PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU MISKAWAIH DAN ALQABISI, RELEVANSINYA DENGAN SISTEM PENDIDIXAN KONTEMPORER 9'lZ Obfr: !{. NotnqsEm ABSTRAK Ditiniau dari aspek sejarahnya, sec-araformal pendidikanlslam merupa.Lan pendidikaoternra di duni4 sebabketika Islam masuk ke pcndidikanformal.Secara Indonesi4belrm ditemukanlembagalcmb:rga fotmal lembagapendidikandi Indonesiaiustru diperken:rlkanpertamakali danrongkongdi Acch,suraudi Sumatera olehumatIslammclaluimeunasah yangcukup paniu\g ini Barat dan pesantrendi Jawa.Usiadan pengalirman seyogiyanya dapatmtnjadikanpendidikmIslamscmakinmapandanhandal. pendidikanIslam yrurg ada di Namun hingga saat ini lembaga-lembaga Indoncsiaterkesanmenjadilembag,rpendidikan"kelas dua". Hal ini disebabkan antamlain ka{enabeiumditcrnukannya konsep-konsep sistem pendidikenyangsenantiasa adaptifdan aliomod.rriideng.urzamannya.Oleh karenaitu kajian-kajianLonprehensif tcrhadapAl-Qur':rn,SunnahNabi, tr.rntuonkehidupan harus danpemikiranparafilosofscrtrpakarpendidikan senantiasa dilakukan. Tulisanini mencoba rnengungkap kembalipemikiranIbnu Miskawaih dan al-Qabisitenrangpendidikanyangpeoulisnilai masihrelevanuntuk diterapkan dalamsistempendidikan lslamkontcmporer di Indonesia. Kedua toLoh yang hidup di penghujungkekuasaanBani Abbasiyyahini mengemukaka,r bahwapendidikan harusbertumpupadaakhlak,membaw.r misi akhlak dan berulungpada akhlak,sehinggaseluruh sub sistern pendidikanmemiliki ruh alhlak. Dismapingitu kurikulum pendidiLaniuga harus mencakupmat€ri-materiyang dapat mempeoiapkanpeseru didik unuk bisahidup,antaralaindiberiko materipclajaran sebagai bekaluntuk mencarinafkah. KalaKtnci: Ibrlr MikaMih, Al-Qabiri,Puditlikat Ktttenponr: A, Pendahuluaa Sejarah membultikan bahrva secara formal, pendidikan Islarn merupdio pendidikan * P,n"/Azldzn Dot
" JMru'l-dUllr
:'tltlN
tertua di Indonesi4 scbab ketika Islam masukke hdonesia, belum penditemulianlembaga-lembaga didikan tbrmal, justru lembaga P&u.qEraa
21
22 tt n"af', Aot I'/ No.(D Ef,'si Jantui - A?tit 2n3
pendidikan formal dipetkenalkan pertafta kali oleh umat Islam mela.luimunasahdan rangkangdi Aceh, Surau di SumateraBarat, dan pesantrendi Jawa. Hal ini beratd bah*a secarakelembagaan formal, pendidikan Islam telah mengalamiperjalanansejarahyang clkup panjang dengan segala dinamika dan persoalanny4 [arena hinga saat ini lembaga pendidikan lslam masih teap eksis dan menjadi salah satu altematif pendidikanumat lslam Indonesia,Perjalanan1zng cukup paniang ini tentunya membuat pendidikan Islam kap dengan pengalamao, sehinggadiharapkan mampu medgantisipasi segala perubahan bahkan diharapkan mampu bersarngdengan sistem ataulembagapendidikanlainnya. Namunkenyaaanyanglihat dewasaini, pendidikan Islam di lndonesiajusttu terkesanmenjadi lembagapendidikan"kelasdua" yang kalah bersaing secata lembaga kualitatif dengan pendidikanumum. Hzl ini tentu saja tidak lepas dari banyakdan beragamoya petsoalan yang dihadapi, anara lain penerapan politik pendidikanyaflgcenderung mcmbedakan haknya dengan pendidikan umum, mesLipun Peraturzn pen-rndang-undangan tidak membedakarny4penozlan yang dikhotomi ilrru pengetahuan belum selesai, kurikulum yang danintegral, belumkomprehensif
sistem dan manajemennyadinilai berkualitas rendah. Dari stst
kurikullrm misalny4 pesantren lebih menonjolkan aspek normadrasahhampir matif, sementara samadenganlembagapendidikan umum yang lebih menonjolkan aspek ioteleLtual, bahkan pembelalaran agamaIslam senditi lebih cenderung menoniolkan aspeLkognitif berupapengajaran dan mengzbaikanaspek afeLtif dan psikomotor (pendidikan). Penoalan menjadi bertambah kompleks,manaLalaada kesandi sebagianmasyarakatkita balnw masa depan lulusan lembaga pendidikanIslam tefiyafa kurang menianjikansecammaterial atau dengankatalain, kurangmemiliki dayaioa1. Kenptaan di ata! membuktii
H. Nornuslim MZ, @ril,i6nthn66tgtn l6na
intelektuat angun secaramoral, loye dcrIgu arnd dao metniliki dayaiu.l dipcdutan k^iia"-faiiLompchauif tcthadap al-Qu/an darr $rrn l! trntrtan kehidupan dan pctnitinn-pernikiun para ulana pan filosof muslirq para ahli pendidifan Islam dan sebagainyadalam kerangkeitrlah nutahh ini mcncoba menggali pcrnikinn-pqnikiran pendidikan yutg pctnah dilemukatan oleh para toLoh muslim zamanklasilq lhususnyelbou MirLawiahdanalQasibiyangalm dilaitlan dengn sisterrt pcddiditan Lonrcmporer dalamkootcts lqindonesiaan. B. Pcoldna Pcodidiko tbou Mtr&rrdh &r Al-Qrbiei t- Ibou Ml&weih a Stirqa Hidryt|a Narm leagkapnya adalah Abu A.li al-Khazin Ahmad lbnu Muhamm.d lbnu Ydkub Ibnu Mislqw.ih, hhir pada ahun 320 El 932 M di Reyy, Persia dan meningal di kfrhan padaangal 9 Shatu412H/ t6 Pebnrari1030 M (Natq 2000 I 5), menurut BusFiii Mrdiidi ia lahir ahun 330 H dna mcoinggalahun 42t H. Ibnu Mirlacaih hidup pada . zaman daula! Bani Buwaihi Fmah belaiars.ianh, filsafatdan lim4 alnb dctrgn Van penguase dan ilrnuwanpadamasa rh\ terrn sut Ibnu Sio4 derrgan pengalamao bckcrja sebagai
lan .,, 23 b'.ftld/difr
bendaharawan,rctraaris, pustalacar! dan pendidik anal para pcmula dinoti Buureihi yang sebagiaobesarbetmazhabSfl'ah. Disamping itu ia juga dikenal rebagei sejarawanbesa!, sebagai dolter, penpir dan ahli bahasaKcahliannya dalam bcrbagi bidurg ilmu te$cbut, tedihat dalah berbagaitarfa ndisnyabait betupa buku rnaupun artikel s€baiyak 4l buah yang menurut Ahmad Amin tidal lepas dari kepentinganfihafat iktlalg anta.ra latn Tahpb al-AAllak, al-Faq alArbgba, Biralat tr 6-Tbabi'at, Ntdab f la ar a-N{q Maqald a*N{t za al-Aql Kahliannye dalarn bidang aLhlal ror, tclgambar lebih laniut ddam pendidikan konsep fang dirumusLannya. h KorrapPcadidiharyya Menurut lbnu Miska*aih. pendidikalr yang bai! adalah peodiditan yang bcmrmpu pada pcndidikaoathlak yang bernrjuan untul rnes,uiudkaipribadi susil4 berwatal, berbudi pekcni muli4 lchinga diperoleh kebahagiaao sejati dan sempuma. Pribadi rusil4 berwaak, berbudi pckerti muli4 lahir dari perilaLu-petilatu luhur,dan perihtu luhur lahir dari jiwa aau wata&yang bail. Untuk mctnperoleh wata! yurg bailq diperlukanpendidikania menola.k pendapat sebagian ahli pada zarnan dulu yang menyaakan bahwa watak manusia itu tidak
24 tfn" afr,lot Il No. (t9 q,6ti lanaddapat dididil karena waak itu benifat alami. Karena manusia berpen&pat bahwa yang dimaksud dengan wataL (al-khnQr) ralah suatu kondisi y^ng iioa mendorong lahimya tingkah laku tanpa melalui proses berpikir da.tr pertimbangan. Kondisi jiwa ini tefbagi du4 ltu yang alami dan y'ang diperoleh dari kebiasaan setelah suatu perilaku dilakukan berulang-ulang meskipun pada mulanyadilakukan secarasengaia" Karena manusia itu memiliki tiga macam claya,yaitu daya bernafsu (o*roIt atbabinryab), maka berani (an-uf arubr'iyah) dan dayaberprl:tt (atr. af ataathiqah), maka materi pendidikrn a.khlak menuruhya hanrs mencakup tiga hal pokok, y^itu, I pntarra hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia. Antara iain shalaqpuasadan sa'i, ketua,hal-h yangwaiib bagi ji\ra antara lain pembahasan agiqah yang benar, mengesakan Allah dengan segalaLebesaran-Nya,dan motivasi untuk senang Lepada ilmu, dan [ct!a hai-hal yang *'ajib bagi hubungannp dengan sesama manusia, antara lain materi dalam ilmu mu'amalat.Sepertipcrraniao, perkzwinan, saling menasehati, peperangan. K"tjg hateii pendidikanakhlak tersebutdapat diperoleh dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pcmittrm (alnba al-jknlah) dan ilmu-ilmu
UptiI 2n3
png berkaitandenganindera (a/llun al-hirfoab). Dalam ketiga materi terseblrt dapat sipahami bahwa pada rnateri pertam4 tergambar peodidikan lasmani (oleh tubuh). Padamateri kedua teqg'ambar pendidikanruhani,dan pada materi ketiga tergambar pendidikan ketrampilan, yang kesemuamateri itu selalutetkrit dengn pendidikanalhlak. Ilmu-ilrnu lzng diajarkan tersebut, seharusnya tidak diaiarkansemata-mata kareoailmu itu sendiri, ztau tuiuari akademis semata,tetapi karenaada tuiuan lain yarg lebih substansial, pokok dan halikiq yaitu akhlak yang oulia. Hal ini beranibahwasetiap ilmu harusmemba'*amisi akhlak yang muJia, sehingga semakih banyakdan tingi ilmu seseomng, maka akan semalin tingi pula akhlaloya.Oleh harenaitr-r,dalam penyarnpainnyadipedukan pcndekatan yang komptehensifdan integral, yaitu pendekatan keitmuan dan pendekatan keagamaan(alJ ak). Disamping itu, kalena manusia adalah mal$luk sosial, maka manusia memerlukan kondisiyangbaik dad luat dirinya, artinya baik buruknya akhlak manusiajuga bertanggungpada kondisi lingkungan sosial yang melingktrpinyaOIeh karenaitu meourut Ibtu Miskawaih,karena kondisi lingkunganterkait dengan politik pemerintah.Disini terlihat
H. Nor uslin MZ, Aeni(lanrpaa66krn ltrnurtirfuN)ai|lsn.,, 25 bahwamenutut Ibnu Miskavraih, unuk mencapai tuiuan pendidikzo, fdltu manusia 'terl vane bera-khlatmuli4 tidak saia Janqng .padaprosespendidikan, teBantunS pada ::taP|ug ungaungantempat manusia ittr hidup. 2. Ar-Qaeibi L Rjtqd Hietp,la Nama lengkapnya adalah Abu Hasan A]i bin Muhammad bin Khalaf al-Qabis,,lahir pada bnlanRaiab3 H/13 Me-g% M di kota Qaeruan, Tunisia- Ia pernahmeranaute negl^-negx Timur Tengah pada rriun 353 H/963Mselama5tahun, kemudian kembali ke neqeri asalnya dan meningrl pida tanggal 3 Rablul A\rwal 403 H/23 Obtober1012M. Menurut al-Qadhi'iyah.Abu Hasan bukan berasal dari kabiah al,eabisi, telilPl kalena paman-nya selalu rncngena.kdrsorban rapat_rapat dikepalanyz ,ang bertentangan _ oengaurtseb|a3,urtl orang Qabsi, mala ia diberi gelar al-eabrsr, dcmikian pulapendapar al-Shafdi. Sew-i{tuberadadi Mesir, ia berguru kepada salah seomng ulama lskandariyah,dia juga pemah beqgurukepada ulema_ ulamaterkenaldi Afrika. Ulama seperti Abul Abbas al-Iby,ani. Abr.:l Hasan bin Masrur al, Dibaghi dan Abu Abdilah bin
Masrur a.l-'Assaali,memper-dalam ilmu agarnadan al-Hadit. Selanjutnyaketita berada di Qaen-ran, ia behlar ilmu 6qh kepadaulama mazhabMdiki yang berkembang di daerah itu, sehinga disamping sebagaiuJama hadits, ra juga dikenal sebagai ufama fiqh palz zamunya. Keailiannya no!-matif, dan corak pemikiran ini juga nampa-! pada konsep pendidikan yang d[umuskannya rialam sa]ah satu strya'lly4 yartu Abual alpa Ahhan Mtta'aUwiz a/M*a'allinia pa M abllimin. 2, Korep Pe idikanrya Menurut al,Qabisi, pendidikanterhadapana-kme-rupalian tanggung ,awab orang tua dan dinulai pertama ka-li ji rumah, Sednagkan pendidiLan anak di Kutab merupakankelanjuan dari pendidikandi rrima}. Di Kuttab, anak mula-muladiajar menghafil al-Qur'ab, bark secaraindividual maupun kelompol kemudian diajar menulis, baiwu, bahasa Arab, ilmu hitung syair dan kisahkisah Arab yang berlangsungsejak pag hrnga sore dari, dan diwaktu 7-huhuranakpullng unruk makan siang/istirahat. Proses ini berlangsung scb.rgar benkut : guru terlebth dahulu membrca (menghafal) ayatayat berulang kali, kemudian diikuti oleh anak secara berulaig-ulan& kemudian masing-masinganak diben batu tulis untui( me-nuliskai apa yang
26 tfr,nnat lo( IV f\b.09 E^i ldluron- Apt;l 20f,3
telah dihafd pada hari itu, dan keerokan harinya anak harrjs menuniuktantulisanayatterrebut kepadagurq setelahitu, dihapus untuk ditulisi lagj ayzt-ayatyang dihafal pada hari berikumya-IIal ini menuniul*ao bahwa kemampuan membaca &a menulis menjadi syarat mutlak dalam belalar al-Qur'att. Apabila anak telah l^lzi, at^t melakukan kesalahan atzl) tidak melatsanakan tugs sebagaimana hukuman. Sebelum hukuman diberikan, anak terlebih dahulu diberi nasihat,kemudiandiberikan p€ringatn keras, dan teralhir diberikan pukulan apabilamasih berbuat kesalahan. Sebaiknya apabilaanak suksesdalambelzlar khatam al-Quial anak diberitan pelajatn tah-bahan, 1vzn) p€laiaran ketrarn-pilan seperti industri rumah dan perdagangan, hal ini di-maksudkan sebapi bekal anak untuk mencai nafkah-dari materi yang diberikan pada lembagaKutab di atas,tergambar kutikulum versi al-Qabisi yang hanrs ditempuh ^rr k, yang dibaginyameniadidua kelompoL, yaitu kurikulum ijban (wzi1b), meliputi kanduoganay^t-^yatdQulan seperti shalat dan do'4 dan kurikulum ikhttJai (ttdrk wajib) yang meliputi ilmu hitr.rng ilnu nahwu, bahasaAtab, syair dan kisah-kisahArab. Kurilulum halus Ersebut disusun betdasarkan tujuan pendidikan,
memenuhi tuntutan rnasyarakat sesuaidenganienjangpetrdidikan dan meogikutipolitik pendidikan Jang telah digadshan sesuai zafi,Jfi'?.
Di lembaga Kuttab menu.ut al-Qabisl murid lakilaki tidal boleh dicamput detrgan murid perempuan,bahkaotmrid yang sejenis helaminpun tidak bolehbercampurantataanakyang belum dewasadengananak yang sndah deq/asa pal.igb), kecuali dilztini bahwa aoak fang sudah dewasatidak akanmerusakmoral anakyangbelumdewasa" C. Rdev-aneiPemftkau Pendidikan lbm Miekarpaih clanAl-Qabiel De-g* SietemPeodidikao tromtemporct Sebelumhinga awal abad 20, di Indonesia terdapat dikotomi atau dualisme sistem pendidikan, yaitu sisrcm p€npesanEen yang didikan diselengarakanoleh umat Istarn, dan sistem pendidikan seLolah (umum) yaag di-seleogataftan pernerintah Kolonial oleh Beland4 yang oleh umat Islam diangap sebagai pendidikan rekuler,Diantarakeduasistemini terdapat perbedaznyang iangat jauh dan mendasar,yang sulit bahkan tidak mungkin dikomptomikan p dL sat itu. Pesantren di satu sisi hanya memberikan pda,iarfi agana
H. Nodnuslim MZ,.lrmi(in Qer'iafun16 ulrt'fu\!'sin&n... 27 lslanr, unpa ada pelaiaran pengetahuan umurn dengan sistem belajar sorogan dan wetonatl (non klasital),semenara di sisi lar\ sekolahumum hanya membetilan pelaiaran pengatahuan uflum tanPa pe,a4a'rn aguf,^ Isl2rn, dengan sistemklasikal.Keadarnini telah menumbuhkan kesadaran para tokoh umat a.kan pentingnya sistempendidikanaltematifyang memudahkan aspek-aspek positif dari kedua sisi di atas. Sebab jug4 pada saamya bagairnanapun nanti uni,rk membangunbangsa yrng mayolitas penduduknya beragamIslanqdipetlutan tenaga, tenagaatausumberda}? manusia yang terampil selaligus memiliki kesadaranberagamaatau iman dan taqwa yang tiogi. Sumbcr dayamanusiayangdemikiantidak akandiperolehdi pe-santrenatau sekolah urnum, sehingg.a diperlukan suatu lem-baga pendidikan urnum dengan menggunakan sbtem klasiLal. l.embaga dimalsud ada.lahapa yang kita kenal dengan sebtran "madcasah"yang pertama kali didirilan oleh KH. Ahmad Dahlanpadaahun 1911sebagai cikal balal sekolahdar sistem pendidi[an Muhammadiyah. Selaniutiya sistem pendidikan madrasah ini diikuti oleh organisasi-orgaoisasikeagamaan lainnle dengan mendirikan madrasah-madrasah
seperE
Nahdhatul Ulam4 Percia AlWashliyahdan lainJain. Dalam perialanan s€laniutnya, porsi mata pel4uzn ^grn Islarn yang pada awalny.asekia.t 70 oh darci kurikulum yang ada, kemudian mengalami proses reduksi hingga tinggd 30 % sebagarmanadisebutkan dalam SKB trg.a N{enteri tahun 1975, bahkan sekarang dcngan kurikulum maclrasahtahun 1994, alokasiatau poni mata pelajaon rgama lslam hanyatingal 10,2t2%, Mcskipun demikian, da.lam kurikulum madrasahtahun 1994 tercerminadanyakemauanpolitik pemerintah untuk me-wuiudkan sebuah sistem pendidikan Islam yang berusaha mengintegrasitan seluruh mata pelaiaran dan penyelcngg'araan pendidikan dalam jiwa nafas dan nuansa keislaman, memadukan iptek dengan imtaq, vzlaupun di seba8an besar madrasah bclum PenemPannya masih maksimal.Menurut penulis,inilah srstem pendidikan Islam kontemporer dewxa ini yang culiup "menianiikan"masadepan umat lslam Indonesia, sehingga dengan demjkian, Lita dapat mencernati apaftah pemikiranpemikinn pendidikan lbnr.r Miskawarh dan al-Qabisi masih relewn dengansistempendidikan kontemporerdewasaini.
28 tGd,'raf+ld IA No. t)9 a,&si tanuari- tplit 2.03
Sebagaimanatclah diuraikan pada bagran Il tuljsan ini, MisLarvaih meskipun Ibnu konsep menitik beratlan pendidikannyapada pendidikan akhlalg yang menurut sistem pendidikan dewasa ini hanya merupakansalahsatu bagiandari sistem pendidi[an modern, namuo jita dilihat dari materi peodidikaoyangdiberikankepada tiga macam dap dalam diri konsep manusi4 tnak^ pendidikannya sangat relemn dengansistempendidikandewasa ini yang mencakup pendidikan iasma.ni,pehdidikan mental dan pendidikan Letrampilan dala.rn satu kesatuanyang utuh, dengan ikatan aLhlak. Artin1"ailmu-ilrnu yang diberikankepadaadak didik bukanlahilrnu yangberdiri sendiri, tetapiselaluterkaitdenganathlalq sehinga dalam penyampainnya hatur menggunakan dua pendekatan sekaligus, yain) pendehatan keilmuan dan pendekatan keagmaal. Pendekataninilah y,rng terlihat pada kurikulum mad.asahbefciri kias agamaIslam tahun 1994dur paAz lembaga bebetapa pendidikan umum pemerintah, sehinga bagi guru-guru hata pelajaranumum sekolah umsm Tzng bengtma Islam dihatuskan mengikuti penataran iman dan aq*a (imtaQ, Disini nampak bahwa konsep pendidikan lbnu Mista*aih lebih terfolcuskepada
kegiatanproses kegiatan belajar mengajat, belum mencakup seluruh komponen yang terkait dengan penyelenggaraanpendidikan. Dernikian pula konsep pendidikanal-Qabisi,meskipunia membagi kurikulum dalam dua yaitu kurikulum bug^, ilbari/wtiib Seagaruan) dan krAkdum ihbtiyailndak,rajib (umum),namunsupap anakbisa mencari nafkah, pada akhimya kunkulum iAhtilari iuga haars diberikan,walaupunh4nF sebagai pelajaontambahan.llal ini berarti bahsa dalam pen-didikan,anak tidak saja dipeniapkan untuk menjadirnanusiayang menguasai dan mengamalkanzjaro agztna" teapi jugadipetsiapkanuntuk bisa bekerja dalam rangLa mencati nafkah bagl ke-hidupannya. Konsepini ct&up relevandengan sistem pen-didikai kontempore! png didalamkttitllurnnya telah pekedua memruiuklan ngeiompokan tersebut Disamping itu, al-Qabiri dalarn konsepnya iuga mengeinuk2.kan pendiditan berupa aht-dx hukurnandan ganjarur,hukuman diberikansecaraber-uhap Lepada dan anal Jzng berbuatLesalahan, pujian, ganjaran baik berupa penghargaan maupun hadiah diberika.rkepadaanak yang telah mempeloleh presta3i. Alat-alat pendidikan ini juga ditemukan dal,amilmu pendidikanmodem.
H. Nocnu:limMZ, eri{ijror etr&A[9t l6$r4t gttdih
|rrcaud|tr b iugr m.lrgdnufrbn h{u! a&ot vrltu istirzhatbagi .nd. didik rchme mcrcta ttrogihxi gd.iit|rr &Ldt s.tu harl niu padavahuZhuhur. Nanuo ad. elr hd koru.p elQzbiri yrng sudah tid.L rdqe:n hgi dargn rirtcm pcndidiln dc*rra inl faitu harus dialnhyr artrra mutid Lli-lrU imd.l pecsnpuan, C:rgul wehupundi riri lainbiradipahami bahu rcbrgri corang 6ryha, b tiht naBinginlan Efadinya Lsuralan mool rnil didil rcbrgd alibc dicanpunp anaf lati-bli d
Ir, Paurup Dai unian di ata! dapat dirimputrn balrcz perd5rrn .rau lonicp pardidiko lbnu trli*asrih dan dQabisi rnasih/cthry relerrn dcngur girtsn po&nhn kontanporer deqasa ini reti&lnya dalatn Lontctr lcindonaieen, Leorali pcnd.pet d{abbi tentang percampum artara murid la[ibLi d-gfn mutid peranpuan, nc*ipo yl tg tonr.p ditcndatan tidal mencalup Lcrchnrhan tomponcn yang ada
,. D
&lam rirctn pcndidilm lontclrporrr, tsuama mettyangkut 3copeLutihrlutn den fiunaletrrett pcnyelenggara$pcodiditan. diWalar.rpun dcmilial hrrapkan l
DAFIAR PUSTAXA Al-JutttbuhtiqAli, Panod;qar Pqddlo fth, (trrt) H.M. Arifm, dui iudul di Dintet Maqo'rdtrlit-Tdb!)ddl ktattb@b,Jatalta, RinetaCipta" 1991.
30 ttl'',te6, t N ,{6 09 g&ti funtdi- .W 2mt
l,frdiidi B6taid, KttA hpAd*a AminPt!!!, 197. M:cnfu, ff@h6 ILnq 199.
Paa Fib{ M*tn, Yognt{tr, At
Sinr Pcr&Ihzt bl6, Jak.rh Logor Wacana
1995. Nsutioq l&ruq lr&r SatioralBrar,&rrgMirru\ Nair, Abuddin,PeaihitdtPox ToAobPqd&laq kb, Gnfindo Pe6ada, 2000.
Jahxq Pt. k\a
Satc'|'Abduqrhmn, nvc&rgdvr Uahatd Pdtutur P,lrrnaqrr,!^lxg.Dhanr. Bdld, 1962 Ure, Musfih.ln Wid"4 Ad-, (p.nry),Pcr&Ahqbl& dd6t P.r"l4h he*'tCvqgnL'(a,, ,AdilrnMedia199.