Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas kehendakNya-lah penulisan makalah ini dalam tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dapat diselesaikan. Materi dalam makalah ini disusun atas dasar keadaan pada saat ini, sehingga materi yang dibahas di dalamnya akan sesuai dengan tugas yang diberikan. Dalam penyusunan makalah ini tersusun dengan jelas dan disajikan menggunakan kalimat yang cukup sederhana sehingga mudah dipahami. Insya-Allah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat umum dapat lebih mencintai dalam bidang pertanian sehingga bangsa ini mampu bersaing dengan bangsa lain dalam produksi pertaniannya. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan mohon maaf bila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, dan tak lupa kritik dan saran dari para pembaca makalah ini saya tunggu sehingga dalam pembuatan makalah yang lain akan lebih baik.
Jakarta, 17 Maret 2010 Hormat saya, Udi Kusprianto
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pada saat ini pertanian di negara kita hampir terperosok dari pada negara-negara tetangga dikarenakan masyarakat kita hamper meninggalkan pekerjaan pertanian dan juga sudah berkurangnya lahan-lahan pertanian yang ada dimana banyaknya lahan produktif yang ada diahli fungsikan menjadi bangunan-bangunan pabrik, gedung-gedung Mal, perumahan Elite tanpa memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan. Dewasa ini banyak diantaranya Generasi muda kita kurang minatnya dalam menekuni bidang pertanian yang mana, negara kita adalah negara yang berbentuk agraris yaitu mata pencaharian utamanya adalah bercocok tanam atau dengan cara bertani. Dimana pada saat ini petanin-petani yang masih melaksanakan bercocok tanam atau bertani diperkirakan sudah berusia di atas 50 tahun. Dengan petani yang ada pada saat ini sangatlah mengkhawatirkan dan sangatlah mendesak adanya penerus dalam menjalani aktifitas pertanian, yang merupakan sebagai sumber utama atau mata pencaharian utama bagi penghidupan rakyat Indonesia khususnya di daerah Jawa. Generasi muda yang dilahirkan dan dibesarkan dipedesaan yang ruanglingkup mata pencahariannya bertani, tetapi tidak jarang generasi muda tersebut enggan dalam melanjutkan profesi orang tua mereka untuk menjadi petani. Mereka lebih tertarik cenderung untuk memilih pekerjaan dikota-kota besar menyebabkan banyaknya urbanisasi warga desa ke kota atau pekerjaan yang bukan berhubungan dengan tanah. Sebagaimana misalnya menjadi buruh pabrik, kuli bangunan, atau tukang ojek.. Didalam pendidikanpun, semakin sedikit para lulusan SMA yang memilih pertanian sebagai bidang studi yang mereka jalani. kejadian ini sangat ironi, dimana pertanian yang merupakan sumber utama kehidupan masyarakat Indonesia, kini bidang studinya makin kurang diminati, ironi berlanjut ketika para lulusan perguruan-perguruan tinggi lulusan studi pertanian malah banyak memilih pekerjaan diluar pertanian seperti perbankan, perindustrian dibanding pertanian.
I.3 TUJUAN Menyelamatkan dan mengingatkan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya Lahan Pertanian kita sebagai sumber bahan pokok bangsa, lebih mengutamakan hasil pertanian Bangsa sendiri dari pada hasil pertanian dari luar negeri. Menjaga kelestarian tanah-tanah pertanian, mempromosikan hasil-hasil pertanian sendiri ke luar negeri Tidak lupa pula memberkan terobosan-terobosan baaru dan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan produktifitas hasil pertanian dan meningkatkan taraf hidup bagi para petani sehingga mereka dapat dengan nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Tak kalah pentingnya para petani itu dapat mewariskan kepada generasi muda dan mengingatkan bahwa betapa pentingnya pertanian bagi bangsa kita, karena bangsa Indonesia adalah mempunyai Negara yang bersifat agraris dimana pendudukannya bermata pencaharian dengan bercocok tanam dan bertani.
I.4
SASARAN Diharapkan agar para pemuda dan masyarakat Indonesia, sangatlah pentingnya hasil pertanian yang kita miliki, pada saat inilah bagi generasi muda dan ilmuan muda diharapkan dapat menemukan suatu inovasi baru yang berguna meningkatkan mutu hasil pertanian kita menjadi lebih baik, dengan begitu hasil pertanian kita menjadi lebih baik dengan kualitas yang dapat menyaingi dan dapat mengalahkan kualitas dan mutu hasil pertanian luar negeri dan dapat juga di ekspor keluar negeri dan menghilangkan ketergantungan dari hasil pertanian luar negeri dan tentu saja yang tetap bertujuan melestarikan, mensejahterakan rakyat Indonesia.
BAB II
PERMASALAHAN
II.1 Kekuatan Negara Indonesia mempunyai penduduk yang besar atau terbanyak ke 4 di dunia, dengan penduduk yang besar dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dengan segala bidang maka akan sangatlah berhasil dalam meningkatkan pencapaian ekonomi yang maksimal. Dimana Indonesia mempunyai lahan-lahan yang subur dalam bidang pertanian dan tersebar keseluruh wilayahnya, dan iklim yang sangat mendukung dalam pengolahan pertanian sehingga Negara Indonesia terkenal dengan Negara Agraris. Para generasi muda mempunyai potensi sangat besar dalam memberikan kontribusi dalam pembangunan Negara terutama dalam memperjuangkan dan melestarikan lahan-lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan taraf hidup gizi masyarakat; Dibidang pendidikan Indonesia mempunyai sekolah kejuruan di bidang Pertanian dan mempunyai Perguruan Tinggi yang sangat baik dalam perkembangan Pertanian yaitu Institut Pertanian Bogor yang dapat mendidik dan membentuk Generasi Muda menjadi SDM yang handal dalam Bidang Pertanian.
II.2 Kelemahan Masih banyaknya masyarakat desa yang pekerjaan bertani hidupnnya dalam kemiskinan dan ini dapat memberikan persepsi bahwa bertani tidak dapat menunjang hidup denganlayak. Kurangnya perhatian dari Pemerintah, bahwa dibidang pertanian jika dilakukan dengan baik dan benar akan menjadikan suatu devisa yang sangat besar bagi negara. Kurangnya masyarakat dalam menghargai hasil pertanian sendiri dan lebih menghargai hasil pertanian yang dimpor dari luar negeri, sehingga hasil pertanian sendiri kurang diminati. Perkembangan usaha dalam bidang pertanian tidak dilakukan secara maksimal.
Generasi Muda sekarang terlebih tidak memilih pertanian sebagai pekerjaan yang menguntungkan bagi kehidupan, mereka lebih memilih pekerjaan yang tidak berhubungan dengan tanah dan meninggalkan lahan-lahan pertanian dengan melakukan urbanisasi kekotakota besar. Terjadinya pembabatan lahan-lahan pertanian dan dialih fungsikan lahan pertanian produktif menjadi pabrik-pabrik yang dampaknya merusak lingkungan dan terjadinya penyempitan lahan pertanian. Kurangnya pengawasan dari Pemerintah terhadap lahan pertanian yang dialih fungsikan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Tidak adanya pengaturan dalam harga komoditas primer pertanian yang dihasilkan petani, dimana semakin hari semakin berkurang nilainya dibandingkan komoditas industri, biaya pendidikan dan kesehatan; Tidak adanya fasilitas yang memadai yang mendukung untuk pertanian misalnya pembangunan irigasi yang baik, membentuk lahan-lahan baru dan pengadaan infrastruktur yang sulit didapatkan oleh petani sehingga pertanian hanya bersifat tradisional
II.3 Peluang
Indonesia adalah negara Agraris, yang didukung dengan kekayaan alam yang luar biasa, Negara dengan tanah yang subur dan dapat ditumbuhi dengan berbagai macam tumbuhan yang jarang ada di dunia lain dan bersifat unik. Lahan-lahan pertanian yang sangat luas dan siap untuk dioleh. Dengan suatu kreatifitas masyarakat dan penduduk desa dalam pembuatan pupuk alami yang mana semua bahan-bahannya sudah tersedia, dan meningkatkan penyuluhan-penyuluhan pertanian. Dan ini akan menjadi peluang besar sebagai penyerapan tenagakerja dibidang pertanian.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Bagaimana Perguruan tinggi dan sekolah-sekolah dalam bidang pertanian (agro komplek) saat ini dimana semakin kurang diminatinya bidang pertanian (pertanian secara umum) oleh kalangan generasi muda. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-petani dimana petani tidak difasilitasi kebutuhan sarana produksinya, yang mana harga jual hasil pertanian masih dapat dipermainkan oleh para tengkulak, sehingga tingkat kesejahteraan petani sangat rendah, berusaha di bidang pertanian dinilai tidak menjanjikan dan tidak menarik lagi bagi generasi muda, Sangat rendahnya budaya untuk menciptakan lapangan kerja sendiri (wirausaha mandiri) dan pada saat ini orientasi generasi muda untuk mencari pekerjaan setelah lulus masih sangat tinggi, masih banyaknya pandangan masyarakat bahwa tingkat keberhasilan dan kesuksesan seseorang adalah dapat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Terus dilakukan peningkatan teknologi pertanian modern dari hulu sampai hilir untuk dikedepankan, dan diprioritaskan untuk mengembangkan potensi hasil pertanian local sehingga dapat menarik minat para pemuda untuk bertujuan di bidang pertanian.
III.2 Rekomendasi
Pertanian merupakan basis perekonomian kerakyatan di Indonesia. Pertanian pula yang menjadi penentu ketahanan pangan. Sektor pertanian merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan dan peradaban suatu bangsa, kekuatan ketahanan dan kedaulatan pangan segera dapat terwujudkan yang akhirnya menjadikan Indonesia menjadi sebuah negara industri pertanian yang maju dan modern.