Perusakan lingkungan hidup: Tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan atau hayati lingkungan sehingga
Kerusakan Lingkungan: Perubahan
Langsung
melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan.
dan
atau
Tidak
Langsung
terhadap
Sifat
Fisik, Kimia, dan atau Hayati Lingkungan Hidup yang Melampaui Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan.
Pengelolaan Lingkungan Hidup: Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan:
Usaha Sadar & Berencana:
Ukuran Batas Perubahan Sifat Fisik, Kimia, dan atau Hayati Lingkungan yang dapat ditoleransi Oleh Lingkungan sehingga tetap Melestarikan Fungsinya.
- Utk mengurangi dampak kegiatan thd
Baku Mutu Lingkungan Hidup Meliputi: a Baku mutu air; a.
lingkungan hidup sampai pd tingkat minimum - Utk mendapatkan manfaat optimum dari lingkungan hidup guna mencapai kesejahteraan yg berkelanjutan.
b. Baku mutu air limbah; c. Baku mutu air laut; d. Baku mutu udara ambien; e. Baku mutu emisi; f. Baku mutu gangguan g. Baku mutu lain sesuai dengan perkembangan iptek.
Investigasi Kerusakan Lingkungan Secara Garis Besar, Investigasi Berupa: 1. Penelitian Terhadap Dokumen 2. Penelitian di Lapangan (Secara Sampling atau Sensus) 3. Analisa Laboratorium 4. Wawancara (Pihak Perusak Lingkungan maupun Pihak Terkait)
Beberap Tip Investigasi:
Pahami Teknik Sampling, Pengemasan Sample, Pengiriman, Pembacaan Hasil Analisa Laboratorium. Buat Berita Acara Sampling (Kalau Perlu Ada Saksi Ahli , Lab Rujukan). Titik Sampling Representatif (Efluen, IPAL, inlet, outlet). Kunjungan Lapangan Didampingi Wakil Pelaku, Identifikasi Ketaatan. Barang Bukti Memenuhi Chain of Custody or Chain of Evidence.
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Pendekatan dalam Pengelolaan Lingkungan: 1. Pendekatan Teknologi Penggunaan alat-alat dan cara-cara teknologi untuk menangani dampak yang ditimbulkan dari usaha/ kegiatan. Bertujuan untuk penanggulangan, pencegahan, dan pengendalian dampak negatif, serta peningkatan dampak positif. 2. Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya Pendekatan personal pihak pelaksana kegiatan kepada masyarakat sekitar. Bertujuan untuk memperkecil resiko terjadinya berbagai dampak negatif pada aspek sosial, ekonomi, dan bahkan budaya. 3. Pendekatan Institusi Pelibatan instansi terkait dalam setiap tahapan kerja kegiatan yang direncanakan oleh pihak pelaksana usaha/ kegiatan.
1
Strategi dalam pengelolaan lingkungan antara lain: Strategi pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying capacity approach). Pengelolaan pada limbah yang sudah terbentuk (End of pipe treatment). Produksi bersih (Cleaner Production).
Strategi Lain dalam pengelolaan lingkungan antara lain: Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan secara Efektif
Jenis Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) : SPPL adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL UKLUPL.
Sistem Manajemen Lingkungan ( SML ) ISO 14001: 2004. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan Tidak ada limbah baik cair, padat ataupun gas yang terbuang ke lingkungan (Zero Waste). Aktif dalam Sertifikasi dan Program Lingkungan Selalu aktif dlm perkembangan sertifikasi/ program lingkungan yg ada.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) : UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Dasar Hukum SPPL: Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) : Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Dokumen AMDAL terdiri dari:
Dasar Hukum UKL-UPL: Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
- Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) - Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) - Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) - Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Dasar Hukum DPLH: Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) : Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH): DPLH adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau
DELH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen AMDAL.
kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL.
Dasar Hukum DPLH: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup bagi Usaha dan / atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan atau Kegiatan tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan
Dasar Hukum DELH: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup bagi Usaha dan / atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan atau Kegiatan tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.
Hidup
2
Kriteria DPLH dan DELH: 1. Telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3 Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata 3. ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan; dan 4. Tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan , jenis hewan dan jasad renik Pembuatan dan penggunaan bahan hayati atau non hayati Penerapan teknologi yang diprakirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan.
Jenis Usaha/ Kegiatan yang Wajib Pengelolaan Lingkungan Hidup Jenis Kegiatan yang Wajib Pengelolaan Lingkungan: Semua jenis usaha dan/atau kegiatan wajib dilakukan pengelolaan lingkungan hudup, baik yang skala besar maupun kecil. (SPPL atau UKL-UPL atau AMDAL atau DPLH atau DELH atau ??? Usaha-usaha Usaha usaha yang Menimbulkan Dampak Besar Dan Penting (AMDAL):: Pengubahan bentang alam dan bentuk lahan Eksploitasi SDA Proses dan kegiatan yang secara potensial akan memberikan pemborosan pencemaran dan kerusakan lingkungan Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, sosial ekonomi dan budaya serta lingkungan buatan Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi SDA dan/atau perlindungan cagar budaya
2. Bidang Pertanian, misalnya:
Jenis Kegiatan yang Wajib AMDAL (Permen LH No. 11 Tahun 2006): 1. Bidang Pertahanan, misalnya:
Lanjutan:: Lanjutan
3. Bidang Perikanan, misalnya:
4. Bidang Kehutanan, misalnya:
3
Lanjutan:: Lanjutan 5. Bidang Perhubungan, misalnya:
Lanjutan:: Lanjutan 6. Bidang Teknologi Satelit, misalnya:
Lanjutan:: Lanjutan 7. Bidang Perindustrian, misalnya:
Lanjutan:: Lanjutan 8. Bidang Pekerjaan Umum, misalnya:
Lanjutan:: Lanjutan 9. Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral, misalnya:
Lanjutan:: Lanjutan 10. Bidang Pariwisata, misalnya:
4
Lanjutan:: Lanjutan
Lanjutan:: Lanjutan
11. Bidang Pengembangan Nuklir, misalnya:
12. Bidang Pengelolaan Limbah B3, misalnya:
Contoh Praktis Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penggunaan Kembali/ Reuse Pemanfaatan limbah dengan menggunakan kembali untuk keperluan/ fungsi yang sama mengalami perubahan bentuk. Contoh: - Penggunaan kembali un-treated water
indonetwork.or.id/.../waste-treatment.htm
Adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi toksisitas dan tingkat g bahaya y limbah yang berasal dari proses produksi, dengan jalan mereduksi pada sumbernya dan manfaatkan kembali limbah agar dapat membersihkan keuntungan ekonomis
- Pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis
Daur Ulang/ Recyle Memanfaatkan limbah dengan pengolahan fisik/ kimiawi, untuk menghasilkan produk yang sama. Contoh: - Daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik, - Daur ulang lilin bekas menjadi lilin kualitas second.
Bahan Bacaan Bacaan::
Perolehan Kembali/ Recovery Upaya pemanfaatan limbah dengan mengelola atau memperoleh salah satu/ lebih kompenen yang terkandung di dalamnya. Contoh: - Me-recover khrom pd limbah padat industri kulit. - Me-recover timah hitam Pb limbah aki bekas.
Re-think Adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan beroperasi. Implikasi dari re-think adalah: • Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi, berlaku baik pada proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur ulang produk. • Upaya produksi bersih ini akan berhasil bila ada perubahan pola pikir, sikap dan tingkah lak dari semua pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.
1. Rau, J.G. dan D.C. Wooten. 1990. Environmental Impact Analysis Handbook, 6th Edition, Mc. Graw Hill Book Company, New York. 2. Sumarwoto, O. 1991. Analisis Dampak Lingkungan, Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 3. Suratmo, F.G. 2009. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 4. Peraturan-peraturan di Bidang Lingkungan Hidup. 5. Internet
5
6