Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AJARAN TARIKAT NAQSYABANDIYAH DI PERSULUKAN BABUSSALAM LANGKAT
Oleh : Suherman Staff Pengajar Politeknik Negeri Medan ABSTRAKSI Pendidikan akhlak dalam ajaran Tarikat Naqsyabandiyah Babussalam Langkat dilakukan dengan tazkiyatunnafs yaitu melakukan riyādah dan mujāhadah.Riyādah (latihan ruhani) mengandung tiga tahapan yaitu takhalli, tahalli dan tajalli.Selain itu para sālik juga melakukan mujāhadah (upaya keras dan sungguh-sungguh) dalam melawan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah seperti zikrullah, salat berjema‟ah dan sedekah. Latihan ruhani dan usaha sungguh-sungguh ini mendatangkan anugerah Allah yaitu beberapa kondisi jiwa (ahwal) yaitu tuma‟ninah (ketenangan), murāqabah (kesadaran diri selalu berhadapan dan dalam pengawasan-Nya), al-Khauf (rasa takut), raja‟ (optimis), mahabbah (cinta Allah), musyāhadah (melihat Allah dengan mata hati) dan yaqin yaitu akumulasi dari semua kondisi mental.Munculnya beberapa kondisi jiwa ini disebabkan adanya pengalaman mistik (spiritual, emosional dan kogntif) yang diterima sālik.Pengalaman mistik ini lebih banyak menyebabkan terjadinya perubahan, mulai dari meningkatnya keimanan hingga sikap ketaqwaan yang berbuah akhlak mulia. Selain itu para sālik merupakan manusia dewasa yang memiliki kemampuan nalar yang tinggi, kesadaran dan kemauan sendiri mengikuti riyādah, mujāhadah dan semua kegiatan dalam kegiatan suluk, maka perubahan pada diri setiap sālik menjadi lebih melekat.Perubahan tersebut seperti beriman dan bertaqwa, tawadu‟, jujur, berbaik sangka, penolong, dermawan dan murah hati, wara‟ (hati-hati), pema‟af, saling menghargai, hormat dan peduli.Bentuk-bentuk perubahan ini merupakan karakter yang berakumulasi pada terwujudnya pendidikan akhlak, dengan tujuan agar para sālik menjadi pribadi yang berakhlak mulia kepada Allah Swt. dan kepada sesama makhluk-Nya. Kata
Kunci
:
Pendidikan,
Akhlak,
Naqsyabandiyah,
Persulukan
ilmu di Mekah tahun 1862-1869. Ia
PENDAHULUAN Pusat Tarikat Naqsyabandiyah
mengembangkan ajaran tarikat di
Babussalam Langkat dibangun oleh
sepanjang
Syekh „Abdul Wahab Rokan tahun
Sumatera mulai dari Rokan, Siak,
1882 M setelah 7 tahun menuntut
Tembusai, Kerajaan Kota Pinang,
159
pesisir
pantai
timur
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
Bilah Panai, Asahan, Kualuh, Deli
mulia.Mereka
Serdang hingga ke Besilam Langkat.
żikrullāh dengan bentuk zikir diam
Di tempat terakhir inilah beliau
sebagai peribadatan terpenting dalam
mendirikan
ajaran
persulukan
atas
mengamalkan
Tarikat
Naqsyabandiyah
kerjasama dengan Sultan Musa dari
Babussalam
Langkat.Selain
itu
Kesultanan Langkat pada abad 19
mereka juga mematuhi aturan dan
masehi. Sejak terbukanya kampung
mengamalkan
Babussalam tahun 1882 M, maka
diajarkan
berarti usia Babussalam sudah cukup
Rokan.Dalam adab tersebut terdapat
lama yaitu lebih dari 133 tahun
juga
(1882–2015).
seperti ṣalat berjemaah di madrasah
adab-adab
yang
„Abdul
Wahab
Syekh
pengamalan
syariat
Islam
besar dan madrasah kecil.Ketekunan Selain
rajin
beribadah
dan keikhlasan mereka mengamalkan
kepada Allah, mereka juga mencari
ajaran tarikat terutama żikrullāh telah
nafkah dengan profesi pekerjaan yang
menjadikan mereka sebagai pribadi
bervariasi.Hubungan
kekeluargaan harmonis,
terjadi
tidak
yang
sangat
terganggu
dikuatkan
oleh
ekonomi,
pendidikan
dan sifat rendah hati, keikhlasan dan
sesama
tanpa riya. Bahkan Syekh „Abdul Rauf al-Sinkili menyatakan bahwa
maupun pendatang. sangat
mengamalkan
Syekh
zikir akan mencerminkan karakter
warga dan saudara baik yang penetap
Mereka
pendapat
ini
penting demi kepuasan dalam hidup,
ramah namun tidak boros berbicara, kepada
Hal
Netton bahwa zikir adalah sangat
dan
politik.Perilaku mereka juga terlihat
tolong-menolong
oleh
mulia.
Nazim yang dikutip Ian Richard
perbedaan yang ada seperti status sosial
berakhlak
selain zikir, kepatuhan pada syariat patuh
ajaran
juga harus dilakukan oleh para sufi
dalam
untuk
Tarikat
menemukan
hakikat
Naqsyabandiyah yang dibawa Syekh
kehidupan. Kehidupan oleh pengikut
„Abdul Wahab Rokan. Pengamalan
tarikat
ajaran tarikat yang tertanam dalam
mendisiplinkan ruhani, yaitu berzikir
kepribadian
yang
pengikutnya
dilakukan
diamalkan
dengan
dalam
cara
semua
aktivitas serta patuh secara total
menyebabkan terbentuknya akhlak
160
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
terhadap ajaran guru dan syari‟at
pengamalan
Islam. Kedua amalan utama ini yaitu
Naqsyabandiyah,
żikrullāh
total
kegiatan
persulukan
Babussalam
terhadap ajaran dan syari‟at adalah
Langkat.
Pengertian
Pendidikan
ajaran
Akhlak
dan
kepatuhan
utama
Tarikat
Naqsyabandiyah Langkat
yang
Babussalam diamalkan
ajaran
Tarikat
tepatnya
dalam
Beberapa tokoh telah memberikan
oleh
pendapatnya tentang ini. Misalnya
pengikutnya di Babussalam yang
al-Abrasyi telah menyimpulkan lima
selalu dilatihkan dalam kegiatan
tujuan pendidikan Islam, terutama
suluk. Jelasnya bahwa pengamalan
adalah
terhadap ajaran guru dan syari‟at
pembentukan akhlak yang mulia di
telah memberikan manfaat besar
samping untuk persiapan kehidupan
pada pembentukan akhlak mulia
dunia
yang juga merupakan tujuan utama
Selanjutnya
pendidikan
Islam.Sebagaimana
menyimpulkan tujuh macam tujuan
pendapat Mohd. Said Ramadhan El-
umum pendidikan Islam, terutama
Bouthy dalam Omar Mohammad Al-
adalah mencapai keridaan Allah,
Toumy bahwa satu di antara tujuh
menjauhi murka dan siksa-Nya dan
tujuan
adalah
melaksanakan pengabdian yang tulus
dalam
ikhlas kepada-Nya serta mengangkat
pendidikan
mengangkat
Islam
akhlak
untuk
dan
khidupan
akhirat.
al-Nahlawy
taraf
yang diturunkan, untuk membimbing
berdasarkan
masyarakat pada rancangan akhlak
Pembiasaan kebaikan akan lebih
yang telah dibuat Allah baginya, dan
tertanam secara permanen apabila
untuk
pendorong
juga harus diikuti dengan adanya
manusia.
contoh tauladan sebagaimana yang
Pendapat ini menunjukkan bahwa
selalu dilakukan Rasulullah Saw
salah satu cara dalam pendidikan
selama hidupnya.
akhlak
dalam
hati
dalam
juga
masyarakat berdasar pada agama
menanamkan
akhlak
mengadakan
pada
masyarakat
ajaran
Islam.
akhlak adalah dengan menumbuh Imam Al-Ghazali dalam kitabnya
kembangkan dorongan dari dalam
Iḥyā‟ „Ulūm al-Dīn juga memberikan
yang bersumber pada iman dan
pendapat tentang pendidikan dan
taqwa. Cara-cara ini terdapat dalam
pendidikan akhlak. Pendidikan dari 161
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
segi
kejiwaan merupakan upaya
tazkiyāh
al-nafs
akan menerima anugerah dari Allah
cara
berupa aḥwāl yaitu kondisi batin
takhliyāh al-nafs dan taḥliyāh al-
seperti ketenangan, merasa dekat
nafs. Menurut al-Ghazali takhliyāh
dengan Allah dan selalu dalam
al-nafs adalah usaha penyesuaian diri
pengawasan serta bimbingan-Nya.
melalui pengosongan diri dari sifat-
Maqamat
sifat tercela, dan taḥliyāh al-nafs
adalah
yaitu penghiasan diri dengan akhlak
diperjuangkan oleh seorang sālik
terpuji. Jika istilah akhlak oleh al-
dengan melalui beberapa tingkatan
Ghazali diartikan sebagai kondisi
mujāhadah secara bertahap menuju
atau keadaan jiwa yang darinya
pencapaian
timbul perbuatan tanpa pertimbangan
berikutnya
dan berpikir, sementara pendidikan
tertentu.
jiwa
beberapa
diartikan
dengan
sebagai
upaya
dalam
nilai
istilah
akhlak
yang
tingkatan dengan
sufistik akan
maqam mujāhadah
Usaha dalam mencapai tingkatan
tersebut
adanya
perjalanan
penyucian jiwa (takhliyāh al-nafs),
mengharuskan
maka
bahwa
panjang untuk mendekatkan diri
akhlak
kepada Allah Swt. Ketika itu seorang
menurut al-Ghazali identik dengan
sālik yang sedang berjuang dalam
penyucian jiwa itu sendiri melalui
mencapai maqam harus menegakkan
proses
nilai-nilai
dapat
disimpulkan
pengertian
pendidikan
takhliyāh
al-nafs
akhlak tertentu dalam
(pengosongan diri dari sifat-sifat
peribadinya.Dengan demikian nilai-
tercela)
nilai akhlak mulia terdapat dalam
dan
(pembiasaan dengan
tahliyāh dan
al-nafs diri
maqāmat sebagai tingkatan ruhani.
terpuji).
Al-Kalabazy menyebutkan bahwa
pengisian
sifat-sifat
Nilai-Nilai Akhlak dalam Ajaran
maqāmat
Tarikat Naqsyabandiyah Nilai-Nilai
tingkatan yaitu al-taubah, al-zuhud,
akhlak mulia dalam ajaran Tarikat
al-ṣabr, al-faqr, al-tawādu‟, al-taqwa,
Naqsyabandiyah
al-tawakkal,
terdapat
makna maqamat ruhani
untuk
dalam
yaitu tingkatan
mendekatkan
berjumlah
al-riḍa,
sepuluh
al-maḥabbah
dan al-ma„rifah. Sementara itu Abu
diri
Nasr al-Sarraj al-Tusi menyebutkan
kepada Allah Swt. Dengan memiliki
jumlah maqāmat hanya tujuh yaitu
semua maqāmat maka para sālik
al-taubah, al-wara„, al-zuhud, al-faqr,
162
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
al-tawakkal dan al-riḍa. Al-Ghazali
tentang beberapa indikator nilai yang
juga mengatakan bahwa maqāmat itu
dapat mempengaruhi segala perilaku
ada tujuh yaitu al-taubah, al-ṣabr, al-
kehidupan
zuhud, al-tawakkal, al-maḥabbah, al-
(goal), aspirasi (aspiration), sikap
ma„rifah dan al-rida. Kutipan ini
(attitude),
memperlihatkan
variasi
keinginan (feeling), keyakinan dan
penyebutan maqāmat yang berbeda-
pendirian (belief and confivtions)
beda, namun ada maqāmat yang oleh
dan
mereka paling disepakati yaitu al-
rintangan. Kesembilan indikator ini
taubah, al-zuhud, al-wara„, al-faqr,
hampir seluruhnya terdapat dalam
adanya
al-tawakkal
al-ṣabr,
dan
al-riḍa.
manusia
yaitu
perhatian
kecemasan,
pengamalan
tujuan
(interest),
problem
ajaran
tarikat
dan
pada
Penanaman Akhlak Mulia dalam
kegiatan suluk. Tujuan (goal) para
Persulukan Penanaman akhlak mulia
sālik tertanam melalui dalam kalimat
diawali
yaitu
munajat yang selalu diucapkan yaitu
kesadaran akan semua kesalahan
ilāhī anta maqsūdī wariḍoka maṭlūbī,
baik kepada Allah Swt. maupun
aspirasi
kepada
Dalam
tertanam dalam niat taubat untuk
dengan
menjadi orangyang lebih baik, sikap
kesungguhan untuk memperbaiki diri
(attitude) para sālik yang ikhlas dan
telah
rida mengamalkan ajaran dan hidup
dengan
taubat
manusia.
pelaksanaannya
harus
menumbuhkan
untuk
keikhlasan
menjalani
riyāḍah,
dalam
(aspiration)
rumah
sālik
para
suluk
membiasakan diri untuk hidup zuhud
mematuhi
dan mematuhi aturan.
(interest) para sālik yang khusyu‟
Menurut peneliti akhlak yang mulia atau amal ṣaleh tersebut dilakukan karena kebaikan
adanya yang
pengaruh
nilai
dialami
para
aturannya,
dengan
beribadah
tanpa
dengan
kenikmatan
keinginan
mau
(feeling)
sungguh-sungguh,
perhatian
terganggu duniawi,
sālik
keyakinan
yang dan
pendirian (belief and confitions) para
sālik.Nilai itu ada yang terdapat
sālik yaitu istiqomah menjalankan
dalam pengalaman ruhaniah juga ada
ajaran tarikat untuk mendekatkan
yang terdapat dalam rutinitas yang
diri. Terakhir adalah kecemasan,
dibiasakan. Hal ini sesuai dengan
problem dan rintangan yang tertanam
rumusan Rath, Harmin dan Simon 163
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
dalam batin melalui penerimaan
religius dapat memberikan energi
pandangan batin ketika berzikir atau
yang
tafakkur.Dengan
menggerakkan
tertanamnya
diperlukan
untuk
manusia
dalam
beberapa
nilai
ini
dalam
batin
mengadakan perubahan.
menjadi
pengaruh
yang
kuat
berarti bahwa perubahan manusia itu
terhadap
pembentukan
Islami
atau
akhlak
karakter
bertitik
tolak
mulia.
hatinya.
dari
Hal ini
perubahan
Dari kegiatan suluk di atas juga
Pengamalan zikir khafi (qalbi) telah
menunjukkan bahwa fungsi
hati
menunjukkan bahwa ajaran tarikat
sangat dimaksimalkan dan hal ini
memang mengutamakan hati untuk
memang sesuai dengan pengamalan
bisa
zikir qalbi.Pengamalan zikir yang
berkekalan. Hati yang terus berzikir
berkekalan hanya mudah dilakukan
akan
dengan
bahwa Allah Swt. selalu mengawasi
hati.Zikir
hati
dapat
dilakukan pada setiap aktivitas sālik
melakukan
żikrullāh
mendatangkan
yang
keyakinan
dan membimbing.
sehari-hari seperti makan, mandi dan Menurut pengamatan peneliti ketika
bersih-bersih.Apalagi sālik dilarang
mengikuti
untuk banyak berbicara, karena suara
menemukan
bibir bisa menutupi hati dari berzikir.
dari
juga
sifat-sifat
juga
kegiatan
ikut
berpengaruh karakter.
dalam Olahrasa
terdapat dalam pengamalan ajaran
akhlak mulia dan membuat hati lebih
saling menghormati sesama sālik,
tenang. Jika hati telah berubah
saling bersedekah dan tegur sapa
menjadi lebih baik maka ia akan perubahan
adanya
membentuk
buruk, tapi juga akan menanamkan
mempengaruhi
suluk,
olahrasa, olahpikir dan olahraga yang
Berzikir dengan hati tidak hanya membersihkannya
kegiatan
dengan panggilan tuan.
akhlak
menjadi lebih baik lagi. Analisis ini
Olahraga untuk membentuk karakter
didukung
kepedulian
oleh
pendapat
Erich
sosial
juga
terdapat
Fromm yang dikutip Saiful Akhyar
dalam wasiat Syekh „Abdul Wahab
bahwa perubahan dapat dilihat jika
Rokan
terjadi perubahan mendasar dalam hati
manusia.Dorongan-dorongan
164
ke-3
dan
10
yaitu:
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
nafkah
berseberangan. Satu sisi para sālik
hendaklah dengan jalan tulang gega
dididik dengan akhlak zuhud dan
(dengan
seperti
fakir sedangkan di sisi lain diajarkan
beternak dan berladang dan di dalam
dermawan dengan cara besedekah
mencari
atau menolong. Kedua ajaran ini
Jika
hendak
mencari
tangan
sendiri)
nafkah
bersedekah
itu
pada
hendaklah
tiap-tiap
hari
sesungguhnya menunjukkan ajaran
nafkah.Jika
yang luar biasa, bahwa ajaran tarikat
dapat dua puluh sedekahkan dua, dan
mengajarkan sifat kepedulian sosial
jika
sedekahkan
tidak dibatasi dengan adanya harta
sepuluh dan tarus sembilan puluh
yang berlebih.Karakter tersebut bisa
(3). Hendaklah kamu kuat menolong
dilakukan
orang yang kesepian sehabis-habis
apapun yang dimiliki, bahkan yang
ikhtiar sama ada tolong itu dengan
paling utama menurut ajaran tarikat
harta benda atau tulang gega atau
adalah bersedekah dilakukan pada
bicara atau doa. Dan lagi apa-apa
saat sedang memiliki keterbatasan.
hajat orang yang dikhabarkannya
Selanjutnya olah pikir juga terjadi
kepada kamu serta dia minta tolong
dengan cara menghadiri pengajian
maka hendaklah sampaikan seboleh-
kitab kuning dan mendengarkan
bolehnya.
ceramah.
supaya segera dapat
dapat
Kedua
seratus
wasiat
ini
ceramah
menunjukkan
dengan
Dengan para
kemampuan
mendengarkan
guru,
para
sālik
adanya ajaran tarikat yang mendidik
memahami makna dari semua ajaran
pengikutnya
tarikat serta cara pengamalannya dan
untuk
memiliki
kepedulian sosial yang tinggi. Bahwa
manfaat
mengamalkannya.
pengikut
bertanya
maka
tarikat diajarkan untuk
para
sālik
Untuk bisa
selalu peduli dengan keperluan orang
menuliskannya dalam satu kertas dan
lain, yang diwujudkan dengan gemar
menitipkan ke khalifah piket sehari
menolong
baik
dalam
bentuk
sebelum guru yang bersangkutan
harta,
tenaga
hingga
datang
mengajar.
dukungan dan doa. Namun, menurut
Malik
peraturan
peneliti terdapat ajaran yang unik
memberikan persiapan yang matang
terkait dengan olahrasa ini, karena
bagi guru yang dimaksud sehingga
ada
menemukan jawaban yang benar-
sedekah
dua
ajaran
yang
terlihat
165
Menurut
KH.
ini
untuk
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
benar ṣahih serta berdalil.Aturan ini
Dengan uraian di atas menurut
menunjukkan adanya upaya yang
peneliti pengamalan ajaran tarikat di
sungguh-sungguh untuk memberikan
persulukan
pemahaman yang benar kepada para
pendidikan
karakter
sālik sehingga kelak benar pula
mengutamakan
olah
mereka
mulai
ketika
mengamalkannya
setelah
juga
terjadi
melakukan yang
hati.Olahhati memasuki
selesai suluk.Selain itu informasi
tahapan penanaman hati (taḥallī)
pengetahuan juga didapati dalam
dengan nilai-nilai akhlak mulia.Para
pengalaman
selain
sālik mulai menerima pandangan
mengandung aspek emosional dan
batin atau pengalaman ruhani.Pada
spiritual.Menurut
Subandi
tingkatan ini hilanglah hijab dari
hanya
sifat-sifat kebasyariahan dan jelaslah
mistik,
pengalaman
mistik
memiliki
aspek
emosional
saja,
tidak
pengalaman
hakikat
ketuhanan
yang
juga
selama itu terdinding.Pengalaman ini
kognitif.
telah menimbulkan ketenangan batin
Pengalaman mistik sering menjadi
yang luar biasa. Sebagaimana juga
sumber pengetahuan dan pencerahan
pendapat Ramayulis bahwa pada saat
serta rangsangan bagi timbulnya ide-
itulah seorang sālik akan merasakan
ide
mempunyai
baru
tetapi
segala
aspek
tidak
pernah
ketenteraman
sebelumnya.
Dalam
taranya, dan sampailah sālik pada
agama Islam hal ini dikenal dengan
maqam nihāyah yaitu fana dalam
istilah “ilmu ladunni”, yaitu sebuah
kebaqaan Allah dan lenyap dalam
pemahaman atau keilmuan yang
kehadirat Allah Swt. Pengalaman
diperoleh
metode
batin yang bersifat spiritual ini
kognitif,
disebutkan oleh Mulyadhi dengan
terpikirkan
belajar
yang
tidak yang
melainkan
melalui bersifat
melalui
intuisi
batin
yang
tiada
istilah alam miṡal, yaitu pengalaman
yang
muncul bersama dengan pengalaman
individual
mistik. Dalam ajaran tarikat semua
seseorang yang sedang sadar dan
yang dilihat dan dialami dalam
meninggalkan dirinya serta dunianya
pengalaman mistik ketika berzikir
dengan
haruslah disampaikan hanya kepada
ma„rifatullāh.
Syekh.
Pengalaman
166
yang
syarat
ruhani
diterima
harus
oleh
dalam
sebagaimana
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
terjadi pada para sālik di atas pada
dan
saat tajallī disebutkan juga oleh
pengalaman spiritual di alam miṡal
Mulyadhi Kartanegara dengan istilah
memiliki status ontologis yang jelas.
pengalaman
Subandi
Walaupun ia merupakan pengalaman
merangkum pendapat beberapa ahli
subjektifitas tetapi ia bersifat riil
tentang pengalaman mistik yaitu
karena terjadi saat terjaga dan sadar.
sebagai pengalaman spiritual atau
Mulyadhi
pengalaman ruhani dimana orang
pengalaman mistik tersebut sama
merasakan
dengan
dengan
pengalaman
sesuatu yang bersifat ketuhanan atau
mental,
sehingga
merasakan
informasinya
dimensi
mistik.
bersentuhan
penyatuan dalam
seluruh
demikian
berpendapat
bahwa
indera
atau
kebenaran
dapat
diterima.
dan
Dengan demikian dapatlah dipahami
kehidupannya. Beliau menjelaskan
bahwa informasi pada pengalaman
bahwa pengalaman mistik hanya
ruhani yang disebut juga dengan
akan diperoleh dengan hati yang
pandangan batin sebagai tanda bagi
bersih
tidak
sālik ketika berzikir juga dapat
memerlukan rasional. Pengalaman
memberikan kontribusi pada setiap
ini hanya akan difahami oleh orang
sālik sebagai sufi baik sebagai
yang telah mengamalkan ma„rifat
pengetahuan maupun sebagai sebab
dan penarikan diri dari tubuh materil.
pendorong perubahan sikap mental
Ibn
dan akhlak mulia.
atau
„Arabi
diri
terjaga.Dengan
intuisi
dan
sebagaimana
dikutip
Mulyadhi menyebutkan pengalaman Menurut
ini dengan alam miṡal. Alam ini
mistik inilah yang lebih banyak
spiritual serta berbeda dengan alam
mempengaruhi
mimpi.Pada alam miṡal kita dapat
tetapi
diperoleh
sedangkan
ketika
pengalaman
sālik
untuk
antara pengalaman mistik itu, adalah
dengan
hidup belajar mati dan pengalaman
imajinasi.Pengalaman spiritual dalam mimpi
para
berubah menjadi orang yang baik.Di
melihat semua objek bukan dengan kepala
peneliti
pengalaman batin atau pengalaman
berada di antara alam fisik dan alam
mata
pengamatan
memasuki alam kematian.
tidur, spiritual
Pengalaman
dalam alam miṡal terjadi ketika sadar
penyebab
167
kematian utama
merupakan
yang
paling
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
berpengaruh
sebagaimana
yang
menyinari seluruh tubuh sehingga
dialami oleh salik. Pengalaman ini
terasa
sangat
sebagaimana yang penulis terima
seluruh tubuh dan menerangi semua
umumnya terbagi pada dua macam
tempat dalam kelambu sehingga saya
yaitu pertama bersifat menakutkan
mengalami perasaan yang sangat
atau memalukan dan kedua bersifat
menyenangkan tidak ada yang lain
menyenangkan.
kecuali
hanya
merasakan Berdasarkan
pengamatan
penulis
terang
menembus
senang.
semua
Saya
keletihan
menjalani riyādah telah hilang dan
hampir semua sālik yang kelihatan
berganti dengan senang.”
sungguh-sungguh dalam mengikuti riyāḍah
dan
mendapatkan
mujāhadah
Sālik ketiga: “saya melihat atok
macam
Fakih Aban yang sudah meninggal
dua
pengalaman ruhani yang berbeda-
dunia
beda.
tersenyum tanpa berbicara lalu atok
Beberapa
pengakuan
mistik para sālik
yang peneliti
ṣalat ke madrasah besar. Sayapun jadi rindu bertemu dan berkumpul dengan atok, dan perasaan rindu itu
berzikir
menyaksikan
sangat kuat sehingga saya menangis
semua
terisak-isak”.
pekerjaan maksiat yang pernah saya lakukan
seperti
pemutaran
Sālik keempat: “Saya melihat Syekh
film
„Abdul Wahab Rokan keluar dari
dokumenter tentang diri saya, saya
arah
melihat diri saya sedang meminum
datang
minuman keras dengan gembiranya sibuk
menceritakan
sehingga
atas
kepala,
saya
dan
pernah saya rasakan sebelumnya.
menangis
Sayapun merasakan ketenangan jiwa terus ingin banyak berzikir dan
Sālik kedua: “Datang cahaya sangat dari
menjemput
dan
segelas air putih yang nikmat belum
tersedu-sedu.”
terang
makamnya
Sampai di sana ia meminumkan
saya.”
Sayapun malu sekali dan tak sanggup melihatnya
bangunan
membawa saya ke madrasah besar.
sementara beberapa keluarga melihat dan
ia
pergi sambil mengajak saya untuk
Sālik pertama: “Ketika saya
menghampiri,
pengalaman
dapatkan adalah :
Tuan,
datang
ibadah yang lainnya”.
lalu
168
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
Sālik kelima: “Saya merasa ruh
Kesimpulan
telah keluar dari raga. Saya melihat 1. Nilai - nilai akhlak dalam ajaran
tubuh ini terbaring di atas sebuah
Tarikat
kasur. Lalu saya melihat sekeliling bagaimana
keluarga
Babussalam
sedang
tak
berhenti
mengaji
tingkatan
tersebut
Timbul perasaan senang karena saya
Tarikat
jangan
qanā„ah.
tinggi mau ke mana. Lalu saya minta
tawādu„
malah
menjadi
dan
2.
sudah pasrah, tapi kalau masih bisa Allah…
akhlak
juga
terdapat
dalam
pilihan
zikir sebagai
Penanaman
akhlak
mulia
dilakukan dengan tazkiyatunnafs
hidup aku akan menjadi orang baik, ya
itu
Naqsyabandiyah.
berkata ya Allah kalau ini mati aku
tobat
Selain
amalan utama pengikut Tarikat
ketakutan luar biasa. Saya kemudian
aku
Rokan
makna zikir khāfi (qalbi) yang
sendirian.
bingung
Wahab
kesederhanaan, kelembutan dan
izin mau menjemput anak saya,
semakin
„Abdul
penolong (peduli), kesopanan dan
saya semakin bingung kok semakin
Sayapun
dan
yaitu jujur, tawādu„, dermawan,
yang saya bilang mereka gak dengar,
saya
Naqsyabandiyah
Syekh
ya saya jadi bingung namun apa
meninggalkan
al-
dalam adab-adab yang diajarkan
pergi…jangan tinggalkan kami…ya
itu
al-taubah,
akhlak juga terdapat dalam ajaran
anak dan isteri saya nangis…”ayah
orang
adalah
al-tawakkal dan al-riḍa. Nilai-nilai
dari ketinggian. Namun, saya melihat
kedua
harus
zuhud, al-wara‟, al-faqr, al-ṣabr,
bisa melihat semua alam yang hijau
namun
yang
dengan Allah.Tingkatan akhlak
tinggi ke awan dengan ringannya.
Ayah
akhlak
ditempuh untuk berada dekat
dikenal itu membawa saya naik
kemana…?
dalam
merupakan jalan panjang atau
di
samping raga saya. Kedua orang tak
mau
terdapat
maqāmat yang dicapai. Maqāmat
menangisi. Saya juga melihat isteri yang
Naqsyabandiyah
yaitu
aku
melakukan
mujāhadah.
tobat…maafkan ayah nak..maafkan
(riyādah)
aku buk.”
riyāḍah
latihan mengandung
dan
ruhani tiga
tahapan yaitu takhallī, taḥallī dan tajallī. Selain itu para sālik juga 169
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
melakukan keras
mujāhadah
dan
(upaya
Naqsyabandiyah.
Dalam
sungguh-sungguh)
pengajian ini terdapat metode
dalam melawan hawa nafsu dan
penanaman akhlak yaitu ceramah,
memperbanyak
qissah, al-ibrah wa al-mau„iẓah,
ibadah
seperti
żikrullāh, ṣalat berjemaah dan
al-targīb
sedekah. Latihan ruhani dan usaha
ketauladanan dan pengawasan.
sungguh-sungguh
Selain
mendatangkan yaitu
anugerah
beberapa
(aḥwal)
Allah
kondisi
yaitu
(tuma‟ninah), selalu
ini
pembiasaan
juga
terdapat
kebaikan
seperti
bangun malam, bersedekah dan
ketenangan
ṣalat berjemaah.Oleh karena para
dan
diri
sālik merupakan manusia dewasa
dalam
yang memiliki kemampuan nalar
(murāqabah),
pengawasan-Nya
itu
al-tarhīb,
jiwa
kesadaran
berhadapan
wa
yang
tinggi,
kesadaran
dan
rasa takut (khauf), optimis (raja‟),
kemauan
cinta Allah (maḥabbah), melihat
riyāḍah, mujāhadah dan semua
Allah
hati
kegiatan dalam kegiatan suluk,
(musyāhadah) dan yaqin yaitu
maka perubahan pada diri setiap
akumulasi dari semua kondisi
sālik
mental.
Munculnya
beberapa
Beberapa perubahan yang terjadi
kondisi
jiwa
disebabkan
seperti beriman dan bertaqwa,
dengan
mata
ini
sendiri
menjadi
lebih
mengikuti
melekat.
mistik
tawādu‟, jujur, berbaik sangka,
(spiritual, emosional dan kognitif)
penolong, dermawan dan murah
yang diterima sālik.Pengalaman
hati, hati-hati (wara‟), pemaaf,
mistik lebih banyak menyebabkan
saling menghargai, hormat dan
perubahan,
dari
peduli. Bentuk-bentuk perubahan
meningkatnya keimanan hingga
ini disebut juga dengan karakter,
sikap ketaqwaan yang berbuah
dan akumulasinya bermuara pada
akhlak
perwujudan
adanya
3.
pengalaman
mulai
mulia.
Penanaman akhlak mulia juga
dilakukan kegiatan pengajian
dengan seperti
berakhlak
beberapa menghadiri Tarikat
170
pribadi
yang mulia.
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
Dār
DAFTAR PUSTAKA Al-Abrasyi, M. Athiyah. Al-tarbiyah
1965.
Al-Syaibany,
Omar
Al-Islamiyah wa Falsafatuha.
Mohammad
Qahirah : Isa al-Babi al-Halabi,
Falsafah
1969.
terj. Hasan Langgulung, cet. I.
Al-Ghazali, Imam.Iḥyā‟ Ulum al-
Al-Ghazali,
Abi
Al-Toumy.
Pendidikan
Islam,
Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Din. Beirut: Dar al-Fikr, 1980.
Al-Syarwani, Syekh Hasyim.Daftar
Hamid
Khalifah Syekh Hasyim al-
Muhammad.
Syarwani. Buku Catatan, tidak
Kitab Raudatu al-Talibin wa „Umdat
diterbitkan.
al-Salikin. Kairo: Dar al-Fikr,
Daulay, Haidar Putra. Qalbun
t.t
Salim . Jakarta: Rineka Cipta,
Al-Kalabazy. al-Ta‟aruf li Mazhab
2009.
ahl al-Tasawwuf. Mesir: Dar al-Qahirah, Akhyar,
A.
al-Nahḍah,
Daud, Syekh Tajuddin bin Syekh.
t.t. Saiful.
Daftar
Konseling
Khalifah
Syekh
Tajuddin bin Syekh Daud.
Islami Dan Kesehatan Mental.
Buku
Bandung: Citapustaka Media,
diterbitkan.
2011.
Hidayat, Lindung. Aktualisasi
Nicolson,
Reynold.
Tasawwuf
Fi
Catatan,
Ajaran Tarikat Syekh „Abdul
al-
al-Islami,
Wahab
Rokan
terj.A.E.Afifi. Kairo: Matba‟
Naqsyabandi.
al-Lajnah, 1969.
Citapustaka, 2009.
Tasawwuf.
fi
Mesir:
Khair,
AlBandung:
Iqbal, Muhammad. “Kisah Ulama
Al-Naisabury, Al-Qusyairi.al-Risalah al-Qusyairiyah
tidak
„Ilm
al-
Tasawuf Syekh „Abdul Rauf
Dar
al-
al-Sinkili” dalam Republika,
t.t
29 April 2012.
Al-Nahlawy, Abd. al-Rahman.
Kartanegara, Mulyadhi. Pengantar
Usus al-Tarbiyah al-Islamiyah
Efistemologi Islam. Bandung:
wa
Mizan,
Ṭuruq
Tadirisiha.
Damaskus:
2003.
Nasr, Sayyed Hossein. Ideals and
171
Realities
of
Islam,
Jurnal Ilmiah Research Sains VoL.2 No.1 Januari 2016
terj.Abdurrahman Wahid dan
and Teaching. London: Charles
Hasyim Wahid, Islam Antara
E. Merril Publishing Company,
Cita dan Fakta. Yogyakarta:
1978.
Pustaka, 2001.
Simon, E. Louis Rath, Merril Harmin
Netton, Ian Richard. Dunia Spiritual
and B Sidnye. Values and
Kaum Sufi, terj. Machnun
Teaching. London: Charles E.
Husein. Jakarta: Raja Grafindo
Merril Publishing Company,
Persada,
1978.
2001 Islam.
Said, Ahmad Fuad. Syekh „Abdul
Chicago: University Chicago
Wahab Rokan, Tuan Guru
Press,
Babussalam. Medan: Pustaka
Rahman,
Fazlur.
1975.
Ramayulis, Psikologi Agama.
Babussalam, 1998.
Jakarta: Kalam
Subandi, Mulia,
2009.
Psikologi
Kesehatan
Agama
&
Mental.
Rath, E. Louis. Merril Harmin
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
and B Sidnye Simon, Values
2013.
172