PENENTUAN FAKTOR NORMALISASI PADA FASILITAS LAZY SUSAN REAKTOR TRIGA 2000BANDUNG UNTUK ANALISIS AKTIV ASI NEUTRON Muhayatun.,H.A. Das.., AchrnadHidayat., RatnawatiKukuh., P. llham'
ABSTRAK PENENTUAN FAKTOR NORMALISASI PADA FASILITAS LAZY SUSAN REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG UNTUK ANALISIS AKTIVASI NEUTRON. Analisis aktivasi neutron menggunakanpembandingmultielemenmerupakansuatumetodeyang umumdigunakanuntuk analisis multielemen.Metode tersebutmemerlukanwaktu preparasilama daDbiaya besar. Meskipun SRM (standardreferencematerial)telah sering digunakansebagaistandarpembanding,tetapi pada beberapa keadaan menghasilkannilai yang berbeda. Pada keadaan tertentu juga tidak mungkin untuk membandingkan kondisi iradiasi standar daD sampeljika terjadi ketidak homogenanfluks. Untuk mengatasiberbagaiketerbatasantersebut,perlu digunakanmetode standardisasi Ko. Penelitianmetode standardisasiKo merupakansuatu lingkup penelitian yang luas, melibatkanberbagai parameteryang spesifikuntuk suatujenis reaktortertentudaDmembutuhkanwaktu yanglama. Oleh schabitu dibutuhkan suatumetode altematif yang lebih efisien. Salah satumetode altematif yang dapatdigunakanadalah penentuan faktor normalisasi pada berbagai posisi iradiasi. Pada penelitian ini ditentukan faktor normalisasipada beberapaposisi Lazy Susan (LS) reaktor TRIGA 2000 Bandung.Penentuanfaktor normalisasidilakukanpada tujuh posisi LS daDtiga posisi sampel(bawah,tengah,atas)di dalam wadah tabungaluminium. Nilai faktor normalisasiyang diperolehpada iradiasiselama3 jam, daya 1800kWatt untuk posisi sampelbawah, tengah,daDatas di berbagaiposisi LS berturut-turutberadapada rentang 0,9373-1,1307; 0,9380 -1,1624; daD 1,2220-1,3515. Hasil yang diperoleh tersebutdapat digunakanuntuk mengatasiketidak homogenanfluks, sehinggadapatlebihmengefisienkanwaktu,tenaga daDbiaya dalammelakukananalisismultielemenmenggunakan metodeanalisisaktivasineutron(AAN). Kata kunci: aktivasi,neutron,metodeKo, multielemen
ABSTRACT DETERMINATION OF NORMALIZATION FACTOR FOR LAZY SUSAN FACILITY OF TRIGA 2000 BANDUNG REACTOR IN NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS. Neutron activation analysis using synthetic multielement comparatorsis prevalentmethod for multielement analysis.This methodhas severallimitations suchas preparationof syntheticstandardis time consuming andneedshigh cost. Althoughthe standardreferencematerials(SRM) as comparatorstandardshave been often used,in somecases this method yields disputedvalues.Besides,it is also not possibleto ensure identical irradiationconditions for the standardsand the sampleswhere flux inhomogeneityoccurs. In orderto overcomesuch difficulties, preliminary study of Ko standardizationmethodneedsto be done. .Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir -BA TAN ..Netherlands Energy Research Foundation (ECN)
41
Risalahwkakarya Komputasidalamgains dan TeknologiNuklir XN, Juli 2003 (41-53)
This Ko standardization method studyis a wide areaof researchthat involves somespecific parameters for certainreactortype andtime consuming.Thereforemore efficiently alternativemethodis needed.One of the alternativemethodsis determinationof normalizationfactorsfor severalpositionsof irradiation. In this research,normalizationfactor for severalpositions of Lazy Susan (LS) of TRIGA 2000 Bandung reactor,have beendone. The determinationwas done for sevenLS positionsand three samplepositions (bottom,middle and top) on aluminumcontainer. Normalizationfactorobtainedfor 3 hours irradiationof 1800kWatt were 0.9373-1.1307;0.9380-1.1624;and 1.2220-1.3515 for threesamplepositions at seven LS positions respectively.The results obtainedcan be usedto overcomeflux inhomogeneityand can minimizethe spendingof time, energyand cost for neutronactivationanalysis(NAA) activities. Key words: activation,neutron,Ko method,multielement
PENDAHULUAN Analisis aktivasi menggunakanpembandingmultielemen merupakan suatu metodeyang umum digunakanuntuk analisismultielemen.Metode ini berdasarkan pada perbandinganaktivitas spesifikdari sampelyangkonsentrasinyatidak diketahui denganstandaryang konsentrasinyatelahdiketahui.Metode ini mempunyaiberbagai keterbatasanbaik dari segi ketepatan,waktu clanbiaya: misalnya perlu melakukan preparasidari berbagaistandar,membutuhkanwaktu yang lama, serta membutuhkan biaya yang besar. Meskipun standard reference material (SRM) telah sering digunakan sebagai standar acuan, tetapi pada beberapa keadaan metode ini menghasilkannilai yang berbeda,karenakarakteristikdari berbagaiunsuryang tidak sesuai. Di samping itu pada keadaan tertentu juga tidak mungkin untuk membandingkan kondisi iradiasi standarclan sampeljika terjadi ketidak homogenan fluks. Untuk mengatasiberbagai keterbatasantersebut, perlu digunakan metode standardisasi Ko. Penggunaan metodeini melibatkanberbagaiparameteryang sangat kompleks,sepertifaktor normalisasi berbagaiposisiiradiasi, faktor f yang merupakan perbandinganantarafluks neutrontermaldenganepitermal,faktor a yang merupakan faktor yang terkait dengansifat neutronyang tidak ideal. Faktor f clana merupakan faktor yang spesifikuntuk suatujenis reaktortertentu.Penelitianmetodestandardisasi Ko merupakansuatulingkup penelitianyangluas, melibatkanberbagaiparameterclan membutuhkanwaktu yang lama. Oleh sebabitu dibutuhkansuatumetode alternatif yang lebih efisien. Salah satu metode altematif yang dapat digunakan adalah penentuanfaktor normalisasipadaberbagaiposisiiradiasi. Pada makalah ini akan dibahas penentuanfaktor normalisasidari berbagai posisi geometri sampelclan posisi iradiasi pada fasilitas LS reaktor TRIGA 2000, Bandung. Hasil yang diperoleh dari studi ini diharapkandapat digunakan untuk mengatasiketidak homogenanfluks. Dengandiketahuinyanilai faktor normalisasi posisi, maka pada analisis selanjutnya, dalam satu wadah aluminium hanya dibutuhkan satu standar, sehingga sisa tempatnya dapat diisi oleh sampel.
42
PenentuanFaktorNonnalisasipadaFasilitasLazy SusanReaktorTriga 2000Bandung
(Muhayatun,et.al.)
Keuntungan lain yang dapat diperoleh daTi penggunaannilai faktor normalisasi adalah dapat meningkatkan kecepatan analisis clan menekan penggunaan standar. Secara umum penerapan basil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk kegiatan analisis aktivasi neutron (AAN) di reaktor TRIGA 2000, Bandung karena lebih efisien ditinjau daTisegi waktu, tenaga clanbiaya.
LANDASAN TEORI Pada tahun 1965, Girardi dkk. mendetinisikansuatukonstantak yang isinya melibatkan konstanta-konstantainti. Konstanta k tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut: k = My*c*(}*O'* M*yc(}O'
(1)
di mana M adalah nomor massa, r persen kelimpahan, Ii effisiensi energi daTi pengukuran sinar r oleh detektor, (J kelimpahan isotop, 0" penampang lintang, dan * mengacupada standar tunggal. Dengan mengetahui nilai k, maka jumlah sampel yang tidak diketahui (w), dapat dihitung dengan melakukan iradiasi sampel dan pembanding secarabersama-sama.Nilai w dapat diperoleh denganpersamaanberikut:
w=k
ApS* D*w*
(2)
di mana Ap ada1ah cacahan spesifik, S faktor kejenuhan, clan D faktor peluruhan. Penggunaan faktor k tersebut hanya dapat diterapkan pada suatu keadaan di mana kondisi iradiasi terma1 clan posisi geometri berada pada keadaan tertentu dengan sedikit perubahan. Untuk membuat faktor k 1ebihfleksibe1, de Corte dkk., pada tahun 1969[1] memperkena1kanfaktor k dengan persamaanberikut:
k=
~ A.
sp
=
M.YEeo-
0 (tPth / tPe) +10
My. E.e. o-~(tPth/ tPe)+ I;
(3)
di mana Aspadalah aktivitas spesifik daTiradionuklida di dalam sampel, Asp* mengacu pada rata-rata cacahan yang telah dinormalisasi ke dalam I ~g pembanding, 0"0 penampang lintang neutron termal clan10 integral resonansi. Faktor k pada persamaan (3) masih melibatkan faktor eksperimen, seperti pengaturan pencacahan. Untuk
L1.1
Risalah Lokakarya Komputasi dalam gains daD Teknologi Nuklir XIV.
Juli 2003
mengganti parameter yang me1ibatkanvariabe1 eksperimen, pada taboo 1975 Simonits ill. memperkena1kanfaktor Ko yang didefinisikan sebagaipersamaanberikut:
k0 == M*ByO" M{}"y"a"
Asp(tPthltPe)+(IoIO"o)*s*
(4)
A;p (i/Jth/ i/Je)+ (10/0"0)&
Perbedaan antara faktor k clan Ko adalah pada Ko hanya melibatkan parameter inti yang nilainya telah terdetinisi dengan baik, seperti (M, B,~M*, 8*, y*), sedangkanpada faktor k masih melibatkan faktor eksperimen. Pada tahun 2001, Ramakrishna [2] melakukan pengembangan faktor Ko untuk menentukan perhitungan konsentrasi unsur dalam sampel, menggunakan persamaan berikut:
[(Jig/g) =
Ai A;.Kanal
(5)
di manaAi = luas puncak dari elemeni setelahdikoreksi terhadapfaktor kejenuhan, pendinginan,clan peluruhanselamapencacahan.SedangkanAs. adalahluas puncak dari standar.Mengingatpenggunaannilai absolutKo membutuhkansuaturangkaian penelitian yang kompleks, maka Ramakrishnamenggunakan Kana!sebagai suatu kontanta yang masih melibatkan faktor eksperimenclan besarnya diperoleh dari persamaan berikut.
(6) di mana f adalahrasio fluks termal terhadapepitermal, sedangkanQo( a) adalah perbandinganantara integral resonansi terhadap penampang lintang neutron termal[3]. Adapunnilai Qo( a) dapatdiperolehdari persamaan berikut.
(7) Dengan menentukannilai f clan a yang spesifik untuk suatujenis reaktor nuklir tertentu, maka konsentrasi unsur dapat dihitung menggunakanpersamaan(5). Beberapaunsur isotop tunggal yang konstantaintinya telah terdefinisi denganbaik, disarankansebagaistandartunggal, sepertiAu, Co clanMn[2].
44
PenentuanFaktorNonnalisasipada FasilitasLazy SusanReaktorTriga 2000Bandung
(Muhayatun,et.al.)
Berdasarkan prinsip analisis aktivasi neutron, penentuan besamya keradioaktifan imbas akibat penyinaran dengan neutron dinyatakan dengan persamaan berikut. A = NfjJa(l-
e-JJj)e-JJp
(8)
di mana N adalah banyaknya inti atom yang disinari, f/Jfluks neutron, 0"penampang lintang, Ii larnanya penyinaran, Ip lamanya pendinginan dan )., tetapan peluruhan radionuklida yang terbentuk. Untuk satu inti yang sarna, besamya keaktifan imbas yang terbentuk sebanding denganbanyaknya atom-atom yang disinari.
TATA KERJA Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan CuO 6,6 mgr/lOO ml.
Alat Alat yang digunakan adalah alai pencacahmulti channel analyzer (MCA), lampu infra merah,jangka sorong, alai pencatatwaktu, vial polietilen 1,48 mL clan kontainer aluminium. Pengukurandimensi vial daD kontainer aluminium Untuk mengetahuiposisi geometrisampeldilakukanpengukurandimensi vial polietilen 1,48 mL clankontainer aluminium. Pengukurandilakukanpada dimensi luar clandalamdenganmenggunakan jangka sorong.Hasil pengukurandiametervial polietilen 1,48 mL adalah 1,17 x 2,44 cm (luar) clan 0,98 x 2,17 cm (dalam), sedangkandiameterwadah tabung aluminium adalah2,52 x 14,32 cm (luar) clan 2,42 x 10,45cm (dalam).
Preparasisample PreparasisampeldilakukandenganmembuatlarutanCuO padakonsentrasi6,6 mgr/lOOmL.Larutan sampeldiletakkan dalambeberapawadahpolietilen 1,48 mL,
L1~
Risalah Lokakarya Kornputasi dalam gains daD Teknologi Nuklir XIV, Juli 2003
rnasing-rnasing sebanyak 50~L clan dikeringkan menggunakan 1ampu infra merah. Se1anjutnyasampe1 tersebut dimasukkan ke da1amtabung kontainer aluminium clan penempatan vial po1ieti1ensampe1 diusahakan berada di tengah diameter tabung aluminium. Da1am satu tabung kontainer aluminium di1etakkantiga sampe1,masingmasing ter1etakpada susunan 0,68 cm, 3,13 cm clan 5,68 cm daTi posisi dasar tabung kontainer aluminium. Kemudian sampe1di1etakkanpada tujuh posisi LS clan diiradiasi se1ama3 jam pada daya 1800 kWatt. Penentuan posisi iradiasi dan posisi geometri sampe1 di1akukan seakurat mungkin karena hasi1 yang dipero1ehpada pene1itian ini akan digunakan untuk menghitung ni1ai faktor norma1isasi yang pada akhimya digunakan sebagai ni1ai acuan da1am mengoreksi ketidak homogenan fluks neutron se1arnairadiasi.
BASIL DAN PEMBAHASAN Analisis unsurpada metodeAAN didasarkanpada pengukurankeradioaktifan imbas suatucuplikanyang disinari denganneutron.Sebagaiakibatpenyinarandengan neutron, sebagiandaTi unsur-unsuryang beradadalam cuplikan menjadi radioaktif. Untuk satu inti atom yang sama, maka besamyakeaktivan imbas yang terbentuk sebandingdenganbanyaknyaatom-atomyang disinari dannilainya sebandingdengan beratunsurdalamcuplikan. Padametodekomparatif,cuplikandisinaribersama-sama denganstandardan analisis sampel didasarkanpada perbandinganaktivitas spesifik sampelyang tidak diketahuikonsentrasinyadenganstandaryangkonsentrasinyatelah diketahui dengantepat. Penggunaanmetode pembandingpada analisis multielemen melibatkan standar multielemen. Keterbatasanmetode pembandingpada analisis multielemenadalahpreparasistandarmemerlukanwaktu yanglama,biaya yang tinggi dan sangatmembosankan. Untuk mengatasiketerbatasan metodepembandingdalamanalisismultielemen, dapat digunakan metode standardisasiKo. Penelitian metode standardisasiKo merupakansuatu lingkup penelitian yang luas, melibatkanberbagaiparameteryang spesifikuntuk suatujenis reaktor tertentudan membutuhkanwaktu yang lama, maka dibutuhkansuatumetode altematif yang lebih efisien. Salah satumetode altematif yang dapat digunakan adalah penentuanfaktor normalisasi pada berbagai posisi iradiasi. Pada penelitian ini ditentukan faktor normalisasipada beberapaposisi LS reaktor TRIGA 2000 Bandung. Penentuanfaktor normalisasi dilakukan pada tiga posisi geometrisampeldalamkontaineraluminiumdan tujuh posisi iradiasi di dalam LS padairadiasiselama3 jam, daya 1800kWatt. Hasil penentuanfaktor normalisasiinter posisiLS pada sampelbawah, tengah dan atasdisajikanpadaTabel 1. PosisiLS diberi tandaLS I, LS II, LS III, LS IV, LS V, LS VI, dan LS VII. Posisi LS I menunjukkanposisi LS sebelumdigeser,LS II
46
Penentuan FaktOTNormalisasi pada Fasilitas Lazy Susan Reaktor Triga 2000 Bandung
(Muhayatun,et.al.)
posisi LS yang tergesersatu daTiposisi LS I, LS ill posisi yang tergeser dua daTi posisi LS I, dan seterusnyahingga LS vn posisinyatergeserenamdaTiposisi LS I. Penempatan sampelpadakontainer aluminiumdilakukanpadatiga posisi, yaitu posisi bawah,tengahdanatas.Padaposisi bawahsampelterletakpadajarak :t 0,68 cm daTi posisi dasartabungkontainer aluminium, sedangkanposisi tengahdan atas terletak pada jarak :t 3,13 dan 5,68 cm. Perhitunganluas puncak dilakukan menggunakan persamaan8 denganmelibatkan waktu iradiasi dan waktu pendinginan,sedangkan perhitunganfaktor normalisasi dilakukan denganmembandingkanmasing-masing posisi sampelterhadapposisi sampelbawah. Tabell. Nilai faktor noffilalisasi inter posisiLS reaktorTRIGA 2000 Bandungpada posisisampelbawah,tengahdanatas ~ Posisi LS
I
n m IV
v VI
VB
I Posisi samDel
Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas Bawah Tengah Atas
Luas puncak (cps) 278,920 :t 1,458 :t 261,627 1,478 :t 213,940 1,289 :t 269,790 1,408 :t 235,070 1,323 :t 202,970 1,235 :t 256,670 1,352 :t 235,680 1,303 :t 204,140 1,219 :t 263,200 1,341 :t 240,540 1,293 :t 199,870 1,186 :t 214,535 2,198 :t 200,197 2,142 :t 181,149 2,053 :t 236,908 1,300 :t 214,769 1,251 :t 190,645 1,185 :t 232,000 1,221 213,930 :t 192,393 :t 1,630
-
~
Faktor normalisasi 1,0000 1,0661 1,3037 1,0000 1,1477 1,3292 1,0000 1,0891 1,2573 1,0000 1,0940 1,3169 1,0000 1,0716 1,1843 1,0000 1,1031 1,2427 1,0000 1,0845 1,2025
Perhitunganfaktor normalisasiantar posisi LS dilakukanpadadua deretpengukuran. PadaderetpertamadilakukanpengukuranpadaposisiLS I, II, III clanN di tiga posisi sarnpeldengan rnenggunakanposisi LS N, posisi sarnpelbawah sebagaiacuan. Perhitungandilakukan dengan cara yang sarna seperti dalarn perhitungan faktor
47
Risalahl.AJkakarya KomputasidalamSainsdaDTeknologiNuklir XN, Juli 2003
normalisasiuntuk inter posisi LS. Sedangkan pada deretkeduadilakukanpengukuran pada posisi LS V, VI clan VII di tiga posisi sampeldengan menggunakanposisi LS VII, posisi sampel bawah sebagaiacuan. Hasil perhitunganfaktor normalisasi untuk deretpertamaclankeduaberturut-turutdisajikanpadaTabel2 clanTabel3. Tabel 2. Nilai faktor normalisasi antar posisi LS I, II, ill, IV clan sampel
Tabel3. Nilai faktornormalisasiantarposisiLS V, VI, VII dansampel t'aktor normalisasi posisi iradiasi Posisi LS I Posisi sampel ba~~I~osisi sampel tengah Posisisam el atas V VI VII
Rata-rata 1,1307 0,9963
1,0000
SD
~ ~ 0,0000
Rata-rata SD 1,1624 ~~ 1,0916
1,0821
0.0024
Rata-rata 1,2908 1,2220
SD0.01010,00500,0208
1,2268
Korelasi antara faktor normalisasi dengan ketinggian posisi sarnpel dalarn kontainer aluminium disajikan pada Garnbar1. Penentuankorelasi dilakukan pada tujuh posisiLS. Hasil korelasi yang diperolehrnenunjukkanprofil yang sarnadengan rentangyangtidak terlalu lebarĀ« 20%).
48
Penentuan FaktorNonnalisasipada FasilitasLazy SusanReaktorTriga 2000Bandung
(Muhayatun,et.al.)
Gambar Korelasi faktor normalisasi antar posisi iradiasi di LS terhadapposisi sampeldi dalamkontaineraluminium Korelasi yang diperoleh pada Gambar 1 dapat digunakan untuk menentukan faktor normalisasi daTi sampel yang diletakkan pada ketinggian tertentu di dalam tabung kontainer aluminium. Hasil faktor normalisasi yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengoreksi basil analisis sampel berdasarkanpada posisi iradiasi LS dan posisi ketinggian sampel dalam tabung kontainer aluminium. Penentuan faktor normalisasi posisi iradiasi dapat dimanfaatkan juga untuk meminimalkan jumlah standar yang digunakan dalam metode komparatif. Pada satu tabung kontainer aluminium dapat ditempatkan 3 tingkat sampel yang terletak dalam wadah polietilen 1,48 mL, dan dalam satu tingkat dapat ditempatkan 2 vial polietilen 1,48 mL. Pada metode pembanding, di setiap tingkat ditempatkan 1 sampel dan 1 standar, sehinggapada 1 tabung kontainer aluminium berisi 3 buah sampel dan 3 buah standar. Dengan diketahuinya nilai faktor normalisasi posisi iradiasi, maka dalam 1 tabung kontainer aluminum hanya diperlukan 1 standar sehingga jumlah sampel yang dianalisis dapat lebih banyak. Penggunaan standar dapat ditekan dan kecepatan analisis dapat ditingkatkan. Ditinjau daTi segi efisiensi waktu, tenaga dan biaya, penentuan faktor normalisasi posisi iradiasi sangatbermanfaat. Hasil faktor normalisasi posisi iradiasi pada berbagai posisi LS terhadap ketiga posisi sampel daTitabung kontainer aluminium disajikan pada Gambar 2.
49
RisalahLokakaryaKornputasidalamgainsclanTeknologi Nuklir XIV. Juli 2003
1.5 cn co .S!?:
1.2
"ffi
0.9 E La c: 0.6 La
~co
0.3
LL
0 0 .Fbsisi
bawah
.Fbsisi
tengah
..Fbsisi
atas
2
4
6
8
Posisi sampel dari dasar kontainer AI (Cm) pada tujuh posisi LS
Gambar2. Faktor norrnalisasipada tujuh posisi LS terhadapposisi sampel dalam tabungkontaineraluminium Hasil yang diperoleh pada Gambar 2 menunjukkan bahwa variasi antar posisi LS berada pada rentang yang tidak terlalu lebar ( lebih kecil daTi 17% , 19% clan 10% masing-masing untuk posisi sampel bawah, tengah clan atas). Secara umum basil yang diperoleh menunjukkan kecenderungan bahwa semakin tinggi posisi sampel nilai faktor normalisasi semakin meningkat. Salah satu keterbatasan yang dijumpai pada pelaksanaanpenelitian ini adalah biaya yang relatif besar untuk pengadaan wadah sampel vial polietilen, sehingga penelitian baru dapat dilakukan pada tujuh posisi LS. Mengingat besamya manfaat yang diperoleh daTi penentuan faktor normalisasi posisi iradiasi, maka diharapkan penelitian dapat dilanjutkan pada berbagai posisi LS lain. Berbagai kegiatan lain yang merupakan tindak lanjut daTi penelitian ini seperti analisis unsur menggunakan standar tunggal Au, pembuatan program yang melibatkan berbagai parameter Ko, clan uji keakuratan metode standar tunggal, sedang dilakukan clan akan dibahas dalam tulisan tersendiri.
KESIMPULAN Nilai faktor nomlalisasi pada tujuh posisi LS terhadapposisi sampel dalam tabling kontainer aluminium telah diperoleh.Korelasi antarafaktor nomlalisasipada tujuh posisi LS terhadapposisi sampelmemiliki profil yang sarnadan mempunyai
50
Penentuan FaktOTNormalisasi pada Fasilitas Lazy Susan Reaktor Triga 2000 Bandung ...(Muhayatun,
et.al.)
kecenderungansemakintinggi posisi sampel semakinbesarnilai faktor normalisasi. Nilai faktor norrnalisasiyang diperoleh dapat digunakanuntuk mengoreksiketidak homogenanfluks neutron dan sebagaiacuandalam analisis aktivasi neutronpada berbagaiposisiiradiasi.
DAFTARPUSTAKA 1
WOI1TIEZ,J.R.W., RIJPKEMA,J.E., ROVERS,J.B., MEERMAN,L., NlERCKX,F.J.M., Practical aspectsof the introduction of the Ko method for INAA usingthe ECN low flux reactor.
2. RAMAKRISHNA,V.V.S., ACHARYA,R.N., REDDY,A.V.R., GARG,A.N., "Use of gold as monostandardfor determination of elementalconcentrationsin environmentalSRMsand Ganggariver sediments".by the Ko method,Applied Radiationand Isotopes55, (2001)595-602 3. WOITTIEZ, J.R.W.,Theoretical aspectsof the introductionof the Ko method for INAA usingthe ECN low flux reactor,ECN Report(1989)
51
RisalahLokakaryaKornputasidalamgainsdan TeknologiNuklir XIV, Juli 2003
DISKUSI
RUKIHATI 1. Apakah sudahpemah dilakukan studi banding hasil analisis metoda komparatif denganmetodastandartunggalterhadapsampel/ cuplikanyangsarna? 2. Apakahfaktor normalisasiyang ditampilkanbersifatpermanen? 3. Hingga dihitungkonsentrasiunsurmenggunakan softwareapa?
MUHA Y A TUN
1. Studi banding analisis metoda komparatif denganmetoda standartunggal telah dilakukantetapi dalamketerulanganyangrelatifbelum banyak. 2. Faktornormalisasiyang telah dihitung dilakukanpadadaya 1800kwatt dansecara berkaladitentukanuntuk melihatapakahterjadipergeseran. 3. Untuk menghitungsampaikonsentrasi,digunakansoftware yang sederhanayang telah dibuat di P3TkN. Padasaatini nilai a eksperimenbelum dilakukansehingga dalam perhitungannya digunakan nilai a prakiraan. Penentuanparameter a eksperimendirencanakandilakukanpadatahun2004. HUDIHASTOWO 1. Perlu dicek apakah normalisasi bersifat permanen, daTiwaktu ke waktu. Terutama dikaitkan denganposisi dari CR sebagai fungsi waktu selama operasi reaktor yang bersifat lama. 2. Mohon kiranya kegiatan pengembangan metoda Ko di P3TkN Batan dapat dilakukan dengan kerja sarna bersama unit kerja lain, seperti PPTN Serpong, serta kegiatan regional misalnya FNCA. Terutama dikaitkan dengan komparasi clan validasi hasil antar unit/lab yang ada.
MUHAY ATUN Terima kasih ares usulan dan sarannya.
52
PenentuanFaktorNorrnalisasipadaFasilitasLazy SusanReaktorTriga 2000Bandung
(Muhayatun,et.aI.)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama
: Dr. Muhayatun
2. Tempat/TanggalLahir
: Surabaya,18 Juli 1964
3. Instansi
: P3TkN-BATAN
4. Pekerjaan/ Jabatan
: Peneliti/PenelitiMadya
5. Riwayat Pendidikan : (setelah 8MU sampai sekarang) .81 JurusanKirnia, ITB, .82 Jurusan RekayasaNuklir, ITB .83 JurusanKirnia, ITB
6. Pengalaman Kerja : .P3TkN -BAT AN, 1988-sekarang 7. OrganisasiProfessional : .Anggota HimpunanKimia Indonesia,JawaBarat
Home
53