Penerapan Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran PKn untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas V MIN Calau Kabupaten Pesisir Selatan Ria Nova Sari1, Yusrizal2, Hendrizal1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 1
Abstract This research is motivated by the low of students’ activities of studying at the fifth grade in learning PKn in MIN Calau South Pesisir Region. The problems formulation in this research is how increase the students’ activities of studying in learning PKn the five grade MIN Calau with using Concep Map Strategy. The purpose of this research is to increase description the students’ activities of studying the fifth grade in learning PKn with using Concep Map Strategy in MIN Calau South Pesisir Region. This research was Classroom Action Research (CAR), which was conducted in the two cycles. The subject of this research was the fifth grade students of MIN Calau South Pesisir Region district numbered 13 people. The instrument that was used in this research was students’ activity observation sheet, teacher’s activity observation sheet, and sheet tests student learning outcomes and field registion. Based on the result of research showed that the students’ activities in give opinion in the first cycle 44,55% increase in the two cycle to 76,93%, the students’ activities in discussion in the first cycle 52,24% increase in the two cycle to 80,77%, the students’ activities in precentation in the first cycle 64,43% increase in the two cycle to 76,93%, the students’ activities in make summary in the first cycle 52,57% increase in the two cycle to 84,62%. Based on the result of research, it can be concluded that there is an increase in students’ activities of studying the fifth grade of MIN Calau South Pesisir Region after using Concep Map Strategy. Key Words: PKn, Concep Map Strategy, Studying Activities
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang
Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu usaha
ada
di
dalam
manusia untuk menumbuhkan dan
kebudayaan.
mengembangkan
masyarakat
Usaha-usaha
dan
tersebut
potensi-
potensi
dapat terjadi dalam suatu proses
pembawaan baik jasmani
maupun
pendidikan. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan 1
efisien akan mampu mempercepat
Peneliti melihat hasil belajar
jalannya proses pembudayaan bangsa,
untuk sebagian siswa yang rendah,
sesuai dengan tujuan nasional yang
dilihat dari hasil ujian mid semester II
tercantum
tahun
dalam
alinea
ke-IV
Pembukaan UUD 1945.
pelajaran
2012/2013
pada
pembelajaran PKn di kelas V MIN
Berdasarkan hasil wawancara
Calau, yang siswanya berjumlah 13
peneliti dengan Ibu Yarmiwati guru
orang, hanya 4 orang siswa (30,8%)
bidang studi PKn pada hari Selasa,
yang memperoleh nilai di atas Kriteria
tanggal 13 November 2012 pukul
Ketuntasan
09.40 WIB di Madrasah Ibtidaiyah
sedangkan nilai dari 9 orang siswa
Negeri (MIN) Calau Kecamatan IV
lainnya (69,2%) berada di bawah
Nagari
KKM.
Bayang
Utara,
Kabupaten
Minimal
Hal
ini
(KKM),
menunjukkan
Pesisir Selatan, ditemukan beberapa
pencapaian hasil belajar peserta didik
masalah
pada mata pelajaran PKn masih rendah
dalam
Masalahnya
proses
adalah
mengajar.
strategi
yang
digunakan belum mencapai tujuan
atau belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.
pembelajaran yang diharapkan, guru lebih
banyak
pengetahuan
mengembangkan
saja
dan
jarang
Berdasarkan kenyataan di atas, maka peneliti melakukan penelitian dalam bentuk Penelitian Tindakan
memberikan kesempatan pada siswa
Kelas
agar aktif dalam belajar. Rendahnya
“Penerapan
aktivitas
dalam
belajar
siswa
pada
(PTK)
yang
Strategi
Pembelajaran
Peta PKn
berjudul Konsep untuk
pembelajaran PKn terlihat dari 13
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
orang siswa, hanya 2 orang siswa
pada Kelas V MIN Calau Kabupaten
(15%)
mengemukakan
Pesisir Selatan”. Mengingat luasnya
pendapat, 4 orang siswa (31%) yang
ruang lingkup permasalahan serta
yang aktif berdiskusi, 4 orang siswa
kemampuan peneliti yang terbatas,
(31%) yang aktif mempresentasikan
maka penelitian ini dibatasi pada
hasil diskusi, dan 3 orang siswa (23%)
peningkatan aktivitas
yang
mengemukakan pendapat, berdiskusi,
yang aktif
aktif
pelajaran.
membuat
rangkuman
siswa dalam
presentasi dan membuat rangkuman. Secara umum
tujuan penelitian ini 2
adalah
untuk
mendeskripsikan
proses
memori
dan
metakognitif.
peningkatan aktivitas siswa dalam
Karena itu sangatlah penting untuk
pembelajaran PKn kelas V melalui
mengajarkan kepada siswa tentang
Strategi Peta Konsep di MIN Calau,
strategi-strategi belajar. Tujuan utama
Kabupaten Pesisir Selatan.
pengajaran strategi
Kerangka Teoretis
mengajarkan pada siswa untuk belajar
Menurut
Gagne
dan
Briggs
(dalam Kurnia, 2010), ”Pembelajaran
belajar adalah
atas kemauan dan kemampuan diri sendiri.
adalah suatu sistem yang bertujuan
Menurut Saleh (2008:68), Mind
untuk membantu proses belajar siswa,
Map adalah diagram yang digunakan
yang berisi serangkaian peristiwa yang
untuk menggambarkan sebuah tema,
dirancang, disusun sedemikian rupa
ide, atau gagasan utama dalam materi
untuk mempengaruhi dan mendukung
pembelajaran. Tema, ide atau gagasan
terjadinya proses belajar siswa yang
utama ditempatkan di tengah-tengah
bersifat internal”.
diagram. Sama halnya dengan Mind
Menurut Kaelan dan Zubaidi
Map, Concep Map pun menggunakan
(2010:1), PKn sebenarnya dilakukan
sebuah tema, ide, atau gagasan utama
dan dikembangkan di seluruh dunia,
sebagai pokok bahasan. Perbedaan
meskipun dengan berbagai macam
terletak
pada
istilah. PKn sering disebut sebagai
Concep
Map
civic education, citizenship education,
menyerupai akar pohon. Jika Mind
bahkan ada yang menyebutnya sebagai
Map meletakkan tema, ide, atau
democracy education. PKn memiliki
gagasan utama di bagian tengah,
peran
Concep Map justru meletakkannya di
yang
strategis
dalam
mempersiapkan warga negara yang cerdas,
bertanggung
jawab
Menurut Arend (dalam Atmaja,
hirarkinya.
memiliki
struktur
bagian paling atas.
dan
berkeadaban.
struktur
Menurut Dahar (dalam Holil, 2008), peta konsep memegang peranan penting
dalam
belajar
bermakna.
yang
dilakukan
2011), strategi belajar menunjuk pada
Langkah-langkah
tingkah laku dan proses berpikir yang
dalam menciptakan suatu peta konsep
digunakan siswa yang mempengaruhi
sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi
apa yang akan dipelajari, termasuk
ide
pokok
atau
prinsip
yang 3
melingkupi
sejumlah
konsep.
2.
belajar yang lebih pada siswa, (c)
Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-
Mengembangkan
konsep sekunder yang menunjang ide
yang terintegrasi dengan baik yang
utama. 3. Menempatkan ide utama di
akan memudahkan dalam belajar, (d)
tengah atau di puncak peta tersebut. 4.
Dapat membantu siswa melihat makna
Mengelompokkan ide-ide sekunder di
materi
sekeliling ide utama yang secara visual
komprehensif dalam setiap komponen-
menunjukan hubungan ide-ide tersebut
komponen konsep dan mengenali
dengan ide utama.
hubungan.
Adapun kelebihan pembelajaran
struktur
pelajaran
Beberapa
kognitif
secara
lebih
kelemahan
dengan menggunakan peta konsep
mungkin
yang dinyatakan Novak dan Gowin
menyusun peta konsep, antara lain
(dalam Bardi, 2011) adalah: 1) Bagi
adalah: (1) perlunya waktu yang cukup
Guru; (a) Pemetaan konsep dapat
lama untuk menyusun peta konsep,
menolong
sedangkan waktu yang tersedia di
guru
mengorganisir
dialami
sangat
siswa
yang
seperangkat pengalaman belajar secara
kelas
keseluruhan, (b) Pemetaan konsep
menentukan
merupakan cara terbaik menghadirkan
terdapat pada materi yang dipelajari,
materi pelajaran, (c) Pemetaan konsep
(3)
bisa menolong guru memilih aturan
menghubungkan konsep yang satu
pengajaran berdasarkan kerangka kerja
dengan konsep yang lain.
sulit
terbatas,
dalam
(2)
konsep-konsep
menentukan
sulit yang
untuk
yang hierarki, (d) Membantu guru
Berdasarkan kajian teori yang
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
telah diuraikan, maka secara umum
pengajarannya, 2) Bagi Siswa; (a)
dapat dirumuskan hipotesis tindakan
Pemetaan konsep merupakan cara
sebagai berikut: “Melalui penerapan
belajar yang mengembangkan proses
Strategi
belajar
akan
ditingkatkan aktivitas siswa kelas V
meningkatkan pemahaman siswa dan
dalam pembelajaran PKn di MIN
daya
Calau Kabupaten Pesisir Selatan”.
bermakna,
ingatnya,
meningkatkan
yang
(b) keaktifan
Dapat dan
kreativitas berpikir siswa, hal ini menimbulkan
sikap
kemandirian
Peta
Konsep
dapat
Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan 4
Kelas (PTK). PTK adalah penelitian
jumlah 13 orang siswa, terdiri dari 9
reflektif yang bersiklus (berdaur),
orang siswa laki-laki dan 4 orang
yang dilakukan oleh guru atau dosen
siswa perempuan.
dalam rangka memperbaiki kualitas
Penelitian ini dilaksanakan pada
pembelajaran. PTK bertujuan untuk
semester II tahun ajaran 2012/2013 di
memperbaiki pembelajaran. Perbaikan
kelas V MIN Calau Kabupaten Pesisir
dilakukan secara bertahap dan terus-
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan
menerus, selama kegiatan penelitian
dengan dua siklus, terhitung dari
dilakukan. Oleh karena itu dalam PTK
waktu perencanaan sampai penulisan
dikenal adanya siklus pelaksanaan
laporan hasil penelitian. Sedangkan
–
penelitian tindakan dilaksanakan pada
berupa
pola:
perencanaan
pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi. Kunci adanya
tindakan
dilakukan rangka
utama PTK (action)
berulang-ulang
mencapai
perbaikan
adalah
Penelitian
di
atas,
dengan
mengacu pada model PTK dari Kurt
dalam
Lewin, dikarenakan model Kurt Lewin
yang
sangat mudah dipahami oleh para guru dalam
uraian
dilakukan
yang
diinginkan. Dari
bulan Mei 2013.
dapat
meneliti
melalui
PTK
di
sekolah.
disimpulkan bahwa PTK merupakan
Menurut Kunandar (2011:126),
sebuah penelitian yang dilakukan guru
teknik pengumpulan data dalam PTK
di kelasnya sendiri dengan jalan
adalah
merencanakan,
dan
lapangan, dan dokumentasi. Dalam
secara
penelitian ini peneliti menggunakan
merefleksikan
melaksanakan tindakan
observasi,
tes,
kolaboratif dan partisipasi dengan
beberapa
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
mengumpulkan, yaitu:
sebagai guru sehingga aktivitas belajar
1. Lembar observasi aktivitas siswa,
siswa dapat meningkat.
instrumen
pencatatan
untuk
Lembar observasi ini digunakan
PTK ini dilakanakan di kelas V
untuk mendapatkan informasi atau
MIN Calau Kabupaten Pesisir Selatan
data tentang peningkatan aktivitas
pada kelas V. Subjek dalam penelitian
belajar siswa dalam pembelajaran
ini adalah siswa kelas V MIN Calau
PKn dengan menggunakan Strategi
Kabupaten Pesisir Selatan, dengan
Peta Konsep, khususnya aktivitas 5
siswa
mengemukakan
pendapat,
3. Aktivitas
aktivitas siswa berdiskusi, aktivitas siswa
presentasi,
dan
aktivitas
observasi
pembelajaran
4. Aktivitas
digunakan
lembar
untuk
berlangsungnya
ini
proses PKn
menggunakan
Strategi
Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian sebanyak
belajar,
dilaksanakan
siklus.
Siklus
I
dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu
Peta
pada hari Selasa tanggal 7 Mei 2013 dan
hasil
dua
ini
dengan
Konsep. 3. Tes
membuat
menjadi 75%.
mengamati
pembelajaran
siswa
rangkuman meningkat dari 23%
kegiatan
guru,
presentasi
meningkat dari 31% menjadi 75%.
siswa membuat rangkuman. 2. Lembar
siswa
tes
hari
Selasa
14
Mei
2013,
yang
kemudian dilanjutkan dengan tes hasil
digunakan untuk mendapatkan data
belajar pada siklus I berupa ujian akhir
hasil belajar pada setiap siklus.
siklus pada hari Jum’at tanggal 17 Mei
4. Catatan Lapangan, dilakukan untuk
2013. Siklus II dilaksanakan pada hari
mencatat segala kegiatan siswa dan
Selasa tanggal 21 Mei 2013 dan hari
guru
Selasa
selama
pembelajaran
berlangsung. Indikator
28
Mei
2013,
kemudian
dilanjutkan dengan tes hasil belajar keberhasilan
dalam
pada siklus II pada hari Jum’at tanggal
proses pembelajaran diukur dengan
31
menggunakan
Ketuntasan
observasi, peneliti yang bertindak
Minimum (KKM). KKM untuk hasil
sebagai guru dibantu oleh 1 (satu)
belajar pada mata pelajaran PKn di
orang observer yaitu Ibu Yarmiwati
MIN
(guru bidang studi PKn).
Calau
Kriteria
adalah
70.
Adapun
indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa dalam PTK ini adalah: 1. Aktivitas
siswa
meningkat
menjadi
70%.
2. Aktivitas
siswa
2013.
Untuk
kegiatan
1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
mengemukakan
pendapat
Mei
dari
15%
berdiskusi
meningkat dari 31% menjadi 75%.
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Untuk mencari hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran guru dalam pembelajaran PKn dengan 6
menggunakan rumus yang ditawarkan
terjadi selama pembelajaran berlangsung,
oleh Desfitri, dkk. (2008), seperti
dijumlahkan
berikut:
masing-masing × 100 %
dan
dihitung
indikator
untuk dengan
rumus persentase aktivitas siswa adalah:
maka diperoleh hasil: × 100 % = 60,00%
a. Pertemuan 1 =
maka diperoleh hasil berikut: a. Indikator 1 Pertemuan I
× 100 % = 66,67%
b. Pertemuan 2 =
= x 100% = 30,77% b. Indikator 1 Pertemuan II
c.
=
=
x 100% = 58,33%
c. Rata-rata persentase
= 63,34%
= 44,55%
Tabel 16: Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I Pertemuan 1 2
Jumlah Skor 9 10
Rerata
Persenta se 60,00% 66,67%
Kategori Baik Sangat Baik
63,34%
Berdasarkan Tabel 16 di atas, diketahui dalam
bahwa
Indikator A
guru
B
pembelajaran
C
persentase
mengelola
Tabel 17: Jumlah dan Presentase Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I
memiliki rata-rata persentase 63,34%,
D
sedangkan target yang ingin dicapai adalah 80%. Oleh karena itu akan diusahakan pada siklus berikutnya untuk mencapai target. b. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Untuk
melihat
proses
dan
perkembangan aktivitas siswa yang
Ratarata Jumlah Siswa
Pertemuan ke 2 Ju % mla h 30, 7 77 6 46, 7 15 7 53, 9 85 5 38, 8 46 42, 31
Ratarata Persen tase
Keterangan
58, 33 58, 33 75
44,55
Kurang
52,24
Kurang
64,43
Cukup
66, 67 64, 58
52,57
Kurang
53,45
Kurang
1 Ju mla h 4
13
%
12
Keterangan: A : Siswa aktif mengemukakan pendapat B : Siswa berdiskusi C : Siswa aktif presentasi 7
D : Siswa aktif membuat rangkuman Berdasarkan Tabel 17 di atas, rerata
persentase
aktivitas
siswa
mengemukakan pendapat pada siklus I adalah
44,55%
tergolong
dalam
kategori kurang. Rerata persentase
= 67,69 Berdasarkan data hasil tes akhir siklus I, persentase siswa yang tuntas dalam tes akhir siklus I dan rata-rata skor tesnya, dapat dilihat pada Tabel 18 berikut:
aktivitas siswa yang berdiskusi pada siklus I adalah 52,24% tergolong kategori kurang. Rerata persentase aktivitas
siswa
yang
melakukan
presentasi pada siklus I adalah 64,43% tergolong
kategori
persentase
aktivitas
cukup.
Rerata
siswa
yang
membuat rangkuman pada siklus I
Tabel 18:Data Hasil Tes Akhir Siklus I Uraian Jumlah Jumlah siswa yang mengikuti 13 tes Jumlah siswa yang tuntas tes 8 Jumlah siswa yang tidak 5 tuntas tes Persentase ketuntasan hasil 61,54% belajar siswa Rata-rata tes akhir siklus I 67,69
adalah 52,57% tergolong kategori 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
kurang. c. Data Hasil Tes Akhir Siklus I Untuk melihat ketuntasan belajar, dilihat dari besarnya penguasaan siswa
Siklus II a. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
terhadap pokok bahasan dari materi
Untuk mencari hasil observasi
yang diberikan dalam pembelajaran
proses pelaksanaan pembelajaran guru
PKn, dan dengan mengacu pada rumus
dalam
yang
menggunakan rumus yang ditawarkan
ditawarkan
oleh
Sudjana
pembelajaran
PKn
dengan
(1986:5), maka diperoleh hasil:
oleh Desfitri, dkk. (2008), seperti
a. Persentase ketuntasan hasil belajar
berikut:
siswa
× 100 %
x 100% maka diperoleh hasil: = 61,54% a. Pertemuan 1 =
× 100 % = 80,00%
b. Pertemuan 2 =
× 100 % = 86,67%
b. Rata-rata
8
c.
=
x 100% = 69,23%
b. Indikator 1 Pertemuan II =
= 83,34%
c. Rata-rata persentase
Tabel 29: Persentase Aktivitas Guru pada Siklus II Perte- Jumlah Persen- Kategori muan Skor tase 1 12 80,00% Baik 2 13 86,67% Sangat Baik Rerata 83,34% Berdasarkan Tabel 29 di atas, diketahui dalam
bahwa
persentase
mengelola
x 100% = 84,62%
guru
= 76,93% Tabel 30: Jumlah dan Presentase Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II Indikator A B
pembelajaran C
memiliki rata-rata persentase 83,34%, sedangkan target yang ingin dicapai
D
adalah 80%. Dengan demikian,pada
Ratarata Jumlah Siswa
siklus II ini sudah dapat dicapai target peningkatan
aktivitas
guru
dalam
mengelola pembelajaran. b. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Untuk
melihat
proses
dan
perkembangan aktivitas siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, dijumlahkan masing-masing
dan
dihitung
indikator
rumus persentase aktivitas siswa adalah:
13
% 84, 62 92, 31 84, 62 92, 31 88, 47
Ratarata Persen tase
Keterangan
76,93
Baik
80,77
Sangat baik Baik
76,93 84,62 79,81
13
Keterangan: A : Siswa aktif mengemukakan pendapat B : Siswa berdiskusi C : Siswa aktif presentasi D : Siswa aktif membuat rangkuman
untuk dengan
Pertemuan ke 2 Ju % mla h 69, 11 23 9 69, 12 23 9 69, 11 23 10 76, 12 92 71, 15
1 Ju mla h 9
Berdasarkan Tabel 30 di atas, rerata
persentase
aktivitas
siswa
mengemukakan pendapat pada siklus II adalah 76,93 dan hal ini tergolong dalam kategori baik. Rerata persentase
maka diperoleh hasil berikut:
aktivitas belajar siswa yang berdiskusi
a. Indikator 1 Pertemuan I
pada siklus II adalah 80,77% dan hal 9
Sangat Baik Baik
ini tergolong dalam kategori sangat
skor tesnya, dapat dilihat pada Tabel
baik.
31 berikut:
Rerata
persentase
aktivitas
belajar siswa presentase hasil diskusi kelompok
pada
siklus
II
adalah
76,93% dan hal ini tergolong dalam kategori
baik.
aktivitas
belajar
Rerata siswa
persentase membuat
rangkuman pelajaran pada siklus II adalah 84,62% dan hal ini tergolong dalam kategori sangat baik.
Tabel 31:Data Hasil Tes Akhir Siklus II Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas tes Jumlah siswa yang tidak tuntas tes Persentase ketuntasan hasil belajar siswa Rata-rata tes akhir siklus II
Jumlah 13 11 2 84,62% 83,85
c. Data Hasil Tes Akhir Siklus II Pembahasan Untuk melihat ketuntasan belajar, dilihat dari besarnya penguasaan siswa
Penelitian
Tindakan
Kelas
terhadap pokok bahasan dari materi
(PTK) ini terdiri dari dua siklus yang
yang diberikan dalam pembelajaran
setiap siklusnya terdiri dari dua kali
PKn, dan dengan mengacu pada rumus
pertemuan dan satu kali tes hasil
yang
belajar pada akhir siklus. Pelaksanaan
ditawarkan
oleh
Sudjana
(1986:5), maka diperoleh hasil:
pembelajaran
yang
dilaksanakan
a. Persentase ketuntasan hasil belajar
dengan menggunakan Strategi Peta Konsep. Penelitian ini menggunakan
siswa x 100%
instrumen penelitian berupa lembar observasi
= 84,62%
aktivitas
guru,
lembar
observasi aktivitas siswa, lembar tes hasil belajar siswa pada setiap akhir
c. Rata-rata
siklus,
catatan
lapangan
dan
dokumentasi. = 83,85 Berdasarkan data hasil tes akhir
Untuk mengatasi hal ini, peneliti melakukan tahap perencanaan dan
siklus I, persentase siswa yang tuntas
pelaksanaan
pembelajaran
melalui
dalam tes akhir siklus I dan rata-rata
Strategi Peta Konsep. Akan tetapi, penggunaan Strategi Peta Konsep ini 10
juga menyebabkan perubahan cara belajar
siswa.
mendengar
Biasanya
guru
menjelaskan
pelajaran dan mencatat materi di buku pelajaran,
namun
dengan
menggunakan Strategi Peta Konsep, guru lebih memfokuskan siswa pada aktivitas lisan berupa mengemukakan pendapat
mengenai
dipelajarinya,
materi
berdiskusi
Berdasarkan Tabel 33 di atas,
siswa
yang dengan
teman kelompoknya, dan aktivitas mental lain berupa presentasi hasil diskusi kelompok ke depan kelas, serta aktivitas tulisan berupa kegiatan siswa membuat rangkuman pelajaran. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan Strategi Peta Konsep pada siklus I belum dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase aktivitas guru yaitu 63,34%. Pada siklus I, guru kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sementara pada siklus II, rata-rata persentase aktivitas guru mengalami kenaikan menjadi 83,34%, sehingga
dikatakan
bahwa
pembelajaran melalui Strategi Peta Konsep sudah dikatakan baik dan sudah
dapat dijelaskan sebagai berikut:
dapat
mencapai
target
serta
mengalami peningkatan dari siklus 1. Kegiatan Pembelajaran Guru Keberhasilan
siswa
sebelumnya. dalam
2. Aktivitas Siswa
pembelajaran pada umumnya dilihat Aktivitas siswa dalam proses
juga dari pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada persentase aktivitas guru.
Dalam
hal
ini
terlihat
peningkatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui Strategi Peta Konsep pada Tabel 33 di bawah ini:
pembelajaran interaksi
merupakan
antara
guru
proses
dan
siswa
maupun antara siswa dengan siswa itu sendiri
sehingga
suasana
belajar
menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibat-
Tabel 33: Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II Siklus I II Rerata
Rata-rata per Siklus 63,34% 83,34% 73,34
Target
80%
kan
kemampuannya
mungkin.
Gambaran
semaksimal persentase
aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat, berdiskusi, presentase dan membuat rangkuman yang dicapai 11
siswa dari siklus I ke siklus II dapat
siklus I ke siklus II meningkat dari
dilihat pada Tabel 34 di bawah ini:
64,43% menjadi 76,93%. Peningkatan
Tabel 34: Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
aktivitas
No
1.
2. 3. 4.
Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siswa mengemuka kan pendapat Siswa berdiskusi Siswa presentasi Siswa membuat rangkuman
untuk
indikator.
Aktivitas
indikator
Peningkatan
mengemukakan pendapat, berdiskusi,
setiap 52,24%
80,77%
64,43%
76,93%
52,57%
84,62%
indikatornya
dan
dapat
dikategorikan sangat baik. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dengan
Strategi
Peta
judul
”Penerapan
Konsep
dalam
Pembelajaran PKn untuk Peningkatan
dari
kenaikan
masing-masing siswa
mengemukakan
44,55%
bahwa pada siklus II, indikator siswa
sudah mengalami peningkatan pada
untuk
pendapat
pada siklus I ke siklus II meningkat dari
siklus II meningkat dari 52,57%
presentasi dan membuat rangkuman
76,93%
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
persentase
membuat rangkuman pada siklus I ke
44,55%
Konsep pada pembelajaran PKn dapat
terbukti
indikator
menjadi 84,62%. Dapat dikatakan
dapat disimpulkan bahwa Strategi Peta
ini
pada
Rata-rata Persentase Siklus Siklus I (%) II (%)
Berdasarkan Tabel 34 di atas,
Hal
siswa
menjadi
aktivitas
76,93%.
siswa
pada
indikator berdiskusi pada siklus I ke siklus II meningkat dari 52,24% menjadi 80,77%. Peningkatan aktivitas siswa pada indikator presentasi pada
Aktivitas Belajar Siswa di Kelas V MIN
Calau
Kabupaten
Pesisir
Selatan”, sudah dikatakan berhasil pada semua indikator. Karena telah terjadi peningkatan dari segi aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dan hasil belajar siswa. Hasil diskusi peneliti dengan guru setelah selesai siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa melalui Strategi Peta Konsep dapat membuat suasana
belajar
lebih
bervariasi,
bermakna dan menyenangkan bagi siswa kelas V. Ada
beberapa
kelemahan
instrumen penelitian yang peneliti 12
gunakan pada pembelajaran ini yakni:
Calau Kabupaten Pesisir Selatan. Hal
Pertama, terletak pada materi yang
ini terlihat pada:
diajarkan dimana penggunaan Strategi
1. Aktivitas
belajar
siswa
dalam
Peta Konsep sesuai dengan teori
mengemukakan
sebenarnya cocok dilaksanakan pada
siklus I persentasenya 44,55%,
materi
meningkat pada siklus II menjadi
yang
banyak
akan
tetapi
peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi yang sedikit. Kedua, terletak
pada
digunakan
instrumen
pada
lembar
yang
observasi
siswa, di mana peneliti menggunakan model cek list. Instrumen ini dapat
pendapat
pada
76,93%. 2. Aktivitas
belajar
berdiskusi
siswa
pada
dalam
siklus
I
persentasenya 52,24%, meningkat pada siklus II menjadi 80,77%. 3. Aktivitas
belajar
siswa
dalam
melahirkan ketidakadilan bagi siswa,
melakukan presentasi pada siklus I
karena
persentasenya 64,43%, meningkat
pada
satu
kasus
dapat
memvonis siswa melakukan tindakan
pada
negatif dalam seluruh waktu di setiap
76,93%.
kali pertemuan. Ketiga, terletak pada metode
diskusi
kelompok
siklus
4. Aktivitas
II
belajar
persentasenya
siswa
dalam
yang
membuat rangkuman pada siklus I
diterapkan peneliti dalam pelaksanaan
persentasenya 52,57%, meningkat
pembelajaran Strategi Peta Konsep.
pada
Hal ini menyebabkan tidak semua
84,62%.
siswa terlibat aktif dan hanya beberapa orang siswa yang telihat menonjol.
Berdasarkan data hasil penelitian pembahasan,
dapat
dibuat
kesimpulan bahwa melalui Strategi Peta
Konsep
aktivitas
dapat
belajar
ditingkatkan
siswa
dalam
pembelajaran PKn di kelas V MIN
II
persentasenya
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti
Kesimpulan
dan
siklus
menyarankan hal-hal
sebagai berikut: 1. Pembelajaran
PKn
dengan
menggunakan Strategi Peta Konsep layak dipertimbangkan oleh guru untuk
menjadi
pembelajaran
alternatif. 2. Bagi
peneliti
yang
ingin
menerapkan strategi pembelajaran 13
ini,
maka
terapkanlah
pembelajran
yang
pada
memiliki
cakupan materi yang banyak. 3. Bagi guru yang ingin menerapkan Strategi Peta Konsep, disarankan memperhatikan
hal-hal
Daftar Pustaka Atmaja, Dwi. 2011. “Strategi Belajar”. Tersedia di http://kajianpsikologi. blogspot.com/2011/12/strategibelajar.html. Diakses tanggal 25 November 2012.
sebagai
berikut:
Bardi.
a. Agar lebih membimbing siswa sehingga
siswa lebih cepat
2011.
“Kelebihan
Kelemahan Pembelajaran Peta Konsep”.
Tersedia
mengerti dalam membuat peta
http://id.shvoong.com/social-
konsep.
sciences/education/2241988-
b. Agar
lebih
terampil
dalam
dan
di
kelebihan-kelemahan-
memotivasi siswa pada saat
pembelajaran-peta-konsep.
siswa mengemukakan pendapat
Diakses tanggal 21 November
tidak hanya secara verbal tetapi
2012.
juga secara non verbal. c. Agar pelaksanaan pembelajaran Strategi
Peta
Konsep
efektif,
sebaiknya
lebih
diterapkan
pembelajaran secara individu, bukan secara kelompok. d. Sebaiknya digunakan
instrumen pada
yang lembar
observasi siswa menggunakan model tally, hal ini akan lebih adil bagi siswa karena lebih menilai aktivitas siswa. 4. Kepada kepala sekolah dan pejabat terkait
agar
dapat
memberikan
perhatian kepada guru terutama dalam
meningkatkan
belajar siswa.
Desfitri, dkk. 2008. Peningkatan Aktivitas, Motivasi, dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII2 MTsN Model Padang Melalui Pendekatan Kontekstual Laporan Pengembangan Inovasi pembelajaran di Sekolah (PIPS). Padang: Universitas Bung Hatta.
aktivitas
Holil, Anwar. 2008. “Peta Konsep untuk Mempermudah Konsep Sulit dalam Pembelajaran”. Tersedia di http://pkab.wordpress.com/2008/ 04/23/Peta-KonsepMempermudah-Konsep-Sulitdalam-Pembelajaran. Diakses tanggal 19 November 20112. Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan 14
untuk Perguruan Tinggi. Edisi 2010. Yogyakarta: Paradigma. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Pofesi. Edisi Revisi. Cetakan ke-7. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
.
15