Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
PENERAPAN AGRIBISNIS PISANG MAS KIRANA DAN AGUNG SEMERU DI TINGKAT KELOMPOK TANI KABUPATEN LUMAJANG
Wahyunindyawati
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
PENDAHULUAN Pisang sebagai komoditas buah-buahan unggulan Nasional, prioritas program pengembangannya melalui penumbuhan sentra yang dilaksanakan melalui pendekatan sistim agribisnis. Dalam pengembangan agribisnis, sangat diperlukan adanya keterkaitan yang erat antara subsistem agribisnis, yaitu subsistem sarana dan prasarana, subsistem produksi, subsistem industri pengolahan dan subsistem pemasaran yang khusus dikelola kelompok tani Rejo Agung dan Raja Mas. Berdasarkan tahapan produksi dalam sistem agribisnis pisang, pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk berlangsung pada tahapan proses produksi pada : (1) penyiapan lahan, (2) pembibitan dari bit; (3) teknologi budidaya (pemupukan, jarak tanam jajar legowo, pemberantasan hama dan penyakit, pemberantasan gulma, serta tanaman sela), umur panen, dan kualitas produk (penampilan bersih); (4) pengolahan pisang, menyangkut teknologi pasca panen. TEKNOLOGI PRODUKSI BIBIT PISANG DENGAN BIT
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
Pembuatan bit untuk kawasan kelompok tani diperlukan bonggol untuk masing-masing varietas 650 bonggol + 2000 bibit dari bit dengan tingkat akan didapatkan keberhasilan tumbuh 80%. Tahap pembuatan bibit dari bit adalah (Gambar 1): 1. Bongkol dibongkar dan dibersihkan dari tanah, akar dan tunas muda. 2. Bonggol yang dibelah menjadi 2-4 bagian tergantung dari besar bonggol dan jumlah mata. Tiap belahan bonggol (bit) minimum harus memiliki satu mata. 3. Belahan bonggol (bit) direndam dalam desinfektan (insektisida dan fungisida) atau direndam dalam air panas 30ºC selama 30-45 menit
2
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
4. Bit disimpan ditempat teduh selama 24 jam. Kemudian bit ditanam pada medium persemaian campuran tanah + skam padi (1:1) hingga berdaun 4 helai, siap tanam.
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
2. Tanam • Bibit pisang Mas Kirana/Agung Semeru berumur 3-4 bulan atau berdaun 4-5 helai • Jarak tanam (2 x 1,5 ) x 3,5 m (jajar legowo) • Tanam tanaman sela jagung pada ruang antara jarak tanam 3 m-5-4 m
E Penyiapan bonggol
Bonggol dibelah
E TEKNOLOGI PRODUKSI PISANG
Bibit siap tanam
1. Persiapan lahan • Pengolahan lahan dimulai pada akhir musim kemarau, lahan diolah dan bersih dari gulma, dibuat lubang tanam sedalam 30-50 cm diberi pupuk kandang sebanyak 10-15 kg/lubang. • Pupuk kandang terlebih dahulu diberi agensia hayati seperti Pseudomonas fluorencecens dan Trichoderma sp untuk mengantisipasi penularan penyakit fusarium. Sedangkan untuk mencegah penyakit darah digunakan bakteri antagonis seperti Pseudomonas fluirencens atau bakterisida sistemik seperti Agrept 20 WP dan Bacterymisin 15/15MP.
3
E E 2m
E
Tanam bit di polibag
E
Sterilisasi bit
E E
E E E E
Denah tanam pisang spesifik lokasi
1,5 m -2 m
Persiapan lubang tanam
Bibit siap tanam
Tanam bibit
Keragaan pohon pisang
3. Pemupukan • Pupuk lebih efisien dikelola oleh kelompok tani. • Pemupukan dilakukan 3 kali dalam satu kali proses produksi. Takaran pupuk yang digunakan adalah sebagai berikut:
4
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
Varietas Pemupukan -ZA (kg/ph/th) -SP 36 (kg/ph/th) -KCl (kg/ph/th)
Agung Semeru 0,6 0,13 0,26
Mas Kirana 0,3 0,13 0,26
• Daun-daun merana dan menggantung
4. Pemangkasan • Pemangkasan dilakukan terhadap daun-daun tua. • Pemangkasan anakan dilakukan setiap saat, dengan mempertahankan tiap rumpun pisang terdiri dari 1-2 anakan setiap periode anakan, letak anakan dipilih melingkari batang induk.
(b) Hama Gulung Daun (kluntung) 9 Penggulung daun pisang disebabkan oleh serangga Erionata thrax L. 9 Gejala serangannya daun sobek dan menggulung, akibatnya asimilisi tergganggu sehingga buah pisang yang dihasilkan kerempeng. Kupu-kupunya berwarna coklat dan biasanya terbang malam hari. 9 Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida sistemik, seperti insektisida dengan bahan aktif Fipronil atau Deltametrin
5. Pengendalian Hama dan Penyakit (a) Hama Penggerek batang • Hama ini menyerang batang sehingga berlubang, batang menjadi lemah dan membusuk, mudah patah kalau ditiup angin kencang. Jika tanaman berbuah, buah tidak dapat dipanen.
5
(c) Penyakit Sigatoga • Penyebab penyakit ini adalah cendawan Cercospora musae Zimmn. Pertama kali penyakit ini ditemukan di Jawa, dan menjadi populer setelah menyerang pertanaman pisang di lembah Sigatoga, Kep. Fiji, sehingga dikenal dengan penyakit Sigatoga.
6
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
• Pengendaliannya dengan cara: 9 Sanitasi lingkungan, yaitu memusnahkan daun-daun kering akibat serangan penyakit ini. Mengurangi jumlah anakan yang berlebihan 9 Selain itu penggunaan fungisida Difolatan 4 F, Benlate dapat dianjurkan.
6. Panen • Untuk menjaga kualitas buah pisang, maka dilakukan pengkerodongan plastik yang berwarna biru. • Mutu pisang yang baik sangat ditentukan oleh tingkat ketuaan buah dan penampakannya. Keragaan fisik ketuaan buah dicirikan oleh: - Rusuk buah tidak jelas - Uleran tampak gilig (berisi) - Tangkai putik buah telah gugur - Biasanya daun bendera mulai menguning
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PISANG 1. Pisang Agung Semeru dikhususkan untuk pembuatan kripik - Pilih pisang Agung Semeru yang mangkal + 10 kg - Kupas kulit pisang, iris tipis memanjang atau bulat (ketebalan 2-3 mm) - Cuci dengan air bersih, tiriskan - Apabila dinginkan kripik asin diberi larutan perendam (air 1 liter dicampur dengan garam 10 gram) - Rendam selama 8 menit, baru digoreng dalam minyak panas yang bersuhu + 170ºC selama 3-5 menit, diusahakan pisang terendam minyak sampai berwarna kuning, angkat dan tiriskan. - Untuk rasa manis tambahkan gula 350 gram
2. Pisang Mas Kirana diarahkan pembuatan tepung, dodol dan sale - Sale • Pisang Mas masak ditandai dengan kulit berwarna kuning • 50 kg pisang dikupas kulitnya • Dikeringkan bantuan matahari/oven sampai berwarna coklat • Pres dengan alat pres, potong sepanjang 10-15 cm didapatkan 12,5 kg sale
7
8
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
PEMASARAN - Dodol • Pisang Mas masak ditandai dengan kulit berwarna kuning • 10 kg pisang Mas masak • 0,7 kg ketan, 0,7 beras,0,6 kg trigu, 0,5 kg mentega, 3 kg gula pasir, • 1,25 kg susu, 0,5 kg wijen • Semua bahan masak sampai kalis, cetak dalam loyang, potong dan kemas
• Untuk buah Pisang Mas Kirana dalam bentuk segar sudah ada kemitraan dengan PT Sewu Segar, sedangkan pisang Agung Semeru dijual ke pasar tradisional di kabupaten Lumajang dan luar Lumajang seperti Gresik, Surabaya dan Malang. • Olahan pisang Mas (dodol dan tape) dan Agung Semeru (kripik) masih di pasar Senduro, Dieng Plaza (pameran kerajinan makanan), plambang dan pesanan.
- Tepung • • • •
Pisang Mas mengkal yang masih kulitnya berwarna hijau 50 kg pisang dikukus selama 10 menit Kupas dan disawut, jemur sampai kering Giling sampai halus menjadi 10 kg tepung
9
10
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
11
Info Teknologi Pertanian No. 50 Tahun 2006
12