RINGKASAN EKSEKUTIF Strategi Sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan pembangunan
untuk
sanitasi
memberikan
arah
yang
Kabupaten Wonogiri dengan
jelas, tegas dan menyeluruh bagi tujuan
agar pembangunan sanitasi
dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Wonogiri pada tahun 2013 telah menyusun Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), kemudian pada tahun 2014 menyusun dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS). Pada tahun 2016 ini Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Wonogiri melakukan Pemutahiran dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) untuk mendukung percepatan implementasi program dan kegiatan sanitasi. Sistem air limbah eksisting yang ada di Kabupaten Wonogiri serta jenis dan jumlah infrastruktur yang telah dibangun disajikan dalam bentuk Diagram Sistem Sanitasi dibawah ini : DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI Produk Input
(A) User Interface
(B) Pengumpulan & Penampungan / Pengolahan Awal
(C)
(D)
Pengangkutan / Pengaliran
(Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
(E) Daur Ulang dan/atau Pembuangan Akhir
GREY WATER Air Mandi Air Cuci Pakaian
Air Mandi
Drainase Lingkungan
Air Cuci Pakaian
Air Cuci Dapur Air Cuci Dapur
BLACK WATER Sumur Resapan
Tinja
Sawah
Kloset Jongkok Lumpur
Urin
Kloset Duduk
Tangki Septik Komunal
Air Penggelontor
Truk Tinja Cubluk
Air Pembersih Tisu Pembersih
Sungai
Tangki Septik Individual
Kebun
Tabel diatas dapat diketahui bahwa masih ada pengelolaan air limbah di masyarakat yang tidak baik / mencemari lingkungan, diantaranya pembuangan black water di sungai, WC STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
ii
helikopter, di kolam, selokan dan sebagainya. Selain pengelolaan air limbah yang kurang baik juga ada yang dikelola dengan baik melalui IPAL komunal, tangki septic dan dilakukan penyedotan lumpur tinja. Namun sampai saat ini Kabupaten Wonogiri belum memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), jadi layanan sedot tinja yang ada dibuang ke sungai sehingga menjadikan permasalahan yang amat serius dan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Hasil perhitungan pada instrumen profil sanitasi diperoleh area beresiko sanitasi air limbah domestik dengan menggabungkan hasil Indeks resiko sanitasi (EHRA), persepsi SKPD dan data sekunder sebagaimana pada peta dibawah ini :
Dari peta area beresiko air limbah domestic diatas menyebutkan bahwa
Resiko 4 (Resiko Sangat Tinggi) = 10 desa/kelurahan (dalam peta warna merah)
Resiko 3 (Resiko Tinggi)
= 114 desa/kelurahan (dalam peta warna kuning)
Resiko 2 (Resiko Sedang)
= 105 desa/kelurahan (dalam peta warna hijau muda)
Resiko 1 (Kurang Beresiko)
= 65 desa/kelurahan (dalam peta warna biru muda)
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
iii
Sistem persampahan eksisting yang ada di Kabupaten Wonogiri serta jenis dan jumlah infrastruktur yang telah dibangun disajikan dalam diagram sistem sanitasi dibawah ini :
Diagram sistem sanitasi pengelolaan persampahan diatas menyebutkan bahwa produk sampah di Kabupaten Wonogiri berasal dari sampah organik dan sampah an-organik, dari sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah di jalan, di taman, sampah rumah sakit non B3 dikumpulkan dengan gerobak sampah yang kemudian ditampung di kontainer, TPS, dan transfer depo serta ada juga yang sudah di olah melalui bank sampah komunal. Dari penampungan sementara kemudian diangkut dengan truk amroll dan dump truk ke TPA serta sebagian kecil di daur ulang 3R di area TPA. Sampah di TPA menghasilkan lindi dan diolah melalui IPAL lindi dan dikeluarkan ke sungai sebagai air yang sudah layak (tidak mencemari lingkungan).
Sebagian sampah di Kabupaten Wonogiri dari user interface diangkut langsung
dengan pick up dan di buang di TPA. Di daerah yang tidak terlayani pengelolaan sampah oleh Pemda Wonogiri, asyarakat melakukan penimbunan sampah di area dekat rumah atau kebun. Beberapa permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Wonogiri yaitu masih terdapat kebiasaan masyarakat yang membakar sampah dan membuang ke sungai.
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
iv
Area beresiko persampahan tergambar dalam peta dibawah ini :
Dari peta area beresiko persampahan diatas menyebutkan bahwa
Resiko 4 (Resiko Sangat Tinggi) = 10 desa/kelurahan (dalam peta warna merah)
Resiko 3 (Resiko Tinggi)
= 42 desa/kelurahan (dalam peta warna kuning)
Resiko 2 (Resiko Sedang)
= 95 desa/kelurahan (dalam peta warna hijau muda)
Resiko 1 (Kurang Beresiko)
= 147 desa/kelurahan (dalam peta warna biru muda)
Kondisi riil drainase lingkungan di Kabupaten Wonogiri lainnya ditandai dengan permasalahan seperti tidak memadainya daya tampung saluran sehingga air buangan meluber ke kanan kiri saluran yang mengakibatkan genangan. Saluran drainase yang berada di dalam rumah warga menyulitkan pemeliharaan. Adanya pengendapan material di saluran juga menyebabkan permasalahan meluapnya air saluran di musim hujan. Bercampurnya saluran drainase lingkungan dengan air buangan limbah rumah tangga dan industri pemotongan ayam yang menimbulkan bau tidak sedap. Bercampurnya saluran drainase perkotaan / lingkungan dengan saluran irigasi yang tentunya dapat mengganggu kesuburan tanaman di daerah irigasi. STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
v
Pengelolaan drainase lingkungan masih terbatas oleh pihak pemerintah saja. Upaya partisipasi masyarakat masih tergolong rendah. Demikian halnya untuk partisipasi swasta pun belum ada untuk sub sektor drainase lingkungan ini. Kabupaten Wonogiri telah memiliki Master Plan Sistem Drainase tahun 2010. Area beresiko drainase tergambar dalam peta dibawah ini :
Dari peta area beresiko drainase diatas menyebutkan bahwa
Resiko 4 (Resiko Sangat Tinggi) = 1 desa/kelurahan (dalam peta warna merah)
Resiko 3 (Resiko Tinggi)
= 50 desa/kelurahan (dalam peta warna kuning)
Resiko 2 (Resiko Sedang)
= 86 desa/kelurahan (dalam peta warna hijau muda)
Resiko 1 (Kurang Beresiko)
= 157 desa/kelurahan (dalam peta warna biru muda)
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
vi
Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian visi dan misi sanitasi, untuk visi sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah terwujudnya sanitasi Kabupaten Wonogiri yang terpadu dan berkelanjutan berbasis masyarakat, sedangkan misi sanitasi Kabupaten Wonogiri adalah 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta (dunia usaha) dalam pengelolaan sanitasi 2. Meningkatkan upaya penyehatan lingkungan permukiman melalui program perilaku hidup bersih dan sehat 3. Meningkatkan sosialisasi sanitasi yang memadai di masyarakat 4. Meningkatkan cakupan layanan air bersih dan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase lingkungan) bagi masyarakat 5. Menanamkan budaya hidup bersih dan sehat sejak dini dan mengintegrasikan budaya hidup bersih dan sehat dalam kurikulum sekolah Cakupan layanan eksisting dan target cakupan layanan air limbah domestik Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No
Sistem
(a)
(b)
A B
Buang Air Besar Sembarangan (BABS)** Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) Setempat (On-site)
Cakupan layanan eksisting* (%) (c)
Jangka pendek (1-2 tahun) (d)
Jangka menengah (5 tahun) (e)
Jangka Panjang (10–15 tahun) (f)
2,21%
1,00%
0,00%
0,00%
97,40%
93,00%
88,00%
75,00%
23,68%
10,00%
0,00%
0,00%
60,16%
73,00%
81,50%
67,00%
Target cakupan layanan* (%)
2
Cubluk/Tangki Septik Individual Belum Aman*** Tangki septik individual
3
Tangki Septik Komunal (≤ 10 KK)
13,56%
5,00%
0,00%
0,00%
4
MCK
0,00%
5,00%
6,50%
8,00%
C
Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) Terpusat (Off-site)
0,39%
6,00%
12,00%
25,00%
1
Tangki Septik Komunal (> 10 KK)
0%
0,00%
0,00%
0,00%
2
IPAL komunal
0,39%
6,00%
12,00%
25,00%
3
IPAL Kawasan
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
4
IPAL Kota
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Total
100%
100%
100%
100%
1
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
vii
Cakupan layanan eksisting dan target cakupan layanan persampahan Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No
Sistem
(a) (b) 1 Prosentase sampah terangkut Prosentase sampah tereduksi 2 melalui 3R Prosentase sampah dikelola 3 mandiri oleh masyarakat di sumber* Prosentase sampah tidak 4 terolah Total
Cakupan layanan eksisting(1) (%) (c) 74,13%
Cakupan layanan (%) Jangka pendek (1-2 tahun)
Jangka menengah (5 tahun)
Jangka Panjang (10–15 tahun)
(d) 85,0%
(e) 90,0%
(f) 85,0%
0,04%
5,0%
10,0%
15,0%
25,83%
10,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
100%
100%
100%
100%
Berdasarkan data sekunder dan analisa tim Pokja Sanitasi Kabupaten Wonogiri bahwa di wilayah Kabupaten Wonogiri tidak terdapat genangan (genangan 0%). Skenario pencapaian sasaran jangka menengah dalam rencana peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 tahun ditampilkan pada tabel berikut : Komponen
Tahun 2010
2016
2017
2018
2019
2020
2021
4%
2,21%
1,7%
1,2%
0,8%
0,4%
0%
a. sampah terangkut
70%
74,13%
76%
78%
81%
85%
90%
b. sampah tereduksi melalui 3R
0,02%
0,04%
2%
3,5%
5%
7,5%
10%
30%
25,83%
20%
15%
10%
5%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
1. Air limbah domestik (Bebas BABS) 2. Persampahan
c. sampah dikelola mandiri oleh masyarakat di sumber* 3. Drainase (bebas genangan/banjir)
Faktor penting lain yang sangat menentukan penentuan sistem dan cakupan pelayanan sanitasi adalah faktor pembiayaan yang sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah. Alokasi belanja untuk sektor sanitasi di Kabupaten
Winogiri mengalami
peningkatan selama 5 (lima) tahun terakhir. STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
viii
Berdasarkan analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Wonogiri menyebutkan bahwa rata-rata pertumbuhan belanja sanitasi 13,76% per-tahun, rata-rata pertumbuhan Dana Alokasi Khusus 8,36% per-tahun, rata-rata pertumbuhan pinjaman/hibah untuk sanitasi 0% pertahun, rata-rata pertumbuhan belanja APBD murni untuk sanitasi 15,52% per-tahun, ratarata pertumbuhan belanja langsung 14,97% per-tahun, rata-rata pertumbuhan APBD murni terhadap belanja langsung 0,48% per-tahun dan komitmen pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan sebesar 3,06%. Total pendanaan perkiraan belanja langsung tahun 2017 – 2021 Rp. 4.365.952.271.247,00, total pendanaan perkiraan APBD murni untuk sanitasi Rp. 149,086,589,265,00 dan total pendanaan perkiraan komitmen pendanaan sanitasi sebesar Rp. 118,233,053,679,00. Pertumbuhan rata-rata biaya operasional / pemeliharaan sektor air limbah domestik tahun 2011 – 2015 adalah -21,60% per-tahun, pertumbuhan rata-rata operasional / pemeliharaan sektor sampah rumah tangga 69,29% per-tahun dan pertumbuhan rata-rata biaya operasional / pemeliharaan sektor drainase lingkungan -100% per-tahun, sehingga pertumbuhan rata-rata biaya operasional / pemeliharaan belanja sanitasi adalah 40,18% per-tahun. Total pendanaan biaya operasional / pemeliharaan sektor air limbah domestic tahun 2017 – 2021 sebesar Rp. 231,009,126,00, total pendanaan biaya operasional / pemeliharaan sampah rumah tangga Rp. 108,898,800,646,00, total pendanaan biaya operasional / pemeliharaan operasional
sektor /
drainase
pemeliharaan
lingkungan belanja
Rp.
sanitasi
0, tahun
sehingga total pendanaan biaya 2017
–
2021
sebesar
Rp.
109,129,809,773,00 sehingga total pendanaan kemampuan mendanai SSK dari APBD murni Kabupaten Wonogiri tahun 2017 – 2021 sebesar Rp. 39,956,779,493,00 dan total pendanaan kemampuan mendanai SSK Wonogiri sebesar Rp. 9,103,243,906,00. Sebagai cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi saat ini membutuhkan strategi. Adapun strategi pengembangan air limbah domestic di Kabupaten Wonogiri adalah 1.
Kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Swasta, SCR dan masyarakat dalam pengelollan air limbah
2.
Peningkatan Partisipasi stake holder dalam pengelolaan air limbah
3.
Pengalokasian anggaran desa
4.
Penumbuhan wirausaha sanitasi
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
ix
5.
Pecanangan komitmen kecamatan bebas BABS
6.
Proposal pembangunan dan penyedian sarpras pengelolaan air limbah
7.
Penyusunan dokumen perencanaan
8.
Penyusunn regulasi sektor air limbah
9.
Pencanangan Gertak dalam Sanitasi
10. Penguatan kelembagaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sektor air limbah 11. Mobilisasi modal sosial masyarakat 12. Pegumpulan dana CSR untuk air limbah 13. Kampanye sanitasi dan PHBS 14. Kampanye Stop BABS 15. Penegakkan peraturan tentang K3 Sedangkan strategi pengembangan persampahan di Kabupaten Wonogiri adalah 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan 2. Meningkatkan kinerja pengelolaan layanan persampahan 3. Penyusunan Masterplan persampahan 4. Pembangunan TPA 5. Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan dan peningkatan TPA 6. Penumbuhan pembentukan bank sampah 7. Penyediaan sarpras pengelolaan sampah 8. Kampanye pengelolaan sampah secara bijak 9. Pengakkan peraturan 10. Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten Untuk strategi pengembangan drainase di Kabupaten Wonogiri adalah 1. Pengelolaan drainase berbasis masyarakat berkelanjutan 2. Meningkatkan sarana dan prasarana drainase lingkungan 3. Mewujudkan perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi dan komprehensif 4. Menyusun peraturan daerah mengenai pengelolaan dan pemanfaatan drainase 5. Penyusunan perda pengelolaan drainase berbasis masyarakat 6. Membentuk dan memperkuat kelembagaan dan pengelolaan sektor drainase lingkungan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
x
7. Operasional, pemeliharaan, pengendalian dan monitoring sektor drainase dilakukan secara optimal 8. Penyusunan prioritas pembangunan drainase 9. Melakukan sosialisasi, kampanye dan pemeliharaan serta tentang pengelolaan dan pemanfaatan drainase yang bijaksana Program, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi Kabupaten Wonogiri secara lebih detail tertuang dalam lampiran 4 (empat) Rencana Program Kegiatan dan Indikasi Pendanaan, secara singkat disampaikan rekapitulasi indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi Kabupaten Wonogiri untuk tahun 2017-2021 berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten Wonogiri, APBD APBD Provinsi Jawa Tengah, APBN, swasta/CSR dan masyarakat) sebagai berikut, untuk total anggaran sector air limbah domestic 168.799 juta rupiah, persampahan 153.083 juta, sector drainase 90.377 juta rupiah sehingga total anggaran sanitasi Kabupaten Wonogiri tahun 2017-2021 sebesar 412.259 juta rupiah. Untuk total anggaran antisipasi funding gap sektor air limbah domestic 16.300 juta rupiah, persampahan 26.160 juta rupiah dan sector drainase 0 rupiah. Jadi total anggaran antisipasi funding gap pendanaan sanitasi Kabupaten Wonogiri tahun 2017-2021 sebesar 42.460 juta rupiah. Total perkiraan anggaran APBD murni untuk sanitasi tahun 2017-2021 149,086
juta
rupiah, total perkiraan anggaran komitmen pendanaan sanitasi sebesar 118,233 juta rupiah, sehingga gap antara total anggaran perkiraan APBD murni untuk sanitasi dengan total komitmen pendanaan sanitasi tahun 2017-2021 adalah 263,173 juta rupiah. Untuk gap antara total anggaran perkiraan APBD murni untuk sanitasi dengan total komitmen pendanaan sanitasi tahun 2017-2021 Kabupaten Wonogiri sebesar 294,026 juta rupiah.
STRATEGI SANITASI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016
xi