PENELITIAN R & D
PENELITIAN PENDIDIKAN BERGENRE RESEARCH AND DEVELOPMENT (R&D)
Oleh :
Pujiadi, S.Pd., M.Pd., M.Kom.
Widyaiswara LPMP Jawa Tengah
ABSTRAK
Salah satu jenis penelitian pendidikan yang dapat dilakukan adalah penelitian yang bergenre re search and development (R & D). Penelitian R & D merupakan sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, atau suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa hardware (seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium), dan software (seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan/laboratorium, model-model pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen). Model penelitian R & D dalam bidang pendidikan, antara lain model Sugiyono dan model Borg and Gall. Model Sugiyono terdiri dari 10 langkah yakni: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal. Demikian pula model Borg dan Gall meliputi sepuluh langkah, yang terdiri dari: (1) Research and Information colletion, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form of Product, (4) Preliminary Field Testing, (5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Product Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product Revision, dan (10) Disemination and Implementasi .
1/9
PENELITIAN R & D
Key words: research and development, R & D, penelitian dan pengembangan
PENDAHULUAN
Ada banyak upaya yang dapat dilakukan oleh setiap insan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya itu adalah dengan melakukan kegiatan penelitin, khususnya penilitian pendidikan. Melalui penelitian, masalah-masalah dalam pendidikan dapat "tertangkap" kemudian ditemukan solusinya. Hal-hal baru yang lebih inovatif dalam pendidikan dapat pula dikembangkan dan diaplikasikan dari sebuah penelitian. Ada beberapa jenis penelitian yang dapat dilakukan, salah satunya adalah penelitian yang bergenre research and development (R&D)/ penelitian dan pengembangan.
Pada awalnya, penelitian R&D diterapkan pada dunia industri, dan merupakan ujung tombak dari suatu industri dalam menghasilkan poduk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Hampir 4% biaya digunakan untuk penelitian ini, bahkan untuk bidang-bidang tertentu seperti komputer dan farmasi alokasi biayanya dapat melebihi 4% (Borg and Gall, 1989). Sedangkan dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan R&D masih sangat kecil yakni kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara keseluruhan. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan utama mengapa kemajuan dalam bidang pendidikan agak tertinggal jika dibandingkan dengan bidang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Borg and Gall (1989), Unfortunately, R & D still plays a minor role in education. Less than one percent of education expenditures are for this purpose. This is probably one of the main reasons why progress in education has logged for behind progress in other field. 1. PENGERTIAN R & D Menurut Borg and Gall (1989), educational research and development is a process used to develop and validate educational product , artinya bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D) adalah sebuah proses yang digunakan untuk
2/9
PENELITIAN R & D
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Sugiyono (2009) berpendapat bahwa, metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen).
Lebih lanjut Borg and Gall (1989) menyatakan bahwa untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Kemudian untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan ( applied research ) . Adapun penelitian R & D bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk, dengan demikian penelitian R & D bersifat longitudinal.
Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain (Sugiyono:2009). Senada dengan ini Sukmadinata (2008), mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan bisa berbentuk software maupun hardware. Produk software seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dan sebagainya. Sedangkan produk hardware seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan laboratorium, paket, atau program pembelajaran. Penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi perbaikan, penelitian dan pengembangan menghasilkan produk yang langsung bisa digunakan. 2.
KARAKTERISTIK DAN BIDANG KAJIAN R & D
Terkait karakteristik dari R & D, Borg and Gall (1989) menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian R & D, yaitu:
3/9
PENELITIAN R & D
1.
Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan. 2.
Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut. 3.
Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan 4.
Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
Dari empat ciri utama R & D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama R & D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk.
Adapun bidang kajian R & D menurut sumarno (dalam Ghufron, 2011) meliputi organisasi dan manajemen, pembiayaan, mutu/pembelajaran, dan guru. Masalah-masalah di bidang organisasi dan manajemen yakni terkait metodologi pengubahan perilaku sistemik organisasi pendidikan, meliputi debirokratisasi struktural, demokratisasi kultural, dan profesionalisme interaksional. Untuk masalah-masalah di bidang pembiayaan pendidikan yakni meliputi model pembiayaan sekolah/ satuan penddikan, model penggajian guru, model pendanaan masyarakat, dan model beasiswa.
Sementara masalah-masalah yang terkait bidang mutu pembelajaran antara lain meliputi implementasi kurikulum, efektivitas kinerja program (akselerasi, unggulan, pengembangan kultur, ujian akhir), dan model-model pembelajaran aktif dan berbasis budaya. Sedangkan
4/9
PENELITIAN R & D
masalah-masalah di bidang guru antara lain meliputi model diklat yang efektif, model LPMP yang efektif sebagai pusat pengembangan karier guru, model peningkatan insentive atau kesejahteraan guru, dan advokasi profesi.
1.
LANGKAH-LANGKAH R & D
Ada beberapa model penelitian R & D dalam bidang pendidikan, antara lain model Sugiyono dan model Borg and Gall. Secara ringkas kedua model tersebut diuraikan sebagai berikut.
Model Sugiyono
Menurut Sugiyono (2009), langkah-langkah penelitian R & D terdiri dari 10 langkah sebagai berikut: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal.
Secara skematik langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono
Langkah-langkah tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai berikut.
5/9
PENELITIAN R & D
1.
Potensi dan Masalah
Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila dapat mendayagunakannya. Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date . 2.
Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Studi ini ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu produk, khususnya yang terkait dengan produk pendidikan, misal produk yang berbentuk model, program, sistem, pendekatan, software dan sebagainya. Di sisi lain melalui studi literatur akan dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut. 3.
Desain Produk
Produk yang dihasilkan dari penelitian R & D ada banyak macamnya. Untuk menghasilkan sistem kerja baru, harus dibuat rancangan kerja baru berdasarkan penilaian terhadap system kerja lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan - kelemahan terhadap sistem tersebut. Disamping itu dilakukan penelitian terhadap unit lain yang dipandang sistem kerjanya bagus. Selain itu harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait dengan sistem kerja yang modern berikut indikator sistem kerja yang baik. Hasil akhir dari kegiatan ini berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian. Desain produk harus diwujudkan dengan gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya, serta akan memudahkan pihak lain untuk memahaminya. 4.
Validasi Desain
6/9
PENELITIAN R & D
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya. 5.
Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya . maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6.
Uji coba Produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat dilakukan dengan ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja lama dengan yang baru. 7.
Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan. 8.
Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9.
Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana
7/9
PENELITIAN R & D
kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja. 10.
Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan memenuhi. Jadi untuk memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.
Model Borg and Gall
Menurut Borg dan Gall (1989), penelitian R & D dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah, yakni: (1) Research and Information colletion, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form of Product , (4) Preliminary Field Testing , (5) Main Product Revision , (6) Main Field Testing , (7) Operational Product Revision , (8) Operational Field Testing , (9) Final Product Revision , dan (10) Disemination and Implementasi . Skema langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada gambar berikut.
8/9
PENELITIAN R & D
Gambar 2. Langkah-langkah Penelitian R &(penelitian D&hendak menurut Borg dan Gall berikut. Secara ringkas langkah-langkah penelitian RUntuk Ddan menurut Borg dan Gall diuraikan sebagai 1. Research and Information colletion dan pengumpulan data) Langkah kecil kriteria sendiri, mengembangkan.Adapun informasi Sedangkan produk dan yang juga pertama standar lain riset ketersediaan terkait akan yang skala laporan ini dikembangkan, dikembangkan. bersangkutan dengan meliputi kecil yang SDM studi urgensi perlu analisis dibutuhkan. literatur yang dilakukan dengan dan pengembangan kompeten kebutuhan, ini dilakukan dilakukan pengembangan agar peneliti studi untuk melakukan untuk produk kecukupan pustaka, pengenalan mengetahui mengumpulkan produk dan analisis studi waktu pengembangan yang sementara beberapa literatur, kebutuhan untuk direncanakan. temuan penelitian hal terhadap produk ada riset tentang beberapa dan itu skala 2. Planning (perencanaan) Menyusun pelaksanaan desain atau rencana langkah-langkah penelitian, penelitian, rumusan penelitian, meliputi tujuan kemampuan-kemampuan kemungkinan yang dicapai pengujian dengan dalam yang penelitian diperlukan lingkup terbatas. tersebut, dalam 3. Develop Preliminary form of Product (pengembangan draft produk awal) Langkah ini meliputi penentuan desain produk yang akan dikembangkan (desain penelitian penentuan antara lain hipotetik), dan pengembangan deskripsi pengembangan, penentuan tugas pihak-pihak bahan sarana penentuan pembelajaran, dan yang prasarana tahap-tahap terlibat proses dalam penelitian pelaksanaan pembelajaran penelitian. yang dibutuhkan uji Termasuk dan desain instrumen di selama di lapangan, dalamnya evaluasi. proses 4. Preliminary Field Testing (uji coba lapangan awal) desain Uji substansi sampai pengedaran dianalisis. lapangan produk, 12 maupun subjek angket. awal yang uji dilakukan metodologi. Pengumpulan bersifat coba uji (guru). produk secara terbatas, Misal Selama secara data berulang-ulang uji baik ini dengan terbatas, uji dilakukan substansi coba kuesioner diadakan yaitu sehingga di desain 1 melakukan sampai dan pengamatan, maupun diperoleh observasi 3 sekolah, pihak-pihak desain yang wawancara menggunakan layak, selanjutnya awal yang baik dan terhadap terlibat. 6dan 5. Main Product Revision (revisi hasil uji coba) Langkah Penyempurnaan terbatas. pendekatan perbaikan ini Pada yang merupakan kualitatif. tahap dilakukan produk penyempurnaan Evaluasi perbaikan awal bersifat akan yang perbaikan model dilakukan dilakukan produk atau internal. setelah awal desain lebih ini, pada dilakukan berdasarakan lebih evaluasi banyak uji coba terhadap uji dilakukan lapangan lapangan proses, dengan terbatas. secara sehingga 6. Field Testing (uji lapangan produk utama) efektivitas Hasil metodologi. subjek. menggunakan sesudah kalau dari Pengumpulan uji mungkin desain Contoh ini menggunakan kelas adalah (pada dibandingkan uji khusus, data diperolehnya uji umumnya misal produk tentang model yaitu dilakukan dengan secara data menggunakan yang dampak desain kuantitatif dicobakan. kelompok lebih, di yang sebelum 5 sampai meliputi efektif, teknik penampilan pembanding. Hasil-hasil dan 15 uji eksperimen baik sekolah sesudah efektivitas dari subjek pengumpulan dengan sisi implementasi model uji desain substansi coba 30 penggulangan). sampai produk, data (guru) maupun produk dievaluasi sebelum 100 uji 7. Operational Product Revision (revisi produk) Langkah dan uji tahap yang Penyempurnaan digunakan lapangan hasil digunakan uji coba ini uji adalah merupakan lapangan yang lebih lapangan adalah produk luas lebih pendekatan utama. ini luas pretest penyempurnaan sebelumnya ini akan didasarkan dari Jadi kuantitatif. lebih dan uji perbaikan lapangan posttest. memantapkan dilaksanakan pada produk evaluasi Selain ini yang merupakan atas pertama. dengan produk perbaikan hasil hasil uji sehingga yang adanya perbaikan Penyempurnaan lapangan yang dikembangkan, kelompok bersifat pendekatan kedua berdasarkan internal. setelah kontrol. produk karena yang masukan dilakukan dari Desain pada hasil 8. Field Testing (uji coba lapangan skala luas/uji kelayakan) desain produk. maupun subjek. produk, Pengujian Hasil metodologi. sebaiknya uji dan lapangan dilakukan uji Misal efektivitas dilakukan berupa uji melalui ini dilakukan dengan dan model angket, adabtabilitas desain skala di wawancara, 10 besar, yang sampai desain siap meliputi 30 dan melibatkan diterapkan, sekolah observasi uji efektivitas dengan para baik dan calon dari dan 40 hasilnya sampai sisi adaptabilitas pemakai substansi dianalisis. 200 9. Final Product Revision (revisi produk final) Langkah produk sudah penyempurnaan Penyempurnaan didapatkan akhir iniimplementasi merupakan dipandang produk didasarkan suatu penyempurnaan perlu akhir masukan untuk memiliki yang lebih tingkat atau nilai produk akuratnya "generalisasi" hasil efektivitasnya yang ujidigunakan kelayakan produk sedang yang dapat yang dikembangkan. dalam dapat dikembangkan. dipertanggungjawabkan. skala diandalkan. luas. Penyempurnaan Pada Hasil ini 10. Disemination and Implementasi (Desiminasi dan implementasi) Desiminasi jurnal didistribusikan dan dan secara komersial produk yaitu pada maupun melaporkan praktik pendidikan. produk pada Penerbitan forum-forum produk profesional untuk ditahap dalam free harus dilakukan setelah melalui untuk dimanfaatkan oleh publik. Distribusi produk quality control. Disamping memperoleh masukan dilakukan dalam monitoring kerangka terhadap mengendalikan pemanfaatan kualitas produk produk. oleh publik untuk 1. PENUTUP Penelitian memvalidasi menghasilkan pendidikan Rharus yang & produk produk Dimplementasi, dihasilkan merupakan pendidikan, tertentu, baik sebuah dan yang menguji proses suatu berupa keefektifan metode yang penelitian produk untuk yang tersebut. mengembangkan digunakan Produk-produk untuk dan hardware maupun software meningkatkan kebutuhan. Sehingga produktivitas secara dan umum efektifitas dapat pendidikan meningkatkan yang kualitas berkualitas, pendidikan dan diharapkan relevan di Indonesia. dengan dapat 2. Longman. DAFTAR 3. Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. York: New Ghufron, A. 2011. Pembelajaran Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) diKualitatif, Bidang Pendidikan dan .atau Handout. Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Sugiyono. Bandung :PUSTAKA 2009. Alfabeta. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D. Sukmadinata, Rosdakarya. Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
9/9