PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN METODE CONSTANT CORRELATION MODEL (CCM) SEBAGAI DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Periode 2011-2015)
(Skripsi)
Oleh GUSTI WAHYUNING PUTRI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
ABSTRAK PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN METODE CONSTANT CORRELATION MODEL(CCM) SEBAGAI DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Periode 2011-2015)
Oleh GUSTI WAHYUNING PUTRI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saham-saham yang masuk kedalam portofolio optimal pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan criteria saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45 selama periode 2011-2015. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan teknik dokumentasi yang digunakan untuk mencari data-data sekunder. Investor dapat mengetahui saham-saham yang masuk kedalam portofolio optimal dengan menggunakan alat analisis berupa constant correlation model (CCM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi saham pada portofolio optimal adalah lebih menguntungkan dibandingkan dengan investasi pada saham individu. Terdapat 3 saham yang masuk kedalam komposisi portofolio optimal, dengan proporsi dana untuk tiaptiap saham adalah BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) sebesar44%, LPKR (PT Lippo Karawaci Tbk) sebesar 4%, dan UNVR (PT Unilever Tbk) sebesar 52% dengan tingkat return portofolio optimal yang dihasilkan adalah sebesar 1,75858% disertai tingkat risiko yang ditanggung oleh investor sebesar 0,00480%. Kata Kunci: Constant Correlation Model, Portofolio Optimal, Return, Risiko.
ABSTRACT DETERMINATION OF OPTIMAL STOCK PORTFOLIO WITH CONSTANT CORRELATION MODEL (CCM) METHOD AS A BASIS OF STOCK INVESTMENT DETERMINATION (Study on Listed Company in LQ45 IndexPeriod 2011-2015)
by GUSTI WAHYUNING PUTRI
The purpose of this research was to determine the stocks that consist in optimal portfolio in companies which arelisted in LQ45 index. Sampling technique was done by carying out the purposive sampling that stocks listed in LQ45 Index over the period 2011-2015. The data’s collection technique is using documentation technique which is used to find out the secondary data. Investors can find the stocks that fitsuit into optimal portfolio by using analytical tools in the form of Constant Correlation Model (CCM). The results showed that the optimal portfolio’s investment is more profitable than individual stocks investment. There are three stocks which included and counted to the composition of the optimal portfolio, with the proportion of funding for each stock is BBCA(PT Bank Central Asia Tbk) by 44%, LPKR (PT LippoKarawaciTbk) by 4%, and UNVR(PT Unilever Tbk) of 52% with an optimal level of portfolio return is 1.75858% with the level of risk borne by investors at 0.00480%. Keywords: Constant Correlation Model, Optimal Portofolio,Return, Risk
PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN METODE CONSTANT CORRELATION MODEL (CCM) SEBAGAI DASAR PENETAPAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Periode 2011-2015)
Oleh GUSTI WAHYUNING PUTRI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandar Jaya pada tanggal 05 September 1995 sebagai putri pertama dari pasangan Bapak Heri Suprapto dan Ibu Darsila.Penulis memiliki satu orang adik kandung wanita bernama Tuta Novanda Novita Sari yang saat ini sedang mengenyam
pendidikan
dibangku
sekolah
menengah
pertama.Jenjang pendidikan penulis bermula dari TKIslam Terpadu Bustanul Ulumyang berada di wilayah Kecubung, Lampung Tengah pada tahun 1999-2001. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di daerah yang samapada tahun 2001-2007 di SD Islam Terpadu Bustanul Ulum.Pada tahun 2007-2010, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Islam Terpadu Bustanul Ulum yang juga bertempat di wilayah yang sama dengan pendidikan sebelumnya.Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun 2010-2013. Kemudian pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi anggota bidang dana
dan
usaha
HMJ
Ilmu
Administrasi
Bisnis
periode
2013-2014.
Kemudianmenjadi anggota bidang entrepreneur HMJ Ilmu Administrasi Bisnis
periode 2014-2015.Pada tahun 2015-2016, penulis menjabat sebagai kepala bidang kesekretariatan HMJ Ilmu Administrasi Bisnis. Kemudian di tahun 2016 penulis mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik selama 60 hari di Desa Soka Maju Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.Selama masa kuliah, penulis pernah mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) pada tahun 2014, dan ditiap semester penulis mendapatkan beasiswa dari PT Great Giant Pineapple.
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-Baqarah: 286)
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, yang hidup di tepi jalan kemudian dilempari orang dengan batu, namun ia balas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
Dendam atas alasan apapun bukan hal yang patut untuk dipupuk (Hipwee)
Lebih baik mencoba tapi gagal, dibandingkan harus dibuat bertanya penasaran sepanjang hidup (Gusti Wahyuning Putri)
Persembahan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan nikmat-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan yang kemudian akan kupersembahkan untuk:
Kedua orangtuaku yang selalu memberi dukungan, nasihat serta doa terbaik untuk kehidupanku.
Adikku, semoga semakin baik dalam menempuh pendidikan saat ini sampai mendatang.
Keluarga besar dari Ibu dan Bapak yang selalu mendukung serta memberikan doa terbaik untuk perjalanan hidupku.
Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis dan staff tata usaha yang telah berjasa dalam membimbing serta membantu penulis selama masa perkuliahan hingga proses penyusunan skripsi.
Teman-teman Administrasi Bisnis 2013 sebagai salah satu faktor motivasiku untuk terus semangat dalam mengenyam bangku perkuliahan.
Almamaterku Tercinta, Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salampenulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti. Skripsi
dengan
judul
“Penentuan
Portofolio
Saham
Optimal
Dengan
MetodeConstant Correlation Model (CCM) Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar Pada Indeks LQ45 Periode 20112015)” disusun sebagaisalah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B) di Universitas Lampung.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya motivasi serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
Allah SWT.
2.
Nabi Muhammad SAW.
3.
Kedua Orangtua ku, Bapak Heri Suprapto dan Ibu Darsila, yang telah membesarkan dan mendidik hingga Uti bisa menjadi pribadi yang seperti sekarang. Maaf bila selama ini masih merepotkan kalian. Terimakasih atas segala do’a dan dukungan yang telah diberikan, semoga di pencapaian
selanjutnya, Uti masih bisa menjadi anak kebanggan kalian. 4.
Adikku, Tuta Novanda Novita Sari, yang saat ini masih mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama. Terimakasih atas saran yang telah diberikan selama ini, sukses selalu untuk pendidikan dan karirmu kelak.
5.
Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
6.
Bapak Drs. Susetyo, M.Si.,selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
7.
Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si.,selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
8.
Bapak Drs. Dadang Karya Bakti, M.M., selaku Wakil Dekan 3Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
9.
Bapak Ahmad Rifa’i S.Sos., M.Si selaku Kepala Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampungsekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih atas bimbingan serta saran yang telah Bapak berikan selama masa kuliah hingga proses pengerjaan skripsi ini.
10. Bapak Suprihatin Ali S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Terimakasih atas saran dan motivasi yang selama ini telah diberikan, tetap sering nongki bareng mahasiswa ya pak. 11. Bapak Dr. Suripto S.Sos., M.A.B selaku Dosen Pembimbing. Terimakasih atas bimbingan, cerita, petuah, motivasi, dan saran yang telah diberikan selama proses pengerjaan skripsi ini.
12. Bapak M. Machrus S.E., M.Si selaku Dosen Penguji. Terimakasih atas nasihat, motivasi dan masukan yang telah diberikan selama proses pengerjaan skripsi. 13. Ibu Merta selaku Staff
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Terimakasih atas bantuannya dalam proses pengerjaan skripsi. 14. Seluruh Dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terimakasih Bapak dan Ibu. 15. Teman-teman seperjuangan meraih gelar sarjana, Administrasi Bisnis 2013, yang terdiri dari berbagai kelompok.Terimakasih untuk kebersamaan dan kerjasamanya selama ini. Semangat skripsi, semoga segera selesai dan dilancarkan karirnya aamiin. See you on top 13! 16. Demisioner HMJ Adm. Bisnis 13! Terimakasih banyak atas pengalamannya selama masa kepengurusan. Bisa kerja bareng kalian merupakan suatu kebanggan bagi gua. Terimakasih Ubaidillah telah menjadi ketua yang sabar dalam mengayomi anggota. Teteh, Nisa, Jami wanita strong langganan pulang dini hari, tetap jadi wanita berkualitas ya, tanggungjawab must be number one right? Gustomi sebagai ketua genk retak, terimaksih kosong nya. Dan untuk semua tim dari berbagai bidang lainnya, terimakasih karena pernah menjadi salah satu bagian penting selama masa kuliah, dari kalian bisa lebih belajar pecah fokus, disiplin, dan sabar (tiap event pasti ada cekcok kan?). Jangan lupa skripsian, cepet nyusul. See you on top!
17. Team Leader! Salam hormat untuk kalian Dasa, Fazri, Djanu, Lele, Uki, Sihan, Hanif, Gilang, Mey, dkk. Terimakasih karena pernah dan hampir menjadi tim yang hebat. Semoga apa yang telah dilakukan tetap bisa diambil manfaatnya ya. Terimakasih bantuannya untuk skripsi, see you top leader! 18. Wanita-wanita pintarku. Lita, Epoy, Jami, Rifa, Liza, Nika, Ayu, Butet, Putri. Teman main, rumpi, nugas, curhat dari semester satu sampai sekarang. Terimakasih untuk pembelajarannya selama ini dan saat saat skripsi, tetap jadi wanita-wanitaku yang saling peduli, so proud to being part of you guys! 19. Teman-teman satu bimbingan. Sinta, Ading, Aulia, Widari, Meyga, Budi, dkk. Terimakasih atas dukungan yang diberikan selama ini. Tetap semangat garap skripsi, cepet nyusul ya aamiin. 20. Dinasti! Terimakasih telah menjadi partner saling melengkapi ketika seminar dan kompre yaaa. 21. Pradana Arie, teman laki-laki sejak sekolah menengah pertama yang saat ini juga sedang dalam proses memperoleh gelar sarjana. Terimakasih untuk selalu memahami, memotivasi, dan mau direpotin kalau lagi di Lampung. See you soon! 22. Lintang, Septa, Epiteman beda fakultas. Terimakasih untuk sharingtentang skripsi ya, tetep semangat garap skripsi dan cepet nyusul aamiin. 23. Teman-teman KKN Desa Sokamaju, Punduh Pedada Pesawaran. Egi, Kak Deddy, Coddy, Mya, Anis, Udin. Terimakasih telah jadi timKKN cari sinyal selama 60 hari yaa. Terimakasih atas doa dan dukungannya, cepet nyusul, wisuda bareng yaa aamiin.
24. Purnomodan Budi Khoiri temen kosan yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi. Terimakasih banyak yaa! 25. Almamaterku Tercinta.
Bandar Lampung, 17 Januari 2017 Peneliti
xii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv DAFTAR RUMUS ........................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1 1.2 RumusanMasalah ....................................................................................... 6 1.3 TujuanPenelitian ........................................................................................ 6 1.4 ManfaatPenelitian ......................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 8 2.1 Investasi ..................................................................................................... 8 2.1.1 DefinisiInvestasi ................................................................................. 8 2.1.2 TujuanInvestasi .................................................................................. 9 2.1.3 Proses KeputusanInvestasi ................................................................. 9 2.2 Pasar Modal ............................................................................................... 11 2.2.1 DefinisiPasar Modal .......................................................................... 11 2.2.2 InstrumenPasar Modal ....................................................................... 12 2.2.3 IndeksHargaSaham............................................................................. 13 2.3 Portofolio ................................................................................................... 16 2.3.1 TeoriPortofolio ................................................................................... 16 2.3.2 ReturnPortofolio................................................................................. 18 2.3.3 RisikoPortofolio ................................................................................. 19 2.4 PortofolioEfisien ........................................................................................ 19 2.5 Portofolio Optimal .................................................................................... 20 2.6 Constant Correlation Model (CCM) ......................................................... 20 2.6.1 MenghitungExcess Return to Standart Deviation (ERSD).............. 21 2.6.2 PerangkinganSaham......................................................................... 21 2.6.3 MenghitungCut OffPoint ................................................................. 21
7
xiii
2.6.3.1 KorelasiAntarDuaSaham ..................................................... 21 2.6.3.2 KorelasiKonstan .................................................................. 22 2.6.3.3 FormulasiCut OffPoint ........................................................ 22 2.6.3.4 TahapSeleksiSaham............................................................. 23 2.7PenelitianTerdahulu .................................................................................... 23 2.8KerangkaPemikiran..................................................................................... 26 BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 29 3.1 JenisPenelitian............................................................................................ 29 3.2 PopulasidanSampel .................................................................................... 29 3.2.1 Populasi .............................................................................................. 29 3.2.2 Sampel ............................................................................................... 30 3.3 JenisdanSumber Data ................................................................................ 31 3.4 TeknikPengumpulan Data ......................................................................... 31 3.5 DefinisiOperasionalVariabel...................................................................... 32 3.6 TeknikAnalisis Data .................................................................................. 35 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 39
4.1 GambaranUmum Perusahaan..................................................................... 39 4.2 Analisis Model Constant Correlation Model ............................................ 63 4.2.1 AnalisisReturnEkspektasidanRisikoSahamIndividu........................ 63 4.2.2 MenghitungExcess Return to Standart Deviation MenggunakanMetode CCM ............................................................ 65 4.2.3 MenentukanNilaiTitikPembatas (Cut Off Point) ............................. 67 4.2.4 ProporsiSahamPortofolio Optimal................................................... 69 4.2.5 MenghitungReturnEkspektasidanRisikoPortofolio ......................... 70 4.2.5.1 ReturnEkspektasiPortofolio................................................. 70 4.2.5.2 RisikoPortofolio .................................................................. 71 4.2.6 GrafikPortofolio Optimal................................................................. 72 4.3 Pembahasan................................................................................................ 76 4.3.1 PembahasanPenentuanReturndanRisiko Portofolio Optimal DenganMenggunakanMetode CCM ................ 78 4.4 KeterbatasanPenelitian............................................................................... 84 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
85
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 5.2 Saran .........................................................................................................
85 86
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Data PerhitunganReturndanRisikoSaham............................................... 2.1 PenelitianTerdahulu ................................................................................ 3.1 Saham Perusahaan PembentukIndeks LQ45 Periode 2013-2015 ........... 3.2 RingkasanDefinisiVariabeldanOperasionalPenelitian ............................ 4.1 SampelPenelitian .................................................................................... 4.2 Return EkspektasidanRisikoSahamIndividu .......................................... 4.3 PerhitunganExcess Return to Standart Deviation (ERSD)..................... 4.4 PerhitunganNilaiKorelasiKonstan .......................................................... 4.5 PerhitunganNilai C* ............................................................................... 4.6 ProporsiSahamdalamPortofolio Optimal................................................ 4.7 PerhitunganReturnEkspektasiPortofolio................................................. 4.8 PerhitunganRisikoPortofolio .................................................................. 4.9 ReturndanRisikoSahamPembentukPortofolio ........................................
3 24 28 34 39 64 66 67 68 69 70 71 72
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 4.1
Halaman
KerangkaPemikiran.............................................................................. KurvaEfficient Frontier........................................................................
28 72
xvi
DAFTAR RUMUS
Rumus
Halaman
2.1ReturnEkspektasiPortofolio ........................................................................ 2.2 MenghitungExcess Return to Standart Deviation (ERSD)................... 2.3KorelasiAntarDuaSaham............................................................................. 2.4 KorelasiKonstan.................................................................................... 2.5 JumlahKorelasiSaham........................................................................... 2.6 Ci ........................................................................................................... 3.1 ReturnSaham ......................................................................................... 3.2 ReturnEkspektasi................................................................................... 3.3 RisikoSaham ......................................................................................... 3.4 StandarDeviasi ...................................................................................... 3.5 Excess Return to Standart Deviation (ERSD) ...................................... 3.6AsetBebasRisiko ......................................................................................... 3.7KorelasiSaham ............................................................................................ 3.8KorelasiKonstan.......................................................................................... 3.9JumlahKorelasiSaham................................................................................. 3.10Ci ............................................................................................................... 3.11Proporsi Dana (Wi) ................................................................................... 3.12PersamaanInvestasiRelatifSaham i (Zi) .................................................... 3.13ReturnEkspektasiPortofolio ...................................................................... 3.14RisikoPortofolio ........................................................................................
18 21 22 22 22 22 35 35 36 36 36 36 37 37 37 37 38 38 38 38
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Halaman
PerhitunganSaham AALI ......................................................................... PerhitunganSaham ADRO ....................................................................... PerhitunganSaham ASII ........................................................................... PerhitunganSaham BBCA ....................................................................... PerhitunganSaham BBNI ......................................................................... PerhitunganSaham BBRI ......................................................................... PerhitunganSaham BMRI ........................................................................ PerhitunganSaham GGRM ...................................................................... PerhitunganSaham INDF ......................................................................... PerhitunganSaham INTP ......................................................................... PerhitunganSaham ITMG ........................................................................ PerhitunganSahamJSMR ......................................................................... PerhitunganSahamKLBF ......................................................................... PerhitunganSahamLPKR ......................................................................... PerhitunganSahamLSIP ........................................................................... PerhitunganSahamPGAS ......................................................................... PerhitunganSahamPTBA ......................................................................... PerhitunganSahamSMGR ........................................................................ PerhitunganSahamTLKM ........................................................................ PerhitunganSahamUNTR ........................................................................ PerhitunganSahamUNVR ........................................................................ PerhitunganReturnAsetBebasRisiko......................................................... PerhitunganNilai ERSD ........................................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham BBCA ................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham BBNI ................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham BBRI ................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham BMRI ................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham GGRM ................................................. PerhitunganNilaiKorelasiSaham INTP .................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham JSMR ................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham LPKR ................................................... PerhitunganNilaiKorelasiSaham UNVR .................................................. PerhitunganNilaiKorelasiKonstan ............................................................ PerhitunganCut Off Point (C*) ................................................................. PerhitunganProporsiSahamPembentukPortofolio Optimal ..................... PerhitunganReturnEkspektasiPortofolio...................................................
90 93 96 99 102 105 108 111 114 117 120 123 126 129 132 135 138 141 144 147 150 153 155 156 156 157 157 157 158 158 159 159 160 162 163 163
xviii
37. PerhitunganRisikoPortofolio..................................................................... 163 38. KurvaEfficient Frontier ............................................................................ 164
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya kehidupan layak di masa yang akan datang, menjadikan investasi banyak diminati oleh masyarakat. Masyarakat yang melakukan kegiatan investasi disebut dengan investor. Menurut Tandelilin (2010), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Berdasarkan definisinya tersebut, investasi merupakan penanaman sebagian modal yang dimiliki, yang dalam kurun waktu tertentu bertujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Tandelilin (2010), membagi investasi menjadi dua jenis aset, yaitu aset riil (tanah, emas, ataupun rumah) dan aset finansial (saham, reksa dana, deposito, ataupun obligasi). Aset finansial adalah lebih baik dibandingkan dengan aset riil. Hal ini disebabkan aset finansial memiliki sifat liquid sehingga dapat diuangkan kapan saja.
Presiden Direktur Manulife Aset Managemen Indonesia, Legowo Kusumonegoro, mengatakan Manulife Investor Sentiment Index (MISI) menemukan fakta bahwa investor di Indonesia sudah mulai tertarik berinvestasi terhadap saham (Ihsan, 2013). Menurut Anoraga dan Pakarti (2003) saham merupakan tanda penyertaan
2
modal pada suatu perseroan terbatas. Saham yang diperdagangkan terletak pada Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bursa saham tunggal Indonesia yang memfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen derivatif, reksadana, serta obligasi. Menurut Gumanti (2011) terdapat lima macam indeks harga saham yang merupakan indikator pergerakan dari harga saham di Indonesia. Salah satu jenisnya adalah indeks LQ45, yang merupakan hasil perhitungan 45 saham terbaik karena telah diseleksi dan disesuaikan pada setiap enam bulan sekali, serta atas dasar penilaian tertentu bertujuan sebagai penyedia sarana informasi untuk analisa keuangan perusahaan, manajer investor, dan menunjukkan pergerakan nilai saham-saham yang aktif di bursa saham.
Dalam melakukan investasi, investor tidak dapat terlepas dari dua faktor, yaitu return dan risiko. Harapan investor dalam melakukan investasi yaitu mendapatkan return yang maksimal dengan tingkat risiko yang rendah. Padahal dalam berinvestasi apabila tingkat risiko yang akan ditanggung tinggi, maka tingkat return yang dihasilkan juga akan tinggi sebagai kompensasi dari tingginya tingkat risiko yang ditanggung, dan apabila tingkat risiko yang ditanggung rendah maka akan diimbangi dengan rendahnya tingkat return yang dihasilkan. Berikut adalah perhitungan tingkat return dan risiko dari beberapa contoh saham yang disajikan pada Tabel 1.1.
3
Tabel 1.1 Data Perhitungan Return dan Risiko Saham SAHAM AALI
Return/Risiko
2013 0,0301 0,0004
Return Risiko Return Risiko Return Risiko Return Risiko Return Risiko
ASRI BBCA BBNI BBRI
0,0008 0,0008 0,0062 0,0001 0,0099 0,0003 0,0099 0,0003
2014 0,0010 0,0002 0,0004 0,0003 0,0275 7,3304 0,0376 6,2394 0,0416 9,2821
Sumber: finance.yahoo.com (data diolah 2016) Data di atas menunjukkan adanya perbedaan tingkat return serta risiko yang dihasilkan pada tiap-tiap saham. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.1, return pada saham AALI (Astra Agro Lestari Tbk) menunjukkan adanya penurunan sebesar 0.0291, yang juga disertai dengan turunnya tingkat risiko sebesar 0.0002. Pada saham ASRI (Alam Sutera Realty Tbk), tingkat return juga mengalami penurunan sebesar 0.0004, diimbangi dengan penurunan risiko sebesar 0.0005. Sedangkan saham BBCA (Bank Central Asia Tbk) menunjukkan adanya peningkatan return sebesar 0.0213 dan diimbangi dengan kenaikan tingkat risiko sebesar 7.3303. Return pada saham BBNI (Bank Negara Indonesia Tbk) menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0.0277 yang diimbangi dengan kenaikan tingkat risiko sebesar 6.2391. Return saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk) juga menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0.0317 yang juga diimbangi
dengan
peningkatan
risiko
sebesar
9.2818.
Perhitungan
ini
menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat return yang dihasilkan, maka tingkat risiko yang ditanggung pun rendah, atau semakin tinggi return yang dihasilkan, maka semakin tinggi risiko yang ditanggung. Dengan kata lain, return berbanding lurus dengan risiko.
4
Investor tentu bingung dalam menentukan saham mana yang harus dipilih dalam Indeks LQ45, karena banyaknya pilihan saham yang menawarkan tingkat return tinggi. Sedangkan investor tidak mungkin hanya berinvestasi pada satu saham saja karena return berbanding lurus dengan risiko. Artinya, semakin tinggi return maka semakin tinggi risiko yang ditanggung. Dimisalkan apabila return sebuah saham adalah tiga dan tingkat risiko yang ditanggung pun tiga, maka investor dihimbau untuk tidak berinvestasi pada saham tersebut karena return yang diperoleh hanya dapat menutupi tingkat risiko saham yang ditanggung. Maka sesuai dengan yang dikatakan Markowitz dalam Tandelilin (2010), “janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”, karena jika keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur pun akan pecah. Dalam investasi, hal ini dimaknai sebagai himbauan agar investor tidak menginvestasikan dananya hanya pada satu saham saja, karena apabila saham tersebut gagal, maka semua dana yang telah diinvestasikan akan lenyap.
Untuk menekan tingkat risiko tersebut, maka investor perlu membagi risikonya kedalam beberapa saham, yaitu dengan membentuk portofolio. Semakin banyak jumlah saham dalam satu portofolio, maka semakin besar manfaat pengurangan risiko. Portofolio yang baik adalah portofolio yang tiap-tiap sahamnya memiliki nilai korelasi negatif. Dikatakan demikian karena apabila salah satu saham berisiko tinggi, maka saham tersebut tidak akan memengaruhi tingkat return saham lainnya dikarenakan tidak adanya hubungan pada tiap-tiap saham tersebut. Dengan kata lain, semakin rendah tingkat korelasi antar saham, maka semakin baik tingkat portofolio saham.
5
Untuk mengukur besarnya tingkat korelasi antar saham, metode Constant Correlation Model (CCM) yang merupakan salah satu alat untuk memprediksi risiko portofolio dapat digunakan. Pada dasarnya, CCM
bertujuan untuk
menentukan portofolio optimal guna memperoleh return optimal dengan tingkat risiko tertentu, yang didasarkan pada koefisien korelasi antar saham. Metode CCM dipilih karena penulis menduga terdapat hubungan antara saham satu dengan saham lainnya yang terdaftar dalam indeks LQ45. Terdapat asumsi-asumsi metode CCM yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kondisi pasar konstan, terdapat dugaan adanya hubungan antar saham dalam membentuk suatu portofolio, tersedia aset bebas risiko (risk free asset) serta tidak terdapat autokorelasi antar return saham.
Ada beberapa batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu jenis investasi yang dipilih adalah investasi jangka pendek berupa financial asset dikarenakan sifatnya liquid (mudah dicairkan/diuangkan). Investasi dilakukan pada saham biasa (mengabaikan saham preferen) dengan asumsi bahwa investor memiliki sifat risk seeker yaitu menyukai risiko karena beranggapan akan mendapatkan return yang tinggi, sehingga mengabaikan obligasi yang tingkat risikonya lebih kecil. Risiko yang ditanggung pada obligasi adalah lebih kecil dikarenakan apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka perusahaan akan terlebih dahulu membayarkan obligasi karena merupakan utang. Data saham yang dipilih tidak menggunakan seluruh saham yang terdapat di IHSG, melainkan menggunakan saham terdaftar di Indeks LQ45 yang merupakan sekumpulan 45 saham unggulan, disebabkan karena investor lebih menyukai saham unggulan dengan asumsi risiko yang ditanggung akan lebih kecil.
6
Ketika melakukan investasi, investor tidak akan terlepas dari return dan risiko. Return dari penelitian ini mengabaikan perhitungan deviden. Hal ini disebabkan deviden dikeluarkan dalam jangka waktu panjang yaitu dalam satu tahun, sedangkan investor lebih memilih investasi pada jangka pendek sehingga return yang digunakan merupakan hasil dari selisih harga saham per bulan. Sedangkan risiko yang digunakan adalah unsystematic risk. Unsystematic risk adalah bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio (Jogiyanto, 2003). Strategi yang digunakan dalam membentuk portofolio optimal adalah
strategi
portofolio
aktif,
yaitu
dengan
melakukan
perhitungan
menggunakan metode Constant Correlation Model (CCM) dalam mencari saham yang tingkat returnnya paling baik.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Penentuan Portofolio Saham Optimal Dengan Metode Constant Correlation Model (CCM) Sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Periode 2011-2015)”.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimana komposisi investasi saham yang dapat mencapai portofolio optimal dengan menggunakan metode CCM?
b.
Apakah investasi pada saham yang dibentuk dengan portofolio optimal lebih menguntungkan dibandingkan pada saham individu?
1.3 Tujuan Penelitian
a.
Untuk mengetahui komposisi investasi saham yang dapat mencapai portofolio
7
optimal dengan menggunakan metode CCM. b.
Untuk mengetahui bahwa investasi yang dibentuk dengan portofolio optimal adalah lebih menguntungkan dibandingkan pada saham individu.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi terkait saham yang paling optimal.
b.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi perusahaan mengenai kondisi perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
c.
Bagi Kalangan Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi yang digunakan untuk melengkapi serta menambah informasi pada penelitian serupa di waktu yang akan datang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Investasi
2.1.1 Definisi Investasi
Menurut Tandelilin (2010) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi bisa dilakukan dengan mengalokasikan sebagian dana pada aset riil (tanah, emas, dan mesin) maupun aset finansial (deposito, saham, ataupun obligasi). Gumanti (2011) menjelaskan bahwa investasi adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk menunda konsumsi hari ini untuk dikonsumsi pada waktu mendatang, dengan harapan nilai di waktu mendatang lebih tinggi daripada nilai saat ini. Seseorang yang melakukan aktivitas investasi disebut dengan investor. Definisi lain menyebutkan bahwa investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2003).
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli di atas, dapat diartikan bahwa investasi merupakan penanaman sebagian modal yang dimiliki saat ini, yang dalam kurun waktu tertentu bertujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
9
2.1.2 Tujuan Investasi Tandelilin (2010) menyatakan terdapat beberapa alasan seseorang melakukan investasi, yaitu: 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Melalui investasi, investor berfikir untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya serta berusaha mempertahankan pendapatannya pada saat sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. Ketika berinvestasi, investor dapat menghindarkan dirinya dari risiko penurunan nilai kekayaan yang diakibatkan oleh adanya inflasi. 3. Penghematan pajak. Dalam mendorong pertumbuhan investasi pada masyarakat, Negara melakukan kebijakan melalui pemberian fasilitas perpajakan bagi masyarakat yang berinvestasi pada bidang tertentu.
Artinya, tujuan investor melakukan investasi dalam jangka waktu tertentu adalah untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang melalui pengorbanan atau investasi yang dilakukannya pada saat ini. 2.1.3 Proses Keputusan Investasi Tandelilin (2010) mengatakan bahwa hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah memahami hubungan antara return ekspektasi dan risiko. Semakin tinggi return ekspektasi, maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang akan di tanggung, atau semakin rendah return ekspektasi, maka tingkat risiko
10
yang akan ditanggung pun rendah. Artinya, hubungan antara return ekspektasi dan risiko adalah berbanding lurus. Hal tersebut menjadikan investor harus memperhatikan tingkat risiko yang harus ditanggung sesuai dengan tingkat return yang diharapkan dalam berinvestasi.
Menurut Tandelilin (2010) terdapat lima tahapan dalam proses keputusan investasi, yaitu: 1.
Penentuan tujuan investasi. Tahap pertama yang harus dipikirkan ketika investor akan melakukan investasi adalah penentuan tujuan investasi. Investasi dipilih berdasarkan investasi jangka pendek ataupun jangka panjang, tergantung pada tujuan dan minat masing-masing investor.
2.
Penentuan kebijakan investasi. Tahap kedua ini diawali dengan penentuan alokasi aset yang selanjutnya akan menyangkut pada alokasi pendistribusian dana pada kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, ataupun sekuritas luar negeri). Dalam menentukannya, investor harus mempertimbangkan besarnya dana yang dimiliki beserta porsi pendistribusiannya, dan beban pajak beserta pelaporan yang harus di tanggung.
3.
Pemilihan strategi portofolio. Terdapat dua strategi portofolio yang dapat dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif merupakan kegiatan penggunaan informasi sebagai usaha untuk mengidentifikasi sahamsaham yang diprediksi akan baik di masa mendatang. Sedangkan strategi portofolio pasif merupakan aktivitas investasi yang seiring dengan kinerja
11
indeks pasar, dengan asumsi bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham. 4.
Pemilihan aset. Tahap ini merupakan pemilihan aset-aset dengan tujuan untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan tingkat return tinggi pada tingkat risiko tertentu. Melalui diversifikasi, investor dapat mengurangi tingkat risiko pada tingkat return tertentu atau mendapatkan tingkat risiko portofolio yang lebih kecil dibandingkan dengan risiko hasil investasi pada aset individu.
5.
Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran kinerja portofolio lainnya terhadap indeks portofolio pasar melalui proses benchmarking. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibandingkan dengan kinerja portofolio pasar.
2.2
Pasar Modal
2.2.1 Definisi Pasar Modal
Tandelilin (2010) menjelaskan bahwa pasar modal merupakan pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Pasar modal adalah jaringan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan aset finansial, dan pada saat yang sama memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (Anoraga dan Pakarti, 2003).
12
Menurut Usman dalam Anoraga dan Pakarti (2003) pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Darmadji dan Hendy M (2012) menjelaskan bahwa pasar modal adalah tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, ataupun instrumen lainnya.
2.2.2 Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat berharga yang diperdagangkan di bursa, yang pada umumnya bersifat jangka panjang (Anoraga dan Piji Pakarti, 2003). Instrumen yang sudah ada di pasar modal dintaranya adalah saham, obligasi, dan sertifikat. Tandelilin (2010) membagi instrumen pasar modal ke dalam empat bagian, yaitu: 1. Saham Saham menyatakan kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan yang ditandai dengan kepemilikan sertifikat. Sebagai pemilik, pemegang saham suatu perusahaan mempunyai hak suara yang proporsional pada berbagai keputusan penting perusahaan, antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham preferen merupakan saham yang memiliki prioritas lebih dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak penerimaan atas deviden serta aktiva yang tetap apabila terjadi likuidasi. Sedangkan saham biasa merupakan saham yang diperjualbelikan di bursa efek dan diperjualbelikan kepada masyarakat umum.
13
2. Obligasi Obligasi atau surat tanda bukti utang merupakan sertifikat atau surat berharga yang berisi kontrak antara investor sebagai pemberi dana dengan peminjam dana sebagai penerbitnya. 3. Sekuritas Derivatif Sekuritas Derivatif merupakan aset finansial yang diturunkan dari saham dan obligasi, serta bukan dikeluarkan oleh perusahaan ataupun pemerintah untuk mendapatkan dana. 4. Reksa Dana Reksa Dana merupakan wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.
2.2.3 Indeks Harga Saham
Menurut Hadi (2013) indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan saham. Dengan demikian, indeks harga saham menggambarkan kondisi pasar yang sedang aktif atau lesu pada waktu tertentu. Hadi (2013) menyatakan beberapa fungsi indeks harga saham, yaitu: 1. Indikator trend pasar. 2. Indikator tingkat keuntungan. 3. Sebagai tolak ukur kinerja suatu portofolio. 4. Fasilitas pembentukan portofolio dengan strategi pasif. 5. Berkembangnya produk derivatif. 6. Menunjukkan kualitas serta kinerja emiten. 7. Menunjukkan kepercayaan investor baik dalam ataupun luar.
14
8. Menggambarkan arah capital flow di suatu negara. 9. Antusiasnya sumber pendanaan eksternal dengan cost of capital rendah.
Menurut Gumanti (2011) terdapat lima macam indeks harga saham dalam Bursa Efek Indonesia, yaitu: 1. Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) digunakan sebagai proksi dalam pengukuran risiko pasar dalam model analisis harga saham. IHSG mencerminkan pergerakan perubahan harga saham harian di bursa saham Jakarta. 2. Indeks Sektoral Indeks Sektoral BEI adalah sub indeks dari IHSG yang merupakan hasil pengelompokkan berdasarkan masing-masing sektor dan disesuaikan setiap tahun. Pada Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham sektoral dibagi menjadi beberapa sektor, yaitu: a. Sektor pertanian b. Sektor pertambangan c. Sektor industri dasar d. Sektor aneka industri e. Sektor konsumsi f. Sektor properti g. Sektor infrastruktur h. Sektor keuangan i. Sektor perdagangan dan jasa
15
3. Indeks LQ45 Indeks LQ45 terdiri atas 45 saham dengan tingkat likuiditas tinggi yang disesuaikan setiap enam bulan sekali dan telah diseleksi melalui beberapa kriteria. Likuiditas saham merupakan ukuran jumlah volume transaksi yang terjadi pada suatu saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin liquid suatu saham, maka frekuensi transaksi saham semakin tinggi. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap saham tersebut.
Berikut adalah kriteria saham yang harus dipenuhi untuk masuk dalam indeks LQ45, yaitu: a. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar umum (rata-rata nilai transaksi selama satu tahun terakhir). b. Urutan didasarkan pada kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). c. Telah tercatat di BEI minimal tiga bulan. d. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi, dan jumlah hari transaksi di pasar regular adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. 4. Jakarta Islamic Index (JII) JII terdiri atas 30 saham perusahaan yang berdasarkan kriteria tertentu dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah islam. Indeks islam diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dengan tidak melanggar prinsip serta hukum islam.
16
5. Indeks Individual Merupakan harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Indeks harga saham individual digunakan untuk mengukur kinerja kerja dari suatu saham tertentu.
2.3 Portofolio
2.3.1 Teori Portofolio
Indonanjaya dan Kodrat (2010) menjelaskan bahwa teori portofolio pertama kali dikemukakan oleh Harry Markowitz dari University of Chicago pada tahun 1950an. Teori portofolio Markowitz mengatakan bahwa hubungan antara expected return dan risiko yang akan ditanggung dari suatu investasi merupakan hubungan yang berbanding lurus, yang berarti semakin banyak return yang diterima maka semakin besar risiko yang akan ditanggung.
Kemunculan teori portofolio dilatarbelakangi dengan adanya percobaan pada saham-saham yang memiliki risiko tinggi, dengan cara tertentu disatukan dalam suatu portofolio, maka risiko saham portofolio menjadi lebih kecil dibandingkan dengan risiko saham individu. Dari fenomena tersebut, muncul teori portofolio dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan optimal pada tingkat risiko tertentu. Markowitz mengatakan dalam Tandelilin (2010), “janganlah menaruh semua telur kedalam satu keranjang”, karena jika keranjang tersebut jatuh, maka seluruh telur pun akan pecah. Ketika melakukan investasi, hal ini dimaknai sebagai larangan bagi investor agar tidak menginvestasikan seluruh dananya hanya pada satu saham saja, karena apabila risiko yang dihasilkan saham tersebut tinggi, maka seluruh
17
dana yang diinvestasikan akan lenyap atau investor akan mengalami kerugian. Artinya, investor harus melakukan diversifikasi saham dengan membentuk portofolio yang bertujuan untuk mendapatkan return optimal pada tingkat risiko tertentu.
Tandelilin (2010) mengatakan bahwa hal utama dalam bahasan teori portofolio adalah bagaimana membentuk portofolio dari pemilihan sekian banyak aset guna memaksimalkan return pada tingkat risiko tertentu. Inti teori portofolio adalah mempelajari bagaimana mengkombinasikan saham-saham ke dalam portofolio (Indonanjaya dan Kodrat, 2010). Kemudian dapat diartikan bahwa portofolio adalah gabungan dari dua atau lebih saham individu yang telah didiversifikasi serta dibagi kedalam bobot tertentu pada tiap-tiap saham untuk membagi tingkat kemungkinan risiko yang akan ditanggung, sehingga investor dapat memperoleh return yang optimal pada tingkat risiko tertentu.
Untuk menghindari atau meminimalkan tingkat risiko tersebut, sebaiknya saham yang dipilih masuk ke dalam portofolio adalah saham yang tidak memiliki korelasi antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan apabila salah satu saham dalam portofolio tersebut menghasilkan tingkat risiko yang tinggi, maka tidak akan memengaruhi risiko saham lainnya karena tidak terdapat korelasi. Keunggulannya adalah saham lainnya dapat menutupi tingkat risiko pada satu saham tersebut dengan menggunakan return yang dihasilkan.
Terdapat berbagai macam alat keseimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan portofolio optimal, seperti single index model (SIM), capital asset pricing model (CAPM), arbitrage pricing teory ( APT) dan constant correlation
18
model (CCM). Metode CCM lebih sederhana digunakan dibandingkan dengan metode lainnya karena hanya menggunakan tingkat korelasi antara saham yang ada, tanpa memperhatikan kondisi pasar. Dalam CCM, semakin rendah tingkat korelasi antar saham, maka portofolio yang dibentuk akan semakin baik, sehingga CCM menetapkan bahwa tingkat korelasi yang dihasilkan adalah konstan (tetap). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan alat keseimbangan berupa CCM karena metodenya sesuai dalam menentukan portofolio optimal, yaitu berdasarkan korelasi antar saham.
2.3.2 Return Portofolio
Jogiyanto (2003) membagi return portofolio menjadi dua, yaitu: 1. Return Realisasi Portofolio (realized return) Realized return adalah tingkat pengembalian yang telah diperoleh investor pada masa lalu, yang perhitungannya diperoleh dari rata-rata return realisasi masing-masing saham tunggal dalam portofolio. 2. Return Ekspektasi Portofolio Return Ekspektasi Portofolio merupakan rata-rata dari return harapan tiap-tiap saham tunggal dalam portofolio. Untuk menghitung return ekspektasi portofolio, dapat dihitung dengan rumus: E(Rρ) =
......................................................................................... (2.1)
Keterangan: E(Rρ)
= Return harapan dari portofolio
Wi
= Bobot portofolio sekuritas ke-i
ƩWi
= Jumlah total bobot portofolio = 1,0
19
E(Ri)
= Return harapan dari sekuritas ke-i
n
= Jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio
2.3.3 Risiko Portofolio
Risiko portofolio adalah varian return saham-saham yang membentuk suatu portofolio (Jogiyanto, 2003). Konsep risiko pertama kali dikenalkan oleh Harry Markowitz yang menunjukkan bahwa risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa saham tunggal ke dalam bentuk portofolio dengan syarat return pada saham dalam portofolio tidak berkorelasi positif. Artinya, kita perlu melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko.
Tandelilin (2010) menyatakan terdapat tiga hal yang perlu ditentukan dalam menghitung risiko portofolio, yaitu: 1.
Varians setiap saham.
2.
Kovarians antara satu saham dengan saham lainnya.
3.
Bobot portofolio untuk masing-masing saham.
2.4 Portofolio Efisien
Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan return ekspektasi tinggi dengan tingkat risiko yang sudah pasti atau portofolio yang memiliki risiko terendah dengan tingkat return ekspektasi yang sudah pasti (Jogiyanto, 2003). Investor yang rasional akan memilih portofolio efisien karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio. Artinya, portofolio efisien hanya akan berfokus pada satu dimensi yang menguntungkan, yaitu menghasilkan return
20
ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko kecil atau risiko terkecil pada tingkat return tertentu. 2.5 Portofolio Optimal
Tandelilin (2010) menjelaskan bahwa portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih sesuai dengan preferensi investor dari himpunan potofolio set. Portofolio yang dipilih investor merupakan portofolio yang sesuai dengan preferensinya terhadap return ataupun risiko yang bersedia ditanggungnya. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk menentukan portofolio optimal adalah Constant Correlation Model (CCM).
2.6 Constant Correlation Model
Untuk membentuk portofolio optimal, Constant Correlation Model (CCM) memfokuskan pada penggunaan Excess Return to Standart Deviation (ERSD) yang digunakan untuk memprediksi risiko portofolio berdasarkan koefisien korelasi antar saham. Koefisien korelasi diantara saham-saham yang akan masuk dalam portofolio diasumsikan konstan, sehingga nilainya merupakan rata-rata dari nilai koefisien korelasi diantara saham-saham yang akan masuk dalam portofolio optimal (Eko, 2008). CCM lebih tepat digunakan ketika investor memiliki dugaan bahwa terdapat hubungan antara saham yang satu dengan saham lainnya. Korelasi antar saham digunakan sebagai acuan ada atau tidaknya hubungan antar saham yang akan menggambarkan tingkat return serta risiko yang dihasilkan. Portofolio saham akan semakin baik apabila hubungan antar kedua saham tersebut negatif, karena tingkat risiko suatu saham tidak akan memengaruhi tingkat return yang dihasilkan dari suatu saham lainnya.
21
Dalam menentukan portofolio, metode CCM akan melakukan beberapa langkah berikut, yaitu:
2.6.1 Menghitung Excess Return to Standart Deviation Nilai Excess Return to Standard Deviation (ERSD) menggambarkan kemiringan garis yang menghubungkan saham yang berisiko dengan bunga bebas risiko (Eko, 2008). Perhitungan ERSD adalah sebagai berikut: ERSD =
; i = 1,…,n. ..................................................................... (2.2)
Keterangan: E(Ri)
= Return ekspektasi saham individu
Rf
= Return aset bebas risiko
σi
= Standar deviasi
2.6.2 Perangkingan Saham
Perangkingan saham merupakan suatu proses mengurutkan nilai ERSD yang di mulai dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. ERSD merupakan tingkat kemungkinan pengembalian return dari suatu saham, sehingga apabila nilai ERSD suatu saham adalah negatif, maka saham tersebut akan dikeluarkan dari calon kandidat portofolio, karena saham tersebut tidak dapat menutupi risiko, yang kemudian akan didapat sekuritas sejumlah n* dengan syarat (n* ≤ n).
2.6.3 Menghitung Cut Off Point
2.6.3.1 Korelasi Antar Dua Saham Dalam metode CCM, terlebih dahulu dilakukan perhitungan korelasi antar saham.
22
Korelasi antar saham digunakan untuk menjelaskan sejauh mana return satu dengan lainnya saling terkait. Semakin rendah koefisien korelasinya, maka semakin efektif dalam mengurangi risiko portofolio. Korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ρij =
…............... (2.3)
2.6.3.2 Korelasi Konstan
Nilai korelasi konstan merupakan nilai rata-rata dari koefisien korelasi atar aset, dengan perhitungan sebagai berikut: ρ=
………………………………………………………………. (2.4)
Banyaknya Pij yang perlu dihitung adalah: N=
…………………………………………….…………………. (2.5)
2.6.3.3 Formulasi Cut off Point Nilai cut off point (C*) digunakan untuk menentukan batas nilai ERSD dengan tujuan untuk memisahkan saham-saham yang akan masuk atau keluar dari portofolio optimal. Nilai
C* merupakan nilai dari Ci terbesar. Adapun
perhitungan dari nilai Ci menurut Yunita et al (2013) adalah sebagai berikut:
Ci:
………….………………………………….…..... (2.6)
23
2.6.3.4 Tahap Seleksi Saham
Dari perhitungan Ci, akan didapat nilai cut off point (C*) yang merupakan batas dari nilai ERSD. Apabila nilai ERSD ≥ C*, maka saham tersebut masuk kedalam portofolio optimal, sehingga saham yang berjumlah n* berkurang menjadi sejumlah s dengan syarat (s ≤ n*).
2.7 Penelitian Terdahulu
Peneliti menemukan empat penelitian yang memiliki topik relevan dengan penelitian yang dilakukan sehingga dapat dijadikan dasar oleh peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya, penelitian tersebut adalah: 1. Eko (2008) menyatakan bahwa pada dasarnya portofolio terkait bagaimana menentukan saham ke dalam berbagai jenis investasi yang menghasilkan keuntungan optimal. Dengan menggunakan diversifikasi, investor dapat mengurangi tingkat risiko dan pada waktu yang sama mengoptimalkan tingkat return ekspektasi. Penelitian ini digunakan untuk menentukan portofolio optimal pada indeks LQ45 periode 2002-2007 dengan menggunakan Single Index Model dan Constant Correlation Model. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa Constant Correlation Model memiliki kinerja yang lebih baik dalam membentuk portofolio optimal dibandingkan dengan Single Index Model. 2. Sudjana dkk (2014) menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai dasar untuk menentukan portofolio optimal. Metode CAPM digunakan karena dapat menjelaskan dan memberikan prediksi tentang keseimbangan antara risiko sistematis dan return ekspektasi investor pada sebuah aset. Hasil dari penelitian ini mengatakan hubungan yang positif terjadi
24
pada tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) dan risiko (beta) karena besar kecilnya tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) tergantung pada besar kecilnya risiko (beta) dari suatu saham. 3. Purnawati dkk (2015) menunjukan bahwa hasil analisis saham-saham dengan menggunakan pendekatan Model Indeks Tunggal yang dapat membentuk portofolio optimal yaitu terdiri dari perusahaan UNVR (Unilever Indonesia Tbk) dengan proporsi sebesar 75.42%, JSMR (Jasa Marga Tbk) dengan proporsi sebesar 10.17%, BBCA (Bank Central Asia Tbk) dengan proporsi sebesar 14.42% dan tingkat keuntungan (expected return) portofolio sebesar 2.67% dengan risiko sebesar 1.24%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi dana saham terpilih serta tingkat return dan risiko dari portofolio yang dihasilkan. 4. Yunita et al (2013) mengatakan bahwa penelitian ini adalah untuk menguji antara Single Index Model atau Constant Correlation Model dalam pemilihan portofolio. Hasilnya menunjukkan bahwa portofolio yang dibentuk dengan metode SIM adalah lebih baik dibandingkan dengan metode CCM.
Berikut penelitian terdahulu mengenai pembentukan portofolio yang disajikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Nama
Judul
Teknik Analisis Data
1.
Eko (2008)
Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Optimal Saham-Saham LQ45.
Model Indeks Tunggal, Model Constant Correlation
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mengatakan bahwa model constant correlation memiliki kinerja yang lebih baik dalam membentuk portofolio optimal dibandingkan dengan model indeks tunggal.
25
2.
Sudjana dkk (2014)
Analisis Portofolio Menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Untuk Penetapan Kelompok SahamSaham Efisien (Studi Pada Seluruh Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).
Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Hasil dari penelitian ini mengatakan hubungan yang positif terjadi pada tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) dan risiko (beta) karena besar kecilnya tingkat pengembalian yang diharapkan E(Ri) tergantung pada besar kecilnya risiko (beta) dari suatu saham. Hal tersebut ditunjukkan dengan garis yang berbentuk linier pada Security Market Line (SML).
3
Purnawati dkk (2015)
Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham di Indeks LQ45 Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal.
Model Indeks Tunggal
Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi masingmasing saham terpilih dari anggota Indeks LQ 45 serta tingkat return dan risiko dari portofolio yang dihasilkan menggunakan model indeks tunggal.
4
Yunita et al (2013)
Pembentukan Portofolio Optimal (Studi Kasus Pada Indeks LQ45 Dalam Bursa Efek Indonesia)
Single Index Model dan Constant Correlation Model
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa portofolio yang dibentuk dengan metode single indeks model adalah lebih baik dibandingkan dengan metode constant correlation model. Ketiga indeks, yaitu sharpe, treynor, dan Jensen memberikan tingkat pembentukan portofolio yang sama untuk kedua portofolio. Hal ini berarti bahwa kedua portofolio telah terdiversifikasi dengan baik.
Sumber: Dikembangkan dari beberapa jurnal Penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa model korelasi konstan adalah lebih baik dibandingkan dengan model indeks tunggal. Terdapat beberapa perbedaan dalam penelitian ini dengan masing-masing penelitian sebelumnya, yaitu terletak pada alat analisis berupa CCM, indeks saham, serta periode waktu yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Hal ini tentunya akan menyebabkan adanya perbedaan pada hasil penelitian.
26
2.8 Kerangka Pemikiran
Pada era saat ini, masyarakat cenderung melakukan investasi guna mencapai kesejahteraan di masa mendatang. Sebagian masyarakat lebih memilih investasi di sektor keuangan karena sifatnya yang liquid (mudah dicairkan). Salah satu sektor keuangan tersebut adalah saham. Saham merupakan salah satu aset investasi keuangan yang diminati oleh investor karena memberikan tingkat keuntungan yang tinggi dengan tidak mengabaikan adanya risiko. Investor dapat berinvestasi pada berbagai macam saham yang tersedia, salah satunya dalam index LQ45, yang merupakan kumpulan dari 45 saham unggulan. Return berbanding lurus dengan risiko. Sehingga semakin rendah tingkat return yang dihasilkan, maka semakin rendah tingkat risiko yang akan diperoleh, dan semakin tinggi tingkat return yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang akan diperoleh. Dengan banyaknya pilihan saham yang dapat memberikan tingkat return tinggi pada tingkat risiko tertentu, investor tidak mungkin hanya berinvestasi pada satu jenis saham saja karena return berbanding lurus dengan risiko. Artinya risiko akan selalu mengikuti arah return.
Sesuai dengan teori portofolio yang dikatakan oleh Markowitz, yaitu “janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”. Dalam investasi, hal ini dimaknai sebagai himbauan agar investor tidak hanya berinvestasi pada satu saham saja, karena apabila saham tersebut jatuh maka investasi yang telah dilakukan akan hancur. Dalam mendukung teori ini, dimisalkan apabila return sebuah saham individu adalah tiga dengan tingkat risiko yang ditanggungpun sejumlah tiga atau lebih, maka investor dihimbau untuk tidak berinvestasi pada saham tersebut
27
karena return yang diperoleh hanya akan menutupi tingkat risiko yang akan ditanggung.
Untuk itu, investor perlu melakukan diversifikasi guna meminimalkan atau membagi tingkat risiko yang akan dihadapi dengan membentuk suatu portofolio. Portofolio merupakan sekumpulan saham yang dibentuk oleh investor dengan tujuan untuk mendapatkan return optimal pada tingkat risiko tertentu. Dengan dibentuknya portofolio, maka tingkat risiko yang ditanggung akan terbagi dan ditutupi oleh return yang akan dihasilkan oleh saham lainnya.
Semakin kecil atau negatif tingkat korelasi antar saham, maka portofolio akan semakin baik. Hal ini dikarenakan apabila salah satu saham dalam portofolio tersebut jatuh (berisiko tinggi), maka tidak akan memengaruhi keadaan saham lainnya dikarenakan tidak adanya hubungan antar saham tersebut. Investor dapat menggunakan metode CCM untuk mengetahui tingkat korelasi antar saham serta sebagai alat untuk menentukan saham mana saja yang menguntungkan dengan menghitung nilai ERSD sebagai langkah awal.
ERSD dihitung untuk menentukan kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang diukur dengan standar deviasi. Setelah melakukan perhitungan ERSD, kemudian dilakukan perangkingan saham dari nilai tertinggi sampai terendah. Saham ERSD yang bernilai negatif akan dikeluarkan dari calon kandidat portofolio. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan tingkat koefisien korelasi antar saham untuk mengetahui hubungan antar saham tersebut. Setelah nilai koefisien korelasi konstan diketahui, maka dilanjutkan dengan perhitungan nilai Ci yang digunakan untuk mendapatkan nilai
28
cut of point (C*). Nilai C* merupakan nilai Ci terbesar, yang digunakan untuk menyeleksi ERSD. Nilai ERSD yang lebih besar atau sama dengan nilai C* akan masuk ke dalam portofolio optimal. Tahapan selanjutnya adalah menentukan besarnya proporsi dana yang akan diinvestasikan pada saham terpilih. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan return serta risiko portofolio. Untuk lebih jelas, kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1: Investasi
Pasar Modal
Saham Indeks LQ45
Return
Risiko
Teori Portofolio (Markowitz) Pembentukan Portofolio Optimal
Constant Correlation Model (CCM)
Proporsi Dana pada Saham Terpilih
Return dan Risiko Portofolio
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat meneliti hanya pada satu variabel dan hubungan antara dua gejala atau lebih, serta relatif sederhana karena tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu. Sehingga penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi, atau kelompok tertentu (Ruslan, 2010). Berdasarkan tipe penelitian, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif yang merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. 3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 selama periode tahun 2011-2015.
30
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel data dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Kriteria utama untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah saham-saham yang secara konsisten terdapat pada indeks LQ45 periode 2011-2015.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 21 saham yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 3.1 Saham Perusahaan Pembentuk Indeks LQ45 periode 2011-2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BMRI GGRM INDF INTP ITMG JSMR
Nama Emiten Astra Agro Lestari Tbk Adaro Energy Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk Gudang Garam Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk
13. 14.
KLBF LPKR
Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk
15. 16.
LSIP PGAS
17.
PTBA
18.
SMGR
London Sumatera Plantation Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk
Sektor Pertanian Pertambangan Aneka Industri Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Industri Dasar dan Kimia Pertambangan Properti, Real Estate, Konstruksi Bangunan Industri Barang Konsumsi Properti, Real Estate, Konstruksi Bangunan Pertanian Infrastruktur, Utilitas, Transportasi Pertambangan Industri Dasar dan Kimia
dan
dan
dan
31
Tabel 3.1 Saham Perusahaan Pembentuk Indeks LQ45 periode 2011-2015 19.
TLKM
20. 21.
UNTR UNVR
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Perdagangan, Jasa, dan Investasi Industri Barang Konsumsi
Sumber: www.sahamok.com (diakses 24 Oktober 2016)
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah tersedia dan dapat secara langsung dikumpulkan serta diolah oleh peneliti. Data serta sumber data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Saham Perusahaan Data saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham yang masuk dalam indeks LQ45. Data saham yang masuk dalam indeks LQ45 selama periode 2011-2015 diperoleh melalui situs www.sahamok.com. 2. Harga Saham Harga saham yang akan diteliti adalah data harga saham closing price yang diperoleh melalui finance.yahoo.com, dan dilakukan pada setiap akhir bulan selama periode 2011-2015. Data harga saham closing price digunakan sebagai data awal perhitungan return dan risiko saham. 3. Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Data SBI diperoleh melalui laporan bulanan BI selama periode penelitian tahun 2011-2015 yang digunakan untuk menghitung return aset bebas risiko. Data SBI diperoleh melalui situs www.bi.go.id.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
32
dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari sumber yang diperlukan, seperti laporan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, ataupun
jurnal ilmiah serta penelitian terdahulu yang sesuai
dengan topik penelitian.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang berhubungan dengan penentuan portofolio optimal menggunakan metode CCM adalah sebagai berikut: 1. Menghitung return dan risiko saham terpilih dalam indeks LQ45. a. Return Saham Return saham adalah pengembalian yang diterima dari sejumlah dana yang diinvestasikan pada suatu saham perusahaan. Gumanti (2010) menyatakan return seringkali dinyatakan dalam perubahan nilai aset (capital gain atau capital loss). Data yang diolah diperoleh melalui data saham closing price bulanan periode 2011-2015. Return saham dihitung dengan mengurangi nilai saham closing price bulan ke n dengan nilai saham closing price bulan ke n-1, yang kemudian dibagi dengan nilai saham closing price bulan ke n-1. Adapun perhitungan return ekspektasi saham individu adalah dengan menghitung total dari return saham individu dibagi dengan jumlah periode penelitian.
b. Risiko Saham Risiko saham merupakan pengaruh dari variabilitas return yang dikaitkan dengan suatu saham. Menurut Emery dan Finnerty dalam Gumanti (2011), risiko adalah ketidakpastian tentang hasil yang diperoleh di masa mendatang
33
dan kemungkinan akan diperolehnya hasil yang tidak baik. Maksud dari diperolehnya hasil yang tidak baik adalah hasil yang tidak diinginkan atau tidak dikehendaki. Risiko saham individu (varian saham i) merupakan jumlah dari kuadrat return individu dikurangi dengan return ekspektasi saham individu dan dibagi dengan jumlah periode. Sementara standar deviasi merupakan akar dari varian saham i. 2. Menghitung Excess Return to Standard Deviation. Excess Return to Standard Deviation (ERSD) digunakan untuk menghitung return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan dan diukur dengan standar deviasi. ERSD menunjukkan hubungan antara return dan risiko sebagai faktor penentu dalam investasi. Nilai ERSD merupakan hasil perhitungan dari return ekspektasi individu dikurangi dengan return aset bebas risiko dan dibagi dengan standar deviasi. 3. Menghitung nilai Cut off point. Nilai Ci merupakan hasil kali dari jumlah korelasi konstan dibagi korelasi saham individu dan jumlah dari return ekspektasi saham j yang dikurangi nilai Rf kemudian dibagi dengan standar deviasi saham j. Sebelum menentukan nilai Ci, terlebih dahulu ditentukan nilai korelasi antar saham dan nilai korelasi konstan saham. Nilai Cut off point (C*) merupakan nilai Ci yang terbesar.
4. Menentukan besarnya proporsi dana masing-masing saham dalam portofolio optimal. Proporsi dana pada masing-masing saham dalam portofolio optimal dihitung dengan membagi persamaan investasi relatif saham i (zi) dengan jumlah seluruh persamaan investasi relatif saham (Ʃ zi).
34
5. Menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio. Return ekspektasi dan risiko portofolio dihitung guna memberikan informasi kepada investor mengenai tingkat hasil dari pembentukan kombinasi portofolio optimal beserta proporsi dana pada masing-masing saham. Return ekspektasi merupakan hasil penjumlahan dari Rf dengan hasil perkalian jumlah bobot saham yang terlebih dahulu dikalikan dengan hasil pengurangan antara return ekspektasi saham individu dengan Rf. Sedangkan risiko portofolio merupakan hasil penjumlahan dari total perkalian antara bobot saham kuadrat dengan kovarian saham individu dan total perkalian bobot saham dengan perkalian kovarian saham serta korelasi saham i dan j Berikut ringkasan definisi variabel dan operasional penelitian disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel. 3.2 Ringkasan Definisi Variabel dan Operasional Penelitian No 1.
2.
Variabel Return Saham
Risiko Saham
3.
Portofolio Optimal
4.
Proporsi Saham
Dana
Keterangan Tingkat pengembalian yang diterima dari sejumlah dana yang diinvestasikan pada suatu saham perusahaan. Untuk menentukan tingkat risiko yang harus ditanggung dari variabilitas return suatu saham.
Indikator Menghitung return saham dengan menggunakan data closing price sebagai awal perhitunggannya. ( )–
Rt(i) =
– ()
– ()
Menghitung risiko saham [(
i=
( )– (
)]
Kombinasi saham portofolio a. Menghitung excess return to yang memiliki nilai paling standard deviation (ERSD) b. Menghitung Cut Off Point (C*). tinggi dibandingkan dengan kombinasi saham portofolio lainnya. Untuk menentukan proporsi wi = dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing saham [ ] dalam portofolio zi= [ - ∗] (
)
35
Tabel. 3.2 Ringkasan Definisi Variabel dan Operasional Penelitian 5.
Untuk mengetahui tingkat a. Menghitung return portofolio. retun dan risiko dari hasil E[Rp]= Rf+ wi(E[Ri]–Rf) pembentukan portofolio optimal b. Menghitung risiko portofolio.
Return dan Risiko Portofolio
=
Sumber: Data diolah, 2016
+ wi.wj.σij
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode CCM dalam menentukan portofolio optimal, yang dihitung menggunakan program microsoft excel. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu (Yunita et al, 2013): 1. Menghitung return dan risiko saham terpilih dalam indeks LQ45 a. Return dari saham i dihitung dengan rumus berikut: ( )–
Rt(i) =
– ()
– ()
………………………………………….……… (3.1)
Keterangan: Rt(i)
= Return saham i
Pt(i)
= Closing price saham i pada bulan ke t
Pt – 1(i)
= Closing price saham i pada bulan sebelumnya (t-1)
Return ekspektasi dihitung dengan rumus berikut: E(Ri)
=
()
……………………………….………………………
(3.2) Keterangan: E(Ri)
= Expected return saham i
Rt(i)
= Return saham i
36
n
= Jumlah periode
b. Risiko saham individu dapat dihitung dengan rumus berikut: [(
i=
( )– (
)]
………………………………………... (3.3)
Keterangan: i
= Varian saham individu
Standar deviasi (kovarian) dari saham i adalah: σi =
2 i ………………………………………………………………...
(3.4)
Keterangan: σi
= standar deviasi
2. Menghitung Excess Return to Standard Deviation (ERSD) ERSD dari saham i dihitung dengan rumus sebagai berikut: ERSD
=
( (
))–
………………….…………………………..… (3.5)
dengan nilai Rf yang digunakan merupakan data dalam BI rate, yang kemudian dihitung dengan rumus: Rf
=
…………………………………………………………
(3.6) Keterangan: ERSD
= Excess Return to Standard Deviation saham i.
Rf
= Return aktiva bebas risiko
3. Menghitung nilai Cut off point Untuk menghitung cut off point, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
37
a. Saham-saham yang telah terpilih diurutkan dari nilai ERSD tertinggi sampai nilai terendah. b. Menghitung korelasi saham. Korelasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
ρij =
∗
∗
∗
∗
(
∗
∗
)
.
–
∗ ∗
∗
∗
(
∗
…..... )
(3.7) Keterangan: ρij
= korelasi antara saham i dan j
n*
= jumlah saham
c. Untuk menghitung nilai korelasi konstan adalah sebagai berikut:
ρ =
………………………………………………………...
dengan banyaknya
yang perlu dihitung adalah
(3.8)
N=
∗( ∗
)
………………………………….………………………... (3.9)
d. Ci dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ci: Keterangan:
∑
(
)–
…………………………………………...... (3.10)
ρ = koefisien korelasi e. Besarnya cut off point (C*) adalah nilai Ci tertinggi f. Tahap seleksi saham Saham yang terpilih masuk ke dalam portofolio optimal adalah saham yang
38
memiliki nilai ERSD ≥ C*
4. Menentukan besarnya proporsi dana masing-masing saham dalam portofolio optimal. Besarnya jumah dana untuk masing-masing saham dihitung dengan rumus sebagai berikut: wi = Ʃ
………………………………………………………………... (3.11)
dengan nilai zi sebagai berikut: zi =
(
)
[
[
]
-
∗
]……………………………………………… (3.12)
Keterangan: wi = besar bobot saham i zi
= persamaan investasi relatif saham i
C* = cut off point
5. Menghitung return dan risiko portofolio a. Return ekspektasi portofolio saham dihitung dengan rumus berikut: E[Rp] = Rf
wi (E[Ri] – Rf) ……………………………………....
+
(3.13) b. Risiko portofolio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: =Ʃ
Keterangan:
+Ʃ
Ʃ
wi.wj.σij.ρij ………………………...…… (3.14)
= varians return portofolio = varians return sekuritas i σij
= kovarians antara return sekuritas i dan j
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1. Return atau tingkat pengembalian yang dihasilkan dari pembentukan portofolio optimal adalah sebesar 0.0175858 atau 1,75858% disertai tingkat risiko yang ditanggung sebesar 0.0000480 atau 0,00480%, dengan komposisi saham pembentuk portofolio optimal adalah terdiri dari tiga saham, yaitu BBCA sebesar 44%, LPKR sebesar 4%, dan UNVR sebesar 52%.
2. Investasi pada portofolio optimal lebih menguntungkan dibandingkan hanya berinvestasi pada saham individu, dikarenakan tingkat risiko yang dihadapi telah diminimalisir dengan cara dibagi kedalam komposisi saham pembentuk portofolio optimal.
86
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu sebagai berikut:
a.
Bagi Investor Berdasarkan
hasil
kesimpulan,
maka
investor
disarankan
untuk
menginvestasikan sahamnya pada saham BBCA, LPKR, dan UNVR sesuai dengan proporsi dana yang telah ditetapkan, dengan syarat kondisi perusahaan untuk periode yang akan datang tidak terjadi perubahan yang besar dibandingkan dengan kondisi perusahaan pada periode 2011-2015.
b.
Bagi Perusahaan Bagi perusahaan yang sahamnya tidak termasuk kedalam komposisi pembentukan portofolio optimal, disarankan untuk memperbaiki kinerjanya agar menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
c.
Bagi Kalangan Akademis Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan data saham yang diduga memiliki nilai korelasi konstan rendah, sehingga nilai C* yang akan menghasilkan komposisi saham-saham pembentuk portofolio tidak terlalu besar. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik melibatkan risiko sistematis (risiko yang tidak dapat dihindari) dengan menggunakan metode seperti CAPM atau APT sehingga penentuan saham portofolio optimal dapat menjadi lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku: Anoraga, P dan Pakarti, P. 2003. Edisi Revisi. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M, Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia (Pendekatan Tanya Jawab). Edisi 3. Jakarta: Salemba 4. Eko, Umanto. 2008. Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Optimal Saham Saham LQ-45. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi ISSN 0854-3844 Volume 15, Nomor 3. Universitas Indonesia. Emery dan Finnerty dalam Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Indonanjaya, K dan Kodrat, D.S. 2010. Managemen Investasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jogiyanto, Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Purnawati, dkk. 2015. Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham di Indeks LQ 45 Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 12 ISSN 2302-8912. Universitas Udayana. Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, dkk. 2014. Analisis Portofolio Menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Untuk Penetapan Kelompok Saham-Saham Efisien (Studi pada Seluruh Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 9 No. 1. Universitas Brawijaya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius. Usman dalam Anoraga, P dan Pakarti, P. Edisi Revisi. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yunita, Ira & Pratiwi, Dhea Ayu. 2013. Optimal Portfolio Construction (A Case Study of LQ45 Index in Indonesia Stock Exchange). International Journal of Science and Research ISSN 2319-7064. Telkom University.
Sumber Internet: Finance, Yahoo. 2016. Data Closing Price. www.finance.yahoo.com. Diakses pada tanggal 05 November 2016. Ihsan, Muhamad. 2013. Manulife:Kesadaran Masyarakat Lakukan Investasi Saham Meningkat. www.wartaekonomi.co.id. Diakses pada tanggal 10 September 2016. www.sahamok.com. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2016 www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 16 Desember 2016