PENERAPAN MEDIA CIRCULAR CARDS DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PADA KELAS X SMA NEGERI 6 MALANG Etri Dirvani Rizkia Girendha Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] ABSTRAK : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses dan hasil penerapan media Circular Cards pembelajaran kosakata bahasa Jerman pada siswa kelas X SMAN 6 Malang. Data hasil penelitian dikumpulkan dengan analisis pengamatan, angket, dan tes melalui teknik dokumentasi. Data hasil analisis tersebut ditulis dengan menggunakan pendekatan metode dreskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah pembelajaran dengan menerapkan media Circular Cards dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif dan dapat membantu pemahaman siswa terhadap materi kosakata bahasa Jerman. Kata kunci
: Pembelajaran bahasa Jerman, pembelajaran kosakata, dan media Circular Cards
ABSTRACT : This research describes the process and the result of the Circular Cards Medium’s implementation in German vocabulary learning for the students in 10th Grade at SMAN 6 Malang. The result of this research uses the descriptive qualitative method. The data of this research was collected by anylisis of the observation, quitionare, and test in the documentation technique. The result is written by the descriptive qualitative method. The result of this research is the implementation of Circular Cards medium can make the learning could create more effective and active learning process and it could also help the students got understanding in German vocabulary. Keywords
: German learning, Vocabulary Learning, and Circular Cards Medium
Kosakata merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa Jerman. Melalui kosakata, siswa dapat menerapkan empat keterampilan berbahasa yaitu membaca, menulis, berbicara dan menyimak. Dengan demikian, untuk dapat mengusai kosakata diperlukan adanya pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Melalui pembelajaran kosakata bahasa Jerman di sekolah, siswa dapat lebih memahami dan menerapkan kosakata sesuai dengan gramatika bahasa Jerman dengan tepat. Namun, berdasarkan pengamatan peneliti pada saat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMAN 6 Malang pada semester ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 menunjukkan bahwa siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam menggunakan kosakata, khususnya Nomen dan Artikel dalam konteks. Berdasarkan hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) menunjukkan bahwa banyak siswa yang melakukan kesalahan pada penggunaan Nomen dan Artikel dalam
1
2
konteks. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang memiliki pemahaman yang tepat terhadap Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran kosakata agar siswa memiliki penguasaan kosakata bahasa Jerman dengan tepat. Bahasa Jerman adalah salah satu mata pelajaran bahasa asing yang telah diatur dalam sistem pendidikan di Indonesia pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau yang biasa disebut dengan Kurikulum 2006. Menurut KTSP pembelajaran bahasa Jerman menekankan pada kemampuan berbahasa baik yang bersifat reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif meliputi membaca dan menyimak, sedangkan produktif yaitu berbicara dan menulis. Dengan demikian, salah satu tujuan dari pembelajaran bahasa Jerman adalah agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berbahasa Jerman dengan baik pada keterampilan berbicara, menyimak, membaca dan menulis dengan baik. Pada penelitian ini, penerapan media Circular Cards difokuskan pada keterampilan produktif yaitu keterampilan berbicara dan menulis. Subyakto (1988: 133) menjelaskan bahwa keterampilan berbahasa produktif terbagi menjadi dua yaitu keterampilan berbicara dan menulis (mengarang). Keterampilan produktif adalah keterampilan dimana siswa dapat mengungkapkan pikirannya terdapat materi pelajaran yang diterimanya baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran kosakata merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang diterapkan untuk meningkatkan penguasaan kosakata. Pembelajaran kosakata dapat diterapkan dalam konteks (Philip dalam Suyanto 2010: 47). Melalui konteks siswa dapat lebih mudah memahami dan menerapkan kosakata sesuai dengan gramatika bahasa Jerman dengan tepat. Pembelajaran kosakata juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran karena media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Penggunaan media harus dilaksanakan dengan menggunakan metode yang tepat, salah satunya dengan melakukan permainan. Terdapat teori yang menyatakan bahwa pembelajaran kosakata dapat dilakukan dengan menerapkan kombinasi antara media gambar dan permainan (Tran, 2012: 3). Penerapan media pembelajaran dapat membantu proses pembelajaran yang lebih efektif (Sudjana, 2005: 99), dan metode permainan dapat meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam mengukuti kegiatan pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan media Circular Cards pada pembelajaran bahasa Jerman. Media Circular Cards merupakan media pembelajaran yang didesain untuk memperkenalkan kosakata baru pada siswa (Suyanto, 2010: 107). Dengan demikian, media Circular Cards dapat diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman dalam konteks dengan cara permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil penerapan media Circular Cards dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Peneliti yang bertindak langsung sebagai guru pengajar bahasa Jerman (intrumen aktif) dapat lebih mudah dalam memperoleh data terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Circular Cards. Selain itu, peneliti juga dapat mengetahui respon dan aktivitas siswa kelas X 5-7 SMAN 6 Malang dalam menerapkan media Circular Cards pada pembelajaran kosakata bahasa Jerman.
3
METODE Peneliti menggunakan pendekatan metode desktiptif kualitatif pada penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka laporan hasil penilitian dapat dideskripsikan oleh peneliti berdasarkan data nyata (konkret) selama proses pelaksanaan penelitian berlangsung. Pemaparan proses dan hasil penelitian dideskripsikan secara sistematis sesuai dengan data-data hasil pelaksanaan penelitian. Dengan demikian, penggunaan pendekatan deskriptif kualitatif dapat menggambarkan penelitian yang dengan jelas. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kelas. Penelitian kelas yang dimaksud adalah penelitian yang difokuskan pada proses yang berlangsung di dalam kelas atau kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, semua aspek yang mempengaruhi jalannya proses pembelajaran di kelas dijadikan sebagai bahan penelitian. Aspek-aspek yang akan diteliti antara lain yaitu persiapan proses pembelajaran, pengajar atau guru, subjek penelitian kelas, metode pembelajaran, media yang digunakan serta keadaan selama proses pembelajaran yang berlangsung di dalam penelitian kelas. Sebab semua aspek tersebut dapat mempengaruhi satu sama lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa prosedur antara lain yaitu observasi, angket, dokumentasi dan tes. Prosedur tersebut dilaksanakan secara runtut untuk mendapatkan data dari pelaksanaan penelitian. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, angket guru dan siswa serta hasil tes siswa yang dilakukan melakui teknik dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X-5, X6, dan X-7 yang memilih pelajaran bahasa jerman sebagai pelajaran bahasa asing yang dipelajari di sekolah. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X 5-7 yang melaksanakan pembelajaran bahasa Jerman. Data tersebut selanjutnya dianalisis melalui 3 (tiga) tahap yaitu mereduksi data berupa kesalahan tes siwa, penyajian data dalam bentuk paparan dan temuan serta menyimpulkan hasil dari pelaksanaan penelitian. HASIL PENELITIAN Data aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Proses pembelajaran bahasa Jerman yang dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disetujui oleh guru pengajar bahasa Jerman. Pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Berdasarkan RPP, pertemuan pertama dilaksanakan untuk pemberian materi dan pengenalan media Circular Cards. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan untuk pemantapan materi dengan menggunakan media Circular Cards. Pelaksanaan penelitian pertama berlangsung pada kegiatan pembelajaran bahasa Jerman di Kelas X 5-7 pada hari Kamis, tanggal 22 Maret 2012. Kegiatan pembelajaran tersebut diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 24 siswa. Sesuai dengan RPP yang telah disusun peneliti berdasarkan kurikulum di SMAN 6 Malang, tema pelajaran bagi siswa kelas X pada semester II yaitu ‘Kehidupan Sekolah’. Materi struktur yang diajarkan yaitu pembelajaran kosakata (Wortschatz), khususnya Nomen dan Artikel bahasa Jerman dalam konteks. Lebih khusus, materi yang diajarkan adalah Artikelwörter (bestimmt und unbestimmt
4
Artikel) dan Verneinung dalam bentuk Nominativ dan Akkusativ, dengan menghubungkan materi yang sebelumnya telah diajarkan oleh guru yaitu konjugasi ‘haben’. Selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Jerman di kelas X 5-7, secara keseluruhan suasana di dalam kelas X 5-7 cukup kondusif, walaupun pada awal kegiatan pembelajaran ada sebagian kecil dari siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Siswa tersebut hanya diam, tidak merespon penjelasan yang disampaikan oleh guru. Namun sebagian besar yang lainnya mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Jerman dengan semangat dan gembira. Siswa aktif dalam bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Interaksi antar siswa dalam kelompok juga terlihat intensif. Masing-masing siswa dalam kelompok aktif dan senang dalam mempraktekkan pembelajaran kosakata Nomen dan Artikel dengan menggunakan media Circular Cards dalam bentuk permainan (tebak-tebakkan/tanya jawab). Pelaksanaan penelitian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Maret 2012. Pada pertemuan kedua diikuti oleh 25 siswa, dengan tambahan siswa baru yang mengikuti pembelajaran bahasa Jerman. Pelaksanaan pembelajaran kedua ini dilakukan untuk pemantapan materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya yaitu dengan mempraktekkan penggunaan Nomen dan Artikel dalam konteks dengan menggunakan media Circular Cards. Seperti pada pertemuan pertama, siswa secara berpasangpasangan bergantian saling bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan berdasarkan gambar yang ditunjukkan oleh media Circular Cards. Untuk meningkatkan pemahaman siswa diberi latihan dalam bentuk tertulis untuk penggunaan Nomen dan Artikel. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan tes untuk mengetahui penguasaan kosakata Nomen dan Artikel yang dimiliki siswa selama pembelajaran dengan menerapkan media Circular Cards. Tes yang diujikan kepada siswa terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, siswa diminta untuk menentukan Artikel dan bentuk jamak dari kata benda yang dimaksudkan pada gambar. Bagian kedua, siswa mengerjakan tes dalam konteks dan yang berupa pilihan ganda. Kasus atau tata bahasa yang muncul adalah bentuk Nominativ dan Akkusativ (kata kerja haben). Namun, pada pertemuan kedua ini tes tersebut hanya diikuti oleh 22 siswa, karena tiga siswa tersebut memiliki kegiatan di luar sekolah. Berdasarkan hasil tes terdapat 16 dari 22 siswa yang belum tepat dalam menentukan Artikel pada soal bagian I nomor 12 yang menentukan Artikel dari kata Fenste. Kesalahan dalam menentukan bentuk jamak pada soal nomor 12 juga dilakukan oleh 18 siswa. Kesalahan dalam menentukan Artikel dan bentuk jamak banyak juga dialami siswa pada soal nomor 5. Terdapat 12 siswa yang salah dalam menentukan bentuk Artikel dari Schule. 8 siswa menjawab das Schule dan 4 siswa yang lain menjawab der Schule. Namun, hanya 8 siswa yang salah dalam menentukan bentuk jamak dari kata Schule. Tes pada bagian penentuan Artikel, dapat dijawab dengan tepat oleh seluruh siswa pada soal nomor 1, 2, 6, 7, 9, 13, dan 14. Soal nomor 1, menentukan Artikel dari kata Stuhl, nomor 2 kata Kuli, nomor 6 kata Tisch, nomor 7 kata Tafel, nomor 9 kata Bleistift, nomor 13 kata Radiergummi, dan nomor 14 kata Bleistift. Namun, dari 22 siswa yang mengikuti tes, tidak ada satu siswa yang
5
dapat menetukan bentuk jamak dengan tepat dari 15 kata benda yang terdapat pada tes tersebut. Tes pada bagian II yaitu menentukan jawaban dalam bentuk konteks dari kosakata Nomen dan Artikel dengan tepat. Jenis tes tersebut adalah pilihan ganda. Dari jumlah 15 soal yang ada, hanya 3 nomor soal saja yang dapat dijawab dengan tepat oleh seluruh siswa yang mengikuti tes. Seluruh siswa dapat menjawab dengan tepat pada soal nomor 3, 8 dan 13. Kasus pada soal nomor 3 dan 13 adalah Nominativ, sedangkan pada soal nomor 8 adalah kasus Akkusativ. Pelaksanaan tes pada penelitian ini berlangsung pada pertemuan ke dua atau terakhir. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata bahasa Jerman kelas X 5-7 telah melampaui SKM, yaitu 75. Jumlah keseluruhan siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata kelas sebanyak 12 siswa dari 22 siswa yang mengikuti tes. Jumlah siswa yang telah lulus SKM sebanyak 18 siswa dan 4 siswa mendapatkan nilai di bawah SKM. Berdasarkan kategori nilai di SMAN 6 Malang hasil tes siswa dapat diuraikan sebagai berikut: 7 siswa mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik (nilai dari 91-100); 7 siswa dengan kategori baik (nilai 81-90); 3 siswa dengan kategori cukup atau sedang (71-80); dan satu siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang, karena mendapatkan nilai 69 yang berarti nilai tersebut di bawah SKM. Data dari angket pada bagian pertama menunjukkan sebanyak 14 siswa menyatakan sangat setuju bahwa media Circular Cards merupakan media yang pertama kali digunakan dan tergolong media yang sangat menarik pada pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Jumlah tersebut masuk kedalam kategori cukup kuat dengan jumlah presentasi 63,7 %. Sejumlah 12 siswa dengan jumlah presentase sebesar 54,5 % menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan nomor 2 yang menjelaskan bahwa media Circular Cards merupakan media yang sangat menarik untuk pembelajaran bahasa Jerman di kelas. Sebanyak 10 siswa menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 2 dengan jumlah presentase sebesar 45,5 %. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pilihan siswa SS dan S terhadap pernyataaan nomor 2 cukup kuat. Sebanyak 9 siswa berpendapat sangat setuju bahwa media Circular Cards mudah digunakan dengan jumlah presentase sebesar 41 %. Jumlah presentase siswa yang berpendapat setuju terhadap pernyataan nomor 5 lebih besar, yaitu 54,5 % (12 dari 22 siswa). Hanya satu siswa yang berpendapat kurang setuju terhadap pernyataan nomor 5, dengan jumlah prsesntasi sebesar 4,5 % yang masuk ke dalam kategori sangat lemah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media tersebut mudah digunakan. Sebesar 63,7 % dari 25 siswa yang mengisi angket memilih setuju dengan pernyataan nomor 6 yang menyatakan bahwa media Circular Cards sesuai digunakan untuk pembelajaran Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Jumlah presentase tersebut menunjukkan bahwa pernyataan tersebut cukup kuat. Sebanyak 8 siswa memilih Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan nomor 6 yang dikategorikan ke dalam pernyataan yang lemah, karena presentase jumlahnya hanya 36,7 %. Pernyataan nomor 7 yang berisi kesesuaian media Circular Cards dengan tema ‘Kehidupan Sekolah’ menunjukkan bahwa sebanyak 9 siswa berpendapat Sangat Setuju (SS), 11 siswa memilih Setuju (S), dan hanya dua siswa yang
6
menyakan Kurang Setuju (KS). Pada pernyataan SS masuk ke dalam kategori yang lemah (41 %), pernyataan SS kategori cukup kuat (50 %) dan pernyataan KS pada kategori sangat lemah (9 %). Sebanyak 11 siswa berpendapat sangat setuju bahwa media Circular Cards dapat memudahkan siswa untuk memahami dan mengingat Nomen dan Artikel bahasa Jerman dengan baik dengan jumlah presentase 50 %. Untuk 12 siswa yang lainnya menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 8 dengan jumlah presentasi 50 % yang masuk ke dalam kategori pernyataan yang cukup kuat. Sebesar 63,7 % atau 14 dari jumlah keseluruhan siswa yang mengisi angket berpendapat sangat setuju bahwa penggunaan media Circular Cards dapat membantu pembelajaran Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Sebesar 36,3 % (8 siswa) menyatakan setuju dan hanya satu siswa yang berpendapat kurang setuju terhadap pernyataan nomor 9. Dari hasil analisis tabel 3.3 menunjukkan bahwa pendapat Sangat Setuju (SS) terhadap pernyataan nomor 9 dikategorikan ke dalam pernyataan yang kuat. Oleh karena itu, berdasarkan hasil angket dapat disimpulkan bahwa penerapana media Circular Cards telah membantu siswa dalam pembelajaran Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Angket yang diisi oleh guru pengajar bahasa Jerman menyatakan sangat setuju bahwa penerapan media Circular Cards telah membantu siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman. Melalui penerapan media tersebut semangat dan aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif terhadap semangat belajar siswa pada pembelajaran kosakata Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Guru menyatakan sangat setuju bahwa media Circular Cards merupakan media pembelajaran baru yang dapat diterapkan pada pembelajaran bahasa Jerman. Media ini tergolong menarik, sesuai pada tema pembelajaran ‘Kehidupan Sekolah’ dan dapat diterapkan pada materi lain dalam pembelajaran bahasa Jerman. Komentar dari guru pada angket bagian uraian menyatakan, media Circular Cards sesuai dan dapat membantu siswa dalam pembelajaran kosakata Nomen dan Artikel. Media ini tepat digunakan untuk menerapkan materi Nomen dan Artikel dalam bentuk kalimat (konteks). Guru juga menuliskan bahwa bentuk dan cara penggunaan media Circular Cards sangat menarik. Hal tersebut didukung dengan gambar-gambar berwarna sehingga menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media Circular Cards. PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran kosakata bahasa Jerman dilaksanakan pada siswa kelas X 5-7 dengan menerapkan media Circular Cards. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimana siswa belajar dalam kelompok dan menggunakan media Circular Cards secara berpasangan. Siswa mempraktekkan materi pembelajaran Nomen dan Artikel sesuai dengan mekanisme penggunaan media Cicular Cards yang telah dijelaskan di Sub Bab Media Circular Cards pada landasan teori. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Circular Cards dilakukan secara berpasangan dengan metode tanya jawab. Seorang siswa bertindak sebagai penanya, sedangkan siswa yang lainnya menjawab pertanyaan. Pertanyaan dan jawaban tersebut terletak di bagian belakang gambar yang
7
ditunjukkan oleh media Circular Cards dalam konteks. Hal tersebut sesuai pendapat Philip (dalam Suyanto, 2010: 47) yang menyatakan bahwa kosakata dan gramatika perlu diterapkan dalam konteks, agar siswa dapat menerapkan materi pelajaran bahasa yang telah mereka peroleh. Dengan demikian, pembelajaran kosakata dengan menggunakan media Circular Cards ditulis dalam konteks. Proses pembelajaran dengan menerapkan media Circular Cards dilakukan oleh siswa dalam bentuk permainan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran kosakata Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Menurut Tran (2012: 3) perlu adanya kombinasi antara media visual dengan permainan dalam pembelajaran kosakata. Pernyataan Tran didukung oleh pernyataan Sudjana (2005: 99) bahwa media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif. Teori tersebut terbukti, bahwa penerapan media Circular Cards dengan metode permainan (tebak gambar) dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif dan dapat meningkatkan bersemangat belajar siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Hasil dari pelaksanaan penelitian dalam pembelajaran Nomen dan Artikel bahasa Jerman pada siswa kelas X 5-7 diperoleh melalui beberapa data, antara lain melalui hasil observasi peneliti dan guru, angket dan nilai tes dalam bentuk dokumentasi. Data-data tersebut diperoleh peneliti selaku instrumen utama yang bertindak langsung sebagai guru pengajar bahasa Jerman di kelas X 5-7 di SMAN 6 Malang. Hasil observasi peneliti dan guru selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Jerman dengan menerapkan media Circular Cards menunjukkan hasil bahwa keadaan kelas cukup kondusif, tenang dan respon positif dari siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media Circular Cards. Siswa senang dalam menerapkan media Circular Cards pada pembelajaran kosakata Nomen dan Artikel. Selain itu, siswa juga dapat menambah kosakata baru dengan meudah. Hal ini sejalan dengan pendapat Suyanto (2010: 107) yaitu media Circular Cards merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk memperkenalkan kosakata baru atau pola kalimat baru. Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah mengenal, memahami dan mempraktekkan kosakata yang telah diajarkan oleh guru. Hasil pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa melalui penerapan media Circular Cards siswa mengikuti pembelajaran dengan bersemangat dan gembira. Hal tersebut sesuai dengan fungsi afektif dan kognitif dari penggunaan media pembelajaran berbentuk visual (gambar) yang dapat menggugah emosi siswa menjadi lebih aktif dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dan dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam gambar (Levie dan Lentz dalam Arsyad, 2010: 18). Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi proses, akan tetapi juga dilihat dari hasil. Untuk itu, peneliti menggunakan tes untuk mengetahui hasil dari pembelajaran Nomen dan Artikel dengan menerapkan media Circular Cards. Sesuai dengan penjelasan tentang pengajaran yang ditinjau dari hasil disebutkan bahwa terdapat korelasi antara proses pengajaran dengan hasil yang dicapai (Sudjana, 2005: 37). Oleh karena itu makin besar usaha yang
8
dilakukan siswa dalam mempraktekkan kosakata dengan menggunakan media Circular Cards, maka hasil dari proses pembelajaran juga dapat meningkat. Hasil tes siswa terbukti memiliki korelasi dengan aktivitas siswa selama proses pembelajaran bahasa Jerman berlangsung. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan guru menunjukkan bahwa siswa yang yang mendapatkan nilai di bawah SKM kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Jerman. Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan tidak mempraktekan materi dengan menggunakan media Circular Cards secara maksimal. Siswa cenderung acuh, pasif dan tidak melakukan interaksi yang intensif dalam kelompok. Hal tersebut berdampak pada kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga siswa mendapatkan nilai tes di bawah SKM. Secara keseluruhan data hasil tes menyatakan bahwa setelah penerapan media Circular Cards nilai rata-rata kelas X 5-7 meningkat dari sebelumnya. Sebagian besar siswa mendapatkan nilai di atas SKM, karena siswa dapat menentukan Artikel dan bentuk jamak dari kata benda dengan tepat. Selain itu, siswa juga dapat menjawab soal tes dalam konteks. Dengan demikian, penerapan media Circular Cards terbukti telah mempermudah siswa dalam menerima materi pembelajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana yang menjelaskan bahwa media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting, karena melalui media materi pelajaran dapat lebih mudah dipahami oleh siswa (2005: 99). Hasil data dari angket menunjukkan hampir seluruh siswa menyatakan bahwa media Circular Cards adalah media yang baru pertama kali diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jerman. Berdasarkan angket, seluruh siswa berpendapat penggunaan media Circular Cards dapat membantu siswa dalam pembelajaran kosakata Nomen dan Artikel dengan mudah. Sesuai dengan pendapat siswa dalam angket pada bagian uraian menyebutkan bahwa media Circular Cards juga tergolong media pembelajaran yang sangat menarik dan memiliki gambar yang sangat jelas. Hal tersebut dapat meningkatkan konsentrasi siswa terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan teori tentang fungsi atensi yang menyebutkan media yang menarik dapat mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran (Levie dan Lentz dalam Arsyad, 2010: 18). Guru juga menyatakan setuju tentang penerapan media Circular Cards pada pembelajaran kosakata. Penerapan media Circular Cards dapat membantu siswa dalam menerima materi pelajaran kosakata yang telah diajarkan guru dengan mudah. Pernyataan tersebut didukung dengan fungsi kompensatoris bahwa media dapat mengakomodasi siswa yang lemah dalam menerima dan memahami isi pelajaran dalam bentuk teks/verbal (Levie dan Lentz dalam Arsyad, 2010: 18). Oleh sebab itu, siswa yang memiliki kemampuan kurang, dapat memanfaatkan penerapan media Circular Cards dalam memahami dan menerima materi pelajaran kosakata bahasa Jerman. PENUTUP Kesimpulan Penelitian terhadap penerapan media Circular Cards dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman pada siswa kelas X 5-7 di SMA Negeri 6 Malang telah
9
dilakukan dengan baik. Hasil yang diperoleh berdasarkan data di lapangan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penerapan media Circular Cards dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman pada siswa kelas X 5-7 telah dilakukan dengan tepat pada materi Artikelwörter (bestimmter dan unbestimmter Artikel) dan Verneinung dalam struktur Nominativ dan Akkusativ. Media yang dilaksanakan dalam bentuk permainan ini sangat sesuai dengan tema ‘Kehidupan Sekolah’. Pembelajaran kosakata dalam bentuk konteks juga dapat dilakukan melalui penerapan media Circular Cards. 2. Hasil penerapan media Circular Cards dalam pembelajaran kosata bahasa Jerman pada siswa kelas X 5-7 di SMA Negeri 6 Malang ditunjukkan melalui data hasil tes siswa. Berdasarkan data hasil nilai tes ditunjukkan bahwa 81,8% dari jumlah keseluruhan siswa telah memperoleh nilai di atas SKM. Hasil ratarata kelas pada tes tersebut diperoleh sebesar 84,7. Bersumber pada data angket ditunjukkan bahwa penerapan media Circular Cards dapat membantu siswa dalam pembelajaran Nomen dan Artikel bahasa Jerman. Hasil observasi juga menunjukkan adanya peningkatan semangat dan motivasi siswa terhadap pelajaran bahasa Jerman. Siswa lebih efektif dalam mengikuti pembelajaran kosakata dengan menggunakan media Circular Cards bentuk permainan. Saran Sesuai dengan hasil penelitian tentang penerapan media Circular Cards dalam pembelajaran kosakata pada siswa Kelas X 5-7 SMAN 6 Malang, peneliti memiliki beberapa saran. Adapun saran tersebut antara lain yaitu: 1. Siswa Siswa dapat menggunakan media Circular Cards dalam mempelajari dan mempraktekkan materi kosakata bahasa Jerman dengan lebih mudah. Melalui penerapan media Circular Cards, siswa juga dapat mempraktekkan pemguasaan kosakata bahasa Jerman secara mandiri. Oleh karena itu siswa diharapkan untuk lebih aktif dan meningkatkan motivasi belajar bahasa Jerman, agar materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima secara maksimal. 2. Guru Bahasa Jerman Guru dapat menggunakan media Circular Cards pada pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, agar pelaksanaan pembelajaran bahasa Jerman dapat berjalan lebih efektif. Guru juga dapat menggunakan media Circular Cards pada tema dan materi pelajaran bahasa Jerman yang lainnya. 3. Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat menerapkan media Circular Cards pada pelajaran, tema dan materi yang berbeda. Akan tetapi, sebelum diterapkannya media Circular Cards pada proses pembelajaran, media tersebut harus dipersiapkan dengan baik, agar tidak terjadi kerusakan atau permasalahan selama penggunaan media berlangsung. Dengan demikian, peneliti selanjutnya dapat meminimalisir kekurangan yang dimiliki oleh media Circular Cards sehingga dapat dipergunakan secara maksimal.
10
DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar. 2010. Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurkulum KTSP bhasa Jerman Program pilhan. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, Depdikbut. Glaboniat. Müller. Rusch. Schmitz. 2005. Profile Deutsch. Berlin und München: Langenscheidt KG. Kohrs, Peter. 1997. Rechtschreibung und Grammatik. Berlin: Cornelsen. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Musyarofah, Atiqatul. 2011. Pengembangan Media Circular Cards Untuk Mempelajari Kosakata Bahasa Arab Bagi Siswa Kelas V MI Nahdlatul Ulama ‘Putri’ Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Reimann, Monika. 2001. Grundstufen-Grammatik. München: Max Hueber Verlag. Riduwan. 2005. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Shoebottom, Paul. Which is more important: learning grammar or learning vocabulary? Frequently Asked Question About Language Learning. (Online), (http://esl.fis.edu), diakses 14 Januari 2012. Slameto. 2003. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. Stirling, Johanna. 2003. Helping Students To Learn the Vocabulary That We Teach Them. Johanna Stringling’s English Teacher and Learners of English as Foreign Language. (Online), (http://www. Amazon.co.uk) Subyakto, Sri Utami. 1988. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suyanto, Kasihani K.E.2010. Englisch for Young Learners. Jakarta: Bumi Aksara. Tarigan, Djago. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa. Tran, Truch Quynh. 2012. Visuelle Medien: Spielerisch mit Bildern Wortschatz lernen. German: Grin Verlag. Wardhani, Ellysa Yuniar Eka. 2010. Penerapan ‘Laufdiktat’ Pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Jerman Siswa Kelas X SMAN 7 Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.