Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
PENGARUH BAGI HASIL DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP DPK PADA PT. BANK MUAMALAT Setya Neovita Kaezy
[email protected]
Khuzaini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT The source of data in this research is taken from 2008-2012 financial report and the questionnaires which have been issued and answered by the customers who deposit their money in Bank Muamalat Surabaya Darmo branch. The F value as much as 26.161 is obtained from the result of ANOVA test with significant level as much as 0.002. It means that the model which has been generated is good and can be used for the following analysis. The rate of R square as much as 0.629 means that the contribution of independent variables which consist of production sharing and service quality simultaneously to the dependent variable third parties funding is as much as 62.9% while the remaining which is as much as 37.1% are influenced by other factor. The partial result of t test indicates that the significant level which is obtained from independent variable i.e.: production sharing is as much as 0.047, service quality is as much as 0.045 each of them is smaller than α = 5%. It indicates that these independent variables partially have significant influence to the third parties funding. Keywords: production sharing, service quality and third parties funding. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas bagi hasil dan kualitas layanan secara parsial, simultan dan dominan berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahun 2008-2012 dan jawaban kuisioner yang yang disebarkan kepada nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya. Hasil pengujian ANOVA didapat nilai F sebesar 26,161 dengan tingkat signifikan 0,002, dengan demikian model yang dihasilkan baik dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Sedangkan tingkat R square sebesar 0,629 yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi dari variabel bebas yang terdiri atas Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara bersama-sama terhadap variabel terikat Dana Pihak Ketiga sebesar 62,9 % sedangkan sisanya 37,1 % dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan hasil uji t secara parsial menunjukkan tingkat signifikansi yang diperoleh dari variabel bebas yaitu Bagi Hasil sebesar 0,047, Kualitas Layanan 0,045, lebih kecil dari a = 5%. Hal ini menujukkan variabel bebas tersebut secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Kata Kunci: bagi hasil, kualitas layanan dan dana pihak ketiga.
PENDAHULUAN Dalam perekonomian modern bank yang berperan sebagai intermediary menempati posisi yang sangat vital. Lalu lintas perdagangan, baik skala domestik nasional, regional maupun internasional sangat memerlukan perangkat pendukung berupa lembaga keuangan untuk keperluan pembayaran atau transaksi. Kegiatan utama bank pada dasarnya adalah memobilisasi dana dari masyarakat untuk selanjutnya disalurkan kepada perorangan atau lembaga dalam bentuk pinjaman atau kredit. Demikian halnya Bank Muamalat memobilisasi dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana untuk selanjutnya dikelola secara efektif dan menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri. Mereka dapat mempercayakan pengelolaan dana tersebut kepada bank dalam bentuk tabungan, giro dan deposito.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
2
Praktek perbankan berdasarkan prinsip syariah dimungkinkan untuk dilakukan di Indonesia setelah diberlakukannya Undang-Undang No. Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998. Dengan dierkenalkannya jenis bank berdasarkan prinsip syariah, bank dapat pula memilih kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan bank syariah pada dasarnya merupakan perluasan asas perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem bunga melainkan atas dasar prinsip syariah sebagaimana digariskan syariah (hukum) islam. Cara pengoperasian bank konvensional dan bank syariah memiliki perbedaan yang mana Bank Konvensional dalam operasionalnya sangat tergantung pada suku bunga yang berlaku, karena keuntungan bank konvensional berasal dari selisih antara bunga pinjam dengan bunga simpan. Sedangkan dalam bank syariah tidak mengenal sistem bunga, antara bank dengan nasabah, dalam pengelolaan dananya yang disebut dengan Profit Sharing (bagi hasil). Di Indonesia, tuntutan konsumen telah dipayungi dengan hadirnya undang-undang konsumen yang melindungi mereka dari rendahnya kualitas jasa yang diberikan perusahaan. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang efektif sejak tanggal 20 April 2000 menjadi payung hukum bagi tuntutan konsumen. Undang-undang ini menampung segala sesuatu yang berhubungan dengan keluhan konsumen terhadap produsen. Ini memberikan konsekuensi hukum dalam perlindunga hakhak konsumen. Berdasarkan undang-undang tersebut, produsen bertanggung jawab memberikan ganti rugi atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang atau jasa yang dihasilkan. Undang-undang konsumen tersebut juga memuat ketentuan ligitasi yang memungkinkan terjadinya penyelesaian diluar pengadilan. Dengan kata lain, sangat memudahkan konsumen untuk menuntut pelaku usaha merupakan jiwa dari undangundang konsumen ini. (Lupiyoadi Rambat, 2006:169). Seorang nasabah yang puas adalah nasabah yang merasa mendapatkan value dari para penyedia jasa perbankan. Value tersebut bisa berasal dari produk, pelayanan dan sistem dari sebuah bank. Jika nasabah mengatakan bahwa value adalah produk yang berkualitas, maka kepuasan terjadi jika nasabah mendapatkan produk yang berkualitas. Jika value bagi nasabah adalah kenyamanan, maka kepuasan akan datang apabila pelayanan yang diperoleh benar-benar maksimal. Semakin bagus kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh pihak perbankan, maka tingkat kepuasan yang dirasakan oleh nasabah semakin tinggi. Jadi, persoalan kualitas jasa dan kepuasan konsumen ini semakin menjadi hal yang penting dan genting bagi perusahaan jasa. Oleh karena itu, bagian ini membahas bagaimana perusahaan membangun sistem manajemen kualitas jasa, mengidentifikasi kesenjangan–kesenjangan yang mungkin terjadi, serta pengaruhnya bagi kepuasan konsumen dan perilaku konsumen purna layanan jasa. Dengan demikian diharapkan perusahaan jasa akan mampu mengeliminasi tuntutan konsumen dan mengoptimalkan kepuasan pelanggan. Peningkatan asset perbankan syariah merupakan salah satu indikator peningkatan kinerja dalam perbankan syariah. Indikator lainnya yang dapat mempengaruhi peningkatan asset dalam perbankan syariah adalah peningkatan pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Peningkatan Pembiayaan. Peningkatan kualitas pembiayaan bank syariah akan menjadi faktor penentu bagi kompetitifnya realisasi bagi hasil tersebut. Hal ini mendorong peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas bagi hasil dan kualitas layanan secara parsial, simultan dan dominan berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahun 2008-2012 dan jawaban kuisioner yang
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
3
yang disebarkan kepada nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya. Sampling yang digunakan adalah dengan cara sampel random sampling yang artinya mengambil sampel secara acak dianggap responden mempunyai sifat-sifat homogen. TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Bank Di Negara maju, bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian Negara. Di Negara berkembang, kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya terbatas dalam penyimpanan dana saja, akan tetapi terhadap jasa yang ditawarkan oeh bank. Bank juga dapat didefinikan sebagai “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. (BI, 2012:9) Menurut Pasal 1 Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan menurut Lukman Dendawijaya (2004:14). “Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral”. Bank Syariah Menurut M.Syafii Antonio (2002:3) Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam syariah dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip utama yang diikuti oleh bank islam yaitu : 1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi. 2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah. 3. Memberikan zakat. Sepanjang praktek perbankan konvensional tidak bertentangan dengan prinsip islam, bank-bank islam telah mnegadopsi sistem dan prosedur perbankan yang ada. Bila terjadi pertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, maka bank islam merencanakan dan menerapkan prosedur mereka sendiri guna menyesuaikan aktivitas perbankan mereka dengan prinsip-prinsip syariah islam. Untuk itu dewan syariah berfungsi memberikan advis kepada perbankan islam guna memastikan bahwa bank islam tidak terlibat dalam unsurunsur yang tidak disetujui oleh islam. Prinsip – Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah Menurut Muhammad (2005:85) ada beberapa prinsip-prinsip dasar operasional bank syariah, yaitu: a. Prinsip Simpanan Murni (al-Wadi’ah) Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadi’ah. b. Bagi Hasil (Syirkah) Sistem ini adalah sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah dapat dipergunakan sebagai
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
4
dasar baik untuk produk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan. c. Prinsip Jual Beli (at-Tijarah) Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). d. Prinsip Sewa (al-Ijarah) Prinsip ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya (operating lease). 2. Bai al takjiri atau ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk membeli barang pada akhir masa sewa (financial lease). e. Prinsip Jasa (al-Ajr walumulah) Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan oleh bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer, dll. Bagi Hasil (Profit Sharing) Menurut Ismail (2011:35), sistem bagi hasil (profit sharing) adalah sistem pembagian hasil keuntungan yang diterapkan oleh bank-bank dan lembaga keuangan yang beroperasi secara syari’ah. Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) di kenal dengan “profit sharing” sedangkan dalam kamus ekonomi Profit Sharing diartikan sebagai pembagian laba. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. Lebih jauh prinsip mudharabah data dipergunakan sebagai dasar baik untuk pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan, sementara musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan. Kualitas Layanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sedangkan menurut Laksana (2008:888), kualitas dapat juga didefinisikan sebagai tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam mencapai tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan adalah segala bentuk aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Dana Pihak Ketiga (DPK) Menurut Mudrajat Kuncoro (2002:151) “Dana bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat digunakan sebagai operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran atau penempatan dana”. Kegiatan penyaluran dana kepada pihak ketiga dapat dilakukan dalam bentuk pemberian kredit kepada debitur, ditempatkan dalam bentuk surat berharga, alat likuid yang memperkuat likuiditas bank, dan penyaluran dana lainnya. Dari kegiatan penyaluran dana tersebut, bank akan memperoleh balas jasa. Balas jasa yang diterima tergantung pada jenis penyaluran dana bank.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
5
Dana pihak ketiga juga bisa disebut sebagai dana yang bersumber dari masyarakat luas yang lebih dikenal dengan nama Dana Pihak Ktiga (DPK), merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya, mnarik sumber dana dari sumber Dana Pihak Ketiga tidak terlalu sulit. Akan tetapi pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal, jika dibandingkan dari dana sendiri. Penelitian Terdahulu a. Penelitian dilakukan oleh Anifah, Jurusan Pendidikan IPS. Fakultas Tarbiyah, Universitas Islan Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2009 dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profit Sharing dan Suku Bunga Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja bank syariah yang menerapkan sistem bagi hasil dan berlandaskan pada syariat Islam, Dan sesuai dengan penelitian yang telah diperoleh bahwa : bagi hasil (profit sharing) di bank syariah dan suku bunga di bank konvensional keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bank syariah. Namun hasil lain diperoleh pada kenyataan bahwa nasabah yang memilih bank syariah bukan hanya karena sistemnya yang Islami melainkan atas dasar mencari keuntungan. Suku bunga di perbankan konvensional dan nisbah bagi hasil pada perbankan syariah. Bisa dikatakan, bagi hasil dalam perbankan syariah merupakan pengganti suku bunga dalam perbankan konvensional. b. Penelitian dilakukan oleh Estu Wahyuni pada tahun 2011. Dengan judul penelitian “Pengaruh Pendapatan Nasional dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2000-2009. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat Produk Domestik Bruto mempunyai pengaruh positif terhadap dana pihak ketiga sebesar 25.566% yang artinya apabila tingkat PDB naik 1% maka dana pihak ketiga akan naik sebesar 25.566%, dan sebaliknya apabila tingkat PDB turun 1% maka dana pihak ketiga akan turun sebesar 25.566%. Tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh positif terhadap dana pihak ketiga sebesar 4.936% yang artinya apabila tingkat PDB naik 1% maka dana pihak ketiga akan naik sebesar 4.936%, dan sebaliknya apabila tingkat suku bunga SBI turun 1% maka dana pihak ketiga akan turun sebesar 4.936%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh dominan terhadap penghimpunan dana pihak ketiga pada bank umum di Indonesia tahun 2000-2009. Perumusan Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan tujuan yang ingin dicapai maka dalam penelitian ini hipotesis yang dikemukakan adalah sebagai berikut: H1 : Variable bebas bagi hasil dan kualitas layanan secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh signifian terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. H2 : Variable bebas bagi hasil dan kualitas layanansecara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
6
H3 : Diduga kualitas layanan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi menurut Sugiyono (2007:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek atau mempunyai kualitas karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel menurut Kuncoro (2002:15) adalah sekelompok bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang yang disebarkan kepada nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya. Adapun karakteristik responden dibagi menjadi 3, yaitu: (1) Karakteristik berdasarkan umur dan jenis kelamin, (2) Karakteristik berdasarkan lama menjadi nasabah ( < 1 tahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, > 5 tahun ), (3) Karakteristi nasabah Bank Muamalat juga menjadi nasabah pada Bank lain, (4) Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia tahun 2008-2012. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara sampel random sampling yang artinya mengambil sampel secara acak dianggap responden mempunyai sifat-sifat homogen. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen a. Bagi Hasil (X1) Menurut Ismail (2011:35), sistem bagi hasil (profit sharing) adalah sistem pembagian hasil keuntungan yang diterapkan oleh bank-bank dan lembaga keuangan yang beroperasi secara syari’ah. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib sesuai dengan proporsi yang disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam awal perjanjian. Bagi Hasil Bagi Hasil = ------------------------------------------------------- x 100% Pendapatan yang Harus di Bagi Hasil b. Kualitas Layanan (X2) Kualitas Layanan adalah seberapa jauah perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Dalam salah satu studi mengenai kualitas jasa disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi kualitas jasa, sebagai berikut: - Berwujud (X2.1) Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. - Keandalan (X2.2) Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang telah dijanjikan secara akurat dan terpercaya. - Ketanggapan (X2.3) Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. - Jaminan dan kepastian (X2.4)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
7
-
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Empati (X2.5) Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.
Variabel Dependen Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang bersumber dari masyarakat luas yang lebih dikenal dengan nama dana pihak ketiga, merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
DPK
Total Dana Pihak Ketiga = ----------------------------------------------- x 100% Total Asset
Teknis Analisis Data Langkah-langkah yang diambil untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Menghitung nilai variabel independen yaitu Bagi Hasil dan Kualitas Layanan. 2. Menghitung nilai variabel dependen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK). 3. Persamaan linier regresi dengan persamaan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3. Persamaan regresi ini diharapkan bisa bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimation) artinya pengambilan keputusan tidak boleh bias atau tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan persamaan. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda,yaitu : (1) Tidak boleh adanya Autokorelasi, (2) Tidak boleh adanya Multikolenieritas, (3) Tidak boleh adanya Heteroskedastisitas. Apabila dari salah satu ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. 4. Menghitung koefisien determinasi simultan (R2), uji F, uji t, dan uji hipotesis 2. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagi Hasil Untuk menghitung pendapatan bagi hasil yang diterima oleh bank maupun nasabah dimana bank sebagai mudharib, sedangkan nasabah sebagai sahibul maal dilakukan beberapa tahapan yaitu pertama, menentukan prinsip perhitungan bagi hasil. Kedua, menghitung jumlah pendapatan yang akan didistribusikan untuk bagi hasil. Ketiga, menentukan sumber pendanaan yang digunakan sebgai dasar perhitungan bagi hasil. Keempat, menentukan pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah. Dan kelima, akuntansi bagi hasil untuk bank syariah. Bagi Hasil =
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
8
Adapun hasil perhitungan Bagi Hasil pada tahun 2008-2012 (dalam jutaan rupiah): 1. 2. 3. 4. 5. Berikut ini adalah hasil persentase bagi hasil pada tahun 2008-2012: Tabel 1 Daftar Bagi Hasil tahun 2008-2012 No 1 2 3 4 5
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Bagi Hasil (%) 40,56% 40,73% 41,70% 42,08% 42,03%
Sumber data: Data Laporan Bank Muamalat 2008-2012, diolah
Dari data tabel 1 di atas, maka dapt diketahui bahwa perkembangan Bagi Hasil Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2008-2012 ternyata cukup berfluktuasi. Nilai Bagi Hasil tahun 2008 sebesar 40,56%, tahun 2009 sebesar 40,73%, tahun 2010 sebesar 41,70%, tahun 2011 sebesar 42,08%, dan tahun 20112 sebesar 42,03%. Kualitas Layanan 1. Analisis Tanggapan Responden terhadap Berwujud Dari tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek berwujud merupakan kemampuan Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya dalam menunjukan eksistensi fisik kepada pihak eksternal. Pengukuran variabel ini menggunakan empat item pertanyaan. a. Ketersediaan Gedung b. Fasilitas Ruangan c. Tersediana Formulir d. Tersedianya ATM Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai semua aspek berwujud yang dimiliki Bank Muamalat Cabang Surabaya diperoleh hasil sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
9
Tabel 2 Tanggapan Responden Tentang Aspek Berwujud Jawaban No 1 2 3 4
Indikator Ketersediaan Gedung Fasilitas Ruangan Tersedianya Formulir Tersedianya ATM Total
1
2
3
4
Total jml %
jml
%
Jml
%
Jml
%
jml
%
0
0,0%
12
10%
81
67,5%
27
22,5%
120
100%
0
0,0%
2
1,7%
94
78,3%
24
20%
120
100%
0
0,0%
4
3,3%
76
63,3%
40
33,3%
120
100%
0 0
0,0% 0,0%
31 49
25,8% 10,2%
57 308
47,5% 64,2%
32 123
26,7% 25,6%
120 480
100% 100%
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 2 di atas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya menyatakan “baik” dalam menjawab pertanyaan yang diberikan tentang semua aspek berwujud yang dimiliki oleh Bank Muamalat. Hasil ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban responden yang berada pada skor 3 (baik) dengan skor 308 dengan prosentase sebesar 64%. Dari total 480 jawaban responden yang berkaitan dengan semua indikator berwujud yang dimiliki oleh Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya, yang memberikan jawaban tidak baik sebanyak 0%, yang memberikan jawaban kurang baik sebanyak 10%, yang memberikan jawaban baik sebanyak 64%, dan sisanya yang memberikan jawaban sangat baik sebanyak 26%. 2. Analisis Tanggapan Responden terhadap Keandalan Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek keandalan merupakan kemampuan Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya yang dapat diandalkan untuk memberikan jasa pelayanan yang akurat, konsisten, dan kepercayaan sesuai yang diinginkan oleh nasabah. Pengukuran variabel ini menggunakan empat item pertanyaan. a. Ketepatan waktu b. Memberikan perhatian kepada nasabah c. Penyelesaian masalah d. Pelayanan kepada nasabah Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai semua aspek keandalan yang dimiliki Bank Maumalat Cabang Darmo Surabaya diperoleh hasil sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
10
Tabel 3 Tanggapan Responden Tentang Aspek Keandalan Jawaban No
1 2 3 4
1
Indikator
Ketepatan Waktu Pemberian Perhatian kepada Nasabah Penyelesaian Masalah Pelayanan Terhadap Nasabah Total
2
3
4
Total
jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
jml
%
0
0%
8
6,7%
81
67,5%
31
25,8%
120
100%
0
0%
5
5%
71
59,2%
43
35,8%
120
100%
0
0%
6
4,2%
78
65%
37
30,8%
120
100%
0
0%
10
8,3%
71
57,5%
39
38,3%
120
100%
0
0%
29
6,1%
301
62,7%
150
31,2%
480
100%
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 3 di atas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya menyatakan “baik” dalam menjawab pertanyaan yang diberikan tentang semua aspek keandalan yang dimiliki oleh Bank Muamalat. Hai ini diketahui berdasarkan skor jawaban yang diperoleh menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (baik) dengan total skor 301 Dengan prosentase sebesar 62,7%. Dari total 480 jawaban responden yang berkaitan dengan semua indikator keandalan yang dimiliki oleh Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya, yang memberikan sangat baik sebanyak 31%, yang memberikan jawaban baik sebanyak 63%, dan sisanya yang memberikan jawaban kurang baik sebanyak 6%. 3. Analisis Tanggapan Responden terhadap Daya Tanggap Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek daya tanggap merupakan kemampuan Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya untuk memberikan bantuan dan pelayanan yang tepat dan membantu pelanggan dengan secepatnya juga dapat memahami apa yang dimaksud oleh pemberi informasi. Pengukuran variabel ini menggunakan empat item pertanyaan. a. Kemampuan membantu nasabah b. Kemampuan mengatasi masalah c. Kemampuan menanggapi masalah d. Memberikan pelayanan dengan cepat Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai semua aspek daya tanggap yang dimiliki Bank Maumalat Cabang Darmo Surabaya diperoleh data sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
11
Tabel 4 Tanggapan Responden Tentang Aaspek Daya Tanggap No 1 2 3 4
Indikator Kemampuan membantu nasabah Kemampuan mengatasi masalah Kemampuan menanggapi masalah Memberikan pelayanan dengan cepat Total
1
2
Jawaban 3 jml %
Jml
%
4
Total jml %
jml
%
Jml
%
0
0%
5
4,2%
69
57,5%
46
38,3%
120
100%
0
0%
2
1,7%
71
59,2%
47
39,2%
120
100%
0
0%
5
4,2%
74
61,7%
41
34,2%
120
100%
0
0%
14
8,3%
53
44,2%
53
44,2%
120
100%
0
0%
26
5,4%
267
55,6%
187
39%
480
100%
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 4 di atas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Surabaya menyatakan “baik” dalam menjawab pertanyaan yang diberikan tentang semua aspek daya tanggap yang dimiliki oleh Bank Muamalat. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (baik) dengan total skor 267. Dari total 480 Jawaban responden yang berkaitan dengan semua indikator daya tanggap yang dimiliki leh Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya, yang memberikan jawaban sangat baik sebanyak 39%, yang memberikan jawaban baik sebanyak 56%, dan sisanya yang memberikan jawaban kurang baik sebanyak 5%. 4. Analisis Tanggapan Responden terhadap Jaminan Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek jaminan merupakan kemampuan dan pengetahuan para petugas atau karyawan Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya untuk menunjukkan rasa percaya kepada nasabah kepada perusahaan. Pengukuran variabel ini menggunakan empat item pertanyaan. a. Kemampuan memberikan rasa aman b. Karyawan yang profesional c. Membantu masalah nasabah d. Kenyamanan transaksi ATM Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai semua aspek jaminan yang dimiliki Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya diperoleh hasil sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
12
Tabel 5 Tanggapan Responden tentang Aspek Jaminan Jawaban No
1 2 3 4
Indikator Kemampuan memberikan rasa aman Karyawan yang professional Membantu masalah nasabah Kenyamanan transaksi ATM Total
1
2
3
4
Total Jml %
jml
%
Jml
%
Jml
%
jml
%
0
0%
6
5%
76
63,3%
38
31,7%
120
100%
0
0%
3
2,5%
63
52,5%
54
45%
120
100%
0
0%
5
4,2%
84
70%
31
25,8%
120
100%
0
0%
11
9,2%
73
60,8%
36
30%
120
100%
0
0%
25
5,2%
296
61,7%
159
33,1%
480
100%
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 5 di atas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya menyatakan “baik” dalam menjawab pertanyaan yang diberikan tentang semua aspek jaminan yang diberikan oleh Bank Mumalat. Hal ini diketahui berdasarkan skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (baik) dengan total skor 296 dengan prosentase sebesar 6,17%. Dari total 480 jawaban responden yang berkaitan dengan semua indikator jaminan yang diberikan oleh Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya, yang memberikan jawaban sangat baik sebanyak 31%, yang memberikan jawaban baik sebanyak 64%, yang memberikan jawaban tidak baik sebanyak 5%. 5. Analisis Tanggapan Responden terhadap Empati Data tentang jawaban responden yang menyangkut seluruh aspek empati merupakan kesediaan karyawan Bank Muamalat Cabang Darmo Saurabaya untuk memberikan rasa peduli atau kepedulian dan perhatian secara pribadi kepada nasabah.
Pengukuran variabel ini menggunakan empat item pertanyaan. a. b. c. d.
Memberikan informasi terbaru Jam pelayanan yang sesuai Menyebutkan nama nasabah Nasabah lebih diutamakan oleh bank Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai semua aspek empati yang dimiliki Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya diperoleh hasil sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
13
Tabel 6 Tanggapan Responden tentang Aspek Empati Jawaban No 1 2 3 4
Indikator Memberikan informasi terbaru Jam pelayanan yang sesuai Menyebutkan nama nasabah Mengutamakan kepentingan nasabah Total
1
2
3
4
Total Jml %
jml
%
Jml
%
Jml
%
jml
%
0
0%
14
11,7%
88
73,3%
18
15%
120
100%
0
0%
8
6,7%
89
74,2%
23
19,2%
120
100%
0
0%
6
5%
84
70%
30
25%
120
100%
0
0%
6
5%
79
65,8%
35
29,2%
120
100%
0
0%
34
7,1%
340
70,8%
106
22,1%
480
100%
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 6 di atas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata nasabah yang menabung pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya menyatakan “baik” dalam menjawab pertanyaan yang diberikan semua tentang semua aspek empati yang diberikan oleh Bank Muamalat. Hal ini diketahui berdasarkan pada skor jawaban yang diperoleh yang menunjukkan sebagian besar jawaban responden berada pada skor 3 (baik) dengan total skor 340 Dengan prosentase 70,8%. Dari total 480 jawaban responden yang berkaitan dengan semua indikator empati yang diberikan oleh Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya, yang memberikan jawaban sangat baik sebanyak 22%, yang memberikan jawaban baik sebanyak 71%, yang memberikan jawaban kurang baik sebanyak 7%. Dana Pihak Ketiga (DPK) Menurut Mudrajat Kuncoro (2002:155), Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang berasal dari masyarakat perseorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh badan dan ini sesuaifungsi bank sebagai penghimpun dana dari pihak-pihak yang berlebihan dana dalam masyarakat dengan pihak yang kekurangan dana. Simpanan dana pihak ketiga pada Bank Maumalat Indonesia adalah giro wadiah, tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
Adapun hasil perhitungan Dana Pihak Ketiga pada tahun 2008-2012 (dalam jutaan rupiah): 1. 2. 3. 4. 5.
%
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
14
Berikut ini adalah hasil persentase Dana Pihak Ketiga pada tahun 2008-2012: Tabel 7 Hasil Perhitungan Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2008-2012 No Tahun Dana Pihak Ketiga (%) 1 2008 33,81% 2 2009 28,60% 3 2010 29,47% 4 2011 29,04% 5 2012 33,43% Sumber data: Data Laporan Bank Muamalat 2008-2012, diolah
Berdasarkan pada tabel 7 di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2008-2012 ternyata cukup berfluktuasi. Nilai Dana Pihak Ketiga tahun 2008 sebesar 33,81%, tahun 2009 sebesar 28,60%, tahun 2010 sebesar 29,47%, tahun 2011 sebesar 29,04%, dan tahun 2012 sebesar 33,43%. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas. Nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas. b. Uji Autokorelasi. Nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,921. Berdasarkan kriteria, autokorelasi terjadi bila Durbin – Watson lebih dari dua, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi autokorelasi dalam model penelitian ini. c. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola grafik scatterplot. Hasil dari grafik scatterplot menunjukkan adanya pola-pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil estimasi regresi linier berganda layak digunakan untuk interprestasi dan analisa lebih lanjut. d. Uji Normalitas. Hasil uji Normalitas dapat disumpulkan bahwa baik melalui pendekatan Kolmogorov Smirnov maupun pendekatan grafik model analisis sudah memenuhi asumsi normalitas. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian pengaruh bagi hasil dan kualitas layanan terhadap dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. Dalam analisis regresi ini menggunakan software komputer program SPSS 16.0 dengan hasil sebagai berikut: Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Uji Regression Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) -15.308 25.810 -.418 .717 BAGI HASIL 1.433 4.795 .205 .299 .047 .913 1.096 KUALITAS LAYANAN 7.455 20.008 .256 .373 .045 .913 1.096 a. Dependent Variable: DANA PIHAK KETIGA Dari data tabel 8, maka dapat dimasukkan kedalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
15
Y = -115,308 + 1,433X1+ 7,455X2 Dari hasil regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) adalah intersep Y jika X = 0, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model penelitian sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (a) adalah -15,308 menunjukkan bahwa jika variabel independen yang terdiri dari Bagi Hasil dan Kualitas Layanan = 0 atau konstan, maka variabel Dana Pihak Ketiga sebesar -15,308. 2. Bagi Hasil Besarnya nilai b1 adalah 1,433 yang berarti menunjukkan arah hubungan positif ( searah ) antara Bagi Hasil dengan Dana Pihak Ketiga yaitu jika variabel Bagi Hasil sebesar satu satuan maka Dana Pihak Ketiga akan naik sebesar b1 yaitu 1,433 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. 3. Kualitas Layanan Besarnya nilai b2 adalah 7,455 yang berarti menunjukkan arah hubungan positif ( searah ) antara Kualitas Layanan dengan Dana Pihak Ketiga yaitu jika variabel Kualitas Layanan naik sebesar satu satuan maka Dana Pihak Ketiga akan naik sebesar b2 yaitu 7,455 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Analisis Koefisien Determinasi Hasil perhitungan SPSS dari koefisien determinasi disajikan pada tabel 9. Tabel 9 Koefesien Korelasi dan Determinasi Model Summaryb Model
R
1
.772a
R Square .629
Adjusted R Square .623
Std. Error of the Estimate .58200
a. Predictors: (Constant), KUALITAS LAYANAN, BAGI HASIL b. Dependent Variable: DANA PIHAK KETIGA Berdasarkan pada tabel 9 di atas, dapat diketahui nilai diketahui R square ( R2 ) sebesar 0,629 atau 62,9 % yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi dari Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara bersama – sama terhadap Dana Pihak Ketiga adalah besar. Sedangkan sisanya ( 100% - 62,9% = 37,1%) dipengaruhi oleh faktor lainnya. Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan hubungan secara simultan antara variabel Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara bersama – sama terhadap Dana Pihak Ketiga. koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan ( R ) sebesar 0,772 atau 77,2 % yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara bersama – sama terhadap Dana Pihak Ketiga memiliki hubungan yang kuat. Pengujian Hipotesis Uji F / Model F Uji hipotesis yang pertama adalah uji F, yaitu digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK). Hasil analisa dengan software SPSS 16.0. sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
16
Tabel 10 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
37.434
2
18.717
Residual
32.503
2
6.251
Total
69.937
4
F
Sig.
26.161
.002a
a. Predictors: (Constant), KUALITAS LAYANAN, BAGI HASIL b. Dependent Variable: DANA PIHAK KETIGA
Berdasarkan pada tabel 10 di atas, dapat diketahu hasil perhitungan hipotesis secara simultan dengan menggunakan program SPSS, diperoleh Fhitung sebesar 26,161 dengan tingkat sig 0,002< 0,05 atau dengan taraf signifikan kurang dari 0,05 atau sig. sebesar 0,002, Hal ini menunjukkan bahwa variabel Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga.
Pengjian Secara Partial 1. Uji t
Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas Bagi Hasil dan Kualitas Layanan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Dana Pihak Ketiga. Hasil analisa menggunakan software SPSS 16.0 adalah tampak dalam tabel berikut : Tabel 11 Tingkat Signifikan Uji t Keterangan Variabel Bebas Sig. Bagi Hasil
0.047
Signifikan
Kualitas Layanan
0.045
Signifikan
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 11 di atas, dapat diketahui hasil Uji t dan tingkat signifikan diatas maka dapat diperoleh koefesien determinasi parsial dan pengertiannya sebagai berikut: a. Uji Persial pengaruh variabel Bagi Hasil terhadap Dana Pihak Ketiga. Berdasarkan pada tabel 11 di atas, hasil analisis dengan menggunakan software SPSS 16 diatas diketahui tingkat signifikan Uji t = 0.047 > α = 0.050 (level of signifikan), maka H0 berhasil ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian pengaruh Bagi Hasil terhadap Dana Pihak Ketiga secara parsial adalah signifikan. Sistem bagi hasil (profit sharing) adalah sistem pembagian hasilkeuntungan yang diterapkan oleh bank-bank dan lembaga keuangan yangberoperasi secara syari’ah. Dalam sistem bagi hasil keuntungan yang dibagi hasilkan harus dibagi secara proporsional antara shahibul maal dengan mudharib. Dengan demikian, semua pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan untuk kepentingan pribadi mudharib, dapat dimasukkan dalam biaya operasional. Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib sesuai dengan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
17
proporsi yang disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam awal perjanjian. Dan jika dalam usaha bersama tersebut mengalami resiko kerugian, maka dalam konsep bagi hasil kedua belah pihak akan sama-sama menanggung resiko. Apabila Bagi hasil yang diperoleh Bank Muamalat tinggi maka jumkah dana pihak ketiga akan naik. Dengan demikian variabel Bagi Hasil memiliki pengaruh positif terhadap Dana Pihak Ketiga. b. Uji parsial pengaruh variabel Kualitas Layanan terhadap Dana Pihak Ketiga. Berdasarkan pada tabel 11 di atas, hasil analisis dengan menggunakan software SPSS 16 diatas diketahui tingkat signifikan uji t = 0.045 > α = 0.050 (level of Signifikan), maka H0 berhasil ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian pengaruh Kualitas Layanan terhadap Dana Pihak Ketiga secara parsial adalah signifikan. Kualitas layanan adalah segala bentuk aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen.Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang berkualitas kepada pelanggannya, pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta peningkatan laba perusahaan tersebut sangat ditentukan oleh pendekatan yang digunaka. Konsekuensi atas kualitas jasa suatu produk memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan. Jika, kenyataannya lebih dari yang diharapkan maka layanan dapat dikatakan berkualitas, dan sebaliknya. Singkat kata, kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Kualitas layanan yang diberikan oleh Bank Muamalat kepada para nasabah baik, maka dana pihak ketiga akan naik karena nasabah akan terus menabung dan menginvestasikan uangnya pada Bank Muamalat. Dengan demikian variabel Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Dana Pihak Ketiga. 2. Koefesien Determinasi Parsial Koefesien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari variabel bebas yang terdiri dari Bagi Hasil dan Kualitas Layanan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), maka tingkat koefesien determinasi masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 12 Koefesien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel Nilai r r2 Bagi Hasil
0,296
0,0876
Kualitas Layanan
0,445
0,1980
Sumber: Printout Analisis SPSS 16,diolah
Berdasarkan pada tabel 12 di atas, dapat diketahui korelasi parsial diatas maka dapat diperoleh nilai koefisien determinasi parsial dengan penjelasan sebagai berikut: a. Koefisien determinasi parsial variabel Bagi Hasil = 0,0876 hal ini berarti sekitar 8,76 % yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel Bagi Hasil terhadap Dana Pihak Ketiga. b. Koefisien determinasi parsial variabel Kualitas Layanan = 0,1980 hal ini berarti sekitar 19,8 % yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel Kualitas Layanan terhadap Dana Pihak Ketiga.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
18
Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah kualitas layanan karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar yaitu 19,8 %. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Adapun simpulan yang dapat peneliti kemukakan berkaitan denganvariabel Bagi Hasil dan Kualitas Layanan terhadap Dana Pihak Ketiga pada PT.Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bagi Hasil dan Kualitas Layanansecara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketigapada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. 2. Variabel Bagi Hasil dan Kualitas Layanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dana Pihak Ketigapada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. 3. Kualitas Layanan mempunyai pengaruh dominan terhadap Dana Pihak Ketigapada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Darmo Surabaya. Hal ini didasarkan pada besar koefisien determinasi parsial, dimana Kualitas Layanan memiliki koefisien determinasi parsial terbesar dibandingkan dengan variabel Bagi Hasil. Saran Dengan keterbatasan peneliti dalam penyusunan skripsi di dalam melakukan penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini juga mengarahkan kepada pihak manajemen bank untuk terus fokus dan berusaha meningkatkan Kualitas Layanan. Ini diperlukan karena tingkat persaingan untuk meningkatkan Kualitas Layanan semakin tinggi atau ketat. Apabila kualitas layanan semakin rendah bisa jadi ini merupakan indikasi terjadinya penurunan kepuasan nasabah dan pada gilirannya jumlah Dana Pihak Ketiga semakin menurun. 2. Perhitungan bagi hasil merupakan prioritas utama untuk ditingkatkan kinerja tingkat kepuasannya, dan disarankan kepada Bank Muamalat untuk lebih meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga karena merupakan sumber utama penghasilan bank. DAFTAR PUSTAKA Anifah. 2009. Pengaruh Profit Sharing dan Suku Bunga Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia. Skripsi. Universitas Islam Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang. Antonio, M. Syafi’i. 2002. Manajemen Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Edisi Pertama. Jakarta: Rajawali. Dendawijaya, L. 2004. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. Estu, W. 2011. Pengaruh Pendapatan Nasional dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2000-2009. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya. Gujarati, D. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Ghozali, I. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS. Edisi Pertama. Semarang: UNDIP. Hasan, I. 2002. Metode Penelitian dan Apliasinya. Jakarta: Ghalia. Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
19
Karim, A. 2004. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Kedia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kuncoro, M. 2002. Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Kotler, P. 2004. Dasar – Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. INDEKS. Laksana, F. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lupiyoadi, R. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. . 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakalrta: Salemba Empat. Lovelock, C. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: INDEKS. Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sudarsono, H. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: EKONISIA. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. Bandung: Alfabeta. . 2007. Statistika Untuk Penelitian. Edisi Keduabelas. Bandung: Alfabeta. Supranto, J. 2003. Metode Riset, Aplikasinya dalam Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jakarta: Rineka Cipta. Tjiptono, F. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi Offset. ●●●