PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al – Fatah Jakarta Utara)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh : ROBIATUL ADAWIYAH NIM: 107015001143
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H
-T
7'
LBMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING PENERAPAN MODBL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENIGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara) Skripsi Diajukan Kepada X'akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sariana Pendidikan
OLEH Robiatul Adawivah
NIM : 107015001173
DOSEN
NIP
:
1959 0715 1984 03
I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20t0t20tl
./
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi
ini
berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di
SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara) , disusun oleh Robiatul Adawiyah, NIM: 107015001173, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah, pada hari Kamis
tanggal 6 Oktober 2011 di hadapan Dewan Penguji. Karena gelar Sarjana
51 (S.Pd) dalam bidang
IPS/Pendidikan Ekonomi)
itu,
penulis berhak memperoleh
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendidikan
"
Jakarta,6 Oktober 2011 Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal
Tanda Tan
Ketua Sidang (Ketua JurusarVProgram Studi) Drs. H. Nurochim. MM NrP. i9s9 0715 1984 03 1003
;/"f-tt-Jaft
---
Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan)
A -il^?rlt
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NrP. 19730424200801 r AI2 Penguji I
Jl
Dr. Iwan Purwanto" M.Pd NIP" 19730424 2008A1 I 012 Penguii
-rt*Jo
(
F-2
Z-=\---,_4
ZG ---2 , ,*o
--
----
II
JI-lt -)-olt
Dr. Rukmina Gonibala. M.Si NrP. 196 rrr 20 199202 0 2002
Mengetahui, Dekan F
Itas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
NIP. 19591020 198603 2
001
frr,nowrnfr^--"
.. .-\
KEMENTERTAN AGAMA urN JAKARTA FITK
,m. 6im,
1x L
WyYS I
Jt.
tr H
Juanda No
ss
No. Tgl.
FORM (FR)
No.
cipurat 1s412 tndonesia
Dokumen
:
Terbit :
Revisi: :
Hal
FITK-FR-AKD-089 1 Maret 2010 0'l 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah
ini,
Nama
Robiatul Adawiyah
Tempat/Tgl.Lahir
J
NIM
107015001 173
Jurusan / Prodi
Pendidikan IPS / Ekonomi
Judul Skripsi
akarta, 27 Desember I 989
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara)
Dosen Pembimbing
Dengan
: 1. Drs. H. Nurochim,MM.
ini menyatakan bahwa skripsi yang
saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya berlanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan
ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
J akarta,23 Agustus 20 1 1 Mahasiswa Ybs.
rw
"ffiffi, 1
381
Robiatul.Adawiyah NIM.107015001173
ABSTRAK
Robiatul Adawiyah, NIM.107015001173 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa di SMP I Al – Fatah Jakarta. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Dimana penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa, hasil wawancara, lembar soal tes akhir siklus, catatan lapangan dan dokumentasi. Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil dari penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dapat terlihat pada siklus I rata-rata persentase aktivitas belajar sebesar 55,2% dan ratarata hasil belajar siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas sebsesar 82% dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 71,04. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65, namun pada siklus II nilai terendahnya adalah 67 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar rata-rata aktivitas belajar siswa, semakin besar pula rata-rata nilai tes hasil belajar siswa, dan sebaliknya.
Kata kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Proses aktivitas Pembelajaran, Hasil belajar, IPS TERPADU (Ekonomi)
v
ABSTRACT
Robiatul Adawiyah, NIM. 107015001173 Tarbiyah's Knowledge Faculty and UIN Syarif Hidayatullah's teachership, Learnings Model implement Problem Based Learning (PBL) to Increase Student Studying Activity at i. SMP Al – Fatah Jakarta. In this research utilize action research method brazes (PTK). Where does this research aim to increase student studying activity via implemented model learning Problem Based Learning (PBL). Instrument that is utilized as sheet of student activity observation, interview result, trifling sheet essays cycle final, field and documentation note. Base analisis and result watch of that research is acquired that information learnings model implement Problem Based Learning (PBL) can increase activity and student studying result, can visually on i. cycle average activity percentage studies as big as 55,2% and average yielding learned students as big as 46,9. Meanwhile on cycle II. activity percentage average sebsesar 82% and average yielding learned students as big as 71,04. On extant i. cycle student which get point under KKM which is 65, but on cycle II. point be contemned is 67 and have no more student which get points under KKM. Thus can be concluded that the greater average students learned activity, the greater too average appreciative essays student studying result, conversely.
Key word: Learning model Problem Based Learning (PBL), Learning activity process, Learned result, COHERENT IPS (Economy)
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq dan HidayahNya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islan Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Nurochim, MM. Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus pembimbing skripsi, yang tak lelah telah membimbing dan memberikan arahan pada penulisan skripsi saya . 3. Seluruh Dosen Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah. 4. Kepala Sekolah dan Guru bidang studi IPS di SMP I Al – Fatah, yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini. 5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. A. Badrudin dan Hj. Sri Murni yang telah memberikan banyak dukungan moril dan materil serta do’a restu dalam masa perkuliahan. 6.
Adek Zaki, Kak Isal dan Kak Winarsih yang tercinta semoga Allah selalu memberikan kemudahan kepada kita semua. Canda dan semangat kalian yang selalu mengiringi perjalanan kita, semoga menjadikan motivasi yang lebih dalam menapaki makna kehidupan ini hendaknya. Amien.
7. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan IPS, khususnya sahabat-sahabatku yang tersayang, Neli, Yenni, Pipit, Ayu 3, Dwi, dan keluarga PPKT terima kasih kalian selalu memberikan semangat kepada saya. Canda dan tawa kalian yang selalu menemani hari-hari saya. Semoga kalian selalu menjadi yang terbaik untuk saya.
vi
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang terbaik dari apa yang telah dikontribusikan baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis.
Jakarta, 11 Agustus 2011 11 Ramadhan 1432
Penulis
vii
DAFTAR ISI Abstrak .......................................................................................................
v
Kata Pengantar ...........................................................................................
vi
Daftar Isi ......................................................................................................
viii
Daftar Tabel..................................................................................................
xi
Daftar Gambar .............................................................................................
xii
Daftar Lampiran ..........................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Penelitian ..............................................................
1
B.
Identifikasi Masalah ......................................................................
4
C.
Pembatasan Masalah......................................................................
4
D.
Perumusan Masalah .......................................................................
4
E.
Tujuan Penelitian ...........................................................................
5
F.
Manfaat Penelitian .........................................................................
5
BAB II. KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Hakikat Problem Based Learning (PBL) ......................................
7
a. Pengertian Problem Based Learning (PBL) ..........................
7
b. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) ........
9
c. Tahap-tahap PBL ...................................................................
10
d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ........
11
B. Aktivitas Belajar 1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ...............................
11
a. Pengertian Aktivitas ..............................................................
11
b. Prinsip Aktivitas ....................................................................
13
c. Klasifikasi Aktivitas belajar siswa ........................................
14
d. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran ..........................................
15
2. Pembelajaran IPS a. pengertian Pembelajaran IPS ..................................................
viii
15
b. Tujuan Pembelajaran IPS .......................................................
17
c. Aktivitas Siswa Pada Konsep Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Keseimbangan ..............................
18
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................
20
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ..................................
20
E. Hipotesis .............................................................................................
21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
22
B. Metode dan Rancangan Siklus ........................................................
22
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ..........................
25
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .....................................
25
E. Tahapan Intervensi Tindakan ..........................................................
26
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................................
29
G. Sumber Data ....................................................................................
29
H. Instrumen-instrumen Penelitian .....................................................
29
I.
Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
30
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ..............................................
31
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis ................................
32
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ...........................................
33
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan 1. Penelitian Pendahuluan .................................................................
34
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I ....................................................
35
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II ..................................................
44
B. Pemeriksaan Keabsahan Data ...........................................................
52
C. Analisis Data ....................................................................................
53
D. Interpretasi Hasil Analisis .................................................................
57
E. Pembahasan Temuan Penelitian ........................................................
57
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan ....................................................................................
60
B.
Saran ..............................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
62
x
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1………………………………………………………………….. 2. Tabel 4.2………………………………………………………………….. 3. Tabel 4.3………………………………………………………………….. 4. Tabel 4.4………………………………………………………………….. 5. Tabel 4.5………………………………………………………………….. 6. Tabel 4.6………………………………………………………………….. 7. Tabel 4.7…………………………………………………………………. 8. Tabel 4.8…………………………………….……………………………. 9. Tabel 4.9……………………………………….…….…………………… 10. Tabel 4.10……………………………..…………………………………..
xi
36 39 42 43 45 48 51 53 55 56
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 4.1 …………………………………………………………... 38 2. Gambar 4.2 …………………………………………………………… 47 3. Gambar 4.3 …………………………………………………………… 54
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 2. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ................................................................. 3. Lampiran 3 Lembar Obsevasi Aktivitas Belajar Siswa ............................... 4. Lampiran 4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................. 5. Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............. 6. Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Pada KBM ........................................ 7. Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pada KBM ....................... 8. Lampiran 8 Lembar Instrumen Tes Siklus I ................................................ 9. Lampiran 9 Lembar Instrumen Tes Siklus II ............................................... 10. Lampiran 10 Lembar Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian ............. 11. Lampiran 11 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Pra Penelitian ........... 12. Lampiran 12 Lembar Hasil Wawancara pada Guru Siklus I ........................ 13. Lampiran 13 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Siklus I ..................... 14. Lampiran 14 Lembar Hasil Wawancara Guru pada Siklus II ...................... 15. Lampiran 15 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Siklus II .................... 16. Lampiran 16 Daftar Kelompok Diskusi Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ................................................................ 17. Lampiran 17 Lembar Pedoman Catatan Lapangan ...................................
xiii
64 74 83 84 85 87 88 89 91 93 94 95 96 98 99 101 102
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai sarana untuk pengembangan diri, karena pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikanpun dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal I, dijelaskan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1 Pelaksanaan pembelajaran saat ini telah mengalami perubahan, dinama siswa tidak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran 1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. hal:1
1
2
sehingga siswa bertindak sebagai peserta didik yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu disiplin ilmu yang didalamnya mengkaji berbagai kajian sosial diantaranya geografi, sejarah, ekonomi dan sosial. Mata pelajaran IPS ini sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena
membahas tentang kehidupan
sehari-hari. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran ini. Menurut Slameto adanya kesulitan atau kekurangsenangan siswa terhadap pelajaran IPS dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, faktor ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, dimana faktor ini mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.2 Para siswa hanya bisa mendengar dan melihat bagaimana sang guru menjelaskan suatu pokok bahasan dan siswa terbiasa selalu menerima penjelasan dari guru. Ketika ditanyakan apakah ada yang belum mengerti, mereka hanya diam, diam karena sudah paham atau diam karena takut untuk mengajukan pertanyaan. Tidak sedikit siswa beranggapan IPS sebagai mata pelajaran yang sangat membosankan dan tidak sedikit pula siswa yang berusaha menghindari mata pelajaran tersebut. Anggapan ini salah satunya disebabkan oleh cara mengajar guru yang membuat siswa menjadi bosan. Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan guru akan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Perhatian siswa yang lebih intensif terhadap materi yang diberikan guru akan menyebabkan transfer pengetahuan yang terjadi lebih mudah, sehingga di harapkan proses belajar mengajar akan dapat lebih berhasil.
2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2003, hal. 54
3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas VIII SMP Islam AL-Fatah Jakarta diperoleh kenyataan sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode ceramah dan pemberian tugas. 2. Siswa merasa takut untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami. 3. Siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas, karena dikhawatirkan jawaban akan salah 4. Guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga mengakibatkan siswa pasif.3 Berhubungan dengan hal tersebut, guru harus dapat memilih dan menyajikan strategi dan pendekatan belajar yang efektif. Tugas guru adalah menerapkan suatu metode yang memberikan jaminan tertinggi untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar. Dengan pemilihan metode belajar yang menarik, maka akan tumbuh semangat para siswa untuk lebih aktif dan menyukai pelajaran IPS. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam pembelajaran IPS sehingga tidak menyajikan materi yang bersifat abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif di dalam pembelajaran Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru harus dapat memilih dan menyajikan strategis dan pendekatan belajar yang efektif. Salah satunya dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam model ini terdapat tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah diskusi kelompok dimana siswa harus beraktivitas di dalam kelompok tersebut seperti mengeluarkan pendapat, memecahkan soal dan menjadi tutor sebaya.
Model
pembelajaran
PBL
secara
efektif
akan
membantu
meningkatkan aktivitas belajar siswa karena mengharuskan siswa untuk aktif dalam tahapan diskusi kelompok. Dengan kegiatan ini diharapkan
3
Hasil wawancara Guru dan siswa pada tanggal 16-18 Mei 2011
4
aktivitas belajar siswa akan meningkat yang berdampak pada peningkatan hasil belajar. Berdasarkan kenyataan bahwa rendahnya aktivitas siswa dalam belajar IPS, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa di SMP AL-FATAH Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian ini mengenai penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa, dengan identifikasi masalah : 1. Semangat belajar siswa kurang 2. Rendahnya perhatian siswa terhadap pelajaran IPS 3. Rendahnya keaktifan belajar siswa 4. Rendahnya hasil belajar siswa 5. Cara mengajar masih dilakukan secara konvesional.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
dan
identifikasi
masalah
diatas,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi hanya pada : 1. Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan. 2. Hasil Belajar pada konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti merumuskan : 1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa?
5
2. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Mengetahui sejauhmana proses penerapan model Problem Based Learning (PBL) sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam belajar IPS 2. Mengetahui bagaimana hasil belajar IPS siswa pada konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based learning (PBL).
F. Manfaat Penelitan Penelitian ini diharapkan berguna bagi para pendidik untuk memanfaatkan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menjadi alternatif penggunaan media yang efektif dalam pengajaran IPS TERPADU. 1. Bagi sekolah Menjadi bahan masukan untuk para guru untuk mengembangkan kompetensinya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPS. 2. Bagi guru Menjadi bahan masukan untuk para praktisi pendidikan khususnya guru IPS dalam penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) agar mengarah kepada keaktifan siswa sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal. 3. Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan dirinya dalam proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk belajar meningkat. Selain itu, dengan menggunakan model PBL dapat menunjukkan cara berpikir siswa, serta saling tukar menukar pengalaman informasi .
6
3. Bagi peneliti sendiri bermanfaat untuk mengenalkan dan memanfaatkan model Problem Based Learning (PBL) kepada siswa sebagai alternatif penggunaan media yang efektif dan peneliti dapat memahami lebih jauh penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan baik. Sedangkan bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan menjadi awal bagi penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah khasanah penggunaan dalam bidang yang dikaji.
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Hakikat Problem Based Learning (PBL) a. Pengertian Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model yang dapat menjadikan siswa aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja sama yang baik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya dalam menemukan dan memahami konsep tersebut. Menurut I wayan Dasna „„PBL merupakan pelaksanaan pembelajaran berangkat dari sebuah kasus tertentu dan kemudian di analisis lebih lanjut guna untuk ditemukan masalahnya, dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa”.1 Menurut Wiantinaisyah “Problem Based Learning adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru-baru”.2 Model pembelajaran berbasis masalah adalah “suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi 1
I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dari http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2011 2 Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. http:/wiantimultiply.com/journal/ item/7/. diakses tanggal 10 Maret 2011
7
8
siswa untuk belajar berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial dari materi pembelajaran”.3 Menurut Ibrahim dan Nur (2002) “pembelajaran berdasarkan masalah merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memberikan penekanan untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Melalui bimbingan yang diberikan secara berulang akan mendorong mereka mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah konkrit oleh mereka sendiri serta menyelesaikan tugas – tugas tersebut secara mandiri”.4 Menurut Muhibbin Syah “Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, rasional, lugas, dan teratur, dan teliti”.5 Menurut Nurhayati Abbas “PBL merupakan suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran”.6 Menurut Stepien, dkk, yang dikutip I wayan bahwa “PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah”.7 Dalam model Problem Based Learning (PBL), fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsepkonsep yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi 3
Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc. diakses pada tanggal 10 Maret 2011 4 Latifah, Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah, wordpress, dari http ://latifah04.wordpress.com, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. hal. 123 6 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem based Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU, dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004 Tahun ke-10, No.051, hal. 834 7 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal 10 Maret 2011
9
juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu siswa tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menggunakan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran
berdasarkan
masalah
(problem
based
learning)
merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir, pengetahuan, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual (belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau stimulasi dan menjadi pembelajar yang otonom atau mandiri) serta bertanggung jawab. Model pengajaran ini sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berpikir tingkat tinggi, membantu peserta didik membangun sendiri pengetahuannya tentang dunia sosial dan fisik di sekelilingnya. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
b.
Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) Nurhayati mengemukakan “pelaksanaan model pembelajaran PBL
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1). Mengajukan pertanyaan atau masalah 2). Berfokus pada keterkaitan antar disiplin 3). Penyelidikan auntentik 4). Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya 5). Kerja sama”.8 Selain itu menurut I wayan Dasna dan Sutrisno, Problem Based 8
Achmad Saifudin, Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah. Hal. 14
10
learning (PBL) memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1) Belajar dimulai dengan suatu masalah 2) Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa. 3) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, 4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri 5) Menggunakan Kelompok kecil. 6) Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu kinerja.9 Berdasarkan uraian tersebut terdapat tampak jelas bahwa pembelajaran dengan model PBL dimulai adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa atau guru), kemudian siswa memperdalam pengetahuannya untuk memecahkan masalah tersebut sehingga siswa terdorong berperan aktif dalam belajar.
c.
Tahap-tahap PBL Menurut Nurhayati, pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan
masalah meliputi lima tahapan, yaitu: 1) Orientasi siswa terhadap masalah auntentik. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah. 2) Mengorganisasikan peserta didik. Pada tahap ini guru membagi peserta didik ke dalam kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. 3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai. 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang
9
I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal 20 Agustus 2011
11
mereka gunakan.10 Menurut Iwayan Sadia, langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam merancang program pembelajaran PBL sehingga proses pembelajaran benarbenar menjadi berpusat pada siswa (student center) adalah sebagai berikut : 1) Fokuskan permasalahan, sekitar pembelajaran konsep-konsep sains yang esensial dan strategis. 2) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi gagasannya melalui eksperimen atau studi lapangan. Siswa akan menggali datadata yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 3) Berikan kesempatan siswa untuk mengelola data yang mereka miliki yang merupakan proses latihan metakognisi. 4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan solusisolusi yang mereka kemukaan. Penyajiannya dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau publikasi atau dalam bentuk penyajian poster.11 d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menurut Sudjana “manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya”.12
B. Aktivitas Belajar 1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran a.
Pengertian Aktivitas Sebelum membahas tentang aktivitas belajar, akan diuraikan terlebih dahulu maksud dari belajar itu sendiri. Menurut Sadirman belajar memiliki maksud antara lain untuk :
10
Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah....., hal. 833 Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1 Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 Maret 2011. hal. 6-7 12 Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran -berdasarkan-masalah.html. diakses pada tanggal 10 Maret 2011 11
12
1) Mengetahui kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya tidak pernah diketahui. 2) Dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat diperbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan. 3) Mampu mengombinasikan dua pengetahuan (dua lebih) ke dalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan, konsep maupun sikap/tingkah laku. 4) Dapat memahami dan/ atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.13 Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas, faktor keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Menurut Sadirman “berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”.14 Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri interaksi belajar mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya pedagogik (1980), yaitu “bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar”.15 Menurut
Sriyono
“aktivitas
adalah
segala
kegiatan
yang
dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”.16 Menurut Ahmad Rohani “aktivitas fisik adalah peserta didik giataktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja, 13
Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2008. hal. 3 14 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar..... hal. 95 15 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar... hal. 17 16 Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 Maret 2011
13
ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyakbanyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran”.17 Dari pengertian beberapa di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa baik kegiatan fisik ataupun mental selama proses belajar mengajar.
b. Prinsip Aktivitas Menurut Pieget “seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan anak tak berpikir. Agar anak berpikir sendiri, ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri”.18 Menurut Pieget ada 4 prinsip belajar aktif yaitu : 1) Siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, sehingga bermakna. 2) Cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit. 3) Belajar harus berpusat pada siswa yang bersifat pribadi 4) Interaksi sosial dari kerja sama harus diberi peranan penting dalam kelas.19 Dengan demikian dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai subjek haruslah aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak akan mungkin berlangsung dengan baik. Jadi, dalam proses belajar mengajar siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan objek yang nyata.
17
Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta. hal. 6-9 S. Nasution. Didaktik Asas-asas mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,2000). Cet.II. hal. 89 19 http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik Inquiry sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Diakses pada tanggal 14 Maret 2011 18
14
c.
Klasifikasi Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Ditinjau dari segi proses dan hasil, Sriyono mengemukakan “bahwa siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila memiliki ciri-ciri perilaku sebagi berikut : 1) Sering bertanya kepada guru atau siswa lain 2) Mampu menjawab pertanyaan 3) Senang dan mau mengerjakan tugas yang diberikan 4) Mengajukan pendapat 5) Dapat bekerjasama dengan siswa lain”.20 Menurut Paul B. Diedrich menyimpulkan kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, klasifikasinya antara lain sebagai berikut : 1) Visual activitiest, membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya. 2) Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan sebagainya. 3) Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya. 4) Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, tes angket, menyalin, dan sebagainya. 5) Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya. 6) Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, dan sebagainya. 7) Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya. 8) Emitional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya. 21 Dari beberapa klasifikasi aktivitas di atas siswa diminta untuk memiliki aktivitas tersebut dalam proses pembelajaran agar proses belajarnya lebih bermakna dan aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
20
Aktivitas dan prestasi belajar dalam http//ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 Maret 2011 21 Ahmad Rohani. Pengelolaan pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, hal. 10
15
d. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan melakukan aktivitas peseta didik dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup bermasyarakat. Menurut Oemar Hamalik, penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran para siswa, karena : 1). Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri 2). Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral 3). Memupuk kerja sama yang harmonis dikalangan siswa 4). Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri 5). Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua dengan guru 6). Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas 7). Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.22
2. Pembelajaran IPS a. Pengertian Pembelajaran IPS Ada beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli pendidikan dan teori belajar itu sendiri. Menurut Slameto secara psikologis “Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.23 22
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cet. ke-8. hal. 175 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1 hal. 78 23
16
Dari definisi belajar tersebut di atas dapat dikatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu hasil proses pengalaman dalam suatu prubahan yang berlangsung aktif dengan lingkungan dalam pengetahuannya memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Menurut Isjoni menyatakan Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempngaruhi mncapai tujuan pmbelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya laboratorium. Material, meliputi bukubuku, papan tulis, dan spidol, fotografi, slide dan film, audio dan vido tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.24 Menurut Sudjana “Pembelajaran adalah penyiapan suatu kondisi agar terjadinya belajar. Sedangkan menurut Mariana “Pembelajaran
adalah
upaya
logis
yang
didasarkan
pada
kebutuhan-kebutuhan belajar anak. Pembelajaran sangat tergantung kepada pemahaman guru tentang hakikat anak sebagai peserta atau sasaran belajar”.25 Rumusan tersebut di atas tidak terbatas dalam ruang saja, akan tetapi juga sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di sekolah.
Pembelajaran
penyempurnaan
potensi
diarahkan
pada
kemampuan
pengembangan
yang
dimiliki
dan
seperti
kemampuan berbahasa, sosio-emosional, motorik, dan intelektual. Setelah memahami definisi dari pembelajaran selanjutnya
akan
dipaparkan
mengenai
di atas
pengertian
dan
pembelajaran IPS. Menurut S. Nasution “IPS adalah pembelajaran 24
Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 Juli 2011 25 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 Juli 2011
17
yang merupakan suatu fungsi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial.”26 Menurut Ali Amran Udin, “Social studies atau ilmu pengetahuan
sosial
(IPS)
adalah
illmu-ilmu
sosial
yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (elementary and scondary school)”.27 Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah perpaduan semua mata pelajaran sosial di antaranya ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, yang mempunyai tujuan pembelajaran di SD maupun Di SMP. Pembelajaran IPS mempunyai sasaran utama yaitu pengembangan aspek teoritis seperti yang menjadi penekanan pada social sciences. Dapat
juga
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
IPS
merupakan proses belajar dimana ada interaksi antara peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dalam mencapai tujuan kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran sosial. Dimana pembelajaran IPS bukan hanya hafalan tetapi menerapkannya dalam kehidupan sosial.
b. Tujuan Pembelajaran IPS Menurut Cranton yang dikutip oleh Hisyam Zaini mengemukakan bahwa “tujuan pembelajaran adalah pernyataanpernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan dari peserta setelah selesai pembelajaran”.28 Sedangkan menurut Mager dalam bukunya yang berjudul Preparing Instructional Objectives yang dikutip oleh Hisyam Zaini, menyatakan “bahwa “tujuan
pembelajaran
adalah
gambaran
kemampuan
siswa/mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan yang 26
N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung: Alumni, 1992, hal. 9 Abu Ahmadi, ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991, hal. 2 28 Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002, hal. 56 27
18
sebelumnya mereka tidak mampu”.29 Berdasarkan
pendapat
Cranton
dan
Mager
dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah hasil belajar yang akan dicapai untuk menunjukkan kemampuannya dalam menuntut ilmu. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia dipermukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama ini diajarkan melalui penyampaian yang umumnya bersifat hafalan. Dengan demikian materi yang cukup luas tersebut menjadi beban tersendiri bagi siswa. Karena itulah keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam kegiatan interaksi pada saat proses pembelajaran.
c. Aktivitas Siswa pada konsep Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Keseimbangan 1). Pengertian dan Hukum Permintaan Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli pada tingkat harga yang beragam yang berlaku pada tempat dan waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan meliputi; harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan penduduk, jumlah penduduk, cita rasa (selera) masyarakat, waktu, ramalan masa datang, dan kualitas barang yang bersangkutan. Bunyi
hukum
permintaan
adalah
“Permintaan
itu
berbanding terbalik dengan harga”, artinya sebagai berikut: a). Apabila harga barang naik maka permintaan barang berkurang. b). Apabila harga barang turun maka permintaan barang bertambah. Apabila ditinjau dari sebaliknya yaitu permintaan dan 29
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran................................... hal. 57.
19
pengaruhnya terhadap harga maka terjadi hubungan fungsional sebagai berikut: a). Apabila permintaan naik bertambah maka harga akan naik. b). Apabila permintaan berkurang maka harga akan turun. Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Apabila kurva permintaan bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan permintaan.
2). Pengertian dan Hukum Penawaran Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam waktu dan tempat tertentu. Faktorfaktor yang memengaruhi penawaran adalah biaya produksi, tingkat teknologi, harga barang lain, dan tujuan perusahaan. Bunyi hukum penawaran adalah “penawaran itu berbanding lurus dengan harga barang”, artinya: a). Apabila harga barang naik maka penawaran barang bertambah. b). Apabila harga barang turun maka penawaran barang berkurang. Apabila
ditinjau
dari
sebaliknya
yaitu
penawaran,
pengaruhnya terhadap harga, maka terjadi hubungan fungsional sebagai berikut: a). Apabila penawaran bertambah maka harga akan turun. b). Apabila penawaran berkurang maka harga akan naik. Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan,berarti terjadi kenaikan penawaran, tapi apabila kurva penawaran bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran.
20
3). Menentukan Harga Keseimbangan Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar. kurva keseimbangan harga adalah kurva yang dibuat dengan menggabungkan kurva penawaran dengan kurva permintaan. Titik pertemuan antara kurva penawaran disebut ekuilibrium. Penggunaan model pembelajaran Based Problem Learning (PBL) ini memberikan keuntungan kepada siswa sebagai alat yang sempurna untuk selalu memproses dan mengolah pengetahuan belajarrnya secara efektif, siswa harus aktif secara fisik, intelektual dan emosional. Selain memberikan keuntungan bagi siswa, dapat juga digunakan profesor dan pengajar untuk mengetahui sejauh mana kualitas hasil belajar siswa dengan diberikan penilaian. Hal ini memberi peluang bagi guru untuk mengembangkan belajar mengajar bermakna kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
C. Hasil Penelitian yang Relevan Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian ini dirujuk pada skripsi yang dilakukan oleh Achmad Saifudin (2010) dalam penelitian yang berjudul “Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MAN 12 Jakarta Barat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Hasil penelitian tersebut dapat meningkatkan hasil belajar, serta siswa aktif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran kimia.
D. Pengajuan konseptual Perencanaan Tindakan Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dapat membuka ruang yang luas bagi peserta didik untuk mengalami sebuah
21
pengalaman belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan. Pembelajaran Problem Based learning (PBL) lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan, serta saling
memberitahukan
pengetahuan,
konsep
kepada
siswa
yang
membutuhkan. Pembelajaran model PBL dalam IPS diduga membantu para siswa dalam meningkatkan aktivitas belajarnya. Para siswa dalam kelompok dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah, dan dapat saling bertukar pendapat dengan yang lain sehingga siswa akan termotivasi untuk berperan aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Salah satu metode dalam pembelajaran ini yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran ini diterapkan dalan proses belajar dan pembelajaran IPS pada konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan di kelas VIII dengan menggunakan diskusi kelompok sehingga meningkatkan aktivitas siswa untuk belajar IPS. Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka diharapkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
E. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teoritis dan hasil penelitian yang relevan di atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Islam Al – Fatah Jakarta Utara”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2011 (Semester Genap) yang beralokasi di SMP Islam Al-Fatah Jl. Pluit Dalam No.10 Penjaringan Jakarta Utara, yang telah terakreditasi dengan peringkat B.
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mencoba untuk memperbaiki proses belajar mengajar di dalam kelas tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto “Penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan Action Research
adalah sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas”.1 Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan. Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu kita telusuri pengertian penelitian tindakan. Menurut Kemmis, penelitian tindakan adalah suatu bentuk 1
Suharsimi Arikunto (ed), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, Cet. Ke- 7, hal. 2
22
23
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.2 Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas. Dengan demikian, prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini akan mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan yang telah umum dilakukan. Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus. Prosedur penelitian ini tersebut terdiri dari empat tahap kegiatan setiap siklus, yaitu: 1. Perencanaan (planning) Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan merumuskan pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan. 2. Tindakan (acting) Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. 3. Pengamatan (observing) Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. 4. Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Keempat tahapan kegiatan tersebut dapat di ilustrasikan sebagai berikut: 2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, Cet. Ke-2, hal. 24
24
Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, dkk. 2007:74)
Permasalahan
Perencanaan
Pelaksanaan
tindakan I
tindakan I
Siklus I Refleksi I
Pengamatan/peng umpulan data I
Permasalahan baru
Siklus II
hasil refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan tindakan II
tindakan II
Siklus II Refleksi II
Pengamatan/pengumpul an data II
Apabila masalah
Dilanjutkan ke siklus
belum
berikutnya
terselesaikan
25
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Islam Al – Fatah yang terletak di jalan pluit dalam Penjaringan Jakarta Utara. Penelitian dilakukan di kelas VIII terdiri atas 21 siswa, laki-laki 15 siswa dan perempuan 6 siswa. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peneliti sendiri. Dalam hal ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) . Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas VIII SMP Islam Al-Fatah. Guru bidang studi IPS dalam penelitian ini terlibat sebagai obsever sedangkan siswa kelas VIII/A SMP Islam Al-Fatah sebagai objek dari penelitian ini.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam pelaksanaannya, peran dan posisi peneliti dalam penelitian bertindak sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran IPS Terpadu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Sedangkan guru bidang studi IPS dalam penelitian ini terlibat sebagai kolaborator dan obsever. Dimana guru membantu peneliti dalam hal membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membantu dalam melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Selain itu, guru bidang studi sebagai pemberi penilaian terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan mengamati seluruh aktivitas belajar IPS siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dan guru bidang studi masing-masing memilki kedudukan yang setara artinya masing-masing mempunyai peran dan posisi yang saling membutuhkan satu sama lain dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.
26
E. Tahapan Intervensi Tindakan Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian). Kemudian akan dilanjutkan dalam dua siklus pada Mata Pelajaran IPS TERPADU. Hal ini dimaksudkan untuk melihat perkembangan aktivitas siswa pada setiap siklus setelah diberikan tindakan. Bila pada siklus I terdapat masalah dalam tindakan, dan indikator keberhasilan belum tercapai. Selanjutnya, dilakukan tindakan ulang melalui siklus berikutnya (siklus II) lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap kekurangan yang terdapat pada siklus I. Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Pendahuluan a. Wawancara antara peneliti dan guru serta peneliti dan siswa tentang tinggi rendahnya aktivitas belajar siswa, Respon siswa terhadap mata pelajaran IPS. b. Observasi proses pembelajaran Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran IPS di kelas VIII SMP I Al – Fatah Jakarta. Peneliti mengamati segala aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPS di kelas tersebut. 2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan 1). Peneliti dan guru bidang studi IPS bekerjasama membuat acuan program
pembelajaran
berupa
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). 2). Guru bidang studi IPS menentukan materi yang akan diajarkan oleh peneliti untuk setiap pertemuan.
27
3). Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar IPS TERPADU, lembar wawancara untuk guru dan siswa, lembar kerja siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus ini. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1). Guru memberikan penjelasan mengenai materi dan langkahlangkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) kepada siswa 2). Guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan menggunakan LKS 3). Guru memonitor kegiatan-kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran 4). Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran 5). Guru memberikan tugas kepada siswa pada materi yang akan dibahas selanjutnya c. Tahap observasi 1). Observer (guru bidang studi) mencatat secara detail aktivitas guru dan siswa di kelas pada format observasi. 2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui tanggapan tentang proses pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru bidang studi IPS melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan atau
28
observasi tindakan. Kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II. 3. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tindakan 1). Guru membuat acuan program pembelajaran rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2). Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar IPS TERPADU, lembar wawancara untuk guru dan siswa, lembar kerja siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus ini. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1). Guru melakukan proses model pembelajaran Problem Based Learnig (PBL) dengan menggunakan metode diskusi 2). Peneliti membagikan LKS kepada siswa, untuk dikerjakan secara kelompok 3). Setelah semua kelompok mengerjakan LKS, peneliti meminta hasil kerja setiap kelompok di kemukakan di depan kelas. Apabila hasil kerja kelompok ada yang berbeda, peneliti kelompok tersebut mengemukakan alasannya. 4). Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran c. Tahap Observasi dan evaluasi 1). Observer (guru bidang studi IPS) mencatat secara detail aktivitas guru dan siswa di kelas pada format observasi 2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui tanggapan tentang proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan. d. Tahap Analisis dan Refleksi 1). Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari siklus II
29
2). Menyimpulkan dan merefleksi proses pembelajaran siklus II dengan melihat perkembangan peningkatan aktivitas siswa, tes hasil belajar dan wawancara. Jika masih terdapat kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Tetapi, jika pada saat refleksi dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hasil penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah aktivitas belajar IPS siswa semakin meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
G. Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1.
Data Kualitatif : hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi guru pada KBM, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan lapangan, serta hasil dokumentasi.
2.
Data Kuantitatif : hasil lembar kerja siswa dan nilai tes siswa pada setiap akhir siklus.
H. Instrumen-instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Lembar wawancara Wawancara terhadap guru dan siswa dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi pendahuluan (pra penelitian) dan pada saat akhir siklus. Wawancara ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui pandangan guru dan siswa, peran dan permasalahan yang
30
dihadapi siswa dalam pembelajaran IPS serta penerapan
model
pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” 2.
Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa digunakan untuk mengetahui persentase aktivitas belajar IPS siswa dengan diterapkan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”. Aktivitas belajar siswa yang diukur tercantum dalam lembar observasi tersebut.
3.
Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang kejadiankejadian yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan ini berfungsi untuk menganalisis apabila terdapat temuan-temuan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
4.
Lembar soal tes akhir siklus Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal pada akhir siklus I berbentuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal pada siklus II berbentuk pilihan ganda dan essay.
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1.
Observasi guru pada KBM, data diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM yang diisi oleh guru bidang studi IPS yang bertindak sebagai observer dengan cara mengamati peneliti yang bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas dengan mencheklist setiap aspek yang dinilai pada setiap pertemuan.
2.
Observasi aktivitas siswa belajar IPS siswa, data diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa yang diisi oleh guru bidang studi
31
yang bertindak sebagai observer dengan mencheklist skor untuk setiap aktivitas yang diukur pada setiap pertemuan. 3.
Wawancara, data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi IPS dan beberapa siswa kelas VIII pada observasi pendahuluan dan pada setiap akhir siklus.
4.
Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar segala bentuk aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
5.
Catatan lapangan, diperoleh dengan cara mencatat setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh
peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data yang berbeda yaitu pengamatan aktivitas belajar siswa, wawancara dan catatan lapangan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan instrumen tes hasil belajar. Menurut suharsimi arikunto “sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”.3 Sebelum tes hasil belajar diberikan kepada siswa maka peneliti terlebih dahulu mengukur validitasnya yaitu menggunakan validitas tes secara rasional. Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh berdasarkan hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan 3
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT . Bumi Aksara, 2006, edisi revisi, Cetakan. Ke- 6. hal. 65
32
penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang (secara rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.4 Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi isinya (content). Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauhmana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan).
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis Menganalisis data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian . Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas guru dan siswa, diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis data tersebut dilakukan saat pengumpulan data dengan mempertimbangkan pembahasan pembelajaran untuk tindakan selanjutnya. Untuk menganalisis setiap indikator aktivitas belajar siswa digunakan teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut : X 100% Sedangkan dalam menganalisis data pada aspek kognitif/penguasaan konsep dengan menggunakan gain Skor. Gain adalah selisih antara nilai postes
4
Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1996), Hal. 164.
33
dan pretes. Gain ini menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep setelah pembelajaran dilakukan guru. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-Gain. N-Gain = skor postes – skor pretes Skor ideal – skor pretes Terdapat kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi, yaitu: a. g tinggi : nilai (
) > 0,70 b. g sedang : nilai 0,70 > () < 0,30 c. g rendah : nilai () < 0,305
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Peneliti mengawali penelitian ini dengan dilakukannya penelitian pendahuluan (pra penelitian), dan akan dilanjutkan dalam dua siklus. Masingmasing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini akan dihentikan jika indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) telah tercapai, yaitu aktivitas siswa meningkat dan seluruh indikator aktivitas belajar IPS siswa meningkat dan seluruh indikator mencapai ≥ 70% serta nilai rata-rata tes ≥ 70.
5
Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta, 2008, hal. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi pembelajaran di SMP Islam Al – Fatah Jakarta di kelas VIII serta melakukan wawancara terhadap guru IPS kelas VIII dan orang siswa kelas VIII. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 dan 18 Mei 2011. Penelitian diawali dengan melakukan kunjungan ke sekolah SMP Islam Al-Fatah Jakarta untuk konfirmasi tentang penerapan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” pada pembelajaran IPS Terpadu sudah atau belum diterapkan di SMP I AL-Fatah Jakarta. Setelah mendapat izin, penentuan kelas yang dapat dijadikan objek penelitian yaitu kelas VIII. Pada tahapan ini peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi IPS dan siswa. Tujuan dari wawancara ini adalah mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa, tanggapan guru tersebut tentang model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran IPS di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di kelas, diperoleh informasi sebagai berikut:
34
35
1) Beberapa siswa menyukai pelajaran IPS, tetapi sebagian siswa ada yang kurang senang dengan IPS disebabkan IPS materinya banyak sehingga membuat siswa bosan (ngantuk). 2) Umumnya siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi terkadang masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tergantung kondisi guru 3) Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode ceramah 4) Guru masih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga mengakibatkan siswa pasif 5) Beberapa siswa masih takut jika di minta oleh guru untuk mengerjakan soal di depan kelas, karena khawatir jawabannya akan salah. 6) Beberapa siswa masih takut untuk bertanya atau menjawab kepada gurunya.1 Hasil wawancara dan observasi pembelajaran IPS di kelas tersebut digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan siklus I selanjutnya.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, pada penelitian ini dilakukan proses perencanaan penelitian. Adapun proses perencanaannya adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrument-instrument penelitian yaitu lembar observasi aktivitas, lembar observasi guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat LKS untuk setiap pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus I ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan bersama guru IPS yang bertidak sebagai kolaborator sehingga apa yang 1
Hasil Wawancara Guru dan Siswa pada Pra penelitian Tanggal 16-18 Mei 2011
36
disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM, ataupun lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit) dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning” (PBL). Pada pertemuan pertama siswa tidak hadir 2 orang siswa sedangkan pada pertemuan kedua siswa yang tidak hadir 4 orang siswa. Pembelajaran ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi dengan menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah pengertian permintaan,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
permintaan,
Hukum
permintaan, pengertian dan contoh daftar permintaan dalam permintaan, kurva permintaan serta macam-macam permintaan. Pelaksanaan penerapan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas VIII sebagai berikut: Tabel 4.1 Tindakan Siklus I No. 1.
Tahapan Orientasi siswa pada masalah
Tindakan a. Guru tujuan
menjelaskan pembelajaran
dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa siswa dalam diskusi kelompok. b. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. c. Guru menjelaskan materi pelajaran dan
Siswa a. Siswa mendengarkan, menyimak dan mencatat penjelasan guru. b. Siswa termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.
37
memberikan masalah berupa LKS yang telah dibuat guru. 2.
Mengorganisasi siswa untuk belajar
a. Pada tahap ini guru membagi siswa ke dalam kelompok yang
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok
terdiri dari teman sebangku dan meminta setiap kelompok untuk menggunakan ide dari kelompoknya sendiri menyelesaikan masalah yang diberikan. b. Guru
untuk menyelesaikan LKS yang diberikan.
menginformasikan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab pertanyaan di depan kelas. 3.
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
a. Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling memantau kerja masing-masing kelompok serta membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
a. Siswa menyusun jawaban yang akan digunakan untuk menjawab di depan kelas. b. Siswa melakukan tanya jawab pada kelompok masing-masing.
4.
Mengembangkan
a. Secara random, guru
a. Setiap
38
dan menyajikan hasil karya.
5.
menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok, serta kelompok lain sebagai
kelompok mempersentasi kan hasil diskusinya di depan kelas. b. Siswa
penyangga dan akan mempersiapkan pertanyaan. b. Guru berperan sebagai fasilitator, dan mediator.
diarahkan dan dimotivasi untuk membuat atau menjawab pertanyaan.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
a. Guru membantu siswa Siswa menyimak untuk melakukan penjelasan dari guru. refleksi atau evaluasi terhadap jawaban
masalah
yang dibuat b. Guru memberikan informasi dan klarifikasi terhadap pertanyaan dan jawaban siswa.
Gambar 4.1 Aktivitas pada pelaksanaan siklus I
39
c. Tahap Observasi dan analisis Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus I Klasifikasi No. Aktivitas 1.
Visual activities
Aspek yang diteliti Aktivitas siswa memperhatikan penjelasan guru
Rata-rata visual activities
Skor Skor Pertemuan Pertemuan 1 2
Ratarata
2
3
49,5%
47%
52%
49,5%
40
2.
Oral activities
Aktivitas keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan) Aktivitas
siswa
1
2
23,5%
2
3
54%
28%
49,5%
38,7%
3
3
61,5%
57%
66%
61,5%
3
3
71%
71%
71%
71%
di
dalam berdiskusi antar teman Rata-rata Oral activities 3.
Emotional activities
Aktivitas siswa
semangat dalam
mengerjakan tugas Rata-rata Emotional activities 4.
Mental activities
Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS
Rata-rata Mental activities Rata-rata activities siklus
55,2%
Keterangan persentase aktivitas siswa 1 = kurang (0%-25%) 2 = cukup (25%-50%) 3 = baik (50%-75%) 4 = sangat baik (lebih dari 75%) Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut: 1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru Rata-rata
persentase
aktivitas
siswa
yang
memperhatikan
penjelasan guru sebesar 49,5%. Aspek memperhatikan penjelasan guru pada setiap pertemuan mengalami peningkatan skor. Skor terendah yaitu 47% pada pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan siswa belum siap untuk
mengikuti
pelajaran dan masih
bingung dengan
model
41
pembelajaran Problem based Learning (PBL). Tetapi, pada pertemuan berikutnya
aktivitas
memperhatikan
penjelasan
guru
mengalami
peningkatan karena siswa mendapat teguran jika tidak memperhatikan penjelasan guru. 2).
Aktivitas
keberanian
Siswa
(mengajukan
pertanyaan
dan
menjawab/menanggapi pertanyaan) Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan sebesar 23,5%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum berani bertanya dan menjawab atau menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya, dikarenakan beberapa siswa masih kurang yakin dengan jawabannya. Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II. 3). Aktivitas berdiskusi antar teman Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 54%. Pada pertemuan pertama skor persentase sebesar 42%, kebanyakan siswa mengandalkan jawaban dari teman kelompoknya saja. Tetapi pada pertemuan kedua aktivitas ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 66%. Masing-masing kelompok dipantau dan jika dijumpai ada pasangan yang tidak bekerja sama, maka siswa diminta untuk bekerja sama dalam kelompoknya. Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II. 4). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas sebesar 61,5%. Pada dua pertemuan berturut-turut, masih terdapat siswa yang malas untuk mengerjakan tugasnya, karena merasa tidak akan dihukum apabila tidak mengerjakan tugas tersebut. Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II.
42
5). Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah sebesar 71%. Pada dua pertemuan siswa dalam memecahkan masalah baik, karena siswa merasa cukup semangat dalam memecahkan masalah pada LKS. Meskipun ada beberapa siswa yang masih merasa bingung dalam menjawab atau memecahkan masalah pada LKS. Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini, guru IPS kelas VIII yang bertindak sebagai observer mengobservasi aktivitas belajar IPS siswa sekaligus mengamati proses pembelajaran di kelas dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil belajar siswa selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir siklus I pada pertemuan kedua. Hasil tes akhir siklus I tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18
Pre-test 30 40 45 45 35 55 50 25 20 55 30 25 50 20 0 40 25 55
Pos-test 40 0 70 60 40 50 55 45 60 35 65 65 0 55 0 55 70 75
N-gain 0,14 -0,67 0,45 0,27 0,08 -0,11 0,10 0,27 0,50 -0,44 0,50 0,53 -1,00 0,44 0,00 0,25 0,60 0,44
43
19 S19 20 S20 21 S21 JUMLAH RATA-RATA
0 0 60 80 50 65 755 985 35,95238 46,90476
0,00 0,50 0,30 3,16 0,29
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata 46,91 dan rata-rata N-gain sebesar 0,29. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini masih rendah, dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (65). Penyebabnya karena siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) ini. Hasil observasi terhadap guru pada KBM cukup baik, hanya saja peneliti harus lebih memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab/ menanggapi pertanyaan guru atau siswa. d. Refleksi Tahap ini oleh peneliti dan guru bidang studi setelah melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan tes ditemukan beberapa kekurangan
yang ada pada siklus I. Hasil tersebut
dijelaskan pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I No 1.
Kekurangan-kekurangan
Perencanaan perbaikan pada siklus II
Pada awal pembelajaran, masih Memberikan pengurangan skor pada ada siswa yang n gobrol dengan siswa yang berbuat kesalahan temannya dalam proses diskusi
2.
Kemampuan menjawab siswa
bertanya
dan Peneliti
mengarahkan
siswa
lebih
masih rendah banyak membaca buku pelajaran dan
dilihat dari jumlah siswa yang lebih aktif
aktif
pembelajaran
dalam dengan
kegiatan memberikan
point plus dalam pembelajaran 3.
Siswa
masih
malu
untuk Memberikan hadiah pada siswa yang
44
mengangkat
tangannya
ketika berani mengangkat tangannya untuk
akan menjawab pertanyaan yang menjawab pertanyaan yang diajukan diajukan sering
oleh
peneliti.
menjawab
Siswa oleh peneliti.
pertanyaan
secara bersamaan 4.
Beberapa siswa masih malu untuk Mengarahkan siswa untuk bertanya bertanya jika ada pembahasan pada
pembahasan
yang
belum
materi yang belum dimengerti dimengerti. siswa. 5.
Siswa masih merasa takut untuk Memilih satu siswa dari pasangan yang mengerjakan hasil kerjanya di mendapat giliran mengerjakan hasil depan kelas, sehingga siswa hanya kerjanya dalam kelompokya. mengandalkan kelompoknya saja
6.
Siswa mulai merasa bosan dengan Diadakan
sebuah
diskusi
dan
kelompok
yang kelompok
dilakukannya
permainan adanya
antar
pemberian
reward (hadiah) pada kelompok yang menang.
Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata 46,91 dan masih banyak siswa yang mendapat nilai masih dibawah KKM. Hal ini menujukkan bahwa tes hasil belajar pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada pada siklus I diperoleh informasi bahwa aktivitas dan nilai tes akhir siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I di gunakan sebagai perbaikan.
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”,
45
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumeninstrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas, lembar observasi guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat LKS untuk setiap pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus II ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan bersama guru IPS yang bertidak sebagai kolaborator sehingga apa yang disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM, ataupun lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit) dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning” (PBL). Pada pertemuan ketiga terdapat 3 orang siswa tidak hadir siswa sedangkan pada pertemuan keempat hanya 1 orang siswa yang tidak hadir. Pembelajaran ini terdiri dari
3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi
dengan menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah penawaran barang dan jasa dan terbentuknya harga keseimbangan pasar. Dalam tahapan pelaksanaan ini peneliti melaksanakan tindakan sebagai berikut: Tabel. 4.5 Tindakan siklus II No Tahapan 1.
Orientasi
Tindakan siswa
pada masalah
a. Guru tujuan
Siswa menjelaskan pembelajaran
dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa
siswa
dalam
diskusi kelompok. b. Guru
memotivasi
a. Siswa mendengarkan, menyimak dan mencatat penjelasan guru. b. Siswa
46
siswa
untuk
aktif
termotivasi
dalam pembelajaran. c. Guru
untuk
menjelaskan
aktif
dalam
materi pelajaran dan
pembelajaran.
memberikan masalah berupa
LKS
yang
telah dibuat guru. 2.
Mengorganisasi
a. Guru
siswa
siswa untuk kumpul dalam kelompok untuk dalam kelompoknya. menyelesaikan LKS b. Guru yang diberikan. menginformasikan
untuk
belajar
mengarahkan Siswa
bekerja
sama
untuk mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi
di
depan
kelas. 3.
Membimbing
a. Guru
memberikan
a. Siswa
penyelidikan
bimbingan
agar
menjawab LKS
individu maupun
dilakukan tanya jawab
yang digunakan
kelompok
dalam
kelompok
sebagai
persiapan
persentasi. b. Guru
melakukan
bimbingan
kepada
untuk persentasi. b. Siswa melakukan tanya
setiap kelompok.
jawab
pada kelompok masing-masing. 4.
Mengembangkan dan
menyajikan
hasil karya.
c. Secara random, guru
c. Setiap
menunjuk salah satu
kelompok
kelompok
mempersentasi
untuk
mempresentasikan hasil
kerja
kelompok,
diskusi serta
kan diskusinya
hasil di
47
kelompok lain sebagai penyangga dan akan
depan kelas. d. Siswa
mempersiapkan
diarahkan
pertanyaan.
dan
dimotivasi
d. Guru berperan sebagai fasilitator,
dan
mediator.
untuk membuat atau menjawab pertanyaan.
5.
Menganalisis dan mengevaluasi
c. Guru membantu siswa Siswa untuk
menyimak
proses pemecahan
melakukan penjelasan dari guru. refleksi atau evaluasi
masalah
terhadap
jawaban
LKS yang dibuat d. Guru
memberikan
informasi
dan
klarifikasi
terhadap
pertanyaan
dan
jawaban siswa.
Gambar 4.2 Aktivitas pada pelaksanaan siklus II
48
c. Tahap Observasi dan analisis Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar obsrvasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II No. 1.
Klasifikasi Aktivitas Visual
Skor Aspek yang diteliti Aktivitas
siswa
Skor
Pertemuan Pertemuan 3
4
3
4
Ratarata 73%
49
activities
memperhatikan penjelasan guru
Rata-rata visual activities 2.
Oral
Aktivitas
activities
Siswa
71%
76%
73%
3
3
66,5%
4
4
88%
78,5%
73,5%
77,25%
4
4
90,5%
86%
95%
90,5%
4
4
88%
81%
95%
88%
keberanian (mengajukan
pertanyaan
dan
menjawab/menanggapi pertanyaan) Aktivitas
siswa
di
dalam berdiskusi antar teman Rata-rata Oral activities 3.
Emotional
Semangat siswa dalam
activities
mengerjakan tugas
Rata-rata Emotional activities 4.
Mental
Aktivitas siswa dalam
activities
memecahkan masalah
Rata-rata Mental activities Rata-rata activities siklus
82%
Keterangan persentase aktivitas siswa 1 = kurang (0%-25%) 2 = cukup (25%-50%) 3 = baik (50%-75%) 4 = sangat baik (lebih dari 75%) 1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru Rata-rata
persentase
aktivitas
siswa
yang
memperhatikan
penjelasan guru sebesar 73%. Pada tes siklus I, masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Sehingga pada siklus II ini, aktivitas memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan sebesar 23,5%. Pembelajaran pada siklus II ini guru menggunakan kurva dalam pembelajaran. Sehingga siswa lebih fokus dalam memperhatikan
50
penjelasan peneliti. Karena kalau tidak memperhatikan siswa akan merasa kesulitan dalam mengerjakan kurva. 2).
Aktivitas
keberanian
Siswa
(mengajukan
pertanyaan
dan
menjawab/menanggapi pertanyaan) Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan sebesar 66,5%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah cukup berani bertanya dan menjawab atau menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya, dikarenakan pada siklus II ini, guru memberikan reward kepada siswa yang
berani
mengajukan
pertanyaan
dan
menjawab/menanggapi
pertanyaan. 3). Aktivitas berdiskusi antar teman Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 88%. Rata-rata ini aktivitas ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 34%. Karena jika teman kelompoknya belum mengerti membuat grafik maka teman satu kelompoknya akan mengajarinya. 4). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas sebesar 90,5%. Pada setiap pertemuan siswa selalu mengerjakan tugas, hanya siswa yang tidak hadir yang tidak mengerjakan tugas. 5). Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS sebesar 88%. Pada siklus II ini, selama dua pertemuan siswa dalam memecahkan masalah baik, karena siswa semangat dalam memecahkan masalah pada LKS.
Adapun hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus II. Hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
51
Tabel 4.7 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II No Nama 1 S1 2 S2 3 S3 4 S4 5 S5 6 S6 7 S7 8 S8 9 S9 10 S10 11 S11 12 S12 13 S13 14 S14 15 S15 16 S16 17 S17 18 S18 19 S19 20 S20 21 S21 JUMLAH RATA-RATA
Pre-test Pos-test 60 80 50 70 62 75 60 70 60 70 70 75 64 73 65 75 60 70 60 67 62 70 62 77 0 70 60 70 62 0 50 70 70 80 62 85 0 70 0 85 60 90 1099 1492 52,33333 71,04762
N-gain 0,50 0,40 0,34 0,25 0,25 0,17 0,25 0,29 0,25 0,18 0,21 0,39 0,70 0,25 -1,63 0,40 0,33 0,61 0,70 0,85 0,75 6,43 0,31
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini mencapai rata-rata 71,05 dan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,31. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini baik, dan sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. d. Tahap Refleksi Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti bersama guru kolaborator, setelah melakukan analisis pada siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, siswa terlihat bersemangat, siswa sudah tidak malu untuk bertanya jika ada pembahasan yang belum dimengerti, dan berani
52
mengungkapkan pendapatnya jika ada jawaban yang berbeda dengan jawaban kelompok lain. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh ratarata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 85,9%. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase aktivitas siswa belajar siswa harus mencapai 70%. Berdasarkan tes hasil berlajar yaitu tes akhir siklus II ini mencapai rata-rata 71,05 dengan nilai terendah 67. Hal ini juga menunjukkan bahwa tes hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dumana rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai nilai 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dan guru bidang studi mengatakan bahwa penerapan model pembelajaran ini telah dilaksanakan dengan baik, sehingga benar-benar meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa.2 Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, yaitu bahwa kedua indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai dengan siklus II.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu instrumen tes dan non tes. Untuk instrument tes yang digunakan adalah tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan tes submatif diberikan setiap akhir pembelajaran berupa soal latihan pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar 2
Hasil wawancara guru dan siswa pada tanggal 1 Juni 2011
53
IPS siswa pada setiap pertemuan dari tiap siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan untuk instrument non tes berupa lembar observasi dan wawancara yang ditujukan untuk guru dan siswa. Untuk lembar observasi, data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas pada saat proses pembelajaran IPS berlangsung, sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus. Dalam penelitian ini untuk dat-data kualitatif digunakan teknik Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu, perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data dengan cara membandingkan data pengamatan aktivitas belajar siswa dengan lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa, lembar wawancara terhadap siswa, dan catatan lapangan.
C. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi aktivitas belajar IPS siswa, yang bertujuan untuk mengetahui persentase aktivitas belajar IPS siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir siklus. Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas belajar siswa No
Komponen Aktivitas
Rata-rata Persentase Siklus I
Siklus II
1.
Visual activities
49,5%
73%
2.
Oral activities
38,7%
77,25%
3.
Emotional activities
61,5%
90,5%
54
4.
Mental activities Rata-rata
71%
88%
55,2%
82%
Dari skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah rata-rata untuk siklus I terlihat masih rendah yaitu 55,2%. Akan tetapi, pada siklus II jumlah ratarata aktivitas belajar IPS siswa meningkat menjadi 82%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa. Peningkatan ini rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 26,8%. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut: Gambar 4.3 Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar IPS Siswa 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00%
Siklus I
40.00%
Siklus II
30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Visual activities
Oral activities
Emotional activities
Mental activities
2. Tes hasil belajar Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yang dilaksanakan pada awal dan akhir siklus (pretes-postes). Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
55
Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II No.
SIKLUS I
Nama Siswa
1 S1 2 S2 3 S3 4 S4 5 S5 6 S6 7 S7 8 S8 9 S9 10 S10 11 S11 12 S12 13 S13 14 S14 15 S15 16 S16 17 S17 18 S18 19 S19 20 S20 21 S21 JUMLAH RATA-RATA
Pre-Tes
Pos-Tes
30 40 40 0 45 70 45 60 35 40 55 50 50 55 25 45 20 60 55 35 30 65 25 65 50 0 20 55 0 0 40 55 25 70 55 75 0 0 60 80 50 65 755 985 35,95238 46,90476
SIKLUS II N-Gain 0,14 -0,67 0,45 0,27 0,08 -0,11 0,10 0,27 0,50 -0,44 0,50 0,53 -1,00 0,44 0,00 0,25 0,60 0,44 0,00 0,50 0,30 3,16 0,29
Pre-Tes
Pos-Tes
60 80 50 70 62 75 60 70 60 70 70 75 64 73 65 75 60 70 60 67 62 70 62 77 0 70 60 70 62 0 50 70 70 80 62 85 0 70 0 85 60 90 1099 1492 52,33333 71,04762
N-Gain 0,50 0,40 0,34 0,25 0,25 0,17 0,25 0,29 0,25 0,18 0,21 0,39 0,70 0,25 -1,63 0,40 0,33 0,61 0,70 0,85 0,75 6,43 0,31
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 46,9 dan rata-rata N-Gain sebesar 0,29, dimana siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada siklus I sebanyak 14 orang siswa dan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM pada siklus I sebanyak 7 orang siswa. Nilai terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 80. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I tergolong rendah. Sedangkan pada siklus II ratarata hasil belajar siswa sebesar 71,04 dan rata-rata N-gain 0,31.
56
Selanjutnya pada siklus II ini nilai terendahnya adalah 67 dan nilai tertingginya adalah 90 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan hasil lembar observasi dari aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.10 Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa No.
Aspek yang dinilai
Siklus I
Siklus II
1.
Rata-rata aktivitas belajar siswa
55,2%
82%
2.
Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa
46,9
71,05
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar rata-rata aktivitas belajar siswa, semakin besar pula rata-rata nilai tes hasil belajar siswa, dan sebaliknya. Karena seluruh indikator keberhasilan telah tercapai yaitu untuk aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dan telah mencapai batasan indikator yaitu 70% sedangkan untuk hasil belajar rata-rata tes akhir siklus juga telah mencapai batasan indikator, yaitu 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Maka peneliti ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 3. Wawancara Wawancara dilakukan pertama kali pada saat pra peneliti dan setelah dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan terhadap guru bidang studi IPS dan siswa. Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa sebagian siswa cukup antusias dengan IPS, tetapi sebagian siswa ada yang kurang senang dengan IPS karena mata pelajaran IPS membuat mengantuk, siswa masih takut bertanya jika ada materi pembahasan yang belum
57
dipahami, cara mengajar guru cenderung ceramah sehingga membuat siswa merasa bosan dalam pembelajaran IPS.3 Dari hasil wawancara saat siklus I diperoleh informasi bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) cukup baik digunakan sehingga siswa dapat memecahkan masalah dengan teman kelompoknya, sebagian siswa sudah tidak malu untuk bertanya, meskipun masih ada beberapa siswa yang masih malu.4 Adapun dari hasil wawancara saat akhir siklus II diperoleh informasi bahwa siswa cukup antusias dengan pembelajaran IPS khususnya dengan model pembelajaran PBL, dan guru kolaborator mengatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dilaksanakan cukup baik sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa.5
D. Interpretasi Hasil Analisis Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil dari dari penelitian ini yaitu pada siklus I rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa sebesar 55,2% dan rata-rata hasil belajar IPS siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa sebesar 82% dan rata-rata hasil belajar IPS siswa sebesar 71,05. Pada siklus II seluruh indikator telah tercapai maka penelitian berakhir sampai siklus II. Jadi, dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) aktivitas belajar IPS siswa mengalami peningkatan sebesar 26,8% dan rata-rata hsil belajar IPS siswa meningkat.
E. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa
3
Hasil wawancara guru dan siswa pada pra penelitian pada tanggal 16-18 Mei 2011 Hasil wawancara guru dan guru pada siklus I tanggal 25 Mei 2011 5 Hasil wawancara guru dan siswa pada siklus II tanggal 01 Juni 2011 4
58
Peningkatan aktivitas belajar IPS dapat terligat dari hasil observasi aktivitas belajar siswa bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 55,2%, sedangkan pada rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus II sebesar 82%. Hasilnya mengalami peningkatan sebesar 26,8% 2.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari rata-rata nilai tes akhir siklus I sebesar 46,9, sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II sebesar 71,05. Hasilnya mengalami peningkatan yang cukup signifiean.
3. Dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terdapat respon yang positif bagi siswa Dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat memberikan respon positif bagi siswa, karena siswa dapat saling membantu dan mengajarkan dalam memahami materi yang diajarkan sehingga memudahkan siswa dalam menyerap materiyang diajarkan. Selain itu, respon positif dari model pembelajaran ini dapat menumbuhkan solidaritas dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan soal serta memecahkan masalah pada LKS. 4. Pemberian hadiah dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan) Pemberian hadiah berupa makanan kecil (seperti coklat, wafer) dan alat-alat
tulis
(seperti
pensil,
pulpen)
bagi
siswa
yang berani
mengungkapkan pendapatnya/jawabannya terhadap kelompok lain atau guru dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek keberanian siswa (mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan) terhadap guru atau siswa lainnya. Dalam hal ini siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya dan berusaha untuk mendapatkan hadiah sebanyakbanyaknya. Pemberian hadiah ini hanya dilakukan kadang-kadang saja.
59
5. Aktivitas belajar mempunyai hubungan berbanding lurus terhadap hasil belajar IPS siswa.
Berdasarkan hasil analisis data terhadap persentase aktivitas belajar IPS siswa dan rata-rata hasil belajar siswa, keduanya mempunyai hubungan berbanding lurus yaitu semakin meningkat rata-rata persentase aktivitas belajar siswa, maka semakin meningkat pula rata-rata hasil belajar siswa pada tes akhir siklus.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas belajar IPS siswa meningkat sebesar 26,8%. Berdasarkan data rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 55,2%, sedangkan pada rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus II sebesar 82%, hal ini dilihat dari siswa yang awalnya pasif menjadi aktif.
2.
Model
pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL)
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata nilai tes akhir siklus I sebesar 46,9 dan N-gainna sebesar 0.29, sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II sebesar 71,05 n N-gainnya sebesar 0,31. Jadi hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dianggap berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
60
61
ditetapkan. Sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
B. Saran 1. Sekolah hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa dan hasil belajar siswa. 2. Guru bidang studi hendaknya menunjuk satu siswa secara acak dari salah satu kelompoknya dalam mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas, sehingga lama-kelamaan siswa akan terbiasa mengerjakan hasil kerjanya di depan kelas. 3. Siswa hendanya lebih aktif lagi ketika sharing dengan kelompoknya dalam memecahkan masalah. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian sejenis dalam pembelajaran berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Abbas, Nurhayati. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem based Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU. dalam Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004 Tahun ke-10, No.051. Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991 Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com. AM, Sadirman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Anas, Sudjiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006. edisi revisi, cet,6. Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Daldjoeni, N. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni, 1992, Dasna, I wayan, Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). dari http://lubisgrafura.wordpress.com. Departemen Pendidikan Nasional, UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Bandung : Citra Umbara. Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cetakan ke-8. Holil,
Anwar. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran - berdasarkan - masalah.html
http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik Inquiry sebagai usaha untuk meninkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Isjoni, Model pmbelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini,. yang dikutip dari http://www.isjoni.net/ Latifah. Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah.wordpress. dari http ://latifah04.wordpress.com.
62
63
Nasution, S. Didaktik Asas-asas mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2000. Cetakan Ke II. Rohani ,Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta, 2004. Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1 Th.XXXX Januari 2007. Saifudin, Achmad. Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group, 2010. Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Cet. 1 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003. Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc.
SMP,
dari
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. http:/wiantimultiply.com/journal/item/7/. Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta, 2008. Zaini, Hisyam, dkk. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002.
64
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran
: IPS TERPADU
Kelas/Semester
: VIII / I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke -
:1
Standar Kompetensi
: Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar. :
Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian permintaan 2. Mendeskipsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang / jasa. 3. Mendefinisikan Hukum Permintaan. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang / jasa. 2. Mendefinisikan Hukum Permintaan
Materi Pembelajaran
: Permintaan
Metode Pembelajaran 1. Problem Based Learning (PBL) 2. Diskusi 3. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal (15 menit) 1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa 2. Guru mengabsen siswa
65 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memberikan uji tes sebelum pembelajaran (Pretes) kepada siswa 5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran PBL Kegiatan Inti (55 menit) 1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pembahasan yang diajarkan 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 3 orang. 3. Guru merencanakan kegiatan kelompok dengan memilih ketua kelompok dalam diskusi 4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk didiskusikan dalam diskusi 5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari guru 6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan ditanggapi oleh siswa dan guru. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan atau dikoreksi oleh guru 2. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya.
Sumber dan Media Pembelajaran 1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO 2. Spidol, whiteboard, kertas karton. 3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta: Yudhistira. Penilaian Teknik Penilaian 1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permintaan dengan model pemecahan masalah) 2. Tes Proses Lembar Penilaian Proses
66 Aspek yang dinilai NO
Nama
Kerjasama Keaktifan Keberanian Menghargai
Kelompok
pendapat (25)
(25)
(25)
Jumlah
Nilai
Skor
(25)
Jakarta, Mei 2011 Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah NIM. 107015001173
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran
: IPS TERPADU
Kelas/Semester
: VIII / I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke -
:2
Standar Kompetensi
: Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
: Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar. : 1. Mendeskripsikan tabel permintaan 2. Mendeskipsikan kurva permintaan 3. Menjelaskan macam-macam permintaan.
. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat : 1. Mendeskripsikan tabel dan kuva permitaan 2. Menyebutkan macam-macam permintaan Materi Pembelajaran
: Permintaan
Metode Pembelajaran 1. Problem Based Learning (PBL) 2. Diskusi 3. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal (5 menit) 1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa 2. Guru mengabsen siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru mengulang kembali materi kemarin
68 Kegiatan Inti (65 menit) 1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tabel, kurva dan macam-macam permintaan 2. Guru meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing 4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk didiskusikan dalam diskusi 5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari LKS 6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan ditanggapi oleh siswa dan guru. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan atau dikoreksi oleh guru 2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik 3. Guru memberikan tes belajar siswa setelah pembelajaran. 3. Guru memberikan tugas rumah dengan mengumpulkan informasi dari media cetak tentang permintaan.
Sumber dan Media Pembelajaran 1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO 2. Spidol, whiteboard, kertas karton. 3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta: Yudhistira. Penilaian Teknik Penilaian 1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permintaan dengan model pemecahan masalah) Jakarta, Mei 2011 Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah NIM. 107015001173
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran
: IPS TERPADU
Kelas/Semester
: VIII / I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke -
:3
Standar Kompetensi
: Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
: Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar. :
1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor penawaran 2. Menjelaskan Hukum penawaran 3. Mendeskripsikan Tabel dan Kurva Penawaran 4. Mendeskripsikan macam-macam penawaran
Tujuan Pembelajaran
:
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor penawaran 2. Menjelaskan Hukum penawaran 3. Mendeskripsikan Tabel dan Kurva Penawaran 4. Mendeskripsikan macam-macam penawaran
Materi Pembelajaran
: Penawaran
Metode Pembelajaran 1. Problem Based Learning (PBL) 2. Diskusi 3. Penugasan
70 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal (15 menit) 1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru meminta kepada siswa untuk mengerjakan uji tes sebelum pembelajaran 5. Guru memberikan motivasi Kegiatan Inti (65 menit) 1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan 2. . Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian 3. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk didiskusikan dalam diskusi 4. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari guru 5. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas dan ditanggapi oleh siswa dan guru. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan atau dikoreksi oleh guru 2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik 3. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya Sumber dan Media Pembelajaran 1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO 2. Spidol, whiteboard, kertas karton. 3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta: Yudhistira. Penilaian Teknik Penilaian 1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permimtaan dengan model pemecahan masalah) 2. Tes Proses
71 Lembar Penilaian Proses Aspek yang dinilai NO
Nama
Kerjasama Keaktifan Keberanian Menghargai
Kelompok
pendapat (25)
(25)
(25)
Jumlah
Nilai
Skor
(25)
Jakarta, Mei 2011 Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah NIM. 107015001173
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran
: IPS TERPADU
Kelas/Semester
: VIII / I
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke -
:4
Standar Kompetensi
: Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar. :
Indikator 1. 2. 3. 4.
Dapat menjelaskan Harga Pasar Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli
. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat : 1. 2. 3. 4. Materi Pembelajaran
Dapat menjelaskan Harga Pasar Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli : Harga Pasar
Metode Pembelajaran 1.Problem Based Learning (PBL) 2.Diskusi
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal (5 menit) 1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa 2. Guru mengabsen siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru mengulang kembali materi kemarin
73 Kegiatan Inti (65 menit) 1. Siswa menyimak penjelasan guru terbentuknya harga pasar 2. Guru meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing 4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk didiskusikan dalam diskusi 5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari LKS 6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan ditanggapi oleh siswa dan guru. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan atau dikoreksi oleh guru 2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik 3. Guru memberikan tes belajar siswa setelah pembelajaran. .
Sumber dan Media Pembelajaran 1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO 2. Spidol, whiteboard, kertas karton. 3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta: Yudhistira. Penilaian Teknik Penilaian 1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permimtaan dengan model pemecahan masalah) 2. Tes tulisan
Jakarta, Juni 2011 Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah NIM. 107015001173
74
Lampiran 2 LEMBAR KEJA SISWA (LKS) PERTEMUAN 1 Tujuan
Kelompok Nama
: 1. Dapat menjelaskan pengertian permintaan 2. Dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan 3. Dapat menjelaskan hukum permintaan : ……………………………………. : 1. …………………………………. 2. …………………………………. 3. ………………………………….
PERMINTAAN Sebagian besar dari kamu pasti pernah pergi ke pasar bersama teman-teman. Kebersamaan itu tentu saja tidak menjamin masing-masing kamu mempunyai kesamaan pemikiran dan tujuan mengenai jenis barang dan jasa.kondisi ini pula akan berpengaruh pada tingkat permintaan dan harga suatu barang. Dari pernyataan di atas menurut kalian apa yang dimaksud dengan permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan setiap orang itu berbeda? a. Pengertian Permintaan …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………….…………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………….. .............................. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya permintaan ………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………… ………………..................................................................................................... ………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………… ……………….....................................................................................................
75 …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………................................................... ................... HUKUM PERMINTAAN a. Pengertian hukum permintaan …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………........................................................
76 LEMBAR KEJA SISWA (LKS) PERTEMUAN 2 Tujuan
Kelompok Nama
: 1. Dapat menjelaskan daftar permintaan dalam Tabel 2. Dapat mendeskripsikan kurva permintaan 3. Dapat menyebutkan macam-macam permintaan : ……………………………………. : 1. …………………………………. 2. …………………………………. 3. ………………………………….
1. Permintaan dalam tabel a. Pengertian permintaan dalam tabel …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………….…………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………….. ................................................................................................................................... b. Contoh permintaan dalam tabel …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………….……………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………......................................................................... Kurva permintaan a. Pengertian kurva permintaan …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………...........................................................................................................
77 b. Buatlah kurva dari contoh tabel permintaan …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….............................................................................. 2. Macam-macam Permintaan …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………........................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................................................................................................
78 LEMBAR KEJA SISWA (LKS) PERTEMUAN 3 Tujuan
Kelompok Nama
: 1. Dapat menjelaskan pengertian penawaran 2. Dapat menyebutkan faktor-faktor penawaran 3. Dapat menjelaskan hukum penawaran 4. Dapat mendeskripsikan daftarr penawaran dan hukum penawaran 5. Dapat menyebutkan macam-macam penawaran : ……………………………………. : 1. …………………………………. 2. …………………………………. 3. ………………………………….
PENAWARAN BARANG DAN JASA Coba kamu perhatikan perilaku para produsen atau pedagang yang ada disekitar tempat kita. Berbagai cara mereka lakukan agar konsumen berminat membeli barang yang ditawarkannya. Contohnya: Tuan ismailpergi ke pasar untuk menjual 10 ekor ayam. Ia mengharapkan ayamnya laku terjual seharga Rp.40.0000/ekor. Namun diluar harapan ayam-ayam tadi hanya ditawar Rp.25.000/ekor. Melihat kondisi seperti ini, menurut kalian apa yang akan dilakukan pak ismail? Jelaskan!. Jawaban: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………….……………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………….................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... a. Pengertian Penawaran jawaban……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………….……………….
79 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………............................................................................................... ........................……………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………..………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… c. Hukum permintaan jawaban……………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………… d. Daftar Penawaran adalah …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………......................................................................................................................... Dari uraian daftar di samping, bahwa sifat hubungan antara tingkat harga dengan penawaran barang dan jasa adalah ........................................................................................... ........................................................................................... ..........................................................................................................
Harga 10.000 8000 6000 2000
penawaran 500 400 300 200
80 Buatlah kurva penawaran dari daftar penawaran di atas. …………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ................................................... e. Macam-macam penawaran barang dan jasa Jawaban........................................................................................................................... .........................………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………........................ ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ..............................................................
81 LEMBAR KEJA SISWA (LKS) PERTEMUAN 4 Tujuan
: 5. 6. 7. 8.
Dapat menjelaskan Harga Pasar Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli Kelompok : ……………………………………. Nama : 1. …………………………………. 2. …………………………………. 3. …………………………………. HARGA PASAR 1. Pengertian harga pasar Jawaban……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………….……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………..................... 2. Bagaimana proses terbentuknya harga pasar ...........………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………….…………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………… 3. Buatlah tabel dan kurva dari harga di bawah ini Harga A = 7000 Harga B = 6000 harga C = 5000 Permintaan A = 1 permintaan B = 5 permintaan C =10 Penawaran A = 15 penawaran B = 9 penawaran C = 10
82 …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… 4. Macam-macam Penjual dan Pembeli jawaban……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………...................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...............................................................................................
83
Lampiran 3
Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pertemuan Ke Hari/Tanggal Pokok Bahasan Tujuan Observasi Petunjuk NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
: : : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS siswa pada Penerapan model problem based learning (PBL) : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai pengamatan anda!
NAMA SISWA
A
ASPEK YANG DINILAI B C D
KETERANGAN E
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 Jumlah Persentase Skor
Keterangan : A = Aktivitas memperhatikan penjelasan guru (visual activities) B = Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas (mental activities) C = Keberanian (Mengajukan pertanyaan dan Menjawab pertanyaan)/Oral activities D = Berdiskusi dengan baik (oral activities) E = Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS (Emotional activities). Jakarta, Mei 2011 Observer
M. Mukhlis, S.Pd.I (Guru Kolaborator)
84
Lampiran 4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) KELAS VIII SMP I AL-FATAH NO.
Klasifikasi Aktivitas Visual
1.
activities
Skor Pertemuan keSiklus I Siklus II 1 2 3 4
Aspek yang diteliti Aktivitas
siswa
memperhatikan
penjelasan guru Persentase skor visual activities Aktivitas keberanian Siswa (mengajukan
Oral 2.
activities
pertanyaan
dan
10
11
15
16
47%
52%
71%
76%
3
7
13
15
14%
33%
62%
71%
9
14
17
20
42%
66%
81%
95%
12
14
18
20
42%
66%
86%
95%
15
15
17
20
71%
71%
81%
95%
menjawab/menanggapi pertanyaan) Persentase Skor Oral Activities Aktivitas siswa di dalam berdiskusi antar teman Persentase Skor Oral activities Aktivitas semangat siswa dalam
Emotional 3.
activities Mental
4.
activities
mengerjakan tugas Persentase Skor Emotional activities Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS Persentase Skor Mental activities
Keterangan persentase aktivitas siswa 1 = kurang (0%-25%) 2 = cukup (25%-50%) 3 = baik (50%-75%) 4 = sangat baik (lebih dari 75%) Jumlah Siswa = 21 orang siswa
85
Lampiran 5 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus I Tabel 4.2
No.
1.
Klasifikasi
Aspek yang diteliti
Aktivitas Visual
Aktivitas
activities
memperhatikan penjelasan
Skor
Skor
Pertemuan
Pertemuan
1
2
2
3
49,5%
47%
52%
49,5%
1
2
23,5%
2
3
54%
28%
49,5%
38,7%
3
3
61,5%
57%
66%
61,5%
3
3
71%
71%
71%
71%
Rata-rata
siswa
guru Rata-rata visual activities 2.
Oral
Aktivitas keberanian Siswa
activities
(mengajukan
pertanyaan
dan menjawab/menanggapi pertanyaan) Aktivitas siswa di dalam berdiskusi antar teman Rata-rata Oral activities 3.
Emotional
Aktivitas semangat siswa
activities
dalam mengerjakan tugas
Rata-rata Emotional activities 4.
Mental
Aktivitas
siswa
dalam
activities
memecahkan masalah pada LKS
Rata-rata Mental activities Rata-rata activities siklus
55,2%
Keterangan: pada pertemuan pertama siswa yang tidak hadir 1 orang siswa sedangkan pada pertemuan kedua siswa yang tidak hadir 4 orang siswa.
86 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II Tabel 4.5
No.
1.
Klasifikasi
Aspek yang diteliti
Aktivitas Visual
Aktivitas
activities
memperhatikan
Skor
Skor
Pertemuan
Pertemuan
3
4
3
4
73,%
71%
76%
73%
3
3
66,5%
4
4
88%
71,5%
83%
77,25%
4
4
90,5%
86%
95%
90,5%
4
4
88%
81%
95%
88%
Rata-rata
siswa penjelasan
guru Rata-rata visual activities 2.
Oral
Aktivitas keberanian Siswa
activities
(mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan) Aktivitas siswa di dalam berdiskusi antar teman
Rata-rata Oral activities 3.
Emotional
Semangat
siswa
activities
mengerjakan tugas
dalam
Rata-rata Emotional activities 4.
Mental
Aktivitas
siswa
activities
memecahkan masalah
dalam
Rata-rata Mental activities Rata-rata activities siklus
82%
Keterangan: pada pertemuan ketiga siswa yang tidak hadir 3 orang siswa dan pada pertemuan keempat siswa yang tidak hadir 1 orang siswa.
87
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru pada KBM Nama Guru Mata Pelajaran
: :
Pertemuan keHari/Tanggal Tujuan
: Siklus : : : Sebagai Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai menurut anda!
Petunjuk
No. Aspek yang dinilai
Semester/kelas: Materi :
penilaian 1 2 3
4
Komentar
1.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran 2. Memilih metode yang tepat 3. Memilih media yang tepat 4. Menyusun alat evaluasi/penilaian 5. Membuka pelajaran 6. Memotivasi siswa 7. Menjelaskan materi 8. Penguasaan materi 9. Menuntun siswa dalam mengerjakan LKS 10. Penguasaan Kelas 11. Penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning a. Membuat masalah pada LKS b. Membentuk siswa ke dalam kelompok c. Mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok d. Mengarahkan siswa agar dapat memecahkan masalah pada LKS 12. Menutup Pengajaran Jumlah Skor Total Saran-saran : ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. Keterangan skala penilaian : 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik
Pengamat Guru Kolaborator
88
Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada KBM No.
Aspek yang dinilai
Merumuskan Tujuan Pembelajaran 2. Memilih metode yang tepat 3. Memilih media yang tepat 4. Menyusun alat evaluasi/penilaian 5. Membuka pelajaran 6. Memotivasi siswa 7. Menjelaskan materi 8. Penguasaan materi 9. Menuntun siswa dalam mengerjakan LKS 10. Penguasaan Kelas 11. Penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) a. Membuat masalah pada LKS b. Membentuk siswa ke dalam kelompok c. Mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok d. Mengarahkan siswa agar dapat memecahkan masalah pada LKS 12. Menutup Pengajaran
Siklus I Pertemuan 1 2
1.
Jumlah Rata-rata
Siklus II Pertemuan 3 4
Jumlah
Rata-rata
2
3
3
4
12
3
2 3
3 3
3 3
3 3
11 12
2,75 3
2
3
3
4
12
3
2 2 2 2
3 3 3 3
3 3 3 3
4 3 4 4
12 9 12 12
3 2,25 3 3
2
3
2
3
10
2,5
2
3
3
4
12
3
2
3
3
4
12
3
2
3
3
4
12
3
2
3
4
4
13
3,25
2
3
3
4
12
3
2 31 2,07
3 45 3
3 45 3
4 56 3,7
12 174 11,6
3 45 3
Jadi rata-rata obsevasi guru pada KBM sebesar 3, maka guru pada proses KBM baik dalam pelaksanaannya.
Keterangan skala penilaian : 1 = kurang 3 = baik 2 = cukup 4 = sangat baik
89
Lampiran 8 INSTRUMEN TES SIKLUS I Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan tepat! 1. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan tempat tertentu disebut ... a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan b. Permintaan c. Hukum permintaan d. Penawaran 2. Permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan transaksi disebut ... a. Pasar c. Efektif b. Absolut d. Potensial 3. Permjintaan yang datang dari seseorang disebut dengan .... a. Primer c. Tersier b. Sekunder d. Individu 4. Pernyataan di bawah ini yang yang paling benar tentang permintaan adalah.... a. Jika harga turun, permintaan naik dan jika harga naik permintaan turun b. Jika pendapatan naik, permintaan turun dan sebaliknya c. Jika selera turun, permintaan turun dan sebaliknya d. Jika harga barang subtitusi naik, maka permintaan akan turun. 5. 1). Harga barang 3). Biaya produksi 2). Pendapatan 4). Teknologi Faktor yang mempengaruhi permintaan adalah nomor..... a. 1 dan 3 c. 1 dan 2 b. 2 dan 4 d. 3 dan 4 6. Bunyi hukum permintaan adalah ..... a. Jika harga turun, permintaan turun dan jika harga naik, permintaan naik b. Jika harga turun, permintaan naik dan jika harga naik, permintaan turun c. Jika permintaan naik, harga turun dan jika permintaan turun , harga turun d. Jika harga naik, permintaan naik dan jika permintaan turun, harga turun. 7. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan disebut permintaan ..... a. Efektif c. Individu b. Potensial d. Pasar 8. Daftar angka-angka yang menggambarkan keterkaitan antara tingkat harga barang atau jasa dengan tingkat permintaannya disebut .... a. Kuva penawaran c. Kurva permintaan b. Daftar penawaran d. Daftar permintaan 9. Kurva permintaan akan melereng dari kiri atas ke kanan bawah, karena .... a. Permintaaan mempunyai hubungan negatif dengan harga barang b. Permintaaan mempunyai hubungan positif dengan harga barang c. Permintaaan mempunyai hubungan searah dengan harga barang d. Permintaaan dipengaruhi oleh banyak faktor.
90 10. Kata lain dari permintaan adalah ........ a. Demand c. Ekonomis b. Supply d. Industri 11. Berdasarkan jumlah konsumen yang melakukan permintaan terhadap suatu barang, permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan disebut permintaan..... a. Elastis c. Individu b. Inelastis d. Pasar / kolektif 12. Sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu disebut....... a. Permintaan c. Hukum permintaan b. Penawaran d. Hukum penawaran 13. Hukum penawaran berbunyi ...... a. Jika harga naik, penawaran naik b. Jika harga naik, penawaran turun c. Jika penawaran naik, harga naik d. Jika penawaran naik, harga turun 14. Hukum penawaran adalah hukum yang mengatur hubungan antara ......... a. Penawaran dengan permintaan b. Penawaran dengan biaya produksi c. Harga barang dengan penawaran d. Harga barang dengan jumlah penjual 15. Pernyataan di bawah ini yang paling benar adalah ..... a. Jika teknologi semakin maju, maka penawaran akan semakin bertambah b. Jika biaya produksi bertambah, maka penawaran akan bertambah c. Jika harga barang berkurang, maka penawaran akan bertambah d. Jika harga barang bertambah, maka penawaran akan berkurang 16. Kurva penawaran akan naik dari kiri bawah ke kanan atas, karena .... a. Penawaran mempunyai hubungan negatif dengan harga barang b. Penawaran mempunyai hubungan positif dengan harga barang c. Penawaran mempunyai hubungan berbanding terbalik dengan harga barang d. Penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor. 17. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, kecuali.... a. Harga barang lain c. Tujuan perusahaan b. Harga barang itu sendiri d. Tingkat teknologi 18. Penawaran yang datang dari berupa produsen disebut penawaran.... a. Primer c. Terserier b. Sekunder d. Kolektif 19. Grafik yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang disebut dengan.... a. Kurva c. Grafik b. Tabel d. Elips 20. Suatu keadaan dimana faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan atau penawaran tidak berubah disebut..... a. Dialog c. Kuantitas b. Cateris Paribus d. Produktif
91
Lampiran 9 INSTRUMEN TES SIKLUS II A. Pilihan Ganda Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan tepat! 1. Poin-poin berikut merupakan pernyataan yang menyatakan harga pasar, kecuali... a. Tingkat harga yang terbentuk pada saat jumlah permintaan dengan penawaran sama b. Harga kesepakatan antara penjual dan pembeli c. Nilai tukar barang yang diukur dengan uang d. Titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran 2. Perhatikan kurva berikut! Jika P harga dan Q jumlah barang, maka harga pasar tercapai pada ...... a. P1 b. E
d. Q1 e. P
3. Kurva penawaran berbagai jenis barang pada umumnya bergerak ...... a. Dari kiri bawah naik ke kanan atas b. Dari kanan atas turun ke kiri bawah c. Dari kiri atas turun ke kanan bawah d. Dari kanan bawah naik ke kiri bawah 4. Jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diminta pembeli, disebut.... a. Kelebihan penawaran c. Harga keseimbangan b. Kelebihan permintaan d. Kekurangan Harga 5. Jumlah barang yang diminta pembeli melebihi jumlah barang yang ditawarkan penjual disebut..... a. Kelebihan penawaran c. Harga keseimbangan b. Kelebihan permintaan d. Kekurangan harga 6. Kurva yang dibuat dengan menggabungkan kurva penawaran dengan kurva permintaa, disebut dengan.... a. Kurva penawaran c. Kurva hrga pasar b. Kurva permintaan d. Kurva marginal 7. Kurva permintaan berbagai jenis harga pada umumnya bergerak ..... a. Dari kiri atas turun ke kanan bawah b. Dari kiri bawah naik ke kanan atas c. Dari kanan atas turun ke kiri bawah d. Dari kanan bawah naik ke kiri bawah 8. Pada harga pasar/ harga keseimbangan, tingkat harga yang terbentuk pada saat jumlah.... a. Penawaran dan permintaan tidak sama b. Penawaran dengan permintaan sama c. Penawaran dengan permintaan naik turun d. Jawaban semua
92 9. Di bawah ini merupakan golongan-golongan pembeli, kecuali.... a. Pembeli marginal c. Super marginal b. Pembeli sub marginal d. Demand 10. Harga pasar disebut juga harga keseimbangan atau .... a. Demand c. Supply b. Equilibrium d. Excess Supply 11. Di dalam pasar terdapat beberapa golongan pembeli antara lain adalah pembeli marginal. Pembeli marginal adalah pembeli yang ..... a. Mempunyai harga subjektif lebih tinggi dari harga pasar b. Mempunyai harga subjektif lebih rendah dari harga pasar c. Mempunyai harga subjektif lebih sama dengan harga pasar d. Mempunyai harga subjektif sama dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah 12. Pembeli yang mempunyai daya beli lebih besar dibanding dengan harga pasar disebut pembeli .... a. Super marginal c. Marginal b. Sub marginal d. Hiper marginal 13. Penjual yang mempunyai harga pokok lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar disebut penjual .... a. Super marginal c. Marginal b. Sub marginal d. Hiper marginal 14. Penawaran yang datang dari beberapa produsen disebut penawaran..... a. Primer c. Tertier b. Sekunder d. Kolektif 15. Di bawah ini yang termasuk golongan penjual adalah ...... a. Marginal c. Tertier b. Sekunder d. Primer B. ESSAY Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Diketahui data permintaan, penawaran dan tingkat harga telur ayam di pasar Kramat Jati bulan Juni 2006 Harga Rp.7500 Rp. 7000 Rp. 6000 Rp. 5500 Rp. 5000 Permintaan 150 250 400 500 550 Penawaran 600 500 400 300 200 Ditanya: a. Tentukan harga dan jumlah keseimbangan pada tabel di atas! b. Buatlah grafik/kurva keseimbangan pasar (harga pasar)!
93
Lampiran 10 Lembar Hasil wawancara dengan Guru Bidang Studi IPS Tahap Hari/Tanggal Responden Tujuan Wawancara
: Pra Penelitian : 16 Mei 2011 : Bapak M. Mukhlis, S.Pd : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS sebelumnya.
Daftar pertanyaan : 1. Apa yang Bapak persiapkan dalam melaksanakan proses pembelajaran? Jawab: Saya membuat RPP terlebih dahulu sesuai materi yang akan saya bahas. 2. Bagaimana keaktifan belajar IPS siswa di kelas VIII yang bapak pegang? Jawab: Keaktifan siswa kelas VIII ini kurang baik dibandingkan kelas yang lainnya, mungkin karena jam pelajarannya tergolong terakhir. 3. Apakah anak-anak bersemangat dalam pembelajaran IPS di kelas? Jawab: Lumayan, tapi terkadang anak-anak pada malas dikarenakan dapat waktunya jam terakhir itu. 4. Metode apa saja yang bapak terapkan dalam pembelajaran IPS? Jawab: Metode yang saya pakai biasanya ceramah, dan pemberian tugas saja. 5. Apakah metode Problem Based Learning (PBL) pernah bapak terapkan pada pembelajaran IPS? Jawab: Belum. 6. Apakah Bapak pernah menyuruh siswa untuk menjawab pertanyaan bapak di depan kelas? Jawab: Pernah. 7. Apakah siswa selalu menjawab pertanyaan bapak di depan kelas? Jawab: Tidak terlalu sering, mereka maju ke depan kelas hanya disueuh sama saya saja. Mereka belum berani. 8. Apakah siswa memperhatikan penjelasan bapak, ketika bapak sedang menjelaskan pembahasan materi? Jawab: Memperhatikan, tetapi ada juga siswa yang asik dengan kegiatannya sendiri. Seperti, mengobrol dengan temannya, sampai pula ada yang tertidur. 9. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan bapak, apa yang akan bapak lakukan? Jawab: Saya akan memberikan teguran, seperti: siswa harus mengulang kembali materi yang baru saja saya jelaskan.
94 Lampiran 11 Lembar Hasil wawancara dengan Siswa Tahap Hari/Tanggal Tujuan Wawancara
: Pra Penelitian : 18 Mei 2011 : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS sebelumnya.
Daftar pertanyaan : 1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran IPS a. Iya b. Tidak c. Biasa saja Jawab: S3 : Iya S14 : Biasa saja S20 : Iya 2. Dari jawaban no.1 (satu), beri alasan! Jawab: S3 : karena saya suka dengan sejarah tentang masa lalu S14 : Bikin Ngantuk saya bu. S20 : Suka saja. 3. Apakah kamu bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru jika masih kurang jelas atau belum paham? Jawab: S3 : Jarang. S14 : Tidak Pernah S20 : Iya, saya sering bertanya kalau ada materi yang saya belum mengerti. 4. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah kamu berusaha ingin menjawabnya? Jawab: S3 : kadang-kadang, kalau saya bisa menjawabnya saja S14 : Tidak, karena takut salah. S20 : Iya. 5. Apakah kamu mengerjakan tugas oleh guru? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah Jika menjawab b dan c, beri alasan kenapa pada saat itu kamu tidak mengerjakan tugas. Jawab : S3: Kadang-kadang, karena ikut-ikutan teman yang tidak mengerjakan juga. S14 : Kadang-kadang, karena males mengerjakannya S20 : Selalu 6. Apabila kamu diminta mengerjakan soal ke depan kelas, apakah kamu merasa....? a. Senang b. Takut c. malu d...... (isi jika tidak ada pilihan) Jawab : S3 : Takut salah S14 : Takut salah, nanti diketawain teman-teman kalau salah S20 : Senang, tetapi takut salah juga kalau lagi mengerjakan soal di depan kelas. 7. Pernahkah kamu merasa bosan pada saat pelajaran IPS? Jika Iya, pada saat kondisi apa? Jawab : S3 : Terkadang, pada saat guru cerita terus. S14 : Iya, mencatat terus dan gurunya cerita saja. S20 : Terkadang sih, pada saat guru ceramah terus, jadinya membuat saya merasa bosan.
95
Lampiran 12 Lembar Hasil wawancara dengan Guru Hari/Tanggal
: Rabu, 25 Mei 2011
Responden
: Bapak M. Muchlis, S.Pd
Tujuan Wawancara
: Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada pada tindakan dalam aktivitas siswa dalam belajar IPS.
Daftar pertanyaan wawancara dengan guru setelah siklus I 1. Menurut bapak, apakah penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS? Jawab : Iya, cukup cocok diterapkan Pada pembelajaran IPS 2. Berdasarkan pengamatan yang bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar IPS siswa setelah dilakukan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL)? Jawab : Lumayan, dilihat dari semangat siswa dalam berdiskusi cukup meningkat. 3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama bapak melakukan pengamatan? Jawab : kemajuannya dalam semangat belajarnya dengan diskusi, para siswa berusaha untuk menyelesaikan LKS yang disajikan, menskipun ada beberapa siswa yang masih mengandalkan temannya dalam mengerjakan LKS tersebut. 4. Apakah siswa menyukai metode ini? Jawab : Dilihat dari semangat belajarnya, sebagian siswa mulai menyukai model pembelajaran ini. 5. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : Beberapa siswa, ada yang mengeluhkan bahwa teman sekolompoknya masih ada yang tidak bekerja sama dalam proses diskusinya. 6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan siklus I ini? Jawab : Menurut saya, lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran.
96
Lampiran 13 Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I Hari/Tanggal Tujuan Wawancara
: Rabu, 25 Mei 2011 : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS pada siklus I
Daftar pertanyaan : 1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Iya S14 : biasa saja S20 : Iya 2. Metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Dua-duanya, yang biasa dengan yang PBL S14 : lebih suka PBL. S20 : PBL 3. Metode manakah yang kamu sukai atau tidak kamu sukai dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Semua saya sukai ko bu S14 : Saya suka karena belajarnya bersama-sama, tapi ga sukanya disuruh majunya dan banyak ngerjain tugasnya. S20 : Tidak ada yang saya tidak sukai. Karena metode PBL bikin saya aktif. 4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : lebih aktif S14 : Biasa saja S20 : Saya lebih sering bertanya kalo ada materi yang saya tidak tahu. 5. Apakah kamu lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Tidak S14 : Agak sulit S20 : Tidak sulit ko 6. Apakah kamu aktif dalam bertanya? Jawab :
97 S3 : Kadang-kadang S14 : Belum aktif saya S20 : Aktif dong bu 7. Apakah kamu mengerjakan tugas dengan tepat waktu? Berikan alasannya! Jawab : S3 : Iya, Karena saya takut Terkena hukuman kalo tidak mengerjakan tugasnya S14 : Kadang-kadang S20 : Iya, karena itu kewajiban saya bu. 8. Apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS? Jawab : S3 : Iya S14 : Tidak terlalu aktif, karena sudah dijawab sama temen saya yang satu kelompok dengan saya. S20 : Iya bu. 9. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari IPS? Jawab : S3 : Iya. S14 : Iya, karena nanti ditanya sama gurunya tentang materi yang akan dibahas. S20 : Iya. 10. Menurut kamu apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan model PBL ini? Jawab : S3: waktu dalam mengerjakan LKS terlalu cepat. Kelebihan dapat belajar bersamasama. S14 : Tidak tahu bu. S20 : Kelebihannya saya bisa belajar sendiri bersama teman-teman tentang materi yang diajarkan.
98
Lampiran 14 Lembar Hasil Wawancara dengan Guru Siklus II Hari/Tanggal Responden Tujuan Wawancara
: Rabu, 01 Juni 2011 : Bapak M. Muchlis, S.pd : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS siswa, setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap siklus I Daftar pertanyaan wawancara dengan guru setelah siklus II
1. Menurut Bapak, apakah penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS? Jawab: Iya, cocok sekali 2. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar IPS siswa setelah dilakukan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL)? Jawab : Iya, pada siklus ke dua ini kemajuan proses aktivitas siswa sangat terlihat. 3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama Bapak melakukan pengamatan? Jawab: Hampir semua indikator proses aktivitas pembelajaran meningkat. Seperti keberanian siswa sudah meningkat dan semangat dalam mengerjakan tugas pula meningkat. 4. Dengan yang bapak lakukan selama tindakan II ini, bagaimana tingkat aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPS? Jawab : Tingkat aktivitas siswa cukup baik meningkat. 5. Apakah siswa menyukai metode ini? Jawab: Menurut saya siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan metode PBL ini. 6. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : Pada siklus ini siswa tidak ada yang mengeluh kepada saya, mungkin dikarenakan semua siswa telah berdiskusi dengan baik. 7. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa? Jawab : Iya, karena dapat terlihat dari hasil observasi aktivitas dan nilai tes akhir siklus II ini.
99
Lampiran 15 Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II Hari/Tanggal Tujuan Wawancara
: Rabu, 01 Juni 2011 : Untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar IPS siswa, pada siklus II
.Daftar pertanyaan : 1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Iya S14 : Iya S20 : Iya 2. Metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : PBL dan ceramah S14 : PBL S20 : PBL 3. Metode manakah yang kamu sukai atau tidak kamu sukai dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Yang saya sukai saat mengerjakan dan memecahkan masalah di LKS S14 : dapat hadiahnya kalo bisa menjawab dan bertanya. S20 : semuanya saya suka bu. 4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab : S3 : Lebih asyik dalam belajarnya S14 : Saya lebih rajin ngerjain tugasnya S20 : saya lebih aktif dalam belajar
5. Apakah kamu lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)? Jawab :
100 S3 : Tidak S14 : Tidak S20 : Tidak 6. Apakah kamu aktif dalam bertanya? Jawab : S3 : Iya S14 : Kadang-kadang S20 : Iya 7. Apakah kamu mengerjakan tugas dengan tepat waktu? Berikan alasannya! Jawab : S3 : Iya S14 : Iya S20 : Iya 8. Apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS? Jawab : S3 : Iya S14 : Iya S20 : Iya 9. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini memotivasi kamu untuk lebih mempelajari IPS? Jawab : S3 : Iya S14 : Iya S20 : Iya 10. Menurut kamu apakah model pembelajaran problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar kamu? Jawab : S3 : Iya S14 : Iya S20 : Iya
101
Lampiran 16 Nama-nama Kelompok Belajar IPS Pada Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Kelas VIII SMP I Al- Fatah Kelompok 1 Eko Agung Putri
Kelompok 2 Dedi Ajun Ayu
Kelompok 4 Dicky Syape’i Wanda
Kelompok 5 Tia Afrizal Nicko
Kelompok 7 Bayu Dollar M. Dwi
Kelompok 3 Andri Bambang Ana
Kelompok 6 Inggit Aldo Hasan maulana
102
Lampiran 17 Lembar Pedoman Catatan Lapangan Nama Sekolah Kelas Pertemuan KeHari/Tanggal Jumlah Siswa Yang Hadir Siswa yang Tidak Hadir Catatan :
: : : : : :
UJI REFERENSI Nama
: Robiatul Adawiyah
NIM
: 107015001173
Jurusan
: Pendidikan IPS
Judul Skripsi
: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta).
No
Nama Buku dan Halaman BAB I
1
2 3.
1
2
3
4
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun. Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. Hal:1-2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2003. hal. 54 Hasil wawancara Guru dan siswa pada tanggal 16-18 Mei 2011 BAB II I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dari http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal 10 maret 2011 Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.Fakultas farmasi universitas Padjajaran. http:/wiantimultiply.com/journal/item/7/. diakses tanggal 10 maret 2011 Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc. diakses pada tanggal 10 maret 2011 Latifah, Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah, wordpress, dari http
Paraf Dosen Pembimbing
5
6
7
8
9 10
://latifah04.wordpress.com, diakses pada tanggal 11 maret 2011 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 123 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem based Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU, dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004 Tahun ke-10, No.051, h. 834 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal 10 maret 2011 Achmad Saifudin, Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah. Hal : 14 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal 20 Agustus 2011 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah....., h. 833 Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal
Siswa
SMA
Melalui
Penerapan
Model
Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle 11
Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1 Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 maret 2011. Hal 6-7 Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
12
dari
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-
pembelajaran - berdasarkan - masalah.html. diakses pada tanggal 10 maret 2011
13 14 15 16
Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2008. hal: 3 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar..... hal: 95 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar... hal: 17 Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 maret 2011
17 18
19
20 21 22 23
24
25 26 27 28
29
30 31 32 33
Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta. Hal:6-9 S. Nasution. Didaktik Asas-asas mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,2000). Cet.II. Hal: 89 http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik Inquiry sebagai usaha untuk meninkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Diakses pada tanggal 14 maret 2011 Aktivitas dan prestasi belajar dalam http//ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 maret 2011 Ahmad Rohani. Pengelolaan pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Hal: 10 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cetakan ke-8. Hal: 175 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1 hal. 78 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 juli 2011 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 juli 2011 N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, (Bandung: Alumni, 1992, h. 9 Abu Ahmadi, ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hal. 2 Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002), hal. 56 Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran.................................. hal. 57. BAB III Suharsimi Arikunto (ed), Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, BUMI AKSARA, 2008), Cet 7, hal. 2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), Cet. Ke-2, hal. 24 Alur Penelitian Tindakan Kelas. Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan ...... Hal: 74 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), edisi revisi, cet,6, hal,65
34
35
Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1996), hal. 164. Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta, 2008), h.41
Jakarta, Agustus 2011 Dosen Pembimbing
Drs. H. Nurochim,MM NIP. 19590715 198403 1 003