PENETAPAN KINERJA KABUPATEN BINTAN 2010-2015 PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
2
3
4
1
2
Meningkatnya toleransi antar beragama yang ditandai dengan adanya perselisihan umat beragama Menurunnya penganguran dari 9,94% 8,00%
Jumlah kasus umat perselisihan antar umat yang beragama tidak kasus antar
angka Tingkat terbuka terbuka menjadi
penganguran 8,80%
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Rasio penduduk Bekerja
Terpenuhinya standar Persentase kasus PHK aturan yang terselesaikan ketenagakerjaan
Persentase kerja
68.74
yang
Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wiruusaha dan UKM 3
0
kecelakaan yang
0.94
6.422
80%
menyebabkan luka berat dan kematian Angka pengusahaan pertahun
sengketa pekerja
Besara kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB) 4
Terpenuhinya APK PAUD standar/ketentuan nasional pendidikan anak usia dini serta pendidikan dasar dan pendidikan menengah
8,05
80%
33,4
Rasio guru murud PAUD Angka rata-rata sekolah(RLS) Angka sekolah dasar)
<1%
1:9
lama
partisipasi (pendidikan
Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki ditingkat pendidikan dasar,lanjutan dan tinggi yang diukur dari angka partisipasi anak perempuan terhadap anak laki-laki Angka kasar(APK) /Paket A
partisipasi SD/MI
Angka kasar(APK) /Paket B
partisipasi SMP/MTs
Angka pendidikan yang
8,10
99,40%
94,5%
107,00%
93,75%
ditamatkan SD/MI/paket A Angka pendidikan yang ditempatkan SMP/MTs/paket B Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket B Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B Rasio ketersedian sekolah perpendudukan usia sekolah
23,00%
20,00%
93,5%
67,10%
60,00
Dasar per 10.000 penduduk(pendidikan dasar) Rasio guru per murid SD/MI (pendidikan dasar)
1:13
Rasio guru per murid SLTP(pendidikan dasar)
1:12
Rasio ketersediaan sekolah perpenduduk usia sekolah menengah per 10.000 penduduk (pendidikan menengah)
26,00
Rasio guru per murid SLTA (pendidikan menengah)
1:11
Rasio guru terhadap murid per kelas ratarata (pendidikan menengah)
0,44
Angka partisipasi sekolah(pendidikan menengah)
44,50%
Angka partisipasi kasar (APK)SMA/SMK/MA/Pa ket C
70,31%
angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/paket C
31,00%
Angka partisipasi murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
55,57%
Angka huruf(AMH)
99,00%
melek
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun yang diukur melalui angka melek huruf Total guru bersertifikat profesi sesuai dengan kuota Persentase total guru bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia Persentase guru TK bersertifikat profesi Persentase guru SD bersertifikat profesi Persentase guru SLTP bersertifikasi profesi
103%
684 orang
100%
0,73%
70,32%
17,54%
Persentase guru SLTA dan SMK bersertifikat profesi Persentase pengawas bersertifikat profesi
6
0
Persentase kelayakan Guru Mengajar SD
75%
Persentase kelayakan Guru Mengajar SMP
90%
Persentase kelayakan Guru Mengajar SLTA
99%
Angka kelulusan SD
100%
Angka kelulusan SLTP
98,00%
Angka kelulusan SLTA
99,65%
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 5
11,40%
45%
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian nilai seni dan budaya daerah.
Jumlah karya seni budaya yang memperoleh perlindungan hak Kekayaan intelektual
Terlindunginya peninggalan sejarah dan warisan budaya melalui Peraturan Daerah
Jumlah perda perlindungan benda,situs dan kawasan cagar budaya
1 perda
Jumlah situs , benda dan kawasan cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara
6 unit
1 karya
Jumlah naskah sejarah /kuno yang diselamatkan dan dikelola 7
Meningkatnya Jumlah koperasi persentase koperasi /koperasi aktif aktif dari 79,15% menjadi 82,80% serta pertumbuhan rata-rata UMKM sebesar 3,77% pertahun Persentase aktif
koperasi
Jumlah UMKM Aktif Jumlah BPR/LKM aktif Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Kontribusi Perdagangan
15 naskah
206/170 unit
82,52% 1.477 unit 3 unit
100%
sektor
23,00%
Meningkatnya unit Jumlah unit usaha usaha industri kecil industri kecil dan dan Menengah (IKM) menengah sebesar 150%
190 unit
Terhadap PDRB 8
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB
53,00%
Jumlah investor bersekala nasional (PMA/PMDN) USD
124/11
Rasio daya serap tenaga keraja
190
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN 9
10
Terbentuknya kawasan Persentase minapolitan di 3 lokasi pengembangan kawasan yang terletak di minapolitan kecamatan Bintan pesisir, Kecamatan Mantang, dan kecamatan Bintan Timur Meningkatnya Jumlah kontribusi sektor wisatawan pariwisata dalam PDRB dari 20,19% menjadi 25,00%
20%
kunjungan
550.000 orang
Jumlah kunjungan wisatawan pada event pariwisata
31.700 orang
Lama tinggal wisatawan (hari) Mancanegara dan Nusantara Pengeluaran wisatawan (harian) Mancanegara (USD) dan Nusantara Kontribusi pariwisata PDRB 11
275,25 (miliyar Rp)
sektor terhadap
Mmeningkatnya Kontribusi soktor kontribusi sektor pertaniaan/ perkebunan pertanian terhadap terhadap PDRB PDRB dari 7.21% menjadi 7.70% dan nilai Tukar petani dari105% menjadi 114%. Nilai tukar petani
3 hari 900USD /RP 4 jt
23,00%
7,30%
110%
Capaian produksi komoditi unggulan perkebunan (karet,kelapa.sawit,kela pa,cengkeh, lada & jambu mete)
24.879 ton
Volume Ekspor produk perkebunan
6.290 ton
Nilai Ekspor Hortikultura
produk
4.080 usd
produksi
8.511 ton
Jumlah peternakan
Nilai Produksi Hasil Peternakan (Rp.juta)
140.110 (Rp juta)
Ketersediaan dan ketercukupan daging yang aman ,sehat,utuh dan halal
4.271 ton
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya/hektar 12
Meningkatnya rata- Persentase ketersediaan rata pendapatan petani pangan Masyarakat dari Rp1,35 juta menjadi Rp2,17 juta Jumlah Lokasi Pangan
13
25 ton/ha
100%
Rawan
10 lokasi
Jumlah petani yang memiliki kemampuan teknis SL PHT
200 orang
Meningkatnya kinerja Persentase/jumlah pemerintah dalam kasus hukum antar penyelesaian pemerintah yang permasalahan di diselesaikan masyarakat dengan berpedoman pada
100%
peraturan perundangan berlaku
yang Persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah dengan pihak ketiga yang diselesaikan Persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah dengan masyarakat yang diselesaikan Persentase Sengketa lahan yang Terselesaikan
14
15
16
Meningkatnya Kompetensi sumberdaya Kompetensi sumber aparatur daya aparatur dari 40% menjadi 80% Meningkatnya Efektifitas pengambilan evektifitas pengelolaan keputusan kenaikan administrasi pangkat PNS kepegawaian daerah dari 76,66% menjadi 86,66% Meningkatnya kinerja Kinerja pegawai aparatur dari 40% menjadi 80%
17
Meningkatnya Jumlah majelis taklim pembinaan masyarakat yang dibina di kecamatan
18
Meningkatnya peran Partisipasi masyarakat serta masyarakat dalam musrenbang dalam perencanaan pembangunan kecamatan dari 90%
100%
100%
90%
60%
100%
60% 23 kelompok
100%
menjadi 100% 19
20
Meningkatnya produk Persentase Ranperda legislasi daerah yang yang disahkan disahkan dari 63,64% menjadi 100%. Meningkatnya kesesuaian muatan perencanaan daerah dengan implementasinya dari 70% menjadi 90%
Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dikawasan strategis dan kecamatan
Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah masyarakat
65%
Tingkat kesesuaian Pemaanfaatan Ruang (Ketaatan terhadap RTRW)
75%
Tingkat kesesuaian perencanaan Dengan pelaksanaan dilapangan
100%
Persentase hasil capaian output program kegiatan
100%
Opini terhadap Laporan Masa jabatan Bupati
Diterima
Tingkat kesesuaian perencanaan ADD dengan pelaksanaan dilapangan
21
100%
100%
Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
90%
Persentase SKPD yang menyusun Rencana Strategish
100%
Jumlah lokasi titik rawan bencana daerah dan bencana dalam
20 lokasi
penanganan bencana 22
awal
Membaiknya opini Opini BPK atas laporan laporan keuangan Keuangan pemerintah daerah dari WDP Daerah menjadi WTP Persentase SKPD yang menyampaikan laporan tepat waktu Tingkat kepatuhan SKPD terhadap sisdur keuangan Daerah Tingkat kepatuhan SKPD terhadap kebijakan akutansi keuangan daerah Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman pertanggung-jawaban Bendahara penerimaan dan pengeluaran
23
WTP
80% 75%
75%
87%
Persentase desa yang memiliki LKPDes baik
80%
Tingkat ketertiban pengelolaan barang daerah
80%
Opini kewajaran Nilai asset Daerah
WTP
Tingkat Kesesuaian Neraca Aset
100%
Meningkatnya Persentase jumlah Akuntabilitas dan temuan BPK Yang kinerja pemerintah ditindak lanjuti daerah yang ditandai dengan opini LAKIP Daerah dari C menjadi
100%
A
Persentase jumlah temuan internal yang ditindak lanjuti Hasil evaluasi Kemenpan/BPKP Atas laporan akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah Kab. Bintan Persentase SKPD yang mencapai nilai LAKIP baik 24
Meningkatnya Jumlah pendapatan asli penerimaan daerah daerah sebesar 60,4% yaitu dari 429,63 miliar menjadi 711,25 miliar Jumlah perimbangan
100%
B
4 SKPD 153,26 M
dana
384,92 M
Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah
31,36 M
Persentase ketaatan wajib pajak yang memenuhi kewajiban
54%
Jumlah objek pajak dan retribusi daerah
11/28 objek
Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah
100%
Realisasi penerimaan PBB (dalam juta)
12,955 juta
Jumlah WP PBB Persentase WP membayar PBB 25
26
54.928 WP yang
Meningkatnya Partisipasi pemilih partisipasi masyarakat dalam pemilihan angota dalam pemilihan DPD umum dari 49,40% menjadi 60%
47%
0
Partisipasi pemilih dalam pemilihan angota DPR RI
0
Partisipasi pemilih dalam pemilihan angota DPRD
0
Partisipasi dalam presiden
pemilih pemilihan
0
Partisipasi dalam Gubernur
pemilih pemilihan
0
Partisipasi pemilih dalam pemilihan Bupati
0
Menurunnya indeks Angka kriminalitas yang kriminalitas dari 112 tertangani menjadi 105
6,00
Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk
15
Rasio Linmas per 10.000 penduduk
66
Rasio poskamling per desa/kelurahan
1,15
Persentase
60%
poskamling
yang aktif 27
28
Meningkatnya Jumlah pengunjung persentase kearsipan perpustakaan per tahun daerah dari 5% menjadi 80% dan berkembangnya minat baca masyarakat
14300 orang
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
10.000 judul
Terpenuhinya Angka pelayanan kesehatan Hidup sesuai standar
Usia
Persentase buruk
Harapan
balita
gizi
70,30 tahun
<1%
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
228per 100.000 kelahiran hidup
Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kesehatan
94,50%
Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup
34 per 1000 kelahiran hidup
Persentase kurang
balita
gizi
Persentase anak balita yang pendek (stunting) Angka kematian balita Persentase desa/kel yang terkena KLB dilaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
<5% <33% 5
100%
Persentase desa mencapai UCI
yang
100%
Prevalensi malaria dan <45% dan 0 kasus angka kematiaanya Provalensi tuberkulosis dan angka kematiaan penderita tuberkulotis dengan sebab apapun selama pengobatan OAT/100.000 penduduk Prevalensi HI V/AIDS
2,3%
<54,00%
Persentase rumah sehat
70%
Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
75%
Persentase tempattempat umum sehat
81%
Persentase Rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih
92,00%
Rasio posyandu 1000 balita
per
Posyandu aktif
12,00 73,00%
Rasio puskesmas,poliklinik,pu stu per 100.000 penduduk
65,40
Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk
1,41
Rasio dokter 100.000 penduduk
per
67
Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk
7,5
Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk
17
Rasio perawat 100.000 penduduk
29
per
116
Rasio bidan per 100.000 penduduk
102
Persentase Desa yang melaksanakan PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
75%
Persentase SD/MI yang melaksanakan penjaringan /pemeriksaan kesehatan
95%
Persentase Desa Siaga Aktif
60%
Persentase pengunaan obat rasional disarana pelayanan kesehatan
90%
Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar
95%
Jumlah puskesma yang melaksanakan jaminan mutu (ISO)
3 unit
Meningkatnya Pendapatan Per Kapita kontribusi sektor Nelayan perikanan dalam PDRB sebesar 8% Jumlah Ekspor/tahun
nilai
3,78 juta
16,4 M
30
Volume ekspor ikan segar segar /tahun
3.868,3 ton
Volume ekspor hidup/pertahun
11.400 ton
ikan
Volume ekspor ikan hias
274.752 ekor
Volume produksi dari pelaku usaha perikanan
284 ton
Jumlah produksi perikanan tangkap (ton)
22.868 ton
Nilai ekspor hasil perikanan tangkap
17,833 M
Volume ekspor hasil perikanan tangkap
2.972,19 ton
Volume produksi perikanan Budidaya (laut/tawar /payau)
390 ton
Persentase wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU fishing
80%
Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan
85%
Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran
60%
Mengingkatnya Persentase tingkat kuantitas dan kualitas pemantapan jalan jaingan jalan ,jembatan , dan drainase
92%
Panjang roda 4
jalan
dilalui
433,75 km
31
32
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 KM/)
230 km
Persentase kawasan pemukiman yang tertata (Total 40 ha)
20%
Jumlah sambungan rumah (SR) perdesaaan yang terpasang
1076 sr
Jumlah sambungan Rumah (SR) perkotaan yang terpasang
1.400 sr
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
92,00%
Persentase rumah tinggal bersanitasi
75,00%
Meningkatnya rumah Persentase rumah tangga yang terlayani tangga yang kebutuhan listrik dari menggunakan listrik 60,38% menjadi 65%
63%
Rumah tangga pengguna listrik (termasuk sosial,bisnis,publik)
16.318 rt
Rasio elektrifikasi listrik desa
79%
Rasio ketersediaan daya listrik
84,10%
Tersedianya prasarana Rasio izin trayek per dan sarana 100.000 penduduk penghubung yang memenuhi standar
3,70
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
0,06
Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
102.000 orang
Jumlah orang/ barang melalui dermaga /bandara/terminal pertahun : Jumlah penumpang yang masuk pelabuhan
638.877 orang
Jumlah penumpang yang keluar pelabuhan
646.688 orang
Jumlah penumpang yang masuk terminal angk.darat
415 orang
Jumlah penumpang yang keluar terminal angk.darat
1.850 orang
Kepemilikan angkutan umum
33
KIR
100%
Persentase wilayah yang tercakupi jaringan operator seluler
50%
Rasio wartel/warnet terhadap 10.000 penduduk
4,2
Frekuensi penerbangan per tahun
2 kali
Jumlah penumpang penerbangan
36 penumpang
Menurunnya Rasio rumah tidak layak persentase penduduk huni miskin dari 11% menjadi 8%
0:142.382
34
Menurunnya Jumlah PMKS persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial dari 6,98% menjadi 6,21%
3.181 jiwa
Persentase penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 35
Meningkatnya Persentase partisipasi partisipasi masyarakat masyarakat dalam PNPM dalam pembangunan dari 10% menjadi 11,2%
10,9%(15.200)
Raskin
19,5
Tingkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI-AD
19%
Jumlah LSM aktif 36
32%
39 lembaga
Meningkatnya indeks Persentase partisipasi kesejahteraan dari perempuan di lembaga 24,45 menjadi 30,1 pemerintah(eksekutif)
26,5%
Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta
15%
Proporsi kursi DPRD yang diduduki perempuan
24%
Persentase partisipasi perempuan dalam angkatan dalam kerja
37,2%
Persentase tenaga kerja dibawah umur
0,4%
jumlah wanita
Jumlah KDRT
2 kasus
Angka melek huruf perempuan usia 10 tahun keatas
7,50%
Persantase perempuan bekerja di Sektor Non Pertanian 37
Menurunnya jumlah Angka keluarga prasejahterah kondom dan sejahtera i dari 23,64% menjadi 22,49% menurunnya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera dan sejahterai dari 23,64% menjadi 22,49%
82,5%
pengguna 2,40%
Rata-rata jumlah anak 1,45 orang perkeluarga
38
Laju pertumbuhan penduduk
2,00%
Cakup peserta KB aktif
61%
Meningkatnya Persentase tutup karang pengelolaan sumber hidup daya kelautam kabupaten bintan Luas padang lamun
39
Meningkatnya penduduk yang memiliki dokumen kependudukan dan catatan sipil dari 64,40% menjadi 85%
60%
2.900 ha
Tingkatnya Koneksi 11 jaringan Data Kependudukan Antar Kecamatan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Rasio pendudukan ber KTP per 1000 penduduk telah menikah Kepemilikan KTP
675 orang
95%
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Sudah
Rasio bayi berakte kelahiran /100 bayi lahir
60 orang
Rasio pasangan berakte 4 pasangan nikah per 1000 pasangan penduduk menikah Kepemilikan akta kelahiran penduduk 40
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup dari 51,65% menjadi 59,79%
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrative dan teknis pencegahan pencemaran air Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrativ dan teknis pengendalian pencemaran udara
41
100%
100%
100%
Meningkatnya Persentase penanganan persentase sampah sampah yang ditangani dari 83,33% menjadi 88%
86%
Persentase sampah yang dikelola
35%
42
43
Persentase pengurangan melalui 3R
volume sampah
10%
Rasio pembuangan (TPS) per penduduk
tempat sampah satuan
115
Meningkatnya luas Luas Ruang Terbuka ruang terbuka hijau Hijau yang dikelola yang dikelola dari 1.500 M2 menjadi 17.226 M2 Menurunnya kerusakan hutan lindung dari 1658,8 Ha menjadi 9 Ha
142.000 m2
Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan dengan program reboisasi atau hutan rakyat
73%
Luas hutan lindung yang dirambah 6 HL:Hl Sei Jago 13,92 Ha, HL Gn kijang 28,2 ha,HI Gn lengkuas 240 ha ,HL seu oulai 200 Ha,HL Gn bintan besar 5 Ha,HL Gn bintan kecil 0,5 ha
240 ha
Jumlah penebangan liar:sei pulai 15 ha,sei jago 868,68 Ha,Gnkijang 183 Ha,Gng bintan besar 3 Ha
54 ha
Jumlah kebakaran 6 HL : HL aei jago 30 Ha , HL Gn Kijang 5 Ha,HL Gn lengkuas 10 Ha,sei pulai 2 Ha,HL Gn
10 ha
Bintan kecil 0,5 ha
Kerusakan hutan 44
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam yang sesuai dengan dokumen lingkungan
kawasan
50%
Persentase pelanggaran perda tentang pembatasan pemanfaatan air bawah tanah
70%
Pertambangan izin
tampa
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
0% 9.50%