PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOL DAUN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh:
Violeta Jesmile NIM: 128114076
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOL DAUN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh:
Violeta Jesmile NIM: 128114076
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL-ASETAT EKSTRAK METANOL DAUN CABE JAWA (Piper retrofracttrmYahl.)
Skripsi yang rirajukan oleh:
Violeta Jesrnile
NIM : \28114076
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
1'llI Dr. Yustina Sri Hartini. M.Si.. Apt.
i
uqr.t .O/€ Ll li.lltl-l-ill. .. .. . .
.
,.j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
Pf,NETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTTWTAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOL DAUN CABE JAWA (piper retrafractumyahL\
Oleh:
Violeta Jesmile
NIM: 1281t4076 Dipertahankan di hadapan panitia penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 18 Juli 2016
akultas Farmasi
ill
$ ,*n 'r
7='"
l,i1*ll (Aris
,si., Ph.D., Apt.)
Panitia Penguji:
Tanda Tangan
1. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt.
2.
Yohanes Dwiatmaka, M.Si.
3. Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt.
ilt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERN} A-IAAN hE..\SLL,\N KARYI\
S:rya rnenyatakan clcngan sesungguhnya bairrva skripsi yang saya tulis ini
tidak rnemuat kar,va atilLr bagian karya orarig lain, kecr-rali y'ang telah clisebr"rtkan clalarn
kutipan clan daftar pustaka. sebagaimana layakr-i1'a karya
iir-niah.
Apabiia di kemuclian hari cliternukan rndikasi plagiarisme dalarn naskali rni. tnaka saya berseclia urcnanggulrg scgala sanksi sesuai pcraturan pcrunrlan-rrundangan yang berlaku.
Yogyakarla, 27 J uni 2015
,
Pt-'nuiis
mP-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I,I]MBAII P!]RNYATA.\N PERSETU.I UAN
PUI}I,II({SI KNRYA II,N{I.\H UNTUK KI,PENTII{GAN,\I{.\DI'}{IS
Yans bcrtatrcla tansan cli bau,ah ini,
sa.va mahasisrva Universitas Sanata
Nanla
. Violeta Jesnrile
Norlor Mahasisu,a
. 128114016
l)hanirr
Dettti penuetlbangitn ilnru pcugetahuan^ saya nrcnrberikan kepaiia Pci'pr,istiikarit-r Unlversit:rs Sanata l)hanla kerya ilmiah saya yang berjuclul :
PENI.I.Ar,AN K;\NDUNGAN FENoLIK ;,;l o,rA UJI .\K.I.I\.ITAS AN'IIOKSID,\N FRAKSI ETIL i\SETAT EKSi'IRAK NI!,]'ANOL DAUN CA t] I'l .iA\l'A {P ip e r r e tr o.fi. tt ct rtt Vahl.) u
bcsertlr pcrztnukat vane cllperh-rkan (bila ada). Denuau dcntikizln sava r.r.icn'rirerikarr kepacla Perpustakaatt lJnir'ersitas Sanaia Dharnra hak untuk nrcnr intlxr;t. irrclgalrl-rkan clalant bentuk nteclia lain. rnengelolan,va Caiam bentLrk pangKal.iit d.iia. ttretrilistribusikatt sccara tertratas, dan mempublikasikannya di Inter:tel atau ntedia laitt r-tntuk kepentirigan akaclemis tanpa perlu menrinta iiin dari sava uraripuu menrberikan roy'altr kepacla sa1,a sclama tetap tnerrcantuntkan nallta sava scbagai pcnulis
1)ernikiart pcrnliataan ini yang saya buat delgan se|re11i'n1.a.
Dibr,rat
cli Yogvakarta
Pacla tanggal : 27 J.rii 2016
)'li'.u1 ttertvlr
tlr klr rr
q6,tsh( \/ioleta .lesrnilc
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang terkasih. Terima kasih atas DOA, DANA, DAYA yang diberikan kalian semua kepada penulis.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kebaikan hati-Nya yang penuh kasih, selalu memberikan hikmat dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penetapan Kandungan Fenolik Total dan Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat Ekstrak Metanol Daun Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dan mengakhiri pendidikan penulis di program S1 Farmasi Universitas Sanata Dharma. Walaupun banyak kesulitan dan hambatan dalam proses menyelesaikan skripsi ini, peneliti dapat bertahan dan tetap berdiri teguh sampai langkah terakhir. Keberanian dan semangat yang penulis miliki dapat terus dipertahankan bukan karena diri penulis semata, namun juga karena bantuan dan kehadiran banyak pihak dalam kehidupan penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1.
Allah Yehuwa dan perantaraNya, Yesus Kristus. Dimana terus mendengarkan dan menjawab doa-doa penulis dengan memberikan hikmat praktis, kekuatan dan keberanian hingga akhir.
2.
Ir. Ferdinand Hangewa, M.S. dan Martha Rumpuin, orang tua tercinta, motivator terbesar dalam hidup penulis, yang tanpa syarat selalu setia mendoakan, menyayangi, dan mendukung penulis kapan pun dan dimana pun.
3.
Ibu Dr. Sri Hartini, M.Si., Apt. yang berperan bukan hanya sebagai dosen pembimbing, namun juga sebagai ibu yang mau membuka dirinya untuk memberikan bimbingan, kritik, saran dan juga semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
4.
Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan dukungan, kritik dan saran yang membangun kepada penguji.
5.
Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penguji.
6.
Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Penanggung Jawab Laboratorium Farmasi, yang mengarahkan penulis dalam proses penelitian skripsi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di laboratorium dan memberi izin dalam penggunaan fasilitas laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Kimia Analisis Instrumental, Kimia Analisis, Kebun Tanaman Obat, FTS Padat-Semisolid dan Kimia-Fisika demi kepentingan penelitian skripsi ini. 7.
Segenap laboran dan karyawan Laboratorium Farmasi Universitas Sanata Dharma, khususnya bagi Pak Wagiran, Mas Kunto, Mas Bimo, Pak Parlan, Mas Sigit, Mas Agung, Pak Mus dan Pak Ketul atas bantuan dan kerjasama di laboratorium selama ini.
8.
Kakak-kakak tercinta, Jeisli Forcen dan Marvel Dalty, yang selalu memberikan nasihat dan dukungan baik secara moril maupun materiil kepada penulis. Serta adik terkasih, Gregor Raka, yang selalu setia mewarnai hari-hari kehidupan penulis. Kalian bertiga adalah kebanggaan penulis.
9.
Bapak Enade Perdana Istyatono, Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama menjalani proses perkuliahan di Fakultas Farmasi hingga saat ini.
10. Staf Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang selama penulis berproses di bangku kuliah, kalian dengan sabar telah memberikan ilmu, nasihat, motivasi, dan juga berbagai pengalaman yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam dunia kerja nanti. 11. Dr. Purnomo, M.S. selaku kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada atas bantuannya dalam identifikasi tanaman yang penulis gunakan dalam penelitian ini. 12. Saudara – saudari Yogyakarta Indonesian Congregation dan seluas dunia atas doa, dukungan dan persaudaraan dalam Kristus yang hangat dan membangun. 13. Rekan-rekan tim payungan Piperaceae, Maria Indah Rosari, Yuliana Ratih Kamara Dewi, Agatha Herny Sekar Natalia dan Clementia Nova untuk semua bantuan praktis, wawasan, serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis. 14. Teman luar biasa bagi penulis: Dayan, Anna, Dewi, dan Melani yang selalu memberikan semangat dan menjadi tempat untuk berbagi suka dan duka. Terima kasih penulis diberi kesempatan untuk mengenal, berteman dan belajar dari kalian.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Seorang kakak, sahabat dan yang terkasih, Surio. Thank you for your presence in my life, for everysingle thing, even the smallest things. You are precious, believe it. 16. Teman-Teman Angkatan 2012 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, khususnya FSM B 2012 dan FKK A 2012 atas kebersamaannya, Akhir kata, “tak ada gading yang tak retak”, begitu juga dengan skripsi ini. Untuk itu, penulis berharap kritikan dan saran yang membangun dari semua pembaca, guna perbaikan pada penelitian berikutnya. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 27 Juni 2016
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI..................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
vi
PRAKATA ..............................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
x
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xii
ABSTRAK ..............................................................................................
xiv
ABSTRACT ..............................................................................................
xv
PENDAHULUAN ..................................................................................
1
METODE PENELITIAN ........................................................................
2
1. Bahan dan Alat ...........................................................................
2
2. Persiapan Sampel ........................................................................
3
3. Analisis Fenolik Total .................................................................
4
4. Analisis Aktivitas Antioksidan Metode FTC-TBA.....................
5
HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................
5
KESIMPULAN .......................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
13
LAMPIRAN ............................................................................................
16
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................
51
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel I.
Hasil Penetapan Kandungan Fenolik Total FEA Cabe Jawa ....................................................................
Tabel II.
6
Total Aktivitas Antioksidan BHT dan FEA Cabe Jawa Metode FTC .........................................................................
9
Tabel III. Total Aktivitas Antioksidan BHT dan FEA Cabe Jawa Metode TBA .........................................................................
10
Tabel IV. Aktivitas Antioksidan BHT dan FEA Cabe Jawa ................
11
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Reaksi Reagen Folin Ciocalteu dengan Senyawa Fenol.................................................................
Gambar 2.
Reaksi Pembentukan Kompleks Fe3+ - tiosianat dari Kompleks Fe2+ - tiosianat oleh hidroperoksida ..............
Gambar 3.
Gambar 4.
7
7
Profil Kenaikan Absorbansi Metode FTC dalam Waktu 7 Hari.........................................................
8
Reaksi Pembentukan Kompleks MDA-TBA ..................
9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Cabe Jawa .....
17
Lampiran 2.
Klasifikasi Tanaman Cabe Jawa .....................................
18
Lampiran 3.
Penimbangan dalam Pembuatan Simplisia .....................
19
Lampiran 4.
Perhitungan Penetapan Kadar Air Simplisia ...................
20
Lampiran 5.
Perhitungan Rendemen Ekstrak dan Fraksi ....................
20
Lampiran 6.
Data Penimbangan Penetapan Kandungan Fenolik .........
Lampiran 7.
Data Peritungan Konsentrasi Asam Galat dan Fraksi Etil-Asetat Penetapan Kandungan Fenolik Total ............
Lampiran 8.
22
Hasil Optimasi Operating Time Penetapan Kandungan Fenolik Total ...................................................................
Lampiran 9.
22
24
Hasil Optimasi Panjang Gelombang Maksimal untuk Penetapan Kandungan Fenolik Total...............................
27
Lampiran 10. Hasil Pengukuran Kurva Baku Penetapan Kandungan Fenolik Total .................................................................
30
Lampiran 11. Perhitungan Kandungan Fenolik Total FEA .................
31
Lampiran 12. Data Penimbangan untuk Uji Aktivitas Antioksidan Metode FTC-TBA ..........................................................
32
Lampiran 13. Hasil Optimasi Metode Uji Antioksidan FTC-TBA ......
36
Lampiran 14. Hasil Data Uji Aktivitas Antioksidan Metode FTC .......
36
Lampiran 15. Hasil Data Uji Aktivitas Antioksidan Metode TBA .......
42
Lampiran 16. Gambar Uji Pendahuluan dan Sampel Metode Folin Ciocalteu .........................................................................
48
Lampiran 17. Gambar Aktivitas Antioksidan Metode FTC-TBA ........
49
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Reaksi peroksidasi lipid dalam tubuh mengakibatkan berbagai penyakit degeneratif. Antioksidan mampu mengurangi kecepatan peroksidasi lipid dengan memberikan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga membentuk molekul normal kembali. Tanaman cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) diketahui memiliki potensi sebagai antioksidan, juga mengandung senyawa fenolik, antrakuinon, terpenoid, flavonoid dan lignin. Senyawa fenolik mampu bertindak sebagai antioksidan dengan menangkap spesies reaktif. Penelitian Risdian, et al. (2011) menunjukkan fraksi etil asetat memiliki IC50 terendah dan kandungan fenolik total tertinggi, dimana menunjukkan fraksi etil asetat mampu mengikat agen antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fenolik total, serta aktivitas antioksidan dari fraksi etil-asetat daun cabe jawa. Kandungan fenolik total diuji dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau, dan aktivitas antioksidan pada tahap pertama peroksidasi lipid diuji menggunakan metode FTC (ferric thiocyanate). Hasil reaksi peroksidasi lipid tersebut selanjutnya dikonfirmasi dengan metode TBA (thiobarbituric acid). Hasil penelitian menunjukkan kadar fenolik total fraksi etil-asetat daun cabe jawa sebesar 140,43 ± 5,1219 mg GAE/g. Metode FTC menunjukkan bahwa potensi antioksidan fraksi etil asetat daun cabe jawa yang dinyatakan dalam persen inhibisi peroksida lipid dan persen inhibisi malondialdehid dengan metode TBA berturut-turut sebesar 2,1888 ± 0,3246 % dan 90,2098 ± 0,9083 %. Kata Kunci : Cabe Jawa, fenolik total, antioksidan, peroksidasi lipid, FTC, TBA.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The reaction of lipid peroxidation in body result various degenerative disease. Antioxidant can reduce the rate of lipid peroxidation by giving one or more electron to the free radicals so as forming the molecules back to normal. Javanese long pepper plant (Piper retrofractum Vahl.) that known has potential as an antioxidant, also containing phenolics, anthraquinones, terpenoids, flavonoids and lignin. Phenolic compound capable to act as antioxidant with scavenging a variety of reactive species. Risdian et al. (2011) research showing ethyl acetate fraction has lowest IC50 and highest total phenolic content, which showed the fraction capable to binding antioxidant agent. This study aims to determine the total phenolic contents and antioxidant activities of ethyl acetate fractions by Javanese Long Pepper leaves. The total phenolic contents was measured by Folin-Ciocalteu methods, and antioxidant activity on first step of lipid peroxidation was measured by FTC (ferric thiocyanate) method. Result of lipid peroxidation reaction further confirmed by TBA (thiobarbituric acid) method. The study result showed amount of phenolic contents 140,43±5,1219 mg GAE/ g in ethyl acetate fraction by Javanese Long Pepper leaves. The FTC methods showed antioxidant potential of ethyl acetate fraction by Javanese Long Pepper leaves that be avowed in percent inhibition of lipid peroxides and percent inhibition of malondialdehid by using TBA methods continued in amount of 2,1888±0,3246 % and 90,2098±0,9083 %. Key Words : Javanese Long Pepper, total phenolic, antioxidant, lipid peroxidation, FTC, TBA.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Radikal bebas merupakan suatu senyawa molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan, tidak stabil dan cepat bereaksi dengan senyawa lain (seperti DNA, asam lemak tak jenuh) sehingga membentuk lebih banyak radikal bebas secara berantai. Molekul target yang paling rentan terhadap serangan radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh (PUFA – Poly Unsaturated Fatty Acids). Jaringan lipid yang dirusak oleh senyawa radikal bebas akan membentuk peroksida yang memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif (Lamid, A., 1995; Winarsi, 2007; Parida dan Dhal, 2011). Senyawa antioksidan mampu mengurangi kecepatan peroksidasi lemak karena memiliki peran sebagai pemberi elektron atau reduktan, dimana senyawa ini akan memberikan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga akan membentuk molekul normal kembali dan menghentikan berbagai kerusakan yang ditimbulkan (Sasikumar, et al., 2009; Thitilertdecha et al., 2010). Antioksidan alami lebih banyak diminati dibandingkan antioksidan sintetik, karena antioksidan sintetik seperti butylated hydroxytoluene (BHT) diketahui dapat meningkatkan terjadinya efek karsinogenik (Umemura et al., 2001). Salah satu famili tanaman yang telah diketahui menunjukkan potensi besar sebagai antioksidan adalah Piperaceae (Dodson, et al. dalam Nahak dan Sahu, 2011). Piper retrofractum Vahl. merupakan salah satu spesies dari famili Piperaceae (USDA, 2016). Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama cabe jawa (Lim, 2012). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak metanol daun cabe jawa menunjukkan bahwa daun cabe jawa memiliki aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode penangkal radikal DPPH, dan hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun cabe jawa memiliki kandungan fenolik, antrakuinon, terpenoid, flavonoid, dan lignin (Prasad, et al., 2012). Senyawa fenol dikenal sebagai salah satu konstituen terpenting tanaman, dan memiliki kemampuan untuk menangkal radikal (Kawamura, et al., 2011). Senyawa fenolik mampu bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan ikatan rantai radikal bebas secara langsung dan menangkap berbagai spesies reaktif seperti radikal superoksida, hidroksil dan peroksil dan asam hipoklorit
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Kosar, et al.; Payet, et al.; Cai, et al.; Halliwell, et al. dalam Nurmi, A., 2008). Senyawa ini dapat mencegah penyakit jantung, mengurangi peradangan, menurunkan kejadian kanker dan diabetes, serta mengurangi tingkat mutagenesis pada sel (Khoddami, et al, 2013). Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan fraksi etil asetat dari ekstrak metanol daun cabe jawa. Hal ini didasari sebuah penelitian uji aktivitas antioksidan Piper betle L. pada berbagai pelarut dengan metode DPPH yang menunjukkan bahwa nilai IC50 (inhibitory concentration 50) terendah terdapat dalam fraksi etil asetat sebesar 2,89 μg/mL, dan kandungan fenolik total tertinggi dideteksi pada fraksi etil asetat sebesar 559,38 μg EGCG/mg (micrograms epigallocatechin gallate / mg sample) dibandingkan ekstrak etanol, fraksi heksan, fraksi butanol dan fraksi air (Risdian et al., 2011). Dari hasil ini, dapat diasumsikan bahwa fraksi etil asetat (FEA) mampu mengikat agen antioksidan dibandingkan fraksi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar kandungan senyawa fenolik dan seberapa besar aktivitas antioksidan dari fraksi etil-asetat (FEA) daun Cabe Jawa. Penggunaan metode uji aktivitas antioksidan Ferric Thiocyanate (FTC) – Thiobarbituric Acid (TBA) didasarkan pada kemampuan metode ini untuk mengukur jumlah peroksida pada tahap awal peroksidasi lipid, kemudian dilanjutkan dengan mengukur jumlah peroksida pada tahap kedua peroksidasi lipid dan mengukur radikal bebas yang ada setelah oksidasi peroksida (Aqil, et al., 2006; Rezaeizadeh, et al., 2011).
METODE PENELITIAN 1. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan yaitu daun cabe jawa segar (dari kebun obat “Merapi Farma”) yang dideterminasi di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Bawah Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, akuades, metanol pa (Merck), etilasetat pa (Merck), asam galat pa (Sigma), natrium karbonat 1 M teknis, etanol (Merck), asam linoleat (Sigma), buffer fosfat 0,02 M (pH 7,0), ammonium thiocyanate 30% (Merck), ferrous chloride 0,02 M pa dalam HCl teknis (Merck),
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
asam tiobarbiturat (Merck), reagen Folin Ciocalteau (Merck), BHT, asam trikloroasetat (Merck). Alat yang digunakan antara laim spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV1240), Oven, alat penyerbuk (Retsch), alat pengayak, centrifuge, Vaccum Rotary Evaporator (Janke & Kunkel), timbangan elektrik BP 160 readability 0,10 mg, waterbath (Emerson), micropipet 200-1000 μL (Acura 825, Socorex), orbital shaker, corong Buchner, pompa vakum, vortex (Genie Wilten), dan alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium analisis (Pyrex Iwaki Glass).
2. Persiapan Sampel a)
Pembuatan Simplisia Daun Cabe Jawa Daun Cabe Jawa segar yang diperoleh dari Merapi Farma disortasi basah,
daun dipisahkan dari bahan organik asing atau bagian tumbuhan lain yang ikut terambil, tanah, kerikil, atau pengotor lainnya. Selanjutnya, dicuci dengan air bersih yang mengalir dan ditiriskan, kemudian dirajang menggunakan pisau berbahan “stainless steel” dengan lebar irisan ± 1 cm. Kemudian, dikeringkan menggunakan oven pada suhu 400C dengan lama pengeringan 8 jam selama 6 hari. Daun yang telah kering selanjutnya disortasi kering, dengan cara dipisahkan kembali dari kotoran, bahan organik asing dan simplisia yang rusak akibat proses pengeringan. Kemudian diserbuk menggunakan alat penyerbuk dan diayak menggunakan pengayak dengan No. mesh 50 (Soegiharjo, 2013).
b)
Pembuatan ekstrak Metanol Daun Cabe Jawa Serbuk simplisia sebanyak 10 gram ditimbang, kemudian dimaserasi
dengan metanol teknis selama 3 hari pada suhu ruangan dengan menggunakan orbital shaker. Filtrat disaring menggunakan corong buchner dan dikumpulkan dalam wadah yang diberi label filtrat. Ampas sisa-nya diremaserasi kembali seperti cara di atas hingga warna larutan penyari menjadi bening, yang berarti sebagian besar senyawa yang larut dalam metanol telah terekstrak. Pelarut pada filtrat dihilangkan dengan cara diuapkan menggunakan vaccum rotary evaporator
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan dipekatkan dengan menggunakan waterbath (T= 600C), untuk diperoleh ekstrak kental (Artini, et al., 2013; Setyowati, et al., 2007).
c)
Pembuatan Fraksi Etil-Asetat Ekstrak metanol kental daun Cabe Jawa difraksinasi menggunakan
metode ekstraksi cair-cair, dimana ekstrak dilarutkan dengan akuades hangat, kemudian difraksinasi menggunakan akuades : etil asetat (1:1 v/v) di dalam corong pisah. Lapisan etil asetat (bagian atas) selanjutnya diambil, dan ditampung dalam wadah yang diberi label fraksi etilasetat. Lapisan air (bagian bawah) difraksinasi kembali menggunakan etil asetat dengan perbandingan yang sama. Tahapan ini diulang hingga warna larutan menjadi jernih. Fraksi etil asetat yang didapat
dipekatkan
menggunakan
vaccum
rotary
evaporator,
kemudian
0
dipekatkan kembali menggunakan waterbath (T = 77 C) untuk diperoleh fraksi etil asetat yang bebas dari pelarut, yang diketahui melalui selisih antara penimbangan ekstrak pertama dan penimbangan kedua sebesar 0,0005 (Darwiati, W., 2013; Kusumanto, 2014).
3. Analisis Fenolik Total Penetapan kandungan fenolik total dengan metode Folin Ciocalteu menurut Rami, et al. (2013) yaitu larutan fraksi diambil 0,5 mL dari konsentrasi 200 μg/mL dan ditambahkan 2 mL reagen Folin Ciocalteu, didiamkan selama 5 menit dalam suhu ruang. Selanjutnya ditambahkan 4 mL Na2CO3 (Natrium Karbonat) 1 M. Berdasarkan hasil optimasi, diinkubasi 30 menit dan absorbansi diukur pada = 735 nm dengan spektrofotometer. Hasil dinyatakan dalam mg ekivalen asam galat per gram fraksi ± SD. Standar kurva yang digunakan adalah asam galat dengan konsentrasi 40, 50, 60, 70, 80 μg/mL. Rumus perhitungan : T = C.V/M Keterangan T = kandungan fenolik total (mg/g); C= konsentrasi hasil perhitungan dari absorbansi yang didapat (mg/ml); V= volume senyawa uji (ml); M= massa senyawa uji (mg).
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Analisis Aktivitas Antioksidan Metode FTC-TBA (Ferric Thiocyanate – Thiobarbituric Acid) Metode FTC-TBA mengacu pada Aqil, et al (2006). Fraksi dan standar BHT sebanyak 4 mg, dilarutkan dalam 4 ml etanol absolut dan ditambahkan 4,1 ml asam linoleat 2,5%, 8,0 ml buffer fosfat 0,05 M (pH 7), dan 3,9 mL akuades. Kemudian diinkubasi dalam oven pada suhu 400C (Larutan A). Kemudian, diambil 0,1 ml larutan ke dalam larutan yang telah berisi 9,7 mL etanol 75% dan 0,1 mL ammonium tiosianat 30% (Larutan B). Selanjutnya, ditambahkan 0,1 mL ferrous choride 0,05 M dalam 3,5% HCl. Sesuai hasil optimasi, didiamkan selama 5 menit dan absorbansi warna merah diukur pada = 488,5 nm. Pengukuran dilakukan setiap 24 jam sampai 1 hari setelah absorbansi kontrol negatif maksimum. Larutan tanpa sampel sebagai kontrol negatif. Selanjutnya, larutan A sampel pada hari pengukuran terakhir diambil sebanyak 1 mL dan ditambahkan 2 mL asam trikloroasetat 20% dan 2 mL asam 2tiobarbiturat 0,67%. Campuran tersebut dipanaskan dalam waterbath pada suhu 950C selama 10 menit dan disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. Absorbansi supernatant tersebut diukur pada = 532 nm. Rumus perhitungan persen inhibisi : %Inhibisi = (A0 – A1/A0) x 100% Keterangan A0 = absorbansi maksimum kontrol negatif; A1 = absorbansi maksimum sampel. Dari nilai rata-rata persen inhibisi ± SD dilakukan uji distribusi menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Dilakukan analisis one sampel Ttest dan Independent Sampel T-test untuk data terdistribusi normal, dengan taraf kepercayaan 95% untuk melihat perbedaan secara statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Estimasi kandungan fenolik total tumbuhan dapat dilakukan dengan mengunakan pereaksi Folin-Ciocalteu. Penetapan kandungan fenolik total dimulai dengan membuat kurva baku asam galat. Asam galat digunakan sebagai standar
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurva baku karena asam galat merupakan turunan dari asam hidrobenzoat yang tergolong asam fenol sederhana. Kandungan fenol asam organik ini juga bersifat murni dan stabil (Lee, et al., 2003). Pembuatan kurva baku asam galat dilakukan sebanyak tiga replikasi dan untuk menentukan kandungan fenolik total digunakan persamaan dengan nilai r terbaik. Nilai r menunjukkan nilai linearitas yaitu korelasi antara konsentrasi dan absorbansi yang dihasilkan. Semakin baik nilai linearitas (nilai r = 1 atau mendekati 1) maka korelasi juga semakin baik. Berdasarkan ketiga persamaan regresi yang telah didapat (Lampiran 10.), dipilih persamaan dengan nilai r mendekati 1 yaitu persamaan replikasi III, y = 0,00662x + 0,0974 dengan nilai r sebesar 0,9924. Koefisien korelasi yang baik dilihat dari kesebandingan antara penambahan konsentrasi asam galat dan penambahan absorbansi. Berdasarkan perhitungan menggunakan persamaan regresi linear , y = 0,00662x + 0,0974, maka didapatkan kandungan fenolik total fraksi etil asetat daun Cabe Jawa sebesar 140,43 ± 5,1219 mg ekivalen asam galat per g fraksi etil asetat ( mg GAE/g FEA cabe jawa, lihat Tabel I.).
Tabel I. Hasil Penetapan Kandungan Fenolik Total FEA Cabe Jawa Kandungan
Konsentrasi
Absorbansi
Replikasi 1
200 μg/ml
0,274
133,40
Replikasi 2
200 μg/ml
0,286
142,45
Replikasi 3
200 μg/ml
Fenolik Total
Rata-rata
140,43 ± 5,1219
0,290
%CV
3,6472%
145,45
Adapun prinsip dasar kolorimetri Folin Ciocalteu adalah reaksi oksidasi yang cepat dengan menggunakan alkali seperti natrium karbonat, dimana absorbansi yang terbentuk akibat fosfotungstat biru sebanding dengan jumlah senyawa fenolik yang terdapat dalam sampel (Cicco dan Latanzio, 2011 ; Cindric et al., 2011). Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Reaksi Reagen Folin-Ciocalteu dengan Senyawa Fenol (Sumber: Hardiana et al, 2012)
Tanaman cabe jawa diketahui mengandung senyawa fenolik seperti senyawa piplartine/piperlongumine, sitosterol, 3,4,5-Trimehoxydihydrocinnamic acid dan lignin (Parmar, et al., 1997; Prasad, et al., 2012). Senyawa-senyawa inilah yang diduga bertanggung jawab dalam pembentukan kompleks warna fosfongtungstat biru dan penetapan kandungan fenolik total yang didapat. Uji aktivitas antioksidan dengan metode FTC dan TBA merupakan metode pengukuran aktivitas antioksidan berdasarkan kemampuannya dalam menghambat reaksi peroksidasi lipid. Dimana metode FTC untuk mengukur jumlah peroksida pada tahap awal peroksidasi lipid, kemudian dilanjutkan dengan penggunaan metode TBA untuk mengukur jumlah peroksida pada tahap kedua peroksidasi lipid dan mengukur radikal bebas yang ada setelah oksidasi peroksida (Aqil, et al., 2006; Rezaeizadeh, et al., 2011). Pada metode FTC, peroksida yang terbentuk selama oksidasi asam linoleat akan bereaksi dengan Fe2+ untuk membentuk Fe3+, yang kemudian akan bereaksi dengan thiocyanate untuk membentuk kompleks warna merah. Keberadaan senyawa antioksidan akan memperlambat oksidasi asam linoleat, lihat gambar 2. (Ono et al. dan Gulcin & Dastan dalam Charles, 2013).
Gambar 2. Reaksi Pembentukan Kompleks Fe3+-tiosianat dari Kompleks Fe2+-tiosianat oleh hidroperoksida (Sumber: Moon dan Shibamoto, 2009)
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.500 2.000
Absorbansi
1.500 1.000
Kontrol Negatif Kontrol Positif
0.500 0.000
1 2 3 4 5 6 7 Kontrol Negatif 1.597 1.722 2.068 2.149 2.186 2.193 1.950 Kontrol Positif 1.450 1.480 1.932 1.939 1.950 1.957 1.841 FEA Cabe Jawa 1.086 1.494 1.924 1.990 2.085 2.145 1.877
Hari ke-
Gambar 3. Profil kenaikan absorbansi metode FTC dalam waktu 7 hari
Pembacaan terjadinya proses peroksidasi lipid dapat dilakukan sampai kontrol negatif menunjukkan nilai absorbansi maksimum dan pada penelitian ini, absorbansi maksimum kontrol negatif diperoleh pada hari keenam, seperti yang tergambar dalam profil absorbansi (gambar 3). Nilai absorbansi menunjukkan jumlah radikal peroksida yang terbentuk selama proses oksidasi. Antioksidan dapat menghambat oksidasi asam linoleat yang ditandai dengan penurunan kadar oksidan hidroperoksida yang terbentuk dibandingkan kontrol. Penurunan kadar hidroperoksida berbanding lurus terhadap absorbansi dari senyawa Fe(SCN)3 dalam larutan uji (Arif et al., 2014). Hal ini berarti, profil kenaikan absorbansi tidak hanya digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya absorbansi maksimal dan penurunan reaksi peroksidasi lipid, tetapi juga menunjukkan bahwa FEA daun Cabe Jawa positif memiliki aktivitas antioksidan atau kemampuan dalam menghambat radikal peroksida yang ditandai dengan absorbansi yang berada di bawah absorbansi kontrol negatif. Profil rata-rata absorbansi baik kontrol maupun sampel uji menunjukkan absorbansi tertinggi terjadi pada hari keenam, yang menunjukkan pembentukan peroksida terus terjadi hingga hari keenam. Kemudian absorbansi turun pada hari ketujuh yang menyiratkan bahwa mulai terjadi dekomposisi peroksida, dimana peroksida yang terbentuk akan berikatan dengan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
senyawa radikal lainnya hingga membentuk senyawa baru yang lebih stabil dan menyebabkan jumlah peroksida mulai menurun (Pane, 2013). Adapun rata-rata absorbansi tertinggi FTC pada hari keenam inkubasi untuk ketiga replikasi kontrol negatif, BHT, dan FEA Cabe Jawa secara berturutturut sebesar 2,193 ± 0,050, 1,957 ± 0,006, 2,145 ± 0,007. Persentase daya hambat fraksi pada hari dimana absorbansi mencapai absorbansi tertinggi menunjukkan besarnya daya penghambatan terhadap jumlah maksimal peroksida yang terbentuk. Besarnya daya hambat BHT dan FEA Cabe Jawa terhadap peroksida yang terbentuk pada hari keenam dapat dilihat pada tabel II, yang menunjukkan aktivitas penghambatan peroksidasi lipid maksimum oleh BHT lebih tinggi daripada FEA daun Cabe Jawa.
Tabel II. Total Aktivitas Antioksidan BHT dan FEA Cabe Jawa Metode FTC Sampel
Absorbansi*
Persen Inhibisi*
Kontrol (-)
2,193 ± 0,050
0
BHT
1,957 ± 0,006
10,7463 ± 0,2534
FEA Cabe Jawa
2,145 ± 0,007
2,1888 ± 0,3246
Catatan: * Rata-rata ± SD, n = 3
Metode TBA juga digunakan untuk mengetahui tingkat peroksidasi lipid. Pada pH rendah dan suhu tinggi (1000C), ikatan malondialdehid-TBA akan berubah menjadi kompleks malondialdehid-TBA berwarna merah muda yang dapat diukur pada panjang gelombang 532 nm, lihat gambar 4. (Naphade et al., 2009).
Gambar 4. Reaksi Pembentukan Kompleks MDA-TBA (Sumber: Moon dan Shibamoto, 2009)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Secara teoritis, Senyawa tiga karbon malondialdehid (MDA) adalah produk dekomposisi utama karbonil pada proses autooksidasi dari lipid tak jenuh (Tamura et al., Crawford et al., Pegg et al. dalam Tokur et al., 2006). Tujuan dilakukannya pengukuran antioksidan dengan metode ini untuk mengetahui banyaknya senyawa MDA yang terbentuk, dimana senyawa ini merupakan turunan senyawa peroksida yang terbentuk pada tahap kedua reaksi peroksidasi lemak. Sehingga diharapkan hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode FTC dapat dikonfirmasikan dengan hasil TBA. Sama seperti metode FTC, semakin rendah absorbansinya maka menunjukkan aktivitas antioksidan yang semakin meningkat. Adapun hasil pengukuran rata-rata dengan metode TBA menunjukkan bahwa FEA Cabe Jawa memiliki daya hambat MDA yang sedikit lebih besar daripada kontrol positif (Tabel III).
Tabel III. Total Aktivitas Antioksidan BHT dan FEA Cabe Jawa Metode TBA Sampel
Absorbansi*
Persen Inhibisi*
Kontrol (-)
1,001 ± 0,0029
0
BHT
0,168 ± 0,0073
83,2168 ± 0,7250
FEA Cabe Jawa
0,098 ± 0,0091
90,2098 ± 0,9083
Catatan: * Rata-rata ± SD, n = 3.
Seperti yang terlihat pada tabel IV, aktivitas antioksidan yang terdeteksi dengan metode TBA lebih tinggi dibandingkan dengan FTC. Menurut Aqil, et al. (2006), kemungkinan disebabkan karena peroksida yang terbentuk pada tahap awal peroksidasi lipid jumlahnya lebih besar dibandingkan jumlah turunan senyawa peroksida yang terbentuk pada tahap kedua (MDA), dan produk turunan MDA yang terbentuk lebih stabil pada beberapa waktu. Pada metode FTC, dilakukan inkubasi pada suhu 400C selama 24 jam, dan reaksi peroksidasi maksimum terjadi di hari ke-6 yang mana menunjukkan nilai absorbansi yang besar untuk BHT dan FEA Cabe Jawa walaupun tidak melebihi kontrol negatif. Nilai absorbansi yang besar (Lampiran 14a) menandakan tingginya kadar radikal peroksida yang terbentuk dan rendahnya kemampuan BHT dan FEA Cabe Jawa dalam menghambat pembentukan peroksida tersebut. Sedangkan untuk metode
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TBA dilakukan pengukuran pada hari ke-8 dimana produk MDA mulai terbentuk (Rezaeizadeh, et al., 2011), dengan cara larutan dipanaskan pada suhu 950C selama 10 menit. Nilai absorbansi yang kecil (Lampiran 15a) menandakan rendahnya kadar MDA yang terbentuk dan tingginya kemampuan BHT dan FEA Cabe Jawa dalam menghambat pembentukan MDA. Selain itu, pada tabel IV dapat dilihat perbedaan nilai %inhibisi antara BHT dan FEA Cabe Jawa pada metode FTC dan TBA. Nilai %inhibisi pada metode FTC menunjukkan daya penghambatan senyawa antioksidan dalam menghambat radikal hidroperoksida pada tahap pertama peroksidasi lipid. Sedangkan
pada
metode
TBA,
nilai
%inhibisi
menggambarkan
daya
penghambatan senyawa antioksidan dalam menghambat radikal MDA yang terbentuk pada tahap kedua peroksidasi lipid. Hasil pada tabel IV menunjukkan nilai %inhibisi BHT lebih besar daripada FEA Cabe Jawa dan nilai %inhibisi BHT lebih kecil daripada FEA Cabe Jawa pada metode TBA. Perbedaan kedua hasil ini kemungkinan dikarenakan perbedaan mekanisme antioksidan diantara keduanya. Dimana, BHT menghambat pada tahap pertama (pembentukan radikal peroksida) dan FEA Cabe Jawa menghambat pada tahap kedua (pembentukan MDA).
Tabel IV. Aktivitas Antioksidan BHT dan FEA Cabe Jawa Sampel
%Inhibisi dengan FTC
%Inhibisi dengan TBA
BHT
10,7463 ± 0,2534
83,2168 ± 0,7250
FEA Cabe Jawa
2,1888 ± 0,3246
90,2098 ± 0,9083
Aktivitas antioksidan berhubungan dengan senyawa fenolik. Berdasarkan penelitian antioksidan dan total fenolik terhadap 45 tanaman obat yang dilakukan oleh Li, et al. (2008), menunjukkan nilai R2 antara kapasitas antioksidan metode FRAP dengan kandungan fenolik total 0,8672, dan kapasitas antioksidan metode TEAC dengan kandungan fenolik total 0,8500. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kapasitas antioksidan dengan kandungan fenolik total. Senyawa fenolik diketahui mampu bertindak sebagai
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antioksidan dengan memutuskan ikatan rantai radikal bebas secara langsung dan menangkap berbagai spesies reaktif seperti radikal superoksida, hidroksil dan peroksil dan asam hipoklorit (Kosar, et al.; Payet, et al.; Cai, et al.; Halliwell, et al. dalam Nurmi, A., 2008). Hasil penelitian Li, et al. (2008) menggambarkan korelasi yang kuat antara nilai dari metode TEAC dan FRAP dengan kandungan fenolik total yang mengimplikasikan senyawa fenolik dari tanaman-tanaman tersebut mampu bertindak sebagai antioksidan dengan menangkap radikal bebas dan reduksi oksidan. Sehingga perlu dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan antara kandungan fenolik total dengan nilai kapasitas antioksidan metode FTC-TBA yang dapat menggambarkan korelasi antara kandungan fenolik sebagai antioksidan terhadap peroksida yang terbentuk dari peroksidasi lipid.
KESIMPULAN Kadar fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol dari daun cabe jawa sebesar 140,43 ± 5,1219 mg ekivalen asam galat per g fraksi etil asetat. Aktivitas antioksidan fraksi etil-asetat ekstrak metanol dari daun cabe jawa yang dinyatakan dalam %inhibisi dengan metode FTC sebesar 2,1888 ± 0,3246 % dan 90,2098 ± 0,9083 % dengan metode TBA. Fraksi etil asetat ekstrak metanol dari daun cabe jawaa memiliki daya penghambatan radikal peroksida yang lebih rendah daripada BHT, dan memiliki daya penghambatan MDA yang lebih tinggi daripada BHT. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat korelasi antara kandungan fenolik total terhadap mekanisme penghambatan peroksida yang terbentuk dari reaksi peroksidasi lipid.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Aqil, F., Ahmad, I., dan Mehmood, Z., 2006, Antioxidant and Free Radical Scavenging Properties of Twelve Traditionally Used Indian Medicinal Plants, Turk. J. Biol., 30: 177-183. Arif D.Y., Jose, C., dan Teruna, H.Y., 2014, Total Fenolik, Flavanoid serta Aktivitas Antioksidan Ekstrak n-Heksana, Diklorometan dan Metanol Amaranthus spinosus L EM5-Bawang Putih, JOM FMIPA, 1(2): 359-369. Artini, P.U.E.D., Astuti, K.W., dan Warditiani, N.K., 2013, Uji Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.), Jurnal Farmasi Udayana, Indonesia, 1-7. Charles, D.J., 2013, Antioxidant Properties of Spices, Herbs and Other Sources, Springer, New York, 12. Cicco, N., dan Lattanzio, V., 2011, The Influence of Initial Carbonate Concentration on the Folin-Ciocalteu Micro-Method for the Determination of Phenolics with Low Concentration in the Presence of Methanol: A Comparative Study of Real-Time Monitored Reactions, Am. J. Anal. Chem., 840-845. Cindric, I.J., Kunstic, M., Zeiner, M., Stingeder, G., dan Rusak, G., 2011, Sample Preparation Methods for the Determination of the Antioxidative Capacity of Apple Juices, Croat. Chem. Acta, 84(3): 435-438. Darwiati, W., 2013, Bioaktivitas Tiga Fraksinasi Ekstrak Biji Suren Terhadap Mortalitas Hama Daun Eurema spp., Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10 (2): 99-108. Hardiana, R., Rudiyansyah, dan Zaharah, T.A., 2012, Aktivitas Antioksidan Senyawa Golongan Fenol dari Beberapa Jenis Tumbuhan Famili Malvaceae, JKK, 1(1): 8-13. Kawamura, F., Ramle, S.F.M., Sulaiman, O., Hashim, R., dan Ohara, S., 2011, Antioxidant and Antifungal Activities of Extracts from 15 Selected Hardwood Species of Malaysian Timber, Eur. J. Wood Prod., 69: 207-212. Khoddami, A., Wilkes, M.A., dan Roberts, T.H., 2013, Techniques for Analysis of Plant Phenolic Compounds, Molecules, 18: 2328-2375. Kusumanto, Y.K.E.P., 2015, Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode Deoksiribosa dan Penetapan Kandungan Fenolik Total pada Fraksi Etil Asetat Ektrak Etanol Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale L.), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 25-26. Lamid, A., 1995, Vitamin E sebagai Antioksidan, Media Litbangkes, V (01): 1416. Lee, K.W., Kim, Y.J., Lee, H.J., dan Lee, C.Y., 2003, Cocoa Has More Phenolic Phytochemicals and A Higher Antioxidant Capacity Than Teas and Red Wine, J. Agric. Food Chem., 51: 7292-7295. Li, H.B., Wong, C.C., Cheng, K.W., dan Chen, F., 2008, Antioxidant Properties in Vitro and Total Ohenolic Contents in Methanol Extracts from Medicinal Plants, LWT, 41: 385-390. Lim, T.K., 2012, Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants, Volume 4, Springer, Netherlands, 351-357.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Moon, J.K., dan Shibamoto, T., 2009, Review: Antioxidant Assay for Plant and Food Components, Journal of Agricultural and Food Chemistry, 57: 16551666. Nahak, G., dan Sahu, R.K., Phytochemical Evaluation and Antioxidant Activity of Piper cubeba and Piper nigrum, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 01(08): 153-157. Naphade, S.S., Khadabadi, S.S., Deore, S.L., Jagtap, N.S. dan Hadke, S.P., 2009, Antioxidant Activity of Different Extract of Plant Tricholepis Glaberrima DC (Ateraceae), International Journal of PharmaTech Research, Government Collage of Pharmacy and Phytochemistry Departement, 1(3): 502-505. Nurmi, A., 2008, Antioxidant Studies on Selected Lamiaceae Herbs In Vitro and In Humans, Yliopistopaino, University Print, Helsinki, Finland, 33. Pane, E.R., 2013, Uji Aktivitas Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca Sapientum), Valensi, 3(2): 76-81. Parida, R., dan Dhal, Y., 2011, A Study on The Micro-Propagation and Antioxidant Activity of Piper longum ( An Important Medicinal Plant ), Journal of Medicinal Plants Research, 5(32): 6691-6994. Parmar, V.S., Jain, S.C., Bisht, K.S., Jain, R., Taneja, P., Jha, A., Tyagi, O.D., Prasad, A.K., Wengel, J., Olsen, C.E., dan Boll, P.M., 1997, Phytochemistry of The Genus Piper, Phytochemistry, 46(4): 597-673. Prasad M.P., Sushant S., dan Babhulkar A., 2012, Phytochemical Analysis and Antioxidant Potential of Piper Species and Its Molecular Characterization by RAPD Markers, International Journal of Fundamental & Applied Sciences, 1(4): 71-73. Rami, E., Sipai, S., dan Patel, I., 2013, Studies on Qualitative and Quantitative Phytochemical Analysis of Piper Longum Linn., International Journal of Pharma and Bio Scienes, 4(3): 1381-1388. Rezaeizadeh, A., Zuki, A.B.Z., M., Abdollahi, Goh, Y.M., Noordin, M.M., Hamid, M., dan Azmi, T.I., 2011, Determination of Antioxidant Activity in Methanolic and Cloroformic Extracts of Momordica charantia, African Journal of Biotechnology, 10(24): 4932-4940. Risdian, C., Widowati, W., Mozet, T., Wargasetia, T.L., dan Khong, K., 2011, Free Radical Scaveging Activity of Ethanolic Leaves Extract and Its Different Solvent Fractions of Piper betle L. In Vitro, Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention, 2(1): 141-145. Sasikumar, J.M., Maheshu, V., dan Jayadev, R., 2009, In Vitro Antioxidant Activity of Methanolic Extracts of Berberis Tinctoria Lesch. Root and Root Bark, India Journal of Herbal Medicine and Toxicology, 3(2): 53-58. Setyowati, E.P., Jenie, U.A., Sudarsono, Kardono, B., Rahmat, R., dan Meiyanto, E., 2007, Isolasi Senyawa Sitotoksik Spons Kaliapsis, Majalah Farmasi Indonesia, 18(4): 183-189. Soegihardjo, C.J., 2013, Farmakognosi, PT. Citra Aji Parama, Yogyakarta, 10-11. Thitilertdecha, N., Teerawutgulrag, A., Kilburn, J.D., dan Rakariyatham, N., 2010, Identification of Major Phenolic Compound from Nephelium lappaceum L. and Their Antioxidant Activities, Molecules, 15: 1453-1465.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tokur, B., Korkmaz, K., dan Ayas, D., 2006, Comparison of Two Thiobarbituric Acid (TBA) Method for Monitoring Lipid Oxidation in Fish, Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, Vol. 23, Issue (3-4): 331-334. Umemura, T., Kodama, Y., Hioki, K., Inoue, T., Nomura, T., dan Kurokawa, Y., 2001, Butylhydroxytoluene (BHT) Increases Susceptibility of Transgenic rasH2 Mice to Lung Carcinogenesis, Journal of Cancer Research and Clinical Oncology, 127 (10): 583-590. United States Departement of Agriculture (USDA), 2015, Classification: Piper retrofractum Vahl., http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PIRE9, diakses pada tanggal 02 Maret 2016 pukul 18.23 WIB. Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami & Radikal Bebas : Potensi dan Aplikasinya dalam Kesehatan, Kanisius, Yogyakarta, 13-15, 17, 20, 49-60.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Cabe Jawa
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Klasifikasi Tanaman Cabe Jawa Menurut United States Department of Agriculture (2016), klasifikasi dari tanaman Cabe Jawa sebagai berikut. Kerajaan
:
Plantae
Sub-Kerajaan :
Tracheobionta
Superdivisi
:
Spermatophyta
Divisi
:
Magnoliophyta
Kelas
:
Magnoliopsida
Sub-Kelas
:
Magnoliidae
Ordo
:
Piperales
Suku
:
Piperaceae
Genus
:
Piper L.
Jenis
:
Piper retrofractum Vahl.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Penimbangan dalam Pembuatan Simplisia Berat Tanaman Segar Cabe Jawa = 1 kg = 1000 gr ( Timbangan Pemasok ) Penimbangan Hasil Sortasi Basah Daun Cabe Jawa
Berat Wadah Kosong
=
3.00
gram
Berat Wadah Kosong + Daun
=
597.77
gram
Berat Daun
=
594.77
gram
Penimbangan Hasil Sortasi Kering Daun Cabe Jawa
Berat Wadah Kosong
=
229.50
gram
Berat Wadah Kosong + Daun
=
408.37
gram
Berat Daun
=
178.87
gram
Penimbangan Hasil Penyerbukan Simplisia Daun Cabe Jawa Berat Wadah Kosong
=
13.365
gram
Berat Wadah Kosong + Daun
=
314.450
gram
Berat Daun
=
301.085
gram
Penimbangan Hasil Pengayakan Serbuk Simplisia Daun Cabe Jawa Berat Wadah Kosong
=
133.57
gram
Berat Wadah Kosong + Daun
=
202.50
gram
Berat Daun
=
68.93
gram
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Perhitungan Penetapan Kadar Air Simplisia Daun Cabe Jawa Kadar Air Simplisia = Berat Simplisia (g)
Keterangan
Kadar Air (%)
Awal
Akhir
Replikasi 1
5.198
4.882
6.079
Replikasi 2
5.166
4.827
6.562
Replikasi 3
5.178
4.835
6.624
Rata-Rata
6.422 ± 0.2436
Replikasi 1 Kadar Air Simplisia = =
6.079 %
Replikasi 2 Kadar Air Simplisia = =
6.562 %
Replikasi 1 Kadar Air Simplisia = =
6.624 %
Lampiran 5. Perhitungan Rendemen Ekstrak dan Fraksi Daun Cabe Jawa Rumus Perhitungan:
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Ekstrak Metanol Daun Cabe Jawa Berat (gram) Bobot simplisia yang digunakan
53.9297
Bobot cawan kosong
53.0113
Rendemen Ekstrak (%)
7.8979 Bobot cawan + ekstrak
57.2706
Bobot ekstrak
4.2593
%Rendemen Ekstrak = (4.3593/53.9297) x 100% = 7.8979 %
b. Fraksi Etil Asetat Daun Cabe Jawa Berat (gram) Bobot simplisia yang digunakan
53.9297
Bobot cawan kosong
53.0308
Bobot cawan + ekstrak
54.2907
Bobot ekstrak
1.2599
%Rendemen Fraksi
= (1.2599/53.9297) x 100% = 2.3362 %
21
Rendemen Fraksi (%)
2.3362
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Data Penimbangan untuk Penetapan Kandungan Fenolik a. Penimbangan Asam Galat Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
(gram)
(gram)
(gram)
Bobot Beker
63.7284
61.4635
62.1535
Bobot Beker + zat
63.7385
61.4735
62.1636
Bobot Zat
0.0101
0.0100
0.0101
b. Penimbangan Fraksi Etil Asetat Daun Cabe Jawa
Bobot Cawan P. Bobot Cawan + zat Bobot Zat
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
(gram)
(gram)
(gram)
27.9172
22.7570
27.1513
27.9272
22.7670
27.1613
0.0100
0.0100
0.0100
Lampiran 7. Data Perhitungan Konsentrasi Asam Galat dan Fraksi Etil Asetat untuk Penetapan Kandungan Fenolik Total a. Perhitungan Konsentrasi Asam Galat Bobot Asam Galat diencerkan dalam labu takar 10 ml: Replikasi 1 = 0.0101 g = 10.1 mg
C = 1.01 mg/ml
Replikasi 2 = 0.0100 g = 10.0 mg
C = 1.00 mg/ml
Replikasi 3 = 0.0101 g = 10.1 mg
C = 1.01 mg/ml
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seri Konsentrasi
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
1
40.4 μg/ml
40 μg/ml
40.4 μg/ml
2
50.5 μg/ml
50 μg/ml
50.5 μg/ml
3
60.6 μg/ml
60 μg/ml
60.6 μg/ml
4
70.7 μg/ml
70 μg/ml
70.7 μg/ml
5
80.8 μg/ml
80 μg/ml
80.8 μg/ml
Contoh Perhitungan Seri Konsentrasi Replikasi 1 Rumus Pengenceran: V1 C1 = V2 C2
Seri 1: 0.4 ml x 1.01 mg/ml = 10 ml x C2 C2 = 0.0404 mg/ml = 40.4 μg/ml
Seri 2: 0.5 ml x 1.01 mg/ml = 10 ml x C2 C2 = 0.0505 mg/ml = 50.5 μg/ml Seri 3: 0.6 ml x 1.01 mg/ml = 10 ml x C2 C2 = 0.0606 mg/ml = 60.6 μg/ml
Seri 4: 0.7 ml x 1.01 mg/ml = 10 ml x C2 C2 = 0.0707 mg/ml = 70.7 μg/ml
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seri 5: 0.8 ml x 1.01 mg/ml = 10 ml x C2 C2 = 0.0808 mg/ml = 80.8 μg/ml
b. Perhitungan Konsentrasi Fraksi Etil Asetat Konsentrasi Fraksi Etil Asetat Daun Cabe Jawa
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
200 μg/ml
200 μg/ml
200 μg/ml
Bobot Fraksi Etil Asetat Daun Cabe Jawa yang diencerkan dalam labu takar 10 ml: Replikasi 1 = 0.0100 g = 10.0 mg
C = 1.00 mg/ml
Replikasi 2 = 0.0100 g = 10.0 mg
C = 1.00 mg/ml
Replikasi 3 = 0.0100 g = 10.0 mg
C = 1.00 mg/ml
Contoh Perhitungan Pengenceran Konsentrasi Replikasi 1 V1 C1 = V2 C2 2 ml x 1.00 mg/ml = 10 ml x C2 C2 = 0.200 mg/ml = 200 μg/ml
Lampiran 8. Hasil Optimasi Operating Time untuk Penetapan Kandungan Fenolik Total
a. Replikasi 1 OT
Absorbansi konsentrasi asam galat pada 750 nm 40 μg/ml
60 μg/ml
80 μg/ml
5
0.345
0.406
0.581
10
0.362
0.487
0.606
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
0.379
0.529
0.633
20
0.387
0.535
0.650
25
0.399
0.538
0.653
30
0.402
0.544
0.664
35
0.404
0.543
0.664
40
0.414
0.543
0.661
45
0.418
0.544
0.659
50
0.420
0.543
0.665
55
0.423
0.544
0.667
60
0.425
0.544
0.665
Pada replikasi 1, OT yang didapat 30 menit.
b. Replikasi 2 OT
Absorbansi konsentrasi asam galat pada 750 nm 40 μg/ml
60 μg/ml
80 μg/ml
5
0.341
0.401
0.574
10
0.366
0.482
0.607
15
0.376
0.528
0.626
20
0.382
0.545
0.635
25
0.385
0.549
0.640
30
0.386
0.551
0.640
35
0.386
0.550
0.640
40
0.386
0.551
0.639
45
0.386
0.549
0.639
50
0.386
0.552
0.639
55
0.385
0.533
0.638
60
0.385
0.553
0.638
Pada replikasi 2, OT yang didapat 25 – 30 Menit.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Replikasi 3 OT
Absorbansi konsentrasi asam galat pada 750 nm 40 μg/ml
60 μg/ml
80 μg/ml
5
0.344
0.408
0.581
10
0.368
0.490
0.610
15
0.377
0.532
0.627
20
0.384
0.544
0.636
25
0.386
0.549
0.640
30
0.386
0.548
0.641
35
0.387
0.548
0.640
40
0.386
0.549
0.640
45
0.386
0.549
0.640
50
0.386
0.550
0.639
55
0.385
0.537
0.638
60
0.385
0.546
0.638
Pada replikasi 3, OT yang didapat 25 – 30 Menit.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Hasil Optimasi Panjang Gelombang Maksimal untuk Penetapan Kandungan Fenolik Total a. Konsentrasi 40 μg/ml
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Konsentrasi 60 μg/ml
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Konsentrasi 80 μg/ml
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Hasil Pengukuran Kurva Baku untuk Penetapan Kandungan Fenolik Total
a. Replikasi 1 Seri
Konsentrasi
Absorbansi
1
40.4 μg/ml
0.349
2
50.5 μg/ml
0.430
3
60.6 μg/ml
0.499
4
70.7 μg/ml
0.606
5
80.8 μg/ml
0.620
Persamaan Kurva Baku
y = 0.00711x + 0.07 r = 0.9831
b. Replikasi 2 Seri
Konsentrasi
Absorbansi
1
40.0 μg/ml
0.390
2
50.0 μg/ml
0.419
3
60.0 μg/ml
0.484
4
70.0 μg/ml
0.569
5
80.0 μg/ml
0.624
Persamaan Kurva Baku
y = 0.00618x + 0.1264 r = 0.9894
c. Replikasi 3 Seri
Konsentrasi
Absorbansi
1
40.4 μg/ml
0.369
2
50.5 μg/ml
0.424
3
60.6 μg/ml
0.492
4
70.7 μg/ml
0.587
5
80.8 μg/ml
0.622
Persamaan Kurva Baku
y = 0.00662x + 0.0974 r = 0.9924
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Perhitungan Kandungan Fenolik Total FEA Cabe Jawa Kandungan
Konsentrasi
Absorbansi
Replikasi 1
200 μg/ml
0.274
133.40
Replikasi 2
200 μg/ml
0.286
142.45
Replikasi 3
200 μg/ml
0.290
145.45
Fenolik Total
Rata-rata
140.43 ± 5.1219
%CV
3.6472%
Contoh perhitungan kandungan fenolik total: a. Replikasi 1 y
= 0.00662x + 0.0974
0.274
= 0.00662x + 0.0974
x
= 0.274-0.0974/0.00662 = 26.6767 μg/ml
x
= 0.0266767 mg/ml 0.02668 mg/ml
Bobot fraksi = 0.0100 gram
Rumus Perhitungan:
C = x , sehingga: Kandungan fenolik total
= 0.02668 x 50/0.0100 = 133.4 mg/gram
Jadi, kandungan fenolik total dalam sampel replikasi 1 sebesar 133.4 mg asam galat ekuivalen per gram fraksi etil asetat.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Data Penimbangan untuk Uji Aktivitas Antioksidan Metode FTCTBA
a. Penimbangan BHT untuk Optimasi Metode Lamda (gram)
OT (gram)
Replikasi 1
Replikasi 2
Replikasi 3
Berat Cawan Kosong
63.0377
61.5081
61.7617
63.6569
Berat Cawan + sampel
63.0418
61.5122
61.7657
63.6609
Berat Sampel
0.0041
0.0040
0.0040
0.0040
b. Penimbangan Sampel Uji BHT (gram) Rep 1
Rep 2
FEA Cabe Jawa (gram) Rep 3
Rep 1
Rep 2
Rep 3
Berat Cawan Kosong
62.4275 61.0764 61.4654 23.3755 22.8067 28.0020
Berat Cawan + sampel
62.4316 61.0805 61.4695 23.3796 22.8109 28.0059 0.0041
Berat Sampel
0.0041
0.0041
0.0041
0.0042
0.0039
Lampiran 13. Hasil Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan FTC-TBA a. Penentuan Operating Time (OT) Hasil OT, CBHT = 4 mg OT (Menit ke-)
Absorbansi (Triplo) Pengukuran 1
Pengukuran 2
Pengukuran 3
1
0.985
0.959
0.948
3
0.918
0.907
0.899
5
0.875
0.875
0.874
7
0.864
0.862
0.860
10
0.855
0.853
0.853
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Penentuan Lamda Max Replikasi 1
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Replikasi 2
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Replikasi 3
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Hasil Data Uji Aktivitas Antioksidan Metode FTC a. Nilai Absorbansi Kontrol Negatif, Kontrol Positif dan Fraksi Etil-Asetat Kontrol Negatif
Hari ke-
R1 1.604 1.729 2.081 2.135 2.157 2.157 1.959
1 2 3 4 5 6 7
R2 1.587 1.716 2.057 2.145 2.194 2.159 1.946
Kontrol Positif
R3 1.599 1.722 2.065 2.168 2.208 2.263 1.945
R1 1.457 1.474 1.927 1.933 1.955 1.952 1.749
R2 1.426 1.495 1.930 1.935 1.942 1.965 1.889
R3 1.466 1.470 1.939 1.949 1.954 1.955 1.885
SAMPEL R1 0.959 1.403 1.950 1.969 2.027 2.135 1.950
R2 1.087 1.509 1.892 2.044 2.107 2.151 1.806
R3 1.213 1.569 1.931 1.956 2.121 2.149 1.874
Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi kontrol negatif dengan spektrofotometer UV/Vis maka dapat disimpulkan bahwa pada hari ke-6 reaksi peroksidasi lipid telah mencapai batas maksimum. b. Profil Absorbansi Kontrol Negatif, Kontrol Positif dan Fraksi Etil Asetat Hari Ke1 2 3 4 5 6 7
Mean ± SD Kontrol (+) 1.450 ± 0.017 1.480 ± 0.011 1.932 ± 0.005 1.939 ± 0.007 1.950 ± 0.006 1.957 ± 0.006 1.841 ± 0.065
Kontrol (-) 1.597 ± 0.007 1.722 ± 0.005 2.068 ± 0.010 2.149 ± 0.014 2.186 ± 0.022 2.193 ± 0.050 1.950 ± 0.006
Sampel 1.086 ± 0.104 1.494 ± 0.069 1.924 ± 0.024 1.990 ± 0.039 2.085 ± 0.041 2.145 ± 0.007 1.877 ± 0.059
c. Perhitungan Persen Inhibisi Uji Aktivitas Antioksidan FTC Rumus Perhitungan: Persen Inhibisi
( A0 – A1 / A0 ) x 100%
=
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengukuran berdasarkan hasil data absorbansi hari ke-6. Rata-rata Absorbansi kontrol negatif hari ke-6 = 2.193
Absorbansi
%Inhibisi
BHT Replikasi 1
1.952
10.9895 %
Replikasi 2
1.965
10.3967 %
Replikasi 3
1.955
10.8527 %
Replikasi 1
2.135
2.6448 %
Cabe Replikasi 2
2.151
1.9152 %
Jawa Replikasi 3
2.149
2.0064 %
FEA
Contoh Perhitungan Persen Inhibisi: BHT Replikasi 1 Persen Inhibisi = (2.193 – 1.952 / 2.193) x 100% = 10.9895 %
d. Uji Statistik 1) Distribusi Normal BHT
37
Rata-rata %I
10.7463 ± 0.2534
2.1888 ± 0.3246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FEA Cabe Jawa
Analisis menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Hipotesis null (H0)
= data terdistribusi normal
Hipotesis alternative (H1)
= data tidak terdistribusi normal
Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 ½ α = 0.025. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < ½ α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > ½ α maka H0 diterima, H1 ditolak. Data %Inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa terdistribusi normal karena Asymp Sig (2-Tailed) BHT = 0.949 dan Asymp Sig (2-Tailed) FEA Cabe Jawa = 0.871.
Jadi, H1 ditolak dan H0 diterima. Kesimpulannya, data terdistribusi normal.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Uji One Sampel T-Test BHT
FEA Cabe Jawa
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara analisis:
Hipotesis null (H0)
= mean %inhibisi sama dengan kontrol (-)
Hipotesis alternative (H1)
= mean %inhibisi tidak sama dengan kontrol (-)
Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 ½ α = 0.025. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < ½ α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > ½ α maka H0 diterima, H1 ditolak. Rata-rata %Inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa tidak sama dengan kontrol (-) karena Asymp Sig (2-Tailed) BHT = 0.000 dan Asymp Sig (2-Tailed) FEA Cabe Jawa = 0.011.
Jadi, H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya, rata-rata %inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa berbeda secara signifikan terhadap kontrol negatif karena nilai Asymp Sig (2-Tailed) < 0.025.
3) Uji Independent Sampel T-Test T-TEST T-TEST /VARIABLES= Inhibisi /GROUPS=Kelompok (1,2) / MISSING=ANALYSIS /CRITERIA=CI(0.95). Group Statistics Kelompok %Inhibisi BHT %Inhibisi %Inhibisi FEA Cabe Jawa
N Mean Std. Deviation S.E. Mean 3 3
10.75 .31 2.19 .40
40
.18 .23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test Levene’s Test for Equality of Variances
F Sig.
t-test for Equality of Means
t
Sig. Mean Std. Error df (2Difference Difference tailed)
Equal variances 29.39 4.00 .000 assumed Inhibisi Equal .44 .543 variances 29.39 3.78 .000 not assumed
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
8.56
.29
7.75
9.37
8.56
.29
7.73
9.39
Cara analisis: Levene’s Test (Uji Varian) Hipotesis null (H0)
= kedua kelompok memiliki varian yang sama
Hipotesis alternative (H1) = kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < ½ α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > ½ α maka H0 diterima, H1 ditolak Kesimpulan, kedua kelompok memiliki varian yang sama karena nilai Sig = 0.543 (Sig > 0.05) Jadi, H1 ditolak dan H0 diterima. T-test Hipotesis null (H0)
= tidak ada perbedaan di antara kedua kelompok
Hipotesis alternative (H1) = ada perbedaan di antara kedua kelompok
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 ½ α = 0.025 Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > α maka H0 diterima, H1 ditolak Kesimpulan, terdapat perbedaan signifikan antara %Inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa karena nilai Asymp Sig (2-Tailed) = 0.000 (Sig < 0.025) Jadi, H1 diterima dan H0 ditolak.
Lampiran 15. Hasil Data Uji Aktivitas Antioksidan Metode TBA a. Nilai Absorbansi Kontrol Negatif, Kontrol Positif dan Fraksi Etil Asetat Kontrol Negatif R1 1.000
BHT
FEA Cabe Jawa
R2
R3
R1
R2
R3
R1
R2
R3
1.005
0.998
0.178
0.165
0.161
0.086
0.100
0.108
1.001 ± 0.0029
0.168 ± 0.0073
0.098 ± 0.0091
b. Perhitungan Persen Inhibisi Uji Aktivitas Antioksidan TBA Rumus Perhitungan: Persen Inhibisi
( A0 – A1 / A0 ) x 100%
=
Rata-rata absorbansi kontrol negatif =
1.000 + 1.005 + 0.998 / 3 = 1.001
Maka, nilai persen inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa:
Absorbansi
%Inhibisi
BHT Replikasi 1
0.178
82.2178 %
Replikasi 2
0.165
83.5165 %
Replikasi 3
0.161
83.9161 %
42
Rata-rata %I
83.2168 ± 0.7250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Replikasi 1
0.086
91.4086 %
Cabe Replikasi 2
0.100
90.0100 %
Jawa Replikasi 3
0.108
89.2108%
FEA
Contoh Perhitungan Persen Inhibisi: BHT Replikasi 1 Persen Inhibisi = (1.001 – 0.178 / 1.001) x 100% = 82.2178 %
c. Uji Statistik 1) Distribusi Normal BHT
FEA Cabe Jawa
43
90.2098 ± 0.9083
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Hipotesis null (H0)
= data terdistribusi normal
Hipotesis alternative (H1)
= data tidak terdistribusi normal
Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 ½ α = 0.025. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < ½ α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > ½ α maka H0 diterima, H1 ditolak Data %Inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa terdistribusi normal karena Asymp Sig (2-Tailed) BHT = 0.952 dan Asymp Sig (2-Tailed) FEA Cabe Jawa = 0.996.
Jadi, H1 ditolak dan H0 diterima. Kesimpulannya, data terdistribusi normal.
4) Uji One Sampel T-Test BHT
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FEA Cabe Jawa
Cara analisis:
Hipotesis null (H0)
= mean %inhibisi sama dengan kontrol (-)
Hipotesis alternative (H1)
= mean %inhibisi tidak sama dengan kontrol (-)
Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 ½ α = 0.025. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < ½ α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > ½ α maka H0 diterima, H1 ditolak Rata-rata %Inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa tidak sama dengan kontrol (-) karena Asymp Sig (2-Tailed) BHT = 0.000 dan Asymp Sig (2-Tailed) FEA Cabe Jawa = 0.000. Kesimpulannya, rata-rata %inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa berbeda secara signifikan terhadap kontrol negatif karena nilai Asymp Sig (2-Tailed) < 0.025. Jadi, H1 diterima dan H0 ditolak.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Uji Independent Sampel T-Test T-TEST /VARIABLES= Inhibisi /GROUPS=Kelompok(1,2) / MISSING=ANALYSIS /CRITERIA=CI(0.95). Group Statistics Kelompok
N Mean
% Inhibisi %Inhibisi BHT %Inhibisi FEA Cabe Jawa
3 3
Std. S.E. Mean Deviation 83.22 .89 .51 90.21 1.11 .64
Independent Samples Test Levene’s Test for Equality of Variances
F Sig.
t-test for Equality of Means
t
Sig. Mean Std. Error df (2Difference Difference tailed)
Equal variances -8.51 4.00 .001 assumed Inhibisi Equal .13 .735 variances -8.51 3.81 .001 not assumed
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
-6.99
.82
-9.27
-4.71
-6.99
.82
-9.32
-4.67
Cara analisis: Levene’s Test (Uji Varian) Hipotesis null (H0)
= kedua kelompok memiliki varian yang sama
Hipotesis alternative (H1) = kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < ½ α maka H0 ditolak, H1 diterima. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > ½ α maka H0 diterima, H1 ditolak Kesimpulan, kedua kelompok memiliki varian yang sama karena nilai Sig = 0.735 (Sig > 0.05) Jadi, H1 ditolak dan H0 diterima T-test Hipotesis null (H0)
= tidak ada perbedaan di antara kedua kelompok
Hipotesis alternative (H1) = ada perbedaan di antara kedua kelompok Taraf kepercayaan 95%, α = 0.05 ½ α = 0.025 Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) < α maka H0 ditolak, H1 diterima. Jika nilai Asymp Sig (2-Tailed) > α maka H0 diterima, H1 ditolak Kesimpulan, terdapat perbedaan signifikan antara %Inhibisi BHT dan FEA Cabe Jawa karena nilai Asymp Sig (2-Tailed) = 0.001 (Sig < 0.025) Jadi, H1 diterima dan H0 ditolak.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Gambar Uji Pendahuluan dan Sampel Metode Folin Ciocalteau
a. Uji Pendahuluan Uji Fenolik Total dengan Metode Folin Ciocalteau
b. Hasil uji total fenolik FEA Cabe Jawa dengan metode Folin Ciocalteau
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Gambar Uji Aktivitas Antioksidan Metode FTC-TBA a. Hasil pembentukan kompleks warna merah metode FTC Hari Ke1
Kontrol (-) dan Kontrol (+)
2
3
4
5
49
FEA Cabe Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
7
b. Hasil reaksi MDA-TBA (Kontrol)
c. Hasil reaksi MDA-TBA (Kontrol)
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Violeta Jesmile, lahir di RSU Hative Ambon pada tanggal 04 Desember 1994, merupakan anak ketiga dari pasangan Ir. Ferdinand Hangewa, M.S. dan Martha Rumpuin. Penulis memulai pendidikan formal sekolah dasar di SD GMIH 4 TOBELO Halmahera Utara pada tahun 2000, kemudian penulis pindah ke SDN 1 KAIRATU Maluku dan menempuh pendidikan dari tahun 2000-2004. Penulis kemudian pindah ke SDN 2 HALONG Ambon pada tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis pindah ke SD GMIH 2 TOBELO Halmahera Utara dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2006. Pada tahun 2006-2007, penulis mengenyam pendidikan tingkat menengah pertama di SMPN 1 KAO Halmahera Utara, kemudian penulis pindah dan menyelesaikan pendidikan tingkat menengah pertama di SMPN 1 TOBELO Halmahera Utara pada tahun 2009. Penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAN 1 TOBELO Halmahera Utara dari tahun 2009 hingga 2012. Pada tahun 2012, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan S1, penulis aktif dalam beberapa kegiatan kepanitiaan yang dilakukan kampus antara lain sebagai anggota sie. konsumsi pada Pengucapan Lafal Sumpah Apoteker Baru Angkatan XXVI, dan anggota sie. humas pada Pelatihan Jurnalistik UKM NATAS tahun 2015 dalam rangka Dies Natalis ke-60 Universitas Sanata Dharma. Penulis juga pernah mengikuti kegiatan PKM didanai Dikti pada tahun 2015 dengan judul “Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan MP-GLIW (Makanan Pendamping – Gizi Lansia Instan Waluh) Sehatkan Jantung, Cegah Kanker dan Stroke kepada Kader Posyandu Dero, Condong Catur, Depok-Sleman, Yogyakarta. Pada tahun 2016, penulis menjadi asisten dosen Praktikum Peracikan Obat di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
51