eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (1): 81-95 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2013
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN WIKA SWH PADA CV LUMBUNG MUSTIKA SENTOSA SAMARINDA Hasanuddin Hidayaturachman 1
Abstrak Bauran promosi adalah merupakan kombinasi dari alat promosi yaitu, periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan publisitas yang dirancang untuk menjual barang dan jasa. Dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan model regresi Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e didapatkan hasil perhitungan analisis dan dengan menggunakan program SPSS for Windows, dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 5%) dan df = 3 ; 2 diperoleh nilai Ftabel = 19,16 sedangkan nilai Fhitung = 1170,5 sehingga dapat dikatakan Fhitung lebih besar dari Ftabel sehingga Ho ditolak atau Ha diterima. Sehingga hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga secara bersama-sama variabel Advertising (X1), Personal selling (X2) dan Sales promotion (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penjualan (Y), dapat diterima atau dibuktikan secara statistik. Dilihat dari besarnya koefisien regresi dapat diketahui variabel bebas X 1 (advertising) adalah variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan variabel bebas yang lain. Hal ini dapat diketahui karena variabel bebas X1 (advertising) mempunyai nilai koefisien regresi tertinggi yaitu 1.070 dibandingkan dengan variabel bebas yang lain. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa advertising mempunyai pengaruh dominan terhadap penjualan diterima. Adapun saran bagi perusahaan yaitu hendaknya mewujudkan strategi pemasaran yang mampu meningkatkan volume penjualan WIKA SWH pada CV Lumbung Mustika Sentosa, maka perusahaan dituntut untuk tetap konsisten terhadap pola-pola bauran promosi yang diduga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan nilai penjualan dan banyak melakukan inovasi dan terobosan-terobosan baru dalam hal bauran promosi sekaligus melakukan kajian komprehensif terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti kondisi ekonomi nasional yang banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dunia, persaingan bisnis, dan lain-lain. Kata Kunci : Bauran Promosi, Penjualan
_________________ 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected] 1
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95
Pendahuluan Bumi Indonesia yang beriklim tropis dan terletak di garis khatulistiwa amat kaya energi matahari. Energi tersebut dapat digunakan sebagai alternatif energi pemanas air yang hemat biaya dibanding gas atau listrik. Air panas sangat baik untuk kesehatan setiap anggota keluarga. Contohnya sebagai terapi relaksi tubuh setelah bekerja bagi ayah dan ibu, memandikan anak terutama bayi ataupun digunakan di daerah dapur, wastapel dan pencuci pakaian agar lebih higeinis dari kuman. Berkembangnya alat industri rumah tangga di dunia ini membuat para ahli untuk menciptakan alat pemanas air bertenaga surya yang dapat menghemat biaya pengeluaran bulanan tanpa harus mengeluarkan biaya listrik ataupun gas. Melihat Indonesia merupakan pasar yang cukup potensial. Hal ini menjadi peluang bagi para pelaku industri rumah tangga untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini. Akan tetapi penurunan daya beli masyarakat akibat krisis ekonomi tentu akan mempengaruhi tingkat penjualan alat pemanas air tersebut. Akibat kondisi ekonomi yang kurang menentu memaksa produsen alat rumah tangga untuk menghasilkan produk alat pemanas air yang cocok dengan kondisi masyarakat, sehingga tetap terjangkau oleh masyarakat. Tahap perkembangan kegiatan alat industri rumah tangga ini pun dilakukan di negeri sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi sehingga nilai jual alat pemanas air tersebut dapat dijangkau oloeh konsumen, selain itu juga dapat menyerap tenaga kerja dan ahli teknologi yang sangat dibutuhkan sebagai negara yang sedang berkembang. Maraknya jenis alat pemananas air yang ada di pasaran tentu akan menimbulkan masalah bagi produsen itu sendiri, dimana terjadi kompetisi didalam menarik konsumen sebanyak mungkin. Untuk menarik minat para pembeli, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perbaikan sistem pemasaran yang lebih efektif. Pemasaran efektif dalam penerapannya bukan hanya bagaimana meningkatkan volume penjualan tetapi juga mengamati tingkah laku konsumen serta memenuhi keinginan konsumen melalui usaha perbaikan kualitas produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, seringkali perusahaan dihadapkan pada berbagai masalah, seperti kesulitan di dalam meningkatkan volume penjualan, adanya persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, semakin kompleksnya perilaku konsumen terhadap suatu produk, selera konsumen yang selalu berubah-ubah, serta kondisi ekonomi yang kurang menentu. Menurut konsep pemasaran berhasilnya suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah memasuki era kompetisi. Sejalan dengan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan dalam memasarkan suatu produk yakni dengan melakukan kegiatan promosi yang meliputi, advertising, sales promotion, personal selling, public relation, direct marketing agar calon konsumen lebih mengenal, memahami, serta simpati terhadap produk yang 82
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman)
ditawarkan. Promosi dihadapkan pada berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk yang dimiliki agar dapat membujuk calon pembeli. Oleh sebab itu manajer pemasaran harus memilih bentuk promosi yang tepat dan terpadu agar menghasilkan efek domino sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Demikian halnya dengan CV. Lumbung Mustika Sentosa sebagai penyalur alat pemanas air yang berkedudukan di jalanM. Yamin Samarinda, tentu sangat memperhatikan sistem pemasaran dan promosi penjualan secara efektif alat pemanas air merk WIKA SOLAR WATER HEATER ( WIKA SWH ) sudah pasti akan intens dalam melakukan kegiatan promosi dengan berbagai media, seperti media elektronik, media massa atau pun berupa spanduk, kalender,baliho dan stiker. Namun sejauh ini CV. Lumbung Mustika Sentosa belum bisa memastikan bauran promosi manakah yang lebih signifikan berpengaruh terhadap penjualan WIKA SOLAR WATER HEATER. Dengan alasan inilah sehingga menarik minat penulis untuk mengambil judul Analisis Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan WIKA SWH Pada CV. Lumbung Mustika Sentosa Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengertian Pemasaran Menurut Kotler yang diterjemahkan Hendra (2000:9) mendefinisikan pemasaran adalah Suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Kotler dan Amstrong yang diterjemahkan Ancellawati (2001:10) pemasaran adalah Fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pelanggan (costumer), menentukan pasar sasaran yang paling dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan, dan merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Sedangkan menurut Swastha (1999:10) pemasaran adalah adalah keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, juga mencakup barang, jasa serta gagasan, berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Tujuan perusahaan adalah memuaskan konsumen serta mencapai target pasar yang ingin dicapai. Seiring dengan tujuan tersebut, perusahaan juga menginginkan tercapainya permintaan sebanyak-banyaknya agar hasil penjualan
83
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95
yang di harapkan dapat tercapai. Akan tetapi timbul masalah yakni bagaimana cara untuk dapat mempengaruhi pembeli agar membeli produk yang ditawarkan. Kotler (2003:24) dalam bukunya mengatakan, Marketing Mix adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat di kendalikan produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran. Marketing Mix adalah segala sesuatu hal yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya.Guna mencapai tujuan pasar yang telah di targetkan maka perusahaan harus menggunakan variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan. Bauran Promosi (Promotional mix) Pengertian Bauran Promosi Menurut Tjiptono (2002:222) secara singkat mendefinisikan: Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Sedangkan bauran promosi menurut Swastha (1999:26) adalah Bauran promosi merupakan kombinasi dari alat-alat promosi yaitu, periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan publisitas yang dirancang untuk menjual barang dan jasa. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong yang diterjemahkan Ancellawati (2001:112) menjelaskan bahwa bauran promosi adalah Perpaduan khusus antara iklan, penjualan personal, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan penjualannya. Dari beberapa pendapat di atas pada dasarnya dijelaskan bahwa bauran promosi terdiri dari panduan, program periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang direncanakan untuk mencapai tujuan promosi dan tujuan pemasaran perusahaan. Unsur –Unsur Promosi Penjualan (Selling) Menurut Sigit (1996:55) Penjualan adalah sasaran inti di antara kegiatankegiatan lainnya, sebab disini dilakukan perundingan persetujuan tentang serah terima barang serta pembayaran. Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup. Karena itu organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promisi yang agresif (Kotler, 2000:16). Konsep ini mengasumsikan bahwa konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Penjualan Seperti yang kita ketahui bahwa setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapainya yaitu untuk menghasilkan barang/jasa dan ingin 84
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman)
mendapatkan laba/keuntungan maksimal dari penjualan produk yang telah dihasilkannya. Untuk mendapatkan laba maksimal tersebut perusahaan harus bisa menjual barang yang sudah diproduksi secara keseluruhan dengan harga yang telah ditemukannya. Tetapi dalam kenyataan yang terjadi sekarang ini, dimana persaingan dalam menjual barang yang telah dihasilkan sangat sulit dan ketat. Terkadang target penjualan produk (barang) yang telah ditetapkan/direncanakan tidak selalu tercapai, karena banyaknya produsen yang juga menjual barang sejenis. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dipergunakan cara atau strategi pemesanan yang tepat dalam memasarkan barang hasil produksinya. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah dengan melaksanakan bauran promosi yang efektif sesuai dengan tujuan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Dengan demikian pengaruh bauran promosi sangat besar sekali dalam meningkatkan volume penjualan untuk pencapaian tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal. Hasil Penelitian Data Penjualan Salah satu analisis terpenting yang dilakukan perusahaan adalah analisis volume penjualan.Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut dalam memasarkan produk yang dihasilkan.Dengan analisis tersebut dapat terungkap apakah penjualan produk perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan. Volume penjualan merupakan salah satu parameter berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam menetapkan dan mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memiliki produk yang dihasilkan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan.CV. Lumbung Mustika Sentosa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan WIKA SWH juga dihadapkan pada beratnya persaingan dengan sejumlah perusahaan alat pemanas air lain . Kaitannya dengan penelitian ini, penulis mencoba menganalisis perkembangan volume penjualan perusahaan CV. Lumbung Mustika Sentosaselama tahun 2006-2011. Adapun data yang diperoleh merupakan data jumlah unit alat pemanas air WIKA SWH terjual dan nilai penjualan WIKA SWH selama tahun 2006-2011. Dengan melihat data tersebut dapat terungkap, apakah volume penjualan meningkat atau mengalami penurunan. Tabel Data Penjualan CV. Lumbung Mustika SentosaTahun 2006-2011 (Dalam Rupiah) Jenis Produk
Jumlah 2006
2007
2008
2009
2010
2011
85
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95 A B C Total
201.600.000 193.200.000 211.500.000 606.300.000
163.000.000 273.700.000 376.000.000 812.700.000
289.800.000 241.500.000 446.500.000 977.800.000
252.000.000 289.800.000 634.500.000 1.176.300.000
277.200.000 241.500.000 846.000.000 1.364.7000
264.600.000 386.400.000 728.500.000 1.379.500.00
Sumber : cv lumbung mustika sentosa smd Keterangan : A : Type TSC 130 B : Type 150 LXC C : Type 300 LXC Data Promosi Berikut disampaikan data biaya promosi yang dikeluarkan oleh CV. Lumbung Mustika Sentosa Tabel Data Biaya promosi CV. Lumbung Mustika SentosaTahun 2006-2011 ( Dalam Rupiah ) Tahun Advertising Personal Sales Total selling promotion 2006 2007 2008 2009 2010 2011
20.272.000 24.184.000 27.520.000 28.768.000 32.272.000 33.199.200
19.446.000 19.750.000 18.251.000 19.177.000 18.446.000 19.590.600
21.364.000 22.388.000 20.996.800 21.056.000 20.364.000 22.900.400
61.082.00 66.322.000 66.767.800 69.001.000 71.082.000 75.690.200
Sumber : cv lumbung mustika sentosa smd a. Advertising (X1) Media advertising yang digunakan CV.Lumbung Mustika Sentosa samarinda untuk mempromosikan produknya adalah dengan menggunakan papan nama yang dipasang didepan kantor perusahaan dan jalan-jalan tertentu, brosur, stiker, kalender, spanduk, dan radio. Adapun data biaya advertising yang digunakan selama periode 2006 sampai 2011 adalah sebagai berikut : Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006 biaya advertising yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 20.272.000,-, tahun 2007 naik menjadi sebesar Rp24.184.000,-, tahun 2008 naik menjadi sebesar Rp. 27.520.000,-, tahun 2009 naik menjadi sebesar Rp. , 28.768.000- dan tahun 2010 naik lagi menjadi sebesar Rp. 32.272.000,- namun pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 33.199.200 b. Personal Selling (X2) Personal selling yang dilakukan Perusahaan CV.Lumbung Mustika Sentosasamarinda untuk mempromosikan produknya adalah dengan mendatangi calon konsumen secara langsung dan pemberian informasi secara langsung baik melalui pameran atau melalui pertemuan di kantor penjualan
86
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman)
alat pemanas air ini, Adapun data biaya personal selling yang digunakan selama periode 2006 sampai 2011 adalah sebagai berikut : Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006 biaya personal selling yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 19.446.000,-, dan tahun 2007 meningkat sebesar Rp. 19.750.000,-, tahun 2008 menurun sebesar Rp.18.251.000,-, tahun 2009 meningkat sebesar Rp.19.177.000,- dan tahun 2010 menurun sebesar Rp. 18.446.000,- dan meningkat pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 19.590.600,.c. Sales Promotion (X3) Sales promotion yang dilakukan Perusahaan CV.Lumbung Mustika Sentosa samarinda untuk mempromosikan produknyaadalah dengan pemberian souvenir kepada konsumen yang berupa payung, kaos, jam dinding pada event-event tertentu yang disponsori oleh perusahaan tersebut dan melakukan pemotongan harga pada calon pembeli yang melakukan transaksi pada saat itu.. Adapun data biaya Sales promotion yang digunakan selama periode 2006 sampai 2011 adalah sebagai berikut : Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006 biaya sales promotionyang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 21.364.000,-, tahun 2007meningkat sebesar Rp.22.388.000,-, tahun 2008 turun menjadi sebesar Rp. 20.996.800,-, tahun 2009 meningkat menjadi sebesar Rp. 21.056.000,dan pada tahun 2010 menurun sebesar Rp.20.364.000,- dan menurun kembali pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp.22.900.400,-. d. Penjualan (Y) Adapun data penjualan rokok periode 2006 sampai 2011 adalah sebagai berikut Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2006 penjualan adalahsebesar Rp. 606.300.000,-, dan pada tahun 2007 meningkat menjadi sebesar Rp.812.700.000,-, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 977.800.000,-, pada tahun 2009 kembali naik menjadi sebesar Rp. 1.176.300.000,- dan tahun 2010 terjadi peningkatan lagi menjadi sebesar Rp.1.364.000.000,- namun pada tahun 2011peningkatan menjadi sebesar Rp. 1.379.500.000.Analisa Dan Pembahasan Dari data yang diperoleh melalui penelitian di atas maka akan dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut diharapkan akan dapat diketahui hubungan dan pengaruh dari variabel-variabel dalam penelitian, yang selanjutnya akan ditemukan pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Analisisis A. Uji asumsi klasik 1) UjiNormalitas
87
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95
Gambar
Dari gambar grafik di atas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal makanilai residual tersebut telah normal. 2) UjiMultikolinieritas Tabel Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a 1 1.000 .999 .999 11704740.543 a. Predictors: (Constant), sales, advertising, personal b. Dependent Variable: penjualan Dari table dapat dilihat bahw abesarnya koefisien determinasi (R2) = 0,999 dan setelah disesuaikan didapat kan nilai R adjustnya sebesar 0,999 menunjukkan bahwa variable Advertising (X1), Personal Selling (X2) dan Sales Promotion (X3) secara bersama-sama memberikan kontribusi / sumbangan sebesar 99,0% terhadap perubahan penjualan (Y), sedangkan sisanya sebesar 1,0% merupakan sumbangan / kontribusi variable lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. 3) UJi Autokorelasi Uji auto korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik auto korelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Tabel Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of DurbinSquare the Estimate Watson a 1 1.000 .999 .999 11704740.543 2.929 a. Predictors: (Constant), sales, advertising, personal b. Dependent Variable: penjualan Berdasrkanhasilperhitungan Durbin Watson sebesar 2,929; sedangkandalamtabel DW untuk k=3 dann=24nilaidl sebesar 1,1010dan dusebesar 1,6565. Karenanilai DW (2,929) beradapadadaerahdiluar dl dan du, makamenghasilkankesimpulan yang pasti (berada di daerahtidakadaautokorelasi ). 88
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman)
4) Uji Heteroskedositas Uji heteroskedositas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk model regresi. Tabel Correlations Unstandardized Residual Unstandardized Residual Advertising
Personal
Sales
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
advertising 1
6 .000 1.000 6 .000 1.000 6 .000 1.000 6
.000 1.000 6 1 6 -.322 .533 6 .000 .999 6
personal .000 1.000 6 -.322 .533 6 1 6 .796 .058 6
sales .000 1.000 6 .000 .999 6 .796 .058 6 1 6
Hasil perhitungan pada tabel 4.8 diatas advertising (X1), Personal selling (X2) dan Salles promotion (X3) yang signifikan mempengaruhi residual absolut, dimana nilai probabilitas signifikansinya lebih besar 5%. Jika probabilitas signifikansinya lebih besar dari tingkat kepercayaan yang digunakan (α = 5%), dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. B. Analisis Regresi Berganda Regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable Advertising (X1), Personal Selling (X2) dan Sales Promotion (X3) secara bersama-sama terhadap penjualan (Y). Hasil pengujian regresi berganda (lampiran) dapat disajikan secara ringkas pada table berikut : Tabel Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients
(Constant) advertising personal Sales
B 1480824707.608 67.844 123.125 78.970
Std. Error 192167819.743 1.264 16.433 10.196
Standardized Coefficients Beta 1.070 247 .242
T
Sig.
7.706 53.671 7.493 7.746
.016 .000 .017 .016
a. Dependent Variable: penjualan Dari table coeeficients di atasdidapatkanpersamaan : Y = 1480824707 + 1.070X1+ 247X2 – 78,970X3 Persamaanregresitersebutdapatdijelaskansebagaiberikut: 1) Konstanta(a)sebesar 1480824.707 menunjukkan bahwa jika X atau bauran promosi (advertising, personalselling, dan sales promotion) konstan atau X = 0, maka keputusan pembelian akan naik sebesar 1480824707.608 89
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95
2) Koefisienregresi advertising sebesar 1.070 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variable advertising , akan meningkatkan volume penjualan sebesar 1.070 3) Koefisienregresi personal selling (b2) sebesar 247 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variable personal selling, akan meningkatkan volume penjualan sebesar 247 4) Koefisienregresisales promotion (b3) sebesar 242 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variable sales promotion , akan meningkatkan volume penjualan sebesar 242 C. Uji Serentak (Uji F) Untuk menguji apakah ada pengaruh secara bersama-sama variable Advertising (X1), Personal Selling (X2) dan sales promotion (X3) terhadap Penjualan (Y) signifikan atau tidak dilakukan analisis uji F, dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F table. Dari hasil perhitungan analisis dengan menggunakan program SPSS di dapatkan hasil sebagai berikut : TABEL ANOVAa Model Regression Residual Total
1
Sum of Squares 481191831430969020.000 274001902364274.800 481465833333333310.000
Df
Mean Square 3 160397277143656352.000 2 137000951182137.400 5
F 1170.775
Sig. .001b
a. Dependent Variable: penjualan b. Predictors: (Constant), sales, advertising, personal Dari table Anova di atas dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) dan df = 3 : 2 diperoleh nilai F table = 19,16 sedangkan nilai F hitung = 1170,5 sehingga dapat dikatakan F hitung lebih besar dari F table sehingga H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga secara bersama-sama variable Advertising (X1), Personal Selling (X2) dan Sales Promotion (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penjualan (Y), dapat diterima atau dibuktikan secara statistik. D. Uji Parsial (Uji t) Sedangkan untuk mengetahui apakah Advertising (X1), Personal Selling (X2) dan Sales Promotion (X3) secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap penjualan (Y), digunakanUji t. TABEL Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients
(Constant) advertising personal Sales
B 1480824707.608 67.844 123.125 78.970
a. Dependent Variable: penjualan a) Advertising (X1) 90
Std. Error 192167819.743 1.264 16.433 10.196
Standardized Coefficients Beta 1.070 .247 .242
T
7.706 53.671 7.493 7.746
Sig.
.016 .000 .017 .016
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman)
Dari hasil tabel coefficients di atas diperoleh nilai T hitung = 53,671 sedangkan pada α = 0,05 dan df (n – k -1) = 2 diperoleh nilai table = 4,303 jadi t hitung> t table sehingga H0 ditolakdan Ha diterima berarti secara parsial advertising (X1) berpengaruh positif dan signifikan (nyata) terhadap penjualan. Adapun gambar kurva yang menjelaskan tentang penolakan HO dapat dilihat pada halaman berikutnya Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Variabel Advertising (X1)
Daerah Penolakan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0
-53,671 53,671
-4,303
α = 0,05
4,303
b) Personal Selling (X2) Dari hasiltabel coefficients di atasdiperolehnilai thitung = 7,493sedangkanpada α = 0,05dandf (n – k -1) = 2 diperolehnilai table = 4,303 jadi t hitung> t table sehingga H0 ditolakdan Ha diterimaberartisecaraparsialPersonal Selling (X2)berpengaruhsecarapositif dansignifikan (nyata) terhadappenjualan.Adapun gambar kurva yang menjelaskan tentang penolakan HO dapat dilihat pada halaman berikutnya Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 VariabelPersonal Selling (X2) Daerah Penolakan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan H0
-7.493 7.493
-4,303
α = 0,05
4,303
91
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95
c) Sales Promotion (X3) Dari hasiltabel coefficients di atasdiperolehnilaithitung = -7,746 sedangkanpada α = 0,05dandf (n – k -1) = 2 diperolehnilai table = 4,303 jadi t hitung< t table sehingga H0 diterimadan Ha ditolakberartisecaraparsial Sales Promotion (X3) berpengaruh dan t signifikan (nyata) terhadappenjualan.Adapun gambar kurva yang menjelaskan tentang penolakan HO dapat dilihat pada halaman berikutnya Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Variabel Sales Promotion (X3) Daerah Penolakan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penerimaan α = 0,05 H0
-7.746 -4,303 7.746
4,303
E. Variabel yang paling berpengaruh Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh dominan, dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi dapat diketahui variabel bebas X 1 (Advertising) adalah variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan variabel bebas yang lain. Hal ini dapat diketahui karena variabel bebas X1 (Advertising) mempunyai nilai koefisien regresi tertinggi yaitu 1.070 dibandingkan dengan variabel bebas yang lain. Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa advertising mempunyai pengaruh paling dominan terhadap penjualan diterima. F. Metode statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Uji One Sample Kolomogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi normal atautidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. TABEL One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test advertising N Normal Parametersa,b
92
Personal 6
Mean
27702533.33
Std. Deviation
4896014.913
sales 6
penjualan 6
6
19110100.00 21511533.33
1052766666.67
622372.605
949547.713
310311402.734
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman) Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Most Extreme Differences
.158 .131 -.158 .387 .998
.209 .190 -.209 .513 .955
.228 .228 -.155 .559 .913
.175 .146 -.175 .430 .993
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2tailed) sebesar 0,998.Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,998> 0,05), maka nilai residual untuk advertising tersebut telah normal. Nilai signifikansi (Asymp.Sig 2tailed) untuk personal selling adalah sebesar 0,955.Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,955> 0,05), maka nilai residual untuk personal selling tersebut telah normal. Untuk nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) untuk sales promotion adalah sebesar 0,913.Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,913> 0,05), maka nilai residual untuk sales promotion tersebut telah normal. Sedangkan untuk nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) untuk hasil penjualan adalah sebesar 0,993.Karenasignifikansilebihdari 0,05 (0,993> 0,05), makanilai residual untuk penjualan tersebut telah normal. Dengan demikian seluruh data yang digunakan untuk penelitian adalah normal. Pembahasan Dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis linear berganda maka diperoleh hasil bahwa variabel bebas yang meliputi Advertising (X1) , Personal selling (X2), dan Salles Promotion (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap penjualan WIKA SWH. Berdasarkan kontribusi masing-masing variabel bebas tersebut terhadap penjualan WIKA SWH (adjusted R2) maka dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel bebas yaitu meliputi Advertising (X1) , Personal selling (X2), dan Salles Promotion (X3). Variabel advertisingmemiliki pengaruh yang dominan terhadap penjualan. Dimana hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sasmito (2004), dan Taufiqurrahman (2008) bahwa semua variabel bebas berpengaruh terhadap penjualan Berdasarkan pengujian yang telah memberikan jawaban yang positif maka perusahaan akan mengetahui pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Adapun hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini adalah dengan cara semakin menggiatkan advertising yang dilakukan dengan jalan menambah media advertising dengan menggunakan media elektronik radio di semua daerah pemasaran. Selain itu juga lebih mengintensifkan penggunaan media advertising yang sudah dilakukan misalnya penambahan pemasangan fillboard pada tempattempat strategis lainnya, membuat kalender dengan design yang lebih menarik, sehingga diharapkan dapat menimbulkan kesan bagi orang yang melihatnya sehingga konsumen akan selalu ingat akan produk yang ditawarkan perusahaan dan merangsang untuk melakukan pembelian karena kalender mempunyai jangka
93
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 1, 2014: 81-95
waktu yang lebih lama. Dengan demikian diharapkan penjualan yang akan dicapai juga semakin meningkat. Selain itu dengan semakin menggiatkan pelaksanaan salles promotion dengan membentuk program-program promosi penjualan , menyeleksi alat-alat promosi dan membidik sasaran promosi penjualan yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Dari beberapa hal diatas dapat dijelaskan bahwa periklanan yang dilaksanakan perusahaan memang mempunyai pengaruh terhadap meningkatnya penjualan karena dengan melakukan periklanan yang tepat maka konsumen akan lebih mengerti dan memahami tentang keberadaan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lupiyoadi (2001:108) bahwa peranan periklanan pada pemasaran barang adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan barang yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang ditawarkan, untuk membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan produk tersebut, dan untuk membedakan dari perusahaan satu dengan yang lain yang mendukung positioning produk. Penutup Berdasarkan hasil analisis pengujian secara parsial t-test, diketahui bahwa faktor fundamental yaitu Advertising (X1) mempunyai tingkat signifikan dibawah 5% sehingga variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan WIKA SWH. Sedangkan variabel Personal Selling (X2) dan Salles Promotion (X3) mempunyai tingkat signifikan diatas 5%, sehingga variabelvariabel tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan WIKA. Berdasarkan hasil pengujian secara serempak F-test dengan menggunakan analisis linear berganda maka diperoleh hasil bahwa variabel bebas yang meliputi Advertising (X1) , Personal selling (X2), dan Salles Promotion (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat diketahui dengan melihat F-hitung sebesar 1170,5 dengan tingkat sinifikan dibawah 5%. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan pertama dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan kontribusi masing-masing variabel bebas tersebut terhadap penjualan WIKA (adjusted R2) maka dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel bebas Advertising (X1) , Personal selling (X2), dan Salles Promotion (X3), adalah variable Advertising (X1) memiliki pengaruh yang dominan terhadap penjualan WIKA SWH. Hal ini berarti hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Mewujudkan strategi pemasaran yang mampu meningkatkan volume penjualan WIKA SWH pada CV Lumbung Mustika Sentosa, maka perusahaan dituntut untuk tetap konsisten terhadap pola-pola bauran promosi yang diduga memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan nilai penjualan dan banyak 94
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Pemasaran, (Hasanuddin Hidayaturachman)
melakukan inovasi dan terobosan-terobosan baru dalam hal bauran promosi sekaligus melakukan kajian komprehensif terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti kondisi ekonomi nasional yang banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dunia, persaingan bisnis, dan lain-lain. Hendaknya perusahaan dapat menambahkan variabel yang tidak di teliti dalam penelitian ini untuk di terapkan dalam kegiatan promosi yaitu public relation dan publisitas guna lebih meningkatkan penjualan WIKA SWH pada CV Lumbung Mustika Sentosa di Samarinda. Daftar Pustaka Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid Dua. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 1. Jakarta: Indeks Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Indeks Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jilid Dua. Jakarta: Salemba Empat Sasmito. 2004. Pengaruh adversiting, personal selling, dan sales promotion terhadap peningkatan penjualan pada PT.Imit Tulung agung. Skripsi Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Ketiga belas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Taufiqurrahman. 2008. Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian sepatu pada perusahaan sepatu House Of Mr. Pienk Malang. Skripsi Winardi. 1996. Promosi dan Reklame. Mandar Maju. Jakarta.
95