Fungisida f) Busuk basah Penyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Ditandai dengan gejala adanya bercak-bercak putih. Cara pengendalian sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah. g) Karat putih Penyebab: cendawan Choanephora sp. Di tandai dengan gejala yang menyerang daun sebelah bawah, yang mengakibatkan bercak-bercak putih pada bagian yang terinfeksi. Pengendalian sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah. h) Gulma jenis rumput-rumputan, alang-alang. Ciri-ciri tumbuhan mengganggu tanaman budidaya. Dapat dijumpai dengan gejala lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan dapat dilakukan dengan herbisida. 6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Bayam Beberapa
faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman bayam adalah sebagai berikut: a) Faktor internal (1) Gen Proses imbibisi dalam perkecambahan melibatkan aktivitas enzim hidrolitik. Aktivitas enzim ini dikendalikan oleh gen-gen yang bertanggung jawab untuk hal tersebut. Kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
metabolisme pada tumbuhan dipengaruhi oleh enzim-enzim metabolik yang mengatur laju metabolisme. Aktivitas metabolik ini juga dikendalikan oleh gen-gen yang dimiliki tumbuhan tersebut (Aryulina, dkk., 2009) (2) Hormon Menurut Aryulina, dkk., (2009), pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormon. Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut : Auksin, berperan memacu proses pemanjangan sel; Giberelin, berperan dalam merangsang perkembangan dan perkecambahan embrio; Etilen, berperean dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun; Sitokinin, berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis); Asam absisat, berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun; Kalin, berperan dalam proses organogenesis; Traumalin, berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
b) Faktor eksternal (1) Tanah Tanaman bayam sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah, namun demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, bayam harus ditanam pada jenis tanah yang gembur. B. Pupuk Organik Cair Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan (feses dan urin), dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Urin adalah zatzat yang disekresikan melalui ginjal, zat-zat yang didapat didalamnya adalah zat-zat makanan yang telah dicerna, diserap dan bahkan telah dimetabolisme oleh sel-sel tubuh kemudian dikeluarkan melalui ginjal dan saluran urin. Urin mempunyai zat pengatur tumbuh dan mempunyai sifat penolak hama atau penyakit tanaman (Setiawan, 2010). Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Simanungkalit, 2006). Menurut Yuliarti (2009) pupuk organik merupakan hasil akhir dari penguraian bagian-bagian atau sisa tanaman dan binatang (makhluk hidup) misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bungkil, guano, dan lain sebagainya. Agar dapat disebut sebagai pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
organik, pupuk yang dibuat dari bahan alami tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain: Zat N harus dalam bentuk senyawa organik yang dapat dengan mudah diserap oleh tanaman Pupuk tersebut tidak meninggalkan sisa asam organik didalam tanah Mempunyai kadar C organik yang tinggi seperti hidrat arang Pupuk organik memiliki banyak keunggulan, antara lain: Dapat memperbaiki struktur tanah Memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap Ramah lingkungan Murah dan mudah didapat bahkan dapat dibuat sendiri Mampu menyerap dan menampung air lebih lama disbanding dengan pupuk organik Membantu meningkatkan jumlah mikroorganisme pada media tanaman, sehingga dapat meningkatkan unsur hara pada tanaman (Pranata, 2004). Pupuk
organik
dapat
meningkatkan
anion-anion
utama
untuk
pertumbuhan tanaman seperti nitrat, fosfat, sulfat, borat, dan klorida serta meningkatkan ketersediaan hara makro untuk kebutuhan tanaman dan memperbaiki sifat fisika, kimia, biologi tanah. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar dipasaran. Pupuk organik cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur didalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap hara terutama melalui akar namun daun juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
memiliki kemampuan menyerap hara terutama melalui akar namun daun juga memiliki kemampuan menyerap hara, oleh sebab itu pupuk cair dapat disemprotkan pada daun. Keuntungan dari penggunaan pupuk organik cair, kita dapat melakukan tiga macam proses dalam sekali pekerjaan, yaitu memupuk tanaman, menyiram tanaman, dan mengobati tanaman (Yuliarti, 2009). C. Kandungan Empon-empon Empon-empon adalah sekumpulan akar tanaman yang menjadi rempah dan berperan penting dalam perawatan kesehatan. Termasuk dalam emponempon meliputi jahe, kunyit, lengkuas, kencur, temulawak, dan beberapa lainnya. Tanaman ini amat identik dengan nusantara, dan semakin diakui nilai dan khasiat kesehatannya terutama setelah masyarakat modern semakin melihat cara hidup sehat sebagai bagian dari peradaban. Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Kandungan bahan aktif jahe antara lain : minyak astiri 2 – 3%, zingberin, kamfen, borneol, sineol, zingiberol, geranipl, gingerin, gingerol, umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan. Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Di dalam rimpang lengkuas terdapat banyak sekali senyawa yang penting dan salah satunya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
kandungan senyawa minyak atsiri, amilum, minyak alpinen, metil cinnamic acid, kamfer, eugenol. Kandungan bahan aktif yang terdapat dalam kunyit (Curcuma domestica Val.) antara lain : kurkumin, minyak astiri, phellandrene, sabinene, sineol, borneol, zingiberene, turmeron, camphene, camphor, caprylic acid, methoxinnamic acid, dan zat warna alkaloid curcumid. Kandungan bahan aktif yang terdapat di dalam rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) adalah pati (4,14%), mineral (13,73%), minyak astiri (0,02%) berupa sineol, asam metal kanil, penta dekaan, ethyl aster, asam sinamat, borneol, camphene, asam anisat dan alkaloid (Muhlisah, 1999). D. Fermentasi Fermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme anaerob yang tidak memerlukan oksigen yang mampu mengubah atau mentransformasikan senyawa kimia ke substrat organik (Rahman,1989). Selanjutnya Winarno (1990) mengemukan bahwa fermentasi dapat terjadi karena ada aktivitas mikroorganisme penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai, proses ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan tersebut. Joo (1990) melaporkan bahwa teknologi fermentasi anaerob untuk skala petani telah banyak dikembangkan, dimana hasilnya pupuk kandang dikonversikan tidak hanya dalam bentuk pupuk organik cair yang baik tetapi juga dalam bentuk biogas yang berenergi tinggi. Studi tentang jenis bakteri yang berperan dalam fermentasi anaerob telah dimulai sejak tahun 1892 sampai sekarang. Ada dua tipe bakteri yang terlibat yaitu bakteri fakultatif yang mengkonversi selulosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
menjadi glukosa selama proses dekomposisi awal dan bakteri obligat yang merespon dalam proses dekomposisi akhir dari bahan organik yang menghasilkan bahan yang sangat berguna dan alternatif energi pedesaan (Joo, 1990). Reaksi pembentukan metana (Price and Paul, 1981) dari bahan – bahan organik yang dapat terdegradasi dengan bantuan enzim maupun bakteri pada pembuatan biogas dari bahan baku kotoran sapi yang banyak mengandung selulosa. Bahan baku dalam bentuk selulosa akan lebih mudah dicerna oleh bakteri anaerob dapat dilihat pada reaksi berikut:
.
Gambar 2.2 Reaksi kimia yang terjadi pada fermentasi Sebagai salah satu potensi dalam bidang peternakan, maka perlu
melihat peluang-peluang dari produk-produk peternakan yang dapat digunakan. Salah satu peluang, yang dapat digunakan yaitu kotoron dan limbah urin sebagai bahan baku pembuatan pupuk cair organik. Saat ini penggunaan pupuk organik makin meningkat sejalan dengan berkembangnya pertanian. Dengan sentuhan inovasi teknologi, limbah urin diproses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
(fermentasi) menjadi pupuk cair dengan kandungan hara tinggi berbahan limbah urin (biourine) sebagai nutrisi tanaman sehingga menjadikan salah satu pendapatan bagi peternak (Hannayuri, 2011). Pupuk organik cair ini mempunyai kelebihan dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara dan tidak bermasalah dalam pencucian hara juga mampu menyediakan hara secara cepat. Pupuk organik cair tidak merusak humus tanah walaupun seringkali digunakan. Menurut Rachman (2002) pupuk kandang cair adalah pupuk yang baik sebagai sumber hara tanaman. Melalui pengumpulan pupuk cair yang baik, maka bahan ini merupakan sumber pupuk yang dapat digunakan dengan harga murah. Kandungan hara yang terdapat pada kotoran ternak cair dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut: Tabel 2.2 Jumlah unsur hara kotoran ternak cair. Kandungan Hara (%) Jenis
N
Sapi
1,1 0,5 0,9 1,1
0,8 0,2 5726 344 122 20
Babi
1,7 1,4 0,8 3,8
0,5 0,2 1692 507 624 510 25
P
K
Ca
Hg Na
Fe
Mn
Zn
Cu
Ayam 2,6 3,1 2,4 12,7 0,9 0,7 1758 572 724 80
Cr 6
17
Sumber : Rachman, 2002. Berdasarkan dari segi fisiknya pupuk organik cair memang lebih bau dibandingkan pupuk kandang padat, namun, pupuk cair memiliki berbagai keunggulan. Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tanaman. Unsur-unsur itu terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dari nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Nitrogen digunakan untuk pertumbuhan tunas dan batang dan daun. Fosfor (P) digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar, buah, dan biji. Sementara kalium (K) digunakan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (Setiawan, 2007). E. Penelitian Relevan No
Peneliti
1.
Supriyanto, 2014
Judul/permasalahan Pengaruh
Hasil
berbagai Pertumbuhan tertinggi pada
Dosis Pupuk Organik semai jabon diperoleh pada Cair
Urin
Sapi perlakuan M1 dengan dosis
terhadap
POC urin sapi 150 ml/L air
Pertumbuhan
Semai dengan rata-rata pertumbuhan
Jabon
Merah tinggi tanaman yaitu 6,38 cm,
(Anthocephalus
sedangkan
pertumbuhan
macrophyllus (Roxb) terendah Havil.)
terdapat
pada
perlakuan M0 yaitu 2,52 cm dengan
perlakuan
tanpa
pemberian POC Urin Sapi. 2.
Mappanganro
Pertumbuhan
dkk, 2010
Produksi Stroberi
Dan Pupuk organik cair urin sapi
Tanaman memberikan Pada pada
tinggi
hasil
terbaik
tanaman
dan
Berbagai Jenis Dan jumlah daun tanaman stroberi, Konsentrasi
Pupuk penembahan urin sapi (50 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Organik Urin Sistem
Cair
Sapi
Dan L-1
)
memberikan
hasil
Dengan terbaik terhadap pertumbuhan
Hidroponik dan
Irigasi Tetes
produksi
tanaman
stroberi. Pupuk organik cair sapi (6 ml L-1) dan urin sapi (50 ml L-1) memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman dan jumlah daun.
3.
Kirani, 2013
Pertumbuhan
dan Varietas
Giti
Hasil Tiga Varietas penggunaan
Merah media
dan arang
Bayam
sekam berpengaruh lebih baik
(Amaranthussp.)
terhadap
Pada
tinggi
tanaman,
Berbagai jumlah daun, panjang akar,
Macam Media Tanam bobot segar tanaman, dan Secara Hidroponik
bobot kering tanaman pada tanaman
bayam
secara
hidroponik.
F. Kerangka Berfikir Urin sapi diketahui memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain N, P, K, Ca, Hg, Na, Fe, Mn, Za, Cu, dan Cr. Kandungan unsur-unsur tersebut, dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian pupuk organik cair urin sapi sebagai pupuk pada tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
bayam dapat menjadi tambahan kebutuhan unsur hara sehingga tanaman bayam dapat tumbuh secara optimal. Bagan kerangka berfikir sebagai berikut:
-
Ganbar 2.3 kerangka berfikir G. Hipotesa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Pupuk organik cair urin sapi berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam hiaju (Amaranthus tricolor L.) 2. Pupuk organik cair berbahan urin sapi dengan konsentrasi 10% paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimental. Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terperinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab masalah atau menguji sesuatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga kondisi yang akan
dikontrol sudah tepat. Dalam penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola ini dikenal sebagai pengacakan lengkap atau pengacakan dengan tiada pembatasan. Penelitian ini menggunakan 3 jenis variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang dibuat bebas dan bervariasi yang nilainya mempengaruhi nilai variabel terikat. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel bebas adalah konsentrasi urin sapi cair yaitu 10%, 20%, dan 30% 2. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang muncul akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam variabel terikat adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
tinggi batang dan jumlah daun. Adapun ketentuan pengukuran sebagai berikut: a) Tinggi tanaman: perhitungan dan pengukuran yang digunakan untuk tinggi tanaman adalah bagian kotiledon. b) Jumlah daun: perhitungtn dan pengukuran yang digunakan untuk jumlah daun adalah daun yang menempel pada tunas yang dipelihara. 3. Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel lain yang ikut berpengaruh yang dibuat sama pada setiap media percobaan dan terkendali. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel kontrol adalah benih tanaman bayam, media tanam, umur tanaman, dan waktu penyiraman. B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Pupuk organik cair urin sapi terdiri dari 3 konsentrasi, yaitu 10%, 20%, dan 30% dengan volume pemupukan 100 ml untuk setiap tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) 2. Urin sapi yang digunakan diambil dari perternakan warga Desa Maguwoharjo, serta untuk menjadikan pupuk organik cair urin sapi difermentasikan terlebih dahulu. 3. Empon-empon yang digunakan sebagai campuran pembuatan pupuk organik cair urin sapi adalah jahe, kunyit, lengkuas dan kencur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
4. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi tanaman dan jumlah daun. C. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian Alat 1. Ph meter 2. Gelar ukur besar 1000 ml 3. Cangkul 4. Ember 5. Sekop 6. Gunting 7. Pengaduk 8. Botol air mineral Bahan 1. Benih tanaman bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) 2. Polybag 25x25 cm 3. Urin sapi 4. EM4 (PT.Songgolangit Persada Jakarta) 5. Tetes tebu 6. Empon-empon (lengkuas, jahe, kencur, kunyit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
D. Cara Kerja Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober-November 2016, yang dilaksanakan di
Laboratorium Percobaan Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. 1. Penelitian di Lapangan a) Pembuatan Pupuk Langkah kerja pembuatan pupuk organik cair (POC) urin sapi sebagai berikut : Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu Urin sapi ; empon-empon (kunyit, jahe, lengkuas, kencur) ; tetes tebu ; EM4 dengan perbandingan 3 liter urin sapi ; ¼ tiap emponempon ; 300 ml tetes tebu ; 150 ml EM4 Kunyit, jahe, lengkuas, kencur, ditumbuk sampai halus kemudian di masukkan tetes tebu ke dalam ember plastik Urin sapi dimasukkan ke dalam ember plastik kemudian diaduk merata dengan pengaduk. EM4 dimasukkan ke dalam ember plastik diaduk merata kemudian ditutup dan disimpan selama 7-10 hari, Selama proses penyimpanan pupuk organik cair urin sapi diaduk setiap harinya, untuk membuang gas. Setelah melalui fermentasi selama 7-10 hari ditandai perubahan warna dan bau. Pupuk organik cair urin sapi kemudian disaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
untuk memisahkan antara ampas dan cairan pupuk lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral dan siap digunakan. b) Penanaman Bayam (1) Persemaian Tanaman Bayam Penelitian di lapangan dimulai dengan persemaian, dengan menanam benih tanaman bayam hijau pada polybag ukuran 10x10 cm. Media tanam yang digunakan berupa tanah. Media semai atau tempat persemaian sebelum ditanam benih disiram air terlebih dahulu hingga lembab. Selain itu, benih disebarkan pada polybag yang sudah diisi dengan media tanam. (2) Pengolahan Lahan dan Media Tanam (Tanah) Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan areal dari gulma dan tanaman yang telah mati. Pada lahan menggunakan atap plastik guna menghindari cuaca yang tidak menentu agar tanaman tidak rusak. Jarak antar perlakuan 50 cm, serta jarak antar ulangan 50 cm. Polybag yang digunakan untuk mengisi media tanah berukuran 25x25 cm. (3) Pemindahan Bibit (Penanaman) Setelah
tanaman
bayam
tumbuh,
dipilih yang seragam
berdasarkan dari jumlah daun yang seragam yaitu 4 helai dan umur tanaman sebanyak 40 tanaman dan dipindahkan ke dalam polybag yang telah disiapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
(4) Aklimatisasi Aklimatisasi dilakukan selama 7 hari, mulai dari pemindahan bibit tanaman sampai diberi perlakuan fermentasi urin sapi. Aklimatisasi dilakukan untuk memberikan penyesuaian atau adaptasi terhadap tanaman setelah pemindahan ke polybag. (5) Penyisipan Penyisipan dilakukan guna mengganti tanaman yang rusak akibat hama, penyakit, ataupun kerusakan mekanisme yang lainnya. Penyisipan dilakukan paling lama 12 hari setelah pindah tanam. (6) Pemberian Perlakuan Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol (air), pupuk organik cair urin sapi (dosis berbeda-beda). Setiap perlakuan terdapat 10 tanaman, sehingga seluruh tanaman sebanyak 40 tanaman. Pemberian pupuk cair terdiri dari 3 konsentrasi, yaitu 10%, 20%, dan 30%. Pembuatan konsentrasi dilakukan sebagai berikut: Konsentrasi 10% : 100 ml pupuk cair + 900 ml air Konsentrasi 20% : 200 ml pupuk cair + 800 ml air Konsentrasi 30% : 300 ml pupuk cair + 700 ml air (7) Pemeliharaan Penyiraman Penyiraman pupuk organik cair urin sapi dilakukan pada hari Senin pukul 16.00-17.00 WIB secara merata pada seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
tanaman yang sudah berumur 2 minggu setelah pemindahan bibit. Kemudian penyiraman ketanaman sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur. Penyiangan Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut gulma yang tumbuh di sekitar polybag maupun lahan tanam. (8) Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Pengukuran pertumbuhan tanaman bayam dilakukan seminggu 2 kali pengukuran. Pengukuran dilakukan setiap hari Selasa dan Jumat. Data yang diambil adalah tinggi tanaman dan jumlah daun pada masing-masing perlakuan. Pengukuran tinggi tanaman menggunakan penggaris dari perlekatan kotiledon batang hingga ujung pucuk tanaman sedangkan untuk menghitung jumlah daun yang sudah terbuka sempurna. Pengamatan dilakukan selama 1 bulan. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan setelah dilakukan perlakuan terhadap tanaman. Pengumpulan data dilakukan setiap seminggu dua kali yaitu hari Selasa dan Jumat, sedangkan pemberian perlakuan pada hari Senin dan dilakukan sebanyak empat kali pengulangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
F. Metode Analisis Data Data yang diperoleh pada hasil pengamatan kemudian dirata-ratakan dengan 10 kali pengulangan. Pada penelitian ini menggunakan uji anova satu arah atau One Way Analysis of Variance. Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu : sampel berasal dari kelompok yang independen, variasi antar kelompok harus homogen atau memiliki varian yang sama dan data masing-masing kelompok berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Uji homogenitas dengan SPSS dalam Statistik Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam Analysis of varians (ANOVA) adalah bahwa varian dari beberapa populasi adalah sama. Uji Homogenitas digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan keputusan uji statistik. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah : Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama. Pada penelitian ini digunakan uji Anova satu jalur (One way anova) yang dilakukan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean pada masing-masing kelompok. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai F hitung > F tabel, maka
ditolak dan
diterima berarti signifikan dan tidak ada
perbedaan yang bermakna sehingga tidak perlu diuji lanjut dengan Post Hoc (Suparno, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 1. Penambahan Tinggi Tanaman Bayam Pengukuran tinggi tanaman bayam dimulai saat tanaman berumur 2 minggu hingga tanaman berumur 6 minggu. Hasil pertambahan tinggi tanaman bayam pada masing-masing perlakuan setiap minggu dapat dilihat pada Gambar 4.1 brikut :
Tinggi Tanamn (cm)
25 20 15
K (0%) A (10%)
10
B (20%) C (30%)
5 0 1
4
8
11
14
18
21
24
Hari keGambar 4.1 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Bayam Pada Beberapa Perlakuan
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan tinggi tanaman bayam mengalami pertumbuhan yang pesat serta menunjukkan bahwa adanya perbedaan tinggi tanaman antara beberapa perlakuan yaitu kotrol, pupuk urin sapi 10%, pupuk urin sapi 20%, dan pupuk urin sapi 30%. Setiap perlakuan menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang hampir relatif sama, hanya perlakuan A (10%) yang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi diantara perlakuan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Pertambahan tinggi tanaman bayam yang didapatkan merupakan selisih dari awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan tinggi tanaman bayam pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm) Ulangan
Perlakuan K (0%) A (10%) B (20%) C (30%)
1 19,5 19 13 19,5
2 19,5 20 14 20,5
3 11,5 23 20,5 17
4 14 23 19 19,5
5 22 19,5 16 16,5
6 15,5 19 24 14,5
Rerata 7 16,5 16,5 20 15
8 18 14,5 17,5 14,5
9 16 17 18 22,5
10 14 20 17 14
16,65 19,15 17,9 17,35
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan tinggi tanaman bayam yang diberi perlakuan A (10%) merupakan yang tertinggi, yaitu 19,15 cm, diikuti dengan perlakuan B (20%) yaitu 17,9 cm, lalu C (30%) yaitu 17,35 cm, dan K (kontrol) dengan rata-rata pertambahan tinggi yaitu 16,65 cm. Rata-rata pertambahan tinggi tanaman yang terendah yaitu tanaman yang tidak diberi perlakuan pupuk cair urin sapi K (kontrol) dengan tinggi 16,65 cm. Berdasarkan uji anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.312 lebih basar dari taraf signifikan 0.05
sehingga pertumbuhan tinggi
tanaman bayam hijau setiap perlakuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Setiap perlakuan meningkatkan pertumbuhan tinggi antar perlakuan tidak berbeda secara nyata. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
2. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Bayam Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa adanya pengaruh jumlah daun (helai) antara beberapa perlakuan yaitu perlakuan kontrol, urin sapi 10%, urin sapi 20%, dan urin sapi 30%. Pengaruh antar perlakuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut :
Jumlah Daun (helai)
25 20 15
K (0%) A (10%)
10
B (20%) C (30%)
5 0 1
4
8
11
14
18
21
24
Hari ke-
Gambar 4.2 Pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam pada beberapa perlakuan Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan jumlah daun pada setiap perlakuan tanaman bayam. Jumlah daun tertinggi diperoleh perlakuan pupuk urin sapi 10% yaitu 19,5, sedangkan jumlah daun yang terendah diperoleh perlakuan pupuk urin sapi 30%. Pertambahan jumlah daun yang didapatkan merupakan selisih dari awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan jumlah daun tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun tiap perlakuan (helai) Ulangan
Rerata
Perlakuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
K (0%)
13
14
12
12
13
13
14
15
13
12
13,1
A (10%)
14
13
13
15
14
13
12
12
14
15
13,5
B (20%)
14
12
14
13
14
14
12
13
13
15
13,4
C (30%)
13
10
13
12
12
13
12
14
11
12
12,2
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%), yaitu 13.5 helai diikuti dengan tanaman yang diberi perlakuan B (20%), yaitu 13.4 helai. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol), yaitu 13.1 helai, sedangkan rata-rata jumlah daun paling sedikit adalah tanaman yang diberi perlakuan C (30%), yaitu 12.2 helai. Berdasarkan uji anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.35 lebih besar dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan jumlah daun tanaman bayam setiap perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji Anova dapat dilihat lampiran 9. Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan A (10%) memiliki hasil yang berbeda secara signifikan
terhadap perlakuan C (30%), namun
perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata terhadap perlakaun B (20%) dan K (kontrol) dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun Perlakuan
Rata-rata (cm)
K
13.1ab
A
13.5b
B
13.4b
C
12.2a
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05 B. Pembahasan 1. Pola pertumbuhan Tanaman Bayam Tiap Minggu Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola pertumbuhan tinggi tanaman mulai hari ke-1 hingga tanggal hari ke-24 merupakan fase pertumbuhan vegetatif, dapat diketahui dari setiap waktu tanaman menunjukkan pertambahan tinggi yang meningkat pesat. sedangkan pertambahan jumlah daun dihari ke-1 hingga hari ke-24 mengalami pertambahan jumlah daun yang meningkat pula, semntara itu untuk hari ke-14 hingga hari ke-24 pertumbuhan jumlah daun mengalami perlambatan setelah itu pertumbahan jumlah daun meningkat stabil. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman dari hari ke-14 hingga hari ke-24 mengalami penambahan daun muda yang muncul pada ketiak daun. Pertumbuhan tinggi tanaman mengalami peningkatan yang pesat. Peningkatan tinggi yang cukup pesat ini disebabkan karena adanya penutupan dengan plastik menyebabkan intensitas cahaya matahari yang masuk menjadi berkurang. Namun, kondisi tanaman dilihat dari batang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
tetap kokoh, serta daunnya pun melebar. Hal ini didasarkan atas pengamatan pertumbuhan tanaman bayam hanya perlakuan A (10%) pada minggu pertama hingga minggu ke-4 rata-rata tinggi tanaman bayam tersebut adalah 25.15 cm
mengalami peningkatan pertambahan tinggi
yang pesat. Data rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat pada lampiran 16. Selain itu, penanaman dilakukan pada awal musim penghujan sehingga cuaca yang sering mendung dan hujan yang tidak menentu menyebabkan tanaman mendapatkan cahaya yang kurang. Intensitas cahaya yang kurang mengaktifkan hormon auksin dimana terjadi pemanjangan sel yang membuat semua tanaman menjadi lebih tinggi. Pertumbuhan jumlah daun juga meningkat dari hari ke-1 hingga hari ke-24 untuk setiap perlakuan. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin bertambah. Pada tanaman yang diberi perlakuan C mengalami peningkatan yang hampir sama dengan tanaman yang tanpa perlakuan K (kontrol) namun perlakuan C memiliki jumlah daun yang rendah dari semua perlakuan. Hal tersebut dapat terjadi karena saat pengamatan salah satu tanaman pada perlakuan C daun menguning dan akhirnya gugur disebabkan nutrisi yang terkandung lebih banyak sehingga penyerapan oleh akar kurang maksimal, maka secara alami mereka akan memaksa diri untuk menggugurkan daunnya dengan tujuan untuk memperlambat proses transpirasi demi menghemat konsumsi air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2. Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair urin sapi yang berbeda terhadap pertambahan tinggi, dan pertambahan jumlah daun. Berdasarkan analisis statistik dengan uji anova dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk cair urin sapi belum berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman bayam. Namun, penggunaan pupuk cair urin sapi dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun pada tanaman bayam. Konsentrasi pupuk cair urin sapi yang berbeda belum memberikan pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman bayam hijau. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi tersebut, yaitu cahaya. Intensitas cahaya yang diterima oleh bayam tidak penuh karena terhalang oleh plastik serta cuaca yang sering mendung dan hujan di siang hari juga mengurangi penyinaran kurang dari 10 jam sehari. Faktor cahaya tersebut mempengaruhi faktor internal pada tanaman, yaitu adanya kerja hormon auksin. Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni (2009) hormon auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memicu proses pemanjangan sel. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Tanaman bayam hijau tersebut tidak mendapatkan cahaya yang cukup sehingga mengaktifkan hormon auksin dan tanaman menjadi lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan pemberian pupuk organik cair urin sapi dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbahan tinggi tanaman bayam hijau,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
karena tanaman yang tidak mendapatkan ketersediaan unsur hara yang cukup akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut. Pada pertumbuhan daun yang merupakan organ tanaman tempat mensintesis makanan untuk kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan proses fotosintesis lebih banyak dan hasilnya lebih banyak juga. Pertambahan jumlah daun tanaman bayam dapat dilihat pada gambar 2 diatas. Gambar 2 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah daun serta perlambatan dan lalu mengalami peningkatan kembali pada setiap perlakuan tanaman bayam ini terjadi pada hari ke-11 pada setiap perlakuan. Hal ini terjadi karena sebelum pengamatan dilakukan penambahan tanah pada semua tanaman bayam sampai batas kotiledon, sehingga ada beberapa tanaman yang daunnya mengalami kelayuan dan gugur dari batang tanaman. Pada pengamatan terakhir diharike-24, jumlah daun tertinggi diperoleh perlakuan pupuk urin sapi 10% yaitu 19,5. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin bertambah. Sedangkan jumlah daun terendah diperoleh perlakuan pupuk urin sapi 30%. . Hal ini dapat terjadi karena kegunaan pupuk organik dapat memperbaiki kesehatan tanah, memfermentasi, serta mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, apabila tanaman kekurangan unsur hara atau kelebihan unsur hara pertumbuhan tanaman akan terhambat. Keadaan daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
akan menjadi kuning pucat, keadaan tersebut menyebabkan protein, lemak, dan karbohidrat tanaman kurang terbentuk, sehingga dapat mengganggu proses metabolisme khususnya pembentukan sel-sel baru pada jaringan meristematik tanaman, sehingga pada akhirnya menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair urin sapi dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun, dimana tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki pertambahan jumlah daun yang lebih baik terhadap perlakuan B (20%), perlakuan C (30%) dan perlakuan K (kontrol). Perlakuan A (10%) menghasilkan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling baik. Menurut Setiawan (2007) adanya penembahan unsur nitrogen yang cukup pada tanaman akan mempercepat laju pembelahan dan pemanjangan sel, pertumbuhan tunas, batang dan daun berlangsung secara cepat. Pertumbuhan tanaman bayam pada dosis pupuk urin sapi yang berbeda-beda memberikan hasil yang berbeda pula. Konsentrasi pupuk urin sapi yang paling optimal pada pertambuhan jumlah daun tanaman bayam hijau adalah pupuk urin sapi 10%. Hal ini dibuktikan dengan ratarata pertambahan jumlah daun tanaman yang didapatkan selama pengukuran lebih tinggi jika dibandingkan dengan pupuk urin sapi 20%, dan 30%. Hal ini terjadi karena pada konsentrasi pupuk urin sapi 20% dan 30% nutrisi yang terkandung lebih banyak sehingga penyerapan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
dilakukan oleh akar untuk pengambilan nutrisi dari pupuk urin sapi pun kurang maksimal. Karena tanaman juga memiliki batas dalam penyerapan hara untuk kebutuhan hidupnya. Pemberian pupuk konsentrasi tinggi sampai batas tertentu akan menyebabkan hasil yang semakin meningkat, dan pada konsentrasi yang melebihi batas tertentu pula akan menyebabkan hasil menjadi menurun dan juga tanaman akan tumbuh dengan baik apabila unsur hara yang diberikan berada dalam jumlah yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman (Mappanganro N,dkk., 20011). Hal ini membuktikan bahwa pada konsentrasi pupuk urin sapi 10%, merupakan dosis yang sesuai dan seimbang dengan kebutuhan tanaman bayam tersebut, serta kandungan nutrisi yang optimal sehingga penyerapan yang dilakukan oleh akar untuk pengambilan nutrisinya pun maksimal. Pada pengamatan ini juga dilakukan pengukuran Ph tanah saat pengukuran pada tanaman bayam. Tanah yang cocok untuk ditanami bayam adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7 dan tidak tergenang air (Rukmana, 1995). Pengukuran pH yang diperoleh setiap kali pengamatan berkisar 5-7. Hal ini terjadi karena tanah yang digunakan dalam penanaman telah tercampur dengan pupuk urin sapi setiap kali penyiraman, pH dari pupuk urin sapi adalah 7 sehingga pH pupuk urin sapi bersifat netral yang menyebabkan pH tanah juga bersifat netral. Sedangkan kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan bayam yang optimal berkisar 50%-60%. Pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
kelembaban udara yang diperoleh setiap pengamatan antara lain berkisar 40%-65%. Hal ini terjadi karena pada saat penanaman bayam adalah musim hujan, sehingga udara menjadi lembab. Penambahan pupuk urin sapi dengan konsentrasi rendah yaitu 10% justru dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun karena tanaman pada perlakuan pupuk urin sapi menyerap kandungan unsur hara dalam tanah sehingga kebutuhan nutrisi tanaman sudah terpenuhi. Selain itu, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman bayam adalah adanya serangan hama. Hal ini terjadi karena tempat penelitian yang berdekatan dengan persawahan memungkinkan hama yang banyak ditemukan pada saat proses pengambilan data adalah belalang yang menyerang daun muda. Pada saat pengamatan hanya ditemukan beberapa daun yang telah dimakan oleh hama yang dapat mempengaruhi jumlah daun yang dihasilkan. C. Keterbatasan Penelitian dan Kendala 1. Penelitian ini hanya menguji satu varietas bayam saja dengan pemupukan yang sama serta hanya mengukur beberapa parameter, yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. 2. Penelitian ini mengukur tinggi tanaman dari perlekatan kotiledon batang hingga ujung batang, sebaiknya mengukur tinggi tanaman dari leher akar hingga ujung batang tanaman. 3. Penanaman dilakukan pada musim penghujan yang tidak stabil, karena pada saat penelitian curah hujan tinggi dan tidak menentu. Cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
mengatasinya dengan menggunakan atap plastik umtuk menghindari adanya pengaruh dari air hujan yang dapat mengubah konsentrasi pupuk yang diberikan. Tetapi hal tersebut juga dapat menyebabkan tanaman kekurangan intensitas cahaya dan cuaca yang tidak menentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa penelitian yang berjudul Pengaruh Berbagai Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan
Tanaman
Bayam
Hijau
(Amaranthus
tricolor
L.)
dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi khususnya pada siswa SMA kelas XII semester 1 yaitu pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan A. Kompetensi Inti : 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3
Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
4
Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar : 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai mainfestasi pengalaman ajaran agama. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsive dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.1 Menganalisis hubungan antara factor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang factor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar. Dalam kegiatan pembelajaran di SMA dengan materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan pada kurikulum 2013 ada banyak metode dan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
pembelajaran yang dapat digunakan, hal ini bermaksud agar pembelajaran lebih menarik. Kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan mengenai factor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman dengan topik umum “Pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman”. Kegiatan diawali dengan membagi kelas menjadi 4 kelompok, pembagian kelompok ini akan menentukan perbedaan konsentrasi dalam percobaan/eksperimen. Konsentrasi yang digunakan setiap kelompok adalah konsentrasi 10%, 20%, 30% dan kontrol (tanpa penambahan apapun). Kelompok 1 melakukan percobaan dengan menggunakan konsentrasi 10%, kelompok 2 dengan menggunakan konsentrasi 20%, kelompok 3 dengan menggunakan konsentrasi 30% dan kelompok 4 hanya menggunakan air biasa tanpa tambahan apapun. Dari 4 kelompok tersebut menggunakan tanaman bayam. Kegiatan dimulai dari persiapan pupuk hingga penanaman bibit dilakukan saat jam pelajaran sekolah sedangkan pengamatan dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kelompok dengan mencatat tinggi tanaman dan jumlah daun setiap hari dalam satu minggu pengamatan. Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa diminta menyusun laporan praktikum dan mempresentasikan hasil percobaan pada masing-masing kelompok. Kegiatan ini menggunakan metode pembelajaran saintific. Sebelum melakukan pembelajaran guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Bologi di SMA kelas XII semester 1 pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat di lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemberian pupuk organik cair urin sapi dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi, namun tidak mempengaruhi pertambahan jumlah daun pada tanaman bayam hijau yang ditunjukkan dengan analisa tabel dan statistik. 2. Konsentrasi optimal untuk mencapai laju pertumbuhan tinggi tanaman bayam hijau adalah 10% yang ditandai dengan rata-rata pertumbuhan yang lebih tinggi diantara kontrol dan dosis lainnya. B. Saran Berikut adalah saran yang diperoleh dari proses dan hasil penelitian: 1. Peneliti dapat mengembangkan lebih dari satu varietas bayam dengan pemupukan yang sama serta tidak hanya mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun saja. 2. Penelitian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau sehingga tidak terjadi etiolasi dan serangan hama yang dapat mempengaruhi hasil penelitian 3. Penulis menganjurkan kepada petani untuk beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik untuk memperoleh hasil panen yang lebih baik serta dapat melestarikan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
DAFTAR PUSTAKA Aryulina, D., Choirul, M., Syalinaf M., dan Endang W. W. 2009, Biologi 3. Jakarta : Penerbit Erlangga Desiana, C., Banuwa, I. S., Evizal, R., dan Yusnaini S. 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Sapid an Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Dharmayanti, N. K. S., Supadma N., Arthagama D. M. 2013. Pengaruh Pemberian Biourin dan Dosis Pupuk Anorganik (N,P,K) Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Pegok dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus sp.). Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Hadisoeganda, A. Widjaja W. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia. Bandung : Balai Penelitian Tnaman Sayuran Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat pupuk Organik cair. Jakarta: PT raja grafindo persada Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk Organik Cair Supra Alam Lestari. Yogyakarta: PT Surya Pratama Alam. Joo, Y. H. 1990. Peningkatan Produksi Tanaman.Yogyakarta : Kanisius Lestari. T. 2009. Dampak Konversi Lahan Pertanian Bagi Taraf Hidup Petani. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Mappanganro, N., Sengin E L., dan Baharuddin. 2011. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Stroberi pada berbagai Jenis dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Urin Sapi dengan Sistem Hidroponik Irigasi Tetes. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Marsono, dan Paulus, S. 2002. Pupuk Akar: Jenis dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.. Muhlisah, F. 1999. Temu-temuan dan Empon-empon, Budidaya dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius. Palada, M. C. dan Chang, L. C. 2003.Suggested Cultural Practices for Vegetable Amaranth.Asian Vegetable Research and Development Center. Pranata, A. S. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Jakarta: Agromedia Pustaka Price, E., dan Paul, N C., 1981. Biogas Production and Utillization. Michigan. Ann Arbor Science Publishers, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Rahman, A. 1989. Pengantar Teknologi Fermentasi. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Ranchman, S. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Rukmana, R. 1995. Bayam Pertanaman dan Pengolahan Paskapanen. Yogyakarta : Kanisius Saripudin, Eep. 2012. Statistik Pertanian Tanaman Pangan. D.I Yogyakarta : Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Setiawan, A. 1995.Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen. Jakarta : Penebar Swadaya Setiawan, A. I. 2007. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Jakarta: Penebar Swadaya. Setiawan, Budi. 2010. Membuat Pupuk Kandang Secara Cepat. Bogor: Penebar Swadaya. Soethama, W., Rosdiah, Sukaadana, Redise dan Sugiarta. 1998. Profil usahatani sayuran perkotaan. Hlm. : 35-52. Dalam Suprapto et al. (Eds). Profil Usahatani Perkotaan dan Upaya Meningkatkan Efisiensi Budidaya. IPPTP. Pusat penelitian Sosial Ekonomi. Badan Litbang Pertanian. Deptan Simanungkalit,.2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati.Bogor : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian Supriyanto, Muslimin, dan Umar. 2014. Pengaruh Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan Semai Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus Roxb.) Havil ). Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako. Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Yuliarti, N. 2009.1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Yogyakarta : Lily Publiser Winarno, Surakhmad. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
: SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
MATA PELAJARAN
: BIOLOGI
KELAS/semester
: XII (Duabelas)/ I
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
1.3 Peka dan peduli
1. Pertumbuhan
1. Konsep pertumbuhan
Portofolio
Alokasi Waktu 5
Sumber Belajar Buku Biologi
terhadap
dan
permasalahan
perkembangan
lingkungan hidup,
Faktor-faktor
Mengamati
Konsep
Buku Biologi
menjaga dan
yang
pertumbuhan pada
pertumbuhan
Campbell
menyayangi
mempengaruhi
tumbuhan
dan
Alat bantu
lingkungan sebagai
pertumbuhan
Membaca teks
perkembangan
presentasi dan
dan perkembangan
Mengamati
Tes
minggu
kelas XII, Dyah
x 4JP
aryulina, Esis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Kompetensi Dasar mainfestasi pengalaman ajaran agama. 2.1 Berperilaku ilmiah:
Materi Pokok pada tumbuhan
Pembelajaran pertumbuhan pada tumbuhan
Menanya Siswa distimulir untuk
teliti, tekun, jujur
membuat pertanyaan
terhadap data dan
yang menuntuk untuk
fakta, disiplin,
berfikir kritis tentang
tanggung jawab, dan
konsep pertumbuhan
peduli dalam
dan perkembangan
observasi dan
makhluk hidup dan
eksperimen, berani
faktor-faktor yang
dan santun dalam
mempengaruhi
mengajukan
pertumbuhan dan
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
pertanyaan dan
perkembangan.
beragumentasi,
Mengumpulkan data
peduli lingkungan,
(eksperimen/eksploras)
gotong royong,
Menggali informasi
bekerjasama, cinta
tentang konsep
damai, berpendapat
pertumbuhan dan
secara ilmiah dan
perkembangan
kritis, responsive dan
makhluk hidup .
proaktif dalam setiap
Mengasosiasikan
tindakan dan dalam
Diskusi tentang
melakukan
konsep pertumbuhan
pengamatan dan
dan perkembangan.
percobaan di dalam
Diskusi tentang faktor-
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
kelas/laboratorium
faktor yang
maupun di luar
mempengaruhi
kelas/laboratorium.
pertumbuhan
3.1 Menganalisis
Mengkomunikasikan
hubungan antara
Presentasi hasil kajian
faktor internal dan
dan diskusi tentang
eksternal dengan
konsep pertumbuhan
proses pertumbuhan
dan perkembangan.
dan perkembangan pada makhluk hidup 4.1 Merencanakan dan
Mengamati Mengkaji hasil kerja
melaksanakan
ilmiah
percobaan tentang
Bagaimana melakukan
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
faktor luar yang
percobaan menurut
mempengaruhi
kerja ilmiah dari hasil
proses pertumbuhan
diskusi dan mengkaji
dan perkembangan
contoh karya ilmiah
Kerja ilmiah,
tanaman, dan
dari berbagai sumber
sikap ilmiah dan
Tugas
Observasi
melaporkan secara
keselamatan
tertulis dengan
kerja
menggunakan
Menanya
Portofolio
tatacara penulisan
Siswa diberi
Laporan
ilmiah yang benar.
pertanyaan tentang
percobaan
langkah eksperimen
Test
dan penyusunan
Pemahaman
laporan
tentang hasil
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Mengumpulkan data
percobaan dan
(eksperimen/eksplorasi
kesimpulan
Mendiskusikan
Pemahaman
rancangan dan usulan
tentang hal-hal
penelitian tentang
yang harus
faktor luar yang
dilakukan dalam
mempengaruhi
melakukan
pertumbuhan dan
percobaan
perkembangan
Pemahaman
Melaksanakan
tentang faktor
eksperimen sesuai
luar dan dalam
dengan usulan yang
terhadap
disusun dan sudah
pertumbuhan.
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran disepakati setiap kelompok Melaksanakan pengamatan eksperimen, mencatat data.
Mengkomunikasikan Melaporkan hasil
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas / semester
: XII/I
Mata Pelajaran
: MIPA
Materi Pokok
: Pertumbuhan dan Perkembangan
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 1.3 Peka dan peduli terhadap
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.3.1
Menjaga kelestarian tanaman sebagai wujud
permasalahan lingkungan hidup,
rasa syukur kepada Tuhan menjaga dan menyayangi
atas kehidupan yang
lingkungan sebagai mainfestasi
diberikan.
pengalaman ajaran agama. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,
2.1.1
Berperilaku ilmiah, rasa
jujur terhadap data dan fakta,
ingin tahu, bekerjasama,
disiplin, tanggung jawab, dan
bertanggung jawab dan
peduli dalam observasi dan
disiplin dalam melakukan
eksperimen, berani dan santun
pengamatan dan
dalam mengajukan pertanyaan dan
percobaan baik di dalam
beragumentasi, peduli lingkungan,
kelas maupun
gotong royong, bekerjasama, cinta
laboratorium
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsive dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.1 Menganalisis hubungan antara
3.1.1
Mengidentifikasi faktor-
faktor internal dan eksternal dengan
faktor yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan
pertumbuhan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan
tumbuhan 3.1.2
Menjelaskan hubungan antara faktor internal dan ekternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan percobaan.
4.1 Merencanakan dan melaksanakan
4.1.1
Merencanakan dan
percobaan tentang faktor luar yang
menyusun rencana
memengaruhi proses pertumbuhan dan
penelitian tentang
perkembangan tanaman, dan
percobaan faktor luar yang
melaporkan secara tertulis dengan
mempengaruhi proses
menggunakan tatacara penulisan ilmiah
pertumbuhan tanaman.
yang benar.
4.1.2
Melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
C. Tujuan Pembelajaran 1.3.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menjaga kelestarian tanaman sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang diberikan. 2.1.1.1 Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat memiliki rasa ingin tahu, bertanggung jawab, bekerjasama dan disiplin dalam melakukan pengamatan dan percobaan baik dalam kelas maupun laboratorium 3.1.1.1 Setelah kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan hubungan faktor faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 4.1.1.1 Setelah melakukan percobaan (eksperimen), siswa dapat membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil penelitian di depan kelas D. Materi Pembelajaran Materi Pokok
: Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan E. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Saintific Metode Pembelajaran : Diskusi, Eksperimen, Presentasi , Ceramah F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2x45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
10 menit
belajar
1. Guru mengucapkan salam dan mengecek kesiapan siswa serta mengabsen sebelum mengikuti pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Melakukan apersepsi,
2. Guru menanyakan “
menyampaikan tujuan
pernahkah kalian
dan memotivasi siwa
mengamati tumbuhan disekitar kalian, mengapa tumbuhan tersebut dapat berubah menjadi besar? 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Mengorganisasi siswa
4. Mengorganisasikan
dalam kelompok
siswa duduk dalam
belajar
kelompok dan wakil tiap kelompok mengambil LKS
Inti
Mengamati
60 menit
5. Mengamati gambar atau video tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Menanya
6. Membuat pertanyaan yang menuntut siswa berfikir kritis tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Mengumpulkan informasi/mencoba
7. Menggali informasi tentang faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan menonton video
Mengasosiasi/menalar 8. Menganalisis pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan 9. Siswa dapat berdiskusi dan mengkaji buku sumber 10. Menarik kesimpulan tentang pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Mengkomunikasikan
11. Mempresentasikan hasil kajian dan diskusi tentang eksperimen pertumbuhan dan perkembangan 12. Melakukan evaluasi dengan meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
diskusinya dan kelompok lain yang menanggapinya Penutup 20 menit
Penghargaan
13. Memberikan penghargaan pada kelompok yang benar dalam mengklasifikasikan gambar dan presentasi 14. Membimbing siswa merangkum materi yang sudah dipelajari 15. Mengajak siswa untuk merefleksikan hasil belajar 16. Memberikan tugas untuk melakukan penelitian dan membuat laporan mengenai hasil pengamatannya dan mempresentasikannya minggu depan 17. Guru menutup kegiatan pembelajran dengan mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Pertemuan II (2x45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
1. Guru mengucapkan
10 menit
belajar
(Waktu)
salam dan mengecek kesiapan siswa serta mengabsen sebelum mengikuti pembelajaran
Melakukan apersepsi,
2. Guru menanyakan “
menyampaikan
apakah pupuk sangat
tujuan dan
penting bagi tanaman?
memotivasi siwa
3. Pada kesempatan kali ini kita akan mempresentasikan hasil minggu lalu tentang pengaruh pupuk 4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Mengorganisasi
5. Guru mengorganisasikan
siswa dalam
setiap ketua kelompok
kelompok belajar
mengambil undian untuk presentasi setiap kelompok
Inti
Mengamati
60 menit
6. Mengkaji hasil kerja ilmiah 7. Mengamati langkahlangkah melakukan percobaan menurut kerja ilmiah
Menanya
8. Memberikan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
tentang cara kerja eksperimen dan penyusunan laporan hasil eksperimen Mengumpulkan Data
9. Mengolah data eksperimen atau hasil pengamatan 10. Menjawab permasalahan dan menyimpulkan hasil pengamatan 11. Menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai usulan penelitian
Mengkomunikasikan
12. Menyusun usulan penelitian tentang faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam bentuk laporan. 13. Melaporkan hasil eksperimen secara lisan (presentasi) maupun secara tertulis
Penutup 20 menit
Penghargaan
14. Memberikan penghargaan pada kelompok yang benar dalam presentasi hasil penelitiannya 15. Membimbing siswa merangkum butir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
pembelajaran 16. Memberikan post tes kepada siswa 17. Menyampaikan materi untuk minggu depan dan meminta siswa untuk mempelajarinya 18. Guru menutup kegiatan pembelajran dengan mengucapkan salam.
G. Media dan Sumber Belajar 1. Media a) Laptop b) LCD (Proyektor) c) Whiteboard d) Spidol e) Penghapus 2. Sumber Belajar a) Buku Siswa SMA Kelas XII b) LKS c) Internet H. Penilaian 1. Jenis/Teknik Penilaian a) Lembar penelitian diskusi b) Lembar penelitian laporan c) Tes tertukis (post test) 2. Penilaian Produk a) Instrumen penilaian sikap (afektif) b) Instrumen penilaian keterampilan (psikomotor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
I. Instrumen Soal, kunci jawaban, rubrik penilaian.
Lembar Kerja Siswa I Judul : Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan A. Tujuan 1. Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 2. Menjelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tumbuhan B. Alat dan Bahan 1. Buku Biologi SMA kelas XII 2. Artikel 3. Alat tulis C. Cara kerja 1. Analisis artikel tersebut mengenai pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang kalian temukan. 2. Jawablah pertannyaan beikut: Sebutkan dan jelaskan parameter yang diamati dalam penelitian yang termasuk dalam perkembangan tanaman ! ......................................................... ......................................................... .............................. ....... . .......... ....... ..................... Sebutkan parameter yang diamati dalam penelitian yang termasuk dalam pertumbuhan tanaman ! ......................................................... ......................................................... ............ ....... . .......... .........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman? ......................................................... ......................................................... ............ ....... . .......... .........................
Sebutkan faktor lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman selain yang terdapat dalam artikel ! ......................................................... ......................................................... ............ ....... . .......... .........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Lembar Kerja Siswa II Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup dan Faktor Luar yang mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman A. Tujuan 1. Siswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman 2. Siswa
dapat
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman 3. Siswa dapat membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan tata cara penulisan ilmiah B. Alat dan Bahan 1. Alat tulis 2. Alat ukur (penggaris) 3. Sekop 4. Polybag 20 buah 5. Bibit tanaman bayam 6. Tanah 7. Pupuk urin sapi 8. Air C. Langkah Kerja 1. Bentuklah kelompok kerja yang beranggotakan enam orang. 2. Setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang telah disiapkan. 3. Masing-masing kelompok mengambil lima tanaman bayam yang sudah berumur 14 hari. 4. Campurkan pupuk dan air dengan perbandingan 1:2 untuk menetralkan keasaman pupuk. (tidak untuk perlakuan kontrol) 5. Berilah pupuk setiap 3 hari sekali selama 2 minggu dan penyiraman. 6. Catat tinggi batang dan jumlah jumlah daunnya setiap 2 hari sekali. 7. Buatlah laporan tertulis dengan format: judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, landasan teori, metodologi penelitian (alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
dan bahan, langkah kerja, variebel, hipotesis) data, pembahan, kesimpulan, saran dan daftar pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA I a. Judul artikel yang dipilih harus membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman, serta adanya pengaruh faktor luar yang dapat mempengaruhi tanaman. 1. Jawab: Parameter yang diamati dalam artikel: Pertumbuhan primer contohnya tinggi batang, panjang akar, jumlah daun dan lebar daun. Tinggi batang dan panjang akar termasuk dalam pertumbuhan primer karena pada ujung akar dan batang terdapat jaringan meristem yang aktif membelah dan menyebabkan perpanjangan akar dan batang. Bakal daun (primodial) merupakan hasil pembelahan periklinal di daerah sisi lateral apeks pucuk. Pembelahan sel pada tempat tersebut membuat tonjolan yang disebut penyanga daun. Pertumbuhan daun biasa dibagi menjadi pertumbuhan apical dan marginal. Pertumbuhan sekunder seperti diameter batang Dalam
pertumbuhan
batang
dikotil
terjadi
diferensiasi
yaitu
bertambahnya diameter batang yang disebabkan oleh pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan diameter melibatkan cambium yang terletak diantara xylem dan floem. 2. Parameter yang termasuk dalam perkembangan tanaman: Munculnya bunga, buah, tunas daun, tunas batang, dan perubahan warna pada daun. Perkembangan pada tanaman yaitu terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.perkembangan dapat diukur secara kualitatif berdasarkan perubahan bentuk dan tingkat kematangan. 3. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Setiap perubahan suhu lingkungan akan senantiasa berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan pada tanaman. Suhu yang baik atau ideal diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangan berlangsung baik yaitu 10–38°C, sedangkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dibawah suhu0°C dan di atas suhu 40°C. 4. Faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman: Faktor eksternal: Iklim, temperature/suhu, unsure hara, air, pH, cahaya Faktor internal: Hormon (auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA I 1. Pertumbuhan tanaman a. Skor 0 = jika siswa belum dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap Skor 1-2 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi belum dapat menjelaskan Skor 3-4 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi penjelasannya kurang tepat Skor 5 = jika siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap b. Skor 0 = jika siswa belum dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap Skor 1-2 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi belum dapat menjelaskan Skor 3-4 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi penjelasannya kurang tepat Skor 5 = jika siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap 2. Parameter yang termasuk dalam perkembangan tanaman: Skor 0 = jika siswa belum dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap Skor 1-2 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi belum dapat menjelaskan Skor 3-4 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi penjelasannya kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Skor 5 = jika siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap
3. Pengaruh suhu : Skor 0 = jika siswa belum dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap Skor 1-2 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi belum dapat menjelaskan Skor 3-4 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat, tetapi penjelasannya kurang tepat Skor 5 = jika siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan dengan tepat dan lengkap
4. Faktor eksternal dan internal Skor 0 = jika siswa belum dapat menyebutkan dengan tepat Skor 1-3 = jika siswa dapat menyebutkan tetapi belum tepat Skor 4-5 = jika siswa dapat menyebutkan dengan tepat Penilaian: Skor maksimal: 25 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI Aspek yang dinilai No
Nama siswa
Skor jumlah 1
2
3
4
5
1. 2. 3. 4. Dst
Rubrik Penskoran Aspek yang dinilai 1. Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan
-
-
-
2. Kemampuan memberikan argumen
-
-
Indikator Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tema Menggunakan bahasa yang baku Mengajukan pertanyaan secara spontan Mengajukan pertanyaan dengan santun Tidak memotong pendapat orang lain Mampu mengkomunikasika n argumen
Penilaian Skor 4 = jika semua indicator terpenuhi Skor 3 = jika hanya ada 2 indikator yang terpenuhi Skor 2 = jika hanya ada 1 indikator yang terpenuhi Skor 1 = jika semua indikator tidak terpenuhi Skor 4 = jika semua indicator terpenuhi Skor 3 = jika hanya ada 2 indikator yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Aspek yang dinilai
3. Kemampuan memberikan kriktik
4. Kemampuan menjawab pertanyaan
Indikator dengan benar dan jelas - Tidak memaksakan kehendak - Menghargai dan mendengarkan argumen dari teman sejawat - Tidak keluar dari materi yang telah dipelajari - Tidak menyinggung perasaan dalam mengkritik - Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti - Mengkritik dengan memberi masukan
Penilaian Skor 2 = jika hanya ada 1 indikator yang terpenuhi Skor 1 = jika semua indikator tidak terpenuhi
-
Skor 4 = jika semua indicator terpenuhi Skor 3 = jika hanya ada 2 indikator yang terpenuhi Skor 2 = jika hanya ada 1 indikator yang terpenuhi Skor 1 = jika semua indikator tidak terpenuhi
-
Menjawab pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan Tidak gugup dalam berbicara Menjawab pertanyaan dengan tepat dan jelas
Skor 4 = jika semua indicator terpenuhi Skor 3 = jika hanya ada 2 indikator yang terpenuhi Skor 2 = jika hanya ada 1 indikator yang terpenuhi Skor 1 = jika semua indikator tidak terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Aspek yang dinilai -
5. Kelancaran berbicara
-
-
-
Indikator Saling membantu dalam melengkapi jawaban
Penilaian
Apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi teman diskusi Pilihan kata yang digunakan mudah dimengerti Tegas dalam berbicara dan tidak terbata-bata
Skor 4 = jika semua indicator terpenuhi Skor 3 = jika hanya ada 2 indikator yang terpenuhi Skor 2 = jika hanya ada 1 indikator yang terpenuhi Skor 1 = jika semua indikator tidak terpenuhi
Penilaian: Skor maksimal: 20 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN
No
Format Laporan
Skor Maksimal Kebenaran
1.
Judul
5
2.
1.1 Latar Belakang Masalah
10
3.
1.2 Rumusan Masalah
5
4.
1.3 Tujuan
5
5.
2. Landasan Teori
10
6.
3.1 Alat dan Bahan
5
7.
3.2 Cara Kerja
5
8.
3.3 Variebel
5
9.
3.4 Hipotesis
5
10.
4.1 Hasil Pengamatan
15
11.
4.2 Pembahasan
20
12.
5.1 Kesimpulan
5
13.
5.2 Saran
5
14.
Daftar Pustaka
5
TOTAL
105
Penilaian: Skor maksimal = 105 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 105
Kebenaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN 1. Judul Skor 0 : tidak sesuai dengan penelitian Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan penelitian Skor 3-4 : kurang sesuai dengan penelitian Skor 5 : sesuai dengan penelitian 2. Latar belakang masalah Skor 0 : tidak ada permasalahan Skor 1-3 : permasalahan tidak sesuai dengan tujuan penelitian Skor 4-7 : permasalah sudah tepat, tetapi fakta yang disajikan kurang tepat Skor 8-10 : permasalahn dan fakta tepat dan lengkap 3. Rumusan masalah Skor 0
: tidak sesuai dengan permasalahan
Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan permasalahan Skor 3-4 : kurang sesuai dengan permasalahan Skor 5
: sesuai dengan permasalan
4. Tujuan Skor 0 : tidak sesuai dengan tujuan penelitian Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan tujuan penelitian Skor 3-4 : kurang sesuai dengan tujuan penelitian Skor 5 : sesuai dengan tujuan penelitian 5. Landasan teori Skor 0 : tidak ada landasan teori Skor 1-3 : sangat kurang lengkap Skor 4-7 : kurang lengkap Skor 8-10 : sangat lengkap 6. Metodologi penelitian a. Alat dan bahan Skor 0 : tidak lengkap Skor 1-2 : sangat kurang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Skor 3-4 : kurang lengkap Skor 5 : sangat lengkap b. Cara kerja Skor 0 : tidak sesuai dengan LKS Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan LKS Skor 3-4 : kurang sesuai dengan LKS Skor 5 : sangat sesuai dengan LKS c. Variabel Skor 0 : tidak tepat Skor 1-2 : sangat kurang tepat dalam pengamatan Skor 3-4 : kurang tepat dalam pengamatan Skor 5 : sangat tepat dalam pengamatan d. Hipotesis Skor 0 : tidak sesuai dengan rumusan masalah Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan rumusan masalah Skor 3-4 : kurang sesuai dengan rumusan masalah Skor 5 : sangat sesuai dengan rumusan masalah 7. Hasil penelitian Skor 0 : tidak mencantumkan hasil penelitian Skor 1-2 : kurang lengkap dalam menyertakan hasil pengamatan dalam bentuk tabel, tidak lengkap, dan tidak diberi keterangan Skor 3-4 : (missal : tidak ad satuan ukuran, tidak ada keterangan, tidak diberi pembeda warna apabila dibuat dalam bentuk grafik) Skor 5
: lengkap dan sesuai dalam menyertakan hasil pengamatan dalam
bentuk tabel/grafik dengan jelas 8. Pembahasan Skor 0 : tidak dapat menganalisis hasil pengamatan Skor 1-5 : kurang dapat menganalisis dan kurang terkait dengan dasar teori Skor 5-10 : dapat menganalisis tetapi kurang dapat terkait dengan dasar teori Skor 10-15 : dapat menganalisis dan dapat mengaitkan dengan dasar teori tetapi bahasa yang digunakan kurang komunikatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Skor 15-20 : dapat menganalisis dan dapat mengaitkan dengan dasar teori dengan bahasa yang komunikatif 9. Kesimpulan Skor 0 : tidak sesuai dengan tujuan Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan tujuan Skor 3-4 : kurang sesuai dengan tujuan Skor 5 : sesuai dengan tujuan 10. Saran Skor 0
: tidak berkaitan dengan perkembangan penelitian yang telah
dilakukan untuk kedepannya Skor 1-2 : sangat kurang berkaitan dengan perkembangan penelitian yang telah dilakukan untuk kedepannya Skor 3-4
: kurang berkaitan dengan perkembangan penelitian yang telah
dilakukan untuk kedepannya Skor 5
: berkaitan dengan perkembangan penelitian yang telah dilakukan
untuk kedepannya 11. Daftar pustaka Skor 0 : tidak sesuai dengan landasan teori dan penyusunannya tidak tepat Skor 1-2 : sangat kurang sesuai dengan landasan teori dan penyusunannya sangat kurang tepat Skor 3-4 : kurang sesuai dengan landasan teori dan penyusunannya kurang tepat Skor 5 : sesuai dengan landasan teori dan penyusunannya tepat Penilaian: Skor maksimal = 105 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
Nomor Absen
Kelas
:……………………
Hari/Tanggal
:……………………
Nama Siswa
Sikap yang dinilai Disiplin
Kerja Sama
Tanggung Jawab
Percaya Diri
Jumlah Nilai Skor
1. 2. 3. dst Rubrik penilaian Skor Keterangan Disiplin 0 1 2 0 1 2
Siswa tidak mengikuti pelajaran Siswa datang terlambat tetapi mengikuti pelajaran dengan baik Siswa datang tepat waktu dan mengikuti pelajaran dengan baik Kerja sama Siswa tidak bekerja sama dan tidak komunikatif
Keterangan: 1) Disiplin Skor 0 = siswa tidak datang Skor 1 = siswa datang terlambat Skor 2 = siswa datang tepat waktu 2) Kerja sama Skor 0 = siswa tidak bekerja sama dan tidak komunikatif Skor 1 = siswa bekerja sama tetapi tidak komunikatif Skor 2 = siswa bekerja sama dan komunikatif 3) Tanggung jawab Skor 0 = siswa kurang bertanggung jawab dan kurang berhati-hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Skor 1 = siswa bertanggung jawab tetapi kurang berhati-hati Skor 2 = siswa bertanggung jawab dan berhati-hati 4) Percaya diri Skor 0 = siswa tidak percaya diri dalam presentasi dan menyampaikan argumen Skor 1 = siswa kurang percaya diri dalam presentasi dan menyampaikan argumen Skor 2 = siswa percaya diri dalam presentasi dan menyampaikan argumen Penilaian: Skor maksimal = 8 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
Nomor Absen
Nama Siswa
Kelas
:…………………
Hari/Tanggal
:…………………
Sikap yang dinilai Keterampilan dalam menyampaikan
Presentasi dalam media
Berpikir Kritis
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. dst Keterangan: 1) Keterampilan Skor 0 = siswa sangat kurang terampil dalam menyampaikan hasil Skor 1 = siswa kurang terampil dalam menyampaikan hasil Skor 2 = siswa terampil dalam menyampaikan hasil 2) Presentasi Skor 0 = siswa kurang tepat dan jelas dalam mempresentasikan hasil analisis data pengamatan dan mengaitkan refrensi yang ada Skor 1 = siswa tepat dan jelas mempresentasikan hasil analisis data pengamatan tetapi kurang dapat mengaitkan refrensi yang ada Skor 2 = siswa tepat dan jelas mempresentasikan hasil analisis data pengamatan dan dapat mengaitkan refrensi yang ada 3) Berpikir kritis Skor 0 = siswa sangat kurang kritis dalam menanggapi analisis dan argumen terkait percobaan maupun hasil percobaan Skor 1 = siswa kurang kritis dalam menanggapi analisis dan argumen terkait percobaan maupun hasil percobaan Skor 2 = siawa kritis dalam menanggapi analisis dan argumen terkait percobaan maupun hasil percobaan Penilaian: Skor maksimal = 6 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
KISI-KISI PENULISAN SOAL POST TEST TAHUN AJARAN 2016/2017 Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 15 menit
Kelas
: XII IPA
Semester
:I
Bentuk Soal
: Essay
Jumlah Soal
:5
Komoetensi Dasar 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil percobaan 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara
Indikator Siswa mampu menjelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Bentuk Ranah Soal Kognitif Essay C1 (Mengingat) C1 (Memahami)
Nomor Soal 1
2
Siswa mampu membuat rancangan penelitian pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan pada tanaman
C6 (Menyimpul kan)
3
Siswa mampu melaksanakan percobaan
C1 (Mengingat)
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
penulisan ilmiah yang benar
Komoetensi Dasar
Indikator pengaruh
Ranah Kognitif C6
faktor luar
(Mencipta)
terhadap pertumbuhan tanaman berdasarkan perencanaan yang telah disusun Siswa mampu menyusun laporan tertulis dan lisan hasil percobaan
Bentuk Soal
Nomor Soal 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
SOAL POST TEST Nama
:
Kelas
:
1. Sebutkan 5 faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ! 2. Jelskan langkah-langkah melakukan percobaan menurut penulisan ilmiah secara berurutan 3. Mengapa dua kecambah diletakkan pada dua tempat yang berbeda, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Kecambah di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat panjang daripada kecambah di tempat terang ! 4. Bima ingin mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescens). Bantulah dia untuk menentukan judul dan hipotesis ! 5. Berdasarkan percobaan yang telah kalian buat bersama kelompok, sebutkan kembali variabel terikat dan variabel bebas !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
KUNCI JAWABAN POST TEST 1. Faktor eksternal: suhu, cahaya, pH, air, kelembaban. Dll 2. Faktor internal: hormon (auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, etilen) 3. Langkah-langkah penulisan ilmiah: Judul Latar belakang masalah Rumusan masalah Tujuan Landasan teori Metodologi penelitian (alat dan bahan, langkah kerja, variebel, hipotesis) Pembahan Kesimpulan dan saran Daftar pustaka 4. Judul: pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) Hipotesis: penggunaan pupuk organik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) 5. Variabel terikat (parameter yang diamati): missal tinggi tanaman, diameter batang, lebar daun, jumlah daun, dll Variabel bebas (yang mempengaruhi parameter): missal penggunaan pupuk, jenis media tanam, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
PEDOMAN PENSKORAN SOAL POST TEST 1.
Skor 0 = tidak menjawab atau jawaban tidak benar Skor 2 = bila menjawab dengan benar 1 jawaban saja Skor 4 = bila menjawab dengan benar lebih dari 1 jawaban Skor 5 = bila menjawab dengan benar 3 atau lebih jawaban
2. Skor 0 = tidak menjawab atau jawaban tidak benar Skor 5 = bila menjawab dengan benar 3. Skor 0 = bila tidak menjawab atau semua jawaban tidak benar Skor 5 = bila menjawab dengan lengkap dan benar 4. Skor 0 = tidak menjawab atau jawaban tidak benar Skor 3 = jika bisa menentukan judul atau hipotesis saja Skor 5 = jika bisa menentukan judul dan hipotesis 5. Skor 0 = tidak menjawab atau jawaban tidak benar Skor 3 = jika bisa menyebutkan variabel terikat atau variabel bebas saja Skor 5 = jika bisa menyebutkan semua variabel terikat dan variabel bebas
Penilaian: Skor maksimal = 25 NILAI= Jumlah skor yang diperoleh x 10 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Data Tinggi Masing-masing Perlakuan Tiap Minggu (cm) A (10%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
A1 4 4,2 5 8 11 15,5 20,5 23
A2 4 5 7 10,5 13 16,5 20 24
A3 4 4,5 7 11,5 15 19,5 25,5 27
A4 4 4,2 5 8,5 12 18,5 25 27
A5 4,5 4,5 6 9,5 12 18 20,5 24
A6 4 4,5 6 9 11,5 15,5 20,5 23
A7 4 4,5 6,5 8,5 10 13,5 18 20,5
A8 4,5 4,5 5,5 8 10,5 14 17 19
A9 3 3 4,5 8 10 14 18,5 20
A10 4 4,3 5,5 8 11,5 17,5 22 24
Total 40 43,2 58 89,5 116,5 162,5 207,5 231,5
Rata-rata 4 4,32 5,8 8,95 11,65 16,25 20,75 23,15
B (20%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
B1 3 3 4 7 8 12 14,5 16
B2 4 4,5 5 7 8 11 15,5 18
B3 3,5 4 6,5 10 12 18 22,5 24
B4 5 6 7 10,5 14,5 19,5 22 24
B5 4 4,5 6,5 9 11 16 18,5 20
B6 4 5 8,5 12 15,5 20 26 28
B7 3 3,5 5 7,5 10,5 17 21,5 23
B8 3,5 4 5,5 8 10 14,5 19 21
B9 5 5,5 7,5 11 14,5 16 21 23
B10 3 3,5 5 8 10,5 13 18 20
Total 38 43,5 60,5 90 114,5 157 198,5 217
Rata-rata 3,8 4,35 6,05 9 11,45 15,7 19,85 21,7
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
C (30%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
C1 3,5 4 4,5 7 10 14 19 23
C2 3,5 4,5 6,5 8,5 11 16,5 20 24
C3 4 4,5 6 8,5 12 16 19 21
K (0%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
K1 3,5 4 5,5 7,5 11 16,5 20 23
K2 3,5 3,5 5 9 11 16 21,5 23
K3 5 5 6 7,5 10 14 15 16,5
C4 3 3 5 7 9,5 14 20 22,5
K4 4,5 4 5 7 8,5 13 16 18,5
C5 4 4,5 6 8 11 14,5 18 20,5
K5 3 3 5 7,5 10 17,5 23 25
C6 3,5 3,5 4,5 6 7 10 15 18
K6 3,5 3,5 5 7,5 9,5 10,5 15,5 19
C7 3,5 4,5 5,5 8,5 11 14 16,5 18,5
K7 3 4 6 9,5 10,5 13 15 19,5
C8 3,5 4 5 8 9,5 10 15 18
K8 3 3 5 8 11 16,5 19 21
C9 3,5 4,3 5,5 8 12 18,5 24 26
K9 4 4 5 8 11 13 17 20
C10 4 4 5 7,5 9 12 15 18
K10 4,5 4,5 5,5 9,5 11,5 13,5 15 18,5
Total 36 40,8 53,5 77 102 139,5 181,5 209,5
Total 37,5 38,5 53 81 104 143,5 177 204
Rata-rata 3,6 4,08 5,35 7,7 10,2 13,95 18,15 20,95
Rata-rata 3,75 3,85 5,3 8,1 10,4 14,35 17,7 20,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Lampiran 4 Data Jumlah Daun Masing-masing Perlakuan Tiap Minggu (helai) A (10%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
A1 6 7 9 15 15 16 18 20
A2 7 8 10 13 15 14 15 20
A3 6 8 9 14 15 17 15 19
A4 6 7 9 10 11 16 19 21
A5 6 7 9 11 15 16 18 20
A6 6 7 8 11 13 14 16 19
A7 6 7 8 11 11 15 15 18
A8 6 7 9 13 13 16 16 18
A9 6 6 8 9 11 16 17 20
A10 5 7 8 11 14 16 16 20
Total 60 71 87 118 133 156 165 195
Rata-rata 6 7,1 8,7 11,8 13,3 15,6 16,5 19,5
B (20%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
B1 6 6 8 10 11 14 18 20
B2 6 7 8 9 8 11 16 18
B3 6 7 9 12 12 13 18 20
B4 6 7 9 11 12 13 16 19
B5 6 6 8 10 11 14 19 20
B6 6 7 9 14 12 17 19 20
B7 6 7 9 13 14 17 15 18
B8 6 8 9 11 13 15 16 19
B9 6 7 9 15 16 13 16 19
B10 6 6 8 9 9 11 14 21
Total 60 68 86 114 118 138 167 194
Rata-rata 6 6,8 8,6 11,4 11,8 13,8 16,7 19,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
C (30%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
C1 6 6 8 12 13 14 16 19
C2 6 7 9 10 12 13 14 16
C3 6 7 9 11 15 15 17 19
C4 6 6 8 9 11 14 15 18
C5 6 7 8 10 11 12 15 18
C6 6 7 9 10 10 12 15 19
C7 6 7 9 11 9 13 15 18
C8 5 5 7 9 10 11 15 19
C9 6 7 9 11 12 15 14 17
C10 6 7 9 11 10 11 15 18
Total 59 66 85 104 113 130 151 181
Rata-rata 5,9 6,6 8,5 10,4 11,3 13 15,1 18,1
K (0%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16
K1 5 6 7 12 15 15 15 18
K2 5 6 8 15 13 15 15 19
K3 6 6 7 9 10 11 14 18
K4 6 5 6 8 10 11 15 18
K5 5 6 8 10 12 13 15 18
K6 6 7 9 8 10 10 14 19
K7 5 6 8 9 10 11 14 19
K8 5 6 8 10 12 14 16 20
K9 6 5 8 10 9 11 15 19
K10 6 5 6 8 9 13 14 18
Total 55 58 75 99 110 124 147 186
Rata-rata 5,5 5,8 7,5 9,9 11 12,4 14,7 18,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 5 Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Bayam (cm) A (10%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
B (20%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
A1 4 4,2 5 8 11 15,5 20,5 23 19
B1 3 3 4 7 8 12 14,5 16 13
A2 4 5 7 10,5 13 16,5 20 24 20
B2 4 4,5 5 7 8 11 15,5 18 14
A3 4 4,5 7 11,5 15 19,5 25,5 27 23
B3 3,5 4 6,5 10 12 18 22,5 24 20,5
A4 4 4,2 5 8,5 12 18,5 25 27 23
B4 5 6 7 10,5 14,5 19,5 22 24 19
A5 4,5 4,5 6 9,5 12 18 20,5 24 19,5
B5 4 4,5 6,5 9 11 16 18,5 20 16
A6 4 4,5 6 9 11,5 15,5 20,5 23 19
B6 4 5 8,5 12 15,5 20 26 28 24
A7 4 4,5 6,5 8,5 10 13,5 18 20,5 16,5
B7 3 3,5 5 7,5 10,5 17 21,5 23 20
A8 4,5 4,5 5,5 8 10,5 14 17 19 14,5
B8 3,5 4 5,5 8 10 14,5 19 21 17,5
A9 3 3 4,5 8 10 14 18,5 20 17
B9 5 5,5 7,5 11 14,5 16 21 23 18
A10 4 4,3 5,5 8 11,5 17,5 22 24 20
B10 3 3,5 5 8 10,5 13 18 20 17
Total 40 43,2 58 89,5 116,5 162,5 207,5 231,5 191,5
Total 38 43,5 60,5 90 114,5 157 198,5 217 179
Rata-rata 4 4,32 5,8 8,95 11,65 16,25 20,75 23,15 19,15
Rata-rata 3,8 4,35 6,05 9 11,45 15,7 19,85 21,7 17,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
C (30%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
C1 3,5 4 4,5 7 10 14 19 23 19,5
C2 3,5 4,5 6,5 8,5 11 16,5 20 24 20,5
C3 4 4,5 6 8,5 12 16 19 21 17
K (0%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
K1 3,5 4 5,5 7,5 11 16,5 20 23 19,5
K2 3,5 3,5 5 9 11 16 21,5 23 19,5
K3 5 5 6 7,5 10 14 15 16,5 11,5
C4 3 3 5 7 9,5 14 20 22,5 19,5
K4 4,5 4 5 7 8,5 13 16 18,5 14
C5 4 4,5 6 8 11 14,5 18 20,5 16,5
K5 3 3 5 7,5 10 17,5 23 25 22
C6 3,5 3,5 4,5 6 7 10 15 18 14,5
K6 3,5 3,5 5 7,5 9,5 10,5 15,5 19 15,5
C7 3,5 4,5 5,5 8,5 11 14 16,5 18,5 15
K7 3 4 6 9,5 10,5 13 15 19,5 16,5
C8 3,5 4 5 8 9,5 10 15 18 14,5
K8 3 3 5 8 11 16,5 19 21 18
C9 3,5 4,3 5,5 8 12 18,5 24 26 22,5
C10 4 4 5 7,5 9 12 15 18 14
Total 36 40,8 53,5 77 102 139,5 181,5 209,5 173,5
Rata-rata 3,6 4,08 5,35 7,7 10,2 13,95 18,15 20,95 17,35
K9 4 4 5 8 11 13 17 20 16
K10 4,5 4,5 5,5 9,5 11,5 13,5 15 18,5 14
Total 37,5 38,5 53 81 104 143,5 177 204 166,5
Rata-rata 3,75 3,85 5,3 8,1 10,4 14,35 17,7 20,4 16,65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 6 Data Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Bayam (Helai) A (10%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
A1 6 7 9 15 15 16 18 20 14
A2 7 8 10 13 15 14 15 20 13
A3 6 8 9 14 15 17 15 19 13
A4 6 7 9 10 11 16 19 21 15
A5 6 7 9 11 15 16 18 20 14
A6 6 7 8 11 13 14 16 19 13
A7 6 7 8 11 11 15 15 18 12
A8 6 7 9 13 13 16 16 18 12
A9 6 6 8 9 11 16 17 20 14
A10 5 7 8 11 14 16 16 20 15
Total 60 71 87 118 133 156 165 195 135
Rata-rata 6 7,1 8,7 11,8 13,3 15,6 16,5 19,5 13,5
B (20%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
B1 6 6 8 10 11 14 18 20 14
B2 6 7 8 9 8 11 16 18 12
B3 6 7 9 12 12 13 18 20 14
B4 6 7 9 11 12 13 16 19 13
B5 6 6 8 10 11 14 19 20 14
B6 6 7 9 14 12 17 19 20 14
B7 6 7 9 13 14 17 15 18 12
B8 6 8 9 11 13 15 16 19 13
B9 6 7 9 15 16 13 16 19 13
B10 6 6 8 9 9 11 14 21 15
Total 60 68 86 114 118 138 167 194 134
Rata-rata 6 6,8 8,6 11,4 11,8 13,8 16,7 19,4 13,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
C (30%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
C1 6 6 8 12 13 14 16 19 13
C2 6 7 9 10 12 13 14 16 10
C3 6 7 9 11 15 15 17 19 13
C4 6 6 8 9 11 14 15 18 12
C5 6 7 8 10 11 12 15 18 12
C6 6 7 9 10 10 12 15 19 13
C7 6 7 9 11 9 13 15 18 12
C8 5 5 7 9 10 11 15 19 14
C9 6 7 9 11 12 15 14 17 11
C10 6 7 9 11 10 11 15 18 12
Total 59 66 85 104 113 130 151 181 122
Rata-rata 5,9 6,6 8,5 10,4 11,3 13 15,1 18,1 12,2
K (0%) 17-Okt-16 20-Okt-16 23-Okt-16 26-Okt-16 29-Okt-16 1 Nov 16 4 Nov 16 8 Nov 16 Δx
K1 5 6 7 12 15 15 15 18 13
K2 5 6 8 15 13 15 15 19 14
K3 6 6 7 9 10 11 14 18 12
K4 6 5 6 8 10 11 15 18 12
K5 5 6 8 10 12 13 15 18 13
K6 6 7 9 8 10 10 14 19 13
K7 5 6 8 9 10 11 14 19 14
K8 5 6 8 10 12 14 16 20 15
K9 6 5 8 10 9 11 15 19 13
K10 6 5 6 8 9 13 14 18 12
Total 55 58 75 99 110 124 147 186 131
Rata-rata 5,5 5,8 7,5 9,9 11 12,4 14,7 18,6 13,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun Tanaman Bayam. 1. Tinggi Tanaman One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TinggiTanam an N Normal Parameters
40
a
Mean
17.7625
Std. Deviation
3.03819
Absolute
.108
Positive
.084
Negative
-.108
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
.684
Asymp. Sig. (2-tailed)
.738
a. Test distribution is Normal.
2. Jumlah Daun One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test JumlahDaun N Normal Parameters
40
a
Mean
13.0500
Std. Deviation
1.13114
Absolute
.168
Positive
.168
Negative
-.157
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
1.060
Asymp. Sig. (2-tailed)
.211
a. Test distribution is Normal.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Lampiran 8 Uji Homogenitas Data Tinggi dan Jumlah Daun Tanaman Bayam 1. Tinggi Tanaman Test of Homogeneity of Variances TinggiTanaman Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.235
3
36
.871
Tabel diatas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistic .235 dan nilai sig 0.871 > 0.05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair urin sapi terhadap tinggi tanaman bayam hijau memiliki varians yang sama (homogen). 2. Jumlah Daun
Test of Homogeneity of Variances JumlahDaun Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.132 3 36 .940 Tabel diatas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai levene statistic .132 dan nilai sig 0.940 > 0.05 pada level probabilitas yang berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair urin sapi terhadap jumlah daun tanaman bayam memiliki varians yang sama (homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 9 Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Bayam dan Jumlah Daun
ANOVA TinggiTanama n Sum of Squares Between Groups Within Groups
df
Mean Square
33.519
3
11.173
326.475
36
9.069
F 1.232
Sig. .312
Total 359.994 39 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai sig 0.312 > 0.05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi yang berbeda dari pupuk cair urin sapi tidak mempengaruhi tinggi tanaman secara signifikan maka hipotesis ditolak.
ANOVA JumlahDaun Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
10.500
3
3.500
Within Groups
39.400
36
1.094
F 3.198
Sig. .035
Total 49.900 39 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai sig 0.035 < 0.05 pada level probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi yang berbeda dari pupuk cair urin sapi mempengaruhi tinggi tanaman secara signifikan maka hipotesis diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Post Hoc dengan uji Duncan Hasil Duncan terhadap Jumlah Daun Tanaman Bayam
JumlahDaun Duncan Subset for alpha = 0.05 Perlakuan
N
1
C
10
12.2000
K
10
13.1000
B
10
13.4000
A
10
13.5000
Sig.
.062
2 13.1000
.427
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda kolom menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji Duncan 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Data pengukuran suhu udara dan pH tanah Tanggal 17-Okt-16
Suhu udara 29˚C
pH tanah 7
20-Okt-16
25˚
7
23-Okt-16
26˚
7
26-Okt-16
25˚
7
29-Okt-16
23˚
7
1 Nov 16
26˚
7
4 Nov 16
27˚
7
8 Nov 16
28˚
7
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 Pembuatan pupuk organik cair urin sapi
A
B
C
(a) Tetes tebu, (b) Urin sapi, (c) EM4
Penumbukan empon-empon
Menambahkan semua bahan (a,b,c)
Empon-empon yang sudah ditumbuk
Bahan telah tercampur semua
Siap difermentasikan
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Hasil dari fermentasi
pH pupuk urin sapi
Pupuk yang sudah diencerkan
(10%)
(20%)
(30%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 12 Dokumentasi tanaman bayam hijau
Pengisian tanah
Bibit berumur 1 minggu
Penanaman minggu ke-2
Penanaman minggu ke-4
Penanaman minggu ke-1
Penanaman minggu ke-3
Penanaman minggu ke-5