PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih – Yogyakarta
[email protected]
AGAMA Bahasa Indonesia -------> Bahasa Sanskerta A + gam + a A = tidak, Gam = Pergi, berjalan. a-> bunyi sengau Tidak pergi dari – menetap/terikat pada ketentuan-ketentuan jalan. Tidak tersesat.
Islam. Shirathal Mustaqim – Jalan Lurus.
Tiong Hwa (cina) ; Tao = Jalan Jepang ; Shinto (shin + tao) -> jalan bagi anspirasi nasional Jepang.
Buddhisme : jalan utama / jalan mulia
Ada delapan jalan : - Perbuatan Moral : 1. Berbicara Benar 2. Bertindak Benar 3. Berkehidupan Benar - Disiplin Mental : 4. Berusaha Benar 5. Berpikir Benar 6. Berkonsentrasi Benar - Hikmat Batin : 7. Berpandangan Benar 8. Maksud dan Perhatian Benar
Kristen : Yohanes 3 : 16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
AGAMA (Latin = Religion) kata kerja.
Religere Marcus Tullius Cicero (106-43 BC), Filsuf ‘Memperhatikan dengan seksama / sungguhsungguh apa yang dilakukan para dewa’. Berulang kali/ berkali-kali -> ‘Peraturan Ilahi’ Lactantius (260-340), Bapak Gereja ‘Menyangkutkan/mempertautkan berulang kali pada yang Ilahi’. -> aspek relasi.
AGAMA (Bahasa Arab)
Ad – Dien / Ad – Din. Berarti ‘Keyakinan (keimanan) tentang suatu dzat Ketuhanan (Illahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah / penyembahan. M.A. Darraz. Ini aspek relasional
AGAMA
Makna : - Bersangkut paut dengan Allah atau lebih umum ‘Nan Illahi’. - ‘Nan Ilahi’ -> segala sesuatu yang bersifat Allah atau Dewa. - Dipahami sebagai ‘relasi dengan TUHAN’ sebagai yang dihayati oleh manusia. Ingat : Hewan tidak beragama.
TUHAN 1. Bersifat ‘Theis’ / ‘Theos’. Monoteis, Politeis. Bersangkut dengan Allah atau dewa-dewi yang disapa dengan ‘Engkau’. Contoh : Agama Wahyu / Samawi -> Yahudi, Kristen, Islam. Menyapa Allah sebagai ‘Apa Yang Transenden’, disapa dengan ‘Engkau’. Sebagai sosok yang berkepribadian / personal.
TUHAN
2. Tuhan yang ‘Nan Illahi’, Tidak Berkepribadian (Non Personal). Contoh : Agama Paganis. - Dewa-dewi yang memiliki yuridiksi lokal, wilayah hukum -> sakral -> sendiri-sendiri. - Seuatu yang bisa tiada. - Bisa berpengaruh pada manusia dan bisa dikendalikan oleh manusia dengan mantra-magi.
Agama Hindu (Aliran Advaita)
- Doktrin ‘monisme’ dari Shankara (788-820). ‘Semua realitas pada dasarnya : Esa dan Illahi. -> Tiada yang dua, yang nyata/real adalah ‘Yang Kekal’. - Yang kelihatan fenomenal->Ilusi ; Maya. - Kelepasan adalah mengatasi yang maya, menyadari penyatuan diri dengan ‘Yang Absolut’
TUHAN
3. Agama yang menerima adanya : ‘Superhuman Being’. - Adanya Makhluk Adikodrati. - Agama Buddha -> Pangeran Sidharta Gautama yang kemudian menjadi Sang Buddha. - Yang Fana = Bukan Yang Ilahi
HEIROPHANY (Heiros=Kudus, Suci - Realitas Yang Sakral dalam penampakan Diri ke dalam alam / dunia / kosmos yang profan. Menghadirkan tertib kosmik.
- Peristiwa besar, riwayat Nabi-Nabi selalu mengandaikan Heirophany -> menghasilkan tertib Ilahi
HIEROPHANY : When The Sacred Manifests Itself - The act of manifestation of the sacred - That something sacred shows itself to us - Manifestation of the sacred in some ordinary object. Penampakan Diri ‘Nan Suci’ dari hal yang paling sederhana seperti batu, pohon. Hierophany dalam Agama Kristen : Inkarnasi Allah dalam Yesus Kristus
RELASI MANUSIA DENGAN ‘SANG ADA’ - Manusia berusaha mencari dan menemukan / mengalami-menghayati ‘Sang Ada’. - Sang Ada berada diluar manusia. Ada 2 jalur : - Digerakkan oleh adanya Naluri Hakiki (ide manusia) yang mendorong kesadaran manusia. - Digerakan oleh Pengalaman Hidup Sehari-hari.
Kesadaran manusia terhadap ‘Yang Kudus’ atau ‘Yang Illahi’ adalah Apriori Irasional.
Apriori -> Berdasarkan teori / theoria, kontemplasi, perenungan dari pada kenyataan yang sebenarnya . Irasional ->Tidak masuk akal, tidak logis. Not endowed with reason -> not governed by or according to reason. ‘penalaran analitik’.
Apriori Irasional disebut juga : 1. Keinsyafan Beragama (sensus religiosus). 2. Kesadaran akan yang Illahi (sensus Numinis). Pengalaman religius dari segala kegiatan rohani, seperti : cinta kasih, seni, filsafat dll. Religiositas Agama -> mencerminkan peran dan fungsi agama. Agama dimengerti sebagai ‘pelembagaan’. Pengalaman disapa oleh ‘Yang Illahi”.
Fenomena Agama (Andrew M. Greely)
Image
–>awal keagamaan dari bawah sadar.
Kreatif
–>terwujud dalam bentuk kisah / kisah suci.
Mitos
->hubungan dengan dunia nyata manusia.