Sekretariat Negara Republik Indonesia
Pengantar Presiden RI - Rapat Paripurna Kabinet Kerja tentang RKP 2017..., Jakarta, 10 Februari 2016 Rabu, 10 Pebruari 2016
PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
RAPAT PARIPURNA KABINET KERJA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2017, DAFTAR NEGATIF INVESTASI (DNI), SERTA PERCEPATAN INTEGRASI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) DENGAN RENCANA
TATA RUANG DAN WILAYAH (RTRW)
KANTOR PRESIDEN, JAKARTA
10 FEBRUARI 2016
Â
Â
Â
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 3 March, 2017, 14:34
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Sore hari ini, kita akan membicarakan mengenai RKP 2017 karena memang sudah waktunya untuk kita bicarakan lagi.
Â
Kemudian yang kedua, nanti mengenai daftar negatif investasi.
Â
Kemudian yang ketiga, yang berkaitan dengan percepatan integrasi RPJMN dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).
Â
Yang pertama, mengenai RKP 2017, saya ingin agar betul-betul ada sebuah perubahan total. Artinya menteri itu betul-betul mengendalikan anggarannya dan tidak diberikan kepada bawahan, baik dirjen, direktur.
Â
Artinya arah itu dipegang penuh oleh menteri sehingga, di dirjen, direktur, dan ke bawah, itu hanya memberikan rincian. Tetapi kebijakan (policy) yang berkaitan dengan anggaran itu dipegang menteri.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 3 March, 2017, 14:34
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Yang kedua, saya ingin mengingatkan agar tidak lagi money follows function. Artinya apa? Selama ini kita selalu, saya berikan contoh, misalnya di Kementerian PU. Ada anggaran Rp 100 triliun misalnya.
Â
Kemudian di PU ada sebelas dirjen. Langsung semua dirjen diberi.
Â
Kemudian satu dirjen di bawahnya ada direktur. Ada enam misalnya di satu direktorat, satu ke-dirjen-an. Dibagi lagi uangnya dari dirjen kepada direktur, direktur, direktur, direktur.
Â
Satu direktur di bawahnya ada kasubdit. Bagi lagi kepada kasubdit, kasubdit. Uangnya buat kasubdit.
Â
Di bawah kasubdit ada kepala seksi. Bagi lagi kepada kepala seksi, kepala seksi.
Â
Ini yang menyebabkan anggaran kita hilang enggak berbekas, karena duitnya mengikuti organisasi yang ada. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 3 March, 2017, 14:34
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Organisasi ini perlu, tapi perlu saya sampaikan bahwa kita kan mempunyai prioritas, mempunyai fokus. Ya sampaikan saja.
Â
Misalnya di tingkat seksi pemeliharaan jalan, misalnya. Memang belum perlu, ya ndak usah diberi.
Â
“Ya terus saya kerja apa, Pak, kalau ndak diberi anggaran?― Biasanya akan tanya seperti itu. Saya sudah hafal.
Â
Ya katakan saja, “Ya sudah, kan sudah digaji. Wong kita belum ngerjain jalan kok,― ini contoh loh ya, “belum ngerjain jalan kok. Ini baru ngerjain waduk. Ya sudah.―
Â
“Tapi juga jangan duduk-duduk. Kamu cek jalan-jalan dululah, survei-survei jalan sehingga nanti, tiga tahun yang akan datang, kalau fokusnya pindah ke jalan, seksi kamu sudah siap.―
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 3 March, 2017, 14:34
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Enggak apa-apa. Ya sudah. Jangan sampai setiap seksi kemudian harus diurus ada anggarannya, harus ada kegiatannya. Ini memaksakan sekali. Padahal kita punya fokus, punya prioritas.
Â
Juga di direktur juga begitu. Seorang direktur, kalau memang belum ada prioritas ke sana, ya enggak usah diberi. Jangan dipaksa-paksakan. Ini sama, di semua kementerian seperti itu. Tidak perlu yang namanya setiap dirjen, atau setiap direktur, atau setiap subdit, atau setiap seksi, itu ada anggaran. Ndak perlu seperti itu.
Â
Itu nanti hanya bagi rata namanya. Kita menjadi enggak jelas, fokus dan prioritas ke mana.
Â
Jadi yang betul mestinya money follows program. Kalau money follows program, itu ya program kita apa. Semuanya fokusnya ke situ. Kalau enggak seperti ini, enggak akan kelihatan nanti, enggak akan kelihatan barang, enggak akan kelihatan pemanfaatan, enggak kelihatan rasa oleh masyarakat, enggak akan. Percaya saya, enggak akan kelihatan.
Â
Inilah saya kira hal-hal yang perlu disiapkan secara matang.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 3 March, 2017, 14:34
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Dan saya setuju. Saya ingatkan lagi, Bu Menteri Susi, saya ingatkan lagi. Tadi yang masalah apa? Kata-kata apa? ‘Pemberdayaan’, ‘peningkatan’, ‘penguatan’, ‘pengembangan’, ‘pem
Â
Sudah, sudah, sudah, sudah. Lupakan itu, lupakan itu, lupakan itu, sudah. Sudah, langsung to the point-nya saja. Langsung saja: ‘beli jaring’, ‘beli benih’, ‘beli kapal buat nelayan’. Gitu-gitu saja sehingga lari mana-mana, fokus, mengontrolnya mudah, mengeceknya mudah, mengawasinya mudah, sudah.
Â
Itu mungkin sebagai pengantar. Nanti, untuk masalah DNI, masalah percepatan integrasi RPJMN dengan RTRW, nanti tolong diteruskan.
Â
Saya kira itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan pada sore hari ini. Silakan. DNI dulu, Pak Menko.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 3 March, 2017, 14:34