PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN IRIGASI PERTANIAN TINGKAT KABUPATEN DI PROPINSI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
SKRIPSI SAUD HASIHOLAN SARAGIH 090823060
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
ii
PERSETUJUAN Judul
Kategori Nama NomorIndukMahasiswa Program Studi Fakultas
: PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN IRIGASI PERTANIAN TINGKAT KABUPATEN DI PROPINSI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS : SKRIPSI : SAUD HASIHOLAN SARAGIH : 090823060 : SARJANA (S1) MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU PERNGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, 28 Agustus 2013
Komisi Pembimbing : Pembimbing 2
Pembimbing 1
Drs. Gim Tarigan, M.Si NIP. 19550202 198601 1 001
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si NIP. 19560815 198503 1 005
Diketahui / Disetujui Oleh Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Prof. Dr. Tulus, M.Si NIP 196209011988031002
Universitas Sumatera Utara
iii
PERNYATAAN PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN IRIGASI PERTANIAN TINGKAT KABUPATEN DI PROPINSI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCES SKRIPSI Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 28 Agustus 2013
SAUD HASIHOLAN SARAGIH 090823060
Universitas Sumatera Utara
iv
PENGHARGAAN Dengan penuh kerendahan hati penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih, kesehatan dan penyertaanNya, sehingga memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang paling tulus dan sebesar-besarnya kepada Drs.Pengarapen Bangun, M.Si dan Drs. GimTarigan,
M.Si selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih atas segala ilmu, bimbingan, motivasi, dan nasehat dan waktu yang telah diberikan kepada penulis selama penyususan skripsi ini, semoga berkatNya selalu melimpah kepada Bapak. Penulis juga mengucapkakan terima kasih kepada Drs. Pasukat Sembiring, M.Si dan
Drs. Rachmad Sitepu, M.Si selaku dosen pembanding, atas setiap saran dan masukannya yang sangat banyak berkontribusi dalam penyempurnaan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra.Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak dan Ibu dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU beserta semua Staf Administrasi Departemen Matematika FMIPA USU. Terimakasih kepada bapak dan mama, yang telah bersusah payah selama ini untuk mengurus, memperhatikan, memotivasi dan membiayai segala apa yang kuperlukan selama ini, doa tulusku selalu buat orang tua, juga buat abang Irwan May Saragih, SH dan adikku Putri Herawati Saragih, S.Ked . Terimakasih juga kepada teman-teman mahasiswa matematika ekstensi 2009, buat segala bantuan dan doanya dan dukungannya selama ini. Akhir kata, penulis berharap agar kiranya skripsi ini dapat berguna buat pembaca yang ingin belajar tentang Analytical Hierarchy Process dan segala sesuatu yang berhubungan didalamnya.Tuhan memberkati kita semua. Sekian dan terimakasih.
Universitas Sumatera Utara
v
ABSTRAK Pembangunan daerah irigasi di Sumatera Utara merupakan sebuah pengambilan keputusan dengan banyak criteria (multi criteria decision making) yang membutuhkan sebuah alat atau metode yang dapat mengubah data kualitatif menjadi data yang kuantitatif dan untuk dipakai dalam pengambilan keputusan atas permasalahan tersebut. AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk menentukan ranking atau tingkatan (hierarchy) dari berbagai alternatif yang menjadi bahan pembahasan. Metode AHP menguraikan masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki yang melakukan pengukuran untuk menemukan skala rasio perbandingan berpasangan, baik untuk data diskrit maupun kontinu. Tahapan AHP adalah dengan mendefenisikan masalah yang akan dibahas, kemudian dibuat suatu struktur hirarki (tingkatan) dengan menjadikan tujuan umum sebagai awal pembuatan hirarkinya lalu dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada hirarki paling bawah. Langkah
selajutnya
adalah
dengan
membuat
matriks
perbandingan
berpasangan untuk setiap pasangan elemen maupun kriteria yang menjadi topik pembahasan. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif si pengambil keputusan.
Universitas Sumatera Utara
vi
ABSTRACT Development of irrigation areas in North Sumatra is a multi-criteria decision making that requires a tool or method that can transform qualitative data into quantitative data and to use in decision-making on these issues. AHP (Analytical Hierarchy Process) is a method which is can be use to determine rank or hierarchy of various alternative were the subject of discussion. AHP method divide a complex multi criteria problem into a hierarchy which is make a measurement to discover ratio scale of pairwise comparisons, whether for discrete or continous data. The stage to using AHP is by define the problem we going to discuss, then create a hierarchy structure by define the general purpose as the first stage of the hierarchy and then continued by sub-purposes, criteria and the alternative possibilities as the bottom stage of the hierarchy. The next stage is by making a pairwise comparison matrix for every pair of elements or criteria we discuss.These comparisons can be take from the actual measurement or basic scale that show the relative preference of the decision maker.
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan
ii
Pernyataan
iii
Penghargaan `
iv
Abstrak
v
Abstract
vi
Daftar Isi
vii
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Perumusan Masalah
3
1.3 Batasan Masalah
3
1.4 Tujuan Penelitian
3
1.5 Manfaat Penelitian
3
1.6 Tinjauan Pustaka
4
1.7 Metodologi Penelitian
4
BAB 2 LANDASAN TEORI
5
2.1 AHP (Analytical Hierarchy Process)
5
2.1.1 Penggunaan Metode AHP
7
2.1.2 Prinsip dasar AHP
8
2.1.3 Penyusunan Prioritas
11
2.1.4 Eigen Value dan Eigen Vector
13
2.1.5 Uji Konsistensi Indeks dan Rasio
17
2.1.6 Penerapan Model AHP Dalam Menentukan Prioritas
2.2
Pembangunan Irigasi
18
Irigasi
20
2.2.1 Fungsi, Tujuan dan Manfaat Irigasi
20
2.2.2 Jenis Irigasi
21
2.2.3 Jaringan Irigasi
22
2.2.4 Manajemen Irigasi dan Penerapannya
23
Universitas Sumatera Utara
viii
2.2.5 Sistem Irigasi dan Klasifikasi Jaringan Irigasi
24
2.3
26
Irigasi di Sumatera Utara
BAB 3 PEMBAHASAN
27
3.1 Data Program Pembangunan Irigasi di Provinsi Sumatera Utara
27
3.2 Perhitungan Prioritas Kriteria
29
3.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Faktor
30
3.4 Perhitungan Total Prioritas Global
42
3.4.1 Faktor Evaluasi Total
42
3.4.2 Total Ranking
42
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
47
4.1 Kesimpulan
47
4.2 Saran
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LAMPIRAN
50
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan
10
Tabel 2.2 Random Indeks (RI)
10
Tabel 2.3 Matriks Perbandingan Berpasangan
11
Tabel 2.4 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
12
Tabel 2.5 Pembagian Luas daerah Irigasi Menurut Kewenangannya
25
Tabel 2.6 Daftar Daerah Irigasi Kewenangan Pemerintah Pusat
25
Tabel 3.1 Program Pembangunan Irigasi di Sumatera Utara
26
Tabel 3.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Untuk Semua Faktor
28
Tabel 3.3 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap Untuk Semua Faktor
28
Tabel 3.4 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap yang Dinormalkan
28
Tabel 3.5 Faktor Evaluasi Semua Kriteria
29
Tabel 3.6 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk faktor Luas Irigasi
29
Tabel 3.7 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk faktor Luas Irigasi 30 Tabel 3.8 Matriks Luas Irigasi (LI) Dinormalkan dan Prioritasnya
31
Tabel 3.9 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk faktor Biaya Perawatan
32
Tabel 3.10 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk faktor Biaya Perawatan
33
Tabel 3.11 Data Biaya Perawatan (BP) Dinormalkan dan Prioritasnya
34
Tabel 3.12 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk faktor Luas Sawah
35
Tabel 3.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk faktor Luas Sawah 36 Tabel 3.14 Data Luas Sawah (LS) Dinormalkan dan Prioritasnya
37
Tabel 3.15 Matriks Perbandingan Berpasangan untuk faktor Waktu Perbaikan
38
Tabel 3.16 Matriks Perbandingan Berpasangan Lengkap untuk faktor Waktu Perbaikan
39
Tabel 3.17 Data Waktu Perbaikan (WP) Dinormalkan dan Prioritasnya
40
Tabel 3.18 Matriks Hubungan Antara Kriteria dan Alternatif
41
Tabel 3.19 Total Ranking Untuk daerah 1 (Langkat)
42
Tabel 3.20 Total Rangking untuk Daerah 2 (Tapanuli Selatan)
42
Tabel 3.21 Total Rangking untuk Daerah 3 (Deli Serdang)
42
Tabel 3.22 Total Rangking untuk Daerah 4 (Serdang Bedagai)
43
Tabel 3.23 Total Rangking untuk Daerah 5 (Simalungun)
43
Universitas Sumatera Utara
x
Tabel 3.24 Total Rangking untuk Daerah 6 (Asahan)
43
Tabel 3.25 Total Rangking untuk Daerah 7 (Tapanuli Utara)
44
Tabel 3.26 Total Rangking untuk Daerah 8 (Mandailing Natal)
44
Tabel 3.27 Total Rangking untuk Daerah 9 (Labuhan Batu)
44
Tabel 4.1 Urutan Prioritas Untuk Setiap Kriteria
46
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Struktur Hirarki
9
Gambar 2.2 Hirarki Penentuan Prioritas Pembangunan Irigasi
18
Universitas Sumatera Utara