Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bale pada mata pelajaran PKn melalui penggunaan peta konsep. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 4 (empat) tahapan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 12 orang, terdiri 5 laki-laki dan 7 perempuan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif berupa aktivitas guru dan siswa, serta data kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata (NR) aktivitas guru dan siswa adalah 71,15% (baik) dan 58,33% (baik), hasil belajar siswa berupa daya serap klasikal (DSK) 70% dengan ketuntasan klasikal 75%. Hasil ini belum mencapai indikator yang ditetapkan sehingga perlu dilakukan siklus II. Hasil penelitian pada siklus II diperoleh NR aktivitas guru dan siswa adalah 94,23% (sangat baik) dan 86,67% (sangat baik), hasil belajar siswa berupa DSK 85% dengan ketuntasan klasikal 100%. Aktivitas guru dan siswa maupun hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan mencapai indicator yang ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan peta konsep dapat m,eningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bale pada mata pelajaran PKn. Kata kunci: peta konsep, hasil belajar, mata pelajaran PKn 1. Pendahuluan Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman (Hamalik, 2006). Belajar yang dilakukan oleh
manusia
merupakan bagian dari hidupnya, yang berlangsung seumur hidup, kapan saja dimana saja, baik di sekolah di kelas, dirumah dan dalam kurun waktu yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Hamalik (2006), menekankan pula bahwa motivasi belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar siswa karena fungsinya yang mendorong, menggerakan dan mengarahkan kegiatan belajar.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Beberapa hal penting yang harus dimiliki seorang guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang optimal, yaitu menyesuaikan penggunaan metode mengajar yang cocok dengan materi ajar, mempunyai keterampilan mengajar yang optimal, baik dalam bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, terampil menjelaskan, terampil membimbing, terampil mengelolah kelas, bahkan terampil menyiapkan komponen-komponen pembelajaran sampai proses pelaksanaan pembelajaran hingga hasil yang diperoleh benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh siswa, sekolah maupun mutu pendidikan pada umumnya. Guru harus mempunyai kemampuan untuk merefkelsikan hasil yang diperoleh guna melakukan perbaikan-perbaikan baik pada proses pembelajaran maupun terhadap hasil yang diperoleh. Kenyataan dilapangan tidaklah seperti apa yang dipaparkan di atas, hal ini tercermin dari perolehan hasil belajar siswa yang masih relatif rendah. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan dialog dengan sejumlah guru diperoleh informasi bahwa PKn adalah salah satu mata pelajaran yang nilainya belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75%. Ketuntasan belajar siswa terhadap konsep globalisasi hanya sekitar 45%. Hal ini terjadi karena sebagian siswa kelas IV belum sepenuhnya memahami konsep globalisasi dan pengaruhnya. Hal ini menyebabkan sulitnya siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang terkait dampak globalisasi dan pengaruhnya terhadap masyarakat luas. Permasalahan di atas kemungkinan besar disebabkan kurangnya interaksi antara guru dengan siswa begitu pula antara siswa itu sendiri dalam kegiatan pembelajaran, penerapan model pembelajaran yang kurang melibatkan keaktifan siswa, serta pembelajaran tidak dapat menyajikan konsep kunci dan keterkaitan konsep sehingga menimbulkan pemahaman yang samar-samar. Hal lain yang diduga sebagai penyebab tidak berhasilnya siswa dalam belajar dan memecahkan masalah adalah rendahnya kemampuan siswa mengorganisasikan konsep-konsep ke dalam bentuk kerangka konsep, sehingga perlu dicarikan medial/alat bantu pembelajaran yang cocok. Untuk
mengatasi masalah tersebut diatas, seorang guru diharapkan
mampu memilih model atau model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X pada pokok bahasan tertentu, sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif, efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran. Krismanto (2003) mengungkapkan 2 tanda pembelajaran yang aktif yaitu adanya interaksi yang optimal antara komponen dalam pembelajaran dan berfungsinya nalar. Muhibbin (2009) menambahkan, untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya peserta didik dengan mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar. Suatu media/alat Bantu pembelajaran yang diduga cocok untuk diterapkan dalam mengatasi permasalahan di atas adalah alat bantu belajar Kartu Konsep. Kartu konsep adalah hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Menurut Dahar (1990), proposisi-proposisi ini merupakan dua konsep atau lebih yang dihubungkan dengan kata penghubung. Konsep sebagai abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok objek atau kejadian abstraksi itu sendiri berarti suatu proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu. Peta konsep digunakan untuk membantu siswa menjadikan informasi lebih bermakna dan membantu guru memahami macam-macam konsep yang ditanamkan ditopik yang lebih besar yang diajarkan (Trianto, 2011).
2. Metode Penelitian 1) Model penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sesuai dengan jenis penelitian di atas maka desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 4 (empat) tahapan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi (Depdiknas, 2003) seperti yang terlihat pada Gambar 1.
0 4
1 a
3
2
Keterangan : 0 : Refleksi awal 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan Tindakan 1 3 : Observasi 1 4 : Refleksi 1 5 : Rencana revisi1 silkus 2 6 : Pelakasanaan tindakan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
Gambar 1. Diagram alur desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart
2) Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Bale pada semester dua tahun ajaran 2013/2014, dengan menerapkan peta konsep pada pembelajaran PKn.
3) Setting dan Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 12 orang, terdiri 5 laki-laki dan 7 perempuan.
4) Prosedur Penelitian Penelitian ini direncanakan berlangsung sebanyak 2 siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari pratindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sikulus I a. Pratindakan, yaitu merencanakan dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitiaan sepert: -
Rencana pelaksaaan pembelajaran (RPP).
-
Instrumen penelitian.
-
Lembar obsevasi kegiatan siswa.
-
Lembar obsevasi kegiatan guru.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X -
Peta konsep
b. Pelaksanaan penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan RPP yang telah ditetapkan. c. Obeservasi yaitu
memantau semua kegiatan yang dilakukan selama
pembelajaran berlangsung seperti kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan oleh teman sejawat. d. Refleksi,
yaitu
merenungi
apa-apa
saja
kelemahan
dari
proses
pembelajaran yang telah berlangsung kemudian dicari solusinya guna perbaikan bagi model pembelajaran yang sedang diterapkan. 2. Siklus II Siklus II akan dilaksanakan apabila hasil belajar siswa yang diperoleh setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Apabila pelaksanaan pembelajaran pada siklus I telah mencapai KKM yang ditetapkan, maka tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pada dasarnya sama dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, yaitu dilaksanakan dengan merefleksi pelaksanaan pembelajaran siklus I melalui tes hasil belajar siswa dan lembar observasi siswa dan guru. 5) Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara, yaitu : 1. Tes. Pengumpulan data dengan tes dilakukan sebelum dan sesudah tindakan. Tes diberikan sebelum tindakan bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan awal siswa mengenai konsep globalisasi dan pengaruhnya. Tes yang diberikan setiap akhir tindakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa terhadap konsep globalisasi dan pengaruhnya dengan penggunaan alat bantu peta konsep. 2. Observasi
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Kegiatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi difokuskan pada aktifitas siswa serta observasi aktivitas guru/peneliti berdasarkan penerapan pembelajaran menggunakan alat bantu peta konsep. 6) Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Kuantitatif Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru pada lembar observasi, digunakan analisis presentase skor dengan indikator sangat baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1). Hasil observasi aktivitas guru dan siswa dinyatakan dalam bentuk persentase dihitung dengan rumus: Persentase Nilai rata-rata (NR) =
π±πππππ πΊπππ πππππππππ πΊπππ ππππππππ
x 100%
Dengan Kriteria keberhasilan tindakan dapat ditentukan (Hadi, 2003) yaitu: 75% 50% 25% 0%
< < < <
NR < NR < NR < NR <
100% 75% 50% 25%
: : : :
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan apabila hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada kategori baik atau sangat baik. 2. Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisi data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa sebagai berikut : a. Daya Serap Individu
DSI = X x 100% Y
Keterangan : X
= Skor yang diperoleh siswa
Y
= Skor maksimal soal
DSI
= Daya Serap Individu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65% (Depdiknas, 2004).
b. Ketuntasan Belajar secara Klasikal Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa dalam penelitian digunakan rumus sebagai berikut :
KBK =
ο₯N ο₯S
Keterangan :
X 100 %
ο₯ N = banyaknya siswa yang tuntas ο₯ S = banyaknya siswa seluruhnya KBK = ketuntasan belajar klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 85 % siswa telah tuntas secara individual (Depdiknas, 2004). c.
Daya Serap klasikal Analisa data yang digunakan untuk mengetahui daya serap klasikal
atau daya serap seluruh sampel penelitian digunakan rumus sebagai berikut : DSK =
ο₯ P X 100 % ο₯I
Keteragan :
ο₯P ο₯I
= skor total persentase
= skor ideal seluruh siswa DSK = daya serap klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 85 % (Depdiknas, 2004).
7) Indikator Kinerja
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Penelitian ini dinyatakan berhasil jika hasil observasi aktivitas guru dan siswa tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik dengan kriteria ketuntasan belajar apabila seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individual bila diperoleh persentase daya serap individual siswa lebih dari atau sama dengan 65% dan persentase daya serap klasikal lebih dari atau sama dengan 85% (Depdiknas, 2004).
3. Hasil dan pembahasan Pelaksanaan pembelajaran di kelas IV SDN 1 Bale pada materi pengertian dan dampak globalisasi menggunakan peta konsep. Setelah pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan evaluasi. Evaluasi diberikan dalam bentuk tes uraian sebanyak lima nomor. Adapun analisis hasil tes siswa kelas IV SDN 1 Bale yang mengikuti pembelajaran pada siklus I disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis tes siswa kelas IV SDN 1 Bale siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
Aspek perolehan skor tertinggi skor terendah skor rata-rata jumlah siswa presetase daya serap klasikal presentase ketuntasan klasikal Jumlah siswa tuntas
Hasil 80 (4 orang) 50 (1 orang) 70 12 orang 70% 75% 9 orang
1) Observasi Siklus I Pelaksanaan pembelajaran materi pengertian dan dampak globalisasi di kelas IV SDN 1 Bale diamati oleh peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung dan melalui lembaran observasi yang diisi oleh pengamat. Aspek yang diamati oleh teman sejawat yaitu kegiatan guru ketika memberikan pembelajaran dan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran. Adapun hasil observasi aktivitas siswa diperoleh NR 58,33% dan guru NR 71,15% (Tabel 3 dan 4). 2) Refleksi siklus I
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Adapun temuan pada saat pembelajaran berlangsung terekam dalam lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Secara umum dari 15 aspek amatan aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung sudah baik, namun masih terdapat dua aspek amatan dengan kualifikasi K, dan delapan dengan kualifikasi C, agar pada siklus berikutnya dapat ditingkatkan ke kualifikasi B atau SB. Aktivitas guru pada proses pembelajaran sudah baik. Dari 13 aspek amatan, terdapat empat aspek amatan dengan kualifikasi C, tiga dengan kualifikasi B, agar pada siklus berikutnya bisa ditingkatkan ke kualifikasi SB. Analisis hasil belajar siswa pada siklus I yaitu daya serap 74,16% dan ketuntasan klasikal 75%. Ketuntasan klasikal yang diperoleh belum tercapai indikator yang ditetapkan yaitu 80%, sehingga penelitian tindakan perlu dilanjutkan ke siklus II.
3) Hasil Tindakan siklus II Pembelajaran pada siklus II membahas meteri pengaruh globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan dengan menggunakan peta konsep. Hasil analisis tes siswa pada siklus II disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Analisis hasil tes tindakan siklus II No 1 2 3 4 5 6 7
Aspek perolehan skor tertinggi skor terendah skor rata-rata jumlah siswa presetase daya serap klasikal presentase ketuntasan klasikal jumlah siswa yang tuntas
Hasil 90 (7 orang) 70 (1 orang) 85 12 orang 85% 100,% 12 orang
4) Observasi siklus II Hasil observasi terhadap aktivitas siswa secara umum sangat baik dengan perolehan NR 86,67% Tabel 3). Dari 15 aspek yang menjadi objek amatan tidak terdapat aktivitas siswa dengan kualifikasi K dan C, kualifikasi B 53,33% dan SB 42,67% (Tabel 3). Aktivitas guru dalam menerapkan peta konsep diperoleh NR
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 94,23%. Dari 13 aspek yang menjadi objek amatan, tidak terdapat aktivitas guru dengan kualifikasi K dan C, kualifikasi B 23,08% dan SB 76,92% (Tabel 4).
Tabel 3. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I dan 2 No 1 2 3 II 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 III 14 15
Aspek yang diamati Memperhatikan penjelasan guru. Mencatat tujuan pembelajaran. Menanyakan hal-hal yang belum jelas Kegiatan inti: Duduk sesuai kelompok yang ditentukan oleh guru. Aktif dalam mengikuti pembelajaran. Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas. Bertanggungjawab dalam mengisi LKS yang dibagikan guru. Menghargai pendapat teman. Saling membantu dalam mengisi LKS. Memotivasi sesama anggota kelompok. Mendiskusikan hasil kerja kelompok. Membuat peta konsep berdasarkan hasil kerja pada LKS Mempresentasikan hasil kerja kelompok Kegiatan Akhir: Bersama guru menyimpulkan materi yang disajikan. Mengerjakan evaluasi. Jumlah Skor Skor maksimal: NR Kategori
4 2 2
Siklus II 4 3 3
4 3 1
4 4 3
2
3
2 3 1 2 2 2
3 4 3 3 4 4
2 3 35 60 58,33 B
3 4 52 60 86,67 SB
Siklus I
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Tabel 4. Hasil observasi aktivitas guru No I 1 2 II 3 4 5 6 7 8 9 10 11 III 12 13
Aspek yang diamati Siklus I Kegiatan Awal Menjelaskan tujuan pembelajaran, bahan dan alat yang dibutuhkan. 3 Memotivasi siswa agar terlibat aktif kegiatan belajar. 2 Kegiatan Inti: Memberikan penjelasan tentang pembagian kelompok dan metode yang digunakan. 3 Penjelasan materi dengan menggunakan peta konsep 3 Memperkenalkan peta konsep 4 Membagikan LKS. 4 Mengarahkan siswa untuk mengisi LKS. 3 Membantu kelompok siswa yang kesulitan dalam mengisi LKS. 3 Mengamati dan membimbing kegiatan siswa dalam mengisi peta konsep. 3 Membantu kelompok siswa yang kesulitan mengisi peta konsep. 2 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah tampil. 2 Kegiatan Akhir; Membimbing siswa menyimpulkan materi. 3 Memberikan tugas/evaluasi kepada siswa. 2 Jumlah Skor 37 Skor maksimal: 52 NR 71,15 Kategori B
Siklus I
4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 49 52 94,23 SB
4. Pembahasan Pelaksanaan pembelajaran materi globalisasi di kelas IV SDN 1 Bale menggunakan alat bantu peta konsep. Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru menyiapkan alat dan bahan sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran. Bahan yang disiapkan oleh guru berupa materi tentang globalisasi, peta konsep tentang globalisasi dan dampaknya, serta konsep-konsep yang berhubungan dengan globalisasi dalam bentuk kata-kata yang dituliskan dalam potongan karton. Harapannya adalah jika siswa mengerti dan memahami materi yang sampaikan oleh guru maka siswa dengan mudaa menyusun atau melengkapi peta konsep
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X yang telah disediakan. Demikian pula sebaliknya jika siswa sudah terlatih menyusun peta konsep maka mereka dapat menjelaskan dengan baik konsep atau materi yang dituangkan dalam peta konsep. Trianto (2011) menambahkan bahwa pembelajaran dengan peta konsep sangat membantu guru memahami macammacam konsep yang ditanamkan ditopik yang lebih besar yang diajarkan. Setelah
pembelajaran
berlangsung
dilaksanakan
evaluasi
dengan
memberikan soal essai sebanyak 5 nomor. Hasil evaluasi diperoleh skor 3 orang siswa tidak mencapai KKM yang ditetapkan yaitu skor β₯ 65%, dan ketuntasan klasikal belum tercapai yaitu suatu kelas tuntas jika β₯ 85% siswa tuntas hasil belajarnya. Rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I disebabkan oleh hasil pengamatan disebabkan oleh masih rendahnya perhatian dan bimbingan guru pada saat pembelajaran berlangsung maupun dalam melakukan menyusun peta konsep, dalam hal ini aktivitas guru hanya berada pada kualifikasi Baik dan cukup. Menurut Muhibbin (2009), untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya peserta didik guru diharapkan mampu mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar, sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang rendah diduga juga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran materi globalisasi pada siklus I. Menurut Dahar (1988), hasil belajar diukur tidak hanya melihat hasil tes siswa, tetapi sikap dan keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung juga berpengaruh terhadap nilai akhir siswa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek pengamatan terhadap aktivitas siswa yaitu bertanya tentang materi yang belum dipahami hanya memperoleh skor 1 atau kualifikasi kurang, demikian pula saling memotivasi sesama anggota kelompok masih tergolong rendah. Walaupun skor secara keseluruhan sudah dalam kualifikasi baik (NR 58,33%). Belum tercapainya indikator hasil belajar yang ditetapkan mendorong peneliti untuk melanjutkan penelitian ke siklus II. Pada siklus II peneliti merefleksi hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I dan berdiskusi dengan teman sejawat untuk merencanakan pelaksanaan siklus II. Hasil diskusi diantaranya
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X adalah guru memaksimalkan beberapa aspek amatan yang masih berada pada kualifikasi K, C, maupun B, untuk ditingkatkan menjadi SB. Pelaksanaan siklus II membahas materi pengaruh globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan. Pembelajaran dilakukan oleh guru dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan bantuan peta konsep. Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh daya serap klasikal 85% dan ketuntasan klasikal 100%, artinya semua siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus II yang berjumlah 12 orang telah mencapai indikator yang ditetapkan. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa guru sudah berhasil mengatasi kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I. hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami mengalami peningkatan dari kualifikasi K menjadi B. Demikian pula dengan saling membantu mengerjakan LKS dan menyusun peta konsep mengalami peningkatan dari kurang menjadi B. Secara umum aktivitas siswa mengikuti pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dengan NR 53,33% menjadi 86,67%. Aktivitas guru pada pembelajaran siklus II mengalami peningkatan diantaranya 1) memotivasi siswa agar aktif dalam pembelajaran meningkat dari kualifikasi C menjadi SB, 2) membantu siswa yang kesulitan dalam menyusun peta konsep dari kualifikasi C menjadi B. Secara umum aktivitas guru pada pembelajaran siklus II meningkat dari NR 71,15% menjadi 94,23%. Meningkatnya hasil belajar siswa pada siklus II diikuti pula dengan meningkatnya aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran. Hasil yang diperoleh tersebut sudah mencapai indikator pembelajaran yang ditetapkan sehingga penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. 5. Kesimpulan Berdasarkan uraian data dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bale pada pembelajaran globalisasi dan dampaknya berbantukan peta konsep pada siklus I adalah daya serap klasikal
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 74,16% dan ketuntasan klasikal 75% dengan siswa tuntas hasil belajar berjumlah 9 orang. 2) Hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Bale pada pembelajaran pengaruh globalisasi pada berbagai bidang kehidupan berbantukan peta konsep pada siklus II adalah daya serap klasikal 85% dan ketuntasan klasikal 100%. Semua siswa mengikuti pembelajaran sebanyak 12 siswa tuntas hasil belajarnya.
Daftar Pustaka Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hadi. A. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Krismanto. 2003. Beberapa teknik, Model dan Strategi dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Widyaswara. Muhibbin Syah. 2009. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2006. Proses belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Ratna Willis Dahar. 1990. Teori belajar. Jakarta: Erlangga. Trianto, 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.