PENERAPAN SISTEM AMONG DALAM PEMBELAJARAN PPKn PADA SISWA KELAS X DI SMA TAMAN MADYA KOTA MALANG THE APPLICATION OF THE AMONG SYSTEM THE LEARNING PPKn in X CLASS AT SMA TAMAN MADYA MALANG CITY Leojang* Drs. Kt. Diara Astawa, S.H., M.Si,** Rusdianto Umar, S.H., M.Hum** *Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM Email:
[email protected] **Dosen Pembimbing Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM Jalan Semarang 5 Malang ABSTRAK: Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak sampai tertinggal dengan Negara lain. Karena itu sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tuntutan perubahan global. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah sering kali mengganti sistem pendidikan. Sistem-sistem pendidikan yang diterapkan biasanya berasal dari luar negeri. Padahal di Indonesia mempunyai sistem pendidikan asli Indonesia disebut dengan sistem Among. Sistem Among merupakan gagasan dari Ki Hadjar Dewantara, yang telah diterapkan melalui pendidikan Taman Siswa. Salah satu sekolah yang menerapkan sistem Among yaitu SMA Taman Madya Kota Malang.Di SMA ini sistem Among diterapkan kepada seluruh mata pelajaran salah satunya mata pelajaran PPKn. Kata kunci: Sistem Among, Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ABSTRAK: Education is something that must be met in an effort to improve the nation life in order to compete with other countries. Therefore the education system should guarantee equitable education, as well as the relevance and efficiency of the manajemen education to deal with the demands of the global.in order to improve the quality of education, government often replace the education system. The applied systems usually come from abroad. Whereas in Indonesia education system. The name is Among system. Among system is the brainchild of Ki Hajar Dewantara who had applied through education. One of the school that are implementing
system among is SMA Taman Madya Kota Malang. in SMA Among system applied in all subjects, one of which PPKn. Keyword: Among System, PPKn Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan Negara lain. Karena itu sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tuntutan perubahan global. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah sering kali mengganti sistem pendidikan. Sistem pendidikan yang digunakan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang berdampak pada mutu pendidikan. Sistem pendidikan biasanya diambil dari Negara Barat. Akan tetapi sistem pendidikan tadi belum tentu berhasil dikarenakan banyak faktor penghambat misalnya saja prasarana yang kurang memadai. Sementara itu, masyarakat Indonesia masih banyak yang lupa bahwa bangsa Indonesia mempunyai sistem pendidikan asli Indonesia, ciptaan putra Indonesia sendiri yang disebut dengan sistem among. Sistem Among merupakan gagasan dari Ki Hadjar Dewantara, yang telah diterapkan melalui pendidikan Taman Siswa. Menurut Muhammad Nur Wangid (2011:online) mengutip pendapat dari Supriyanto (2008:12) Sistem Among merupakan gagasan otentik putra Indonesia, yang digali dari kearifan lokal. Lebih lanjut dikatakan, sistem ini dapat manjadi unggulan dalam pendidikan di Indonesia dalam menghadapi persaingan pendidikan antar negara, bahkan dapat menjadi Niche(sistem yang khas, unggulan) dalam menghadapi persaingan global dalam dunia pendidikan. Menurut Muhammad Nur Wangid (2011:online) sistem Among merupakan metode yang sesuai untuk pendidikan karena merupakan metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and dedication based on love). Sistem Pendidikan Among bersendikan pada dua hal yaitu: pertama kodrat alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan dengan secepatcepatnya, kedua kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan
menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri. Menurut Rusman (2010) mengutip pendapat dari Ki Hajar Dewantoro yang dikenal sebagai sistem Among antara lain berbunyi: 1. Ing ngarsa sun tuladha : Seorang guru apabila di depan selain sebagai meneger, tetapi juga memberikan contoh ( modeling ) baik sebagai konservator maupun inovator bagi peserta didik. 2. Ing madya mangun karsa : Seorang guru apabila berada di tengahtengah peserta didik harus bisa membangkitkan motivasi ( motivator ) dan fasilitas ( fasilitator ) atau sebagai mitra ( partner ) untuk meningkatkan produktifitas pembelajaran agar mencapai hasil belajar. 3. Tut wuri handayani : Seorang guru apabila berada di belakang harus bisa mendorong ( motivator ) dan membimbing ( directur ) siswa supaya senantiasa maju. Pendidikan itu diselenggarakan berdasarkan UUD 1945, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan dari pendidikan itu yang salah satu yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka, salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan kemampuan di bidang IPTEK. Karena dengan mengembangkan kemampuan IPTEK maka masyarakat bisa bersaing dengan masyarakat global tidak berpacu pada tingkat nasional melainkan tingkat internasional. Peningkatan kemampuan di bidang IPTEK dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswasiswi sekolah (SD, SMP dan SMA). METODE Jenis penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah deskritif kualitatif. Hal itu dikarenakan dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan tindakan berupa mendeskripsikan dan menganalisis mengenai suatu permasalahan yang ada yaitu penerapan sistem Among yang diterapkan SMA Taman Madya Malang. Dalam penelitian ini data-data yang dibutuhkan peneliti diambil dari informasi objek atau subjek yang berhubungan langsung dalam pelaksnaan sistem Among dalam
pembelajaran PPKn yaitu guru-guru SMA Taman Madya Malang terutamama guru mata pelajaran PPKn dan siswa-siswi kelas X MIA dan IIS SMA Taman Madya Malang. Pada akhirnya data-data atau informasi yang berhubungan dengan penelitian ini dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tahapan yang benar untuk dikemudian disimpulkan berupa sebuah teori. HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN PAPARAN DATA Latar Belakangi penerapan sistem Among di SMA Taman Madya Kota Malang. Dalam hal mencerdaskan siswa, membentuk pribadi calon penerus bangsa yang berpendidikan dan diimbangi dengan budi luhur, individu ulet dan bijak SMA Taman Madya memiliki cara tersendiri, dimana cara tersebut tidak sama dengan cara yang diberikan oleh SMA lainnya pada umumnya. Atau dalam kata lain hal ini yang menjadi pembeda antara SMA Taman Madya dengan SMA lain yang berada di Kota Malang. Cara ini dinamakan pendidikan sistem Among. Hal itu karena SMA Taman Madya merupakan sekolah yang berada pada naungan yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa. Semua sekolah yang berada pada naungan yayasan dalam proses pembelajaran menggunakan pendidikan sistem Among. Hal itu tertulis pada piagam dan peraturan besar persatuan taman siswa yaitu pasal 3 dan sendi pendidikan Taman Siswa no 7. Pelaksanaan sistem Among dalam pembelajaran PPKn sebagai wahana peningkat prestasi belajar siswa kelas X di SMA Taman Madya kota Malang. a)
Rancangan Pembelajaran Dalam suatu proses belajar mengajar di perlukan suatu rencana agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat memenuhi target. Hal itu juga yang di terapkan di SMA Taman Madya yang menggunakan sistem Among. Sebelum guru pamong menjalankan proses belajar mengajar di kelas, guru pamong akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. b)
Pelaksanaan Pembelajaran Di dalam sistem Among proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas
maupun di luar kelas.
1.
Proses pembelajaran di dalam kelas Proses pembelajaran di dalam kelas dibagi menjadi beberapa tahapan.
Tahapan-tahapan itu sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal Kegiatan awal merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan oleh guru pamong untuk menarik perhatian siswa agar siswa konsen dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Selain itu kegiatan awal digunakan guru untuk mempersiapkan mental dan fisik siswa untuk berpusat pata materi pembelajran pada saat itu (mata pelajaran PPKn). Kegiatan-kegiatan itu meliputi: (1) berdoa, (2) salam, (3) absensi kehadiran hal itu digunakan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan siswa, dan (4) guru sedikit mengulang mengenai materi pertemuan sebelumnyahal itu digunakan untuk merangsang pemikiran siswa diawal pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan kegiatan dimana guru pamong melakukan proses pembelajaran dengan diawali dengan perangsangan daya piker siswa mengenai materi yang kan disampaikan oleh guru pamong. Dalam kegiatan inti ini terlihat metode apa yang dipakai guru pamong dalam proses belajar mengajar berlangsung. Karena pemilihan metode merupakan kunci dimana materi dapat tersampaikan dengan baik. 3. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir merupakan kegiatan evaluasi yang di berikan oleh guru pamong. Hal itu gunakan untuk mengatahui sejauh mana pemahaman siswa terhdap materi yang telah diajarkan, ketika siswa sudah paham maka akan dilanjutkan ke bab berikutnya. Namun apabila para siswa belum paham mengenai materi pembelajaran saat itu maka guru pamong akan menerangkan kembali sebanyak satu kali. 2. Pembelajaran di luar kelas Proses pembelajaran di luar kelas maksudnya dalam hal ini pembinaan seorang guru tidak hanya berhenti saat disekolah saja, namun saat siswa berada dirumahpun peran guru tetap berlangsung. Diantaranya jika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas maka seorang guru harus tetap terbuka atau dalam
artian menerima keluhan dari murid didiknya dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut materi pembelajarannya. Atau dengan ungkapan lain ketika siswa sudah berada di rumah dan mengalami kesulitan didalam mengerjakan tugas maka apabila seorang murid meminta bantuan pada guru pamong maka guru pamong berhak untuk membantu. Selain itu apabila seorang siswa mengalami masalah misalnya saja masalah keluarga maka guru pamong berhak untuk membantu mencari solusi sampai menemukan titik terang akar permasalahannya. Guru pamong yang berhak memberi nasehat mengenai masalah para siswanya tidak hanya dilakukan oleh satu guru pamong saja melainkan semua guru pamong harus ikut berperan serta mendukung bagaimana murid didiknya dapat mengikuti pembelajaran tanpa adanya kendala sedikitpun. Faktor kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem Among dalam pembelajaran di SMA Taman Madya kota Malang.pelajaran PPKn di SMP Negeri 20 Malang. Dalam suatu sistem pembelajaran pasti tidak luput dari beberapa kendala yang menghalangi dalam pelaksanaannya. Hal itu juga termasuk pada sistem Among yang diterapkan oleh SMA Taman Madya. Adapun kendala-kendala tersebut sebagai berikut: a)
Kendala dalam menyusun rancangan pembelajaran Suatu proses pembelajaran apabila tidak diimbangi dengan rencana
pembelajaran yang matang maka target yang ingin dicapai tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu sebelum melakukan proses belajar mengajar harus disiapkan benarbenar mengenai apa saja yang harus disiapkan dalam menyampaikan sebuah materi. Hal-hal yang harus doisiapkan sebelum menyampaikan materi yaitu: seberapa banyak materi, media yang akan dipakai, metode pembelajaran dan sumber. Dari beberapa hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum proses belajar mengajar, kendala yang paling yang paling Nampak yaitu pada media yang digunakan dan sumber materi pembelajaran.
b)
Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran itu sendiri terkadang tidak sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Oleh karenanya hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan tujuan awal, hal ini dikarenakan di dalam sistem Among sering kali dijumpai kendala-kendala yang mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Kendala-kendala yang muncul di dalam sistem Among berasal dari faktor intern dan eksternal. Adapun kendala-kendala itu sebagai berikut 1.
Faktor Intern
A. IQ, SQ dan EQ IQ, SQ dan EQ adalah kemampuan yang dimiliki setiap individu. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi fakta. SQ adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang dihadapi di kehidupan. Sedangkan EQ adalah kemampuan mengenai perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain. Ketiga hal itu merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri. Di SMA Taman Madya itu siswanya kemampuannya multikultural. Bahkan mayoritas anak-anak di SMA ini yang kemampuannya sedang kebawah. Hal itu dapat dilihat dari kemampuan akademiknya melalui tes AQ, IQ dan SQ yang dilakukan awal masuk sekolah. B. Keterbukaan yang dimiliki siswa Di SMA Taman Madya ini siswanya sangat majemuk. Jadi antar masingmasing siswa itu memiliki sifat keterbuka dengan guru pamong itu berbeda-beda misalnya ada siswa yang bersedia bercerita mengenai masalahnya kepada guru dan ada juga siswa yang bungkam ketika seorang siswa mengalami masalah. Bagi siswa yang terbuka maka akan mudah untuk dibujuk dan dicarikan penyelesain bagi masalahnya sehingga siswa bisa konsen ke prestasi di sekolah. Sedangkan siswa yang tertutup walaupun ditanya oleh siapapun apakah dia memiliki masalah maka dia akan menjawab tidak ada masalah. Sehingga guru pamong akan sulit mencarikan solusi bagi masalahnya.
A.
Hambatan dari keluarga Keluarga merupakan orang-orang yang paling banyak sering bertemu dengan
siswa. Walaupun guru merupakan orang yang paling berpengaruh didalam pendidingan pengetahuannya tetapi didalam rumah orang tualah yang berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kecil. Misalnya ketika kecil siswa diajarkan untuk melatih daya piker melalui permainan yang yang berguna untuk meningkatkan daya piker anak. Dukungan dari keluarga tidak hanya berupa materiil semata tetapi perhatian yang lebih merupakan suatu hal penting bagi siswa yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Mayoritas anak yang nilai belajarnya kurang di SMA Taman Madya diakibatkan adanya masalah di dalam keluarga atau kurangnya perhatian dari pihak orang tua. 2. Faktor Eksternal a. Hambatan dari lingkungan Kendala dari lingkungan juga sangat mempengaruhi perilaku anak di dalam kehidupannya sekolahnya, misalnya terdapat siswa yang mengikuti suatu komunitas, sehingga orang tua dipanggil ke sekolah. siswa yang biasanya mengikuti komunitas maka daya minat untuk mengikuti proses pembelajaran itu kurang. Hal itu dapat dilihat dari di dalam kelas pada waktu proses pembalajaran siswa tersebut tidur dan apabila diberi suatu tugas maka siswa tersebut tidak akan mengerjakan walaupun mengerjakan dia cuma mencontek pekerjaan milik temannya. b. Faktor Teman sekelas Teman bisa juga menjadi kendala didalam proses pembelajaran itu sendiri. Hal itu disebabkan tidak semua siswa pada waktu proses belajar mengajar konsen padapembelajaran. Para siswa itu sifatnya masing labil sehingga dia berada dikelas tetapi pikirannya ada diluar atau memikirkan apa yang nanti saya lakukan setelah pulang bahkan memikirkan ada siswa yang pikirannya sedang memikirkan kekasihnya dan ada juga siswa yang mencari perhatian teman-temannya dengan menggangu teman yang sedang konsen pada proses belajar mengajar di kelas. Solusi Yang Digunakan Dalam Mengatasi Kendala Penerapan Sistem Among Dalam Pembelajaran PPPKn di SMA Taman Madya kota Malang.
Suatu sistem pembelajaran pasti mengalami kendala- kendala didalam penerapannya. Dimana kita dapat melihat dari berbagai sisi yang menunjukkan bahwa para siswa masih sulit dalam menangkap dan menerima materi pembelajaran didalam sistem Among dengan lancar tanpa kendala. Oleh karena itu adapun upaya dari SMA Taman Madya Kota Malang untuk mengatasi kendala dari penerapan sistem Among dalam pembelajaran PPKn yang sedang berlangsung. Upaya tersebut dapat berhasil dengan mengikut perankan dari berbagai pihak yang meliputi dari upaya guru pamong, upaya dari keluarga dan upaya dari dalam diri siswa itu sendiri. a)
Solusi yang diberikan guru pamong Dalam hal ini selain memberikan materi dan pendampingan, guru pamong
juga diharapkan dapat memberikan solusi kepada para siswanya ketika menjumpai kendala saat pembelajaran. Guru pamong harus telaten dalam menerapkan solusi tersebut. Solusiyang diberikan guru pamong meliputi: 1.
Solusi keterbukaan yang dimiliki siswa Setiap siswa yang berada di sekolah tingkat SMP dan SMA itu selalu
majemuk. Hal itu juga ada di SMA Taman Madya Kota Malang yang mayoritas siswanya majemuk. Oleh karena itu cara menyelesaikannya ada beberapa macam. Yang pertama guru diharapkan tlaten dalam mengatasi siswa yang tingkat keterbukaannya sangat rendah. 2.
Solusi untuk mengatasi IQ, SQ dan EQ Kemampuan masing-masing induvidu itu memang berbeda-beda. Apalagi
murid-murid di SMA swasta biasanya kemampuannya lebih rendah daripada siswasiswa yang bersekolah di SMA negeri. Hal itu juga berlaku di SMA Taman Madya Kota yang notabenenya sekolah swasta. Oleh karena itu penanganan khusus diawal masuk merupakan kunci bagaimana siswa itu dapat berubah menjadi yang lebih baik. 3. Solusi untuk lingkungan Dalam membentengi siswa SMA Taman Madaya Kota Malang dari pengaruh negatif lingkungannya, antara lain membudidayakan budaya sibuk dengan kegiatan sekolah. Budaya sibuk ini dilakukan dengan cara mewajibkan siswa untuk mengikuti
kegiatan sekolah seperti ekstrakulikuler dan member tugas yang lebih kepada siswanya. Cara lain yaitu pihak sekolah memberikan fasilitas tempat dan siswa diperbolehkan untuk menggunaklannya apabila dia tidak memiliki kegiatan. Tetapi fasilitas itu boleh dipakai oleh para siswa apabila tidak sedang dipakai oleh siswa lain. Bagi guru pamong SMA Taman Madya Kota Malang juga memberi bimbingan, arahan baik berupa nasehat atau perkataan. Akan tetapi semua solusi tadi tidak akan efektif apabila para siswa waktu yang dihabiskan lebih sering di lingkungan masyarakat daripada di dalam kegiatan sekolah. 4. Solusi untuk mengatasi teman sekelas Teman sekelas merupakan orang yang paling sering bertemu ketika disekolah. Teman selain pemberi semangat pada siswa untuk pergi kesolah juga bisa memberi masalah pada waktu proses belajar mengajar. Hal itu dapat dilihat ketika dikelas biasanya ada anak yang usil kepada temannya ketika proses belajar mengajar. Hal itu biasanya guru pamong (mata pelajaran PPKn) akan memberi teguran bahkan hukuman pada anak yang melakukan kejailan kepada teman. Akan tetapi hukuman itu bersifat untuk memberi kesadaran bahwa yang dilakuannya itu salah. b)
Upaya dari Keluarga yaitu dengan cara saling komunikasi antara pihak keluarga dengan sekolah baik
secara langsung ataupun secara tidak langsung yaitu ketika salah satu siswa apa bila tidak masuk walaupun alasannya sakit orang tua diwajibkan untuk datang ke sekolah karena dikhawatirkan adanya kecurangan siswa dengan memalsukan surat keterangan yang sebenarnya. Selain itu ada pertemuan antara pihak wali kelas dengan pihak wali murid yang dilakukan 6 bulan sekali. c)
Upaya untuk siswa untuk memperoleh hasil maksimal siswa dapat mengantisipasinya dengan
mengikuti bimbingan yang diadakan diluar jam sekolah, seperti mengikuti les prifat. Dengan mengikuti les prifat maka siswa dapat menerima materi tambahan maupun mengulang materi yang sudah diterimanya di sekolah.
Perubahan Setelah Guru Memakai Sistem Among Dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran PPPKn Dalam Prestasi Belajar. Suatu sistem pembelajaran pasti memiliki tujuan. Hal itu juga yang dimilki oleh sistem Among yang diterapkan di SMA Taman Madya Malang. Tujuannya yaitu siswa diharapkan memilki wawasan IPTEK yang tinggi akan tetapi diimbangi dengan aklak budi pekerti yang luhur. Untuk meningkatkan budi pekerti yang luhur maka siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan yang bersifat religious. Sedangkan untuk meningkatkan wawasan IPTEK guru pamong memberi materi yang sesuai dengan kurikulum. PEMBAHASAN Latar Belakang Penerapan Sistem Pembelajaran Among Di SMA Taman Madya Kota Malang Dalam hal mencerdaskan siswa, membentuk pribadi calon penerus bangsa yang berpendidikan dan diimbangi dengan budi luhur, individu ulet dan bijak SMA Taman Madya memiliki cara tersendiri yaitumenggunakan sistem Among. Hal itu karena SMA Taman Madya merupakan sekolah yang berada pada naungan yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa. Selain alasan tadi mengapa SMA Taman Madya menggunakan sistem Among yaitu SMA Taman Madya menggunakan sistem Among dikarenakan dalam sistem ini faktor yang paling diutamakan yaitu hubungan antara guru pamong dengan siswa bersifat kekeluargaan.Sehingga dalam proses belajar mengajar, guru diharapkan mendidik siswa guru mampu memberikan materi yang belum diketahui oleh siswa didiknya dan guru pamongpun harus dapat menyampaikan dengan seksama wawasan yang lebih luas dalam pembelajaran yang akan diterima oleh siswa didiknya dan dapat menggunaan ilmu yang dimiliki untuk berbuat hal yang baik. Pelaksanaan Sistem Among Dalam Pembelajaran PPKn Sebagai Wahana Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Di SMA Taman Madya Kota Malang
A. Rancangan Pembelajaran Dalam suatu proses belajarmengajar di perlukan suatu rencana agar proses belajarmengajar dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat memenuhi target. Hal itu juga yang di terapkan di SMA Taman Madya yang menggunakan sistem Among. Sebelum guru pamong menjalankan proses belajarmengajar di kelas, guru pamong akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) diatas digunakan untuk memberi batasan dan acuan materi mana saja yang akan diajarkan dalam proses belajarmengajar. Hal ini disebabkan karena setiap proses pembelajaran harus memiliki target yang pasti. Guru pamong memiliki target karena memiliki tujuan untuk mendapati siswa yang unggul. Namun apabila suatu rancangan itu belum bisa memenuhi target guru pamong akan mengulang 1 kali pembelajaran. B. Pelaksanaan Pembelajaran 1)
Proses pembelajaran di dalam kelas Proses pembelajaran di dalam kelas dibagi menjadi beberapa tahapan.
Tahapan-tahapan itu sebagai berikut: A.Kegiatan Awal Kegiatan awal merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan oleh guru pamong untuk menarik perhatian siswa agar siswa konsen dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Selain itu kegiatan awal digunakan guru untuk mempersiapkan mental dan fisik siswa untuk berpusat pata materi pembelajran pada saat itu (mata pelajaran PPKn). Kegiatan-kegiatan itu meliputi: (1) berdoa, (2) salam, (3) absensi kehadiran hal itu digunakan untuk lebih mempererat hubungan antara guru dan siswa, dan (4) guru sedikit mengulang mengenai materi pertemuan sebelumnya. Hal itu digunakan untuk merangsang pemikiran siswa diawal pembelajaran. B.Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan kegiatan dimana guru pamong melakukan proses pembelajaran dengan diawali dengan perangsangan daya piker siswa mengenai materi yang kan disampaikan oleh guru pamong. Dalam kegiatan inti ini terlihat
metode apa yang dipakai guru pamong dalam proses belajar mengajar berlangsung. Karena pemilihan metode merupakan kunci dimana materi dapat tersampaikan dengan baik. C. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir merupakan kegiatan evaluasi yang di berikan oleh guru pamong. Hal itu gunakan untuk mengatahui sejauh mana pemahaman siswa terhdap materi yang telah diajarkan, ketika siswa sudah paham maka akan dilanjutkan ke bab berikutnya. Namun apabila para siswa belum paham mengenai materi pembelajaran saat itu maka guru pamong akan menerangkan kembali sebanyak satu kali. Temuan tersebut sesuai dengan pendapat dari Usman (2011:92) tujuan pembelajaran yaitu: (1)menyiapkan mental anak didik, (2) menumbuhkan semangat, motivasi dan perhatian siswa agar siswa memahami batas-batas tugasnya, (3) agar siswa memahami hubungan materi yang telah dikuasai dengan materi yang akan diberikan, dan (4) siswa menyadari tingkat keberhasilan yang telah dicapai. 2.
Proses pembelajaran di luar kelas Proses pembelajaran di luar kelas maksudnya dalam hal ini pembinaan
seorang guru tidak hanya berhenti saat disekolah saja, namun saat siswa berada dirumahpun peran guru tetap berlangsung. Diantaranya jika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas maka seorang guru harus tetap terbuka atau dalam artian menerima keluhan dari murid didiknya dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut materi pembelajarannya. Atau dengan ungkapan lain ketika siswa sudah berada di rumah dan mengalami kesulitan didalam mengerjakan tugas maka apabila seorang murid meminta bantuan pada guru pamong maka guru pamong berhak untuk membantu. Selain itu apabila seorang siswa mengalami masalah misalnya saja masalah keluarga maka guru pamong berhak untuk membantu mencari solusi sampai menemukan titik terang akar permasalahannya. Guru pamong yang berhak memberi nasehat mengenai masalah para siswanya tidak hanya dilakukan oleh satu guru saja melainkan semua guru pamong harus ikut berperan serta mendukung bagaimana murid didiknya dapat mengikuti pembelajaran tanpa adanya kendala sedikitpun.
sistem Among itu berlangsung selama 24 jam mulai dia bangun tidur sampai tidur kembali. Walaupun dalam praktek sebenarnya masih tidak sesuai dengan kenyataannya. Faktor kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem Among dalam pembelajaran PPKn di SMA Taman Madya kota Malang a)
Kendala dalam menyusun rancangan pembelajaran Suatu proses pembelajaran apabila tidak diimbangi dengan rencana
pembelajaran yang matang maka target yang ingin dicapai tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu sebelum melakukan proses belaja mengajar harus disiapkan benarbenar mengenai apa saja yang harus disiapkan dalam menyampaikan sebuah materi. Hal-hal yang harus disiapkan sebelum menyampaikan materi yaitu: seberapa banyak materi, media yang akan dipakai, metode pembelajaran dan sumber. Dari beberapa hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum proses belajarmengajar, kendala yang paling nampak yaitu pada media yang digunakan dan sumber materi pembelajaran. b)
Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran
1) Faktor Intern A. IQ, SQ dan EQ IQ, SQ dan EQ adalah kemampuan yang dimiliki setiap individu. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi fakta. SQ adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang dihadapi di kehidupan. Sedangkan EQ adalah kemampuan mengenai perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain. Ketiga hal itu merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri. Kemampuan masing-masing individu untuk mengikuti proses pembelajaran itu berbeda-beda. Maka dari itu peran guru pamong dalam mendukung siswa sangat dibutuhkan. Disini guru tidak hanya sebagai pemberi materi pembelajaran saja melainkan juga sebagai motivator si anak agar dapat mengikuti jalannnya pembelajaran dengan baik.
B.
Keterbukaan yang dimiliki siswa Di SMA Taman Madya ini siswanya sangat majemuk. Jadi antar masing-
masing siswa itu memiliki sifat keterbuka dengan guru pamong itu berbeda-beda misalnya ada siswa yang bersedia bercerita mengenai masalahnya kepada guru dan ada juga siswa yang bungkam ketika seorang siswa mengalami masalah. Bagi siswa yang terbuka maka akan mudah untuk dibujuk dan dicarikan penyelesain bagi masalahnya sehingga siswa bisa konsen ke prestasi di sekolah. Sedangkan siswa yang tertutup walaupun ditanya oleh siapapun apakah dia memiliki masalah maka dia akan menjawab tidak ada masalah. Sehingga guru pamong akan sulit mencarikan solusi bagi masalahnya. Keterbukaan siswa dalam menyelesaikan masalah dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal itu bisa terjadi karena masalah bisa membuat konsentrasi seorang siswa bercabang kepada dua hal satu masalahnya dan kedua sekolahnya. Apabila masalahnya dapat diselesaikan maka siswa hanya akan memikirkan sekolahnya yang berujung pada peningkatan prestasi belajar. C.
Kendala dari keluarga Keluarga merupakan orang-orang yang paling banyak sering bertemu dengan
siswa. Walaupun guru merupakan orang yang paling berpengaruh didalam pendidingan pengetahuannya tetapi didalam rumah orang tualah yang berperan penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kecil. Misalnya ketika kecil siswa diajarkan untuk melatih daya piker melalui permainan yang yang berguna untuk meningkatkan daya piker anak. Dukungan dari keluarga tidak hanya berupa materiil semata tetapi perhatian yang lebih merupakan suatu hal penting bagi siswa yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Mayoritas anak yang nilai belajarnya kurang di SMA Taman Madya diakibatkan adanya masalah di dalam keluarga atau kurangnya perhatian dari pihak orang tua. 2)
Faktor Eksternal Faktor eksternal terjadi dan dapat mempengaruhi siswa didalam belajar. Faktor
itu antara lain ditimbulkan oleh lingkungan dan teman sekelas. Adapun penjabaran dalam kaitan faktor eksternal yaitu:
A.
Hambatan dari lingkungan Kendala dari lingkungan juga sangat mempengaruhi perilaku anak di dalam
kehidupannya sekolahnya, misalnya terdapat siswa yang mengikuti suatu komunitas, sehingga orang tua dipanggil ke sekolah. siswa yang biasanya mengikuti komunitas maka daya minat untuk mengikuti proses pembelajaran itu kurang. Hal itu dapat dilihat dari di dalam kelas pada waktu proses pembalajaran siswa tersebut tidur dan apabila diberi suatu tugas maka siswa tersebut tidak akan mengerjakan walaupun mengerjakan dia cuma mencontek pekerjaan milik temannya. Pengaruh negatif lingkungan sangatlah mempengaruhi pola belajar siswa di sekolah. Walaupun disekolah diajarkan kebiasaan yang baik tetapi kalaupun di lingkungan kurang mendukung maka usaha yang dilakukan pihak sekolah akan sulit untuk dilaksanakan. Upaya yang Digunakan Dalam Mengatasi Kendala Penerapan Sistem Among Dalam Pembelajaran PPKn Di SMA Taman Madya Kota Malang a)
Solusi yang diberikan guru pamong
1.
Solusi keterbukaan yang dimiliki siswa Setiap siswa yang berada di sekolah tingkat SMP dan SMA itu selalu
majemuk. Hal itu juga ada di SMA Taman Madya kota Malang yang mayoritas siswanya majemuk. Oleh karena itu cara menyelesaikannya ada beberapa macam. Yang pertama guru diharapkan tlaten dalam mengatasi siswa yang tingkat keterbukaannya sangat rendah. Guru berperan penting dalam menyelesaikan masalah siswa. Ketlatenan guru pamong pada sistem Among ini sangat diuji. Apakah guru pamong memiliki ketalaten yang sangat tinggi atau tidak. Akan tetapi semua itu tergantung siswanya sendiri apakah dia mau untuk berubah dan kemauan dari siswa itu sendiri untuk dapat menyelesaikan masalahnya itu. 3. Solusi untuk mengatasi IQ, SQ dan EQ Kemampuan masing-masing induvidu itu memang berbeda-beda. Apalagi murid-murid di SMA swasta biasanya kemampuannya lebih rendah daripada siswasiswa yang bersekolah di SMA negeri.Hal itu juga berlaku di SMA Taman Madya
kota yang notabenenya sekolah swasta. Oleh karena itu penanganan khusus diawal masuk merupakan kunci bagaimana siswa itu dapat berubah menjadi yang lebih baik. Penanganan di awal masuk sekolah merupakan kewajiban yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh pihak pamong. Hal itu dikarenakan salah penanganan awal maka siswa tersebut akan sulit untuk dirubah. SQ, IQ dan EQ kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa itu berbeda. Oleh karena itu peran guru pamong sangat dibutuhkan dalam penentuan jurusan yang sesuai dengan kemampuan siswa didiknya. 4. Solusi yang digunakan untuk kendaladari lingkungan Dalam membentengi siswa SMA Taman Madaya kota Malang dari pengaruh negative lingkungannya, antara lain membudidayakan budaya sibuk dengan kegiatan sekolah. budaya sibuk ini dilakukan dengan cara mewajibkan siswa untuk mengikuti kegiatan sekolah seperti siswa ketika hari senin sampai hari kamis para siswa baru palang kerumah dan ada yang masih mengikuti ekstrakulikuler seperti basket, bola volley, sepak bola dan lain-lain. Sedangkan hari jum’at siswa baru pulang ke rumah pukul satu siang dikarenakan para siswa laki-laki diwajibkan untuk mengikuti solat jum’at berjamaah disekolah dan bagi siswa perempuan mengaji Al-Quran. Dan untuk hari sabtu para siswa baru pulang sekolah pukul 2 bagi siswa kelas 1 dikarenakan para siswa diwajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler pramuka. Seluruh guru pamong berkewajiban untuk menasehati para siswa tanpa terkecuali. Hal itu dikarenakan guru pamong tidak berkeinginan anak didiknya melakukan perbuatan yang mengarah ke hal yang negatif. Perubahan Setelah Guru Memakai Sistem Among Dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran PPKn Dalam Prestasi Belajar Suatu sistem pembelajaran pasti memiliki tujuan. Hal itu juga yang dimilki oleh sistem Among yang diterapkan di SMA Taman Madya Malang. Tujuannya yaitu siswa diharapkan memilki wawasan IPTEK yang tinggi akan tetapi diimbangi dengan aklak budi pekerti yang luhur. Untuk meningkatkan budi pekerti yang luhur maka siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan yang bersifat religious. Sedangkan untuk meningkatkan wawasan IPTEK guru pamong memberi materi yang sesuai dengan kurikulum.
Hasil yang dicapai apabila terlaksanya suatu sistem dengan semestinya yaitu peningkatan prestasi belajaryang dimiliki siswanya. Peningkatan prestasi belajar itu berupa peningkatan nilai-nilai mata pelajaran walaupun peningkatannya tidak selalu signifikan.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Latar belakangi penerapan sistem pembelajaran Among di SMA Taman Madya Malang yaitu sistem ini faktor yang paling diutamakan yaitu hubungan antara guru pamong dengan siswa bersifat kekeluargaan dan SMA Taman Madya Kota Malang ingin membuat para siswanya memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dengan diimbangi dengan aklaq yang berbudu luhur. Pelaksanaan sistem pembelajaran Among sebagai wahana peningkat prestasi belajar siswa kelas X (PPKn) di SMA Taman Madya Malang akan berjalan sesuai harapan apabila rancangan pembelajaran dibuat dengan terencana, proses belajar mengajar sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat oleh guru pamong dan evaluasi yang berjalan baik. Dalam sistem Among suatu target diperlukan dan apabila beberapa siswa tidak bisa memenuhi target maka maka siswa yang bersangkutan akan mendapatkan perlakuan khusus dari pihak guru pamong. Di dalam sistem Among kunci keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah ketlatenan guru pamong itu sendiri. hal itu dikarenakan para siswa di SMA ini kemampuannya multikultural. Kendala yang dihadapi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X melalui sistem pembelajaran Among di SMA Taman Madya Malang sebagai berikut: (a) kendala dalam menyusun rancangan pembelajaran yaitu pada media yang digunakan dan sumber materi pembelajaran dan (b) kendala dalam pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi 2 yaitu faktor intern yang meliputi IQ, SQ dan EQ siswa, keterbukaan yang dimiliki siswa dan kendala dari keluarga dan faktor eksternal yang meliputi hambatan dari lingkungan dan hambatan dari teman sekelas. Solusi yang digunakan dalam menghadapi kendala dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran PKn di SMA Taman Madya Malang yaitu
perhatian khusus ditujukan kepada masing-masing individu siswa. Hal itu karena penanganan secara individu lebih efektif. Selain itu komunikasi antara pihak wali murid dan guru pamong harus berjalan dengan baik. Hal itu digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa dirumah maupun di sekolah. Perubahan yang dialami siswa setelah guru memakai sistem Among dalam proses belajarmengajar mata pelajaran PKn dalam prestasi belajar ada. Hal itu terjadi apabila sistem Among akan dijalankan dengan semestinya dan berjalan dengan baik maka prestasi belajar siswa akan meningkat. Hal itu itu merupakan tujuan akhir dari suatu sistem yaitu progres yang meningkat. Dengan berjalannya sistem SARAN Berdasarkan hasil temuan penelitian tersebut, peneliti memberi beberapa saran kepada guru PPKn dan pihak sekolah sebagai berikut: (1) pihak sekolah sebaiknya mencukupi fasilitas atau kebutuhan sarana dan prasarana khususnya media pembelajaran agar guru pamong (mata pelajaran PKn) bisa lebih berinovasi dalam pembelajaran, (2) agar kemampuan siswa merata setelah jam pembelajaran selesai diadakan bimbingan belajar bagi semua siswa tanpa terkecuali. Dan bagi siswa yang memiliki kemampuan lebih diberi tugas untuk membantu teman yang kurang, (3) hubungan antara pihak sekolah dengan wali murid sebaiknya dipererat yaitu dengan mengadakan pertemuan setiap 1 bulan sekali. Hal itu digunakan untuk mengawasi tingkah laku siswa di sekolah dan rumah, (4) agar siswa tidak terpengaruh dengan lingkungan yang negatif maka kegiatan siswa pada saat di rumah ditambah yaitu dengan menambah tugas rumah dan menambah jam ekstrakulikuler, (5) bagi siswa yang melanggar peraturan atau menggagu teman yang sedang konsen belajar sebaiknya konsekuensi dari hukumannya yaitu membuat makalah atau tugas yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsini.2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta : Rineke Cipta.
Azwar, Saifudin. 2001. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bungun, B. 2006. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. 2005. Yogyakarta: Taman Siswa. Moleong, J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Moleong, J.2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Pendidikan. (Online), (http://www.hukumonline.com, diakses pada tanggal 10 Mei 2014). Rusman. 2010. Multi Peran dan Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran. (Online), (http://tugino230171.wordpress.com, diakses tanggal 23 Maret 2014). Rusman.2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Setyosari, Punaji. 2001. Rancangan Pembelajaran Teori dan Praktek. Malang: Elang Mas. Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Soeratman, Darsiti.1981. Ki Hajar Dewantoro. Jakarta : Depdikbud. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung. Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia Menuju Masyarakat Terdidik Berbasis Budaya. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. Tim penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang : Universitas Negeri Malang.
Wangid, Muhammad Nur. 2011. Sistem Among Pada Masa Kini: Kajian Konsep Dan
Praktik Pendidikan.(Online), (belajar-sistem-pendidikan-dari-ki-hajar.html, diakses tanggal 1 September 2013).