PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN 1
MASYARAKAT PEDESAAN Kasus Penelitian Desa-desa Wilayah Perkotaan, Pinggiran dan ~edesaan.aiKabupaten Malang . - Jawa Timur
Oleh ZAINI ROHMAD
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1998
YOUTH ROLE IN RURAL COMMUNITY DEVELOPMENT: Research Cases of Rural in City, Suburb, and Rural In Malang District East Java Abstract The aim of this research was to describe the youth role in rural community development. The research was carried out in District of Malang, East Java in 1997. The data were collected by questionnaires, consist of 240 youth and 120 opinion leaders. The data were sampled by Multiple Stage Procedures. The results show that generally the level of performance role of youth in rural community development was classified into medium category. The second shows that the youth of figure play role better or more actives than ordinary youth in rural community development. There was a difference standard to evaluate the youth role in rural community development between youth and opinion leaders. The performance role of youth were influenced by perceived role that related with socialization. The role of youth in rural community development were influenced by internal and external factors. External factors were family conditions and society support. Internal factors were willingness, ability, perception, and chance and opportunity. To increase the role of youth in rural community development and human resources development against the complexity of challenge in development was offered the strategies for youth empowerment. These were: ingratiation stage, self monitoiing stage, self evaluation and milieu stage, impression management stage, and looking glasses stage. These strategies are united components and should not be separated each other.
RINGKASAN ZAINI ROHMAD. Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan (Kasus Penelitian Desa-desa Wilayah Perkotaan, Pinggiran, dan Pedesaan di Kabupaten Malang Jawa Timur) di bawah bimbingan Pang S. Asngari selaku Ketua, dan H.R Margono Slamet, Siswadi, H. Sarlito Wirawan Sanvono, dan Andin H. Taryoto, masing-masing selaku anggota. Peran adalah perilaku yang diharapkan sesuai dengan hngsi
atau
kedudukannya. Perilaku yang dilakukan pemuda adalah belajar dan berlatih serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Belajar dan berlatih adalah proses pengembangan diri. Partisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat pedesaan merupakan proses pematangan diri. Dengan cara demikian diharapkan mereka (pemuda) kelak menjadi matang dalam menghadapi berbagai gerak pembangunan masyarakat pedesaan di desanya. Peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) peran tertentukan (prescription role atau role enactment); (b) peran harapan (expectation role); dan (c) peran aktual (performance role) atau kinerja, yaitu perilaku aktual atau perilaku yang secara nyata dilakukan oleh pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Pemuda adalah orang yang berada pada masa transisi untuk memasuki masa dewasa. Peran pemuda ini sangat sentral, karena berhasil tidaknya mereka melakukan perannya akan menentukw kedudukan mereka di masyarakat di kemudian hari. Oleh karena itu, diharapkan pemuda aktif dalam kegiatan pembangunan sebagai proses pengembangan dan pematangan din. Proses pembentukan dan perubahan perilaku pemuda ditentukan oleh dua determinan, yakni: (1) determinan kultural, dan (2) determinan hngsional. Determinan kultural berasal dari lingkungan dan bersifat obyektif Determinan kultural bagi pemuda dapat berasal dari lingkungan sosial dan alam. Determinan hngsional berasal dari dalam diri pemuda yang bersangkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: (1) faktor yang berada pada individu pemuda yang bersangkutan, disebut faktor internal, dan (2)
faktor yang berasal dari luar yang langsung mempengaruhi pemuda, dan disebut faktor eksternal. Faktor internal pemuda adalah kesatuan faktor yang mempengamhi aktualisasi diri pemuda, dan faktor tersebut mendorong individu pemuda untuk bettindak. Faktor ekstenal adalah faktor di luar pemuda yang langsung mempengaruhi pemuda. Faktor tersebut disebut lingkungan sosial. Lingkungan sosial pemuda dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kondisi keluarga, dan dorongan masyarakat. Meneliti peran hams mendasarkan pada prinsip, misi dan tugas atau pekerjaan peran tersebut dikaji. Berdasarkan tugas atau pekerjaan tersebut akan muncul peran yang diemban yang sesuai dengan fungsi/kedudukannya. Untuk mengetahui posisi pemuda tersebut hams diketahui secara pasti peran yang dilakukan atau perilaku yang mereka lakukan dalam masyarakat, khususnya dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Berdasarkan ha1 tersebut, masalahnya adalah: bagaimana peran yang dilakukan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan?; Secara lebih rinci rumusan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana: (1) peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan?; (2) faktor internal pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan?; (3) faktor eksternal pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan; dan (4) hubungan antara faktor internal dan eksternal pemuda dengan peran aktualnya dalam pembangunan masyarakat pedesaan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemuda dalam pembangunan masyarakat, pedesaan. Secara lebih rinci tujuan penelitian ini adalah:
(1) menemukan gambaran peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, (2) menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi peran pemuda dalam pemba-
ngunan masyarakat pedesaan, dan (3) menemukan hubungan antara faktor internal dan eksternal peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dengan mengambil sampel dari populasi yang ada. Lokasi dan responden yang
menjadi sumber informasi
penelitian ini dilakukan melalui multi stage procedures dengan stratifikasi wilayah perkotaan, pinggiran dan pedesaan di Kabupaten Malang Jawa Timur. Dengan pendekatan ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap. Tahap I sampel
wilayah berdasarkan tipe desa, yakni desa-desa wilayah perkotaan, pinggiran dan pedesaan; Tahap I1 penentuan sampel wilayah kecamatan; Tahap 111 penentuan sampel wilayah desa; dan Tahap IV penentuan subyek responden dan informan sebgai sampel penelitian. Tahap I, I1 dan I11 dilaksanakan secara purposive yakni sesuai dengan tujuan penelitian. Tahap IV
dipilih untuk pemuda tokoh secara
purposive, pemuda non tokoh secara random, dan tokoh masyarakat secara purposive. Setiap kategori diambil dua desa, sehingga terdapat enam desa terpilih dalam penelitian ini. Setiap desa secara quota ditentukan 60 orang berdasarkan stratifikasinya, yakni pemuda yang aktif menjadi pengurus kelompok/organisasi (pemuda tokoh), dan pemuda yang tidak aktif sebagai sebagai pengurus dan tidak ikut dalam organisasi (pemuda non tokoh), serta informan tokoh masyarakat (opinion leader). Besar sampel dalam penelitian ini, setiap desa sebanyak 40 pemuda dan 20 tokoh masyarakat (20 responden pemuda tokoh, 20 responden non tokoh, dan 20 informan tokoh masyarakat). Jumlah total responden ada 240 responden dan 120 informan tokoh masyarakat. Metode pengumpul'an data dilakukan dengan wawancara melalui panduan instrumen (teruji validitas dan reliabilitas) yang dirancang ke dalam 98 item dengan pedoman isi (content oriented) pada Thurstone dan penyekoran mengikuti skala Likert. Analisis data menggunakan komputer dengan perangkat SPSS Release 06.00 (SPSS for MS Windows) untuk menganalisis korelasi, ragam, dan regresi, dan NTSYS dan Excel untuk menganalisis biplot. Berdasarkan hasil analisis, kasus di lapangan dan pustaka yang mendukung, diperoleh beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama, Secara umum, kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan
menunjukkan pada tingkat sedang.
Kenyataan ini ditunjukkan oleh prosentase kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, yakni: (a) pada tingkat rendah sebesar 5,4 persen, (b) pada tingkat sedang sebesar 52,9 persen, dan (c) pada tingkat tinggi sebesar 4 1,7 persen. Kedua, Tidak terdapat perbedaan secara nyata kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan antara pemuda yang berdomisili di perkotaan dengan pemuda yang berdomisili di pinggiran atau pedesaan.
Ketiga, Kinerja pemuda dalam pembangunan pertanian tidak menunjukkan perbedaan secara nyata antara pemuda tokoh dengan pemuda non tokoh. Secara visual grafik, pemuda non tokoh lebih aktif dalam bidang pertanian. Hal ini diiebabkan pemuda tokoh lebih tinggi pendidikannya, lebih luas wawasannya dan lebih banyak pilihan pekerjaannya sehingga mereka kurang tertarik pada bidang pertanian di samping kurangnya dorongan keluarga dan masyarakat. Keempat, Terdapat perbedaan pengalaman dan kerangka pikir pame of
reference) antara pemuda dengan tokoh masyarakat dalam mengevaluasi peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, sehingga menimbulkan perbedaan tolok ukur yang digunakan. Pemuda tokoh lebih cenderung idealis dan tokoh masyarakat lebih cenderung realis, sedang pemuda non tokoh merasa sebagai pengiht. Kelima, Peran aktual (performed role) pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan dipengaruhi oleh peran yang diterima dan dirasakan (percieved
. role) oleh pemuda. Peran terakhir tersebut secara nyata dipengaruhi oleh proses belajar sosial, termasuk belajar nilai, adat dan tata aturan hidup (sosialisasi) pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Keenam, Faktor eksternal pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan berpengaruh positif terhadap kinerja pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Faktor eksternal pemuda adalah lingkungan sosial, yakni kondisi keluarga dan dorongan masyarakat. Kondisi keluarga yang menunjukkan kesejukan dan kehangatan keluarga, tingkat perhatian orang'tua, dan dorongan keluarga menentukan secara nyata terhadap peran aktual pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Demikian pula dorongan masyarakat termasuk pemimpin masyarakat secara nyata menentukan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik dalam bidang pertanian, kesehatan, koperasi maupun dalam keagamaan. Ketujuh, Peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Semakin hormanis antara faktor internal dan faktor eksternal pemuda, semakin aktif pemuda tersebut dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Secara visual grafik, peran pemuda dalam pembangunan masyarakat
pedesaan bergantung pada faktor internal (kemauan, kemampuan, persepsi, tingkat pendidikan, pengalaman organisasi, dan kesempatan), dan faktor eksternal, yakni: dorongan keluarga, iklim keluarga, dorongan masyarakat, pemimpin masyarakat, d,orongan sosial, dan terpaan media massa. Kedelapan, Peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi tentang program pembangunan, dorongan masyarakat, dan dorongan sosial. Secara lebih rinci pada setiap indikator pembangunan masyarakat pedesaan adalah: (a) Peran pemuda dalam pembangunan pertanian ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi dalam program pembangunan, dorongan sosial, keluarga, dan dorongan masyarakat. (b) Peran pemuda dalam pembangunan kesehatan ditentukan oleh tinggi rendahnya
kemauan,
kemampuan,
kesempatan,
persepsi
dalam
program
pembangunan, dorongan keluarga, masyarakat, dan dorongan sosial. (c) Peran pemuda dalam pembangunan koperasi ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, kesempatan, persepsi dalam program pembangunan, dorongan keluarga, masyarakat, dan dorongan sosial, dan (d) Peran pemuda dalam pembangunan keagamaan ditentukan oleh tinggi rendahnya kemauan, kemampuan, persepsi dalam program pembangunan, dorongan keluarga, masyarakat, dan dorongan sosial. Kesembilan,
Semakin tinggi
kemauan pemuda yang didukung oleh
kemampuan, kesempatan yang tersedia dan persepsi yang jelas tentang program pembangunan, semakin tinggi pula peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Secara rinci dabat dinyatakan bahwa: (a) Semakin jelas pandangan seorang pemuda tentang program pembangunan masyarakat pedesaan maka semakin besar perannya dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Demikian pula dengan kejelasan program kelompok atau organisasi kepemudaan. (b) Peran aktual pemuda dapat ditingkatkan bila tersedia peluang bagi dirinya untuk mengambil bagian dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Peluang tersebut meliputi baik menyangkut waktu maupun bargaining di antara mereka (pemuda, masyarakat dan pengelola pembangunan). (c) Penghargaan terhadap kemampuan pemuda termasuk kemampuan memecahkan masalah, mengendalikan konflik dan kemampuan bekerjasama
dalam pembangunan akan mendorong meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik di bidang pertanian, kesehatan, koperasi maupun keagamaan, dan (d) Kemauan pemuda untuk berkorban dan kemauan untuk mdnyesuaikan kemampuan dirinya dengan kesempatan yang tersedia akan berpengaruh positip terhadap peran aktual pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik dalam bidang pertanian, kesehatan, koperasi maupun keagamaan. Dalam rangka meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, maka berbagai tindakan perbaikan perlu segera dilakukan, seperti: (1)
I.Jnt.uk meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, maka diharapkan kepada segenap pihak untuk memberikan kesempatan pada mereka dalam mengembangkan kemarnpuan dan menghargai ide dan karyanya dalam pembangunan masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, pelibatan pemuda dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan pada tingkat desa merupakan suatu alternatif yang dapat memperbesar partisipasi pemuda dalam pembangunan di desa yang bersangkutan; (2) Perlu dirancang pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan dan terpadu di kalangan pemuda tentang keikutsertaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, baik di pedesaan maupun di desa-desa perkotaan; (3) Perlu ditumbuh-kembangkan wadah atau kelompok pemuda baik kelompok ir~digenous maupun kelompok dari atas sebagai tempat
dialog, diskusi,
merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi program-program pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan; (4) Pada keadaan sekarang, pemuda sangat tergiur untuk bekerja di luar desanya, sehingga perlu dipikirkan tentang penciptaan jenis-jenis pekerjaan baru yang menjadi sumber pendapatan (mata pencaharian) yang layak dan berdasarkan sumber alam yang tersedia serta pekerjaan tersebut dapat dikerjakan oleh pemuda desa yang bersangkutan, serta sesuai dengan tingkat pendidikannya; (5) Perlu diupayakan penyuluhan secara berkala dan berkesinambungan, baik mengenai bidang garapan maupun sasaran sesuai dengan minat dan harapan masyarakat, pemuda dan keluarga. Hal ini untuk menghindari konflik antara masyarakat, keluarga dan pemuda. Atau, perlu penyuluhan secara terpadu yang melibatkan semua pihak, baik pemuda, orang tua maupun masyarakat mengenai kesamaan persepsi tentang
keikutsertaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, sehingga perlu diciptakan tata aturan yang transparan tentang penempatan personel dalam pembinaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, yakni pemegang jabatan tidak h h s selalu anak aparat pemerintah, tetapi sesuai dengan kemampuan. Hal ini perlu disadari oleh semua pihak, bahwa konflik peran dapat melemahkan aktivitas pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan; Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, bahwa kinerja pemuda dalam pembangunan
masyarakat
pemberdayaan
pemuda
pedesaan
belum
dalam pembangunan
optimal,
maka
masyarakat
dalam
rangka
pedesaan
dengan
memperhatikan posisi strategis pemuda serta tantangan di masa depan yang semakin kompleks, maka pengembangan SDM pada pemuda untuk menumbuhkan tokohtokoh pemuda handal, sebagai inferensi dari pemikiran-pemikiran dan penelitian ini dirumuskan lima tahap pemberdayaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, yakni: (a) tahap penghargaan, (b) tahap mawas diri, (c) evaluasi diri dan lingkungan, (d) tahap pengelola kesan, dan (e) tahap mengaca tepo sliro. Demi pengembangan pemuda di masa depan, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang mengkaji tentang keikutsertaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan, dan mengevaluasi
peran pemuda tokoh dan ketokohannya
dalam pembangunan masyarakat pedesaan, dengan sudut pandang yang berbeda, baik secara kualitatif (grordrz&d research) dengan mengambil wilayah yang dapat diamati secara seksama maupun qecara eksperimen tentang model pembinaan pemuda dalam pembangunan masyarakat pedesaan yang penulis sarankan (terdiri dari lima tahap, yakni dari tahap pemberian perhargaaan sampai dengan tahap mengaca t e p sliro atau looking glass).
PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASY ARAKAT PEDESAAN i
Kasus Penelitian Desa-desa Wilayah Perkotaan, Pinggiran dan Pedesaan di Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur
Oleh ZAINI ROHMAD
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
:Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan
Judul
(Kasus Penelitian Desa-desa Wilayah Perkotaan, Pinggiran dan Pedesaan Kabupaten Malang Jawa Timur) Mahasiswa
:Zaini Rohmad
Nomor Pokok :90515 Program Studi : Ilmu Penyuluhan Pembangunan Menyetujui: 1. Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Pang S. Asngari Ketua
Dr. Ir. Siswadi Anggota '
Prof. Dr. H. Sarlito Wirawan Sarwono Anggota L
2. Ketua Program Studi llmu Penyuluhan Pembanguna
~ a n ~ ~ a l \ L u ( u28 s : Nopember 1998
Dr. Ir. Andin H. Taryoto Anggota
l
Beberapa pengalaman penulis semasa menjadi Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta, adalah: menjadi salah satu penerima beasiswa
-
Supersemar pada tahun 1980 1984, menjadi salah satu Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosial (HMJ PSIPLS) tahun 1980-1982, sebagai salah seorang mahasiswa Teladan IKIP Yogyakarta pada tahun 1983, dan menjadi salah seorang Pengurus Senat Mahasiswa FIP
Yogyakarta pada tahun 1982-1984.
Pengalaman dalam karier, penulis pernah bekerja di Foster Parents' Plan International yang berada Yogyakarta pada tahun 1984 sampai pertengahan tahun 1986 sebagai Community Worker dan ditugaskan di North OfJice, dan pernah menjadi
Team Coordinator. Pada tahun 1986 sampai sekarang penulis diangkat sebagai dosen tetap di IKlP MALANG. Mata ajaran yang pernah penulis bawakan di IIUP MALANG adalah: Metodologi Penelitian Pendidikan, Statistika Pendidikan, Pendidikan Orang Dewasa, Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda (PGM); Strategi Pemberdayaan Masyarakat; Metode dan Teknik Penyuluhan, dan Perubahan Sosial. Penulis juga mengajar di ~niversitai Swasta di Malaog (PTS) dalam matakuliah Metode Penelitian, dan Statistika. Selama bekerja, penulis pernah mengikuti beberapa pelatihan, antara lain: (1) Community Development di Foster Parents' Plan International tahun 1984-1985. (2) Fisheries and Husbandaries di Foster Parents' Plan International tahun 1985. (3) Credit Union di di Foster Parents' Plan International tahun 1986.
(4) Workshop Research of Teaching di PPS IIUP MALANG (IKIP MALANG, IIUP Jakarta, IKZP Bandung dan PAU-UT) tahun 1989.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Krendowahono, Kabupaten Karanganyar Surakarta, ~ & aTengah pada tanggal 17 Nopember 1958 sebagai anak ke delapan dari delapan bersaudara dari pasangan Ayah Achmad Munawir ( a h ) dan Ibu Wiji Lestari. Penulis menjalani pendidikan dasar di desa pada Madrasah Ibtida'iyah Muhamadiyah tahun 1971, dan melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gondangrejo lulus tahun 1974 dan lulus SMP Muhamadiyah Kalijambe tahun 1975. Penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAN) ~uraktkalulus 1978, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di IKIP Yogyakarta Jurusan Pendidikan Sosial (Pendidikan Luar Sekolah) dan lulus pada tahun 1984. Pada tahun ajaran 198711988 penulis mengikuti pendidikan tingkat Magister di IKIP Malang pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah dengan dukungan dana dari
Tim Managemen Program Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hlus pada tanggal 9 Februari tahun 1990, dengan predikat
hfagna cumlaude (Indeks Prestasi Kumulatif 3,67). Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan piogram doktor (S3) pada Program Studi Umu Penyuluhan Pembangunan lnstitut Pertanian Bogor dengan dukungan dana dari Tim Managemen Rogram Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dengan berbagai percobaan dari-Alloh S.W.T dan disertai dorongan Orang Tua, Keharga, Saudara, Komisi Pembimbing dan iktikat kuat, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor.
Pada tahun 1988 penulis menikah dengan Dra. Umi Dayati, M.Pd, dan kini telah dikaruniai oleh Alloh S.W.T dua orang putri, yakni: RISA RAHMAWATI
(Risa) pelajar kelas IV SD Negeri I Kauman, dan DIAN HUTAMI RAHMAWATI (Dim), kini sekolah di No1 Kecil TK Lab. IKIP MALANG. Penulis beserta keluarga
tinwal di Jl. Simpang Danau Limboto Barat A-4B23 Sawojajar Malang (65139) Telpon (034 1) 7 13806.
UCAPAN TERIMAKASIH Puja dan puji syukur patut selalu penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT. karena dengan rahmat dan hidayahNya, maka penelitian dan penulisan disertasi sebagai rangkaian penyelesaian studi tingkat doktor ini dapat selesaikan. Penelitian ini tidak mungkin terselenggara tanpa keterlibatan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya, khususnya kepada ~omi'siPembimbing: Bapak Prof. Dr. Pang S. Asngari, Bapak prof Dr. H. R. Margono Slamet, Bapak ~r.1r.Siswadi, Bapak Prof. Dr. H. Sarlito Wirawan Sanvono, dan Bapak Dr. Ir. Andin H. Taryoto, yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis baik secara-langsung maupun tidak langsung, mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan penyelesaian tulisan ini. Terimakasih yang tulus penulis sampaikan pula kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen PPS-IPB yang dengan ikhlas telah menularkan sebagian ilmunya melalui kegiatan perkuliahan dan diskusi-diskusi yang sangat bermanfaat, dan Insya Alloh menambah wawasan bagi penulis. Penulis sangat berterimakasih kepada Bapak Rektor IKIP MALANG beserta Bapak Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP MALANG yang telah memberikan kepercayaan, serta menugaskan penulis untuk
mengikuti pendidikan Pascasarjana pada PPS-IPB. Kepada Bapak Rektor yang telah memberikan kesempatan sehingga memungkinkan penulis menjalankan tugas dan kepercayaan tersebut, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya. Atas segala fasilitas dan bantuan yang diberikan oleh Bapak Direktur beserta seluruh
Staf PPS-IPB selama proses pendidikan, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.
-
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua Program TMPD, DP3M, Lembaga Penelitian IKIP MALANG, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat JKIP MALANG, yang telah menyumbangkan dana dalarn rangka kelancaran jalannya
penelitian ini. Demikian pula kepada Kepala Daerah Tingkat 11 Kabupaten Malang, Camat Pakis, Karangploso, dan Sumbermanjing Kepala Desa Ampeldento, Mangliawan, Girimoyo, Tawangargo, Harjokuncaran, dan Sumbermanjing Kulon beseqta Staf yang telah banyak memberikan bantuan, khususnya perizinan dan informasi yang diperlukan dalam pengumpulan data. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pemuda di wilayah penelitian yang telah memberikan informasi, para mahasiswa KKN, khususnya mahasiswa PLS yang membantu dalam pengumpulan data, dan Bapak Soeprapto Djajengnegoro, Ibu Ir. Rusmawar dan Adik Hadi Turnadi yang membantu analisis biplot, serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian sampai pengolqhan data. Penghargaan dan rasa terimakasih yang khusus penulis sampaikan kepada istri Dra. Urni Dayati, M.Pd beserta anak-anak tersayang Risa dan Dian atas ketulusan, ketabahan dan kesabarannya, sehingga penulis dapat melewati proses pendidikan yang c u h p menguras egergi ini dengan meraih keberhasilan. Kepada Ibunda yang telah mendidik dan membesarkan, serta senantiasa mendoakan bagi kesehatan, dan kesuksesan penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sangat mendalam. Kepada Ayah Mertua yang senantiasa memberikan nasehat, dorongan, dan do'anya, penulis
menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Kepada kakak-kakak penulis yang telah membantu dengan menyisihkan sebagian belanja anaknya untuk penulis dan para sahabat yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian studi ini, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya. Do'a penulis, semoga Alloh S.W.T memberikan balasan yang setimpal atas segala amal kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian studi ini. Akhirnya, semoga disertasi ini memberi manfaat, khususnya bagi pembinaan dan pengembangan pemuda yang menjadi penerus cita-cita bangsa yang membawa keqnslkhatan bagi umat manusia. Arnien.
Penulis
DAFTAR IS1
Halaman ABSTRACT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
.
DAFTARTABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xx
DAFTARLAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ;. . . . . . . . . . xxii PmAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ManfaatPenelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Fokxs Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . . . . . : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Konsep Pembangunan MasLarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Dasar Pemikiran Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . Prinsipprinsip Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
......................... Strategi Pembangunan ~ a s ~ a r a kPedesaan at Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengertian Pemuda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ci-ciripemuda . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
.
.
.
Kedudukan Pemuda dalam Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pengukuran Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat . . . . . . . . . . . . . Fak;tor-Faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Karakteristik Individu Pemuda dalarn Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . .
Dorongan Sosial Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . . Persepsi Pemuda tentang Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . Kemauan Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . Kemampuan Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . 1
Kesempatan Pemuda dalam Pembangunan ~ & ~ a r a kPedesaan at ........... KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
...........................
Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Definisi Operasional Peubah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . METODE PENELITIAN ....................... I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rancangan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 109 Responden dan Informan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
113
Populasi dan Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
114
Pengembangan Instrumen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .
116
Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
121
Teknik Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
123
HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
129
.
Keadaan Geografi Kabupaten Malang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
129
Kelompok/organisasi Kepemudaan di Kabupaten Malang . . . . . . . . . . . . . . . . . .
131
Pemuda di Kabupaten Malang . . . . . . . . .. .. .. ... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
133
Sebaran Usia Responden di Kabupaten Malang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
134
Sebaran Tingkat Pendidikan Responden . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
138
Kinerja Pemuda dalarn Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . .
140
Peran Aktual Pemuda dalam Pemb&gunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . . . . . . . . . 142 Keragaan Peran Pemuda dalarn Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . .
153
Gambaran Keragarnan Kinerja Pemuda dalam Pembangunan . . . . . . . . . . . . . . 155 Obyek Desa Wilayah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 163 Keterkaitan Obyek Desa dengan Peubah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 167 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Persepsi. Kesempatan. Kemampuan. ~emauandan Perannya . . . . . . . . . . .
171 181
Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peubah Kriterium . . . . . . . . . Pembahasan dan Implikasinya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diskusi Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Faktor Eksternal Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . Faktor Internal Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . Implikasi Pembinaan Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . Ilmu Penyuluhan Pembangunan untuk Mempercepat Terwujudnya Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . . . . . . . . . . . . Filosofi Pembinaan Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan. . . Model Pembinaan Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
269
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . : . . . . . . . : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
273
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
293
-
Tabel
Teks
1. SebAran Usia Pemuda di Wilayah Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
135
2. Sebaran Usia Pemuda Responden Ditinjau dari Status Sosial
137
............ 3. Profil Pendidikan Pemuda di Malang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. Kinerja Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . .
139 141
5. Perbedaan Wilayah Pedesaan tentang Peran Aktual Pemuda dalam Pemba-
ngunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
144
6. Peran Aktual Pemuda Ditinjau dari Status Sosial ......................
147
7. Korelasi Peran yang Diterima dan Dirasakan dangan Peran aktual ........
151
8. Keragaman Kinerja Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan
156
... 9. Hubungan Dorongan Keluarga dengan Dorongan Sosial ................ 10.Hubungan Koefisien Dorongan Sosial ............................... 1 1. Koefisien Korelasi antar Peubah Karakteristilc Individu Pemuda . . . . . . . . . . . 12. Persepsi, Kesempatan. Kemampuan. Kemauan dan Perannya . . . . . . . . . . . . . 13. Regresi Ganda antara Peubah Prediktor dengan Peubah Kriterium . . . . . . . . . 14. Rekapitulasi Regresi Ganda Peubah Prediktor dengan Peubah Kriterium . . . . 15. Regresi Ganda antara Peubah Prediktor dengan Peubah Kriterium ........ 16. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat ~edesaan..................................
172 176 180 182 183 186 192
198
17. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam Bidang
Pertanian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
200
18. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam Bidang
Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
203
19. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam Bidang
Koperasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
206
20. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam Bidang
Keagamaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
209
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Teks
Gambar 1. Proses Terbentuknya Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
Gambar 2. Pengertian Pemuda dari Berbagai Dimensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
42
...................................
78
4
Gambar 3. Pembentukan Persepsi
Gambar 4. Keterkaitan Faktor-faktor yang mempengaruhi Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan
.............
102
Gambar 5. Keragaman Peubah Peran dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan (sebelum .distandardisasi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 158 Gambar 6. Obyek Desa dan Status Sosial Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 Gambar 7. Obyek Desa dengan Peubah Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
168
Gambar 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan
..............................
247
Gambar 9. Model Pembinaan Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
T ek s
Halaman
1. Peta Kabupaten Malang Jawa Timur .............................
294
1. Matriks Korelasi Peran pemuda dalam Pembangunan Masyarakat
Pedes a a n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Korelasi Parsial antara Peubah bebas dengan Peubah Terikat ..........
295 296
3. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda ,
-
..
dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan dengan 18 Peubah . . . . . .
297
4. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda a
dalam Pembangunan Pertanian dengan 18 Peubah .................. 298
5. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Kesehatan dengan 18 Peubah. . . . . . . . . . . . . . . . .
299
6. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Koperasi dengan 18 Peubah. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
300
7. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Keagamaan dengan 18 Peubah . . . . . . . . . . . . . . . .
301
8. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan dengan 8 Peubah . . . . . . . .
302
9. Koefisien Regresi antpa Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Pertanian dengan 8 Peubah . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
302
10. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Kesehatan dengan 8 Peubah. . . . . . . . . . . . . . . . . . 303 1 1. Koefisien Regresi antara Peubah ~redikiordengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Koperasi dengan 8 Peubah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303 12. Koefisien Regresi antara Peubah Prediktor dengan Kriterium Peran Pemuda
dalam Pembangunan Keagamaan dengan 8 Peubah . . . . . . . . . . . . . . . . 304 13. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam
Pembangunan Pertanian . . . . . . . . .- . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 305
14, Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam
Pembangunan Kesehatan ..................................... 305 15. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam I
Pembangunan Koperasi . .
...................................... 306 .....- .-
16. Hubungan Kausal Peubah Prediktor dengan Peran Pemuda dalam
Pembangunan Keagamaan. .................................... 306