PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DEVIDEND DATE DI BURSA EFEK INDONESIA Danies Arta Waluyo Prihantoro, SE.,M.M. 1
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
[email protected] Staff Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
[email protected] 1
2
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman kenaikan dan penurunan deviden terhadap return saham sebelum dan sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini sampel yang digunakan terdiri dari 23 perusahaan yang tergabung dalam kelompok 50 biggest market capitalization di Bursa Efek Indonesia. Pengujian pengaruh pengumuman deviden dilakukan melalui pengamatan terhadap return tidak normal (abnormal return) selama 21 hari pengamatan yaitu pada 10 hari sebelum, hari pengumuman deviden, serta 10 hari sesudah tanggal pengumuman dividen. Hasil penelitian ini, menunjukkan perusahaan yang mengumumkan kenaikan deviden secara keseluruhan tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham sebelum dan sesudah ex-devidend date. Sedangkan pada perusahaan yang mengumumkan penurunan deviden secara keseluruhan pengumuman deviden menurun tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham sebelum dan sesudah ex-devidend date di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci:Pengumuman Dividen, Return Saham, Ex-Dividend Date. DAFTAR PUSTAKA(1999-2009) ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of the announcement of dividend increase and decrease of stock returns before and after the Ex-Dividend Date in Indonesia Stock Exchange. In this study sample consisted of 23 companies belonging to the group of 50 biggest market capitalization on the Indonesia Stock Exchange. Testing the effect of dividend announcements made through observation of the abnormal return (the abnormal return) during 21 days of observation that is in the 10 days before, day of the announcement of dividends, and 10 days after the dividend announcement date. The results of this study, showed that companies announcing dividend increases as a whole does not have a significant positive effect on stock returns before and after the ex-dividend date. While the company announced a decline in overall dividend announcements of dividend decreases do not have a significant positive effect on stock returns before and after the ex-dividend date in Indonesia Stock Exchange. Keywords: Dividend Announcement, Stock Return, Ex-Dividend Date. REFERENCES (1999 - 2009)
PENDAHULUAN Prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat pesat, ini didukung oleh pertumbuhan pasar modal yang dapat menarik investor domestik maupun investor asing. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan jumlah frekuensi perdagangan saham oleh investor domestik maupun investor asing Kedua hal ini menunjukkan bahwa propek pertumbuhan perdagangan pada pasar modal terus mengalami peningkatan secara signifikan dan menjadi alternatif utama investor yangingin menginvestasikan modalnya. Bentuk investasi yang terdapat di pasar modal yaitu investasi saham yang diterbitkan oleh Emiten (issuer) yang dapat disesuaikan dengan tingkatan keuntungan/laba (Halim, 2005). Investor yang akan menginvestasikan modalnya cenderung akan menilai kondisi internal perusahaan dengan melihat pergerakan harga saham,kondisi ini yang menjadi tuntutan perusahaan untuk menciptakan reputasi baik sehingga investor dapat menginvestasikan dana melalui pembelian saham yang dicatat di Bursa Efek (Kertonegoro, 1998). Keuntungan yang diharapkan dari pemilikan suatu saham ada dua macam, yakni pendapatan dividen (divident earning) dan capital gain (Awat, 1995). Kebijakan deviden dan capital gain yang dilakukan perusahaan inilah yang berpengaruh terhadap nilai perusahaanyang tercermin pada harga saham (Koetin, 1992). Adanya pengumuman deviden cenderung meniadakan atau mengurangi ketidakpastian karena investor lebih senang memperoleh pendapat sekarang daripada capital gain yang masih diliputi ketidakpastian. Dividen lebih mudah diperkirakan daripada capital gain karena pimpinan perusahaan cenderung tidak dapat mengendalikan harga saham (Mulyadi, 2007). Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan di bursa efek adalah informasi pengumuman deviden. Penelitian terdahulu antara lain Sukendro (1999), Sularso (2003), Karlina (2008), Nurmawan (2008), Mulyadi (2007) berpendapat bahwa adanya pengumuman deviden akan berdampak pada harga saham perusahaan, terutama disekitar announce date dan ex-dividend date.
Informasi perubahan harga saham, secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada volume
perusahaan tersebut. Salah satu informasi yang mempengaruhi perubahan harga saham yaitu informasi pengumuman pembagian deviden dari laba yang dihasilkan (Soetjipto, 1998). Melalui harga saham dan deviden yang dibagikan,investor dapat mengukur manfaat yang diterima dan perkembangan perusahaan emiten tersebut (Husnan, 2005). Deviden menpunyai isi informasi (information content of devidens), sehingga peningkatan atau penurunan deviden sering dianggap keyakinan manajemen akan prospek perusahaan yang berpengaruh harga saham. Para investor menilai dengan adanya pembagian deviden kepada para pemegang saham menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang yang juga mengakibatkan leverage (rasio antara utang dengan equitas) akan semakin besar. Semakin besar deviden yang dibagikan, besarnya laba yang ditahan akan semakin berkurang (Sularso, 2003). Faktor-faktor inilah yang mendorong Campbell dan Beranek’s (1995), serta Sularso (2003) berpendapat bahwa terjadi abnormal return yang negatif disekitar ex-dividend date.
Hasil analisis terhadap beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perubahan harga saham akan berpengaruh terhadap volume perdagangan, karena adanya penilaian negatif investor. Hal ini akan berdampak pada timbulnya penilaian investor yang beranggapan bahwa semakin besar deviden yang dibagikan akan meningkatkan rasio leverage perusahaan. Hal ini disebabkan karena semakin besar deviden yang dibagikan pada saat pengumuman deviden (ex-dividend date) akan menyebabkan semakin rendah laba yang ditahan yang kemudian dipakai perusahaan untuk investasi dalam menghasilkan laba yang lebih besar untuk dibagikan kepada investor di masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, maka fenomena atau kejadian abnormal return yang terjadi pada saat ex-dividend date merupakan salah satu hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, motivasi utama penelitian ini adalah melakuan analisis pengaruh pengumuman deviden terhadap return saham pada ex-dividend date di BEI.
perdagangan sahamnya, hal ini disebabkan para investor memberikan penilaian negatif pada
LANDASAN TEORI Pasar Modal
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2001:4). Pasar modal sendiri terdiri dari pasar primer dan sekunder. Pasar primer adalah pasar perdana atau awal dari semua sekuritas yang baru diterbitkan. Dalam pasar ini dana yang diinvestasikan berasal dari pembeli sekuritas kepada perusahaan yang me-nerbitkan sekuritas tersebut (sektor investasi). Sedangkan pada pasar sekunder terjadi jual beli sekuritas yang sudah ada (Van home dan Wachowicsz, 1997:528). Transaksi-transaksi yang terjadi pada pasar ini tidak memberikan tambahan dana bagi investasi modal keuangan, dan pasar ini lebih dikenal dengan sebutan Bursa Efek. Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat atau keuntungan tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut (Sri Handaru Yuliati, 1996:23). Investasi terdiri dari dua golongan yaitu Investasi langsung dan Investasi tidak langsung. Sedangkan bentuk investasi terdiri dari Investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan Investasi dalam bentuk aktiva finansial atau sekuritas. Menurut Hasan Zein, Faktor-faktor yang dapat menentukan suatu keputusan dalam berinvestasi, terdiri dari Kondisi investor, Motif investasi, Media investasi, Teknik dan analisa, serta Strategi investasi. Saham Menurut Halim (2005), saham adalah surat tanda ikut serta menginvestasikan modal ke dalam perusahaan yang mengeluarkan surat tersebut, sehingga dengan sendirinya mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu sebagai seorang pemilik perusahaan.
Menurut Jones dalam Soetjipto (1998), pendapatan saham dibedakan atas pendapatan sesungguhnya (realized return) dan pendapatan yang diharapkan (expected return). Pendapatan sesungguhnya (realized return) adalah pendapatan yang telah diterima oleh investor. Sedangkan pendapatan yang diharapkan (expected return) adalah pendapatan yang diinginkan bisa diterima oleh investor pada masa yang akan datang.
Dividen Deviden merupakan pendistribusian laba oleh perusahaan kepada seluruh pemegang saham secara proporsional (Kieso Weygandt, 2002: 602). Menurut Halim (2005), dividen merupakan bagian pendapatan atau laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang sahamnya, baik dalam bentuk kas maupun bentuk lain dari kas Sedangkan jenis-jenis deviden adalah Cash Devidend (tunai), Property Devidend (asset), Liquidatang Devidend (mengurangi agio saham), Stock Devidend (saham), dan Scrip Dividend (surat hutang). METODE PENELITIAN Data dan Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia dan beberapa media yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia, seperti Fact Book, IDX Statistic, website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan finance.yahoo.com. Sedangkan perusahaan yang akan dijadikan sampel, diambil dari populasi perusahaan yang tergabung dalam 50 Biggest Market Capitalization tahun 2009, yang membagikan deviden secara tunai pada tahun 2008-2009, jumlah devidennya fluktuatif setiap tahunnya, tidak melakukan stocksplit dan right issue, serta mempunyai data yang lengkap. Dari ketentuan di atas terpilihlah 23 perusahaan yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini. Dari 23 sampel tersebut terdapat 13 perusahaan yang mengumukan deviden meningkat dan 11 perusahaan yang memgumumkan deviden.menurun. Periode penelitian dilakukan selama 21 hari perdagangan saham yaitu 10 hari sebelum, hari pengumuman deviden, dan 10 hari setelah pengumuman deviden. Sedangkan harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan (closing price).
Pendapatan Saham
Tahapan Penelitian dan alat Analisis Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya adalah mencari actual return, market return expected return, abnormal return dan rata-rata abnormal return, serta menguji rata-rata abnormal return dengan menggunakan One Sample T-test. Alat analisis dan model perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return dan uji-t. berikut ini merupakan penentuan actual return, market return expected return, dan abnormal return, serta pengujian terhadap rata-rata abnormal return yaitu: 1) Menghitung Actual Return (Return sesungguhnya) Perusahaan
Rit = Pit - Pit-1 Pit-1 Di mana Rit__ adalah Actual return atau return yang realisasi saham i pada waktu t, Pit adalah Harga saham i pada waktu t, dan Pit-1 adalah Harga saham i pada waktu t-1. 2) Menghitung Return Pasar (Market return)
R m t
= IHSGt - IHSGt-1
IHSGt-1 Di mana Rmt adalah Return Pasar pada waktu t, IHSGt adalah Indeks harga saham gabungan pada waktu t, sedangkan IHSGt-1 adalah Indeks harga saham gabungan pada waktu t-1. 3) Menghitung Expected Return (Return yang diharapkan)
E(Rit) = αi + βi Rmt Di mana E(Rit) merupakan Return saham yang diharapkan, αi adalah Intercept untuk saham I, dan βi ialah Koefisien slope yang merupakan beta dari saham I, serta Rmt ialah Return Pasar pada waktu t. 4) Menghitung Abnormal Return
ARit = Rit - E(Rit) Di mana ARit adalah Abnormal return saham i pada waktu t, Rit adalah Actual return atau return yang realisasi saham i pada waktu t, dan E(Rit) adalah Return saham yang diharapkan. 5) Menghitung Rata-rata Abnormal Return
Di mana adalah Rata-rata Abnormal return n adalah Jumlah data.
adalah Jumlah Abnormal Return, dan
6) Pengujian Rata-rata Abnormal return dengan menggunankan One Sample T-test dengan tingkat Signifikansi 5% (tingkat kepercayaan 95%) serta dengan hipotesis sebagai berikut: H1
: Pengumuman kenaikan deviden berpengaruh positif terhadap return saham sebelum dan sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Indonesia (BEI).
H2
: Pengumuman penurunan deviden berpengaruh positif terhadap return saham sebelum dan sesudah ex-dividend date di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut: Ho diterima jika nilai t-test > t- tabel
Ho ditolak jika t-test nilai < t- tabel HASIL DAN PEMBAHASAN Penulisan ilmiah ini menguji tentang perusahaan yang mengumumkan kenaikan deviden dan penurunan deviden. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan abnormal return antara keduanya sama. Dan perhitungan untuk mencari abnormal return keduanaya dilakukan pada hari -10 sampai dengan hari +10 (selama 21 hari). Expected Return Menggunakan persamaan regresi untuk mencari expected return pada perusahaan adalah 1.Nilai alpha dan Beta saham perusahaan yang mengumumkan dividen meningkat:
No Nama Emiten 1 Bank Central Asia Tbk
α
β
-0,0005 0,483
2
Unilever Indonesia Tbk
0,009
0,440
3
United Tractors Tbk
-0,004
1,011
4
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
0,005
1,239
5
Semen Gresik (Persero)
0,006
0,457
Pendapatan Saham
Tbk 6
Gudang Garam Tbk
0,003
0,773
7
Indo Tambangraya Megah Tbk
0,007
0,896
8
Indofood Sukses Makmur Tbk
9
Bank CIMB Niaga Tbk
-0,004
0,255
10
Kalbe Farma Tbk
0,011
0,677
11
Jasa Marga (Persero) Tbk
0,005
0,815
12
SMART Tbk
0,004
0,578
0,018
0,212
0,00017 1,475
13 Adira Dinamika Multi Finance Tbk
:
2.Nilai alpha dan Beta saham perusahaan yang mengumumkan dividen menurun:
No
Nama Emiten
α
Β
1
Telekomunikasi Indonesia Tbk
0,002
0,664
2
Bank Mandiri (Persero) Tbk
0,006
1,422
3
Bank Rakyat Indonesia Tbk
0,001
1,460
4
HM Sampoerna Tbk
0,0004
-0,322
5
Bank Danamon Indonesia Tbk
0,004
1,122
6
International Nickel
-0,006
1,022
IndonesiaTbk 7
Bank Negara Indonesia Tbk
0,002
1,231
8
Aneka Tambang (Persero) Tbk
-0,006
1,918
9
Bank Internasional Indonesia Tbk
-0,003
1,216
10
Timah Tbk
0,004
1,778
Persamaan Regresi untuk mencari Expected Return pada perusahaan yang melakukan pembagian cash deviden adalah
Y=a+bx E(Rit)= α + β (Rm)
Abnormal Return Abnormal Return dapat dihitung sebagai berikut: ARit = Rit - E(Rit), kemudian kita menghitung rata-rata Abnormal Return dengan menjumlahkan Abnormal Return dengan jumlah data yang dimiliki per hari pengamatan (h10 s/d h-10)
Kelompok Dividen Naik t
Rata-Rata Abnormal Return
Kelompok Dividen Turun t
Rata-Rata Abnormal Return
10
-0.01332
10
-0.00579
9
-0.00997
9
-0.00717
8
-0.00913
8
0.01023
7
-0.00733
7
-0.00071
Pendapatan Saham
6
-0.00099
6
-0.00731
5
-0.00309
5
0.00590
4
0.00891
4
-0.00155
3
-0.00734
3
-0.05951
2
-0.00013
2
-0.01121
1
-0.02987
1
0.00958
0
-0.01653
0
0.00509
-1
0.00038
-1
0.19028
-2
-0.00095
-2
-0.00327
-3
0.00089
-3
-0.00172
-4
0.00409
-4
-0.00077
-5
0.01006
-5
0.00924
-6
-0.00396
-6
0.00339
-7
-0.01138
-7
-0.0139
-8
-0.00354
-8
-0.00229
-9
-0.00913
-9
0.01090
-10
0.01594
-10
0.00509
Pengujian Hipotesis Sesuai pada metode penelitian hipotesis dalam penelitian ini di bagi dua yang pertama untuk menguji perusahaan yang mengumumkan deviden meningkat dan yang kedua untuk menguji perusahaan yang mengumumkan deviden.menurun menggunakan pengujian regresi linier berganda dan hipotesis One Sample T-test terhadap rata-rata abnormal return Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier digunakan untuk menguji hubungan secara linier antara dua atau lebih variable (x1,x2,...xn) dengan variable dependen (Y)
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut ( bab 3): Y = a + bx Y = a + b1 x1+ b2 x2 Y= a + b1 PDM1 + b2 PDM2 Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) AAR.NAIK AAR.TURUN
Std. Error
,147
,031
10,861
2,865
,734
,639
Standardized Coefficients Beta
t 4,825
,000
,646
3,790
,001
,196
1,148
,266
Casewise Diagnostics t
Std. Residual
t
Sig.
Std. Residual
10
-,897
-1
-,244
9
-1,171
-2
-,927
8
,079
-3
-,177
7
-,044
-4
-,266
6
,367
-5
1,312
5
,372
-6
,405
4
,553
-7
-1,933
3
,939
-8
,038
2
-1,571
-9
1,765
1 0
,301 -10
-,299
1,397
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2 X2 Y = 0,147 + 10,861 X1 +0,734 X2 Y = 0,147 + 10,861 PDM1 + 0,734 PDM2 Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 0,147 artinya jika PDM1 dan PDM2 nilainya 0, maka harga saham nilainya Rp 0,147.
Koefisien regresi variable PDM1 sebesar 10,861 artinya jika variable independen lainnya tetap dan PDM1 mengalami kenaikan 1%, maka harga saham mengalami peningkatan 10,861. Koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara PDM1 dan harga saham, semakin naik nilai PDM1 maka semakin naik harga saham. Koefisien regresi variable PDM2 sebesar 0,734 artinya jika variable independen lainnya tetap dan PDM2 mengalami kenaikan 1%, maka harga saham mengalami peningkatan 0,400. Koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara PDM2 dan harga saham, semakin naik nilai PDM2 maka semakin naik harga saham.
Berdasarkan tabel casewise diagnostics dapat terlihat hasil standar residual yang menunjukkan jika standar residual mendekati nol maka model regresi antar variable semakin baik untuk melakukan prediksi, sebaliknya jika menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka model regresi semakin tidak baik untuk melakukan prediksi.
Uji Hipotesis(uji-t)
Setelah abnormal return untuk setiap kode sekuritas dan periode pada masing-masing
kelompok diperoleh, kita dapat menentukan standar deviasi, t-hitung menggunakan SPSS 17.0
dengan memasukkan data Average abnormal return meningkat dan Average abnormal return menurun selama periode pengamatan kemudian pilih analyze, compare means, One-sample T Test sehingga didapat nilai t untuk masing-masing kelompok yang disajikan pada tabel-tabel berikut:
4.5.1 Kelompok Dividen Meningkat Dari tabel 4.15 dapat dilihat rata-rata abnormal return, standar deviasi dan nilai t-hitung pada event period dari kelompok dividen naik. Nilai t-tabel (2,179) diperoleh berdasarkan α = 5% dan 1/2α = 2,5% pada derajat kebebasan (degree of freedom) n-1 = 13-1 = 12.
Tabel 4.17. Hasil Uji Statistik Kelompok Dividen Naik Hasil Analisis t
AR
Std.Error
t-Hitung
(t-tabel=2,179)
10 -0.01332
0.00526
-2.376
H0 ditolak
9 -0.00997
0.00737
-1.352
H0 diterima
8 -0.00913
0.00739
-1.229
H0 diterima
7 -0.00733
0.00579
-1.271
H0 diterima
6 -0.00099
0.01069
-0.096
H0 diterima
5 -0.00309
0.00559
-0.056
H0 diterima
4 0.00891
0.00922
0.962
H0 diterima
3 -0.00734
0.02127
0.343
H0 diterima
2 -0.00013
0.01102
0.009
H0 diterima
1 -0.02987
0.01347
-2.222
H0 ditolak
0 -0.01653
0.00843
1.825
H0 diterima
-1 0.00038
0.05822
0.071
H0 diterima
-2 -0.00095
0.00579
-0.160
H0 diterima
-3 0.00089
0.00493
0.188
H0 diterima
-4 0.00409
0.01009
0.406
H0 diterima
-5 0.01006
0.00711
1.407
H0 diterima
-6 -0.00396
0.00819
-0.485
H0 diterima
-7 -0.01138
0.00590
-1.915
H0 diterima
-8 -0.00354
0.00499
-0.695
H0 diterima
-9 -0.00913
0.00779
-1.169
H0 diterima
-10 0.01594
0.00971
1.604
H0 diterima
Sumber: Data diolah, 2009 Dari hasil pengujian di atas dapat terlihat, terdapat rata-rata abnormal return positif yang signifikan, yaitu pada t-10 sebesar 0.01594. Rata-rata abnormal return tersebut berada di daerah penerimaan Ho1 di mana nilai t-hitung nya sebesar 1.604 lebih kecil daripada nilai t-tabel nya.
4.5.2 Kelompok Dividen Menurun Dari tabel 4.16 dapat dilihat rata-rata abnormal return, standar deviasi dan nilai t-hitung pada event period dari kelompok dividen turun. Nilai t-tabel (2,262) diperoleh berdasarkan α = 5% dan 1/2α = 2,5% pada derajat kebebasan (degree of freedom) n-1
= 10-1 = 9 Tabel 4.18. Hasil Uji Statistik Kelompok Dividen Turun
Std.Error
t-Hitung
Hasil Analisis tabel=2,262)
10 -0.00579
0,03384
0.275
H0 diterima
9 -0.00717
0,01734
-1.698
H0 diterima
8 0.01023
0,01335
1.455
H0 diterima
7 -0.00071
0,01950
-0.643
H0 diterima
6 -0.00731
0,02018
-1.838
H0 diterima
5 0.00590
0,01894
0.220
H0 diterima
4 -0.00155
0,02067
0.145
H0 diterima
3 -0.05951
0,02206
-0.140
H0 diterima
t
AR
(t-
kelompok diperoleh, kita dapat menentukan standar deviasi, t-hitung menggunakan SPSS 17.0
2
-0.01121
0,02371
-1.252
H0 diterima
1
0.00958
0,04415
0.143
H0 diterima
0
0.00509
0,01493
0.533
H0 diterima
-1
0.19028
0,01647
1.681
H0 diterima
-2
-0.00327
0,01961
-0.817
H0 diterima
-3
-0.00172
0,03397
-0.023
H0 diterima
-4
-0.00077
0,02421
-0.244
H0 diterima
-5
0.00924
0,07596
0.576
H0 diterima
-6
0.00339
0,02050
1.202
H0 diterima
-7
-0.0139
0,02369
-1.419
H0 diterima
-8
-0.00229
0,02005
0.052
H0 diterima
-9
0.01090
0,03368
1.226
H0 diterima
-10
0.00509
0,02302
0.015
H0 diterima
Sumber: Data diolah, 2009 Dari hasil pengujian di atas dapat terlihat, bahwa terdapat rata-rata abnormal return negatif yang signifikan pada hari (t3) sebelum pengumuman yaitu sebesar sebesar -0.05951. Rata-rata abnormal return tersebut berada di daerah penerimaan Ho2 di mana nilai t-hitung nya sebesar -0.140 lebih kecil daripada nilai t-tabel nya . Analisis
Berdasarkan hasil perhitungan uji analisis data menggunakan analisis regresi linier untuk mencari nilai alpha dan beta saham dari data actual return dan market return dengan menggunakan Ordinary Least Square (OLS), dengan return saham sebagai variabel dependent dan return pasar sebagai variabel independent Dari tabel 4.3 dan tabel 4.4 di atas dapat dilihat adanya saham dengan nilai beta yang positif maupun negatif. Saham dengan nilai beta yang positif mengidentifikasikan
bahwa saham tersebut berkorelasi positif terhadap risiko pasar, sedangkan saham dengan nilai beta negatif akan berkorelasi sebaliknya. Hasil perhitungan uji analisis data menggunakan uji hipotesis (uji-t) untuk mencari pengaruh pengumuman deviden terhadap return saham selama periode h+10 sampai h- 10 mengunakan rata-rata abnormal return(ARR) pada pengumuman peningkatan dan penurunan deviden sesuai hipotesis yang menjadi tujuan penelitian ( tabel 4.6 dan tabel 4.7) diperoleh sebagai berikut:
1. Kelompok Dividen Meningkat Rata-rata abnormal return tersebut berada di daerah penerimaan Ho1 (terletak antara -2,179 sampai 2,179) di mana nilai t-hitung nya sebesar 1.604 lebih kecil daripada nilai ttabel nya. Ini berarti Ho1 diterima dan berarti bahwa secara keseluruhan pengumuman deviden meningkat tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham di sekitar ex-devidend date (mendukung teori irrelevant dividend theory yang dikemukakan Miller dan Modigliani (1961). Tetapi secara parsial bila t-hitung dibandingkan dengan t-tabel, maka selama periode pengamatan terdapat 2 hari bursa yang t-hitung> 2,179 atau < - 2,179 yaitu h+10, h+1. Hal ini berarti pengumuman deviden meningkat mempengaruhi return saham hanya selama 2 hari bursa tersebut. Ini juga didukung hasil uji regresi linier berganda terhadap variable dependen( Harga saham) dan variable independen( Pengumuman deviden meningkat) bahwa antar variabel terdapat hubungan positif sebesar 10,861 tetapi tidak signifikan ini terlihat nilai standar residual dari casewise diagnostic sebagian besar menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau 1.
Dan 13 sampel perusahaan yang mengumumkan kenaikan deviden sudah mewakili seluruh populasi, hal ini dapat diketahui dari nilai standar error nya sebesar 1.6% yang lebih kecil daripada tingkat singnifikansinya yaitu sebesar 5%.
kelompok diperoleh, kita dapat menentukan standar deviasi, t-hitung menggunakan SPSS 17.0
2. Kelompok Deviden Menurun Rata-rata abnormal return tersebut berada di daerah penerimaan Ho2 (terletak antara 2,262 sampai 2,262) di mana nilai t-hitung nya sebesar -0.140 lebih kecil daripada nilai t-tabel nya. Ini berarti Ho2 diterima dan berarti bahwa secara keseluruhan pengumuman deviden menurun tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham di sekitar ex-devidend date (juga mendukung teori irrelevant dividend theory yang dikemukakan Miller dan Modigliani (1961).
Hasil uji regresi linier berganda terhadap variable dependen (Harga saham) dan variable independen( Pengumuman deviden menurun) bahwa antar variabel terdapat hubungan positif sebesar 0,734 tetapi tidak signifikan ini terlihat nilai standar residual dari casewise diagnostic sebagian besar menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1. 10 sampel perusahaan yang mengumumkan penurunan deviden b mewakili seluruh populasi, hal ini dapat diketahui dari nilai standar error nya sebesar 2.20% yang lebih kecil daripada tingkat singnifikansinya yaitu sebesar 5%. Berdasarkan analisis uji hipotesis(uji-t) terhadap kelompok deviden meningkat dan kelompok deviden menurun bahwa tidak adanya abnormal return yang memenuhi nilai Thitung mengindikasikan investor cenderung menunggu dan berhati-hati untuk menanggapi penurunan deviden atau faktor lain diluar faktor finansial.
PENUTUP Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa Pada kelompok dividen meningkat menunjukkan data sampel dari abnormal return selama periode penelitian memiliki sebaran data terdistribusi normal dan pengumuman dividen secara umum tidak terdapat pengaruh positif
pengumuman dividen terhadap return saham pada sekitar tanggal ex-dividend date di Bursa Efek Indonesia Pada kelompok dividen menurun menunjukkan data sampel dari abnormal return selama periode penelitian memiliki sabaran data terdistribusi normal dan pengumuman dividen secara umum tidak terdapat pengaruh positif pengumuman dividen terhadap return saham pada sekitar tanggal exdividend date di BEI, Meneliti pasar modal yang lain, baik pasar modal lokal maupun pasar modal asing, melakukan penelitian tentang pengaruh dari peristiwa-peristiwa lainnya terhadap return saham, baik peristiwa yang bersifat keuangan maupun non keuangan.
DAFTAR PUSTAKA David Allen. (1997); Inefficient Market Hypothesis; Management Accounting, September; pp. 20. Sri Dwi Ari Ambarwati. 2005. “Pengaruh Dividend Initiations dan Dividend Cut/Omissions terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta”. JSP. Vol 1. No10. 73-93. Universitas Pembangunan Nasional. Yogyakarta. Bursa Efek Indonesia. 2009. Pembagian Dividen Tunai. www.idx.co.id. Anto Dajan.1991. Pengantar Metode Statistika. LP3ES. Jakarta. F Eguene Fama, 1997, “Market Efficiency, Long-Term Return and Behavioral Finance”, Journal of Financial Economics, Vol. 49. 283-30 Abdul Halim,. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat. Jakarta. Harahap. 2001. “Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap Harga Saham disekitar announce date dan ex-dividend date di Bursa Efek Jakarta, Suad Husnan,. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Jogiyanto Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta. Elsa Imelda,. 2003. “Dividend Yield sebagai Indikator Perubahan Harga Saham”. Jurnal Manajemen. Th VII. No.2. 166-171. Universitas Taruma Nagara. Jakarta. Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Karlina. 2009. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Return Saham Sebelum dan Sesudah ExDividend Date di BEI”. Universitas Gunadarma. Depok. Reza Mulyadi. 2007. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Return Saham Saat Ex-Dividend Date di BEJ”. Universitas Gunadarma. Depok.
kelompok diperoleh, kita dapat menentukan standar deviasi, t-hitung menggunakan SPSS 17.0
Mulyono. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Harga Saham di Bursa Efek Surabaya (BES)”. Manajemen, Akuntansi dan Bisnis. Vol 1. No 1. 64-74. Universitas Widyagama. Malang. Zidny Rahmawati,. 2005. “Analisis Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Surabaya”. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Sosial. Vol 5. No 2. 35-53. Universitas Putra Bangsa. Ratnawati. 2003. “Analisa Dampak Pengumuman Dividen terhadap Return, Variabilitas Tingkat Keuntungan dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham”. Arthavidya. Th 4. No 1. 61-80. Universitas Wisnuardhana. Malang. Bambang Riyanto,. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. R. Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE. Yogyakarta. Nico Silitonga dan Adler Haymans. 2008. “ Return Saham disekitar Dividend Ex-Date. Jakarta. Kery Soetjipto. 1998. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta Tahun 1995”. Jurnal Akuntansi. Th II. No 2. 23-36. Universitas Taruma Nagara. Jakarta. I Made Sudana dan Sriyanti. 1995. “Pengaruh Kebijaksanaan Dividen Kas terhadap Harga Saham”. Majalah Ekonomi. Th IV. No 13. 61-72 I Made Sudana dan W. Wijayanti. 1999. “Pendapatan Abnormal Saham Perusahaan dengan Dividen Yield Tinggi dan Dividen Yield Rendah di Bursa Efek Jakarta”. Majalah Ekonomi. Th IX. No 3. 41-56. R. Andi Sularso. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5. No 1. 1-17. Universitas Jember. Finance.yahoo.com Indonesia Stock Exchange, Fact Book (2008-2009), Jakarta Indonesia Stock Exchange, IDX Statistics (2008-2009), Jakarta