PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG Zuhrun Nafis Dewi Kartika Ardiyani, S. Pd., M.Pd. Edy Hidayat, S.Pd., M. Hum. Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] Abstract: This research aims to describe the application of the recitation method in learning the skills to write a personal letter in German Language Identification theme. The data in this research is observation, test, and student questionnaires class XI SMA Negeri 7 Malang languages academic year 2011/2012. The research method used is a qualitative descriptive. The results showed that application of the recitation method facilitate students in writing a personal letter and provide an atmosphere conducive to the development of student creativity. Based on the results of written test scores in mind that the average grade obtained by students is 81.1. This shows, that students have a good understanding of learning materials, as a minimum standard of thoroughness the German lessons SMA Negeri 7 Malang is 75. The difficulties researchers on this research aims, are as follows. (1) the difficulty in selecting the tasks that correspond to differences in student ability, (2) the allocation of time, because this method consists of several phases of learning, and (3) in a group task, the difficulty of controlling the work done by all members or specific members resolved. Keywords: recitation method, writing skills, German lessons. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode resitasi pada pembelajaran keterampilan menulis surat pribadi bahasa Jerman tema Identitas Diri. Data diperoleh dari pedoman observasi, tes keterampilan menulis surat pribadi, dan angket siswa kelas XI Bahasa tahun ajaran 2011/ 2012. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi mempermudah siswa dalam menulis surat pribadi dan memberikan suasana yang kondusif dalam perkembangan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil nilai tes menulis diketahui bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 83,3. Hal tersebut menunjukkan, bahwa siswa telah memahami materi pembelajaran dengan baik, karena standar ketuntasan minimal nilai pelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 7 Malang adalah 75. Kesulitan-kesulitan peneliti pada penelitian ini, adalah sebagai berikut. (1) kesulitan dalam memilih tugas yang sesuai dengan perbedaan kemampuan siswa, (2) kesulitan dalam mengalokasikan waktu, karena metode ini terdiri dari beberapa fase pembelajaran, dan (3) kesulitan dalam pemberian tugas dalam kelompok, karena peneliti harus mengontrol apakah hasil pekerjaan diselesaikan oleh seluruh anggota/ kelompok atau beberapa orang saja. Kata Kunci : metode resitasi, keterampilan menulis, pelajaran bahasa Jerman.
Pembelajaran bahasa Jerman di tingkat SMA mencakup empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Pembelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 7 Malang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan 2006 (KTSP 2006) Mata Pelajaran Bahasa Jerman. Sesuai dengan KTSP keterampilan menulis bahasa Jerman kelas XI, standar kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah mampu mengungkapkan informasi secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana. Kompetensi dasar dalam keterampilan menulis yang harus dipenuhi siswa adalah mampu menulis kata, frasa, dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat serta mampu mengungkapkan informasi sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan menggunakan kata, frasa dengan huruf, ejaan, tanda baca dan struktur yang tepat. Namun pada kenyataannya, banyak siswa masih mengalami 1
kesulitan dalam menyusun kata menjadi paparan yang tepat. Berdasarkan data nilai siswa dalam pelajaran bahasa Jerman, peneliti memperoleh informasi bahwa terdapat beberapa siswa memperoleh nilai di bawah rata-rata Standar Ketuntantasan Minimal (SKM) atau sesuai dengan SKM yaitu 75, dalam keterampilan menulis tema Identitas Diri. Selain itu, berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Jerman SMA Negeri 7 Malang, peneliti memperoleh informasi bahwa penggunaan metode yang bervariasi telah diterapkan oleh guru dalam pembelajaran bahasa Jerman, misalnya Metode Kooperatif Learning dan Metode Drill (Metode Latihan Siap), meskipun demikian siswa masih sering mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jerman, khususnya keterampilan menulis. Siswa masih banyak melakukan kesalahan dalam tata bahasa, kosakata, dan pengembangan kalimat dalam keterampilan menulis. Penggunaan metode mengajar yang tepat, merupakan suatu alternatif mengatasi masalah rendahnya daya serap siswa terhadap pelajaran Bahasa Jerman, guna meningkatkan mutu pengajaran. Penerapan suatu metode pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefesienan dan kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan, kecepatan belajar, minat, waktu yang dimiliki dan keadaan sosial ekonomi siswa sebagai obyek. Sesuai yang dikatakan oleh Rostiyah (2008:2) yaitu “Setiap jenis metode pengajaran harus sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu….”. Salah satu metode yang diterapkan dalam melibatkan siswa secara aktif, guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar adalah menggunakan metode resitasi. Metode resitasi merupakan metode pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pengalaman. Siswa diberikan tugas untuk membuat resume/ laporan tertulis yang kemudian hasilnya dapat dipertanggungjawabkan (Djamarah dan Zain, 2006:61-62). Pernyataan tersebut sesuai dengan Sudjana (dalam Amriawan, 2008), bahwa metode resitasi diharapkan mampu memancing keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan harus dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, diharapkan tercipta interaksi yang edukatif antara guru dan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman dengan penggunaan metode resitasi melalui fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas dan fase mempertanggungjawabkan tugas yang diupayakan untuk melatih keterampilan menulis dengan nyaman dan menyenangkan karena siswa tidak hanya mengerjakannya di kelas dan terbatas oleh waktu, akan tetapi siswa dapat melanjutkannya di perpustakaan, laboratorium dan bahkan di rumah, yang kemudian hasil pekerjaannya harus dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan pendapat Alipandie (1984:91), yang menyatakan bahwa “Metode resitasi adalah cara untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan memberi tugas khusus kepada siswa, melalui tugas yang hasilnya yang dapat dapat dikerjakan di rumah, di perpustakaan atau di laboratorium dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.” Metode resitasi tentunya mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Djamarah & Zain (2006:88), menyatakan kelebihan metode resitasi adalah metode ini lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual maupun kelompok, dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru, dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa, dan dapat mempertimbangkan kreativitas siswa. Kekurangan metode resitasi adalah pemberian tugas berdasarkan perbedaan individu siswa, sulit untuk mengontrol apakah siswa benar menyelesaikan pekerjaan/ tugas tersebut secara mandiri. 2
Pada penelitian ini, peneliti mendeskripsikan penerapan dan hasil penerapan metode resitasi pada keterampilan menulis bahasa Jerman tema Identitas Diri kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Malang, khususnya di kelas XI Bahasa. Mata pelajaran Bahasa Jerman mulai dipelajari siswa pada kelas XI . Peneliti memilih tema Identitas Diri karena tema ini merupakan awal pada pembelajaran bahasa Jerman di Kelas XI Bahasa semester ganjil. Pada kondisi seperti ini, siswa dapat dikatakan sebagai pemula yang memerlukan bimbingan serta arahan yang baik dari guru, atas dasar hal itulah diperlukan adanya variasi model pembelajaran. Penerapan metode yang tepat dapat membawa siswa pada suasana belajar yang baik dan menyenangkan, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan tepat. Berdasarkan paparan di atas, peneliti melakukan penelitian penerapan metode resitasi pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman tema Identitas Diri kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang.
METODE Sumber data dalam penelitian ini adalah 9 siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang tahun pelajaran 2011/2012. Data-data dalam penelitian diperoleh dari ini pedoman observasi, tes, dan angket siswa. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil observasi, tes, dan angket siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang tahun ajaran 2011/ 2012 . Adapun uraian selengkapnya, adalah sebagai berikut.
Data Hasil Observasi Kegiatan observasi dilakukan pada saat penelitian berlangsung yaitu dua kali pertemuan selama proses pembelajaran keterampilan menulis surat pribadi bahasa Jerman menggunakan metode resitasi. Hal ini untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman tema Identitas Diri dengan menggunakan metode resitasi. Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data konkrit di lapangan dan dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dengan menggunakan lembar pedoman observasi. Peneliti dibantu seorang observer yaitu seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman semester 8 untuk mengamati kegiatan KBM dan mengisi lembar observasi sesuai dengan kegiatan yang diamati. Berdasarkan hasil observasi, penerapan metode resitasi pada pembelajaran ketrampilan menulis bahasa Jerman tema Identitas Diri kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang, berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan RPP pada tiap pertemuan. Hal itu dibuktikan dari data hasil lembar observasi pada dua pertemuan, diperoleh skor 2,8 (pertemuan pertama) dan 3,1 (pertemuan kedua) yang menurut kriteria kualifikasi hasil lembar observasi termasuk dalam kategori baik.
3
Data Hasil Tes Menulis Surat Pribadi Bahasa Jerman Tema Identitas Diri Bentuk tes yang diberikan kepada siswa adalah menulis surat balasan dengan tema Identitas Diri dan telah disediakan 3 Leitpunkte (Wie heiβt du? Wo wohnst du? Was machst du?). Siswa juga di minta menuliskan paling sedikit 30 kata sesuai tema dan menuliskan komponen-komponen dalam surat pribadi. Tujuan dilakukan tes ini adalah untuk untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 7 malang pada keterampilan menulis surat pribadi bahasa Jerman tema Identitas Diri setelah diterapkan metode resitasi. Berdasarkan nilai hasil tes siswa, diketahui nilai rata-rata tes menulis siswa adalah 83,3. Hal itu menunjukkan, siswa memperoleh nilai keterampilan menulis di atas Nilai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) untuk mata pelajaran bahasa Jerman di SMA Negeri 7 Malang adalah 75. Hasil tes menulis siswa menunjukkan, bahwa dari 9 iswa kelas XI Bahasa, terdapat satu orang siswa yang tidak tuntas/ kurang dari SKM dan 8 siswa bisa mencapai ketuntasan pada keterampilan menulis bahasa Jerman. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai menulis surat pribadi bahasa jerman tema Identitas Diri kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang dengan menggunakan metode resitasi termasuk dalam kategori baik karena rata-rata nilai menulis siswa yaitu 83,3.
Data Hasil Angket Siswa Angket siswa dibagikan kepada 9 siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang pada akhir pertemuan kedua. Hasil angket siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan dan penilaian siswa mengenai penggunaan metode resitasi pada pembelajaran menulis surat pribadi bahasa Jerman tema Identitas Diri. Angket siswa terdiri dari 10 pernyataan dan cara menjawabnya siswa memberi tanda centang (√) pada salah satu pilihan kriteria jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Angket dibagikan sejumlah 9 buah kepada seluruh siswa. Berdasarkan hasil angket siswa, diketahui siswa merasa senang belajar bahasa Jerman dengan menggunakan metode resitasi. Hal itu dibuktikan dari hasil angket pada pernyataan nomer 10 yang menyatakan bahwa siswa senang belajar bahasa Jerman dengan menggunakan metode resitasi, dijawab sangat setuju sebanyak 8 siswa dan 1 siswa menjawab setuju. Hal tersebut menunjukkan sebanyak 88,9% dari jumlah siswa menyatakan sangat setuju dan 11,1% dari jumlah siswa menyatakan setuju, bahwa siswa senang belajar bahasa Jerman dengan menggunakan metode resitasi. Selain itu, berdasarkan hasil angket pada pernyataan nomer 3 yang menyatakan contoh-contoh surat pribadi dan handout materi memperudah siswa dalam memahami bagian-bagian surat pribadi yang tepat, diketahui 5 siswa menjawab sangat setuju sebanyak dan 4 siswa yang menjawab setuju. Hal tersebut menunjukkan sebanyak 55,6 % dari jumlah siswa menyatakan sangat setuju dan 44,4% dari jumlah siswa menyatakan setuju, bahwa contoh-contoh surat pribadi dan handout materi mempermudah siswa dalam memahami bagian-bagian surat pribadi yang tepat.
4
PENUTUP Kesimpulan Metode resitasi merupakan metode yang relatif mudah dilaksanakan. Oleh karena itu, metode ini disarankan agar dapat digunakan guru pada pembelajaran bahasa Jerman di SMA. Selain itu, metode resitasi dapat meningkatkan penguasaan konsep dalam keterampilan menulis, sehingga mempermudah siswa dalam menulis. Oleh karena itu, metode ini sesuai digunakan untuk mengajarkan keterampilan menulis, sekaligus dapat meningkatkan keaktifan siswa serta memberikan suasana yang kondusif dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode resitasi dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman tema Identitas Diri kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil observasi, penerapan metode resitasi pada pembelajaran bahasa Jerman, khususnya keterampilan menulis surat pribadi tema Identitas Diri berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan RPP pada tiap pertemuan. Hal itu dibuktikan dari data hasil lembar observasi pada dua pertemuan, diperoleh skor 2,8 dan 3,1 yang menurut kriteria kualifikasi hasil lembar observasi termasuk dalam kategori baik. Dibuktikan juga dari hasil nilai rata-rata tes menulis siswa, yaitu 83,3 yang melebihi SKM (75) dan dari 9 siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang, diketahui terdapat satu siswa yang tidak tuntas pada tes menulis. Hal tersebut menunjukkan, bahwa siswa memahami materi pembelajaran dengan baik. Selain itu, dibuktikan juga dari hasil angket siswa, diketahui bahwa siswa bersemangat ketika pembelajaran keterampilan menulis dan lebih bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Adanya handout materi dan Leitpunkte yang diberikan oleh guru dapat mempermudah siswa dalam menulis sebuah surat pribadi bahasa Jerman tema Identitas Diri. Tugas yang diselesaikan di luar kelas dapat membuat siswa merasa nyaman, sehingga tugas dikerjakan dengan baik. Berdasarkan hasil data-data observasi, angket siswa, serta hasil tes menulis, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode resitasi pada pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman tema Identitas Diri kelas XI Bahasa SMA Negeri 7 Malang sangat sesuai dan berjalan dengan baik.
SARAN Saran untuk guru mata pelajaran bahasa Jerman adalah tugas yang diberikan terlebih dahulu dijelaskan, agar siswa memahami tugas dan berupaya untuk menyelesaikannya, pembahasan tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dibahas secara bersama di kelas. Pembahasan bertujuan agar siswa mengetahui kesalahannya, sehingga mereka akan belajar dari kesalahan tersebut. Saran untuk siswa agar lebih sering berlatih keterampilan menulis baik berlatih sendiri atau dengan teman sejawat di sekolah maupun di rumah, karena keterampilan menulis harus dilatih secara kontinyu agar siswa dapat menulis bahasa Jerman dengan benar. Bagi penelitian selanjutnya adalah peneliti lanjutan dapat menerapkan metode resitasi pada pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan berbicara, menyimak, dan membaca dengan materi yang berbeda, serta divariasikan dengan metode dan media yang lebih menarik.
5
DAFTAR RUJUKAN Alipandie, Imansjah. Drs. 1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha Nasional Amriawan. 2008. Penerapan Metode Resitasi. (Online), (http://amriawan.blogspot.com/2008/12/penerapan-metode-resitasi-terhadap.html), diakses 20 Januari 2012. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik Cetakan Keempatbelas. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 Bahasa Jerman Program Bahasa. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Djamarah & Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bina Aksara. Setiyadi, Bambang A. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
6