Pengaruh audit delay dan ukuran KAP terhadap audit switching: Kajian dari sudut pandang klien The Influence of audit delay and size of KAP to audit switching: Assessment of the client's perspective Arum Ardianingsih ( Fakultas ekonomi jurusan akuntansi Universitas Pekalongan) Email:
[email protected] Abstract Development of business is rapidly increasing influence the development of public accounting profession which affects more Public Accounting Firm (KAP) operating. Number KAP provides many options for companies to keep using the same KAP KAP or make the turn (auditor switching). This study aims to provide empirical evidence of the effect of audit delay and the size of KAP to audit switching. This study uses two variables independence of consist that audit delay and the size of KAP are supposed to influence the audit switching. Testing performed using logistic regression. Test results obtained evidence that audit delay and the size of KAP does not significantly influence the audit switching. Keywords: Audit Delay, The size of KAP and Audit Switching.
A.
Sehingga KAP dituntut memberikan
Pendahuluan Perkembangan
yang
semakin
dunia pesat
usaha
jasa audit sebaik mungkin. Jumlah
ikut
KAP yang banyak memberikan pilihan
mempengaruhi perkembangan profesi
bagi
akuntan publik yang berdampak pada
menggunakan KAP yang sama atau
semakin
melakukan pergantian KAP (auditor
Publik
banyak (KAP)
Kantor yang
Akuntan beroperasi.
persaingan mendapatkan
antar klien
untuk
tetap
switching).
Pertambahan jumlah Kantor Akuntan Publik(KAP)
perusahaan
Indonesia negara
merupakan yang
salah
mengakibatkan
satu
mewajibkan
KAP
untuk
pergantian kantor akuntan dan mitra
(perusahaan).
audit diberlakukan secara periodik. 92
Pemerintah telah mengatur kewajiban
memberikan jasa audit kepada klien
rotasi auditor dengan dikeluarkannya
yang di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3).
Keputusan
Menteri
Adanya
Republik
Indonesia
Keuangan Nomor
pergantian
peraturan KAP
mengenai
secara wajib di
359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang
Indonesia menjadi suatu hal yang
“Jasa Akuntan Publik” (perubahan atas
menarik karena pemeriksaan laporan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
keuangan oleh seorang auditor yang
423/KMK.06/2002).
bertujuan untuk menilai kewajaran atas
Kemudian
dirubah dengan Peraturan Menteri
penyajian
Keuangan Republik Indonesia Nomor
membutuhkan
17/PMK.01/2008
lama. Semakin lamanya waktu yang
tentang
“Jasa
laporan waktu
keuangan yang
cukup
Akuntan Publik”. Perubahan yang
dibutuhkan
dilakukan diantaranya adalah, pertama,
menyelesaikan audit akan semakin
pemberian jasa audit umum menjadi
besar kemungkinan perusahaan untuk
enam tahun berturut-turut oleh kantor
mengganti auditor (Stocken, 2000
akuntan dan tiga tahun berturut-turut
dalam Srimindarti, 2006).
oleh akuntan publik kepada satu klien
Penelitian
auditor
untuk
tentang
audit
yang sama (pasal 3 ayat 1). Kedua,
switching diantaranya dilakukan oleh
akuntan publik dan kantor akuntan
Adityawati (2011) dalam penelitiannya
boleh menerima kembali penugasan
yang
setelah
manufaktur yang terdaftar BEI antara
satu
tahun
buku
tidak
dilakukan
pada
perusahaan
93
tahun 2003-2009, memperoleh hasil
Variabel yang paling signifikan adalah
bahwa
ukuran
KAP
merupakan
variabel ukuran KAP yang merupakan
yang
secara
signifikan
salah satu proksi dari kualitas audit
variabel
mempengaruhi
perusahaan
untuk
sehingga dapat disimpulkan bahwa
berganti KAP. Sedangkan variabel lain
kualitas
seperti opini audit, ukuran klien,
penting
kepemilikan
dan
perusahaan berpindah KAP. Selain itu,
kesulitan keuangan bukan merupakan
variabel fee audit juga merupakan
faktor yang mempengaruhi perusahaan
variabel yang signifikan sebagai faktor
berganti
kesesuaian harga yang mempengaruhi
Shulamite
institusional,
KAP. dan
Hasil Made
penelitian (2007)
menunjukkan bahwa variabel fee audit dan ukuran KAP yang mempunyai
audit
merupakan
yang
keputusan
faktor
mempengaruhi
perusahaan
untuk
melakukan perpindahan KAP. Menurut
Rahmat
(2009),
pengaruh terhadap perusahaan publik
pergantian auditor secara wajib dengan
di Indonesia untuk berpindah KAP.
secara sukarela bisa dibedakan atas
Variabel yang lain, yaitu pergantian
dasar pihak mana yang menjadi fokus
manajemen, opini akuntan, kesulitan
perhatian
keuangan perusahaan, dan persentase
pergantian
perubahan
memiliki
sukarela, maka perhatian utama adalah
pengaruh terhadap perusahaan publik
pada sisi klien (misalnya kesulitan
di Indonesia untuk berpindah KAP.
keuangan, manajemen yang gagal,
ROA
tidak
dari
isu
auditor
tersebut. terjadi
Jika secara
94
perubahan ownership, Initial Public
mereka
Offering, dan sebagainya). Sebaliknya,
mengenai
jika pergantian terjadi secara wajib,
perusahaan
seperti yang terjadi di Indonesia,
berinvestasi. Apabila terjadi audit
perhatian utama beralih kepada auditor
delay
(misalnya fee audit, kualitas audit, dan
perusahaan dalam memperoleh dana
sebagainya).
investasi
Pergantian
informasi
keberlangsungan untuk
maka
akan
dari
usaha
keputusan
mempengaruhi
investor
sehingga
seperti
kemungkinan perusahaan mengganti
uraian diatas bisa dilakukan dari sudut
auditornya. Sementara ukuran KAP
klien (sukarela) ataupun mandatory
merupakan perbedaan antara besar
(wajib).
yang
kecilnya KAP yang dibagi menjadi
auditor
dua yaitu KAP besar (Big 4) dan KAP
adalah Audit delay dan ukuran KAP.
kecil (non Big 4). KAP Big 4 biasanya
Audit delay merupakan lamanya waktu
dianggap
penyelesaian audit yang diukur dari
dibandingkan KAP non Big 4, KAP
tanggal penutupan tahun buku, hingga
yang besar umumnya dianggap sebagai
tanggal
diselesaikannya
laporan
penyedia kualitas audit yang lebih baik
auditor
independen
(Wiwik
dan memiliki reputasi yang baik pula
Utami,2006 dalam Sa’adah 2013).
di dunia bisnis sehingga KAP yang
Audit delay mempengaruhi keputusan
besar
yang dilakukan oleh investor karena
mempertahankan
Salah
mempengaruhi
auditor
menginginkan
satu
factor
pergantian
lebih
akan
berkualitas
cenderung
untuk
independensi 95
mereka. Apabila perusahaan diaudit
Suatu proses sistematis yang
oleh KAP Big 4, maka perusahaan
secara
cenderung akan mempertahankan KAP
dan mengevaluasi bukti yang
Big 4 daripada KAP non Big 4.
terkait
Berdasarkan maka
tujuan
uraian
penelitian
objektif
dengan
diatas
mengenai
adalah
kejadian
memperoleh
pernyataan
tindakan ekonomi
untuk
memberikan bukti empiris pengaruh
menilai
audit delay dan ukuran KAP terhadap
antara pernyataan tersebut dan
audit
kriteria yang telah ditetapkan
switching.
Rumusan
tingkat
atau
kesesuaian
permasalahan dalam penelitian ini
serta
yaitu bagaimanakah pengaruh audit
hasilnya kepada pihak-pihak
delay terhadap audit switching?. Dan
yang berkepentingan (Boynton
bagaimanakah pengaruh ukuran KAP
et.all, 2003: 5).
terhadap audit switching?.
Audit perilaku
mengkomunikasikan
switching
yang
merupakan
dilakukan
oleh
B. Tinjauan Pustaka
perusahaan untuk berpindah auditor
Audit dan audit switching
baik disebabkan oleh aturan yan ada
American Accounting Association Committee
dalam
Basic
maupun secara sukarela. Pergantian
Auditing
auditor secara wajib dengan secara
Concepts telah mendefinisikan audit
sukarela bisa dibedakan atas dasar
sebagai:
pihak mana
yang menjadi fokus 96
perhatian
dari
independensi
ada aturan yang mengharuskannya
auditor. (1) Auditor switching dapat
(secara voluntary), yang terjadi adalah
bersifat wajib (mandatory) ataupun
salah satu dari dua hal: auditor
sukarela (voluntary). Jika pergantian
mengundurkan
terjadi secara wajib, perhatian utama
dipecat oleh klien. Karena alasan
beralih kepada auditor (Febrianto,
pengunduran
2009 dalam Andra, 2012). Aturan
pemecatan
mengenai auditor switching secara
menjadi masalah adalah pada pihak
mandatory
klien
banyak
isu
telah
ditetapkan
Negara.
Hal
oleh
tersebut
diri
atau
auditor
diri
auditor
atau
auditor,
fokus
yang
yang
mana
menyebabkan
voluntary audit switching. Jika alasan
dipelopori oleh regulator pemerintahan
switching
Amerika yang membuat The Sarbanas
ketidaksepakatan
Oxley Act (SOX) yang memuat aturan
akuntansi tertentu, maka diekspektasi
mengenai
wajibnya
klien akan pindah ke auditor yang
melakukan
auditor
perusahaan switching.
(2)
Auditor switching dapat pula terjadi karena
sukarela
pergantian
(voluntary).
auditor
terjadi
Jika secara
tersebut
adalah
karena
atas
praktik
sepakat dengan klien (Febrianto, 2009 dalam Latifah, 2012). Pergantian didukung
oleh
auditor keputusan
juga menteri
sukarela, maka perhatian utama adalah
keuangan nomor 359/KMK.06/2003
pada
klien
pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”
mengganti auditornya pada saat tidak
di Indonesia, peraturan yang mengatur
sisi
klien.
Ketika
97
tentang audit tenure (masa jabatan dari
entitas sebagaimana maksud dalam
KAP dalam memberikan jasa audit
pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh
terhadap kliennya) adalah keputusan
KAP paling lama untuk 6 (enam)
Menteri Keuangan Republik Indonesia
tahun buku berturut-turut dan oleh
Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2
seorang Akuntan Publik paling lama
tentang
untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-
Peraturan
“Jasa
Akuntan
tersebut
Publik”. merupakan
turut.
perubahan jasa atas Keputusan Menteri
Akibat
dikeluarkannya
Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002,
peraturan-peraturan
yang mengatur bahwa pemberian jasa
timbul
audit umum atas laporan keuangan
melakukan
dari suatu entitas dapat dilakukan oleh
pergantian audit berfokus pada auditor
seorang akuntan publik paling lama
maka perusahaan akan melakukan
untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-
auditor switching sesuai dengan masa
turut. Kemudian peraturan tersebut
perikatan audit (audit tenure) yang
diperbaharui dengan dikeluarkannya
telah diatur oleh Keputusan Peraturan
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Menteri
Indonesia
17/PMK.01/2008
Indonesia. Tetapi jika pergantian audit
tentang “Jasa Akuntan Publik” yaitu
berfokus pada klien, maka perusahaan
tentang pemberian jasa audit umum
akan melakukan auditor switching
Nomor
perilaku audit
diatas,
maka
perusahaan switching.
Keuangan
untuk Jika
Republik
atas laporan keuangan dari suatu 98
berdasarkan
kondisi-kondisi
perusahaan klien Hubungan
antara saat penyelesaian pekerjaan lapangan
audit
delay
terhadap
dengan
tanggal
laporan
auditor. Iskandar dan Trisnawati (2010)
audit switching Audit delay adalah lamanya
menyatakan bahwa perbedaan waktu
waktu penyelesaian audit yang diukur
antara
dari tanggal penutupan tahun buku,
dengan
hingga
independen mengindikasikan lamanya
laporan
tanggal audit
diselesaikannya
independen
(Wiwik
tanggal
laporan
tanggal
waktu
keuangan
laporan
penyelesaian
auditor
audit
yang
Utami,2006 dalam Sa’adah 2013).
dilakukan
Menurut Knechel dan Payne (2001)
mengakibatkan informasi akuntansi
dalam Sa’adah (2013), audit delay atau
yang terdapat dalam laporan keuangan
audit reporting lag dapat dibedakan
terlambat
menjadi, yaitu: (1) Scheduling lag,
Padahal informasi tersebut merupakan
yaitu
bahan pertimbangan bagi investor
selisih
waktu
antara
tahun
oleh
didapat
penutupan buku perusahaan dengan
untuk
dimulainya
perusahaan
pekerjaan
lapangan
auditor.
menanamkan yang
oleh
Hal
ini
investor.
dana
pada
bersangkutan.
auditor, (2) Fieldwork lag, yaitu selisih
Akibatnya perusahaan akan terlambat
waktu antara dimulainya pekerjaan
untuk memperoleh tambahan dana
lapangan dan saat penyelesaiannya, (3)
guna
Reporting lag, yaitu selisih waktu
perusahaan. Hal ini memungkinkan
mendukung
operasional
99
perusahaan
mengganti
Berdasarkan
kantor
cabang
dan
kliennya perusahaan kecil serta jumlah
peneliti mengajukan hipotesis sebagai
profesionalnya kurang dari 25 orang
berikut:
(Arens, et al, 2003 dalam Ichlasia,
Audit
diatas
mempunyai
maka
H1:
uraian
auditornya.
delay
berpengaruh
2012). Di Indonesia ada beberapa KAP
signifikan terhadap audit switching
yang dikategorikan sebagai KAP Big 4
Hubungan ukuran KAP terhadap
yaitu
audit switching
KPMG,
Ukuran ukuran
KAP
yang
menentukan Kantor
digunakan
besar
Akuntan
Kantor
merupakan
Akuntan
kecilnya Publik.
Delloite.
kliennya
1.
dapat
perusahaan-
tenaga profesional diatas 25 orang. Sedangkan Ukuran Kantor Akuntan Publik dikatakan kecil jika tidak dengan
Big
4,
kantor
dan
akuntan
Non-Big 4. KAP Big 4 tersebut adalah:
tidak
KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Berafiliasi dengan PWC)
2.
KAP
Osman
Bing
Satrio
(Berafiliasi dengan Delloite) 3.
perusahaan besar serta mempunyai
berafiliasi
Selain
Young,
suatu
berafiliasi dengan Big 4, mempunyai dan
and
tersebut, masuk dalam kategori KAP
dikatakan besar jika KAP tersebut
cabang
Ernst
Coopers,
untuk
Ukuran
Publik
Pricewaterhouse
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Berafiliasi dengan E &Y)
4.
KAP
Sidharta
&
Widjaja
(Berafiliasi dengan KPMG) KAP
yang
besar
lebih
independen dibandingkan dengan KAP 100
yang kecil. Dengan alasan bahwa
perusahaan yang telah menggunakan
ketika KAP besar kehilangan satu
KAP non Big 4 besar kemungkinan
klien
berpengaruh
akan mengganti KAPnya dengan yang
terhadap pendapatannya. Akan tetapi
baru baik dari KAP non Big 4 ke Big 4
jika KAP kecil kehilangan satu klien
maupun sesama non Big 4 karena KAP
sangat berarti karena kliennya sedikit
yang lebih besar dianggap mampu
(Shockley, 1981 dalam Nabila, 2011).
melakukan audit yang lebih baik
Perusahaan yang menggunakan KAP
dibandingkan KAP yang lebih kecil.
non Big 4 cenderung akan melakukan
Dari uraian diatas maka peneliti
auditor switching. Investor akan lebih
mengajukan hipotesis kedua yaitu:
mempercayai
H2:
tidak
begitu
kualitas
audit
yang
Ukuran
KAP
berpengaruh
dihasilkan oleh KAP Big 4, apabila
signifikan terhadap audit switching.
perusahaan telah diaudit oleh KAP Big
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
4
digambarkan model penelitian sebagai
mereka
cenderung
akan
tetap
mempertahankan menggunakan jasa
berikut:
audit dari KAP Big 4. Sedangkan Audit Delay (X1)
H1 Audit H2
Switching(y)
Ukuran KAP (X2)
101
Audit
C. Metode Penelitian
ini
merupakan
perpindahan auditor yang dilakukan
Jenis dan obyek penelitian Penelitian
switching
merupakan
oleh perusahaan klien. Jika perusahaan
penelitian kausal. Penelitian kausal
klien mengganti KAP, maka akan
adalah penelitian yang mempunyai
diberikan
tujuan utama membuktikan hubungan
perusahaan klien
sebab
KAP, maka akan diberikan nilai 0.
akibat
atau
hubungan
mempengaruhi dan dipengaruhi dari
2.
variabel-variabel yang diteliti, untuk
Variabel
sedangkan
yang
1.
Tetapi
jika
tidak mengganti
Independen:
Audit
Delay
yang mempengaruhi disebut variabel independen
nilai
Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur
dipengaruhi oleh perubahan variabel
dari
independen disebut variabel dependen
hingga
(Sekaran, 2006). Obyek penelitian
laporan
adalah perusahaan perbankan yang
Utami, 2006 dalam Sa’dah,2013).
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI)
Dihitung sejak tanggal tutup buku
periode 2009-2011.
perusahaan yaitu per 31 Desember
Operasional variabel
sampai tanggal yang tertera pada
1.
Variabel Switching
Dependen:
Audit
tanggal penutupan tahun buku, tanggal audit
diselesaikannya
independen
(Wiwik
laporan auditor independen. (Sa’adah, 2013).
102
3.
Variabel Independen: Ukuran
metode purposive sampling dengan
KAP
criteria:
Ukuran KAP dalam penelitian ini
merupakan
berada
pada
industri perbankan yang terdaftar di
besar
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
kecilnya KAP, dimana ukuran KAP
periode 2009-2011 dan Perusahaan
dibagi menjadi dua yaitu KAP Big 4
mempublikasikan
dan KAP non Big 4. Variabel ukuran
tahunan
KAP
independen
ini
perbedaan
Perusahaan
menggunakan
variabel
dan
annual laporan
untuk
dummy. Jika perusahaan klien diaudit
Desember 2009-2011.
oleh KAP besar (Big 4) maka akan
Teknik Analisis
diberikan
nilai
1.
Tetapi
jika
Metode
auditor
periode
analisis
yang
digunakan
kecil (non Big 4), maka akan diberikan
logostik (logistic regression) karena
nilai 0.
variable dependen bersifat dikotomi
Metode
pengumpulan
data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non-perilaku. Sedangkan dilakukan
pemilihan dengan
sampel
menggunakan
regresi
(merupakan perusahaan yang menganti KAP
teknik sampling
analisis
31
perusahaan klien diaudit oleh KAP
Metode Pengumpulan Data dan
adalah
report
dan tidak menganti
KAP).
Sehingga tidak membutuhkan asumsi normalitas
data
pada
variable
independennya. Langkah yang harus dilakukan
adalah
(1)
Menilai
Keseluruhan Model (Overall Model 103
FIT) Langkah pertama adalah menilai
D. Hasil dan Pembahasan
overall
Menilai Keseluruhan Model (Overall
fit
model
terhadap
data.
Statistic yang digunakan berdasarkan
Model Fit)
pada fungsi likelihood. Untuk menguji hipotesis
nol
dan
alternative,
Pengujian dilakukan dengan
L
membandingkan nilai antara -2 Log
diatransformasikan menjadi -2LogL.
Likelihood (-2LogL) pada awal (Block
Penurunan
(-2LogL)
Number = 0) dengan nilai -2 Log
menunjukkan model regresi yang lebih
Likelihood (-2LogL) pada akhir (Block
baik atau dengan kata lain model yang
Number = 1). Nilai -2LogL awal
dihipotesiskan fit dengan data. (2)
adalah
Menguji Kelayakan model Regresi.
dimasukkan
Kelayakan
dinilai
independen, maka nilai -2LogL akhir
dengan menggunakan Hosmer and
mengalami penurunan menjadi sebesar
lameshow’s goodness of Fit Test.
55,802.
Hosmer and lameshow’s goodness of
menunjukkan model regresi yang lebih
Fit Test menguji hipotesis bahwa data
baik atau dengan kata lain model yang
empiris cocok atau sesuai dengan
dihipotesiskan fit dengan data.
model (tidak ada perbedaan antara
Menguji Kelayakan Model Regresi
Likelihood
model
regresi
model dengan data sehingga model
sebesar
61,105. ketiga
Penurunan
Kelayakan
Setelah variabel
Likelihood
model
ini
regresi
dapat dikatakan fit. (Imam Ghozali,
dinilai dengan menggunakan Hosmer
2013).
and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. 104
Pengujian menunjukkan nilai Chi-
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
square
maka
sebesar
signifikansi
(p)
7,655
dengan
sebesar
0,364.
Berdasarkan hasil tersebut, karena
model
mampu
dapat
disimpulkan
memprediksi
nilai
observasinya.
Regresi Logistik Tabel 1 Regresi Logistik Variables in the Equation B Step 1
a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
Delay
.022
.022
.960
1
.327
1.022
KAP
1.148
.657
3.054
1
.081
3.153
-2.802
1.650
2.883
1
.089
.061
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: Delay, KAP.
Hasil pengujian dengan menggunakan
auditor menyelesaikan laporan auditor
program SPSS ver 16 maka didapatkan
independen maka auditor dikatakan
model regresi logistic berikut ini:
layak untuk tetap digunakan jasanya.
= -2,802 + 0,327DELAY + 0,081KAP
Pengaruh audit delay terhadap audit
pengujian
didapatkan
bahwa audit delay tidak memiliki pengaruh terhadap audit switching karena nilai signifikansi sebesar 0,327 lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat dijelaskan
lama menyelesaikan laporan auditor independen maka perusahaan memiliki
switching Hasil
Sedangkan apabila auditor semakin
bahwa
semakin
cepat
kecenderungan auditor
lama
akan dengan
mengganti yang
baru.
Namun demikian hal ini tidaklah selalu demikian terjadi. Apabila waktu penyelesaian
laporan
auditor
independen yang lama tidak melebihi
105
aturan dari
BAPEPAM-LK untuk
menggunakan KAP non Big 4 akan
memberikan
batas
melakukan audit switching. Karena
waktu
laporan
auditor independen tidak melebihi
Investor
sembilan puluh hari sejak tanggal
kualitas audit yang dihasilkan oleh
neraca.
KAP Big 4. Apabila perusahaan telah
Sehingga
perusahaan apabila
untuk
ingin
memungkinkan berpikir
mengganti
akan
lebih
mempercayai
ulang
diaudit oleh KAP Big 4 mereka
auditor
cenderung akan tetap mempertahankan
independennya.
menggunakan jasa audit dari KAP Big
Pengaruh ukuran KAP terhadap
4 sebab mereka merasa puas dengan
Audit Switching
kualitas audit yang diberikan KAP Big
Hasil
pengujian
didapatkan
4.
Sedangkan
perusahaan
yang
nilai signifikansi sebesar 0,081 yang
menggunakan KAP non Big 4 besar
lebih besar dari nilai signifikansi 0,05.
kemungkinan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
KAPnya dengan yang baru baik dari
ukuran KAP tidak memiliki pengaruh
KAP non Big 4 ke Big 4 maupun
yang
audit
sesama non Big 4. Walaupun ini tidak
switching. Ukuran KAP yang besar
berarti KAP yang kecil tidak menjaga
memberikan kepercayaan tersendiri
kualitas jasa pada perusahaan yang
pada investor
menggunakannya.
signifikan
terhadap
untuk
menanamkan
investasi dananya pada perusahaan. Kecenderungan
perusahaan
yang
akan
mengganti
Kode etik auditor dan system pengendalian mutu KAP menyebutkan 106
bahwa KAP harus senantiasa menjaga
Saran
integritas,
1.
obyektifitass
independensinya.
Sampel yang digunakan dalam
besar
penelitian ini hanya terbatas pada
ataupun kecil ukuran KAP mereka
perusahaan perbankan sehingga
harus
hasilnya tidak bisa digeneralisasi.
secara
memberikan
Artinya
dan
professional jasa
audit
dalam kepada
Untuk
penelitian
selanjutnya
kliennya.
diharapkan sampel diperluas tidak
E. Kesimpulan dan Saran
hanya pada satu jenis industry
Berdasarkan hasil pengujian maka
saja.
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
2.
2.
Periode
pengamatan
dalam
Audit delay tidak berpengaruh
penelitian ini hanya selama tiga
signifikan
terhadap
tahun padahal seyogyanya sesuai
switching
dengan
audit tingkat
aturan
Menkeu
menyatakan
signifikansi sebesar 0,327
bahwa audit switching dilakukan
Ukuran KAP tidak berpengaruh
dalam
signifikan
terhadap
sehingga penelitian selanjutnya
switching
dengan
audit tingkat
rentang
hendaknya
signifikansi sebesar 0,081
peraturan
enam
sesuai Menteri
tahun
dengan Keuangan
tahun 2008. 3.
Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen 107
lain seperti mekanisme corporate
Ichlasia Nurul Andra. 2012. Faktorfaktor yang mempengaruhi
governance.
auditor switching setelah ada Daftar Pustaka
kewajiban
Arens and Loebbecke, 2003. Auditing pendekatan terpadu. Jakarta: Salemba Empat.
ketujuh
Auditing Jilid
1.
Edisi Jakarta:
Erlangga. Ceacilia
di
Indonesia. http://eprints.undip.ac.id/35530
Maria Ulfa. 2013. Analisis faktor financial dan non financial yang mempengaruhi auditor switching di Indonesia. Skripsi
Srimindarti,
2006.
Opini
Audit dan Pergantian Auditor: Kajian Berdasarkan Resiko, Kemampuan Perusahaan dan Kinerja
Auditor.
STIE
STIKUBANG Semarang. Filka Rahmawati. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan di BEI melakukan pergantian KAP.
Universitas Pekalongan. Meylisa Januar Iskandar dan Estralita Trisnawati.
2010.
Faktor-
faktor yang mempengaruhi audit
report
lag
pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12. No. 3. Hlm. 175-185 Menteri Keuangan, 2003, Keputusan
http://eprints.undip.ac.id/29469 /1/Skripsi010.pdf. Diakses 11 oktober 2013. Imam Gozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
audit
/diakses 30 april 2014.
Boynton, William C et all. 2003. Modern
rotasi
Semarang:
Penerbit
Badan
Menteri
Keuangan
Nomor
359/KMK.06/2003
tentang
“Jasa
Publik,
Akuntan
Jakarta.http://www.ortax.org/or tax/?mod=aturan&page=show &id=404. Diakses 20 Juli 2014
Universitas
Diponegoro. 108
Menteri Keuangan. 2008. Peraturan
Publik.
Menteri Keuangan Republik
http://rfebrianto.blogspot.com/
Indonesia
2009/05/pergantian-auditor-
Nomor
17/Pmk.01/2008 Tentang Jasa
dan-kantor-akuntan.html,
Akuntan
diakses 11 Juni 2014.
Publik.http://www.setjen.depke
Shulamite
Damayanti
dan
Made
u.go.id/data/peraturan/PMK%2
Sudarma. 2007. Faktor-faktor
0Nomor%2017%20tahun%202
yang
008.pdf. Diakses 20 juli 2014.
Perusahaan Berpindah Kantor
Nirmala Latifah. 2012. Faktor-faktor
Akuntan
yang mempengaruhi voluntary
Nasional
auditor
Pontianak.
switching.
http://eprints.undip.ac.id/32451
Ukuran
Patralia Adityawati. 2011. Analisis
Simposium
Akuntansi
11,
Perusahaan
dan
Sistem Pengendalian Internal
yang
mempengaruh
Publik.
Shohelma Sa’adah. 2013. Pengaruh
/..11.53 Diakses 27 Juni 2014.
faktor-faktor
Mempengaruhi
terhadap
Audit
Delay.
http://www.google.com/url?sa=t
pergantian
kantor akuntan publik pada
&rct=j&q=&esrc=s&source.
perusahan
Diakses 25 september 2013
manufaktur di Siti
Indonesia.
Nurhayati,
2012.
Metodologi
http://eprints.undip.ac.id/28760
Penelitian Praktis; UNIKAL
/1/Skripsi08.pdf6
PRESS. Pekalongan
.
Diakses
tanggal 26 juni 2013 Rahmat Febrianto. 2009. Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan
Uma
Sekaran,
2006.
Metodologi
Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.
109