ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum. Vahl) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS AFRODISIAKNYA
SYAILENDRA MAHATMAPUTRA
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIA SURABAYA 2014 SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum. Vahl) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS AFRODISIAKNYA
SYAILENDRA MAHATMAPUTRA 051011243
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DEPARTEMEN FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIA SURABAYA 2014
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi / karya ilmiah saya, dengan judul : PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum. Vahl) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS AFRODISIAKNYA untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital Library Perpustakaan Universitas Airlangga untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang – Undang Hak Cipta. Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, 27 September 2014
Syailendra M. NIM : 051011243
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Syailendra Mahatmaputra
NIM
: 051011243
Fakultas
: Farmasi
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil tugas akhir yang saya tulis dengan judul : PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum. Vahl) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS AFRODISIAKNYA adalah benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan hasil plagiatism, maka saya bersedia menerima sangsi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Surabaya, 27 September 2014
Syailendra Mahatmaputra NIM : 051011243
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lembar Pengesahan PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum. Vahl) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS AFRODISIAKNYA SKRIPSI Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi Universita Airlangga 2014 Oleh: SYAILENDRA MAHATMAPUTRA NIM. 051011243
Skripsi ini telah disetujui Tanggal 27 September 2014 oleh :
Pembimbing Utama,
Pembimbing Serta,
Dr. Idha Kusumawati, S.Si.,M.Si NIP. 197004081995122001
Helmy Yusuf, S.Si.,M.Sc.,Ph.D NIP. 197907152003121002
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM
PADA
Retrofractum.
Vahl)
EKSTRAK
ETANOL
UNTUK
CABE
MENINGKATKAN
JAWA
(Piper
AKTIVITAS
AFRODISIAKNYA” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya ini, perkenankan saya untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Idha Kusumawati, S.Si.,M.Si, selaku pembimbing utama atas segala bimbingan, pengajaran, dukungan, dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Helmy Yusuf, S.Si.,M.Sc.,Ph.D, selaku pembimbing serta atas waktu, bimbingan, pengajaran, dukungan dan saran kepada saya dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
3. Prof. Dr.rer.nat. Gunawan Indrayanto, Apt. dan Dr. Achmad Fuad, M.S.,Apt. selaku dosen penguji atas setiap saran, masukan dan bimbingan yang bermanfaat dalam memperbaiki skripsi ini.
4. Rr. Retno Widyowati, M.Phil., S.Si, Apt. selaku dosen wali atas perhatian, bimbingan, dukungan dan semangat yang diberikan selama
saya
menempuh
pendidikan
di
Fakultas
Farmasi
Universitas Airlangga.
vi SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5. Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. H. Fasich, Apt. dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dr. Hj. Umi Athijah, Apt, M.S, yang telah memberikan segala fasilitas selama menjalani pendidikan maupun melakukan penelitian di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
6. Kepala dan staf Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberi kesempatan untuk menggunakan sarana selama penelitian.
7. Semua dosen dan staf pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
yang
telah
mendidik
dang
mengajarkan
ilmu
pengetahuan selama saya menempuh pendidikan sarjana di Universitas Airlangga Universitas Airlangga.
8. Mama, Papa, Nenek, Quuen beserta Keluarga besar atas semua dukungan, semangat, kasih sayang dan doa yang selalu diberikan kepada saya.
9. Dewi Prasetyaningtyas yang telah memberikan semangat, dukungan, dan do’a sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
10. Seluruh rekan-rekan “MANIS MANJA GROUP” terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan selama ini.
11. Teman-teman kelas A 2010 serta seluruh teman-teman angkatan 2010, terima kasih atas semangat, doa dan dukungan yang selalu diberikan.
12. Teman-teman kontrakan kertajaya 9B no 11 Surabaya, terima kasih atas semangat, dan dukungan yang selalu diberikan. Saya berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap Farmasis, Tenaga medis, mahasiswa dan berbagai pihak yang memiliki
vii SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
minat di bidang Farmakognosi dan fitokimia. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan skripsi ini masih jauh dari kualifikasi sempurna, sehingga masukan, kritik dan saran sangat saya harapkan untuk memperbaiki skripsi ini serta untuk pengembangan selanjutnya. Surabaya, 22 Agustus 2014
Penulis
viii SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
RINGKASAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper Retrofractum. Vahl) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS AFRODISIAKNYA
Disfungsi ereksi (DE) merupakan masalah utama disfungsi seksual pada laki-laki (Goswami et al., 2013). Penyebab DE salah satunya dapat terjadi dari efek fisiologis dan psikologis. Afrodisiak didefinisikan sebagai makanan atau obat yang dapat membangkitkan libido, potensi, dan kenikmatan seksual. Ada dua tipe afrodisiak yang pertama yaitu melalui rangsangan psikofisiologis seperti sentuhan, penciuman, visual dan aural (Malviya, 2011). Berdasarkan penelitian secara ilmiah, cabe jawa digunakan sebagai afrodisiaka karena mempunyai efek androgenik, untuk anabolik, dan sebagai antivirus (Nuraini, 2003). Bentuk ekstrak konvensial mempunyai beberapa kekurangan yaitu, banyak phytocontituents yang memiliki cincin benzen sehingga tidak dapat diserap oleh usus kedalam darah melalui difusi sederhana (Saha et al., 2013). Fitosom dapat meningkatkan absorbsi dan penetrasi yang lebih baik dibanding ekstrak konvensional (Sharma, 2010). Fitosom adalah pengembangan obat herbal yang modern, yaitu mengikatkan kandungan didalam ekstrak kedalam phosphatidylcholine untuk menghasilkan absorbsi yang lebih baik dan memberikan hasil yang lebih baik daripada ekstrak konvensional. Untuk mengetahui kadar piperin dalam ektrak cabe jawa dilakukan penetapan kadar piperin dalam ekstrak cabe jawa dengan metode KLT-Densitometri dengan eluen methanol : toluene (1:10) yang dipayar dengan panjang gelombang 340 nm. Dari data hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa kadar piperin dalam ekstrak cabe jawa sebesar 13,1% ± 0,3. Dari hasil penetapan kadar piperin dalam ekstrak cabe jawa tersebut kemudian dilakukan perhitungan dosis untuk mencit dengan nilai konversi 0,0026 ( dari manusia 70 kg ke mencit20 g). Setelah diketahui dosis piperin yang digunakan untuk mencit jantan, dilakukan pembuatan fitosom kristal piperin. Sebelumnya juga telah dibuat ekstrak cabe jawa lalu dilakukan pembuatan fitosom ekstrak cabe jawa. Selanjutnya, dilakukan uji aktivitas
ix
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
afrodisiak secara in vivo dengan parameter banyaknya introducing dan mounting pada mencit jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan introducing selama 2 jam pada kelompok mencit dengan pemberian kontrol negatif didapat rata-rata 7,5 ± 0,55; ekstrak cabe jawa 22,3 ± 0,82; fitosom ekstrak cabe jawa 26,7 ± 1,34; kristal piperin 10,7 ± 0,52 dan fitosom kristal piperin 13 ± 1,1. Dari hasil rata-rata jumlah introducing pada kelompok mencit dengan pemberian ekstrak cabe jawa, fitosom ekstrak cabe jawa, kristal piperin dan fitosom kristal piperin, masing-masing kelompok memiliki peningkatan rata-rata introducing dibanding kontrol negatif. Kelompok fitosom ekstrak cabe jawa adalah kelompok uji dengan peningkatan yang paling tinggi jumlah rata-rata introducing dibanding keempat kelompok lainnya, sedangkan kelompok kristal piperin peningkatan jumlah rata-rata introducing paling rendah. Kemudian data hasil jumlah introducing pada uji aktivitas afrodisiak dianalisis dengan menggunakan uji Anova One-Way diikuti LSD sebagai metode post hoc test pada tingkat kepercayaan 95%, didapatkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok negatif berbeda bermakna dengan seluruh kelompok uji dan juga kelompok fitosom ekstak cabe jawa menunjukkan perbedaan bermakna secara signifikan (p<0,05) terhadap kelompok ekstrak cabe jawa. Untuk hasil penelitian pada pengamatan mounting selama 2 jam menunjukkan bahwa pada kelompok mencit dengan pemberian kontrol negatif didapat rata-rata 0 ± 0,00; ekstrak cabe jawa 11,5 ± 1,05; fitosom ekstrak cabe jawa 18 ± 1,79; kristal piperin 0 ± 0,00 dan fitosom kristal piperin 0 ± 0,00. Dari hasil rata-rata jumlah mounting pada kelompok mencit dengan pemberian ekstrak cabe jawa dan kelompok fitosom ekstrak cabe jawa mengalami peningkatan rata-rata mounting dibanding kontrol negatif. Namun tidak terjadi peningkatan antara kelompok kristal piperin dan kelompok fitosom kristal piperin dengan kelompok kontrol negatif. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pada hasil pengamatan introducing kristal piperin maupun fitosom kristal piperin memiliki aktivitas afrodisiak, senyawa tunggal piperin tidak bisa berdiri sendiri untuk memberikan efek afrodisiak pada mencit jantan pada pengamatan mounting. Kemudian data hasil jumlah mounting pada uji aktivitas afrodisiak dianalisis dengan menggunakan uji Anova One-Way diikuti LSD sebagai metode post hoc test pada tingkat kepercayaan 95%, didapatkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya kelompok ekstrak cabe jawa dan kelompok fitosom ekstrak cabe jawa yang memiliki signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05) dibandingkan kelompok negatif.
x
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada kelompok fitosom ekstrak cabe jawa dengan kelompok ekstrak cabe jawa, jumlah rata-rata introducing dan mounting pada kelompok fitosom ekstrak cabe jawa lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ekstrak cabe jawa, hal ini menunjukkan bahwa teknologi fitosom dapat meningkatkan absorbsi dan penetrasi yang lebih baik dibanding ekstrak konvensional cabe jawa.
xi
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRACT
PHOSPOLIPID COMPLEX AS A CARRIER OF Piper Retrofractum. Vahl EXTRACT TO IMPROVE ITS APHODISIAC ACTIVITY
An aphrodisiac is defined as food or drug that arouses the sexual instinct, induces veneral desire and increases pleasure and performance. Conventional extract form has several lack that many phytoconstituents can not be absorbed by the intestine into the blood by simple diffusion. The purpose of this study is to prove that phytosome extract (F.Extract) of Piper retrofractum has better activity than conventional extract. Equivalent dose of the extract, F.Extract, piperine and F.Piperine used in this test (13 mg piperine/kg) was administered orally to each mouse 30 min. before met female mice. The results was obtained by calculated the average amount of sexual behavior introducing and mounting in male mice. Introducing and mounting an indicator of stimulation of sexual arousal, motivation and desire. The results showed that introducing for 2 hours in a group of mice with the negative control was obtained giving an average of 7.5 ± 0.55; extract 22.3 ± 0.82; F.Extract 26.7 ± 1.34 and 10.7 ± 0.52 piperine. In a fitting for 2 hours showed that mice with a negative control group gained an average deliver 0 ± 0:00; extract 11.5 ± 1:05; F.Extracts 18 ± 1.79 and piperine 0 ± 0.00. The results showed that there is an increasing in the average amount of sexual behavior of male mice in the group F.Extract > extract. Keyword : phytosome, piper retrofractum, aphrodisiac.
xii
SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................
vi
RINGKASAN...................................................................................
ix
ABSTRACT .....................................................................................
xii
DAFTAR ISI ...................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………
xviii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................
xix
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................
1
1.1.
Latar Belakang .......................................................
1
1.2.
Rumusan Masalah ....................................................
5
1.3.
Tujuan Penelitian .....................................................
5
1.4.
Manfaat Penelitian ...................................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................
6
2.1.
Tinjauan Tentang Tanaman Cabe Jawa....................
6
2.1.1
Klasifikasi Tanaman...................................
6
2.1.2
Morfologi Tanaman....................................
7
2.1.3
Penyebaran dan Tempat Tumbuh...............
7
2.1.4
Nama Daerah..............................................
8
2.1.5
Kandungan Bahan Aktif dan Khasiat.........
8
2.2.
Tinjauan Tentang Afrodisiak…................................
9
2.3.
Tinjauan Tentang Fitosom........................................
10
2.3.1
Keuntungan Teknologi Fitosom.................
10
2.3.2
Bioavailabilitas Fitosom.............................
11
2.3.3
Teknologi Fitosom.....................................
13
2.3.4
Metode Preparasi Fitosom..........................
14
xii SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.3.5
Formulasi Fitosom......................................
15
2.3.6
Evaluasi Fitosom........................................
17
2.4.
Tinjauan tentang Fosfolipid (Phosphatidylcholine).
18
2.5.
Tinjauan Ekstraksi dengan Microwave.....................
20
2.6.
Tinjauan Tentang Differential Thermal Analysis (DTA)…....................................................................
2.7.
21
Tinjauan Tentang Ultra-turrax Homogenizer...........
21
BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL .......................................
22
3.1.
Uraian Kerangka Konseptual ...................................
22
3.2.
Skema Kerangka Konseptual....................................
25
3.3.
Hipotesis...................................................................
26
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ....................................
27
4.1.
4.2.
Bahan dan Alat Penelitian.........................................
27
4.1.1. Bahan Tanaman............................................
27
4.1.2. Bahan Kimia dan Bahan Lain.......................
27
4.1.3. Alat-alat........................................................
27
Metode Penelitian ....................................................
27
4.2.1. Hewan Coba..................................................
27
4.2.2.
Pembuatan Ekstrak Cabe Jawa...................
28
4.2.3.
Penentuan Kadar Air..................................
29
4.2.4
Penetapan Kadar Piperin pada Ekstrak Cabe Jawa................................................... 4.2.4.1
Pembuatan Larutan Standard Piperin …………….....................
30 31
4.2.5
Pembuatan Fitosom Ekstrak Cabe Jawa…………………………................…
32
4.2.6
Pembuatan Fitosom Piperin........................
32
xiii SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3.
Pengujian Bioaktivitas Afrodisiak............................
33
4.3.1
Penentuan Dosis.........................................
33
4.3.2
Penyiapan Sediaan Uji ..................…….....
34
4.3.3
Persiapan Hewan Coba...............................
34
4.3.4 Perlakuan Hewan Coba.................................
34
4.3.5
Analisis Statistik...........................................
35
Pengujian Bioaktivitas Afrodisiak............................
36
BAB V. HASIL PENGAMATAN ..................................................
37
4.4 5.1.
Penyediaan Bahan Penelitian .......…………………
37
5.1.1 Pembuatan Ekstrak Cabe Jawa.....................
37
5.1.2 Pembuatan Isolat Piperin..............................
37
5.1.3
Hasil Kadar Air.............................................
37
Penetapan Kadar Piperin….......................................
37
5.2.1
Spesifisitas....................................................
39
5.2.1.2
Peak Purity dan Peak Identity......
39
Uji Kadar Piperin.........................................
41
5.3.
Pembuatan Sampel Fitosom….........…….................
42
5.4.
Karakterisasi DTA ………………………………...
43
5.5.
Penentuan Dosis........................................................
47
5.2.
5.2.2
5.5.1
Data Uji Aktivitas Afrodisiak pada Hasil Pengamatan Introducing.............................
5.5.2
Data Uji Statistik Aktivitas Afrodisiak pada Hasil Pengamatan Introducing...........
5.5.3
Data Uji Aktivitas Afrodisiak pada Hasil Pengamatan Mounting................................
47 49
51
xiv SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5.5.4
Data Statistik Uji Aktivitas Afrodisiak pada Hasil Pengamatan Mounting..............
53
BAB VI. PEMBAHASAN .............................................................
57
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................
66
7.1.
Kesimpulan ..............................................................
66
7.2.
Saran ........................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................
67
LAMPIRAN .....................................................................................
71
xv SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL Tabel 4.1
Preparasi pembuatan kurva baku.....................................................
Halaman 30
5.1
Kromatogram sampel.......................................................................
39
5.2
Peak Purity Piperin dalam sampel....................................................
39
5.3
Hasil uji linieritas.............................................................................
41
5.4
% kadar piperin(n=3).......................................................................
41
5.5
Penimbangan akhir sampel fitosom setelah dikeringkan.................
43
5.6
47
5.8
Dosis Uji Aktivitas (mg/kg BB)....................................................... Rata-rata jumlah introducing mencit putih jantan ke mencit putih betina................................................................................................ Hasil Uji Homogenitas Varian.........................................................
5.9
Hasil Statistik One Way Anova........................................................
49
5.10
50
5.12
Hasil Post Hoc Test Two Way Anova metode LSD....................... Rata-rata jumlah mounting mencit putih jantan ke mencit putih betina................................................................................................ Hasil Uji Homogenitas Varian.........................................................
5.13
Hasil Statistik One Way Anova........................................................
54
5.14
Hasil Post Hoc Test Two Way Anova metode LSD.......................
55
5.7
5.11
xvi SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
48 49
51 53
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Piper retrofractum Vahl...............................................
Halaman 6
2.2
Tahapan umum metode pembuatan fitosom................
14
2.3
Struktur kimia fosfatidikolin........................................
19
3.1
Skema Kerangka konseptual........................................
25
4.1
Kerangka Operasional Penelitian.................................
36
5.1
38
5.2
Kromatogram sampel................................................... Peak Identity piperin dalam sampel.............................
5.3
Kurva kalibrasi cabe jawa............................................
41
5.4
Termogram DTA Piperin.............................................
43
5.5
Termogram DTA Ekstrak Cabe Jawa..........................
44
5.6
Termogram DTA Campuran Fisik Piperin dan PC (1:1)..............................................................................
40
44 45
5.8
Termogram DTA Campuran Fisik ekstrak Cabe Jawa dan PC (1:1) ................................................................ Termogram DTA Fitosom Ekstrak Cabe Jawa (1:1)....
5.9
Termogram DTA Fitosom Piperin (1:1)......................
46
5.10
Histogram rata-rata jumlah introducing mencit putih jantan ke mencit putih betina........................................ Histogram rata-rata jumlah mounting mencit putih jantan ke mencit putih betina........................................
5.7
5.11
45
48 52
xvii SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3
Halaman Tabel volume maksimum dari obat yang diberikan 71 kepada binatang percobaan.............................................. Tabel perbandingan luas permukaan tubuh..................... 72 Hasil Analisis Post hoc test data Uji aktivitas Introducing dan Mounting dengan metode LSD.............
xviii SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA
73
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR SINGKATAN
DE
: Disfungsi Seksual
PC
: Phosphatidylcholine
PDE 5
: Phosphadiesterase Type 5
cGMP
: cyclic Guanosine Monophosphate
NO
: Nitro Oxide
DTA
: Differential Thermal Analysis
xix SKRIPSI
PENGGUNAAN TEKNOLOGI FITOSOM PADA... SYALENDRA MAHATMAPUTRA