SISTIM KONTROL TERPADU UNTUK SIMULASI DEKOMMISSIONING REAKTOR TRIGA MARK BANDUNG SUB JUDUL INTERFACE TEMPERATUR MODUL K 2607 DAN LIQUID LEVEL MODUL (K2639) Bayu Ainal Prayitno Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
ABSTRAK Sistim kontrol terpadu ini berfungsi untuk simulasi dekomisioning Reaktor Triga Mark Bandung. penelitian ini bertujuan untuk mempersiapkan kemampuan yang berhubungan dengan masalah tekhnis elektronik praktis masalah kontrol untuk pelaksanaan pekerjaan dekomisioning. Penelitian dilakukan dengan modul vallement K8000 yang berinteraksi dengan komputer, dan dihubungkan dengan modul temperatur vallement K2607, dan modul Liquid Level K2639. Hasilnya menunjukan bahwa interface ini dapat berfungsi dengan baik.
ABSTRACT Integrated control system has a function for simulation decommissioning Bandung triga mark reactor. The objective of the research is to prepare the actuality in practical electronic in relation with control problem for decommissioning. The objective of the research is to prepare decommissioning. The research has been conducted using vellemen module a K 8000 that have interaction to a computer and connected to temperatur module K 2607 and a Liquid level module K2639. The result shows that the interface has a good function.
PENDAHULUAN Dengan berkembangnya industri nuklir yang sangat pesat perlu dipikirkan penanganan peralatan bahan nuklir yang terkontaminasi. Dekomissioning reaktor Triga Mark Bandung perlu suatu unit control, agar masalah keselamatan dan kesehatan pekerja bisa terjamin. Karena reaktor Triga Mark Bandung ini sudah dipakai lama (tahunan) maka paparan radiasinya sangatlah tinggi, maka diperlukan sistim remote control
yang
dapat mendeteksi kejadian yang berlaku normal maupun keadaan darurat sehingga pekerja menjadi aman dan selamat, maka mulai sekarang dipersiapkan suatu sistim kontrol yang terintergrasi, dimana faktor keamanan pekerja dan batasan –batasan aman untuk pekerja yang dapat dimasukan kedalam sistim tersebut harus portable dan multi purpose. Dalam mempelajari dan mendesain sistim ini perlu dikedepankan masalah ekonomi dalam arti dengan biaya relatif murah baik dalam perawatan maupun pengoperasiannya. Sistem ini terbagi sistim perangakat keras (hard ware ) dan sistim
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005
perangkat lunak (software) yang mana kedua sistim ini terjalin dan terintergrasi didalam komputer dengan perangkat lunak bahasa PASCAL.
BAHAN DAN TATA KERJA A. BAHAN Bahan yang digunakan adalah rangkaian hardware K 8000
dan K2607 modul
temperature dan modul liquid level K2639, computer, dan bahasa PASCAL. B. TATA KERJA Modul vallemen K8000 dihubungkan dengan komputer, kemudian komputer membaca software yang telah diinstal khusus untuk pembacaan level temperatur. Modul K 8000 ini dihubungkan dengaan modul K 2607 yang telah diberi suplay 12 VAC kemudian disimulasikan level high temperatur dengan menyentuhkan kedua ujung probe di modul K 2607 ini dengan api dari korek api untuk mencari titik extrimnya. Line output
dihubungkan
dengaan
tester
multimetervolt,
untuk
temperatur
kamar
menunjukan 6,50v, kemudian api telah dibakar korek api menjadi 6,70volt dan air es dingin artinya komputer harus menampilkaan bahwaa tampilan dilayar harus menunjukaan bahwa level suhu rendah dan tinggi dari range 0° c m sampai 100° c menjadi 1volt/o0c sampai 4volt /c artinya maksimumnya menjadi 4000mv atau 4 volt. Adapun untuk modul level liquid modul di simulasikan terjadi ketinggian air mencapai level high dengan cara probe high disatukan dengan ground dan level low untuk itu probe low disatukan dengan ground Sedangkan untuk simulasi modul level liquid K2639 adalah sebagai berikut Jadi disimulasikan bahwa ada 5 tahap tangki ini berfungsi yaitu : 1. Pompa hidup tangki di isi air (nc) 2. c7 c6 kontak relay off pompa terus hidup pengisian tangki terus berjalan 3. C4 C5. kontak relay modul K2639 on pompa off artinya tidak ada pengisian tangki 4. kalau air hanya sampai di C4 artinya pompa masih mati 5. kalau air turun sampai C6 pompa hidup
Adapun hardwarenya adalah seperti gambar 1, dibawah ini yang unjuk kerjanya adalah sebagai berikut :
199
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005
KOMPUTER K2607 Port CPU
paralel
Interface (gambar 1)
Input I/V
K2639
Input I/V
Gambar 1. Wiring akusisi computer dengan modul vallemen
Gambar 1 adalah
wiring akusisi data bagaimana komputer berinteraksi dengan
hardware perantara didalam hal ini serial port atau port didalam komputer. Data dari modul K2607, yang dalam hal ini adalah data level suhu tinggi permukaan 100° c data tersebut merupakan besaran analog 4000mv atau 4 volt,dan level High atau Low modul K2639 yang akan dibaca oleh komputer dan akan ditampilkan data tersebut dilayar monitor, pembacaan data input dilakukan, dengan software bahasa PASCAL Adapun wiring akusisi hubungan antara modul K8000 dan modul temperature K2607, dan modul K2639 modul level seperti berikut gambar 2 dibawah ini. Seperti diketahui modul K8000 mempunyai 2 dua gerbang input yaitu model input analog bisa besaran arus , I/o, atau besaran digital yaitu 1,0 Dai
200
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005
K8000 AD4
K2607 THERMOMETER ADAPTER OUT VDC ─ + + 220υ
220υ
1N4007
1N4007 9VAC
MAINS
K2639 LIQUID LEVEL CONTROLLER C6 C4 C5
+ – 1/0-1
+ – 1/0-2
C7
+ – 1/0-3
K8000
IN LOW
MEDIUM
HIGH
Gambar 2. Hubungan antara modul K8000 Dan K2639.K2607
HASIL DAN PEMBAHASAN Alat ini dipilih karena multipurpose dan kampasibel dengan sistim lainnya sehingga memudahkan aplikasi yang akan digunakan. Modul K8000 ini dapat mebaca tegangan analog maupun digital sehingga modul ini dapat dikontrol dengan komputer. Susunan peralatan terhubung ke komputer seperti terlihat pada gambar 3 berikut.
201
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005
Konverter
sensor
A/D
Komputer
Konverter D/A
Output Misal gergaji listrik
Gambar 3. Hubungan antara komputer kontrol dengan sensor
Dari blok skema ini terlihat bahwa sistim ini mengandung komponen pengukuran sensor, penguat, konverter A/D (analog to digital) dan konverter D/A (digital to analog) dan pada keduanya terdapat antar muka (Interface), ke komputer. Dalam percobaan ini hanya didesain
interface antarmuka ke komputernya saja.
Rangkaian untuk pembacaan dan suhu dalam tangki adalah rangkainan modul K2607dan K2639. Sensor mengubah besaran fisik (misal level, kecepatan, putaran) menjadi besaran listrik yang proporsional, besaran/ sinyal listrik yang lemah ini perlu diperkuat sebelum masuk ke komputer A/D. Tegangan karakteristik mengukur tegangan positip dari 0 atau 1 jadi input tegangan yang masuk kedalam interface Remote control simulasi triga mark. Hasil pembacaan ini akan ditunjukan oleh komputer dalam tampilan pada layer. Gambar 4 berikut menapilkan bagan proses keseluruhan dari penelitian ini.
Modul K2639
Power Suplay
Modul K800 komputer
Modul K2607
Power Suplay
Gambar 4. Bagan keseluruhan penelitian ini
202
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005
Pengaturan suhu menggunakan sebuah prosesor mikro mempunyai kelebihan tertentu, misalnya dari segi lineritas seperti terlihat pada diagram instrumentasi dibawah ini V (mVolt)
10 mVolt/ o C T (o C) Gambar 5. Linieritas Sensor
Jadi ada dua bagiaan besar dalam instrumentasi ini yaitu bagian adapter dan kontroler. Bagian adapter disebut sensor yaitu besaran suhu dan listrik. Suhu yang akan diatur harus diterjemahkan kedalam sinyal listrik karena pengontrol yang dipakai adalah elektrik untuk menghubungkan keadan itu diperlukan suatu alat yang disebut sensor. Sensor ini dapat menterjemahkan besaran suhu menjadi besaran listrik baik berupa tegangan maupun arus listrik. Banyak komponen seeperti NTC bimetal dan thermotransistor. Gambar dibawah ini menunjukan cara kerja dari sensor
Peraga
Sensor
Tranduscer
Converter
Umpan balik Gambar 6. Cara kerja sensor
203
processor
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2005
Pemilihan komponen-komponen hardware yang ada dipasaran lokal akan membuat peralatan ini menjadi murah dan mudah dan pengadaan dan perawatannya. Penggunaan
Bahasa
PASCAL
sebagai
komponen
softwarenya
menjadikan
mengkompile dan mengakses karena Bahasa PASCAL ini bahasa tingkat menengah dari bahasa–bahasa komputer yang ada, dengan demikian menjadi cepat dan mudah dalam pemakaiannya. Jadi diharapkan dari hasil percobaan ini membuktikan bahwa hardware dan software telah dapat berkomunikasi sehingga perubahan level temperatur yang dideteksi dengan modul vallemen K2607 dapat dibaca oleh komputer KESIMPULAN 1. Telah dilakukan pembuatan alat untuk pembacaan level temperatur ./suhu tinggi rendahnya pada
tangki dan pembuatan software bahasa PASCAL
sebagai pendahuluan dari membuat sistim alat kontroler untuk sistim remote control dekomissioning dari suatu reaktor. 2. Besaran level temperatur dibaca oleh modul K2607, kemudian dibaca oleh alat hardware serial port dari komputer dan ditampilkan pada monitor komputer dengan menggunakan bahasa PASCAL 3. Telah dilakukan pembuatan alat untuk pembacaan level tinngi rendahnya permukaan tangki dan pembuatan software bahasa PASCAL sebagai pendahuluan dari membuat sistim alat kontroler untuk sistim remote control dekomissioning dari suatu reaktor. 4. Besaran level permukaan kemudian dibaca oleh modul K2639, dibaca oleh alat hardware serial port dari komputer ditampilkan dengan menggunakan bahasa PASCAL DAFTAR PUSTAKA 1. Belajar Mikroprosesor melalui Komputer PC Arianto W, Elektromedia, Komputindo PT GRAMEDIA Jakarta, 1994 2. Proyek proyek menggunakan IC 390 Remed Bobani. Yayasan pendidikan dan hobi elektronika BINATRONIKA 1980 3. Mendisain rangkaian IC TTL buku ke I BINATRONIKA 1980 4. Mendisain rangkaian IC TTL buku ke II BINATRONIKA 1982 5. Pengukuran dan pengendalian dan pengaturan dengan PC wolfgannk link pt elexmedia komputindo 1982. 6. Belajar mikroprosesor mikro kontroler melalui komputer PC Arianto Widiyanto Haryono Edward Findy PT gramedia 1999
204