SKRIPSI
Penerapan Sanksi Pidana Dalam Tindak Pidana Pencurian Pratima ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Gianyar )
I MADE SUKA ARTHA NIM: 1116051044
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
i
Penerapan Sanksi Pidana Dalam Tindak Pidana Pencurian Pratima ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Gianyar )
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas HukumUniversitas Udayana
I MADE SUKA ARTHA NIM: 1116051044
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
Lembaran Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 6 APRIL 2015
PEMBIMBING I
A.A. Ngurah Wirasila, SH.,MH NIP. 19580514 198702 1 001
PEMBIMBING II
Sagung Putri M.E Purwani, SH.,MH NIP. 19710313 200502 2 003
iii
SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA TANGGAL 20 APRIL 2015
Panitia Penguji Skripsi Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Tertanggal : 16 April 2015 Nomor : 0350/UN.14.4E/IV/PP/2015
Ketua
: A.A Ngurah Wirasila, SH.,MH NIP. 19580514 198702 1 001
Sekretaris
: Sagung Putri M.E Purwani, SH.,MH NIP. 19710313 200502 2 003
Anggota
:1. I Made Tjatrayasa, SH.,MH NIP. 19501231 197903 1 019
2. I Wayan Suardana, SH.,MH NIP. 19571231 198602 1 101
3. A.A Ngurah Yusa Darmadi, SH.,MH NIP. 19571125 198602 1 001
iv
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu, Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-NYA akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penilisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi bagi setiap mahasiswa untuk meraih gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana. Adapun judul yang penulis pilih adalah : “ Penerapan Sanksi Pidana Dalam Tindak Pidana Pencurian Pratima ( Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Gianyar ) “ Sejak awal hingga akhirnya penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang memberi dorongan dan bimbingan, karenanya penulis mengucapkan terimakasih dengan tulus kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH., MH., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana.
2.
Bapak I Ketut Sudiarta, SH., MH., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana.
3.
Bapak I Wayan Bela Siki Layang, SH., MH., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana.
4.
Bapak I Wayan Suardana, SH., MH., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana.
v
5.
Bapak Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya, SH., MH., selaku Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana.
6.
Bapak A.A Gde Oka Parwata, SH., MSi., selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana.
7.
Bapak A.A Ngurah Wirasila, SH., MH., selaku Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga memberikan manfaat dalam penyusunan skripsi ini.
8.
Ibu Sagung Putri M.E Purwani, SH., MH., selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga memberikan manfaat dalam penyusunan skripsi ini.
9.
Bapak Prof. Dr. I Wayan Windia, SH., M.Si, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk dapat di wawancarai sehingga terjawab permasalahan yang ada dalam skripsi ini.
10.
Segenap Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingan yang yang sangat berharga dibangku perkuliahan.
11.
Segenap pegawai administrasi dan pegawai perpustakaan Fakultas Hukum Universitas yang telah turut serta membantu kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.
12.
Seluruh staf di kantor pengacara I Wayan Sudirta, SH., yang selalu memberikan motivasi serta solusi dalam setiap permasalahan.
vi
13.
Sahabat-sahabat penulis : Bapak I wayan Arnita, Bapak A.A Bagus Rumawan, Ngurah Pramana Adyaksa, Bapak Wisnu Murti, dan seluruh teman-teman angkatan 2011 Fakultas Hukum Universitas Udayana.
14.
Seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat dan harapan serta doa demi kelancaran pendidikan ini.
Semoga segala petunjuk, bimbingan, serta bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari dengan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, maka skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata dengan kerendahan hati, penulis persembahkan skripsi ini kepada almamater semoga bermanfaat bagi kita semua. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om
Denpasar , 1 April 2015
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANAHUKUM......................
ii
HALAMAN PENGESAHAN BIMBINGAN............................................
iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI………………………
iv
KATA PENGANTAR................................................................................
v
DAFTAR ISI...............................................................................................
viii
ABSTRACT……………………………………………………………….
xi
ABSTRAK………………………………………………………………..
xii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN.................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...
16
1.3 Ruang Lingkup Masalah……………………………………………….
17
1.4 Orisinalitas penelitian…………………………………………………..
17
1.5 Tujuan Penelitian……………………………………………………….
19
a. Tujuan umum…………………………………………………….......
19
b. Tujuan Khusus……………………………………………………….
19
1.6 Manfaat Penelitian………………………………………………….......
19
a. Manfaat Teoritis……………………………………………………..
20
b. Manfaat Praktis………………………………………………………
20
viii
1.7 Landasan Teoritis……………………………………………………….
20
1.8 Metode Penelitian……………………………………………………….
22
a. Jenis Penelitian……………………………………………………….
22
b. Jenis Pendekatan……………………………………………………..
23
c. Sifat Penelitian………………………………………………………..
24
d. Data Dan Sumber Data……………………………………………….
24
e. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….......
25
f. Teknik Penentuan Sampel Penelitian…………………………………
26
g. Teknik Pengolahan dan Analisis Data…………………………….......
27
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA, PENCURIAN DAN PRATIMA 2.1 Pengertian Tindak Pidana……………………………………………….
28
2.2 Tujuan Pemidanaan………………………………………………………
29
2.3 Pengertian Pencurian…...………………………………………………..
30
2.4 Pengertian Pratima Atau Benda Suci………………….…………………
32
2.5 Pengertian Delik Adat……..……………………………………………...
33
a. Jenis-Jenis Delik adat………………………………………………….
34
b.Jenis-Jenis Sanksi Adat Menurut Awig-Awig Di Bali…………………
36
2.6 Pertanggungjawaban Pidana………..…………………………………….. 38
BAB III PENCURIAN PRATIMA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA 3.1 Faktor Penyebab Pencurian Pratima………………………………………
ix
41
1. Faktor Intern…………………………………………………………….
41
2. Faktor Ekstern…………………………………………………………… 44 3.2 Upaya Penanggulangan Pencurian Pratima……………………………….. 46 1. Upaya Yang Bersifat Preventif…………………………………………. 46 2. Upaya Yang Bersifat Represif………………………………………….. 47
BAB IV PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN PRATIMA DI PENGADILAN NEGERI GIANYAR 4.1 Kasus I……………........................................................................................ 50 4.2 Kasus II…………………………………………………………………….. 52 4.2 Analisa……………………………………………………………………..
55
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan…………………………………………………………………… 62 5.2 Saran……………………………………………………………………….. 63
DAFTAR BACAAN LAMPIRAN – LAMPIRAN
x
ABSTRACT The rise of the crime of theft Pratima or sacred objects in Gianyar from 2011 until 2013, therefore Pratima has a high economic value due to age Pratima that can reach tens of years and materials - materials that adorn the embodiment Pratima quite expensive as gold, silver and natural stone, therefore making the certain to do evil to steal Pratima in Temple - Temple in Gianyar. The act of stealing regulated in the Law - Law No. 1 of 1946 of the Penal Code Article 362 of the Criminal Code, it is not fair that only the culprit Pratima subject to Article 362 of the Criminal Code as an ordinary theft, thereby stealing Pratima equated with theft flip-flops stealing chickens and other - other, but the case law relating to customs, community effort to re balance of feeling dirty or leteh with maprayascitta ceremony. Under Article 10 of the Criminal Code does not mention the imposition of sanctions customs, principles of national criminal law began to shift with in Law - Law No. 1 Emergency / 1951 on the legal basis for the applicability of customary criminal law, ie Article 5 paragraph (3) sub b, besides that it is supported by Law - Law No. 4 of 2004 on the Principal Principal Judicial Authority in order to be able to lift the surface of customary criminal law. It's just a problem in the application of sanctions customary outside Article 10 of the Criminal Code will be a new issue in deciding the case of theft Pratima or sacred objects, therefore in this thesis will be in the language of why it happened Increased theft Pratima in Gianyar?, How Gianyar District Court judges determine criminal sanctions against theft Pratima in Gianyar?. This type of research is empirical legal research because Pratima or theft of sacred objects were equated with ordinary theft case, so just be sanctioned in accordance with article listed in the Criminal Code only, whereas we mentioned in Article 5 paragraph (3) sub b Law - Law No. 1 Emergency 1951, which allows the judge to impose sanctions fulfillment of customary obligations. As for the increase in theft Pratima in Gianyar caused by factors Roberto Gamba desire as a fence to create a museum in the country to exploit the economic weakness italian actors Pratima thieves, as well as the pattern of how the security and maintenance of sacred objects and sacred places like the time in the life of society religious agrarian atmosphere and how the Gianyar District Court Judge determining criminal sanctions against theft Pratima is based on written law, namely Laws - Invitations, and based on the charges that have been filed by the Public Prosecutor. Therefore the proper way of safeguarding and maintaining the pratima or sacred objects now by doing a mekemit tradisional or ronda passes per night and the Judges in the future should be able to make a legal breakthrough that leads to justice subsantif. Keywords: APPLICATION OF CRIMINAL SANCTIONS, CRIME THEFT, Pratima
xi
ABSTRAK Maraknya tindak pidana pencurian Pratima atau benda suci di Kabupaten Gianyar tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, oleh karena Pratima memiliki nilai ekonomi tinggi disebabkan umur Pratima yang bisa mencapai puluhan tahun dan bahan – bahan yang menghiasi perwujudan Pratima tergolong mahal seperti emas, perak dan batu alam, oleh sebab itu membuat orang tertentu untuk berbuat jahat dengan mencuri Pratima yang ada di Pura – Pura di Kabupaten Gianyar. Perbuatan mencuri diatur di dalam Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 362 KUHP, sangat tidak adil bila pelaku pencurian Pratima hanya dikenakan Pasal 362 KUHP sebagai pencurian biasa, sehingga mencuri Pratima disamakan dengan kasus pencurian sandal jepit mencuri ayam dan lain – lain, namun kasus yang berhubungan dengan hukum adat, upaya pengembalian keseimbangan masyarakat dari perasaan kotor atau leteh dengan melakukan upacara maprayascitta. Berdasarkan Pasal 10 KUHP tidak menyebutkan penjatuhan sanksi adat, prinsip hukum pidana nasional mulai bergeser dengan di undangkannya Undang – Undang Nomor 1 Darurat / Tahun 1951 tentang dasar hukum keberlakuan hukum pidana adat, yaitu Pasal 5 ayat ( 3 ) sub b, disamping itu didukung dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pokok – Pokok Kekuasaan Kehakiman guna dapat mengangkat kepermukaan hukum pidana adat. Hanya saja yang menjadi permasalahan di dalam penjatuhan sanksi adat di luar Pasal 10 KUHP akan menjadi permasalahan baru dalam memutus kasus pencurian Pratima atau benda suci, oleh karena itu di dalam skripsi ini akan di bahasa tentang mengapa terjadi Peningkatan pencurian Pratima di Kabupaten Gianyar ?, bagaimanakah Hakim Pengadilan Negeri Gianyar menentukan sanksi pidana terhadap kasus pencurian Pratima di Kabupaten Gianyar ?. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris karena pencurian Pratima atau benda suci yang disamakan dengan kasus pencurian biasa, sehingga hanya dikenakan sanksi sesuai pasal yang tercantum di dalam KUHP saja, sedangkan telah disebutkan dalam Pasal 5 ayat ( 3 ) sub b Undang – undang Nomor 1 Darurat tahun 1951, yang memungkinkan bagi Hakim untuk menjatuhkan sanksi pemenuhan kewajiban adat. Adapun terjadinya peningkatan pencurian Pratima di Kabupaten Gianyar disebabkan oleh faktor pengamanan dan pemeliharaan benda suci dan tempat suci sama seperti pada waktu masyarakat hidup dalam suasana agraris religius dan bagaimana Hakim Pengadilan Negeri Gianyar menentukan sanksi pidana terhadap kasus pencurian Pratima yaitu berdasarkan hukum tertulis yaitu Peraturan Perundang – Undangan, serta berdasarkan dakwaan yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum. Oleh sebab itu semestinya cara pengamanan dan pemeliharaan Pratima atau benda suci sekarang ini, yaitu dengan melakukan tradisi mekemit atau ronda yang dilakukan secara bergilir setiap malamnya antar warga banjar yang ada di desa, serta para Hakim kedepan harus mampu membuat terobosan hukum yang mengarah kepada keadilan subsantif. Kata Kunci : PENERAPAN SANKSI PIDANA, TINDAK PIDANA PENCURIAN, PRATIMA
xii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah / Penulisan Hukum / Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Karya Ilmiah / Penulisan Hukum / Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulisan lain dan / atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan / atau sanksi hukum berlaku. Demikian surat peryataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar, 1 April 2015 Yang menyatakan,
( I Made Suka Artha ) NIM. 1116051044
xiii