Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol: 8 Nomor: 3 Tahun 2016
PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA Putu Mindri Sri Agustini Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan motivasi, dan (2) aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing berbantuan media powerpoint. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data motivasi dan aktivitas belajar dikumpulkan dengan metode observasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada siklus I pertemuan pertama rata-rata motivasi belajar siswa 7,7 dan pertemuan kedua meningkat menjadi 8,5, namun pada pertemuan pertama dan kedua masih tergolong kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama rata-rata motivasi belajar siswa 9,84 dan pertemuan kedua meningkat menjadi 10,9, namun pada pertemuan pertama dan kedua masih tergolong kategori baik. (2) Pada siklus I pertemuan pertama ratarata aktivitas belajar siswa 7,5 dengan kategori cukup aktif dan pertemuan kedua meningkat menjadi 8,9 dengan kategori aktif. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama rata-rata aktivitas belajar siswa 10,13 dan pertemuan kedua meningkat menjadi 11,1, namun pada pertemuan pertama dan kedua masih tergolong kategori aktif. Kata Kunci: Motivasi belajar, aktivitas belajar dan metode pembelajaran snowball throwing
ABSTRACT This study aims to determine (1) the improvement of motivation, and (2) student learning activities by using snowball throwing learning method assisted with media powerpoint. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Each cycle stages include planning, implementation, observation and reflection. Motivation and learning activities data are collected by the method of observation. The collected data were analyzed by using quantitative descriptive analysis. The result show that, (1) in the first cycle at the first meeting the average of student motivation is 7,7 and at the second meeting increase to 8,5, but at the first and second meeting still rank good enough category. While in the second cycle at the first meeting the average of student motivation is 9,84 and at the second meeting increase to 10,9, but at the first and second meeting still rank good category. (2) In the fisrt cycle at the first meeting the average of student activity is 7,5 with quite active category and at the second meeting increase to 8,9 with active category. While in the second cycle at the first meeting the average of student activity is 10,13 and at the second meeting increase to 11,1, while at the first and second meeting still rank active category. Kata Kunci: Learning motivation, learning activities and teaching methods throwing snowball
PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya mampu menerapkan metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan, penggunaan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
materi yang di sampaikan akan membuat siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Karena dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan 1
kegiatan belajar. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik, (Sadirman, 2014). Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SMA Laboratorium Undiksha diperoleh penjelasan bahwa Skor Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Ekonomi adalah ≥ 77, dilihat dari hasil ulangan tengah semester pada saat kelas X dalam pelajaran ekonomi diperoleh data bahwa 15 orang siswa (47%) mendapat nilai di atas KKM dan 17 orang siswa (53%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar kelas XI IPS 2 diduga karena rendahnya motivasi dan aktivitas belajar yang dialami siswa. Makin tinggi motivasi belajar siswa, akan makin tinggi aktivitas belajarnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadirman (2014) yang menyatakan bahwa “Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka akan makin tinggi pula aktivitas. Begitu juga sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah, maka akan makin rendah pula aktivitas belajarnya”. Rendahnya aktifitas belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja disebabkan oleh permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, yaitu (1) sikap siswa yang sering tidak memperhatikan pelajaran pada saat guru menjelaskan, perhatian siswa mudah terganggu dan terpengaruh dengan lingkungan belajar, misalnya mengganggu teman, mengobrol, menggambar dan asik dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri, (2) siswa yang tidak serius dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, misalnya siswa lebih memilih untuk menunggu jawaban dari teman dan tidak mau berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah dari tugas yang diberikan oleh guru, (3) minimnya pemanfaatan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menanggulangi adanya mis komunikasi guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai komunikator. Dilihat dari permasalahan di atas, maka perlu diterapkannya metode pembelajaran yang tepat dalam rangka
meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS 2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing adalah salah satu metode pembelajaran yangmenarik untuk diberikan kepada siswa. Metode ini menyenangkan, menantang, dan mewajibkan peserta untuk menjawab pertanyaan, Hamid (2014). Menurut Suprijono (2013 : 175) Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masingmasing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Penerapan metode ini diharapkan dapat membangun motivasi belajar dan aktivitas belajar siswa sehingga memperoleh hasil yang optimal dalam pembelajaran ekonomi. Selain metode pembelajaran yang dipakai guru dalam menyampaikan materi, media belajar juga sangat berperan penting untuk keberhasilan sebuah pembelajaran. Miarso (2004) berpendapat bahwa media belajar merupakan ”segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa”. Salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat disesuaikan dalam proses belajar mengajar adalah media pembelajaran Powerpoint. Menurut Daryanto (2012), Powerpoint merupakan media presentasi untuk menyampaikan materi yang dikemas dalam sebuah progam komputer dan disajikan melalui perangkat alat proyektor. Materi yang dikemas bisa berupa teks, diagram, dan animasi yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh. Sehingga penggunaan Powerpoint dalam pembelajaran ekonomi tersebut diharapkan dapat memaksimalkan kemampuan guru dalam menggunakan media, serta dapat memudahkan siswa untuk menyerap materi yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian 2
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun 2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan motivasi belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing berbantuan media powerpoint, dan (2) peningkatan aktivitas belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing berbantuan media powerpoint.
satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang di terima. Pertanyaan di tulis menggunakan kertas kerja yang telah dibagikan, (4) kegiatan inti, pada fase ini guru Mengintruksikan kepada siswa untuk melemparkan Kertas kerja yang berisikan pertanyaan tersebut kepada anggota kelompok lain, (5) fase tanya jawab, pada fase ini guru Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah didapat secara bergantian, (6) fase konfirmasi, pada fase ini guru bertanya kepada siswa untuk mengkonfirmasi materi yang telah di jelaskan di atas, (7) fase kesimpulan, guru merangkum materi yang telah dipelajari dan membingbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah di bahas, (8) fase evaluasi, pada fase ini guru memberikan kuis. Observasi atau pengamatan terhadap siswa dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan siklus I dalam penelitian ini adalah melakukan penilaian terhadap motivasi dan aktivitas siswa dengan mengisi lembar observasi motivasi dan aktivitas siswa, dan kendala-kendala ataupun permasalahan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus I. Observasi yang dilaksanakan dibantu oleh seorang guru yang mengampu mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS 2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. Refleksi dilakukan pada tiap akhir siklus, dasar refleksi adalah hasil observasi motivasi dan aktivitas belajar. Hasil refleksi siklus pertama ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki atau menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan pada siklus selanjutnya. Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja, yang berlokasi di Jalan Jatayu No. 10 Singaraja. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja yang berjumlah 32 orang siswa, yang terdiri dari 14 orang siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
METODE Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus guna meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklusnya terdiri atas empat tahap kegiatan yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi. Rencana tindakan pada penelitian ini adalah rencana kolaborasi dengan guru mata pelajaran ekonomi, menganalisis masalah yang ditemukan dalam observasi, merencanakan penerapan metode snowball throwing untuk mengatasi masalah yang muncul, menyiapkan instrumen motivasi dan aktivitas belajar siswa. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode snowball throwing akan dilaksanakan dalam beberapa kali yang terdiri dari 8 fase yaitu, fase orientasi, fase pembagian kelompok, kegiatan inti, fase tanya jawab, fase konfirmasi, fase kesimpulan , fase evaluasi, (1) pada fase orientasi guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran, fase Menyusun pertanyaan, fase menyusun pertanyaan, (2) fase pembagian kelompok, pada tahapan ini guru siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 orang secara heterogen serta memanggil ketua kelompok untuk membagikan kertas kerja serta materi yang akan di bahas, (3) fase menyusun pertanyaan, pada tahap ini guru meminta masing-masing siswa menuliskan 3
ekonomi terhadap penerapan metode snowball throwing. Jenis dan sumber data (1) jenis data menurut sumbernya yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, berupa data motivasi belajar dan data aktivitas belajar siswa serta penerapan metode snowball throwing. (2) jenis data menurut sifatnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, berupa data motivasi belajar siswa, dan data aktivitas belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data motivasi dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Alat pengumpulan datanya berupa lembar observasi mengenai motivasi dan aktivitas belajar siswa, (2) metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa jumlah siswa, foto, dan video/rekaman proses belajar mengajar di dalam kelas.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. 1. Analisis Data Motivasi Belajar Data motivasi belajar siswa yang diamati dan dicatat dalam lembar observasi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Kriteria yang digunakan dalam menggolongkan motivasi belajar siswa disusun berdasarkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa secara klasikal (X), Mean ideal (MI), dan Standar Deviasi Ideal (SDI). MI = (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SDI = (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal) Keterangan : MI = Mean Ideal (angka rata-rata ideal) SDI = Standar Deviasi Ideal Kriteria penggolongan motivasi belajar siswa, ditetapkan berdasarkan lima jenjang kategori seperti tabel 1.
Tabel 1 Kriteria Penggolongan Motivasi Belajar Siswa No Kriteria 1 X > MI + 1,5 SDI 2 MI + 0,5 SDI ≤ X< MI + 1,5 SDI 3 MI − 0,5 SDI ≤ X< MI + 0,5 SDI 4 MI − 1,5 SDI ≤ X< MI − 0,5 SDI 5 X< MI – 1,5 SDI
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik (Nurkancana & Sunartana, 1992) = 7,5 SDI = (skor tertinggi ideal – skor
Berdasarkan jumlah pertanyaan motivasi yang terdiri dari 15 pernyataan. dapat ditentukan skor tertinggi ideal adalah 15 dan skor terendah ideal adalah 0. Hasil perhitungan MI dan SDI adalah sebagai berikut. MI = (skor tertinggi ideal + skor
terendah ideal) = (15-0) = 2,5 Dari perhitungan di atas dapat ditentukan kategori motivasi belajar siswa melalui kriteria penggolongan motivasi belajar siswa seperti tabel 2.
terendah ideal) = (15+0)
Tabel 2 Pedoman Penggolongan Motivasi Belajar Siswa No Kriteria 1 X > 11,25 2 8,75 ≤ X< 11,25 3 6,25 ≤ X< 8,75 4 3,75 ≤ X< 6,25 5 X< 3,75
4
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik (Nurkancana & Sunartana, 1992)
Dari data motivasi belajar yang terkumpul selanjutnya ditentukan rata-rata motivasi belajar siswa secara klasikal ( X )dengan rumus sebagai berikut
selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Kriteria yang digunakan dalam menggolongkan aktivitas belajar siswa disusun berdasarkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa secara klasikal (X), Mean ideal (Mi), dan Standar Deviasi Ideal (SDI). MI = (skor tertinggi ideal + skor
X = ∑ᵆᵄ
Keterangan:
terendah ideal) SDI = (skor tertinggi ideal – skor
siswa N = banyaknya subjek (siswa)
terendah ideal) Keterangan : MI = Mean ideal (angka rata-rata ideal) SDI = Standar Deviasi ideal Adapun penggolongan aktivitas siswa secara klasikal menggunakan kriteria yang tersaji pada tabel 3.
X = jumlah seluruh skor motivasi belajar
X = rata-rata skor motivasi siswa (klasikal) (Koyan, 2012:15) 2. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Data aktivitas belajar siswa yang diamati dan dicatat dalam lembar observasi,
Tabel 3 Kriteria Penggolongan Aktivitas Belajar Siswa No Kriteria 1 X > MI + 1,5 SDI 2 MI + 0,5 SDI ≤ X< MI + 1,5 SDI 3 MI − 0,5 SDI ≤ X< MI + 0,5 SDI 4 MI − 1,5 SDI ≤ X< MI − 0,5 SDI 5 X< MI – 1,5 SDI Berdasarkan jumlah pernyataan aktivitas yang terdiri dari 15 butir pernyataan, dapat ditentukan skor tertinggi ideal adalah 15 dan skor terendah ideal adalah 0. Hasil perhitungan MI dan SDI adalah sebagai berikut. MI = (skor tertinggi ideal + skor
SDI =
Kategori Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang aktif (Nurkancana & Sunartana, 1992) (skor tertinggi ideal – skor
terendah ideal) = (15-0) = 2,5 Setelah perhitungan Mi dan SDi, maka pedoman penggolongan aktivitas siswa selanjutnya dapat dinyatakan seperti pada tabel 4.
terendah ideal) = (15+0) = 7,5
Tabel 4 Pedoman Penggolongan Aktivitas Belajar Siswa
No 1 2 3 4 5
Kriteria Kategori X > 11,25 Sangat Aktif (Nurkancana & Sunartana, 1992) 8,75 ≤ X<11,25 Aktif Dari data 6,25 aktivitas yang terkumpul selanjutnya ditentukan ≤ X<8,75 Cukup Aktif 3,75 ≤ X<6,25 Kurang Aktif X<3,75 Sangat Kurang aktif
Dari data aktivitas yang terkumpul selanjutnya ditentukan rata-rata aktivitas
belajar siswa secara klasikal ( X ) dengan rumus sebagai berikut. 5
(Koyan, 2012:15) Hasil dan Pembahasan Keterangan:
X = ∑ᵆᵄ
Motivasi Belajar Siswa Siklus I
X = jumlah seluruh skor aktivitas belajar
Hasil perolehan data motivasi belajar dalam penelitian tindakan kelas pertemuan pertama pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut
siswa N =banyaknya subjek (siswa)
X = rata-rata skor aktivitas siswa (klasikal)
Tabel 5 Data motivasi belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I Motivasi Belajar Pertemuan 1 Kategori Data X F FX Sangat Baik 12,01-15,00 13,50 2 27 Baik 9,01-12,00 10,50 8 84 Cukup Baik 6,01-9,00 7,50 10 75 Kurang Baik 3,01-6,00 4,50 8 36 Sangat Kurang 0,00-3,00 1,50 1 1,5 Baik Total 29 223,5 Rata-rata =
Persentase 7% 28% 34% 28% 3% 100% 7,7
Kategori
Cukup baik
Berdasarkan pada tabel 5 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Agustus 2016, siswa belajar mata pelajaran Ekonomi dengan materi yang terdiri dari, (a) pengertian pembangunan ekonomi, (b) tujuan pembangunan ekonomi, (c) masalahmasalah pembangunan ekonomi. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan
guru mata pelajaran ekonomi pertama di kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa 32 orang, namun 3 orang siswa dispensasi yaitu I Made Ari Dwi Putra, Made Indira Mawarni dan Putu Agus Redite Yasa. Jumlah skor motivasi belajar pertemuan pertama siklus I sebesar 223,5 dengan jumlah siswa n = 29 orang. Jadi rata-rata motivasi belajar pertemuan pertama siklus I adalah 7,7 dengan kategori cukup baik.
Tabel 6 Data motivasi belajar siswa pada pertemuan kedua siklus I Motivasi Belajar Pertemuan 2 Kategori Data X F FX Sangat Baik 12,01-15,00 13,50 4 54 Baik 9,01-12,00 10,50 8 84 Cukup Baik 6,01-9,00 7,50 12 90 Kurang Baik 3,01-6,00 4,50 6 27 Sangat Kurang 0,00-3,00 1,50 0 0 Baik Total 30 255 Rata-rata =
Persentase 13% 27% 40% 20% 0 100% 8,5
Kategori Berdasarkan pada tabel 6 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut. b) Pertemuan Kedua
Cukup baik
6
Pertemuan kedua dilaksanakan belajar pertemuan pertama siklus I sebesar pada hari Rabu, 24 Agustus 2016 siswa 255 dengan jumlah siswa n = 30 belajar mata pelajaran Ekonomi dengan orang. Jadi rata-rata motivasi belajar materi yang terdiri dari (a) indikator pertemuan pertama siklus I adalah 8,5 keberhasilan pembangunan ekonomi, (b) dengan kategori cukup baik. dampak pembangunan ekonomi. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I secara kolaboratif antara peneliti dengan Hasil perolehan data aktivitas guru mata pelajaran Ekonomi pada belajar siswa dalam penelitian tindakan pertemuan kedua di kelas XI IPS 2 dengan kelas pada pertemuan pertama pada siklus jumlah siswa 32 orang, namun 2 siswa izin I lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 yaitu I Kadek Erik Ukraina dan Made sebagai berikut. Sanjaya Rama Putra. Jumlah skor motivasi Tabel 7 Data aktivitas belajar siswa pertemuan pertama pada siklus I Aktivitas Belajar Pertemuan 1 Kategori Data X F FX Persentase Sangat Aktif 12,01-15,00 13,50 2 27 7% Aktif 9,01-12,00 10,50 6 63 21% Cukup Aktif 6,01-9,00 7,50 12 90 41% Kurang Aktif 3,01-6,00 4,50 8 36 28% Sangat Kurang 0,00-3,00 1,50 1 1,5 3% Aktif Total 29 217,5 100% Rata-rata =
7,5
Kategori Berdasarkan pada tabel 7 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Cukup Aktif
a) Pertemuan Pertama Jumlah skor aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I sebesar 217,5 dengan jumlah siswa n = 29 orang. Jadi rata-rata aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I adalah 7,5 dengan kategori cukup aktif.
Hasil perolehan data aktivitas belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas pada pertemuan kedua pada siklus I lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut.
Tabel 8 Data aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua siklus I Aktivitas Belajar Pertemuan 2 Kategori Data X F FX Sangat Aktif 12,01-15,00 13,50 5 67,5 Aktif 9,01-12,00 10,50 10 105 Cukup Aktif 6,01-9,00 7,50 9 67,5 Kurang Aktif 3,01-6,00 4,50 6 27 Sangat Kurang 0,00-3,00 1,50 0 0 Aktif Total 30 267 Rata-rata =
Persentase 17% 33% 30% 20% 0% 100% 8,9
Kategori Berdasarkan pada tabel 8 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut
Cukup Aktif
7
b) Pertemuan Kedua Jumlah skor aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I sebesar 267 dengan jumlah siswa n = 30 orang. Jadi rata-rata aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I adalah 8,9 dengan kategori cukup aktif.
terganggu sehingga hal tersebut dapat menghambat kegiatan pembelajaran. Berdasarkan refleksi siklus I, tindakan perbaikan yang dilakukan adalah (1) memberikan penjelasan kembali mengenai model pembelajaran kooperatif metode snowball throwing pada siswa agar siswa lebih paham tentang model pembelajaran tersebut, (2) mengubah posisi kelompok menjadi setengah lingkaran menghadap kedepan dan memberikan kertas yang bertuliskan nama mereka kepada masing-masing siswa untuk di tempel di depan tempat duduknya, hal ini untuk mengantisipasi siswa yang suka memanfaatkan kesempatan untuk bermainmain, disamping itu hal ini dilakukan untuk memudahkan guru saat menilai motivasi dan aktivitas siswa saat mengikuti pelajaran, 3) pada siklus II guru menyebar siswa yang aktif pada siklus I ke masing-masing kelompok yang tergolong pasif, dan memberikan tugas mereka untuk membantu temannya agar ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya, di samping itu guru juga menyediakan reward kepada siswa yang aktif pada pembelajaran selanjutnya, hal ini dilakukan untuk memotivasi semua siswa agar ikut aktif saat proses pembelajaran, 4) guru kembali menghimbau kepada semua siswa untuk mencoba menjawab pertanyaan tanpa sepenuhnya membaca materi yang mereka pegang, akan tetapi berdasarkan atas pemahaman mereka terhadap materi tersebut, 5) memberikan teguran terhadap siswa yang malas dan mengganggu temannya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus I, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yang dihadapi yaitu 1) siswa belum sepenuhnya memahami model yang diterapkan dalam proses pembelajaran seperti pada saat melempar bola pertanyaan, beberapa siswa masih melempar bola pertanyaan tanpa mendengarkan arahan dari guru dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bermain-main, hal ini dapat menghambat efisiensi waktu saat proses pembelajaran, 2) saat siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, terdapat beberapa siswa yang duduk dibangku paling belakang merupakan siswa tergolong malas dan nakal, saat jam pelajaran mereka sering memanfaatkan kesempatan untuk tertidur, bermain-main dan mengganggu temannya, sehingga kelas menjadi ribut dan tidak kondusif, 3) keaktifan siswa masih sangat rendah dalam kegiatan tanya jawab, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan masih sangat minim dan cenderung siswa yang sama, 4) masih banyak siswa yang menjawab pertanyaan dengan membaca materi yang diberikan oleh guru, bukan berdasarkan pemahaman mereka terhadap materi tersebut, 5) guru kekurangan waktu dalam mengajar, hal ini di sebabkan oleh beberapa siswa yang tergolong malas, senang membuat keributan dan suka mengganggu temannya pada saat proses pembelajaran yang menyebabkan konsentrasi temannya
Motivasi Belajar Siswa Siklus II Hasil perolehan data motivasi belajar dalam penelitian tindakan kelas pertemuan pertama pada siklus II dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut.
Tabel 9 Data motivasibelajar siswa pertemuan pertama pada siklus II Motivasi Belajar Pertemuan 1 Kategori Data X F FX Sangat Baik 12,01-15,00 13,50 8 108 Baik 9,01-12,00 10,50 13 136,5 Cukup Baik 6,01-9,00 7,50 7 52,5 Kurang Baik 3,01-6,00 4,50 4 18 8
Persentase 25% 40% 22% 13%
Sangat Kurang Baik
0,00-3,00
1,50
Total
0
0
0%
32
315
100%
Rata-rata =
9,84
Kategori Berdasarkan pada tabel 9 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut a) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada hari Rabu, 31 Agustus 2016 siswa belajar pada materi yang terdiri dari, (a) tujuan pembangunan ekonomi di indonesia, (b) masalah pembangunan ekonomi di indonesia. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pertama di kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa 32 orang. Jumlah skor motivasi belajar
Baik pertemuan pertama siklus I sebesar 315 dengan jumlah siswa n = 32 orang. Jadi rata-rata motivasi belajar pertemuan pertama siklus I adalah 9,84 dengan kategori baik. Hasil perolehan data motivasi belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas pada pertemuan kedua pada siklus II lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut.
Tabel 10 Data motivasi belajar siswa padapertemuan kedua siklus II Motivasi Belajar Pertemuan 2 Kategori Data X F FX Sangat Baik 12,01-15,00 13,50 10 135 Baik 9,01-12,00 10,50 14 147 Cukup Baik 6,01-9,00 7,50 6 45 Kurang Baik 3,01-6,00 4,50 0 0 Sangat Kurang 0,00-3,00 1,50 0 0 Baik Total 30 327 Rata-rata =
Persentase 33% 47% 20% 0% 0% 100% 10,9
Kategori Baik Berdasarkan pada tabel 10 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut b) Pertemuan Kedua belajar pertemuan pertama siklus I sebesar Pertemuan kedua dilaksanakan 320 dengan jumlah siswa n = 30 pada hari Selasa, 20 September 2016 orang. Jadi rata-rata motivasi belajar siswa belajar pada materi yang terdiri dari, pertemuan pertama siklus I adalah 10,9 (a) pengertian pertumbuhan ekonomi, (b) dengan kategori baik. teori-teori pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II oleh peneliti pada pertemuan kedua di Hasil perolehan data aktivitas kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa 32 belajar dalam penelitian tindakan kelas orang, namun 2 siswa izin yaitu Made pertemuan pertama pada siklus II dapat Meitha Shintya Mahadewi dan Putu Beni dilihat pada tabel 11 sebagai berikut. Indra Mahendra. Jumlah skor motivasi Tabel 11 Data aktivitas belajar pada pertemuan pertama siklus II Aktivitas Belajar Pertemuan 1 Kategori Data X F FX Persentase Sangat Aktif 12,01-15,00 13,50 9 121,5 28% Aktif 9,01-12,00 10,50 12 126 38% Cukup Aktif 6,01-9,00 7,50 9 67,5 28% Kurang Aktif 3,01-6,00 4,50 2 9 6% 9
Sangat Kurang Aktif
0,00-3,00
1,50
Total Rata-rata =
0
0
0
32
324
100% 10,13
Kategori (Sumber: Lampiran 09) Berdasarkan pada tabel 11 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Pertemuan Pertama Jumlah skor aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I sebesar 324 dengan jumlah siswa n = 32 orang. Jadi rata-rata aktivitas belajar
Aktif
pertemuan pertama siklus I adalah 10,13 dengan kategori aktif. Hasil perolehan data aktivitas belajar siswa dalam penelitian tindakan kelas pada pertemuan kedua pada siklus I lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12 sebagai berikut. Tabel 12 Data aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua siklus II Aktifitas Belajar Pertemuan 2 Kategori Data X F FX Persentase Sangat Aktif 12,01-15,00 13,50 11 148,5 37% Aktif 9,01-12,00 10,50 14 147 47% Cukup Aktif 6,01-9,00 7,50 5 37,5 16% Kurang Aktif 3,01-6,00 4,50 0 0 0% Sangat Kurang 0,00-3,00 1,50 0 0 0% Aktif Total 30 333 100% Rata-rata =
11,1
Kategori
Aktif
Berdasarkan pada tabel 12 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut b) Pertemuan Kedua Jumlah skor aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I sebesar 333
dengan jumlah siswa n = 30 orang. Jadi rata-rata aktivitas belajar pertemuan pertama siklus I adalah 11,1 dengan kategori aktif.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif metode pembelajaran snowball throwing berbantuan media powerpoint dapat meningkatkan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS 2 SMALaboratorium Undiksha Singarajatahun 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata motivasi belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan II. Pada siklus I pertemuan pertama rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 7,7 dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 0,8 menjadi 8,5 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 8,1 dengan ketegori cukup baik.Pada siklus II pertemuan pertama ratarata motivasi belajar siswa sebesar 9,84 dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 1,06 menjadi 10,9 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II adalah 10,37 dengan kategori baik. (2) Penerapanmodel pembelajaran kooperatif metode pembelajaran snowball throwing berbantuan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas belajar ekonomi siswa kelas XI IPS 2 SMA Laboratorium Undiksha Singarajatahun 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas belajar 10
siswa secara klasikal pada siklus I dan II. Pada siklus I pertemuan pertama rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 7,5 dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 1,4 menjadi 8,9 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 8,2 dengan kategori cukup aktif. Pada siklus II pertemuan pertama rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 10,13 pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 0,97 menjadi 11,1 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ratarata aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah 10,61 dengan kategori baik.
calon peneliti yang berminat untuk meneliti lebih lanjut dengan menggunakan metode pembelajaran snowball throwing agar menggunakan pokok bahasan yang berbeda untuk mengetahui efektifitas penerapan metode pembelajaran snowball throwing dan memperhatikan kendalakendala yang dihadapi peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian berikutnya.
SARAN Adapun saran-saran yang disampaikan adalah sebagai berikut. (1) Disarankan kepada guru mata pelajaran Ekonomi agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif metode pembelajaran snowball throwing berbantuan media powerpoint dalam proses pembelajaran, karena metode pembelajaran snowball throwing ini dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa. (2) Disarankan saat penerapan metode pembelajaran snowball throwing guru lebih fokus memberikan arahan kepada siswa agar tidak ada siswa yang sengaja memanfaatkan kesempatan untuk bermain-main saat melempar dan menangkap bola pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. (3) Bagi
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Hairuddin, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Haris dan Asep Jihad. 2012. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta. Multi Pressindo
Asmani, Jamal Ma’mur. 2014. Tips Membangun Komunitas Belajar di Sekolah. Jogjakarta : DIVA Press Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hamid Moh. Sholeh. 2014. Metode Edu Tainment. Jogjakarta : Diva Press
Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Kustandi Cecep, Sutjipto Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor : Ghalia Indonesia
Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif : Kecerdasan Komonikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Miarso, Yusuf Hadi. 2004. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali 11
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Ngalimun. 2014. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta. Asawa Pressindo
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Ni Made Ninik Hidayati. 2014.Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi SMK PGRI 1 Singaraja Terhadap Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Jurusan Pendidikan Sejarah. Universitas Pendidikan Ganesha.
Sukardi. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Slavin, Robert. 2005. Coorperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media Sumantri, Mohanad Syarif. 2015. Strategi Pembelajaran Teori Dan Praktik Di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Nurkencana, Wayan dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya : Usaha Nasional.
Suprijono, Agus. 2009. Learning. Yogyakarta Pelajar.
Nurjana Tri Afdhila. 2013.Penerapan Model Snowball Throwing dengan Media TTS untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gunungpati 03 Semarang. Jurusan Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Semarang.
Cooperative : Pustaka
-------. 2013. Coorperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Uno, Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. .
12