PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN TANGERANG
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
Peta Stratifikasi Kecamatan dengan Kasus DBD Di Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2015
Upaya Penanggulangan Pengendalian KLB Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Tangerang
• Surat Edaran Bupati Tangerang untuk meningkatkan Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus DBD dan mengaktifkan PSN 3M Plus • Penetapan KLB DBD di Kabupaten Tangerang oleh Dinas Kesehatan melalui W1 pada tanggal 31 Januari 2016 • SK Bupati tentang Penetapan KLB DBD di Kabupaten Tangerang pada tanggal 2 Februari 2016 • Himbauan Bupati Tangerang untuk seluruh Kecamatan , Sekolah (SD-SLTA dan sederajat) dalam Pelaksanaan PSN DBD
• Mengaktifkan gerakan 1 rumah 1 jumantik. • Larvasidasi • Intensifikasi penyuluhan tentang kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue di Sekolah-sekolah,mesjid,balai desa dan kelurahan. • Mengintensifkan Pelaporan DBD dari Fasyankes Primer dan Rujukan dalam waktu 1x 24 jam • Melakukan fogging focus di wilayah terjangkit sesuai indikasi dan fogging siklus ke 2 untuk wilayah dengan kasus tinggi
• Promosi pencegahan DBD melalui media, khutbah Jum’at, dan mobil unit penyuluhan (kerjasama dg BJB, RS/Klinik swasta se-Kab. Tangerang • Penandatanganan komitmen bersama Camat, Muspika, Kades/Lurah dan Tokoh Masyarakat dalam pencegahaan DBD • Kampanye pencegahan DBD bersama mahasiswa UIN dan UMT Muhamadiyah , Untar di 6 kecamatan (curug , balaraja, cisauk, cisoka ,kronjo, tigaraksa) • Kampanye pencegahan DBD bersama Saka Bakti Husada • Pengaktifan Kader Jumantik di sekolah diutamakan pada sekolah di Kecamatan dengan resiko tinggi DBD • dengan bpjs.
3M Plus Oleh Bupati Tangerang
PENYULUHAN
Penyuluhan di Kecamatan Tigaraksa
Penyuluhan di Kec. Solear
Penyuluhan DBD di Desa Cisereh Kec. Tigaraksa
PSN di SD Kecamatan Kemeri
PSN di SD Kecamatan Kosambi
PSN DAN LARVASIDASI
Pemberian Abate di Ds Pematang Kec Tigaraksa
PSN di Kec. Cikupa
Pemberian Abate di Kec Sindang
FOGGING FOCUS
Fogging Focus di Kec. Sindang Jaya
Penandatanganan dan Komitmen Kades, RT, RW dan BPD untuk PSN di Kec. Tigaraksa
KOORDINASI TIM KEMENKES RI DENGAN DINAS KESEHATAN UNTUK PENANGGULANGAN KLB DBD DI KABUPATEN TANGERANG
KERJASAMA: • KEMKES (BBTKL PP JAKARTA) • DINKES KAB TANGERANG
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
KLB DBD Di Kab. Tangerang Sampai dengan tanggal 4 Februari 2016 jumlah kasus DBD di Kabupaten Tangerang mencapai 372 Kasus konfirmasi DBD dengan 15 kematian (CFR 4%) Penyebaran kasus berada di 83 Desa pada 16 Kecamatan.
Tim terintegrasi Subdit Pengendalian Arbovirosis, Subdit Pengendalian Vektor, IDAI, BBTKLPP Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Kab.Tangerang melakukan PE di Panongan Evaluasi Diagnosa dan Tata Laksana Kasus di RSUD dan PKM Melakukan pengambilan sampel serum darahSerotype DEN Survei Kepadatan Vektor & Identifikasi spesies & serotype DEN pada vektor
Hasil Investigasi Koordinasi Tim Gabungan
Pengambilan serum kasus DBD di RSUD Balaraja
Briefing Kader di PKM Panongan
Hasil Pemeriksaan Serum 10
9
8 6
5
5
4
2
2
Hasil Pemeriksaan Jentik & Vektor
0 DEN-2
DEN-3
DEN-4 Negatif 20
16
15
Larva Positif DEN-2
Larva Negatif
15 10 5
2
2
Vektor Positif DEN-2
Vektor Negatif
0
Hasil Survei Kepadatan Vektor 1.Kepadatan Vektor Desa Ciakar
Desa Panongan
54,4%
78%
CI
15%
13%
BI
47,8%
30%
ABJ
2. Hasil PCR Vektor • Dari 4 sampel nyamuk dan di Desa Ciakar dan Desa Panongan : hasil Serotype DEN-2 pada Nyamuk Aedes aegypti • 31 sampel larva Aedes aegypti dan Aedes albopictus dari Panongan dan Ciakar : 16 sampel Positif Serotype DEN-2. Trans Ovarial Transmission
Surveilans Faktor Risiko DBD Kab.Tangerang • Persiapan : Koordinasi dan Pemilihan lokasi • Briefing Dinkes dan PKM • Pengumpulan Serum Kasus di PKM terpilih • Survei lapangan • Koordinasi dengan Dinkes Kab, Penjelasan Latar belakang, Metode, Penentuan wilayah kajian, waktu pelaksanaan • Dipilih PKM Balaraja, PKM Curug, PKM Tiga Raksa, PKM Legok dan PKM Cikupa untuk wilayah kajian • Dihadiri oleh Petugas Laboratorium & Pengelola Program DBD dari 5 PKM • Penjelasan teknik kegiatan & cara penggunaan RDT, Pembagian RDT DBD & peralatan pendukungnya
Tujuan Umum
Diketahuinya faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian DBD
Tujuan Khusus Diketahuinya gambaran karakteristik responden, tingkat pengetahuan, perilaku, dan faktor risiko lingkungan Diketahuinya gambaran serotype Virus Dengue pada Serum, Larva, dan Nyamuk
Diketahuinya gambaran vektor nyamuk
Diketahuinya resistensi vektor nyamuk terhadap insektisida
Diketahuinya Resistensi larva terhadap larvisida
Kerangka Konsep Karakteristik individu : - Umur - Jenis Kelamin - Pendidikan - Pekerjaan Pengetahuan dan Perilaku : - Pengetahuan penyakit DBD - Pengetahuan vektor penular DBD - Prilaku PSN 3 M Plus - Lama aktifitas di dalam rumah Faktor Lingkungan fisik : - Suhu ruangan - Kelembaban ruangan - Keberadaan baju menggantung
Kasus DBD
Metodologi Desain
• Cross Sectional
• • kegiatan • •
Sampel
Wawancara Pemetaan Serotype DEN di serum darah, jentik, dan vektor Survei vektor dan jentik Uji resistensi Insektisida
• 150 rumah, wawancara • 150 ovitrap di 75 rumah
Pemilihan Puskesmas
- Kasus Tinggi - Terdapat Analis & Lab pendukung - Masyarakat Kooperatif
Puskesmas Cikupa, Puskesmas Balaraja, Puskesmas Tigaraksa, Puskesmas Legok Puskesmas Curug
Alur Kerja
Kasus Suspek Infeksi Dengue dari PKM/ Confirmed DBD dari RS
Serum darah manusia
Nyamuk & Jentik
Identifikasi A.aegypti Antigen NS-1, IgG-IgM di lokasi PCR Serotype
PCR Pemantauan Jentik Uji resistensi vektor
Antigen NS-1 PCR
+ -
+
-
Lingkungan : Suhu Kelembaban Breeding places/TPA/con tainer
Pengumpulan Serum Kasus
Pengumpulan Serum
Jumlah Serum
• Dilakukan di 5 PKM dengan kasus tertinggi, ada analis lab & sarana lab sederhana • Kasus baru : Klinis WHO (+), lab darah (hematokrit, trombosit, leukosit), RDT (NS-1/IgM-IgG)
• PKM Curug 71 sampel, PKM Balaraja 94 sampel, Legok 38 sampel, Cikupa 26 sampel, Tiga Raksa 12 sampel • Total : 241 sampel • Tambahan Serum kasus dari RSUD Balaraja 150 sampel
1.
Survei PSP tentang DBD dan perilaku 3 M plus
2. 3.
Survei Kepadatan Vektor : survei jentik di tempat-tempat penampungan air didalam dan diluar rumah; survei nyamuk dewasa, identifikasi spesies di lapangan
4.
Survei ke rumah kasus, dan 9 rumah sekitarnya dengan radius 200m (jarak terbang Aedes).
5. 6.
Pengulukuran Suhu, kelembaban, dan penentuan ttik lokas responden
Pemasangan ovitrap (2 bh/rumah)u/ uji resistensi insektisida
Identifikasi mikroskopis di PKM terkaitmasukkan ke vialdeteksi DEN di jentik dan nyamuk de
Masih dalam Proses Entri dan Analisis Data
Survei Tahap I : target survei di 150 rumah, pemasangan ovitrap di 75 rumah @ 2 bh ovitrap
Survei Tahap II : 7 hari 150 bh Ovitrap dievaluasi diambil jentiknya, untuk uji resistensi insektisida
Hasil Surveilans Serotype pada Serum Hasil Pemeriksaan Serum dalam Persentase 35% 65%
Pemeriksaan Serotype DBD Negatif
Positif n = 241
46
50
40 30
20
20
10 0
6
3
7
2
1
Hasil Surveilans Serotype Positif pada Serum 16 14
14 12 10
8
8 6
2 0
1
77
6
5
4
4
10 9
33 00
1
Den-1
0 Den-2
2 0 00
Den-3
1
Den-4
000
1
1 1 0 0 0
1
00 00
Den 2 & 3 Den-2 & 4 Den-3 & 4
PKM Balaraja
PKM Curug
PKM Cikupa
Positif di PKM Legok
PKM Tigaraksa
Hasil Surveilans Serotype Positif pada Vektor 2,5 2
2
1,5 1
1
1
1
1
0,5 0
0
0 0
Larva Den-4
0 0
0
0 0
0 0
Nyamuk Den-4 Nyamuk Den 2, 3, &4
PKM Balaraja
PKM Curug
PKM Cikupa
PKM Legok
PKM Tigaraksa
Jumlah Sampel : Larva : 58 sampel Larva rearing ; 7 sampel (negatif semua) Nyamuk : 23 sampel
Resistens untuk Insektisida Pkm Cikupa
PKM Balaraja
Pkm Curug
Malathion
Malathion
Alphacypermetrin
Alphacypermetrin
Lamdacyhalo trin
Lamdacyhalo trin
Permetrin
Permetrin
Malathion Alphacypermetrin
Resistens untuk Insektisida Pkm Tigaraksa
Pkm Legok
Belum selesai
Ovitrap terkontaminasi telur lalat sehingga tidak bisa digunakan untuk uji kerentanan
Lokasi
Uji
: Ds. Serdang Kulon, Kec Panongan Kab. Tangerang-Banten Jumlah sampel uji : 200 lavitrap Periode uji : 2 kali Metode uji : Perbandingan
Jml Lavitrap Warna Hitam: 124 bh (62%)
Positif Jentik: 74 bh (60%) Rata-2: 18 Jentik
Total: 200 bh Positif: 120 bh (60%) Rata-2: 10 jentik Jml Lavitrap Warna Bening: 76 bh (38%)
Positif Jentik: 46 bh (64%) Rata-2: 48 Jentik
Jumlah Lavitrap Positif Jentik Berdasarkan Media Air: • Air Tanah : 113 (94%) Lavitrap positif jentik • Air Hujan : 7 (6%) Lavitrap positif jentik • Rata-rata jentik di air tanah : 16 jentik • Rata-rata jentik di air hujan : 25 jentik
Jumlah Lavitrap Positif Jentik Berdasarkan Letak • Atas (1-2 m) : 64 (53%) Lavitrap • Bawah (lantai) : 56 (47%) Lavitrap • Rata-rata atas : 13 jentik • Rata-rata bawah : 22 jentik
Warna toples Pencahayaan dalam ruangan Pergerakan penghuni rumah Aktifitas merokok Aktifitas penggunaan obat anti nyamuk (semprot, bakar dll) Kerapihan dan kebersihan ruangan Kelembaban Keberadaan kontainer di lingkungan rumah Fogging
Lanjutan Lavitrap………… •
•
•
Distribusi 500 bh Larvitrap kepada Dinkes Kab.Tangerang untuk di distribusikan kepada desa prioritas Uji lavitrap dengan bahan air dari air jerami masih berlansung di Desa Serdang Kulon Kec.Panongan (wilayah PKM Panongan) Jentik akan diternakkan menjadi nyamuk dewasa dan akan dilakukan uji efikasi obat anti nyamuk yang di pasaran
PSN – DBD dengan kegiatan 3 M PLUS suatu metode TEPAT GUNA, MURAH dan MUDAH untuk mencegah penyakit DBD.
P2PPL Dinkes Kab Tangerang
p2ppl
47