PENGANTAR Halo teman-teman KMKI Nord! Tanpa terasa dua bulan sudah berlalu sejak euforia Seminar KMKI Nord 2013, yang berarti juga sudah dua bulan berlalu sejak kalian (mudah-mudahan dengan antusias) menerima dan membaca majalah KMKI Nord HARMUENIKA. Mungkin sebagian dari kalian yang menanti-nanti HARMUENIKA berpikir, “Ini kok majalah cuma dibikin kalo seminar doang sih? Upubnya ngapain aja selama setahun?!” Nah! Mulai sekarang sebagai salah satu cara agar KMKI Nord tetap rame dan penuh warna, HARMUENIKA ngga cuma hadir di seminar doang, tapi juga beberapa kali dalam setahun dalam bentuk mini. Maksudnya mini di sini berarti jumlah halaman ngga sebanyak HARMUENIKA yang dibagikan di seminar (save the best for the last!), tapi diharapkan cukup menghibur dan memberi excitement tersendiri buat para warga KMKI Nord. Tanpa basa-basi lebih jauh, selamat membaca edisi pertama mini HARMUENIKA! Tim UPub, Feli & Nicko
Man of The Month Seminar Nord KMKI 2013 yang berkesan, informatif dan edukatif tentunya ngga terlepas dari pembicaranya, Basilisa Dengen. Setelah menempuh pendidikan S2 di bidang Peace & Conflict Studies di Universität Magdeburg, Jerman, beliau kini bekerja di Watch Indonesia!, sebuah organisasi yang berperan sebagai forum diskusi pertanyaan seputar demokrasi dan HAM di Indonesia dan Timor Leste. Kita kenal Basil lebih jauh yuk! Kesibukan saat ini? Kesibukan saat ini masih di seputaran Watch Indonesia! Masih dalam proses belajar dan beradaptasi dengan pekerjaan baru. Sisanya, sebagai penduduk baru Berlin, aku coba untuk mengenal kota dan orang-orangnya lebih
dekat. Mengapa tertarik untuk berkarya di bidang pengamatan peace and conflict? Dulu aku sempat kerja di sebuah NGO di Jakarta. Dari tahun 20072009 ikut membantu program promosi perdamaian dan hak asasi manusia (HAM) di Aceh. Dari situlah persentuhan dengan tema konflik dan HAM lebih intensif. Kenal dengan banyak kawan-kawan di Aceh, mulai dari aktivis NGO, korban konflik, mahasiswa, dll. Mereka punya kepedulian yang tinggi terhadap situasi di sana, terutama soal keadilan. Tsunami 2004 adalah faktor tak terduga yang membawa para pihak yang bertikai di konflik Aceh untuk duduk bersama di meja perundingan. Sayangnya setelahnya sebagian besar sumber
Basil ketika sedang berbicara serius mengenai tema SEMNORD 2013 “Kebebasan Beragama di Indonesia”
Saat canda dan tawa di tengah diskusi bersama Basil.
daya yang dikucurkan untuk Aceh difokuskan untuk membangun infrastruktur, yang juga tentunya penting, tetapi secara tidak langsung menjadikan persoalan keadilan menjadi isu pinggiran. Padahal korban konflik di Aceh terhitung sekurang-kurangnya 15.000 orang. Ada yang bilang sampai 30.000 orang. Sampai saat ini masih banyak korban dan keluarga korban yang masih menanti anggota keluarganya yang diculik, hilang atau
dibawa paksa oleh militer Indonesia yang tidak kembali sampai hari ini. Apakah mereka masih ada atau sudah mati dibunuh, tidak jelas. Dari situ saya mulai melihat situasi Aceh lebih dekat dan lebih nyata. Konflik Aceh sudah sejak tahun 1976 (sampai 2005). Kita waktu masih di sekolah atau kuliah jarang sekali membaca berita tentang Aceh. Kita hanya tahu di sana ada pemberontak, tapi kita nggak pernah tahu kenapa mereka memberontak
Solusi lainnya adalah sesama penganut agama harus saling bersolidaritas. Ini yang sepertinya kurang atau tidak tumbuh di dalam masyarakat kita.Orang sepertinya terkotak-kotak berdasarkan agama dan susah/enggan untuk keluar dari pengkotakan seperti itu.
Ekpresi Basil ketika mendengar tanggapan-tanggapan yang menarik dan menghibur dari peserta SEMNORD 2013.
dan apa sesungguhnya yang terjadi di sana. Pengalaman di Aceh menyentuh buat saya, karena saya bisa melihat situasinya dengan lebih dekat dan bisa mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan orang-orang yang mengalami masa tersebut. Pada akhirnya untuk mendalami tentang tema konflik dan perdamaian saya kuliah master peace and conflict studies in Magdeburg.
Kesan dan pesan dari seminar? Saya sangat senang sekali bisa berdiskusi dengan kawan-kawan KMKI yang sangat kritis melihat persoalan kebebasan beragama di Indonesia. Saya juga kagum dengan KMKI karena organisasinya terbuka untuk anggota dari pemeluk agama lain, ditambah lagi mereka nggak cuma jadi penonton, malah sangat aktif berdiskusi dan juga jadi panitia. Wow! Saya merasa bangga sekali bisa diundang oleh KMKI. Terima kasih banyak untuk antuasiasme kawan-kawan selama workshop berlangsung. Saya nggak akan pernah lupa pengalaman dan pelajaran bersama kalian.
Pesan untuk warga Nord? Semoga diskusi di handeloh tidak hanya sekedar diskusi dan mengendap di kepala masing-masing. Turn thoughts and ideas into action! Apapun caranMenyambung tema seminar KMKI: kaum agama ya, selama nggak pakai kekerasan :- ) Kalau butuh minoritas di Indonesia - adakah solusi untuk mereka bantuan jangan ragu-ragu kontak aku ya. Email: atau haruskah mereka hidup di bawah tekanan dan
[email protected] resiko? Solusinya sesungguhnya jelas, seperti yang sudah kita diskusikan bersama di dalam seminar, pemerintah kita harus menegakkan hukum (law enforcement). Sayangnya itu yang tidak berjalan saat ini. Pemerintah bukannya memberikan jaminan hukum, malah menjadi bagian dari masalah. Bagaimana dengan politik? Apakah anggota DPR kita di Senayan sana punya komitmen politik untuk itu? Sayangnya tidak. Baru-baru saja Watch Indonesia! dikunjungi salah satu anggota DPR, Eva Kusuma Sundari, yang juga banyak mendampingi kelompok minoritas agama, seperti Ahmadiyah, Syiah dan juga kasus gereja Yasmin. Beliau bilang, politikus di DPR tidak menganggap isu ini penting. Isu kebebasan beragama direduksi jadi isu administratif semata. Katanya ini bukan soal melarang orang beribadah, tapi ini murni soal perijinan. Dalam kenyataannya, kita tahu, tidak seperti itu. Salah satu peluang adalah pemilu tahun depan. Kalau sejauh ini kelompok masyarakat sipil berhasil menjadikan korupsi sebagai salah satu indikator untuk tidak memilih seorang caleg, maka salah satu indikator lainnya adalah soal komitmen terhadap kebebasan beragama. Sayangnya, sampai saat ini gerakan tersebut belum ada yang mendorong.
FUNFACT Semut dapat mengangkat beban
Kalajengking bisa dibunuh dengan menyiramnya dengan mereka akan murka dan menyengat
50x tubuhnya.
cuka,
dirinya sendiri.
Hiu
>6.000 buah setiap tahunnya, dan gigi barunya tumbuh dalam waktu 24 jam.
kehilangan gigi
Bom pertama sekutu dijatuhkan di Berlin pada perang dunia ke II. Membunuh satu-satunya
Gajah
di Kebun Binatang Berlin.
Alasan kenapa pada kebanyakan iklan jarum
Jam menunjuk pukul 10.10,
karena jam seperti sedang tersenyum.
‘Pretty Woman’
Pada poster film Julia Robets terlalu pendek untuk bisa sejajar dengan Richard Gere. Maka digunakan model Shelley Michelle sebagai tubuh Julia.
Di Amerika, seseorang didiagnosa menderita
AIDS tiap 10 menit. Di Afrika, seseorang meninggal karena AIDS tiap 10 menit.
bulan, Bayi bisa menelan dan bernapas secara bersamaan. Sampai usia 6
R EN U NGA N
S
eorang motivator bisnis yang terkenal, Jim Rohn, diundang sebuah perusahaan untuk melakukan motivasi memacu semangat karyawannya. Dalam presentasinya, Jim Rohn mengambil satu kertas putih yang besar, kemudian dia membuat sebuah titik hitam kecil dengan pen persis di tengah kertas itu. Dia kemudian memperlihatkan kertas itu kepada semua orang yang hadir disana. Lalu bertanya, “Apakah yang dapat lihat di kertas ini?” Dengan cepatnya seorang pria langsung menjawab “ Saya melihat sebuah titik hitam”. “Baik, apa lagi yang kamu lihat selain titik hitam?” Jim kembali bertanya. yang lainnya terus memberikan jawaban yang sama : “Hanya sebuah titik hitam.” “Tidakkah kamu melihat yang lainnya, selain titik hitam?” Jim bertanya terus mengejar jawaban lain. “Tidak” dengan serentak, hampir seluruh pengunjung itu menjawabnya. “Bagaimana dengan lembaran kertas putih ini?”
Jim kembali bertanya “Saya yakin kamu semua pasti melihatnya, tetapi mengapa tidak ada yang memperhatikannya? Dan hanya melihat pada sebuah titik kecil saja?” Jim kemudian menjelaskan : “Dalam hidup ini, kita juga selalu lalai dan mengabaikan akan banyak hal hal yang baik, dan kita sering hanya fokus dan memberikan perhatian pada masalah kecil dan sepele. Masalah kita itu sama seperti sebuah titik hitam kecil dalam lembaran kertas besar ini. Masalah itu hanyalah kecil dan tidak signifikan, jika kita dapat meluaskan pandangan kita dalam melihat hidup kita, persis seperti kita lihat seluruh lembaran kertas ini, maka titik hitam tadi sangat kecil dan hampir tidak berarti.” “Apakah kamu termasuk orang yang juga selalu melihat titik hitam itu ?”
D
WARTA NOR Rapat Pleno Tengah Tahun Pusat
Pada tanggal 21 Juli 2013 diselenggarakan rapat pleno tengah tahun pusat KMKI di Frankfurt am Main, dengan peserta para perwakilan dari tiap-tiap regio KMKI di Jerman. Regio Nord diwakili oleh Amanda (Koordinator), Rosa (Bendahara) dan Darwin (Sekretaris). Rapat antara lain membahas laporan kegiatan regio, kegiatan dan keuangan pusat dan seminar pusat yang akan diselenggarakan akhir tahun 2013.
KMKI Aachen Kepengurusan KMKI Aachen periode 20122013 resmi diganti pada hari Sabtu, 2 Juni 2013. Bertempat di KHG Aachen pergantian pengurus dilaksanakan setelah misa bulanan. Susunan panitia kerja KMKI Aachen periode 2013-2014 adalah sebagai berikut: • Koordinator • Bendahara • Liturgi • Sekretaris
: Darwin Jahja : Julia Setiawan : Franky Lorens & Dio Dwianto : Priska Pavita
KETOPRAK Bahan: - Tahu - Bihun - Selai kacang - Timun - Bawang putih bubuk - Garam - Kecap manis Cara: 1. Potong tahu menjadi kotak-kotak kecil, kira-kira 2x2cm, goreng. 2. Rendam bihun di air panas hingga lunak. 3. Siapkan selai kacang secukupnya, campur dengan air panas, aduk-aduk hingga mengental. 4. Campur saus kacang dengan bubuk bawang putih, garam dan kecap manis sesuai selera. 5. Potong timun menjadi kotak-kotak kecil, kira-kira 1x1cm. 6. Siapkan potongan tahu goreng, timun dan bihun di piring. 7. Tuangkan saus kacang yang sudah dibumbui, hidangkan.
HARMUENIKA Majalah KMKI Nord